Doktrin Taqqiya dalam Kristen

First topic message reminder :

Dari :
http://www.laskarislam.com/t5072-doktrin-taqiya#58186

Agar diskusi fokus dan tidak melebar menjadi Out of topic antara Oglikom dan Metheny, silahkan lanjutkan disini.

Selamat berdiskusi

metheny wrote:
Takiya itu bukan dusta.

berari di kristen gak ada takiya
tretnya salah judul

SEGOROWEDI wrote:
berari di kristen gak ada takiya
tretnya salah judul

Faktanya ada. Dan ditunjukkan dengan jelas oleh takiya-nya Petrus.

gak ada kata takiya di alktab..
jangan ngayal

SEGOROWEDI wrote:
gak ada kata takiya di alktab..
jangan ngayal

ada tuh.....penyangkalan petrus adalah bukti kuat.

Bahkan jika pake penafsiran yg berikut, teriakan Yesus adalah taqiya.

http://www.truthortradition.com/bahasa/modules.php?name=News&file=article&sid=26
Apa yang hendak saya bagikan kepada Anda hari ini adalah Yesus Kristus sama sekali tidak percaya bahwa Dia ditinggalkan Tuhan. Memang Dia berkata “Tuhan-Ku, Tuhan-Ku mengapa Engkau meninggalkan Aku?” tetapi Dia tidak percaya dalam hati-Nya bahwa Dia ditinggalkan Tuhan. Dia sedang melakukan sesuatu yang lain, dan itu adalah yang hendak kita bahas.

Hatinya masih iman (tidak percaya Tuhan meninggalkannya), tetapi mulutnya berteriak Tuhan telah meninggalkannya.

Ini sih pas banget dengan kriteria taqiya.

itu penafsiran sampoeyan sendiri

SEGOROWEDI wrote:

itu penafsiran sampoeyan sendiri

Penafsiran saya logis kok...

SEGOROWEDI wrote:
takiya/saksi dusta itu dosa
kok malah diperintahkan

logisnya dimana?

SEGOROWEDI wrote:

takiya/saksi dusta itu dosa
kok malah diperintahkan

logisnya dimana?

Sampeyan yg tidak logis. Taqiya itu tidak sama dengan bohong pd umumnya.
Kalau sama, ya gak perlu ada istilah taqiya.

Taqiya itu mulut dan hatinya berlawanan, terkait dg keimanan. Mulutnya tidak iman tapi hatinya masih iman.

Persis seperti teriakan Yesus itu. Mulutnya tidak iman (menuduh Tuhan meninggalkan) tapi hatinya masih iman (percaya bhw Tuhan tidak meninggalkan).

Begitu juga dengan Petrus. Hanya mulutnya yg menyangkal, tetapi hatinya tidak menyangkal.

metheny wrote:
Begitu juga dengan Petrus. Hanya mulutnya yg menyangkal, tetapi hatinya tidak menyangkal.

itupun namanya dusta
kita gak boleh dusta, dusta itu dosa
mosok dusta/dosa malah disuruh?? cecep

SEGOROWEDI wrote:
itupun namanya dusta
kita gak boleh dusta, dusta itu dosa
mosok dusta/dosa malah disuruh?? cecep

Beda dong....hati Petrus tetap iman kok. Itu namanya taqiya, bukan dusta.

Kalau dusta, hatinya tidak iman.

Hatinya iman bhw Tuhan msh bersamanya, tapi mulut bilang Tuhan meninggalkannya. Ini contoh taqiya yg sempurna.

kita diajar mulut dan hati harus sama
kalau beda, itu dosa

mosok diperintah berbuat dosa?
gimana to cep

SEGOROWEDI wrote:

kita diajar mulut dan hati harus sama
kalau beda, itu dosa

mosok diperintah berbuat dosa?
gimana to cep

Ya berarti Yesus berdosa dong...wong hati dan mulut tidak sama.
Malah Yesus mencontohkan....

sama..
yang dirasakan seperti itu, yang diucapkan seperti itu

SEGOROWEDI wrote:
sama..
yang dirasakan seperti itu, yang diucapkan seperti itu

Ya beda lah...hati Yesus tetap yakin Tuhan tdk meninggalkan, mulut Yesus berteriak Tuhan telah meninggalkan.

Inilah contoh taqiya....

metheny wrote:
Ya beda lah...hati Yesus tetap yakin Tuhan tdk meninggalkan, mulut Yesus berteriak Tuhan telah meninggalkan.
Inilah contoh taqiya....

supaya apa berdusta seperti itu?

SEGOROWEDI wrote:
supaya apa berdusta seperti itu?

bukan dusta...tapi taqiya.

supaya apa?

SEGOROWEDI wrote:
supaya apa?

utk memiripkan diri dg mazmur 22:1

tuh..
Daud juga merasakan hal yang sama
supaya apa?

SEGOROWEDI wrote:
tuh..
Daud juga merasakan hal yang sama
supaya apa?

Tujuan Yesus ya itu, agar mirip mazmur 22:1. Dan itu tmsk taqiya

daud supaya apa?

SEGOROWEDI wrote:
daud supaya apa?

Gak ngomongin daud.

Ini baru ngomongin taqiya-nya Yesus.
Apapun tujuan Yesus, ketika hati Yesus iman dan mulut Yesus berteriak sebaliknya...itulah TAQIYA.

yang bawa-bawa mazmur daud kan kamu sendiri..
ayo jawab: supaya apa daud?

SEGOROWEDI wrote:
yang bawa-bawa mazmur daud kan kamu sendiri..
ayo jawab: supaya apa daud?

ini ngomongin taqiyanya Yesus.....jangan nylamur-nylamur....

yang dibahas bukan tujuannya...tapi termasuk taqiya atau tidak.

katanya beda antara mulut dan hati
pasti ini soal tujuan..
gak bisa njawab ya:
daud takiya supaya apa???