Doktrin Taqiya

First topic message reminder :

Dalam Islam, ada doktrin yang bernama Taqiya, yaitu boleh berbohong atas kepentingan Islam.

Bagaimana cara orang non-muslim bisa mengetahui yang asli dan yang palsu dari Islam bila ada doktrin seperti ini?

sama saja to..
boleh bersumpah palsu/takiya sesuai sikon

metheny wrote:

oglikom wrote:
Anda jangan bermasturbasi dalam Subforum Kristen, baca ntuh ayat di atas yang tidak menghukum orang yang bersumpah palsu.
Jadi hanya Islam yang memberikan fasilitas SUMPAH PALSU dan Muhammad pun tercatat suka merubah sumpahnya.

Baca baik-baik dong...itu bukan kebolehan BERSUMPAH PALSU.

Qs 2 [225] : Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Allah menghukum kamu disebabkan (sumpahmu) yang disengaja (untuk bersumpah) oleh hatimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.

Poinnya adalah unsur SENGAJA.

http://artikata.com/arti-350142-sengaja.html
1. 1 dimaksudkan (direncanakan); memang diniatkan begitu; tidak secara kebetulan: sering kita membuat kesalahan tidak --; -- ia sering datang dr jauh untuk menemuimu;

Kalau ada seseorang DIPAKSA bersumpah palsu, artinya TIDAK DINIATKAN BEGITU. Ini tidak dihukum.

Tetapi kalau orang BERSUMPAH PALSU agar bebas dari kesalahannya, artinya memang DINIATKAN BEGITU. Ini yg dihukum.

Point tidak dengan kesengajaannya mau di buang kelaut.....MALU dengan ayat Alloh.
Dari pada kalimat pertama pada ayat tersebut tidak diakui sekalian semua ISI QURAN jangan diakui.

Jadi POINT pada kalimat pertama kalian Islam boleh memaki atau menghujat Muhammad dan jajaran KAMI asal TIDAK DINIATKAN BEGITU.....

oglikom wrote:
Point tidak dengan kesengajaannya mau di buang kelaut.....MALU dengan ayat Alloh.
Dari pada kalimat pertama pada ayat tersebut tidak diakui sekalian semua ISI QURAN jangan diakui.

Kan sudah jelas. Perbuatan itu dinilai dari niatnya atau kesengajaannya. Kalau memang benar-benar tidak sengaja ya tidak apa-apa.

Jadi POINT pada kalimat pertama kalian Islam boleh memaki atau menghujat Muhammad dan jajaran KAMI asal TIDAK DINIATKAN BEGITU.....

Gak perlu ngeles. Trus niatnya apa dong?

dalam sikon tertentu, diniati
malah diacungi jempol sama ilah-mu

SEGOROWEDI wrote:
dalam sikon tertentu, diniati
malah diacungi jempol sama ilah-mu

diniati murtad?

metheny wrote:

oglikom wrote:
Point tidak dengan kesengajaannya mau di buang kelaut.....MALU dengan ayat Alloh.
Dari pada kalimat pertama pada ayat tersebut tidak diakui sekalian semua ISI QURAN jangan diakui.

Kan sudah jelas. Perbuatan itu dinilai dari niatnya atau kesengajaannya. Kalau memang benar-benar tidak sengaja ya tidak apa-apa.

Ini yang saya permasalahkan akhirnya di jawab sendiri:"ya tidak apa-apa".
Saya senang kalau orang Islam membela agamanya sampai ONENG......Katanya Islam tidak memperbolehkan BERSUMPAH PALSU atau TAQIYA tapi kenyataan "ya tidak apa-apa".
BOHONG tetap BOHONG...mas.

metheny wrote:

Jadi POINT pada kalimat pertama kalian Islam boleh memaki atau menghujat Muhammad dan jajaran KAMI asal TIDAK DINIATKAN BEGITU.....

Gak perlu ngeles. Trus niatnya apa dong?

Ini yang perlu anda tanyakan pada diri sendiri, ada apa dengan isi benak mu.???

oglikom wrote:
Ini yang saya permasalahkan akhirnya di jawab sendiri:"ya tidak apa-apa".
Saya senang kalau orang Islam membela agamanya sampai ONENG......Katanya Islam tidak memperbolehkan BERSUMPAH PALSU atau TAQIYA tapi kenyataan "ya tidak apa-apa".
BOHONG tetap BOHONG...mas.

Pada dasarnya memang tidak boleh kok.
Saya geli sendiri kalau melihat orang Kristen menuduh Islam sampe membabi buta kayak gini.

metheny wrote:
Ini yang perlu anda tanyakan pada diri sendiri, ada apa dengan isi benak mu.???

Justru anda perlu tanyakan pd diri anda sendiri mengapa sampe membabi buta kayak gini.

Gak ada ayat yg bilang BERSUMPAH PALSU ITU BOLEH.

Qs 2 [225] : Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Allah menghukum kamu disebabkan (sumpahmu) yang disengaja (untuk bersumpah) oleh hatimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.

metheny wrote:

oglikom wrote:
Ini yang saya permasalahkan akhirnya di jawab sendiri:"ya tidak apa-apa".
Saya senang kalau orang Islam membela agamanya sampai ONENG......Katanya Islam tidak memperbolehkan BERSUMPAH PALSU atau TAQIYA tapi kenyataan "ya tidak apa-apa".
BOHONG tetap BOHONG...mas.

Pada dasarnya memang tidak boleh kok.
Saya geli sendiri kalau melihat orang Kristen menuduh Islam sampe membabi buta kayak gini.

Ini tulisan siapa???

metheny wrote:Kan sudah jelas. Perbuatan itu dinilai dari niatnya atau kesengajaannya. Kalau memang benar-benar tidak sengaja ya tidak apa-apa.

Perbuatan itu dinilai dari niatnya....lha wong niatnya BOHONG dan BERSUMPAH PALSU.

metheny wrote:

Ini yang perlu anda tanyakan pada diri sendiri, ada apa dengan isi benak mu.???

Justru anda perlu tanyakan pd diri anda sendiri mengapa sampe membabi buta kayak gini.

Gak ada ayat yg bilang BERSUMPAH PALSU ITU BOLEH.

Qs 2 [225] : Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Allah menghukum kamu disebabkan (sumpahmu) yang disengaja (untuk bersumpah) oleh hatimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.

Lha...terus NIATNYA bersumpah palsu itu di sebut apa???

oglikom wrote:
Perbuatan itu dinilai dari niatnya....lha wong niatnya BOHONG dan BERSUMPAH PALSU.

Hahaha...itu kalau anda yg bersumpah palsu. Krn anda tahu niat anda sendiri.

Lha...terus NIATNYA bersumpah palsu itu di sebut apa???

ada banyak niat. Misalnya: berniat utk menyelamatkan seseorang yg tdk bersalah, shg terpaksa bersumpah palsu, takut dibunuh shg bersumpah palsu, dst.

metheny wrote:

oglikom wrote:
Perbuatan itu dinilai dari niatnya....lha wong niatnya BOHONG dan BERSUMPAH PALSU.

Hahaha...itu kalau anda yg bersumpah palsu. Krn anda tahu niat anda sendiri.

Hehehe....kagak ada bukti seperti yang tertulis dalam Quran.

metheny wrote:

Lha...terus NIATNYA bersumpah palsu itu di sebut apa???

ada banyak niat. Misalnya: berniat utk menyelamatkan seseorang yg tdk bersalah, shg terpaksa bersumpah palsu, takut dibunuh shg bersumpah palsu, dst.

Mangkanya saya mengatakan Islam memberikan fasilitas kepada mereka yang mempunyai NIAT bersumpah palsu dengan berbagai macam alasan seperti yang anda bantu TULIS di atas.

oglikom wrote:
Hehehe....kagak ada bukti seperti yang tertulis dalam Quran.

Yang tahu niat anda, ya diri anda sendiri. Saya tidak tahu niat anda.

Mangkanya saya mengatakan Islam memberikan fasilitas kepada mereka yang mempunyai NIAT bersumpah palsu dengan berbagai macam alasan seperti yang anda bantu TULIS di atas.

Kalau memang niatnya mau bohong dan sumpah palsu, maka hukumnya tidak boleh.

Qs 2 [225] : Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Allah menghukum kamu disebabkan (sumpahmu) yang disengaja (memang diniatkan bohong) (untuk bersumpah) oleh hatimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.

Famous Sunni scholar, `Allamah Wahidu 'z‑zaman Khan of Haydarabad (India) says: "Taqiyah is proved from the Qur’an, "except when you have to guard against them"; and ignorant people think that taqiyah is some­thing peculiar to the Shi'as, while it is allowed in the Sunni faith also at times." (`Allamah Wahidu'z‑Zaman Khan, Anwaru 'l‑lughah, Bangalor ed., para 20, p. 84.)

sumber : http://www.al-islam.org/taqiyah/toc.htm

metheny wrote:

oglikom wrote:
Hehehe....kagak ada bukti seperti yang tertulis dalam Quran.

Yang tahu niat anda, ya diri anda sendiri. Saya tidak tahu niat anda.

Alloh hanya memberi fasilitas NIAT bagi orang MUNAFIK sehingga mengeluarkan qs 2.225.
Bukan bagi non Islam.

metheny wrote:

Mangkanya saya mengatakan Islam memberikan fasilitas kepada mereka yang mempunyai NIAT bersumpah palsu dengan berbagai macam alasan seperti yang anda bantu TULIS di atas.

Kalau memang niatnya mau bohong dan sumpah palsu, maka hukumnya tidak boleh.

Qs 2 [225] : Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Allah menghukum kamu disebabkan (sumpahmu) yang disengaja (memang diniatkan bohong) (untuk bersumpah) oleh hatimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.

Mau jujur ataupun bersumpah palsu semua dari NIAT......anda menambahkan kata-kata dalam kurung pun itu dari NIAT untuk BERBOHONG.

oglikom wrote:
Alloh hanya memberi fasilitas NIAT bagi orang MUNAFIK sehingga mengeluarkan qs 2.225.
Bukan bagi non Islam.

Kelihatan ngarangnya.....

Mau jujur ataupun bersumpah palsu semua dari NIAT......anda menambahkan kata-kata dalam kurung pun itu dari NIAT untuk BERBOHONG.

Lha iya...kalau niatnya berbohong maka itu berdosa, krn itu berarti sengaja.

nasigoreng wrote:Famous Sunni scholar, `Allamah Wahidu 'z‑zaman Khan of Haydarabad (India) says: "Taqiyah is proved from the Qur’an, "except when you have to guard against them"; and ignorant people think that taqiyah is some­thing peculiar to the Shi'as, while it is allowed in the Sunni faith also at times." (`Allamah Wahidu'z‑Zaman Khan, Anwaru 'l‑lughah, Bangalor ed., para 20, p. 84.)

sumber : http://www.al-islam.org/taqiyah/toc.htm

If Taqiyah is allowed by Islam, then why did not Imam Husain (as) resort to it? Why did he sacrifice his all on the altar of truth instead of taking refuge in taqiyah?
http://www.al-islam.org/taqiyah/3.htm

Taqiyah diijinkan uda pasti ada penyebab yang kuat dan beralasan.Nih simak berikutnya ;
Take for example the case of Imam Husain (as). The character of Yazid is well known and we need not go into its details here. Such a person demands allegience from Imam Husain (as), the grandson of the Holy Prophet of Islam and symbol of Islamic values and relig­ious uprightness. Yazid had written to his governor of Madina to demand allegiance from Imam; and, if Imam refused, then the governor was to send his head to Da­mascus.

So Imam Husain (as) was well aware of the conse­quences of his rejection of that demand. Still, he knew that if he did swear allegiance to Yazid, Muslims would think that Yazid was the rightful successor of the Holy Prophet (saw), and thus all the debaucheries of Yazid would become a part of Islam. In short, Islam would have been completely disfigured if Imam Husain (as) had accepted Yazid as the legal Khalifah of the Holy Prophet.

Dan fakta yang terjadi adalah taqiyyah berbeda dengan hipokrif.Masih link yang elo tampilin;
but the fact re­mains that taqiyah is just another form of Nifaq (hypocrisy).

"Dan Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim telah diriwayatkan melalui al-` Awfi dari Ibnu 'Abbas (yang ia katakan tentang ayat ini): `Jadi taqiyah adalah dengan lidah Siapa pun yang dipaksa untuk mengatakan sesuatu yang ketidaktaatan Allah dan dia berbicara itu. karena takut orang-orang, sementara hatinya tetap teguh dalam iman, ia akan melakukan dia tidak membahayakan, taqiyah sesungguhnya adalah dengan lidah saja".

Trims bro...

"Dan Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim telah diriwayatkan melalui al-` Awfi dari Ibnu 'Abbas (yang ia katakan tentang ayat ini): `Jadi taqiyah adalah dengan lidah Siapa pun yang dipaksa untuk mengatakan sesuatu yang ketidaktaatan Allah dan dia berbicara itu. karena takut orang-orang, sementara hatinya tetap teguh dalam iman, ia akan melakukan dia tidak membahayakan, taqiyah sesungguhnya adalah dengan lidah saja"

Seperti yg saya katakan tadi. Yang dinilai pd dasarnya adalah niatnya ketika bersumpah, bukan sumpahnya itu sendiri.

Kalau niatnya memang ingin bohong, menghina, mengolok-olok, maka SUDAH PASTI itu BERDOSA.

tetapi kalau niatnya utk menyelamatkan orang yg tidak bersalah, atau menyelamatkan keimanan maka ini dibolehkan.

metheny wrote:

oglikom wrote:
Alloh hanya memberi fasilitas NIAT bagi orang MUNAFIK sehingga mengeluarkan qs 2.225.
Bukan bagi non Islam.

Kelihatan ngarangnya.....

Kok tahu bahwa Quran hasil karangan manusia yang suka menipu.....makanya ada ayat tepu-tepu.

metheny wrote:

Mau jujur ataupun bersumpah palsu semua dari NIAT......anda menambahkan kata-kata dalam kurung pun itu dari NIAT untuk BERBOHONG.

Lha iya...kalau niatnya berbohong maka itu berdosa, krn itu berarti sengaja.

"Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak di maksud (untuk bersumpah)",

Dengan kata lain "Alloh tidak menghukum kamu bila bersumpah palsu".

metheny wrote:Trims bro...

"Dan Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim telah diriwayatkan melalui al-` Awfi dari Ibnu 'Abbas (yang ia katakan tentang ayat ini): `Jadi taqiyah adalah dengan lidah Siapa pun yang dipaksa untuk mengatakan sesuatu yang ketidaktaatan Allah dan dia berbicara itu. karena takut orang-orang, sementara hatinya tetap teguh dalam iman, ia akan melakukan dia tidak membahayakan, taqiyah sesungguhnya adalah dengan lidah saja"

Seperti yg saya katakan tadi. Yang dinilai pd dasarnya adalah niatnya ketika bersumpah, bukan sumpahnya itu sendiri.

Kalau niatnya memang ingin bohong, menghina, mengolok-olok, maka SUDAH PASTI itu BERDOSA.

tetapi kalau niatnya utk menyelamatkan orang yg tidak bersalah, atau menyelamatkan keimanan maka ini dibolehkan.

Seperti yang saya katakan kalau nyawa orang Islam terancam boleh memaki, menghina dan menghujat Muhammad dan jajaran "KAMI".

oglikom wrote:
Kok tahu bahwa Quran hasil karangan manusia yang suka menipu.....makanya ada ayat tepu-tepu.

apa hubungannya dg topik?

"Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak di maksud (untuk bersumpah)",

Dengan kata lain "Alloh tidak menghukum kamu bila bersumpah palsu".

Wong tidak bermaksud bersumpah kok disamakan dengan bersumpah palsu. Aneh.

metheny wrote:

oglikom wrote:
Kok tahu bahwa Quran hasil karangan manusia yang suka menipu.....makanya ada ayat tepu-tepu.

apa hubungannya dg topik?

Ada ayat untuk memberikan fasilitas menipu, jelas ada hubungannya dengan tukang tipu.

metheny wrote:

"Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak di maksud (untuk bersumpah)",

Dengan kata lain "Alloh tidak menghukum kamu bila bersumpah palsu".

Wong tidak bermaksud bersumpah kok disamakan dengan bersumpah palsu. Aneh.

Bukan aneh tapi otak anda ketinggalan waktu sujud.

Baca itu kata "DISEBABKAN SUMPAHMU" yang saya besarkan itu "Alloh tidak menghukum kamu".
Mana mungkin ada yang TIDAK DI MAKSUD bila tidak ada PENYEBABNYA jadi kalimat pertama pada ayat tersebut disederhanakan menjadi "Alloh tidak menghukum kamu bila bersumpah palsu".

oglikom wrote:
Ada ayat untuk memberikan fasilitas menipu, jelas ada hubungannya dengan tukang tipu

Gak ada samasekali. Tuduhan dangkal.
.

Bukan aneh tapi otak anda ketinggalan waktu sujud.

Baca itu kata "DISEBABKAN SUMPAHMU" yang saya besarkan itu "Alloh tidak menghukum kamu".
Mana mungkin ada yang TIDAK DI MAKSUD bila tidak ada PENYEBABNYA jadi kalimat pertama pada ayat tersebut disederhanakan menjadi "Alloh tidak menghukum kamu bila bersumpah palsu"

Ini tafsir orang yg benci Islam. Hanya dibaca sepotong2 tanpa mengerti konteks.

Ayat itu hrsnya disederhanakan: Allah tidak menghukum sumpah dimulutnya, tetapi niat dibalik sumpah itu. Jadi, kalau niatnya memang ingin bersumpah palsu, ya tetap berdosa.

Masak memahami yg begini saja anda tidak bisa.

metheny wrote:

oglikom wrote:
Ada ayat untuk memberikan fasilitas menipu, jelas ada hubungannya dengan tukang tipu

Gak ada samasekali. Tuduhan dangkal.

Namanya saja PENIPU mana ada yang ngaku.
.

metheny wrote:

Bukan aneh tapi otak anda ketinggalan waktu sujud.

Baca itu kata "DISEBABKAN SUMPAHMU" yang saya besarkan itu "Alloh tidak menghukum kamu".
Mana mungkin ada yang TIDAK DI MAKSUD bila tidak ada PENYEBABNYA jadi kalimat pertama pada ayat tersebut disederhanakan menjadi "Alloh tidak menghukum kamu bila bersumpah palsu"

Ini tafsir orang yg benci Islam. Hanya dibaca sepotong2 tanpa mengerti konteks.

Ayat itu hrsnya disederhanakan: Allah tidak menghukum sumpah dimulutnya, tetapi niat dibalik sumpah itu. Jadi, kalau niatnya memang ingin bersumpah palsu, ya tetap berdosa.

Masak memahami yg begini saja anda tidak bisa.

Tulisan anda "Allah tidak menghukum sumpah dimulutnya,".

Sumpah dimulutnya ini di sebut sumpah apa?
Dan kenapa tidak di hukum?

metheny wrote:Trims bro...

"Dan Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim telah diriwayatkan melalui al-` Awfi dari Ibnu 'Abbas (yang ia katakan tentang ayat ini): `Jadi taqiyah adalah dengan lidah Siapa pun yang dipaksa untuk mengatakan sesuatu yang ketidaktaatan Allah dan dia berbicara itu. karena takut orang-orang, sementara hatinya tetap teguh dalam iman, ia akan melakukan dia tidak membahayakan, taqiyah sesungguhnya adalah dengan lidah saja"

Seperti yg saya katakan tadi. Yang dinilai pd dasarnya adalah niatnya ketika bersumpah, bukan sumpahnya itu sendiri.

Kalau niatnya memang ingin bohong, menghina, mengolok-olok, maka SUDAH PASTI itu BERDOSA.

tetapi kalau niatnya utk menyelamatkan orang yg tidak bersalah, atau menyelamatkan keimanan maka ini dibolehkan.

karena sikon..
maka diniatinyalah untuk bertakiya/berbohong
dan aloh-pun mengacungi jempol

oglikom wrote:
Namanya saja PENIPU mana ada yang ngaku.

Banyak penipu yang mengaku.

Tapi kalau orang jujur dituduh menipu, maka yg bermasalah adalah orang yg menuduh (oglikom).
.

Tulisan anda "Allah tidak menghukum sumpah dimulutnya,".

Sumpah dimulutnya ini di sebut sumpah apa?

Saya kasih gambaran yg jelas:
1. Orang yg memang hatinya berniat utk bersumpah palsu => sumpahnya yg dimulut disebut sumpah palsu => DIHUKUM
2. Orang yg hatinya tidak berniat bersumpah palsu (terpaksa atau dipaksa) => sumpahnya yg dimulut juga sumpah palsu => TIDAK DIHUKUM

Dan kenapa tidak di hukum?

kan ayatnya sudah jelas. yang dihukum itu NIAT nya, bukan sumpah di mulut.

SEGOROWEDI wrote:
karena sikon..
maka diniatinyalah untuk bertakiya/berbohong
dan aloh-pun mengacungi jempol

salah. kalau diniati berbohong berarti berdosa