Ada yang bisa bantah Relativitas Waktu di Qur'an ?

First topic message reminder :

dalam pengawasan moderator
by sayah

Aku termasuk orang yang percaya bahwa teori relativitas waktu sudah ada di Qur'an sebelum Einstein. Walaupun pada ayat tersebut tidak terperinci, namun menunjukkan hubungan yang jelas. Aku ingin diskusi ini
seluas dan sebebas mungkin. Tidak perlu dibatas batasi oleh apapun.Maksud aku, jika pembaca ingin menampilkan ayat yang bukan Qur'an untuk menunjukkan adanya relativitas waktu, tunjukkan saja, tapi harus siap dikritik.

[22:47]
Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu.
[32:5]

Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu

[70:4]
Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun



Hal yang ajaib dari ayat Al Qur'an ini adalah bahwa sebelum pernyataan tentang relativitas waktu atau dilatasi waktu, Al Qur'an menyatakan adanya gerak atau kecepatan. Pembaca bisa lihat sendiri dari persamaan dan grafik diatas, bahwa dilatasi waktu itu timbul akibat adanya gerak atau kecepatan V.

Ada ayat dari kitab sebelah yang coba disandingkan dengan relativitas waktu. Silakan saja ditampilkan. Akan kita lihat apakah ada unsur gerak atau kecepatan disebutkan, sebelum bicara pergeseran waktu ?

Berikut ralat dan perbaikan pendapatku:
Untuk relativitas waktu berdasar kecepatan gerak ayat yang ku tampilkan adalah :
[32:5]
Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu
[70:4]
Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun

Kisah Ashabul Kahfi tidur 300(309) tahun,mereka merasa tidur 1 hari padahal sudah 300 tahun. Lihat petunjuk adanya gerakan.
[18:18]
Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tidur; Dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka.

Untuk relativitas waktu yang bukan disebabkan oleh kecepatan, melainkan yang disebabkan oleh keadaan yang diciptakan oleh Allah adalah:
[22:47]
Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu.
[23:112-114]
Allah bertanya: "Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?"
Mereka menjawab: "Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung."
Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui
[20:103-104]
Mereka berbisik-bisik di antara mereka: "Kamu tidak berdiam (di dunia) melainkan hanyalah sepuluh (hari)"
Kami lebih mengetahui apa yang mereka katakan, ketika berkata orang yang paling lurus jalannya di antara mereka: "Kamu tidak berdiam (di dunia), melainkan hanyalah sehari saja".

Dan setelah aku perhatikan dan membaca berbagai sumber:
- 2 Petrus 3:8, sepertinya bukan mengarah ke dilasi waktu, melainkan menunjukkan bahwa Tuhan itu sabar, dihadapannya sama saja kesabaranNYA, baik itu 1000 tahun atau 1 hari, coba liat ayat 9 nya.
- Mazmur 90:4 juga bukan menunjukkan dilasi waktu, melainkan dalam pandangan Tuhan 1000 tahun itu seperti kemarin. Jadi lebih menekankan pandangan Tuhan,coba dirasa rasa ayat itu.

Itu adalah pendapat yang ingin ku diskusikan.
Bagaimanapun aku hanyalah manusia biasa, hanya Allah yang paling tahu. Aku tunggu tanggapan nya.

@SuaraHati,

kalau anda menjelaskan dan mengemasnya dengan cara demikian, saya tidak akan membantah terlebih dahulu....

Kenapa? Karena diskusi tidak bisa dimulai dari dua premise berbeda... jadi kalau ini mau jalan... saya harus, dan tidak bisa tidak, menerima terlebih dahulu premise anda sebagai kebenaran. Baru setelah itu kita uji implikasi dan konsekuensinya.

Dalam hal ini 3 ayat di bawah menunjukkan Special Relativity....

[22:47]
Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu.
[32:5]
Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu
[70:4]
Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun

Tetapi tentu premise ini akan menghasilkan konsekuensi, yang nantinya kita akan bahas satu per satu. Nah, pernyataan anda follow up di bawah ini yang tidak sesuai dengan kondisi ilmiahnya, terutama yang saya warna merah....

suara hati wrote:Oleh sebab itu,aku menjadi sangat yakin bahwa Relativitas Waktu, memang mendahului Einstein sejauh kira kira 1400 tahun di depan. Aku tunggu tanggapan dari pembaca, baik yang pro maupun yang kontra dengan pendapat aku. Aku tegaskan "bahwa gerakan atau kecepatan sangat dibutuhkan untuk membentuk dilatasi waktu...dan ajaibnya ayat Qur'an benar benar konsisten menunjukkan adanya gerakan atau kecepatan sebelum dilanjutkan dengan dilatasi waktu". Ada yang ingin tampilkan ayat dilatasi waktu dari kitab lain, aku kira bisa ditampilkan, tentu harus siap dikritik.
Aku tunggu

Dan saya kira, untuk tidak melebar, kita batasi saja dahulu soal AlQuran terlebih dahulu. Tidak perlu bahas Alkitab segala, bisa di lain waktu.

Nah sekarang pertanyaan saya :

[32:5]
Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu
[70:4]
Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun

Pertanyaan saya sekarang:
Ayat tersebut tidak menjelaskan pengamat atau malaikat yang punya kadar sehari, atau lima puluh ribu tahun.

Jadi siapakah yang mengalami waktu lima puluh ribu tahun, siapakah yang mengalami waktu sehari?

@BungSuaraHati, mohon maaf, ini dari sudut pandang saya... muslim suka sekali mengklaim bahwa Alquran menjelaskan ilmu pengetahuan, Alquran sudah tahu sesuatu sebelum ilmu pengetahuan.... tetapi kalau saya minta untuk elaborasi, seringkali berhenti.... Jadi pertanyaan saya adalah untuk menguji premise bahwa AlQuran benar2 berbicara soal ilmu pengetahuan tersebut, bukan sekedar ilmu gathuk yang ndak gathuk.

@Foxhound,
Okey,masalah yang berhubungan dengan Alkitab,aku hold dulu, dengan catatan yang jelas berwarna biru, untuk dibahas kedepan bagi yang mau.

Foxhound wrote:
Pertanyaan saya sekarang:
Ayat tersebut tidak menjelaskan pengamat atau malaikat yang punya kadar sehari, atau lima puluh ribu tahun.
Jadi siapakah yang mengalami waktu lima puluh ribu tahun, siapakah yang mengalami waktu sehari?

Kalau menurut ku, angka angka diatas adalah untuk merujuk kepada adanya kecepatan urusan atau malaikat itu, dan bukan ke lama nya. Artinya urusan dan malaikat bergerak sangat mendekati c.

suara hati wrote:
Kalau menurut ku, angka angka diatas adalah untuk merujuk kepada adanya kecepatan urusan atau malaikat itu, dan bukan ke lama nya. Artinya urusan dan malaikat bergerak sangat mendekati c.

Bung, dilatasi waktu, terjadi karena ada dua pengamat bergerak dengan kecepatan berbeda. Jadi harus jelas dahulu, siapa yang mengalami waktu satu hari dan siapa mengalami waktu 50.000 tahun.

Soal urusan dan malaikat bergerak sangat mendekati c.... sesuai rumus anda di bawah:


kalau urusan dan malaikat bergerak dengan kecepatan v mendekati c. Maka t' akan mendekati tak terhingga.

Nah sekarang.... yang saya pingin ngerti dari dalil bung SuaraHati, terkait rumus di atas... asumsikan kalau malaikat dan urusan yang bergerak terhadap manusia, berarti t' itu kan yang t milik manusia.... nah t' yg 50.000 tahun, atau t' yang 1 hari?

Saya pingin hitung v nya malaikat.... sesuai rumus bung Suarahati, dan parameter dari AlQuran.

Foxhound wrote:

Pertanyaan saya sekarang:
Ayat tersebut tidak menjelaskan pengamat atau malaikat yang punya kadar sehari, atau lima puluh ribu tahun.

Jadi siapakah yang mengalami waktu lima puluh ribu tahun, siapakah yang mengalami waktu sehari?

Saya bantu jawab deh untuk si SH

Bagi seorang pilot ... Dirinya yang ada di pesawat adalah DIAM
Dan baginya ... petugas ATC yang didarat lah YANG BERGERAK MUNDUR

Tanbahan :
Bagi si pilot tersebut .... BUKAN pesawatnya yang meninggalkan bumi
Tapi BUMI lah yang PERGI MENINGGALKAN pesawatnya

Foxhound wrote:
Nah sekarang.... yang saya pingin ngerti dari dalil bung SuaraHati, terkait rumus di atas... asumsikan kalau malaikat dan urusan yang bergerak terhadap manusia, berarti t' itu kan yang t milik manusia.... nah t' yg 50.000 tahun, atau t' yang 1 hari?

t' pakai 1.000 tahun atau 50.000 tahun.
t pakai 1 hari atau 1/365 tahun=0,0027 tahun.
V malaikat sekian atau sepersekian c atau x.c

Demikian

suara hati wrote:

t' pakai 1.000 tahun atau 50.000 tahun.
t pakai 1 hari atau 1/365 tahun=0,0027 tahun.
V malaikat sekian atau sepersekian c atau x.c

Demikian

Ok, terkait dengan Special Relativity, tentunya anda tahu, bahwa ketika malaikat/urusan naik menghadap Tuhan, maka saat itu manusia di bumi juga bergerak menjauhi malaikat seperti perkataan Duren.

Berarti v manusia terhadap malaikat juga spersekian c atau x.c sesuai definisi anda.... berarti satu hari manusia juga 50.000 tahun malaikat bukan? Bagaimana AlQuran menjelaskannya?

@Foxhound
Sorry telat reply, aku liburan hehe

Foxhound wrote:
Ok, terkait dengan Special Relativity, tentunya anda tahu, bahwa ketika malaikat/urusan naik menghadap Tuhan, maka saat itu manusia di bumi juga bergerak menjauhi malaikat seperti perkataan Duren.

Tadi kamu mau hitung kecepatan malaikat atau urusan, dan sudah kupaparkan (walau kamu sebenarnya udah tau menghitungnya). Apakah kamu sudah setuju (dengan hitunganku) bahwa kecepatan malaikat atau urusan adalah mendekati c ? Dan dengan demikian anda menyetujui adanya relativitas waktu (berdasarkan kecepatan atau gerak) di Qur'an ? Kalau tidak setuju apa bantahannya ?
Jawablah pertanyaanku itu dengan jelas. Karena itu adalah fokus dari trit ini.

Foxhound wrote:
Berarti v manusia terhadap malaikat juga spersekian c atau x.c sesuai definisi anda.... berarti satu hari manusia juga 50.000 tahun malaikat bukan? Bagaimana AlQuran menjelaskannya?

Mungkin yang kamu maksud adalah konsekwensi di seputar paradoks kembar.Sama kita ketahui dalam penjelasan paradoks kembar terjadi hal asimetris. Bahwa antara pengamat dan kembaran yang ke antariksa dengan kecepatan mendekati v, adalah tidak simetris. Demikian juga manusia berada pada sistem inersia yang tetap sedangkan malaikat bergerak dari satu sistem inersia ke sitem inersia yang lain. Dan pergerakan mailaikat dalam ayat tersebut sudah mencerminkan asimetris.

suara hati wrote:

Foxhound wrote:
Berarti v manusia terhadap malaikat juga spersekian c atau x.c sesuai definisi anda.... berarti satu hari manusia juga 50.000 tahun malaikat bukan? Bagaimana AlQuran menjelaskannya?

Mungkin yang kamu maksud adalah konsekwensi di seputar paradoks kembar.Sama kita ketahui dalam penjelasan paradoks kembar terjadi hal asimetris. Bahwa antara pengamat dan kembaran yang ke antariksa dengan kecepatan mendekati v, adalah tidak simetris. Demikian juga manusia berada pada sistem inersia yang tetap sedangkan malaikat bergerak dari satu sistem inersia ke sitem inersia yang lain. Dan pergerakan mailaikat dalam ayat tersebut sudah mencerminkan asimetris.

Itu bukan PARADOKS KEMBAR

Tapi PARADOKS PENGAMAT ... bagi si pilot yang mengalami relativitas adalah petugas ATC

duren sawit wrote:
Itu bukan PARADOKS KEMBAR
Tapi PARADOKS PENGAMAT ... bagi si pilot yang mengalami relativitas adalah petugas ATC

Mungkin kamu benar, malaikat dan manusia tidak kembar, tapi keterangannya sama dengan paradoks kembar. Penjelasan tentang sistem simetris dan asimetris sudah menjawab persoalan diseputar parados itu.

Aku menunggu tanggapan akan bantahan tentang kecepatan malaikat atau urusan...itu fokus ku.

suara hati wrote:
Mungkin kamu benar, malaikat dan manusia tidak kembar, tapi keterangannya sama dengan paradoks kembar.

Elo punya kemampuan ga mencerna kalimat ??

Yang saya bicarakan BUKAN paradoks kembar

@duren sawit,
Sorry bro, kamu selalu sulit memahami lawan bicara.
Sesuai dengan fokus trit, aku menunggu bantahan seputar pemakaian rumus dilasi waktu Einstein di Qur'an.
Bahkan aku sudah memaparkan perhitungan kecepatan malaikat yang mendekati c. Aku lagi nunggu konfirmasi Foxhound soal itu. Jika kamu mau menanggapi itu...aku akan tanggapi...jika tidak, aku tidak akan tanggapi.
Sedangkan tentang konsekwensi simetris dan asimetris seperti nya kamu juga tak paham. Jadi aku tak akan menanggapi respon yang bergeser dari judul trit.

suara hati wrote:@duren sawit,
Sorry bro, kamu selalu sulit memahami lawan bicara.
Sesuai dengan fokus trit, aku menunggu bantahan seputar pemakaian rumus dilasi waktu Einstein di Qur'an.
Bahkan aku sudah memaparkan perhitungan kecepatan malaikat yang mendekati c. Aku lagi nunggu konfirmasi Foxhound soal itu. Jika kamu mau menanggapi itu...aku akan tanggapi...jika tidak, aku tidak akan tanggapi.

Justru andalah yang LEMOT tuk memahami posisi " PENGAMAT "

Anda selalu memabahas bahwa MALAIKATLAH yang mengalami dilatasi KARENA dia yang bergerak
Apakah anda sadar bahwa BAGI malaikat => Manusia lah yang mengalami dilatasi waktu KARENA baginya = manusialah yang bergerak

@duren sawit,
Waduh bro...bro...ga papa lah aku ulang lagi. Itung itung tes kesabaran menghadapi 'anak anak', hehehe intermezo

Anda selalu memabahas bahwa MALAIKATLAH yang mengalami dilatasi KARENA dia yang bergerak
Apakah anda sadar bahwa BAGI malaikat => Manusia lah yang mengalami dilatasi waktu KARENA baginya = manusialah yang bergerak

Dalam kasus pilot dan ATC....ATC mengalami kerangka inersia tetap sedang pilot berpindah dari satu kerangka inersia ke kerangka inersia lain. Sehingga pernyataan manusia atau ATC yang ber dilasi menjadi batal. Sistem yang bergerak dari kerangka inersia satu ke kerangka inersia lain ini yang disebut asimetris. Makanya disebut paradoks....Please buka wikipedia keterangan soal paradoks, simetris dan asimetris bro.

Hahahaha

@SH
Jangan marah klo saya mengatakan anda adalah fisikawan KELAS GURUN
Yang kita bahas disini adalah " HAL yang RELATIVE dirasakan / dialami PENGAMAT "

Kok anda malah omong tentang tehnis kinetik


Saat Quran mu mengatakan :
Malaikat NAIK
.... maka ....
Pada saat yang sama , si Malaikat akan " MENGAMATI " bahwa Manusialah yang TURUN

@duren sawit
Rupanya kamu bisa juga tertawa hehehe
Terserah bahwa kamu kelas nyamuk, kelas 4 SD atau kelas kejar paket A aku tak perduli.

duren sawit wrote:
Saat Quran mu mengatakan :
Malaikat NAIK
.... maka ....
Pada saat yang sama , si Malaikat akan " MENGAMATI " bahwa Manusialah yang TURUN

Kalau itu memang iya, hanya saja kamu tak menyimak, kalau aku terangkan masalah paradoks kembar, kamu cuma berpatok bahwa ada 2 kembar bla...bla...bla. Padahal keterangan lanjutan nya adalah soal paradoks nya. Nah yang ini kamu pikun dan linglung bro...
Ingat bro...paradoks kembar bukan cuma bercerita soal kembar...tapi soal paradoks.

http://en.wikipedia.org/wiki/Twin_paradox

Wikipedia wrote:
Special relativity does not claim that all observers are equivalent, only that all observers at rest in inertial reference frames are equivalent. But the space ship jumps frames (accelerates) when it performs a U-turn. In contrast, the twin who stays at Earth remains in the same inertial frame for the whole duration of his brother's flight. No accelerating or decelerating forces apply to the twin on Earth.

duren sawit wrote:
Saat Quran mu mengatakan :
Malaikat NAIK
.... maka ....
Pada saat yang sama , si Malaikat akan " MENGAMATI " bahwa Manusialah yang TURUN

suara hati wrote:
Kalau itu memang iya,

Kalau begitu ... silahkan koreksi ulang SEMUA argumen mu di trit ini

Bye

@duren sawit,

Ups, sebagai muslim aku tidak akan membantai musuh yang melarikan diri atau menyerah...silakan bro duren sawit lari dan angkat koper.

Semoga hidayah hadir di hatimu untuk menjadi muallaf.

suara hati wrote:@duren sawit,

Ups, sebagai muslim aku tidak akan membantai musuh yang melarikan diri atau menyerah...silakan bro duren sawit lari dan angkat koper.

Triumphalist sejati

- Ampe sekarang MULUT mu belum berani menjawab pertanyaan utamaku : Apakah Alloh mu LARI LARI mulu

- Berterima kasihlah elo wahai fisikawan KADAL GURUN ... karena setidaknya WAWASAN MU tentang kerapatan materi ( Chandra sekar limit / Azas larangan Pauli ) telah berobah total setelah berdebat dengan ku

- Sekarang MULUT BAU mu kembali TERKATUB RAPAT RAPAT karena menyadari relativitas manusia dari sisi malaikat mu

suara hati wrote:
Semoga hidayah hadir di hatimu untuk menjadi muallaf.

Kuentuttt ame loe ... tau ga bahwa BURUNG GW dah kadung di sunat gara gara terlibat sama AGAMA SAMPAH GURUN mu tuhh ... nyelselll gw tujuh turunan

@duren sawit
Nampak kali kualitas kepribadian mu yang cuma mau menang sendiri, gak mau dengar pendapat orang dan menutup telinga. Sama saja aku bicara ama tembok. Ini buktinya aku bicara ama tembok, liat ya

suara hati wrote:
Kalau itu memang iya, hanya saja kamu tak menyimak, kalau aku terangkan masalah paradoks kembar, kamu cuma berpatok bahwa ada 2 kembar bla...bla...bla. Padahal keterangan lanjutan nya adalah soal paradoks nya. Nah yang ini kamu pikun dan linglung bro...
Ingat bro...paradoks kembar bukan cuma bercerita soal kembar...tapi soal paradoks.

http://en.wikipedia.org/wiki/Twin_paradox

Wikipedia wrote:
Special relativity does not claim that all observers are equivalent, only that all observers at rest in inertial reference frames are equivalent. But the space ship jumps frames (accelerates) when it performs a U-turn. In contrast, the twin who stays at Earth remains in the same inertial frame for the whole duration of his brother's flight. No accelerating or decelerating forces apply to the twin on Earth.

Quote diatas untuk menjawab pertanyaan mu, tapi....liatlah...begitu hebatnya muka tembokmu dengan memotong quote tanpa mau liat isi jawaban (yang berwarna biru), kamu cuma membaca potongan ini aja :

Kalau itu memang iya,

Padahal setelah itu adalah jawaban untuk pertanyaan mu
Hahaha...muka tembok, gak ngerti bahasa Inggris mungkin ya.
Special relativity does not claim that all observers are equivalent. Udah jelas disitu tidak ekivalen, sehingga tidak bisa relativitas dilihat dari sudut malaikat atau ATC, harus dari sisi manusia atau pengamat.
Hahaha...percuma aja bicara ama orang muka tembok...memotong quote jawaban seenaknya....

duren sawit wrote:
Kuentuttt ame loe ... tau ga bahwa BURUNG GW dah kadung di sunat gara gara terlibat sama AGAMA SAMPAH GURUN mu tuhh ... nyelselll gw tujuh turunan

Waw...Yesus (yang sunat) dianggap terlibat agama sampah....sadar bro ! sadar bro...
Jangan nampak kali kalap dan muka temboknya.

@Kadal Gurun

Saya tidak maksa kok bahwa relativitas yang mereka amati ( Manusia dan Malaikat ) harus equivalent ( SAMA )

Pada kenyataannya :
Toh posisi manusia itu TIDAK ADA YANG BENAR BENAR " rest " ...
Ga usah gerak universal deh , lha MANUSIA di bumi ini aja setiap saat BERGERAK MUTER MUTER , ada muter muter di poros , sekaligus muterin Matahari .

Nahhh bagai mana anda SEDEMIKIAN GUOBLOG nya memposisikan manusia pada TEORI MIMPI INDAH " REST " .

Ini ibarat limitasi kecepatan cahaya ..
Teoritis nya :
TIDAK ADA YANG LEBIH CEPAT dari cahaya .
Lha kalau dua buah berkas cahaya ( A dan B ) bergerak start berlawanan arah ( 180 derjad ) => Coba fikirin berapa kecepatan A bergerak terhadap B

Jadi pengandaian mu bahwa posisi manusia statis adalah BOHONG .
Yang benar :
Manusia bergerak dan Malaikat juga bergerak .

Jadi semua teori mu adalah TEORI MIMPI INDAH yang jauh panggang dari aplikasi .

duren si penyebut Yesus pengikut agama sampah wrote:
Jadi pengandaian mu bahwa posisi manusia statis adalah BOHONG .
Yang benar :
Manusia bergerak dan Malaikat juga bergerak .
Jadi semua teori mu adalah TEORI MIMPI INDAH yang jauh panggang dari aplikasi .

Lagi lagi aku harus bilang waw...
Setelah Waw karena si duren menyatakan secara tidak langsung Yesus pengikut agama sampah. Waw berikutnya adalah secara muka tembok menyindir bahwa Rumus relativitas Einstein salah...
Hohohoho...

maklum ajah namanya juga duren udah busuk, yang keluar dari mulutnya bau sampah semua.

suara hati wrote:
Lagi lagi aku harus bilang waw...
Setelah Waw karena si duren menyatakan secara tidak langsung Yesus pengikut agama sampah. Waw berikutnya adalah secara muka tembok menyindir bahwa Rumus relativitas Einstein salah...
Hohohoho...

Hahaha fisikawan mlintir ni yau

Kalau elo sanggup membantah bahwa teori Einstain adalah BUKAN untuk kondisi ideal di lab ( dimana pengamat benar benar statis ) baru lah elo boleh berkicau memfitnah diri ku

Cmon .. kita lagi mengaplikasikan sebuah TEORI INDAH .
Sakin semangatnya dikau ... elo SANGGUP SANGGUPNYA membuat Alloh mu kek orang gila => LARI LARI MULU