Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim

First topic message reminder :

...Saya tidak begitu yakin apakah sudah tepat dalam memilih penempatan thread pertama saya ini. Bila kurang tepat, mohon moderator memindahkannya ke area yang lebih sesuai. Terima kasih.

...Di dalam manajemen, dikenal dua gaya kepemimpinan ekstrim. Di ekstrim kiri adalah gaya kepemimpinan yang otoriter atau diktator. Sedang di ekstrim kanan adalah gaya kepemimpinan demokrasi penuh atau laissez-faire.
...Gaya mana yang paling baik dan cocok, tergantung pada situasi dan tugas (task) yang sedang diemban.
...Yang sering dijadikan contoh bagi gaya otoriter ialah dalam pemadaman suatu kebakaran dan ketika tentara dalam kancah pertempuran.
...Tidak ada kesempatan bagi pemimpin rombongan pemadam api untuk berembuk atau bertukar pikiran dengan bawahannya. Pemimpin rombongan dengan tegas memberikan perintah-perintah yang harus segera dilaksanakan oleh bawahannya untuk mengatasi api yang sedang menyala.
...Demikian juga ketika tentara dalam pertempuran. Komandan harus mengatur dan menggerakkan prajuritnya dengan perintah yang singkat, jelas dan tegas. Bila tidak, mereka bisa disapu oleh musuh dalam sekejap.
...Sedang bagi tugas-tugas lain, seperti dalam perusahaan dan pemerintahan, kebanyakan lebih cocok kepemimpinan yang cenderung condong ke arah demokrasi. Sebelum melaksanakan sesuatu, pemimpin meminta pendapat bawahannya atau mendiskusikan dengan bawahannya. Khusus bagi yang demokrasi penuh atau laissez-faire keputusan sepenuhnya diserahkan kepada bawahan.
...Dengan pengantar singkat di atas, mari kita telaah kepemimpinan Muhammad. Apakah kepemimpinan beliau termasuk gaya otoriter atau gaya demokrasi.
...Saya persilahkan terlebih dahulu kepada sidang pembaca dan para netter mengutarakan pendapat dan argumentasinya masing-masing.

Andi Cactusa wrote:
...Bagaimana kalau seandainya saya adalah seorang atheis? Apakah pertanyaan itu akan anda jawab atau tidak?

Ya, tetap akan saya berusaha untuk menjawab semampu saya.
Saya juga berpikir tetang keotentikan, dengan pola pikir ateis kok.

Dan lagi, anda perlu mencermati tulisan saya berikut ini sekali lagi:

Tapi bukan dalam artian menafikan/mengabaikan pertanyaan lainnya.
Hanya menjadi lebih baik dalam menjawab.

Saya rasa saya sudah menulis jelas, bahwa saya tidak berusaha melarikan diri dari pertanyaan yang anda kutip yang lain bukan?

yang berserah diri wrote:maaf bung Andi,
sumber yang Anda berikan sepertinya tidak valide,
karena Saya tidak/belum menemukan sumber resminya,
mungkin bung Andi bisa memberikan sumber resminya,
Saya sangat mengharapkan itu,

...Mungkin maksud anda adalah sumbernya kurang/tidak bonafid. Sepengetahuan saya, tidak ada situs atau blog yang valid atau tidak valid, karena tidak ada lembaga, badan atau institusi independen dan terpercaya yang mem-validasinya. Informasi yang biasa dipertanyakan atau diuji validitasnya.
...Bila anda meragukan validitas informasi yang saya kutip itu, maka anda sendiri dapat melakukan validasi atau pengecekannya.
...Silahkan google dengan kata kunci "apostasy law in xxx" (xxx = nama negaranya). Sudah saya cek apostasy law di Iran, Pakistan, Afghanistan dan Somalia. Ternyata cocok, hukumannya adalah hukuman mati (death penalty). Monggo cek yang lainnya, agar anda yakin.

Andi Cactusa wrote:
...Mungkin maksud anda adalah sumbernya kurang/tidak bonafid. Sepengetahuan saya, tidak ada situs atau blog yang valid atau tidak valid, karena tidak ada lembaga, badan atau institusi independen dan terpercaya yang mem-validasinya. Informasi yang biasa dipertanyakan atau diuji validitasnya.
...Bila anda meragukan validitas informasi yang saya kutip itu, maka anda sendiri dapat melakukan validasi atau pengecekannya.
...Silahkan google dengan kata kunci "apostasy law in xxx" (xxx = nama negaranya). Sudah saya cek apostasy law di Iran, Pakistan, Afghanistan dan Somalia. Ternyata cocok, hukumannya adalah hukuman mati (death penalty). Monggo cek yang lainnya, agar anda yakin.

maaf jika memang benar demikian prasangka Anda terhadap Saya,
tapi Saya hanya mencari kebenarannya,

sepertinya Anda menemukan kecocokan antara website tersebut dengan sumber lain tentang hukuman mati bila murtad,
bila Saya mencari sekedar kata kunci yang Anda berikan,
maka tidak akan langsung kepada tujuan pencarian, adakah Anda mau memberikan perinciannya lagi?

Andi Cactusa wrote:
...Mungkin maksud anda adalah sumbernya kurang/tidak bonafid. Sepengetahuan saya, tidak ada situs atau blog yang valid atau tidak valid, karena tidak ada lembaga, badan atau institusi independen dan terpercaya yang mem-validasinya. Informasi yang biasa dipertanyakan atau diuji validitasnya.
...Bila anda meragukan validitas informasi yang saya kutip itu, maka anda sendiri dapat melakukan validasi atau pengecekannya.
...Silahkan google dengan kata kunci "apostasy law in xxx" (xxx = nama negaranya). Sudah saya cek apostasy law di Iran, Pakistan, Afghanistan dan Somalia. Ternyata cocok, hukumannya adalah hukuman mati (death penalty). Monggo cek yang lainnya, agar anda yakin.

yang berserah diri wrote:maaf jika memang benar demikian prasangka Anda terhadap Saya,
tapi Saya hanya mencari kebenarannya,

...Ok, kalau anda menilai saya berprasangka, coba anda uraikan karena apa sumber berita itu tidak valid. Saya ingin lihat apa kah anda benar-benar memahami arti valid dan bagaimana penerapannya atau penggunaannya.

yang berserah diri wrote:sepertinya Anda menemukan kecocokan antara website tersebut dengan sumber lain tentang hukuman mati bila murtad,
bila Saya mencari sekedar kata kunci yang Anda berikan,
maka tidak akan langsung kepada tujuan pencarian, adakah Anda mau memberikan perinciannya lagi?

...Hanya untuk mem-cek atau mem-validasi apostasy law di 15 negara saja anda tidak sanggup? Sudah pernah saya cari di situs yang lebih kredibel, daftar seperti itu tidak ada. Saya kira penulisnya mencek masing-masing negara yang menghukum apostasy.
...Anda ini sungguh aneh atau ridiculous. Anda mengaku mencari kebenaran, tetapi anda ingin saya yang mencarikannya untuk anda. Di mana logika anda?

EbisuSensei wrote:Ya, tetap akan saya berusaha untuk menjawab semampu saya.
Saya juga berpikir tetang keotentikan, dengan pola pikir ateis kok.

...Ok, anda mulai saja menjawab pertanyaan sang calon murtadin itu. Tidak perlu lagi merambat ke mana-mana. Setelah anda mulai, mungkin muslim yang lain akan ikut.

EbisuSensei wrote:Saya rasa saya sudah menulis jelas, bahwa saya tidak berusaha melarikan diri dari pertanyaan yang anda kutip yang lain bukan?

...Seingat saya, saya tidak pernah menduga atau menuduh anda akan melarikan diri. Sekali lagi, silahkan dimulai saja menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.

Andi Cactusa wrote:
...Ok, kalau anda menilai saya berprasangka, coba anda uraikan karena apa sumber berita itu tidak valid. Saya ingin lihat apa kah anda benar-benar memahami arti valid dan bagaimana penerapannya atau penggunaannya.

baik sekarang Saya anggap berita dari Anda valide karena Anda sepertinya memaksakan ke-valide-annya,

Andi Cactusa wrote:...Hanya untuk mem-cek atau mem-validasi apostasy law di 15 negara saja anda tidak sanggup? Sudah pernah saya cari di situs yang lebih kredibel, daftar seperti itu tidak ada. Saya kira penulisnya mencek masing-masing negara yang menghukum apostasy.
...Anda ini sungguh aneh atau ridiculous. Anda mengaku mencari kebenaran, tetapi anda ingin saya yang mencarikannya untuk anda. Di mana logika anda?

Saya baru melihat kebijakan pada negara Iran dan Mesir,
ternyata kebijakan hukuman mati pada orang yang murtad HANYA berlaku dalam situasi tertentu,

artinya disesuaikan dengan situasi dan kondisi baik,

yang berserah diri wrote:

Andi Cactusa wrote:
...Ok, kalau anda menilai saya berprasangka, coba anda uraikan karena apa sumber berita itu tidak valid. Saya ingin lihat apa kah anda benar-benar memahami arti valid dan bagaimana penerapannya atau penggunaannya.

baik sekarang Saya anggap berita dari Anda valide karena Anda sepertinya memaksakan ke-valide-annya,

...Mengapa anda menghindar? Apa benar dugaan saya bahwa anda memang tidak memahami istilah valid dan penggunaannya? Dari awal sudah saya katakan penggunaan kata valid bagi sumber berita kurang tepat. Yang umum digunakan adalah istilah banofide, kredible atau terpercaya. Isi beritanya yang perlu divalidasi, kalau diragukan. Sekarang anda campur-baurkan antara sumber berita dengan beritanya.

yang berserah diri wrote:

Andi Cactusa wrote:...Hanya untuk mem-cek atau mem-validasi apostasy law di 15 negara saja anda tidak sanggup? Sudah pernah saya cari di situs yang lebih kredibel, daftar seperti itu tidak ada. Saya kira penulisnya mencek masing-masing negara yang menghukum apostasy.
...Anda ini sungguh aneh atau ridiculous. Anda mengaku mencari kebenaran, tetapi anda ingin saya yang mencarikannya untuk anda. Di mana logika anda?

Saya baru melihat kebijakan pada negara Iran dan Mesir,
ternyata kebijakan hukuman mati pada orang yang murtad HANYA berlaku dalam situasi tertentu,

artinya disesuaikan dengan situasi dan kondisi baik,

...Harap lebih cermat dan teliti. Jangan samakan Iran dengan Mesir. Menurut daftar yang saya kutip, untuk Iran bisa dihukum mati. Sedang untuk Mesir, adalah hukuman tiga tahun penjara.

@AC

Hukuman mati untuk orang murtad, bukanlah standar.

Silahkan cari hadis yang bercerita tentang seseorang yang murtad, namun tidak dihukum mati pada jaman Nabi Muhammad SAW.

Dan bukankah anda sedang berbicara masalah bagaimana orang murtad itu?
Kok tiba2 lari ke masalah hukuman?

apa ada masalah yang diselesaikan muhammad secara elegan
tanpa pedang/kekerasan? terutama konfliknya dengan quraisy dan yahudi..

Andi Cactusa wrote:
...Mengapa anda menghindar? Apa benar dugaan saya bahwa anda memang tidak memahami istilah valid dan penggunaannya? Dari awal sudah saya katakan penggunaan kata valid bagi sumber berita kurang tepat. Yang umum digunakan adalah istilah banofide, kredible atau terpercaya. Isi beritanya yang perlu divalidasi, kalau diragukan. Sekarang anda campur-baurkan antara sumber berita dengan beritanya.

mengapa Anda sangat berharap Saya menghindar?
sepertinya Anda yang tidak mengerti penempatan valid, lalu melemparkannya kepada Saya karena merasa bukti yang Anda berikan tidak terbukti,

Andi Cactusa wrote:
...Harap lebih cermat dan teliti. Jangan samakan Iran dengan Mesir. Menurut daftar yang saya kutip, untuk Iran bisa dihukum mati. Sedang untuk Mesir, adalah hukuman tiga tahun penjara.

Saya menemukan informasi bahwa di Mesir juga bisa dihukum mati dalam situasi tertentu, demikian juga di Iran,
jika tidak percaya, silahkan cari dengan kata kunci yang Anda berikan sendiri untuk dicari di google,

yang berserah diri wrote:Saya menemukan informasi bahwa di Mesir juga bisa dihukum mati dalam situasi tertentu, demikian juga di Iran,
jika tidak percaya, silahkan cari dengan kata kunci yang Anda berikan sendiri untuk dicari di google,

...Seperti kata anda mencari kebenaran, saya ingin tahu kebenaran apa yang ingin anda dapatkan dari daftar yang saya ajukan itu? Sudah kah anda dapatkan?

EbisuSensei wrote:@AC

Hukuman mati untuk orang murtad, bukanlah standar.

Silahkan cari hadis yang bercerita tentang seseorang yang murtad, namun tidak dihukum mati pada jaman Nabi Muhammad SAW.

Dan bukankah anda sedang berbicara masalah bagaimana orang murtad itu?
Kok tiba2 lari ke masalah hukuman?

Pertanyaan untuk anda dan yang berserah diri atau muslim lainnya.
...Menurut anda, mengapa di masa kini masih ada hukuman bagi orang murtad di negara-negara muslim?

Andi Cactusa wrote:

yang berserah diri wrote:Saya menemukan informasi bahwa di Mesir juga bisa dihukum mati dalam situasi tertentu, demikian juga di Iran,
jika tidak percaya, silahkan cari dengan kata kunci yang Anda berikan sendiri untuk dicari di google,

...Seperti kata anda mencari kebenaran, saya ingin tahu kebenaran apa yang ingin anda dapatkan dari daftar yang saya ajukan itu? Sudah kah anda dapatkan?

apa definisi kebenaran menurut Anda?

yang berserah diri wrote:

Andi Cactusa wrote:...Seperti kata anda mencari kebenaran, saya ingin tahu kebenaran apa yang ingin anda dapatkan dari daftar yang saya ajukan itu? Sudah kah anda dapatkan?

apa definisi kebenaran menurut Anda?

...Lho, anda yang pertama mengatakan mencari kebenaran, kok malah menanyakan apa definisi kebenaran menurut saya? Apa sudah lupa pernyataan anda yang di bawah ini?

yang berserah diri wrote:maaf jika memang benar demikian prasangka Anda terhadap Saya,
tapi Saya hanya mencari kebenarannya,

...Justru karena saya ingin mengikuti anda, makanya saya bertanya kebenaran apa yang anda cari dan apakah sudah anda temukan atau belum.

Andi Cactusa wrote:
Pertanyaan untuk anda dan yang berserah diri atau muslim lainnya.
...Menurut anda, mengapa di masa kini masih ada hukuman bagi orang murtad di negara-negara muslim?

Saya kurang tahu ya.
Yang jelas negara mayoritas Islam di ASEAN, setahu saya tidak menerapkan hukuman mati.

btw, kok lari ke masalah hukuman sih, yang masalah penyebab murtad udah selesai belum?
Ada 16 pertanyaan lhoo.........
Kalau kamu setuju sih.......

EbisuSensei wrote:

Andi Cactusa wrote:
Pertanyaan untuk anda dan yang berserah diri atau muslim lainnya.
...Menurut anda, mengapa di masa kini masih ada hukuman bagi orang murtad di negara-negara muslim?

Saya kurang tahu ya.
Yang jelas negara mayoritas Islam di ASEAN, setahu saya tidak menerapkan hukuman mati.

btw, kok lari ke masalah hukuman sih, yang masalah penyebab murtad udah selesai belum?
Ada 16 pertanyaan lhoo.........
Kalau kamu setuju sih.......

...Saya menyinggung hukuman terhadap murtad sambil menunggu jawaban terhadap pertanyaan sang calon murtadin yang tidak kunjung muncul. Pertanyaan #8 juga menyingung hal itu.
...Sorry, di mana dan siapa yang membicarakan penyebab murtad? Saya sendiri tidak merasa pernah mengajukan masalah itu. Apa yang anda maksudkan adalah 15 pertanyaan yang diajukan oleh calon murtadin itu?
...Agar tidak berlarut-larut, saya persilahkan anda segera memulainya. Silahkan tunjukkan dan buktikan sesumbar anda sendiri, bahwa anda mampu menjawab ke-15 pertanyaan itu. Good luck!
...Btw, apa mayoritas muslim di sini masih anak-anak atau secara jasmaniah dewasa tetapi secara kejiwaan masih tetap anak-anak, sehingga masih gemar menggunakan emoticon mengejek?

Andi Cactusa wrote:
...Lho, anda yang pertama mengatakan mencari kebenaran, kok malah menanyakan apa definisi kebenaran menurut saya? Apa sudah lupa pernyataan anda yang di bawah ini?

mengapa Anda tidak pernah menjawab pertanyaan Saya dengan jelas?
Anda cenderung selalu menghindar,
ketika Saya membicarakan kebenaran,
Anda selalu memberikan penjelasan tidak jelas,
namun ketika Saya mempertanyakannya,
Anda justru memberikan jawaban seperti ini,

sekiranya Anda kebingungan cukup dijawab jujur saja


tidak perlu gengsi dan asal menjawab dengan jawaban menjelimet seolah hebat,
tapi perlu Saya akui,
permainan cuci otak dari seorang pendeta seperti Anda sungguh.....
menyebalkan, bukan hebat,

Andi Cactusa wrote:
...Saya menyinggung hukuman terhadap murtad sambil menunggu jawaban terhadap pertanyaan sang calon murtadin yang tidak kunjung muncul. Pertanyaan #8 juga menyingung hal itu.

Pertanyaan no #8 tidak berkaitan dengan pertanyaan yang ingin saya tambahkan.

Lagipula sudah saya jelaskan bawa hukuman mati untuk orang murtad adalah bukan standar, dan ada haditsnya.

Kalau anda sudah bersedia menerima kenyataan, bahwa Al Quran tidak ada kesalahan, maka saya bisa langsung memulai menjawab ke 15 pertanyaan itu.
Gimana?

EbisuSensei wrote:Lagipula sudah saya jelaskan bawa hukuman mati untuk orang murtad adalah bukan standar, dan ada haditsnya.

Kalau anda sudah bersedia menerima kenyataan, bahwa Al Quran tidak ada kesalahan, maka saya bisa langsung memulai menjawab ke 15 pertanyaan itu.
Gimana?

...Sependapat. Saya juga tidak pernah mengatakan semua negara muslim menghukum mati apostasy, hanya beberapa seperti disebut dalam daftar yang saya quote.
...Apa pentingnya dan relevansi pendapat saya mengenai AQ dengan ke-15 pertanyaan calon murtadin itu? Silahkan saja mulai menjawabnya dan berhenti lah berdalih!

Andi Cactusa wrote:
...Apa pentingnya dan relevansi pendapat saya mengenai AQ dengan ke-15 pertanyaan calon murtadin itu? Silahkan saja mulai menjawabnya dan berhenti lah berdalih!

Jelas penting.
Karena saya menjawab sebisa mungkin dengan Al Quran dan Hadits sebagai pendukung.

Kalau dasar sudah salah nggak usah membahas yang lain2, percumah.

Gimana?

yang berserah diri wrote:tidak perlu gengsi dan asal menjawab dengan jawaban menjelimet seolah hebat,
tapi perlu Saya akui,
permainan cuci otak dari seorang pendeta seperti Anda sungguh.....
menyebalkan, bukan hebat,

...Seandainya sudah anda baca perdebatan saya dengan bung Isaku sebelumnya, anda tidak akan sampai keliru menebak saya seorang pendeta.

Bung EbisuSensei,

...Setelah anda gagal memaksa saya untuk “mengambil” atau mengadopsi pertanyaan ke-16 karangan anda, sekarang anda muncul lagi dengan prasyarat lain, yang tidak kalah anehnya.

EbisuSensei wrote: Kalau anda sudah bersedia menerima kenyataan, bahwa Al Quran tidak ada kesalahan, maka saya bisa langsung memulai menjawab ke 15 pertanyaan itu.
Gimana?

...Saya tidak percaya ada kitab suci agama apa pun yang bebas kesalahan, termasuk kitab suci agama saya, Alkitab. Apa masih kurang tegas?
...Kalau anda yakin dan percaya Al Quran itu sempurna dan bebas dari kesalahan, silahkan saja. Anda tidak berhak memaksa saya sependapat dengan anda.

EbisuSensei wrote:

Andi Cactusa wrote:
...Apa pentingnya dan relevansi pendapat saya mengenai AQ dengan ke-15 pertanyaan calon murtadin itu? Silahkan saja mulai menjawabnya dan berhenti lah berdalih!

Jelas penting.
Karena saya menjawab sebisa mungkin dengan Al Quran dan Hadits sebagai pendukung.

Kalau dasar sudah salah nggak usah membahas yang lain2, percumah.

Gimana?

...Sekali lagi saya ingatkan bahwa ke-15 pertanyaan itu bukan karangan saya. Mau anda jawab berdasarkan Al Quran, Hadits, Sira, atau buku apa pun tidak masalah bagi saya.
...Posisi saya sendiri lebih cenderung sebagai penonton atau pengamat saja, yang belum tentu akan mengomentari jawaban anda. Oleh karenanya menjadi tidak masuk akal bila dasar pemikiran saya penting dan menentukan dalam menjawab pertanyaan calon murtadin itu. Kecuali bila si penanya itu menggunakan pemikiran saya sebagai pijakannya dalam membuat pertanyaannya.
...Yang perlu anda yakinkan bukan hanya saya saja, tetapi termasuk banyak pembaca lainnya. Saya yakin mereka juga menunggu jawaban anda terhadap ke-15 pertanyaan itu.

Andi Cactusa wrote:Bung EbisuSensei,

...Setelah anda gagal memaksa saya untuk “mengambil” atau mengadopsi pertanyaan ke-16 karangan anda, sekarang anda muncul lagi dengan prasyarat lain, yang tidak kalah anehnya.

EbisuSensei wrote: Kalau anda sudah bersedia menerima kenyataan, bahwa Al Quran tidak ada kesalahan, maka saya bisa langsung memulai menjawab ke 15 pertanyaan itu.
Gimana?

...Saya tidak percaya ada kitab suci agama apa pun yang bebas kesalahan, termasuk kitab suci agama saya, Alkitab. Apa masih kurang tegas?
...Kalau anda yakin dan percaya Al Quran itu sempurna dan bebas dari kesalahan, silahkan saja. Anda tidak berhak memaksa saya sependapat dengan anda.

Dari pernyataan anda tersebut, saya pertimbangkan untuk langsung menjawab ke-15 pertanyaan yang anda paparkan.

Saya mempertimbangkan dulu, sebelum langsung mulai menjawab.
stay tune ..............

EbisuSensei wrote:Dari pernyataan anda tersebut, saya pertimbangkan untuk langsung menjawab ke-15 pertanyaan yang anda paparkan.

Saya mempertimbangkan dulu, sebelum langsung mulai menjawab.
stay tune ..............

...That’s much better! The floor is yours, now. Take as long as you need to make proper, sensible and reasonable answers. Good luck and have a nice day!

Andi Cactusa wrote:

yang berserah diri wrote:tidak perlu gengsi dan asal menjawab dengan jawaban menjelimet seolah hebat,
tapi perlu Saya akui,
permainan cuci otak dari seorang pendeta seperti Anda sungguh.....
menyebalkan, bukan hebat,

...Seandainya sudah anda baca perdebatan saya dengan bung Isaku sebelumnya, anda tidak akan sampai keliru menebak saya seorang pendeta.

Saya sudah membaca perdebatan Anda,
Saya memang salah bila menilai Anda sebagai seorang pendeta,
yang Saya dapati mengenai diri Anda adalah Anda bahkan tidak pantas disebut sebagai seorang protestan,
mungkin bahasa Anda terlihat halus,
tapi Anda hanya mencoreng nama baik protestan,

Saya memang tidak dapat mengetahui isi hati seseorang,
Saya hanya bisa menilai dari cara Anda dalam menjawab,