jika "salib' berasal dari "sulbi" yang berarti tulang ekor, seperti ini kah "disalib"?

yang sebelah kiri gambar :

loh katanya jeki cen ...

Salib atau shalb berasal dari kata ash-shaliib yang berarti sumsum atau lemak

bingung mode on

ya sudah, mari kita tunggu saja yang ahli bahasa arab, apakah yang bener diambil dari "tulang ekor" ataukah "sumsum"?

hehehehehe

Ahli salib nya lagi nungguin istrinya melahirkan bung FD ... saya mah nyimak aja deh ... duduk di barisan depan



-nunggu mang odoy kembali-

nyimak aja..

Ikut nyimak juga ya .... duduk dibelakang biar bisa senderan

Mang ODOY@

kumaha USTADZ???

frontline defender wrote:ya sudah, mari kita tunggu saja yang ahli bahasa arab, apakah yang bener diambil dari "tulang ekor" ataukah "sumsum"?

jadi yang bener yang mana, Pak Abu?

Keduanya gak salah..
Pengertian shalb pd inti adalah tulang belakang..tulang ekor adalah benar.tulang kaki/paha smp ke bawah juga bagian dr tulang belakang.
Entah apa sitilah di dalam biologi tetapi bermakna/hakekat samah.

Patah leher sebabkan kematian,patah kaki (mutilasi) jg sebabkan kematian.tulang punggung (mesti dimaknai berbeda dg tulang belakang) kl patah jg sebabkan kematian.
Patah tangan jarang sebabkan maut.

Bisa diroger?

Pd gambar kiri ato manapun gak bakal sebabkan mati yg cepat..kecuali sumsum dikeluarkan/kaki dimutilasi.ato leher/punggung dipatahkan agar terhukum mati cepat.
Kl gambarnyah dibalik yah lehernyah yg dimutilasi agar makna shalb tetap melekat.

Klear?

Cb deh cari warung "term salib basa arab"...seingat sayah sempat nulis kok..sayang dr hape jadi gak bs mempermudah jelasnyah.

Pak Abu, pada gambar yang kiri, anggaplah tali yang mengikat badan dan leher dihilangkan, bisakah anda membayangkan?

akankah posisi tubuh menjadi cenderung condong ke depan?

@fd
Yah.sotomatis terdorong ke depan.atow mungkin kepala menjadi lebih rendah dibandingkan pinggul.

Tapi terhukum tetap gak bisa mati cepat..kl hukuman salib dikamsutkan sbg alat siksa maka salib/shalb adalah keras/kaku.
=sayah disalibkan pada tiang kayu.
dapat dimaknai sayah diikat dg kencang hingga tulang belakang susah digerakkan.

hukuman ini pernah diterapkan pd masa sahabat..tetapi dalam atsar gak dijumpai kata "sholabu" duh lupa sayah di warung mana tertera atsar sahabat..
tetapi secara maknawi yah terikat di kayu..

abu hanan wrote:@fd
Yah.sotomatis terdorong ke depan.atow mungkin kepala menjadi lebih rendah dibandingkan pinggul.

Tapi terhukum tetap gak bisa mati cepat..kl hukuman salib dikamsutkan sbg alat siksa maka salib/shalb adalah keras/kaku.
=sayah disalibkan pada tiang kayu.
dapat dimaknai sayah diikat dg kencang hingga tulang belakang susah digerakkan.

jadi begini yang ada dalam benak saya, ketika tubuh cenderung condong ke depan dengan posisi kaki diikat ke belakang, maka gabungan faktor posisi tubuh dan faktor gravitasi akan membuat tulang ekor menjadi tertekan ke tiang salib, akibatnya korban akan merasakan sakit pada tulang ekor, untuk menghindari rasa sakit tsb maka tentunya korban harus mengencangkan/meluruskan tubuhnya agar tulang ekornya menjauh dari kayu salib, akan tetapi biar bagaimanapun gabungan faktor posisi tubuh & gravitasi akan membuat tubuh kembali terdorong ke belakang-bawah, sehingga tulang ekor kembali ke posisi tertekan (kekuatan otot vs kekuatan gaya)! ---> jadi pada prinsipnya, membuat mati dengan menguras fisik korban!

seperti sayah bilang,shalb adalah terkait tulang belakang semuwah.
dg cr seperti yg tergambar adalah bicara waktu.
kehausan,lelah fisik, adalah waktu yang lama untuk mati.
mutilasi adalah mempercepat kematian yah krn unsur penting tulang keluar semuwah.malah menjadi habis total kl tangan diatas..

Itupun bila menghendaki kematian bg terhukum.jika cm menyiksa yah ikat kuat2 hingga tulang belakangnyah gak bergerak sama sekalih.

bukankah manusia hanya dapat hidup 3 hari, jika tanpa minum? bagaimana jika diperparah dengan keringat yang terkuras, akibat rasa sakit &/ usaha menghindar dari rasa sakit?

sedangkan soal mutilasi untuk mempercepat kematian, saya pikir kenapa nggak sekalian saja dipenggal/dipancung? buat apa musti repot2 menyalib, jika tujuan yang diinginkan adalah kematian yang cepat?

penggal wal pancung kan menuju mati tnp rasa sakit yg lama.trus shalb gak terpenuhi kan kl dipenggal?dan bukan hukuman shalb dunk...

3 hari atow kurang pun tetap lama dan lebih lama dibandingkan mutilasi..

mutilasi mungkin butuh 3-4 jam tetapi rasa sakit lebih hebat dibanding "olahraga" shalb..

shalb ada penyiksaan yg wajib dinikmati terhukum..dg berakhir pada kematian atow tidak tetap aja gak bakal merubah makna "shalb"..

abu hanan wrote:penggal wal pancung kan menuju mati tnp rasa sakit yg lama.trus shalb gak terpenuhi kan kl dipenggal?dan bukan hukuman shalb dunk...

emang bukan, tapi kalau salibnya model pengeluaran sumsum, kan hasilnya nggak beda jauh dengan panjung/penggal, padahal repotnya beda jauh loh!

abu hanan wrote:shalb ada penyiksaan yg wajib dinikmati terhukum..dg berakhir pada kematian atow tidak tetap aja gak bakal merubah makna "shalb"..

saya membayangkan, setelah terdakwa barusan selesai ditangkringin di tiang, terus dibunuh (bukannya dibiarin mati dengan sendirinya), jadi 2x kerja...

...bukankah itu tidak sebanding dengan kerepotan menyalib terdakwa, Pak Abu? kenapa nggak langsung dimutilasi saja?

frontline defender wrote:

abu hanan wrote:penggal wal pancung kan menuju mati tnp rasa sakit yg lama.trus shalb gak terpenuhi kan kl dipenggal?dan bukan hukuman shalb dunk...

emang bukan, tapi kalau salibnya model pengeluaran sumsum, kan hasilnya nggak beda jauh dengan panjung/penggal, padahal repotnya beda jauh loh!

lha kalow eksekutor mau repot terus punya kelainan/kegemaran untuk menyiksa,gimana coba?

abu hanan wrote:shalb ada penyiksaan yg wajib dinikmati terhukum..dg berakhir pada kematian atow tidak tetap aja gak bakal merubah makna "shalb"..

saya membayangkan, setelah terdakwa barusan selesai ditangkringin di tiang, terus dibunuh (bukannya dibiarin mati dengan sendirinya), jadi 2x kerja...

ini mah samah juga dengan membandingkan hukum tembak dengan melempar dari jurang...

...bukankah itu tidak sebanding dengan kerepotan menyalib terdakwa, Pak Abu? kenapa nggak langsung dimutilasi saja?

walah...pake tanya sayah?perbedaan sosial/adat/tradisi yang membedakan tiap alat hukum...kalow hukum shalb di jawa apalagih surabaya mah malah gak ada yg kenal...

bayangan sayah malah lebih ekstrim.. semacam kayak di sate gituh.. dijamin nggak sampek 3 jam sudah lunas....

dee-nee wrote:hehehehehe

Ahli salib nya lagi nungguin istrinya melahirkan bung FD ... saya mah nyimak aja deh ... duduk di barisan depan



-nunggu mang odoy kembali-

frontline defender wrote:yang sebelah kiri gambar :

sebelum saya MENJAMU anda dimari....ada beberapa pertanyaan buat anda.

1. Dapat dari mana GAMBAR tersebut
2. Apakah itu gambar Yesus dan 2 preman yang dieksekusi

Silahkan....harus puguh dan jelas dulu nih...

1. situs saksi yehovah!
2. gambar/sketsa perkiraan penyaliban jaman romawi!

frontline defender wrote:1. situs saksi yehovah!
2. gambar/sketsa perkiraan penyaliban jaman romawi!

saya minta LINK nya..

Ayo...kasih sinih cepetan..!!

mang odoy wrote:saya minta LINK nya..

Ayo...kasih sinih cepetan..!!

nih : http://jesusisyhwh.blogspot.com/2011/01/re-jesus-was-executed-on-cross-not.html