Film dan Novel Muhammad : kebebasan berekspresi atau kebebasan menghujat?
Halaman 5 dari 5 • Share
Halaman 5 dari 5 • 1, 2, 3, 4, 5
Film dan Novel Muhammad : kebebasan berekspresi atau kebebasan menghujat?
First topic message reminder :
Assalamualaikum wr.wb. saudara2 semua...salam hormat saya selalu untuk bung admin maupun moderator yang selalu mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk kemajuan situs ini...
Kebebasan berfikir atau kebebasan menghujatkah, dengan apa yang telah dilakukan oleh Sam bacille maupun salman Rusdie...??
Kebebasan berpikir dan berkreasi sesungguhnya mendapat jaminan penuh dalam Islam. Fenomena alam yang luas terbentang, baik langit maupun di bumi, sejatinya dapat dijadikan sebagai wahana berfikir, berkreasi, dan berekspresi, sebagaimana firman Allah swt :
“Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir.” Qs.[45]:13
Al Quran juga mengecam mereka yang tidak mendayagunakan akal pikiran dan indranya untuk membangun peradaban dan memakmurkan bumi. Bahkan manusia yang tidak memfungsikan akal dan inderanya, dalam pandangan al Quran, martabatnya lebih rendah dari seekor hewan.
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
Qs. [7]:179
atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu). Qs. [25]:44)
Kecuali itu, terdapat puluhan ayat dalam Al Quran yang berbicara tentang pentingnya ilmu pengetahuan dan tingginya kedudukan akal yang harus didayagunakan oleh manusia. Al Quran juga menyatakan, bahwa tuhan menugaskan umat manusia untuk membangun peradaban di muka bumi,([11]:61 ; [2]:30) dan karenanya, berfikir dan mengembangkan ilmu pengetahuan menjadi salah satu kewajiban agama.
Dengan demikian, kiranya menjadi jelas, bahwa dalam pandangan islam, eksploitasi ilmu pengatahuan dan bentuk bentuk ekspresinya harus mendapatkan jaminan perlindungan, sejauh eksplorasi itu dilakukan untuk mewujudkan kemaslahatan umat manusia. Dari pandangan dan prinsip dasar islam ini, kita dengan mudah mengatakan, bahwa islam sama sekali tidak bertentangan dengan prinsip kebebasan berpikir dan berekspresi sebagaimana dituduhkan oleh beberapa kalangan.
Point 2...
Satu hal telah disepakati bersama adalah bahwa setiap umat atau peradaban sebenarnya memiliki unsur-unsur kesakralan, keyakinan, dan nilai-nilai tertentu yang telah tertanam dalam jati diri yang harus dihormati dan dijunjung tinggi. Kesemua itu menjadi faktor-faktor yang menentukan dalam pembentukan, dan menjadi bagian tak terpisahkan dari karakter suatu umat. Karekter inilah yang kemudian mewujud menjadi suatu identitas kebudayaan dan peradaban umat. Dengan demikian, segala bentuk penodaan terhadap kesakralan dan nilai nilai yang dianut oleh suatu umat—baik dilakukan dengan ucapan maupun sikap dan perbuatan—merupakan sebentuk penistaan terhadap identitas dan jati diri umat, yang pada gilirannya dapat menimbulkan ekses negatif bagi kemaslahatan umat. Oleh karena nya, menjadi hak setiap umat untuk memelihara dan mempertahankan keyakinan keyakinan dan nilai nilai skral yang dianutnya, sebagaimana ketertiban dan kemaslahatan umum mesti dijaga dari bentuk pelanggaran dan penistaan.
Dari point ini, kita dapat menjelaskan dan mendudukan kasus Sam Bacile maupun salman rusdie, pada konteksnya yang proporsional. Dalam pandangan umat islam, sutradara dan novelis yang berdomisili dicalifornia dan inggris ini nyata nyata telah melakukan penodaan dan pelanggaran terhadap nilai-nilai sakral umat islam serta melakukan penistaan terhadap kehormatan Nabi Umat Islam. Keberatan dan kecaman umat islam terhadap sam bacile maupun salman rusdie, dalam konteks ini, sebenarnya merupakan respon yang cukup beralasan, dan karenanya dapat dipahami.
Point 3..
Dari penjelasan diatas, dapatlah dikatakan bahwa kasus sam bacile dan salman rusdie ini sama sekali tidak dapat dijadikan alasan bahwa Islam mengekang kebebasan berekpresi. Sebab apa yang dilakukan Sam dan Salman pada hakikatnya bukanlah suatu bentuk kebasan berekspresi, tetapi lebih tepat dikatakan kebasan melecehkan dan menghina. Pantas kiranya jika umat islam merespon secara negatif apa yang dilakukan sam dan salman yang telah melecehkan dan menghina Islam dan Nabinya. Umat islam akan merespon hal yang sama bila pelecehan itu dilakukan terhadap Nabi Musa as, Isa as, dan nabi nabi Allah lainnya yang sangat dihormati Islam.
Kendatipun demikian, ini tidak berarti bahwa kita sepakat dengan fatwa mati yang mungkin dikeluarkan bagi sam dan salman pada saat ini maupun waktu itu, atau membawanya ke pengadilan sekalipun. Betapapun, kenyataannya adalah sam dan salaman rusdie memang tidak berdomisili dan menjadi warga sebuah negara Islam yang memungkinkan untuk membawanya kepengadilan.
Point 4..
Kasus Sam dan Salman rusdie, sangat disayangkan media massa Barat sampai saat ini masih sering mengeksposnya tanpa membedakan mana sebenarnya kebebasan berekpresi dan mana yang lebih tepat disebut kebebasan untuk menghina dan melecehkan. Bahkan ada Penghargaan yang diberikan Barat terhadap salman rusdie sangatlah tidak tepat, karena pelecehan yang dilakukannya sebenarnya merupakan sebentuk kebangkrutan intelektual dan kebudayaan di satu sisi, dan di sisi lain di tenggarai sebagai kesenjangan untuk menghina islam.
Sesungguhnya, dihadapan seorang intelektual dan sastrawan hakiki tersedia tema-tema dan masalah-masalah positif—inspiratif yang sangat luas untuk dikembangkan. Akan tetapi, seorang intelektual dan sastrawan yang picik akan terpaku hanya pada tema-tema dan persoalan persoalan yang negatif, kontroversial dan debatable; terutama yang bertentangan dengan keyakinan dan nilai nilai yang dianut suatu masyarakat dengan tujuan semata mata untuk mencari popularitas. Dalam hal ini sam maupun salman rusdia tampaknya telah meraih apa yang didambakannya.
Sejatinya umat islam memang tidak perlu menanggapi secara serius dan emosianal dalam kasus ini. Yang pasti adalah sam dan salman rusdie bukanlah orang pertama dan terakhir yang menghina dan melecehkan islam. Karya karya yang ditulis orang seperti salman rusdie, juga mereka yang sejalan dengannya, tidak akan pernah bisa meruntuhkan Islam yang tetap tegak sejak 14 abad lalu di tengah gemuruh aliran-aliran pemikiran yang mencoba menghantamnya.
Wasalam...
Assalamualaikum wr.wb. saudara2 semua...salam hormat saya selalu untuk bung admin maupun moderator yang selalu mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk kemajuan situs ini...
Kebebasan berfikir atau kebebasan menghujatkah, dengan apa yang telah dilakukan oleh Sam bacille maupun salman Rusdie...??
penulis skenario sekaligus sutradara Sam Bacile tetap pada pendapatnya bahwa Islam itu "sebagai sebuah kanker". Pria berusia 56 tahun ini mengatakan bahwa dia sengaja membuat film tersebut sebagai bentuk provokasi politik untuk mengutuk agama.
http://www.tempo.co/read/news/2012/09/12/115429094/Sutradara-Film-Penghina-Nabi-Muhammad-Sembunyi
Kebebasan berpikir dan berkreasi sesungguhnya mendapat jaminan penuh dalam Islam. Fenomena alam yang luas terbentang, baik langit maupun di bumi, sejatinya dapat dijadikan sebagai wahana berfikir, berkreasi, dan berekspresi, sebagaimana firman Allah swt :
“Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir.” Qs.[45]:13
Al Quran juga mengecam mereka yang tidak mendayagunakan akal pikiran dan indranya untuk membangun peradaban dan memakmurkan bumi. Bahkan manusia yang tidak memfungsikan akal dan inderanya, dalam pandangan al Quran, martabatnya lebih rendah dari seekor hewan.
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
Qs. [7]:179
atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu). Qs. [25]:44)
Kecuali itu, terdapat puluhan ayat dalam Al Quran yang berbicara tentang pentingnya ilmu pengetahuan dan tingginya kedudukan akal yang harus didayagunakan oleh manusia. Al Quran juga menyatakan, bahwa tuhan menugaskan umat manusia untuk membangun peradaban di muka bumi,([11]:61 ; [2]:30) dan karenanya, berfikir dan mengembangkan ilmu pengetahuan menjadi salah satu kewajiban agama.
Dengan demikian, kiranya menjadi jelas, bahwa dalam pandangan islam, eksploitasi ilmu pengatahuan dan bentuk bentuk ekspresinya harus mendapatkan jaminan perlindungan, sejauh eksplorasi itu dilakukan untuk mewujudkan kemaslahatan umat manusia. Dari pandangan dan prinsip dasar islam ini, kita dengan mudah mengatakan, bahwa islam sama sekali tidak bertentangan dengan prinsip kebebasan berpikir dan berekspresi sebagaimana dituduhkan oleh beberapa kalangan.
Point 2...
Satu hal telah disepakati bersama adalah bahwa setiap umat atau peradaban sebenarnya memiliki unsur-unsur kesakralan, keyakinan, dan nilai-nilai tertentu yang telah tertanam dalam jati diri yang harus dihormati dan dijunjung tinggi. Kesemua itu menjadi faktor-faktor yang menentukan dalam pembentukan, dan menjadi bagian tak terpisahkan dari karakter suatu umat. Karekter inilah yang kemudian mewujud menjadi suatu identitas kebudayaan dan peradaban umat. Dengan demikian, segala bentuk penodaan terhadap kesakralan dan nilai nilai yang dianut oleh suatu umat—baik dilakukan dengan ucapan maupun sikap dan perbuatan—merupakan sebentuk penistaan terhadap identitas dan jati diri umat, yang pada gilirannya dapat menimbulkan ekses negatif bagi kemaslahatan umat. Oleh karena nya, menjadi hak setiap umat untuk memelihara dan mempertahankan keyakinan keyakinan dan nilai nilai skral yang dianutnya, sebagaimana ketertiban dan kemaslahatan umum mesti dijaga dari bentuk pelanggaran dan penistaan.
Dari point ini, kita dapat menjelaskan dan mendudukan kasus Sam Bacile maupun salman rusdie, pada konteksnya yang proporsional. Dalam pandangan umat islam, sutradara dan novelis yang berdomisili dicalifornia dan inggris ini nyata nyata telah melakukan penodaan dan pelanggaran terhadap nilai-nilai sakral umat islam serta melakukan penistaan terhadap kehormatan Nabi Umat Islam. Keberatan dan kecaman umat islam terhadap sam bacile maupun salman rusdie, dalam konteks ini, sebenarnya merupakan respon yang cukup beralasan, dan karenanya dapat dipahami.
Point 3..
Dari penjelasan diatas, dapatlah dikatakan bahwa kasus sam bacile dan salman rusdie ini sama sekali tidak dapat dijadikan alasan bahwa Islam mengekang kebebasan berekpresi. Sebab apa yang dilakukan Sam dan Salman pada hakikatnya bukanlah suatu bentuk kebasan berekspresi, tetapi lebih tepat dikatakan kebasan melecehkan dan menghina. Pantas kiranya jika umat islam merespon secara negatif apa yang dilakukan sam dan salman yang telah melecehkan dan menghina Islam dan Nabinya. Umat islam akan merespon hal yang sama bila pelecehan itu dilakukan terhadap Nabi Musa as, Isa as, dan nabi nabi Allah lainnya yang sangat dihormati Islam.
Kendatipun demikian, ini tidak berarti bahwa kita sepakat dengan fatwa mati yang mungkin dikeluarkan bagi sam dan salman pada saat ini maupun waktu itu, atau membawanya ke pengadilan sekalipun. Betapapun, kenyataannya adalah sam dan salaman rusdie memang tidak berdomisili dan menjadi warga sebuah negara Islam yang memungkinkan untuk membawanya kepengadilan.
Point 4..
Kasus Sam dan Salman rusdie, sangat disayangkan media massa Barat sampai saat ini masih sering mengeksposnya tanpa membedakan mana sebenarnya kebebasan berekpresi dan mana yang lebih tepat disebut kebebasan untuk menghina dan melecehkan. Bahkan ada Penghargaan yang diberikan Barat terhadap salman rusdie sangatlah tidak tepat, karena pelecehan yang dilakukannya sebenarnya merupakan sebentuk kebangkrutan intelektual dan kebudayaan di satu sisi, dan di sisi lain di tenggarai sebagai kesenjangan untuk menghina islam.
Sesungguhnya, dihadapan seorang intelektual dan sastrawan hakiki tersedia tema-tema dan masalah-masalah positif—inspiratif yang sangat luas untuk dikembangkan. Akan tetapi, seorang intelektual dan sastrawan yang picik akan terpaku hanya pada tema-tema dan persoalan persoalan yang negatif, kontroversial dan debatable; terutama yang bertentangan dengan keyakinan dan nilai nilai yang dianut suatu masyarakat dengan tujuan semata mata untuk mencari popularitas. Dalam hal ini sam maupun salman rusdia tampaknya telah meraih apa yang didambakannya.
Sejatinya umat islam memang tidak perlu menanggapi secara serius dan emosianal dalam kasus ini. Yang pasti adalah sam dan salman rusdie bukanlah orang pertama dan terakhir yang menghina dan melecehkan islam. Karya karya yang ditulis orang seperti salman rusdie, juga mereka yang sejalan dengannya, tidak akan pernah bisa meruntuhkan Islam yang tetap tegak sejak 14 abad lalu di tengah gemuruh aliran-aliran pemikiran yang mencoba menghantamnya.
Wasalam...
dhans- SERSAN MAYOR
-
Posts : 595
Location : Jakarta
Join date : 05.07.12
Reputation : 30
Re: Film dan Novel Muhammad : kebebasan berekspresi atau kebebasan menghujat?
Yang ini sesuai dengan Islam afa gadee-nee wrote:
semuanya menurut saya ga sesuai
sudah ya ... ga usah diterusin
Yang MEMBACOK meneriakkan Allahuakbar
Yang DIBACOK pun meneriakkan Allahuakbar
Ayo cepet diterusin hehe
Guest- Tamu
Re: Film dan Novel Muhammad : kebebasan berekspresi atau kebebasan menghujat?
dee-nee wrote:
@SEGOROWEDI
semuanya menurut saya ga sesuai
saya minta contoh satu aja!
*sebab di pembahasan di tivi-tivi pembahasannya bukan di esensi, tetapi ekses, itu kan aneh..
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Halaman 5 dari 5 • 1, 2, 3, 4, 5
Similar topics
» Allahu Akbar. Surat Nabi Muhammad Saw Kepada Umat Kristen Tentang Kebebasan Beragama!
» film nabi muhammad
» Umar bin Khattab Atau Muhammad bin Abdullah
» (film kera sakti) tong sam cong dan si murid (sun go kong) itu asli atau hanya imajinasi.....?
» Muslim tahu ndak bagaimana caranya muhammad & para kalifah meng-islam-kan kapir secara instan di semenanjung arab & sekitarnya ???
» film nabi muhammad
» Umar bin Khattab Atau Muhammad bin Abdullah
» (film kera sakti) tong sam cong dan si murid (sun go kong) itu asli atau hanya imajinasi.....?
» Muslim tahu ndak bagaimana caranya muhammad & para kalifah meng-islam-kan kapir secara instan di semenanjung arab & sekitarnya ???
Halaman 5 dari 5
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik