benarkah yesus akan kembali ke dunia?

First topic message reminder :

JESUS WILL RETURN ?

Ya benar, Nabi Isa alahissalam itu memang benar akan datang lagi kepada kita nanti menjelang hari kiamat terjadi. Sebab hadits-hadits Rasulullah SAW memang telah menyebutkan hal itu. Kami akan menyampaikan dalil dan keterangan yang shahih tentang masalah kedatangan nabi Isa itu sendiri. Sedangkan informasi tentang siapakah Harun Yahya silahkan Anda cari sendiri di internet.

Bahwa dia akan jadi juru selamat, sebenarnya merupakan ungkapan yang agak dipelintir. Sebab kalau yang mengucapkan itu adalah umat kristiani, mereka akan bilang bahwa yang dimaksud dengan juru selamat itu adalah membaptis dan memasukkan orang ke dalam agama kristen.

Namun dalam pandangan akidah Islam, Nabi Isa itu memang akan menyelamatkan umat manusia dari kekeliruan agama kristiani itu sendiri. Sebab Nabi Isa jsutru akan menghancurkan gereja, merobohkan salib dan akan membongkar kedok para tokoh agama itu.

Bahkan lebih jauh, Nabi Isa as itu akan menjadi seorang muslim yang bernabi kepada Rasulullah SAW dan berkitab sucikan Al-Quran Al-Kariem. Beliau akan ikut shalat bersama umat Islam, bahkan menolak ketika ditawari menjadi imam.

Nabi Isa akan menjadi seorang muslim biasa tanpa jabatan kenabian. Karena memang tidak ada lagi nabi setelah kerasulan Muhammad SAW. Beliau akan bersama-sama dengan umat Islam merobohkan patung salib dan bunda maria, membunuh babi dan menghancurkan khamar. Beliau akan shalat bersama dengan umat Islam. Berkitab suci Al-Quran, mengucapkan dua kalimat syahadat, shalat menghadap ka‘bah, puasa Ramadhan, berhaji ke Mekkah dan menjalankan syariat Islam yang kita terapkan saat itu.

Diantara tanda-tanda datangnya hari kiamat kubro adalah turnnya Nabi Isa as. Beliau akan menjadi muslimin atau bagian dari umat Islam, menghancurkan salib dan menghancurkan berhala. Karena risalah yang beliau bawa adalah risalah yang bersumber dari Allah juga.

Semua keteragan itu kita dapatkan dari hadits-hatis Rasulullah yang sampai kepada kita, antara lain:

Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Demi Yang jiwaku di tangan-Nya, Nyaris akan turun kepada kalian putera Maryam (Nabi Isa as) menjadi hakim yang adil, menghancurkan salib dan membunuh babi dan memungut jizyah dan memenuhi harta ... (HR. HR Muslim dalam kitab Iman bab turunnya Isa )

Dari Jabir bin Abdillah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Akan tetap ada dari umatku yang berjuang dalam haq dan eksis terus hingga hari kiamat. Kemudian Nabi Isa bin Maryam turun. Lalu pemimpin umat Islam saat iu berkata kepada Nabi Isa,”Kemarilah dan jadilah imam dalam shalat kami”. Namun Nabi Isa menjawab,”Tidak, kalian menjadi peminpin di antara kalian sendiri . Sebagai bentuk pemuliaan Allah atas umat ini” (HR. )

Rasulullah SAW bersabda,”Nabi Isa masih tetap tinggal di bumi hingga terbunuhnya Dajjal selama 40 tahun, lalu Allah mewafatkannya dan dishalatkan jenazahnya oleh umat Islam (HR. HR Ahmad, Abu Daud, Ibnu Hiban, Al-Hakim dan dishahihkan oleh az-Zahabi )

Jagona wrote:

ngayarana wrote:

Jagona wrote:

ngayarana wrote:

Jagona wrote:

hi hi hi ........... apakah anda menganggap bahwa n.Isa adalah yesus ? itu dulu yang perlu anda perhatikan .................... okey

Kang Jagona....
Bagaimana keterangan Alqur'an di surat Annisa 157, bukankah di situ tersurat jelas bahwa Yesus menurut umat Nasrani itu adalah Nabi Isa As menurut Muslim?, tapi sosoknya ya...., bukan keyakinannya.

hi hi hi ........... tidak begitu mas, dalam ayat 4/157 sudah jelas dikatakan Almasih, Isa putra Maryam, dan beliau bukan yesus sebagaimana mas duga ........ perlu anda pahami bahwa yesus itu menurut kristen, quran tidak pernah menyebut nama "kristen" tetapi nasrani ...... jadi menurut aku Isa Almasih bukan yesus .................... key

Oowh....., begitu ya kang Jagona, jadi percuma dong kalo saya tanyakan hal ini kepada anda, karena menurut saya yesus dalam keyakina Nasrani (Kristen) itu merujuk pada sosok Nabi Isa As

hi hi hi ........... yaaa, percuma kalo masalah yesus ditanyakan ke quran, karena di quran tidak ada satupun  kata yesus ........... adapun anda berpendapat bahwa yesus sama dengan n.Isa, silakan aja ........ tokh akan anda pertanggungjawabkan di hadapan ALLAH .......... di Islam juga ada hadits mengenai turunnya kembali n.Isa ke Bumi, hanya sayang haditsnya tidak bisa dipertanggungjawabkan karena bertentangan dengan quran ................... okey

Insya Allah Kang Jagona.... Saya siap mempertanggung jawabkan  semuanya, karena segala Amal perbuatan kita baik yang buruk ataupun yang baik, yang sengaja atau pun yang tidak di sengaja, yang tersirat ataupun yang tersurat, mau tidak mau akan di pertanggung jawabkan di hadapanNYA di ahirat nanti.... 

Kedunghalang wrote:

ngayarana wrote:

Pak Kedunghalang wrote:Topik ini saya jawab bahwa menurut Al Qur'an (Ali Imran 3:145) dan Hadits (Kanzul 'Ummal), Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as sudah wafat secara wajar dalam usia 120 tahun, sehingga beliau as tidak akan kembali lagi ke dunia. Sedangkan yang akan datang setelah Nabi Muhammad saw adalah Isa Ibnu Maryam yang dijelaskan sebagai Misal/Perumpamaan (Az-Zukhruf 43:58) yang menjadi Imam Mahdi dan Hakim yang Adil (HR Musnad Ahmad bin Hambal)
Anda bertanya tentang kenabian Misal Isa Ibnu Maryam/Imam Mahdi, tetapi sayangnya anda sudah memasang tameng duluan. Padahal, menurut Al Qur'an, kenabian adalah Nikmat Allah yang tertinggi dan masih terbuka bagi umat Islam yang taat sempurna kepada Allah dan Nabi Muhammad saw (An-Nisa 4:70) dan senantiasa diminta oleh orang-orang Islam yang rajin shalat 17X/hari (Al Fatihah 1:6-7)..

Begini Lho pak Kedunghalang......
Disini saya ingin mendengar penjelasan Muslim yang sebagian besar meyakini Nabi Isa As akan kembali kedunia ini setelah diangkat oleh Allah SWT, baik seperti pemahaman anda atau dengan pemahaman yang lainnya.
saya mencoba memahami setiap pendapat yang disampaikan di sini, tapi tetap saya mempunyai Filter untuk bisa menyaring setiap pendapat yang sekiranya tidak sesuai dengan keyakinan saya berdasarkan Al-Quran dan HAdist.
saya menghargai pendapat dan keyakinan yang anda sodorkan ke saya tentang seseorang yang datang setelah Rosulullah SAW yang menurut anda sebagai Nabi dengan segala argumen anda baik berdasarkan Al-Quran dengan segala penafsiran anda, Hadist Hadist dan juga dalil dalil lainnya.
Namun ketika anda meyakini akan adanya Nabi setelah Rosulullah SAW, maka itu akan berbenturan dengan keyakinan saya dan Muslim pada umumnya, dikarenakan begitu jelas dari ayat Al-Quran dan Hadist Hadist sahih mengatakan tidak ada Nabi lagi setelah rosulullah SAW.

Saya Ambil beberapa Hadist sahih disini :

“Sesungguhnya kerasulan dan kenabian telah terputus. Maka tak ada lagi rasul, dan nabi setelahku”. [HR. At-Tirmidziy (2272), Ahmad (13851), Al-Hakim (8178), Abu Ya’laa (3947), dan Ibnu Abi Syaibah (30457). Hadits ini dishohihkan oleh Al-Albaniy dalam Shohih Al-Jami’ (1627), dan Al-Irwa’ (8/128)

"Tak akan tegak hari kiamat sampai ada beberapa kabilah diantara ummatku akan bergabung dengan orang-orang musyrikin; sampai ada beberapa kabilah diantara ummatku akan menyembah berhala. Sesungguhnya akan ada di antara ummatku 30 tukang dusta, semuanya mengaku bahwa ia adalah nabi. Akulah penutup para nabi, tak ada lagi nabi setelahku”. [HR. Abu Dawud (4253), At-Tirmidziy (2219), Ahmad (22448), Ibnu Hibban (7238), Al-Hakim (8390), Ath-Thobroniy dalam AlAusath (8397), dan Musnad Asy-Syamiyyin (2690),Abu Nu’aim (2/289), dan Asy-Syaibaniy dalam Al-Ahad wa Al-Matsaniy (456). Hadits ini dishohihkan Al-Albaniy dalamTakhrij Al-Misykah (5406)]

“Sesungguhnya tidaklah Allah mengutus nabi-nabi kecuali untuk memperingatkan umatnya akan kedatangan dajjal, AKU-LAH NABI TERAKHIR dan KALIAN UMAT TERAKHIR, Dajjal akan keluar diantara kalian, tidak bisa tidak. Sesungguhnya ia akan mulai berkata ‘aku nabi’, PADAHAL TIDAK ADA NABI SESUDAHKU.” (HR. Ibnu Majah).

Mari Pak, kita renungkan bersama.......

BTW......#95 Bagaimana pendapat anda..?

Pak kedunghalang wrote:Saya balik bertanya, jika anda meyakini bahwa Isa Al Masih (Yesus Kristus) putra Maryam itu seorang nabi dan akan kembali lagi ke dunia, apakah dia akan tetap menjadi seorang nabi?

itu dia Pak...., begitu jelas hadist hadist itu di tulis, tapi kenapa harus ada Nabi setelah beliau SAW, Apakah kita meragukan perkataan Al-Amin  (Rosulullah SAW) ini.........?

Pak Kedunghalang wrote:Dalam Muktamarnya pada tahun 1928, Nadhlatul Ulama telah membahas tentang status Nabi Isa Al Masih as yang akan kembali lagi ke bumi. Tetapi, saya ingin mendengar pemahaman anda tentang apa yang saya pertanyakan. Monggo.

Nah...., kalau yang ini musti saya tanyakan kepada ahlinya......
@All.....apakah ada yang bisa membantu........?

Maaf, saya termasuk orang yang meyakini bahwa Nabi Isa Al Masih (Yesus Kristus) as TIDAK akan kembali lagi ke bumi, karena Al Qur'an (Ali Imran 3:145 & beberapa ayat lagi) dan Hadits (Kanzul 'Ummal & Al Yawaaqit wal Jawaahir) menegaskan bahwa beliau as sudah wafat secara wajar dalam usia 120 tahun.  Sedangkan wujud yang telah dijanjikan akan datang setelah Nabi Muhammad saw adalah Isa Ibnu Maryam yang dijelaskan di dalam Al Qur'an sebagai Misal/Perumpamaan (Az-Zukhruf 43:58) yang menjadi Imam Mahdi dan Hakim yang Adil (HR Musnad Ahmad bin Hambal).

Supaya tidak OOT, jika anda ingin mengetahui jenis kenabian yang disandang Imam Mahdi/Isa Ibnu Maryam, saya dengan hormat mengundang anda untuk partisipasi di thread: http://www.laskarislam.com/t92p225-ahmadiyah-qadian#125943

Jika anda ingin mengetahui tentang Muktamar Nadhlatul Ulama tahun 1928 yang membahas status Nabi Isa Al Masih as yang akan kembali lagi ke bumi, anda bisa membacanya di: http://www.laskarislam.com/t7744-nahdhatul-ulama-nu-meyakini-akan-datang-nabi-dan-rasul-sesudah-nabi-muhammad-saw

Ya.... Pak Kedunghalang ini..., Saya Jawab sampe tangan kriting kok jawabannya muter muter Jadi gak bergerak dong diskusi kita..
Anda Meyakini Bahwa Nabi Isa As telah wafat dengan wajar dengan segala dalili dalil anda.

Tapi anda juga mempercayai telah datang lagi Nabi baru setelah Rosulullah SAW, yang anda umpamakan sebagai Isa ibnu Maryam, yang anda kuatkan dalil dalil berdasarkan Alqur'an dan Hadist Nabi SAW, walaupun menurut sya dan Muslim pada umumnya tafsiran anda memaksakan agar sesuai dengan keyakinan anda.
Sedangkan ketika saya kemukakan Hadist Hadist Rosulullah SAW diatas yang pada intinya tidak akan ada nabi dan Rosul setelah beliau, anda tidak mau menanggapinya, Gimana coba......

Jadi kaya Gerrad  Piqué yang jebolin gawang Victor Valdes dong di barselona........ 

Dan untuk undangan anda ke Thread di atas, Insya Allah saya mampir mampir sekalian belajar di sana......

ngayarana wrote:
Saya Ambil beberapa Hadist sahih disini :

“Sesungguhnya kerasulan dan kenabian telah terputus. Maka tak ada lagi rasul, dan nabi setelahku”. [HR. At-Tirmidziy (2272), Ahmad (13851), Al-Hakim (8178), Abu Ya’laa (3947), dan Ibnu Abi Syaibah (30457). Hadits ini dishohihkan oleh Al-Albaniy dalam Shohih Al-Jami’ (1627), dan Al-Irwa’ (8/128)

"Tak akan tegak hari kiamat sampai ada beberapa kabilah diantara ummatku akan bergabung dengan orang-orang musyrikin; sampai ada beberapa kabilah diantara ummatku akan menyembah berhala. Sesungguhnya akan ada di antara ummatku 30 tukang dusta, semuanya mengaku bahwa ia adalah nabi. Akulah penutup para nabi, tak ada lagi nabi setelahku”. [HR. Abu Dawud (4253), At-Tirmidziy (2219), Ahmad (22448), Ibnu Hibban (7238), Al-Hakim (8390), Ath-Thobroniy dalam AlAusath (8397), dan Musnad Asy-Syamiyyin (2690),Abu Nu’aim (2/289), dan Asy-Syaibaniy dalam Al-Ahad wa Al-Matsaniy (456). Hadits ini dishohihkan Al-Albaniy dalamTakhrij Al-Misykah (5406)]

“Sesungguhnya tidaklah Allah mengutus nabi-nabi kecuali untuk memperingatkan umatnya akan kedatangan dajjal, AKU-LAH NABI TERAKHIR dan KALIAN UMAT TERAKHIR, Dajjal akan keluar diantara kalian, tidak bisa tidak. Sesungguhnya ia akan mulai berkata ‘aku nabi’, PADAHAL TIDAK ADA NABI SESUDAHKU.” (HR. Ibnu Majah).

Saya tidak menyangkal bahwa kalimat Khaataman-Nabiyyin yang dinisbahkan kepada Nabi Muhammad saw dalam Al Ahzab 33:41 dan juga ketiga hadits di atas berarti Penutup Para Nabi dan Tidak Akan Ada Nabi Lagi setelah Nabi Muhammad saw, karena Kenabian dan Kerasulan sudah terputus dan berakhir pada wujud Nabi Muhammad Rasulullah saw.

Tetapi, terputus/tertutupnya Kenabian dan Kerasulan tersebut maksudnya adalah Kenabian dan Kerasulan yang independen dan membawa syariat baru seperti Nabi-nabi dan Rasul-rasul sebelum Nabi Muhammad Rasulullah saw. Sebagai contoh Nabi Musa as adalah seorang Nabi/Rasul yang dibangkitkan Allah dari antara Bani Israil yang independen dan membawa syari'at Taurat.  Maka, Nabi-nabi/Rasul-rasul dari kalangan Bani Israil setelah Nabi Musa as (mulai Nabi Harun as s/d Nabi Isa as) adalah Nabi-Nabi/Rasul-rasul yang independen, tetapi mereka tidak membawa syari'at baru, karena syari'atnya tetap Taurat sebagaimana firman Allah dalam Al Qur'an berikut ini:
Sesungguhnya,telah Kami turunkan Taurat yang di dalamnya ada petunjuk dan cahaya. Dengan itulah para nabi yang patuh kepada Kami  berhakim bagi orang-orang Yahudi (Bani Israil), sebagaimana dilakukan pula oleh  para arif-akan-Tuhan  dan para ulama;  karena mereka diharapkan menjaga Kitab Allah, dan disebabkan  mereka menjadi pengawas atasnya. Maka janganlah takut kepada manusia, melainkan takutlah kepada-Ku; dan janganlah kamu memperjual-belikan Ayat-ayat-Ku dengan harga rendah. Dan, barangsiapa tidak berhakim dengan apa-apa yang telah diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang kafir. (Al Maidah 5:45)

Sedangkan Nabi-nabi/Rasul-rasul yang tidak membawa syari'at baru dan tidak juga independen, melainkan yang harus ta'at sempurna kepada Nabi Muhammad saw MASIH TERBUKA sebagaimana didukung oleh ayat-ayat suci Al Qur'an berikut ini:
Dan, barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul ini (Nabi Muhammad saw) maka mereka akan termasuk di antara  orang-orang yang kepada mereka Allah memberikan nikmat, yakni : nabi-nabi, shiddiq-shiddiq, syahid-syahid, dan orang-orang saleh. Dan, mereka itulah sahabat-sahabat (Aulia Allah) yang sejati. (An-Nisa 4:70).

Wahai Bani Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul dari antaramu yang memperdengarkan Ayat-ayat-Ku kepadamu, maka barangsiapa bertakwa dan memperbaiki diri, tidak akan ada ketakutan menimpa mereka dan tidak pula mereka akan bersedih hati. (Al 'Araf 7:36). Ayat ini adalah firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw yang pada saat itu sudah menjadi rasul. Sehingga kalimat jika datang kepadamu rasul-rasul dari antaramu, mengisyaratkan bahwa kenabian/kerasulan yang tidak membawa syari'at baru MASIH TERBUKA bagi umat Islam. Yang dimaksud Bani Adam dalam ayat ini adalah sekalian manusia yang kepadanya Nabi Muhammad saw diutus Allah (Al 'Araf 7:159).

Kedua ayat suci Al Qur'an di atas didukung hadits berikut ini:
Ali bin Abu Thalib ra meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw bersabda: "Sesungguhnya aku dibangkitkan untuk MEMBUKA dan menutup (para nabi)." (Kitab Hadits Kanzul 'Ummal) Hadits ini maksudnya adalah kenabian yang TERBUKA dengan dibangkitkannya Nabi Muhammad saw adalah kenabian yang tidak membawa syari'at baru dan tidak independen, melainkan yang harus taat sempurna kepada Nabi Muhammad saw (An-Nisa 4:70).

Nabi Muhammad saw bersabda: “Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah (rasul) ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan penuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Musnad Ahmad bin Hambal 10898).
Maksud hadits ini adalah bahwa berita gembira tentang kedatangan Al Mahdi atau Imam Mahdi itu adalah seorang yang diutus Allah, atau Rasul Allah setelah Nabi Muhammad saw.

Ternyata, orang yang telah mendakwakan diri sebagai Nabi/Rasul yang tidak membawa syari'at dan tidak juga independen, melainkan yang harus taat kepada Nabi Muhammad Rasulullah saw itu adalah HMG Ahmad (Khalifatullah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud) as dari Qadian, Hindustan, Pendiri Jemaat Ahmadiyah.

HMG Ahmad as juga mendakwakan diri sebagai Misal/Perumpamaan Isa Ibnu Maryam yang dijanjikan akan datang yang menjadi Imam Mahdi dan Hakim yang Adil, sebagaimana diisyaratkan dalam Al Qur'an dan Hadits berikut ini:
"Dan, apabila dijelaskan Ibnu Maryam sebagai Misal/Perumpamaan, tiba-tiba kaum engkau (umat Islam) hingar bingar meneriakkan protes terhadapnya." (Az-Zukhruf 43:58).

Hampir dekat saatnya orang yang hidup di antara kamu akan bertemu dengan Isa ibnu Maryam yang menjadi Imam Mahdi dan Hakim yang Adil. (Musnad Ahmad bin Hambal, jilid II, hal. 411).

BAGAIMANA? BISA DIPAHAMI?

Kedunghalang wrote:
HMG Ahmad as juga mendakwakan diri sebagai Misal/Perumpamaan Isa Ibnu Maryam yang dijanjikan akan datang yang menjadi Imam Mahdi dan Hakim yang Adil, sebagaimana diisyaratkan dalam Al Qur'an dan Hadits berikut ini:
"Dan, apabila dijelaskan Ibnu Maryam sebagai Misal/Perumpamaan, tiba-tiba kaum engkau (umat Islam) hingar bingar meneriakkan protes terhadapnya." (Az-Zukhruf 43:58).

Wah wah wah terjemah terjemah qurannya ngawur luar biasa ya bung KH, pantas saja membingungkan. Coba direfer lagi ke teks aslinya bung, dan lihat betapa sesatnya terjemah di atas.
Kaum engkau itu bukan ummat Islam tapi kafir quraish, kemudian di ayat selanjut kaum itu bertanya bagus mana tuhan kami (quraisy) atau dia (isa).
Coba sekali sekali baca asbabunnuzul ayatnya supaya faham maksud ayat tsb. Ayat ini menjelaskan/menceritakan peristiwa ketika nabi menerangkan surat al anbiya 98 pd kaum quraisy bahwa penyembah dan yg disembah akan masuk jd bahan bakar api neraka, lalu kaum kafir bersorak girang, kata mereka berarti isa masuk neraka juga dong. Begitu.

Aduh saya ga habis fikir pola pengajaran ayat yg bung terima, aneh dan lucu, maaf.

ngayarana wrote:
Saya Ambil beberapa Hadist sahih disini :

“Sesungguhnya kerasulan dan kenabian telah terputus. Maka tak ada lagi rasul, dan nabi setelahku”. [HR. At-Tirmidziy (2272), Ahmad (13851), Al-Hakim (8178), Abu Ya’laa (3947), dan Ibnu Abi Syaibah (30457). Hadits ini dishohihkan oleh Al-Albaniy dalam Shohih Al-Jami’ (1627), dan Al-Irwa’ (8/128)

"Tak akan tegak hari kiamat sampai ada beberapa kabilah diantara ummatku akan bergabung dengan orang-orang musyrikin; sampai ada beberapa kabilah diantara ummatku akan menyembah berhala. Sesungguhnya akan ada di antara ummatku 30 tukang dusta, semuanya mengaku bahwa ia adalah nabi. Akulah penutup para nabi, tak ada lagi nabi setelahku”. [HR. Abu Dawud (4253), At-Tirmidziy (2219), Ahmad (22448), Ibnu Hibban (7238), Al-Hakim (8390), Ath-Thobroniy dalam AlAusath (8397), dan Musnad Asy-Syamiyyin (2690),Abu Nu’aim (2/289), dan Asy-Syaibaniy dalam Al-Ahad wa Al-Matsaniy (456). Hadits ini dishohihkan Al-Albaniy dalamTakhrij Al-Misykah (5406)]

“Sesungguhnya tidaklah Allah mengutus nabi-nabi kecuali untuk memperingatkan umatnya akan kedatangan dajjal, AKU-LAH NABI TERAKHIR dan KALIAN UMAT TERAKHIR, Dajjal akan keluar diantara kalian, tidak bisa tidak. Sesungguhnya ia akan mulai berkata ‘aku nabi’, PADAHAL TIDAK ADA NABI SESUDAHKU.” (HR. Ibnu Majah).

Pak Kedunghalang wrote:Saya tidak menyangkal bahwa kalimat Khaataman-Nabiyyin yang dinisbahkan kepada Nabi Muhammad saw dalam Al Ahzab 33:41 dan juga ketiga hadits di atas berarti Penutup Para Nabi dan Tidak Akan Ada Nabi Lagi setelah Nabi Muhammad saw, karena Kenabian dan Kerasulan sudah terputus dan berakhir pada wujud Nabi Muhammad Rasulullah saw.

Tetapi, terputus/tertutupnya Kenabian dan Kerasulan tersebut maksudnya adalah Kenabian dan Kerasulan yang independen dan membawa syariat baru seperti Nabi-nabi dan Rasul-rasul sebelum Nabi Muhammad Rasulullah saw. Sebagai contoh Nabi Musa as adalah seorang Nabi/Rasul yang dibangkitkan Allah dari antara Bani Israil yang independen dan membawa syari'at Taurat.  Maka, Nabi-nabi/Rasul-rasul dari kalangan Bani Israil setelah Nabi Musa as (mulai Nabi Harun as s/d Nabi Isa as) adalah Nabi-Nabi/Rasul-rasul yang independen, tetapi mereka tidak membawa syari'at baru, karena syari'atnya tetap Taurat sebagaimana firman Allah dalam Al Qur'an berikut ini:
Sesungguhnya,telah Kami turunkan Taurat yang di dalamnya ada petunjuk dan cahaya. Dengan itulah para nabi yang patuh kepada Kami  berhakim bagi orang-orang Yahudi (Bani Israil), sebagaimana dilakukan pula oleh  para arif-akan-Tuhan  dan para ulama;  karena mereka diharapkan menjaga Kitab Allah, dan disebabkan  mereka menjadi pengawas atasnya. Maka janganlah takut kepada manusia, melainkan takutlah kepada-Ku; dan janganlah kamu memperjual-belikan Ayat-ayat-Ku dengan harga rendah. Dan, barangsiapa tidak berhakim dengan apa-apa yang telah diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang kafir. (Al Maidah 5:45)

Ooh...., Jadi Begitu pengertian Anda tentang Nabi dan rosul itu ya...
Baik lah saya coba ikuti dulu alur dari pengertian anda disini, Kalaupun Nabi Harun As dan Nabi Zulkifli As tidak membawa syariat baru dan tetap memakai sayariat Nabi Musa As, Lalu bagai mana dengan Nabi Daud As?, bukankah beliau juga di berikan kitab Zabur (Al Isra' :55) apakah beliu juga tidak menggunakan syariat Kitab Zabur....?
Anda mengutip QS Al Maidah : 44 ( dari anda 5:45) harusnya anda meneruskan Juga membaca hingga Ayat 56 (dari anda 57).
Coba anda perhatikan Qs Almaidah : 46-47 (dari anda 5:47-48)
"Dan Kami teruskan jejak mereka dengan Isa putra Maryam, membenarkan kitab sebelumnya, yaitu Taurat. dan kami menurunkan Injil kepadanya, didalamnya terdapat petunjuk dan cahaya, yang membenarkan kitab sebelumnya yaitu Taurat, dan sebagai petunjuk dan pengajaran untuk orang orang bertaqwa"(46)

"dan hendaklah pengikut Injil menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya, Barang siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang orang fasik"(47)

Kalau anda perhatikan ayat di atas, bahwa Nabi Isa As mempunyai syariat baru yaitu Injil, dan mereka harus memutus perkara dengan Syariat injil, bukan syariat Taurat......
Sedangakan ayat berikutnya QS Almaidah 48-56 (dari anda 5:49-57) menerangkan perkara kitab AlQuran.
jadi berdasarkan ayat diatas jelaslah Nabi Musa AS dan umatnya dengan syariat Taurot, Nabi Isa As dan umatnya dengan Syariat Injil, dan Rosulullah SAW dan umatnya dengan syariat Al Quran.

Bersambung......

OOT

 
pembahasan mga/ahmadiyah telah ada trit tersenidir.."ahmadiyah qadian" silahkeun lanjut di sonoh..agar fokus trit tetap terarah..

Suworry Wa Abu jadi OOT, ngikuti alur sih......
Oke deh balik ketread...

crescent-star wrote:

Kedunghalang wrote:
HMG Ahmad as juga mendakwakan diri sebagai Misal/Perumpamaan Isa Ibnu Maryam yang dijanjikan akan datang yang menjadi Imam Mahdi dan Hakim yang Adil, sebagaimana diisyaratkan dalam Al Qur'an dan Hadits berikut ini:
"Dan, apabila dijelaskan Ibnu Maryam sebagai Misal/Perumpamaan, tiba-tiba kaum engkau (umat Islam) hingar bingar meneriakkan protes terhadapnya." (Az-Zukhruf 43:58).

Wah wah wah terjemah terjemah qurannya ngawur luar biasa ya bung KH, pantas saja membingungkan. Coba direfer lagi ke teks aslinya bung, dan lihat betapa sesatnya terjemah di atas.
Kaum engkau itu bukan ummat Islam tapi kafir quraish, kemudian di ayat selanjut kaum itu bertanya bagus mana tuhan kami (quraisy) atau dia (isa).
Coba sekali sekali baca asbabunnuzul ayatnya supaya faham maksud ayat tsb. Ayat ini menjelaskan/menceritakan peristiwa ketika nabi menerangkan surat al anbiya 98 pd kaum quraisy bahwa penyembah dan yg disembah akan masuk jd bahan bakar api neraka, lalu kaum kafir bersorak girang, kata mereka berarti isa masuk neraka juga dong. Begitu.

Aduh saya ga habis fikir pola pengajaran ayat yg bung terima, aneh dan lucu, maaf.

Sebaiknya anda menghindari kata-kata SESAT, karena Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui berfirman di dalam Al Qur'an: "Sesungguhnya, Tuhan engkau Dia-lah Paling Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya. dan Dia-lah Paling mengetahui mereka yang mendapat petunjuk." (Al Qalam 68:8)

Berkaitan dengan Az-Zukhruf, yang konteks utamanya adalah tentang Ke-Esaan-Allah, saya kutip lagi ayat-ayat yang berkaitan dengan Topik kita: Benarkah Yesus akan kembali lagi ke dunia?


Dan Kami menjadikan mereka kisah yang lalu dan misal bagi yang akan datang. Dan, apabila dijelaskan Ibnu Maryam sebagai misal, tiba-tiba kaum engkau meneriakkan suara protes terhadapnya; Dan mereka berkata, “Apakah tuhan-tuhan kami lebih baik, ataukah dia ?” Mereka tidak menyebutkan hal itu kepada engkau melainkan perbantahan semata. Bahkan mereka adalah kaum yang biasa berbantah. (Az-Zukhruf 43:57-59)

Shadda (yashuddu) berarti, ia menghalangi dia dari sesuatu, dan Shadda (tashiddu) berarti, ia mengajukan sanggahan (protes) (Aqrab).

Kedatangan Almasih as adalah tanda bahwa orang-orang Yahudi akan dihinakan dan direndahkan serta akan kehilangan Nikmat Allah (kenabian) untuk selama-lamanya. Karena matsalan berarti, sesuatu yang semacam dengan atau sejenis dengan yang lain (Al An'aam 6:39), ayat ini, disamping arti yang diberikan di dalambya, dapat pula berarti bahwa bila kaum Rasulullah saw – ialah kaum (Quraisy yang beriman) Muslimin – diberitahu bahwa orang lain seperti dan merupakan sesama Nabi Isa as (seorang nabi yang tidak membawa syariat) akan dibangkitkan di antara mereka (umat Islam) untuk memperbaharui mereka dan mengembalikan kejayaan ruhani mereka yang telah hilang, maka bukannya bergembira atas khabar suka itu, malah mereka hingar-bingar/bersorak mengajukan protes. Jadi, ayat ini dapat dianggap mengisyaratkan kepada kedatangan Nabi Isa as untuk kedua kalinya dalam wujud Misal/Perumpamaannya.

Kedunghalang wrote:Sebaiknya anda menghindari kata-kata SESAT, karena Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui berfirman di dalam Al Qur'an: "Sesungguhnya, Tuhan engkau Dia-lah Paling Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya. dan Dia-lah Paling mengetahui mereka yang mendapat petunjuk." (Al Qalam 68:8)

yang saya katakan terjemah bung yang sesat. saya tidak bicara di luar itu.
dan mau apa lagi secara logika bahasa dan secara keilmuan terjemah bung luar biasa sesatnya.

Berkaitan dengan Az-Zukhruf, yang konteks utamanya adalah tentang Ke-Esaan-Allah, saya kutip lagi ayat-ayat yang berkaitan dengan Topik kita: Benarkah Yesus akan kembali lagi ke dunia?


Dan Kami menjadikan mereka kisah yang lalu dan misal bagi yang akan datang. Dan, apabila dijelaskan Ibnu Maryam sebagai misal, tiba-tiba kaum engkau meneriakkan suara protes terhadapnya; Dan mereka berkata, “Apakah tuhan-tuhan kami lebih baik, ataukah dia ?” Mereka tidak menyebutkan hal itu kepada engkau melainkan perbantahan semata. Bahkan mereka adalah kaum yang biasa berbantah. (Az-Zukhruf 43:57-59)

Shadda (yashuddu) berarti, ia menghalangi dia dari sesuatu, dan Shadda (tashiddu) berarti, ia mengajukan sanggahan (protes) (Aqrab).

Kedatangan Almasih as adalah tanda bahwa orang-orang Yahudi akan dihinakan dan direndahkan serta akan kehilangan Nikmat Allah (kenabian) untuk selama-lamanya. Karena matsalan berarti, sesuatu yang semacam dengan atau sejenis dengan yang lain (Al An'aam 6:39), ayat ini, disamping arti yang diberikan di dalambya, dapat pula berarti bahwa bila kaum Rasulullah saw – ialah kaum (Quraisy yang beriman) Muslimin – diberitahu bahwa orang lain seperti dan merupakan sesama Nabi Isa as (seorang nabi yang tidak membawa syariat) akan dibangkitkan di antara mereka (umat Islam) untuk memperbaharui mereka dan mengembalikan kejayaan ruhani mereka yang telah hilang, maka bukannya bergembira atas khabar suka itu, malah mereka hingar-bingar/bersorak mengajukan protes. Jadi, ayat ini dapat dianggap mengisyaratkan kepada kedatangan Nabi Isa as untuk kedua kalinya dalam wujud Misal/Perumpamaannya.

coba ikuti saran saya supaya terjemah dan tafsirnya tidak melenceng jauh dari kebenaran. ijtihad dulu barulah membuat kesimpulan. coba lihat keseluruhan ayat, runut dan kemudian lihat asbabun nuzul ayatnya.

ini asbabun nuzul ayatnya :
Imam Ahmad dan Imam Thabrani (sahih)
Dari Ibnu Abbas r.a. bahwasanya Rasulullah saw. berkata kepada orang-orang Quraisy, "Sesungguhnya tidak ada suatu kebaikan pun di dalam menyembah seseorang selain Allah swt." Orang-orang Quraisy itu menjawab, "Bukankah kamu menduga, bahwasanya Isa adalah seorang nabi dan hamba yang saleh, tetapi ia disembah sebagai tuhan selain Allah." Maka Allah menurunkan firman-Nya, "Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamaan..." (Q.S. Az Zukhruf, 57).

jadi menterjemahkan dan mentafsirkan "kaum mu" sbg "kaum muslimin" adalah kesalahan sangat mendasar.
sebenarnya ini secara mudah bisa diketahui jika ayat berikutnya dibaca :

(az-Zukhruf: 57-59)
57. Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamnaan tiba-tiba kaummu (Quraisy) bersorak karenanya.
58. Dan mereka berkata: “Manakah yang lebih baik tuhan-tuhan kami atau dia (Isa)?” mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, Sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar*.
59. Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani lsrail**

coba lihat yg saya tebalkan, masas iya kaum muslimin membanding-bandingkan Allah dengan Isa ??? ada ada saja bung KH ini.

masalah `"MISAL"
coba ayat di atasnya ...

54. Maka Fir'aun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu) lalu mereka patuh kepadanya. Karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik.
55. Maka tatkala mereka membuat Kami murka, Kami menghukum mereka lalu kami tenggelamkan mereka semuanya (di laut),
56. dan Kami jadikan mereka sebagai pelajaran dan misal bagi orang-orang yang kemudian.

di ayat di atas Firaun dan kaumnya pun menjadi MISAL, kira2 siapa misal firaun dan ummatnya sekarang ??? raja beserta ummatnya yg mana yang ditenggelamkan Allah ????

crescent-star wrote:

Kedunghalang wrote:Sebaiknya anda menghindari kata-kata SESAT, karena Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui berfirman di dalam Al Qur'an: "Sesungguhnya, Tuhan engkau Dia-lah Paling Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya. dan Dia-lah Paling mengetahui mereka yang mendapat petunjuk." (Al Qalam 68:8)

yang saya katakan terjemah bung yang sesat. saya tidak bicara di luar itu.
dan mau apa lagi secara logika bahasa dan secara keilmuan terjemah bung luar biasa sesatnya.

Jika terjemahan/penafsiran saya sesat, tentu anda tidak BUNGKAM ketika saya menafsirkan PENYALIBAN ISA dan anda menfasirkan ISA dalam An-Nisa 4:159/160. Karena saya tahu bahwa menyatakan sesat kepada orang lain itu adalah prerogatif Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui, maka saya tidak mau mengatakan sesat kepada anda.

crescent-star wrote:

Kedunghalang wrote:
Berkaitan dengan Az-Zukhruf, yang konteks utamanya adalah tentang Ke-Esaan-Allah, saya kutip lagi ayat-ayat yang berkaitan dengan Topik kita: Benarkah Yesus akan kembali lagi ke dunia?


Dan Kami menjadikan mereka kisah yang lalu dan misal bagi yang akan datang. Dan, apabila dijelaskan Ibnu Maryam sebagai misal, tiba-tiba kaum engkau meneriakkan suara protes terhadapnya; Dan mereka berkata, “Apakah tuhan-tuhan kami lebih baik, ataukah dia ?” Mereka tidak menyebutkan hal itu kepada engkau melainkan perbantahan semata. Bahkan mereka adalah kaum yang biasa berbantah. (Az-Zukhruf 43:57-59)

Shadda (yashuddu) berarti, ia menghalangi dia dari sesuatu, dan Shadda (tashiddu) berarti, ia mengajukan sanggahan (protes) (Aqrab).

Kedatangan Almasih as adalah tanda bahwa orang-orang Yahudi akan dihinakan dan direndahkan serta akan kehilangan Nikmat Allah (kenabian) untuk selama-lamanya. Karena matsalan berarti, sesuatu yang semacam dengan atau sejenis dengan yang lain (Al An'aam 6:39), ayat ini, disamping arti yang diberikan di dalamnya, dapat pula berarti bahwa bila kaum Rasulullah saw – ialah kaum (Quraisy yang beriman) Muslimin – diberitahu bahwa orang lain seperti dan merupakan sesama Nabi Isa as (seorang nabi yang tidak membawa syariat) akan dibangkitkan di antara mereka (umat Islam) untuk memperbaharui mereka dan mengembalikan kejayaan ruhani mereka yang telah hilang, maka bukannya bergembira atas khabar suka itu, malah mereka hingar-bingar/bersorak mengajukan protes. Jadi, ayat ini dapat dianggap mengisyaratkan kepada kedatangan Nabi Isa as untuk kedua kalinya dalam wujud Misal/Perumpamaannya.

coba ikuti saran saya supaya terjemah dan tafsirnya tidak melenceng jauh dari kebenaran. ijtihad dulu barulah membuat kesimpulan. coba lihat keseluruhan ayat, runut dan kemudian lihat asbabun nuzul ayatnya.

ini asbabun nuzul ayatnya :
Imam Ahmad dan Imam Thabrani (sahih)
Dari Ibnu Abbas r.a. bahwasanya Rasulullah saw. berkata kepada orang-orang Quraisy, "Sesungguhnya tidak ada suatu kebaikan pun di dalam menyembah seseorang selain Allah swt." Orang-orang Quraisy itu menjawab, "Bukankah kamu menduga, bahwasanya Isa adalah seorang nabi dan hamba yang saleh, tetapi ia disembah sebagai tuhan selain Allah." Maka Allah menurunkan firman-Nya, "Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamaan..." (Q.S. Az Zukhruf, 57).

jadi menterjemahkan dan mentafsirkan "kaum mu" sbg "kaum muslimin" adalah kesalahan sangat mendasar.
sebenarnya ini secara mudah bisa diketahui jika ayat berikutnya dibaca :

(az-Zukhruf: 57-59)
57. Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamnaan tiba-tiba kaummu (Quraisy) bersorak karenanya.
58. Dan mereka berkata: “Manakah yang lebih baik tuhan-tuhan kami atau dia (Isa)?” mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, Sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar*.
59. Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani lsrail**

coba lihat yg saya tebalkan, masas iya kaum muslimin membanding-bandingkan Allah dengan Isa ??? ada ada saja bung KH ini.

Saya tidak menyangkal asbabunnuzul dan konteks ayat sebagaimana saya tulis ayat ini, disamping arti yang diberikan di dalamnya, dapat pula berarti bahwa bila kaum Rasulullah saw – ialah kaum (Quraisy yang beriman) Muslimin – diberitahu bahwa orang lain seperti dan merupakan sesama Nabi Isa as (seorang nabi yang tidak membawa syariat), yakni Misal Isa Ibnu Maryam, Imam Mahdi, Khalifatullah akan dibangkitkan dari antara mereka (umat Islam) untuk memperbaharui mereka dan mengembalikan kejayaan ruhani mereka yang telah hilang, maka bukannya bergembira atas khabar suka itu, malah mereka hingar-bingar/bersorak mengajukan protes. Memang benar bahwa kaum Quraisy adalah kaum yang darinya Nabi Muhammad saw berasal. Tetapi, karena Nabi Muhammad saw diutus Allah kepada sekalian manusia (Al 'Araf 7:159), maka ketika Isa Ibnu Maryam dijelaskan sebagai Misal/Perumpamaan, kemudian umat Islam (termasuk anda) mengajukan protes karenanya.

masalah `"MISAL"
coba ayat di atasnya ...

54. Maka Fir'aun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu) lalu mereka patuh kepadanya. Karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik.
55. Maka tatkala mereka membuat Kami murka, Kami menghukum mereka lalu kami tenggelamkan mereka semuanya (di laut),
56. dan Kami jadikan mereka sebagai pelajaran dan misal bagi orang-orang yang kemudian.

di ayat di atas Firaun dan kaumnya pun menjadi MISAL, kira2 siapa misal firaun dan ummatnya sekarang ??? raja beserta ummatnya yg mana yang ditenggelamkan Allah ????

Topik: Benarkah Nabi Isa/Yesus as akan kembali lagi ke dunia? Sehingga Misal Fir'aun bukan merupakan pokok bahasan dalam thread ini. Tetapi sambil lalu boleh saya sampaikan bahwa ketika Nabi Muhammad saw dikatakan sebagai seorang nabi yang seperti Nabi Musa as (Ulangan 18:18 & Al Muzammil 73:15/16), maka Abu Jahal adalah Misal Fir'aunnya.

Kedunghalang wrote:Jika terjemahan/penafsiran saya sesat, tentu anda tidak BUNGKAM ketika saya menafsirkan PENYALIBAN ISA dan anda menfasirkan ISA dalam An-Nisa 4:159/160. Karena saya tahu bahwa menyatakan sesat kepada orang lain itu adalah prerogatif Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui, maka saya tidak mau mengatakan sesat kepada anda.

bungkam ?? ...

Kedunghalang wrote:Saya tidak menyangkal asbabunnuzul dan konteks ayat sebagaimana saya tulis ayat ini, disamping arti yang diberikan di dalamnya, dapat pula berarti bahwa bila kaum Rasulullah saw – ialah kaum (Quraisy yang beriman) Muslimin – diberitahu bahwa orang lain seperti dan merupakan sesama Nabi Isa as (seorang nabi yang tidak membawa syariat), yakni Misal Isa Ibnu Maryam, Imam Mahdi, Khalifatullah akan dibangkitkan dari antara mereka (umat Islam) untuk memperbaharui mereka dan mengembalikan kejayaan ruhani mereka yang telah hilang, maka bukannya bergembira atas khabar suka itu, malah mereka hingar-bingar/bersorak mengajukan protes. Memang benar bahwa kaum Quraisy adalah kaum yang darinya Nabi Muhammad saw berasal. Tetapi, karena Nabi Muhammad saw diutus Allah kepada sekalian manusia (Al 'Araf 7:159), maka ketika Isa Ibnu Maryam dijelaskan sebagai Misal/Perumpamaan, kemudian umat Islam (termasuk anda) mengajukan protes karenanya.

iya coba baca sekali lagi penjelasan orang lain, ..... SAYA BERTANYA MUSLIM MANA YANG AKAN MEMBANDINGKAN ALLAH dengan NABI ISA sbgmana ayat berikutnya dari surat az zukhruf di atas ????? baca dong yang betul bung KH, jangan tutup mata dan telinga.
kok malah fokus ke hingar bingarnya ??? ...

Topik: Benarkah Nabi Isa/Yesus as akan kembali lagi ke dunia? Sehingga Misal Fir'aun bukan merupakan pokok bahasan dalam thread ini. Tetapi sambil lalu boleh saya sampaikan bahwa ketika Nabi Muhammad saw dikatakan sebagai seorang nabi yang seperti Nabi Musa as (Ulangan 18:18 & Al Muzammil 73:15/16), maka Abu Jahal adalah Misal Fir'aunnya.

tidak perlu menghindar spt itu. ayat ttg Firaun adalah pembanding atau penguji teori PERMISALAN ALA BUNG ITU ..
dan ternyata ABU JAHAL jauh dari permisalan firaun. raja saja bukan, dan matinya pun tidak di laut. sudah itu istrinya pun menentang Nabi Muhammad tdk seperti istri firaun.

crescent-star wrote:

Kedunghalang wrote:Jika terjemahan/penafsiran saya sesat, tentu anda tidak BUNGKAM ketika saya menafsirkan PENYALIBAN ISA dan anda menfasirkan ISA dalam An-Nisa 4:159/160. Karena saya tahu bahwa menyatakan sesat kepada orang lain itu adalah prerogatif Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui, maka saya tidak mau mengatakan sesat kepada anda.

bungkam ?? ...

Ya, anda BUNGKAM alias tidak bisa menjawab.

crescent-star wrote:

Kedunghalang wrote:Saya tidak menyangkal asbabunnuzul dan konteks ayat sebagaimana saya tulis ayat ini, disamping arti yang diberikan di dalamnya, dapat pula berarti bahwa bila kaum Rasulullah saw – ialah kaum (Quraisy yang beriman) Muslimin – diberitahu bahwa orang lain seperti dan merupakan sesama Nabi Isa as (seorang nabi yang tidak membawa syariat), yakni Misal Isa Ibnu Maryam, Imam Mahdi, Khalifatullah akan dibangkitkan dari antara mereka (umat Islam) untuk memperbaharui mereka dan mengembalikan kejayaan ruhani mereka yang telah hilang, maka bukannya bergembira atas khabar suka itu, malah mereka hingar-bingar/bersorak mengajukan protes. Memang benar bahwa kaum Quraisy adalah kaum yang darinya Nabi Muhammad saw berasal. Tetapi, karena Nabi Muhammad saw diutus Allah kepada sekalian manusia (Al 'Araf 7:159), maka ketika Isa Ibnu Maryam dijelaskan sebagai Misal/Perumpamaan, kemudian umat Islam (termasuk anda) mengajukan protes karenanya.

iya coba baca sekali lagi penjelasan orang lain, ..... SAYA BERTANYA MUSLIM MANA YANG AKAN MEMBANDINGKAN ALLAH dengan NABI ISA sbgmana ayat berikutnya dari surat az zukhruf di atas ????? baca dong yang betul bung KH, jangan tutup mata dan telinga.
kok malah fokus ke hingar bingarnya ??? ...

Fokus saya adalah kepada Misal/Perumpamaan Isa Ibnu Maryam yang pada faktanya difatwa Kafir, bukan Islam, Sesat dan Menyesatkan oleh para ulama muslim di seluruh dunia. Padahal, sesungguhnya HMG Ahmad as itu adalah Khalifatullah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud yang diutus Allah sebagai Nabi yang tidak membawa syari'at baru, dan yang sangat taat sempurna kepada Nabi Muhammad saw (An-Nisa 4:70).

crescent-star wrote:

Kedunghalang wrote:Topik: Benarkah Nabi Isa/Yesus as akan kembali lagi ke dunia? Sehingga Misal Fir'aun bukan merupakan pokok bahasan dalam thread ini. Tetapi sambil lalu boleh saya sampaikan bahwa ketika Nabi Muhammad saw dikatakan sebagai seorang nabi yang seperti Nabi Musa as (Ulangan 18:18 & Al Muzammil 73:15/16), maka Abu Jahal adalah Misal Fir'aunnya.

tidak perlu menghindar spt itu. ayat ttg Firaun adalah pembanding atau penguji teori PERMISALAN ALA BUNG ITU ..
dan ternyata ABU JAHAL jauh dari permisalan Fir'aun. raja saja bukan, dan matinya pun tidak di laut. sudah itu istrinya pun menentang Nabi Muhammad tdk seperti istri firaun.

Permisalan/perumpamaannya terletak pada sengitnya perlawanan terhadap utusan Allah. Fir'aun mati di lautan sedangkan Abu Jahal mati dalam lautan peperangan Badar. Permisalan itu serupa, tetapi tidak harus sama semua.

Kedunghalang wrote:Ya, anda BUNGKAM alias tidak bisa menjawab.

hmm perasaan bung saja mungkin.

Fokus saya adalah kepada Misal/Perumpamaan Isa Ibnu Maryam yang pada faktanya difatwa Kafir, bukan Islam, Sesat dan Menyesatkan oleh para ulama muslim di seluruh dunia. Padahal, sesungguhnya HMG Ahmad as itu adalah Khalifatullah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud yang diutus Allah sebagai Nabi yang tidak membawa syari'at baru, dan yang sangat taat sempurna kepada Nabi Muhammad saw (An-Nisa 4:70).

bukan fokus ini sih, tapi tabrak sana sini dgn tutup mata dan telinga itu namanya bung.
bagaimana ini jadinya menerima satu ayat dan meniadakan ayat lainnya ?? pilih-pilih ayat model apa ini ?? kata Allah masuk Islam itu harus kaffah, jangan sepotong-sepotong gitu, jangan iman pada ayat yg ini tapi tidak iman pada ayat yg lain.
ada ada saja bung ini. sesuka hati pakai ayatnya.

Permisalan/perumpamaannya terletak pada sengitnya perlawanan terhadap utusan Allah. Fir'aun mati di lautan sedangkan Abu Jahal mati dalam lautan peperangan Badar. Permisalan itu serupa, tetapi tidak harus sama semua.

mulai lagi dgn definisi baru ya bung ??
tidak harus sama semua ya ?? wah wah ....

crescent-star wrote:

Kedunghalang wrote:Ya, anda BUNGKAM alias tidak bisa menjawab.

hmm perasaan bung saja mungkin.

FAKTA

crescent-star wrote:

Kedunghalang wrote:Fokus saya adalah kepada Misal/Perumpamaan Isa Ibnu Maryam yang pada faktanya difatwa Kafir, bukan Islam, Sesat dan Menyesatkan oleh para ulama muslim di seluruh dunia. Padahal, sesungguhnya HMG Ahmad as itu adalah Khalifatullah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud yang diutus Allah sebagai Nabi yang tidak membawa syari'at baru, dan yang sangat taat sempurna kepada Nabi Muhammad saw (An-Nisa 4:70).

bukan fokus ini sih, tapi tabrak sana sini dgn tutup mata dan telinga itu namanya bung.
bagaimana ini jadinya menerima satu ayat dan meniadakan ayat lainnya ?? pilih-pilih ayat model apa ini ?? kata Allah masuk Islam itu harus kaffah, jangan sepotong-sepotong gitu, jangan iman pada ayat yg ini tapi tidak iman pada ayat yg lain.
ada ada saja bung ini. sesuka hati pakai ayatnya.

Anda ini ngomel-ngomel, atau BUNGKAM alias TIDAK BISA MENJAWAB. Back to topic please.

crescent-star wrote:

Kedunghalang wrote:Permisalan/perumpamaannya terletak pada sengitnya perlawanan terhadap utusan Allah. Fir'aun mati di lautan sedangkan Abu Jahal mati dalam lautan peperangan Badar. Permisalan itu serupa, tetapi tidak harus sama semua.

mulai lagi dgn definisi baru ya bung ??
tidak harus sama semua ya ?? wah wah ....

Apakah nubuatan dalam Bible dan Al Qur'an, menyatakan Nabi Musa as sama dengan Nabi Muhammad saw?
Afalaaaaa ta'qiluuuuuuun?

Kedunghalang wrote:Apakah nubuatan dalam Bible dan Al Qur'an, menyatakan Nabi Musa as sama dengan Nabi Muhammad saw?
Afalaaaaa ta'qiluuuuuuun?

selama  ini bung merasa yg mikir hanya bung ya ? yang lain ga mikir begitu ?? ... ish ish ish. kalau hasil pemikiran bung dibantah orang lain tidak perlu menghujat orang lain sbg orang yg tidak berfikir/berakal. ya kan ?

sekarang apa urusannya kesamaan Musa dan Muhammad dengan topik ini ???
kalau sama bagaimana ? kalau ga sama bagaimana ?
lalu isa dan MGA apanya yang sama ??? banyak samanya atau banyak ga samanya ???

ketika ditanya apakah MGA itu titisan Isa, bung ga setuju. berarti sosok baru kan ?
ketika saya katakan Isa akan hadir bung ga setuju pula katanya ga ada nabi setelah Nabi Muhammad.
ini rumusannya njelimet.

crescent-star wrote:

Kedunghalang wrote:Apakah nubuatan dalam Bible dan Al Qur'an, menyatakan Nabi Musa as sama dengan Nabi Muhammad saw?
Afalaaaaa ta'qiluuuuuuun?

selama  ini bung merasa yg mikir hanya bung ya ? yang lain ga mikir begitu ?? ... ish ish ish. kalau hasil pemikiran bung dibantah orang lain tidak perlu menghujat orang lain sbg orang yg tidak berfikir/berakal. ya kan ?

sekarang apa urusannya kesamaan Musa dan Muhammad dengan topik ini ???
kalau sama bagaimana ? kalau ga sama bagaimana ?
lalu isa dan MGA apanya yang sama ??? banyak samanya atau banyak ga samanya ???

ketika ditanya apakah MGA itu titisan Isa, bung ga setuju. berarti sosok baru kan ?
ketika saya katakan Isa akan hadir bung ga setuju pula katanya ga ada nabi setelah Nabi Muhammad.
ini rumusannya njelimet.

Saya tidak menghujat orang lain, melainkan hanya bertanya dengan mengutip ayat suci yang diulang-ulang dalam Al Qur'an. Afalaaaaa ta'qiluuuuuuun?[/quote] Ternyata hingga anda menulis komenar di atas nampak sekali bahwa anda belum memahaminya juga. Bukankah nubuatan dalam Bible (Ulangan 18:18) itu menyatakan bahwa seorang nabi seperti Musa as, bukan sama dengan Musa as? Begitu pula di dalam Al Qur'an (Al Muzammil 73:16) dinyatakan bahwa Allah mengirimkan seorang rasul sebagaimana Dia mengutus seorang rasul kepada Fir'aun, bukan sama dengan.

Kembali ke topik, Nabi Isa as tidak akan kembali lagi ke dunia, karena beliau as sudah meninggal. Sedangkan yang dijanjikan akan datang adalah Misal/Perumpamaan Isa Ibnu Maryam (Az-Zukhruf 43:58).

kembali ke MISAL, misal ini sejauhmana kesamaannya ????
kalau MIsal Musa dan Muhammad dan jelas kesamaan kisah dakwahnya, contoh :

1. Nabi Musa hijrah dr penindasan, nabi Muhammad juga sama
2. Nabi Musa membangun koloni politik, Nabi Muhammad juga sama
3. Nabi Musa berperang dengan suku2 sekitarnya, Nabi Muhammad juga
4. Nabi Musa berbicara dengan Allah, Nabi Muhammad juga
5. Nabi Musa membawa syariat BARU, Nabi Muhammad juga

nah sekarang misal Isa sama dimananya dengan isa ???


belum lagi misal Firaun yakni abu jahal yg masih belum keliatan persamaannya,
1. Abu Jahal bukan raja utama, firaun raja utama
2. Abu jahal mati di padang pasir, firaun di laut.

crescent-star wrote:kembali ke MISAL, misal ini sejauhmana kesamaannya ????
kalau MIsal Musa dan Muhammad dan jelas kesamaan kisah dakwahnya, contoh :

1. Nabi Musa hijrah dr penindasan, nabi Muhammad juga sama
2. Nabi Musa membangun koloni politik, Nabi Muhammad juga sama
3. Nabi Musa berperang dengan suku2 sekitarnya, Nabi Muhammad juga
4. Nabi Musa berbicara dengan Allah, Nabi Muhammad juga
5. Nabi Musa membawa syariat BARU, Nabi Muhammad juga

nah sekarang misal Isa sama dimananya dengan isa ???


belum lagi misal Firaun yakni abu jahal yg masih belum keliatan persamaannya,
1. Abu Jahal bukan raja utama, firaun raja utama
2. Abu jahal mati di padang pasir, firaun di laut.

1. Nabi Isa as adalah warga negara Israel yang dijajah oleh bangsa Romawi, begitupula HMG Ahmad as adalah warga negara Hindustan yang dijajah oleh bangsa Inggris.

2. Nabi Isa as tidak memiliki kekuasaan politik, begitupula HMG Ahmad as tidak memiliki kekuasaan politik.

3. Nabi Isa as berdakwah dengan kasih tanpa peperangan, begitupula HMG Ahmad as berdakwah dengan kasih (Love for Allah, Hatred for None) tanpa peperangan.

4. Nabi Isa as berkomunikasi dengan Allah, begitupula HMG Ahmad as berkomunikasi dengan Allah.

5. Nabi Isa as adalah Al Masih/Nabi yang tidak membawa syari'at baru dari kalangan Bani Israil yang berhukum kepada Taurat, begitupula HMG Ahmad as adalah Al Masih/Nabi yang tidak membawa syari'at baru dari kalangan umat Islam yang berhukum kepada Al Qur'an.

Kedunghalang wrote:1. Nabi Isa as adalah warga negara Israel yang dijajah oleh bangsa Romawi, begitupula HMG Ahmad as adalah warga negara Hindustan yang dijajah oleh bangsa Inggris.

boleh

2. Nabi Isa as tidak memiliki kekuasaan politik, begitupula HMG Ahmad as tidak memiliki kekuasaan politik.

boleh

3. Nabi Isa as berdakwah dengan kasih tanpa peperangan, begitupula HMG Ahmad as berdakwah dengan kasih (Love for Allah, Hatred for None) tanpa peperangan.

hmm Nabi yahya juga sama, ini kurang khas.

4. Nabi Isa as berkomunikasi dengan Allah, begitupula HMG Ahmad as berkomunikasi dengan Allah.

saya pun berkomunikasi dgn Allah. bedanya Nabi Isa mendapat wahyu Injil, kalau MGA ???
kalau ada apakah ada keterangan dari Allah dan Rasulullah akan ada wahyu setelah wafat nabi saw pada ummatnya ?

5. Nabi Isa as adalah Al Masih/Nabi yang tidak membawa syari'at baru dari kalangan Bani Israil yang berhukum kepada Taurat, begitupula HMG Ahmad as adalah Al Masih/Nabi yang tidak membawa syari'at baru dari kalangan umat Islam yang berhukum kepada Al Qur'an.

ya tapi nabi isa bawa kitab baru. ada tambahan. ada injil. walaupun injilnya tdk keluar dari taurat. MGA ??

lalu lahir tanpa ayah bagaimana ??
mukjizat bagaimana ? karena Isa penuh mukjizat.
Ruhul Kudusnya bagaimana ?

crescent-star wrote:

Kedunghalang wrote:1. Nabi Isa as adalah warga negara Israel yang dijajah oleh bangsa Romawi, begitupula HMG Ahmad as adalah warga negara Hindustan yang dijajah oleh bangsa Inggris.

boleh

2. Nabi Isa as tidak memiliki kekuasaan politik, begitupula HMG Ahmad as tidak memiliki kekuasaan politik.

boleh

3. Nabi Isa as berdakwah dengan kasih tanpa peperangan, begitupula HMG Ahmad as berdakwah dengan kasih (Love for Allah, Hatred for None) tanpa peperangan.

hmm Nabi yahya juga sama, ini kurang khas. Nabi yang tidak membawa syariat juga, bukan?

4. Nabi Isa as berkomunikasi dengan Allah, begitupula HMG Ahmad as berkomunikasi dengan Allah.

saya pun berkomunikasi dgn Allah. bedanya Nabi Isa mendapat wahyu Injil, kalau MGA ???
kalau ada apakah ada keterangan dari Allah dan Rasulullah akan ada wahyu setelah wafat nabi saw pada ummatnya? Asy-Syura 42:52 & HR Musnad Ahmad bin Hambal.

5. Nabi Isa as adalah Al Masih/Nabi yang tidak membawa syari'at baru dari kalangan Bani Israil yang berhukum kepada Taurat, begitupula HMG Ahmad as adalah Al Masih/Nabi yang tidak membawa syari'at baru dari kalangan umat Islam yang berhukum kepada Al Qur'an.

ya tapi nabi isa bawa kitab baru. ada tambahan. ada injil. walaupun injilnya tdk keluar dari taurat. MGA ?? Tadzkirah itu kumpulan wahyu, kasyaf dan mimpi HMG Ahmad as, tetapi bukan Kitab Suci

lalu lahir tanpa ayah bagaimana ??
mukjizat bagaimana ? karena Isa penuh mukjizat.
Ruhul Kudusnya bagaimana ?

Mukjizat HMG Ahmad as adalah DOA yang MAQBUL. Ruhul Kudus itu adalah Malaikat Jibril as sebagai perantara untuk menyampaikan wahyu Allah kepada Rasul-Nya. HMG Ahmad as sering mendapatkan wahyu melalui Jibril as.
Misal/Perumpamaan itu tidak harus 100% sama.

artikel wrote: Mukjizat HMG Ahmad as adalah DOA yang MAQBUL. Ruhul Kudus itu adalah Malaikat Jibril as sebagai perantara untuk menyampaikan wahyu Allah kepada Rasul-Nya. HMG Ahmad as sering mendapatkan wahyu melalui Jibril as.

Maaf bukan bermaksud OOT, menurut saya si penulis mana tahan dengan promosinya yang terlalu dibesar-besarkan.
Ruhul kudus (Jibril as) masih mengudara dan berperan di masa2 akhir hayat rosul saw.
Diriwayatkan pada hari Jumat di padang Arafah pada musim haji penghabisan [Wada'] sesudah waktu ashar dan pada waktu tsb turun surah Al-Maaidah ayat 3. Ada beberapa hadist lain juga merujuk ke beberapa nama surat di alqur'an.

“Wahai Muhammad, sesungguhnya pada hari ini telah disempurnakan urusan agamamu, maka terputuslah apa yang diperintahkan oleh Allah s.w.t. dan demikian juga apa yang terlarang olehnya. Oleh itu kamu kumpulkan para sahabatmu dan beritahu kepada mereka bahawa hari ini adalah hari terakhir aku bertemu dengan kamu.”

Jadi masih adakah peran jibril as pasca wafatnya Rosul SAW?

Ibnu Sabil wrote:
Pak kedung..

Ayat ini belum terputus silakan anda lanjutkan ke ayat berikutnya.
"Tetapi (sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa ke hadirat-Nya. Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana" (Annisaa' [5]: 158).
Kemudian
Tidak ada seorangpun di antara Ahli Kitab yang tidak beriman kepadanya (Isa) menjelang kematiannya. Dan pada hari kiamat dia (Isa) akan menjadi saksi terhadap mereka (Annisaa' [5]: 159).

Lanjut dengan firman Allah pendukung lainnya.
Dan tatkala putera Maryam (‘Isa) dijadikan perumpamaan tiba-tiba kaummu (Quraisy) bersorak karenanya. Sampai dengan firman-Nya: Dan sesungguhnya ‘Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari Kiamat...” [Az-Zukhruf: 57-61]

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ لِّلسَّاعَةِ , maknanya adalah turunnya Isa pada hari Kiamat merupakan salah satu tanda dekatnya Kiamat, hal itu pula ditunjuki oleh bentuk qira-ah (tanda baca) yang lainnya وَإِنَّهُ لَعَلَمٌ لِّلسَّاعَةِ dengan huruf ‘ain dan lam yang difat-hahkan, maknanya adalah tanda akan tegaknya hari Kiamat. Qira-ah seperti ini diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas, Mujahid dan yang lainnya dari kalangan imam ulama tafsir.

Al-Imam Ahmad rahimahullah meriwayatkan dengan sanadnya kepada Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhuma di dalam tafsiran ayat وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ لِّلسَّاعَةِ, dia berkata, “Ia adalah turunnya ‘Isa bin Maryam Alaihissallam sebelum tegaknya Kiamat.”

Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Yang shahih bahwa kata (إِنَّـهُ) -dhamirnya (kata ganti)- kembali kepada ‘Isa, karena redaksi ayat menyebutkan tentangnya.”

Silakan disruput

Maaf, komentar anda terlupakan karena banyaknya distorsi. Tetapi, baiklah akan saya mensruputnya sebagai berikut:

Sebaliknya, Allah telah mengangkatnya kepada-Nya dan Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana. (An-Nisa 4:158/159)

Orang-orang Yahudi dengan gembira mengumandangkan telah membunuh Nabi Isa as di atas tiang salib, dan dengan demikian telah membuktikan bahwa da’wa beliau sebagai Nabi Allah itu tidak benar. Ayat itu bersama-sama ayat yang sebelumnya mengandung sangkalan yang keras terhadap tuduhan itu dan membersihkan beliau dari noda yang didesas-desuskan, lalu mengutarakan keluhuran derajat rohani beliau dan bahwa beliau telah mendapat kehormatan di hadirat Allah. Dalam ayat itu samasekali tidak ada sebutan mengenai kenaikan beliau ke langit dengan badan jasmani. Ayat itu hanya mengatakan bahwa Allah Ta'ala menaikkan beliau ke haribaan-Nya Sendiri, hal demikian menunjukkan dengan jelas suatu kenaikan rohani, sebab tidak ada tempat kediaman tertentu dapat ditunjukkan bagi Tuhan.


Dan, tidak ada seorang pun dari ahlikitab melainkan akan tetap beriman kepada / percaya akan hal ini sebelum ajalnya; dan pada Hari Kiamat ia, Nabi Isa, akan menjadi saksi terhadap mereka. (An-Nisa 4:159/160)

Kata ganti “nya “ dalam perkataan “sebelum ajalnya, “ menggantikan kata-benda “tak ada seorang pun,” artinya tiap orang di antara Ahlikitab sebelum kematiannya sendiri …… Arti ini ditunjang oleh bacaan kedua mautihi, yaitu mautihim (kematian mereka) sebagaimana diriwayatkan oleh Ubayy (Jarir, VI, 13). Karena dalam ayat-ayat sebelumnya yang dibahas adalah tentang Penyaliban Nabi Isa as, maka kata bihi diartikan kepada/akan hal ini yang artinya kepada/akan Penyaliban Isa. Orang-orang Yahudi percaya bahwa mereka telah membunuh Nabi Isa as di atas tiang salib, karena dengan demikian mereka ingin membuktikan bahwa beliau as bukan seorang nabi yang benar. Orang Kristen percaya bahwa beliau telah wafat di atas tiang salib, dan hal itu menyebabkan mereka telah menganut akidah Penebusan Dosa. Padahal menurut ayat sebelumnya: "mereka tidak membunuhnya dan tidak pula mematikannya di atas salib, akan tetapi ia disamarkan kepada mereka seperti telah mati di atas salib. Dan, sesungguhnya orang-orang yang berselisih dalam hal ini niscaya ada dalam keraguan tentang ini; mereka tidak mumpunyai pengetahuan yang pasti tentang ini melainkan menuruti dugaan; dan mereka tidak membunuhnya dengan yakin. (An-Nisa 4:157/158)

Lanjut dengan firman Allah pendukung lainnya:

Dan Kami menjadikan mereka kisah yang lalu dan misal bagi yang akan datang. (Az-Zukhruf 43:56/57)
Dan, apabila dijelaskan Ibnu Maryam sebagai misal, tiba-tiba kaum engkau meneriakkan suara protes terhadapnya; (Az-Zukhruf 43:57/58)

Shadda (yashuddu) berarti, ia menghalangi dia dari sesuatu, dan Shadda (tashiddu) berarti, ia mengajukan sanggahan (protes) (Aqrab).
Dan mereka berkata, “Apakah tuhan-tuhan kami lebih baik, ataukah dia ?” Mereka tidak menyebutkan hal itu kepada engkau melainkan perbantahan semata. Bahkan mereka adalah kaum yang biasa berbantah. (Az-Zukhruf 43:59/60)

Kedatangan Al Masih as adalah tanda bahwa orang-orang Yahudi akan dihinakan dan direndahkan serta akan kehilangan Nikmat Allah (kenabian) untuk selama-lamanya. Karena matsalan berarti, sesuatu yang semacam dengan atau sejenis dengan yang lain (Al An'aam 6:39), ayat ini, disamping arti yang diberikan di dalamnya, dapat pula diartikan bahwa bila kaum Rasulullah saw – ialah kaum Quraisy Muslimin – diberitahu bahwa orang lain seperti dan merupakan sesama Nabi Isa as akan dibangkitkan dari antara mereka untuk memperbaharui pemahaman mereka tentang agama Islam dan mengembalikan kejayaan ruhani mereka yang telah hilang, maka daripada bergembira atas khabar suka itu malah mereka hingar-bingar mengajukan protes. Jadi, ayat ini dapat dianggap mengisyaratkan kepada kedatangan Nabi Isa as untuk kedua kalinya dalam wujud Misal Isa Ibnu Maryam, yang menjadi Imam Mahdi dan Hakim yang Adil (HR Musnad Ahmad bin Hambal) dan Khalifatullah (HR Ibnu Majah).

Tidaklah dia, kecuali seorang hamba, yang Kami telah anugerahkan karunia kepadanya, dan Kami menjadikan dia suatu misal bagi Bani Israil. (Az-Zukhruf 43:60/61)
Dan, sekiranya Kami menghendaki, tentu Kami dapat menjadi dari antaramu malaikat sebagai penerus di bumi. (Az-Zukhruf 43:61/62)

Para malakat tidak dapat dijadikan contoh dan model bagi manusia; oleh karena itu Allah senantiasa mengutus manusia guna menyampaikan kehendak-Nya kepada manusia dan untuk menjadi contoh dan teladan bagi manusia.

Tetapi, sesungguhnya ia, Alquran, memberi ilmu tentang Saat. Maka janganlah ragu-ragu tentang itu, melainkan ikutilah aku. Inilah jalan lurus. (Az-Zukhruf 43:62/63)

“Saat” dapat menyatakan waktu berakhirnya syariat Nabi Musa as (Taurat) dan kata pengganti hu dalam inahu dapat mengisyaratkan kepada Nabi Isa as atau kepada Al Qur'an, dan saat ini dapat berarti bahwa sesudah Nabi Isa as kaum Bani Israil akan kehilangan Nikmat Allah (kenabian), atau bahwa syariat lain – yakni syari'at Al Qur'an yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw – akan menggantikan syariat Nabi Musa as (Taurat).

Ibnu Sabil wrote:

artikel wrote: Mukjizat HMG Ahmad as adalah DOA yang MAQBUL. Ruhul Kudus itu adalah Malaikat Jibril as sebagai perantara untuk menyampaikan wahyu Allah kepada Rasul-Nya. HMG Ahmad as sering mendapatkan wahyu melalui Jibril as.

Maaf bukan bermaksud OOT, menurut saya si penulis mana tahan dengan promosinya yang terlalu dibesar-besarkan.
Ruhul kudus (Jibril as) masih mengudara dan berperan di masa2 akhir hayat rosul saw.
Diriwayatkan pada hari Jumat di padang Arafah pada musim haji penghabisan [Wada'] sesudah waktu ashar dan pada waktu tsb turun surah Al-Maaidah ayat 3. Ada beberapa hadist lain juga merujuk ke beberapa nama surat di alqur'an.

“Wahai Muhammad, sesungguhnya pada hari ini telah disempurnakan urusan agamamu, maka terputuslah apa yang diperintahkan oleh Allah s.w.t. dan demikian juga apa yang terlarang olehnya. Oleh itu kamu kumpulkan para sahabatmu dan beritahu kepada mereka bahawa hari ini adalah hari terakhir aku bertemu dengan kamu.”

Jadi masih adakah peran jibril as pasca wafatnya Rosul SAW?

Ada dua macam wahyu, yaitu (1) wahyu syari'at yang sudah tertutup pasca kewafatanan Nabi Muhammad saw, dan (2) wahyu non-syari'at yang masih tetap dikomunikasikan Allah Al Mutakallim (Tuhan Yang Maha Berbicara kepada hamba-hamba yang dikehendaki-Nya).

Setelah Nabi Muhammad saw wafat, Jibril as tidak menganggur, melainkan lewat perantaraannya, Allah Yang Maha Berbicara masih tetap berkomunikasi dengan manusia dengan tiga cara, firman-Nya:
Dan tidak ada bagi manusia bahwa Allah berbicara kepadanya, kecuali dengan wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengirimkan seorang Rasul/Utusan guna mewahyukan dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya, Dia Mahaluhur, Mahabijaksana.(Asy-Syura 42:51/52)

Ayat ini menyebut tiga cara Allah, Tuhan Yang Maha Berbicara berkomunikasi dengan hamba-Nya dan menampakkan Wujud-Nya kepada mereka;
(a) Dia berfirman secara langsung kepada mereka tanpa perantara.
(b) Dia membuat mereka menyaksikan kasyaf (Penglihatan Gaib), yang dapat ditakwilkan atau tidak, atau kadang-kadang membuat mereka mendengar kata-kata dalam keadaan jaga dan sadar, di waktu itu mereka tidak melihat wujud orang yang berbicara kepada mereka. Inilah arti kata-kata “dari belakang tabir.”
(c) Tuhan menurunkan seorang rasul dan/atau seorang malaikat (Al Hajj 22:75/76), yang menyampaikan Amanat Ilahi. Asy-Syura 42:51/52 mengisyaratkan bahwa kerasulan masih tetap terbuka pasca Nabi Muhammad saw wafat.

Ibnu Sabil wrote:Ditambah dengan firman Allah yang anda usung:

Kedung wrote:“Hal Isa, sesungguhnya Aku akan mematikan engkau secara wajar dan akan meninggikan derajat engkau di sisi-Ku dan akan membersihkan engkau dari tuduhan  orang-orang yang ingkar dan akan menjadikan orang-orang yang mengikut engkau di atas orang-orang yang ingkar hingga Hari Kiamat; kemudian kepada Aku-lah kamu kembali, lalu Aku akan menghakimi di antaramu tentang apa yang kamu perselisikan.” (Ali Imran 3:56)

Yang anda sorot hanya dimatikan, dan apakah kematian isa as itu terjadi sementara sampai dengan saat ini masih banyak pengikut2nya yang ingkar.
Tolong diperjelas dan jangan sepotong2 jadi tidak rancu.

Sesungguhnya ayat ini, sesuai urutan kalimatnya, mengisyaratkan bahwa (1) Nabi Isa as diwafatkan Allah secara wajar, bukan melalui penyaliban, (2) kemudian Allah meninggikan derajat Nabi Isa as dari tuduhan orang-orang Yahudi (tuduhan mereka antara lain Al Masih/Rasul Allah palsu, dan mati terbunuh di tiang salib), (3) Allah akan menjadikan orang-orang yang mengikuti Nabi Isa as (mereka yang mentaati perintah Nabi Isa as sebagaimana diuraikan dalam Injil Yohanes 16:12-15, yakni mereka yang menjadi muslimin sejati) di atas orang-orang yang ingkar hingga Hari Kiamat.

Kedunghalang wrote:

Ibnu Sabil wrote:
Pak kedung..

Ayat ini belum terputus silakan anda lanjutkan ke ayat berikutnya.
"Tetapi (sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa ke hadirat-Nya. Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana" (Annisaa' [5]: 158).
Kemudian
Tidak ada seorangpun di antara Ahli Kitab yang tidak beriman kepadanya (Isa) menjelang kematiannya. Dan pada hari kiamat dia (Isa) akan menjadi saksi terhadap mereka (Annisaa' [5]: 159).

Lanjut dengan firman Allah pendukung lainnya.
Dan tatkala putera Maryam (‘Isa) dijadikan perumpamaan tiba-tiba kaummu (Quraisy) bersorak karenanya. Sampai dengan firman-Nya: Dan sesungguhnya ‘Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari Kiamat...” [Az-Zukhruf: 57-61]

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ لِّلسَّاعَةِ , maknanya adalah turunnya Isa pada hari Kiamat merupakan salah satu tanda dekatnya Kiamat, hal itu pula ditunjuki oleh bentuk qira-ah (tanda baca) yang lainnya وَإِنَّهُ لَعَلَمٌ لِّلسَّاعَةِ dengan huruf ‘ain dan lam yang difat-hahkan, maknanya adalah tanda akan tegaknya hari Kiamat. Qira-ah seperti ini diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas, Mujahid dan yang lainnya dari kalangan imam ulama tafsir.

Al-Imam Ahmad rahimahullah meriwayatkan dengan sanadnya kepada Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhuma di dalam tafsiran ayat وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ لِّلسَّاعَةِ, dia berkata, “Ia adalah turunnya ‘Isa bin Maryam Alaihissallam sebelum tegaknya Kiamat.”

Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Yang shahih bahwa kata (إِنَّـهُ) -dhamirnya (kata ganti)- kembali kepada ‘Isa, karena redaksi ayat menyebutkan tentangnya.”

Silakan disruput

Maaf, komentar anda terlupakan karena banyaknya distorsi. Tetapi, baiklah akan saya mensruputnya sebagai berikut:

Sebaliknya, Allah telah mengangkatnya kepada-Nya dan Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana. (An-Nisa 4:158/159)

Orang-orang Yahudi dengan gembira mengumandangkan telah membunuh Nabi Isa as di atas tiang salib, dan dengan demikian telah membuktikan bahwa da’wa beliau sebagai Nabi Allah itu tidak benar. Ayat itu bersama-sama ayat yang sebelumnya mengandung sangkalan yang keras terhadap tuduhan itu dan membersihkan beliau dari noda yang didesas-desuskan, lalu mengutarakan keluhuran derajat rohani beliau dan bahwa beliau telah mendapat kehormatan di hadirat Allah. Dalam ayat itu samasekali tidak ada sebutan mengenai kenaikan beliau ke langit dengan badan jasmani. Ayat itu hanya mengatakan bahwa Allah Ta'ala menaikkan beliau ke haribaan-Nya Sendiri, hal demikian menunjukkan dengan jelas suatu kenaikan rohani, sebab tidak ada tempat kediaman tertentu dapat ditunjukkan bagi Tuhan.

Dan, tidak ada seorang pun dari ahlikitab melainkan akan tetap beriman kepada / percaya akan hal ini sebelum ajalnya; dan pada Hari Kiamat ia, Nabi Isa, akan menjadi saksi terhadap mereka. (An-Nisa 4:159/160)

Kata ganti “nya “ dalam perkataan “sebelum ajalnya, “ menggantikan kata-benda “tak ada seorang pun,” artinya tiap orang di antara Ahlikitab sebelum kematiannya sendiri …… Arti ini ditunjang oleh bacaan kedua mautihi, yaitu mautihim  (kematian mereka) sebagaimana diriwayatkan oleh Ubayy (Jarir, VI, 13). Karena dalam ayat-ayat sebelumnya yang dibahas adalah tentang Penyaliban Nabi Isa as, maka kata bihi diartikan kepada/akan hal ini yang artinya kepada/akan Penyaliban Isa. Orang-orang Yahudi percaya bahwa mereka telah membunuh Nabi Isa as di atas tiang salib, karena dengan demikian mereka ingin membuktikan bahwa beliau as bukan seorang nabi yang benar. Orang Kristen percaya bahwa beliau telah wafat di atas tiang salib, dan hal itu menyebabkan mereka telah menganut akidah Penebusan Dosa. Padahal menurut ayat sebelumnya: "mereka tidak membunuhnya dan tidak pula mematikannya di atas salib, akan tetapi ia disamarkan kepada mereka seperti telah mati di atas salib. Dan, sesungguhnya orang-orang yang berselisih dalam hal ini niscaya ada dalam keraguan tentang ini; mereka tidak mumpunyai pengetahuan yang pasti tentang ini melainkan menuruti dugaan; dan mereka tidak membunuhnya dengan yakin. (An-Nisa 4:157/158)

Lanjut dengan firman Allah pendukung lainnya:

Dan Kami menjadikan mereka kisah yang lalu dan misal bagi yang akan datang. (Az-Zukhruf 43:56/57)

Dan, apabila dijelaskan Ibnu Maryam sebagai misal, tiba-tiba kaum engkau meneriakkan suara protes terhadapnya; (Az-Zukhruf 43:57/58)

Shadda (yashuddu) berarti, ia menghalangi dia dari sesuatu, dan Shadda (tashiddu) berarti, ia mengajukan sanggahan (protes) (Aqrab).

Dan mereka berkata, “Apakah tuhan-tuhan kami lebih baik, ataukah dia ?” Mereka tidak menyebutkan hal itu kepada engkau melainkan perbantahan semata. Bahkan mereka adalah kaum yang biasa berbantah. (Az-Zukhruf 43:59/60)

Kedatangan Al Masih as adalah tanda bahwa orang-orang Yahudi akan dihinakan dan direndahkan serta akan kehilangan Nikmat Allah (kenabian) untuk selama-lamanya. Karena matsalan berarti, sesuatu yang semacam dengan atau sejenis dengan yang lain (Al An'aam 6:39), ayat ini, disamping arti yang diberikan di dalamnya, dapat pula diartikan bahwa bila kaum Rasulullah saw – ialah kaum Quraisy Muslimin – diberitahu bahwa orang lain seperti dan merupakan sesama Nabi Isa as akan dibangkitkan dari antara mereka untuk memperbaharui pemahaman mereka tentang agama Islam dan mengembalikan kejayaan ruhani mereka yang telah hilang, maka daripada bergembira atas khabar suka itu malah mereka hingar-bingar mengajukan protes. Jadi, ayat ini dapat dianggap mengisyaratkan kepada kedatangan Nabi Isa as untuk kedua kalinya dalam wujud Misal Isa Ibnu Maryam, yang menjadi Imam Mahdi dan Hakim yang Adil (HR Musnad Ahmad bin Hambal) dan Khalifatullah (HR Ibnu Majah).

Tidaklah dia, kecuali seorang hamba, yang Kami telah anugerahkan karunia kepadanya, dan Kami menjadikan dia suatu misal bagi Bani Israil. (Az-Zukhruf 43:60/61)

http://www.alislam.org/quran/search2/verses/043-061.png

Dan, sekiranya Kami menghendaki, tentu Kami dapat menjadi dari antaramu malaikat sebagai penerus di bumi. (Az-Zukhruf 43:61/62)

Para malakat tidak dapat dijadikan contoh dan model bagi manusia; oleh karena itu Allah senantiasa mengutus manusia guna menyampaikan kehendak-Nya kepada manusia dan untuk menjadi contoh dan teladan bagi manusia.

Tetapi, sesungguhnya ia, Alquran, memberi ilmu tentang Saat. Maka janganlah ragu-ragu tentang itu, melainkan ikutilah aku. Inilah jalan lurus. (Az-Zukhruf 43:62/63)

“Saat” dapat menyatakan waktu berakhirnya syariat Nabi Musa as (Taurat) dan kata pengganti hu dalam inahu dapat mengisyaratkan kepada Nabi Isa as atau kepada Al Qur'an, dan saat ini dapat berarti bahwa sesudah Nabi Isa as kaum Bani Israil akan kehilangan Nikmat Allah (kenabian), atau bahwa syariat lain – yakni syari'at Al Qur'an yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw – akan menggantikan syariat Nabi Musa as (Taurat).

Gak apa-apa......tenang saja pak kedung.

artikel wrote:Dalam ayat itu samasekali tidak ada sebutan mengenai kenaikan beliau ke langit dengan badan jasmani

Ada beberapa hadist mengarah kesitu jadi menurut saya idem.

Dalil-dalil dari as-Sunnah tentang turunnya ‘Isa Alaihissallam sangat banyak dan mutawatir, diatas saya sudah bawa beberapa ayat.

1). Diriwayatkan oleh asy-Syaikhani dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
‘Demi Rabb yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh telah dekat turunnya putera Maryam di tengah-tengah kalian sebagai hakim yang adil, dia akan mematahkan salib, membunuh babi, menghentikan pe-perangan, dan melimpahkan harta, sehingga tidak seorang pun menerima-nya, hingga satu kali sujud lebih baik daripada dunia dan seisinya.’”

Kemudian Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata, “Dan bacalah jika kalian menghendaki.

‘Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (‘Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari Kiamat nanti ‘Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.’ [An-Nisaa': 159]”[14]

Ini adalah penafsiran Abu Hurairah Radhiyallahu anhu untuk ayat tersebut bahwa yang dimaksud di dalam ayat ialah di antara Ahlul Kitab akan ada yang beriman kepada ‘Isa Alaihissallam sebelum beliau wafat. Hal itu terjadi tatkala beliau turun di akhir zaman, sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya.

2). Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan pula dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

‘Bagaimanakah kalian ketika putera Maryam diturunkan sedangkan (pemimpin) imam kalian dari kalangan kalian sendiri?!’” [15]

3). Muslim meriwayatkan dari Jabir Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Aku mendengar Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

“Senantiasa ada satu kelompok dari umatku yang berjuang membela ke-benaran, mereka selalu mendapatkan pertolongan sampai hari Kiamat.” Beliau berkata, “Lalu ‘Isa bin Maryam Alaihissallam turun, pemimpin mereka ber-kata, ‘Shalatlah mengimami kami.’ Beliau berkata, ‘Tidak, sesungguhnya sebagian dari kalian adalah pemimpin bagi yang lainnya, sebagai kemuliaan yang Allah berikan kepada umat ini.’” [16]

4). Telah dijelaskan sebelumnya hadits Hudzaifah bin Asid tentang tanda-tanda besar Kiamat, di dalamnya diungkapkan:

“Dan turunnya ‘Isa bin Maryam Alaihissallam.” [17]

5). Al-Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

“Para Nabi adalah saudara seayah, ibu-ibu mereka berbeda-beda, akan tetapi agama mereka satu. Sesungguhnya aku adalah orang yang paling berhak (dekat) kepada ‘Isa bin Maryam, karena tidak ada Nabi di antaraku dan dia. Dan sesungguhnya dia akan turun, jika kalian melihatnya, maka kenalilah dia!” [18]
Silakan disimak baik-baik!