Isra' Mi'raj;Al Aqsha di Palestina?

abu hanan wrote:

mang odoy wrote:@mbah abu

sehingga HU pada 17/1 marji' ke abdihi...bukan ke abdi saja atow hi...yg malah mustahil jika marji' ke HI (allah)...akan menjadi lebih jelas bilah abdihi dimaknai sbg nama sosok.muhammad.

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan abdihi/muhammad pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha,(muhammad) yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepada muhammad sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami.

KESIMPULANNYA...kata HU dalam Al-Isra : 1 MERUJUK ke BIABDIHI (Nabi Muhammad)..???

Betull...???

anda bertanyah ke sayah,sayah jawab ;bwetul.
kaidah awal dan akhir ; wallahu a'lam

abu hanan wrote:

mang odoy wrote:@mbah abu

sehingga HU pada 17/1 marji' ke abdihi...bukan ke abdi saja atow hi...yg malah mustahil jika marji' ke HI (allah)...akan menjadi lebih jelas bilah abdihi dimaknai sbg nama sosok.muhammad.

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan abdihi/muhammad pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha,(muhammad) yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepada muhammad sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami.

KESIMPULANNYA...kata HU dalam Al-Isra : 1 MERUJUK ke BIABDIHI (Nabi Muhammad)..???

Betull...???

anda bertanyah ke sayah,sayah jawab ;bwetul.
kaidah awal dan akhir ; wallahu a'lam

Ma'af wa ..... aku mau nyamakan persepsi dikit ..... apa sebenarnya fungsi barkah di sekeliling Nabi Muhammad itu ?...(dalam kalimat "Kami berkahi sekelilingnya" dalam Al-Isra:1)

abu hanan wrote:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

الَّذِي بَارَكْنَا yang telah Kami berkahi
بَارَكْنَا berasal dari akar kata ب ر ك yg bermakna;
1.berlimpah,meningkat atau menjadi lebih baik
2.teguh,mantap
3.menjaga atow memelihara sesuatu dalam keadaan yg tetap.yg demikian itu sayah tafsirkan dari fushilat 10
وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِن فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا
Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya

حَوْلَهُsekelilingnya
kata ini berarti posisi/tempat.
apabila mengacu pada nabi muhammad maka yg diberkahi adalah tempat di sekeliling beliow.dimanapun beliow berada di situlah ada keberkahan.
namun karena sedang membahas perjalanan maka tempat/kha waw lam dapat bergeser arti menjadi seluruh tempat yg disinggahi beliow dalam perjalanan adalah tempat2 yg diberkahi.
لِنُرِيَهُKami perlihatkan kepadanya
mengijinkan nabi muhammad melihat dengan mata kepala/mata fisik,bukan halusinasi/fatamorgana/mimpi.
مِنْ آيَاتِنَاsebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami.
an najm 1-18.

lagi2 makhluk melata itu masih dibiarkan hidup dan menulis.....

Jagona wrote:

abu hanan wrote:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

الَّذِي بَارَكْنَا yang telah Kami berkahi
بَارَكْنَا berasal dari akar kata
3.menjaga atow memelihara sesuatu dalam keadaan yg tetap.yg demikian itu sayah tafsirkan dari fushilat 10
وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِن فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا
Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya

حَوْلَهُsekelilingnya
kata ini berarti posisi/tempat.
apabila mengacu pada nabi muhammad maka yg diberkahi adalah tempat di sekeliling beliow.dimanapun beliow berada di situlah ada keberkahan.
namun karena sedang membahas perjalanan maka tempat/kha waw lam dapat bergeser arti menjadi seluruh tempat yg disinggahi beliow dalam perjalanan adalah tempat2 yg diberkahi.
لِنُرِيَهُKami perlihatkan kepadanya
mengijinkan nabi muhammad melihat dengan mata kepala/mata fisik,bukan halusinasi/fatamorgana/mimpi.
مِنْ آيَاتِنَاsebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami.
an najm 1-18.

lagi2 makhluk melata itu masih dibiarkan hidup dan menulis.....

bagaimana dengan ayat 11/48 ?

ga ada wa di Bumi ini makhluk melata yang bisa nulis ..... itu namanya super aneh

abu hanan wrote:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

الَّذِي بَارَكْنَا yang telah Kami berkahi
بَارَكْنَا berasal dari akar kata ب ر ك yg bermakna;
1.berlimpah,meningkat atau menjadi lebih baik
2.teguh,mantap
3.menjaga atow memelihara sesuatu dalam keadaan yg tetap.yg demikian itu sayah tafsirkan dari fushilat 10
وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِن فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا
Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya

حَوْلَهُsekelilingnya
kata ini berarti posisi/tempat.
apabila mengacu pada nabi muhammad maka yg diberkahi adalah tempat di sekeliling beliow.dimanapun beliow berada di situlah ada keberkahan.
namun karena sedang membahas perjalanan maka tempat/kha waw lam dapat bergeser arti menjadi seluruh tempat yg disinggahi beliow dalam perjalanan adalah tempat2 yg diberkahi.
لِنُرِيَهُKami perlihatkan kepadanya
mengijinkan nabi muhammad melihat dengan mata kepala/mata fisik,bukan halusinasi/fatamorgana/mimpi.
مِنْ آيَاتِنَاsebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami.
an najm 1-18.

lagi2 makhluk melata itu masih dibiarkan hidup dan menulis.....

mang odoy wrote:

abu hanan wrote:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

الَّذِي بَارَكْنَا yang telah Kami berkahi
بَارَكْنَا berasal dari akar kata ب ر ك yg bermakna;
1.berlimpah,meningkat atau menjadi lebih baik
2.teguh,mantap
3.menjaga atow memelihara sesuatu dalam keadaan yg tetap.yg demikian itu sayah tafsirkan dari fushilat 10
وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِن فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا
Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya

حَوْلَهُsekelilingnya
kata ini berarti posisi/tempat.
apabila mengacu pada nabi muhammad maka yg diberkahi adalah tempat di sekeliling beliow.dimanapun beliow berada di situlah ada keberkahan.
namun karena sedang membahas perjalanan maka tempat/kha waw lam dapat bergeser arti menjadi seluruh tempat yg disinggahi beliow dalam perjalanan adalah tempat2 yg diberkahi.
لِنُرِيَهُKami perlihatkan kepadanya
mengijinkan nabi muhammad melihat dengan mata kepala/mata fisik,bukan halusinasi/fatamorgana/mimpi.
مِنْ آيَاتِنَاsebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami.
an najm 1-18.

lagi2 makhluk melata itu masih dibiarkan hidup dan menulis.....

Arti dari BARKAH ini juga MENJAGA....apakah ini termasuk PENJAGAAN pada diri Nabi ketika Miraj...????
Ilmiahnya beliow menembus atmosfer bumi dan masuk ke alam hampa udara....katakanlah kita berhalusinasi...bahwa Nabi melakukan perjalanan antariksa...antar planet...antar galaksi...sehingga sampe di SIDRATUL MUNTAHA (mungkin bagian paling ujung dari tatanan semesta raya yang maha luas ini).

Nah.....sebagai tambahan...apakah makna dari SIDRATUL MUNTAHA itu sendiri mbah....??

Wasalam,

MO wrote:Nah.....sebagai tambahan...apakah makna dari SIDRATUL MUNTAHA itu sendiri mbah....??

abu hanan wrote:

Jagona wrote:

abu hanan wrote:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

الَّذِي بَارَكْنَا yang telah Kami berkahi
بَارَكْنَا berasal dari akar kata
3.menjaga atow memelihara sesuatu dalam keadaan yg tetap.yg demikian itu sayah tafsirkan dari fushilat 10
وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِن فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا
Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya

حَوْلَهُsekelilingnya
kata ini berarti posisi/tempat.
apabila mengacu pada nabi muhammad maka yg diberkahi adalah tempat di sekeliling beliow.dimanapun beliow berada di situlah ada keberkahan.
namun karena sedang membahas perjalanan maka tempat/kha waw lam dapat bergeser arti menjadi seluruh tempat yg disinggahi beliow dalam perjalanan adalah tempat2 yg diberkahi.
لِنُرِيَهُKami perlihatkan kepadanya
mengijinkan nabi muhammad melihat dengan mata kepala/mata fisik,bukan halusinasi/fatamorgana/mimpi.
مِنْ آيَاتِنَاsebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami.
an najm 1-18.

lagi2 makhluk melata itu masih dibiarkan hidup dan menulis.....

bagaimana dengan ayat 11/48 ?

ga ada wa di Bumi ini makhluk melata yang bisa nulis ..... itu namanya super aneh

11/48
=>ب ر ك yg bermakna;
1.berlimpah,meningkat atau menjadi lebih baik
2.teguh,mantap

lha semua yg berjalan di muka bumi apa bukan melata?hehehe...

abu hanan wrote:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

الَّذِي بَارَكْنَا yang telah Kami berkahi
بَارَكْنَا berasal dari akar kata ب ر ك yg bermakna;
1.berlimpah,meningkat atau menjadi lebih baik
2.teguh,mantap
3.menjaga atow memelihara sesuatu dalam keadaan yg tetap.yg demikian itu sayah tafsirkan dari fushilat 10
وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِن فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا
Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya

حَوْلَهُsekelilingnya
kata ini berarti posisi/tempat.
apabila mengacu pada nabi muhammad maka yg diberkahi adalah tempat di sekeliling beliow.dimanapun beliow berada di situlah ada keberkahan.
namun karena sedang membahas perjalanan maka tempat/kha waw lam dapat bergeser arti menjadi seluruh tempat yg disinggahi beliow dalam perjalanan adalah tempat2 yg diberkahi.
لِنُرِيَهُKami perlihatkan kepadanya
mengijinkan nabi muhammad melihat dengan mata kepala/mata fisik,bukan halusinasi/fatamorgana/mimpi.
مِنْ آيَاتِنَاsebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami.
an najm 1-18.

lagi2 makhluk melata itu masih dibiarkan hidup dan menulis.....

Barkah adalah penjagaan yang melingkupi nabi Muhammad dalam perjalannya ke Masjidil Aqsha di Sidratul Muntaha.
Rute perjalanan nabi menurut ayat 17/1 adalah dari Masjidil Haraam (di Bumi ke) Masjidil Aqsha (di Sidratul Muntaha) dan kembali ke Bumi. Jarak yang ditempuh dalam perjalanan ini menurut perhitungan astronomi tidak kurang dari 2 x 45 AU (1 AU = 93.005.000 mil)
selama 1 (satu) malam.
Barkah ini berupa ionosfer (Mar'a) yang bergabung sesamanya membentuk nebula dengan gerak layang lebih cepat dari pada sinar, sehingga barkah dalam ayat 17/1 ini mengandung fungsi :
pertama ; - menjaga nabi Muhammad agar tidak cedera di angkasa bebas.
- menjaga nabi dari kekurangan udara untuk bernafas.
- menjaga nabi dari benturan benda angkasa lainnya.
kedua ; - untuk gerak cepat hingga nabi bisa mengarungi angkasa luas sejauh tidak
kurang dari 2 x 4 milyar mil dalam satu malam.

Lantas mengenai Sidratul Muntaha.
Sidratul Muntaha atau Planet Muntaha adalah planet yang paling ujung/jauh, paling tinggi, dan paling besar dari susunan tatasurya kita. Besarnya 413 x Bumi.
ALLAH menamakan Sidratul Muntaha artinya 'teratai tempat berhenti', karena memang manusia tidak akan bisa melampaui planet ini.
Planet Muntaha ini baru diyakini keberadaanya oleh pakar astronomi "Joseph Brady" pada tahun 1972 dan dia menamakannya dengan "Planet X".

begitu mang, dikit aja yang ada ............ okeh
.

mang odoy wrote:

abu hanan wrote:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

الَّذِي بَارَكْنَا yang telah Kami berkahi
بَارَكْنَا berasal dari akar kata ب ر ك yg bermakna;
1.berlimpah,meningkat atau menjadi lebih baik
2.teguh,mantap
3.menjaga atow memelihara sesuatu dalam keadaan yg tetap.yg demikian itu sayah tafsirkan dari fushilat 10
وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِن فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا
Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya

حَوْلَهُsekelilingnya
kata ini berarti posisi/tempat.
apabila mengacu pada nabi muhammad maka yg diberkahi adalah tempat di sekeliling beliow.dimanapun beliow berada di situlah ada keberkahan.
namun karena sedang membahas perjalanan maka tempat/kha waw lam dapat bergeser arti menjadi seluruh tempat yg disinggahi beliow dalam perjalanan adalah tempat2 yg diberkahi.
لِنُرِيَهُKami perlihatkan kepadanya
mengijinkan nabi muhammad melihat dengan mata kepala/mata fisik,bukan halusinasi/fatamorgana/mimpi.
مِنْ آيَاتِنَاsebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami.
an najm 1-18.

lagi2 makhluk melata itu masih dibiarkan hidup dan menulis.....

Arti dari BARKAH ini juga MENJAGA....apakah ini termasuk PENJAGAAN pada diri Nabi ketika Miraj...????
Ilmiahnya beliow menembus atmosfer bumi dan masuk ke alam hampa udara....katakanlah kita berhalusinasi...bahwa Nabi melakukan perjalanan antariksa...antar planet...antar galaksi...sehingga sampe di SIDRATUL MUNTAHA (mungkin bagian paling ujung dari tatanan semesta raya yang maha luas ini).

Nah.....sebagai tambahan...apakah makna dari SIDRATUL MUNTAHA itu sendiri mbah....??

Wasalam,[/quote

Barkah adalah penjagaan yang melingkupi nabi Muhammad dalam perjalannya ke Masjidil Aqsha di Sidratul Muntaha.
Rute perjalanan nabi menurut ayat 17/1 adalah dari Masjidil Haraam (di Bumi ke) Masjidil Aqsha (di Sidratul Muntaha) dan kembali ke Bumi. Jarak yang ditempuh dalam perjalanan ini menurut perhitungan astronomi tidak kurang dari 2 x 45 AU (1 AU = 93.005.000 mil)
selama 1 (satu) malam.
Barkah ini berupa ionosfer (Mar'a) yang bergabung sesamanya membentuk nebula dengan gerak layang lebih cepat dari pada sinar, sehingga barkah dalam ayat 17/1 ini mengandung fungsi :
pertama ; - menjaga nabi Muhammad agar tidak cedera di angkasa bebas.
- menjaga nabi dari kekurangan udara untuk bernafas.
- menjaga nabi dari benturan benda angkasa lainnya.
kedua ; - untuk gerak cepat hingga nabi bisa mengarungi angkasa luas sejauh tidak
kurang dari 2 x 4 milyar mil dalam satu malam.

Lantas mengenai Sidratul Muntaha.
Sidratul Muntaha atau Planet Muntaha adalah planet yang paling ujung/jauh, paling tinggi, dan paling besar dari susunan tatasurya kita. Besarnya 413 x Bumi.
ALLAH menamakan Sidratul Muntaha artinya 'teratai tempat berhenti', karena memang manusia tidak akan bisa melampaui planet ini.
Planet Muntaha ini baru diyakini keberadaanya oleh pakar astronomi "Joseph Brady" pada tahun 1972 dan dia menamakannya dengan "Planet X".

begitu mang, dikit aja yang ada ............ okeh

mang odoy wrote:@Jagona

Barkah adalah penjagaan yang melingkupi nabi Muhammad dalam perjalannya ke Masjidil Aqsha di Sidratul Muntaha.
Rute perjalanan nabi menurut ayat 17/1 adalah dari Masjidil Haraam (di Bumi ke) Masjidil Aqsha (di Sidratul Muntaha) dan kembali ke Bumi. Jarak yang ditempuh dalam perjalanan ini menurut perhitungan astronomi tidak kurang dari 2 x 45 AU (1 AU = 93.005.000 mil)
selama 1 (satu) malam.
Barkah ini berupa ionosfer (Mar'a) yang bergabung sesamanya membentuk nebula dengan gerak layang lebih cepat dari pada sinar, sehingga barkah dalam ayat 17/1 ini mengandung fungsi :
pertama ; - menjaga nabi Muhammad agar tidak cedera di angkasa bebas.
- menjaga nabi dari kekurangan udara untuk bernafas.
- menjaga nabi dari benturan benda angkasa lainnya.
kedua ; - untuk gerak cepat hingga nabi bisa mengarungi angkasa luas sejauh tidak
kurang dari 2 x 4 milyar mil dalam satu malam.

Lantas mengenai Sidratul Muntaha.
Sidratul Muntaha atau Planet Muntaha adalah planet yang paling ujung/jauh, paling tinggi, dan paling besar dari susunan tatasurya kita. Besarnya 413 x Bumi.
ALLAH menamakan Sidratul Muntaha artinya 'teratai tempat berhenti', karena memang manusia tidak akan bisa melampaui planet ini.
Planet Muntaha ini baru diyakini keberadaanya oleh pakar astronomi "Joseph Brady" pada tahun 1972 dan dia menamakannya dengan "Planet X".

begitu mang, dikit aja yang ada ............ okeh
.

kalow MUNTAHA sudah bisa ditemukan oleh Manusia......saya dengan terang benderang itu adalah KIBUL..!!

Galaksi yang terdekat dengan galaksi kita aja...yaitu GALAKSI ANDROMENDA....belon bisa kita injek....jangan yang itu lah..Mars aja yang tetangga deket kita belon bisa kita injek.

Lhaa ini MUNTAHA....jangan kebangetan kang....tar LIEUR......

Jagona wrote:

mang odoy wrote:

abu hanan wrote:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

الَّذِي بَارَكْنَا yang telah Kami berkahi
بَارَكْنَا berasal dari akar kata ب ر ك yg bermakna;
1.berlimpah,meningkat atau menjadi lebih baik
2.teguh,mantap
3.menjaga atow memelihara sesuatu dalam keadaan yg tetap.yg demikian itu sayah tafsirkan dari fushilat 10
وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِن فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا
Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya

حَوْلَهُsekelilingnya
kata ini berarti posisi/tempat.
apabila mengacu pada nabi muhammad maka yg diberkahi adalah tempat di sekeliling beliow.dimanapun beliow berada di situlah ada keberkahan.
namun karena sedang membahas perjalanan maka tempat/kha waw lam dapat bergeser arti menjadi seluruh tempat yg disinggahi beliow dalam perjalanan adalah tempat2 yg diberkahi.
لِنُرِيَهُKami perlihatkan kepadanya
mengijinkan nabi muhammad melihat dengan mata kepala/mata fisik,bukan halusinasi/fatamorgana/mimpi.
مِنْ آيَاتِنَاsebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami.
an najm 1-18.

lagi2 makhluk melata itu masih dibiarkan hidup dan menulis.....

Arti dari BARKAH ini juga MENJAGA....apakah ini termasuk PENJAGAAN pada diri Nabi ketika Miraj...????
Ilmiahnya beliow menembus atmosfer bumi dan masuk ke alam hampa udara....katakanlah kita berhalusinasi...bahwa Nabi melakukan perjalanan antariksa...antar planet...antar galaksi...sehingga sampe di SIDRATUL MUNTAHA (mungkin bagian paling ujung dari tatanan semesta raya yang maha luas ini).

Nah.....sebagai tambahan...apakah makna dari SIDRATUL MUNTAHA itu sendiri mbah....??

Wasalam,[/quote

Barkah adalah penjagaan yang melingkupi nabi Muhammad dalam perjalannya ke Masjidil Aqsha di Sidratul Muntaha.
Rute perjalanan nabi menurut ayat 17/1 adalah dari Masjidil Haraam (di Bumi ke) Masjidil Aqsha (di Sidratul Muntaha) dan kembali ke Bumi. Jarak yang ditempuh dalam perjalanan ini menurut perhitungan astronomi tidak kurang dari 2 x 45 AU (1 AU = 93.005.000 mil)
selama 1 (satu) malam.
Barkah ini berupa ionosfer (Mar'a) yang bergabung sesamanya membentuk nebula dengan gerak layang lebih cepat dari pada sinar, sehingga barkah dalam ayat 17/1 ini mengandung fungsi :
pertama ; - menjaga nabi Muhammad agar tidak cedera di angkasa bebas.
- menjaga nabi dari kekurangan udara untuk bernafas.
- menjaga nabi dari benturan benda angkasa lainnya.
kedua ; - untuk gerak cepat hingga nabi bisa mengarungi angkasa luas sejauh tidak
kurang dari 2 x 4 milyar mil dalam satu malam.

Lantas mengenai Sidratul Muntaha.
Sidratul Muntaha atau Planet Muntaha adalah planet yang paling ujung/jauh, paling tinggi, dan paling besar dari susunan tatasurya kita. Besarnya 413 x Bumi.
ALLAH menamakan Sidratul Muntaha artinya 'teratai tempat berhenti', karena memang manusia tidak akan bisa melampaui planet ini.
Planet Muntaha ini baru diyakini keberadaanya oleh pakar astronomi "Joseph Brady" pada tahun 1972 dan dia menamakannya dengan "Planet X".

begitu mang, dikit aja yang ada ............ okeh

maaf bung jagona.... hati2 dikit mengkaji ayat2 alquran.... jgn terlalu kedepankan logika.... logika hrs disesuaikan..... hanya ini aja dikit wejangan dr saya yg bodoh ini......

abu hanan wrote:Perjalanan pertama yg masjidil haram menuju masjidil aqsha setelah dipahami sbg makkah ke yerusalem adalah perjalanan yg mewakili kecepatan cahaya dan terjadi di lapis langit pertama.kamsutnyah sayah,terjadi di ruang lingkup alam semesta yg merupakan benda 3 dimensi.berarti kita harus mengambil posisi pengamat berada di luar alam semesta.
Perjalanan miraj jika dibaca sbg perjalanan menuju ujung terjauh dari alam semesta maka itu adalah keganjilan yg wajar.karena ada yg harus diletakkan dulu ttg LANGIT.

Di kalangan awam macam sayah yg namanya langit tuh yg diatas dan dibawah bumi karena sayah ambil posisi sbg pengamat yg berada diatas,tapi kalow yg di amerika berpendapat sama maka dimanakah ATAS bumi dan BAWAH bumi?
Apabila sayah di mars yah berarti bumi ada di langit karena bumi ada di atasnyah sayah…

Apabila sidratil muntaha adalah benda 3 dimensi yg berada diujung alam semesta maka dia (sidratil muntaha) tidak lagi berada di ujung (untuk saat ini) karena alam semesta TERNYATA berkembang….meski dari titik NOL (saat miraj terjadi) menjadi cm 2 (bergeser 2 cm lebih ke dalam,1400 thn kemudian)..dan itu berarti sidaratul muntaha DAPAT HANCUR sebagaimana bumi jika tertabrak kelereng sebesar matahari…

Adzan ashar neh…wassalam para barada..

Mang, selama ini kaum muslimin mengartikan Sidratul Muntaha adalah surga, jadi saya gak heran kalao mang odoy mengatakan ngibul
mang odoy menyebut galaxy ....... mang odoy tahu apa galaxy ..... menurut aku galaxy adalah sekumpulan bintang-bintang yang bergabung jadi satu kesatuan ........ satu bintang adalah satu tatasurya yang terdiri dari Matahari, planet-planet, dan bulan-bulan. Bintang-bintang ini mengelilingi galaxy.
Galaxy yang terdekat dengan Bumi jaraknya tidak kurang dari 4 tahun cahaya .... mang odoy bisa ngitungnya ? sedangkan jarak antara Bumi ke Sidratul Muntaha hanya 45 AU (kurang lebih 4 milyar mil).
manusia gak kan pernah bisa menginjak galaxy lain ataupun tatasurya lain, sudah dibatasi oleh Sidratul Muntaha (teratai tempat berhenti)

mang odoy wrote:@Jagona

Mang, selama ini kaum muslimin mengartikan Sidratul Muntaha adalah surga, jadi saya gak heran kalao mang odoy mengatakan ngibul
mang odoy menyebut galaxy ....... mang odoy tahu apa galaxy ..... menurut aku galaxy adalah sekumpulan bintang-bintang yang bergabung jadi satu kesatuan ........ satu bintang adalah satu tatasurya yang terdiri dari Matahari, planet-planet, dan bulan-bulan. Bintang-bintang ini mengelilingi galaxy.
Galaxy yang terdekat dengan Bumi jaraknya tidak kurang dari 4 tahun cahaya .... mang odoy bisa ngitungnya ? sedangkan jarak antara Bumi ke Sidratul Muntaha hanya 45 AU (kurang lebih 4 milyar mil).
manusia gak kan pernah bisa menginjak galaxy lain ataupun tatasurya lain, sudah dibatasi oleh Sidratul Muntaha (teratai tempat berhenti)

Ada DATA nya..???
Mana...???

Dari NASA...???

atow malah dari GEDUNG SATE...???? wkwkwkwkwkwk

hamba tuhan wrote:AL-AQSA yang tertera dalam Al-Israa :1 itu adalah isim alam.....

Baitullah = Mesjidil Haram

Baitul maqdis = Mesjidil aqsha


وَمِنْهُ مَنْقُولٌ كَفَضْلٍ وَأَسَدْ ¤ وَذُو ارْتِجَال كَسُعَــــادَ وَأُدَدْ

Juga diantara Isim ‘Alam, yaitu ada sebutan “Alami Manqul” (Nama dari pindahan perkataan lain) seperti contoh “Fadhal” (Nama pindahan, diambil dari isim Masdar artinya: utama) dan “Asad” ( Nama pindahan, diambil dari jenis hewan artinya: Harimau). Dan juga sebutan “Alami Murtajal” (Nama yg sebelumnya tidak pernah dipakai untuk yg lain kecuali khusus untuk sebuah Nama) contoh “Su’ad” dan “Udad”.


حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَبُو سَلَمَةَ سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَمَّا كَذَّبَتْنِي قُرَيْشٌ قُمْتُ فِي الْحِجْرِ فَجَلَّى اللَّهُ لِي بَيْتَ الْمَقْدِسِ فَطَفِقْتُ أُخْبِرُهُمْ عَنْ آيَاتِهِ وَأَنَا أَنْظُرُ إِلَيْهِ زَادَ يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَخِي ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عَمِّهِ لَمَّا كَذَّبَتْنِي قُرَيْشٌ حِينَ أُسْرِيَ بِي إِلَى بَيْتِ الْمَقْدِسِ نَحْوَهُ { قَاصِفًا } رِيحٌ تَقْصِفُ كُلَّ شَيْءٍ

“Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Shalih Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab, Abu Usamah berkata; Aku mendengar Jabir bin 'Abdullah radliallahu 'anhuma berkata; Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika orang-orang Quraisy mendustakan perjalananku ke Baitil Maqdis, saya berdiri di Hijr Isma'il, lalu Allah menampakkan Baitul Maqdis kepadaku hingga saya memberi tahu kepada mereka tentang tanda-tandanya, dan saya dapat melihatnya." Ya'qub bin Ibrahim menambahkan; Telah menceritakan kepada kami anak saudaraku yaitu Ibnu Syihab dari pamannya; Tatkala orang-orang Quraisy mendustakanku pada hari aku diisra'kan ke baitul maqdis -dengan Hadits yang serupa. Arti Qashifan, (Al Isra: 69), yaitu angin yang menghancurkan segala sesuatu. (HR. Bukhari)

abu hanan wrote:dari sinih
https://laskarislam.indonesianforum.net/t2728-isra-mi-raj-hadits-mardud#24050

hamba tuhan wrote:AL-AQSA yang tertera dalam Al-Israa :1 itu adalah isim alam.....

Baitullah = Mesjidil Haram

Baitul maqdis = Mesjidil aqsha


وَمِنْهُ مَنْقُولٌ كَفَضْلٍ وَأَسَدْ ¤ وَذُو ارْتِجَال كَسُعَــــادَ وَأُدَدْ

Juga diantara Isim ‘Alam, yaitu ada sebutan “Alami Manqul” (Nama dari pindahan perkataan lain) seperti contoh “Fadhal” (Nama pindahan, diambil dari isim Masdar artinya: utama) dan “Asad” ( Nama pindahan, diambil dari jenis hewan artinya: Harimau). Dan juga sebutan “Alami Murtajal” (Nama yg sebelumnya tidak pernah dipakai untuk yg lain kecuali khusus untuk sebuah Nama) contoh “Su’ad” dan “Udad”.


حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَبُو سَلَمَةَ سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَمَّا كَذَّبَتْنِي قُرَيْشٌ قُمْتُ فِي الْحِجْرِ فَجَلَّى اللَّهُ لِي بَيْتَ الْمَقْدِسِ فَطَفِقْتُ أُخْبِرُهُمْ عَنْ آيَاتِهِ وَأَنَا أَنْظُرُ إِلَيْهِ زَادَ يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَخِي ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عَمِّهِ لَمَّا كَذَّبَتْنِي قُرَيْشٌ حِينَ أُسْرِيَ بِي إِلَى بَيْتِ الْمَقْدِسِ نَحْوَهُ { قَاصِفًا } رِيحٌ تَقْصِفُ كُلَّ شَيْءٍ

“Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Shalih Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab, Abu Usamah berkata; Aku mendengar Jabir bin 'Abdullah radliallahu 'anhuma berkata; Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika orang-orang Quraisy mendustakan perjalananku ke Baitil Maqdis, saya berdiri di Hijr Isma'il, lalu Allah menampakkan Baitul Maqdis kepadaku hingga saya memberi tahu kepada mereka tentang tanda-tandanya, dan saya dapat melihatnya." Ya'qub bin Ibrahim menambahkan; Telah menceritakan kepada kami anak saudaraku yaitu Ibnu Syihab dari pamannya; Tatkala orang-orang Quraisy mendustakanku pada hari aku diisra'kan ke baitul maqdis -dengan Hadits yang serupa. Arti Qashifan, (Al Isra: 69), yaitu angin yang menghancurkan segala sesuatu. (HR. Bukhari)

hamba tuhan wrote:

abu hanan wrote:dari sinih
https://laskarislam.indonesianforum.net/t2728-isra-mi-raj-hadits-mardud#24050

hamba tuhan wrote:AL-AQSA yang tertera dalam Al-Israa :1 itu adalah isim alam.....

Baitullah = Mesjidil Haram

Baitul maqdis = Mesjidil aqsha


وَمِنْهُ مَنْقُولٌ كَفَضْلٍ وَأَسَدْ ¤ وَذُو ارْتِجَال كَسُعَــــادَ وَأُدَدْ

Juga diantara Isim ‘Alam, yaitu ada sebutan “Alami Manqul” (Nama dari pindahan perkataan lain) seperti contoh “Fadhal” (Nama pindahan, diambil dari isim Masdar artinya: utama) dan “Asad” ( Nama pindahan, diambil dari jenis hewan artinya: Harimau). Dan juga sebutan “Alami Murtajal” (Nama yg sebelumnya tidak pernah dipakai untuk yg lain kecuali khusus untuk sebuah Nama) contoh “Su’ad” dan “Udad”.


حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَبُو سَلَمَةَ سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَمَّا كَذَّبَتْنِي قُرَيْشٌ قُمْتُ فِي الْحِجْرِ فَجَلَّى اللَّهُ لِي بَيْتَ الْمَقْدِسِ فَطَفِقْتُ أُخْبِرُهُمْ عَنْ آيَاتِهِ وَأَنَا أَنْظُرُ إِلَيْهِ زَادَ يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَخِي ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عَمِّهِ لَمَّا كَذَّبَتْنِي قُرَيْشٌ حِينَ أُسْرِيَ بِي إِلَى بَيْتِ الْمَقْدِسِ نَحْوَهُ { قَاصِفًا } رِيحٌ تَقْصِفُ كُلَّ شَيْءٍ

“Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Shalih Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab, Abu Usamah berkata; Aku mendengar Jabir bin 'Abdullah radliallahu 'anhuma berkata; Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika orang-orang Quraisy mendustakan perjalananku ke Baitil Maqdis, saya berdiri di Hijr Isma'il, lalu Allah menampakkan Baitul Maqdis kepadaku hingga saya memberi tahu kepada mereka tentang tanda-tandanya, dan saya dapat melihatnya." Ya'qub bin Ibrahim menambahkan; Telah menceritakan kepada kami anak saudaraku yaitu Ibnu Syihab dari pamannya; Tatkala orang-orang Quraisy mendustakanku pada hari aku diisra'kan ke baitul maqdis -dengan Hadits yang serupa. Arti Qashifan, (Al Isra: 69), yaitu angin yang menghancurkan segala sesuatu. (HR. Bukhari)

loh... kok kang mas copas aja kesini, sedikitnya dikomentari dunk kang masku sayang.... sapa tau salah total postingan saya kang mas....

abu hanan wrote:

hamba tuhan wrote:

abu hanan wrote:dari sinih
https://laskarislam.indonesianforum.net/t2728-isra-mi-raj-hadits-mardud#24050

hamba tuhan wrote:AL-AQSA yang tertera dalam Al-Israa :1 itu adalah isim alam.....

Baitullah = Mesjidil Haram

Baitul maqdis = Mesjidil aqsha


وَمِنْهُ مَنْقُولٌ كَفَضْلٍ وَأَسَدْ ¤ وَذُو ارْتِجَال كَسُعَــــادَ وَأُدَدْ

Juga diantara Isim ‘Alam, yaitu ada sebutan “Alami Manqul” (Nama dari pindahan perkataan lain) seperti contoh “Fadhal” (Nama pindahan, diambil dari isim Masdar artinya: utama) dan “Asad” ( Nama pindahan, diambil dari jenis hewan artinya: Harimau). Dan juga sebutan “Alami Murtajal” (Nama yg sebelumnya tidak pernah dipakai untuk yg lain kecuali khusus untuk sebuah Nama) contoh “Su’ad” dan “Udad”.


حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَبُو سَلَمَةَ سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَمَّا كَذَّبَتْنِي قُرَيْشٌ قُمْتُ فِي الْحِجْرِ فَجَلَّى اللَّهُ لِي بَيْتَ الْمَقْدِسِ فَطَفِقْتُ أُخْبِرُهُمْ عَنْ آيَاتِهِ وَأَنَا أَنْظُرُ إِلَيْهِ زَادَ يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَخِي ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عَمِّهِ لَمَّا كَذَّبَتْنِي قُرَيْشٌ حِينَ أُسْرِيَ بِي إِلَى بَيْتِ الْمَقْدِسِ نَحْوَهُ { قَاصِفًا } رِيحٌ تَقْصِفُ كُلَّ شَيْءٍ

“Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Shalih Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab, Abu Usamah berkata; Aku mendengar Jabir bin 'Abdullah radliallahu 'anhuma berkata; Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika orang-orang Quraisy mendustakan perjalananku ke Baitil Maqdis, saya berdiri di Hijr Isma'il, lalu Allah menampakkan Baitul Maqdis kepadaku hingga saya memberi tahu kepada mereka tentang tanda-tandanya, dan saya dapat melihatnya." Ya'qub bin Ibrahim menambahkan; Telah menceritakan kepada kami anak saudaraku yaitu Ibnu Syihab dari pamannya; Tatkala orang-orang Quraisy mendustakanku pada hari aku diisra'kan ke baitul maqdis -dengan Hadits yang serupa. Arti Qashifan, (Al Isra: 69), yaitu angin yang menghancurkan segala sesuatu. (HR. Bukhari)

loh... kok kang mas copas aja kesini, sedikitnya dikomentari dunk kang masku sayang.... sapa tau salah total postingan saya kang mas....

lha...apa yg mau dikoemntari lha emang seperti itu...
tape deh....hiks hiks....

perjalanan dari masjidil haram ke masjidil aqsha dalam arti dari mekkah ke yerusalem uda masuk di isim alam/benda nyata..

di depan sayah mengatakan bahwa perjalanan isra itu mengandung 2 dimensi...
dimensi alam/benda -->>uda terwakili ke al aqsha (tempat sujud terjauh,berarti di bekas mezbah yakub/daud.)
kecuali ada bukti lain arkeologis/sejarah yg menyatakan =
ada MONOTHEIS yg diserukan dan sejaman dengan nabi muhammad dan pula MONOTHEIS yg sayah kamsut juga merupakan benda arkeologi yg lebih tua usianyah dibandingken mezbah yakub/daud.dalam hal ini ka'bah jelas gak masuk hitungan.

kalow emang gak ada yah berarti pembenci monotheis harus terima kenyataan pahit bahwa islam adalah yg benar,bukan agama kemarin sore...

itu dimensi yg pertama...

dan dimensi yg kedua yah artinyah mi'raj haruslah tempat terjauh yg mampu dijangkau/diijinkan bagi makhluk untuk bersandar...

bugituh....

abu hanan wrote:@kang ht
bukannyah tambah membingungkan?karena ada kaitan dengan an najm...