demo 4 november 2016 dan hal-hal yang terkait

First topic message reminder :

apakah ini benar

Published on Nov 2, 2016
Ternyata SBY Biang Kerok Demo Ahok 4 November 2016 - Berita Terbaru Hari Ini

2 November 2016 - SBY Sedih Dituding Jadi Biang Demo Ahok 4 November 2016 - Berita Terbaru Hari Ini
Thanks for Subcribes and Share
Please Like and Coment
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bakal menggelar jumpa pers di kediamannya, Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Rabu (2/11/2016) pagi.

Rencananya, jumpa pers tersebut akan berlangsung pada pukul 09.00 WIB.

Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari membenarkan hal ini.

Ia mengatakan, dalam jumpa pers hari ini, SBY akan membahas isu-isu terkini, salah satunya terkait unjuk rasa di Istana Negara pada 4 November mendatang.

Unjuk rasa itu terkait pernyataan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang diduga memuat penistaan agama saat menyitir salah satu ayat di kitab suci.
"Iya, akan membahas isu-isu terkini hasil pertemuan dengan Pak Wiranto dan Pak JK (Jusuf Kalla), salah satunya tentang itu (unjuk rasa 4 November)," kata Imelda saat dihubungi, Selasa (1/11/2016).

Sebelumnya, SBY sempat menemui Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto di kantor Kementerian Koordinator Polhukam, Selasa siang.

Wiranto mengakui, demonstrasi 4 November menjadi salah satu yang dibahas dalam pertemuannya dengan Presiden keenam RI yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Pertemuan berlangsung di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa siang.

Hal yang sama menjadi materi pembahasan dalam pertemuan antara Wakil Presiden Jusuf Kalla dan SBY, Selasa malam.

Pertemuan yang berlangsung secara tertutup itu digelar di rumah dinas Wapres di kawasan Menteng,

om isa wrote:Ya sih gpp, tapi sebagian lain mungkin berpendapat, presiden tetap pimpinan tertinggi, dia bisa membuat pilihan. Sebagian lainnya menertawakan alasan presiden kejebak macet, kenapa g telpon bu susi aja pinjam helikopter.

itu merupakan ungkapan wajar dari kaum yang tidak mengetahui..

om isa wrote:Sebetulnya rumit g rumit, kalau rusuh tertibkan, kalau kriminal pidanakan, kalau bosnya masuk kategori penista ya laporkan. Yang ada mah digosipin mulu, si FPI tetap still take action, penontonnya setia talk only. Unik juga.

di periode esbeye uda diusulkan bubar tetapi mendagri mengendap..wacana pembubaran diluncurkan lagi tapi apakah akan mengendap lagi?

mbdee wrote:percaya atau tidak ... percaya atau tidak .... demo akan berjalan damai

sayah justru menyangsikan bisa damai..hari ini gak ada aksi 2511 dari KSPI untuk ikut FPI..sayah tulis diatas ;

atasan wrote:setting diubah ;
1. 25 November adalah KSPI beserta buruh2 dalam rangka UMP dan arogansi kekuasaan (adu otot massa)..

2. 2 Desember adalah FPI beserta konco2 seperti ahmad dhani dengan ide bocor..

lha mungkin FPI ubah jadwal ke 212 maka 2511 jadi ditunda..karena polri uda konfirmasi kalo hari ini gak ada pemberitahuan demo..

terkait damai dan bambu runcing..
melihat kengototan rizieq shihab ngadain sholat jumat di tengah jalan..ini uda jelas gak sejalan dengan akal sehat..jadi contoh buruk..ntar tgl 712 ada demo entah darimana pake acara sama,jumatan di jalan,,dan begitu terus berkelanjutan..
artinya gak ada teladan dari sikap yang islami dari rizieq shihab..terlebih jika arifin ilham dan abdullah gymnastiar jadi makmumnya si rizieq..wah bisa dibayangin betapa kacaunya republik ini kalo tiap demo selalu menunggang sholat jumat di jalan..

ck ck ck..menyedihkan..

dengan berkata aksi super damai tetapi mengganggu hak orang lain berarti aksi ini bukan damai lagi..damai dalam arti gak anarkis sih memang betul..tapi berpotensi membawa konflik baru..
contoh ;
- umat budha menggelar perayaan waisak di thamrin sampe semanggi..
- umat kristen menggelar misa natal dari bunderan hi sampe ancol..

trus umat islam mau menerima begitu aja?ah yang bener,,paling mentok bawa pentung suruh jamaah non muslim itu bubar..bener kan?malu2in..padahal mereka HANYA mencontoh perilaku muslim sendiri..

kengototan FPI ini pada akhirnya dianggap undangan bagi pecinta film konspirasi dan teori prasangka..
- ngotot sholat di jalan..
- dibubarkan polisi
- melawan aparat karena ada bambu runcing yang awalnya sebagai benda pengibar spanduk
- ada tumbal yang (mungkin) kata FPI pasti syahid
- minta DPR buka hak tanya atau interplasi ke pemerintah
- wacana impeachment/pemakzulan sudah konstitusional..

- ada tumbal yang (mungkin) kata FPI pasti syahid

ini bukan syahid tapi sangit..konyol..uda dibilangin kalo itu salah kok masih bandel..ulama yang bener itu yang lisannya terjaga..jadi kalo ulamanya bilang syahid masih bisa dipertimbangkan..

- minta DPR buka hak tanya atau interplasi ke pemerintah

ide makar jadinya hilang karena ada tumbal..kalo martir itu istilah keren.

- wacana impeachment/pemakzulan sudah konstitusional..

parlemen ruangan bicara konstitusi dan parlemen jalanan uda kasi tumbal untuk diubah menjadi alasan agar makarnya konstitusional..

bagi sayah,tetap harus dibubarkan..
muslim yang baik adalah yang menuruti kata ulama..
ulama bilang jangan sholat jumat di jalan yah turutin..
jangan nurutin ulama karena sesuai dengan kehendak hati saja..
kalo berlawanan dengan kata hati atau tujuan lalu petuah ulama Diabaikan ini namanya muslim sak karepe dewe..

dan karena pembubaran itu mengandung resiko kekacauan dalam skala luas..mengingat di tepi kiri kanan banyak kantor,pabrik,masjid,sekolah,rumah sakit..berarti resiko keamanan jadi mengkhawatirkan..

dan himbauan untuk TIDAK turut serta dalam demo wiro sableng 212 LEBIH BAIK dilaksanakan oleh segenap umat islam..

karena mungkin disebabkan oleh satu dan lain hal, lalu muncul insiden kecil di tengah massa, yang secara cepat meningkat menjadi kekacauan massal (psikologi massa ; logika selalu berada di belakang lisan..getar emosi lebih dominan), lalu aparat mengambil tindak tegas dan keras dengan tujuan menghentikan kekacauan massa, lalu korban berjatuhan..dan ini terjadi di jalanan..tidak bisa dibedakan antara teroris,buruh,santri,profesor,ulama,politikus bila semua berkostum putih2..

korban yang berjatuhan itu diledakkan secara masif dan terstruktur guna memicu kemarahan massa, yang kemudian direspon dengan pengerahan pasukan pengaman secara lebih massif..

kekacauan yang tidak terkendali itu, pemerintah akan ditekan dan wacana mengganti pemerintahan mulai digulirkan lalu akan disusul desakan agar pemerintah mengundurkan diri..rapat2,sidang dsb adalah tindak lanjut melengserkan pemerintahan sah dengan cara konstitusional..

dan sementara ini,sayah berteori..para penyusup sedang menunggu dan mengamati perkembangan dalam senyap..

sekarang tinggal menyodorkan balik pertanyaan ke FPI..
apakah islam itu memang selalu memaksakan kehendak dan mengijinkan kerusakan?

MUI DKI pada tahun 2013 uda berfatwa HARAM untuk gelar ibadah di jalan umum..

http://www.beritasatu.com/megapolitan/91286-mui-dki-gelar-ibadah-di-jalan-haram.html

berita wrote:
MUI DKI Jakarta bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) bertemu dengan Ahok membahas Peraturan Daerah (Perda) No. 8 tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Kedua lembaga ini menyoroti secara khusus penggunaan fasilitas umum yang dijadikan tempat ibadah.

Sekjen MUI DKI Samsul Maarif mengatakan MUI DKI telah mengeluarkan fatwa haram menggelar acara ibadah di tempat- tempat umum yang dapat mengganggu ketertiban umum. Kelompok-kelompok agama yang sering melakukan kegiatan keagamaan hingga menutup jalan, dinilai haram.

Tidak hanya itu, MUI meminta aparat yang berwenang menegakkan Perda No. 8/2007 tersebut segera menjalankan tugasnya untuk menertibkan ketertiban umum.

Kegiatan yang sudah menutup jalan-jalan utama atau umum sudah cukup meresahkan masyarakat. Karena itu, tokoh agama yang melanggar peraturan harus ditindak secara tegas oleh Pemprov DKI.

“Contohnya, tabligh akbar yang tutup jalan, itu kan merugikan banyak orang. Misalnya istri anda mau di bawa ke rumah sakit, membutuhkan pelayanan cepat, tapi tidak bisa, karena jalan ditutup. Pelanggaran ketertiban umum justru dilakukan para tokoh agama. Pemprov harus tindak tegas, jangan pandang bulu,” tegasnya.

abu hanan wrote:

om isa wrote:Ya sih gpp, tapi sebagian lain mungkin berpendapat, presiden tetap pimpinan tertinggi, dia bisa membuat pilihan. Sebagian lainnya menertawakan alasan presiden kejebak macet, kenapa g telpon bu susi aja pinjam helikopter.

itu merupakan ungkapan wajar dari kaum yang tidak mengetahui..

Ya mungkin benar, tapi ada jg yg bilang semestinya kalau memang alasan protokal tidak perlu ngeles karena macet, jujur lebih baik. "Protokol pengamanan presiden membuat saya tidak bisa hadir".

om isa wrote:Sebetulnya rumit g rumit, kalau rusuh tertibkan, kalau kriminal pidanakan, kalau bosnya masuk kategori penista ya laporkan. Yang ada mah digosipin mulu, si FPI tetap still take action, penontonnya setia talk only. Unik juga.

di periode esbeye uda diusulkan bubar tetapi mendagri mengendap..wacana pembubaran diluncurkan lagi tapi apakah akan mengendap lagi?

Mungkin tidak ditemukan alasan yang kuat, pasal yang cukup untuk membekukan atau belum ada aduan resmi, pelapor yang merasa dirugikan dst.

Karena bagaimanapun =cmiiw= ini ormas adalah resmi, terdaftar, dan mungkin pembekuan juga mesti memenuhi pasal "alasan pembekuan".
Pertimbangan lain barangkali, kalaupun dibubarkan dengan mudah dibentuk lagi, ganti nama ganti pengurus... Akhirnya keputusannya menjadi: jauh lebih baik dirangkul, dibina dan didampingi....

gitu kali.... ini mah asumsi, belum tentu benar

Sebenarnya tanya Wiranto, Kivlan Zen dan Nugroho Djayoesman bagaimana dulu mereka membentuk Pam Swakarsa yg jadi cikal bakal FPI – Massa pendukung SI MPR 1998

coba baca ini walaupun cuma konspirasi yang sudah jadi rahasia umum

https://koranpembebasan.wordpress.com/2011/08/29/wajah-asli-dibalik-topeng-agama/

FPI dibentuk oleh para Jendral >>> no wonder kan ... FPI gayanya seperti yang punya negara

menghina SBY yang TNI junior saja sanggup ... apalagi cuma presiden sipil

halah halah .... para jendral mantan orba pelaku DOM dan pelanggar HAM ... kok bikin ormas agama

kartu merah ah kartu merah

quote
a mungkin benar, tapi ada jg yg bilang semestinya kalau memang alasan protokal tidak perlu ngeles karena macet, jujur lebih baik. "Protokol pengamanan presiden membuat saya tidak bisa hadir".

tanggapan
kalaupun jokowi mengatakan dengan alasan macet, kan memang ada benarnya



quote
Mungkin tidak ditemukan alasan yang kuat, pasal yang cukup untuk membekukan atau belum ada aduan resmi, pelapor yang merasa dirugikan dst.

Karena bagaimanapun =cmiiw= ini ormas adalah resmi, terdaftar, dan mungkin pembekuan juga mesti memenuhi pasal "alasan pembekuan".
Pertimbangan lain barangkali, kalaupun dibubarkan dengan mudah dibentuk lagi, ganti nama ganti pengurus... Akhirnya keputusannya menjadi: jauh lebih baik dirangkul, dibina dan didampingi....

gitu kali.... ini mah asumsi, belum tentu benar

tanggapan
semua ormas atau apapun (tidak hanya FPI), baik Islam ataupun nonIslam, yang terbukti sering bikin kisruh, bukankah wajar seandainya dibubarkan

dan sebaiknya jangan sholat jumat di jalan raya selagi ada masjid atau lapangan..pemaksaan kehendak untuk sholat jumat sepanjang thamrin sampai entahlah menegaskan arti bahwa tidak ada toleransi bagi yang tidak setuju cara2 pengerahan massa..

mengingatkan aja..





bila 212 entah karena satu atau hal lain lantas ada rusuh dan berujung pada tumbal..kombinasi cantik..
parlemen jalanan disusupin untuk rusuh..
parlemen ruangan bergerak secara konstitusional..

tapi saya percaya mbah .... Amin Amin Ya Rabbal Alamin .... Insya Allah bangsa ini survive dari konflik yang berujung perang saudara dsb

"trauma" oleh penjajahan dan perpecahan karena adu domba era kolonialisme ... plus "kebanggaan" akan perjuangan rakyat (termasuk ulama dan semua tokoh2 lainnya) untuk merdeka dan bukan karena "pemberian" bangsa lain >>> semua ini seperti jadi "doktrin atau mind-set" yang ga bisa hilang

saya ga tau apakah "doktrin atau mind-set" seperti ini benar atau salah ... tapi sering saya dengar tausiyah2 ulama ketika bicara tentang kebangsaan dan sikap setia pada NKRI (misalnya saya dengar di youtube) ... jamaah diajak untuk selama mengedepankan persatuan

misalnya : si ulama bilang

- Bila ada pihak lain yang ingin mengadu domba agar bangsa ini hancur, apakah kita akan diam saja ?? >>>> dijawab oleh jamaah "Tidaaaakkkk"

- Apakah kita sebagai rakyat juga akan bergerak untuk selalu membela keutuhan negara ini ?? >>>> dijawab oleh jamaah "Iyaaaaaa" atau "pastiiiiiii"

- Jadi ... mari kita jaga keutuhan bangsa supaya tidak terpecah2 ... jaga NKRI dan bela siapapun itu yang ingin tetap mempertahankan negara ini utuh ... betul atau tidak ?? >>>> dijawab oleh jamaah "betuuuuuuulllll"

- Jangan mendengarkan siapapun atau berita apapun yang isinya berpotensi memecah belah bangsa ... semua masalah harus bisa diselesaikan dengan baik2 dan musyawarah ... setuju atau tidak ?? >>> dijawab oleh jamaah "setujuuuuuu"

hehehe ... ga persis sama sih ... tapi gitu2 lah intinya ...

----------------

Jadi ... saya pikir potensi2 untuk bikin negara ini "kisruh" akan lebih mudah diredam oleh sikap2 kebangsaan itu sendiri

prediksi saya ... kondisi politik yang "suam2 kuku" belakangan ini akan terus berlanjut sampai selesai pilkada (khususnya pilkada DKI) .... nanti .... hasil pilkada itu sendiri yang akan menghentikan semua-nya

3 bulan ke depan suhu politik memang akan "ber-goyang2" terus ... anggap saja kalau negara ini kapal ... lautnya sedang tidak begitu ramah. Tapi (Insya Allah) ... setelah pilkada semua akan normal2 lagi

prediksi saya .... (cuma prediksi loh ya)

- tentang ahok (diluar apakah dia akan menang atau kalah pilkada) .... dia akan bebas dari jerat hukum (artinya dia tidak terbukti bersalah) ... Ahok sendiri juga mungkin akan merubah sikap dan cara bicaranya ... agar lebih "nyaman" dinikmati pemirsa

- tentang FPI (diluar apakah Habib Rizieq dinyatakan bersalah atau tidak atas tindakan menghina pancasila dan simbol negara) .... ormas ini akan bubar ... dan mungkin akan berganti nama dengan ormas baru .... dengan ijin dan aturan2 ormas yang lebih baik (baca "lebih ramah")

- Tentang MUI ... majelis ini akan tetap ada tapi akan "direformasi" aturan, akutabilitas, dan hukum-nya (bahkan mungkin MUI kedepannya akan punya legalitas hukum yang sah) ... diatur tugas, hak dan kewajiban mereka dalam lingkup negara NKRI (termasuk aturan membuat fatwa atau memberi logo "halal")

- Tentang duo kompor (FH dan FZ) plus AD ... sepertinya mereka akan lepas dari jerat hukum manapun ... tapi tentu dengan status "diawasi" ... feeling saya mereka akan dibiarkan saja terlibat dalam "perang bully" di medsos seperti yang sudah2

- Tentang dua "lawan politik" jokowi ... Prabowo dan SBY ... menurut saya :

- saya tetap percaya bahwa Prabowo tidak punya kepentingan apapun dalam hiruk pikuk politik sekarang ini. Kalaupun ikutan "bermain" ... saya pikir itu hanya dilakukan oleh konstituen koalisi prabowo (gerindra dan pks) karena parpol memang punya kepentingan politik di parlemen manapun (pusat dan daerah)

saya percaya bahwa Prabowo tidak punya kepentingan apapun dalam pilkada ... apalagi ngurusin ahok ... wong dia maunya jadi presiden kok disuruh ngurusin ahok. Ingin menjadi presiden-pun ... saya yakin Prabowo bukan orang yang suka bertindak secara "inkonstitusional" ... dia adalah murni seorang tentara, dididik dalam keluarga elite kalangan nasionalis yang taat pada 4 pilar.

- Sebetulnya begitu juga SBY ... menurut saya dia juga ga punya maksud dan tujuan untuk "menghancurkan" bangsa ini dengan perang saudara dst .... Jadi kalau ada issue "rakyat sedang diadu domba supaya negara hancur dan terjadi perang saudara seperti di Timteng (misalnya begitu)" ... buat saya semua issue ini datang dari luar negara ini (ya si asing, aseng, dan aswan itu - makanya disebut penyusup) ... bukan dari elite politik di negara ini

Tapi .... mungkin SBY punya kepentingan politik karena masalah hukum yang akan dia hadapi kedepannya ... SBY-nya sendiri sih aman (saya jamin dia tidak akan terjerat hukum) .... tapi tidak bagi partai-nya termasuk anak-nya Ibas (mungkin loh ya) ... dan jelas SBY juga punya kepentingan dalam pilkada DKI

Yah ... ujung2nya semua ini akan kembali lagi pada strategi "drama" politik ... tapi tidak akan sampai turun ke rakyat (apalagi bila sampai memecah belah) ... saya pikir negara ini akan survive dari segala adu domba

Dan nanti ... setelah pilkada selesai ... sepertinya akan selesai juga "ribut2" ini (at least tensi-nya akan berkurang)

in the end .... yang begini2 biasa mungkin ya .... dijaga saja supaya tidak merembet kemana2 ... beda rezim dan kepemimpinan ... beda cara memimpin ... akan beda pula pendukungnya ... dan ini umum terjadi dalam sistem demokrasi (yang penting warna biru)

--------------------------------

ada sedikit cerita ... ada bapak yang anaknya dipenjara karena ketauan menyimpan narkoba (termasuk alat2 menggunakan narkoba)

segala tudingan miring keluar dari si bapak ... polisi-nya juga terlibat tuh, anaknya dijebak (dikhianati) oleh teman-nya sendiri, ada pihak yang "mengorbankan" anaknya untuk lari dari kasus, masa anak-nya ga dapat remisi dari pemerintah padahal semua terpidana kan juga punya hak dapat remisi ... dst dst

benar2 saja sih apa yang dikatakan si bapak ... saya dengarnya juga tidak menyalahkan semua "misuh2" si bapak ini .... toh nyatanya sistem hukum di negara ini memang tidak 100% sempurna implementasinya .... dan namanya juga sayang anak maka selamanya si bapak akan bela terus anak-nya

kebetulan ... saya juga kenal si bapak ini termasuk orang yang selalu mengandalkan "hubungan kekerabatan" yang ujung2nya selalu jadi kolusi .... semua anak-nya bekerja lewan jalur "teman" dan tentu plus bayaran. Misalnya ... "Anak saya ya din, sekarang kerja jadi pns karena saya kenal dgn direktur-nya, ya saya memang harus keluar 3 juta ... tapi ga papa karena memang harus begitu" dst dst ... Ini terjadi pada anak termasuk menantu (kebetulan anaknya ga cuma satu yang terlibat narkoba itu).

Masuk ke era Jokowi, tiba2 si bapak bingung luar biasa karena dia tidak bisa "menyelamatkan" anak2nya lagi ... yang dipenjara tetap dipenjara karena polisi-nya sendiri juga takut ketauan kalau terima sogok. Anak2 yang lain juga lebih susah dan "lama" merintis karir karena harus ikut prosedur kepegawaian.

In the end ... ketika saya cerita ke bapak ini (suatu saat ... kira2 tahun lalu) ... saya cerita begini .. "di sekolah sd anak saya ... ada aturan murid dan orang tua tidak boleh memberikan hadiah pada gurunya ... apakah hadiah ulang tahun, lebaran atau apapun itu ... kecuali bila hadiah itu untuk seluruh guru dan dari seluruh murid (misalnya tumpeng atau bingkisan roti2, dsb) - artinya tidak boleh bersifat individu atau perorangan .... sekali ketahuan guru itu akan dipecat"

Tau ga apa yang dikatakan si bapak ketika dengar cerita saya ... dia bilang begini "Itulah ... itu sistem yang sedang digerakkan oleh Jokowi ... padahal apa salahnya memberikan hadiah ... guru itu kan seperti orang tua ... dimana salahnya anak memberi hadiah pada orang tua ... kalau ada yang salah (misalnya nyogok untuk dapat nilai bagus) itu hanya sebagian kecil jumlahnya ... tapi intinya adalah memper-erat hubungan manusia dan manusia (hablum minannas) ... Dan ... karena Jokowi tidak punya ilmu agama yang mumpuni ... dia bikin negara ini menjadi negara individual ... rakyat dibuat tidak punya hubungan kekerabatan lagi ... dst dst"

Saya ga jawab juga sih argumen si bapak ... didengarkan saja ... tapi saya kan tetap ga bodoh2 amat toh ya untuk bisa bedakan antara hablum minannas vs nepotisme dan kolusi ... saya pikir "ya mungkin nih bapak sudah keburu bete aja kali ... jadinya ngomongnya agak jaka sembung" ... tapi ya begitu ... semua orang memang punya pandangannya sendiri ... balik ke ungu

mungkin (mungkin loh ya) salah dua jawabanya adalah

supaya guru tetap bersikap netral saat memberikan nilai pada murid, tidak terpengaruh oleh hadiah yang pernah diberikan murid,

juga supaya guru tidak beda perlakuan pada murid yang pernah memberikan hadiah.

---

jadi memberikan hadiah pada guru itu tidak salah, tapi dampak dari memberikan hadiah itulah yang bisa membuat guru beda perlakuan pada murid itu dan tidak bersikap netral

hal inilah yang mungkin dikhawatirkan

sambil iseng ... saya nemu cerita "unik" tentang demo ahok dari banyak netizen di medsos

misalnya tentang demo 411 saya ambil ini saja sebagai contoh

Yang menarik dari aksi damai kali ini, muncul sebuah gambar berisi tiga angka yaitu 411. Angka tersebut memiliki arti 4 November. Gambar tersebut ternyata menjadi viral di sejumlah media sosial.

Namun dibalik arti 4 November tersebut, angka 411 juga melambangkan kata Allah dalam bahasa Arab.

begini kan tulisannya



saya ga terlalu ngurusin sih segala hal yang dicocok2-in begini ... tapi kalaupun mau dicocok2in ... yang diatas ini kan sebetulnya bukan lafadz Allah tapi ilah ... karena ga ada huruf alif di depan angka 411 itu ...

kalau lafadz Allah harusnya 4111 ... bukan 411 ... misalnya seperti ini



tapi sekali lagi ... ini sekedar sharing ... dan saya juga ga tertarik berdebat tentang 411 bila ada yang menilai maknanya adalah lafadz Allah



lalu ... bagaimana dengan demo 212 ??

selain nyambung ke wiro sableng 212 ... ternyata ada juga yang iseng nyambung2in ke ayat Al Quran ... Al-Baqarah : 12 atau QS 2:12

dan isinya

"Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari-nya." – (QS.2:12)

hehehehe ... blum lagi kalau disambung ke ayat sebelumnya di QS 2:11

"Dan bila dikatakan kepada mereka: 'Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi'. Mereka menjawab: 'Sesungguhnya, kami orang-orang yang mengadakan perbaikan'." (QS 2:11)



sekali lagi ini cuma sekedar iseng dalam ber-cocokologi loh ya .... cuma ... kadang saya mikir ... baca argumen2 netizen ini kok jadi lucu sendiri ya

mbdee..
lucu karena lahir dari ke-tidak tahu-an..

----------------------------------
demonstrasi,entah berlabel unjuk rasa atau doa bersama,selama masih menyuarakan satu tuntutan untuk satu tujuan (yang bukan kepentingan umum) maka tetaplah bernama demonstrasi..

setiap demonstran,yang tergabung dan turut sertra dalam aski wirosableng 212 baik itu ulama mui,ustadz televisi seperti abdullah gymnastiar, ustadz gak jelas seperti rizieq shihab belum tentu berada dalam satu tujuan, dan tidak memiliki satu komando..mengapa begitu?
awalnya adalah aksi bela islam,lalu juga mengundang dari agama lain untuk turut serta..inilah sablengnya..aksi bela islam jilid 3 tapi minta kristen,budha,hindu,kong hu cu untuk ikut bermain..lalu digantilah judulnya "dzikir bersama"..

rizieq shihab
abdullah gymnastiar
makruf amien
tolong beritahu saya,sejak kapan rasulullah saw MENGAJAK yahudi dan nasrrani madinah bergabung dalam satu majelis doa?

sejak kapan umar bin khattab mengundang pastor nashrani dan rahib turut berdoa demi kejayaan madinah?

menyedihkan...


para penggalang aksi,pencetus ide dan bahkan mungkin penyandang dana pasti tidak bisa menolak orang lain yang hendak bergabung, dan bahkan mungkin tidak saling mengenal satu sama lain..

dalam kondisi seperti ini, provokator sangat mudah menyusup untuk menyulut fitnah..
ingat teori kerumunan massa yang lebih mengedepankan emosi daripada rasio..

apalagi jika mereka keluar dengan emosi lalu mendapat perlakuan dan sikap yang tak sesuai keinginan, maka bukan saja kekacauan yang terjadi, namun perang saudara dan pertumpahan darah..
setiap kekacauan dan pertumpahan darah yang terjadi dapat berawal dari aksi damai.

seorang ulama berkata :

sang ulama wrote:“Kamu hendaknya mengikuti para salaf. Kalau memang demonstrasi ada di zaman salaf, berarti baik. Namun jika tidak ada di zaman mereka, berarti jelek. Tidak diragukan sedikitpun bahwa demonstrasi itu jelek, sebab ia menimbulkan kekacauan, baik dari pihak demonstran maupun yang lain. Bahkan terkadang menimbulkan tindak aniaya terhadap kehormatan, harta benda, dan jiwa.

Karena mereka yang tenggelam dalam kekacauan tadi, seperti pemabuk yang tidak sadar terhadap ucapan dan perbuatannya. Jadi, demonstrasi itu jelek semua, baik diizinkan oleh penguasa maupun tidak.

Adanya sebagian penguasa yang mengizinkan demonstrasi sebenarnya hanyalah basa-basi, sebab jika hati kecilnya ditanya ia pasti sangat membencinya.

Namun ia berusaha menampakkan dirinya sebagai orang yang ‘demokrat’, dan memberi kebebasan bagi rakyat… ini semuanya bukanlah sikap para salaf”.

Al-Hasan al-Bashri berkata, “Ketahuilah –Semoga Allâh Menyelamatkanmu- bahwa kezhaliman penguasa adalah salah satu hukuman dari Allâh, dan hukuman Allâh tidak boleh dilawan dengan pedang, melainkan dihindarkan dengan doa, taubat dan meninggalkan dosa. Jika hukuman Allâh bertemu pedang, hukuman Allâh yang akan menang.”

banyak orang yang menisbatkan diri kepada manhaj salaf dan berpenampilan sesuai sunnah..berbaju yang katanya sesuai syariah..berbahasa dengan banyak kalimah toyyibah dan pada hakekatnya mereka memiliki pemikiran yang menyimpang..

kasus ahok telah menyibak tabir hakekat mereka..

ancaman revolusi membuat banyak orang terseret ikut mencaci pemerintah di jalanan,di tikar2 pengajian (berhasil menendang teman untuk pulang lebih awal dari sholat subuh berjamaah), menebar kebencian dari mimbar suci jumat (yang berhasil menjadikan seorang teman WALK OUT karena tidak mungkin menginterupsi khatib)..

dari atas mimbar dan berunjuk rasa di jalan dan lapangan..yah,anda ketahuan!
posisi mereka yang konon disematkan alim ulama sungguh jauh dari manhaj ahlussunnah dewasa ini..

daripada demo mending rembugan menyepakati tafsir

SEGOROWEDI wrote:daripada demo mending rembugan menyepakati tafsir

daripada menyepakati tafsir mending kompres kepala pake es kelapa muda..

kalau tafsirnya masih ngalor vs ngidul, kan belum bisa untuk menentukan menista/tidak; pun yang 'dinista' ahok bukan almaedanya, tapi pembohongnya

SEGOROWEDI wrote:
kalau tafsirnya masih ngalor vs ngidul, kan belum bisa untuk menentukan menista/tidak; pun yang 'dinista' ahok bukan almaedanya, tapi pembohongnya

nistanya jangan di trit ini dunk..biar trit ini bahas seputar demo,dari 411,demo wiro sableng,sampe jilid2 selanjutnya..nista di tempat lain..

jilid selanjutnya ya mbah ...

Habib Rizieq Datangi Kejaksaan Agung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI Habib Rizieq Syihab mendatangi Kejaksaan Agung, Jumat (25/11). Rizieq datang pascapelimpahan tahap pertama berkas Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dari Bareskrim Polri.

"Kami akan mengawal terus kasus penistaan agama," katanya seusai diterima Jaksa Agung Muda Pidana Umum (JAM Pidum) Noor Rachmad dan JAM Intelijen Adhi Toegarisman.

Harapan dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, kata dia, agar kejaksaan segera menyatakan berkas tersebut lengkap (P-21) atau tidak diulur-ulur penanganannya. "Berkas itu segera dilimpahkan ke pengadilan untuk disidangkan agar kegaduhan nasional dan internasional berakhir," katanya.

Pihaknya juga meminta kejagung jika sudah menyatakan lengkap berkas Ahok, segera melakukan penahanan terhadap Gubernur DKI nonaktif tersebut. Jika tidak ditahan akan berpotensi memecahkan NKRI. "Oleh karena itu, segera tahan dan disidangkan," katanya.

Kejagung telah menerima pelimpahan tahap pertama berkas Ahok pada Jumat pagi dari Bareskrim Polri. "Kami sudah membentuk tim jaksa peneliti yang berjumlah 13 orang, yakni 10 orang dari Kejagung, dua orang dari Kejati DKI, dan seorang dari Kejari Jakarta Utara," kata JAM Pidum Noor Rachmad.

sudah P21 .... perkiraan Jaksa Agung ... setelah urus2 laporan dan milih hakim ... kasus ini sudah bisa masuk pengadilan minggu ke 4 desember ... maksimal

tapi yang saya bingung ... minggu ke 4 Des itu kan biasanya libur nasional toh ya ... jadi saya agak ragu apakah sidang bisa dilakukan minggu ke 4 des

proses yang begitu cepat di kejaksaan saja ... sudah banyak mendapat kritik karena dianggap terlalu cepat dan buru2 >>> tapi oke lah kalau menurut kejaksaan semua sudah prosedur

dan anggap saja .... awal minggu ke 4 des ... sidang sudah bisa dilakukan .... kalau molor pun mungkin awal januari

lalu bagaimana dengan pilkada .... pilkada (termasuk DKI) berlangsung 15 Februari 2017 ... dan bila peserta pemilu terbukti bersalah ... maka sesuai aturan KPU 2002 (kalau ga salah ... saya lupa tahunnya) ... keikutsertaannya hanya bisa dibatalkan bila hasil pengadilan (terbukti bersalah) diputuskan 30 hari sebelum pemilu

artinya .... bila ... bila loh ya ... bila tidak ingin ahok ikut pilkada .... maka hasil pengadilan ahok (dgn dinyatakan bersalah) harus keluar sekitar tanggal 10 - 15 Januari 2017 (itupun kalau ahok tidak minta banding)

>>> lewat dari tanggal ini ... peserta pemilu masih bisa IKUT pemilu ... walaupun kedepannya dia akan tetap di proses secara hukum ... tapi point-nya adalah yang merah  

kenapa aturannya dibuat seperti itu ... KPU beralasan ... 1 bulan sebelum pemilu ... seluruh logistik pemilu sudah mulai bergerak dan siap (surat suara, kotak suara, bawaslu, dsb) ... bila terjadi perubahan ... maka akan repot lagi untuk menyiapkan logistiknya .... karena contoh yang paling simple saja .... tidak mungkin memajang foto ahok di surat suara ... tapi sekaligus mengatakan ahok tidak bisa ikut pilkada (yang seperti ini akan mengacaukan aturan dan etika hukum itu sendiri)

So .... bila sidang dimulai minggu ke 4 desember ... dan harus selesai 15 januari ... itu artinya sidang hanya berjalan 3 minggu

pertanyaannya .... mungkinkah secepat itu sebuah pengadilan diputuskan ?? ... kembali ke biru  

sidang jesika saja bisa berbulan2 ... padahal kasus ini lebih clear karena ada korban yang jelas2 terbunuh disitu >>> artinya tinggal menentukan apakah jesika yang melakukan atau tidak

tapi bagaimana dengan kasus ahok ?? ... apakah bisa diambil keputusannya hanya dalam waktu 3 minggu ??

well ... kita lihat saja kedepannya .... tapi ... yang juga menarik untuk disimak adalah penjelasan tentang gelar perkara di bareskrim

Ini Langkah MUI Terkait Gelar Perkara Ahok

Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan mengajukan gugatan praperadilan jika Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok diputuskan tak bersalah.

"Kalau polisi dalam kesimpulan gelar perkaranya berpandangan bahwa tidak ditemukan dugaan penistaan dan penodaan agama, kita akan lawan dengan mekanisme hukum, yaitu mengajukan praperadilan," kata Koordinator Tim Advokasi MUI Ahmad Yani di Gedung MUI Jakarta seperti dikutip dari Antara, Selasa (15/11/2016).

Ahmad mengatakan tim advokasi MUI akan mengawal seluruh proses hukum yang sedang berjalan terkait dugaan penistaan agama yang melibatkan Ahok.

Menurut dia, MUI menghormati sikap Polri untuk gelar perkara yang berlangsung hari ini. Namun pihaknya tidak memperkenankan disiarkan secara langsung oleh media.

Melalui gelar perkara ini, penyidik akan memutuskan tentang kemungkinan adanya unsur pidana dalam kasus tersebut dan jika ada maka kasus ini akan dilanjutkan ke proses penyidikan.

Dari pandangan tim advokasi yang saat ini memiliki 481 anggota tersebut, kepentingan gelar perkara tidak diperlukan karena kasus ini sudah memenuhi unsur-unsur pidana.

"Pandangan kami ada atau tidak gelar perkara, kasus ini sudah memenuhi unsur pidana. Itu (gelar perkara) hak kepolisian, silakan saja," ujar Ahmad.

Ia juga meminta perwakilan dari tim advokasi MUI untuk diikutsertakan dalam gelar perkara tertutup yang akan dilakukan di Gedung Ruang Rapat Utama (Rupatama) Mabes Polri.

Dalam gelar perkara tersebut, Polri telah mengundang 20 saksi ahli dan perwakilan dari berbagai instansi serta lembaga terkait untuk hadir.

Para saksi ahli nantinya secara bergiliran akan memberikan pandangannya sesuai bidang keahlian masing-masing.

Gelar perkara tersebut akan dipimpin oleh Kabareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto.

misalnya ini ... lalu mungkin berita ini

Ahok Bisa Lolos dari Jerat Penistaan Agama, Ini Sebabnya  

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian RI telah merampungkan penyelidikan kasus dugaan pidana penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Selasa, 15 November 2016, Kepolisian mengadakan gelar perkara untuk menelaah perkembangan penyelidikan dan mendengarkan kembali keterangan sejumlah saksi, termasuk sejumlah ahli dari pelapor, terlapor, dan yang ditunjuk oleh tim Bareskrim.

Rencananya, Mabes Polri mengumumkan keputusan layak-tidaknya penyelidikan dilanjutkan ke penyidikan pada siang atau selambatnya Rabu sore. Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto mengatakan penyidikan hanya bisa dilakukan jika penyelidikan sebulan terakhir menemukan unsur tindak pidana dalam pernyataan Ahok di Kepulauan Seribu, akhir September lalu. "Tapi, kalau tidak ditemukan tindak pidana, ya, harus berhenti," kata dia, Selasa, 15 November 2016.

Penyelidik menghadirkan sedikitnya 20 orang dalam gelar perkara, Selasa. Tampak di antara mereka Imam Besar Front Pembela Islam, Rizieq Shihab, dan pelapor lain yang tergabung dalam Forum Anti-Penistaan Agama (FAPA). Ahok diwakili kuasa hukumnya Sirra Prayuna. Adapun saksi ahli hukum pidana, agama, dan bahasa yang diundang sebanyak 18 orang--tujuh saksi di antaranya pakar yang ditunjuk oleh penyelidik Bareskrim.

Komisioner Komisi Kepolisian Nasional, Poengky Indarti, yang ikut memantau gelar perkara itu, mengapresiasi kinerja penyelidikan yang dimulai sejak kasus ini dilaporkan, 6 Oktober 2016. Dalam catatan Kompolnas, penyelidik telah meminta keterangan 29 saksi dan 39 ahli. “Tak ada alasan bagi pihak mana pun untuk melakukan intervensi atau tekanan yang dapat mempengaruhi independensi Polri,” ujarnya. Namun dia enggan memaparkan detail gelar perkara, terutama pendapat yang lebih banyak muncul soal ada-tidaknya penistaan agama dalam kasus ini.

Namun seorang saksi ahli yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, kebanyakan keterangan saksi yang dipaparkan penyelidik dalam gelar perkara kemarin cenderung menilai tidak ada penistaan agama, pun pelanggaran pidana. Terutama saksi-saksi yang ditunjuk oleh Bareskrim, menurut dia, "Hanya saksi ahli bahasa yang terbelah."

Seorang peserta gelar perkara lainnya menguatkan informasi tersebut. Seluruh saksi ahli hukum yang ditunjuk Bareskrim, kata dia, lebih condong berpendapat pernyataan Ahok tak memenuhi unsur pidana yang diatur dalam Pasal 156a Kitab Undang-Undang Hukum Pidana soal penistaan agama. "Ahli pidana mengingatkan, penyelidik harus membuktikan mens rea (niat jahat) dalam pernyataan Ahok jika kasus ini dinaikkan ke penyidikan," kata pemimpin salah satu organisasi massa tersebut.

Kuasa hukum Ahok, Sirra Prayuna, menegaskan kliennya tak berniat menistakan agama. Walau begitu, dia menyerahkan segala proses hukum kepada Polri. "Kami anggap itu semua sudah sempurna," kata Sirra, menilai proses gelar perkara kemarin.

Adapun pemimpin FPI, Rizieq Shihab, berkukuh sebaliknya. Hari ini dia berencana menyetor bukti tambahan berupa buku dan video yang menunjukkan Ahok beberapa kali menyebut Surat Al-Maidah. "Kami meminta Ahok segera ditetapkan tersangka dan ditahan, supaya dia tidak punya kesempatan untuk melarikan diri,” kata Rizieq seusai gelar perkara.

maksud saya membawa berita ke dua ... hanya menunjukkan bahwa keputusan itupun pada dasarnya tidak bulat ... dan masih terbelah

artikel yang pertama tentang MUI meminta pra peradilan ... apa yang dilakukan MUI juga sudah sesuai dengan prosedur dan proses hukum .... tapi ... mengingat demo 411 kemarin ... lalu bagaimana posisi kepolisian dalam hal ini : pilihannya ada 2

1. kalau ahok dinyatakan bersalah ....  ahok akan menerima hasil keputusan lanjut ke pengadilan

2. kalau ahok dinyatakan tidak bersalah ... MUI tidak akan menerima hasil tersebut dan akan lanjut ke pra peradilan

sekali lagi saya tidak menyalahkan MUI yang akan lanjut ke pra peradilan dst ... karena memang diperbolehkan .... tapi antara 2 underline (sekaligus nyambung dengan demo 411 sebelumnya) ... mana yang lebih mudah bagi kepolisian ??

dan mungkin ini ada hubungannya dengan link lain yang saya baca

Gelar Perkara Kasus Penistaan Agama, Penyidik dan Saksi Ahli Terbelah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 27 penyidik dari Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri memiliki pendapat berbeda dalam kasus dugaan penistaan agama.

Pendapat mereka pun terbelah, ada yang menyatakan kasus tersebut masuk penistaan agama namun ada yang menyatakan tidak.

Hal itu turut dibenarkan oleh Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Rabu (16/11/2016) di Rupatama Mabes Polri.

"Penyidik kami terbelah, begitu juga dengan saksi ahlinya, mereka tidak bulat. Tapi didominasi pendapat kasus ini masuk dalam pidana sampai akhirnya dinaikkan ke penyidikan. Lalu diselesaikan secara terbuka melalui pengadilan," ujar Tito Karnavian.

Hal yang sama juga diakui oleh Kabareskrim Komjen Ari Dono. Diungkapkan jenderal bintang tiga itu, sebanyak 27 tim penyidik yang menangani kasus ini punya pendapat masing-masing.

"Setelah gelar perkara kemarin, terjadi perbedaan pendapat yang sangat tajam di kalangan ahli antara lain terkait dengan adanya tindakan ada tindaknya unsur niat, untuk menista atau menodai agama. Ini mengakibatkan terjadinya perbedaan pendapat antara tim penyidik yang berjumlah 27 orang dibawah pimpinan Brigjen Agus Andrianto sebagai Dirtipidum," terang Ari Dono.

Ari Dono melanjutkan konsekuensi dari kasus dinaikkan jadi penyidikan, maka akan segera diterbitkan surat perintah penyidikan dan dilakukan kegiatan penyidikan sampai meneruskan perkara ke jaksa penuntut umum.

yang bold : menurut saya ... ada dilema bareskrim disini ... antara yang underline biru diatas ... akhirnya penyidik memutuskan agar kasus ini dilanjutkan terus ke pengadilan ... sehingga semua orang bisa nonton

Jadi tujuannya adalah yang underline ini ... maka balik ke tulisan saya yang ungu diatas

dan yang bikin "ribet" .... fokus kasus ini adalah "membuktikan mens rea (niat jahat) dalam pernyataan Ahok" >>>> berkali2 ahok menyatakan tidak ada niat menistakan agama ... kelompok pelapor tidak bisa percaya dan terus membuktikan dengan membawa kasus2 lain ... bahwa sebelum2nya ahok sudah sering menistakan agama

hadeehhhh .... kapan2 lanjut lah

selanjutnya..pada demo 212 (terserah mau dibilang aksi bersama,dzikir bersama dsb toh intinya adalah menahan ahok)..terlepas dari ketertiban dan tak ada aksi rusuh,sayah ingin bertanya tentang khatib yang menurut rencana awal adalah makruf amin,tetapi kok yg jadi khatib rizieq shihab?
apakah ada pengumuman tentang ketidakhadiran makruf amin di monas?

http://www.sayangi.com/politik1/read/35978/ketua-mui-kh-ma-ruf-amin-batal-jadi-khotib-salat-jumat-aksi-bela-islam-212

berita wrote: Ali Mahyail, salah seorang anggota tim yang semula akan mendampingi KH Ma'ruf Amin menghadiri acara doa bersama dan Salat Jumat yang digelar GNPF MUI di Kawasan Monas.

Menurut Ali Mahyail, pembatalan ini sudah disampaikan langsung kepada utusan Habib Rizieq Shihab yang datang ke kediaman KH Ma'ruf Amin pada Kamis (1/12) malam.

Saat ditanya apa alasan KH Ma'ruf Amin batal menjadi Khatib sekaligus Imam pada Salat Jumat 212 di Monas?

"Alasan persisnya saya gak tau. Mungkin untuk acara seperti ini, sebaiknya yang muda-muda saja yang tampil," kata Ali yang terkesan menjawab diplomatis.

sayah khawatir,nama ketua mui itu disebutkan di awal tetapi oleh panitia "sengaja" tidak didatangkan..
sebaiknya fpi memberi klarifikasi tentang hal ini dan juga ketua mui kasi klarifikasi kenapa kok gak jadi datang?

bila kita meyakini ulama adalah pewaris kenabian maka sifat nabi adalah JUJUR..
apakah kejujuran juga diwarisi rizieq shihab?
apakah kejujuran juga diwarisi makruf amin?

banyak praduga tentang motivasi kedatangan umat islam di monas,mungkin karena faktor nama ketum MUI,jadi mereka berpikir "oh,ini resmi ada legitimasi mui..berangkat deh wong khatibnya ketum MUI"

sekali lagi,sebaiknya kedua pihak baik FPI maupun MUI memberi penjelasan tentang ketidakhadiran ketua mui di monas..

dan perlu sayah ulangi,JUJUR adalah DNA para nabi,dan ulama WAJIB mempunyai DNA itu..
konsistensi antara ucapan dan perbuatan pun merupakan DNA para nabi..

fulan wrote: TIDAK MAU DIPIMPIN OLEH KAFIR KARENA MAYORITAS WARGA JAKARTA ADALAH MUSLIM dan MEMINTA PENERAPAN SYARIAT ISLAM DALAM BERNEGARA.

dan sebaiknya pengucap tidak berkata "indonesia adalah negara hukum" selama masih banyak mengulang kata dalam quote..


rendah hati dan tidak sombong adalah DNA para nabi..dan menjadi teriris ketika seorang yang katanya ulama menyatakan ;

Kita hargai yang akan mengadakan demo tandingan, kelihatannya akan sangat beda rasanya aksi panggilan iman dan aksi karena duniawi”.

demo 212 adalah demo duniawi..silahkan bagi siapapun mengatakan sayah liberal,kafir,munafik dsb..tetapi faktanya adalah ;
kedatangan peserta demo adalah TANGKAP AHOK..

pengadilan belum digelar dan sebagian orang sudah menjatuhkan vonis..

apa yang ditulis dalam quote adalah kesombongan,karena meletakkan diri sendiri sebagai tolok ukur..
hukum diancam oleh sekumpulan massa..kesepakatan diancam oleh pengerahan massa dalam bungkus agama..dan kita semua paham bahwa TIDAK SEMUA muslim sepakat dengan pengerahan massa..

oh tidak..bila ulama seperti itu yang dijadikan panutan..lihatlah,betapa massa demo 212 adalah buih di lautan..

kepada abdullah gymnastiar..
sebaiknya berhenti menilai keimanan orang lain selama anda belum berdamai dengan diri sendiri..

katanya masih akan demo lagi mbah ... at least untuk 2 bulan kedepan

ada yang berpendapat demo dilakukan dekat2 imlek (pertengahan Januari dan awal Februari) ... bila nyatanya ahok belum juga ditahan

ttg alasan KH Ma'ruf Amin batal menjadi Khatib ... saya dapat beritanya begini :

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin, dikabarkan akan menjadi khatib shalat Jumat pada aksi 212 besok. Kabar itu diungkapkan Ketua Umum MUI DKI Jakarta, KH Syarifuddin Abdul Gani.

"Rencananya Kiai Ma'ruf Amin, tapi masih lihat sikon (situasi dan kondisi) besok ya," kata Syarifuddin kepada Republika.co.id, Kamis (1/12).

Ia menekankan, jadi tidaknya KH Ma'ruf Amin menjadi khatib Jumat di Aksi Bela Islam III, akan melihat perkembangan esok. Menurut Syarifuddin, itu terkait lokasi shalat Jumat di Monumen Nasonal (Monas) yang terbuka dan di bawah sinar matahari langsung, dengan kondisi kesehatan dari KH Ma'ruf Amin sendiri.

Terkait keikusertaannya, Syarifuddin sendiri masih belum bisa memastikan kehadirannya, dan tetap akan melihat suasana besok terlebih dulu. Namun, ia tetap mengapresiasi rencana umat Islam yang akan menggelar Aksi Bela Islam III, terlebih aksi disepakati untuk dilakukan dengan melakukan ibadah shalat bersama. "Saya Insya Allah, lihat suasana besok," ujar Syarifuddin.

KH Syarifuddin Abdul Gani sendiri baru saja selesai menggelar Jakarta International Islamic Conference, yang dihelat MUI DKI Jakarta dengan mendatangkan ulama-ulama dunia. Konferensi yang berlangsung pada 29 November-1 Desember 2016 tersebut, sukses melahirkan rumusan dakwah bernama Prakarsa Jakarta.

barusan juga baca
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/12/04/oho1cj257-ini-kisah-jokowi-jumatan-versi-habib-rizieq

republika wrote:Habib Rizieq bertasbih dan mengaku tidak tahu Presiden akan hadir. Yang ia tahu hanya khatib Jumat saat itu adalah Kiai Ma'ruf Amin. Sampai menjelang Jumat, Habib Rizieq dibisiki bahwa Kiai Ma'ruf berhalangan hadir. Wakilnya Kiai Ma'ruf, Ustaz Yunahan Ilyas, pun berhalangan sehingga Habib Rizieq yang menggantikannya.

kalau dibandingkan dengan ;

sayangku wrote:
pembatalan ini sudah disampaikan langsung kepada utusan Habib Rizieq Shihab yang datang ke kediaman KH Ma'ruf Amin pada Kamis (1/12) malam.

ada kontra indikasi hahaha..
yang pasti gak mungkin kedua sumber itu benar..
habib TAHU vs habib TIDAK TAHU..

dan siapapun yang menjadi khatib Jumat itu berarti absolut kecuali makmum kabur..apapun yang diomongkan si habib PASTI didengar presiden karena gak mungkin presiden maupun pampers dll akan interupsi..jadi kalo ada kaum salawi yang mengatakan ini manuver rizieq shihab uda pasti itu pendapat salah..karena secara prinsip (mikir positif,kyai makruf gak datang dan si habib jadi pengganti) ini bukan rekayasa atau taktik fpi untuk kuasai panggung..
dan kesediaan presiden bermakmum di monas itu juga lebih baik dibaca sebagai kewajaran untuk menemui hadirin karena cara hadirin bertamu uda bener..gak teriak2 liar seperti aksi 411..

dan lebih baik tidak ada demo lagi karena sebetulnya sudah gak ada alasan untuk itu kecuali alasan politis..seperti yang dikumandangkan habib dalam salah satu orasinya bahwa jakarta haram dipimpin oleh kafir..dan penolakan ini uda terjadi sejak 2012..penolakan ini dapat momentum.uda begitu aja..momentum karena ahok sendiri yang gak bisa jaga lisan..

masalah nista atau tidak,terkadang sayah berpikir seperti buya maarif..bahwa ahok lebih baik dihukum 400 tahun supaya mereka terpuaskan..

sebuah ungkapan dari si habib yang lebih baik dijadikan intropeksi buat habib sendiri ;

rizieq shihab wrote:''Yang kita evaluasi ini, jangan sampai banyaknya jumlah kita membuat kita sombong."

kalau berita ini gimana mbah ??

Advokat Tuntut Ganti Rugi Penistaan Agama oleh Ahok

RMOL. Kasus hukum yang membelit Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dipastikan terus bertambah.

Pasalnya, hari ini, Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) berencana mendaftarkan gugatan ganti rugi atas ulah Ahok ke Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

"Kami akan daftarkan gugatan ganti kerugian terhadap Ahok yang akan digabungkan dengan perkara pidana dugaan penodaan agama oleh Ahok," kata anggota ACTA, Habib Novel Bamukmin melalui pesan elektroniknya, Senin (5/12).

Menurut Novel, ulah Ahok yang telah menistakan agama karena menafsirkan surat Al Maidah 51 saat berpidato di Kepulauan Seribu, akhir September lalu, telah menyebabkan kerugian sangat besar terhadap umat Islam.

"Kami juga mendesak agar Ahok secepatnya dijebloskan ke penjara karena sudah berstatus tersangka," tegas Novel.

minta ganti rugi ... ada aturan dalam hukum Islam ga mbah ??

minta ganti rugi disini kok jadi kaya "uang kaget" gitu ya ... atau uang kerohiman gitu istilahnya



---------------------------------------

mbah abu wrote:ada kontra indikasi hahaha..
yang pasti gak mungkin kedua sumber itu benar..
habib TAHU vs habib TIDAK TAHU..

dan siapapun yang menjadi khatib Jumat itu berarti absolut kecuali makmum kabur..apapun yang diomongkan si habib PASTI didengar presiden karena gak mungkin presiden maupun pampers dll akan interupsi..jadi kalo ada kaum salawi yang mengatakan ini manuver rizieq shihab uda pasti itu pendapat salah..karena secara prinsip (mikir positif,kyai makruf gak datang dan si habib jadi pengganti) ini bukan rekayasa atau taktik fpi untuk kuasai panggung..
dan kesediaan presiden bermakmum di monas itu juga lebih baik dibaca sebagai kewajaran untuk menemui hadirin karena cara hadirin bertamu uda bener..gak teriak2 liar seperti aksi 411..

hmmm .... kalau saya pikir ... harusnya rizieq shihab sudah tau mbah

saya kok sekarang berpikir MUI sedang dalam usaha "mengundurkan diri" ya mbah ... tapi aksi bela Islam 1,2,3, dst sudah kadung bawa2 fatwa MUI ...

jadi kedepannya ... menurut saya MUI akan selalu bilang "kita ga ikut2an ya .... mau nyatut nama kita terserah ... tapi kita sudah ga ikut2an loh ... karena MUI maunya semua sejalan dengan proses hukum bukan bikin demo berjilid"

gimana kalau gini mbah ??

dee-nee wrote:

Menurut Novel, ulah Ahok yang telah menistakan agama karena menafsirkan surat Al Maidah 51 saat berpidato di Kepulauan Seribu, akhir September lalu, telah menyebabkan kerugian sangat besar terhadap umat Islam.

minta ganti rugi ... ada aturan dalam hukum Islam ga mbah ??

minta ganti rugi disini kok jadi kaya "uang kaget" gitu ya ... atau uang kerohiman gitu istilahnya

secara fiqh sih gamti rugi ada bila terkait dengan hubungan dagang/muamalat..
bila ada umat islam yang merugi yah itu tak lebih karena disebabkan oleh otot yang maksain kehendak..demo berkelanjutan..bukan ahoknya yg jadi sebab tetapi demo..ahok uda diproses hukum yah uda..gak perlu ada demo lagi..
dan kalo masih bilang rugi,yg rugi itu umat islam yg mana?
peserta demo?kalo uda niat ikhlas yah mustahil mereka bilang rugi..

ganti rugi oleh fiqih HANYA ada 2 penyebab ;
1. ada akad
2.ada kelalaian dalam pelaksanaan akad..


---------------------------------------

dee-nee wrote:

mbah abu wrote:ada kontra indikasi hahaha..
yang pasti gak mungkin kedua sumber itu benar..
habib TAHU vs habib TIDAK TAHU..
....

hmmm .... kalau saya pikir ... harusnya rizieq shihab sudah tau mbah

saya kok sekarang berpikir MUI sedang dalam usaha "mengundurkan diri" ya mbah ... tapi aksi bela Islam 1,2,3, dst sudah kadung bawa2 fatwa MUI ...

jadi kedepannya ... menurut saya MUI akan selalu bilang "kita ga ikut2an ya .... mau nyatut nama kita terserah ... tapi kita sudah ga ikut2an loh ... karena MUI maunya semua sejalan dengan proses hukum bukan bikin demo berjilid"

gimana kalau gini mbah ??

maka itu..apakah GNPF MUI ini BERANI pake nama orisinilnya yaitu FPI?

abu hanan wrote:

dee-nee wrote:

Menurut Novel, ulah Ahok yang telah menistakan agama karena menafsirkan surat Al Maidah 51 saat berpidato di Kepulauan Seribu, akhir September lalu, telah menyebabkan kerugian sangat besar terhadap umat Islam.

minta ganti rugi ... ada aturan dalam hukum Islam ga mbah ??

minta ganti rugi disini kok jadi kaya "uang kaget" gitu ya ... atau uang kerohiman gitu istilahnya

secara fiqh sih gamti rugi ada bila terkait dengan hubungan dagang/muamalat..
bila ada umat islam yang merugi yah itu tak lebih karena disebabkan oleh otot yang maksain kehendak..demo berkelanjutan..bukan ahoknya yg jadi sebab tetapi demo..ahok uda diproses hukum yah uda..gak perlu ada demo lagi..
dan kalo masih bilang rugi,yg rugi itu umat islam yg mana?
peserta demo?kalo uda niat ikhlas yah mustahil mereka bilang rugi..

ganti rugi oleh fiqih HANYA ada 2 penyebab ;
1. ada akad
2.ada kelalaian dalam pelaksanaan akad..

sip ... sudah mengerti



---------------------------------------

mbah abu wrote:

dee-nee wrote:

mbah abu wrote:ada kontra indikasi hahaha..
yang pasti gak mungkin kedua sumber itu benar..
habib TAHU vs habib TIDAK TAHU..
....

hmmm .... kalau saya pikir ... harusnya rizieq shihab sudah tau mbah

saya kok sekarang berpikir MUI sedang dalam usaha "mengundurkan diri" ya mbah ... tapi aksi bela Islam 1,2,3, dst sudah kadung bawa2 fatwa MUI ...

jadi kedepannya ... menurut saya MUI akan selalu bilang "kita ga ikut2an ya .... mau nyatut nama kita terserah ... tapi kita sudah ga ikut2an loh ... karena MUI maunya semua sejalan dengan proses hukum bukan bikin demo berjilid"

gimana kalau gini mbah ??

maka itu..apakah GNPF MUI ini BERANI pake nama orisinilnya yaitu FPI?

oh iya ya .... memang FPI-nya yang ga mau

makanya mbah abu menulis (contohnya) seperti ini ya

mbah abu wrote:banyak praduga tentang motivasi kedatangan umat islam di monas,mungkin karena faktor nama ketum MUI,jadi mereka berpikir "oh,ini resmi ada legitimasi mui..berangkat deh wong khatibnya ketum MUI"