25 Desember, Hari Kelahiran Yesus. Benarkah Demikian?

First topic message reminder :

Saudara/saudari saya dari forum LI. Subjek hari ini : "25 Desember, Hari Kelahiran Yesus. Benarkah Demikian?".

Sebelum kita membahas tentang subjek, saya pernah bertanya kepada teman Kristen saya, kenapa kalian merayakan hari natal? Kemudian dia menjawab, hari natal kan hari kelahiran juruselamat, jadi wajar dirayakan. Kemudian dia balik bertanya, apakah kalian juga merayakan hari Natal? Maka saya katakan ya dan tidak. Saya katakan ya, dalam pengertian saya, 25 desember adalah hari libur umum, sehingga saya biasanya mendapat hari libur sekitar 2-3 hari hampir setiap tahunnya, maka menjadi kesempatan untuk kami bertemu dengan teman - teman,keluarga dan kami menikmati hari yang menyenangkan. Tidak seperti anda merayakannya dengan berkencan, minum alkohol, berdansa dan sebagainya, tapi dengan cara tidak berdosa, kami merayakannya dengan suka ria. Maka terimakasih banyak karena sudah memberikan kami hari libur 2-3 hari setiap tahunnya. Maka dari sudut itu kami merayakan Natal, tapi kami tidak merayakan hari kelahirkan yesus pada hari itu, yaitu pada tanggal 25 desember karena Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember. Jika kami tahu persis tanggal kelahirannya seperti kami merayakan Maulid, yaitu hari kelahiran Nabi Muhammad Saw, maka mengapa tidak kami rayakan hari kelahirkan Yesus, bukankah kita (Muslim) Percaya padanya?

Maka, sejak kita percaya dengannya dan jika kita tau tanggal kelahirannya, maka mengapakah kita tidak merayakan hari natal, yaitu hari kelahiran Yesus? Itu karena tanggal 25 Desember bukanlah hari kelahiran Yesus yang sebenarnya adalah hari kelahiran tuhan penyembah berhala yaitu "sun god" (tuhan matahari) bukan "son of god) (anak tuhan) melainkan itu adalah tanggal kelahiran "sun god". Begini, menurut AL - Qur`an (QS 19:25) dan Injil (Lukas 2:8), Yesus tidak dilahirkan pada tanggal 25 desember, menurut AL - Qur`an dan AL - Kitab.

1. Pada AL - Kitab kita diberi tau, bahwa ketika Yesus lahir, pengembala keluar lapangan beserta ternaknya pada malam hari dan Palestina terletak dibagian utara dari bagian bumi yang pada musim dingin, yaitu pertengahan musim dingin, yaitu 25 desember sama dinginnya dengan diinggris. Jadi, jika pengembala keluar lapangan, maka pengembala pasti mati kedinginan begitu juga dengan ternaknya. Jadi, jika pengembala kelapangan, hal itu tidak mungkin terjadi pada tanggal 25 desember.

2. Dalam AL - Qur`an suci mengatakan kepada kita, bahwa ketika Yesus lahir, Maryam yaitu ibunya, dia menyendiri kesebuah tempat didaerah timur, bayi dilahirkan, suara terdengar, mengatakan kepadanya bahwa disini ada sungai, basuhlah dirimu, bersihkanlah dirimu dan goyanglah pangkal pohon kurma itu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak.

Kapankah anda bisa mendapat kurma masak dari pohon kurma yang dapat anda gugurkan? Tentu pada musim panas, pertengahan musim panas, tapi bukan pertengahan musim dingin. Jadi, dari penjelasan resmi AL - Qur`an, kita tau itu tidak terjadi pada desember dan pada penjelasan resmi AL - Kitab kita tau bahwa itu tidak terjadi pada desember. Maka saya katakan, anda merayakan hari kelahiran "tuhan matahari", bukan kelahiran "anak tuhan". Begini, orang - orang primitif dibagian utara dulu, sesaat datang musim dingin, dia bisa melihat matahari, lalu hari semakin dingin, 20 Desember, 21, 21, 22, 23, 24, lalu semakin dingin, kemudian terlihat seperti setan sedang mencoba menelan matahari (Awan), lalu sebelum 25 desember, orang primitif bisa merasakan sedikit perbedaan pada suhunya, mereka bisa melihat sekarang, perasaan gelap yang tadi disebabkan oleh setan, sekarang sudah dikuasai oleh matahari dan matahari telah terlahir kembali tanggal 25, kemduain pada tanggal 26, 27, 28, menjadi semakin panas. Jadi, 25 Desember adalah titik pergantian musim, maka "Sun God" lah yang terlahir kembali, bukannya "Son of God".

Maka saya katakan, hari itu adalah hari suci bagi penyembah berhala. Kemudian mereka jadikan 25 sebagai hari suci dan sejak Kristen melihat pertunjukan ini, bahwa mereka merayakan sekitar hari itu, lalu mereka ambil hari itu, kemudian mereka mulai merayakan hari natal. Seandainya kami tau tanggal kelahiran Yesus, maka pasti kami tidak akan ragu untuk merayakannya, namun tanggal 25 desember bukanlah hari kelahirannya.

Sekian. Salam sejahtera bagi kita semua

SEGOROWEDI wrote:

Seperti dicatat dalam dokumen Yahudi Rosh Hashana (dari abad kedua), sudah merupakan suatu kelaziman di kalangan Yahudi kuno untuk menyamakan hari kematian dan hari kelahiran bapak-bapak leluhur Israel. Dengan sedikit dimodifikasi, praktek semacam ini diikuti oleh orang-orang Kristen perdana ketika mereka mau menetapkan kapan Yesus Kristus dilahirkan. Sebetulnya, praktek semacam ini berlaku hampir universal dalam orang menetapkan hari kelahiran tokoh-tokoh besar dunia yang berasal dari zaman kuno. Dalam kepercayaan para penganut Buddhisme, misalnya, hari kelahiran, hari pencapaian pencerahan (samma sambuddha) dan hari kematian (parinibbana) Siddharta Gautama sang Buddha dipandang dan ditetapkan (pada tahun 1950 di Sri Langka) terjadi pada hari yang sama, yakni Hari Waisak atau Hari Trisuci Waisak.

Ketika orang-orang Kristen perdana membaca dan menafsirkan Keluaran 34:26b (bunyinya, “Janganlah engkau memasak anak kambing dalam susu induknya”), mereka menerapkannya pada Yesus Kristus. “Memasak anak kambing” ditafsirkan oleh mereka sebagai saat orang Yahudi membunuh Yesus; sedangkan frasa “dalam susu induknya” ditafsirkan sebagai hari pembenihan atau konsepsi Yesus dalam rahim Bunda Maria. Dengan demikian, teks Keluaran ini, setelah ditafsirkan secara alegoris, menjadi sebuah landasan skriptural untuk menetapkan bahwa hari kematian Yesus sama dengan hari pembenihan janin Yesus dalam kandungan ibunya, sekaligus juga untuk menuduh orang Yahudi telah bersalah melanggar firman Allah dalam teks Keluaran ini ketika mereka membunuh Yesus.

Kalau kapan persisnya hari kelahiran Yesus tidak diketahui siapapun, hari kematiannya bisa ditentukan dengan cukup pasti, yakni 14 Nisan dalam penanggalan Yahudi kuno, dan ini berarti 25 Maret dalam kalender Gregorian. Sejumlah bapak gereja, seperti Klemen dari Aleksandria, Lactantius, Tertullianus, Hippolytus, dan juga sebuah catatan dalam dokumen Acta Pilatus, menyatakan bahwa hari kematian Yesus jatuh pada tanggal 25 Maret. Demikian juga, Sextus Julianus Afrikanus (dalam karyanya Khronografai, terbit tahun 221), dan Santo Agustinus (menulis antara tahun 399 sampai 419), menetapkan 25 Maret sebagai hari kematian Yesus. Dengan demikian, hari pembenihan janin Yesus dalam rahim Maria juga jatuh juga pada 25 Maret.

Kalau 9 bulan ditambahkan pada hari konsepsi Yesus ini, maka hari kelahiran Yesus adalah 25 Desember. Sebuah traktat yang mendaftarkan perayaan-perayaan besar keagamaan, yang ditulis di Afrika dalam bahasa Latin pada tahun 243, berjudul De Pascha Computus, menyebut tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus. Hippolytus, dalam Tafsiran atas Daniel 4:23 (ditulis sekitar tahun 202), menyebut tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus. Sebuah karya yang ditulis dengan tangan, dalam bahasa Latin, pada tahun 354 di kota Roma, yang berjudul Khronografi, juga menyebut 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus Kristus.

Meskipun banyak dokumen dari abad ketiga sampai abad keempat menyebut tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus Kristus, tidak semua orang pada waktu itu menyetujui adanya perayaan hari Natal. Origenes, teolog Kristen dari Aleksandria, misalnya, dalam karyanya Homili atas Kitab Imamat, menyatakan bahwa “hanya orang-orang berdosa seperti Firaun dan Raja Herodes yang merayakan hari ulang tahun mereka.” Begitu juga, seorang penulis Kristen bernama Arnobus pada tahun 303 memperolok gagasan untuk merayakan hari kelahiran dewa-dewi.

Pada sisi lain, kalangan Montanus menolak kalau kematian Yesus jatuh pada 25 Maret; bagi mereka Yesus wafat pada 6 April. Dengan demikian 6 April juga hari konsepsi Yesus dalam kandungan Maria, ibunya. Kalau setelah 6 April ditambahkan 9 bulan, maka hari kelahiran Yesus jatuh pada 6 Januari. Di kalangan Gereja Timur (yang berbahasa Yunani), berbeda dari Gereja Barat (yang berbahasa Latin), hari Natal tidak dirayakan pada 25 Desember, tetapi pada 6 Januari.

Saya hanya melihat anda memutar jawaban sedemikian sehingga namun tidak mengenai inti. saya ulangi pertanyaan utama saya "Kenapa orang kristen merayakan natal tgl 25 desember dan tidak berubah, sementara tanggal kematian selalu berubah-ubah…penanggalan apa yang digunakan"

Jawaban anda sebenarnya memberi inspirasi kepada saya untuk menambah daftar pertanyaan, namun sepertinya anda pun masih kesulitan menjawab pertanyaan saya. Atau cukup mengiyakan pernyataan saya :

1. Bahwa anda menerima natal tanggal 25 desember adalah sebuah dogma dan doktrin gereja dan anda hanya menerima saja, tanpa mencari kebenarannya karena bagi anda itu tidak perlu terlepas dari berbagai gugatan mengenai natal itu sendiri.

2. Bahwa perbedaan yang saya maksud mengenai penetapan natal dan kematian/kenaikan juga adalah sebuah dogma/doktrin yang saya terima dari gereja tanpa mempertanyakan alasan kepada gereja.

Mungkin itulah yang disebut buta, bisu, dan tuli..buta karena berpura2 tidak tahu adanya keganjilan dan menerima dogma/doktrin apa adanya, bisu karena tidak mau menanyakan "ketidaksempurnaan" alkitab, tuli karena tidak bersedia menerima masukan dari orang lain, dan menganggap masukan dan kritikan orang hanyalah angin lalu.

Cukup sekian, silahkan jawab pertanyaan termudah saya tersebut.

baca judul tretnya!
baca penjelasan di atas!
dah terjawab kan?

tapi anda malah OOT
Kenapa orang kristen merayakan natal tgl 25 desember dan tidak berubah, sementara tanggal kematian selalu berubah-ubah…penanggalan apa yang digunakan"

SEGOROWEDI wrote:

Ketika orang-orang Kristen perdana membaca dan menafsirkan Keluaran 34:26b (bunyinya, “Janganlah engkau memasak anak kambing dalam susu induknya”), mereka menerapkannya pada Yesus Kristus. “Memasak anak kambing” ditafsirkan oleh mereka sebagai saat orang Yahudi membunuh Yesus; sedangkan frasa “dalam susu induknya” ditafsirkan sebagai hari pembenihan atau konsepsi Yesus dalam rahim Bunda Maria. Dengan demikian, teks Keluaran ini, setelah ditafsirkan secara alegoris, menjadi sebuah landasan skriptural untuk menetapkan bahwa hari kematian Yesus sama dengan hari pembenihan janin Yesus dalam kandungan ibunya,

yang ngasi benihnya sapa nihhh ? ........ baru terjadi pembenihan berarti blon hidup dong ........................... okey

ya elah.. masih aja muter muter.. sekarang malah bahas ga mutu.. kenapa tgl kelahiran tetap kenapa kematian berubah ubah.

ini kan krn ada "ritual" sabat disana!!!
jadi perayaan itu merujuk kepada "jumat agung"!! makanya selalu di peringati di hari jumat agar terdapat "memory" yg sama dengan jaman dulu!!

hal ini ga buat masuk surga bro!!! jangan bahas yg ga penting!!

orang kristen ga memperingati ini juga ga masuk neraka hahahahahaha..

ente merayakan natal di tanggal 17 agustus juga ga masalah....

ramayana wrote:ya elah.. masih aja muter muter.. sekarang malah bahas ga mutu.. kenapa tgl  kelahiran tetap kenapa kematian berubah ubah.

ini kan krn ada "ritual" sabat disana!!!
jadi perayaan itu merujuk kepada "jumat agung"!! makanya selalu di peringati di hari jumat agar terdapat "memory" yg sama dengan jaman dulu!!

hal ini ga buat masuk surga bro!!! jangan bahas yg ga penting!!

orang kristen ga memperingati ini juga ga masuk neraka hahahahahaha..

ente merayakan natal di tanggal 17 agustus juga ga masalah....

iyaaa ... memang gak mutu ..... bantuin tuh SW jawab pertanyaan aku ........... trus yang namanya sabat itu apa ? ..................... okey

Jagona wrote:

SEGOROWEDI wrote:

Ketika orang-orang Kristen perdana membaca dan menafsirkan Keluaran 34:26b (bunyinya, “Janganlah engkau memasak anak kambing dalam susu induknya”), mereka menerapkannya pada Yesus Kristus. “Memasak anak kambing” ditafsirkan oleh mereka sebagai saat orang Yahudi membunuh Yesus; sedangkan frasa “dalam susu induknya” ditafsirkan sebagai hari pembenihan atau konsepsi Yesus dalam rahim Bunda Maria. Dengan demikian, teks Keluaran ini, setelah ditafsirkan secara alegoris, menjadi sebuah landasan skriptural untuk menetapkan bahwa hari kematian Yesus sama dengan hari pembenihan janin Yesus dalam kandungan ibunya,

yang ngasi benihnya sapa nihhh ? ........ baru terjadi pembenihan berarti blon hidup dong ........................... okey

disini mbahas 25 desembernya, bukan benih-benihan..
jangan OOT!

SEGOROWEDI wrote:

Jagona wrote:

SEGOROWEDI wrote:

Ketika orang-orang Kristen perdana membaca dan menafsirkan Keluaran 34:26b (bunyinya, “Janganlah engkau memasak anak kambing dalam susu induknya”), mereka menerapkannya pada Yesus Kristus. “Memasak anak kambing” ditafsirkan oleh mereka sebagai saat orang Yahudi membunuh Yesus; sedangkan frasa “dalam susu induknya” ditafsirkan sebagai hari pembenihan atau konsepsi Yesus dalam rahim Bunda Maria. Dengan demikian, teks Keluaran ini, setelah ditafsirkan secara alegoris, menjadi sebuah landasan skriptural untuk menetapkan bahwa hari kematian Yesus sama dengan hari pembenihan janin Yesus dalam kandungan ibunya,

yang ngasi benihnya sapa nihhh ? ........ baru terjadi pembenihan berarti blon hidup dong ........................... okey

disini mbahas 25 desembernya, bukan benih-benihan..
jangan OOT!

aku kan mengiktui postingan anda ......................... hi hi hi

fokus ke 25 desembernya..
jangan menggok!

SEGOROWEDI wrote:
fokus ke 25 desembernya..
jangan menggok!

kelahiran dewa matahari lihat simbolnya di kepala patung yesus

simbol mana?

SEGOROWEDI wrote:
simbol mana?

hi hi hi .... simbol sinar matahari ................ okey aja

itu bukan (sinar) matahari..

lihat tuh gambarnya di trit agama pagan

http://www.laskarislam.com/t7558p25-ciri-ciri-agama-pagan?highlight=agama+pagan

sama persis, hasil copy paste :D

SEGOROWEDI wrote:
itu bukan (sinar) matahari..

lantas lingkaran apa dong ............ memang bukan matahari tetapi simbol matahari .................. ya kan ?

yang tahu tentu pelukisnya..
mengkin menggambarkan kekudusan

SEGOROWEDI wrote:
yang tahu tentu pelukisnya..
mengkin menggambarkan kekudusan

jangan pake mungkin yang pasti aja ................ yang melukis tentunya berdasarkan sumber yang dapat dipercaya ............................ okey

lha kan cuman back-ground dari obyek lukisan..
yang tahu tentu si pelukis sendiri..
saya menduganya untuk menggambarkan kekudusan sang obyek

SEGOROWEDI wrote:
lha kan cuman back-ground dari obyek lukisan..
yang tahu tentu si pelukis sendiri..
saya menduganya untuk menggambarkan kekudusan sang obyek

yang namanya "dugaan" sudah pasti jauh dari "kebenaran" ................. okey

lha kamu yang sok tahu..
background digambar semacam sinar aja, langsung dewa matahari
asal aja

SEGOROWEDI wrote:
lha kamu yang sok tahu..
background digambar semacam sinar aja, langsung dewa matahari
asal aja

yaa udah kalo gak mau mengakui mah ...... gak ada ruginya buat aku .......... okey

lha kalau kamu memaksa dirimu sendiri menganggap itu dewa matahari
kan rugi sendiri kamu.. dirinya sendiri dibodhi!
 

SEGOROWEDI wrote:

lha kalau kamu memaksa dirimu sendiri menganggap itu dewa matahari
kan rugi sendiri kamu.. dirinya sendiri dibodhi!
 

aku gak memaksa siapa-siapa apalagi diri sendiri ............ hi hi hi ngerasula...... okey