apa tanggapan Muslimin tentang FPI?

@All Non Muslim

Harap diperhatikan judul thread. Thread ini dikhususkan hanya untuk Muslim / Muslimah. Selanjutnya apabila masih ada post dr Non muslim akan kami delete dan tindak id yg bersangkutan.

By:mod

thulabul ilmi wrote:karena mereka masih saudara kita seiman, mereka saudara seaqidah,

thulabul ilmi wrote:kita berusaha berlaku adil lah dan jangan terlalu lebay juga,  
sampai komentar yang gak terlalu penting pun jadi permasalahan besar, ya namanya manusia, bisa khilaf, kita semua...
meskipun ada kesalahan-kesalahan pada mereka tapi kita tidak menutup mata pada kebaikan-kebaikan yang telah mereka lakukan...

seorang ulama salaf berkata:
"carikan seribu udzur bagi saudaramu."
...
kenapa ?
karena mereka masih saudara kita seiman, mereka saudara seaqidah,
berbeda sikap kita dengan yang tidak seaqidah,
apalagi mereka dicela saat berusaha untuk menegakkan syariat Islam,,
saya tidak katakan semua cara yang digunakan FPI benar,
memang niat yang baik juga harus diiringi dengan cara yang baik,
akan tetapi, paling tidak kita tidak berpartisipasi untuk menjatuhkan/mempermalukan saudara kita seiman di hadapan orang-orang liberal, orang-orang kafir..yang sungguh pasti sangat bahagia mereka melihatnya..

dan kalau memang niat kita baik, dan sangat ingin sekali rasanya nyeramahin mereka/protes...ya datang kepada mereka (habib R dkk), nasihati, jangan hanya dicela dari jauh, tidak manfaat...
kalo belum mampu nyeramahin, ya kita do'akan saja agar mereka mendapatkan hidayah, kita pun berdo'a agar kita juga ditunjuki ke jalan yang lurus dalam setiap langkah kita.
saling nasihat-menasihati, bukan niat menggurui, bukan berarti yang nulis ini juga sudah bisa baik semuanya
dan sudah berhasil mengamalkan semua yang ditulisnya dengan baik, akan tetapi sedang berusaha, dan berharap diberi nasihat juga apabila salah.

thulabul ilmi wrote:ketika ada yang berusaha menegakkan syariat meskipun belum dengan cara yang sempurna di cela, ketika ada yang berusaha merusak syariat dengan meyelewengkan aqidah umat islam, tutup mata. beginikah sikap kita ?
jangan begitu ya ikhwaan..

thulabul ilmi wrote:ketika ada yang berusaha menegakkan syariat meskipun belum dengan cara yang sempurna di cela, ketika ada yang berusaha merusak syariat dengan meyelewengkan aqidah umat islam, tutup mata. beginikah sikap kita ?
jangan begitu ya ikhwaan..

musicman wrote:Ah, perasaan anda kelewat sensi...
Ciri Khas VICTIM MENTALITY..

Nasihati getol, dinasihati gerah..

dah tuh..terusin diskusi SYiahnya...ya

musicman wrote:

thulabul ilmi wrote:ketika ada yang berusaha menegakkan syariat meskipun belum dengan cara yang sempurna di cela, ketika ada yang berusaha merusak syariat dengan meyelewengkan aqidah umat islam, tutup mata. beginikah sikap kita ?
jangan begitu ya ikhwaan..

Ah, perasaan anda kelewat sensi...
Ciri Khas VICTIM MENTALITY..

Nasihati getol, dinasihati gerah..

dah tuh..terusin diskusi SYiahnya...ya

TI wrote:ketika ada yang berusaha menegakkan syariat meskipun belum dengan cara yang sempurna di cela, ketika ada yang berusaha merusak syariat dengan meyelewengkan aqidah umat islam, tutup mata. beginikah sikap kita ?
jangan begitu ya ikhwaan..

isaku wrote:

musicman wrote:

thulabul ilmi wrote:ketika ada yang berusaha menegakkan syariat meskipun belum dengan cara yang sempurna di cela, ketika ada yang berusaha merusak syariat dengan meyelewengkan aqidah umat islam, tutup mata. beginikah sikap kita ?
jangan begitu ya ikhwaan..

Ah, perasaan anda kelewat sensi...
Ciri Khas VICTIM MENTALITY..

Nasihati getol, dinasihati gerah..

dah tuh..terusin diskusi SYiahnya...ya

mohon maaf sebelumnya... daripada mengeluarkan kata2 victim, gerah dll, intropeksi jauh lebih baik om
:)

terima kasih sudah diingatkan, daripada saya tanggapi.. nampak nya memang lebih baik saya juga introspeksi diri aja ya bro..   
jazakallahu khairan...

dee-nee wrote:

TI wrote:ketika ada yang berusaha menegakkan syariat meskipun belum dengan cara yang sempurna di cela, ketika ada yang berusaha merusak syariat dengan meyelewengkan aqidah umat islam, tutup mata. beginikah sikap kita ?
jangan begitu ya ikhwaan..

saya setuju dengan bung MM ... tapi mungkin dengan bahasa yang beda
menurut saya ,,,
seharusnya kalimat bung TI diatas adalah

"ketika ada yang berusaha menegakkan syariat meskipun belum dengan cara yang sempurna (tetap dikritik), ketika ada yang berusaha merusak syariat dengan meyelewengkan aqidah umat islam (tetap dikritik)

Adil ...

1. menegakkan syariat dengan cara yang salah (belum benar) sama saja tidak menegakkan syariat namanya
jadi apa yang harus dibela ??

2. terkait syiah (ntah kenapa jadi nyambung ke sini) ... itulah kenapa saya tanya di link Sunni vs Syiah >> apa yang harus dilakukan seorang muslim dan pemimpin muslim kepada syiah sesuai dengan nilai2 Islam ....

mungkin sdr. TI mau buka2 di google gimana pandangan FPI terkait syiah ??

thulabul ilmi wrote:

dee-nee wrote:

TI wrote:ketika ada yang berusaha menegakkan syariat meskipun belum dengan cara yang sempurna di cela, ketika ada yang berusaha merusak syariat dengan meyelewengkan aqidah umat islam, tutup mata. beginikah sikap kita ?
jangan begitu ya ikhwaan..

saya setuju dengan bung MM ... tapi mungkin dengan bahasa yang beda
menurut saya ,,,
seharusnya kalimat bung TI diatas adalah

"ketika ada yang berusaha menegakkan syariat meskipun belum dengan cara yang sempurna (tetap dikritik), ketika ada yang berusaha merusak syariat dengan meyelewengkan aqidah umat islam (tetap dikritik)

Adil ...

1. menegakkan syariat dengan cara yang salah (belum benar) sama saja tidak menegakkan syariat namanya
jadi apa yang harus dibela ??

2. terkait syiah (ntah kenapa jadi nyambung ke sini) ... itulah kenapa saya tanya di link Sunni vs Syiah >> apa yang harus dilakukan seorang muslim dan pemimpin muslim kepada syiah sesuai dengan nilai2 Islam ....

mungkin sdr. TI mau buka2 di google gimana pandangan FPI terkait syiah ??

1. lalu siapa yang anda anggap telah menegakkan syariat secara sempurna ?
"menegakkan syariat dengan cara yang salah (belum benar) sama saja tidak menegakkan syariat namanya"
lalu apa artinya mayoritas kaum muslimin tidak ada yang berusaha menegakkan syariat ?
apakah menunggu syariat ditegakkan secara sempurna baru kita katakan mereka menegakkan syariat dan berhak untuk mendapat pembelaan kita ?subhanallah....bisa jadi sampai kita wafat pun belum ada yang masuk kategori itu dimata kita...

thulabul ilmi wrote:
2. kenali agamanya dengan sumber yang benar (Al Qur'an dan Sunnah), kenali mereka (syiah),
lalu lakukan seperti apa yang telah kaum muslimin lakukan sebelumnya kepada kelompok-kelompok yang merusak aqidah umat islam...wallahu a'lam...

insya Allah  sebelum komentar disini, saya sudah tahu 'sedikit' (karna saya bukan anggota) bagaimana sepak terjang fpi, termasuk pandangan terhadap syiah...

quote dini wrote:misalnya kasus sampang .... syiah diusir dari tanah mereka .... >>> buat saya adalah kemunafikan yang luar biasa bila kita teriak2 protes berkaitan dengan pengusiran palestina dari israel ... tapi disatu pihak kita juga melakukan hal yang sama pada orang lain (yang beda akidah dengan kita)  
- apalagi ditambah dengan ancaman atau nasi bungkus >>> hanya supaya yang pink diatas ini mau tobat
ancaman : pemerintah baru akan mengembalikan rumah syiah (atau diperbolehkan masuk ke kampung halaman mereka lagi) hanya bila syiah mau tobat dan mengganti akidah mereka
nasi bungkus : siapa saja yang mau mengganti akidah akan diberikan bingkisan sebagai tanda syukur

dee-nee wrote:

thulabul ilmi wrote:
1. lalu siapa yang anda anggap telah menegakkan syariat secara sempurna ?
"menegakkan syariat dengan cara yang salah (belum benar) sama saja tidak menegakkan syariat namanya"
lalu apa artinya mayoritas kaum muslimin tidak ada yang berusaha menegakkan syariat ?
apakah menunggu syariat ditegakkan secara sempurna baru kita katakan mereka menegakkan syariat dan berhak untuk mendapat pembelaan kita ?subhanallah....bisa jadi sampai kita wafat pun belum ada yang masuk kategori itu dimata kita...

Yang bold : dunia bukan tempat mencari kesempurnaan .... manusia juga tidak ada pernah tercipta sempurna .... apakah setelah jaman Nabi Muhammad anda yakin ada manusia yang sempurna (termasuk semua ulama yang meriwayatkan hadist) ???
Artinya : sampai kita wafatpun memang tidak pernah kita mendapat kesempurnaan >> apalagi sempurna versi manusia

dee-nee wrote:
balik ke FPI : "Katakanlah salah bila memang salah" .... jangan sudah ketauan salah masih dibela hanya karena kita sudah hopeless (hopeless mencari kesempurnaan yang memang tidak pernah ada di dunia) ...
Ibaratnya : "Ya sudahlah ga ada rotan akarpun jadi .... ga sempurna juga ga papa, caranya salah pun ga papa, daripada tidak sama sekali" >>> ga lah ... saya ga akan mau seperti ini

Kalau saya ... saya akan fair mengatakan baik bila memang FPI melakukan hal yang baik .... (tapi thread ini tidak membahas perilaku baik FPI .... silahkan kalau anda mau .... anda buka thread baru yang fokus hanya pada perilaku baik FPI ....)

tapi ketika FPI bertindak salah (apalagi dengan membawa nama agama) ... apa yang harus dibela ??
salah ya salah ...
jangan hanya karena mencari2 yang sempurna .... maka yang salahpun langsung/bisa dimaklumi >>> padahal Islam jelas mensyaratkan tegaknya keadilan ...

merah : saya ga ngerti apa hubungannya dengan FPI dan mayoritas muslim di Indonesia ....

dee-nee wrote:

thulabul ilmi wrote:
2. kenali agamanya dengan sumber yang benar (Al Qur'an dan Sunnah), kenali mereka (syiah),
lalu lakukan seperti apa yang telah kaum muslimin lakukan sebelumnya kepada kelompok-kelompok yang merusak aqidah umat islam...wallahu a'lam...

insya Allah  sebelum komentar disini, saya sudah tahu 'sedikit' (karna saya bukan anggota) bagaimana sepak terjang fpi, termasuk pandangan terhadap syiah...

saya tidak meminta kita semua disini membela2 syiah ... tapi saya juga kurang setuju dengan perilaku buta dengan terlalu membela sunni atau golongan sendiri ....
Fokus saya adalah ... semua muslim ya muslim .... ada yang salah ya katakan salah (tidak peduli dari golongan, aliran dan mazhab manapun)  
anda katakan saya salahpun ... saya tidak ada masalah .... mari kita beragumentasi ...

Yang bold (khusus underline) : Begini ...
sunni merasa dia yang benar .... syiah merasa dia yang benar .... silahkan diteruskan eyel2an nya (toh sampai sekarang bung panda atau bung MM (misalnya) masih bisa memberikan argumen mereka tentang syiah ... bahwa syiah dan sunni tidak ada yang sesat) ....

Bila anda balik ke jaman Nabi Muhammad SAW .... memang jadi repot kalau dibandingkan dengan jaman sekarang .... karena sekarang ini sudah banyak sekali kelompok2 muslim  ... dengan bermacam2 pandangan mereka ....
sunni tidak sesat ... syiah sesat .... lalu bagaimana dengan wahabi ?? bagaimana dengan salafi ?? bagaimana dengan Islam Quranist (yang menolak semua hadist dan hanya menjujung Al Quran sebagai satu2nya rujukan mereka)

Apakah anda yakin kondisi sekarang ini bisa disamakan persis dengan kondisi Islam jaman Nabi ??
Apakah anda yakin kelompok2 lain tidak mungkin mengatakan sunni (anda) adalah kelompok yang sesat juga sesuai aliran mereka
bagaimana dan apa yang terjadi bila semua kelompok ini juga berkata seperti anda.
Bagaimana bila mereka bilang "lihatlah apa yang telah kaum muslimin lakukan sebelumnya kepada kelompok-kelompok yang merusak aqidah umat islam" .... dan kamu sunni adalah sesat
bagaimana bila anda yang tinggal di Iran ?? apakah anda berani berteriak "Hai orang syiah .... sesatlah kalian semua" ??

Jadi ... maksud saya disini .... sadarkah kita bahwa disini kita sangat "terlindungi" oleh faktor "mayoritas" ....
menjadi mayoritas itu ada enaknya ada repotnya ....
enak karena kita punya kebebasan beribadah serta melakukan apapun yang bisa dianggap benar oleh si "mayoritas"
repotnya karena manusia mempunyai akar sombong dan benci .... biasanya mayoritas (di negara manapun) sangat mudah terkena virus sombong dan benci ini .... masalahnya : Islam jelas meminta semua muslimin untuk bertindak adil ....  

oleh karena itu saya tanya .... (sutralah siapa yang benar dan salah dalam kasus syiah) .... tapi sebagai mayoritas
"apa yang harus dilakukan seorang muslim dan pemimpin muslim kepada syiah sesuai dengan nilai2 Islam"
apa pentingnya mengatakan si mayoritas benar dan si minoritas salah ... bila imbasnya justru mayoritas yang tidak berlaku adil sesuai dengan perintah Quran itu sendiri

Biru : coba sekarang saya tanya .... kira2 bagaimana jawaban anda sebagai Islam sunni ketika saya tanya tentang yang biru ?? Apakah anda bisa bersikap adil ??

quote dini wrote:misalnya kasus sampang .... syiah diusir dari tanah mereka .... >>> buat saya adalah kemunafikan yang luar biasa bila kita teriak2 protes berkaitan dengan pengusiran palestina dari israel ... tapi disatu pihak kita juga melakukan hal yang sama pada orang lain (yang beda akidah dengan kita)  
- apalagi ditambah dengan ancaman atau nasi bungkus >>> hanya supaya yang pink diatas ini mau tobat
ancaman : pemerintah baru akan mengembalikan rumah syiah (atau diperbolehkan masuk ke kampung halaman mereka lagi) hanya bila syiah mau tobat dan mengganti akidah mereka
nasi bungkus : siapa saja yang mau mengganti akidah akan diberikan bingkisan sebagai tanda syukur

apakah perilaku sunni (mayoritas) di quote atas masih mau anda bela juga ???
kalau saya ... NO WAY .... salah ya salah ... silahkan mengatakan syiah sesat ... tapi perilaku diatas pun bisa dikatakan sesat ...
kalau bung panda bilang sunni dan syiah tidak sesat ....
saya justru sebaliknya terkait dengan quote ..... jadi sekarang siapa disini yang tidak sesat ?? (kasarnya begitu)

hmm..
yang saya lihat dari tulisan diatas ini...
sepertinya ibu de-ne cuma sedang kebingungan aja karna banyak nya kelompok-kelompok dalam islam yang merasa dirinya paling benar  
tapi insya Allah, mudah-mudahan suatu hari kita akan tahu manakah jalan yang lurus itu... kalo kita mau belajar,
semoga Allah memberi kita hidayah untuk mengenali jalan-Nya yang lurus...

mb Dee wrote:toh sampai sekarang bung panda atau bung MM (misalnya) masih bisa memberikan argumen mereka tentang syiah

begini aja,
senangkah anda bila suatu hari melakukan kesalahan dan anda belum menyadari nya,
tapi kemudian teman-teman satu kelas/kantor anda hanya menggunjingi anda dibelakang,
mencaci maki, membongkar aib bahkan mungkin memfitnah anda,
kemudian tidak satupun dari mereka yang mau memberikan kesempatan anda untuk memberi penjelasan ?
dan tidak satupun dari mereka yang ingin menasihati anda, hanya senang mencaci-maki anda,
yang mereka tahu pokoknya anda begini, pokoknya anda begitu,
lalu diteriak-teriakan pula celaan-celaan itu di depan orang yang selama ini menjadi musuh anda (orang kafir)

lalu anda bisa terima ?

beginikah islam ? subhanallah....betapa jauhnya kita dari adab islam..

isaku wrote:

mb Dee wrote:toh sampai sekarang bung panda atau bung MM (misalnya) masih bisa memberikan argumen mereka tentang syiah

om MM belum turun :)
(sambil nyolek)

thulabul ilmi wrote:
lalu kenapa dikatakan,

"1. menegakkan syariat dengan cara yang salah (belum benar) sama saja tidak menegakkan syariat namanya
jadi apa yang harus dibela ??"

kalau begini pemikiran kita, tentu saja tidak akan ada yang bisa kita bela jadinya,
apa yang anda lakukan di forum ini ?
konsekuensinya, tidak ada yang menegakkan syariat dimata kita.. benarkah ini ??

atau sementara kita cela dulu saudara-saudara kita fpi di depan para kafirun..
karna mereka belum sempurna/belum benar menegakan syariat, tentu tidak...

thulabul ilmi wrote:apakah tujuan forum ini ?
bukankah salah satu tujuan nya adalah agar tegaknya syariat islam ?
apakah caranya sudah benar semua ?
apakah perlu kita cela admin dan moderator di depan umum jika ada kesalahan ?
bukankah kita akan menasihati nya melauli PM, sembunyi-sembunyi, dengan kata-kata yang lembut,
yang tidak menyakiti perasaan mereka...?

thulabul ilmi wrote:
karna seperti yang anda bilang sendiri kalau "sampai kita wafatpun memang tidak pernah kita mendapat kesempurnaan >> apalagi sempurna versi manusia " ??

thulabul ilmi wrote:
perlu diketahui juga, saya disini pun tidak menyuruh/menganjurkan anda-anda yang mungkin sangat 'anti fpi' untuk membela fpi, tidak sama sekali
saya hanya berusaha mengingatkan, tidak untuk menjelek-jelekan saudara se-aqidah di depan mata kafirun
karna mereka masih punya hak-hak sebagaimana kaum muslimin lain nya,
jika memang niat kita benar kita nasihati mereka dari cara-caranya yang salah,
jangan malah kita seolah-olah membantu syaitan untuk menjerumuskan mereka..
kenapa ?
ya karna sikap kita yang hanya mencela tanpa mendakwahi...
mungkin hanya akan menimbulkan kemarahan, memperkeras hati mereka dari menerima kebenaran..
*padahal mereka akan sangat senang bila diberi masukan yang positif

thulabul ilmi wrote:dan yang paling penting,
"paling tidak kita tidak berpartisipasi untuk menjatuhkan/mempermalukan saudara kita seiman di hadapan orang-orang liberal, orang-orang kafir..yang sungguh pasti sangat bahagia mereka melihatnya.."

thulabul ilmi wrote:
benar...shahih.... katakanlah salah jika memang salah, tapi ada juga adab dalam islam tentang bagaimana cara menasihati saudaranya
memang siapa yang hopeless ?? oow
memang siapa yang berpikiran "caranya salah pun ga papa" ?? tidak ada...subhanallah

thulabul ilmi wrote:begini aja,
senangkah anda bila suatu hari melakukan kesalahan dan anda belum menyadari nya,
tapi kemudian teman-teman satu kelas/kantor anda hanya menggunjingi anda dibelakang,
mencaci maki, membongkar aib bahkan mungkin memfitnah anda,
kemudian tidak satupun dari mereka yang mau memberikan kesempatan anda untuk memberi penjelasan ?
dan tidak satupun dari mereka yang ingin menasihati anda, hanya senang mencaci-maki anda,
yang mereka tahu pokoknya anda begini, pokoknya anda begitu,
lalu diteriak-teriakan pula celaan-celaan itu di depan orang yang selama ini menjadi musuh anda (orang kafir)

lalu anda bisa terima ?
beginikah islam ? subhanallah....betapa jauhnya kita dari adab islam

thulabul ilmi wrote:".....
Imam Ibnu Hibban (wafat tahun 534 H) berkata, Nasehat itu merupakan kewajiban manusia semuanya, sebagaimana telah kami sebutkan sebelum ini, tetapi dalam teknik penyampaiannya haruslah dengan cara rahasia, tidak boleh tidak, karena barangsiapa yang menasehati saudaranya dihadapan orang lain maka berarti dia telah mencelanya, dan barangsiapa yang menasehatinya secara rahasia maka dia telah memperbaikinya. Sesungguhnya menyampaikan dengan penuh perhatian kepada saudaranya sesama muslim adalah kritik yang membangun, lebih besar kemungkinannya untuk diterima dibandingkan menyampaikan dengan maksud mencelanya.

Kemudian Imam Ibnu Hibban menyebutkan dengan sanadnya sampai kepada Sufyan, ia berkata, Saya berkata kepada Mis''ar, ''Apakah engkau suka apabila ada orang lain memberitahumu tentang kekurangan-kekuranganmu?'' Maka ia berkata, ''Apabila yang datang adalah orang yang memberitahukan kekurangan-kekuranganku dengan cara menjelek-jelekkanku maka saya tidak senang, tapi apabila yang datang kepadaku adalah seorang pemberi nasehat maka saya senang''.

Kemudian Imam Ibnu Hibban berkata bahwa Muhammad bin Said al Qazzaz telah memberitahukan kepada kami, Muhammad bin Mansur telah menceritakan kepada kami, Ali ibnul Madini telah menceritakan kepadaku, dari Sufyan ia berkata, Talhah datang menemui Abdul Jabbar bin Wail, dan di situ banyak terdapat orang, maka ia berbicara dengan Abdul Jabbar menyampaikan sesuatu dengan rahasia, kemudian setelah itu beliau pergi. Maka Abdul Jabbar bin Wail berkata, ''Apakah kalian tahu apa yang ia katakan tadi kepadaku?'' Ia berkata, ''Saya melihatmu ketika engkau sendang shalat kemarin sempat melirik ke arah lain''.

Imam Ibnu Hibban berkata, Nasehat apabila dilaksanakan seperti apa yang telah kami sebutkan akan melanggengkan kasih sayang, dan menyebabkan terealisasinya ukhuwah.

Imam Ibnu Hazm (wafat tahun 456H) berkata, Maka wajib atas seseorang untuk selalu memberi nasehat, baik yang diberi nasehat itu suka ataupun benci, tersinggung atau tidak tersinggung. Apabila engkau memberi nasehat maka nasehatilah secara rahasia, jangan dihadapan orang lain, dan cukup dengan memberi isyarat tanpa terus terang secara langsung, kecuali apabila orang yang dinasehati tidak memahami isyaratmu maka harus secara terus terang. Janganlah engkau menasehati orang lain dengan syarat nasehatmu harus diterima. Apabila engkau melampaui adab-adab tadi maka engkau yang dzalim bukan pemberi nasehat, dan gila ketaatan serta gila kekuasaan bukan pemberi amanat dan pelaksana hak ukuwah. Ini (-yakni memberi nasehat dengan syarat harus diterima-) bukanlah termasuk hukum akal dan hukum persahabatan melainkan hukum rimba, bagaikan seorang penguasa dengan rakyatnya dan tuan dengan hamba sahayanya.

Imam Ibnu Rajab (wafat tahun 795H) berkata, Al Fudhail (wafat tahun 187H) berkata, ''Seorang mukmin menutup (aib saudaranya) dan menasehatinya sedangkan seorang fajir (pelaku maksiat) membocorkan (aib saudaranya) dan memburuk-burukkannya''.

Apa yang disebutkan oleh al Fudhail ini merupakan ciri antara nasehat dan memburuk-burukkan, yaitu bahwa nasehat itu dengan cara rahasia sedangkan menjelek-jelekkan itu ditandai dengan penyiaran. Sebagaimana dikatakan, ''Barangsiapa mengingatkan saudaranya ditengah-tengah orang banyak maka ia telah menjelek-jelekkannya..."

selengkapnya..
http://assunnah-qatar.com/artikel/akhlaq-dan-nasehat/302-adab-mulia-menasehati-saudara-kita.html

thulabul ilmi wrote:
hmm..
yang saya lihat dari tulisan diatas ini...
sepertinya ibu de-ne cuma sedang kebingungan aja karna banyak nya kelompok-kelompok dalam islam yang merasa dirinya paling benar  
tapi insya Allah, mudah-mudahan suatu hari kita akan tahu manakah jalan yang lurus itu... kalo kita mau belajar,
semoga Allah memberi kita hidayah untuk mengenali jalan-Nya yang lurus...