Bagaimana Konsep keselamatan menurut Alquran

First topic message reminder :

Bagaimana kah konsep keselamatan menurut alquran..?
Apakah cukup dengan Pahala saja..?

Kalau cukup dengan pahala, bagaimana kah kalian mengetahui pahala kalian sudah cukup atau belum..?

aliumar wrote:
nah kembali, ke ayat2 quran.
Dengan jelas quran menggunakan parameter penimbangan amal dan dosa utk menentukan nasib akhir seseorang.
Artinya seorang mukmin pun jika ternyata setelah dinilai menggunakan parameter penimbangan amal dan dosa, ternyata amal nya kurang dari dosanya--ringan timbangan (kebaikan) nya--maka sekalipun ia beriman (mukmin), tetap saja ia akan KEKAL di neraka.

Langsung saja, kriteria orang yang "ringan timbangan", ada pada ayat2 selanjutnya.

Silahkan dituliskan, menurut bahasa anda, kriteria2 tersebut.

spesial buat si ebi:

SEGOROWEDI wrote:Az-Zukhruf:74
Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahannam.

konsepnya:
supaya selamat: JANGAN BERBUAT DOSA!

kamu selamat/tidak, bi?

baca juga ayat selanjutnya :

QS. 43:78. Sesungguhnya Kami benar-benar telah membawa kebenaran kepada kamu tetapi kebanyakan di antara kamu benci pada kebenaran itu.

menolak kebenaran = mengingkari Tuhan = kafir = kekal di neraka!

taruhlah kafir terazab di neraka jahanam..
bagaimana dengan kamu? padahal konsepnya adalah:
Az-Zukhruf:74
Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahannam.

SEGOROWEDI wrote:

spesial buat si ebi:

SEGOROWEDI wrote:Az-Zukhruf:74
Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahannam.

konsepnya:
supaya selamat: JANGAN BERBUAT DOSA!

kamu selamat/tidak, bi?

Ok ............

Khusus ini saya jawab:

Tuhan Maha Menepati Janji, jadi jawaban saya adalah YA!
Dengan syarat saya bisa mempertahankan kelurusan dan kewarasan saya.
Karena itu saya harus selalu berdoa, agar dilindungi dari kesesatan.

Bisa saja kan, saya menjadi sesat kalau saya mendapat kecelakaan yang fatal di kepala tapi tidak sampai meninggal..
[Astagh...]

Jelas ya?

alloh maha menepati janji..
dan ini janjinya:
Az-Zukhruf:74
Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahannam.

apakah kamu mau bilang, kamu tidak pernah
dan tidak akan pernah berbuat dosa?

SEGOROWEDI wrote:
alloh maha menepati janji..
dan ini janjinya:
Az-Zukhruf:74
Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahannam.

apakah kamu mau bilang, kamu tidak pernah
dan tidak akan pernah berbuat dosa?

Nggak nyambung ..................

Baca post nomor #74 dan #78

konsepnya kan ini:
Az-Zukhruf:74
Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahannam.

kamu berani bilang bakal selamat..
berarti kamu tidak pernah berbuat dosa dan
tidak akan pernah berbuat dosa, yakin?

SEGOROWEDI wrote:
konsepnya kan ini:
Az-Zukhruf:74
Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahannam.

kamu berani bilang bakal selamat..
berarti kamu tidak pernah berbuat dosa dan
tidak akan pernah berbuat dosa, yakin?

Nggak nyambung kok diulang-ulang ....................
Belum minmum obat ya wed .............. ??

Kalau belum minum obat, maka lebih baik minggir dulu, berikan kesempatan pada yang lain ........
............... okey ...

kamu bilang bakal selamat dari azab kekal di neraka
padahal konsep keselamatan alloh: TIDAK BERBUAT DOSA
berarti kamu merasa tidak berdosa dan tidak akan pernah berbuat dosa
yakin?

SEGOROWEDI wrote:
kamu bilang bakal selamat dari azab kekal di neraka
padahal konsep keselamatan alloh: TIDAK BERBUAT DOSA
berarti kamu merasa tidak berdosa dan tidak akan pernah berbuat dosa
yakin?

Ayat yang kamu ajukan dengan pertanyaannya, babar blas nggak nyambung.
Makanya saya tanya: "Udah minum obat belom?"
Apakah kamu yakin, kalau hari ini kamu sudah minum obat .....................

nyambung dong..
ini konsep keselamatannya:
Az-Zukhruf:74
Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahannam.

BERDOSA -> AZAB KEKAL NERAKA JAHANAM
BERDOSA -> TIDAK SELAMAT

EbisuSensei wrote:@alex

saya minta bukti apa ya, di post #67?

ada/tidak?

siapa yang bicara bukti di situ..???

alex77 wrote:
siapa yang bicara bukti di situ..???

Oh maaf ...........

Maksud saya, saya minta anda untuk menunjukkan apa?
Karena saya pikir saya sudah dengan jelas menulis.

Silahkan!

konsep keselamatan menurut quran:
JANGAN/TIDAK BERBUAT DOSA

muslim/muslimah kafah setuju?

alex77 wrote:Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali siapa saja yang bertaubat. (QS. al-Furqan: 68-70)

orang yang berbuat zina akan kekal dalam neraka..

"membunuh &/ berzina" disitu adalah yang setara dengan "menyembah ilah yang lain beserta Allah", yaitu menyekutukan Allah dengan hawa nafsunya, karena mereka melakukannya dengan tanpa menyesal/merasa bersalah, jadi perbuatan "membunuh &/ berzina"nya terhitung perbuatan musyrik/kafir!

alex77 wrote:saya bukan bilang pada akhirnya tidak akan masuk..
saya hanya bilang bahwa Tidak ada kepastian

silahkan anda simak kembali kalimat saya..

kalau anda tidak bisa memastikan, berarti anda juga tidak tau/tidak bisa memastikan apakah amal anda telah cukup untuk membawa anda masuk kesurga...? berarti tidak ada kepastian bagi anda masuk surga atau tidak...

jika maksud anda begitu, maka berarti penggunaan istilah yang benar adalah "tidak ada kepastian langsung masuk", jangan hanya "tidak ada kepastian masuk" saja!

alex77 wrote:inilah kepastiannya bagi umat muslim..
QS. 19:71. Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.

baca ayat sebelumnya & sesudahnya, "mendatangi" belum tentu masuk!

alex77 wrote:menurut anda Kudus itu apa..?
sekecil apa pun dosa tetaplah dosa...
anda mengerti pribahasa "gara-gara nila setitik, rusak susu sebelangan..?

sekecil apapun gimana? orang sudah nggak ada lagi kok!

alex77 wrote:apakah menurut anda muhammad terlibat dalam proses penghakiman..?
muhammad saja tidak tau apa yang akan terjadi dengannya..

QS. 46:9 Katakanlah: "Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan".

keterlibatan para Rasulullah hanya sebatas sebagai saksi ahli, akan perbuatan/amal lahiriyah saja! sedangkan ayat tsb, bermaksud bahwa pengetahuan (akhirat) seorang Rasul itu bukanlah berasal dari diri Rasul secara pribadi (melainkan dari Tuhan) serta hanya sebatas apa yang Tuhan wahyukan kepadanya saja!

frontline defender wrote:
"membunuh &/ berzina" disitu adalah yang setara dengan "menyembah ilah yang lain beserta Allah", yaitu menyekutukan Allah dengan hawa nafsunya, karena mereka melakukannya dengan tanpa menyesal/merasa bersalah, jadi perbuatan "membunuh &/ berzina"nya terhitung perbuatan musyrik/kafir!

kalau kafir kan berarti langsung masuk neraka..

kalau hawa nafsu di setarakan dengan menyembah ilah lain, maka tak ada satupun yang terbebas dari menyekutukan allah dengan hawa nafsu, dan semua nya adalah kafir.. berarti semuanya kekal di neraka,

frontline defender wrote:
jika maksud anda begitu, maka berarti penggunaan istilah yang benar adalah "tidak ada kepastian langsung masuk", jangan hanya "tidak ada kepastian masuk" saja!

hmmmm..... anda simak kembali diskusinya dari awal... terutama pada #26 dan #29 jangan asal maen quote gitu aja...

ini coba saya kutip:

saya:

alex77 wrote:kalau anda tidak bisa memastikan, berarti anda juga tidak tau/tidak bisa memastikan apakah amal anda telah cukup untuk membawa anda masuk kesurga...? berarti tidak ada kepastian bagi anda masuk surga atau tidak...

anda

frontline defender wrote:
tidak langsung masuk, bukan berarti pada akhirnya tidak akan masuk!

saya

alex77 wrote:
saya bukan bilang pada akhirnya tidak akan masuk..
saya hanya bilang bahwa Tidak ada kepastian

dari awal pernyataan saya : tidak ada kepastian masuk surga atau tidak..
tidak ada saya katakan akhirnya tidak akan masuk

frontline defender wrote:baca ayat sebelumnya & sesudahnya, "mendatangi" belum tentu masuk!

trus apa tujuannya mendatangi..?
ingat: kalau memang itu firman allah.. setiap firman yang keluar dari mulut allah tidak pernah sia2....

frontline defender wrote:sekecil apapun gimana? orang sudah nggak ada lagi kok!

anda belum jawab pertanyaan saya: Kudus itu apa menurut anda..?

frontline defender wrote:
keterlibatan para Rasulullah hanya sebatas sebagai saksi ahli, akan perbuatan/amal lahiriyah saja! sedangkan ayat tsb, bermaksud bahwa pengetahuan (akhirat) seorang Rasul itu bukanlah berasal dari diri Rasul secara pribadi (melainkan dari Tuhan) serta hanya sebatas apa yang Tuhan wahyukan kepadanya saja!

berarti allah anda kurang ahli dalam memutuskan..?
atau allah anda bukanlah allah yang maha tahu, sehingga butuh saksi ahli...?

alex77 wrote:
berarti allah anda kurang ahli dalam memutuskan..?
atau allah anda bukanlah allah yang maha tahu, sehingga butuh saksi ahli...?

Para Nabi dan para Rasul memberikan kesaksian, hanyalah bagian dari proses.
Ada proses maupun tidak, adalah kehendak dari Tuhan semata.
Seaindainya dikehendaki tanpa ada proses, maka tidak akan ada proses.

btw, post saya yg terakhir silahkan ditanggapi, karena masih ada terusannya.
Dan tolong jangan linglung sendiri dulu.

Yang masalah kata 'semoga' udah selesai belum?

EbisuSensei wrote:

alex77 wrote:
berarti allah anda kurang ahli dalam memutuskan..?
atau allah anda bukanlah allah yang maha tahu, sehingga butuh saksi ahli...?

Para Nabi dan para Rasul memberikan kesaksian, hanyalah bagian dari proses.
Ada proses maupun tidak, adalah kehendak dari Tuhan semata.
Seaindainya dikehendaki tanpa ada proses, maka tidak akan ada proses.

masak tuhan ga bisa memastikan ada proses atw tidak...
trus apa gunanya allah mengeluarkan ayat itu..?
disini kembali anda tunjukkan ketidak maha tahuan allah dan tidak ada kepastian akan apa yang akan dilakukan tuhan...

EbisuSensei wrote:
btw, post saya yg terakhir silahkan ditanggapi, karena masih ada terusannya.
Dan tolong jangan linglung sendiri dulu.

Yang masalah kata 'semoga' udah selesai belum?

siapa yang linglung bung Ebi..
justru anda yang linglung dengan pernyataan anda...

EbisuSensei wrote:
Setahu saya tidak ada seorang Muslim yang beriman dan bertaqwa, disebut "ringan timbangan".
Silahkan ditunjukkan kalaulah ada.

lah... anda yang buat pernyataan, masak saya yang harus nunjukan..? aneh..

mengenai kata semoga:
pertanyaan saya di situ:

alex77 wrote:apakah allah tidak dapat mampu memberikan jaminan sehingga ia harus mengatakan "semoga..."?

jawaban anda

EbisuSensei wrote:Janji Tuhan, kepada orang yang beriman dan bertaqwa, ada pada ayat2 yang lain.
Yang penting nggak usah tutup mata, bahwa janji tersebut ada.
Dsini sengaja saya bedakan antara jaminan dan janji.
Karena masalah jaminan ada sendiri.
Dan tentunya panjang pembahasannya

trus anda ulangi lagi jawaban anda

EbisuSensei wrote:Maksud anda janji?
Sudah saya bilang masalah jaminan ada sendiri.

Kita bahas yang masalah janji dulu.

trus saya jawab:

alex77 wrote:ya udah... terserah anda mau jelaskan yang mana dulu....

anda menjawab

EbisuSensei wrote:
Misalkan ada orang yang sesat.
.............Berikutnya dia bertobat atas kesesatannya.
.............Berikutnya dia kembali sesat, sampai ajalnya.

Tentu contoh ini adalah contoh orang yang merugi, karena pertobatan yang dia lakukan menjadi sia-sia.
Maka dari itu, ayat tersebut tertulis kata 'semoga', sebagai penekanan agar setiap manusia bersungguh-sungguh dalam pertobatannya.

Jelas ya?

apa seperti ini jawaban..?
disitu anda malah berandai2....

maaf.. contoh anda seperti main hitungan kancing baju...
1. .............Berikutnya dia bertobat atas kesesatannya.
2. .............Berikutnya dia kembali sesat
3. .............Berikutnya dia bertobat atas kesesatannya.
4. .............Berikutnya dia kembali sesat
5. .............Berikutnya dia bertobat atas kesesatannya.
6. .............Berikutnya dia kembali sesat, sampai ajalnya.
kalau kancing baju cmn sampe 5, berarti beruntung lah dia..
kalau kancing baju sampe 6, berarti rugi la dia

yah.. semoga aja kancing baju nya cmn 5...

@alex

Secara sekilas, anda seperti menanyakan: "kenapa jari manusia ada lima", atau "kenapa manusia bisa mati", dan lain lain.

Saya kira pertanyaan ini aneh.

alex77 wrote:
lah... anda yang buat pernyataan, masak saya yang harus nunjukan..? aneh..

Baguslah kalo begitu, karena saya sendiri tidak menemukan.

Sekarang, silahkan jelaskan bagaimana orang yang "ringan timbangan" itu, menurut ayat2 yang sesudahnya, dengan bahasa anda yang ringkas.

Silahkan!

Oh ya, maksud saya, orang yang meninggal dalam keadaan sesat, maka pertobatan yang pernah dia lakukan terhadap kesalahannya, menjadi tidak berarti.
Nggak ada hubungannya dengan kancing baju disini.

EbisuSensei wrote:@alex

Secara sekilas, anda seperti menanyakan: "kenapa jari manusia ada lima", atau "kenapa manusia bisa mati", dan lain lain.

Saya kira pertanyaan ini aneh.

lha.. itu kan menurut kilasan anda..

apa yang aneh dari pertanyaan saya:

"apakah allah tidak dapat mampu memberikan jaminan sehingga ia harus mengatakan "semoga..."?"

alex77 wrote:
"apakah allah tidak dapat mampu memberikan jaminan sehingga ia harus mengatakan "semoga..."?"

Yang memberikan jaminan tersebut adalah manusia sendiri.
Asal manusia memilih jalan yang benar, maka manusia akan tinggal di surga.

Sesat ataupun tidak adalah pilihan manusianya sendiri.

EbisuSensei wrote:

alex77 wrote:
lah... anda yang buat pernyataan, masak saya yang harus nunjukan..? aneh..

Baguslah kalo begitu, karena saya sendiri tidak menemukan.

anda yang buat pernyataan, anda yang menyimpulkan sendiri...

EbisuSensei wrote:
Sekarang, silahkan jelaskan bagaimana orang yang "ringan timbangan" itu, menurut ayat2 yang sesudahnya, dengan bahasa anda yang ringkas.

Silahkan!

harusnya anda yang memberi penjelasan...

sudah jelas ayat 103 itu tidak ada sangkut pautnya dengan orang kafir..
orang yang ringan timbangannya adalah orang yang kebaikannya lebih kecil dari kejahatannya.

Al-Qaari'ah 8-9. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah

EbisuSensei wrote:Oh ya, maksud saya, orang yang meninggal dalam keadaan sesat, maka pertobatan yang pernah dia lakukan terhadap kesalahannya, menjadi tidak berarti.
Nggak ada hubungannya dengan kancing baju disini.

kalau saya coba analogikan:
sesat = perbuatan jahat
Tobat = Perbuatan baik

orang yang meninggal dalam keadaan "perbuatan jahat", maka "Perbuatan baik" yang perna dia lakukan  menjadi tidak berarti
dan kalua saya balik kalimat tersebut
orang yang meninggal dalam keadaan "Perbuatan baik", maka "perbuatan jahat" yang perna dia lakukan  menjadi tidak berarti

berarti amal soleh tidak diperhitungkan, dan jelas bertentangan dengan ayat 102 dan 103..

cara anda memberi contoh itulah yang seperti kancing baju...

EbisuSensei wrote:

alex77 wrote:
"apakah allah tidak dapat mampu memberikan jaminan sehingga ia harus mengatakan "semoga..."?"

Yang memberikan jaminan tersebut adalah manusia sendiri.
Asal manusia memilih jalan yang benar, maka manusia akan tinggal di surga.

Sesat ataupun tidak adalah pilihan manusianya sendiri.

manusia memberi jaminan keselamatan atas dirinya sendiri...?
dari mana anda dapat ajaran itu..?
berarti jelaslah allah swt tidak menjamin umat nya untuk masuk surga...

bung Ebi... jaminan sama pilihan itu beda lho...

jaminan itu adalah kepastian.. pilihan itu adalah hak..
justru manusia lah yang memilih untuk menerima jaminan itu atau tidak..

misalkan begini:
Adapun orang yang beriman dan bertaqwa, maka mereka pasti Aku masuk kan ke dalam surga

itu lah jaminan..
sekrng tinggal pilihan anda..
kalau anda memilih beriman dan bertaqwa, maka anda pasti masuk surga
kalau anda memilih tidak beriman dan bertaqwa, maka anda pasti masuk neraka

sederhana bukan pengertiannya.