AllohSWT Ternyata Juga di Tauhid kan Quraish.

First topic message reminder :

Sebagai mana tuduhan umum Islam kepada kaum Quraish sebagai kaum musyrikin memperserikatkan Alloh dengan ke tiga putrinya adalah kurang tepat.
Karena kita bisa melihat bahwa mereka juga menyembah Alloh bahkan mentauhidkannya sebagi pencipta tunggal alam semesta.
Dan banyak kita Muslim menyangka yang di sembah kaum Quraish adalah bukan Alloh SWT, itu tidak tepat karena kita bisa melihat pada

Surah Al-Ankakabut (29).63
Jika engkau tanyakan kepada mereka kaum musyrikin "Siapa yang menurunkan air dari langit yang dengan sebab itu hidup kembali bumi setelah matinya?" Maka mereka akan mengatakan,"Allah". Katakanlah:"Segala puji bagi Allah", tetapi mereka banyak tidak memahaminya.

Apakah kita Muslim masih mengingkari bahwa yang di sembah Quraish bukan Alloh SWT?

frontline defender wrote:

oglikom wrote:

frontline defender wrote:

oglikom wrote:

frontline defender wrote:
ya tetep Tauhid lah, kan biarpun mendapat syafaat, tapi kalau Allah tidak mengijinkannya memperoleh syafaat, kan syafaatnya tidak berguna!

Anda sedang kumur-kumur atau nglindur.
Biarpun......mendapat .......tidak berguna, ya amburadul CP!

tidak begitu jika syafaat yang dimaksud, hanya berupa kesaksian yang mendukung/harapan/doa!

Apa bedanya dengan para Quraisy dan kalian Islam? Tidak ada.

jelas ada :

QS. 10:18. Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: "Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada kami di sisi Allah". Katakanlah: "Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) dibumi?" Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dan apa yang mereka mempersekutukan (itu).

1. Pemberi Syafaat tsb disembah/diposisikan sejajar dengan Allah/Pemilik Syafaat, sehingga dengan begitu yang mereka maksud dengan syafaat adalah pemberian ampunan dari Pemberi Syafaat tsb, bukan pemohonan ampunan dari Pemberi Syafaat kepada Allah!

Kalau masalahnya menempatkan posisi PEMBERI dan PEMILIK ayat tersebut sudah menjelaskan bahwa "Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada kami di sisi Allah", berarti hanya berupa kesaksian yang mendukung/harapan/doa".
Yang berbeda hanya pihak Quraisy tidak mengakui Muhammad sebagai PEMBERI syafa'at seperti kalian Islam.

"Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) di bumi"?

Inipun seharusnya berlaku bagi semua PEMBERI syafa'at, jika Alloh SWT memang maha tahu tidak memerlukan makelar, pihak ke tiga untuk "mengabarkan" harapan dan doa para penyembahnya.

2. Pemberi Syafaat tsb ternyata bukanlah Pemberi Syafaat, karena tidak diridhoi Allah!

Bukan di ridhoi atau tidaknya, kenyataan mereka Quraisy dan kalian Islam pada akhirnya tidak akan mendapatkan syafa'at sama sekali karena pada hari akhir dijelaskan tidak berlaku semua SYAFA'AT.
Tidak juga syafa'at dari Muhammad bin Abdullah.

QS 2.48
Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan (begitu pula) tidak diterima syafa'at dan tebusan daripadanya, dan tidaklah mereka akan di tolong.

Biar kalian membaca shalawat sampai mulut berbusa tidak ada MANFAAT sama sekali.

oglikom wrote:Bukan di ridhoi atau tidaknya, kenyataan mereka Quraisy dan kalian Islam pada akhirnya tidak akan mendapatkan syafa'at sama sekali karena pada hari akhir dijelaskan tidak berlaku semua SYAFA'AT.
Tidak juga syafa'at dari Muhammad bin Abdullah.

QS 2.48
Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan (begitu pula) tidak diterima syafa'at dan tebusan daripadanya, dan tidaklah mereka akan di tolong.

Biar kalian membaca shalawat sampai mulut berbusa tidak ada MANFAAT sama sekali.

memang begitu, karena untuk mendapatkan kesaksian yang mendukung, itu semua tergantung dari sejauh mana usaha ybs dalam bertaqwa kepada Allah, sesuai yang dicontohkan Rasulullah ybs selaku saksi ahli pada waktu hari kiamat, jadi pada prinsipnya syafaat itu adalah sesuatu yang diusahakan (memohon kepada Allah agar disyafaati Rasulullah = memohon kepada Allah agar bisa bertaqwa seperti yang dicontohkan Rasulullah)!

frontline defender wrote:

oglikom wrote:Bukan di ridhoi atau tidaknya, kenyataan mereka Quraisy dan kalian Islam pada akhirnya tidak akan mendapatkan syafa'at sama sekali karena pada hari akhir dijelaskan tidak berlaku semua SYAFA'AT.
Tidak juga syafa'at dari Muhammad bin Abdullah.

QS 2.48
Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan (begitu pula) tidak diterima syafa'at dan tebusan daripadanya, dan tidaklah mereka akan di tolong.

Biar kalian membaca shalawat sampai mulut berbusa tidak ada MANFAAT sama sekali.

memang begitu, karena untuk mendapatkan kesaksian yang mendukung, itu semua tergantung dari sejauh mana usaha ybs dalam bertaqwa kepada Allah,

Tulisan anda ini saja tidak ada juntrungnya mana yang anda maksud, karena yang biru jelas bertentangan dengan yang merah.

sesuai yang dicontohkan Rasulullah ybs selaku saksi ahli pada waktu hari kiamat, jadi pada prinsipnya syafaat itu adalah sesuatu yang diusahakan (memohon kepada Allah agar disyafaati Rasulullah = memohon kepada Allah agar bisa bertaqwa seperti yang dicontohkan Rasulullah)!

Jadi pada PRINSIPNYA kalian Islam berusaha mengingkari QS 2.48.

Anda masih belum faham bahwa
jelas Quraisy meragukan semua
"wahyu" yang berasal dari mulut
anak Abdullah ini.
Tuhan mana lagi yang diakui/
disembah Muhammad...?
Sedangkan riwayat Ibn Abbas tidak
mewakili seluruh Quraisy, lain
dengan Suhail yang mewakili
Quraisy dalam melakukan
perjanjian.

quraisy tidak meragukan tetapi tidak mau mengakui..itu hal yang berbeda.
apa yang diriwayatkan ibnu abbas adalah terkait dengan basa arab.ketika suparman berkata "nasi",apakah ucapan suparman tidak mewakili bangsa endonesah memaknai nasi berasal dari beras?

sedangkan suhail adalah terkait prinsip.jelas anda modal otot membela quraisy.suhal dan quraisy cs memahami makna allah-rohman-rohim tetapi mereka menolak rohman-rohim sebagai sifat allah.bagi quraisy,kedua sifat itu adalah milik "putra-putri" allah dan mereka berpikir allah tidak punya hak untuk itu.

nama abdul dalam bahasa arab jelas berarti hamba/budak/abdi..namun kata abdullah tidak otomatis mengindikasikan bahwa pemilik nama adalah mukmin.
abdullah bin saba adalah contoh kecil.

quraisy tau dan paham bahwa allah adalah pencipta alam tetapi quraisy menolak jika berhadapan dengan ajaran bahwa allah adalah pemberi rezeki.

abu hanan wrote:

Anda masih belum faham bahwa
jelas Quraisy meragukan semua
"wahyu" yang berasal dari mulut
anak Abdullah ini.
Tuhan mana lagi yang diakui/
disembah Muhammad...?
Sedangkan riwayat Ibn Abbas tidak
mewakili seluruh Quraisy, lain
dengan Suhail yang mewakili
Quraisy dalam melakukan
perjanjian.

quraisy tidak meragukan tetapi tidak mau mengakui..itu hal yang berbeda.
apa yang diriwayatkan ibnu abbas adalah terkait dengan basa arab.ketika suparman berkata "nasi",apakah ucapan suparman tidak mewakili bangsa endonesah memaknai nasi berasal dari beras?

sedangkan suhail adalah terkait prinsip.jelas anda modal otot membela quraisy.suhal dan quraisy cs memahami makna allah-rohman-rohim tetapi mereka menolak rohman-rohim sebagai sifat allah.bagi quraisy,kedua sifat itu adalah milik "putra-putri" allah dan mereka berpikir allah tidak punya hak untuk itu.

Suhail sangat jelas sikapnya tidak mau menerima tuhan-tuhan lain yang diperkenalkan oleh anak Abdullah.
Mangkanya tetap pada pendirian supaya ditulis "Bismikallahuma" bukan Ar-Rahman.

nama abdul dalam bahasa arab jelas berarti hamba/budak/abdi..namun kata abdullah tidak otomatis mengindikasikan bahwa pemilik nama adalah mukmin.
abdullah bin saba adalah contoh kecil.

Kelihatannya anda sudah sedikit pintar, "Budak Alloh" bukan berarti Islam.
Quraisy jelas adalah budak-budak Alloh bukan budak Muhammad.....hehehe.

quraisy tau dan paham bahwa allah adalah pencipta alam tetapi quraisy menolak jika berhadapan dengan ajaran bahwa allah adalah pemberi rezeki.

Silahkan anda berikan dlilnya untuk memperkuat pernyataan anda ini.

Sangat jelas pada waktu itu Quraisy sudah mengenal menyembah Alloh SWT sebelum Muhammad lahir.

Syafaat sebenarnya adalah amalan sendiri. Orang yang buat baik mengantara dengan amalannya yang baik dan orang yang buat jahat akan mengantara dengan amalannya yang jahat. Renungkan ayat berikut:

"Sesiapa yang mengantara dengan pengantaraan yang baik, akan menerima sebahagian daripadanya, dan sesiapa yang mengantara dengan pengantaraan yang buruk, dia akan memikul yang serupa dengannya; Allah mempunyai kuasa atas segala sesuatu." (4:85)

Sehubungan itu, difahamkan bahawa pada Hari Kiamat manusia "ditimbang". Ada yang berat dan ada yang ringan (7:8-9). Bagi yang berat timbangannya, mereka mengantara dengan amalannya yang Dia berpuas hati, dan yang ringan, mengantara dengan amalannya yang buruk. Pengantaraan di situ berlaku setelah Dia mengizinkan. Segala-galanya adalah dengan izin-Nya!

Kalimat syafa'a dan syafi', daripada akar yang sama, diterjemah kepada syafaat, pengantara / pengantaraan atau mengantara di dalam Bacaan. Ayat-ayat mengandungi kalimat tersebut adalah seperti berikut:



2:48. Dan takutilah kamu akan satu hari apabila sesuatu jiwa tidak dapat membela jiwa yang lain sedikit pun, dan syafaat (pengantaraan) tidak diterima daripadanya, dan tidak juga sebarang keimbangan diambil daripadanya, dan tidak juga mereka ditolong.
(suatu jiwa tidak dapat menolong jiwa yang lain; syafaat tidak diterima)

2:123. Dan takutilah kamu akan satu hari apabila sesuatu jiwa tidak dapat membela jiwa yang lain sedikit pun, dan tidak diterima keimbangan daripadanya, dan tidak manfaat syafaat (pengantaraan) kepadanya, dan tidak juga mereka ditolong.
(syafaat tidak manfaat)

2:254. Wahai orang-orang yang percaya, nafkahkanlah daripada apa yang Kami rezekikan kamu, sebelum datang satu hari yang padanya tiada jual beli, dan tiada persahabatan, dan tiada juga syafaat (pengantaraan); dan orang-orang yang tidak percaya - merekalah orang-orang yang zalim.
(tiada syafaat)

2:255. Allah, tidak ada tuhan melainkan Dia, Yang Hidup, Yang Kekal. Mengantuk tidak mengambil-Nya, dan tidak juga tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di dalam langit dan apa yang di dalam bumi. Siapakah dia yang akan mengantara di sisi-Nya, kecuali dengan izin-Nya? Dia tahu apa yang sebelum mereka, dan apa yang sesudah mereka, dan mereka tidak tahu sesuatu daripada pengetahuannya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Takhta-Nya merangkumi langit dan bumi, dan Dia tidak rasa tertekan menjaga keduanya; Dia Yang Tinggi, Yang Agung.

4:85. Sesiapa yang mengantara dengan pengantaraan yang baik, akan menerima sebahagian daripadanya, dan sesiapa yang mengantara dengan pengantaraan yang buruk, dia akan memikul yang serupa dengannya; Allah mempunyai kuasa atas segala sesuatu.
(orang yang mengantara dengan pengantaraan yang baik, dia sendiri akan menerima sebahagian daripadanya; orang yang mengantara dengan pengantaraan yang buruk, dia sendiri akan memikul yang serupa dengannya)

6:51. Dan berilah amaran dengannya kepada orang-orang yang takut bahawa mereka akan dikumpulkan kepada Pemelihara mereka; tidak ada bagi mereka, selain daripada Allah, seorang wali (pelindung) dan tiada juga seorang pengantara, supaya mereka bertakwa.
(tiada seorang pengantara)

6:70. Dan tinggalkanlah orang-orang yang mengambil agama mereka untuk satu permainan, dan satu hiburan, dan yang kehidupan dunia menipu mereka. Peringatkanlah dengannya supaya sesuatu jiwa tidak dibinasakan kerana apa yang ia usahakan; selain daripada Allah, ia tidak ada wali (pelindung) dan tidak ada pengantara, dan jika ia tebus dengan yang setara, ia tidak akan diambil daripadanya. Mereka itulah orang-orang yang dibinasakan kerana apa yang mereka usahakan. Bagi mereka, minuman daripada air yang mendidih, dan azab yang pedih, kerana mereka tidak percaya.
(tiada pengantara)

6:94. "Sesungguhnya kamu datang kepada Kami bersendirian, seperti Kami cipta kamu pada kali pertama, dan kamu tinggalkan apa yang Kami kurniakan kepada kamu di belakang punggung kamu. Kami tidak lihat bersama kamu pengantara-pengantara kamu, orang-orang yang kamu dakwa untuk menjadi sekutu-sekutu antara kamu. Pertalian antara kamu diputuskan, dan apa yang kamu dakwakan sudah sesat (hilang) daripada kamu."
(balik kepada Allah bersendirian; orang yang dianggap pengantara diterangkan sebagai sekutu Allah)

7:53. Adakah mereka menanti-nanti hanya interpretasinya? Pada hari interpretasinya datang, orang-orang yang sebelumnya yang telah melupakannya, akan berkata, "Sungguh, Rasul-Rasul Pemelihara kami telah datang dengan yang benar. Adakah bagi kami pengantara-pengantara untuk mengantara bagi kami, atau adakah kami akan dikembalikan untuk buat selain daripada apa yang kami telah buat?" Sesungguhnya mereka telah merugikan jiwa mereka sendiri, dan apa yang mereka ada-adakan sesat (hilang) daripada mereka.
(orang yang bersalah bertanyakan pengantara baginya)

10:3. Sesungguhnya Pemelihara kamu ialah Allah yang mencipta langit dan bumi dalam enam hari, kemudian Dia duduk di atas Arasy, mengarah segala urusan. Tidak ada pengantara, kecuali setelah izin-Nya. Itulah Allah, Pemelihara kamu, maka sembahlah Dia. Tidakkah kamu mengingati?
(syafaat setelah diizin-Nya, atau setelah diberi-Nya)

10:18. Mereka sembah, selain daripada Allah, apa yang tidak mudaratkan mereka dan tidak juga manfaatkan mereka, dan mereka berkata, "Mereka ini pengantara-pengantara kami di sisi Allah." Katakanlah, "Adakah kamu beritahu Allah apa yang Dia tidak tahu, sama ada di langit atau di bumi?" Dia disanjung! Tingginya Dia daripada apa yang mereka sekutukan.
(Allah tidak tahu ada pengantara di langit dan di bumi)

19:86. Dan menghalau orang-orang yang berdosa ke Jahanam, dalam keadaan dahaga,
19:87. Dengan tanpa kuasa syafaat (pengantaraan), kecuali orang-orang yang telah mengambil dengan Yang Pemurah perjanjian.

20:109. Pada hari itu, syafaat (pengantaraan) tidak manfaat kecuali orang yang kepadanya Yang Pemurah beri izin, dan ucapannya Dia sangat berpuas hati.
(syafaat tidak berguna kecuali orang yang diizin-Nya - ucapannya)

21:28. Dia tahu apa yang di hadapan mereka, dan yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengantara kecuali kepada orang yang Dia merelai, dan mereka ketakutan dalam mengetakuti-Nya.

26:100. Maka kita tidak ada pengantara,

30:13. Mereka tidak akan ada pengantara-pengantara di kalangan sekutu-sekutu mereka, dan mereka tidak percaya kepada sekutu-sekutu mereka.

32:4. Allah ialah Dia yang mencipta langit dan bumi, dan apa yang di antaranya dalam enam hari, kemudian Dia duduk di atas Arasy. Selain daripada Dia, kamu tidak ada wali (pelindung), dan tidak juga ada pengantara; tidakkah kamu mengingati?
(hanya Allah yang mengantara)

34:23. Pengantaraan tidak manfaat di sisi-Nya kecuali kepada orang yang Dia izinkan; sehingga, apabila dihilangkan ketakutan daripada hati mereka, mereka berkata, "Apakah yang dikatakan Pemelihara kamu?" Mereka berkata, "Yang benar, dan Dia Yang Tinggi, Yang Besar."
(Dia izinkin, atau yang Dia tolong)

36:23. Apa, adakah aku akan ambil selain daripada Dia, tuhan-tuhan yang pengantaraannya, jika Yang Pemurah hendaki kemudaratan untukku, tidak berguna bagiku sedikit pun, dan yang tidak selamatkan aku?

39:43. Atau, adakah mereka ambil pengantara-pengantara selain daripada Allah? Katakanlah, "Apa, walaupun mereka tidak berkuasa sesuatu pun, dan tidak faham?"

39:44. Katakanlah, "Bagi Allah kepunyaan syafaat (pengantaraan) kesemuanya. Kepunyaan-Nya kerajaan langit dan bumi; kemudian kepada-Nya kamu akan dikembalikan."
(hanya Allah mengantara)

40:18. Dan berilah mereka amaran mengenai Hari Yang Dekat, apabila, tercekik dengan penderitaan, hati-hati berada di kerongkongan, dan orang-orang yang zalim tidak ada seorang sahabat setia, dan tidak ada pengantara untuk ditaati.

43:86. Orang-orang yang mereka seru, selain daripada Dia, tidak ada kuasa pengantaraan, kecuali orang yang menyaksikan pada yang benar, dan mereka tahu.

53:26. Berapa banyaknya malaikat yang di langit yang pengantaraan mereka tidak berguna sedikit pun, kecuali setelah Allah izinkan sesiapa Dia kehendaki, dan Dia berpuas hati.
(pengantaraan malaikat tidak berguna; izin daripada Allah, atau diberi Allah)

74:48. Kemudian pengantaraan daripada pengantara-pengantara tidak manfaat kepada mereka.

Kalau masalahnya menempatkan posisi PEMBERI dan PEMILIK ayat tersebut sudah menjelaskan bahwa "Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada kami di sisi Allah", berarti hanya berupa kesaksian yang mendukung/harapan/doa".
Yang berbeda hanya pihak Quraisy tidak mengakui Muhammad sebagai PEMBERI syafa'at seperti kalian Islam.

"Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) di bumi"?

Inipun seharusnya berlaku bagi semua PEMBERI syafa'at, jika Alloh SWT memang maha tahu tidak memerlukan makelar, pihak ke tiga untuk "mengabarkan" harapan dan doa para penyembahnya.
maka PERNYATAAN ANDA INI ADALAH SALAH

Syafaat tidak diterima dan tidak menguntungkan karena pada hari itu tidak akan ada syafaat, dan jual beli, dan persahabatan, untuk menolong. Tidak ada pertolongan langsung dari pihak. Ayat yang beri penjelasan selanjutnya berbunyi,

"Satu hari yang padanya tidak ada jual beli, dan tidak ada persahabatan, dan tidak juga syafaat (mediasi); dan orang-orang yang tidak percaya - merekalah orang-orang yang zalim." (2:254)

Sebab tidak diadakan syafaat, yang datang dari selain Allah, ialah agar manusia benar-benar bertakwa kepada-Nya - benar-benar takut kepada-Nya, dengan menuruti segala perintah dan larangan-Nya. Dengan adanya (ajaran) syafaat, manusia tidak jadi begitu takut kepada Allah, lalu lalai dari perintah-Nya, karena sangka mereka akan ditolong oleh pihak-pihak tertentu. Firman-Nya,

"Dan berilah peringatan dengannya kepada orang-orang yang takut bahwa mereka akan dikumpulkan ke Pemelihara mereka; tidak ada bagi mereka, selain dari Allah, seorang wali (pelindung) dan tidak juga seorang perantara, agar mereka bertakwa." (6:51)




Mereka yang disangka bisa beri syafaat, atau mengantara, ada disebut di dalam al-Qur'an. Mediator-mediator yang disebut itu adalah seperti tiga golongan yang tercantum di bawah ini:


1. Yang disembah selain Allah:

Firman-Nya,

"Mereka sembah selain Allah, apa yang tidak mudaratkan mereka dan tidak juga manfaatkan mereka, dan mereka berkata, 'Mereka ini mediator-mediator kami di sisi Allah.' Katakanlah, 'Apakah kamu memberitahu Allah apa yang Dia tidak tahu, apakah di langit atau di bumi?' Dia disanjung! Tingginya Dia dari apa yang mereka persekutukan. " (10:18)

Dengan menolak ajaran Allah di samping ambil ajaran lain, seseorang itu terjerumus ke dalam kancah menyembah yang selain Allah. Artinya, dia mempersekutukan Allah. Mereka yang disembah itu sebenarnya tidak berwenang mengantara atau syafaat sedikit pun oleh Allah.


2. Tuhan-tuhan lain:

Firman-Nya,

"Apa, apakah aku akan ambil selain dari Dia, dewa yang mediasinya, jika Yang Pemurah hendaki minus untukku, tidak berguna bagiku sedikit pun, dan yang tidak selamatkan aku?" (36:23)

Siapa atau apa saja yang diambil oleh seseorang sebagai memiliki kekuasaan seperti Tuhan, dia dikategorikan sebagai orang yang mengambil tuhan selain Dia. Mediasi yang diambil itu tidak mampu untuk membatalkan keputusan Allah.


3. Orang-orang (alim) yang disangka sekutu bagi Allah:

Firman-Nya,

"Sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri, seperti Kami cipta kamu pada kali pertama ....... Kami tidak lihat bersama kamu perantara-perantara kamu, orang-orang yang kamu dituntut untuk menjadi afiliasi antara kamu. Perhubungan antara kamu diputuskan , dan apa yang kamu anggap telah hilang dari kamu. " (6:94)

Manusia akan kembali kepada Allah sendiri, tanpa seorang pembela pun.

Sangkaan bahwa mereka itu dapat memberi syafaat sebenarnya adalah an

oglikom wrote:

abu hanan wrote:

Anda masih belum faham bahwa
jelas Quraisy meragukan semua
"wahyu" yang berasal dari mulut
anak Abdullah ini.
Tuhan mana lagi yang diakui/
disembah Muhammad...?
Sedangkan riwayat Ibn Abbas tidak
mewakili seluruh Quraisy, lain
dengan Suhail yang mewakili
Quraisy dalam melakukan
perjanjian.

quraisy tidak meragukan tetapi tidak mau mengakui..itu hal yang berbeda.
apa yang diriwayatkan ibnu abbas adalah terkait dengan basa arab.ketika suparman berkata "nasi",apakah ucapan suparman tidak mewakili bangsa endonesah memaknai nasi berasal dari beras?

sedangkan suhail adalah terkait prinsip.jelas anda modal otot membela quraisy.suhal dan quraisy cs memahami makna allah-rohman-rohim tetapi mereka menolak rohman-rohim sebagai sifat allah.bagi quraisy,kedua sifat itu adalah milik "putra-putri" allah dan mereka berpikir allah tidak punya hak untuk itu.

Suhail sangat jelas sikapnya tidak mau menerima tuhan-tuhan lain yang diperkenalkan oleh anak Abdullah.
Mangkanya tetap pada pendirian supaya ditulis "Bismikallahuma" bukan Ar-Rahman.

nama abdul dalam bahasa arab jelas berarti hamba/budak/abdi..namun kata abdullah tidak otomatis mengindikasikan bahwa pemilik nama adalah mukmin.
abdullah bin saba adalah contoh kecil.

Kelihatannya anda sudah sedikit pintar, "Budak Alloh" bukan berarti Islam.
Quraisy jelas adalah budak-budak Alloh bukan budak Muhammad.....hehehe.

quraisy tau dan paham bahwa allah adalah pencipta alam tetapi quraisy menolak jika berhadapan dengan ajaran bahwa allah adalah pemberi rezeki.

Silahkan anda berikan dlilnya untuk memperkuat pernyataan anda ini.

Sangat jelas pada waktu itu Quraisy sudah mengenal menyembah Alloh SWT sebelum Muhammad lahir.

Mungkin mata tua mbah Abu sudah lamur sehingga terlewat!!!?

@oglikom

Saya ingin bertanya.
Kenapa iblis masuk neraka, menurut Islam.

Silahkan dijelaskan!

Menunggu orang Islam yang bisa membantah bahwa Quraisy tidak mentauhidkan Alloh SWT.

Jawab aja pertanyaan saya sebisamu, karena jawabanmu itulah yang akan menjelaskan error nalarmu dimana.

Apa perlu saya jelaskan?

Tidak nyambung alias ASBUN.

Baiklah langsung saja.

Kamu telah salah menuliskan logika.
Ini pendapatmu yang error:

Tauhid adalah: Rububiyah || Uluhiyah || Asma wa Sifat.

Sedangkan yang benar adalah:

Tauhid adalah: Rububiyah && Uluhiyah && Asma wa Sifat.

paham?

EbisuSensei wrote:Baiklah langsung saja.

Kamu telah salah menuliskan logika.
Ini pendapatmu yang error:

Tauhid adalah: Rububiyah || Uluhiyah || Asma wa Sifat.

Sedangkan yang benar adalah:

Tauhid adalah: Rububiyah && Uluhiyah && Asma wa Sifat.

paham?

Itu hanya soal KLISE saja, yang penting anda tahu bahwa Quraisy juga mentauhidkan Alloh SWT.

oglikom wrote:
Itu hanya soal KLISE saja, yang penting anda tahu bahwa Quraisy juga mentauhidkan Alloh SWT.

Kok klise gimanah? jelas nggak nyambung dong..........!

Maka dari itu saya tanyakan, kenapa menurut Islam, Iblis akan dihukum selama-lamanya?

Maksud saya supaya kamu sendiri yang menjawab pertanyaanmu sendiri.

Orang sudah bikin pesawat ini orang masih naik ONTA....hehehe.

oglikom wrote:Orang sudah bikin pesawat ini orang masih naik ONTA....hehehe.

Tambah nggak nyambung dech...............

Nanti kalo pikiranmu sudah bisa konek, akan saya tanya lagi.....................

Menunggu orang Islam yang bisa membantah bahwa Quraisy tidak mentauhidkan Alloh SWT.

oglikom wrote:Menunggu orang Islam yang bisa membantah bahwa Quraisy tidak mentauhidkan Alloh SWT.

Aku kok mbok anggep 'klise', bingung tenan aku.
Opo ke ra mudheng tho, aku ngetik '||' karo '&&'.

Leh leeeehh......

Lha tiwasan awakmu tak anggep biasa ngetik program C.
Lha opo rak kisinan dhewe aku.......................

Kalo saya tuis begini, paham nggak sampeyan?
Tauhid adalah: Rububiyah .DAN. Uluhiyah .DAN. Asma wa Sifat.

Ini sudah pake model visual basic kalo nggak salah.
Kalo masih nggak nyambung, berarti kamu yang keterlaluan..............

sundul lagi ahk.

Lhah kok cuman disundul.

Sudah jelas dangan maksud saya apa belum?

kekafiran para ahlikitab yang kafir dan jin kafir iblis itu adalah pada: MENENTANG perintah Allah.

manusia kafir, para ahli kitab yang kafir, tahu Allah adalah tuhan yang asli, tapi mereka menentang perintah Allah untuk mengikuti syariat Nabi Muhammad.

jin kafir Iblis, setan-setan itu, tahu bahwa Allah adalah tuhan yang asli, tapi mereka menentang perintah Allah untuk menghormat kepada nabi Adam.

Jadilah mereka, manusia dan jin pembangkang perintah Allah itu, sebagai kafir.

katamu alloh swt RAJA SETAN, mut
rajanya para setan dan rajamu juga