Masa sih Allah swt takut sama tanduk setan?

by **aliumar** Wed Aug 01, 2012 3:35 pm

Rasulullah n bersabda: “Janganlah kalian mengerjakan shalat kalian ketika terbit matahari dan tidak pula ketika tenggelam matahari, karena matahari terbit di antara dua tanduk setan.” (HR Shahih Bukhari dan Muslim).

“Kerjakanlah shalat subuh kemudian tahanlah dari mengerjakan shalat ketika matahari terbit sampai tinggi karena matahari terbit di antara dua tanduk setan (HR Muslim)

Pertanyaannya, jika shalat ditujukan krn Allah semata, lantas kenapa mesti terhalangi dgn tanduk setan?
Kenapa utk menjalankan perintah Allah (yakni shalat), mesti terhalangi oleh perihal tanduk setan segala?

Masa sih Allah SWT, yg memberi perintah Shalat, takut sama tanduk setan sehingga sampe melarang umatNya menjalankan perintahNya utk shalat saat matahari ada di antara 2 tanduk setan ?

by **Sombrero** Wed Aug 01, 2012 3:47 pm

aliumar wrote:Rasulullah n bersabda: “Janganlah kalian mengerjakan shalat kalian ketika terbit matahari dan tidak pula ketika tenggelam matahari, karena matahari terbit di antara dua tanduk setan.” (HR Shahih Bukhari dan Muslim).

“Kerjakanlah shalat subuh kemudian tahanlah dari mengerjakan shalat ketika matahari terbit sampai tinggi karena matahari terbit di antara dua tanduk setan (HR Muslim)

Pertanyaannya, jika shalat ditujukan krn Allah semata, lantas kenapa mesti terhalangi dgn tanduk setan?
Kenapa utk menjalankan perintah Allah (yakni shalat), mesti terhalangi oleh perihal tanduk setan segala?

Masa sih Allah SWT, yg memberi perintah Shalat, takut sama tanduk setan sehingga sampe melarang umatNya menjalankan perintahNya utk shalat saat matahari ada di antara 2 tanduk setan ?

Allah takut? HAHAHA..Asumsi OH asumsi....

Soal Hukum shalat, peraturan shalat, tata cara shalat, semua sudah di atur Paten oleh Allah, kita hanya melaksanakan. Jadi, bagi kaum di luar islam, apa maksudnya membahas tentang Rukun shalat? Dengan hanya mengatakan "TAKUT" apa yang ingin kamu buktikan?

Masa sih Allah swt takut sama tanduk setan? 4118300102

by **hamba tuhan** Wed Aug 01, 2012 3:49 pm

aliumar wrote:Rasulullah n bersabda: “Janganlah kalian mengerjakan shalat kalian ketika terbit matahari dan tidak pula ketika tenggelam matahari, karena matahari terbit di antara dua tanduk setan.” (HR Shahih Bukhari dan Muslim).

“Kerjakanlah shalat subuh kemudian tahanlah dari mengerjakan shalat ketika matahari terbit sampai tinggi karena matahari terbit di antara dua tanduk setan (HR Muslim)

Pertanyaannya, jika shalat ditujukan krn Allah semata, lantas kenapa mesti terhalangi dgn tanduk setan?
Kenapa utk menjalankan perintah Allah (yakni shalat), mesti terhalangi oleh perihal tanduk setan segala?

Masa sih Allah SWT, yg memberi perintah Shalat, takut sama tanduk setan sehingga sampe melarang umatNya menjalankan perintahNya utk shalat saat matahari ada di antara 2 tanduk setan ?

melarang dikarenakan pada waktu tsb para kafir menyembah matahari terbit..... masak mau disamain dgn kafir menyembah matahari???? makanya dilarang waktu tsb buat shalat... supaya jgn ngikutin adat kafir.... heheeee....... ada2 aja anda ini judul dgn konteks hadits melenceng......

ehmm

by **hamba tuhan** Wed Aug 01, 2012 3:54 pm

صَلِّ صَلاَةَ الصُّبْحِ ثُمَّ أَقْصِرْ عَنِ الصَّلاَةِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ حَتَّى تَرْتَفِعَ، فَإِنَّهَا تَطْلُعُ حِيْنَ تَطْلُعُ بَيْنَ قَرْنَيْ شَيْطَانٍ، وَحِيْنَئِذٍ يَسْجُدُ لَهَا الْكُفَّارُ؛ ثُمَّ صَلِّ فَإِنَّ الصَّلاَةَ مَشْهُودَةٌ مَحْضُوْرَةٌ، حَتَّى يَسْتَقِلَّ الظِّلُّ بِالرُّمْحِ، ثُمَّّ أَقْصِرْ عَنِ الصَّلاَةِ، فَإِنَّ حِيْنَئِذٍ تُسْجَرُ جَهَنَّمُ. فَإِذَا أَقْبَلَ الْفَيْءُ فَصَلِّ فَإِنَّ الصَّلاَةَ مَشْهُوْدَةٌ مَحْضُورَةٌ، حَتَّى تُصَلِّيَ الْعَصْرَ، ثُمَّ أَقْصِرْ عَنِ الصَّلاَةِ حَتَّى تَغْرُبَ الشَّمْسُ، فَإِنَّهَا تَغْرُبُ بَيْنَ قَرْنَيْ شَيْطَانٍ، وَحِيْنَئِذٍ يَسْجُدُ لَهَا الْكُفَّارُ

“Kerjakanlah shalat subuh kemudian tahanlah dari mengerjakan shalat ketika matahari terbit sampai tinggi karena matahari terbit di antara dua tanduk setan dan ketika itu orang-orang kafir sujud kepada matahari. Kemudian shalatlah karena shalat itu disaksikan dihadiri (oleh para malaikat) hingga tombak tidak memiliki bayangan, kemudian tahanlah dari mengerjakan shalat karena ketika itu neraka Jahannam dinyalakan/dibakar dengan nyala yang sangat. Apabila telah datang bayangan (yang jatuh ke arah timur/saat matahari zawal) shalatlah karena shalat itu disaksikan dihadiri (oleh para malaikat) hingga engkau mengerjakan shalat ashar (terus boleh mengerjakan shalat sampai selesai shalat ashar, pent.), kemudian tahanlah dari mengerjakan shalat hingga matahari tenggelam karena matahari tenggelam di antara dua tanduk syaitan dan ketika itu orang-orang kafir sujud kepada matahari.” (HR. Muslim no. 1927)

by **aliumar** Wed Aug 01, 2012 8:39 pm

Allah takut? HAHAHA..Asumsi OH asumsi....

Lantas Kenapa karena matahari berada di antara 2 tanduk setan, jadi dilarang shalat?

apa maksudnya membahas tentang Rukun shalat? Dengan hanya mengatakan "TAKUT" apa yang ingin kamu buktikan?

Aneh aja, apa kaitannya shalat dgn tanduk setan, sampai2 dilarang shalat? masa perintah Allah Yang Maha Kuasa bisa "kalah" (terhalangi) oleh adanya tanduk setan?

melarang dikarenakan pada waktu tsb para kafir menyembah matahari terbit

Jangan diplintir dong. Baca baik2 haditsnya, dilarang shalat krn matahari berada di antara 2 tanduk setan ! bukan krn kafir menyembah matahari.

Kedua:

melarang dikarenakan pada waktu tsb para kafir menyembah matahari terbit..... masak mau disamain dgn kafir menyembah matahari???? makanya dilarang waktu tsb buat shalat... supaya jgn ngikutin adat kafir

Lho katanya "Lakum diinukum wa liya diin", Kenapa perintah agama Islam dari Allah SWT bisa dipengaruhi agama/kepercayaan agama lain (kepercayaan kafir)?

ketiga: berarti perintah Allah mu "kalah" (terhalangi) oleh kepercayaan kafir dong? berarti Allah mu "kalah" dong sama kepercayaan kafir, hahaha....

keempat:
Niat / tujuan ibadah tuh kan harus krn Allah semata, ga perlu peduli sama anggapan/penilaian org (takut dianggap "sama kyk kafir" lah, dll.)

kelima:
kalau takut sama penilaian org, takut dianggap sama kyk kepercayaan kafir, maka muslim harusnya ga boleh pake tasbih, krn mirip dgn Budha yg juga suka pakai rantai kyk tasbih.

Ga boleh juga puasa, krn mirip kyk agama yahudi, hindu yg juga ada puasanya.

Ga boeh juga melakukan korban binatang saat idul adha, krn mirip dgn kebiasan pagan yg juga punya ritual mengorbankan binatang.

Ga boleh juga bertasbih/wirid/zikir yg mengucapkan kata secara berulang-ulang, krn nanti takut dianggap spt dukun yg membaca mantra.

dll...

Jelas sekali argumen kamu ini tidak benar, alias ngaco bin asbun.

by **mang odoy** Wed Aug 01, 2012 8:44 pm

@atas

gimana tuh masalah ITUNG ITUNGAN HARI...

1 JAM SAJAH BISA DIKATAKAN "SATU HARI SATU MALAM" ...???

kok kaya tentara VIETKONG..... hit and run ...... tapi inimah RUN beneran....kagak berani HIT lagi.... ketiwi

by **musicman** Wed Aug 01, 2012 8:53 pm

konteks hadits itu bukan Takut atau tidak, krn Allah sudah menjanjikan Neraka yg Kekal bagi Iblis, setan dan konco2nya. Misteri alam Ghaib memang seperti meraba bagi manusia seperti kita untuk bisa memahami kata2 dalam hadits tsb..bisa karena alasan etika, dsb.

Dengan begitu, Maka asumsi Takut yg anda bawa dengan sendirinya gugur

by **aliumar** Wed Aug 01, 2012 9:18 pm

Misteri alam Ghaib memang seperti meraba bagi manusia seperti kita untuk bisa memahami kata2 dalam hadits tsb..bisa karena alasan etika, dsb.

Allah nyuruh pakai akal. Dia (Allah) mengecam org yg tidak memakai akal (yunus:100).
Nah sekarang Bagaimana alasan yg logis, yg bisa diterima akal: perintah Allah Yang Maha Kuasa bisa "kalah" (terhalangi) oleh keberadaan matahari yg ada di antara 2 tanduk setan?

by **hamba tuhan** Wed Aug 01, 2012 10:02 pm

@aliumar

aliumar wrote:Jangan diplintir dong. Baca baik2 haditsnya, dilarang shalat krn matahari berada di antara 2 tanduk setan ! bukan krn kafir menyembah matahari.

Mana saya plintirin bung.......
صَلِّ صَلاَةَ الصُّبْحِ ثُمَّ أَقْصِرْ عَنِ الصَّلاَةِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ حَتَّى تَرْتَفِعَ، فَإِنَّهَا تَطْلُعُ حِيْنَ تَطْلُعُ بَيْنَ قَرْنَيْ شَيْطَانٍ، وَحِيْنَئِذٍ يَسْجُدُ لَهَا الْكُفَّارُ؛ ثُمَّ صَلِّ فَإِنَّ الصَّلاَةَ مَشْهُودَةٌ مَحْضُوْرَةٌ، حَتَّى يَسْتَقِلَّ الظِّلُّ بِالرُّمْحِ، ثُمَّّ أَقْصِرْ عَنِ الصَّلاَةِ، فَإِنَّ حِيْنَئِذٍ تُسْجَرُ جَهَنَّمُ. فَإِذَا أَقْبَلَ الْفَيْءُ فَصَلِّ فَإِنَّ الصَّلاَةَ مَشْهُوْدَةٌ مَحْضُورَةٌ، حَتَّى تُصَلِّيَ الْعَصْرَ، ثُمَّ أَقْصِرْ عَنِ الصَّلاَةِ حَتَّى تَغْرُبَ الشَّمْسُ، فَإِنَّهَا تَغْرُبُ بَيْنَ قَرْنَيْ شَيْطَانٍ، وَحِيْنَئِذٍ يَسْجُدُ لَهَا الْكُفَّارُ

“Kerjakanlah shalat subuh kemudian tahanlah dari mengerjakan shalat ketika matahari terbit sampai tinggi karena matahari terbit di antara dua tanduk setan dan ketika itu orang-orang kafir sujud kepada matahari. Kemudian shalatlah karena shalat itu disaksikan dihadiri (oleh para malaikat) hingga tombak tidak memiliki bayangan, kemudian tahanlah dari mengerjakan shalat karena ketika itu neraka Jahannam dinyalakan/dibakar dengan nyala yang sangat. Apabila telah datang bayangan (yang jatuh ke arah timur/saat matahari zawal) shalatlah karena shalat itu disaksikan dihadiri (oleh para malaikat) hingga engkau mengerjakan shalat ashar (terus boleh mengerjakan shalat sampai selesai shalat ashar, pent.), kemudian tahanlah dari mengerjakan shalat hingga matahari tenggelam karena matahari tenggelam di antara dua tanduk syaitan dan ketika itu orang-orang kafir sujud kepada matahari.” (HR. Muslim no. 1927)

aliumar wrote:Lho katanya "Lakum diinukum wa liya diin", Kenapa perintah agama Islam dari Allah SWT bisa dipengaruhi agama/kepercayaan agama lain (kepercayaan kafir)?

Anda ngutip Lakum diinukum wa liya diin... udah ngerti belum apa maksud Lakum diinukum wa liya diin ini??? Jelaskan dunk...... gada yg dipengaruhi agama/kepercayaan agama lain, islam ya islam... agama yg lain ya agama yg lain.... beda konteknya, ini kontek larangan waktu shalat.... larangannya jg msh bersifat umum.... kalo dibahas 1 hadits bs2 10 halaman.....

aliumar wrote:ketiga: berarti perintah Allah mu "kalah" (terhalangi) oleh kepercayaan kafir dong? berarti Allah mu "kalah" dong sama kepercayaan kafir, hahaha....

Kalah dr segi mn menurut penilaian anda ya? Kalo dilarang utk menyembah Tuhan lain maksudnya Allah kalah dgn tuhan lain yg disembah oleh manusia yg kufur?

aliumar wrote:keempat:
Niat / tujuan ibadah tuh kan harus krn Allah semata, ga perlu peduli sama anggapan/penilaian org (takut dianggap "sama kyk kafir" lah, dll.)

Yang peduli sama anggapan/penilaian org (takut dianggap "sama kyk kafir" lah, dll.) itu sapa ya....
Kami peduli sama hadits kami sendiri... kami mengikutinya sesuai dgn tuntunan yg ada didalamnya, salahnya dmn???? Ada larangan pasti ada hikmah dibalik larangan tsb.....

aliumar wrote:kelima:
kalau takut sama penilaian org, takut dianggap sama kyk kepercayaan kafir, maka muslim harusnya ga boleh pake tasbih, krn mirip dgn Budha yg juga suka pakai rantai kyk tasbih.

Ga boleh juga puasa, krn mirip kyk agama yahudi, hindu yg juga ada puasanya.

Ga boeh juga melakukan korban binatang saat idul adha, krn mirip dgn kebiasan pagan yg juga punya ritual mengorbankan binatang.

Ga boleh juga bertasbih/wirid/zikir yg mengucapkan kata secara berulang-ulang, krn nanti takut dianggap spt dukun yg membaca mantra.

dll...

Jelas sekali argumen kamu ini tidak benar, alias ngaco bin asbun.

Larinya kmn lg bung..... makin melebar aja anda ini, sapa yg takut dgn anggapan org bung???? Kami mengikuti syariah kami sendiri yg sesuai dgn alquran dan hadits.... setiap perbuatan yg kami lakukan landasannya alquran dan hadits.... ada yg salah?????

by **Sombrero** Wed Aug 01, 2012 10:23 pm

Aliumar wrote:Aneh aja, apa kaitannya shalat dgn tanduk setan, sampai2 dilarang
shalat? masa perintah Allah Yang Maha Kuasa bisa "kalah" (terhalangi)
oleh adanya tanduk setan?

Kalau cuman alasan ANEH, kemudian kamu berasumsi bahwa Allah "Kalah" dengan dengan adanya tanduk setan? Dan setelah diberikan alasan yang tepat oleh teman2 muslim, kok kamu malah NGEYEL?

Lah, alasannya emang pada waktu itu, kafir2 menyembah Dewa Mithra menghadap ke timur, dan barat, sehingga secara historis kalau disamakan posisi dan waktunya (ketika matahari terbit dan tenggelam) maka akan sama dengan para penyembah Dewa Mithra (Dewa yang di peringati hari kelahiranya oleh kristen seluruh dunia pada tgl 25 Des, hasil kenang2an dari konstantin pada waktu pelantikan Tuhan 325M) - Dengan demikian, Allah melarang shalat pada waktu2 tersebut. PELARANGAN shalat tersebut bukan berarti kalah...alasan itukan ASUMSI lagi2...asumsimu.

Aliumar wrote:
Lho katanya "Lakum diinukum wa liya diin", Kenapa perintah agama
Islam dari Allah SWT bisa dipengaruhi agama/kepercayaan agama lain
(kepercayaan kafir)?

ketiga: berarti perintah Allah mu "kalah"
(terhalangi) oleh kepercayaan kafir dong? berarti Allah mu "kalah" dong
sama kepercayaan kafir, hahaha....

Oh....Ini kan ASUMSI dari dengkulmu, kalau muslim punya alasan yang jelas dan alasannya benar2 dari fakta antropolgi ketika itu di Mekkah sebagian kaum kafir selain menyembah berhala juga menyembah dewa Mithra. Dan kalau umat Islam shalat di lapangan terbuka menghadap ke Kiblat, maka DISANGKAKAN menyembah matahari pada jam terbit atau tenggelam, sehingg hadist melarang. Alasannya cuman itu saja, kalau kamu menolak, dan mengatakan "alasan itu aneh" - Maka yang aneh itu otakmu.

Masa sih Allah swt takut sama tanduk setan? 3009032720

by **aliumar** Wed Aug 01, 2012 11:26 pm

sehingga secara historis kalau disamakan posisi dan waktunya (ketika matahari terbit dan tenggelam) maka akan sama dengan para penyembah Dewa Mithra

Jadi perintah Allah utk shalat terhalangi oleh kebiasaan kepercayaan kafir dong.

Krn adanya kebiasaan kepercayaan kafir menyembah matahari di waktu terbit dan terbenam, maka perintah Allah utk shalat di waktu tsb (waktu terbit dan terbenam) menjadi tidak bisa dilakukan (dilarang) (terhalangi).

Apakah kamu mau membantah yg berwarna merah di atas?

Berarti perintah Allah mu Yang Maha Kuasa "kalah" dgn adanya kepercayaan kafir.

Dan kalau umat Islam shalat di lapangan terbuka menghadap ke Kiblat, maka DISANGKAKAN menyembah matahari pada jam terbit atau tenggelam

Ibadah yg harus ditujukan kpd Allah semata koq pake dicampuradukan dgn "SANGKAAN" ?

Anda ngutip Lakum diinukum wa liya diin... udah ngerti belum apa maksud Lakum diinukum wa liya diin ini??? Jelaskan dunk...... gada yg dipengaruhi agama/kepercayaan agama lain, islam ya islam... agama yg lain ya agama yg lain.... beda konteknya, ini kontek larangan waktu shalat

Shalat kan wilayah konteks perintah agama islam,
tapi kemudian dlm tata laksananya dipengaruhi oleh adanya kepercayaan kafir (agama lain di luar islam)-
Artinya tata laksana ibadah dlm agama islam, dipengaruhi dgn adanya kepercayaan kafir. Berarti melanggar prinsip "Lakum diinukum wa liya diin".

beda konteknya, ini kontek larangan waktu shalat

tapi masalahnya konteks larangan waktu shalat tsb berkaitan dgn konteks agama lain, yakni adanya kepercayaan kafir yg menyembah matahari di waktu terbit dan terbenam matahari.

Itu artinya perihal shalat (wilayah agama islam), tata laksana dan larangannya dipengaruhi oleh adanya kepercayaan agama lain (agama kafir) yg menyembah matahari di waktu terbit dan terbenam.

Yang peduli sama anggapan/penilaian org (takut dianggap "sama kyk kafir" lah, dll.) itu sapa ya....
Kami peduli sama hadits kami sendiri... kami mengikutinya sesuai dgn tuntunan yg ada didalamnya, salahnya dmn????

niy jawaban kamu sebelumnya:

melarang dikarenakan pada waktu tsb para kafir menyembah matahari terbit..... masak mau disamain dgn kafir menyembah matahari???? makanya dilarang waktu tsb buat shalat... supaya jgn ngikutin adat kafir

kenapa mesti merasa "disamain"? toh ajaran islam enggak menyembah matahari.

makanya dilarang waktu tsb buat shalat... supaya jgn ngikutin adat kafir

Kenapa mesti merasa takut dikira "ngikutin adat kafir" kalo shalat pada waktu matahari terbit dan terbenam?

Ibadah yg harus ditujukan kpd Allah semata koq pake dicampuradukan dgn "ADAT" ?

Larinya kmn lg bung

sebagaimana dilarang shalat pas terbit dan terbenamnya matahari supaya tidak ngikutin adat kafir, maka:
- tidak boleh juga pake tasbih, supaya tidak ngikutin agama budha.
- tidak boleh berkurban pas idul adha, supaya tidak ngikutin agama pagan
-dll

by **Sombrero** Thu Aug 02, 2012 12:11 am

Aliumar wrote:
Krn
adanya kebiasaan kepercayaan kafir menyembah matahari di waktu terbit
dan terbenam, maka perintah Allah utk shalat di waktu tsb (waktu terbit
dan terbenam) menjadi tidak bisa dilakukan (dilarang) (terhalangi).
Berarti perintah Allah mu Yang Maha Kuasa "kalah" dgn adanya kepercayaan kafir.

Istilah KALAH ITUKAN ASUMSIMU, berkali2 kamu menyebut2 "Kalah" dan ngotot dengan ketetapan Allah, kalau kamu melihat fakta historis pada abad ke VII, disaat itu Islam masih sedikit, sementara penyembah dewa MIthra dan Berhala adalah mayoritas. cara ibadah yang berbeda dalam "waktu" HANYA untuk membedakan antara orang2 kafir dan Muslim, kok kamu berasumsi bahwa Allah kalah?

Aliumar wrote:Ibadah yg harus ditujukan kpd Allah semata koq pake dicampuradukan dgn "SANGKA-KAN" ?

Makanya, baca sejarah perkembangan islam di Mekkah pada mula2nya, NGGAK mudah untuk menyembah Allah esa, karena mereka kebanyakan menyembah berhala dan matahari, nah UNTUK MEMBEDAKAN dengan penyembah2 tersebut (secara historis) maka Allah membuat rukun sendiri untuk mengatur WAKTUNYA, dan kamu yang nggak tahu apa2, terus berasumsi....macem2...

Aliumar wrote:Shalat kan wilayah konteks perintah agama islam,
tapi kemudian dlm tata laksananya dipengaruhi oleh adanya kepercayaan kafir (agama lain di luar islam)-Artinya
tata laksana ibadah dlm agama islam, dipengaruhi dgn adanya kepercayaan
kafir. Berarti melanggar prinsip "Lakum diinukum wa liya diin"

Begini ya coy...baca baik2 Historisnya, pada awal mula2 penyebaran islam dan pada waktu itu islam berkembang PESAT, hal ini sangat mengkhawatirkan kaum kafir disekitar ka'bah, mereka lalu bertemu dengan Nabi Muhammad, agar supaya tidak saling bersinggungan dalam beribdah yang sama2 menggunakan sarana Ka'bah, maka si pimpinan kafir meminta agar nabi Muhammad juga berpartisipasi menyembah berhala, demikian juga mereka menyembah Allah secara bergantian. Nah, pihak kafir menuntut hal seperti itu, tapi Nabi Muhammad MENOLAK, maka Allah menurunkan ayat, "Lakum dinukum Waliadin" (Bagiku agamaku, bagimu Agamamu) - Sekali lagi, kalau fakta ini kamu jadikan alasan, JELAS kamu buta sejarah. eh...buta sejarah kok malah membuat asumsi? Ckakak...

Aliumar wrote:sebagaimana dilarang shalat pas terbit dan terbenamnya matahari supaya tidak ngikutin adat kafir, maka:
- tidak boleh juga pake tasbih, supaya tidak ngikutin agama budha.
- tidak boleh berkurban pas idul adha, supaya tidak ngikutin agama pagan
-dll

Dasar hujjahmu adalah OTAKMU yang sebesar kacang tanah, bahkan kamu sendiri membuat ASUMSI2 lain yang mengarah masalah "kesamaan" dalam instrumen beribadah tapi tidak nyambung SECARA AKIDAH.

soal tasbih itu hanya soal "cara menghitung" dengan menggunakan Alat, dan tasbih itu TIDAK ada hubungannya dengan nilai ibadah, walau tanpa tasbih juga tidak masalah, apakah islam meniru ROSARIONYA katholik? Oh tidak, apakah kalau para biarawati memakai jilbab, dan muslim memakai Jilbab, apakah Muslim menjiplak biarawati? itu kan cuman BAJU, walau hampir mirip, tapi tujuannya muslim memakai Jilbab sudah berbeda dengan biarawati, sama juga dengan tasbih...

Kalau Qurban dalam islam jelas ajaran dizaman Abraham yang mengorbankan anaknya, tidak pernah meniru ajaran PAGAN, kalau yang suka meniru ajaran pagan itu, adalah mengorbankan nyawa dan darah untuk BERHALA2 MEREKA agar DITEBUS DOSA2NYA, MIRIP banget dengan ajaran Paulus.....

terakhir gue ngakak, malah yang di korbankan NYAWA MANUSIA? Darah dan Nyawa manusia di korbankan dengan cara yang sangat hina, dan hanya dalam waktu 60 JAM saja, maka dosa2 seluruh dunia bisa di tebus... kekonyolan FAHAM inilah aslinya faham paganis...

by **hamba tuhan** Thu Aug 02, 2012 12:23 am

@aliumar

aliumar wrote: Shalat kan wilayah konteks perintah agama islam,
tapi kemudian dlm tata laksananya dipengaruhi oleh adanya kepercayaan kafir (agama lain di luar islam)-
Artinya tata laksana ibadah dlm agama islam, dipengaruhi dgn adanya kepercayaan kafir. Berarti melanggar prinsip "Lakum diinukum wa liya diin".

Tuhkan anda bener2 gak ngerti maksud Lakum diinukum wa liya diin dan anda artikan sesuai dgn kemauan anda.... Lakum diinukum wa liya diin ini mslah syariat(aturan) bung, prinsip Lakum diinukum wa liya diin adalah biarlah saya menjalankan syariat(aturan) agama saya dan silahkan saja anda menjalankan syariat(aturan) agama anda.... dr segi mn lg sangkut pautnya dgn syariat(aturan) agama lain......

aliumar wrote: tapi masalahnya konteks larangan waktu shalat tsb berkaitan dgn konteks agama lain, yakni adanya kepercayaan kafir yg menyembah matahari di waktu terbit dan terbenam matahari.

Itu artinya perihal shalat (wilayah agama islam), tata laksana dan larangannya dipengaruhi oleh adanya kepercayaan agama lain (agama kafir) yg menyembah matahari di waktu terbit dan terbenam.

Kalo mslah kontek larangan berkaitan dgn agama lain mah byk banget..... bukan mslah wkt shalat aja... disinilah diperlukan Lakum diinukum wa liya diin, gada pemaksaan buat ngikutin syariat(aturan) bagi diluar islam.... tuh konteknya bung..... begitu jg sebaliknya.....

aliumar wrote: niy jawaban kamu sebelumnya:
Hamba tuhan : melarang dikarenakan pada waktu tsb para kafir menyembah matahari terbit..... masak mau disamain dgn kafir menyembah matahari???? makanya dilarang waktu tsb buat shalat... supaya jgn ngikutin adat kafir

kenapa mesti merasa "disamain"? toh ajaran islam enggak menyembah matahari.

dalam beragama ada hak agama masing2 bung.... hak syariat(aturan) agama anda ya buat anda... hak syariat(aturan) agama saya ya buat saya.... lucu deh kalo mau disamain semua hak2 dalam syariat(aturan) agama masing2.....

aliumar wrote: Kenapa mesti merasa takut dikira "ngikutin adat kafir" kalo shalat pada waktu matahari terbit dan terbenam?

Ibadah yg harus ditujukan kpd Allah semata koq pake dicampuradukan dgn "ADAT" ?

Dah diatas jgn diulang2 trus,,, ini menyangkut hak syariat(aturan) agama masing2.....

aliumar wrote: sebagaimana dilarang shalat pas terbit dan terbenamnya matahari supaya tidak ngikutin adat kafir, maka:
- tidak boleh juga pake tasbih, supaya tidak ngikutin agama budha.
- tidak boleh berkurban pas idul adha, supaya tidak ngikutin agama pagan
-dll

Kan dah dijelasin bung.... ini semua yg anda bahas menyangkut dgn hak syariat(aturan) agama.... agama itu aturan, masing2 agama ada aturan mainnya, ada sumbernya..... bukan bersumber dr akal semata....

sebenarnya dl di MK kalo gak salah saya dah pernah bahas dgn temen ingin tau deh mslah ini......

by **aliumar** Thu Aug 02, 2012 2:05 am

ini semua yg anda bahas menyangkut dgn hak syariat(aturan) agama.... agama itu aturan, masing2 agama ada aturan mainnya

anehnya hak syariat (aturan) agama islam dlm hal ini ttg waktu shalat DIPENGARUHI (dihalangi) oleh adanya kepercayaan/adat kafir.

Istilah KALAH ITUKAN ASUMSIMU, berkali2 kamu menyebut2 "Kalah" dan ngotot dengan ketetapan Allah, kalau kamu melihat fakta historis pada abad ke VII, disaat itu Islam masih sedikit, sementara penyembah dewa MIthra dan Berhala adalah mayoritas. cara ibadah yang berbeda dalam "waktu" HANYA untuk membedakan antara orang2 kafir dan Muslim, kok kamu berasumsi bahwa Allah kalah?

Karena adanya kebiasaan kepercayaan kafir menyembah matahari di waktu terbit
dan terbenam, maka perintah Allah utk shalat di waktu tsb (waktu terbit
dan terbenam) menjadi tidak bisa dilakukan (dilarang) (terhalangi).

Ada bantahan buat yg diwarna merah di atas?

by **aliumar** Thu Aug 02, 2012 2:13 am

melarang dikarenakan pada waktu tsb para kafir menyembah matahari terbit.
Mana saya plintirin bung.......

lantas apa maksudnya dikaitkan dgn "tanduk setan" ("matahari berada di antara 2 tanduk setan") ?

by **dhans** Thu Aug 02, 2012 12:02 pm

aliumar wrote :
Pertanyaannya, jika shalat ditujukan krn Allah semata, lantas kenapa mesti terhalangi dgn tanduk setan?
Kenapa utk menjalankan perintah Allah (yakni shalat), mesti terhalangi oleh perihal tanduk setan segala?

Umat Muslim tentunya beribadah hanya Untuk Allah semata, tetapi setiap ibadah shalat sudah ditentukan waktu-waktu pengerjaannya..shalat berbeda dengan doa biasa yang di perbolehkan setiap waktu, namun shalat sudah ditentukan waktunya..diluar waktu2 yang ditentukan maka sudah tentu merupakan suatu kesiasiaan, saat itulah Nabi saw menjelaskan dan menggabarkan ibarat Kaum kafir yang menyembah berhala karena tidak ada waktu shalat diantara matahari terbit sampai tinggi(meninggi dan bersinar*asyraqa*)(karena kaum kafir ini melakukan kesia-siaan)

Imam Nawawi menjelaskan, “Bahwa Makruh Hukumnya untuk shalat pada waktu yang dilarang, dan tentu memperbolehkan shalat fardhu diwaktu itu”.
Yang dimaksud dalam hadis yang diangkt adalah larangan shalat Sunnah dalam waktu tertentu, kecuali shalat jenazah[Ijma ulama : faathul baari jilid 3 hal. 432]..

Ada pula yang berpendapat (Imam Daud Azh-Zhahiri) tetap memperbolehkannya bahkan secara mutlak, ia memaksudkan bahwa larangan tersebut berfungsi sebagai “makruh tanzih”.

Tapi sekali lagi Abu Fath Al-Ya’muri menceritakan : dari sekelompok salaf bahwa mereka berkata : “larangan salat setelah subuh dan ashar adalah untuk memberitahukan bahwa tidak ada shalat sunnah setelah kedua waktu tersebut. Larangan tersebut bukan larangan “waktu” seperti pada waktu terbit dan terbenamnya matahari. Hal ini diperkuat dengan riwayat Abu Daud dan Nasai dengan sanad yang Hasan(baik) dari Nabi SAW

Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah dari Malik dari Muhammad bin Yahya bin Habban dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Nabi Shallallahu'alaihi wasallam melarang shalat setelah Ashar hingga matahari terbenam dan melarang shalat setelah Subuh hingga matahari terbit...[nasai 558; abu daud 1082]

Ini menunjukan bahwa yang dimaksud dengan “setelah” bukan untuk keumumannya, tetapi adalah untuk waktu terbit dan waktu terbenam atau waktu yang mendekatinya. Jadi tidak sah hukumnya melakukan shalat tersebut, karena orang yang berakal tidaklah menyibukkan diri dengan sesuatu yang tidak mendatangkan manfaat baginya.

Krn adanya kebiasaan kepercayaan kafir menyembah matahari di waktu terbit dan terbenam, maka perintah Allah utk shalat di waktu tsb (waktu terbit dan terbenam) menjadi tidak bisa dilakukan (dilarang) (terhalangi).
Karena adanya kebiasaan kepercayaan kafir menyembah matahari di waktu terbit
dan terbenam, maka perintah Allah utk shalat di waktu tsb (waktu terbit
dan terbenam) menjadi tidak bisa dilakukan (dilarang) (terhalangi).

Ada bantahan buat yg diwarna merah di atas?.

Mana perintah untuk melakukan sholat yang kamu maksud..?tidak ada perintah shalat fardhu pada waktu itu...larangan itu hanya shalat sunnah nya saja..

aliumar wrote :
lantas apa maksudnya dikaitkan dgn "tanduk setan" ("matahari berada di antara 2 tanduk setan")

tanduk syetan hanya perumpamaan gambaran yang diberikan Nabi saw dalam menggambarkan syetan...

Imam Nawawi menjelaskan (riyadhus Shalihin hal. 252)
Sabda Nabi s.a.w. baina qarnai syaithan(شَيْطَانٍ قَرْنَيْ بَيْنَ) maksudnya dari kedua tepi kepala syaitan. Murad sedemikian ini adalah sebagai per-umpamaan yang maksudnya bahwa syaitan itu pada ketika terbit atau terbenamnya matahari, selalu bergerak dengan semua pem-bantu-pembantunya, juga sama
memberikan pengaruh kekuasaan buruk.

larangan itu datang dari Allah swt, yang kemudian diibaratkan dengan kaum kafir yang berbuat sia-sia..bukan sebaliknya yang dikarenakan mendapat inspirasi dari mereka sehingga Nabi saw tidak melakukannya..

by **hamba tuhan** Thu Aug 02, 2012 3:27 pm

@aliumar

aliumar wrote:anehnya hak syariat (aturan) agama islam dlm hal ini ttg waktu shalat DIPENGARUHI (dihalangi) oleh adanya kepercayaan/adat kafir.

Maaf temenku... gada sesuatu yg aneh akan larangan tsb kalo konteksnya kita pahami, sedikitnya udah dijelasin oleh saudara dhans, contoh ya : dilarang shalat didalam gereja karena gereja digunakan utk kebaktian umat kristen, dilarang kebaktian didalam mesjid karena mesjid digunakan oleh umat islam utk beribadah....

aliumar wrote:lantas apa maksudnya dikaitkan dgn "tanduk setan" ("matahari berada di antara 2 tanduk setan")

Ya ampun.... saya jawab ga diplintirin ntuh hadits, skrg malah anda bawa kepermasalahan lain... dan bentuk pertanyaan anda beda, tp isinya tetap sama... itu2 jg yg anda maksudkan.... bagusan anda tanya aja apa itu maksud dr 2 tanduk setan???? Biar saya yg bodoh ini coba jawab....

by **musicman** Thu Aug 02, 2012 3:34 pm

aliumar wrote:
Misteri alam Ghaib memang seperti meraba bagi manusia seperti kita untuk bisa memahami kata2 dalam hadits tsb..bisa karena alasan etika, dsb.
Allah nyuruh pakai akal. Dia (Allah) mengecam org yg tidak memakai akal (yunus:100).

lho ya iya..
tapi apakah semua bisa dijangkau dengan akal tentang apa2 semua ciptaannya?
dengan menggunakan Akal, siapa yg bisa menjangkau alam Barzah?

Nah sekarang Bagaimana alasan yg logis, yg bisa diterima akal: perintah Allah Yang Maha Kuasa bisa "kalah" (terhalangi) oleh keberadaan matahari yg ada di antara 2 tanduk setan?

Alasan logisnya yg pasti bukan karena Allah takut kepada Iblis. Seperti yg sudah saya post diatas. Kalau anda Mau konsisten dengan acuan LOGIS...maka Logisnya kalau Allah pengecut, dia tidak akan berani menjanjikan Neraka bagi Iblis dan Setan. Saya katakan, penilaian anda sama sekali Kontradiktif.

by **aliumar** Thu Aug 02, 2012 5:56 pm

gada sesuatu yg aneh akan larangan tsb kalo konteksnya

1) Shalat adalah perintah Allah. Setuju?
2) Seluruh waktu dlm hidup kita di dunia ini adalah milik Allah. Setuju?

Kenapa utk melakukan perintah Allah, mesti terhalangi oleh adanya konteks kebiasaan kafir, padahal seluruh waktu yg ada adalah milik Allah ?
Kenapa Allah dlm menetapkan shalat, mesti terhalangi oleh adanya kebiasaan kafir, padahal seluruh waktu adalah kepunyaanNya?

Jadi tidak sah hukumnya melakukan shalat tersebut, karena orang yang berakal tidaklah menyibukkan diri dengan sesuatu yang tidak mendatangkan manfaat baginya.

tetapi setiap ibadah shalat sudah ditentukan waktu-waktu pengerjaannya

Mengapa krn matahari ada di antara 2 tanduk setan, maka pada waktu tsb tidak boleh shalat?

Rasulullah n bersabda: “Janganlah kalian mengerjakan shalat kalian ketika terbit matahari dan tidak pula ketika tenggelam matahari, karena matahari terbit di antara dua tanduk setan.” (HR Shahih Bukhari dan Muslim).

“Kerjakanlah shalat subuh kemudian tahanlah dari mengerjakan shalat ketika matahari terbit sampai tinggi karena matahari terbit di antara dua tanduk setan (HR Muslim)

Lihat yg warna merah dan biru pada hadist di atas tsb.

Pertanyaannya : Mengapa krn yg berwarna biru maka muncul ketetapan yg berwarna merah?

by **hamba tuhan** Thu Aug 02, 2012 8:21 pm

@aliumar

aliumar wrote: 1) Shalat adalah perintah Allah. Setuju?
2) Seluruh waktu dlm hidup kita di dunia ini adalah milik Allah. Setuju?

Kenapa utk melakukan perintah Allah, mesti terhalangi oleh adanya konteks kebiasaan kafir, padahal seluruh waktu yg ada adalah milik Allah ?
Kenapa Allah dlm menetapkan shalat, mesti terhalangi oleh adanya kebiasaan kafir, padahal seluruh waktu adalah kepunyaanNya?

Maaf temen... anda cerdik dlm memotong postingan lawan diskusi anda, biar dr permasalahan 1 nyambung ke permasalah lainnya... anda pinter.... baiklah, dr 4 pertanyaan anda tsb saya akan ksh 2 ayat perbandingan biar anda sendiri yg berpikir dan menjawabnya sendiri....

Mat. 6:7Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.
Mat. 23:3Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.

by **Sombrero** Thu Aug 02, 2012 10:20 pm

Aliumar wrote:Rasulullah n bersabda: “Janganlah kalian mengerjakan shalat kalian ketika terbit matahari dan tidak pula ketika tenggelam matahari, karena matahari terbit di antara dua tanduk setan.” (HR Shahih Bukhari dan Muslim).

“Kerjakanlah shalat subuh kemudian tahanlah dari mengerjakan shalat ketika matahari terbit sampai tinggi karena matahari terbit di antara dua tanduk setan (HR Muslim)

Lihat yg warna merah dan biru pada hadist di atas tsb.

Pertanyaannya : Mengapa krn yg berwarna biru maka muncul ketetapan yg berwarna merah?

Semua alasan2 dan ketetapan dalam rukun shalat sudah dijelaskan diatas, nggak perlu ngotot sampe matamu mecicil begitu....dan nggak perlu membuat asumsi yang membuat blunder sendiri berdasarkan asumsimu yang di ulang2 nggak mutu.

sekali lagi, kalau kamu memang punya FISIK bagus, sebaiknya scroll ke atas, baca lagi ALASAN ALASAN mengapa ibadahnya di bedakan waktunya....

disini Allah bukan kalah...
disini ibadah BUKAN terhalangi....
disini ibadah BUKAN dengan sumsi2mu...

komen gue diatas belon di respoooong cuy?

by Sponsored content

Masa sih Allah swt takut sama tanduk setan?

Masa sih Allah swt takut sama tanduk setan?

Re: Masa sih Allah swt takut sama tanduk setan?

Re: Masa sih Allah swt takut sama tanduk setan?

Re: Masa sih Allah swt takut sama tanduk setan?

Re: Masa sih Allah swt takut sama tanduk setan?

Re: Masa sih Allah swt takut sama tanduk setan?

Re: Masa sih Allah swt takut sama tanduk setan?

Re: Masa sih Allah swt takut sama tanduk setan?

Re: Masa sih Allah swt takut sama tanduk setan?

Re: Masa sih Allah swt takut sama tanduk setan?

Re: Masa sih Allah swt takut sama tanduk setan?

Re: Masa sih Allah swt takut sama tanduk setan?

Re: Masa sih Allah swt takut sama tanduk setan?

Re: Masa sih Allah swt takut sama tanduk setan?

Re: Masa sih Allah swt takut sama tanduk setan?

Re: Masa sih Allah swt takut sama tanduk setan?

Re: Masa sih Allah swt takut sama tanduk setan?

Re: Masa sih Allah swt takut sama tanduk setan?

Re: Masa sih Allah swt takut sama tanduk setan?

Re: Masa sih Allah swt takut sama tanduk setan?

Re: Masa sih Allah swt takut sama tanduk setan?

Re: Masa sih Allah swt takut sama tanduk setan?