Optimis tapi jadi Zombie
Halaman 1 dari 1 • Share
Optimis tapi jadi Zombie
Suatu hari seorang Murid bertanya kepada Gurunya, “Guru, saya pernah mendengar kisah seorang arif yang pergi jauh dengan berjalan kaki. Cuma yang aneh, setiap ada jalan yang menurun, sang arif konon agak murung. Tetapi kalau jalan sedang mendaki ia tersenyum. Hikmah apakah yang bisa saya petik dari kisah ini?”
“Itu perlambang manusia yang telah matang dalam meresapi asam garam kehidupan”, jelas sang Guru. “Itu perlu kita jadikan cermin. Ketika bernasib baik, sesekali perlu kita sadari bahwa suatu ketika kita akan mengalami nasib buruk yang tidak kita harapkan. Dengan demikian kita tidak terlalu bergembira sampai lupa bersyukur kepada Sang Maha Pencipta. Ketika nasib sedang buruk, kita memandang masa depan dengan tersenyum optimis. Optimis saja tidak cukup, kita harus mengimbangi optimisme itu dengan kerja keras.”
“Apa alasan saya untuk optimis, sedang saya sadar nasib saya sedang jatuh dan berada di bawah,” sang Murid kembali bertanya.
“Alasannya adalah iman, karena kita yakin akan pertolongan Sang Maha Pencipta”, terang sang Guru.
“Hikmah selanjutnya?”, meneruskan tanyanya.
“Orang yang terkenal harus siap untuk dilupakan, orang yang di atas harus siap mental untuk turun ke bawah. Orang kaya harus siap untuk miskin,” sang Guru mengakhiri jawabannya.
Begitu pula orang yang sehat harus bersiap untuk sakit.Orang yang memimpin harus siap menjadi pelayan.
Dengan optimis maka jalan sulit akan terasa mudah,dengan optimis maka selalu ada solusi dalam hidup.
Optimis tak akan pernah cukup apabila anda tidak memulai dengan semangat dan kerja keras.Optimis hanya menyebabkan mimpi panjang dan berbaring di pemakaman.
yah ..anda akan menjadi mayat hidup apabila tidak menyeimbangkan optimisme -semangat dan kerja keras.
Salam ukhuwah
“Itu perlambang manusia yang telah matang dalam meresapi asam garam kehidupan”, jelas sang Guru. “Itu perlu kita jadikan cermin. Ketika bernasib baik, sesekali perlu kita sadari bahwa suatu ketika kita akan mengalami nasib buruk yang tidak kita harapkan. Dengan demikian kita tidak terlalu bergembira sampai lupa bersyukur kepada Sang Maha Pencipta. Ketika nasib sedang buruk, kita memandang masa depan dengan tersenyum optimis. Optimis saja tidak cukup, kita harus mengimbangi optimisme itu dengan kerja keras.”
“Apa alasan saya untuk optimis, sedang saya sadar nasib saya sedang jatuh dan berada di bawah,” sang Murid kembali bertanya.
“Alasannya adalah iman, karena kita yakin akan pertolongan Sang Maha Pencipta”, terang sang Guru.
“Hikmah selanjutnya?”, meneruskan tanyanya.
“Orang yang terkenal harus siap untuk dilupakan, orang yang di atas harus siap mental untuk turun ke bawah. Orang kaya harus siap untuk miskin,” sang Guru mengakhiri jawabannya.
Begitu pula orang yang sehat harus bersiap untuk sakit.Orang yang memimpin harus siap menjadi pelayan.
Dengan optimis maka jalan sulit akan terasa mudah,dengan optimis maka selalu ada solusi dalam hidup.
Optimis tak akan pernah cukup apabila anda tidak memulai dengan semangat dan kerja keras.Optimis hanya menyebabkan mimpi panjang dan berbaring di pemakaman.
yah ..anda akan menjadi mayat hidup apabila tidak menyeimbangkan optimisme -semangat dan kerja keras.
Salam ukhuwah
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Similar topics
» {(SEDANG suntuk?), mungkin anda lagi pengen liat ini, ada cewek jadi-jadian tapi berkumis!!!] RITA LAHAP BANGET MAKAN SERANGGA
» Mau jadi pendeta, eh malah jadi Mualaf
» Cara Mengubah Tempat Pasta Gigi Bekas jadi Barang Berguna - Sampah jadi Berguna
» Gereja jadi mesjid, kenapa mesjid al-aqso ndak boleh jadi kuil yahudi lagi ???
» game nembakin zombie
» Mau jadi pendeta, eh malah jadi Mualaf
» Cara Mengubah Tempat Pasta Gigi Bekas jadi Barang Berguna - Sampah jadi Berguna
» Gereja jadi mesjid, kenapa mesjid al-aqso ndak boleh jadi kuil yahudi lagi ???
» game nembakin zombie
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik