FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Mau jadi pendeta, eh malah jadi Mualaf Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Mau jadi pendeta, eh malah jadi Mualaf Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Mau jadi pendeta, eh malah jadi Mualaf

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

Mau jadi pendeta, eh malah jadi Mualaf Empty Mau jadi pendeta, eh malah jadi Mualaf

Post by mutiiiara Thu Jul 02, 2015 2:30 am

Niat Jadi Pendeta, Malah Jadi Mualaf

Mendapatkan hidayah dari Allah swt
mengikrarkan dua kalimat syahadat, justru
saat ia menempuh pendidikan demi
mewujudukan cita-citanya menjadi seorang
pendeta agama Kristen Lutheran yang
dianutnya.
Jamilah Kolocotronis, melalui jalan berliku
untuk sampai menjadi seorang Muslim.
Uniknya, ia mendapatkan hidayah dari Allah
swt mengikrarkan dua kalimat syahadat,
justeru saat ia menempuh pendidikan demi
mewujudukan cita-citanya menjadi seorang
pendeta agama Kristen Lutheran yang
dianutnya.
Kisah Jamilah berawal pada tahun 1976. Meski
kuliah di sebuah universitas negeri, ia masih
memendam keinginan untuk menjadi
pendeta. Jamilah lalu mendatangi seorang
pastor di sebuah gereja Lutheran dan
menyampaikan keinginannya untuk
membantu apa saja di gereja. Pastor itu
kemudian meminta Jamilah untuk
mewakilinya di acara piknik untuk para
mahasiswa baru dari negara lain. Dalam acara
ini, untuk pertamakalinya Jamilah bertemu
dengan seorang Muslim.
Muslim itu bernama Abdul Mun’im dari
Thailand. “Ia punya senyum yang manis dan
sangat sopan. Saat kami berbincang-bincang,
ia seringkali menyebut kata Allah,” kata
Jamilah.
Jamilah mengaku agak aneh mendengar
Mun’im menyebut nama Tuhan, karena sejak
kecil ia diajarkan bahwa orang di luar
penganut Kristen akan masuk neraka. Saat itu,
Jamilah merasa bahwa Mun’im adalah
golongan orang yang akan masuk neraka,
meski Mun’im percaya pada Tuhan dan
berperilaku baik. Jamilah bertekad untuk bisa
mengkristenkan Mun’im.
Jamilah pun mengundang Mun’im datang ke
gereja. Tapi betapa malu hatinya Jamilah
ketika melihat Mun’im datang ke gereja
dengan membawa al-Quran. Usai kebaktian,
Jamilah dan Mun’im berbincang tentang Islam
dan al-Quran. Selama ini, Jamilah hanya
mendengar istilah “Muslim” dan
memahaminya dengan hal-hal yang negatif.
Kala itu, sejak era tahun 1960-an warga kulit
putih di AS meyakini bahwa warga Muslim
kulit hitam ingin menyingkirkan warga kulit
putih.
Selama dua tahun, Jamilah tetap melakukan
kontak dengan Mun’im. Lewat aktivitasnya di
sebuah Klub International, Jamilah juga
bertemu dengan beberapa Muslim lainnya.
Jamilah tetap berusaha melakukan kegiatan
misionarisnya untuk memurtadkan mereka
dan masih punya keinginan kuat untuk
menjadi pendeta meski waktu itu, di era tahun
’70-an gereja-gereja belum bisa menerima
perempuan di sekolah seminari.
Waktu terus berjalan, kebijakan pun berubah.
Setelah menyelesaikan studinya di universitas,
sebuah seminari Lutheran mau menerimanya
sebagai siswa. Jamilah pun langsung
mengemasi barang-barangnya dan pergi ke
Chicago untuk memulai pelatihan menjadi
pendeta.
Tapi, cuma satu semester Jamilah merasakan
semangat belajarnya di seminari itu. Jamilah
sangat kecewa dengan kenyataan bahwa
seminari itu tidak lebih sebagai tempat untuk
bersosialisasi dimana pesta-pesta digelar dan
minum-minuman keras sudah menjadi hal
yang biasa. Jamilah makin kecewa ketika
seorang profesor mengatakan bahwa para
cendikiawan Kristen mengakui bahwa Alkitab
bukan kitab suci yang sempurna, tapi sebagai
pendeta mereka tidak boleh mengungkapkan
hal itu pada para jamaah gereja. Ketika
Jamilah bertanya mengapa, jawabannya tidak
memuaskan dan ia diminta menerima saja
keyakinan itu.
Jamilah akhirnya memutuskan meninggalkan
seminari dan pulang ke rumah. Ia
memutuskan untuk lebih meluangkan waktu
untuk mencari kebenaran. Di tengah
pencariannya itu, Jamilah diterima kerja
sebagai sekretaris di daerah pinggiran St.
Louis tak jauh dari rumahnya.
Mencari Kesalahan al-Quran
Suatu hari Jamilah masuk ke sebuah toko
buku dan menemukan al-Quran di toko buku
itu. Jamilah tertarik untuk membelinya karena
ia ingin mencari kelemahan dalam al-Quran.
Jamilah berpikir, sebagai orang yang bergelar
sarjana di bidang filosofi dan agama serta
pernah mengenyam pendidikan di seminari,
pastilah mudah baginya menemukan
kelemahan-kelemahan al-Quran sehingga ia
bisa mempengaruhi teman-teman Muslimnya
bahwa mereka salah.
“Saya baca al-Quran dan mencari kesalahan
serta ketidakkonsistenan dalam al-Quran. Tapi
saya sama sekali tak menemukannya. Saya
malah terkesan saat membaca Surat Al-An’am
ayat 73. Untuk pertama kalinya saya ingin
mengetahui lebih banyak tentang Islam,” ujar
Jamilah.
Jamilah memutuskan untuk kembali ke
universitasnya dulu dan mengambil gelar
master di bidang filosofi dan agama. Pada
saat yang sama, selain mengunjungi kebaktian
di gereja, Jamilah juga datang ke masjid pada
saat salat Jumat. Saat itu, Jamilah mengaku
belum siap menjadi seorang Muslim. Masih
banyak ganjalan pertanyaan memenuhi
kepalanya.
Namun Jamilah tetap melanjutkan
pencariannya tentang agama. Ia banyak
mendapat penjelasan dari teman-temannya di
universitas yang Muslim tentang berbagai
keyakinan dalam Kristen yang selama ini
ketahui. Selain mempelajari Islam, Jamilah
juga mempelajari agama Budha. “Saya cuma
ingin menemukan kebenaran,” kata Jamilah.
Mengucap Dua Kalimat Syahadat
Seiring berjalannya waktu, Jamilah merasakan
kecenderungannya pada Islam pada musim
panas 1980. Satu hal yang masih mengganggu
pikirannya ketika itu adalah mengapa orang
Islam harus berwudhu sebelum salat. Ia
menganggap itu tidak logis karena manusia
seharusnya bisa mengakses dirinya pada
Tuhan kapan saja. Namun pertanyaan yang
mengganggu itu akhirnya terjawab dan
Jamilah bisa menerima jawabannya.
Akhirnya, malam itu Jamilah membulatkan
tekadnya untuk menerima Islam sebagai
agamanya. Ia pergi ke sebuah masjid kecil
dekat universitas. Kala itu, malam ke-9 di
bulan Ramadhan, Jamilah mengucapkan dua
kalimat syahadat disaksikan oleh sejumlah
pengunjung masjid.
“Butuh beberapa hari untuk beradaptasi, tapi
saya merasakan kedamaian. Saya sudah
melakukan pencarian begitu lama dan
sekarang saya merasa menemukan tempat
yang damai,” tukas Jamilah.
Setelah menjadi seorang Muslim, awalnya
Jamilah menyembunyikan keislamannya dari
teman-teman di kampus bahkan keluarganya.
Menceritakan pada keluarganya bahwa ia
sudah menjadi seorang Muslim bukan
persoalan gampang buat Jamilah. Begitupula
ketika ia ingin mengenakan jilbab. Tapi jalan
berliku dan berat itu berhasil dilaluinya. Kini,
Jamilah sudah berjilbab, ia tidak jadi pendeta
tapi sekarang ia menjadi kepala sekolah di
Salam School, Milwaukee. Di tengah
kesibukannya mengurus enam puteranya,
Jamilah mengajar paruh waktu dan menulis
novel bertema Muslim Amerika.
Sumber: Dream

http://www.pkspiyungan.org/2015/05/niat-jadi-pendeta-malah-jadi-mualaf.html?m=1
mutiiiara
mutiiiara
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Female
Posts : 1083
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 10.03.14
Reputation : 11

http://www.IslamtrulyISLAM.blogspot.com

Kembali Ke Atas Go down

Mau jadi pendeta, eh malah jadi Mualaf Empty Re: Mau jadi pendeta, eh malah jadi Mualaf

Post by mutiiiara Thu Jul 02, 2015 10:51 am

surprise
mutiiiara
mutiiiara
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Female
Posts : 1083
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 10.03.14
Reputation : 11

http://www.IslamtrulyISLAM.blogspot.com

Kembali Ke Atas Go down

Mau jadi pendeta, eh malah jadi Mualaf Empty Re: Mau jadi pendeta, eh malah jadi Mualaf

Post by mutiiiara Thu Jul 09, 2015 11:39 am

ini baru smart
mutiiiara
mutiiiara
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Female
Posts : 1083
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 10.03.14
Reputation : 11

http://www.IslamtrulyISLAM.blogspot.com

Kembali Ke Atas Go down

Mau jadi pendeta, eh malah jadi Mualaf Empty Re: Mau jadi pendeta, eh malah jadi Mualaf

Post by SEGOROWEDI Thu Jul 09, 2015 11:49 am


udah..
BAWA AJA KEMARI AJARAN ALQURAN DAN PERBUATAN MUHAMMAD YANG LAYAK DIMUALAPI!
avatar
SEGOROWEDI
BRIGADIR JENDERAL
BRIGADIR JENDERAL

Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124

Kembali Ke Atas Go down

Mau jadi pendeta, eh malah jadi Mualaf Empty Re: Mau jadi pendeta, eh malah jadi Mualaf

Post by mutiiiara Thu Jul 09, 2015 11:57 am

tuh pendeta yg lebih kristen daripada elo,sudah mantab dan akui kelayakannya, nah tinggal loe dalami pelajari tuh agamamu sendiri,sampai selevel pendeta,nanti juga bakal keluar loe dari agama konyol kristen,kecuali ada motif uang,dll shg kamu bertahan dalam - deleted - itu
mutiiiara
mutiiiara
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Female
Posts : 1083
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 10.03.14
Reputation : 11

http://www.IslamtrulyISLAM.blogspot.com

Kembali Ke Atas Go down

Mau jadi pendeta, eh malah jadi Mualaf Empty Re: Mau jadi pendeta, eh malah jadi Mualaf

Post by SEGOROWEDI Thu Jul 09, 2015 12:01 pm


tantangan sederhana..
TAPI TAK SATU MUSLIMPUN BERANI MENJAWAB

hobinya promo mualapin gak jelas..
avatar
SEGOROWEDI
BRIGADIR JENDERAL
BRIGADIR JENDERAL

Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124

Kembali Ke Atas Go down

Mau jadi pendeta, eh malah jadi Mualaf Empty Re: Mau jadi pendeta, eh malah jadi Mualaf

Post by Mutiaraa Wed Dec 30, 2015 2:05 pm

sudah berkali-kali dijawab, ya tergantung otakmu yang musti di upgrade
Mutiaraa
Mutiaraa
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Female
Posts : 1445
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 20.01.14
Reputation : 29

Kembali Ke Atas Go down

Mau jadi pendeta, eh malah jadi Mualaf Empty Re: Mau jadi pendeta, eh malah jadi Mualaf

Post by njlajahweb Wed Dec 30, 2015 2:54 pm

kalau aku sih nggak masalah asalkan mereka menjadi lebih baik dalam akhlaknya dibanding sebelumnya dan tidak membenci Kristus dalam hatinya.
njlajahweb
njlajahweb
BANNED
BANNED

Female
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119

Kembali Ke Atas Go down

Mau jadi pendeta, eh malah jadi Mualaf Empty Re: Mau jadi pendeta, eh malah jadi Mualaf

Post by Mutiaraa Sun Jan 10, 2016 5:56 am

siapa kristus? kalau sudah muslim ya akan hindari segala bentuk kesesatan, karena bagi muslim tiada tuhan selain Allah
Mutiaraa
Mutiaraa
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Female
Posts : 1445
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 20.01.14
Reputation : 29

Kembali Ke Atas Go down

Mau jadi pendeta, eh malah jadi Mualaf Empty Re: Mau jadi pendeta, eh malah jadi Mualaf

Post by SEGOROWEDI Fri Jan 15, 2016 2:06 pm


nah..
ini dia 'antichrist'-nya
padahal kata si music islam bukan 'antichrist'

back:
tantangan #4 gimana, slim?
avatar
SEGOROWEDI
BRIGADIR JENDERAL
BRIGADIR JENDERAL

Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124

Kembali Ke Atas Go down

Mau jadi pendeta, eh malah jadi Mualaf Empty Re: Mau jadi pendeta, eh malah jadi Mualaf

Post by Sponsored content


Sponsored content


Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik