Ismail VS Ishaq
Halaman 5 dari 11 • Share
Halaman 5 dari 11 • 1, 2, 3, 4, 5, 6 ... 9, 10, 11
Ismail VS Ishaq
First topic message reminder :
Ada perselisihan keagamaan yang sangat lama antara bani Ismail (Arab) dan bani Israel mengenai beberapa persoalan menyangkut hak kelahiran dan perjanjian. Para pembaca Bible dan Al-Qur’an mengetahui tentang kisah nabi besar Ibrahim dan kedua anaknya yang bernama Ismail dan Ishaq. Kisah tentang seruan Ibrahim dari kota Ur di Khaldea, dan kisah tentang keturunannya sampai kematian cucunya Yusuf di Mesir, tertulis dalam kitab Kejadian. Dalam silsilahnya sebagaimana terekam dalam kitab Kejadian, Ibrahim adalah keturunan ke 20 dari Adam, dan sejaman dengan Raja Namrud, yang membangun menara Babel yang menakjubkan. Kisah awal tentang nabi Ibrahim di kota Ur, Khaldea, meskipun tidak disebutkan dalam Bible, direkam oleh sejarawan Yahudi terkenal, Joseph Flavus dalam Antiquities-nya dan juga dikonfirmasi oleh Al-Qur’an. Tetapi Bible dengan jelas mengatakan bahwa bapaknya Ibrahim bernama Terah, sedangkan al-Qur’an mengatakan bapaknya Ibrahim adalah Azar. Meskipun demikian kedua kitab suci tersebut sama-sama mengatakan bapaknya Ibarahim adalah seorang penyembah berhala. Ibrahim mewujudkan kecintaan dan kesetiaannya kepada Tuhan ketika ia masuk kedalam bait Allah dan menghancurkan semua patung dan berhala yang ada didalamnya[1], dan dengan demikian ia adalah prototipe sejati dari keturunannya yang termasyur, Muhammad. Ia keluar tanpa cedera dan dengan kemenangan dari tungku api yang menyala-nyala yang kedalamnya ia dilemparkan atas perintah Raja Namrud[2]. Ia selamat tanpa cedera dari tungku api yang menyala-nyala[3]. Dengan ketaatan terhadap seruan Ilahi, ia meninggalkan negeri asalnya dan memulai perjalanan jauh dan berliku kenegeri Kanaan, Mesir, dan Arabia. Istrinnya, Sarah adalah seorang wanita mandul. Namun, Tuhan memberitahukan Ibrahim, bahwa Ibrahim ditakdirkan untuk menjadi bapak dari banyak bangsa-bangsa, bahwa semua wilayah yang dia lintasi dalam perjalanan akan diberikan sebagai warisan kepada keturunannya, dan bahwa “ dengan benihnya semua bangsa di muka bumi akan diberkahi ”! Janji yang sangat hebat dan unik dalam sejarah agama ini diterima dengan keimanan kuat dipihak Ibrahim yang ketika itu tidak memiliki keturunan. Ketika Ibrahim dibawa keluar untuk memandang ke langit pada malam hari dan diberi tahu oleh Allah bahwa anak cucunya akan sebanyak bintang dilangit dan sama tidak terhitungnya dengan pasir di pantai, Ibrahim mempercayai-Nya. Gadis Mesir yang miskin dan berbudi luhur, Hajar namanya, adalah seorang budaknya Sarah. Atas tawaran dan restu Sarah, maka Hajar di nikahi oleh Ibrahim[4] secara resmi, dan dari perkawinan inilah lahir Ismail. Akibat konflik rumah tangga, Hajar sempat melarikan diri, namun malaikat-Nya datang untuk mengulangi janji Tuhan kepada Ibrahim[5], bahwa keturunan Ibrahim melalui Hajar akan memiliki sangat banyak keturunan. Ketika Ismail berusia 13 tahun, Allah sekali lagi mendatangi Ibrahim melalui malaikat-Nya, dan janji lama yang sama diulangi lagi kepada Ibarahim (Kejadian pasal 17). Belakangan –maksudnya ketika Ibrahim berusia 99 tahun dan Sarah 90 tahun- ternyata Sarah juga melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Ishaq, ini sesuai dengan janji-Nya. Setelah lahirnya Ishaq, maka Hajar dan anaknya (Ismail), menurut Bible, diusir oleh Sarah. Hajar dan Ismail –yang ketika itu masih bayi- lari menuju gurun pasir, di tengah perjalanan mereka kehausan, kemudian sebuah mata air menyembur atas perintah Tuhan. Setelah itu tidak ada lagi, berita tentang Ismail dalam kitab Kejadian, kecuali bahwa Ismail menikahi seorang wanita Mesir, dan ketika Ibrahim meninggal, ia hadir bersama Ishaq untuk menguburkan bapak mereka. Kemudian kitab Kejadian melanjutkan kisah tentang Ishaq, dua anaknya, dan kedatangan Yakub ke Mesir, dan diakhiri oleh meninggalnya Yusuf. Peristiwa penting berikutnya dalam sejarah Ibrahim seperti terekam dalam Kejadian pasal 22 adalah pengorbanan anak satu-satunya kepada Tuhan, tetapi ia ditebus dengan seekor kambing yang besar[6]. Demikian cerita singkat mengenai Ibrahim dalam hubungannya dengan subjek tentang Hak Kelahiran dan Perjanjian. Ada 3 pon yang harus digarisbawahi disini bagi setiap orang yang beriman kepada Allah: Poin Pertama , adalah Ismail adalah anak sah Ibrahim, anak pertamanya, dan oleh karena itu klaimnya tentang hak kelahiran adalah adil dan sah! Poin Kedua, adalah bahwa perjanjian dibuat antara Tuhan dan Ibrahim dan juga anak satu-satunya yang bernama Ismail (karena ketika itu Ishaq berlum lahir). Perjanjian dan hukum khitan itu tidak akan punya nilai dan arti penting kalau janji yang diulang-ulang itu tidak terkandung dalam firman Tuhan, “ Melaluimu semua bangsa bumi akan diberkahi ” dan khususnya ungkapan Benih “ yang akan keluar dari mangkuk-mangkuk ia akan menjadi ahli warismu ” (Kejadian 15:4). Janji itu dipenuhi ketika Ismail lahir (kejadian bab 16), dan Ibrahim mendapat penghiburan bahwa pelayan utamanya Eliezer tidak akan lagi menjadi ahli warisnya. Konsekuensinya, kita harus mengakui bahwa Ismail adalah pewaris martabat dan hak istimewa Ibrahim yang riil dan sah. Hak prerogratif bahwa “ karena Ibrahim maka semua bangsa dibumi akan diberkahi ” begitu sering diulang-ulang adalah warisan karena hak kelahiran Ismail. Warisan yang menjadi hak Ismail bukanlah tenda tempat Ibrahim bernaung atau seekor unta tertentu yang biasa Ibrahim tunggangi, tetapi hak untuk menaklukkan dan menduduki selama-lamanya wilayah yang terbentang dari sungai Nil sampai dengan sungai Eufrat yang dihuni oleh sekitar 10 bangsa yang berbeda-beda. Negeri-negeri tersebut belum pernah ditaklukan oleh keturunan Ishaq, melainkan oleh keturunan Ismail. Inilah pemenuhan nubuat aktual dan sesuai dengan kenyataan terhadap perjanjian-Nya. Poin Ketiga, adalah bahwa Ishaq juga lahir dan diberkati oleh Tuhan, dan bahwa untuk kaumnyalah negeri Kanaan dijanjikan dan benar-benar dikuasai oleh Yoshua. Tidak seorang muslim pun pernah berpikir meremehkan kedudukan Ishaq sebagai seorang nabi,karena memusuhi nabi-Nya artinya memusuhi Tuhan yang mengutus para nabi-Nya[7]. Ketika kita membedakan Ismail dan Ishaq, tidak ada yang dapat kita lakukan selain bersikap hormat pada kedua hamba-Nya yang suci . Sebenarnya, bani Israel, dengan hukum dan kitab sucinya, memiliki sejarah keagamaan yang cukup unik dimasa lalu. Mereka benar-benar bangsa pilihan Tuhan, meskipun mereka sering menentang Tuhan dan jatuh dalam kemusyrikan, namun dari merekalah telah dilahirkan banyak nabi dan wanita yang soleh. Sejauh ini, tidak ada poin kontroversi yang riil antara bani Ismail dan bani Israel. Karena jika “keberkahan” dan “hak kelahiran” diartikan hanya semacam pemilikan materi dan kekuasaan, maka perselisihan akan diselesaikan sebagaimana telah diselesaikan dengan pedang dan fakta saat ini bahwa Arab telah menguasai negeri-negeri yang dijanjikan Tuhan. Namun, ada 2 poin perselisihan yang fundamental diantara kedua bangsa. Dan bahwa yang diperselisihkan tersebut adalah mengenai perselisihan mengenai nabi terakhir. Kaum Yahudi tidak melihat pemenuhan atas apa yang disebut nubuat-nubuat Mesianis dalam diri Yesus atau kalau tidak dalam arti Muhammad. Kaum Yahudi selalu cemburu terhadap Ismail, karena mereka sangat mengetahui bahwa karena dirinya maka perjanjian dibuat dan melalui pengkhitanannya maka perjanjian pun disahkan. Dan karena dendam inilah para pendeta mereka menyelewengkan dan menyisipkan banyak bagian dalam kitab-kitab suci. Mereka menghapuskan nama Ismail dari ayat ke 2, 6, 7 dalam pasal ke 20 dalam kitab Kejadian, dan sebagai gantinya memasukkan nama Ishaq. Padahal perjanjian yang dibuat oleh Allah, adalah “ karena engkau tidak mengecualikan satu-satunya anakmu yang dilahirkan, maka Aku akan menambah dan membiakkan keturunanmu sebanyak bintang-bintang di langit dan pasir di pantai.” Kata membiakkan yang mana malaikatNya kepada Hajar : Aku akan membiakkan anak cucumu sampai tak terkira banyaknya, dan bahwa Ismail akan menjadi “ orang yang subur” (Kejadian 16:12)[8]. Sekarang umat Kristen telah menerjemahkan arti “subur” dan “berlimpah” dari kata kerja bahasa ibrani “para” yang identik dengan bahasa arab wefera, dengan sebutan “keledai liar” Tidakkah memalukan dan kufur menyebut Ismail dengan sebutan “keledai liar” padahal Allah menyebut Ismail dengan sebutan “subur” dan “berlimpah”. Sangat luar biasa bahwa Yesus sendiri (seperti dilaporkan oleh Injil Barnabas) mencerca kaum Yahudi (dimana kaum Yahudi mengatakan mesias akan turun dari garis keturunan Daud) dan memberitahukan kepada mereka bahwa tidaklah mungkin mesias itu seorang keturunan Daud, karena Daud menyebut dia sebagai Tuannya (Barnabas 43:4-5), dan selanjutnya menjelaskan bagaimana bapak-bapak mereka telah mengubah isi kitab suci, dan bahwa perjanjian dibuat tidak untuk Ishaq, melainkan untuk Ismail, dan bahwa satu-satunya anak Ibrahim yang dilahirkan berarti adalah Ismail, dan bukan Ishaq yang belum terlahir kedunia ini (Barnabas pasal 44). Paulus yang menganggap dirinya sebagai seorang rasul dan mengaku dirinya sebagai utusan Yesus, menggunakan beberapa kata yang tidak sopan tentang Hajar dan Ismail (Galatia 6:21-33, dan kitab-kitab Paulus yang lainnya) dan terang-terangan menentang gurunya. Paulus telah melakukan segala upaya yang merusak dan menyesatkan umat Kristen yang dahulu dianiayanya sebelum ia memeluk kristen. Dan penting pula disebutkan disini bahwa cara Paulus (atau nama aslinya Saul) mengaku mendapatkan wahyu sungguh tidak konsisten, seperti yang tercantum dalam naskah orisinil King James Version Bible Act (Kisah-kisah) 9:4-5 "And HE FELL to the earth, and heard a voice saying unto him, Saul, Saul, why persecutest thou me? And he said, Who art thou, Lord? And the Lord said, I am Jesus whom thou persecutest: hard for thee to kick against the pricks. Kontradiksi dengan, Act (Kisah-Kisah) 26:14 "And when WE WERE ALL fallen to the earth, I heard a voice speaking unto me, and saying in the Hebrew tongue, Saul, Saul, why persecutest thou me? hard for thee to kick against the pricks. Pertanyaannya adalah: Siapakah yang rebah ke bumi? Paulus saja ataukah Paulus bersama orang lain ? Sesungguhnya, surat-surat Paulus sebagaimana ditunjukkan dihadapan kita penuh dengan ajaran-ajaran dan statement-statement yang menjijikkan. Paulus adalah seorang Pharisee yang fanatik dan seorang ahli hukum dan filsafat. Setelah ia memeluk agama Kristen, ia malah lebih fanatik lagi dibandingkan sebelumnya. Kebenciannya terhadap Ismail dan klaimnya terhadap hak kelahiran membuatnya lupa dan mengabaikan hukum Taurat yang melarang seorang lelaki menikahi saudara perempuannya sendiri dengan ancaman hukuman mati. Jika Paulus diberi wahyu oleh Tuhan, maka ia sudah dicela kitab Kejadian sebagai penuh dengan kepalsuan ketika ia dua kali mengatakan bahwa Ibrahim adalah suami dari saudara perempuannya sendiri. Atau kalau tidak, ia memfitnah nabi sebagai pendusta! Tetapi ia mempercayai firman-firman dalam kitab, dan kata hatinya tidak menyiksanya setidaknya ketika ia mengidentifikasikan Hajar sebagai Gurun Sinai yang tandus, sedangkan sifat-sifat Sarah sebagai Yerusalem diatas surga (Galatia 4:25-26). Pernahkah Paulus membaca laknat dari hukum ini: “Terkutuklah orang yang tidur dengan saudaranya perempuan, anak ayah atau anak ibunya. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin!” (Ulangan 27:22) Tuhan yang membuat perjanjian dengan Ismail karenanya menjelaskan hukum waris, yaitu jika seorang lelaku mempunyai dua istri, yaitu satu dicintai dan satunya lagi tidak dicintai, dana masing-masing melahirkan seorang anak laki-laki, dan jika anak dari istri yang tidak dicintai adalah lahir yang pertama (anak sulung), maka anak itu, dan bukan anak dari istri yang dicintai, berhak atas hak kelahiran (warisan). Konsekuensinya yang lahir pertama akan mewarisi dua kali dari saudaranya (Ulangan 21:15-17). Lantas, apakah hukum ini tidak cukup untuk membungkam semua orang yang menentang klaim Ismail yang pantas atas hak kelahiran (warisan sebagai anak sulung)? Marilah kita sekarang membahas persoalan hak kelahiran ini sesingkat mungkin. Kita tahu bahwa Ibrahim adalah seorang kepala nomadem dan juga seorang nabiNya, dan bahwa ia biasa tinggal di tenda dan mempunyai banuak kawanan ternak dan kekayaan. Kini orang-orang suku nomadem tidak mewarisi tanah dan padang rumput, tetapi sang tokoh menyerahkan kepada masing-masing anaknya klan-klan atau suku-suku tertentu sebagai warga negara atau tanggungannya. Peraturannya, yang paling muda mewarisi tungku atau tenda orang tuanya, sedangkan yang lebih tua mewarisi singgasananya. Sang penakluk dari Mongolia, Jenghis Khan, digantikan oleh Oghtai, anak sulungnya yang bertahta di Peking sebagai Khan, tetapi anaknya yang paling muda tetap mendapat tungku bapaknya di Qaraqorum, Mongolia. Sama persis dengan dua anaknya nabi Ibrahim, Ishaq mewarisi tenda bapaknya dan seperti bapaknya hidup nomadem di tenda-tenda. Tetapi Ismail, dikirim ke Hijaz untuk menjaga bait Allah yang telah dibangunnya dengan Ibrahim. Di Hijaz pula lah Ismail menetap, menjadi nabi dan pangeran dikalangan suku-suku Arab yang mempercayainya. Di Mekkah, Ka'bah menjadi pusat ziarah yang disebut al Hajj dan keturunan Ismail dengan cepat bertambah berlipat ganda layaknya bintang-bintang di langit. Dari masa Ismail sampai dengan lahirnya Muhammad, bangsa Arab di Hijaz (Jazirah Arabia) sudah merdeka dan menjadi pemilik atas negeri-negeri mereka sendiri. Dua kekaisaran adidaya ketika itu, Persia dan Romawi tidak sanggup menaklukkan bani Ismail. Meskipun akhirnya keturunan Ismail mengenal kemusyrikan, namun nama Allah, Ibrahim, Ismail, dan beberapa nabi lainnya tetap tak terlupakan oleh mereka. Bahkan Esau bin Ishaq menyerahkan tungku bapaknya kepada adiknya Yakub, dan Esau memilih tinggal di Edom, disana ia menjadi pemimpin kaumnya dan segera bercampur dengan suku-suku Arab keturunan Ismail lainnya, dimana Ismail adalah paman sekaligus bapak mertuanya Esau. Kisah tentang Esau yang menjual hak kelahirannya kepada Yakub untuk mendapat sepiring sop adalah muslihat busuk yang dibuat-buat untuk menjustifikasikan perlakuan buruk yang dinisbahkan kepada Ismail. Dinyatakan tanpa dibuktikan kebenarannya, bahwa Tuhan membenci Esau dan mencintai Yakub, padahal anak kembar itu (Esau dan Yakub) masih dalam rahim ibunya. Dan bahwa “ saudara yang lebih tua akan menghamba kepada saudara yang lebih muda ” (Kejadian 25). Tetapi anehnya, laporan lain, mungkin dari sumber lain, menunjukkan kasus ini hanya sebagai kebalikan dari prediksi tersebut diatas. Karena pada Kitab Kejadian pasal 33, dengan jelas mengakui bahwa Yakub menghamba kepada Esau, didepan siapa ia tujuh kali sujud menghormat, dengan menyebutnya “tuanku” dan menyatakan dirinya sebagai “hambamu”. Ibrahim, menurut Bible, memiliki beberapa anak lainnya dari Qitura dan para selir, kepada siapa ia memberikan hadiah atau pemberian dan mengirim mereka ke timur. Mereka semua menjadi suku-suku yang besar dan kuat. Dua belas anak Ismail disebut-sebut nama-namanya menurut urutannya dan dideskripsikan, masing-masing menjadi tokoh di kota dan kampung atau tentaranya (Kejadian pasal 25). Begitu pula anak-anak dari Qitura, dan lain-lainnya, juga anak-anak keturunan Esau yang disebut nama-nama mereka. Ketika kita melihat jumlah keluarga Yakub pada saat pergi ke Mesir, yang tidak melebihi 70 kepala, dan ketika ia ditemui oleh Esau diiringi 400 pengawal berkuda dan suku-suku Arab yang kuat yang tunduk pada 12 Emir dari keluarga Ismail, dan kemudian ketika nabi-Nya yang terakhir memproklamasikan agama Islam dan setelah menuntaskan misi perjuangan menegakkan Islam dan semua suku Arab itu secara bersama-sama menyambutnya dengan gembira dan menerima agamanya, dan menyerahkan semua negeri-negeri yang dijanjikan kepada anak-anak Ibrahim, sebenarnya kita harus buta agar tidak melihat bahwa perjanjian dibuat dengan Ismail dan janji teralisir dalam diri Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم saw. Sebelum menyimpulkan bab ini, saya ingin menarik perhatian para pengkaji Bible yang kritis, bahwa pada kenyataannya, nubuat-nubuat dan bagian-bagian mesianistik merupakan propaganda untuk Dinasti Daud setelah meninggalnya Raja Sulaiman yang berakibat pecahnya kerajaannya menjadi dua kerajaan. Dua nabi dari bani Israel lainnya, seperti nabi Elias dan Elisha yang tumbuh subur di Kerajaan Samaria atau Israel, malah tidak menyebut nama Daud ataupun Sulaiman. Yerusalem tidak lagi menjadi pusat agama untuk sepuluh suku dan klaim-klaim bangsa Israel terhadap pemerintahan abadi ditolak! Tetapi nabi-nabi seperti nabi Yesaya dan lainnya yang terikat dengan bait Yerusalem dan rumah Daud telah meramalkan kedatangan seorang nabi dan raja besar. Dalam bab-bab selanjutnya, saya akan mengajak para pembaca melihat tanda-tanda yang ada pada diri nabi besar itu. Catatan Kaki [1] “Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya. Mereka berkata: "Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang zalim." Mereka berkata: "Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim ". Mereka berkata: "(Kalau demikian) bawalah dia dengan cara yang dapat dilihat orang banyak, agar mereka menyaksikan". Mereka bertanya: "Apakah kamu, yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, hai Ibrahim?" Ibrahim menjawab: "Sebenarnya patung yang besar itulah yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara". Maka mereka telah kembali kepada kesadaran dan lalu berkata: "Sesungguhnya kamu sekalian adalah orang-orang yang menganiaya (diri sendiri)". (QS Al Anbiyaa' 21:58-64) [2] “Mereka berkata: "Bakarlah dia (Ibrahim) dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak". (QS Al Anbiyaa' 21:68) [3]“Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim". Mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi.(QS Al Anbiyaa' 21:69-70) [4] “Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.” (Kejadian 16:3) [5] “…..Lalu Sarai menindas Hagar, sehingga ia lari meninggalkannya. Lalu Malaikat Tuhan menjumpainya dekat suatu mata air di padang gurun, yakni dekat mata air di jalan ke Syur. Katanya: "Hagar, hamba Sarai, dari manakah datangmu dan ke manakah pergimu?" Jawabnya: "Aku lari meninggalkan Sarai, nyonyaku." Lalu kata MalaikatNya itu kepadanya: "Kembalilah kepada nyonyamu, biarkanlah engkau ditindas di bawah kekuasaannya." Lagi kata Malaikat-Nya itu kepadanya: "Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya." (Kejadian 16:6-10) [6] Umat Kristen dan Yahudi menyatakan bahwa Ibrahim mengorbankan anaknya yang bernama Ishaq, bukan Ismail sebagaimana diyakini oleh Islam! Dan menurut umat Kristen, yang dimaksud anak tunggal adalah anak perjanjian antara Allah dan Ibrahim, meskipun Ismail adalah anak sulung Ibrahim, tetapi Ishaq lah yang mendapat hak warisan dan Perjanjian dari Tuhan untuk keturunan Ibrahim. Ada 3 poin utama yang harus di perhatikan mengenai lokasi tempat tinggal :
Pada pasal 22, langsung disebutkan bahwa nabi Ibrahim mendapat perintah untuk menyembelih anak tunggalnya. Artinya Ibrahim masih berada di Bersyeba.
Bila kita simak dengan seksama, maka Kejadian pasal 22 memiliki dua keganjilan yakni : Kejanggalan pertama Kejadian pasal 22 ini mengisahkan seolah-olah Ishak berada di Bersyeba. Padahal tidak ada anak Ibrahim yang berdomisili di Bersyeba. Ishak dan ibunya justru tinggal di Hebron. Kejanggalan Kedua Setelah selesai ritual, pada Kejadaian 22:19 Ibrahim dan Ishak pulang ke Bersyeba. Jadi seolah-olah Sarah berdomisili di Bersyeba. Padahal Taurat mencatat Sarah berdomisili di Hebron hingga wafatnya (Kejadian 23:1-2). Seandainya Ishak yang disembelih, seharusnya Kejadian pasal 22 menceritakan kepulangan Ibrahim ke Hebron, tempat tinggal Sarah, untuk membawa Ishak yang hendak dikurbankan. Kemudian setelah acara ritual pengurbanan selesai, mestinya Ibrahim mengembalikan Ishak kepada ibunya di Hebron. BUKAN DI BERSYEBA. Kedengkian pendeta Yahudi mengedit taurat sudah terlalu jelas didepan mata. Pendeta Yahudi mengedit nama tempat Paran (lokasi tempat tinggal Ismail) menjadi nama tempat tinggal Ishak. Namun pendeta Yahudi terburu-buru mengedit Paran menjadi Bersyeba, padahal harusnya Hebron. "Apakah kamu (Muhammad) masih mengharapkan mereka (Bani Israel) akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka (bani Israel) mendengar Firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?" (QS.Al-Baqarah:75) [7] “Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikatNya, rasul-rasulNya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.” (QS Al Baqarah 2:98) [8] Kejadian 16:12 dalam teks ibraninya: wəhû’ yihəyeh pere’ ’ādām yādōw b_akōl wəyad kōl bōw wə‘al-pənê k_āl-’ehāyw yišəkōn. |
Sumber: "Menguak Misteri Muhammad SAW", Benjamin Keldani, Sahara Publisher, Edisi Khusus Cetakan kesebelas Mei 2006 |
Terakhir diubah oleh keroncong tanggal Fri Apr 15, 2016 12:23 pm, total 2 kali diubah
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: Ismail VS Ishaq
saya kan nggak bilang Ishaknya diusir!
frontline defender- MAYOR
- Posts : 6462
Kepercayaan : Islam
Join date : 17.11.11
Reputation : 137
Re: Ismail VS Ishaq
Haha, Anda pikir janji Tuhan hanya kepada Abraham saja? Tidak mas, janji Tuhan diberikan kepada Abraham dan Sara. Sebagai suami istri. Krn itulah ketika Sara tertawa melecehkan janji itu, Tuhan menegurnya. Logikanya, kalau janji itu spesifik diberikan kepada Abraham saja, maka anak dr wanita manapun tdk akan dipersoalkan Tuhan. Nyatanya Tuhan tidak berkenan ketika Abraham mendapatkan anak dr Hagar.frontline defender wrote:saya kan nggak bilang Ishaknya diusir!
jakajayagiri-2- LETNAN DUA
-
Posts : 995
Kepercayaan : Protestan
Location : bandung
Join date : 04.09.12
Reputation : 27
Re: Ismail VS Ishaq
Kalau kita telusuri kitab-kitab tafsir, terus terang sebenarnya ada juga para mufassirin yang menafsrikan bahwa yang disembelih itu adalah Nabi Ishaq as dan bukan Nabi Islamil as, namun argumen atau hujjah mereka yang mengatakan hal itu terlalu lemah bila mengadapi argumentasi jumhur yang mengatakan bahwa yang disembelih itu adalah Nabi Ismail as.
Perbedaan itu dkarenakan memang tidak tercantumnya nama Nabi Ismail secara eksplisit di dalam ayat yang menceritakan tentang kisah penyembelihan dalam surat Ash-Shaaffaat ayat 99-102.
Sedangkan kita mengatakan bahwa yang disembelih adalah nabi Ismail as. dengan dasar-dasar sebagai berikut:
Hadits Rasulullah SAW
Rasulullah SAW telah bersabda dalam sebuah hadits yang menceritakan tentang dirinya.
Aku adalah anak keturunan dua orang zabihain (orang yang disembelih). (HR. Al-Hakim).
Yang dimaksud dengan dua orang zabihain adalah dua orang yang dalam hidupnya terancam akan disembelih. Yang pertama adalah ayah kandungnya langsung yaitu Abdullah. Dan kedua adalah kakek buyutnya yaitu Ismail. Karena Nabi Muhammad memang keturunan dari Nabi Ismail as., bukan keturunan dari Nabi Ishaq as.
Dan julukan Ibnu Zabihain adalah julukan yang terkenal, karena diriyawatkan bahwa orang Arab pun menyapa beliau SAW dengan panggilan itu.
Kisah tentang ayah kandung Rasulullah SAW yang juga terancam mau disembelih adalah kisah yang juga sudah kita kenal yaitu nazar kakeknya Abdul Muttalib. Sang kakek ini ketika menggali sumur zamzam pernah bernazar untuk menyembelih anak. Ketika berhasil menggali sumur zamzam, maka Abdul Muttalib berkewajiban untuk melaksanakan nazar, lalu diundilah dengan menggunakan anak panah, namun selalu keluar nama Abdullah anaknya yang sangat dicintainya itu. Sehingga setelah beberapa kali selalu nama Abdullah yang keluar, akhirnya ada orang yang menasehatinya untuk menggantinya dengan 100 ekor unta. Barulah setelah Abdul Muttalib menyembelih 100 ekor unta, tidak lagi keluar nama Abdullah dari anak panah undian.
Argumen Abu Amru bin Al-Ala
Diriwayatkan dari Al-Ashmai bahwa dia bertanya kepada Abu Amru bin Al-Ala tentang siapakah sesungguhnya anak nabiu Ibrahim yang disembelih? Ismail-kah atau Ishaq-kah?
Beliau menjawab, ”Wahai Asmai, di mana otakmu? Sejak kapan Nabi Ishaq itu tinggal di Makkah. Yang di Makkah itu adalah Nabi Ismail as. Dialah yang membangun Ka'bah bersama ayahnya. Dan tempat penyembelihan itu adanya juga di Makkah.
Dalil Ayat Quran: Tentang Ciri Nabi Ismail
Meski tidak disebutkan secara eksplisit, namun ayat Quran menunjukkan bahwa yang disembelih itu adalah Ismail, bukan Ishaq. Buktinya, ketika Qurna menyebut nama Ismail, beliau disifati dengan sifat penyabar (shobirin).
Dan Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar.(HR. Al-Anbiya: 85)
Dan yang dimaksud dengan sabar pada Ismail adalah sabarnya atas penyembelihan. Dan selain itu Allah juga mensifati beliau dengan sifat Shadiqul Wa'di atau orang yang menepati janjinya.
Dan ceritakanlah kisah Ismail di dalam Al-Quraan. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi. (QS Maryam: 54)
Dan yang dimaksud dengan yang menepati atau benar janjinya adalah Ismail yang telah berjanji untuk sabar menghadapi cobaan dari Allah untuk disembelih, lalu beliau menepati janjinya untuk tetap bersabar.
Dalil Ayat Qur'an Tentang Kondisi Nabi Ishaq as
Sedangkan sebaliknya, kalau kita teliti secara cermat, Allah SWT menyebutkan tentang kondisi Nabi Ishaq yang memiliki anak bernama Yaqub. Silahkan perhatikan ayat berikut:
Dan isterinya berdiri lalu dia tersenyum, maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang Ishaq dan setelah Ishaq: Ya'qub. (HR Ash-Shaaffaat: 112)
Kalau ingin dipaksakan bahwa yang disembelih adalah Nabi Ishaq, maka ada dua kemungkian kapan turunnya perintah penyembelihannya.
Kemungkinan pertama: Perintah penyembelihan itu sebelum lahirnya anak Ishaq yaitu Yaqub. Dan kemungkinan ini jelas tidak bisa diterima. Mengapa? Bagaimana mungkin Allah memerintahkan untuk menyembelih Ishaq padahal sementara itu Allah juga memberi informasi bahwa Ishaq itu akan punya anak yang bernama Yaqub. Jadi seolah-olah sejak awal perintah untuk menyembelih Ishaq itu sudah ketahuan akhirnya bahwa Ishaq tidak akan mati, lantaran ada informasi bahwa nanti dia akan punya anak yang namanya Yaqub. Kalau Ibrahim tahu bahwa perintah penyembelihan itu pasti akan diganti dengan seekor kambing dan bahwa anaknya itu terus akan hidup dan malah akan punya anak segala, namanya bukan ujian, kan? Tapi main-main.
Kemungkinan kedua: Perintah untuk menyembelih Ishaq itu setelah Ishaq punya anak yang bernama Yaqub. Artinya, bisa saja perintah itu datang dan Ishaq sudah dewasa dan bahkan sudah punya anak. Ini malah lebih tidak bisa diterima lagi, sebab langsung bertentangan dengan ayat Al-Quran. Sebab mengenai kisah penyembelihan anak Ibrahim itu, Allah menyebutkan sebagai berikut:
Maka tatkala anak itu sampai berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar." (QS As-Shaaffaat: 102)
Jadi usia anak yang disembelih itu adalah ketika masih muda dan baru bisa berusaha berjalan menyusul ayahnya. Bukan anak yang sudah punya anak lagi atau sudah jadi bapak buat orang lain.
Sehingga dua kemungkinan itu sama-sama tertolak.
Ayat Al-Quran: Urut-urutan Kisah
Semua sepakat bahwa anak Nabi Ibrahim yang pertama adalah Ismail dan yang kedua adalah Ishaq. Sebelum punya anak, Ibrahim memohon kepada Allah agar diberi anak.
Ya Tuhanku, Berilah Aku keturunan yang shalih. (QS As-Shaaffaat: 100)
Karena tidak mungkin Ibrahim meminta anak ketika sudah punya anak pertama. Secara logika, orang yang berdoa meminta anak adalah orang yang belum punya anak.
Lalu Allah mengabulkan doa Ibrahim dengan firman-Nya:
Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar. (QS As-Shaaffaat: 101)
Dan ayat seterusnya menceritakan tentang anak pertama yang akan disembelih itu. Jadi amat jelas bahwa yang disembelih adalah anak pertama yang bernama Ismail karena selesai Allah memberitakan bahwa doa Ibrahim dikabulkan dan diberi anak, langsung ayat berikutnya berbicara tentang kisah penyembelihan anaknya. Selesai kisah penyembelihan anak, baru Allah berkisah tentang anak Ibrahil yang lain yaitu Ishaq.
Amat tidak logis bila yang disembelih adalah Ishaq, karena bukan demikian urut-urutan kisahnya.
Khabar Tentang Kisah Penyembelihan di Makkah
Selain semua hujjah di atas, masyarakat Makkah memang sangat mengenal kisah penyembelhan itu. Dan yang utama adalah kisah penggantungan tanduk kambing di Ka'bah. Dan itu menunjukkan bahwa anak Ibrahim yang disembelih adalah yang tinggal di Makkah.
Sedangkan bila mau dikatakan bahwa yang disembelih adalah Ishaq, maka seharusnya tanduk kambing yang digantung itu bukan di Makkah tapi di Baitul Maqdis, Syam.
Dengan demikian, memang kuatlah pendapat yang mengatakan bahwa anak yang disembelih itu adalah Ismail dan bukan Ishak. Baik dengan dalil hadits yang matsur, keterangan tafsir antara satu ayat dengan ayat lain, kenyataan sejarah dan juga logika.
Namun tidak salah juga untuk kita tahu apa hujjah/argumentasi mereka yang mengatakan bahwa anak yang disembelih itu adalah Ishaq.
Ayat Quran
Mereka mengatakan bahwa ayat Quran menyebutkan bahwa Nabi Ibrahim Hijrah dan maksudnya adalah ke Syam (ayat 99). Setelah itu muncul ayat yang menyebutkan kisah penyembelihan anak (ayat 102). Jadi yang disembelih adalah Ishak karena Ishaq yang tinggal di Syam.
Hujjah ini terkoreksi dengan sendirinya, sebab ayat yang menceritakan bahwa Ibrahim hijrah ke Syam (ayat 99) itu disisipi doanya yang meminta anak (ayat 100) dan ayat yang menceritakan diberinya Ibrahim seorang anak (ayat 101). Baru ayat berikutnya kisah tentang penyembelihan (ayat 102). Jadi 4 ayat itu berbeda waktunya. Ayat 99 terjadi ketika beliau hijrah dari Iraq ke Syam, ayat 100 terjadi di Syam ketika beliau belum punya anak, karena bila yang dia sudah punya anak sebelumnya, tidak mungkin doanya minta anak. Lalu ayat selanjutnya di Makkah ketika beliau dianugerahi anak pertama yaitu Ismail (ayat 101) dan berikutnya penyembelihan Ismail itu juga di Makkah (ayat 102).
Dalil Hadits
Ada hadits yang isinya menyebutkan demikian:
Rasulullah SAW ditanya tentang manakah nasab yang paling mulia. Beliau SAW menjawab, ”Yusuf Siddiqullah, bin Yaqub Israilullah, bin Ishaq Zabihullh bin Ibrahim Khalilullah.
Namun sayang sekali hadits ini tidak kuat dan sementara ulama mengatakan bahwa semua julukan itu bukan asli hadits tapi hanya dari perawinya saja. Sehingga kata-kta Ishaq Zabihullah (yang disembelih Allah) bukan teks asli dari hadit melainkan tambahan dari perawi. Dan tentu saja tidak bisa diterima sebagai sabda Rasulullah SAW.
Tapi menurut sebuah riawayat bahwa yang berpaham akan hal ini adalah: Umar ra, Ali ra, al-Abbas ra, Ibnu Masud dan Kaab Al-Ahbar. Selain itu juga ada Ikrimah, Said bin Jbair, As-Suddi, Az-zuhri dan Muqatil.
Sebaliknya yang mengatakan bahwa anak yang disembelih adalah Ismail antara lain adalah: Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Said bin al-Musayyib, Al-Hasan, Mujahid dan Al-Kalbi.
Semua ini bisa Anda baca Pada beberapa kitab tafsir seperti Al-Qurthubi, At-Tafsir Al-Kabir karya Al-Fakhrurrazi, Tafsir Al-Baidhawi serta Tafsir Ibnu Katsir.
Perbedaan itu dkarenakan memang tidak tercantumnya nama Nabi Ismail secara eksplisit di dalam ayat yang menceritakan tentang kisah penyembelihan dalam surat Ash-Shaaffaat ayat 99-102.
Sedangkan kita mengatakan bahwa yang disembelih adalah nabi Ismail as. dengan dasar-dasar sebagai berikut:
Hadits Rasulullah SAW
Rasulullah SAW telah bersabda dalam sebuah hadits yang menceritakan tentang dirinya.
Aku adalah anak keturunan dua orang zabihain (orang yang disembelih). (HR. Al-Hakim).
Yang dimaksud dengan dua orang zabihain adalah dua orang yang dalam hidupnya terancam akan disembelih. Yang pertama adalah ayah kandungnya langsung yaitu Abdullah. Dan kedua adalah kakek buyutnya yaitu Ismail. Karena Nabi Muhammad memang keturunan dari Nabi Ismail as., bukan keturunan dari Nabi Ishaq as.
Dan julukan Ibnu Zabihain adalah julukan yang terkenal, karena diriyawatkan bahwa orang Arab pun menyapa beliau SAW dengan panggilan itu.
Kisah tentang ayah kandung Rasulullah SAW yang juga terancam mau disembelih adalah kisah yang juga sudah kita kenal yaitu nazar kakeknya Abdul Muttalib. Sang kakek ini ketika menggali sumur zamzam pernah bernazar untuk menyembelih anak. Ketika berhasil menggali sumur zamzam, maka Abdul Muttalib berkewajiban untuk melaksanakan nazar, lalu diundilah dengan menggunakan anak panah, namun selalu keluar nama Abdullah anaknya yang sangat dicintainya itu. Sehingga setelah beberapa kali selalu nama Abdullah yang keluar, akhirnya ada orang yang menasehatinya untuk menggantinya dengan 100 ekor unta. Barulah setelah Abdul Muttalib menyembelih 100 ekor unta, tidak lagi keluar nama Abdullah dari anak panah undian.
Argumen Abu Amru bin Al-Ala
Diriwayatkan dari Al-Ashmai bahwa dia bertanya kepada Abu Amru bin Al-Ala tentang siapakah sesungguhnya anak nabiu Ibrahim yang disembelih? Ismail-kah atau Ishaq-kah?
Beliau menjawab, ”Wahai Asmai, di mana otakmu? Sejak kapan Nabi Ishaq itu tinggal di Makkah. Yang di Makkah itu adalah Nabi Ismail as. Dialah yang membangun Ka'bah bersama ayahnya. Dan tempat penyembelihan itu adanya juga di Makkah.
Dalil Ayat Quran: Tentang Ciri Nabi Ismail
Meski tidak disebutkan secara eksplisit, namun ayat Quran menunjukkan bahwa yang disembelih itu adalah Ismail, bukan Ishaq. Buktinya, ketika Qurna menyebut nama Ismail, beliau disifati dengan sifat penyabar (shobirin).
Dan Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar.(HR. Al-Anbiya: 85)
Dan yang dimaksud dengan sabar pada Ismail adalah sabarnya atas penyembelihan. Dan selain itu Allah juga mensifati beliau dengan sifat Shadiqul Wa'di atau orang yang menepati janjinya.
Dan ceritakanlah kisah Ismail di dalam Al-Quraan. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi. (QS Maryam: 54)
Dan yang dimaksud dengan yang menepati atau benar janjinya adalah Ismail yang telah berjanji untuk sabar menghadapi cobaan dari Allah untuk disembelih, lalu beliau menepati janjinya untuk tetap bersabar.
Dalil Ayat Qur'an Tentang Kondisi Nabi Ishaq as
Sedangkan sebaliknya, kalau kita teliti secara cermat, Allah SWT menyebutkan tentang kondisi Nabi Ishaq yang memiliki anak bernama Yaqub. Silahkan perhatikan ayat berikut:
Dan isterinya berdiri lalu dia tersenyum, maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang Ishaq dan setelah Ishaq: Ya'qub. (HR Ash-Shaaffaat: 112)
Kalau ingin dipaksakan bahwa yang disembelih adalah Nabi Ishaq, maka ada dua kemungkian kapan turunnya perintah penyembelihannya.
Kemungkinan pertama: Perintah penyembelihan itu sebelum lahirnya anak Ishaq yaitu Yaqub. Dan kemungkinan ini jelas tidak bisa diterima. Mengapa? Bagaimana mungkin Allah memerintahkan untuk menyembelih Ishaq padahal sementara itu Allah juga memberi informasi bahwa Ishaq itu akan punya anak yang bernama Yaqub. Jadi seolah-olah sejak awal perintah untuk menyembelih Ishaq itu sudah ketahuan akhirnya bahwa Ishaq tidak akan mati, lantaran ada informasi bahwa nanti dia akan punya anak yang namanya Yaqub. Kalau Ibrahim tahu bahwa perintah penyembelihan itu pasti akan diganti dengan seekor kambing dan bahwa anaknya itu terus akan hidup dan malah akan punya anak segala, namanya bukan ujian, kan? Tapi main-main.
Kemungkinan kedua: Perintah untuk menyembelih Ishaq itu setelah Ishaq punya anak yang bernama Yaqub. Artinya, bisa saja perintah itu datang dan Ishaq sudah dewasa dan bahkan sudah punya anak. Ini malah lebih tidak bisa diterima lagi, sebab langsung bertentangan dengan ayat Al-Quran. Sebab mengenai kisah penyembelihan anak Ibrahim itu, Allah menyebutkan sebagai berikut:
Maka tatkala anak itu sampai berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar." (QS As-Shaaffaat: 102)
Jadi usia anak yang disembelih itu adalah ketika masih muda dan baru bisa berusaha berjalan menyusul ayahnya. Bukan anak yang sudah punya anak lagi atau sudah jadi bapak buat orang lain.
Sehingga dua kemungkinan itu sama-sama tertolak.
Ayat Al-Quran: Urut-urutan Kisah
Semua sepakat bahwa anak Nabi Ibrahim yang pertama adalah Ismail dan yang kedua adalah Ishaq. Sebelum punya anak, Ibrahim memohon kepada Allah agar diberi anak.
Ya Tuhanku, Berilah Aku keturunan yang shalih. (QS As-Shaaffaat: 100)
Karena tidak mungkin Ibrahim meminta anak ketika sudah punya anak pertama. Secara logika, orang yang berdoa meminta anak adalah orang yang belum punya anak.
Lalu Allah mengabulkan doa Ibrahim dengan firman-Nya:
Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar. (QS As-Shaaffaat: 101)
Dan ayat seterusnya menceritakan tentang anak pertama yang akan disembelih itu. Jadi amat jelas bahwa yang disembelih adalah anak pertama yang bernama Ismail karena selesai Allah memberitakan bahwa doa Ibrahim dikabulkan dan diberi anak, langsung ayat berikutnya berbicara tentang kisah penyembelihan anaknya. Selesai kisah penyembelihan anak, baru Allah berkisah tentang anak Ibrahil yang lain yaitu Ishaq.
Amat tidak logis bila yang disembelih adalah Ishaq, karena bukan demikian urut-urutan kisahnya.
Khabar Tentang Kisah Penyembelihan di Makkah
Selain semua hujjah di atas, masyarakat Makkah memang sangat mengenal kisah penyembelhan itu. Dan yang utama adalah kisah penggantungan tanduk kambing di Ka'bah. Dan itu menunjukkan bahwa anak Ibrahim yang disembelih adalah yang tinggal di Makkah.
Sedangkan bila mau dikatakan bahwa yang disembelih adalah Ishaq, maka seharusnya tanduk kambing yang digantung itu bukan di Makkah tapi di Baitul Maqdis, Syam.
Dengan demikian, memang kuatlah pendapat yang mengatakan bahwa anak yang disembelih itu adalah Ismail dan bukan Ishak. Baik dengan dalil hadits yang matsur, keterangan tafsir antara satu ayat dengan ayat lain, kenyataan sejarah dan juga logika.
Namun tidak salah juga untuk kita tahu apa hujjah/argumentasi mereka yang mengatakan bahwa anak yang disembelih itu adalah Ishaq.
Ayat Quran
Mereka mengatakan bahwa ayat Quran menyebutkan bahwa Nabi Ibrahim Hijrah dan maksudnya adalah ke Syam (ayat 99). Setelah itu muncul ayat yang menyebutkan kisah penyembelihan anak (ayat 102). Jadi yang disembelih adalah Ishak karena Ishaq yang tinggal di Syam.
Hujjah ini terkoreksi dengan sendirinya, sebab ayat yang menceritakan bahwa Ibrahim hijrah ke Syam (ayat 99) itu disisipi doanya yang meminta anak (ayat 100) dan ayat yang menceritakan diberinya Ibrahim seorang anak (ayat 101). Baru ayat berikutnya kisah tentang penyembelihan (ayat 102). Jadi 4 ayat itu berbeda waktunya. Ayat 99 terjadi ketika beliau hijrah dari Iraq ke Syam, ayat 100 terjadi di Syam ketika beliau belum punya anak, karena bila yang dia sudah punya anak sebelumnya, tidak mungkin doanya minta anak. Lalu ayat selanjutnya di Makkah ketika beliau dianugerahi anak pertama yaitu Ismail (ayat 101) dan berikutnya penyembelihan Ismail itu juga di Makkah (ayat 102).
Dalil Hadits
Ada hadits yang isinya menyebutkan demikian:
Rasulullah SAW ditanya tentang manakah nasab yang paling mulia. Beliau SAW menjawab, ”Yusuf Siddiqullah, bin Yaqub Israilullah, bin Ishaq Zabihullh bin Ibrahim Khalilullah.
Namun sayang sekali hadits ini tidak kuat dan sementara ulama mengatakan bahwa semua julukan itu bukan asli hadits tapi hanya dari perawinya saja. Sehingga kata-kta Ishaq Zabihullah (yang disembelih Allah) bukan teks asli dari hadit melainkan tambahan dari perawi. Dan tentu saja tidak bisa diterima sebagai sabda Rasulullah SAW.
Tapi menurut sebuah riawayat bahwa yang berpaham akan hal ini adalah: Umar ra, Ali ra, al-Abbas ra, Ibnu Masud dan Kaab Al-Ahbar. Selain itu juga ada Ikrimah, Said bin Jbair, As-Suddi, Az-zuhri dan Muqatil.
Sebaliknya yang mengatakan bahwa anak yang disembelih adalah Ismail antara lain adalah: Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Said bin al-Musayyib, Al-Hasan, Mujahid dan Al-Kalbi.
Semua ini bisa Anda baca Pada beberapa kitab tafsir seperti Al-Qurthubi, At-Tafsir Al-Kabir karya Al-Fakhrurrazi, Tafsir Al-Baidhawi serta Tafsir Ibnu Katsir.
engkong- SERSAN SATU
-
Posts : 150
Kepercayaan : Islam
Location : betawi
Join date : 03.08.13
Reputation : 2
Re: Ismail VS Ishaq
tertlis tidak di quran..
bahwa anak yang disembelih bernama ismail?
daripada main akrobat, tat..
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Ismail VS Ishaq
frontline defender wrote:saya kan nggak bilang Ishaknya diusir!
& apa isi janji tsb? adakah pengaruh pengusiran Sara, terhadap isi janji tsb? anda bilang Tuhan menegurnya, dalam bentuk apakah teguran itu? Tuhan tidak berkenan, atau Tuhan mencobai Hagar & anaknya, ataukah Tuhan hendak membagi tugas kenabian? jika Tuhan tidak berkenan, bagaimanakah tidak berkenannya Tuhan itu, mengapa toh pada akhirnya di Alkitab dikisahkan bahwa Tuhan mengizinkan keluarga yang terpisah ini berkumpul kembali pada akhirnya?jakajayagiri-2 wrote:Haha, Anda pikir janji Tuhan hanya kepada Abraham saja? Tidak mas, janji Tuhan diberikan kepada Abraham dan Sara. Sebagai suami istri. Krn itulah ketika Sara tertawa melecehkan janji itu, Tuhan menegurnya. Logikanya, kalau janji itu spesifik diberikan kepada Abraham saja, maka anak dr wanita manapun tdk akan dipersoalkan Tuhan. Nyatanya Tuhan tidak berkenan ketika Abraham mendapatkan anak dr Hagar.
frontline defender- MAYOR
- Posts : 6462
Kepercayaan : Islam
Join date : 17.11.11
Reputation : 137
Ismail VS Ishaq
keroncong wrote:
Ada perselisihan keagamaan yang sangat lama antara bani Ismail
(Arab) dan bani Israel mengenai beberapa persoalan menyangkut hak kelahiran dan
perjanjian. Para pembaca Bible dan Al-Qur’an mengetahui tentang kisah nabi besar
Ibrahim dan kedua anaknya yang bernama Ismail dan Ishaq. Kisah tentang seruan
Ibrahim dari kota Ur di Khaldea, dan kisah tentang keturunannya sampai kematian
cucunya Yusuf di Mesir, tertulis dalam kitab Kejadian. Dalam silsilahnya
sebagaimana terekam dalam kitab Kejadian, Ibrahim adalah keturunan ke 20 dari
Adam, dan sejaman dengan Raja Namrud, yang membangun menara Babel yang
menakjubkan.
Kisah awal tentang nabi Ibrahim di kota Ur, Khaldea,
meskipun tidak disebutkan dalam Bible, direkam oleh sejarawan Yahudi terkenal,
Joseph Flavus dalam Antiquities-nya dan juga dikonfirmasi oleh Al-Qur’an. Tetapi
Bible dengan jelas mengatakan bahwa bapaknya Ibrahim bernama Terah, sedangkan
al-Qur’an mengatakan bapaknya Ibrahim adalah Azar. Meskipun demikian kedua kitab
suci tersebut sama-sama mengatakan bapaknya Ibarahim adalah seorang penyembah
berhala.
Ibrahim mewujudkan kecintaan dan kesetiaannya kepada Tuhan
ketika ia masuk kedalam bait Allah dan menghancurkan semua patung dan berhala
yang ada didalamnya[1], dan
dengan demikian ia adalah prototipe sejati dari keturunannya yang termasyur,
Muhammad. Ia keluar tanpa cedera dan dengan kemenangan dari tungku api yang
menyala-nyala yang kedalamnya ia dilemparkan atas perintah Raja Namrud[2]. Ia selamat tanpa cedera dari tungku api yang
menyala-nyala[3].
Dengan ketaatan terhadap seruan Ilahi, ia meninggalkan negeri asalnya dan
memulai perjalanan jauh dan berliku kenegeri Kanaan, Mesir, dan
Arabia.
Istrinnya, Sarah adalah seorang wanita mandul. Namun, Tuhan
memberitahukan Ibrahim, bahwa Ibrahim ditakdirkan untuk menjadi bapak dari
banyak bangsa-bangsa, bahwa semua wilayah yang dia lintasi dalam perjalanan akan
diberikan sebagai warisan kepada keturunannya, dan bahwa “ dengan benihnya
semua bangsa di muka bumi akan diberkahi ”! Janji yang sangat hebat dan unik
dalam sejarah agama ini diterima dengan keimanan kuat dipihak Ibrahim yang
ketika itu tidak memiliki keturunan.
Ketika Ibrahim dibawa keluar untuk
memandang ke langit pada malam hari dan diberi tahu oleh Allah bahwa anak
cucunya akan sebanyak bintang dilangit dan sama tidak terhitungnya dengan pasir
di pantai, Ibrahim mempercayai-Nya.
Gadis Mesir yang miskin dan berbudi
luhur, Hajar namanya, adalah seorang budaknya Sarah. Atas tawaran dan restu
Sarah, maka Hajar di nikahi oleh Ibrahim[4] secara
resmi, dan dari perkawinan inilah lahir Ismail.
Akibat konflik rumah
tangga, Hajar sempat melarikan diri, namun malaikat-Nya datang untuk mengulangi
janji Tuhan kepada Ibrahim[5], bahwa
keturunan Ibrahim melalui Hajar akan memiliki sangat banyak
keturunan.
Ketika Ismail berusia 13 tahun, Allah sekali lagi mendatangi
Ibrahim melalui malaikat-Nya, dan janji lama yang sama diulangi lagi kepada
Ibarahim (Kejadian pasal 17).
Belakangan –maksudnya ketika Ibrahim
berusia 99 tahun dan Sarah 90 tahun- ternyata Sarah juga melahirkan seorang anak
laki-laki yang diberi nama Ishaq, ini sesuai dengan janji-Nya.
Setelah
lahirnya Ishaq, maka Hajar dan anaknya (Ismail), menurut Bible, diusir oleh
Sarah. Hajar dan Ismail –yang ketika itu masih bayi- lari menuju gurun pasir, di
tengah perjalanan mereka kehausan, kemudian sebuah mata air menyembur atas
perintah Tuhan. Setelah itu tidak ada lagi, berita tentang Ismail dalam kitab
Kejadian, kecuali bahwa Ismail menikahi seorang wanita Mesir, dan ketika Ibrahim
meninggal, ia hadir bersama Ishaq untuk menguburkan bapak
mereka.
Kemudian kitab Kejadian melanjutkan kisah tentang Ishaq, dua
anaknya, dan kedatangan Yakub ke Mesir, dan diakhiri oleh meninggalnya
Yusuf.
Peristiwa penting berikutnya dalam sejarah Ibrahim seperti terekam
dalam Kejadian pasal 22 adalah pengorbanan anak satu-satunya kepada Tuhan,
tetapi ia ditebus dengan seekor kambing yang besar[6].
Demikian cerita singkat mengenai Ibrahim
dalam hubungannya dengan subjek tentang Hak Kelahiran dan Perjanjian.
Ada
3 pon yang harus digarisbawahi disini bagi setiap orang yang beriman kepada
Allah:
Poin Pertama , adalah Ismail adalah anak sah Ibrahim, anak
pertamanya, dan oleh karena itu klaimnya tentang hak kelahiran adalah adil dan
sah!
Poin Kedua, adalah bahwa perjanjian dibuat antara Tuhan dan
Ibrahim dan juga anak satu-satunya yang bernama Ismail (karena ketika itu Ishaq
berlum lahir). Perjanjian dan hukum khitan itu tidak akan punya nilai dan arti
penting kalau janji yang diulang-ulang itu tidak terkandung dalam firman Tuhan,
“ Melaluimu semua bangsa bumi akan diberkahi ” dan khususnya ungkapan
Benih “ yang akan keluar dari mangkuk-mangkuk ia akan menjadi ahli warismu
” (Kejadian 15:4). Janji itu dipenuhi ketika Ismail lahir (kejadian bab 16),
dan Ibrahim mendapat penghiburan bahwa pelayan utamanya Eliezer tidak akan lagi
menjadi ahli warisnya.
Konsekuensinya, kita harus mengakui bahwa Ismail
adalah pewaris martabat dan hak istimewa Ibrahim yang riil dan sah. Hak
prerogratif bahwa “ karena Ibrahim maka semua bangsa dibumi akan diberkahi
” begitu sering diulang-ulang adalah warisan karena hak kelahiran Ismail.
Warisan yang menjadi hak Ismail bukanlah tenda tempat Ibrahim bernaung atau
seekor unta tertentu yang biasa Ibrahim tunggangi, tetapi hak untuk menaklukkan
dan menduduki selama-lamanya wilayah yang terbentang dari sungai Nil sampai
dengan sungai Eufrat yang dihuni oleh sekitar 10 bangsa yang berbeda-beda.
Negeri-negeri tersebut belum pernah ditaklukan oleh keturunan Ishaq, melainkan
oleh keturunan Ismail. Inilah pemenuhan nubuat aktual dan sesuai dengan
kenyataan terhadap perjanjian-Nya.
Poin Ketiga, adalah bahwa Ishaq juga
lahir dan diberkati oleh Tuhan, dan bahwa untuk kaumnyalah negeri Kanaan
dijanjikan dan benar-benar dikuasai oleh Yoshua. Tidak seorang muslim pun pernah
berpikir meremehkan kedudukan Ishaq sebagai seorang nabi,karena memusuhi
nabi-Nya artinya memusuhi Tuhan yang mengutus para nabi-Nya[7]. Ketika kita membedakan Ismail dan Ishaq, tidak ada
yang dapat kita lakukan selain bersikap hormat pada kedua hamba-Nya yang suci
.
Sebenarnya, bani Israel, dengan hukum dan kitab sucinya, memiliki
sejarah keagamaan yang cukup unik dimasa lalu. Mereka benar-benar bangsa pilihan
Tuhan, meskipun mereka sering menentang Tuhan dan jatuh dalam kemusyrikan, namun
dari merekalah telah dilahirkan banyak nabi dan wanita yang soleh.
Sejauh
ini, tidak ada poin kontroversi yang riil antara bani Ismail dan bani Israel.
Karena jika “keberkahan” dan “hak kelahiran” diartikan hanya semacam pemilikan
materi dan kekuasaan, maka perselisihan akan diselesaikan sebagaimana telah
diselesaikan dengan pedang dan fakta saat ini bahwa Arab telah menguasai
negeri-negeri yang dijanjikan Tuhan.
Namun, ada 2 poin perselisihan yang
fundamental diantara kedua bangsa. Dan bahwa yang diperselisihkan tersebut
adalah mengenai perselisihan mengenai nabi terakhir. Kaum Yahudi tidak melihat
pemenuhan atas apa yang disebut nubuat-nubuat Mesianis dalam diri Yesus atau
kalau tidak dalam arti Muhammad. Kaum Yahudi selalu cemburu terhadap Ismail,
karena mereka sangat mengetahui bahwa karena dirinya maka perjanjian
dibuat dan melalui pengkhitanannya maka perjanjian pun disahkan. Dan karena
dendam inilah para pendeta mereka menyelewengkan dan menyisipkan banyak bagian
dalam kitab-kitab suci. Mereka menghapuskan nama Ismail dari ayat ke 2, 6, 7
dalam pasal ke 20 dalam kitab Kejadian, dan sebagai gantinya memasukkan nama
Ishaq. Padahal perjanjian yang dibuat oleh Allah, adalah “ karena engkau
tidak mengecualikan satu-satunya anakmu yang dilahirkan, maka Aku akan menambah
dan membiakkan keturunanmu sebanyak bintang-bintang di langit dan pasir di
pantai.” Kata membiakkan yang mana malaikatNya kepada Hajar : Aku
akan membiakkan anak cucumu sampai tak terkira banyaknya, dan bahwa Ismail akan
menjadi “ orang yang subur” (Kejadian 16:12)[8].
Sekarang umat Kristen telah menerjemahkan arti “subur” dan “berlimpah” dari kata
kerja bahasa ibrani “para” yang identik dengan bahasa arab wefera, dengan
sebutan “keledai liar” Tidakkah memalukan dan kufur menyebut Ismail dengan
sebutan “keledai liar” padahal Allah menyebut Ismail dengan sebutan “subur” dan
“berlimpah”.
Sangat luar biasa bahwa Yesus sendiri (seperti dilaporkan
oleh Injil Barnabas) mencerca kaum Yahudi (dimana kaum Yahudi mengatakan mesias
akan turun dari garis keturunan Daud) dan memberitahukan kepada mereka bahwa
tidaklah mungkin mesias itu seorang keturunan Daud, karena Daud menyebut dia
sebagai Tuannya (Barnabas 43:4-5), dan selanjutnya menjelaskan bagaimana
bapak-bapak mereka telah mengubah isi kitab suci, dan bahwa perjanjian dibuat
tidak untuk Ishaq, melainkan untuk Ismail, dan bahwa satu-satunya anak Ibrahim
yang dilahirkan berarti adalah Ismail, dan bukan Ishaq yang belum terlahir
kedunia ini (Barnabas pasal 44).
Paulus yang menganggap dirinya
sebagai seorang rasul dan mengaku dirinya sebagai utusan Yesus, menggunakan
beberapa kata yang tidak sopan tentang Hajar dan Ismail (Galatia 6:21-33, dan
kitab-kitab Paulus yang lainnya) dan terang-terangan menentang gurunya. Paulus
telah melakukan segala upaya yang merusak dan menyesatkan umat Kristen yang
dahulu dianiayanya sebelum ia memeluk kristen. Dan penting pula disebutkan
disini bahwa cara Paulus (atau nama aslinya Saul) mengaku mendapatkan wahyu
sungguh tidak konsisten, seperti yang tercantum dalam naskah orisinil King James
Version Bible
Act (Kisah-kisah) 9:4-5
"And HE FELL to the earth,
and heard a voice saying unto him, Saul, Saul, why persecutest thou me? And he
said, Who art thou, Lord? And the Lord said, I am Jesus whom thou persecutest:
hard for thee to kick against the pricks.
Kontradiksi
dengan,
Act (Kisah-Kisah) 26:14
"And when WE WERE ALL fallen to the
earth, I heard a voice speaking unto me, and saying in the Hebrew tongue, Saul,
Saul, why persecutest thou me? hard for thee to kick against the
pricks.
Pertanyaannya adalah: Siapakah yang rebah ke bumi? Paulus saja
ataukah Paulus bersama orang lain ?
Sesungguhnya, surat-surat Paulus
sebagaimana ditunjukkan dihadapan kita penuh dengan ajaran-ajaran dan
statement-statement yang menjijikkan. Paulus adalah seorang Pharisee yang
fanatik dan seorang ahli hukum dan filsafat. Setelah ia memeluk agama Kristen,
ia malah lebih fanatik lagi dibandingkan sebelumnya. Kebenciannya terhadap
Ismail dan klaimnya terhadap hak kelahiran membuatnya lupa dan mengabaikan hukum
Taurat yang melarang seorang lelaki menikahi saudara perempuannya sendiri dengan
ancaman hukuman mati.
Jika Paulus diberi wahyu oleh Tuhan, maka ia sudah
dicela kitab Kejadian sebagai penuh dengan kepalsuan ketika ia dua kali
mengatakan bahwa Ibrahim adalah suami dari saudara perempuannya sendiri. Atau
kalau tidak, ia memfitnah nabi sebagai pendusta! Tetapi ia mempercayai
firman-firman dalam kitab, dan kata hatinya tidak menyiksanya setidaknya ketika
ia mengidentifikasikan Hajar sebagai Gurun Sinai yang tandus, sedangkan
sifat-sifat Sarah sebagai Yerusalem diatas surga (Galatia
4:25-26).
Pernahkah Paulus membaca laknat dari hukum
ini:
“Terkutuklah orang yang tidur dengan saudaranya perempuan, anak ayah
atau anak ibunya. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin!” (Ulangan
27:22)
Tuhan yang membuat perjanjian dengan Ismail karenanya menjelaskan
hukum waris, yaitu jika seorang lelaku mempunyai dua istri, yaitu satu
dicintai dan satunya lagi tidak dicintai, dana masing-masing melahirkan seorang
anak laki-laki, dan jika anak dari istri yang tidak dicintai adalah lahir yang
pertama (anak sulung), maka anak itu, dan bukan anak dari istri yang dicintai,
berhak atas hak kelahiran (warisan). Konsekuensinya yang lahir pertama akan
mewarisi dua kali dari saudaranya (Ulangan 21:15-17). Lantas, apakah hukum ini
tidak cukup untuk membungkam semua orang yang menentang klaim Ismail yang pantas
atas hak kelahiran (warisan sebagai anak sulung)?
Marilah kita
sekarang membahas persoalan hak kelahiran ini sesingkat mungkin. Kita tahu bahwa
Ibrahim adalah seorang kepala nomadem dan juga seorang nabiNya, dan bahwa ia
biasa tinggal di tenda dan mempunyai banuak kawanan ternak dan kekayaan. Kini
orang-orang suku nomadem tidak mewarisi tanah dan padang rumput, tetapi sang
tokoh menyerahkan kepada masing-masing anaknya klan-klan atau suku-suku tertentu
sebagai warga negara atau tanggungannya. Peraturannya, yang paling muda mewarisi
tungku atau tenda orang tuanya, sedangkan yang lebih tua mewarisi
singgasananya.
Sang penakluk dari Mongolia, Jenghis Khan, digantikan oleh
Oghtai, anak sulungnya yang bertahta di Peking sebagai Khan, tetapi anaknya yang
paling muda tetap mendapat tungku bapaknya di Qaraqorum, Mongolia. Sama persis
dengan dua anaknya nabi Ibrahim, Ishaq mewarisi tenda bapaknya dan seperti
bapaknya hidup nomadem di tenda-tenda. Tetapi Ismail, dikirim ke Hijaz untuk
menjaga bait Allah yang telah dibangunnya dengan Ibrahim. Di Hijaz pula lah
Ismail menetap, menjadi nabi dan pangeran dikalangan suku-suku Arab yang
mempercayainya.
Di Mekkah, Ka'bah menjadi pusat ziarah yang disebut al
Hajj dan keturunan Ismail dengan cepat bertambah berlipat ganda layaknya
bintang-bintang di langit.
Dari masa Ismail sampai dengan lahirnya
Muhammad, bangsa Arab di Hijaz (Jazirah Arabia) sudah merdeka dan menjadi
pemilik atas negeri-negeri mereka sendiri. Dua kekaisaran adidaya ketika itu,
Persia dan Romawi tidak sanggup menaklukkan bani Ismail. Meskipun akhirnya
keturunan Ismail mengenal kemusyrikan, namun nama Allah, Ibrahim, Ismail, dan
beberapa nabi lainnya tetap tak terlupakan oleh mereka. Bahkan Esau bin Ishaq
menyerahkan tungku bapaknya kepada adiknya Yakub, dan Esau memilih tinggal di
Edom, disana ia menjadi pemimpin kaumnya dan segera bercampur dengan suku-suku
Arab keturunan Ismail lainnya, dimana Ismail adalah paman sekaligus bapak
mertuanya Esau.
Kisah tentang Esau yang menjual hak kelahirannya kepada
Yakub untuk mendapat sepiring sop adalah muslihat busuk yang dibuat-buat untuk
menjustifikasikan perlakuan buruk yang dinisbahkan kepada Ismail. Dinyatakan
tanpa dibuktikan kebenarannya, bahwa Tuhan membenci Esau dan mencintai Yakub,
padahal anak kembar itu (Esau dan Yakub) masih dalam rahim ibunya. Dan bahwa “
saudara yang lebih tua akan menghamba kepada saudara yang lebih muda ”
(Kejadian 25). Tetapi anehnya, laporan lain, mungkin dari sumber lain,
menunjukkan kasus ini hanya sebagai kebalikan dari prediksi tersebut diatas.
Karena pada Kitab Kejadian pasal 33, dengan jelas mengakui bahwa Yakub menghamba
kepada Esau, didepan siapa ia tujuh kali sujud menghormat, dengan menyebutnya
“tuanku” dan menyatakan dirinya sebagai “hambamu”.
Ibrahim, menurut
Bible, memiliki beberapa anak lainnya dari Qitura dan para selir, kepada siapa
ia memberikan hadiah atau pemberian dan mengirim mereka ke timur. Mereka semua
menjadi suku-suku yang besar dan kuat. Dua belas anak Ismail disebut-sebut
nama-namanya menurut urutannya dan dideskripsikan, masing-masing menjadi tokoh
di kota dan kampung atau tentaranya (Kejadian pasal 25). Begitu pula anak-anak
dari Qitura, dan lain-lainnya, juga anak-anak keturunan Esau yang disebut
nama-nama mereka.
Ketika kita melihat jumlah keluarga Yakub pada saat
pergi ke Mesir, yang tidak melebihi 70 kepala, dan ketika ia ditemui oleh Esau
diiringi 400 pengawal berkuda dan suku-suku Arab yang kuat yang tunduk pada 12
Emir dari keluarga Ismail, dan kemudian ketika nabi-Nya yang terakhir
memproklamasikan agama Islam dan setelah menuntaskan misi perjuangan menegakkan
Islam dan semua suku Arab itu secara bersama-sama menyambutnya dengan gembira
dan menerima agamanya, dan menyerahkan semua negeri-negeri yang dijanjikan
kepada anak-anak Ibrahim, sebenarnya kita harus buta agar tidak melihat bahwa
perjanjian dibuat dengan Ismail dan janji teralisir dalam diri Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم
saw.
Sebelum menyimpulkan bab ini, saya ingin menarik perhatian para
pengkaji Bible yang kritis, bahwa pada kenyataannya, nubuat-nubuat dan
bagian-bagian mesianistik merupakan propaganda untuk Dinasti Daud setelah
meninggalnya Raja Sulaiman yang berakibat pecahnya kerajaannya menjadi dua
kerajaan. Dua nabi dari bani Israel lainnya, seperti nabi Elias dan Elisha yang
tumbuh subur di Kerajaan Samaria atau Israel, malah tidak menyebut nama Daud
ataupun Sulaiman. Yerusalem tidak lagi menjadi pusat agama untuk sepuluh suku
dan klaim-klaim bangsa Israel terhadap pemerintahan abadi ditolak!
Tetapi
nabi-nabi seperti nabi Yesaya dan lainnya yang terikat dengan bait Yerusalem dan
rumah Daud telah meramalkan kedatangan seorang nabi dan raja besar.
Dalam
bab-bab selanjutnya, saya akan mengajak para pembaca melihat tanda-tanda yang
ada pada diri nabi besar itu.
Catatan Kaki
[1] “Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur
berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain;
agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya. Mereka berkata: "Siapakah yang
melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, sesungguhnya dia termasuk
orang-orang yang zalim." Mereka berkata: "Kami dengar ada seorang pemuda yang
mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim ". Mereka berkata: "(Kalau
demikian) bawalah dia dengan cara yang dapat dilihat orang banyak, agar mereka
menyaksikan". Mereka bertanya: "Apakah kamu, yang melakukan perbuatan ini
terhadap tuhan-tuhan kami, hai Ibrahim?" Ibrahim menjawab: "Sebenarnya patung
yang besar itulah yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada berhala itu, jika
mereka dapat berbicara". Maka mereka telah kembali kepada kesadaran dan lalu
berkata: "Sesungguhnya kamu sekalian adalah orang-orang yang menganiaya (diri
sendiri)". (QS Al Anbiyaa' 21:58-64)
[2]
“Mereka berkata: "Bakarlah dia (Ibrahim) dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika
kamu benar-benar hendak bertindak". (QS Al Anbiyaa' 21:68)
[3]“Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan
menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim". Mereka hendak berbuat makar terhadap
Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi.(QS Al
Anbiyaa' 21:69-70)
[4] “Jadi
Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, lalu
memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.” (Kejadian
16:3)
[5]
“…..Lalu Sarai menindas Hagar, sehingga ia lari meninggalkannya. Lalu Malaikat
Tuhan menjumpainya dekat suatu mata air di padang gurun, yakni dekat mata air di
jalan ke Syur. Katanya: "Hagar, hamba Sarai, dari manakah datangmu dan ke
manakah pergimu?" Jawabnya: "Aku lari meninggalkan Sarai, nyonyaku." Lalu kata
MalaikatNya itu kepadanya: "Kembalilah kepada nyonyamu, biarkanlah engkau
ditindas di bawah kekuasaannya." Lagi kata Malaikat-Nya itu kepadanya: "Aku akan
membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena
banyaknya." (Kejadian 16:6-10)
[6] Umat
Kristen dan Yahudi menyatakan bahwa Ibrahim mengorbankan anaknya yang bernama
Ishaq, bukan Ismail sebagaimana diyakini oleh Islam! Dan menurut umat Kristen,
yang dimaksud anak tunggal adalah anak perjanjian antara Allah dan Ibrahim,
meskipun Ismail adalah anak sulung Ibrahim, tetapi Ishaq lah yang mendapat hak
warisan dan Perjanjian dari Tuhan untuk keturunan Ibrahim.
Ada 3 poin
utama yang harus di perhatikan mengenai lokasi tempat tinggal :
- Hajar dan Ismail melewati Bersyeba (kejadian 21:14), kemudian tiba dan
berdomisili di Paran (Kejadian 21:21)
Peta Timur Tengah- Ibrahim sedang berada di Bersyeba (Kejadian 21:33)
- Sarah dan Ishak berdomisili di Hebron, Sarah wafat di Hebron (kejadian
23:2)
Peta Beryeba dan Hebron
Pada pasal 22, langsung disebutkan bahwa nabi Ibrahim mendapat perintah untuk
menyembelih anak tunggalnya. Artinya Ibrahim masih berada di Bersyeba.
- Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya:
"Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."- Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni
Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban
bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."- Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya
dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu
untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang
dikatakan Allah kepadanya.- Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah
kepadanya tempat itu dari jauh.- Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan
keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang,
sesudah itu kami kembali kepadamu."- Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke
atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau.
Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.- Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya,
anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak
domba untuk korban bakaran itu?"- Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran
bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.- Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham
mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan
diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.- Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk
menyembelih anaknya.- Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham."
Sahutnya: "Ya, Tuhan."- Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia,
sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak
segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."- Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang
tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu
mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.- Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai
sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."- Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepada Abraham,
- kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri—demikianlah firman
TUHAN—:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk
menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,- maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu
sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan
keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.- Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau
mendengarkan firman-Ku."- Kemudian kembalilah Abraham kepada kedua bujangnya, dan mereka
bersama-sama berangkat ke Bersyeba; dan Abraham tinggal di Bersyeba.
Bila kita simak dengan seksama, maka Kejadian pasal 22 memiliki dua
keganjilan yakni :
Kejanggalan pertama
Kejadian pasal 22 ini
mengisahkan seolah-olah Ishak berada di Bersyeba. Padahal tidak ada anak Ibrahim
yang berdomisili di Bersyeba. Ishak dan ibunya justru tinggal di
Hebron.
Kejanggalan Kedua
Setelah selesai ritual, pada
Kejadaian 22:19 Ibrahim dan Ishak pulang ke Bersyeba. Jadi seolah-olah Sarah
berdomisili di Bersyeba. Padahal Taurat mencatat Sarah berdomisili di Hebron
hingga wafatnya (Kejadian 23:1-2).
Seandainya Ishak yang disembelih,
seharusnya Kejadian pasal 22 menceritakan kepulangan Ibrahim ke Hebron, tempat
tinggal Sarah, untuk membawa Ishak yang hendak dikurbankan. Kemudian setelah
acara ritual pengurbanan selesai, mestinya Ibrahim mengembalikan Ishak kepada
ibunya di Hebron. BUKAN DI BERSYEBA. Kedengkian pendeta Yahudi mengedit taurat
sudah terlalu jelas didepan mata. Pendeta Yahudi mengedit nama tempat Paran
(lokasi tempat tinggal Ismail) menjadi nama tempat tinggal Ishak. Namun pendeta
Yahudi terburu-buru mengedit Paran menjadi Bersyeba, padahal harusnya Hebron.
"Apakah kamu (Muhammad) masih mengharapkan mereka (Bani Israel) akan
percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka (bani Israel) mendengar Firman
Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka
mengetahui?" (QS.Al-Baqarah:75)
[7]
“Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikatNya, rasul-rasulNya,
Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.” (QS
Al Baqarah 2:98)
[8]
Kejadian 16:12 dalam teks ibraninya: wəhû’ yihəyeh pere’ ’ādām yādōw b_akōl
wəyad kōl bōw wə‘al-pənê k_āl-’ehāyw yišəkōn.Sumber:
"Menguak Misteri Muhammad SAW",
Benjamin Keldani, Sahara Publisher, Edisi Khusus Cetakan kesebelas Mei 2006
SANGGAHAN ATAS Ismail vs Ishak
catatan Alkitab mengenai keabsahan keturunan Abraham, yaitu Ishak dan Ismail:
1) Alasan Sarah mengusir Hagar:
Gen 16:4 Abram menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu. Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah akan nyonyanya itu.
Gen 16:5 Lalu berkatalah Sarai kepada Abram: "Penghinaan yang kuderita ini adalah tanggung jawabmu; akulah yang memberikan hambaku ke pangkuanmu, tetapi baru saja ia tahu, bahwa ia mengandung, ia memandang rendah akan aku; TUHAN kiranya yang menjadi Hakim antara aku dan engkau."
Gen 16:6 Kata Abram kepada Sarai: "Hambamu itu di bawah kekuasaanmu; perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik." Lalu Sarai menindas Hagar, sehingga ia lari meninggalkannya.
Gen 16:7 Lalu Malaikat TUHAN menjumpainya dekat suatu mata air di padang gurun, yakni dekat mata air di jalan ke Syur.
Gen 16:8 Katanya: "Hagar, hamba Sarai, dari manakah datangmu dan ke manakah pergimu?" Jawabnya: "Aku lari meninggalkan Sarai, nyonyaku."
Gen 16:9 Lalu kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Kembalilah kepada nyonyamu, biarkanlah engkau ditindas di bawah kekuasaannya."
Gen 16:10 Lagi kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya."
Gen 16:11 Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan atasmu itu.
Gen 16:12 Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya."
dari catatan Alkitab ini kita mengetahui bahwa Hagar samasekali bukan seorang Gadis Mesir yang miskin dan berbudi
luhur, Hajar namanya, adalah seorang budaknya Sarah
2. Ismail dikatakan sebagai KELEDAI LIAR yang digenapi dalam kehidupan bangsa Arab saat ini yang memusuhi seluruh keturunan Set dan Yafet
3. Gen 17:18 Dan Abraham berkata kepada Allah: "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!"
Gen 17:19 Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.
Gen 17:20 Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar.
Gen 17:21 Tetapi perjanjian-Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada waktu seperti ini juga."
Gal 4:22 Bukankah ada tertulis, bahwa Abraham mempunyai dua anak, seorang dari perempuan yang menjadi hambanya dan seorang dari perempuan yang merdeka?
Gal 4:23 Tetapi anak dari perempuan yang menjadi hambanya itu diperanakkan menurut daging dan anak dari perempuan yang merdeka itu oleh karena janji.
Gal 4:24 Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua perempuan itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, itulah Hagar--
Gal 4:25 Hagar ialah gunung Sinai di tanah Arab--dan ia sama dengan Yerusalem yang sekarang, karena ia hidup dalam perhambaan dengan anak-anaknya.
Gal 4:26 Tetapi Yerusalem sorgawi adalah perempuan yang merdeka, dan ialah ibu kita.
Gal 4:27 Karena ada tertulis: "Bersukacitalah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembira dan bersorak-sorailah, hai engkau yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak dari pada yang bersuami."
Gal 4:28 Dan kamu, saudara-saudara, kamu sama seperti Ishak adalah anak-anak janji.
Gal 4:29 Tetapi seperti dahulu, dia, yang diperanakkan menurut daging, menganiaya yang diperanakkan menurut Roh, demikian juga sekarang ini.
Gal 4:30 Tetapi apa kata nas Kitab Suci? "Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba perempuan itu tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anak perempuan merdeka itu."
Gal 4:31 Karena itu, saudara-saudara, kita bukanlah anak-anak hamba perempuan, melainkan anak-anak perempuan merdeka.
Dari pernyataan Alkitab ini dapatlah kita menarik kesimpulan bahwa:
SEKALIPUN ISMAIL ADALAH ANAK PERTAMA YANG DILAHIRKAN BAGI ABRAHAM, TETAPI IA BUKANLAH ANAK PERJANJIAN KARENA ISMAIL ADALAH ANAK DARI HAGAR, BUDAK PEREMPUAN SARAH, JADI BUKAN ANAK YANG DIJANJIKAN ALLAH KEPADA ABRAHAM MELAINKAN HASIL KETIDAK SABARAN ABRAHAM DAN SARAH DALAM MENANTIKAN JANJI ALLAH, KARENA ITU ISHAK LAH YANG MENJADI ANAK PERJANJIAN YANG AKAN MENURUNKAN MESIAS, YESUS KRISTUS JURUSELAMAT DUNIA, KARENA DILAHIRKAN OLEH SARAH BAGI ABRAHAM.
barabasmurtad- SERSAN MAYOR
- Age : 80
Posts : 408
Kepercayaan : Protestan
Location : bandung
Join date : 26.11.11
Reputation : 5
Re: Ismail VS Ishaq
http://lidwa.com/app/?k=ahmad&n=2658
Musnad Ahmad 2658:
Telah menceritakan kepada kami Yunus telah mengabarkan kepada kami Hammad dari 'Atho` bin As Sa`ib dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas; bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya Jibril pergi bersama Ibrahim menuju Jamrah 'Aqabah, lalu setan menampakkan diri kepadanya (Ibrahim). Kemudian dia (Ibrahim) melemparinya dengan tujuh kerikil, setan itupun hilang. Kemudian ia menghampiri jumrah wustha, setan itu pun menampakkan lagi, lalu Ibrahim pun melemparinya dengan tujuh kerikil, lalu setan itu pun menghilang. Kemudian ia (Ibrahim) mendatangi Jumrah qushwa, setan itu pun menampakkan kembali, lalu Ibrahim melemparinya dengan tujuh kerikil, lalu setan itu pun menghilang. Kemudian, ketika Ibrahim hendak menyembelih putranya Ishaq, ia berkata kepada ayahnya; 'Wahai ayah, ikatlah aku agar tidak berontak sehingga darahku mengenaimu ketika engkau menyembelihku.' Maka Ibrahim pun mengikatnya, ketika Ibrahim mengambil pisau dan hendak menyembelih, diserukan dari belakangnya; (Hai Ibrahim, Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu)."
Musnad Ahmad 2658:
Telah menceritakan kepada kami Yunus telah mengabarkan kepada kami Hammad dari 'Atho` bin As Sa`ib dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas; bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya Jibril pergi bersama Ibrahim menuju Jamrah 'Aqabah, lalu setan menampakkan diri kepadanya (Ibrahim). Kemudian dia (Ibrahim) melemparinya dengan tujuh kerikil, setan itupun hilang. Kemudian ia menghampiri jumrah wustha, setan itu pun menampakkan lagi, lalu Ibrahim pun melemparinya dengan tujuh kerikil, lalu setan itu pun menghilang. Kemudian ia (Ibrahim) mendatangi Jumrah qushwa, setan itu pun menampakkan kembali, lalu Ibrahim melemparinya dengan tujuh kerikil, lalu setan itu pun menghilang. Kemudian, ketika Ibrahim hendak menyembelih putranya Ishaq, ia berkata kepada ayahnya; 'Wahai ayah, ikatlah aku agar tidak berontak sehingga darahku mengenaimu ketika engkau menyembelihku.' Maka Ibrahim pun mengikatnya, ketika Ibrahim mengambil pisau dan hendak menyembelih, diserukan dari belakangnya; (Hai Ibrahim, Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu)."
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: Ismail VS Ishaq
@aliumar.
Itu hadits palsu karangan Krezten kan?
Yg mau dikorbankan Ibrahim itu adlh Ismail, pokoke ...selain itu pasti salah.
Itu hadits palsu karangan Krezten kan?
Yg mau dikorbankan Ibrahim itu adlh Ismail, pokoke ...selain itu pasti salah.
Guest- Tamu
Re: Ismail VS Ishaq
Jawaban orang Islam hanya modal dalam tanda kurung (Ismail)....asli mules ini perut.
oglikom- LETNAN SATU
-
Posts : 2360
Kepercayaan : Lain-lain
Location : sidoarjo
Join date : 05.10.12
Reputation : 17
Re: Ismail VS Ishaq
Tidak ada ayat atau hadits yg secara tegas mengatakan Ismail yg akan disembelih, dan jika anda kata tafsir ttg Ishaq yg disembelih terlalu lemah, maka ada hadits yg SECARA LANGSUNG mengatakan Ishaq yg akan dikorbankan.engkong wrote: Kalau kita telusuri kitab-kitab tafsir, terus terang sebenarnya ada juga para mufassirin yang menafsrikan bahwa yang disembelih itu adalah Nabi Ishaq as dan bukan Nabi Islamil as, namun argumen atau hujjah mereka yang mengatakan hal itu terlalu lemah bila mengadapi argumentasi jumhur yang mengatakan bahwa yang disembelih itu adalah Nabi Ismail as.
Perbedaan itu dkarenakan memang tidak tercantumnya nama Nabi Ismail secara eksplisit di dalam ayat yang menceritakan tentang kisah penyembelihan dalam surat Ash-Shaaffaat ayat 99-102.
Sedangkan kita mengatakan bahwa yang disembelih adalah nabi Ismail as. dengan dasar-dasar sebagai berikut:
Hadits Rasulullah SAW
Rasulullah SAW telah bersabda dalam sebuah hadits yang menceritakan tentang dirinya.
Aku adalah anak keturunan dua orang zabihain (orang yang disembelih). (HR. Al-Hakim).
Nah, ketika sudah ada hadits yg jelas2 menunjukkan Ishaq yg akan disembelih Ibrahim, dalil apakah yg akan dipakai muslim utk MENGGATUK nama Ismail ??
Guest- Tamu
Re: Ismail VS Ishaq
Hadits bertentangan dengan Al Quran.
Ash Shafat 99 - 103
Dan Ibrahim berkata: "Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku.
Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.
Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar.
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".
Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya).
Ash Shafat 107
Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.
Ash Shafat 112
Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh.
Setelah peristiwa penyembelihan selesai,kemudian Allah memberi kabar tentang kelahiran Ishaq.So,bukan Ishaq yang disembelih.
Ash Shafat 99 - 103
Dan Ibrahim berkata: "Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku.
Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.
Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar.
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".
Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya).
Ash Shafat 107
Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.
Ash Shafat 112
Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh.
Setelah peristiwa penyembelihan selesai,kemudian Allah memberi kabar tentang kelahiran Ishaq.So,bukan Ishaq yang disembelih.
cornello- SERSAN MAYOR
-
Posts : 227
Kepercayaan : Islam
Location : Manado
Join date : 18.05.12
Reputation : 13
Re: Ismail VS Ishaq
nah ini dia..
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Ismail VS Ishaq
sebuah kisah dalam sebuah kitab yg sdh ada sebelumnya, dgn alur cerita yg lebih jelas/tegas menceritakan kisah itu
namun menjadi versus dalam sebuah kitab tampil belakangan, dgn alur cerita yg kurang jelas
Al~Qur'an menyebut "garis kenabian" adalah Ibrahim, Ishak dan Ya'qub (Q.S. 12:38 Q.S. 19:49, Q.S. 29:27), pertanyaannya,...
dimana Ismail ditempatkan?
Dimana keturunan Ismail ditempatkan?
Mengapa hanya keturunan Ishak (yaitu Ya'qub) yang disebut, adakah anak-anak Ismail disebutkan?
namun menjadi versus dalam sebuah kitab tampil belakangan, dgn alur cerita yg kurang jelas
Al~Qur'an menyebut "garis kenabian" adalah Ibrahim, Ishak dan Ya'qub (Q.S. 12:38 Q.S. 19:49, Q.S. 29:27), pertanyaannya,...
dimana Ismail ditempatkan?
Dimana keturunan Ismail ditempatkan?
Mengapa hanya keturunan Ishak (yaitu Ya'qub) yang disebut, adakah anak-anak Ismail disebutkan?
Syalom aleykhem- LETNAN DUA
-
Age : 30
Posts : 1233
Kepercayaan : Protestan
Location : Indonesia
Join date : 06.04.15
Reputation : 7
Re: Ismail VS Ishaq
syalom..
kalo dikatakan alur cerita maka itu jelas gak sesuai dengan logika ato urutan waktu hemm..kronologi susah disusun..
sebuah kisah dalam sebuah kitab yg sdh ada sebelumnya, dgn alur cerita yg lebih jelas/tegas menceritakan kisah itu
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Ismail VS Ishaq
adalah lebih mudah mengorbankan anak hasil hubungan dgn wanita yg tidak dicintai daripada mengorbankan anak hasil hubungan dgn wanita yg benar2 dicintainya. Sehingga ujian yg benar2 merupakan ujian adalah ujian untuk mengorbankan Ishak yg mana merupakan anak hasil hubungan dgn wanita yg dikasihinya, ketimabng Ismail, anak hasil hubungan dgn pembantu wanita nya yg tidak dicintainya.
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: Ismail VS Ishaq
teologi versi alquran:
karena ilah telah membuat kesalahan
yaitu dimintai anak soleh tapi keliru memberi anak sabar
maka ibrohim diberi bonus anak lagi
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Ismail VS Ishaq
intinya:
kisah ibrohim di alquran hanya potongan gak jelas juntrungannya
sebaliknya kisah abraham di alkitab sangat lengkap, sangat detail, dan sangat kronologis
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Ismail VS Ishaq
hajar gak dicintai abraham?hmm..baguslah..opini baru..aliumar wrote:adalah lebih mudah mengorbankan anak hasil hubungan dgn wanita yg tidak dicintai daripada mengorbankan anak hasil hubungan dgn wanita yg benar2 dicintainya. Sehingga ujian yg benar2 merupakan ujian adalah ujian untuk mengorbankan Ishak yg mana merupakan anak hasil hubungan dgn wanita yg dikasihinya, ketimabng Ismail, anak hasil hubungan dgn pembantu wanita nya yg tidak dicintainya.
aliumar..
anda dapat kesimpulan darimana?kasi dunk bukti valid..kalow cuman "perasaan" yah suka2 deh..
kej 17/18 :
Dan Abraham berkata kepada Allah: "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!"
mengapa abraham berharap tentang itu?
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Ismail VS Ishaq
wkwkwkwk..sw wrote:teologi versi alquran:
karena ilah telah membuat kesalahan
yaitu dimintai anak soleh tapi keliru memberi anak sabar
maka ibrohim diberi bonus anak lagi
ada yang mau komentari KHUSUS tentang posting ini?
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Ismail VS Ishaq
yah..karena kronologis dan detail jadi terbukti kalo bibel itu diskriminatif..SEGOROWEDI wrote:
intinya:
kisah ibrohim di alquran hanya potongan gak jelas juntrungannya
sebaliknya kisah abraham di alkitab sangat lengkap, sangat detail, dan sangat kronologis
kej 21/10-12 :
(10) Berkatalah Sara kepada Abraham: "Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak."
(11) Hal ini sangat menyebalkan Abraham oleh karena anaknya itu.
(12) Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak.
hanya karena beda KASTA (menurut penulis bibel) maka abraham HARUS tunduk pada kemauan sarah..bener yah?
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Ismail VS Ishaq
abu hanan wrote:syalom..kalo dikatakan alur cerita maka itu jelas gak sesuai dengan logika ato urutan waktu hemm..kronologi susah disusun..
sebuah kisah dalam sebuah kitab yg sdh ada sebelumnya, dgn alur cerita yg lebih jelas/tegas menceritakan kisah itu
susahnya di aqluran tidak jelas/tegas menceritakan kisah Abraham, Ishak, Ismail
btw
bahkan Al~Qur'an sendiri menyebut "garis kenabian" adalah Ibrahim, Ishak dan Ya'qub (Q.S. 12:38 Q.S. 19:49, Q.S. 29:27)
pertanyaannya,...
dimana Ismail ditempatkan?
Dimana keturunan Ismail ditempatkan?
Mengapa hanya keturunan Ishak (yaitu Ya'qub) yang disebut, adakah anak-anak Ismail disebutkan?
btw
bahkan Al~Qur'an sendiri menyebut "garis kenabian" adalah Ibrahim, Ishak dan Ya'qub (Q.S. 12:38 Q.S. 19:49, Q.S. 29:27)
pertanyaannya,...
dimana Ismail ditempatkan?
Dimana keturunan Ismail ditempatkan?
Mengapa hanya keturunan Ishak (yaitu Ya'qub) yang disebut, adakah anak-anak Ismail disebutkan?
Syalom aleykhem- LETNAN DUA
-
Age : 30
Posts : 1233
Kepercayaan : Protestan
Location : Indonesia
Join date : 06.04.15
Reputation : 7
Re: Ismail VS Ishaq
abu hanan wrote:yah..karena kronologis dan detail jadi terbukti kalo bibel itu diskriminatif..SEGOROWEDI wrote:
intinya:
kisah ibrohim di alquran hanya potongan gak jelas juntrungannya
sebaliknya kisah abraham di alkitab sangat lengkap, sangat detail, dan sangat kronologis
kej 21/10-12 :
(10) Berkatalah Sara kepada Abraham: "Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak."
(11) Hal ini sangat menyebalkan Abraham oleh karena anaknya itu.
(12) Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak.
hanya karena beda KASTA (menurut penulis bibel) maka abraham HARUS tunduk pada kemauan sarah..bener yah?
coba lihat yg ini ...
Kejadian
16:4 Abram menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu. Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah akan nyonyanya itu.
16:5 Lalu berkatalah Sarai kepada Abram: "Penghinaan yang kuderita ini adalah tanggung jawabmu; akulah yang memberikan hambaku ke pangkuanmu, tetapi baru saja ia tahu, bahwa ia mengandung, ia memandang rendah akan aku; TUHAN kiranya yang menjadi Hakim antara aku dan engkau."
16:6 Kata Abram kepada Sarai: "Hambamu itu di bawah kekuasaanmu; perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik." Lalu Sarai menindas Hagar, sehingga ia lari meninggalkannya.
16:7 Lalu Malaikat TUHAN menjumpainya dekat suatu mata air di padang gurun, yakni dekat mata air di jalan ke Syur.
16:8 Katanya: "Hagar, hamba Sarai, dari manakah datangmu dan ke manakah pergimu?" Jawabnya: "Aku lari meninggalkan Sarai, nyonyaku."
16:9 Lalu kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Kembalilah kepada nyonyamu, biarkanlah engkau ditindas di bawah kekuasaannya."
16:10 Lagi kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya."
16:11 Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan atasmu itu.
16:12 Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya."
16:13 Kemudian Hagar menamakan TUHAN yang telah berfirman kepadanya itu dengan sebutan: "Engkaulah El-Roi." Sebab katanya: "Bukankah di sini kulihat Dia yang telah melihat aku?"
17:15 Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham: "Tentang isterimu Sarai, janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya.
17:16 Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya."
17:17 Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya: "Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?"
17:18 Dan Abraham berkata kepada Allah: "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!"
17:19 Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.
17:20 Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati , Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar.
17:21 Tetapi perjanjian-Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada waktu seperti ini juga."
.
Syalom aleykhem- LETNAN DUA
-
Age : 30
Posts : 1233
Kepercayaan : Protestan
Location : Indonesia
Join date : 06.04.15
Reputation : 7
Re: Ismail VS Ishaq
Kejadian
17:18 Dan Abraham berkata kepada Allah: "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!"
17:19 Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.
17:20 Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar.
17:21 Tetapi perjanjian-Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada waktu seperti ini juga.
Ismael dan Ishak sama2 anak Abraham dan sama2 diberkati,
mengapa Ishak disebut anak perjanjian atau anak sulung ?
1. sebab Allah sendiri berfirman : ... dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.(Kej. 17:19) .... dia dimaksud adalah Ishak yang dilahirkan melalui istri Sara, bukan Ismael melalui hamba/gundik/istri Hagar (bdk. Kej. 17:21)
2. janji itu lebih menggambarkan pada datangnya Sang Mesias/Inkarnasi YHVH jadi manusia melalui keturunan Ishak, Yakub dst... Hal ini merupakan "bagian dari" penggenapan firman TUHAN sendiri tentang nubuat kedatangan Sang Mesias, sebagaimana dalam Kejadian 3:15
(Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.")
17:18 Dan Abraham berkata kepada Allah: "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!"
17:19 Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.
17:20 Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar.
17:21 Tetapi perjanjian-Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada waktu seperti ini juga.
Ismael dan Ishak sama2 anak Abraham dan sama2 diberkati,
mengapa Ishak disebut anak perjanjian atau anak sulung ?
1. sebab Allah sendiri berfirman : ... dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.(Kej. 17:19) .... dia dimaksud adalah Ishak yang dilahirkan melalui istri Sara, bukan Ismael melalui hamba/gundik/istri Hagar (bdk. Kej. 17:21)
2. janji itu lebih menggambarkan pada datangnya Sang Mesias/Inkarnasi YHVH jadi manusia melalui keturunan Ishak, Yakub dst... Hal ini merupakan "bagian dari" penggenapan firman TUHAN sendiri tentang nubuat kedatangan Sang Mesias, sebagaimana dalam Kejadian 3:15
(Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.")
Syalom aleykhem- LETNAN DUA
-
Age : 30
Posts : 1233
Kepercayaan : Protestan
Location : Indonesia
Join date : 06.04.15
Reputation : 7
Re: Ismail VS Ishaq
mana emang bagian ayat tsb yang menyebutkan Ishak anak sulung?
frontline defender- MAYOR
- Posts : 6462
Kepercayaan : Islam
Join date : 17.11.11
Reputation : 137
Re: Ismail VS Ishaq
abu hanan wrote:wkwkwkwk..sw wrote:teologi versi alquran:
karena ilah telah membuat kesalahan
yaitu dimintai anak soleh tapi keliru memberi anak sabar
maka ibrohim diberi bonus anak lagi
ada yang mau komentari KHUSUS tentang posting ini?
itu fakta kan bu..
salah memberi, dimintai anak soleh kok diberi anak sabar
gak denger permintaan ya?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Halaman 5 dari 11 • 1, 2, 3, 4, 5, 6 ... 9, 10, 11
Similar topics
» Ulil Abshar Abdalla; Yang Dikurbankan Nabi Ibrahim Bukan Ismail, Tapi Ishaq
» HAGAR MENGGENDONG ISMAIL ?
» Muhammad SAW keturunan ke - 61 Nabi Ismail
» Ismail Adalah Keturunan Abraham
» kristen mempertanyakan silsilah lengkap jalur keturunan muhammad dari nabi ismail
» HAGAR MENGGENDONG ISMAIL ?
» Muhammad SAW keturunan ke - 61 Nabi Ismail
» Ismail Adalah Keturunan Abraham
» kristen mempertanyakan silsilah lengkap jalur keturunan muhammad dari nabi ismail
Halaman 5 dari 11
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik