APAKAH ADAM AS ITU MANUSIA PERTAMA ATAU NABI/KHALIFAH PERTAMA?

SEGOROWEDI wrote:
apa Tuhan bilang adam manusia pertama yang dibikinnya????
bawa sini ayatnya!

Kedunghalang wrote:
1. Saya tidak melihat perbedaan arti dari kata-kata Bahasa Arab Al Qur'an basharun, al insan dan an-nas. Ketiganya memiliki arti yang sama dalam Bahasa Indonesia, yakni "manusia".

Kedunghalang wrote:2. Percayakah anda dengan pernyataan :"Tiada manusia yang sempurna"? Maksud saya kita harus menentukan dulu parameter dari kata "sempurna" itu. Bahkan di dalam Al Qur'an pun Allah telah menciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk, bukan sempurna. Kata "Yaa sin" sering diterjemahkan "wahai manusia sempurna" atau "wahai insan kamil" yang tertuju kepada Nabi Muhammad saw, mungkin karena hanya beliau saw lah yang memiliki akhlak yang agung yang diakui Allah, dan telah mencapai derajat keruhanian yang paling tinggi.

Kedunghalang wrote:3. Pada tahun 1890, Eugene Debois, ahli anatomi Belanda, menemukan fosil fragmen-fragmen batok kepala bagian atas, rahang, gigi dan tulang paha yang ditemukan di Kedung Brebus, +/- 40 km sebelah tenggara Trinil, Jawa Tengah yang dipercaya sebagai Pithecanthropus Erectus. Manusia purba pertama yang berdiri tegak itu kemudian diberinama Homo Erectus yang hidup 500.000 - 3.000.000 tahun lalu itu diketahui memiliki volume otak antara 770 cc - 1000 cc (bandingkan dengan volume otak monyet yang hanya 500 cc). Tetapi, Homo Erectus ini sudah dapat berbicara, membuat alat-alat berburu, dan sudah menggunakan api. (Buku Biologi SMA, Erlangga, Jakarta 1991, oleh Slamet Prawirahartono hal. 220).

Pada tahun 1861, Louis Lartert menemukan fosil-fosil dari 180 individu di gua-gua Cro-Magnon di Lex Eyzies, Perancis yang menunjukkan bahwa manusia jenis Early Homo Sapiens yang hidup +/- 40.000 tahun lalu ini sangat tegap dan tinggi badannya mencapai 190 cm pada laki-laki dan lebih pendek pada perempuan. Mereka memiliki bentuk dan isi kepala yang tidak banyak berbeda dengan manusia modern dengan volume otak 1.500 cc.  Manusia jenis Early Homo Sapiens ini tidak hanya mengenal alat-alat kerja yang cukup halus, dan menguburkan mereka yang telah mati, tetapi mereka juga telah memiliki kemampuan untuk merenungkan hidup mereka dan seluruh alam. Pada dinding-dinding gua yang didiami manusia Cro-Magnon itu tampak lukisan-lukisan berwarna yang amat mempesona yang dilebur dengan bahan okker. Homo Sapiens itulah yang merupakan  nenek-moyang manusia modern, atau dapat dikatakan bahwa manusia sekarang merupakan atau anak-cucu dari Early Homo Sapiens (Buku Biologi SMA, Erlangga, Jakarta 1991, oleh Slamet Prawirahartono, hal. 224-225).

Kedunghalang wrote:Dan, Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama semuanya, kemudian Dia mengemukakannya kepada para malaikat dan berfirman, “Beritahukanlah kepada-Ku nama-nama ini jika kamu berkata benar." (Al Baqarah 2:31/32).

Asma itu jamak dari ism yang berarti, nama atau sifat; ciri atau tanda sesuatu (Arabic-English Lexicon oleh EW Lane). Para ahli tafsir berbeda paham, mengenai apa yang dimaksudkan dengan kata asma (nama-nama) di sini. Sebagian menyangka bahwa Tuhan mengajar Adam as nama berbagai barang dan benda, yaitu, Tuhan mengajar beliau dasar-dasar bahasa. Tidak diragukan bahwa orang memerlukan bahasa untuk menjadi beradab dan Tuhan tentu telah mengajari Adam as dasar-dasarnya, tetapi Al Qur'an menunjukkan bahwa ada asma (nama atau sifat) yang harus dipelajari manusia untuk penyempurnaan akhlaknya. Nama- nama itu disinggung dalam Al 'Araf 7:180/181. Ini menunjukkan bahwa orang tidak dapat meraih makrifat Ilahi tanpa tanggapan dan pengertian yang tepat tentang sifat-sifat Tuhan dan bahwa sifat-sifat itu hanya dapat diajarkan oleh Tuhan. Maka, sangat perlu bahwa Tuhan mula-mula memberi Adam (manusia) ilmu tentang sifat-sifat-Nya supaya ia mengetahui dan mengenal Tuhan dan mencapai kedekatan kepada Tuhan dan jangan melantur jauh dari Dia. Menurut Al Qur'an manusia berbeda dari malaikat dalam hal bahwa, menusia dapat menjadi bayangan atau pantulan dari al-asma-ul-husna, yaitu semua sifat Tuhan yang sempurna, sedang malaikat hanya sedikit saja mencerminkan sifat-sifat itu. Pada malaikat tidak punya kehendak sendiri, tetapi secara pasif menjalankan tugas yang telah diserahkan kepadanya oleh Yang Maha Kuasa (At-Tahrim 66:6/7). Sebaliknya, manusia yang dianugerahi kemauan dan kebebasan memilih, berbeda denga para malaikat dalam hal bahwa, manusia mempunyai kemampuan yang menjadikan dia penjelmaan sempurna semua sifat Ilahi. Pendek kata, ayat ini menunjukkan bahwa, Tuhan mula-mula menanamkan pada Adam as kemauan yang bebas dan kemampuan yang diperlukan untuk memahami berbagai sifat Ilahi, dan kemudian memberikan ilmu tentang sifat-sifat itu kepadanya. Asma dapat berarti pula, sifat-sifat berbagai benda alam. Karena manusia harus mempergunakan kekuatan- kekuatan alam, Tuhan menganugerahkan kepadanya kemampuan dan kekuasaan untuk mengetahui sifat-sifat dan khasiat-khasiatnya.

Kata "semuanya" dalam ayat ini, tidak meliputi keseluruhan secara mutlak. Kata itu hanya berarti, semua yang perlu. Al Qur'an memakai kata itu dalam arti ini juga di tempat lain (Al An'aam 6:44/45; An-Naml 27:16/17 & 23/24; Al Qashash 28:57/58).

Kata pengganti hum (mereka) menunjukkan bahwa, apa-apa yang disebut di sini bukan benda-benda tak-bernyawa; sebab dalam bahasa Arab kata pengganti dalam bentuk ini hanya dipakai untuk wujud- wujud berakal saja. Jadi arti ungkapan itu akan berarti bahwa, Tuhan menganugerakan kepada para malaikat kemampuan melihat siapa yang menonjol ketakwaannya dari antara keturunan Adam as yang akan menjadi penjelmaan sifat-sifat Ilahi kelak. Kemudian para malaikat ditanya apakah mereka sendiri dapat menjelmakan sifat-sifat Ilahi seperti mereka itu. Atas pertanyaan itu mereka menyatakan ketidakmampuan. Itulah yang dimaksud dengan kata-kata "Beritahukanlah kepada-Ku nama-nama ini", yang tercantum pada ayat ini.[/justify]

Kedunghalang wrote:

SEGOROWEDI wrote:
apa Tuhan bilang adam manusia pertama yang dibikinnya????
bawa sini ayatnya!

Lihat dan buktikan sendiri di Alkitab INTERPOLASI itu.

SEGOROWEDI wrote:

Kedunghalang wrote:

SEGOROWEDI wrote:
apa Tuhan bilang adam manusia pertama yang dibikinnya????
bawa sini ayatnya!

Lihat dan buktikan sendiri di Alkitab INTERPOLASI itu.

\

langsung PANIC..

SEGOROWEDI wrote:
DUUUUUUUUUUUUUUUUNG...
- moyang kita adam ke berapa: 1 atau 31??
- apa adam 1-30 adalah manusia-manusia purba yang tidak layak?

dee-nee wrote:

Kedunghalang wrote:
1. Saya tidak melihat perbedaan arti dari kata-kata Bahasa Arab Al Qur'an basharun, al insan dan an-naas. Ketiganya memiliki arti yang sama dalam Bahasa Indonesia, yakni "manusia".

pertanyaan saya .... kenapa Quran menggunakan 3 kata itu untuk merujuk pada satu hal yang sama (manusia) ?? Apakah HANYA karena diterjemahkan sama dalam bahasa Indonesia lalu anda berpikir Quran tidak punya maksud untuk membedakan 3 kata itu ??

Kenapa tidak bertanya kepada Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui? Jika anda bertanya kepada saya, maka saya hanya bisa menjawab sebagai berikut:

Sesungguhnya, Kami telah menciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk. (At-Tiin 95:4/5).


Allah memilih dari antara malaikat-malaikat, rasul-rasul dan dari antara manusia. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat. (Al Hajj 22:75/76).


Katakanlah, “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang manusia seperti kamu, tetapi  telah diwahyukan kepadaku bahwa Tuhan-mu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka barangsiapa mengharap akan bertemu dengan Tuhan-nya hendaklah ia beramal shaleh dan janganlah ia mempersekutukan siapa pun dalam beribadah kepada Tuhan-nya.” (Al Kahfi 18:110/111)

Saya tidak menemukan perbedaan dalam penggunaan kata Bahasa Arab insan, naas dan basharun yang semuanya berarti "manusia" yang bisa mencapai tingkat akhlak yang paling tinggi, yakni menjadi seorang Nabi/Rasul/Khalifah Allah.

dee-nee wrote:

Kedunghalang wrote:2. Percayakah anda dengan pernyataan :"Tiada manusia yang sempurna"? Maksud saya kita harus menentukan dulu parameter dari kata "sempurna" itu. Bahkan di dalam Al Qur'an pun Allah telah menciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk, bukan sempurna. Kata "Yaa sin" sering diterjemahkan "wahai manusia sempurna" atau "wahai insan kamil" yang tertuju kepada Nabi Muhammad saw, mungkin karena hanya beliau saw lah yang memiliki akhlak yang agung yang diakui Allah, dan telah mencapai derajat keruhanian yang paling tinggi.

kalimat "tiada manusia yang sempurna" maksudnya kan manusia (insan) pun pada dasarnya tetap akan melakukan kesalahan, ingkar, berbuat dosa dsb ... hingga ada hari pengadilan dst

Tapi ... bukan karena kita tidak sempurna maka disambung jadi kita adalah keturunan manusia purba toh ?? hubungannya dimana ????

Insan adalah mereka yang sudah diberi pengetahuan tentang Allah ... pengetahuan tentang nama2 benda ... diberi akal untuk berpikir >>> Ow binatang yang berenang itu namanya ikan ... binatang yang punya belalai itu namanya gajah ... benda putih di langit itu namanya awan ... yang hijau2 ini namanya daun ... yang berdaun ini namanya pohon ... dsb ...

Pengetahuan ini asalnya dari kemampuan akal toh ... lalu dari akal ini mereka mikir lagi ... Ow kalau makan buah mentah atau busuk bisa sakit perut jadi makan yang matang benar (tidak mentah tidak busuk) ... Ow kalau makan duri ikan itu bisa glegek'an jadi duri ikan jangan dimakan ... Ow yang ini beracun dan yang itu boleh dimakan ... dst

Semua ini kan proses kerja akal dan bisa juga sebagai proses kerja nurani >>> NAH MAHLUK YANG BISA SEPERTI INI CUMA ADAM DAN KETURUNANNYA ... CUMA INSAN

>>> ga ada mahluk bumi yang bisa seperti ini selain Bani Adam >>> makanya dalam Quran dijelaskan Allah mengajarkan Adam tentang pengetahuan ... DAN BILA ADAM SUDAH DICIPTAKAN (dengan kesempurnaan punya akal dan nurani ini) ... Iblis dan malaikat disuruh tunduk

Ga ada bukti manusia purba bisa juga disebut insan

dee-nee wrote:

Kedunghalang wrote:3. Pada tahun 1890, Eugene Debois, ahli anatomi Belanda, menemukan fosil fragmen-fragmen batok kepala bagian atas, rahang, gigi dan tulang paha yang ditemukan di Kedung Brebus, +/- 40 km sebelah tenggara Trinil, Jawa Tengah yang dipercaya sebagai Pithecanthropus Erectus. Manusia purba pertama yang berdiri tegak itu kemudian diberinama Homo Erectus yang hidup 500.000 - 3.000.000 tahun lalu itu diketahui memiliki volume otak antara 770 cc - 1000 cc (bandingkan dengan volume otak monyet yang hanya 500 cc). Tetapi, Homo Erectus ini sudah dapat berbicara, membuat alat-alat berburu, dan sudah menggunakan api. (Buku Biologi SMA, Erlangga, Jakarta 1991, oleh Slamet Prawirahartono hal. 220).

Pada tahun 1861, Louis Lartert menemukan fosil-fosil dari 180 individu di gua-gua Cro-Magnon di Lex Eyzies, Perancis yang menunjukkan bahwa manusia jenis Early Homo Sapiens yang hidup +/- 40.000 tahun lalu ini sangat tegap dan tinggi badannya mencapai 190 cm pada laki-laki dan lebih pendek pada perempuan. Mereka memiliki bentuk dan isi kepala yang tidak banyak berbeda dengan manusia modern dengan volume otak 1.500 cc.  Manusia jenis Early Homo Sapiens ini tidak hanya mengenal alat-alat kerja yang cukup halus, dan menguburkan mereka yang telah mati, tetapi mereka juga telah memiliki kemampuan untuk merenungkan hidup mereka dan seluruh alam. Pada dinding-dinding gua yang didiami manusia Cro-Magnon itu tampak lukisan-lukisan berwarna yang amat mempesona yang dilebur dengan bahan okker. Homo Sapiens itulah yang merupakan  nenek-moyang manusia modern, atau dapat dikatakan bahwa manusia sekarang merupakan atau anak-cucu dari Early Homo Sapiens (Buku Biologi SMA, Erlangga, Jakarta 1991, oleh Slamet Prawirahartono, hal. 224-225).

Kalau anda bawa Cro-Magnon ... secara IP si cro magnon ini sudah termasuk manusia modern ... artinya IP pun confirm bahwa cro-magnon tidak berafiliasi dengan homo erektus, wajakensis, pitecantropus dsb ... tulisan anda yang merah dan biru itu ga punya hubungan keturunan

Saya pribadi ... ga ngurusin siapa manusia modern pertama secara IP ... apakah si cro-magnon ini atau bukan ... karena penemuan IP bisa ada terus ...

Tapi yang pasti ... kita2 ini tetap tidak punya hubungan keturunan dengan homo erektus, pitecantropus bla bla itu

dee-nee wrote:

Kedunghalang wrote:Dan, Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama semuanya, kemudian Dia mengemukakannya kepada para malaikat dan berfirman, “Beritahukanlah kepada-Ku nama-nama ini jika kamu berkata benar." (Al Baqarah 2:31/32).

Asma itu jamak dari ism yang berarti, nama atau sifat; ciri atau tanda sesuatu (Arabic-English Lexicon oleh EW Lane). Para ahli tafsir berbeda paham, mengenai apa yang dimaksudkan dengan kata asma (nama-nama) di sini. Sebagian menyangka bahwa Tuhan mengajar Adam as nama berbagai barang dan benda, yaitu, Tuhan mengajar beliau dasar-dasar bahasa. Tidak diragukan bahwa orang memerlukan bahasa untuk menjadi beradab dan Tuhan tentu telah mengajari Adam as dasar-dasarnya, tetapi Al Qur'an menunjukkan bahwa ada asma (nama atau sifat) yang harus dipelajari manusia untuk penyempurnaan akhlaknya. Nama- nama itu disinggung dalam Al 'Araf 7:180/181. Ini menunjukkan bahwa orang tidak dapat meraih makrifat Ilahi tanpa tanggapan dan pengertian yang tepat tentang sifat-sifat Tuhan dan bahwa sifat-sifat itu hanya dapat diajarkan oleh Tuhan. Maka, sangat perlu bahwa Tuhan mula-mula memberi Adam (manusia) ilmu tentang sifat-sifat-Nya supaya ia mengetahui dan mengenal Tuhan dan mencapai kedekatan kepada Tuhan dan jangan melantur jauh dari Dia. Menurut Al Qur'an manusia berbeda dari malaikat dalam hal bahwa, menusia dapat menjadi bayangan atau pantulan dari al-asma-ul-husna, yaitu semua sifat Tuhan yang sempurna, sedang malaikat hanya sedikit saja mencerminkan sifat-sifat itu. Pada malaikat tidak punya kehendak sendiri, tetapi secara pasif menjalankan tugas yang telah diserahkan kepadanya oleh Yang Maha Kuasa (At-Tahrim 66:6/7). Sebaliknya, manusia yang dianugerahi kemauan dan kebebasan memilih, berbeda denga para malaikat dalam hal bahwa, manusia mempunyai kemampuan yang menjadikan dia penjelmaan sempurna semua sifat Ilahi. Pendek kata, ayat ini menunjukkan bahwa, Tuhan mula-mula menanamkan pada Adam as kemauan yang bebas dan kemampuan yang diperlukan untuk memahami berbagai sifat Ilahi, dan kemudian memberikan ilmu tentang sifat-sifat itu kepadanya. Asma dapat berarti pula, sifat-sifat berbagai benda alam. Karena manusia harus mempergunakan kekuatan- kekuatan alam, Tuhan menganugerahkan kepadanya kemampuan dan kekuasaan untuk mengetahui sifat-sifat dan khasiat-khasiatnya.

Kata "semuanya" dalam ayat ini, tidak meliputi keseluruhan secara mutlak. Kata itu hanya berarti, semua yang perlu. Al Qur'an memakai kata itu dalam arti ini juga di tempat lain (Al An'aam 6:44/45; An-Naml 27:16/17 & 23/24; Al Qashash 28:57/58).

Kata pengganti hum (mereka) menunjukkan bahwa, apa-apa yang disebut di sini bukan benda-benda tak-bernyawa; sebab dalam bahasa Arab kata pengganti dalam bentuk ini hanya dipakai untuk wujud- wujud berakal saja. Jadi arti ungkapan itu akan berarti bahwa, Tuhan menganugerakan kepada para malaikat kemampuan melihat siapa yang menonjol ketakwaannya dari antara keturunan Adam as yang akan menjadi penjelmaan sifat-sifat Ilahi kelak. Kemudian para malaikat ditanya apakah mereka sendiri dapat menjelmakan sifat-sifat Ilahi seperti mereka itu. Atas pertanyaan itu mereka menyatakan ketidakmampuan. Itulah yang dimaksud dengan kata-kata "Beritahukanlah kepada-Ku nama-nama ini", yang tercantum pada ayat ini.[/justify]

satu2 dong ah ... kan blum selesai urusan insan dsb ini
Kalaupun anda bawa yang diatas ... buktikan ke saya bahwa Homo Erectus punya kemampuan yang underline

Kedunghalang wrote:

SEGOROWEDI wrote:

Kedunghalang wrote:

SEGOROWEDI wrote:
apa Tuhan bilang adam manusia pertama yang dibikinnya????
bawa sini ayatnya!

Lihat dan buktikan sendiri di Alkitab INTERPOLASI itu.

\

langsung PANIC..

Lihat di Kejadian 2, 3 & 4.

SEGOROWEDI wrote:

Kedunghalang wrote:

SEGOROWEDI wrote:

Kedunghalang wrote:

SEGOROWEDI wrote:
apa Tuhan bilang adam manusia pertama yang dibikinnya????
bawa sini ayatnya!

Lihat dan buktikan sendiri di Alkitab INTERPOLASI itu.

\

langsung PANIC..

Lihat di Kejadian 2, 3 & 4.

gak ada disebut manusia pertama

SEGOROWEDI wrote:
gak ada kok suruh nunjukin

Kedunghalang wrote:

dee-nee wrote:

Kedunghalang wrote:
1. Saya tidak melihat perbedaan arti dari kata-kata Bahasa Arab Al Qur'an basharun, al insan dan an-naas. Ketiganya memiliki arti yang sama dalam Bahasa Indonesia, yakni "manusia".

pertanyaan saya .... kenapa Quran menggunakan 3 kata itu untuk merujuk pada satu hal yang sama (manusia) ?? Apakah HANYA karena diterjemahkan sama dalam bahasa Indonesia lalu anda berpikir Quran tidak punya maksud untuk membedakan 3 kata itu ??

Kenapa tidak bertanya kepada Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui? Jika anda bertanya kepada saya, maka saya hanya bisa menjawab sebagai berikut:

Sesungguhnya, Kami telah menciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk. (At-Tiin 95:4/5).


Allah memilih dari antara malaikat-malaikat, rasul-rasul dan dari antara manusia. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat. (Al Hajj 22:75/76).


Katakanlah, “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang manusia seperti kamu, tetapi  telah diwahyukan kepadaku bahwa Tuhan-mu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka barangsiapa mengharap akan bertemu dengan Tuhan-nya hendaklah ia beramal shaleh dan janganlah ia mempersekutukan siapa pun dalam beribadah kepada Tuhan-nya.” (Al Kahfi 18:110/111)

Saya tidak menemukan perbedaan dalam penggunaan kata Bahasa Arab insan, naas dan basharun yang semuanya berarti "manusia" yang bisa mencapai tingkat akhlak yang paling tinggi, yakni menjadi seorang Nabi/Rasul/Khalifah Allah

Kedunghalang wrote:

dee-nee wrote:Ga ada bukti manusia purba bisa juga disebut insan

Tetapi, bukti itu ada di dalam Al Qur'an:

Apakah tidak datang kepada manusia suatu waktu dari masa, ketika ia belum menjadi sesuatu yang layak disebut? (Ad-Dahr 76:1/2)

Maksud ayat itu adalah bahwa Allah menganggap bahwa - pada suatu waktu dari masa - insan atau "manusia" itu belum layak disebut. Tetapi, para ilmuwan - yang menemukan fosil manusia purba - menyebutnya australophitecus africanus, pithecantropus erectus, sinanthropus pekinensis, homo heidelbergensis, zinjanthropus bosei, ramaphitecus, steinheim, erhringdorf, cro-magnon, homo erectus, homo habilis dan banyak lagi sampai akhirnya kepada modern homo sapiens yang semuanya hidup sebelum Adam. Dengan demikian, maka sudah banyak jenis-jenis manusia atau insan yang telah diciptakan Allah sebelum Adam. Dengan kata lain, menurut Al Qur'an, Adam itu bukan manusia pertama yang diciptakan Allah, melainkan menusia pertama yang dijadikan Allah sebagai Khalifah-Nya di bumi (Al Baqarah 2:30/31). Apakah anda setuju dengan firman Allah dimaksud?

Kedunghalang wrote:Tetapi, Allah Ta'ala di dalam Al Qur'an mengisyaratkan bahwa makro-evolusi manusia, sejalan dengan mikro-evolusinya.

Kedunghalang wrote:Manusia yang dibahas dalam ayat ini adalah Adam yang kepadanya Allah telah menurunkan wahyu yang menjadikannya sebagai Khalifah di bumi. Dengan demikian, maka manusia yang punya kemampuan yang underline adalah pada zaman Adam as dan setelahnya

dee-nee wrote:

Kedunghalang wrote:

dee-nee wrote:

Kedunghalang wrote:
1. Saya tidak melihat perbedaan arti dari kata-kata Bahasa Arab Al Qur'an basharun, al insan dan an-naas. Ketiganya memiliki arti yang sama dalam Bahasa Indonesia, yakni "manusia".

pertanyaan saya .... kenapa Quran menggunakan 3 kata itu untuk merujuk pada satu hal yang sama (manusia) ?? Apakah HANYA karena diterjemahkan sama dalam bahasa Indonesia lalu anda berpikir Quran tidak punya maksud untuk membedakan 3 kata itu ??

Kenapa tidak bertanya kepada Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui? Jika anda bertanya kepada saya, maka saya hanya bisa menjawab sebagai berikut:

Sesungguhnya, Kami telah menciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk. (At-Tiin 95:4/5).


Allah memilih dari antara malaikat-malaikat, rasul-rasul dan dari antara manusia. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat. (Al Hajj 22:75/76).


Katakanlah, “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang manusia seperti kamu, tetapi  telah diwahyukan kepadaku bahwa Tuhan-mu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka barangsiapa mengharap akan bertemu dengan Tuhan-nya hendaklah ia beramal shaleh dan janganlah ia mempersekutukan siapa pun dalam beribadah kepada Tuhan-nya.” (Al Kahfi 18:110/111)

Saya tidak menemukan perbedaan dalam penggunaan kata Bahasa Arab insan, naas dan basharun yang semuanya berarti "manusia" yang bisa mencapai tingkat akhlak yang paling tinggi, yakni menjadi seorang Nabi/Rasul/Khalifah Allah

merah : Lah situ menafsirkan sekian banyak ayat selama ini apa sudah dapet konfirmasi dari Allah ??
Kok diskusinya begini amat yak ... saya tanya anda malah saya disuruh nanya Allah ...



Bold : tidak menemukan perbedaan atau tidak mau tau bahwa ada perbedaan disitu ?? coba di google lagi ... dilihat2 ada ga perbedaan terminologi dari 3 kata itu

plus ... bawa sini ayat yang menggunakan kata basharun yang pemahamannya nyambung ke urusan tingkat akhlak yang paling tinggi dsb (underline)

Kedunghalang wrote:

SEGOROWEDI wrote:
gak ada kok suruh nunjukin

Jadi, kamu setuju dengan Kitab Suci Al Qur'an sebagaiman aku pahami, bahwa Adam itu bukan manusia pertama yang diciptakan Allah, melainkan manusia pertama yang dijadikan Allah sebagai Khalifah-Nya di bumi?

dee-nee wrote:

Kedunghalang wrote:

dee-nee wrote:Ga ada bukti manusia purba bisa juga disebut insan

Tetapi, bukti itu ada di dalam Al Qur'an:

Apakah tidak datang kepada manusia suatu waktu dari masa, ketika ia belum menjadi sesuatu yang layak disebut? (Ad-Dahr 76:1/2)

Maksud ayat itu adalah bahwa Allah menganggap bahwa - pada suatu waktu dari masa - insan atau "manusia" itu belum layak disebut. Tetapi, para ilmuwan - yang menemukan fosil manusia purba - menyebutnya australophitecus africanus, pithecantropus erectus, sinanthropus pekinensis, homo heidelbergensis, zinjanthropus bosei, ramaphitecus, steinheim, erhringdorf, cro-magnon, homo erectus, homo habilis dan banyak lagi sampai akhirnya kepada modern homo sapiens yang semuanya hidup sebelum Adam. Dengan demikian, maka sudah banyak jenis-jenis manusia atau insan yang telah diciptakan Allah sebelum Adam. Dengan kata lain, menurut Al Qur'an, Adam itu bukan manusia pertama yang diciptakan Allah, melainkan menusia pertama yang dijadikan Allah sebagai Khalifah-Nya di bumi (Al Baqarah 2:30/31). Apakah anda setuju dengan firman Allah dimaksud?

Ya disitulah repotnya ... karena anda melihat kata insan berlaku untuk semua jenis homo2an ... (termasuk homo erectus, wajakensis, dsb) ... maka Surat Al-'Insān pun anda sambung jadi diatas ...

Lagipula kok saya ga mudeng dengan logika anda khususnya yang underline

Saya pribadi ga menafsirkan ayat itu sampe ke manusia purba ... tapi katakanlah ayat itu nyambung ke manusia purba ... lalu kalimat "... belum layak disebut" >>> disini maksudnya belum layak disebut apa ??

dee-nee wrote:

Kedunghalang wrote:Tetapi, Allah Ta'ala di dalam Al Qur'an mengisyaratkan bahwa makro-evolusi manusia, sejalan dengan mikro-evolusinya.

ga ada ah ayat Quran yang nyambung2in ke makro evolusi manusia  

Dan ingatlah ketika Tuhan engkau berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak menciptakan manusia dari tanah liat kering yang berdenting, dari lumpur hitam yang telah diberi bentuk; (Al Hijr 15:28/29).

“Maka Ketika Aku memberinya bentuk yang sebaik-baiknya dan telah Aku tiupkan wahyu-Ku ke dalam hati nya, maka jatuhkanlah dirimu bersamanya sujud kepada Allah.“ (Al Hijr 15:29/30)

Kedua ayat tersebut mengisyaratkan tentang proses awal penciptaan manusia, yang berasal dari tanah dan setelah melalui periode-periode evolusi secara makro yang memakan waktu yang sangat lama, tumbuh dan berkembang dari bumi ini, kemudian menjadi manusia dengan sebaik-baik bentuk. Kalimat Fa idza sawwaytuhu (maka apabila Aku telah memberinya bentuk yang sebaik-baiknya) merupakan isyarat adanya periode-periode evolusi dalam penciptaan manusia yang memisahkan waktu yang sangat panjang dari mulai awal penciptaan manusia sampai dengan bentuk manusia yang sebaik-baiknya.

Sejalan dengan proses evolusi penciptaan manusia secara makro, Allah juga menceritakan tentang proses evolusi penciptaan manusia secara mikro sebagai berikut:

Dan sesungguhnya telah Kami jadikan manusia dari sari tanah liat; (Al Mu'minun 23:12/13)

Kemudian Kami menjadikan air mani di dalam tempat penyimpanan yang kokoh. (Al Mu'minun 23:13/14)

Kemudian Kami jadikan air mani menjadi segumpal darah; maka Kami jadikan segumpal darah itu menjadi segumpal daging, maka Kami jadikan dari segumpal daging itu tulang- tulang, kemudian Kami bungkus tulang-tulang itu dengan daging; kemudian Kami tumbuhkan dia menjadi makhluk lain. Maka Maha Berkat Allah, sebaik-baik Pencipta. (Al Mu'minun 23:14/15)
http://www.alislam.org/quran/search2/verses/023-016.png
Kemudian, sesungguhnya sesudah itu kamu pasti akan mati. (Al Mu'minun 23:15/16)

Setelah manusia mencapai perkembangan sepenuhnya, maka menyusullah suatu proses kemunduran, yang berakhir dengan kematian. Daur kehidupan manusia berulang-ulang seperti itu dari generasi ke generasi, namun tentu saja generasi manusia di suatu benua akan berbeda dengan generasi manusia di benua lain. Demikianlah hukum alam yang tidak dapat diubah. Hanya Tuhan-lah yang kekal abadi.

dee-nee wrote:

Kedunghalang wrote:Manusia yang dibahas dalam ayat ini adalah Adam yang kepadanya Allah telah menurunkan wahyu yang menjadikannya sebagai Khalifah di bumi. Dengan demikian, maka manusia yang punya kemampuan yang underline adalah pada zaman Adam as dan setelahnya

Lah trus anda bawa ayat2 itu untuk apa dong ??
kan topik nya kita sedang berdiskusi apakah benar manusia dari Adam smp kita ini adalah keturunan manusia purba ...

SEGOROWEDI wrote:

Kedunghalang wrote:

SEGOROWEDI wrote:
gak ada kok suruh nunjukin

Jadi, kamu setuju dengan Kitab Suci Al Qur'an sebagaiman aku pahami, bahwa Adam itu bukan manusia pertama yang diciptakan Allah, melainkan manusia pertama yang dijadikan Allah sebagai Khalifah-Nya di bumi?

adam bukan satu-satunya ras manusia yang diciptakan Tuhan
ras manusia adam yang pertama diciptakan/bukan, tidak ada yang tahu
adam bukan hasil evolusi manusia purba
tidak semua ras manusia di bumi sekarang ini keturunan adam

SEGOROWEDI wrote:
manusia sebelum adam
tidak berarti nenek-moyang adam
hanya orang yang gak waras yang menyebut mereka adam 1 s/d 30

SEGOROWEDI wrote:
dalilnya:
- adam diciptakan dari debu tanah, bukan hasil evolusi manusia purba
- tidak ada disebut di alkitab adam manusia pertama

SEGOROWEDI wrote:
mana penjelasanmu dari manusia purba berevolusi jadi adam??
manusia puba yang mana? dan kok hanya 1 individu yang berevolusi??