Kenapa hampir semua negara islam menerapkan hukuman terhadap murtadin ???

http://www.laskarislam.com/t8486-sudan-menghukum-mati-perempuan-murtad

Berbicara kepada kantor berita AFP, Menteri Penerangan Sudan Ahmed Bilal Osman mengatakan, "Keputusan ini tidak hanya di Sudan. Di Arab Saudi, di seluruh negara-negara Islam, pemerintah tidak mengizinkan seluruh warganya yang beragama Islam pindah agama."

Sudan, pakistan bahkan brunei berencana menerapkan hukuman mati kpd murtadin.

Negara2 tsb "salah menafsirkan" ajaran islam atau memang ajaran islam itu sendiri yg spt itu yaitu menghukum mati murtadin ???


 

mereka yang salah menafsirkan ajaran Islam, dalil2nya sudah pernah saya posting di thread2 anda sebelumnya, yang masih sejenis dengan thread ini :
http://www.laskarislam.com/t8475-muslim-tahu-ndak-bagaimana-caranya-muhammad-para-kalifah-meng-islam-kan-kapir-secara-instan-di-semenanjung-arab-sekitarnya
http://www.laskarislam.com/t8460-kenapa-harus-percaya-terhadap-pendapat-muslim-yang-tidak-ingin-kembali-ke-ajaran-islam-yang-asli

  

frontline defender wrote:mereka yang salah menafsirkan ajaran Islam, dalil2nya sudah pernah saya posting di thread2 anda sebelumnya 

Muslim2 yg kau tuduh "salah menafsirkan" ajaran islam sebenarnya adalah muslim2 taat yg SANGAT INGIN kembali ke ajaran islam sejati yg dibawa muhammad yaitu dg menerapkan hukum syariah yg asli, bukan yg versi banci ala aceh itu.

Sedangkan kau sendiri termasuk muslim yg ingin kembali ke ajaran islam sejati lewat syariah islam apa ndak ??? Kau termasuk yg setuju ndak dg hukuman rajam, qisas dll yg termasuk dlm syariah islam, hukum yg maha sempurna dari alloh swt ???

Kalo boleh memilih tentu saja aku jauh lebih percaya kalo ajaran islam yg SEJATI adalah ajaran islam yg dibawa oleh muslim2 yg sangat ingin kembali ke ajaran islam sejati lewat syariah islam.

Ngapain juga aku harus percaya ocehan muslim oon yg sebenarnya juga ndak ingin kembali ke ajaran islam yg sejati lewat syariah islam, hukum maha sempurna dari alloh swt ???

Coba kau jawab ini dulu, kau setuju ndak dg hukuman rajam & qisas dlm syariah islam ?? Atau kau akan berpendapat juga kalo rajam & qisas adalah syariah islam yg "disalah-tafsirkan" oleh muslim ???


 

dari semua firman Allah yg menyinggung tentang kemurtadan..Al-Quran tidak sedikitpun mewajibkan sanksi duniawi bagi seseorang yang murtad...

kemurtadan adalah pembangkangan terhadap aqidah dan kebenaran akan ajaran Allah...maka yg perlu dicermati disini adalah hubungan seorang manusia dgn tuhannya "habluminnaAllah" bukan "habluminannas"... maka sanksi pun dikembalikan kepada Allah...yaitu kesia - siaan amal yg telah diperbuat selama didunia...dan kekal dineraka sebagaimana orang2 kafir lainnya...

kecuali jika ia menyerang umat muslim maka berlakulah hukum syariah duniawi karena sudah menyinggung hubungan antar manusia "habluminannas"...

“Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.“ (QS Al Baqarah: 217 )

“Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar.” ( Qs An Nahl : 106 )

“Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu: “Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jika mereka kembali lagi, sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka) sunnah (Allah tenhadap) orang-orang dahulu .” ( Qs Al Anfal : 38 )

“Bagaimana Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir sesudah mereka beriman, serta mereka telah mengakui bahwa Rasul itu (Muhammad) benar-benar rasul, dan keterangan-keteranganpun telah datang kepada mereka? Allah tidak menunjuki orang-orang yang zalim. Mereka itu, balasannya ialah: bahwasanya la’nat Allah ditimpakan kepada mereka, (demikian pula) la’nat para malaikat dan manusia seluruhnya, mereka kekal di dalamnya, tidak diringankan siksa dari mereka, dan tidak (pula) mereka diberi tangguh, kecuali orang-orang yang taubat, sesudah (kafir) itu dan mengadakan perbaikan. Karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( Qs Ali Imran : 86-89 )

“Sesungguhnya orang-orang kafir sesudah beriman, kemudian bertambah kekafirannya, sekali-kali tidak akan diterima taubatnya; dan mereka itulah orang-orang yang sesat. Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang diantara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu. Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong.” ( Qs Ali Imran : 90-91 )

tidak ada satupun ayat diatas menganjurkan hukuman mati bagi murtadin...satu-satunya dalil yg mengatakan hukuman mati bagi seorang murtadin terdapat pada hadist...

Dalilnya adalah Abdullah bin Mas’ud ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda :

“Tidak halal darah seorang Muslim yang telah bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan aku adalah utusan Allah, kecuali dari tiga orang berikut ini; seseorang yang murtad dari Islam dan meninggalkan jama’ah, orang yang telah menikah tapi berzina dan seseorang yang membunuh orang lain.” ( HR Muslim )

sebagaimana kita ketahui bahwa kedudukan AlQuran adalah lebih tinggi daripada hadist...hukum yg terdapat dalam hadistpun hendaknya disandarkan pada AlQuran...

jika kita melihat hadist diatas...adalah tentang bolehnya menghukum mati sesorang yg dibagi menjadi tiga kategori

1. Murtad dari Islam dan meninggalkan Jamaah
2. orang menikah yg berzina (rajam)
3. orang yang membunuh (qisas)

jika melihat dari ketentuannya...menghukum mati seorang murtadin haruslah dengan syarat apabila ia " meninggalkan Jama'ah" definisi meninggalkan jamaah disini menurut para ulama dapat diartikan dengan meninggalkan kewajiban syariat duniawi yg melekat terhadap dirinya sebagai seorang penduduk di negara Islam...semisal menolak aturan pemerintahan islam yg meberlakukan jizyah terhadap non muslim, dan memerangi islam

di trit sebelah bung seventh bertanya kepada saya apa definisi "memerangi Islam"... memerangi islam dapat diartikan secara sempit maupun luas... secara sempit menghina nabi Muhammad dan mengajak keluar dari Islam adalah salah satunya...

jika sudan , arab saudi dan negara timteng lainnya menerapkan hukum mati bagi murtadin...itu hak mereka sebagai umara dalam melaksanakan sunah rasul yaitu hadist...dan tentunya melalui peradilan yg jelas...

dan saya setuju jika hukuman mati bagi murtadin tidak diberlakukan di Indonesia selain bertentangan dengan UU kebebasan beragama...menurut saya bersandar terhadap AlQuran lebih penting jika melaksanakan hadist memiliki banyak mudharatnya...sebab secara fiqh...murtad dapat di definisikan secara luas sehingga perlu kehati -hatian dalam menegakkan hukuman mati sebagaiman anjuran hadist meskipun berlaku syarat tertentu...juga karena islam tidak memaksa seseorang untuk menganut agama Islam dengan paksaan sebagaimana ayat indah berikut :

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya Telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia Telah berpegang kepada buhul tali yang amat Kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui”.(Q.S. Al-Baqarah : 256)

F-22 wrote:Muslim2 yg kau tuduh "salah menafsirkan" ajaran islam sebenarnya adalah muslim2 taat yg SANGAT INGIN kembali ke ajaran islam sejati yg dibawa Nabi Muhammad yaitu dg menerapkan hukum syariah yg asli, bukan yg versi banci ala aceh itu.

Sedangkan kau sendiri termasuk muslim yg ingin kembali ke ajaran islam sejati lewat syariah islam apa ndak ??? Kau termasuk yg setuju ndak dg hukuman rajam, qisas dll yg termasuk dlm syariah islam, hukum yg maha sempurna dari Allah SWT ???

Kalo boleh memilih tentu saja aku jauh lebih percaya kalo ajaran islam yg SEJATI adalah ajaran islam yg dibawa oleh muslim2 yg sangat ingin kembali ke ajaran islam sejati lewat syariah islam.

Ngapain juga aku harus percaya ocehan muslim oon yg sebenarnya juga ndak ingin kembali ke ajaran islam yg sejati lewat syariah islam, hukum maha sempurna dari Allah SWT ???

Coba kau jawab ini dulu, kau setuju ndak dg hukuman rajam & qisas dlm syariah islam ?? Atau kau akan berpendapat juga kalo rajam & qisas adalah syariah islam yg "disalah-tafsirkan" oleh muslim ???

 

kamu tu mau diskusi apa? topiknya kan, hukuman mati terhadap murtadin? kok jadi belok ke rajam & qisas? kamu tau ndak, rajam itu hukuman untuk apa & qisas itu hukuman untuk apa?

  

satria bergitar wrote:dari semua firman Allah yg menyinggung tentang kemurtadan..Al-Quran tidak sedikitpun mewajibkan sanksi duniawi bagi seseorang yang murtad...

kemurtadan adalah pembangkangan terhadap aqidah dan kebenaran akan ajaran Allah...maka yg perlu dicermati disini adalah hubungan seorang manusia dgn tuhannya "habluminnaAllah" bukan "habluminannas"... maka sanksi pun dikembalikan kepada Allah...yaitu kesia - siaan amal yg telah diperbuat selama didunia...dan kekal dineraka sebagaimana orang2 kafir lainnya...

kecuali jika ia menyerang umat muslim maka berlakulah hukum syariah duniawi karena sudah menyinggung hubungan antar manusia "habluminannas"...

“Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.“ (QS Al Baqarah: 217 )

“Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar.” ( Qs An Nahl : 106 )

“Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu: “Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jika mereka kembali lagi, sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka) sunnah (Allah tenhadap) orang-orang dahulu .” ( Qs Al Anfal : 38 )

“Bagaimana Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir sesudah mereka beriman, serta mereka telah mengakui bahwa Rasul itu (Muhammad) benar-benar rasul, dan keterangan-keteranganpun telah datang kepada mereka? Allah tidak menunjuki orang-orang yang zalim. Mereka itu, balasannya ialah: bahwasanya la’nat Allah ditimpakan kepada mereka, (demikian pula) la’nat para malaikat dan manusia seluruhnya, mereka kekal di dalamnya, tidak diringankan siksa dari mereka, dan tidak (pula) mereka diberi tangguh, kecuali orang-orang yang taubat, sesudah (kafir) itu dan mengadakan perbaikan. Karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( Qs Ali Imran : 86-89 )

“Sesungguhnya orang-orang kafir sesudah beriman, kemudian bertambah kekafirannya, sekali-kali tidak akan diterima taubatnya; dan mereka itulah orang-orang yang sesat. Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang diantara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu. Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong.” ( Qs Ali Imran : 90-91 )

tidak ada satupun ayat diatas menganjurkan hukuman mati bagi murtadin...satu-satunya dalil yg mengatakan hukuman mati bagi seorang murtadin terdapat pada hadist...

Dalilnya adalah Abdullah bin Mas’ud ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda :

“Tidak halal darah seorang Muslim yang telah bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan aku adalah utusan Allah, kecuali dari tiga orang berikut ini; seseorang yang murtad dari Islam dan meninggalkan jama’ah, orang yang telah menikah tapi berzina dan seseorang yang membunuh orang lain.” ( HR Muslim )

sebagaimana kita ketahui bahwa kedudukan AlQuran adalah lebih tinggi daripada hadist...hukum yg terdapat dalam hadistpun hendaknya disandarkan pada AlQuran...

jika kita melihat hadist diatas...adalah tentang bolehnya menghukum mati sesorang yg dibagi menjadi tiga kategori

1. Murtad dari Islam dan meninggalkan Jamaah
2. orang menikah yg berzina (rajam)
3. orang yang membunuh (qisas)

jika melihat dari ketentuannya...menghukum mati seorang murtadin haruslah dengan syarat apabila ia " meninggalkan Jama'ah" definisi meninggalkan jamaah disini menurut para ulama dapat diartikan dengan meninggalkan kewajiban syariat duniawi yg melekat terhadap dirinya sebagai seorang penduduk di negara Islam...semisal menolak aturan pemerintahan islam yg meberlakukan jizyah terhadap non muslim, dan memerangi islam

di trit sebelah bung seventh bertanya kepada saya apa definisi "memerangi Islam"... memerangi islam dapat diartikan secara sempit maupun luas... secara sempit menghina nabi Muhammad dan mengajak keluar dari Islam adalah salah satunya...

jika sudan , arab saudi dan negara timteng lainnya menerapkan hukum mati bagi murtadin...itu hak mereka sebagai umara dalam melaksanakan sunah rasul yaitu hadist...dan tentunya melalui peradilan yg jelas...

dan saya setuju jika hukuman mati bagi murtadin tidak diberlakukan di Indonesia selain bertentangan dengan UU kebebasan beragama...menurut saya bersandar terhadap AlQuran lebih penting jika melaksanakan hadist memiliki banyak mudharatnya...sebab secara fiqh...murtad dapat di definisikan secara luas sehingga perlu kehati -hatian dalam menegakkan hukuman mati sebagaiman anjuran hadist meskipun berlaku syarat tertentu...juga karena islam tidak memaksa seseorang untuk menganut agama Islam dengan paksaan sebagaimana ayat indah berikut :

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya Telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia Telah berpegang kepada buhul tali yang amat Kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui”.(Q.S. Al-Baqarah : 256)

@Sagi..
Saya sependapat dgn anda bhw Alquran mempunyai kedudukan yg lebih tinggi drpd hadist...
Cuma yg saya mau tanyakan, isi dr hadist itu dibuat berdasarkan apa?? Apakah berisi pengalaman2 sahabat2 nabi Muhammad atau hadist merupakan tafsir dr Alquran?? Atau kedua2nya??
Saya tdk terlalu mengerti ttg hadist ini...
Krn hadist pun ternyata ada yg asli dan palsu..apa yah istilah2 nya tuh...shahih..dll..

frontline defender wrote:kamu tu mau diskusi apa? topiknya kan, hukuman mati terhadap murtadin? kok jadi belok ke rajam & qisas? 

Ini utk mengetahui termasuk muslim GOLONGAN apakah kau ini.

Kalo kau adalah golongan muslim sejati yang berusaha sebaik2nya untuk mengamalkan semua ajaran islam, tentu pendapatmu ttg islam patut didengar. Tapi kalo kau cuma seorang muslim kafir/toghut yg MENDUSTAKAN ajaran agama, ya ngapain orang harus percaya dg segala ocehanmu itu ???


 

F-22 wrote:Ngapain juga aku harus percaya ocehan muslim oon yg sebenarnya juga ndak ingin kembali ke ajaran islam yg sejati lewat syariah islam, hukum maha sempurna dari alloh swt ???

  

Pendapat Ibnu Taimiyah mengenai murtad :
1. Riddah mughallazah (murtad berat) ; murtad yang diiringi dengan tindakan memusuhi Islam dan mempengaruhi muslim lainnya menjadi murtad.
2. Riddah mukhaffafah (murtad ringan) ; murtad tanpa diiringi dengan tindakan yang menggambarkan permusuhan terhadap Islam.

Meskipun kedua bentuk murtad tersebut dapat dijatuhi hukuman mati, namun dalam pelaksanaannya terdapat perbedaan. Murtad dalam bentuk pertama, dijatuhi hukuman mati, tanpa menunggu orang yang murtad itu kembali kepada agama Islam. Sedangkan murtad dalam bentuk kedua, yang bersangkutan diminta untuk bertaubat, dengan cara memberi penjelasan untuk meluruskan pemahamannya terhadap hal-hal yang menyebabkan dirinya bertaubat. Jika yang bersangkutan bertaubat, maka ia terbebas dari hukuman mati. Akan tetapi, apabila setelah proses penyadaran tersebut dilakukan dan telah lewat waktu tiga hari, sedangkan yang bersangkutan belum juga bertaubat dari kemurtadannya, maka kepadanya dijatuhi hukuman mati.

Menjawab pertanyaan @TS "Kenapa hampir semua negara islam menerapkan hukuman terhadap murtadin ???"

Karena muslim konsekuen dengan ajaran Islam, dan menerima seluruh hukum2 dan aturan dalam ajaran islam.

Bila ada agama lain yang tidak menghukum mati orang yang murtad karena masuk ISLAM, kemungkinan besar mereka menyadari kalo orang yang MASUK ISLAM tersebut bukannya MURTAD, tapi hanya kembali kepada fitrahnya sebagai MUSLIM.
  

F-22 wrote:Ini utk mengetahui termasuk muslim GOLONGAN apakah kau ini.

Kalo kau adalah golongan muslim sejati yang berusaha sebaik2nya untuk mengamalkan semua ajaran islam, tentu pendapatmu ttg islam patut didengar. Tapi kalo kau cuma seorang muslim kafir/toghut yg MENDUSTAKAN ajaran agama, ya ngapain orang harus percaya dg segala ocehanmu itu ???

 

emang kalau gw udah ngaku sebagai muslim yang bersedia menerapkan hukum syariah, terus gimana cara elo ngecek kebenarannya? apakah elo lantas akan percaya begitu saja? yang bisa elo cek kan paling cuma apa yang gw jadikan dasar dalam berpendapat akan ajaran Islam, yang dalam hal ini adalah Al-Quran sebagai KItab Suci nya ajaran Islam! tapi kalau elo maunya gitu, ya gw sih enak aja, tinggal ngaku sebagai muslim yang menginginkan hukum syariah, masalah udah beres!

 

frontline defender wrote:emang kalau gw udah ngaku sebagai muslim yang bersedia menerapkan hukum syariah, terus gimana cara elo ngecek kebenarannya? apakah elo lantas akan percaya begitu saja? yang bisa elo cek kan paling cuma apa yang gw jadikan dasar dalam berpendapat akan ajaran Islam, yang dalam hal ini adalah Al-Quran sebagai KItab Suci nya ajaran Islam! tapi kalau elo maunya gitu, ya gw sih enak aja, tinggal ngaku sebagai muslim yang menginginkan hukum syariah, masalah udah beres!

Ha ha haaa .......... coba tes dulu deh.

Berani ndak kau bersumpah spt ini: "Saya, seorang muslim dengan nickname @frontline_defender BERSUMPAH DEMI ALLOH SWT kalo saya SANGAT SETUJU kalo hukum syariah rajam & qisas diterapkan kepada muslim2 di seluruh dunia termasuk di Indosesia. Jika berbohong saya bersedia menerima adzab dari alloh swt yg teramat pedih."

Kalo kau berani bersumpah spt di atas baru aku percaya kalo kau adalah muslim sejati yg berusaha mengamalkan semua ajaran islam yg dibawa muhammad.


 

The seventh wrote:Saya sependapat dgn anda bhw Alquran mempunyai kedudukan yg lebih tinggi drpd hadist...
Cuma yg saya mau tanyakan, isi dr hadist itu dibuat berdasarkan apa?? Apakah berisi pengalaman2 sahabat2 nabi Muhammad atau hadist merupakan tafsir dr Alquran?? Atau kedua2nya??
Saya tdk terlalu mengerti ttg hadist ini...
Krn hadist pun ternyata ada yg asli dan palsu..apa yah istilah2 nya tuh...shahih..dll..

bold : ada hadist yang menyatakan murtadin harus dihukum mati ...

saya kasih dua link ya untuk perbandingan antara 2 pandangan muslim

http://www.ahmadzain.com/read/tsaqafah/253/hukum-murtad-dalam-islam/
http://studiislam.wordpress.com/2007/10/26/murtad-dalam-islam/

bahwa Al Quran tidak pernah menyatakan murtad perlu dihukum mati >>> ini benar
bahwa ada hadist yang menceritakan tentang hukuman mati pada murtad >>> ini memang ada

terkait hadist ... hadist itu kan kumpulan kisah terkait Nabi Muhammad SAW ...
Nabi mengatakan atau melakukan 123 ... didengar oleh ABC ... ABC bilang ke DEF ... DEF ke GHI ... dst

pendapat pribadi saya tentang hadist :
1. ada hadist asli dan palsu .... artinya harus dipilih dulu mana yang benar2 asli dan yang palsu
2. sudah mendapat hadist asli dan sahih .... artinya benar Nabi pernah melakukan atau mengatakan itu .... tapi itupun perlu dilihat lagi kejadian/latar belakang tidakan atau perkataan Nabi waktu itu ... kenapa dan karena apa ....

maksud saya .... bila saya membaca hadist ... saya perlu benar2 yakin tentang 2 point diatas ini ... artinya saya perlu berpikir dan bernalar dulu kenapa dulu nabi melakukan dan berkata begitu ... tapi patokan saya :

Nabi Muhammad SAW tidak mungkin melakukan satu hal pun yang melanggar Quran ... otomatis tidak ada satupun ayat Quran yang dilanggar beliau

Jadi ... bila membaca hadist dan terlihat ada yang tidak sesuai dengan Quran .... perlu dilihat 2 point diatas itu tadi termasuk yang underline .... dicari terus dan saya percaya pada akhirnya perilaku dan perkataan Nabi tidak ada yang salah ...

masalahnya:
a. saya yakin semua manusia (kecuali para Nabi) pasti tidak mungkin 100% benar .... selalu ada kesalahan walaupun hanya 0,0000001%
b. artinya ... hadist sahih pun ... walaupun sudah 100% diyakini adalah perilaku dan perkataan nabi ... tetap isi kepala orang (dari A sampai I diatas) bisa mengartikan lain yang mungkin tidak 100% seperti yang dimaksudkan Nabi ... ngerti ya maksud saya ...

bahwa Nabi benar melakukan dan berkata begitu .... tapi apakah pesan dan maksudnya benar seperti yang dikatakan hadist (yang sahih sekalipun) .. jadi 2 point diatas memang sangat perlu untuk kemudian didiskusikan dulu baru dipastikan ini itu nya ...

nah inikan repot dan ribet karena banyaknya hadist2 (palsu dan asli) bertebaran dimana2 ..... maka saya lebih suka kembali ke quote diatas ... artinya baca saja Quran nya ... dan lihat bagaiaman ketetapan Quran terkait masalah2 tersebut

kalau nabimu eksplisit sudah bilang: bunuh murtadin
mo kamu puter keman lagi din?
padahal hadis katanya implementasi teknis dari alquran

SEGOROWEDI wrote:
kalau nabimu eksplisit sudah bilang: bunuh murtadin
mo kamu puter keman lagi din?
padahal hadis katanya implementasi teknis dari alquran

baca yang bener kalimat saya diatas ... justru mas wedi yang harus teliti kalo mau muter2

dee-nee wrote:2. sudah mendapat hadist asli dan sahih .... artinya benar Nabi pernah melakukan atau mengatakan itu .... tapi itupun perlu dilihat lagi kejadian/latar belakang tidakan atau perkataan Nabi waktu itu ... kenapa dan karena apa ....

dalam Quran memang dinyatakan .. dalam perang musuh harus dibunuh ...
memang ada yang dalam perang tidak bunuh2an ??

F-22 wrote:BERSUMPAH DEMI ALLOH SWT kalo saya SANGAT SETUJU kalo hukum syariah rajam & qisas diterapkan kepada muslim2 di seluruh dunia termasuk di Indosesia. Jika berbohong saya bersedia menerima adzab dari alloh swt yg teramat pedih."[/b][/i]

Kalo kau berani bersumpah spt di atas baru aku percaya kalo kau adalah muslim sejati yg berusaha mengamalkan semua ajaran islam yg dibawa muhammad.

 

Alloh tu apa? kamu ngomong apa? nantang yang serius! 

frontline defender wrote:Alloh tu apa? kamu ngomong apa? nantang yang serius!

Muslim sendiri menyebut tuhannya bernama ALLOH SWT !!!

http://www.dudung.net/artikel-islami/koleksi-photo-kebesaran-alloh-swt-update.html

Kalo kau ndak mau ya silahkan saja pake sendiri yang kau anggap bener.

Atau kau akan terus menerus mbulet ndak jelas krn terlalu takut utk bersumpah ???


 

@atas

ada juga loh ... saya baca dimana gitu ... pandangan seorang muslim
penerapan qisas tidak harus persis seperti jaman Nabi ...
tapi bisa diterapkan lewat hukum yang berlaku di setiap negara

misalnya : qisas ... hukum potong >>> penegakan hukum yang sangat ketat sehingga orang tsbt tidak mampu lagi menggunakan tangannya untuk melakukan hal2 yang melanggar hukum

saya lupa sumbernya ... kapan2 saya cari deh

F-22 wrote:Muslim sendiri menyebut tuhannya bernama ALLOH SWT !!!
http://www.dudung.net/artikel-islami/koleksi-photo-kebesaran-alloh-swt-update.html

agama tu berdasarkan Kitab Suci, bukan berdasarkan apa kata pemeluknya!

F-22 wrote:Kalo kau ndak mau ya silahkan saja pake sendiri yang kau anggap bener.

elunya juga harus bener dulu!

F-22 wrote:Atau kau akan terus menerus mbulet ndak jelas krn terlalu takut utk bersumpah ???

elunya tuh yang mbulet/nggak berani nantang! kalau elu emang mau nantang beneran, elu kasih dulu tuh tantangan beneran!

 

dee-nee wrote:

The seventh wrote:Saya sependapat dgn anda bhw Alquran mempunyai kedudukan yg lebih tinggi drpd hadist...
Cuma yg saya mau tanyakan, isi dr hadist itu dibuat berdasarkan apa?? Apakah berisi pengalaman2 sahabat2 nabi Muhammad atau hadist merupakan tafsir dr Alquran?? Atau kedua2nya??
Saya tdk terlalu mengerti ttg hadist ini...
Krn hadist pun ternyata ada yg asli dan palsu..apa yah istilah2 nya tuh...shahih..dll..

bold : ada hadist yang menyatakan murtadin harus dihukum mati ...

saya kasih dua link ya untuk perbandingan antara 2 pandangan muslim

http://www.ahmadzain.com/read/tsaqafah/253/hukum-murtad-dalam-islam/
http://studiislam.wordpress.com/2007/10/26/murtad-dalam-islam/

bahwa Al Quran tidak pernah menyatakan murtad perlu dihukum mati >>> ini benar
bahwa ada hadist yang menceritakan tentang hukuman mati pada murtad >>> ini memang ada

terkait hadist ... hadist itu kan kumpulan kisah terkait Nabi Muhammad SAW ...
Nabi mengatakan atau melakukan 123 ... didengar oleh ABC ... ABC bilang ke DEF ... DEF ke GHI ... dst

pendapat pribadi saya tentang hadist :
1. ada hadist asli dan palsu .... artinya harus dipilih dulu mana yang benar2 asli dan yang palsu
2. sudah mendapat hadist asli dan sahih .... artinya benar Nabi pernah melakukan atau mengatakan itu .... tapi itupun perlu dilihat lagi kejadian/latar belakang tidakan atau perkataan Nabi waktu itu ... kenapa dan karena apa ....

maksud saya .... bila saya membaca hadist ... saya perlu benar2 yakin tentang 2 point diatas ini ... artinya saya perlu berpikir dan bernalar dulu kenapa dulu nabi melakukan dan berkata begitu ... tapi patokan saya :

Nabi Muhammad SAW tidak mungkin melakukan satu hal pun yang melanggar Quran ... otomatis tidak ada satupun ayat Quran yang dilanggar beliau

Jadi ... bila membaca hadist dan terlihat ada yang tidak sesuai dengan Quran .... perlu dilihat 2 point diatas itu tadi termasuk yang underline .... dicari terus dan saya percaya pada akhirnya perilaku dan perkataan Nabi tidak ada yang salah ...

masalahnya:
a. saya yakin semua manusia (kecuali para Nabi) pasti tidak mungkin 100% benar .... selalu ada kesalahan walaupun hanya 0,0000001%
b. artinya ... hadist sahih pun ... walaupun sudah 100% diyakini adalah perilaku dan perkataan nabi ... tetap isi kepala orang (dari A sampai I diatas) bisa mengartikan lain yang mungkin tidak 100% seperti yang dimaksudkan Nabi ... ngerti ya maksud saya ...

bahwa Nabi benar melakukan dan berkata begitu .... tapi apakah pesan dan maksudnya benar seperti yang dikatakan hadist (yang sahih sekalipun) .. jadi 2 point diatas memang sangat perlu untuk kemudian didiskusikan dulu baru dipastikan ini itu nya ...

nah inikan repot dan ribet karena banyaknya hadist2 (palsu dan asli) bertebaran dimana2 ..... maka saya lebih suka kembali ke quote diatas ... artinya baca saja Quran nya ... dan lihat bagaiaman ketetapan Quran terkait masalah2 tersebut

Saya setuju dgn pendapat anda di paragraf terakhir...
Jd dlm setiap hal.. tak terkecuali.., Alquran hrslah mjd "hukum" yg tertinggi bagi suatu penegakan hukum Islam..

Spt pernah saya ngobrol dgn teman saya ( Muhammadyah ), dia menyatakan bhw Alquran lah yg mjd satu2nya pedoman muslim...tdk ada yg lain...

Yang saya tdk sependapat dgn anda adalah :
- pernyataan anda bhw semua manusia tidak mungkin 100% benar, kecuali nabi..
Krn dlm ajaran Alkitab, nabi yg notabene adalah seorg yg MANUSIA jg tdk akan luput dr kesalahan atau dosa..
Tp saya tdk akan membahas terlalu mendalam ttg hal ini...

The seventh wrote:

dee-nee wrote:

The seventh wrote:Saya sependapat dgn anda bhw Alquran mempunyai kedudukan yg lebih tinggi drpd hadist...
Cuma yg saya mau tanyakan, isi dr hadist itu dibuat berdasarkan apa?? Apakah berisi pengalaman2 sahabat2 nabi Muhammad atau hadist merupakan tafsir dr Alquran?? Atau kedua2nya??
Saya tdk terlalu mengerti ttg hadist ini...
Krn hadist pun ternyata ada yg asli dan palsu..apa yah istilah2 nya tuh...shahih..dll..

bold : ada hadist yang menyatakan murtadin harus dihukum mati ...

saya kasih dua link ya untuk perbandingan antara 2 pandangan muslim

http://www.ahmadzain.com/read/tsaqafah/253/hukum-murtad-dalam-islam/
http://studiislam.wordpress.com/2007/10/26/murtad-dalam-islam/

bahwa Al Quran tidak pernah menyatakan murtad perlu dihukum mati >>> ini benar
bahwa ada hadist yang menceritakan tentang hukuman mati pada murtad >>> ini memang ada

terkait hadist ... hadist itu kan kumpulan kisah terkait Nabi Muhammad SAW ...
Nabi mengatakan atau melakukan 123 ... didengar oleh ABC ... ABC bilang ke DEF ... DEF ke GHI ... dst

pendapat pribadi saya tentang hadist :
1. ada hadist asli dan palsu .... artinya harus dipilih dulu mana yang benar2 asli dan yang palsu
2. sudah mendapat hadist asli dan sahih .... artinya benar Nabi pernah melakukan atau mengatakan itu .... tapi itupun perlu dilihat lagi kejadian/latar belakang tidakan atau perkataan Nabi waktu itu ... kenapa dan karena apa ....

maksud saya .... bila saya membaca hadist ... saya perlu benar2 yakin tentang 2 point diatas ini ... artinya saya perlu berpikir dan bernalar dulu kenapa dulu nabi melakukan dan berkata begitu ... tapi patokan saya :

Nabi Muhammad SAW tidak mungkin melakukan satu hal pun yang melanggar Quran ... otomatis tidak ada satupun ayat Quran yang dilanggar beliau

Jadi ... bila membaca hadist dan terlihat ada yang tidak sesuai dengan Quran .... perlu dilihat 2 point diatas itu tadi termasuk yang underline .... dicari terus dan saya percaya pada akhirnya perilaku dan perkataan Nabi tidak ada yang salah ...

masalahnya:
a. saya yakin semua manusia (kecuali para Nabi) pasti tidak mungkin 100% benar .... selalu ada kesalahan walaupun hanya 0,0000001%
b. artinya ... hadist sahih pun ... walaupun sudah 100% diyakini adalah perilaku dan perkataan nabi ... tetap isi kepala orang (dari A sampai I diatas) bisa mengartikan lain yang mungkin tidak 100% seperti yang dimaksudkan Nabi ... ngerti ya maksud saya ...

bahwa Nabi benar melakukan dan berkata begitu .... tapi apakah pesan dan maksudnya benar seperti yang dikatakan hadist (yang sahih sekalipun) .. jadi 2 point diatas memang sangat perlu untuk kemudian didiskusikan dulu baru dipastikan ini itu nya ...

nah inikan repot dan ribet karena banyaknya hadist2 (palsu dan asli) bertebaran dimana2 ..... maka saya lebih suka kembali ke quote diatas ... artinya baca saja Quran nya ... dan lihat bagaiaman ketetapan Quran terkait masalah2 tersebut

Saya setuju dgn pendapat anda di paragraf terakhir...
Jd dlm setiap hal.. tak terkecuali.., Alquran hrslah mjd "hukum" yg tertinggi bagi suatu penegakan hukum Islam..

Spt pernah saya ngobrol dgn teman saya ( Muhammadyah ), dia menyatakan bhw Alquran lah yg mjd satu2nya pedoman muslim...tdk ada yg lain...

Yang saya tdk sependapat dgn anda adalah :
- pernyataan anda bhw semua manusia tidak mungkin 100% benar, kecuali nabi..
Krn dlm ajaran Alkitab, nabi yg notabene adalah seorg yg MANUSIA jg tdk akan luput dr kesalahan atau dosa..
Tp saya tdk akan membahas terlalu mendalam ttg hal ini...

Merah: ya ... tapi yang merah ini juga bisa menjadi polemik ... bila ... masing2 muslim punya pandangan yang berbeda tentang ayat2 Quran itu sendiri .... tapi kalau buat saya .... ketika diskusi tentang Islam, saya lebih suka membahas apa yang tertulis di Al Quran dibanding hadist, walaupun belum tentu juga diskusi itu bisa selesai dengan satu kesimpulan .... karena pemahaman yang beda2 itu tadi ...

Biru: ya tapi maksud saya ... para nabi itu kan manusia yang dekat dengan Allah ... mereka diperintahkan Allah untuk menyebarkan ajaran ini ... Musa, Daud cs dengan Taurat nya ... Isa dengan Injil nya ... Muhammad dengan Quran nya ... (saya bicara dari sudut pandang Islam ya)

saya meyakini bahwa bila ada kesalahan yang dilakukan para nabi ... Allah pasti memberitahu kesalahan mereka ... saya berpendapat Allah tidak mungkin membiarkan kesalahan itu terjadi karena tujuan para nabi adalah meluruskan yang salah ... tujuan nabi2 adalah mengajarkan kebenaran

jadi bila berkaitan dengan para nabi .... semuanya hitam putih mana yang salah dan benar .... sementara hal2 seperti ini kan tidak berlaku bagi manusia biasa ....

Ibaratnya: ketika para guru sudah mengajarkan semua mata pelajaran ... maka murid2 harus menjalankan ujian nasional ... dan ujian nasional ini cuma Allah (sebagai kepala sekolah) yang berhak memberikan point/score/nilai .... reward dan punishment
dan saya berpendapat tidak ada murid (manusia) yang dapat nilai 100 (atau 0 kesalahan) .... nilainya 99,999999999 pun ... tetap tidak 0 kesalahan.

frontline defender wrote:

F-22 wrote:Atau kau akan terus menerus mbulet ndak jelas krn terlalu takut utk bersumpah ???

elunya tuh yang mbulet/nggak berani nantang! kalau elu emang mau nantang beneran, elu kasih dulu tuh tantangan beneran!

Tantangan di bawah ini kurang bener gimana ???

Berani ndak kau bersumpah spt ini: "Saya, seorang muslim dengan nickname @frontline_defender BERSUMPAH DEMI ALLOH SWT kalo saya SANGAT SETUJU kalo hukum syariah rajam & qisas diterapkan kepada muslim2 di seluruh dunia termasuk di Indosesia. Jika berbohong saya bersedia menerima adzab dari alloh swt yg teramat pedih."

Kalo kurang bener ya coba kau benerin. Paling juga kau cuma bisa mbulet aja.

 

gini nih nulisnya yang bener : Allah SWT!  

frontline defender wrote:gini nih nulisnya yang bener : Allah SWT!

Ya sudah aku ganti tuh:

Berani ndak kau bersumpah spt ini: "Saya, seorang muslim dengan nickname @frontline_defender BERSUMPAH DEMI Allah SWT kalo saya SANGAT SETUJU kalo hukum syariah rajam & qisas diterapkan kepada muslim2 di seluruh dunia termasuk di Indosesia. Jika berbohong saya bersedia menerima adzab dari alloh swt yg teramat pedih."

 

yang ini kok belum?

F-22 wrote:Jika berbohong saya bersedia menerima adzab dari alloh swt yg teramat pedih."

ya udah nggak papa dah, nih sumpah gw :

"Saya, seorang muslim dengan nickname @frontline_defender BERSUMPAH DEMI Allah SWT kalo saya SANGAT SETUJU kalo hukum syariah rajam & qisas diterapkan kepada muslim2 di seluruh dunia termasuk di Indosesia. Jika berbohong saya bersedia menerima adzab dari Allah SWT yg teramat pedih."

nih, masih ada bukti lain lagi kalau yang itu masih kurang : http://www.laskarislam.com/t5588-skema-menuju-peradaban-syariah

 

frontline defender wrote:yang ini kok belum?

F-22 wrote:Jika berbohong saya bersedia menerima adzab dari alloh swt yg teramat pedih."

ya udah nggak papa dah, nih sumpah gw :

"Saya, seorang muslim dengan nickname @frontline_defender BERSUMPAH DEMI Allah SWT kalo saya SANGAT SETUJU kalo hukum syariah rajam & qisas diterapkan kepada muslim2 di seluruh dunia termasuk di Indosesia. Jika berbohong saya bersedia menerima adzab dari Allah SWT yg teramat pedih."

nih, masih ada bukti lain lagi kalau yang itu masih kurang : http://www.laskarislam.com/t5588-skema-menuju-peradaban-syariah

Jadi kau setuju ABG yg ketahuan berzinah dg pacarnya dihukum rajam ???