Kepalsuan Hadits Ahmadiyah tentang Gerhana
Halaman 2 dari 2 • Share
Halaman 2 dari 2 • 1, 2
Kepalsuan Hadits Ahmadiyah tentang Gerhana
First topic message reminder :
Kepalsuan Hadits Ahmadiyah tentang Gerhana
Segala puji bagi Allah semoga shalawat dan salam tercurah kepada Nabi akhir zaman Muhammad bin Abdillah kepada para keluarganya, sahabatnya dan para pengikutnya hingga hari kiamat. Amma ba’du:
Kita mungkin pernah membaca atau mendengar dalil yang selalu didengungkan oleh kelompok Ahmadiyah Qadiyani untuk membuktikan kebenaran kenabian Mirza Ghulam Ahmad seperti yang beredar di situs maupun buku-buku ahmadiyah tentang hadits gerhana.
Kepalsuan hadits gerhana tersebut:
Hadits yang diriwayatkan didalam sunan Ad-Daruquthni dalam bab Shalat Kusuf dan Khusuf dan mereka mengklaim bahwa peristiwa itu terjadi dizaman Ghulam Ahmad.
Hadits ini diriwayatkan oelh Imam Ad-Daruquthni dalam Sunannya dengan nomor (1816) beliau berkata: telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id Al-Ashtharkhi: telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdillah bin Naufal: telah menceritakan kepada kami ‘Ubaid bin Na’isy: telah menceritakan kepada kami Yunus bin Bukair dari ‘Amru bin Syamir dari Jabir dari Muhammad bin ‘Ali berkata: Sesungguhnya Mahdi kami memiliki dua tanda yang belum pernah terjadi sejak diciptakan langit-langit dan bumi yaitu gerhana bulan yang terjadi pada malam pertama dibulan Ramadhan dan gerhana matahari yang terjadi pada pertengahan bulan tersebut dan keduanya belum pernah terjadi sejak Allah menciptakan langit-langit dan bumi).
Dan hadits ini tidak bisa dijadikan sebagai hujah karena derajatnya tidak shahih dari beberapa sisi:
Pertama:
’Amru bin Syamir Al-Ju’fi kuniyahnya Abu Abdullah, Imam Nasa’i berkata dalam kitab Ad-dhuafa wa Al-matrukin: ’Amru bin Syamir haditsnya ditingggalkan dia orang Kufah. Ibnu Hibban berkata dalam kitab Al-Majruhin: ”dia adalah pengikut kelompok rafidhah (syi’ah) yang biasa mencela para sahabat Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam dan termasuk yang meriwayatkan hadits-hadits palsu dari perawi yang tsiqat berkaitan dengan keutamaan Ahli bait dan lainnya, tidak dihalalkan menulis haditsnya kecuali karena takjub dan terheran-heran. Telah memberitakan kepada kami Muhammad bin Ishaq maula Tsaqif berkata: telah menceritakan kepada kami Mufadhal bin Ghassan berkata: aku mendengar Yahya bin Ma’in berkata: ’Amru bin Syamir tidak boleh ditulis haditsnya”.
Ibnu Abi Hatim berkata dalam kitab ”Al-Jarhu wa At-Ta’dil”: telah memberitakan kepada kami Abdur Rahman berkata: Abu Zar’ah ditanya tentang ’Amru bin Syamir maka beliau berkata: dia lemah haditsnya” Imam Bukhari berkata: dia munkar haditsnya, dan banyak lagi komentar para ahli hadits terhadap ’Amru bin Syamir.
Kedua:
Jabir bin Yazid Al-Ju’fi dari ahli kufah kuniyahnya Abu Yazid, Ibnu Hibban berkata dalam Al-Majruhin: dia adalah Saba’i termasuk sahabat Abdullah bin Saba’ dan dia mengatakan bahwa Ali radhiallahu anhu akan kembali kedunia .
Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ahmad Al-Qathan telah menceritakan kepada kami Abbas bin Muhammad: aku mendengar Yahya bin Ma’in berkata: Jabir Al-Ju’fi tidak boleh ditulis haditsnya, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sulaiman bin Faris telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ismail Al-Bukhari telah menceritakan kepada kami Al-Humaidi: aku mendengar Sufyan bin Uyainah berkata: Jabir Al-Ju’fi beriman dengan akidah raj’ah.Dan beberapa komentar ulama lainnya yang senada dengannya.
Ketiga:
Muhammad bin Ali adalah bin Husain bin Ali bin Abi Talib Abu Ja’far Al-Baqir tsiqah fadhil termasuk peringkat keempat, maka hadits itu terputus sebagaimana telah ditetapkan dalam ilmu mustalah hadits maka tidak sah dijadikan hujah karena tidak boleh menolak perkataan Nabi shallallahu ’alaihi wasallam dengan perkataan orang lain.
Keempat:
hadits tersebut munkar karena bertentangan dengan hadits yang telah disepakati keshahihannya dari haditsnya ’Aisyah radhiallahu anha berkata:
(Telah terjadi gerhana matahari dizaman Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam lalu beliau shalat bersama manusia dengan berdiri yang lama kemudian ruku yang lama kemudian berdiri lagi dengan lama tetapi tidak selama yang pertama kemudian beliau ruku dengan lama tetapi tidak selama yang pertama kemudian sujud dengan lama kemudian beliau melakukan pada rakaat yang kedua seperti yang dilakukan pada rakaat pertama kemudian beliau selesai shalat ketika matahari sudah terang kembali lalu beliau berkhutbah dengan memuji Allah dan menyanjung-Nya kemudian berkata:
”Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda kekuasaan Allah tidak terjadi gerhana karena kematian seseorang atau hidupnya seseorang maka jika kalian melihat kejadian itu maka berdoalah kepada Allah dan bertakbirlah dan sholatlah dan bersedekahlah”, kemudian beliau berkata: ”Wahai umat Muhammad demi Allah tidak ada yang lebih cemburu dari Allah ketika ada hambanya laki maupn perempuan yang berzina, Wahai umat Muhammad, demi Allah seandainya kalian tahu yang aku tahu niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis”).
Kesimpulan:
1-Hadist ini palsu mauquf kepada Muhammad bin Ali karena banyaknya perawinya yang lemah, dan hadits ini sesuai dengan perkataan Syeikh Albani rahimahullah: kegelapan diatas kegelapan, hampir semua tingkatan perawinya lemah, sebagaimana hadits itu juga bertentangan dengan riwayat yang shahih dari Nabi shallallahu ’alaihi wasallam maka tidak boleh menolak perkataan Nabi shallallahu ’alaihi wasallam dengan perkataan selainnya, jika kita memahami hal ini maka jelaslah kesesatan kelompok Qadiyaniah ketika berhujah dengan hadits ini untuk dakwaan palsu mereka.
Diriwayatkan juga atsar ini dari Al-Baqir dengan jalan yang lebih kuat tetapi menyelisihi tanggal kusuf dan khusuf yang disebutkan pemalsu hadits ’Amru bin Syamir dalam riwayatnya, lalu kenapa pengikut Qadiyani tidak menerima riwayat-riwayat tersebut ?
2-Riwayat yang palsu tersebut sama sekali tidak menyebutkan gerhana matahari dan bulan pada tanggal 13 dan 28 Ramadhan tetapi pada tanggal 1 dan 15 Ramadhan.
3-Malam gerhana pertama di Qadiyan adalah malam 12 dari bulan Qamariyah bukan malam 13 sebagaimana klaim pengikut Qadiyaniah.
4-Tidak mungkin terjadi gerhana matahari pada tanggal 27 dari bulan Qamariyah sebagaimana klaim pengikut Qadiyaniah, karena supaya terjadi gerhana bulan pada tanggal 27 harus tertunda penglihatan anak bulan untuk dua setengah hari !
5-Gerhana matahari dan bulan serentak dibulan Ramadhan terjadi hanya selama 23 tahun sekali, adapun Mirza mengklaim bahwa gerhana seperti ini tidak pernah terjadi sejak Allah menciptakan langit dan bumi.
6-Imam Ad-Daruquthni yang meriwayatkan atsar dari syi’ah ini beliau secara terang mendhaifkan ’Amru bin Syamir perawi hadits dalam kitab yang sama yang menyebutkan atsar ini. Bahkan perawi pemalsu ini telah dilemahkan oleh para ulama baik dari ahli sunah maupun syi’ah.
7-Perlu diperhatikan kesalahan tahun Mirza Ghulam Ahmad mengklaim sebagai Al-Mahdi,yang benar dia mengklaimnya pada tahun 1891 M bukan 1882 M.
Kepalsuan Hadits Ahmadiyah tentang Gerhana
Segala puji bagi Allah semoga shalawat dan salam tercurah kepada Nabi akhir zaman Muhammad bin Abdillah kepada para keluarganya, sahabatnya dan para pengikutnya hingga hari kiamat. Amma ba’du:
Kita mungkin pernah membaca atau mendengar dalil yang selalu didengungkan oleh kelompok Ahmadiyah Qadiyani untuk membuktikan kebenaran kenabian Mirza Ghulam Ahmad seperti yang beredar di situs maupun buku-buku ahmadiyah tentang hadits gerhana.
Kepalsuan hadits gerhana tersebut:
Hadits yang diriwayatkan didalam sunan Ad-Daruquthni dalam bab Shalat Kusuf dan Khusuf dan mereka mengklaim bahwa peristiwa itu terjadi dizaman Ghulam Ahmad.
Hadits ini diriwayatkan oelh Imam Ad-Daruquthni dalam Sunannya dengan nomor (1816) beliau berkata: telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id Al-Ashtharkhi: telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdillah bin Naufal: telah menceritakan kepada kami ‘Ubaid bin Na’isy: telah menceritakan kepada kami Yunus bin Bukair dari ‘Amru bin Syamir dari Jabir dari Muhammad bin ‘Ali berkata: Sesungguhnya Mahdi kami memiliki dua tanda yang belum pernah terjadi sejak diciptakan langit-langit dan bumi yaitu gerhana bulan yang terjadi pada malam pertama dibulan Ramadhan dan gerhana matahari yang terjadi pada pertengahan bulan tersebut dan keduanya belum pernah terjadi sejak Allah menciptakan langit-langit dan bumi).
Dan hadits ini tidak bisa dijadikan sebagai hujah karena derajatnya tidak shahih dari beberapa sisi:
Pertama:
’Amru bin Syamir Al-Ju’fi kuniyahnya Abu Abdullah, Imam Nasa’i berkata dalam kitab Ad-dhuafa wa Al-matrukin: ’Amru bin Syamir haditsnya ditingggalkan dia orang Kufah. Ibnu Hibban berkata dalam kitab Al-Majruhin: ”dia adalah pengikut kelompok rafidhah (syi’ah) yang biasa mencela para sahabat Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam dan termasuk yang meriwayatkan hadits-hadits palsu dari perawi yang tsiqat berkaitan dengan keutamaan Ahli bait dan lainnya, tidak dihalalkan menulis haditsnya kecuali karena takjub dan terheran-heran. Telah memberitakan kepada kami Muhammad bin Ishaq maula Tsaqif berkata: telah menceritakan kepada kami Mufadhal bin Ghassan berkata: aku mendengar Yahya bin Ma’in berkata: ’Amru bin Syamir tidak boleh ditulis haditsnya”.
Ibnu Abi Hatim berkata dalam kitab ”Al-Jarhu wa At-Ta’dil”: telah memberitakan kepada kami Abdur Rahman berkata: Abu Zar’ah ditanya tentang ’Amru bin Syamir maka beliau berkata: dia lemah haditsnya” Imam Bukhari berkata: dia munkar haditsnya, dan banyak lagi komentar para ahli hadits terhadap ’Amru bin Syamir.
Kedua:
Jabir bin Yazid Al-Ju’fi dari ahli kufah kuniyahnya Abu Yazid, Ibnu Hibban berkata dalam Al-Majruhin: dia adalah Saba’i termasuk sahabat Abdullah bin Saba’ dan dia mengatakan bahwa Ali radhiallahu anhu akan kembali kedunia .
Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ahmad Al-Qathan telah menceritakan kepada kami Abbas bin Muhammad: aku mendengar Yahya bin Ma’in berkata: Jabir Al-Ju’fi tidak boleh ditulis haditsnya, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sulaiman bin Faris telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ismail Al-Bukhari telah menceritakan kepada kami Al-Humaidi: aku mendengar Sufyan bin Uyainah berkata: Jabir Al-Ju’fi beriman dengan akidah raj’ah.Dan beberapa komentar ulama lainnya yang senada dengannya.
Ketiga:
Muhammad bin Ali adalah bin Husain bin Ali bin Abi Talib Abu Ja’far Al-Baqir tsiqah fadhil termasuk peringkat keempat, maka hadits itu terputus sebagaimana telah ditetapkan dalam ilmu mustalah hadits maka tidak sah dijadikan hujah karena tidak boleh menolak perkataan Nabi shallallahu ’alaihi wasallam dengan perkataan orang lain.
Keempat:
hadits tersebut munkar karena bertentangan dengan hadits yang telah disepakati keshahihannya dari haditsnya ’Aisyah radhiallahu anha berkata:
(Telah terjadi gerhana matahari dizaman Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam lalu beliau shalat bersama manusia dengan berdiri yang lama kemudian ruku yang lama kemudian berdiri lagi dengan lama tetapi tidak selama yang pertama kemudian beliau ruku dengan lama tetapi tidak selama yang pertama kemudian sujud dengan lama kemudian beliau melakukan pada rakaat yang kedua seperti yang dilakukan pada rakaat pertama kemudian beliau selesai shalat ketika matahari sudah terang kembali lalu beliau berkhutbah dengan memuji Allah dan menyanjung-Nya kemudian berkata:
”Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda kekuasaan Allah tidak terjadi gerhana karena kematian seseorang atau hidupnya seseorang maka jika kalian melihat kejadian itu maka berdoalah kepada Allah dan bertakbirlah dan sholatlah dan bersedekahlah”, kemudian beliau berkata: ”Wahai umat Muhammad demi Allah tidak ada yang lebih cemburu dari Allah ketika ada hambanya laki maupn perempuan yang berzina, Wahai umat Muhammad, demi Allah seandainya kalian tahu yang aku tahu niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis”).
Kesimpulan:
1-Hadist ini palsu mauquf kepada Muhammad bin Ali karena banyaknya perawinya yang lemah, dan hadits ini sesuai dengan perkataan Syeikh Albani rahimahullah: kegelapan diatas kegelapan, hampir semua tingkatan perawinya lemah, sebagaimana hadits itu juga bertentangan dengan riwayat yang shahih dari Nabi shallallahu ’alaihi wasallam maka tidak boleh menolak perkataan Nabi shallallahu ’alaihi wasallam dengan perkataan selainnya, jika kita memahami hal ini maka jelaslah kesesatan kelompok Qadiyaniah ketika berhujah dengan hadits ini untuk dakwaan palsu mereka.
Diriwayatkan juga atsar ini dari Al-Baqir dengan jalan yang lebih kuat tetapi menyelisihi tanggal kusuf dan khusuf yang disebutkan pemalsu hadits ’Amru bin Syamir dalam riwayatnya, lalu kenapa pengikut Qadiyani tidak menerima riwayat-riwayat tersebut ?
2-Riwayat yang palsu tersebut sama sekali tidak menyebutkan gerhana matahari dan bulan pada tanggal 13 dan 28 Ramadhan tetapi pada tanggal 1 dan 15 Ramadhan.
3-Malam gerhana pertama di Qadiyan adalah malam 12 dari bulan Qamariyah bukan malam 13 sebagaimana klaim pengikut Qadiyaniah.
4-Tidak mungkin terjadi gerhana matahari pada tanggal 27 dari bulan Qamariyah sebagaimana klaim pengikut Qadiyaniah, karena supaya terjadi gerhana bulan pada tanggal 27 harus tertunda penglihatan anak bulan untuk dua setengah hari !
5-Gerhana matahari dan bulan serentak dibulan Ramadhan terjadi hanya selama 23 tahun sekali, adapun Mirza mengklaim bahwa gerhana seperti ini tidak pernah terjadi sejak Allah menciptakan langit dan bumi.
6-Imam Ad-Daruquthni yang meriwayatkan atsar dari syi’ah ini beliau secara terang mendhaifkan ’Amru bin Syamir perawi hadits dalam kitab yang sama yang menyebutkan atsar ini. Bahkan perawi pemalsu ini telah dilemahkan oleh para ulama baik dari ahli sunah maupun syi’ah.
7-Perlu diperhatikan kesalahan tahun Mirza Ghulam Ahmad mengklaim sebagai Al-Mahdi,yang benar dia mengklaimnya pada tahun 1891 M bukan 1882 M.
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: Kepalsuan Hadits Ahmadiyah tentang Gerhana
'mban wrote:putramentari wrote:Kedunghalang wrote:
Islam yang kamu pahami memang SOMBONG dan CONGKAK, sedang yang saya pahami Islam itu damai.Menurut Islam yang damai, ketika nubuatan yang termuat dalam satu hadits itu didukung ayat suci Al Qur'an dan sudah tergenapi, maka tidak ada alasan untuk menolak hadits itu.
YA UDAH, SILAHKAN BERHUJAH DG HADIS DHOIF, TOH KAMU JUGA NON MUSLIM, SIMPLE TOH
@Putramentari.
sepertinya cuma kamu aja yg bilang ahmadia itu bukan islam. dan pengikut ahmadia bukan muslim. karna kenyataannya moderator aja MENGAKUI DGN SUARA BULAT kalo AHMADIA itu adalah ISLAM.
Tanya saja moderator li yg bejibun itu kalo gak percaya. apa ada yg berani bilang ahmadia itu BUKAN ISLAM..
kalo umpama ada umat kristen yang tidak mengakui atau percaya bahwa yesus adalah Tuhan , apakah tetap disebut umat kristen ????
hanya analogi, bukan untuk dijawab, karena akan OOT kalo diteruskan.
just intermezzo
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: Kepalsuan Hadits Ahmadiyah tentang Gerhana
putramentari wrote:'mban wrote:putramentari wrote:Kedunghalang wrote:
Islam yang kamu pahami memang SOMBONG dan CONGKAK, sedang yang saya pahami Islam itu damai.Menurut Islam yang damai, ketika nubuatan yang termuat dalam satu hadits itu didukung ayat suci Al Qur'an dan sudah tergenapi, maka tidak ada alasan untuk menolak hadits itu.
YA UDAH, SILAHKAN BERHUJAH DG HADIS DHOIF, TOH KAMU JUGA NON MUSLIM, SIMPLE TOH
@Putramentari.
sepertinya cuma kamu aja yg bilang ahmadia itu bukan islam. dan pengikut ahmadia bukan muslim. karna kenyataannya moderator aja MENGAKUI DGN SUARA BULAT kalo AHMADIA itu adalah ISLAM.
Tanya saja moderator li yg bejibun itu kalo gak percaya. apa ada yg berani bilang ahmadia itu BUKAN ISLAM..
kalo umpama ada umat kristen yang tidak mengakui atau percaya bahwa yesus adalah Tuhan , apakah tetap disebut umat kristen ????
hanya analogi, bukan untuk dijawab, karena akan OOT kalo diteruskan.
just intermezzo
Kalau sudah OOT tutup saja thread ini, daripada pamer KESOMBONGAN & KECONGKAKAN. Yang jelas HADITS AD-DARUL QUTHNI SHAHIH KARENA DIDUKUNG AL QUR'AN DAN SUDAH TERJADI ATAU TERGENAPI.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Kepalsuan Hadits Ahmadiyah tentang Gerhana
Kedunghalang wrote:putramentari wrote:'mban wrote:putramentari wrote:Kedunghalang wrote:
Islam yang kamu pahami memang SOMBONG dan CONGKAK, sedang yang saya pahami Islam itu damai.Menurut Islam yang damai, ketika nubuatan yang termuat dalam satu hadits itu didukung ayat suci Al Qur'an dan sudah tergenapi, maka tidak ada alasan untuk menolak hadits itu.
YA UDAH, SILAHKAN BERHUJAH DG HADIS DHOIF, TOH KAMU JUGA NON MUSLIM, SIMPLE TOH
@Putramentari.
sepertinya cuma kamu aja yg bilang ahmadia itu bukan islam. dan pengikut ahmadia bukan muslim. karna kenyataannya moderator aja MENGAKUI DGN SUARA BULAT kalo AHMADIA itu adalah ISLAM.
Tanya saja moderator li yg bejibun itu kalo gak percaya. apa ada yg berani bilang ahmadia itu BUKAN ISLAM..
kalo umpama ada umat kristen yang tidak mengakui atau percaya bahwa yesus adalah Tuhan , apakah tetap disebut umat kristen ????
hanya analogi, bukan untuk dijawab, karena akan OOT kalo diteruskan.
just intermezzo
Kalau sudah OOT tutup saja thread ini, daripada pamer KESOMBONGAN & KECONGKAKAN. Yang jelas HADITS AD-DARUL QUTHNI SHAHIH KARENA DIDUKUNG AL QUR'AN DAN SUDAH TERJADI ATAU TERGENAPI.
ngaca om. emangnya kamu mOderator di Forum ini :
lagian kalo kamu mau jadi moderator, minimal ngerti Nahwu shorof, lha kamu, boro boro Nahwu shorof, terjemahan ajah bisa kamu gotak gatuk
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: Kepalsuan Hadits Ahmadiyah tentang Gerhana
putramentari wrote:Kedunghalang wrote:putramentari wrote:'mban wrote:putramentari wrote:
YA UDAH, SILAHKAN BERHUJAH DG HADIS DHOIF, TOH KAMU JUGA NON MUSLIM, SIMPLE TOH
@Putramentari.
sepertinya cuma kamu aja yg bilang ahmadia itu bukan islam. dan pengikut ahmadia bukan muslim. karna kenyataannya moderator aja MENGAKUI DGN SUARA BULAT kalo AHMADIA itu adalah ISLAM.
Tanya saja moderator li yg bejibun itu kalo gak percaya. apa ada yg berani bilang ahmadia itu BUKAN ISLAM..
kalo umpama ada umat kristen yang tidak mengakui atau percaya bahwa yesus adalah Tuhan , apakah tetap disebut umat kristen ????
hanya analogi, bukan untuk dijawab, karena akan OOT kalo diteruskan.
just intermezzo
Kalau sudah OOT tutup saja thread ini, daripada pamer KESOMBONGAN & KECONGKAKAN. Yang jelas HADITS AD-DARUL QUTHNI SHAHIH KARENA DIDUKUNG AL QUR'AN DAN SUDAH TERJADI ATAU TERGENAPI.
ngaca om. emangnya kamu mOderator di Forum ini :
lagian kalo kamu mau jadi moderator, minimal ngerti Nahwu shorof, lha kamu, boro boro Nahwu shorof, terjemahan ajah bisa kamu gotak gatuk
Justru kamu yang kaya teroris Abu Bakar Ba'asyir yang sok jago Bahasa Arab. Menurut Petugas Deradikalisasi POLRI, ketika didatangkan orang Arab dari Timur Tengah mantan teroris yang sudah insaf, ternyata Abu Bakar Ba'asyir tidak mengerti Bahasa Arab, sehingga POLRI harus menyewa penterjemah. Begitupula kamu yang sok jago Nahwu Shorof, ketika dihadapkan kepada Hukum Idhofah untuk kata Khaataman-Nabiyyin, kamu juga tidak mengerti. Jadi, jangan sok jago, SOMBONG dan CONGKAK, karena, menurut Al Qur'an, kelakuan seperti itu adalah kelakuan IBLIS.
Moderator: Tolong diperhatikan, nampaknya orang ini hanya mengundang saling ejek, bukan diskusi dengan cara yang baik.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Kepalsuan Hadits Ahmadiyah tentang Gerhana
Kedunghalang wrote:putramentari wrote:Kedunghalang wrote:putramentari wrote:'mban wrote:
@Putramentari.
sepertinya cuma kamu aja yg bilang ahmadia itu bukan islam. dan pengikut ahmadia bukan muslim. karna kenyataannya moderator aja MENGAKUI DGN SUARA BULAT kalo AHMADIA itu adalah ISLAM.
Tanya saja moderator li yg bejibun itu kalo gak percaya. apa ada yg berani bilang ahmadia itu BUKAN ISLAM..
kalo umpama ada umat kristen yang tidak mengakui atau percaya bahwa yesus adalah Tuhan , apakah tetap disebut umat kristen ????
hanya analogi, bukan untuk dijawab, karena akan OOT kalo diteruskan.
just intermezzo
Kalau sudah OOT tutup saja thread ini, daripada pamer KESOMBONGAN & KECONGKAKAN. Yang jelas HADITS AD-DARUL QUTHNI SHAHIH KARENA DIDUKUNG AL QUR'AN DAN SUDAH TERJADI ATAU TERGENAPI.
ngaca om. emangnya kamu mOderator di Forum ini :
lagian kalo kamu mau jadi moderator, minimal ngerti Nahwu shorof, lha kamu, boro boro Nahwu shorof, terjemahan ajah bisa kamu gotak gatukJustru kamu yang kaya teroris Abu Bakar Ba'asyir yang sok jago Bahasa Arab. Menurut Petugas Deradikalisasi POLRI, ketika didatangkan orang Arab dari Timur Tengah mantan teroris yang sudah insaf, ternyata Abu Bakar Ba'asyir tidak mengerti Bahasa Arab, sehingga POLRI harus menyewa penterjemah. Begitupula kamu yang sok jago Nahwu Shorof, ketika dihadapkan kepada Hukum Idhofah untuk kata Khaataman-Nabiyyin, kamu juga tidak mengerti. Jadi, jangan sok jago, SOMBONG dan CONGKAK, karena, menurut Al Qur'an, kelakuan seperti itu adalah kelakuan IBLIS.
Moderator: Tolong diperhatikan, nampaknya orang ini hanya mengundang saling ejek, bukan diskusi dengan cara yang baik.
KALO KAMU BISA BAWA HADIS YANG SHAHIH BARU ANE LAYANI LAGI, KALO HADIS DHAIF, TO THE SEA ONLY.
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: Kepalsuan Hadits Ahmadiyah tentang Gerhana
putramentari wrote:Kedunghalang wrote:putramentari wrote:Kedunghalang wrote:putramentari wrote:
kalo umpama ada umat kristen yang tidak mengakui atau percaya bahwa yesus adalah Tuhan , apakah tetap disebut umat kristen ????
hanya analogi, bukan untuk dijawab, karena akan OOT kalo diteruskan.
just intermezzo
Kalau sudah OOT tutup saja thread ini, daripada pamer KESOMBONGAN & KECONGKAKAN. Yang jelas HADITS AD-DARUL QUTHNI SHAHIH KARENA DIDUKUNG AL QUR'AN DAN SUDAH TERJADI ATAU TERGENAPI.
ngaca om. emangnya kamu mOderator di Forum ini :
lagian kalo kamu mau jadi moderator, minimal ngerti Nahwu shorof, lha kamu, boro boro Nahwu shorof, terjemahan ajah bisa kamu gotak gatukJustru kamu yang kaya teroris Abu Bakar Ba'asyir yang sok jago Bahasa Arab. Menurut Petugas Deradikalisasi POLRI, ketika didatangkan orang Arab dari Timur Tengah mantan teroris yang sudah insaf, ternyata Abu Bakar Ba'asyir tidak mengerti Bahasa Arab, sehingga POLRI harus menyewa penterjemah. Begitupula kamu yang sok jago Nahwu Shorof, ketika dihadapkan kepada Hukum Idhofah untuk kata Khaataman-Nabiyyin, kamu juga tidak mengerti. Jadi, jangan sok jago, SOMBONG dan CONGKAK, karena, menurut Al Qur'an, kelakuan seperti itu adalah kelakuan IBLIS.
Moderator: Tolong diperhatikan, nampaknya orang ini hanya mengundang saling ejek, bukan diskusi dengan cara yang baik.
KALO KAMU BISA BAWA HADIS YANG SHAHIH BARU ANE LAYANI LAGI, KALO HADIS DHAIF, TO THE SEA ONLY.
Nubuatan dalam Hadits Ad-Darrul-Quthni itu sudah TERJADI, sudah GENAP atau SEMPURNA, jadi HADITS ITU SHAHIH.
Tentang Hari Kiamat, Rasulullah saw bersabda: "Tidak akan terjadi Hari Kiamat sehingga kamu melihat sebelumnya 10 macam tanda-tandanya, kemudian beliau saw menyebutkannya, Asap, Dajjal, Dabbah (Virus), terbit matahari dari tempat tenggelamnya, turun Isa Ibnu Maryam, Ya'juj dan Ma'juj, tiga kali gerhana bulan, sekali di Timur, sekali di Barat, dan yang ketiga di Semenanjung Arab, yang akhir sekali adalah api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan menghalau manusia ke Mahsyar mereka." (Shahih Muslim #2901, Kitab Al Fitan).
Hari Kiamat memilki dua makna, yang pertama kehancuran dunia dan alam semesta, yang dikenal dengan SA'AH dan pengetahuan tentang Hari Kiamat seperti hanya pada Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui, Maha Kuasa, Maha Perkasa, Maha Bijaksana. Tetapi, yang dimaksud Hari Kiamat dalam hadits tersebut dan juga dalam Al Qiyamah adalah Kebangkitan Islam yang kedua, karena qiyam itu artinya bangkit, dan Hari Kiamat adalah Hari Kebangkitan Islam.
Karena kedatangan Isa Ibnu Maryam dan Gerhana Bulan merupakan dua dari sepuluh macam tanda-tanda Hari Kiamat (Shahih Muslim #2901, Kitab Al Fitan), maka ayat Al Qur'an pendukungnya adalah Al Qiyamah 75:6/7-9/10. Sedangkan Isa Ibnu Maryam yang akan turun / datang itu Imam Mahdi juga orangnya sebagaimana sabda Rasulullah saw berikut ini:
يُوْشِكُ مَنْ عَاشَ مِنْكُمْ اَنْ يَلْقَاعِيْسَااِبْنُ مَرْيَمَ اِمَامًامَهْدِيًّا وَحَكَمًاعَدَلاًفَيَكْسِرُالصَّلِيْبَ وَيَقْتُلُ الْخِنْزِيْرَوَيَضَعُ الْجِزْيَتَ وَيَضَعُ الْحَرْبُ اَوْزَارَهَا
Orang yang hidup di antara kalian segera dia akan berjumpa dengan Isa Ibnu Maryam yang menjadi Imam Mahdi dan Hakim yang adil, memecahkan salib, membunuh babi, menghapuskan jizyah dan menghentikan peperangan (Musnad Ahmad bin Hambal, Juz II hal.411, No.9343).
يُوْشِكُ مَنْ عَاشَ مِنْكُمْ اَنْ يَلْقَاعِيْسَااِبْنُ مَرْيَمَ اِمَامًامَهْدِيًّا وَحَكَمًاعَدَلاًفَيَكْسِرُالصَّلِيْبَ وَيَقْتُلُ الْخِنْزِيْرَوَيَضَعُ الْجِزْيَتَ وَيَضَعُ الْحَرْبُ اَوْزَارَهَا
Orang yang hidup di antara kalian segera dia akan berjumpa dengan Isa Ibnu Maryam yang menjadi Imam Mahdi dan Hakim yang adil, memecahkan salib, membunuh babi, menghapuskan jizyah dan menghentikan peperangan (Musnad Ahmad bin Hambal, Juz II hal.411, No.9343).
Sementara itu, dalam Ad-Darul-Quthni, Rasulullah saw menubuatkan bahwa kedatangan Imam Mahdi itu ditandai dengan Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari di Bulan Suci Ramadhan. Maka, ketika HMG Ahmad as mendakwakan diri diutus Allah sebagai Isa Ibnu Maryam dan Imam Mahdi pada tahun 1890, kemudian peristiwa alam itu terjadi empat tahun kemudian, maka sempurnalah Nubuatan dalam Ad-Darul-Quthni. Begitupula dengan 10 macam tanda-tanda Hari Kiamat (Shahih Muslim #2901, Kitab Al Fitan) dengan ayat Al Qur'an (Al Qiyamah 75:6/7-9/10) sebagai pendukungnya, SUDAH SEMPURNA TERGENAPI.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Kepalsuan Hadits Ahmadiyah tentang Gerhana
@ALL PENGIKUT ALIRAN SEMPALAN,
KHUSUS UNTUK TRIT AHMADIYAH YANG ANE BUAT , AGAR BISA MENAMBAH WAWASAN KITA BERSAMA
MAKA ANE HANYA MELAYANI KOMEN YANG DISERTAI PEMAHAMAN NAHWU SHOROF DAN MENGGUNAKAN HADIS YANG SHAHIH
JADI ARGUMEN NGEYEL MODAL MANGAP ATAU KELAS CURUT TIDAK DILAYANI.
THANKS.
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: Kepalsuan Hadits Ahmadiyah tentang Gerhana
putramentari wrote:
@ALL PENGIKUT ALIRAN SEMPALAN,
KHUSUS UNTUK TRIT AHMADIYAH YANG ANE BUAT, AGAR BISA MENAMBAH WAWASAN KITA BERSAMA
MAKA ANE HANYA MELAYANI KOMEN YANG DISERTAI PEMAHAMAN NAHWU SHOROF DAN MENGGUNAKAN HADIS YANG SHAHIH
JADI ARGUMEN NGEYEL MODAL MANGAP ATAU KELAS CURUT TIDAK DILAYANI.
THANKS.
Berapa banyak ayat suci Al Qur'an yang menanyakan: AFALAA TA'QILUUUUUUUN?
1. NUBUATAN DALAM HADITS YANG DIDUKUNG FIRMAN ALLAH DALAM AYAT SUCI AL QUR'AN DAN SUDAH TERGENAPI, MAKA HADITS ITU SHAHIH PADA PANDANGAN ALLAH DAN REALITAS.
2. ALIRAN SEMPALAN ADALAH SUATU KELOMPOK UMAT BERAGAMA YANG TIDAK MEMILIKI SEORANG PEMIMPIN YANG DIPILIH ALLAH. PARAMETERNYA ADALAH SUNNAH RASULULLAH SAW DAN SUNNAH KHULAFA-UR-RASYIDIN, KETIKA UMAT ISLAM SENANTIASA DIPIMPIN OLEH SEORANG KHALIFAH DENGAN KHILAFAT 'ALA MIN HAJJIN NUBUWWAH.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Kepalsuan Hadits Ahmadiyah tentang Gerhana
Pak kedung...., Atas arahan anda Saya Copas pernyataan anda di Tread ini.
Udahlah pak..., jangan mulai bertaqiyya...
Ingat Loh anda membuat pernyataan sendiri di Post 2 seperti ini :Kedunghalang wrote:ngayarana wrote:
Lah...., katanya tanda tersebut hanya sekali terjadi semenjak Bumi ini di ciptakan....???
Pie Toh........?????
Buktinya tahun 2003 juga terjadi, dan mungkin sudah sering terjadi hanya tidak sempat di kemukakan saja di Forum ini, yang saya tampilkan di atas hanya contoh kecil saja, untuk memberikan referensi ke anda bahwa hadist tersebut benar Dho'if wal Munkar, dan sudah barang tentu bukan perkataan Al Amin Rosulullah SAW.
"MIKIIR...."Di dalam hadits Ad-Darrul Quthni, tidak menyebutkan bahwa tanda tersebut hanya sekali semenjak Bumi ini diciptakan. Coba anda cari referensi anda tentang hadits dimaksud, lalu copas ke thread baru agar kita bisa membandingkan dan membahasnya bersama. Karena, kita nampaknya sudah jauh OOT.
Mau nyangkal......, dari link yang anda tampilkan juga bunyi hadistnya seperti itu..Hadits ini tidak palsu, melainkan dhaif. Tetapi, karena sudah terjadi, maka nubuatan dalam hadits ini sudah tergenapi. Hal yang sangat luar biasa adalah bahwa Tanda Alam ini tidak pernah terjadi sejak langit dan bumi diciptakan yang maknanya adalah tidak pernah ada seorang pun pendakwa Utusan Allah yang diikuti oleh Tanda Alam semacam ini.
Silahkan pelajari lebih detail di:
http://www.alislam.org/topics/eclipses/response-to-mcnaughton.html
Udahlah pak..., jangan mulai bertaqiyya...
ngayarana- LETNAN DUA
-
Posts : 1148
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 30.01.14
Reputation : 27
Re: Kepalsuan Hadits Ahmadiyah tentang Gerhana
ngayarana wrote:Pak kedung...., Atas arahan anda Saya Copas pernyataan anda di Tread ini.Ingat Loh anda membuat pernyataan sendiri di Post 2 seperti ini :Kedunghalang wrote:ngayarana wrote:
Lah...., katanya tanda tersebut hanya sekali terjadi semenjak Bumi ini di ciptakan....???
Pie Toh........?????
Buktinya tahun 2003 juga terjadi, dan mungkin sudah sering terjadi hanya tidak sempat di kemukakan saja di Forum ini, yang saya tampilkan di atas hanya contoh kecil saja, untuk memberikan referensi ke anda bahwa hadist tersebut benar Dho'if wal Munkar, dan sudah barang tentu bukan perkataan Al Amin Rosulullah SAW.
"MIKIIR...."Di dalam hadits Ad-Darrul Quthni, tidak menyebutkan bahwa tanda tersebut hanya sekali semenjak Bumi ini diciptakan. Coba anda cari referensi anda tentang hadits dimaksud, lalu copas ke thread baru agar kita bisa membandingkan dan membahasnya bersama. Karena, kita nampaknya sudah jauh OOT.Mau nyangkal......, dari link yang anda tampilkan juga bunyi hadistnya seperti itu..Hadits ini tidak palsu, melainkan dhaif. Tetapi, karena sudah terjadi, maka nubuatan dalam hadits ini sudah tergenapi. Hal yang sangat luar biasa adalah bahwa Tanda Alam ini tidak pernah terjadi sejak langit dan bumi diciptakan yang maknanya adalah tidak pernah ada seorang pun pendakwa Utusan Allah yang diikuti oleh Tanda Alam semacam ini.
Silahkan pelajari lebih detail di:
http://www.alislam.org/topics/eclipses/response-to-mcnaughton.html
Udahlah pak..., jangan mulai bertaqiyya...
Coba anda baca ulang yang dibold dan dibesarkan.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Kepalsuan Hadits Ahmadiyah tentang Gerhana
Yang saya ingin Bantah adalah pernyataan anda yang Merah di atas, Apa masih mau ngelak...?Kedunghalang wrote:ngayarana wrote:Pak kedung...., Atas arahan anda Saya Copas pernyataan anda di Tread ini.Ingat Loh anda membuat pernyataan sendiri di Post 2 seperti ini :Kedunghalang wrote:ngayarana wrote:
Lah...., katanya tanda tersebut hanya sekali terjadi semenjak Bumi ini di ciptakan....???
Pie Toh........?????
Buktinya tahun 2003 juga terjadi, dan mungkin sudah sering terjadi hanya tidak sempat di kemukakan saja di Forum ini, yang saya tampilkan di atas hanya contoh kecil saja, untuk memberikan referensi ke anda bahwa hadist tersebut benar Dho'if wal Munkar, dan sudah barang tentu bukan perkataan Al Amin Rosulullah SAW.
"MIKIIR...."Di dalam hadits Ad-Darrul Quthni, tidak menyebutkan bahwa tanda tersebut hanya sekali semenjak Bumi ini diciptakan. Coba anda cari referensi anda tentang hadits dimaksud, lalu copas ke thread baru agar kita bisa membandingkan dan membahasnya bersama. Karena, kita nampaknya sudah jauh OOT.Mau nyangkal......, dari link yang anda tampilkan juga bunyi hadistnya seperti itu..Hadits ini tidak palsu, melainkan dhaif. Tetapi, karena sudah terjadi, maka nubuatan dalam hadits ini sudah tergenapi. Hal yang sangat luar biasa adalah bahwa Tanda Alam ini tidak pernah terjadi sejak langit dan bumi diciptakan yang maknanya adalah tidak pernah ada seorang pun pendakwa Utusan Allah yang diikuti oleh Tanda Alam semacam ini.
Silahkan pelajari lebih detail di:
http://www.alislam.org/topics/eclipses/response-to-mcnaughton.html
Udahlah pak..., jangan mulai bertaqiyya...
Coba anda baca ulang yang dibold dan dibesarkan.
Masalah pendakwahan itu masalah lain, lagi pula mendakwahkan diri dengan menggunakan Hadist palsu dan Mungkar apa iya masih tetap di Imani....
Kalo kami yang Muslim, Tidak La...yauuu.....
ngayarana- LETNAN DUA
-
Posts : 1148
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 30.01.14
Reputation : 27
Re: Kepalsuan Hadits Ahmadiyah tentang Gerhana
ngayarana wrote:Kedunghalang wrote:ngayarana wrote:Pak kedung...., Atas arahan anda Saya Copas pernyataan anda di Tread ini.Ingat Loh anda membuat pernyataan sendiri di Post 2 seperti ini :Kedunghalang wrote:ngayarana wrote:
Lah...., katanya tanda tersebut hanya sekali terjadi semenjak Bumi ini di ciptakan....???
Pie Toh........?????
Buktinya tahun 2003 juga terjadi, dan mungkin sudah sering terjadi hanya tidak sempat di kemukakan saja di Forum ini, yang saya tampilkan di atas hanya contoh kecil saja, untuk memberikan referensi ke anda bahwa hadist tersebut benar Dho'if wal Munkar, dan sudah barang tentu bukan perkataan Al Amin Rosulullah SAW.
"MIKIIR...."Di dalam hadits Ad-Darrul Quthni, tidak menyebutkan bahwa tanda tersebut hanya sekali semenjak Bumi ini diciptakan. Coba anda cari referensi anda tentang hadits dimaksud, lalu copas ke thread baru agar kita bisa membandingkan dan membahasnya bersama. Karena, kita nampaknya sudah jauh OOT.Mau nyangkal......, dari link yang anda tampilkan juga bunyi hadistnya seperti itu..Hadits ini tidak palsu, melainkan dhaif. Tetapi, karena sudah terjadi, maka nubuatan dalam hadits ini sudah tergenapi. Hal yang sangat luar biasa adalah bahwa Tanda Alam ini tidak pernah terjadi sejak langit dan bumi diciptakan yang maknanya adalah tidak pernah ada seorang pun pendakwa Utusan Allah yang diikuti oleh Tanda Alam semacam ini.
Silahkan pelajari lebih detail di:
http://www.alislam.org/topics/eclipses/response-to-mcnaughton.html
Udahlah pak..., jangan mulai bertaqiyya...
Coba anda baca ulang yang dibold dan dibesarkan.
Yang saya ingin Bantah adalah pernyataan anda yang Merah di atas, Apa masih mau ngelak...?
Masalah pendakwahan itu masalah lain, lagi pula mendakwahkan diri dengan menggunakan Hadist palsu dan Mungkar apa iya masih tetap di Imani....
Kalo kami yang Muslim, Tidak La...yauuu.....
Yang anda warnai MERAH itu maknanya adalah yang DIBOLD dan DIPERBESAR. Setiap Utusan Allah pasti mendakwaan diri atas perintah Allah melalui WAHYU ILAHI yang memerintahkannya. Sabda Rasulullah saw dalam Hadits Ad-Darrul Quthni mengandung nubuatan yang isinya tidak bertentangan dengan, bahkan didukung oleh, ayat suci Al Qur'an, yang sudah tergenapi atau SEMPURNA. Adakah Rasul/Nabi mulai dari Adam as s/d Muhammad saw yang setelah mendakwakan diri diutus Allah, kemudian diikuti dengan peristiwa Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari di Bulan Suci Ramadhan? Ternyata tidak ada, hanya HMG Ahmad (Khalifatullah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud) as saja yang setelah menerima wahyu Allah untuk mendakwakan diri diutus Allah, kemudian terjadi Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari di Bulan Suci Ramadhan, sesuai dengan nubuatan dalam Hadits Ad-Darrul Quthni.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Kepalsuan Hadits Ahmadiyah tentang Gerhana
Dan bila berhujjah dengan Hadist Dhaif maka akan terkena ini pak:Kedunghalang wrote:ngayarana wrote:Kedunghalang wrote:ngayarana wrote:Pak kedung...., Atas arahan anda Saya Copas pernyataan anda di Tread ini.Ingat Loh anda membuat pernyataan sendiri di Post 2 seperti ini :Kedunghalang wrote:Di dalam hadits Ad-Darrul Quthni, tidak menyebutkan bahwa tanda tersebut hanya sekali semenjak Bumi ini diciptakan. Coba anda cari referensi anda tentang hadits dimaksud, lalu copas ke thread baru agar kita bisa membandingkan dan membahasnya bersama. Karena, kita nampaknya sudah jauh OOT.Mau nyangkal......, dari link yang anda tampilkan juga bunyi hadistnya seperti itu..Hadits ini tidak palsu, melainkan dhaif. Tetapi, karena sudah terjadi, maka nubuatan dalam hadits ini sudah tergenapi. Hal yang sangat luar biasa adalah bahwa Tanda Alam ini tidak pernah terjadi sejak langit dan bumi diciptakan yang maknanya adalah tidak pernah ada seorang pun pendakwa Utusan Allah yang diikuti oleh Tanda Alam semacam ini.
Silahkan pelajari lebih detail di:
http://www.alislam.org/topics/eclipses/response-to-mcnaughton.html
Udahlah pak..., jangan mulai bertaqiyya...
Coba anda baca ulang yang dibold dan dibesarkan.
Yang saya ingin Bantah adalah pernyataan anda yang Merah di atas, Apa masih mau ngelak...?
Masalah pendakwahan itu masalah lain, lagi pula mendakwahkan diri dengan menggunakan Hadist palsu dan Mungkar apa iya masih tetap di Imani....
Kalo kami yang Muslim, Tidak La...yauuu.....Yang anda warnai MERAH itu maknanya adalah yang DIBOLD dan DIPERBESAR. Setiap Utusan Allah pasti mendakwaan diri atas perintah Allah melalui WAHYU ILAHI yang memerintahkannya. Sabda Rasulullah saw dalam Hadits Ad-Darrul Quthni mengandung nubuatan yang isinya tidak bertentangan dengan, bahkan didukung oleh, ayat suci Al Qur'an, yang sudah tergenapi atau SEMPURNA. Adakah Rasul/Nabi mulai dari Adam as s/d Muhammad saw yang setelah mendakwakan diri diutus Allah, kemudian diikuti dengan peristiwa Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari di Bulan Suci Ramadhan? Ternyata tidak ada, hanya HMG Ahmad (Khalifatullah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud) as saja yang setelah menerima wahyu Allah untuk mendakwakan diri diutus Allah, kemudian terjadi Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari di Bulan Suci Ramadhan, sesuai dengan nubuatan dalam Hadits Ad-Darrul Quthni.
(IBNUMAJAH - 34) : "Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr dari Muhammad bin 'Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Barangsiapa berbicara atas namaku dengan sesuatu yang aku tidak mengatakannya, maka hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya di neraka."
SUDAHKAH ANDA RENUNGKAN....?
ngayarana- LETNAN DUA
-
Posts : 1148
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 30.01.14
Reputation : 27
Re: Kepalsuan Hadits Ahmadiyah tentang Gerhana
ngayarana wrote:
Dan bila berhujjah dengan Hadist Dhaif maka akan terkena ini pak:
(IBNUMAJAH - 34) : "Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr dari Muhammad bin 'Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Barangsiapa berbicara atas namaku dengan sesuatu yang aku tidak mengatakannya, maka hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya di neraka."
SUDAHKAH ANDA RENUNGKAN....?
Hadits Ad-Darul Quthni itu Shahih dengan firman Allah, dan nubuatan di dalamnya sudah GENAP.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Halaman 2 dari 2 • 1, 2
Similar topics
» Fatwa MUI Tentang Kesesatan Ahmadiyah
» KEYAKINAN AHMADIYAH TENTANG KEDATANGAN KEMBALI NABI ISA
» Hadits Tentang 73 golongan
» hadits tentang niat
» hadits tentang membaca Al Fatihah
» KEYAKINAN AHMADIYAH TENTANG KEDATANGAN KEMBALI NABI ISA
» Hadits Tentang 73 golongan
» hadits tentang niat
» hadits tentang membaca Al Fatihah
Halaman 2 dari 2
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik