MELURUSKAN TAFSIR QS 4:69 VERSI GHULAM AHMAD DARI INDIA
Halaman 1 dari 2 • Share
Halaman 1 dari 2 • 1, 2
MELURUSKAN TAFSIR QS 4:69 VERSI GHULAM AHMAD DARI INDIA
MELURUSKAN TAFSIR QS 4:69 VERSI GHULAM AHMAD DARI INDIA
وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِم مِّنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا
QS 4:69. Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin[314], orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.
Sebab turunnya ayat ini menurut riwayat At Tabari dan Ibnu Mardawaih dari ‘Aisyah ra. “Bahwa seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw dan berkata: “Ya Rasulullah sesungguhnya saya lebih mencintaimu dari diri saya dan anak saya. Apabila saya berada di rumah, saya selalu teringat padamu: sehingga saya tidak sabar dan terus datang untuk melihatmu. Dan apabila saya teringat tentang kematian saya dan kematianmu, maka tahulah (sadarlah) saya. bahwa engkau apabila masuk surga berada di tempat yang tinggi bersama-sama para Nabi, sedang saya apabila masuk surga, saya takut tidak akan melihatmu lagi. Mendengar itu Rasulullah diam tidak menjawab, dan kemudian turunlah ayat ini”.
Pada ayat ini Allah mengajak dan mendorong setiap orang, supaya taat kepada Nya dan kepada Rasul Nya dengan menjanjikan secara pasti. akan membalas ketaatan dengan pahala yang sangat besar, yaitu bukan saja sekadar masuk surga, tetapi akan ditempatkan bersama-sama dengan orang-orang yang paling tinggi derajatnya di sisi Tuhan, yaitu Nabi-nabi, para siddiqin, para syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan orang-orang yang saleh.
Berdasarkan ayat ini para ahli tafsir secara garis besarnya membagi orang-orang yang memperoleh anugerah Allah yang paling besar di dalam surga kepada empat macam yaitu:
1. Para Rasul dan Nabi-nabi, yaitu mereka yang menerima wahyu dari Allah SWT.
2. Para siddiqin, yaitu orang-orang yang teguh keimanannya kepada kebenaran Nabi dan Rasul.
3. Para syuhada dibagi pula urutannya sebagai berikut:
a. Orang-orang beriman yang berjuang di jalan Allah dan mati terbunuh di dalam peperangan melawan orang-orang kafir
b. Orang-orang yang menghabiskan usianya berjuang di jalan Allah dengan harta; dan dengan segala macam jalan yang dapat dilaksanakannya.
c. Orang-orang beriman yang mati ditimpa musibah yang mendadak atau teraniaya, seperti mati bersalin, tenggelam di lautan, terbunuh dengan aniaya. Bagian (a) disebut syahid dunia dan akhirat yang lebih tinggi pahalanya dari bagian (b) dan (c) yang keduanya hanya dinamakan syahid akhirat. Dan ada satu bagian lagi yang disebut namanya syahid dunia, yaitu orang-orang yang mati berperang melawan kafir, hanya untuk mencari keuntungan duniawi, seperti untuk mendapatkan harta rampasan, untuk mencari nama dan sebagainya. Syahid yang serupa ini tidak dimasukkan pembagian syahid di atas, karena syahid dunia tersebut tidak termaksud sama sekali dalam kedua ayat ini.
4. Orang-orang saleh, yaitu orang-orang yang selalu berbuat amal baik yang bermanfaat untuk umum, termasuk dirinya dan keluarganya baik untuk kebahagiaan hidup duniawi maupun untuk kebahagiaan hidup ukhrawi yang sesuai dengan ajaran Allah.
Orang-orang yang benar-benar taat kepada Allah dan Rasul-Nya sebagaimana yang tersebut dalam ayat ini akan dapat masuk surga dan ditempatkan bersama-sama dengan semua golongan yang empat itu.
Thabrani dan Ibnu Murdawaih mengetengahkan dengan sanad yang tak ada jeleknya dari Aisyah, katanya, “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw. lalu katanya, ‘Wahai Rasulullah! Anda lebih saya cintai dari diri saya, dan lebih saya kasihi dari anak saya. Mungkin suatu saat saya sedang berada di rumah, lalu teringat kepada Anda, maka hati saya tak sabar hingga saya datang dan sempat melihat wajah Anda. Dan jika saya ingat akan kematian saya dan kematian Anda, saya pun maklum bahwa tempat Anda ditinggikan bersama para nabi, saya khawatir jika saya masuk surga tidak akan sempat melihat Anda lagi.’ Nabi saw. tidak menjawab sedikit pun hingga turunlah Jibril membawa ayat ini, ‘Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan kepada rasul…’ sampai akhir ayat.” (Q.S. An-Nisa 69) Ibnu Abu Hatim mengetengahkan dari Masruq, bahwa para sahabat Nabi saw. mengatakan, “Wahai Rasulullah! Tidak sepatutnya kami berpisah dengan Anda, karena sekiranya Anda wafat, maka Anda akan dinaikkan di atas kami hingga kami tidak sempat melihat Anda lagi. Maka Allah pun menurunkan, ‘Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan rasul…’ sampai akhir ayat.” (Q.S. An-Nisa 69) Dan diriwayatkan dari Ikrimah, katanya, “Seorang anak muda datang kepada Nabi saw. lalu katanya, ‘Wahai Nabi Allah! Di dunia ini sesekali kami dapat juga melihat Anda, tetapi di hari kiamat kami tak dapat melihat Anda lagi karena Anda berada dalam surga pada tingkat yang tinggi.’ Maka Allah pun menurunkan ayat ini. Lalu sabda Rasulullah saw. kepadanya, ‘Kamu insya Allah berada bersama saya di dalam surga.’” Ibnu Jarir mengetengahkan pula yang sama dengan itu dari mursal Said bin Jubair, Masruq, Rabi’, Qatadah dan As-Saddiy.
Anggapan yg salah:
Ada yg beranggapan bahwa ayat ini adalah dalil yang menunjukan adanya nabi sesudah Nabi Muhammad SAW dan anggapan mereka jika ayat ini tidak menunjukkan adanya nabi berarti tidak ada kesempatan pula untuk kaum muhammad akan menjadi syuhada, sidiq, syahid, shaleh.
BANTAHAN:
Pertama :
Bagaimana mereka mereka mengartikan ayat-ayat dibawah ini:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
QS 2:153. Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99], sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوا وَّالَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ
QS 16:128. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.
وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ۖ وَاصْبِرُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
QS 8:46. Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
Apakah itu mau kita pahami “Allah” itu menjadi orang-orang yang bertaqwa?
Apakah itu mau kita pahami “Allah” itu termasuk orang-orang yang bertaqwa?
Apakah itu mau kita pahami “Orang-orang yang sabar” itu menjadiAllah?
Apakah itu mau kita pahami “Orang-orang yang sabar” itu termasuk Allah?
Coba kita pikirkan dengan seksama, “bersama-sama” tentulah tidak bisa diartikan berarti “menjadi” atau “termasuk”.
Apakah mau anda pahami bahwa jika saya (laki-laki) sedang “bersama-sama” dengan ibu-ibu apakah mau dipahami “saya (laki-laki)” itu berubah menjadi “ibu-ibu”? atau “termasuk ibu-ibu”? tentulah tidak demikian adanya.
Maha Suci Allah, tidak ada sesuatu apapun yang menyerupainya.
Kedua:
إِنَّ الْمُصَّدِّقِينَ وَالْمُصَّدِّقَاتِ وَأَقْرَضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَاعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ
QS 57:18. Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul- Nya) baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.
وَالَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ أُولَٰئِكَ هُمُ الصِّدِّيقُونَ ۖ وَالشُّهَدَاءُ عِندَ رَبِّهِمْ لَهُمْ أَجْرُهُمْ وَنُورُهُمْ ۖ وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ
QS 57:19. Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka itu orang-orang Shiddiqien[1458] dan orang-orang yang menjadi saksi di sisi Tuhan mereka. Bagi mereka pahala dan cahaya mereka. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka.
Juga dalam firman Allah,
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَنُدْخِلَنَّهُمْ فِي الصَّالِحِينَ
QS 29:9. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh benar-benar akan Kami masukkan mereka ke dalam (golongan) orang-orang yang saleh.
Dalam ayat itu Allah tidak menyebutkan “para nabi” karena kenabian adalah sesuatu yang tidak bisa diusahakan atau diupayakan. Jika tidak, maka tidak hanya Ghulam Ahmad saja yang menjadi nabi, tetapi masing-masing orang yang mengikuti Allah dan Rasul-Nya akan menjadi nabi tanpa pengkhususan.
Apabila setiap orang yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya menjadi/termasuk seorang nabi, tentunya para sahabat Rasulullah Muhammad SAW yang akan menjadi nabi karena belum dan tidak akan ada seorang lebih taat kepada Allah dan Rasul-Nya yang mulia dari mereka. Urutan setelah mereka dalam ketinggian ketaatan adalah para Tabi’in lalu para pengikut mereka. Namun demikian tak seorangpun dari mereka yang mengklaim bahwa diri mereka adalah telah menjadi Nabi. Sebagaimana tak seorangpun dari para imam bahwa mereka telah menjadi nabi. Dengan demikian Allah menyebutkan orang-orang mukmin yang hakiki dengan gelar ash-shiddiqin, Asy-syuhada dan Ash-shalihin dalam firmannya.
Ketiga:
“Seorang pedagang yang jujur dan terpercaya akan bersama para nabi, orang-orang shiddiq dan para syuhada” (At-Tirmidzi, Ad-Darimi, Ad-Daruquthni dan At-Tibrizi)
Apakah arti hadits ini pedagang yang jujur dan terpercaya menjadi nabi? Berapa banyak orang dari kalangan para pedagang yang telah menjadi nabi dengan cara jujur dan amanah?
Keempat :
Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (QS.4:69)
Siapakah yang dimaksud “teman yang sebaik-baiknya”, jika “Ma’a” itu diartikan “Menjadi” & “Termasuk”? Mungkinkah yang dimaksud “teman yang sebaik-baiknya” itu adalah Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh jika kata “Ma’a” diartikan “Menjadi” atau “Termasuk”?
Jelas tidak mungkin!
Bisakah anda yang berkeyakinan adanya nabi baru berdasarkan ayat ini bisa menjawabnya?
MARI KITA BERANTAS ALIRAN SESAT YANG HANYA BERMODALKAN GOTAK GATUK TERJEMAHAN TANPA DISERTAI PEMAHAMAN ILMU ALAT
وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِم مِّنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا
QS 4:69. Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin[314], orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.
Sebab turunnya ayat ini menurut riwayat At Tabari dan Ibnu Mardawaih dari ‘Aisyah ra. “Bahwa seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw dan berkata: “Ya Rasulullah sesungguhnya saya lebih mencintaimu dari diri saya dan anak saya. Apabila saya berada di rumah, saya selalu teringat padamu: sehingga saya tidak sabar dan terus datang untuk melihatmu. Dan apabila saya teringat tentang kematian saya dan kematianmu, maka tahulah (sadarlah) saya. bahwa engkau apabila masuk surga berada di tempat yang tinggi bersama-sama para Nabi, sedang saya apabila masuk surga, saya takut tidak akan melihatmu lagi. Mendengar itu Rasulullah diam tidak menjawab, dan kemudian turunlah ayat ini”.
Pada ayat ini Allah mengajak dan mendorong setiap orang, supaya taat kepada Nya dan kepada Rasul Nya dengan menjanjikan secara pasti. akan membalas ketaatan dengan pahala yang sangat besar, yaitu bukan saja sekadar masuk surga, tetapi akan ditempatkan bersama-sama dengan orang-orang yang paling tinggi derajatnya di sisi Tuhan, yaitu Nabi-nabi, para siddiqin, para syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan orang-orang yang saleh.
Berdasarkan ayat ini para ahli tafsir secara garis besarnya membagi orang-orang yang memperoleh anugerah Allah yang paling besar di dalam surga kepada empat macam yaitu:
1. Para Rasul dan Nabi-nabi, yaitu mereka yang menerima wahyu dari Allah SWT.
2. Para siddiqin, yaitu orang-orang yang teguh keimanannya kepada kebenaran Nabi dan Rasul.
3. Para syuhada dibagi pula urutannya sebagai berikut:
a. Orang-orang beriman yang berjuang di jalan Allah dan mati terbunuh di dalam peperangan melawan orang-orang kafir
b. Orang-orang yang menghabiskan usianya berjuang di jalan Allah dengan harta; dan dengan segala macam jalan yang dapat dilaksanakannya.
c. Orang-orang beriman yang mati ditimpa musibah yang mendadak atau teraniaya, seperti mati bersalin, tenggelam di lautan, terbunuh dengan aniaya. Bagian (a) disebut syahid dunia dan akhirat yang lebih tinggi pahalanya dari bagian (b) dan (c) yang keduanya hanya dinamakan syahid akhirat. Dan ada satu bagian lagi yang disebut namanya syahid dunia, yaitu orang-orang yang mati berperang melawan kafir, hanya untuk mencari keuntungan duniawi, seperti untuk mendapatkan harta rampasan, untuk mencari nama dan sebagainya. Syahid yang serupa ini tidak dimasukkan pembagian syahid di atas, karena syahid dunia tersebut tidak termaksud sama sekali dalam kedua ayat ini.
4. Orang-orang saleh, yaitu orang-orang yang selalu berbuat amal baik yang bermanfaat untuk umum, termasuk dirinya dan keluarganya baik untuk kebahagiaan hidup duniawi maupun untuk kebahagiaan hidup ukhrawi yang sesuai dengan ajaran Allah.
Orang-orang yang benar-benar taat kepada Allah dan Rasul-Nya sebagaimana yang tersebut dalam ayat ini akan dapat masuk surga dan ditempatkan bersama-sama dengan semua golongan yang empat itu.
Thabrani dan Ibnu Murdawaih mengetengahkan dengan sanad yang tak ada jeleknya dari Aisyah, katanya, “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw. lalu katanya, ‘Wahai Rasulullah! Anda lebih saya cintai dari diri saya, dan lebih saya kasihi dari anak saya. Mungkin suatu saat saya sedang berada di rumah, lalu teringat kepada Anda, maka hati saya tak sabar hingga saya datang dan sempat melihat wajah Anda. Dan jika saya ingat akan kematian saya dan kematian Anda, saya pun maklum bahwa tempat Anda ditinggikan bersama para nabi, saya khawatir jika saya masuk surga tidak akan sempat melihat Anda lagi.’ Nabi saw. tidak menjawab sedikit pun hingga turunlah Jibril membawa ayat ini, ‘Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan kepada rasul…’ sampai akhir ayat.” (Q.S. An-Nisa 69) Ibnu Abu Hatim mengetengahkan dari Masruq, bahwa para sahabat Nabi saw. mengatakan, “Wahai Rasulullah! Tidak sepatutnya kami berpisah dengan Anda, karena sekiranya Anda wafat, maka Anda akan dinaikkan di atas kami hingga kami tidak sempat melihat Anda lagi. Maka Allah pun menurunkan, ‘Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan rasul…’ sampai akhir ayat.” (Q.S. An-Nisa 69) Dan diriwayatkan dari Ikrimah, katanya, “Seorang anak muda datang kepada Nabi saw. lalu katanya, ‘Wahai Nabi Allah! Di dunia ini sesekali kami dapat juga melihat Anda, tetapi di hari kiamat kami tak dapat melihat Anda lagi karena Anda berada dalam surga pada tingkat yang tinggi.’ Maka Allah pun menurunkan ayat ini. Lalu sabda Rasulullah saw. kepadanya, ‘Kamu insya Allah berada bersama saya di dalam surga.’” Ibnu Jarir mengetengahkan pula yang sama dengan itu dari mursal Said bin Jubair, Masruq, Rabi’, Qatadah dan As-Saddiy.
Anggapan yg salah:
Ada yg beranggapan bahwa ayat ini adalah dalil yang menunjukan adanya nabi sesudah Nabi Muhammad SAW dan anggapan mereka jika ayat ini tidak menunjukkan adanya nabi berarti tidak ada kesempatan pula untuk kaum muhammad akan menjadi syuhada, sidiq, syahid, shaleh.
BANTAHAN:
Pertama :
Bagaimana mereka mereka mengartikan ayat-ayat dibawah ini:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
QS 2:153. Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99], sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوا وَّالَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ
QS 16:128. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.
وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ۖ وَاصْبِرُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
QS 8:46. Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
Apakah itu mau kita pahami “Allah” itu menjadi orang-orang yang bertaqwa?
Apakah itu mau kita pahami “Allah” itu termasuk orang-orang yang bertaqwa?
Apakah itu mau kita pahami “Orang-orang yang sabar” itu menjadiAllah?
Apakah itu mau kita pahami “Orang-orang yang sabar” itu termasuk Allah?
Coba kita pikirkan dengan seksama, “bersama-sama” tentulah tidak bisa diartikan berarti “menjadi” atau “termasuk”.
Apakah mau anda pahami bahwa jika saya (laki-laki) sedang “bersama-sama” dengan ibu-ibu apakah mau dipahami “saya (laki-laki)” itu berubah menjadi “ibu-ibu”? atau “termasuk ibu-ibu”? tentulah tidak demikian adanya.
Maha Suci Allah, tidak ada sesuatu apapun yang menyerupainya.
Kedua:
إِنَّ الْمُصَّدِّقِينَ وَالْمُصَّدِّقَاتِ وَأَقْرَضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَاعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ
QS 57:18. Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul- Nya) baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.
وَالَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ أُولَٰئِكَ هُمُ الصِّدِّيقُونَ ۖ وَالشُّهَدَاءُ عِندَ رَبِّهِمْ لَهُمْ أَجْرُهُمْ وَنُورُهُمْ ۖ وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ
QS 57:19. Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka itu orang-orang Shiddiqien[1458] dan orang-orang yang menjadi saksi di sisi Tuhan mereka. Bagi mereka pahala dan cahaya mereka. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka.
Juga dalam firman Allah,
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَنُدْخِلَنَّهُمْ فِي الصَّالِحِينَ
QS 29:9. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh benar-benar akan Kami masukkan mereka ke dalam (golongan) orang-orang yang saleh.
Dalam ayat itu Allah tidak menyebutkan “para nabi” karena kenabian adalah sesuatu yang tidak bisa diusahakan atau diupayakan. Jika tidak, maka tidak hanya Ghulam Ahmad saja yang menjadi nabi, tetapi masing-masing orang yang mengikuti Allah dan Rasul-Nya akan menjadi nabi tanpa pengkhususan.
Apabila setiap orang yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya menjadi/termasuk seorang nabi, tentunya para sahabat Rasulullah Muhammad SAW yang akan menjadi nabi karena belum dan tidak akan ada seorang lebih taat kepada Allah dan Rasul-Nya yang mulia dari mereka. Urutan setelah mereka dalam ketinggian ketaatan adalah para Tabi’in lalu para pengikut mereka. Namun demikian tak seorangpun dari mereka yang mengklaim bahwa diri mereka adalah telah menjadi Nabi. Sebagaimana tak seorangpun dari para imam bahwa mereka telah menjadi nabi. Dengan demikian Allah menyebutkan orang-orang mukmin yang hakiki dengan gelar ash-shiddiqin, Asy-syuhada dan Ash-shalihin dalam firmannya.
Ketiga:
“Seorang pedagang yang jujur dan terpercaya akan bersama para nabi, orang-orang shiddiq dan para syuhada” (At-Tirmidzi, Ad-Darimi, Ad-Daruquthni dan At-Tibrizi)
Apakah arti hadits ini pedagang yang jujur dan terpercaya menjadi nabi? Berapa banyak orang dari kalangan para pedagang yang telah menjadi nabi dengan cara jujur dan amanah?
Keempat :
Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (QS.4:69)
Siapakah yang dimaksud “teman yang sebaik-baiknya”, jika “Ma’a” itu diartikan “Menjadi” & “Termasuk”? Mungkinkah yang dimaksud “teman yang sebaik-baiknya” itu adalah Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh jika kata “Ma’a” diartikan “Menjadi” atau “Termasuk”?
Jelas tidak mungkin!
Bisakah anda yang berkeyakinan adanya nabi baru berdasarkan ayat ini bisa menjawabnya?
MARI KITA BERANTAS ALIRAN SESAT YANG HANYA BERMODALKAN GOTAK GATUK TERJEMAHAN TANPA DISERTAI PEMAHAMAN ILMU ALAT
Terakhir diubah oleh putramentari tanggal Thu Apr 17, 2014 9:39 pm, total 1 kali diubah
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: MELURUSKAN TAFSIR QS 4:69 VERSI GHULAM AHMAD DARI INDIA
sambil menunggu sang UTUSAN PANGERAN BOLLYWOOD dari HEADQUARTER PARUNG BOGOR..
ngupi dulu....plus pisang goreng...udut ji samsu..
ngupi dulu....plus pisang goreng...udut ji samsu..
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: MELURUSKAN TAFSIR QS 4:69 VERSI GHULAM AHMAD DARI INDIA
sebagai informasi..
KEDUNGHALANG ... adalah NAMA TEMPAT di daerah Bogor.... kalow lewat TOL JAGORAWI ... pasti ada pintu tol keluar ke KEDUNGHALANG...
Kalow yang udah tau,,,jangan protes...
KEDUNGHALANG ... adalah NAMA TEMPAT di daerah Bogor.... kalow lewat TOL JAGORAWI ... pasti ada pintu tol keluar ke KEDUNGHALANG...
Kalow yang udah tau,,,jangan protes...
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: MELURUSKAN TAFSIR QS 4:69 VERSI GHULAM AHMAD DARI INDIA
THREAD INI PENUH ASAP KNALPOT
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: MELURUSKAN TAFSIR QS 4:69 VERSI GHULAM AHMAD DARI INDIA
putramentari wrote:MELURUSKAN CEPROTOLOGI TAFSIR SAK ENAK UDEL QS 4:69 VERSI GHULAM AHMAD DARI INDIA
LANJUTKAN!!!!!!MARI KITA BERANTAS ALIRAN SESAT YANG HANYA BERMODALKAN GOTAK GATUK TERJEMAHAN TANPA DISERTAI PEMAHAMAN ILMU ALAT
ngayarana- LETNAN DUA
-
Posts : 1148
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 30.01.14
Reputation : 27
Re: MELURUSKAN TAFSIR QS 4:69 VERSI GHULAM AHMAD DARI INDIA
di kapal aya pisang goreng mang? pesen 2mang odoy wrote:sambil menunggu sang UTUSAN PANGERAN BOLLYWOOD dari HEADQUARTER PARUNG BOGOR..
ngupi dulu....plus pisang goreng...udut ji samsu..
satria bergitar- LETNAN DUA
-
Age : 38
Posts : 1396
Location : Karawang
Join date : 08.12.11
Reputation : 59
Re: MELURUSKAN TAFSIR QS 4:69 VERSI GHULAM AHMAD DARI INDIA
diskusi yang sudah berjalan (& sudah berakhir), di thread sebelah : http://www.laskarislam.com/t3852-tulisan-hamka-soal-ahmadiyah
frontline defender- MAYOR
- Posts : 6462
Kepercayaan : Islam
Join date : 17.11.11
Reputation : 137
Re: MELURUSKAN TAFSIR QS 4:69 VERSI GHULAM AHMAD DARI INDIA
frontline defender wrote:diskusi yang sudah berjalan (& sudah berakhir), di thread sebelah : http://www.laskarislam.com/t3852-tulisan-hamka-soal-ahmadiyah
Allah berfirman:
"Barangsiapa mentaati Allah dan Rasul (Nabi Muhammad saw) ini, maka mereka itu akan termasuk di antara orang-orang yang dianugerahi Nikmat Allah atas mereka, yakni nabi-nabi, shiddiq-shiddiq, syahid-syahid dan orang-orang shaleh. Dan, mereka itu adalah teman-teman (Allah) yang sejati." (An-Nisa 4:69/70).
Note: Kata ma'a bisa diartikan "bersama-sama" dan bisa juga diartikan "termasuk di antara".
"Wahai anak-cucu keturunan Adam, jika datang kepada kalian rasul-rasul dari antara kalian yang memperdengarkan Ayat-ayat-Ku kepada kalian, maka barangsiapa bertakwa dan memperbaiki diri, tidak akan ada ketakutan menimpa mereka dan tidak pula mereka akan bersedih hati." (Al 'Araf 7:35/36).
Note: Pada saat menerima ayat ini, Nabi Muhammad saw sudah menjadi utusan/rasul Allah.
Kedua ayat di atas mengisyaratkan bahwa kenabian/kerasulan masih terbuka bagi orang-orang Islam (dari antara kalian Al 'Araf 3:35/36) yang mentaati Allah dan Rasul (Nabi Muhammad saw) ini (An-Nisa 4:69/70).
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: MELURUSKAN TAFSIR QS 4:69 VERSI GHULAM AHMAD DARI INDIA
Kedunghalang wrote:frontline defender wrote:diskusi yang sudah berjalan (& sudah berakhir), di thread sebelah : http://www.laskarislam.com/t3852-tulisan-hamka-soal-ahmadiyah
Allah berfirman:
"Barangsiapa mentaati Allah dan Rasul (Nabi Muhammad saw) ini, maka mereka itu akan termasuk di antara orang-orang yang dianugerahi Nikmat Allah atas mereka, yakni nabi-nabi, shiddiq-shiddiq, syahid-syahid dan orang-orang shaleh. Dan, mereka itu adalah teman-teman (Allah) yang sejati." (An-Nisa 4:69/70).
Note: Kata ma'a bisa diartikan "bersama-sama" dan bisa juga diartikan "termasuk di antara".
"Wahai anak-cucu keturunan Adam, jika datang kepada kalian rasul-rasul dari antara kalian yang memperdengarkan Ayat-ayat-Ku kepada kalian, maka barangsiapa bertakwa dan memperbaiki diri, tidak akan ada ketakutan menimpa mereka dan tidak pula mereka akan bersedih hati." (Al 'Araf 7:35/36).
Note: Pada saat menerima ayat ini, Nabi Muhammad saw sudah menjadi utusan/rasul Allah.
Kedua ayat di atas mengisyaratkan bahwa kenabian/kerasulan masih terbuka bagi orang-orang Islam (dari antara kalian Al 'Araf 3:35/36) yang mentaati Allah dan Rasul (Nabi Muhammad saw) ini (An-Nisa 4:69/70).
Bagaimana elu mengartikan ayat-ayat dibawah ini:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
QS 2:153. Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99], sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوا وَّالَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ
QS 16:128. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.
وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ۖ وَاصْبِرُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
QS 8:46. Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
Apakah itu mau kita pahami “Allah” itu menjadi orang-orang yang bertaqwa?
Apakah itu mau kita pahami “Allah” itu termasuk orang-orang yang bertaqwa?
Apakah itu mau kita pahami “Orang-orang yang sabar” itu menjadiAllah?
Apakah itu mau kita pahami “Orang-orang yang sabar” itu termasuk Allah?
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: MELURUSKAN TAFSIR QS 4:69 VERSI GHULAM AHMAD DARI INDIA
Kedunghalang wrote:"Wahai anak-cucu keturunan Adam, jika datang kepada kalian rasul-rasul dari antara kalian yang memperdengarkan Ayat-ayat-Ku kepada kalian, maka barangsiapa bertakwa dan memperbaiki diri, tidak akan ada ketakutan menimpa mereka dan tidak pula mereka akan bersedih hati." (Al 'Araf 7:35/36).
selain MGA siapa lagi rasulmu?
MGA kan rasul bagi bangsa India, bukan bagi bangsa lain?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: MELURUSKAN TAFSIR QS 4:69 VERSI GHULAM AHMAD DARI INDIA
putramentari wrote:Kedunghalang wrote:frontline defender wrote:diskusi yang sudah berjalan (& sudah berakhir), di thread sebelah : http://www.laskarislam.com/t3852-tulisan-hamka-soal-ahmadiyah
Allah berfirman:
"Barangsiapa mentaati Allah dan Rasul (Nabi Muhammad saw) ini, maka mereka itu akan termasuk di antara orang-orang yang dianugerahi Nikmat Allah atas mereka, yakni nabi-nabi, shiddiq-shiddiq, syahid-syahid dan orang-orang shaleh. Dan, mereka itu adalah teman-teman (Allah) yang sejati." (An-Nisa 4:69/70).
Note: Kata ma'a bisa diartikan "bersama-sama" dan bisa juga diartikan "termasuk di antara".
"Wahai anak-cucu keturunan Adam, jika datang kepada kalian rasul-rasul dari antara kalian yang memperdengarkan Ayat-ayat-Ku kepada kalian, maka barangsiapa bertakwa dan memperbaiki diri, tidak akan ada ketakutan menimpa mereka dan tidak pula mereka akan bersedih hati." (Al 'Araf 7:35/36).
Note: Pada saat menerima ayat ini, Nabi Muhammad saw sudah menjadi utusan/rasul Allah.
Kedua ayat di atas mengisyaratkan bahwa kenabian/kerasulan masih terbuka bagi orang-orang Islam (dari antara kalian Al 'Araf 3:35/36) yang mentaati Allah dan Rasul (Nabi Muhammad saw) ini (An-Nisa 4:69/70).
Bagaimana elu mengartikan ayat-ayat dibawah ini:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
QS 2:153. Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99], sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوا وَّالَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ
QS 16:128. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.
وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ۖ وَاصْبِرُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
QS 8:46. Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
Apakah itu mau kita pahami “Allah” itu menjadi orang-orang yang bertaqwa?
Apakah itu mau kita pahami “Allah” itu termasuk orang-orang yang bertaqwa?
Apakah itu mau kita pahami “Orang-orang yang sabar” itu menjadiAllah?
Apakah itu mau kita pahami “Orang-orang yang sabar” itu termasuk Allah?
Kata ma'a dalam ayat-ayat yang anda tampilkan itu memang artinya "beserta" atau "bersama", tetapi kata ma'a juga bisa berarti "termasuk di antara" khusus untuk An-Nisa 4:69/70 sehingga Nikmat Allah (nabi-nabi, shiddiq-shiddiq, syahid-syahid dan orang-orang shaleh) masih terbuka bagi umat Islam yang taat kepada Allah dan Nabi Muhammad saw. Jika kata ma'a hanya diartikan "bersama" atau "beserta" saja, maka umat Islam yang taat kepada Allah dan Nabi Muhammad saw tidak bisa termasuk "orang-orang shaleh", melainkan hanya "bersama" atau "beserta" orang-orang shaleh saja. ANEH BUKAN?
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: MELURUSKAN TAFSIR QS 4:69 VERSI GHULAM AHMAD DARI INDIA
SEGOROWEDI wrote:Kedunghalang wrote:"Wahai anak-cucu keturunan Adam, jika datang kepada kalian rasul-rasul dari antara kalian yang memperdengarkan Ayat-ayat-Ku kepada kalian, maka barangsiapa bertakwa dan memperbaiki diri, tidak akan ada ketakutan menimpa mereka dan tidak pula mereka akan bersedih hati." (Al 'Araf 7:35/36).
selain MGA siapa lagi rasulmu?
MGA kan rasul bagi bangsa India, bukan bagi bangsa lain?
- Muhammad saw adalah nabi/rasulku, HMG Ahmad as adalah Khalifatullah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud-ku.
- HMG Ahmad (Khalifatullah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud) as diutus Allah kepada sekalian manusia, sebagaimana gurunya, yakni Nabi Muhammad saw yang juga diutus Allah kepada sekalian manusia (Al 'Araf 7:158/159).
Terakhir diubah oleh Kedunghalang tanggal Fri Jun 06, 2014 5:41 am, total 1 kali diubah
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: MELURUSKAN TAFSIR QS 4:69 VERSI GHULAM AHMAD DARI INDIA
Kedunghalang wrote:putramentari wrote:Kedunghalang wrote:frontline defender wrote:diskusi yang sudah berjalan (& sudah berakhir), di thread sebelah : http://www.laskarislam.com/t3852-tulisan-hamka-soal-ahmadiyah
Allah berfirman:
"Barangsiapa mentaati Allah dan Rasul (Nabi Muhammad saw) ini, maka mereka itu akan termasuk di antara orang-orang yang dianugerahi Nikmat Allah atas mereka, yakni nabi-nabi, shiddiq-shiddiq, syahid-syahid dan orang-orang shaleh. Dan, mereka itu adalah teman-teman (Allah) yang sejati." (An-Nisa 4:69/70).
Note: Kata ma'a bisa diartikan "bersama-sama" dan bisa juga diartikan "termasuk di antara".
"Wahai anak-cucu keturunan Adam, jika datang kepada kalian rasul-rasul dari antara kalian yang memperdengarkan Ayat-ayat-Ku kepada kalian, maka barangsiapa bertakwa dan memperbaiki diri, tidak akan ada ketakutan menimpa mereka dan tidak pula mereka akan bersedih hati." (Al 'Araf 7:35/36).
Note: Pada saat menerima ayat ini, Nabi Muhammad saw sudah menjadi utusan/rasul Allah.
Kedua ayat di atas mengisyaratkan bahwa kenabian/kerasulan masih terbuka bagi orang-orang Islam (dari antara kalian Al 'Araf 3:35/36) yang mentaati Allah dan Rasul (Nabi Muhammad saw) ini (An-Nisa 4:69/70).
Bagaimana elu mengartikan ayat-ayat dibawah ini:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
QS 2:153. Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99], sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوا وَّالَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ
QS 16:128. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.
وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ۖ وَاصْبِرُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
QS 8:46. Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
Apakah itu mau kita pahami “Allah” itu menjadi orang-orang yang bertaqwa?
Apakah itu mau kita pahami “Allah” itu termasuk orang-orang yang bertaqwa?
Apakah itu mau kita pahami “Orang-orang yang sabar” itu menjadiAllah?
Apakah itu mau kita pahami “Orang-orang yang sabar” itu termasuk Allah?Kata ma'a dalam ayat-ayat yang anda tampilkan itu memang artinya "beserta" atau "bersama", tetapi kata ma'a juga bisa berarti "termasuk di antara" khusus untuk An-Nisa 4:69/70 sehingga Nikmat Allah (nabi-nabi, shiddiq-shiddiq, syahid-syahid dan orang-orang shaleh) masih terbuka bagi umat Islam yang taat kepada Allah dan Nabi Muhammad saw. Jika kata ma'a hanya diartikan "bersama" atau "beserta" saja, maka umat Islam yang taat kepada Allah dan Nabi Muhammad saw tidak bisa termasuk "orang-orang shaleh", melainkan hanya "bersama" atau "beserta" orang-orang shaleh saja. ANEH BUKAN?
anda bilang : tetapi kata ma'a juga bisa berarti "termasuk di antara" khusus untuk An-Nisa 4:69/70
dasarnya apa ?????
berdasarkan ilmu alat atau gotak hgatuk terjemahan
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: MELURUSKAN TAFSIR QS 4:69 VERSI GHULAM AHMAD DARI INDIA
putramentari wrote:Kedunghalang wrote:putramentari wrote:Kedunghalang wrote:frontline defender wrote:diskusi yang sudah berjalan (& sudah berakhir), di thread sebelah : http://www.laskarislam.com/t3852-tulisan-hamka-soal-ahmadiyah
Allah berfirman:
"Barangsiapa mentaati Allah dan Rasul (Nabi Muhammad saw) ini, maka mereka itu akan termasuk di antara orang-orang yang dianugerahi Nikmat Allah atas mereka, yakni nabi-nabi, shiddiq-shiddiq, syahid-syahid dan orang-orang shaleh. Dan, mereka itu adalah teman-teman (Allah) yang sejati." (An-Nisa 4:69/70).
Note: Kata ma'a bisa diartikan "bersama-sama" dan bisa juga diartikan "termasuk di antara".
"Wahai anak-cucu keturunan Adam, jika datang kepada kalian rasul-rasul dari antara kalian yang memperdengarkan Ayat-ayat-Ku kepada kalian, maka barangsiapa bertakwa dan memperbaiki diri, tidak akan ada ketakutan menimpa mereka dan tidak pula mereka akan bersedih hati." (Al 'Araf 7:35/36).
Note: Pada saat menerima ayat ini, Nabi Muhammad saw sudah menjadi utusan/rasul Allah.
Kedua ayat di atas mengisyaratkan bahwa kenabian/kerasulan masih terbuka bagi orang-orang Islam (dari antara kalian Al 'Araf 3:35/36) yang mentaati Allah dan Rasul (Nabi Muhammad saw) ini (An-Nisa 4:69/70).
Bagaimana elu mengartikan ayat-ayat dibawah ini:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
QS 2:153. Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99], sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوا وَّالَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ
QS 16:128. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.
وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ۖ وَاصْبِرُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
QS 8:46. Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
Apakah itu mau kita pahami “Allah” itu menjadi orang-orang yang bertaqwa?
Apakah itu mau kita pahami “Allah” itu termasuk orang-orang yang bertaqwa?
Apakah itu mau kita pahami “Orang-orang yang sabar” itu menjadiAllah?
Apakah itu mau kita pahami “Orang-orang yang sabar” itu termasuk Allah?Kata ma'a dalam ayat-ayat yang anda tampilkan itu memang artinya "beserta" atau "bersama", tetapi kata ma'a juga bisa berarti "termasuk di antara" khusus untuk An-Nisa 4:69/70 sehingga Nikmat Allah (nabi-nabi, shiddiq-shiddiq, syahid-syahid dan orang-orang shaleh) masih terbuka bagi umat Islam yang taat kepada Allah dan Nabi Muhammad saw. Jika kata ma'a hanya diartikan "bersama" atau "beserta" saja, maka umat Islam yang taat kepada Allah dan Nabi Muhammad saw tidak bisa termasuk "orang-orang shaleh", melainkan hanya "bersama" atau "beserta" orang-orang shaleh saja. ANEH BUKAN?
anda bilang : tetapi kata ma'a juga bisa berarti "termasuk di antara" khusus untuk An-Nisa 4:69/70
dasarnya apa ?????
berdasarkan ilmu alat atau gotak hgatuk terjemahan
Kata depan ma’a menunjukkan adanya dua orang atau lebih bersama pada suatu tempat atau pada satu saat, kedudukan, pangkat atau keadaan. Menurut Shaikh Abu'l Qasim Husain ibn Muhammad ar-RAghib dalam bukunya Al-Mufradat fi Ghara'ib-ul-Qur'an, kata ma'a mengandung arti "bantuan" seperti tercantum dalam kalimat innallaaha ma'a naa (At-Taubah 9:39/40). Kata ma'a juga dipergunakan pada beberapa ayat dalam Alquran yang bermakna fi yang artinya “pada" atau "di dalam" atau "termasuk di antara”:
wa tawaffanaa ma'al abraar = dan wafatkanlah kami "pada" atau "termasuk di antara" orang-orang yang baik. (Ali Imran 3:193/194)
fa ulaaika ma'al mu'miniin = dan mereka itu "termasuk di antara" atau "di dalam" golongan orang-orang yang beriman (An-Nisa 4:146/147).
Jika kata ma'a dalam kedua ayat di atas diartikan "beserta" atau "bersama", maka akan terasa ANEH.
Orang bengkok tidak mungkin meluruskan tafsir yang sudah LURUS.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: MELURUSKAN TAFSIR QS 4:69 VERSI GHULAM AHMAD DARI INDIA
Kedunghalang wrote:putramentari wrote:Kedunghalang wrote:putramentari wrote:Kedunghalang wrote:
Allah berfirman:
"Barangsiapa mentaati Allah dan Rasul (Nabi Muhammad saw) ini, maka mereka itu akan termasuk di antara orang-orang yang dianugerahi Nikmat Allah atas mereka, yakni nabi-nabi, shiddiq-shiddiq, syahid-syahid dan orang-orang shaleh. Dan, mereka itu adalah teman-teman (Allah) yang sejati." (An-Nisa 4:69/70).
Note: Kata ma'a bisa diartikan "bersama-sama" dan bisa juga diartikan "termasuk di antara".
"Wahai anak-cucu keturunan Adam, jika datang kepada kalian rasul-rasul dari antara kalian yang memperdengarkan Ayat-ayat-Ku kepada kalian, maka barangsiapa bertakwa dan memperbaiki diri, tidak akan ada ketakutan menimpa mereka dan tidak pula mereka akan bersedih hati." (Al 'Araf 7:35/36).
Note: Pada saat menerima ayat ini, Nabi Muhammad saw sudah menjadi utusan/rasul Allah.
Kedua ayat di atas mengisyaratkan bahwa kenabian/kerasulan masih terbuka bagi orang-orang Islam (dari antara kalian Al 'Araf 3:35/36) yang mentaati Allah dan Rasul (Nabi Muhammad saw) ini (An-Nisa 4:69/70).
Bagaimana elu mengartikan ayat-ayat dibawah ini:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
QS 2:153. Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99], sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوا وَّالَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ
QS 16:128. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.
وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ۖ وَاصْبِرُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
QS 8:46. Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
Apakah itu mau kita pahami “Allah” itu menjadi orang-orang yang bertaqwa?
Apakah itu mau kita pahami “Allah” itu termasuk orang-orang yang bertaqwa?
Apakah itu mau kita pahami “Orang-orang yang sabar” itu menjadiAllah?
Apakah itu mau kita pahami “Orang-orang yang sabar” itu termasuk Allah?Kata ma'a dalam ayat-ayat yang anda tampilkan itu memang artinya "beserta" atau "bersama", tetapi kata ma'a juga bisa berarti "termasuk di antara" khusus untuk An-Nisa 4:69/70 sehingga Nikmat Allah (nabi-nabi, shiddiq-shiddiq, syahid-syahid dan orang-orang shaleh) masih terbuka bagi umat Islam yang taat kepada Allah dan Nabi Muhammad saw. Jika kata ma'a hanya diartikan "bersama" atau "beserta" saja, maka umat Islam yang taat kepada Allah dan Nabi Muhammad saw tidak bisa termasuk "orang-orang shaleh", melainkan hanya "bersama" atau "beserta" orang-orang shaleh saja. ANEH BUKAN?
anda bilang : tetapi kata ma'a juga bisa berarti "termasuk di antara" khusus untuk An-Nisa 4:69/70
dasarnya apa ?????
berdasarkan ilmu alat atau gotak hgatuk terjemahanKata depan ma’a menunjukkan adanya dua orang atau lebih bersama pada suatu tempat atau pada satu saat, kedudukan, pangkat atau keadaan. Menurut Shaikh Abu'l Qasim Husain ibn Muhammad ar-RAghib dalam bukunya Al-Mufradat fi Ghara'ib-ul-Qur'an, kata ma'a mengandung arti "bantuan" seperti tercantum dalam kalimat innallaaha ma'a naa (At-Taubah 9:39/40). Kata ma'a juga dipergunakan pada beberapa ayat dalam Alquran yang bermakna fi yang artinya “pada" atau "di dalam" atau "termasuk di antara”:
wa tawaffanaa ma'al abraar = dan wafatkanlah kami "pada" atau "termasuk di antara" orang-orang yang baik. (Ali Imran 3:193/194)
fa ulaaika ma'al mu'miniin = dan mereka itu "termasuk di antara" atau "di dalam" golongan orang-orang yang beriman (An-Nisa 4:146/147).
Jika kata ma'a dalam kedua ayat di atas diartikan "beserta" atau "bersama", maka akan terasa ANEH.
Orang bengkok tidak mungkin meluruskan tafsir yang sudah LURUS.
TAFSIRNYA UDAH JELAS, KAMU GAK BACA YA :
Sebab turunnya ayat ini menurut riwayat At Tabari dan Ibnu Mardawaih dari ‘Aisyah ra. “Bahwa seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw dan berkata: “Ya Rasulullah sesungguhnya saya lebih mencintaimu dari diri saya dan anak saya. Apabila saya berada di rumah, saya selalu teringat padamu: sehingga saya tidak sabar dan terus datang untuk melihatmu. Dan apabila saya teringat tentang kematian saya dan kematianmu, maka tahulah (sadarlah) saya. bahwa engkau apabila masuk surga berada di tempat yang tinggi bersama-sama para Nabi, sedang saya apabila masuk surga, saya takut tidak akan melihatmu lagi. Mendengar itu Rasulullah diam tidak menjawab, dan kemudian turunlah ayat ini”.
Pada ayat ini Allah mengajak dan mendorong setiap orang, supaya taat kepada Nya dan kepada Rasul Nya dengan menjanjikan secara pasti. akan membalas ketaatan dengan pahala yang sangat besar, yaitu bukan saja sekadar masuk surga, tetapi akan ditempatkan bersama-sama dengan orang-orang yang paling tinggi derajatnya di sisi Tuhan, yaitu Nabi-nabi, para siddiqin, para syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan orang-orang yang saleh.
TAFSIR KAMU DARIMANA, MODAL MANGAP YA
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: MELURUSKAN TAFSIR QS 4:69 VERSI GHULAM AHMAD DARI INDIA
putramentari wrote:Kedunghalang wrote:putramentari wrote:Kedunghalang wrote:putramentari wrote:
Bagaimana elu mengartikan ayat-ayat dibawah ini:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
QS 2:153. Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99], sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوا وَّالَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ
QS 16:128. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.
وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ۖ وَاصْبِرُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
QS 8:46. Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
Apakah itu mau kita pahami “Allah” itu menjadi orang-orang yang bertaqwa?
Apakah itu mau kita pahami “Allah” itu termasuk orang-orang yang bertaqwa?
Apakah itu mau kita pahami “Orang-orang yang sabar” itu menjadiAllah?
Apakah itu mau kita pahami “Orang-orang yang sabar” itu termasuk Allah?Kata ma'a dalam ayat-ayat yang anda tampilkan itu memang artinya "beserta" atau "bersama", tetapi kata ma'a juga bisa berarti "termasuk di antara" khusus untuk An-Nisa 4:69/70 sehingga Nikmat Allah (nabi-nabi, shiddiq-shiddiq, syahid-syahid dan orang-orang shaleh) masih terbuka bagi umat Islam yang taat kepada Allah dan Nabi Muhammad saw. Jika kata ma'a hanya diartikan "bersama" atau "beserta" saja, maka umat Islam yang taat kepada Allah dan Nabi Muhammad saw tidak bisa termasuk "orang-orang shaleh", melainkan hanya "bersama" atau "beserta" orang-orang shaleh saja. ANEH BUKAN?
anda bilang : tetapi kata ma'a juga bisa berarti "termasuk di antara" khusus untuk An-Nisa 4:69/70
dasarnya apa ?????
berdasarkan ilmu alat atau gotak hgatuk terjemahanKata depan ma’a menunjukkan adanya dua orang atau lebih bersama pada suatu tempat atau pada satu saat, kedudukan, pangkat atau keadaan. Menurut Shaikh Abu'l Qasim Husain ibn Muhammad ar-RAghib dalam bukunya Al-Mufradat fi Ghara'ib-ul-Qur'an, kata ma'a mengandung arti "bantuan" seperti tercantum dalam kalimat innallaaha ma'a naa (At-Taubah 9:39/40). Kata ma'a juga dipergunakan pada beberapa ayat dalam Alquran yang bermakna fi yang artinya “pada" atau "di dalam" atau "termasuk di antara”:
wa tawaffanaa ma'al abraar = dan wafatkanlah kami "pada" atau "termasuk di antara" orang-orang yang baik. (Ali Imran 3:193/194)
fa ulaaika ma'al mu'miniin = dan mereka itu "termasuk di antara" atau "di dalam" golongan orang-orang yang beriman (An-Nisa 4:146/147).
Jika kata ma'a dalam kedua ayat di atas diartikan "beserta" atau "bersama", maka akan terasa ANEH.
Orang bengkok tidak mungkin meluruskan tafsir yang sudah LURUS.
TAFSIRNYA UDAH JELAS, KAMU GAK BACA YA :
Sebab turunnya ayat ini menurut riwayat At Tabari dan Ibnu Mardawaih dari ‘Aisyah ra. “Bahwa seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw dan berkata: “Ya Rasulullah sesungguhnya saya lebih mencintaimu dari diri saya dan anak saya. Apabila saya berada di rumah, saya selalu teringat padamu: sehingga saya tidak sabar dan terus datang untuk melihatmu. Dan apabila saya teringat tentang kematian saya dan kematianmu, maka tahulah (sadarlah) saya. bahwa engkau apabila masuk surga berada di tempat yang tinggi bersama-sama para Nabi, sedang saya apabila masuk surga, saya takut tidak akan melihatmu lagi. Mendengar itu Rasulullah diam tidak menjawab, dan kemudian turunlah ayat ini”.
Pada ayat ini Allah mengajak dan mendorong setiap orang, supaya taat kepada Nya dan kepada Rasul Nya dengan menjanjikan secara pasti. akan membalas ketaatan dengan pahala yang sangat besar, yaitu bukan saja sekadar masuk surga, tetapi akan ditempatkan bersama-sama dengan orang-orang yang paling tinggi derajatnya di sisi Tuhan, yaitu Nabi-nabi, para siddiqin, para syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan orang-orang yang saleh.
TAFSIR KAMU DARIMANA, MODAL MANGAP YA
NAAAAH, TERBUKTI SUDAH, PENDEKAR TAHU TIDAK MENGGUNAKAN KAIDAH NAHWU LAGI, TETAPI MENGGUNAKAN TAFSIR DAHULU KALA.
BERIKUT ADALAH TAFSIR QUR'AN BIL QUR'AN DAN KAMUS / LEXICAL (SHOROF).
Kata depan ma’a menunjukkan adanya dua orang atau lebih bersama pada suatu tempat atau pada satu saat, kedudukan, pangkat atau keadaan. Menurut Shaikh Abu'l Qasim Husain ibn Muhammad ar-Raghib dalam bukunya Al-Mufradat fi Ghara'ib-ul-Qur'an, kata ma'a mengandung arti "bantuan" seperti tercantum dalam kalimat innallaaha ma'a naa (At-Taubah 9:39/40). Kata ma'a juga dipergunakan pada beberapa ayat dalam Alquran yang bermakna fi yang artinya “pada" atau "di dalam" atau "termasuk di antara”:
wa tawaffanaa ma'al abraar = dan wafatkanlah kami "pada" atau "termasuk di antara" orang-orang yang baik. (Ali Imran 3:193/194)
fa ulaaika ma'al mu'miniin = dan mereka itu "termasuk di antara" atau "di dalam" golongan orang-orang yang beriman (An-Nisa 4:146/147).
Jika kata ma'a dalam kedua ayat di atas diartikan "beserta" atau "bersama", maka akan terasa ANEH.
Pendekar Tahu yang Bengkok tidak mungkin meluruskan tafsir yang sudah LURUS.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: MELURUSKAN TAFSIR QS 4:69 VERSI GHULAM AHMAD DARI INDIA
Kedunghalang wrote:
NAAAAH, TERBUKTI SUDAH, PENDEKAR TAHU TIDAK MENGGUNAKAN KAIDAH NAHWU LAGI, TETAPI MENGGUNAKAN TAFSIR DAHULU KALA.
Pendekar Tahu yang Bengkok tidak mungkin meluruskan tafsir yang sudah LURUS.
mod bangun!
keknya ada aturan maksimum size 18
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: MELURUSKAN TAFSIR QS 4:69 VERSI GHULAM AHMAD DARI INDIA
SEGOROWEDI wrote:Kedunghalang wrote:
NAAAAH, TERBUKTI SUDAH, PENDEKAR TAHU TIDAK MENGGUNAKAN KAIDAH NAHWU LAGI, TETAPI MENGGUNAKAN TAFSIR DAHULU KALA.
Pendekar Tahu yang Bengkok tidak mungkin meluruskan tafsir yang sudah LURUS.
mod bangun!
keknya ada aturan maksimum size 18
Gebrakan bagi orang SOMBONG & CONGKAK, tapi KOSONG-MELOMPONG.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: MELURUSKAN TAFSIR QS 4:69 VERSI GHULAM AHMAD DARI INDIA
diingatkan bukanya berterimakasih
malah makin KALAP
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: MELURUSKAN TAFSIR QS 4:69 VERSI GHULAM AHMAD DARI INDIA
SEGOROWEDI wrote:
diingatkan bukanya berterimakasih
malah makin KALAP
Thank you so much SEGO. Ingat Yesus bukan Tuhan, melainkan hanya Utusan Allah kepada Bani Israil saja. Aku juga beriman kepada Yesus hanya sebagai Utusan Allah kepada Bani Israil saja.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: MELURUSKAN TAFSIR QS 4:69 VERSI GHULAM AHMAD DARI INDIA
@ALL PENGIKUT ALIRAN SEMPALAN,
KHUSUS UNTUK TRIT AHMADIYAH YANG ANE BUAT , AGAR BISA MENAMBAH WAWASAN KITA BERSAMA
MAKA ANE HANYA MELAYANI KOMEN YANG DISERTAI PEMAHAMAN NAHWU SHOROF DAN MENGGUNAKAN HADIS YANG SHAHIH
JADI ARGUMEN NGEYEL MODAL MANGAP ATAU KELAS CURUT TIDAK DILAYANI.
THANKS.
KHUSUS UNTUK TRIT AHMADIYAH YANG ANE BUAT , AGAR BISA MENAMBAH WAWASAN KITA BERSAMA
MAKA ANE HANYA MELAYANI KOMEN YANG DISERTAI PEMAHAMAN NAHWU SHOROF DAN MENGGUNAKAN HADIS YANG SHAHIH
JADI ARGUMEN NGEYEL MODAL MANGAP ATAU KELAS CURUT TIDAK DILAYANI.
THANKS.
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: MELURUSKAN TAFSIR QS 4:69 VERSI GHULAM AHMAD DARI INDIA
Berapa banyak ayat suci Al Qur'an yang menanyakan: AFALAA TA'QILUUUUUUUN?
1. NUBUATAN DALAM HADITS YANG DIDUKUNG FIRMAN ALLAH DALAM AYAT SUCI AL QUR'AN DAN SUDAH TERGENAPI, MAKA HADITS ITU SHAHIH PADA PANDANGAN ALLAH DAN REALITAS.
2. ALIRAN SEMPALAN ADALAH SUATU KELOMPOK UMAT BERAGAMA YANG TIDAK MEMILIKI SEORANG PEMIMPIN YANG DIPILIH ALLAH. PARAMETERNYA ADALAH SUNNAH RASULULLAH SAW DAN SUNNAH KHULAFA-UR-RASYIDIN, KETIKA UMAT ISLAM SENANTIASA DIPIMPIN OLEH SEORANG KHALIFAH DENGAN KHILAFAT 'ALA MIN HAJJIN NUBUWWAH.
1. NUBUATAN DALAM HADITS YANG DIDUKUNG FIRMAN ALLAH DALAM AYAT SUCI AL QUR'AN DAN SUDAH TERGENAPI, MAKA HADITS ITU SHAHIH PADA PANDANGAN ALLAH DAN REALITAS.
2. ALIRAN SEMPALAN ADALAH SUATU KELOMPOK UMAT BERAGAMA YANG TIDAK MEMILIKI SEORANG PEMIMPIN YANG DIPILIH ALLAH. PARAMETERNYA ADALAH SUNNAH RASULULLAH SAW DAN SUNNAH KHULAFA-UR-RASYIDIN, KETIKA UMAT ISLAM SENANTIASA DIPIMPIN OLEH SEORANG KHALIFAH DENGAN KHILAFAT 'ALA MIN HAJJIN NUBUWWAH.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: MELURUSKAN TAFSIR QS 4:69 VERSI GHULAM AHMAD DARI INDIA
Kedunghalang wrote:SEGOROWEDI wrote:
diingatkan bukanya berterimakasih
malah makin KALAP
Thank you so much SEGO. Ingat Yesus bukan Tuhan, melainkan hanya Utusan Allah kepada Bani Israil saja. Aku juga beriman kepada Yesus hanya sebagai Utusan Allah kepada Bani Israil saja.
gak tulus..
buktinya langsung ngajak OOT
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: MELURUSKAN TAFSIR QS 4:69 VERSI GHULAM AHMAD DARI INDIA
SEGOROWEDI wrote:Kedunghalang wrote:SEGOROWEDI wrote:
diingatkan bukanya berterimakasih
malah makin KALAP
Thank you so much SEGO. Ingat Yesus bukan Tuhan, melainkan hanya Utusan Allah kepada Bani Israil saja. Aku juga beriman kepada Yesus hanya sebagai Utusan Allah kepada Bani Israil saja.
gak tulus..
buktinya langsung ngajak OOT
Memang Yesus bukan Tuhan, melainkan hanya Utusan Allah kepada Bani Israil saja. Aku juga beriman kepada Yesus hanya sebagai Utusan Allah kepada Bani Israil saja yang sudah wafat dan tidak akan kembali lagi ke dunia. Tetapi, The Promised Messiah sudah datang.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: MELURUSKAN TAFSIR QS 4:69 VERSI GHULAM AHMAD DARI INDIA
Kedunghalang wrote:Memang Yesus bukan Tuhan, melainkan hanya Utusan Allah kepada Bani Israil saja. Aku juga beriman kepada Yesus hanya sebagai Utusan Allah kepada Bani Israil saja yang sudah wafat dan tidak akan kembali lagi ke dunia. Tetapi, The Promised Messiah sudah datang.
OOT
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Halaman 1 dari 2 • 1, 2
Similar topics
» Mirza Ghulam sebagai duplikat syed ahmad khan
» mengenal ajaran mirza Ghulam Ahmad
» lampu aladiin dan mirza ghulam ahmad
» mirza ghulam ahmad yang diberkati
» persamaan mirza ghulam ahmad dengan yesus
» mengenal ajaran mirza Ghulam Ahmad
» lampu aladiin dan mirza ghulam ahmad
» mirza ghulam ahmad yang diberkati
» persamaan mirza ghulam ahmad dengan yesus
Halaman 1 dari 2
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik