Presiden & Wakil Presiden yang pantas untuk Indonesia

First topic message reminder :

Berangkat dari sini ;
http://www.laskarislam.com/t7954-rhoma-irama-capres-pkb-bagaimana-suara-muslim
Yang mana disini banyak muncul kandidat2 dari masing-masing netter.
Ada yang mengusung Bang Haji Rhoma, Pakde Sukarwo,jokowi, dll...dll
Buat saya pribadi saya lebih suka jika Republik tercinta di wakili sosok berintegritas tinggi, bebas dari korupsi, berakhlak yang baik, wabil khusus peduli kepada rakyat.

Dengan beberapa kriteria diatas saya kira pasangan-pasangan yang menjanjikan bisa disodorkan, yang penting bukan Akil Muhtar (RI-1)dan Ratu Atut sebagai RI-2.....bagaimana dengan nasib bangsa apabila kedua pasangan ini dipadukan...hancur luluh lantak..   

Saya lebih suka mendukung wak abu jadi RI-1 (naik pangkat dari presiden LI ke RI-1)....    daripada mereka berdua (AM & RA) (tak sudi ==>mirnawati mode on)......  

Kemudian disusul trit yang dibawa wak abu yang ini ;
http://www.laskarislam.com/t8205-dana-siluman-parpol-wal-calegfantastis
Dimana disini dikupas dan disodorkan data mengenai dana siluman untuk parpol yang bejibun minta ampun...duit siapakah yang dipake buat parpol tsb....?

Dari dua paparan diatas, saya ajak saudara sekalian untuk berpartisipasi kira-kira siapakah calon yang pantas tentunya sesuai dengan kriteria2 diatas?

Mohon maaf jika ada kata2  yang menyinggung, kesempurnaan hanyalah milikNya.
Apalah artinya saya hanya Newbie disini.... 

Sok silahkeun...usung calonnya masing2....!

Saya coba belain Jokowi ya sebagai Gub DKI

    

The.Barnabas wrote:Maaf mas endik yang terhormat, bus way itu sudah ada sebelum si Joko berkuasa di jakarta..jadi itu bus way bukan idenya si Joko...

Penilain peribadi saya cuma aneh, dengan si joko..

inget yang membesarkan si Joko seluruh media cetak dan tv saat si joko meresmikan mobil SMK,,lah sekarang gimana kabarnya itu mobil

tentang mobil esemka ya ...

tempo wrote:http://www.tempo.co/read/news/2013/09/21/090515429/Apa-Kabar-Mobil-Esemka-Ini-Kata-Jokowi

Ia mencontohkan, ketika mempersiapkan mobil Esemka. Mobil rakitan yang pernah coba dirintis di Solo saat ia masih menjadi wali kota itu pun kandas sebagai alternatif mobil nasional. Ia menyatakan bidang industri apa pun, pemerintah tetap kuncinya. Apa industri itu bisa berkuasa di rumah sendiri. "Padahal (Esemka) itu kami siapkan lima tahun. Uji emisi sudah lolos semua. PT (Persoroan Terbatas) juga sudah siap. Tapi enggak ada support pemerintah, jadi ya...," katanya.

Mungkin karena janji Jokowi pada DKI itulah (terkait mobil esemka salah satunya) ... makanya dia ngajukan jadi pilpres
Kalau dia presiden ... akan dengan mudah mobil lokal masuk jadi industri nasional ....

    

The.Barnabas wrote:dulu saya bangga dengan si joko saat beliau punya rasa nasionalisme,,ta kira..

saya berfikir akan banyak blue print dki yang akan di rubah si joko termasuk pengadaan mobil2 angkutan jakarta yang nantinya akan dibuat oleh anak negri..

tapi kerinduan hanya tinggal kerinduan,,
mimpi tinggal mimpi..kenyataan ya pahit.

tergantung .... kalau suatu hasil baru bisa dicapai jika melalui proses hingga tahunan bahkan puluhan tahun
dan baru 1 atau 2 thn kita sudah bermimpi untuk mendapatkan hasilnya ... memang jadinya sebuah kenyataan yang pahit

The.Barnabas wrote:wis ada lagi yang hebat...saat si joko mengembalikan gitar listrik k KPK,,wis hebat sekali ini joko...melaporkan pemberian hadiah..

dan yang lebih hebat saat bus2 rekondisi dateng,,dan beliau yang terhormat juga katanya mencium bau aroma korup,,

tapi ko malah ga ada laporan k KPK ?

coba bawa sini laporan BPKP nya dulu terkait pengadaan busway itu ...
sudah ada laporan dari BPKP atau belum ??  

yang blum bikin laporan BPKP ... kok Jokowi yang di protes

Ibaratnya gini

LI akan melakukan pengadaan klinik gigi
Mbah Abu selaku pemimpin meminta saya (dee-nee) selaku auditor untuk mencatat kluar masuk uang dalam pengadaan klinik gigi itu
Mbah Abu lalu minta bung MM untuk melaksanakan kegiatan itu ...

Ternyata klinik gigi nya malah jadi klinik mata .... Mbah Abu marah ... Mbah Abu memecat bung MM
Lalu coach Sagi selaku KPK nunggu mbah abu bikin laporan kasus korupsi terkait pengadaan klinik gigi ini (untuk dicari dimana letak korupsinya)

Mbah Abu bilang ... gimana saya bisa lapor wong dee-nee juga ga kasih laporan ke saya ....
Mbah Abu menambahkan ... selaku pemimpin dia seharusnya tidak melangkahi dee-nee (itu namanya ga sopan dan Mbah Abu harus berpegang pada data apa ketika melapor ke coach Sagi ?? .... wong datanya ada di dee-nee semua kok)

Jadi ... mbah Abu tunggu hasil dari dee-nee .... Mbah Abu juga tidak bisa asal lapor kasus korupsi tanpa bukti
Mbah Abu ga bisa asal nuduh bung MM sebagai biang kerok nya ... semua tetap tunggu dee-nee kasih laporan keuangan

Jadi ... sudahkan dee-nee melapor ?? sudahkan BPKP melapor ??
coba di check beritanya ...

The.Barnabas wrote:
Mau Si Bowo, si Rijal, Si Joko,,

negri ini ga akan berubah, wong mereka semua di besarkan dalam ling kungan NKRI ( Negera Koruptor Republik Indonesia )

lalu anda maunya gimana ?? marah2 sendirian dipojokan ... tanpa bisa berbuat apa2 ??? kan ga bisa juga toh ...
Padahal kalau anda mau sedikit membuka mata .... mayoritas rakyat di negara ini masih punya optimisme ... masih punya  harapan  
dan faktanya banyak dari mereka yang bisa berhasil dengan kondisi negara seperti ini  

pesimis atau optimis ... semua tergantung dari bagaimana kita bersyukur dan berikhtiar

keep juang
    

The.Barnabas wrote:
lah kalo Bela-belain mereka bilang mereka jujur amanah..atas dasar apa? wong jadi pegawai negri dasar aja harus sodok sana sini..atau ga ente bawaanya siapa ?

ga juga ... ada juga pegawai negeri yang jujur ...
anda sudah punya data blum tentang audit keuangan setiap PNS di Indonesia ??
hati2 fitnah ...

The.Barnabas wrote:berani beraninya mau jadi bagian NKRI

  

menjadi bagian NKRI bukan permintaan manusia ... itu kehendak Allah
karena kita juga tidak bisa minta untuk lahir di negara suka2 kita
dan negara yang seperti ini itulah pemberian Allah pada kita ...
tinggal bagaimana sikap kita terkait pemberian tersebut

btw ... saya pernah dengar satu quote yang menurut saya lumayan bagus

"Satu2nya musuh dari semua pemerintahan di dunia ini adalah rakyat mereka sendiri"

Artinya: tidak ada satu pemerintahanpun yang sanggup 100% menyenangkan hati rakyatnya
Moralnya: untuk jadi bagian negara ini bukan dengan cara melihat pemimpinnya ... tapi melihat diri kita sendiri

(bukan saya yang ngomong ya, saya cuma nyontek, hehehehehe)

  

The.Barnabas wrote:Jadi Inget, dulu ane punya temen yang menggangap SBY adalah satrio piningit ..sekarang dia anggap SBY gurita..

dan kawan ane itu sekarang anggap Joko satria baja hitam,,ga tau 5 tahun ke depan dia anggap si joko apa...

  

dalam Islam ... manusia selalu dilarang untuk terlalu fanatik hingga menganggap 1 figure sudah pasti tanpa cela
terlalu percaya 100% pada manusia (pemimpin) artinya kita harus siap kecewa ... karena manusia tidak 100% sempurna

Tapi walaupun tidak ada manusia (pemimpin) yang sempurna ... bukan artinya kita harus pesimis toh ...

    

Btw ... kalau balik ke pilpres

Untuk menuju pilpres sih kayanya Jokowi (PDIP) yang paling cincai bajay disini ... presidential threshold mereka sudah tercapai dengan bergabungnya nasdem tanpa syarat

Jadi ... dalam hal ini PDIP/Jokowi tinggal cari wapres ... dan kalau lihat pro nya Jokowi yang saya tulis sebelumnya ... dia sedang cari figure wapres yang mumpuni ...

setuju dengan coach sagi .. baiknya wapres adalah yang ngerti hukum ...
dan Jokowi juga bilang seperti itu ... mungkin dalam hatinya dia mau Mahfud MD ... dan kalau nonton mata najwa sepertinya Mahfud juga udah maunya sama Jokowi ...

Tapi kan bertemunya dua sejoli ini tetap semua tergantung orang tua masing2 (PDIP n PKB) ... masa mereka mau back street ??

    


Lalu ... tinggal dilihat yang lain ... kalau partai lain, karena blum cukup presidential threshold nya ... ya masih saling main mata n lirik2an dulu ...

Golkar mungkin maju dengan ARB bersama hanura dan pkpi
Demokrat mungkin maju dengan calon mereka bersama pan, pks, ppp
Gerindra mungkin maju dengan Prabowo bersama pkb dan pbb
atau akan ada poros tengah ??

Ga tau lah ... semua masih bisa terjadi ... tapi yang pasti memang cuma PDIP Nasdem yang udah jadi dan lolos presidential threshold.

Nanti ... setelah ketauan hasil pilpres ... baru parlemen sibuk ngatur2 siapa yang koalisi dan siapa yang oposisi

(udah kaya ngomongin strategi bola ... ketularan mbah abu nih)

   

Saya coba belain Prabowo ya sebagai seorang Militer

    

abu hanan wrote:satu point dulu..
sisi positif jokowi dan prabowo,meskipun kita percaya,tetap tidak mampu menjamin mimpi indah menjadi nyata..
kita gak tau siapa di belakang prabowo..eks militer yang punya basis dukungan dari militer..artinya pendekatan represif akan dapat diamalkan prabowo secara mudah..atas nama stabilitas,maka LI dinyatakan haram,LI adalah underbouw dari ormas islam yang fanatik bla bla

atas nama stabilitas maka LI dinyatakan haram ya ...
harus jelas dulu apa yang sudah dilakukan LI ??
siapa tau memang LI dianggap sudah mengganggu stabilitas nasional ...  

semua orang tentu punya pendapat masing2 terkait LI .... ada yang bilang LI forum Islam fanatik (conservative) ... ada yang bilang LI forum Islam moderat

Otoriter adalah sifat militer ... artinya kepemimpinan berada dibawah satu kepala (dan si satu kepala ini punya hak untuk menentukan posisi LI)
otoriter ini juga lah yang ditolak dalam demokrasi ... kalau dibalik ... artinya memang tidak ada demokrasi atau HAM dalam sistem militer

Disisi lain ... lalu bagaimana menurut ormas2 seperti HTI ... mereka juga menolak demokrasi dan HAM karena dianggap produk kafir bukan ???
Jadi ... seandainya militer merasa LI sama dengan HTI >>> apa masalahnya berikap tidak demokratis pada kelompok yang juga tidak menyukai  demokrasi itu sendiri ...

di satu pihak ... demokrasi adalah system politik yang sudah di setujui mayoritas elemen bangsa ... kalau ada yang nolak kan artinya bisa mengganggu stabilitas nasional

yang kaya2 gini kan jatuhnya jadi siapa yang lebih kuat ... HTI atau TNI ??

HTI menganggap demokrasi adalah produk kafir
TNI yang tidak peduli demokrasi pun menganggap HTI mengancam stabilitas bangsa

Kalau sudah adu kuat .... lalu dimana letak kesalahan Prabowo sebagai seorang presiden yang militer ??

 

abu hanan wrote:sejarah menunjukkan bahwa muslim (melalui parpol) dirangkul untuk dihabisi ]dan suryadharma ali menjadi pelopor untuk dihabisi prabowo.

Bold : ya kok mau dibodoh2in seperti itu ... (dirangkul untuk dihabisi)
wong partainya aja seneng dirangkul2 ... kenapa prabowo yang di salahin ??

hihihihihihihihihi

abu hanan wrote:kepercayaan terhadap prabowo harus dihadapkan pada sejarah..
apakah kita mengampuni sejarah atow gagalkan prabowo sebagai presiden?ini suatu pilihan..

tidak ada yang harus diampuni bila prabowo sendiri punya bantahan bahwa dia tidak bersalah dalam sejarah manapun

    

catatan: terkait pilpres ... di forum ini saya netral ya ... bukan plin plan ...
saya cuma mau sharing bahwa baik dan buruk nya dua figure ini .... semua jatuhnya 50-50 ... baliknya ke kita lagi ... siapa yang lebih dipercaya ... atau kembali ke golput

Saya hanya ingin meminta pendapat neter LI mengenai berita ini.

Heboh! Jokowi Tak Bisa Wudhu?

Calon Presiden dari partai PDIP, Joko Widodo alias Jokowi dikabarkan tak bisa berwudhu dengan sempurna. Lalu, apa hubungannya dengan kemampuan leadershipnya?

Heboh soal Jokowi yang tak bisa berwudhu dengan sempurna itu, merebak di jejaring media sosial termasuk SMS dan BBM. Semua merujuk pada tayangan berita TVOne, Sabtu (15/9) sore yang menayangkan saat Jokowi berwudhu untuk menunaikan shalat Jumat di sebuah masjid di Menteng Dalam, Jakarta Pusat.
http://warungkopi.okezone.com/showthread.php?175199-Heboh!-Jokowi-Tak-Bisa-Wudhu

salah satu sumber lainnya juga membicarakan hla yang sama

http://www.itoday.co.id/politik/taruna-muslim-salah-berwudhu-bukti-jokowi-jarang-shalat

Saya agak bertanya-tanya apakah benar joko widodo tidak bisa berwudhu.
akan tetapi sebagai seorang muslim. kita tidak bisa menerima berita begitu saja bukan. Akan tetapi ada hal lain yang juga membuat saya kemabli bertanya-tanya. setelah tidak segaja membaca blog ini

ini beritanya

“Nama aslinya itu Handoko Joko Widodo mas,” jawabnya saat saya ingin konfirmasi kebenaran isu tersebut. “Setahu saya, beliau itu mualaf,” ujarnya lagi. “Saya kurang tahu persis, apakah beliau sudah pergi haji atau belum. Saya juga kurang tahu apakah mualaf itu karena politik atau tidak,” sergahnya ketika saya tanya apakah benar hijrahnya Jokowi memeluk Islam disebabkan karena faktor politik atau tidak. Informasi ini saya gali ketika tengah berlibur ke Solo. Sebagian profil H. Joko Widodo mungkin sudah dapat dibaca di media-media mainstream. Hanya saja, saya ingin melihatnya dari perspektif yang berbeda. Sederhananya, bila inisial H merupakan Haji, dapatkah Jokowi membeberkan kepada konstituennya/pendukungnya/simpatisannya kapan beliau berangkat ke Mekkah? http://radennuh.org/2014/02/07/siapa-sesungguhnya-handoko-joko-widodo-jokowi/

Jika di kaitkan antara berita beliau ( jokowi ) tidak bisa berwudhu dengan berita baru mualafnya. hal ini bisa jadi.

Jika jokowi mualaf, kapan kira2 beliau mualaf, dan karena apa??

Sampai saat ini, saya berusaha mencari kebenaran mengenai berita ini. apa ada masukan??

Wow, Bus Transjakarta dan BKTB yang Diimpor Jokowi dari China ternyata Bekas

Jakarta (SI Online) - Pencitraan Jokowi-Ahok sedikit demi sedikit terbongkar. Setelah beberapa waktu lalu berbangga-bangga dengan mendatangkan puluhan bus Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) baru dari China, kini mereka merasakan getahnya.

Apa sebab?. Ternyata bus yang mereka datangkan bus bekas. Itupun dibeli dengan harga yang jauh lebih mahal dibandingkan dengan bus sejenis dari merek lain yang lebih berkualitas.

Setidaknya ada lima transjakarta articulated bus (gandeng) dan delapan BKTB yang diduga bekas. Bus transjakarta jenis bus gandeng dengan nomor B 7146 IX dan nomor seri bus AK5200, misalnya, beberapa komponennya tampak tidak seperti baru. Tabung oli power steering dan turbo sensor berkarat, indikator air cleaner berada di batas kuning-merah (tidak layak), pulley terbuka sehingga gemuk bocor, tabung knalpot berkarat, water coolant bocor (mesin masih hidup), kompresor AC berjamur, kabel otomatis spion terpasang tak rapi, rangka kendaraan berkarat, dan lain-lain.

Bus yang lain kondisinya juga hampir serupa. Misalnya bus dengan nomor polisi B 7144 IX dan nomor seri bus AK5100. Beberapa komponen ada yang sudah berkarat seperti tabung oli power steering, engine mounting, pulley mesin, dan saluran pengisap udara. Lalu fanbelt AC kendur, bahkan fanbelt mesin yang seharusnya dua, hanya ada satu, kompresor AC berjamur, pulley AC berkarat, hidrolik panel pintu kanan rusak, air radiator bocor, dan kerusakan lain.

Bahkan di bus nomor B 7164 IX dan nomor seri AK5205, CCTV tidak menyala, LCD dalam bus rusak, dan pintu belakang kiri tidak dapat menutup normal.

Kondisi serupa juga terjadi pada BKTB. Misalnya, BKTB bernomor polisi B 77241 IV, instrumen dashboard tidak dibaut, kaca spion retak, tutup panel spidometer kendur, karet penutup persneling terlepas, dan wiring electrical menempel di-manifold.

Lalu BKTB bernomor polisi B 7840 IV, kepala aki mengalami pengapuran, serumbung roda belakang berkarat, dan karet penutup pintu tidak tertutup seluruhnya. Dari delapan unit BKTB yang ada di dalam foto tersebut, satu bus diketahui belum memiliki pelat nomor polisi dan satu lagi memakai pelat kendaraan provit.

Terciprat air laut?

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono membenarkan ada kerusakan beberapa komponen bus Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) yang baru diluncurkan beberapa waktu lalu di Jakarta.

Pristono menegaskan, kerusakan itu terjadi saat proses 'shiping' atau pengapalan dari China ke Indonesia. Seharusnya, bus-bus itu datang ke Jakarta awal Desember 2013, namun lantaran cuaca buruk, kapal baru dapat merapat akhir Desember 2013. "Jadi selama perjalanan, air laut terciprat-ciprat ke bus itu dan pada akhirnya menimbulkan karat di beberapa bagian," ujarnya.

Ahok bak koboi

Menanggapi persoalan ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Komisi Pemberantasan Korupsi, Kejaksaan, dan Kepolisian akan turun tangan menyelidiki penyebab berkaratnya sebagian bus yang baru dibeli oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ahok bergaya seperti koboi, bahkan terkesan cuci tangan dan menyalahkan bawahannya.

Menurut Ahok, semua perusahaan pemasok, Dinas Perhubungan DKI, maupun agen tunggal pemegang merek (ATPM) harus diperiksa untuk mengetahui letak kesalahan pada pengadaan bus tersebut.

Ahok beralasan, ia telah berulang kali berpesan kepada Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono untuk membeli bus dengan mutu terbaik. ia mengklaim teah memberikan contoh pengadaan lima bus tingkat untuk wisata. Basuki menginginkan bus tingkat wisata seperti bus tingkat yang beroperasi di Singapura. Bus itu juga telah teruji selama puluhan tahun.

"Kenapa tiba-tiba datang dan beli merek China? Kan aneh, merek itu tidak setara dengan Mercedes-Benz, Scania, dan Volvo," kata Ahok berlagak tidak tahu menahu.

Kena Tipu?

Atas skandal bus bekas ini, pengamat transportasi Instran, Darmaningtyas menyayangkan mengapa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak teliti soal komponen bus Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) baru yang dilaporkan rusak. "Itu berarti perusahaan China yang menipu Pemprov DKI," ujarnya.

Darmaningtyas malah menduga bahwa bus-bus tersebut bisa jadi merupakan stok lama, hanya bodi dan bagian yang nampak dipermak sedemikian rupa agar terlihat baru. Sementara, komponen mesin tak diganti.

Sementara Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta Azas Tigor Nainggolan mengatakan, pengadaan bus Transjakarta dan BKTB baru oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah menimbulkan keanehan sejak awal. Hal itu karena harga busnya yang tergolong mahal.

Menurutnya, sangat aneh jika harga bus buatan China bisa lebih mahal dari bus buatan Jepang dan Jerman. Ia pun membandingan bus kota terintegrasi busway (BKTB) milik Pemprov DKI dengan kopaja AC.

"Bus sedang (BKTB) dibeli dengan harga Rp 650 juta per unit. Sementara kopaja AC yang merek-nya Toyota harganya Rp 450 juta. Jadi, masa lebih mahal bus China? Itu juga langsung berkarat," kata Azas.

"Bus gandeng harganya Rp 3,7 miliar. Saya baru pulang dari Jerman, jadi ada bus baru dari Daimler yang solarnya sudah Euro V, hibrid, dan yang jelas kualitasnya lebih bagus. Itu harganya Rp 3,2 miliar," tambahnya.

Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana juga menyampaikan keprihatinannya atas kondisi bus-bus yang dibeli dengan menggunakan APBD tersebut. Menurutnya, seharusnya Dinas Perhubungan dan Inspektorat Daerah melakukan pemeriksaan lebih rinci saat serah terima dari kontraktor.

"Double prihatin kita, karena selain lebih mahal, kualitasnya juga buruk. Bus-bus dari Jepang juga ada proses pengapalan, tapi kualitasnya tidak seperti ini," ujar anggota Komisi B ini.

EHAN wrote:Saya hanya ingin meminta pendapat neter LI mengenai berita ini.

Heboh! Jokowi Tak Bisa Wudhu?

   Calon Presiden dari partai PDIP, Joko Widodo alias Jokowi dikabarkan tak bisa berwudhu dengan sempurna. Lalu, apa hubungannya dengan kemampuan leadershipnya?

   Heboh soal Jokowi yang tak bisa berwudhu dengan sempurna itu, merebak di jejaring media sosial termasuk SMS dan BBM. Semua merujuk pada tayangan berita TVOne, Sabtu (15/9) sore yang menayangkan saat Jokowi berwudhu untuk menunaikan shalat Jumat di sebuah masjid di Menteng Dalam, Jakarta Pusat.
http://warungkopi.okezone.com/showthread.php?175199-Heboh!-Jokowi-Tak-Bisa-Wudhu

salah satu sumber lainnya juga membicarakan hla yang sama

http://www.itoday.co.id/politik/taruna-muslim-salah-berwudhu-bukti-jokowi-jarang-shalat

Saya agak bertanya-tanya apakah benar joko widodo tidak bisa berwudhu.
akan tetapi sebagai seorang muslim. kita tidak bisa menerima berita begitu saja bukan. Akan tetapi ada hal lain yang juga membuat saya kemabli bertanya-tanya. setelah tidak segaja membaca blog ini

ini beritanya

“Nama aslinya itu Handoko Joko Widodo mas,” jawabnya saat saya ingin konfirmasi kebenaran isu tersebut. “Setahu saya, beliau itu mualaf,” ujarnya lagi. “Saya kurang tahu persis, apakah beliau sudah pergi haji atau belum. Saya juga kurang tahu apakah mualaf itu karena politik atau tidak,” sergahnya ketika saya tanya apakah benar hijrahnya Jokowi memeluk Islam disebabkan karena faktor politik atau tidak. Informasi ini saya gali ketika tengah berlibur ke Solo. Sebagian profil H. Joko Widodo mungkin sudah dapat dibaca di media-media mainstream. Hanya saja, saya ingin melihatnya dari perspektif yang berbeda. Sederhananya, bila inisial H merupakan Haji, dapatkah Jokowi membeberkan kepada konstituennya/pendukungnya/simpatisannya kapan beliau berangkat ke Mekkah? http://radennuh.org/2014/02/07/siapa-sesungguhnya-handoko-joko-widodo-jokowi/

Jika di kaitkan antara berita beliau ( jokowi ) tidak bisa berwudhu dengan berita baru mualafnya. hal ini bisa jadi.

Jika jokowi mualaf, kapan kira2 beliau mualaf, dan karena apa??

Sampai saat ini, saya berusaha mencari kebenaran mengenai berita ini. apa ada masukan??

saya baca link nya ada yang dari @TrioMacan2000 ya

dari jaman SBY sampai ke Anies sampai ke LHI ...
@TrioMacan2000 kadang beritanya memang jatuhnya 50-50 ...

Sampai sekarang ... bila saya baca berita/kabar/rumor atau apapun namanya ...
kalau saya memang tertarik dengan berita tersebut .... selain mencari info lain untuk membenarkan berita tersebut ... biasanya saya juga cari antitesa nya .... (bukan karena ga percaya berita tersebut ... tapi hanya untuk mencegah pikiran saya jadi ga netral ... jadi saya cari 50-50 nya)

Mungkin bung EHAN perlu juga cari berita tentang @TrioMacan2000 dan bagaimana pendapat orang tentang twit ini sekarang

Saya ga mengatakan @TrioMacan2000 sudah pasti salah atau sudah pasti benar ...
Tapi menurut saya ... semua berita karena asalnya dari manusia ... pasti ada bias/tidak seimbang nya ... pasti ada benar dan salahnya

 

lalu ... OOT sedikit (ga ada hubungannya dengan post bung EHAN)

terkait semua berita tentang Jokowi ... mungkin disambung dengan kalimat saya sebelumnya (post #116) >>

dee-nee wrote:"dan banyak lagi rumor lain - lanjut lagi nanti di (*)"

saya ga teruskan ( * ) karena saya sendiri juga bingung penting atau tidak untuk diteruskan

bila sebelumnya media selalu menaik2an Jokowi hingga kita lihatnya "too good to be true" ...
sekarang terlalu banyak borok yang keluar terkait Jokowi ... sampai saya sendiri mikir kok jadi "too bad to be true" ...

semua 50-50 ... dan saya pribadi menolak untuk percaya 100% pada berita apapun (menaikkan ataupun menjatuhkan)

Maksudnya ....
diberi berita buruk tentang figure presiden manapun >>> saya bisa membela dia
diberi berita baik tentang figure presiden manapun >>> saya juga bisa tunjukkan sisi negatif nya

Tapi yang bold ini memang jadinya ga penting ... karena toh baliknya juga pendapat pribadi ... ujung2nya cuma jadi debat kusir .... hehehehehe

dee-nee wrote:

EHAN wrote:Saya hanya ingin meminta pendapat neter LI mengenai berita ini.

Heboh! Jokowi Tak Bisa Wudhu?

   Calon Presiden dari partai PDIP, Joko Widodo alias Jokowi dikabarkan tak bisa berwudhu dengan sempurna. Lalu, apa hubungannya dengan kemampuan leadershipnya?

   Heboh soal Jokowi yang tak bisa berwudhu dengan sempurna itu, merebak di jejaring media sosial termasuk SMS dan BBM. Semua merujuk pada tayangan berita TVOne, Sabtu (15/9) sore yang menayangkan saat Jokowi berwudhu untuk menunaikan shalat Jumat di sebuah masjid di Menteng Dalam, Jakarta Pusat.
http://warungkopi.okezone.com/showthread.php?175199-Heboh!-Jokowi-Tak-Bisa-Wudhu

salah satu sumber lainnya juga membicarakan hla yang sama

http://www.itoday.co.id/politik/taruna-muslim-salah-berwudhu-bukti-jokowi-jarang-shalat

Saya agak bertanya-tanya apakah benar joko widodo tidak bisa berwudhu.
akan tetapi sebagai seorang muslim. kita tidak bisa menerima berita begitu saja bukan. Akan tetapi ada hal lain yang juga membuat saya kemabli bertanya-tanya. setelah tidak segaja membaca blog ini

ini beritanya

“Nama aslinya itu Handoko Joko Widodo mas,” jawabnya saat saya ingin konfirmasi kebenaran isu tersebut. “Setahu saya, beliau itu mualaf,” ujarnya lagi. “Saya kurang tahu persis, apakah beliau sudah pergi haji atau belum. Saya juga kurang tahu apakah mualaf itu karena politik atau tidak,” sergahnya ketika saya tanya apakah benar hijrahnya Jokowi memeluk Islam disebabkan karena faktor politik atau tidak. Informasi ini saya gali ketika tengah berlibur ke Solo. Sebagian profil H. Joko Widodo mungkin sudah dapat dibaca di media-media mainstream. Hanya saja, saya ingin melihatnya dari perspektif yang berbeda. Sederhananya, bila inisial H merupakan Haji, dapatkah Jokowi membeberkan kepada konstituennya/pendukungnya/simpatisannya kapan beliau berangkat ke Mekkah? http://radennuh.org/2014/02/07/siapa-sesungguhnya-handoko-joko-widodo-jokowi/

Jika di kaitkan antara berita beliau ( jokowi ) tidak bisa berwudhu dengan berita baru mualafnya. hal ini bisa jadi.

Jika jokowi mualaf, kapan kira2 beliau mualaf, dan karena apa??

Sampai saat ini, saya berusaha mencari kebenaran mengenai berita ini. apa ada masukan??

saya baca link nya ada yang dari @TrioMacan2000 ya

dari jaman SBY sampai ke Anies sampai ke LHI ...
@TrioMacan2000 kadang beritanya memang jatuhnya 50-50 ...

Sampai sekarang ... bila saya baca berita/kabar/rumor atau apapun namanya ...
kalau saya memang tertarik dengan berita tersebut .... selain mencari info lain untuk membenarkan berita tersebut ... biasanya saya juga cari antitesa nya .... (bukan karena ga percaya berita tersebut ... tapi hanya untuk mencegah pikiran saya jadi ga netral ... jadi saya cari 50-50 nya)

Mungkin bung EHAN perlu juga cari berita tentang @TrioMacan2000 dan bagaimana pendapat orang tentang twit ini sekarang

Saya ga mengatakan @TrioMacan2000 sudah pasti salah atau sudah pasti benar ...
Tapi menurut saya ... semua berita karena asalnya dari manusia ... pasti ada bias/tidak seimbang nya ... pasti ada benar dan salahnya

 

lalu ... terkait semua berita tentang Jokowi ... mungkin disambung dengan kalimat saya sebelumnya (post #116) >>

dee-nee wrote:"dan banyak lagi rumor lain - lanjut lagi nanti di (*)"

saya ga teruskan ( * ) karena saya sendiri juga bingung penting atau tidak untuk diteruskan
bila sebelumnya media selalu menaik2an Jokowi hingga kita lihatnya "too good to be true" ...
sekarang terlalu banyak borok yang keluar terkait Jokowi ... sampai saya sendiri mikir kok jadi "too bad to be true" ...

semua 50-50 ... dan saya pribadi menolak untuk percaya 100% pada berita apapun (menaikkan ataupun menjatuhkan)
Maksudnya ....
diberi berita buruk tentang figure presiden manapun >>> saya bisa membela dia
diberi berita baik tentang figure presiden manapun >>> saya juga bisa tunjukkan sisi negatif nya

Yaitu mba denee, saya mau mendengar pendapat neter di sini,
Dulu saya berpikir, " mereka ini terlalu menyanjung jokowi dan mengharap terlalu tinggi, bagaimana jika suatu saat jokowi gagal dan tidak sesuai harapan. apakah masih menyanjung"

Jujur saya ada sedikit kekecewaan kepada jokowi, saat ia pergi ke blitar pas jam dinas. seperti tidak ada hari libur.

EHAN wrote:
Yaitu mba denee, saya mau mendengar pendapat neter di sini,
Dulu saya berpikir, " mereka ini terlalu menyanjung jokowi dan mengharap terlalu tinggi, bagaimana jika suatu saat jokowi gagal dan tidak sesuai harapan. apakah masih menyanjung"

Jujur saya ada sedikit kekecewaan kepada jokowi, saat ia pergi ke blitar pas jam dinas. seperti tidak ada hari libur.

Iya sih Han ... yang begini2 juga yang buat saya maju mundur antara setuju ga setuju Jokowi nyapres (udah kaya warkop maju kena mundur kena ... hihihiihihihi).

Misalnya mengenai Blitar .... pembela Jokowi akan bilang ... toh kerjaan di DKI ga terbengkalai ... apa sih bedanya ada di Jakarta atau ke Blitar kalau semua management bisa di monitor atau di urus via telpon atau internet

Disatu pihak saya bayangkan ... Jokowi adalah seorang pengusaha ... bidangnya ekspor impor ... seandainya dia harus jualan meja ke singapore ... kan bukan artinya bisnis dia di Solo jadi terbengkalai ... komunikasi dan manajemen tetap jalan ... (gitulah misalnya)

Tapi dipihak lain saya juga mikir ... dari segi etika memang ngawur karena Jokowi keluyuran waktu jam kerja .... apalagi tidak ada kaitannya dengan fungsi dia sebagai gubernur DKI ....

---------------------------------------

Lalu khusus tentang issue SARA (jujur saya coba untuk ga mau terlalu ngurusin yang beginian)

Misalnya tentang Jokowi mualaf ... kalau saya mungkin akan cari info dari orang2 terdekat dia (keluarganya mungkin) ... bisa juga dia mualaf ... tapi kalau liat ibunya juga sholat dan bapaknya udah ga ada ... trus gimana dong nyari buktinya

>>> mungkin bisa dilihat makam bapak Jokowi apakah makam Islam atau non-Islam (itupun kalau memang penasaran banget)  

atau mengenai Jokowi salah wudhu .... mungkin saya akan tanya ke penulis berita .... berapa kali dia lihat Jokowi sholat selama hidup Jokowi ... berapa persen dia yakin baik tidak nya niatan Jokowi ketika mengambil air wudhu ...

yang kaya gini2 kan jadinya terlalu masuk ke masalah pribadi antara Allah dan manusia (menurut saya loh ya)

walaupun saya setuju ... kualitas keimanan seseorang akan jadi refleksi kepemimpinan dia .... tapi saya bingung juga nyari itung2annya untuk bisa menilai keimanan seseorang ...

Maksudnya .... ya apa iya orang yang sudah 10 kali khatam Quran sudah pasti kebal terhadap korupsi ... atau ... ya apa iya bila Jokowi terkenal sebagai muslim yang moderat maka sudah pasti dia melanggar nilai2 Islam itu sendiri ....

semua tetap bisa ya bisa tidak (50-50) ... tapi yang bahaya adalah bila kemudian pikiran kita jadi 100% (padahal masih 50-50) ... karena bisa berakibat fitnah atau bahkan pengkultusan (menurut saya loh ya)

berikut adalah pendapat pembela Jokowi (mungkin) : http://politik.kompasiana.com/2012/08/03/menguji-level-keislaman-pemilih-jokowi-ahok-476477.html

Ya terus terang saya lama2 bosen juga dengan issue2 SARA kalau sudah berkaitan dengan Jokohok ... karena yang namanya politik ... dari kawan bisa jadi lawan ... lawan bisa jadi kawan ....

Dan baik kawan ataupun lawan .... mereka berdua ini selalu punya akses untuk menyerbu internet dengan berita apapun yang baik untuk kepentingan mereka ....

--------------------------------------------------------

Lalu terkait busway dan KPK misalnya ... seperti yang ditulis bung Barnabas ...
Indikasi korupsi di pengadaan busway .... jelas ada ... saya ga pungkiri itu ...
Tapi pembelaan Jokowi terkait laporan BPKP menurut saya juga benar ....

Bisa saja Jokowi lapor KPK tanpa harus tunggu laporan BPKP .... tapi berapa persen kita bisa yakin KPK ga stuck ngusut kasus ini ??
Karena ternyata ... ketika walikota Risma lapor kasus KBS ke KPK (tanpa bukti2 yang mumpuni) ... sekarang kasus itu juga blum tuntas

Jadi kemungkinannya ada dua ... bisa juga Jokowi ga lapor karena dia terlibat ... atau karena dia memang harus ikuti prosedur

apalagi kalau baca artikel dari bung Barnabas ... pembelaan Ahok ... kasus busway adalah kasus penipuan ... pemrov DKI ditipu dengan membeli barang rongsokan dengan harga terlalu tinggi ...

kemungkinannya bisa dua .... antara memang benar dishub DKI ini bodoh bukan main karena ga tau kualitas barang .... atau terjadi mark up

dan kalau sudah judulnya "mark up" dengan pembelaan "ga tau harga barang" ... itu ga gampang buktikannya ...

misalnya : anda nyuruh si Otong beli kambing untuk kurban ... anda kasih 2 juta .... (dengan uang segini ... harusnya sudah dapat kambing dengan kualitas prima - gemuk besar mulus) ..... tapi ternyata yang datang kambing kurus dan kecil ... bukti pembayaran ada dan tertulis 2 juta ...

Anda tanya ke otong : masa kambing begini aja 2 juta ...
si otong bisa saja jawab : yah namanya Jakarta ... ya memang segini pasarannya
kan kemungkinannya bisa 2 .... antara otong yang bener2 melakukan mark-up .... atau dia yang ditipu pedagang

Dan kalau kembali ke urusan busway ... akhirnya semua memang bisa dilihat dari laporan BPKP ini .... untuk dicari dimana error nya ...

Saya pernah kerja di bappenas ... dan saya pernah lihat kelakuan "mark up" model begini (scope kecil) ....

bagian pengadaan bahkan punya satu box stempel setiap toko langganan dia ... punya bon kosong setiap toko langganan dia .... kalau ga langganan tinggal bilang "tolong minta bon kosong yang sudah distempel" ... artinya dari beli atk sampai jasa travel .... mereka bisa bikin sendiri harganya ...
dan yang begini2 ... jelas ga akan sampai ke level Mentri atau pun Dirjen ... bahkan Kadit (kepala direktorat)

kemungkinannya bisa dua juga ... antara level atas ini nitip "uang" ... atau benar2 mereka ga tau

gitulah kira2 ilustrasinya ...

jadi untuk bung Barnabas .... saya bisa jamin bahwa saya netral ... tapi menurut saya sikap kita antara praduga bersalah vs tak bersalah tetap harus seimbang ....

  

mba denee wrote:Iya sih Han ... yang begini2 juga yang buat saya maju mundur antara setuju ga setuju Jokowi nyapres (udah kaya warkop maju kena mundur kena ... hihihiihihihi).

Misalnya mengenai Blitar .... pembela Jokowi akan bilang ... toh kerjaan di DKI ga terbengkalai ... apa sih bedanya ada di Jakarta atau ke Blitar kalau semua management bisa di monitor atau di urus via telpon atau internet

Disatu pihak saya bayangkan ... Jokowi adalah seorang pengusaha ... bidangnya ekspor impor ... seandainya dia harus jualan meja ke singapore ... kan bukan artinya bisnis dia di Solo jadi terbengkalai ... komunikasi dan manajemen tetap jalan ... (gitulah misalnya)

Tapi dipihak lain saya juga mikir ... dari segi etika memang ngawur karena Jokowi keluyuran waktu jam kerja .... apalagi tidak ada kaitannya dengan fungsi dia sebagai gubernur DKI ....

Yup,pada awal dia jadi gurbernur saya menganggap sosok jokowi seorang disiplin. waktu kerja ya di gunakan untuk kerja. seperti sidak dia pada pagi hari di suatu instansi pemerintah.

Teringat kisah seorang khalifah, yang mematikan lampu minyak. karena ingin membicarakan urusan pribadi.
Batin saya ada kekaguman kepada beliau. dan kekaguman itu juga muncul pada diri jokowi pada saat itu, karena saya sering melihat PNS yang suka terlambat, batin saya berkata "wah saya nga iklas banget, uang pajak buat bayar mereka".

Tapi rasa kagum itu redup ketika melihat, jokowi pergi ke Blitar saat hari kerja. dimana letak urgensinya.?
Apalagi belakangan, beliau sendiri terlambat ngantor beberapa kali.. Saya melihat komitmen seorang jokowi agak meragukan

Masalah mu'alaf.
ini bukan masalah SARAnya mba, akan tetapi masalah tujuan dia menjadi mualaf itu. murni karena dia ingin berislam, atau karena politik. karena mengingat unsur SARA negeri ini. seperti pendapat mba Denee. Seorang nasrani sulit akan memimpin negeri ini, walau niat orang tersebut murni membangun negeri.

Saya pun tidak menjadi soal, mau dia itu nasrani atau apapun, selama dia murni ingin membangun negeri ini ( diluar misi-misi misionaris ) saya tetap menerima. saya anggap ini merupakan konsekuensi sytem demokrasi yang ada dalam negeri ini. mau tidak mau harus saya terima.

Masalah kasus.
kalau saya, sebagai gurbernur. saya rasa jokowi wajib ekstra pengawasan. mulai dari mencari tahu harga wajar serta spesifikasi barang. sehingga ada standard harga. sebelum melakukan lelang
sehingga Tujuan lelang pengadaan akan tercapai, jadi jika tidak sesuai kesepakatan lelang. maka bisa di batalkan.
Sehingga nga sampai kecolongan begini. jika begini terus ya habis anggaran di colong. sudah di bayar di muka. barang datang hancur.. ini baru jakarta. jokowi sudah di manfaatkan.

Bisa kebayang lemah sekali system yang di kerjakan, padahal dananya Rp 800 M. berapa M yang di colong? berapa kali lipat kasus LHI..

EHAN wrote:Yup,pada awal dia jadi gurbernur saya menganggap sosok jokowi seorang disiplin. waktu kerja ya di gunakan untuk kerja. seperti sidak dia pada pagi hari di suatu instansi pemerintah.

Teringat kisah seorang khalifah, yang mematikan lampu minyak. karena ingin membicarakan urusan pribadi.
Batin saya ada kekaguman kepada beliau. dan kekaguman itu juga muncul pada diri jokowi pada saat itu, karena saya sering melihat PNS yang suka terlambat, batin saya berkata "wah saya nga iklas banget, uang pajak buat bayar mereka".

Tapi rasa kagum itu redup ketika melihat, jokowi pergi ke Blitar saat hari kerja. dimana letak urgensinya.?
Apalagi belakangan, beliau sendiri terlambat ngantor beberapa kali.. Saya melihat komitmen seorang jokowi agak meragukan

disatu pihak saya setuju banget dengan bung Ehan disini
dipihak lain ... kalau baca pembela Jokowi di detik.com ... mereka akan bilang "trus waktu bendungan jebol di menteng ... Jokowi sampe lembur pagi ... yang kaya gitu dihitung sebagai komitment ga ???"

hahahahaha tuh kan jadinya debat pasar juga deh
yang jadi masalah ... saya setuju semuanya ...

    

EHAN wrote:Masalah mu'alaf.
ini bukan masalah SARAnya mba, akan tetapi masalah tujuan dia menjadi mualaf itu. murni karena dia ingin berislam, atau karena politik. karena mengingat unsur SARA negeri ini. seperti pendapat mba Denee. Seorang nasrani sulit akan memimpin negeri ini, walau niat orang tersebut murni membangun negeri.

Saya pun tidak menjadi soal, mau dia itu nasrani atau apapun, selama dia murni ingin membangun negeri ini ( diluar misi-misi misionaris ) saya tetap menerima. saya anggap ini merupakan konsekuensi sytem demokrasi yang ada dalam negeri ini. mau tidak mau harus saya terima.

ya itulah maksud saya ... untuk mencari konfirmasi mualaf tidaknya si Jokowi ... harus dilihat latar belakang keluarga nya

karena dari semua berita yang saya baca ... issue Jokowi mualaf ini lahir karena praduga terkait sikap2 Jokowi di pemerintahan ... bukan karena ada surat2 pindah agama (misalnya) atau bukti2 Jokowi pernah beragama non-islam ... dan ga mungkin juga toh kita bilang Jokowi dulunya bukan Islam hanya karena dia salah ngambil wudhu (yang hanya dilihat 1 kali oleh si penulis berita)

misalnya ... Jokowi selalu menempatkan non-muslim di pemerintahan atau karena Jokowi di dukung oleh cukong Cina ... dari sikapnya ini ... maka orang mengira Jokowi dulunya bukan Islam

saya jujur maklum banget dengan tudingan ini .... wong  di forum ini aja saya pernah disebut bukan muslim hanya karena membela kristen (hahahahahahaha)

Maksud saya : kalau mau cari pastinya ... ya dicari yang underline ... dan lebih baik jangan langsung dipastikan hanya dari sikap Jokowi terhadap non-muslim ...

EHAN wrote:Masalah kasus.
kalau saya, sebagai gurbernur. saya rasa jokowi wajib ekstra pengawasan. mulai dari mencari tahu harga wajar serta spesifikasi barang. sehingga ada standard harga. sebelum melakukan lelang
sehingga Tujuan lelang pengadaan akan tercapai, jadi jika tidak sesuai kesepakatan lelang. maka bisa di batalkan.
Sehingga nga sampai kecolongan begini. jika begini terus ya habis anggaran di colong. sudah di bayar di muka. barang datang hancur.. ini baru jakarta. jokowi sudah di manfaatkan.

Bisa kebayang lemah sekali system yang di kerjakan, padahal dananya Rp 800 M. berapa M yang di colong? berapa kali lipat kasus LHI..

yang bold ... yup betul sekali .... saya setuju
tapi saya tetap maklum kalau sampai Jokowi harus kecolongan untuk pertama kalinya ...
semoga dia belajar dari kesalahan yang lama .... dan ga kecolongan lagi

Jokowi seharusnya cukup pinter untuk ga jadi keledai (masuk lubang yang sama dua kali)
mungkin bisa kita tunggu ... siapa tau ada kasus serupa yang bisa membuktikan Jokowi ini keledai atau bukan
sehingga yang bold merah ga terjadi ...
karena kan kita ga bisa juga bilang "jika begini terus" kalau ternyata yang terjadi memang baru satu kali (kasus busway)

kalau feeling saya sih kemungkinan besar bisa terjadi lagi ...

 

prabowo dulu..
sebagai putra kandung sumitro dan bersodara dengan Hashim..apa kira2 si prabowo mampu potong tangan hashim jika hashim terbukti terlibat penggelapan pajak?
atowkah si prabowo nih bener2 pejantan tangguh dengan menyatakan komitmen berantas mafia bbm di pertamina?
bila iyah, setidaknyah langkah itu bisa dimulai sekarang sebagai peniup peluit seperti ksatria susno duaji..
bila tidak,boleh jadi si prabowo dengan esbeye nih 11-12 alias amankan kebijakan jangka panjang warisan berkley..

bugimanapun,kadang sayah penasaran kok yah kebetulan banget si prabowo terusir dari cendana sesaat setelah kudeta suharto by mahasiswa..

bentar mbah ... cari kebetan dulu di tempat lain dari pendukung prabowo

  

abu hanan wrote:prabowo dulu..
sebagai putra kandung sumitro dan bersodara dengan Hashim..apa kira2 si prabowo mampu potong tangan hashim jika hashim terbukti terlibat penggelapan pajak?
atowkah si prabowo nih bener2 pejantan tangguh dengan menyatakan komitmen berantas mafia bbm di pertamina?
bila iyah, setidaknyah langkah itu bisa dimulai sekarang sebagai peniup peluit seperti ksatria susno duaji..
bila tidak,boleh jadi si prabowo dengan esbeye nih 11-12 alias amankan kebijakan jangka panjang warisan berkley..

bila iyah vs bila tidak = percaya vs tidak percaya pada Prabowo .... balik ke orangnya masing2

abu hanan wrote:bugimanapun,kadang sayah penasaran kok yah kebetulan banget si prabowo terusir dari cendana sesaat setelah kudeta suharto by mahasiswa..

katanya justru karena Prabowo berani lawan Suharto
http://www.merdeka.com/peristiwa/prabowo-diusir-dari-cendana-karena-dianggap-khianati-soeharto.html

jadi bukan Prabowo yang mau kudeta tapi justru Suharto yang mau membantai mahasiswa

gimana pendapat mbah abu ??

   

mbdee..

bila iyah vs bila tidak = percaya vs tidak percaya pada Prabowo .... balik ke orangnya masing2

pembuktian..
apakah prabowo BERANI dan BERNYALI menjadi whistle blower dalam mafia BBM di pertamina hingga cikeas?
kalow percaya vs gak percaya itu urusan belakang..nyali prabowo dulu yang musti ditunjukkan..

jadi bukan Prabowo yang mau kudeta tapi justru Suharto yang mau membantai mahasiswa

gimana pendapat mbah abu ??

hemm..masih samar buat sayah..yang pasti hanyalah ; prabowo DIUSIR dari cendana..

Mba denee wrote:disatu pihak saya setuju banget dengan bung Ehan disini
dipihak lain ... kalau baca pembela Jokowi di detik.com ... mereka akan bilang "trus waktu bendungan jebol di menteng ... Jokowi sampe lembur pagi ... yang kaya gitu dihitung sebagai komitment ga ???"

hahahahaha tuh kan jadinya debat pasar juga deh
yang jadi masalah ... saya setuju semuanya ...

Hehehe, bukan maksud saya menyerang jokowi, akan tetapi jika Benar katakan benar, jika salah katakan salah. masalah dia lembur sampai pagi saya acungin jemplo dan angkat topi. akan tetapi andai beliau tidak lembur sampai pagi pun, atau hanya sampai waktu magrib, orang berotak pasti nga akan protes. karena kewajiban beliau sudah terpenuhi.
1. menindaklanjuti suatu peristiwa dengan tanggap. hak warga sudah terpenuhi
2. Meninjau lokasi warganya yang terkena musibah. bisa langsung melihat dan mendengar apa saja yang di perlukan
3. Yang mengerjakan / pengendalian bencana di kerjakan oleh dinas2 terkait.

Jadi saya rasa tidak perlu sampai lembur hingga pagi. karena dengan komandonya semua pasti berjalan. kita mengangkat pimpinan tentu karena kebijakannya yang pro rakyat. kita membutuhkan pemikiran dia. bukan hanya kehadiran Beliau.

ya itulah maksud saya ... untuk mencari konfirmasi mualaf tidaknya si Jokowi ... harus dilihat latar belakang keluarga nya

karena dari semua berita yang saya baca ... issue Jokowi mualaf ini lahir karena praduga terkait sikap2 Jokowi di pemerintahan ... bukan karena ada surat2 pindah agama (misalnya) atau bukti2 Jokowi pernah beragama non-islam ... dan ga mungkin juga toh kita bilang Jokowi dulunya bukan Islam hanya karena dia salah ngambil wudhu (yang hanya dilihat 1 kali oleh si penulis berita)

misalnya ... Jokowi selalu menempatkan non-muslim di pemerintahan atau karena Jokowi di dukung oleh cukong Cina ... dari sikapnya ini ... maka orang mengira Jokowi dulunya bukan Islam

saya jujur maklum banget dengan tudingan ini .... wong di forum ini aja saya pernah disebut bukan muslim hanya karena membela kristen (hahahahahahaha)

Maksud saya : kalau mau cari pastinya ... ya dicari yang underline ... dan lebih baik jangan langsung dipastikan hanya dari sikap Jokowi terhadap non-muslim ...

deal

yang bold ... yup betul sekali .... saya setuju
tapi saya tetap maklum kalau sampai Jokowi harus kecolongan untuk pertama kalinya ...
semoga dia belajar dari kesalahan yang lama .... dan ga kecolongan lagi

Jokowi seharusnya cukup pinter untuk ga jadi keledai (masuk lubang yang sama dua kali)
mungkin bisa kita tunggu ... siapa tau ada kasus serupa yang bisa membuktikan Jokowi ini keledai atau bukan
sehingga yang bold merah ga terjadi ...
karena kan kita ga bisa juga bilang "jika begini terus" kalau ternyata yang terjadi memang baru satu kali (kasus busway)

kalau feeling saya sih kemungkinan besar bisa terjadi lagi ...

Mestinya dia sudah ngerti, karena hal ini sudah bukan pertama kali, dia sudah menjadi walikota hampir 2 periode. bedanya anggaran walikota tidak sebesar anggarn gurbernur, palagi gurbernur DKI.

Jika anggaran kecil yang di colong kecil. kalau anggran besar. besar juga yang di colong. walaupun sama dalam satuan persen.

abu hanan wrote:mbdee..

bila iyah vs bila tidak = percaya vs tidak percaya pada Prabowo .... balik ke orangnya masing2

pembuktian..
apakah prabowo BERANI dan BERNYALI menjadi whistle blower dalam mafia BBM di pertamina hingga cikeas?
kalow percaya vs gak percaya itu urusan belakang..nyali prabowo dulu yang musti ditunjukkan..

maksud saya ... seandainya prabowo bilang "Saya bernyali ... maka jadikanlah saya presiden supaya bisa memberi keputusan terkait mafia BBM"
mbah abu percaya atau ga ??

abu hanan wrote:

jadi bukan Prabowo yang mau kudeta tapi justru Suharto yang mau membantai mahasiswa

gimana pendapat mbah abu ??

hemm..masih samar buat sayah..yang pasti hanyalah ; prabowo DIUSIR dari cendana..

50-50 mbah ....

   

EHAN wrote:

Mba denee wrote:disatu pihak saya setuju banget dengan bung Ehan disini
dipihak lain ... kalau baca pembela Jokowi di detik.com ... mereka akan bilang "trus waktu bendungan jebol di menteng ... Jokowi sampe lembur pagi ... yang kaya gitu dihitung sebagai komitment ga ???"

hahahahaha tuh kan jadinya debat pasar juga deh
yang jadi masalah ... saya setuju semuanya ...

Hehehe, bukan maksud saya menyerang jokowi, akan tetapi jika Benar katakan benar, jika salah katakan salah. masalah dia lembur sampai pagi saya acungin jemplo dan angkat topi. akan tetapi andai beliau tidak lembur sampai pagi pun, atau hanya sampai waktu magrib, orang berotak pasti nga akan protes. karena kewajiban beliau sudah terpenuhi.
1. menindaklanjuti suatu peristiwa dengan tanggap. hak warga sudah terpenuhi
2. Meninjau lokasi warganya yang terkena musibah. bisa langsung melihat dan mendengar apa saja yang di perlukan
3. Yang mengerjakan / pengendalian bencana di kerjakan oleh dinas2 terkait.

Jadi saya rasa tidak perlu sampai lembur hingga pagi. karena dengan komandonya semua pasti berjalan. kita mengangkat pimpinan tentu karena kebijakannya yang pro rakyat. kita membutuhkan pemikiran dia. bukan hanya kehadiran Beliau.

- dikatakan Jokowi salah dan tidak disiplin karena ke Blitar waktu jam kerja ... saya setuju
karena jadi ga fair pada pns lain yang dimarah2in karena terlambat waktu Jokowi sidak

- dikatakan Jokowi ga berkomitmen ...

Ehan wrote:Saya melihat komitmen seorang jokowi agak meragukan

ya yang dikatakan pembela Jokowi akan seperti apa yang dikatakan bung Ehan yang bold

    

Jadi yang jadi masalah terkait kasus Blitar ini adalah masalah indisipliner kan ... bukan masalah komitmen
gitu loh maksud saya bawa2 banjir menteng ...

    

dan swear debat pasar model begini beneran ada di forum manapun (saya pernah baca)
jadi saya beneran cuma nyontek .... bukan bela siapa2

saya pribadi juga menilai ... ngapain sih Jokowi ke Blitar ... cari masalah (perhatian) aja ... ga penting juga soalnya urusan Blitar tsbt ...
saya nilai Jokowi blunder disini

EHAN wrote:

yang bold ... yup betul sekali .... saya setuju
tapi saya tetap maklum kalau sampai Jokowi harus kecolongan untuk pertama kalinya ...
semoga dia belajar dari kesalahan yang lama .... dan ga kecolongan lagi

Jokowi seharusnya cukup pinter untuk ga jadi keledai (masuk lubang yang sama dua kali)
mungkin bisa kita tunggu ... siapa tau ada kasus serupa yang bisa membuktikan Jokowi ini keledai atau bukan
sehingga yang bold merah ga terjadi ...
karena kan kita ga bisa juga bilang "jika begini terus" kalau ternyata yang terjadi memang baru satu kali (kasus busway)

kalau feeling saya sih kemungkinan besar bisa terjadi lagi ...

Mestinya dia sudah ngerti, karena hal ini sudah bukan pertama kali, dia sudah menjadi walikota hampir 2 periode. bedanya anggaran walikota tidak sebesar anggarn gurbernur,  palagi gurbernur DKI.

Jika anggaran kecil yang di colong kecil. kalau anggran besar. besar juga yang di colong. walaupun sama dalam satuan persen.

bold : setuju ... dan karena itu kan kita menduga bahwa Jokowi bisa bermain disini
saya setuju sekali dengan pendapat bung Ehan ...

yang jadi masalah ... kita tidak bisa mengatakan "dia sudah pasti 'bermain' sementara bukti2 itu ga ada" ... itulah saya bilang ... bila kasus busway ini dibawa ke KPK pun ... kalau belum ada data2 yang keluar ... tetap bukti itu ga ada ...
dan ini sama dengan kasus KBS di Surabaya

karena kita ga bisa mengatakan "mestinya si A tau ... jadi karena A mestinya tau dan akhirnya terjadi ... pasti A ikut terlibat"
bagaimana mungkin kita bisa mengungkap kasus korupsi atau kecurangan atau penipuan hanya dengan kata 'mestinya'

akhirnya ... menurut saya ... karena ini masuknya ke ranah hukum (dimana perlu ada bukti2 fisik yang kuat dan akurat ... alias bukan sekedar praduga) ...
fungsi kita ya hanya sebagai rakyat yang akan memilih presiden ... sampai sejauh mana kita percaya pada Jokowi ??

maksudnya, bila terkait busway:
bila disebut Jokowi terlibat memang ada kemungkinan terlibat >>> artinya disini kita punya dugaan kan ...
tapi disatu pihak Jokowi pun berani bilang "saya pasti akan lapor KPK bila bukti2 itu ada (BPKP)" ... dan memang BPKP blum lapor >>> artinya disini Jokowi pun punya pembelaan ...

intermezo wrote:atau kalau mau dipanjangin (kalau benar2 ingin kasus busway ini tuntas) ... mintalah pada siapapun yang bisa mengeluarkan data2 itu untuk dijadikan bukti ... jangan Jokowi nya aja yang dipaksa ... apa gunanya ??  

dee-nee wrote:

maksud saya ... seandainya prabowo bilang "Saya bernyali ... maka jadikanlah saya presiden supaya bisa memberi keputusan terkait mafia BBM"
mbah abu percaya atau ga ??

gak percaya..
itu kan janji..BERSYARAT..
sayah bongkar JIKA sayah terpilih =>janji bisa tinggal janji..sedangkan kita butuh PEMBUKTIAN..nyali dibutuhkan sekarang karena juga terkait dengan misi prabowo "kedaulatan energi"..gimana mau berdaulat kalow yang atur cukong2?yang berjajar dari cikeas hingga rasuna said..

sayah BONGKAR sekarang tanpa perlu sayah jadi presiden..karena ketika prabowo jadi presiden maka ada kemungkinan tukar kasus..anda bongkar mafia bbm,kami bongkar kasus mei 98..

50-50 mbah ....

   

gak mungkin..49-51..

prabowo menghadap habibie dengan membawa senjata lengkap dengan dikawal 12 prajurit terlatih, sehingga membuat sintong harus melakukan tindakan dengan memaksa prabowo untuk melucuti senjatanya..

dari situ,terlepas dari es mosi sebagai manusia,tetapi apakah pantas seorang pangkostrad menghadap presiden dengan membawa bekal yang lebih cocok untuk membunuh musuh?

abu hanan wrote:
gak percaya..
itu kan janji..BERSYARAT..
sayah bongkar JIKA sayah terpilih =>janji bisa tinggal janji..sedangkan kita butuh PEMBUKTIAN..nyali dibutuhkan sekarang karena juga terkait dengan misi prabowo "kedaulatan energi"..gimana mau berdaulat kalow yang atur cukong2?yang berjajar dari cikeas hingga rasuna said..

sayah BONGKAR sekarang tanpa perlu sayah jadi presiden..karena ketika prabowo jadi presiden maka ada kemungkinan tukar kasus..anda bongkar mafia bbm,kami bongkar kasus mei 98..

mbah abu ga percaya ... tapi orang lain bisa saja percaya
kelompok buruh aja ada yang percaya sama Prabowo .. padahal cuma dikasi syarat "Prabowo harus mengikuti 10 permintaan buruh" ...
Prabowo bilang : Ok ... tapi situ milih saya ya
dan kelompok itupun mendukung Prabowo .... karena percaya

  

abu hanan wrote:
gak mungkin..49-51..

prabowo menghadap habibie dengan membawa senjata lengkap dengan dikawal 12 prajurit terlatih, sehingga membuat sintong harus melakukan tindakan dengan memaksa prabowo untuk melucuti senjatanya..

dari situ,terlepas dari es mosi sebagai manusia,tetapi apakah pantas seorang pangkostrad menghadap presiden dengan membawa bekal yang lebih cocok untuk membunuh musuh?

saya dapet 50-50 nya (yang bold merah)

http://agussutondomediacenter.blogspot.com/2012/05/dibalik-pertemuan-menegangkan-habibie.html
http://indocropcircles.files.wordpress.com/2013/10/bj-habibie-detik-detik-yang-menentukan.pdf

50-50 wrote:Dalam buku tersebut Habibie menulis, sebenarnya ia sangat dekat dengan Prabowo (alinea keempat, hal 101). Bahkan, Prabowo mengidolakan dirinya. Ia pun mengaku merasa jengah dengan desakan Prabowo yang ingin eksklusif menemuinya. Sebab, sebelumnya Habibie sudah sepakat dengan Menhankam/Pangab Wiranto bahwa setiap ada anggota ABRI yang ingin menemuinya, harus seizin atau sepengetahuan Pangab. Dan, setelah Prabowo masuk ke ruangannya dan melihatnya tanpa membawa senjata, Habibie pun merasa puas. ''Hal ini berarti pemberian "eksklusivitas" kepada Prabowo tidak dilaksanakan lagi,'' tulis Habibie di halaman 101.

Dialog antara keduanya pun segera terjadi dan dilakukan dalam bahasa Inggris, hal (101-102) : “Ini penghinaan bagi keluarga saya dan keluarga mertua saya Presiden Soeharto. Anda telah memecat saya sebagai Pangkostrad.”

Habibie menjawab, “Anda tidak dipecat, tapi jabatan anda diganti.”

Prabowo balik bertanya, ''Mengapa ?” Habibie kemudian menjelaskan bahwa ia menerima laporan dari Pangab bahwa ada gerakan pasukan Kostrad menuju Jakarta, Kuningan, dan Istana Negara.

“Saya bermaksud mengamankan Presiden,” kata Prabowo.

“Itu adalah tugas Pasukan Pengamanan Presiden yang bertanggung jawab langsung pada Pangab dan bukan tugas anda,” jawab Habibie.

“Presiden apa anda ? Anda naif ? jawab Prabowo dengan nada marah.

“Masa bodoh, saya Presiden dan harus membereskan keadaan bangsa dan negara yang sangat memprihatinkan,” jawab Habibie.

“Atas nama ayah saya, Prof Soemitro Djojohadikusumo dan ayah mertua saya Presiden Soeharto, saya minta Anda memberikan saya tiga bulan untuk tetap menguasai pasukan Kostrad,” kata Prabowo.

Habibie menjawab dengan nada tegas, “Tidak ! Sampai matahari terbenam anda sudah harus menyerahkan semua pasukan kepada Pangkostrad yang baru. Saya bersedia mengangkat anda menjadi duta besar di mana saja !”

“Yang saya kehendaki adalah pasukan saya !” jawab Prabowo.

“Ini tidak mungkin, Prabowo,” tegas Habibie.

Ketika perdebatan masih berlangsung seru, Habibie kemudian menuturkan bahwa Sintong masuk sembari menyatakan kepada Prabowo bahwa waktu pertemuan sudah habis.

“Jenderal, Bapak Presiden tidak punya waktu banyak dan harap segera meninggalkan ruangan.”

Demikian sepenggal cerita yang sangat menarik dibalik buku "DETIK-DETIK YANG MENENTUKAN”, setelah membaca buku tersebut terlihat banyak juga yang menarik dari kepribadian penulisnya, sehingga saya dapat menyimpulkan bahwa "Buku dan penulisnya menyatu dalam kata "DEMOKRASI". Soal isu pengepungan Istana Negara yang dilakukan pasukan Kostrad akan terjawab bila anda sudah membaca buku ini.

Lama ditinggal sepertinya makin alot, makin terkuak dan semakin jauh...
Si Joko dan Si Wowo bersaing semakin ketat untuk RI-1...agar seimbang RI-2 sebagai penyeimbang RI-1 siapa yah kandidatnya?

Ibnu Sabil wrote:Lama ditinggal sepertinya makin alot, makin terkuak dan semakin jauh...
Si Joko dan Si Wowo bersaing semakin ketat untuk RI-1...agar seimbang RI-2 sebagai penyeimbang RI-1 siapa yah kandidatnya?

sebetulnya ... menurut saya ... PDIP, Gerindra, PKB ... ketiga partai ini mengusung platform yang hampir sama ... PDIP dari kalangan sipil, Gerindra dari kalangan militer, PKB dari kalangan relijius (Islam/agama)

kita ga bicara tentang siapa dibalik siapa dulu ya .... saya pribadi sebetulnya ingin tiga partai ini koalisi (karena platform yang sama itu tadi ... jadi at least nantinya ga usah berantem urusan kebijakan tekait ideologi) .... sayang PDIP bermasalah dengan Gerindra

tapi politik kan seperti air ... mengalir dan berbentuk sesuai wadah nya .... kadang bulat kadang kotak ... siapa tau abis pilpres gerindra baikan lagi dengan pdip

   

sayah baru tau kalow prabowo mendapat kewarganegaraan dari yordania..nih kamsutnyah apa yah?

Hahahahahahaha ... yang diserang Prabowo mulu mbah ...
saya jadi bingung mau cari kebetannya ....


Padahal saya banyak ga tau tentang Prabowo ... lebih banyak baca tentang yang satunya ....
mbok sekali2 nyerang yang satunya ... jadi saya ga usah cari contekan

 

tentang status kewarganegaraan yordania nya Prabowo
disini aja mbah ... lumayan lengkap kontroversinya (bisa ya bisa tidak)

http://www.tempo.co/read/kolom/2009/06/25/90/Perjuangan-Melawan-Lupa

dee-nee wrote:

Ibnu Sabil wrote:Lama ditinggal sepertinya makin alot, makin terkuak dan semakin jauh...
Si Joko dan Si Wowo bersaing semakin ketat untuk RI-1...agar seimbang RI-2 sebagai penyeimbang RI-1 siapa yah kandidatnya?

sebetulnya ... menurut saya ... PDIP, Gerindra, PKB ... ketiga partai ini mengusung platform yang hampir sama ... PDIP dari kalangan sipil, Gerindra dari kalangan militer, PKB dari kalangan relijius (Islam/agama)


kita ga bicara tentang siapa dibalik siapa dulu ya .... saya pribadi sebetulnya ingin tiga partai ini koalisi (karena platform yang sama itu tadi ... jadi at least nantinya ga usah berantem urusan kebijakan tekait ideologi) .... sayang PDIP bermasalah dengan Gerindra

tapi politik kan seperti air ... mengalir dan berbentuk sesuai wadah nya .... kadang bulat kadang kotak ... siapa tau abis pilpres gerindra baikan lagi dengan pdip

   

Kalow menurut pandangan pribadi saya secara umum jika dua partai(PDIP dan gerindra) cenderung nasionalis, jadi antara keduanya tidak ada perbedaan yang signifikan. Yang mba dee kupas itu khusus dari sosok pemimpinnya saja (joko dan wowo). Sementara cak imin sebagai pentolan PKB cenderung religius baik dilihat dari partai maupun sosok pribadinya. Jadi jelas ada perbedaan pandangan/idealisme dari 2 partai(PDIP&Gerindra) dengan PKB toh. Nasionalis dan religius sudah coba dipadukan oleh Partai Demokrat, dan kita semua sudah melihat hasilnya...cukup meraup suara dan menjadi pemenang dan lari meninggalkan jauh  partai nasionalis saja atow religius saja. Tapi ujung" nya jika dua ideologi dipadu hasilnya cukup fantastis dengan meraup suara dan dukungan yang luar biasa.

Akal"an tokoh yang jadi pimpinan partai akan terkait dengan kebijakan demi meraih suara serta mencari berbagai cara untuk menjungkalkan pesaingnya sehingga partainya bisa menjadi pemenang. Ini terjadi pada PDIP...ketika pemilu sebelumnya terperosok dan ditinggalkan pemilihnya kemudian coba rangkul dan menggandeng dengan mesra Gerindra untuk mengembalikan kepercayaan dan simpati dari pemilihnya...dan itu terbukti berhasil waktu pilkada DKI. PDIP & Gerindra sukses mendulang suara dengan kemenangan (joko & ahok). Kemudian sosok joko jadi booming dan jadi ikon karena blusukannya (rakyat senang karena media memang pintar beriklan mengenai si joko). Kemudian si joko berhasil mendapatkan tempat di hati rakyat...dan PDIP sudah tidak memerlukan Gerindra sebagai bumper toh sudah ada tokoh PDIP (si joko)yang jadi favorit...hubungan tali kasih yang intim antara PDIP dan Gerindra putus karena sikap jumawa dan tidak tahu terima kasih dari tokohnya...inilah bukti betapa kotornya politik bukan (habis manis sepah dibuang) dan itu sepertinya sudah bukan rahasia umum...
  

Agak pesimis juga ya...kita lihat saja tokohnya. Sama" punya karakter super egois
 

Tolong donk, mba denee, jabarkan prestasi pak jokowi...

terimakasih