Apa sih perbedaan antara Katolik vs Protestan itu?

First topic message reminder :

Apa sih perbedaan antara Katolik vs Protenstan itu?

mongooooooooo


kalau ada yang tahu tentang aliran kristen yang lainnya juga boleh di share, seperti aliran Unitarian, ada Advent, Kesaksian Yenova dan lain-lain itu.

kamu katolik apa protestan kok mau melawan romo kamu sendiri sudah romo apa belum?

wkwkwkw kepedean

Adanya tambahan kitab-kitab Deuterokanonik Katolik yang cukup banyak itu secara langsung menimbulkan perbedaan yang tajam antara kitab suci Katolik dan Protestan, antara lain.........:

1). Alkitab Katolik berjumlah 72 kitab......sedangkan......Alkitab Protestan berjumlah 66 kitab........

2). Kitab Ester milik Katolik jauh lebih tebal dibanding kitab Ester milik Protestan.........
Kitab Ester milik Protestan berakhir sampai pasal 10, sedangkan milik Katolik berakhir sampai pasal 16........
Total selisih seluruhnya adalah 91 ayat.......

3). Kitab Daniel milik Katolik lebih tebal dibanding kitab Daniel milik Protestan..........
Kitab Daniel milik Protestan berakhir sampai pasal 12, sedangkan milik Katolik berakhir sampai pasal 14.......

4). Daniel pasal 3 milik Protestan hanya 30 ayat, sedangkan milik Katolik ada 90 ayat.......
Jadi..... Kitab Daniel milik Katolik lebih tebal 166 ayat dibandingkan dengan kitab Daniel milik Protestan.........

Sesama agama yang mengakui ketuhanan Yesus.......!!!
Katolik dan Protestan sama-sama menghormati Alkitab (Bibel) sebagai kitab suci yang diinspirasikan oleh Tuhan.........

TAPI ANEHNYA......, ALKITAB (BIBLE) MILIK KATOLIK BERBEDA ISINYA DENGAN ALKITAB MILIK KRISTEN PROTESTAN.........???!!!

Perbedaan Kitab Suci Katolik dengan Protestan itu menimbulkan pertanyaan..........:

1). APAKAH TUHAN LEBIH MENCINTAI KATOLIK, SEHINGGA MEMBERIKAN INSPIRASI YANG LEBIH BANYAK DIBANDINGKAN INSPIRASI YANG DIBERIKAN-NYA KEPADA PROTESTAN.........???

2). DIANTARA DUA VERSI YANG BERBEDA ITU...... MANAKAH ALKITAB YANG BENAR-BENAR FIRMAN TUHAN.........???

Mustahil kedua-duanya sama-sama benar.........
Kalau yang benar adalah versi Katolik.......maka....... versi Protestan yang salah.... atau sebaliknya.........

Pasti hanya ada satu versi yang benar dan versi yang lain adalah salah........atau.........
KEMUNGKINAN BESAR KEDUA-DUANYA SAMA-SAMA SALAH..........

ngakunya tuhannya sama, tapi beda nama, gerejanya pun berbeda, masih saja gak mau ngaku :D

itulah.....

eh masih negels pula, gak mampu njawab, kalau memang sama kenapa gak pindah jadi katolik aja dia, eh gak bisa jawab.........

wkwkwk

siapa bilang pernikahan katolik dan protestan itu tidak bermasalah, buktinya ini:

Pengakuan Pernikahan Protestan
Jumat, 30 Maret 2012 10:45 WIB
Pengakuan Pernikahan Protestan
[Ilustrasi/HIDUP]
Artikel Lainnya

Sepupu Jatuh Cinta
Ayah Mau Menang Sendiri
Orangtua Meremehkan Pacar
Suami Tidak Mau Bicara
Mengaku Ayah Kandung
Sahabat dari Keluarga Retak

HIDUPKATOLIK.com - Romo, saya laki-laki berusia 26 tahun. Apakah Gereja Katolik mengakui pernikahan yang dirayakan dalam Gereja Protestan?

Mario, Bali

Saudara Mario yang baik, sebelum menjawab pertanyaan Saudara, ada baiknya Anda menyebutkan identitas Anda, apakah Anda sudah menikah di Gereja Protestan? Apakah Anda sendiri seorang Katolik? Atau Anda berasal dari Gereja Protestan? Jawaban saya memang tetap bisa dipakai oleh siapa saja. Hanya saja, akan lebih terfokus jika saya mengetahui status Anda sekarang. Kasus Anda ini menurut ajaran Gereja Katolik, masuk dalam masalah pernikahan campur, khususnya nikah campur beda Gereja.

Pernikahan campur beda Gereja sering kali dianggap sebagai pernikahan campur yang rendah risiko, karena sama-sama menghayati hidup sebagai pengikut Kristus. Akan tetapi, untuk menyimpulkan hal ini, kita jangan tergesa-gesa, supaya kita mengerti sejauh mana ajaran Gereja, yang dalam hal ini terdapat juga dalam Kitab Hukum Kanonik (KHK), yang mengatakan sesuatu mengenai pernikahan campur ini.

Pernikahan campur beda Gereja tetaplah harus diselenggarakan di Gereja Katolik, baik tempat maupun tata perayaannya/liturginya. Menurut KHK Kan 1108, pernikahan hanya sah bila dilakukan di hadapan pastor paroki atau imam atau diakon tertahbis di hadapan dua saksi. Selain itu, liturgi pernikahan hanya sah jika dilaksanakan di Gereja Katolik sekaligus dengan pelayan tertahbis di atas. Maka, dalam hal ini, pernikahan campur, termasuk beda Gereja, dengan pihak dari Gereja Protestan, tetap harus diselenggarakan di Gereja Katolik.

Jika Anda memaksudkan pernikahan seorang Protestan dan seorang Katolik yang dilaksanakan di Gereja Protestan, maka jelas pernikahan ini tidak sah menurut Gereja Katolik. Seorang Katolik tidak diizinkan menikah di luar Gereja tanpa izin dari pemimpin Gereja setempat. Efek dari pernikahan ini adalah tindakan tegas dari Gereja Katolik atas jemaatnya yang ”menyeberang” tanpa meminta dispensasi dari pastor paroki setempat. Juga dilarang dilakukan jika dalam pernikahan itu pendeta Protestan meneguhkan pernikahan pasangan, meskipun upacara itu dilaksanakan di Gereja Katolik.

Sebelum dan sesudah pernikahan Katolik, tidak boleh juga diadakan pernikahan dalam tata cara agama lainnya (KHK Kan 1127 § 3). Dalam hal ini, pernikahan Protestan tidak diakui, karena sekali lagi, dilakukan tanpa ada dispensasi peneguhan dari Gereja Katolik. Pernikahan yang dilakukan secara Protestan, bagi pihak Katolik, adalah sekaligus proses meninggalkan Gereja. Maka, kepada yang melanggar ketentuan ini dikenakan sanksi iman berupa larangan menerima Komuni.

Apabila yang Anda maksudkan adalah pengakuan akan pernikahan Protestan yang dilakukan oleh kedua pihak yang beragama Protestan, maka pernikahan ini sah dan diakui penuh oleh Gereja Katolik. Bahkan, pernikahan mereka ini dianggap kekal kecuali oleh kematian. Jika dari pernikahan dua orang Protestan ini terjadi perceraian, maka pihak Protestan tidak diizinkan menikah dengan seorang Katolik, karena pernikahannya adalah sah dan tak terceraikan (dianggap sama hukumnya seperti pernikahan antara dua orang Katolik).

Anda tentu tahu bahwa efek dari pernikahan yang diselenggarakan secara tidak sah oleh orang Katolik di Gereja Protestan adalah dianggap belum menikah. Pernikahan baru akan sah jika kepada kedua pihak yang menikah sudah diberikan dispensasi untuk melakukan pernikahan di Gereja Protestan.

Jika di kemudian hari pihak Katolik menginginkan pengesahan dari pernikahannya yang tidak sah, maka harus ditempuh dengan convalidatio simplex (peneguhan/pembaruan biasa). Kedua pihak harus datang ke Gereja Katolik untuk mengesahkan pernikahannya dengan liturgi baru Katolik, yang didahului dengan mengaku dosa. Pernikahan ini bukan hanya pengesahan, tetapi juga pernikahan baru, karena yang sebelumnya tidak sah.

Demikian jawaban saya. Semoga dapat membantu Anda menemukan makna Sakramen Pernikahan.

http://www.hidupkatolik.com/2012/03/30/alexander-erwin-santoso-msf-pengakuan-pernikahan-protestan

Jadi jangan suka ngibul yah, dengan agama sendiri kok tidak tahu, tapi sudah mau sok tahu dengan agama Islam yang sama sekali tidak kalian ketahui.

widiiih Nice info :D

ada juga ini kasus yang mirip:

http://www.hidupkatolik.com/2013/11/14/perkawinan-ekumene

Romo, saya seorang Kristen Protestan dan calon istri Katolik. Kami memutuskan untuk melangsungkan perkawinan ekumene di Gereja Katolik dan diberkati oleh pendeta dan pastor. Ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan. Pertama, di sesi kesediaan waktu imam menanyakan, “Bersediakah saudara menjadi bapa yang baik bagi anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepada saudara, dan mendidik mereka menjadi orang Katolik yang setia?” Apakah mutlak mendidik anak secara Katolik? Karena saya dan pasangan sepakat anak-anak menjadi Protestan. Kedua, Dalam hal “Doa mempelai di hadapan Bunda Maria”. Apakah boleh sesi ini ditiadakan atau hanya dilakukan oleh pihak mempelai wanita saja? Saya tidak bisa menyembah Maria.

Danang, Jakarta

Saudara Danang, terima kasih untuk pertanyaanmu. Pertama-tama, harus kita insyafi bersama bahwa pertanyaan Anda seharusnya sebuah pertanyaan terbuka kepada seorang imam Katolik, sehingga wajar jika sulit mengerti maupun menyetujuinya.

Benar bahwa perkawinan pihak Protestan maupun Katolik harus dilaksanakan di Gereja Katolik, karena hanya dalam Gereja Katoliklah setiap pihak mendapat kebebasan untuk tetap dalam Gerejanya, tanpa harus pindah agama atau harus terpaksa “pindah iman”.

Imam dan pendeta yang hadir tidak berarti memberkati perkawinan bersama-sama. Istilahnya bukan “memberkati” tetapi “meneguhkan” perkawinan, karena yang membuat pernikahan adalah kedua pihak yang berjanji. Kedudukan pastor penting, terutama untuk menanyai dan meneguhkan janji pernikahan para calon. Posisi ini tidak dapat digantikan oleh pendeta dan tidak boleh juga dilakukan bersama-sama. Hanya pastor yang akan menanyai dan menjadi peneguh janji seorang Katolik.

Pendeta yang hadir akan dipersilakan untuk mengambil bagian sebagai pengkhotbah sesuai ciri khas “Gereja Pewarta”. Pastor mengambil bagian di atas, karena cocok dengan ciri khas sebagai “Gereja Liturgis”. Seorang pendeta tidak boleh meneguhkan nikah orang Katolik, karena peneguh haruslah orang-orang tertahbis diakon atau imam Katolik.

Dalam hal iman, Anda boleh mempunyai perbedaan keyakinan, tetapi Anda harus ingat bahwa Anda menikah dengan seorang Katolik yang berbeda iman. Usaha memahami dan menerima adalah perjuangan dasar perkawinan Anda. Penolakan pada hal-hal mendasar dalam iman pasangan akan membawa masalah besar dalam keluarga Anda. Diskusikan masalah Anda dengan pastor yang akan meneguhkan nikah kalian. Ada syarat yang bisa diberi dispensasi, dan ada syarat mutlak yang harus dijalankan.

Usaha untuk mendidik anak-anak secara Katolik adalah usaha minimal untuk mempertahankan iman pihak Katolik dan anak-anaknya. Saya juga paham jika Anda keberatan. Tetapi jika pihak Katolik yang tidak menerima, maka ia terhalang untuk menikah Katolik, karena tidak memenuhi syarat pra-nikah untuk membela dan melestarikan imannya. Penghormatan kepada Bunda Maria memang bukanlah hal pokok yang mengesahkan pernikahan. Ini adalah suatu cara orang Katolik untuk memohon berkat kepada Sang Bunda yang amat kami hormati untuk memberkati perkawinan. Anda boleh saja tidak ikut berdoa, tetapi mungkin secara publik hal ini bisa membawa perasaan tertentu.

Saudara Danang, Anda perlu mengakui adanya perbedaan dan merenungkan kembali apakah Anda dapat menanggung perbedaan ini sebagai suatu tantangan dalam perkawinan kalian. Jika tidak bisa, saran paling praktis adalah menunda perkawinan, sampai ditemukan kata sepakat memulai perkawinan beda iman ini. Tuhan memberkati.

Pastor Alexander Erwin Santoso MSF

Mutiaraa wrote:ada juga ini kasus yang mirip:

http://www.hidupkatolik.com/2013/11/14/perkawinan-ekumene

Romo, saya seorang Kristen Protestan dan calon istri Katolik. Kami memutuskan untuk melangsungkan perkawinan ekumene di Gereja Katolik dan diberkati oleh pendeta dan pastor. Ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan. Pertama, di sesi kesediaan waktu imam menanyakan, “Bersediakah saudara menjadi bapa yang baik bagi anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepada saudara, dan mendidik mereka menjadi orang Katolik yang setia?” Apakah mutlak mendidik anak secara Katolik? Karena saya dan pasangan sepakat anak-anak menjadi Protestan. Kedua, Dalam hal “Doa mempelai di hadapan Bunda Maria”. Apakah boleh sesi ini ditiadakan atau hanya dilakukan oleh pihak mempelai wanita saja? Saya tidak bisa menyembah Maria.

Danang, Jakarta

Saudara Danang, terima kasih untuk pertanyaanmu. Pertama-tama, harus kita insyafi bersama bahwa pertanyaan Anda seharusnya sebuah pertanyaan terbuka kepada seorang imam Katolik, sehingga wajar jika sulit mengerti maupun menyetujuinya.

Benar bahwa perkawinan pihak Protestan maupun Katolik harus dilaksanakan di Gereja Katolik, karena hanya dalam Gereja Katoliklah setiap pihak mendapat kebebasan untuk tetap dalam Gerejanya, tanpa harus pindah agama atau harus terpaksa “pindah iman”.

Imam dan pendeta yang hadir tidak berarti memberkati perkawinan bersama-sama. Istilahnya bukan “memberkati” tetapi “meneguhkan” perkawinan, karena yang membuat pernikahan adalah kedua pihak yang berjanji. Kedudukan pastor penting, terutama untuk menanyai dan meneguhkan janji pernikahan para calon. Posisi ini tidak dapat digantikan oleh pendeta dan tidak boleh juga dilakukan bersama-sama. Hanya pastor yang akan menanyai dan menjadi peneguh janji seorang Katolik.

Pendeta yang hadir akan dipersilakan untuk mengambil bagian sebagai pengkhotbah sesuai ciri khas “Gereja Pewarta”. Pastor mengambil bagian di atas, karena cocok dengan ciri khas sebagai “Gereja Liturgis”. Seorang pendeta tidak boleh meneguhkan nikah orang Katolik, karena peneguh haruslah orang-orang tertahbis diakon atau imam Katolik.

Dalam hal iman, Anda boleh mempunyai perbedaan keyakinan, tetapi Anda harus ingat bahwa Anda menikah dengan seorang Katolik yang berbeda iman. Usaha memahami dan menerima adalah perjuangan dasar perkawinan Anda. Penolakan pada hal-hal mendasar dalam iman pasangan akan membawa masalah besar dalam keluarga Anda. Diskusikan masalah Anda dengan pastor yang akan meneguhkan nikah kalian. Ada syarat yang bisa diberi dispensasi, dan ada syarat mutlak yang harus dijalankan.

Usaha untuk mendidik anak-anak secara Katolik adalah usaha minimal untuk mempertahankan iman pihak Katolik dan anak-anaknya. Saya juga paham jika Anda keberatan. Tetapi jika pihak Katolik yang tidak menerima, maka ia terhalang untuk menikah Katolik, karena tidak memenuhi syarat pra-nikah untuk membela dan melestarikan imannya. Penghormatan kepada Bunda Maria memang bukanlah hal pokok yang mengesahkan pernikahan. Ini adalah suatu cara orang Katolik untuk memohon berkat kepada Sang Bunda yang amat kami hormati untuk memberkati perkawinan. Anda boleh saja tidak ikut berdoa, tetapi mungkin secara publik hal ini bisa membawa perasaan tertentu.

Saudara Danang, Anda perlu mengakui adanya perbedaan dan merenungkan kembali apakah Anda dapat menanggung perbedaan ini sebagai suatu tantangan dalam perkawinan kalian. Jika tidak bisa, saran paling praktis adalah menunda perkawinan, sampai ditemukan kata sepakat memulai perkawinan beda iman ini. Tuhan memberkati.

Pastor Alexander Erwin Santoso MSF

menurut pastor ini perbedaan iman  

memang BEDA iman, jadi....memang sudah beda agama, padahal ngakunya tuhannya sama.

qiii qiii qiiii iya tuh, bingung, bingung deh
qeee qeee qeeeq

saya dulu menikah di gereja katholik, ikut pihak isteri..
gak masalah; sekarang bahkan pemberkatan dilakukan bersama oleh pendeta dan romo
di gereja mana gak masalah

jadi tetap saja ada bedanya, yak kan.
karena harus menikahnya di gereja katolik, tidak bisa di gereja protestan kalau masih mau menjadi katolik salah satunya.

wkwkwk

judulnya ngeles.com

tipikal kristen, agama penuh kebohongan, ngeles.com dan asal bacod

roswan wrote:jadi tetap saja ada bedanya, yak kan.
karena harus menikahnya di gereja katolik, tidak bisa di gereja protestan kalau masih mau menjadi katolik salah satunya.

di gereja kristen juga boleh
yang memberkati pendeta dan romo sekaligus
gak masalah

Mutiaraa wrote:tipikal kristen, agama penuh kebohongan, ngeles.com dan asal bacod

liar dan misuh-misuh mulu..
mod?

SEGOROWEDI wrote:

roswan wrote:jadi tetap saja ada bedanya, yak kan.
karena harus menikahnya di gereja katolik, tidak bisa di gereja protestan kalau masih mau menjadi katolik salah satunya.

di gereja kristen juga boleh
yang memberkati pendeta dan romo sekaligus
gak masalah

memang tukang bohong nieh, ngeles melulu

jelas-jelas romo pastor katolik melarang seorang katolik menikah di selain gereja katolik kok , masih aja mau ngeles, kalau berani melanggar, berani kawin di gereja protestan maka akan dinyatakan keluar dari gereja katolik, karena protestan bagi katolik adalah bidah sesat dan kafir. tidak bisa masuk surga.
di lain sisi, protestan berat berpindah ke katolik karena gak mau menyembah bunda Maria dan tak mau mengakui Paus.

keponakan saya beberapa waktu lalu menikah di gkj
isterinya katholik, ibadah pemberkatan diberikan oleh romo dan pendeta bersama-sama

romo dari gerej akatolik mana yang membolehkan seperti itu? sudah menyalahi aturan gereja katolik tuh, berarti si istri itu sduah dianggap keluar dari gereja katolik karena menikahnya bukan di gereja katolik, tapi di gereja protestan

sudah jelas aturan Paus, protestan itu bidah dan sesat, kafir, tak bisa masuk surga.

faktanya begitu, MUT
itu namanya pemberkatan secara oikumene

gereja katolik mana yang mau begitu?

wkwkwk pasti yang sudah sangat desperate takut kehilangan jamaatnya.

Paus jelas-jelas menyebut Protestan itu sebagai bidah, sesat dan kafir.

asal ngeyel..

PErbedaan itu sangat prinsip:


(1) Konsep pilar kebenaran,
(2) Konsep otoritas,
(3) Konsep ekklesiologi,
(4) sakramen dan liturgi,
(5) Konsep keselamatan,
(6) Konsep mediasi.

1. Tiga pilar (Kitab Suci, Tradisi Suci, Magisterium Gereja) vs Sola Scriptura.

a. protestan: mempercayai hanya Kitab Suci sebagai satu-satunya sumber kebenaran (sola scriptura).

b. katolik: mempercayai tiga pilar kebenaran: Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja.

Gereja Katolik menolak bahwa satu-satunya pilar kebenaran hanyalah Kitab Suci (Sola Scriptura). Penolakan ini disebabkan karena: (a) Kitab Suci sendiri tidak pernah mengatakan demikian bahkan menekankan pentingnya Magisterium Gereja dan sumber tertulis maupun lisan, (b) Gereja lahir terlebih dahulu sebelum Kitab Suci, (c) Gereja dengan inspirasi Roh Kudus yang menentukan buku-buku mana yang masuk dalam Kitab Suci, (d) Sola Scriptura tanpa ada otoritas yang menentukan interpretasi yang benar membawa perpecahan.

mempercayai tiga pilar ini (Kitab Suci, Tradisi Suci, Magisterium Gereja) sebetulnya lebih alkitabiah dibandingkan hanya mempercayai Sola Scriptura.

2. Konsep tentang otoritas

a. protestan: semua umat beriman mempunyai otoritas dan bertanggungjawab secara langsung kepada Kristus dan tidak perlu mentaati pengajaran dari siapapun.

b. katolik: Karena Kristus sendiri yang memberikan otoritas kepada para Paus dan para uskup, maka umat Katolik dengan kerendahan hati mengikuti apa yang diperintahkan Kristus dan memberikan diri untuk mentaati pengajaran yang diberikan oleh Magisterium Gereja – yang bersumber pada Kitab Suci dan Tradisi Suci.

3. Konsep ekklesiologi

a. protestan: gereja dipandang hanya sebagai persatuan umat beriman yang percaya kepada Kristus, walaupun antar gereja mempunyai pengajaran yang berbeda-beda.

b. katolik: Bagi Gereja Katolik, Kristus mendirikan satu Gereja, yaitu Gereja Katolik (lih. Mat 16:16-19). Gereja Katolik inilah yang menjadi Tubuh Mistik Kristus (Ef 1:23; Ef 5). yang mempunyai empat tanda – satu, kudus, katolik dan apostolik.

4. Sakramen dan liturgi

a. protestan: hanya mengenal Sakramen Baptis dan Sakramen Ekaristi (kadang termasuk juga Sakramen Tobat) – bagi Lutheran.

b. katolik: Gereja Katolik mengenal adanya tujuh sakramen: Sakramen Permandian, Sakramen Ekaristi, Sakramen Penguatan, Sakramen Tobat, Sakramen Perminyakan, Sakramen Imamat, Sakramen Perkimpoian.


5. Konsep keselamatan

a. protestan: hanya karena iman saja, kita diselamatkan (sola fide). "Once Saved, Always Saved" - sekali selamat selalu selamat.

b. katolik: tidak mempercayai hanya iman (sola fide) saja kita diselamatkan. tetapi jg pentingnya iman untuk keselamatan, baptisan yang menjadi syarat keselamatan, dan orang akan diadili menurut perbuatannya.

6. Maria dan para kudus

a. protestan: memandang bahwa orang-orang yang telah meninggal sama sekali terpisah dari umat Allah yang masih mengembara di dunia ini.

b. katolik: kematian tidaklah memisahkan orang-orang yang telah dibenarkan oleh Allah dengan umat Allah di dunia ini. (lih. Rom 8:38-39).

Gereja Katolik mempercayai bahwa semua orang dipanggil untuk menjadi rekan sekerja Kristus. (lih. 1Kor 3:9) Kalau kita semua dipanggil menjadi teman sekerja Kristus, apalagi Maria, Bunda Allah dan para kudus. Bunda Maria dan para kudus adalah mereka yang sungguh telah bekerjasa dengan rahmat Allah, sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam karya keselamatan Allah.

-----------------------------------------


apakah katolik roma dan denominasi-denominasi protestan "satu tubuh: dalam yesus?
Kalau yang disebut Satu Tubuh itu, semua serempak mengikuti komando Sang Kepala...Sang Kepala sudah memberi mandat kepada wakil-Nya di bumi, Santo Petrus, untuk meneruskan menggembala umat-Nya.Antara Katolik, Protestan, dan Orthodox, hanya ada 1 yang benar, dan yang lain salah. Tidak bisa lalu menganggap ketiganya "hanya berbeda tata ibadahnya" saja.Entah Katolik yang salah, Protestan yang salah, Orthodox yang salah, atau ketiganya salah (dan itu berarti Yesus berbohong saat mengajar para rasul)Atau, adakah semacam strata?Benar 100%, campuran benar dan salah 70:30, lalu campuran 50:50?

[Umat] Katolik yang Liberal adalah MUSUH terburuk Gereja [Katolik] -Pius IX-

Katolik kontra Indiferentisme.

http://www.kaskus.co.id/thread/51ea007c3c118e8142000003/holy-anda-bertanya-katolik-menjawab---part-2/

lihat aja fakta di lapangan...
natalan bareng atau menikahkan bereng sudah biasa

kenapa masih aja BEDA NAMA?