Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
Halaman 5 dari 6 • Share
Halaman 5 dari 6 • 1, 2, 3, 4, 5, 6
Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
First topic message reminder :
MUI: Segera Cari Obat Pengganti Yang Mengandung Enzim Babi
JAKARTA (voa-islam.com) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendesak ahli obat (farmakolog) untuk segera menemukan zat lain sebagai pengganti beberapa enzim seperti enzim babi yang digunakan dalam pembuatan beberapa jenis vaksin seperti pada vaksin polio dan meningitis agar tidak meresahkan kaum muslim.
"Segera temukan obat pengganti dari obat yang mengandung enzim tersebut (enzim babi), agar kita dan konsumen tidak terpaku pada keharaman obat," ujar Ketua MUI, Amidhan, kepada Antara di Jakarta, Kamis.
Sebelumnya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengatakan penggunaan enzim babi pada obat tertentu ini dilakukan karena belum ada penggantinya.
"Hanya segelintir obat yang bermasalah (mengandung enzim babi) seperti beberapa obat pengencer darah dan beberapa jenis vaksin hal ini karena hingga saat ini belum ditemukan pengganti enzim tersebut," ujar Ketua Bidang Kajian Obat dan Farmakoterapi IDI, Masfar Salim, di Kantor IDI, Jakarta Pusat, Kamis.
Menanggapi hal ini, Amidhan mengatakan pada saat terdesak boleh mengonsumsi obat yang mengandung enzim tersebut, namun harus dikaji terlebih dahulu, sehingga masyarakat diimbau untuk mengutamakan obat yang halal.
"Tidak boleh mengutamakan obat yang tidak halal untuk dikonsumsi," kata Amidhan.
IDI juga mengatakan para dokter berusaha memberikan informasi pada pasien terkait adanya kandungan enzim yang tidak halal dalam obat sehingga pasien dapat mengambil keputusannya sendiri, meski begitu tidak semua dokter mengetahui secara pasti semua kandungan pada obat.
"Kami menginformasikan dan memberikan pilihan pada pasien tapi tidak setiap dokter mengetahui secara pasti semua kandungan dalam obat yang akan diberikan, karena kami hanya meresepkan bukan pembuat obat," ungkap Masfar Salim.
Minimnya informasi halal yang tertera pada obat menyulitkan pihak dokter maupun konsumen dalam mengonsumsi sebuah obat. Hal ini pun diutarakan Masfar Salim yang merasa membutuhkan informasi tersebut.
"Informasi obat itu lengkap cuma tidak ada halal atau haramnya, saya juga berharap kedepannya ada buku panduan yang menginfokan halal atau tidaknya suatu obat untuk para dokter," kata Masfar Salim.
Masfar Salim juga menambahkan dengan adanya buku panduan para dokter dapat dengan pasti memberikan obat yang pasti pada pasien sesuai syariat agama Islam.
Kontroversi Vaksin Babi Untuk Jamaah Haji
Belum juga selesai kontroversi hingga kini pada produk farmasi yang disinyalir mengandung babi, padahal sempat mencuat 2010 silam pada temuan Lembaga Pengkajian Pangan dan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Sumatera Selatan (Sumsel) bahwa Vaksin Meningitis mengandung babi yang diwajibkan oleh pemerintah Arab Saudi untuk disuntikkan kepada para calon haji.
Namun Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyepakati jamaah haji diperbolehkan menggunakan vaksin meningitis dengan alasan kedaruratan sampai ada penemuan vaksin yang bebas enzim babi. Jika memang demikian farmakolog segera menemukan obat penggantinya.
MUI juga telah bersidang pada 6 Juni 2009 yang akhirnya mengeluarkan fatwa haram terhadap vaksin meningitis karena setelah diteliti, diketahui bahwa vaksin itu terbukti mengandung enzim babi. MUI sendiri telah beberapa kali melakukan pertemuan dengan Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Abdurrahman Muhammad Amin Al Ayat juga langsung bertemu mufti dan pemerintah Arab Saudi untuk mempertanyakan kewajiban penggunaan vaksin meningitis bagi calon jamaah haji dan umrah.
"Ada unsur babi (porcine) yang dipergunakan untuk pembiakan bibit vaksin Meningtis tersebut" ungkap Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama 2010 silam
Anna Priangani dari LPPOM MUI menyatakan, bahan babi yang digunakan sebagai media dalam pembuatan vaksin meningitis adalah lemak babi (gliserol). Kandungan zat haram itu ditemukan dalam penelitian LPPOM MUI Sumsel bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang. Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Pusat, Husniah Rubiana Thamrin, juga membenarkan, dalam proses pembuatan vaksin meningitis bersentuhan dengan unsur babi–kendati sudah melalui proses ekstraksi.
Wacana vaksin meningitis haram pun mencuat.
“Tidak ada yang bebas enzim babinya untuk semua media yang digunakan untuk membiakan vaksin meningitis,” kata Ketua Dewan Eksekutif Yayasan YARSI Jurnalis Uddin dalam diskusi tentang vaksin meningitis di Universitas Yarsi, (4/8/2010).
Rencana membahas status vaksin meningitis gagal digelar. Sebuah sumber menyatakan ada upaya memepetkan persoalan itu dengan pelaksanaan ibadah haji, agar keharaman vaksin itu bisa dima'fukan (dibolehkan) karena faktor kedaruratan.
Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri), pimpinan Baluki Ahmad, mendesak MUI dan pemerintah segera membuat keputusan tentang status hukum enzim ini. Menurut dia, MUI harus membuat keputusan yang tepat. ”Jika penyakit Ini tidak endemik dan tidak menular di Indonesia walaupun hanya bentuk pencegahan, vaksin ini tidak terlalu penting atau tidak darurat. Kalau pada akhirnya darurat, saya tidak setuju, harus dicarikan jalan keluar dengan tetap mencari vaksin yang halal.” Baluki bertekad akan menyarankan jamaah umrah dan haji agar tidak perlu disuntik vaksin, jika MUI dan pemerintah menetapkan status darurat.
“Saya lebih baik menyarankan tidak usah disuntik jika statusnya darurat. Ini harus ada legitimasi hukum yang jelas. Umat jangan dikorbankan karena persoalan-persoalan tertentu,” katanya menegaskan
Akhirnya MUI menyatakan bahwa vaksin meningitis tetap haram, tapi membolehkannya dengan alasan darurat. Yang boleh menggunakan vaksin atas nama kedaruratan adalah yang baru pertama kali naik haji dan orang yang telah bernazar untuk umrah.
Astagfirullah, jadi jangan heran sepulang haji atau umroh banyak jamaah yang menjadi lemah iman lantaran kemasukan vaksin babi dalam tubuh. Wallahu'alam [rol/antara/muhammad/voa-islam.com]
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2013/12/13/28109/mui-segera-cari-obat-pengganti-yang-mengandung-enzim-babi/#sthash.Vdes1PZk.dpuf
MUI: Segera Cari Obat Pengganti Yang Mengandung Enzim Babi
JAKARTA (voa-islam.com) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendesak ahli obat (farmakolog) untuk segera menemukan zat lain sebagai pengganti beberapa enzim seperti enzim babi yang digunakan dalam pembuatan beberapa jenis vaksin seperti pada vaksin polio dan meningitis agar tidak meresahkan kaum muslim.
"Segera temukan obat pengganti dari obat yang mengandung enzim tersebut (enzim babi), agar kita dan konsumen tidak terpaku pada keharaman obat," ujar Ketua MUI, Amidhan, kepada Antara di Jakarta, Kamis.
Sebelumnya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengatakan penggunaan enzim babi pada obat tertentu ini dilakukan karena belum ada penggantinya.
"Hanya segelintir obat yang bermasalah (mengandung enzim babi) seperti beberapa obat pengencer darah dan beberapa jenis vaksin hal ini karena hingga saat ini belum ditemukan pengganti enzim tersebut," ujar Ketua Bidang Kajian Obat dan Farmakoterapi IDI, Masfar Salim, di Kantor IDI, Jakarta Pusat, Kamis.
Menanggapi hal ini, Amidhan mengatakan pada saat terdesak boleh mengonsumsi obat yang mengandung enzim tersebut, namun harus dikaji terlebih dahulu, sehingga masyarakat diimbau untuk mengutamakan obat yang halal.
"Tidak boleh mengutamakan obat yang tidak halal untuk dikonsumsi," kata Amidhan.
IDI juga mengatakan para dokter berusaha memberikan informasi pada pasien terkait adanya kandungan enzim yang tidak halal dalam obat sehingga pasien dapat mengambil keputusannya sendiri, meski begitu tidak semua dokter mengetahui secara pasti semua kandungan pada obat.
"Kami menginformasikan dan memberikan pilihan pada pasien tapi tidak setiap dokter mengetahui secara pasti semua kandungan dalam obat yang akan diberikan, karena kami hanya meresepkan bukan pembuat obat," ungkap Masfar Salim.
Minimnya informasi halal yang tertera pada obat menyulitkan pihak dokter maupun konsumen dalam mengonsumsi sebuah obat. Hal ini pun diutarakan Masfar Salim yang merasa membutuhkan informasi tersebut.
"Informasi obat itu lengkap cuma tidak ada halal atau haramnya, saya juga berharap kedepannya ada buku panduan yang menginfokan halal atau tidaknya suatu obat untuk para dokter," kata Masfar Salim.
Masfar Salim juga menambahkan dengan adanya buku panduan para dokter dapat dengan pasti memberikan obat yang pasti pada pasien sesuai syariat agama Islam.
Kontroversi Vaksin Babi Untuk Jamaah Haji
Belum juga selesai kontroversi hingga kini pada produk farmasi yang disinyalir mengandung babi, padahal sempat mencuat 2010 silam pada temuan Lembaga Pengkajian Pangan dan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Sumatera Selatan (Sumsel) bahwa Vaksin Meningitis mengandung babi yang diwajibkan oleh pemerintah Arab Saudi untuk disuntikkan kepada para calon haji.
Namun Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyepakati jamaah haji diperbolehkan menggunakan vaksin meningitis dengan alasan kedaruratan sampai ada penemuan vaksin yang bebas enzim babi. Jika memang demikian farmakolog segera menemukan obat penggantinya.
MUI juga telah bersidang pada 6 Juni 2009 yang akhirnya mengeluarkan fatwa haram terhadap vaksin meningitis karena setelah diteliti, diketahui bahwa vaksin itu terbukti mengandung enzim babi. MUI sendiri telah beberapa kali melakukan pertemuan dengan Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Abdurrahman Muhammad Amin Al Ayat juga langsung bertemu mufti dan pemerintah Arab Saudi untuk mempertanyakan kewajiban penggunaan vaksin meningitis bagi calon jamaah haji dan umrah.
"Ada unsur babi (porcine) yang dipergunakan untuk pembiakan bibit vaksin Meningtis tersebut" ungkap Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama 2010 silam
Anna Priangani dari LPPOM MUI menyatakan, bahan babi yang digunakan sebagai media dalam pembuatan vaksin meningitis adalah lemak babi (gliserol). Kandungan zat haram itu ditemukan dalam penelitian LPPOM MUI Sumsel bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang. Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Pusat, Husniah Rubiana Thamrin, juga membenarkan, dalam proses pembuatan vaksin meningitis bersentuhan dengan unsur babi–kendati sudah melalui proses ekstraksi.
Wacana vaksin meningitis haram pun mencuat.
“Tidak ada yang bebas enzim babinya untuk semua media yang digunakan untuk membiakan vaksin meningitis,” kata Ketua Dewan Eksekutif Yayasan YARSI Jurnalis Uddin dalam diskusi tentang vaksin meningitis di Universitas Yarsi, (4/8/2010).
Rencana membahas status vaksin meningitis gagal digelar. Sebuah sumber menyatakan ada upaya memepetkan persoalan itu dengan pelaksanaan ibadah haji, agar keharaman vaksin itu bisa dima'fukan (dibolehkan) karena faktor kedaruratan.
Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri), pimpinan Baluki Ahmad, mendesak MUI dan pemerintah segera membuat keputusan tentang status hukum enzim ini. Menurut dia, MUI harus membuat keputusan yang tepat. ”Jika penyakit Ini tidak endemik dan tidak menular di Indonesia walaupun hanya bentuk pencegahan, vaksin ini tidak terlalu penting atau tidak darurat. Kalau pada akhirnya darurat, saya tidak setuju, harus dicarikan jalan keluar dengan tetap mencari vaksin yang halal.” Baluki bertekad akan menyarankan jamaah umrah dan haji agar tidak perlu disuntik vaksin, jika MUI dan pemerintah menetapkan status darurat.
“Saya lebih baik menyarankan tidak usah disuntik jika statusnya darurat. Ini harus ada legitimasi hukum yang jelas. Umat jangan dikorbankan karena persoalan-persoalan tertentu,” katanya menegaskan
Akhirnya MUI menyatakan bahwa vaksin meningitis tetap haram, tapi membolehkannya dengan alasan darurat. Yang boleh menggunakan vaksin atas nama kedaruratan adalah yang baru pertama kali naik haji dan orang yang telah bernazar untuk umrah.
Astagfirullah, jadi jangan heran sepulang haji atau umroh banyak jamaah yang menjadi lemah iman lantaran kemasukan vaksin babi dalam tubuh. Wallahu'alam [rol/antara/muhammad/voa-islam.com]
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2013/12/13/28109/mui-segera-cari-obat-pengganti-yang-mengandung-enzim-babi/#sthash.Vdes1PZk.dpuf
cain- LETNAN DUA
-
Posts : 1408
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Indonesia
Join date : 13.10.13
Reputation : 10
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
SEGOROWEDI wrote:satria bergitar wrote:SEGOROWEDI wrote:
terpaksa berkelanjutan
memang terpaksa karena gada opsi lain... dan hukumnya boleh
mestinya sebelum menajiskan itu
mikir dulu
si jaya aja dah nyekrup sama jalan pikiran saya...kenapa member senior model kaya ente masih konslet sih???
satria bergitar- LETNAN DUA
-
Age : 38
Posts : 1396
Location : Karawang
Join date : 08.12.11
Reputation : 59
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
jaya wrote:mystery wrote:benar itu kata bung MM,
kenapa vaksin menggunakan zat dari babi ada hub.nya kenapa babi diharamkan dan ada hubungannya dengan penularan virus H5N1. bagaimana jika virus flu babi dengan virus flu burung bermutasi (hasil virusnya seperti apa??) dan dengan sangat cepat dapat ditularkan oleh babi karena struktur tubuh babi memiliki kesamaan dengan manusia.
itu semua karena babi.............
Saya pikir tidak benar juga kalau kita berspekulasi. Rahasia Allah swt biarkan, kita gak perlu tahu. Mengapa dia mengharamkan yg ini dan bukan yg itu. Jika mengikuti pola pikir seperti anda ini, saya malah langsung bertanya, mengapa al quran tidak mengharamkan burung/unggas, mengapa hanya babi? Jadi, gak ada sangkut pautnya. Yang namanya penyakit, ada yg disebarkan lewat babi, anjing dll, dan bisa menyebar sangat cepat.
Saya berpendapat, ini gak ada hubungannya dgn haram babi dlm al quran. Tetapi kalau tetap dipaksa, ya silahkan saja deh.
nah gitu dong...sekali-kali berpikir waras khan bagus...
btw uraian om mm sbenarnya hanya sebagian hikmah yg bisa di ambil dari haramnya babi dalam kacamata scence...bukan melakukan pembenaran terhadap haramnya babi seperti yg sebagian non muslim pikirkan disni...
yg jadi keheranan kami para muslim (diluar haram halal lho ya) kalian non muslim kok doyan sekali makan babi? padahal secara science seperti yg om mm uraikan banyak sekali resikonya bagi kesehatan kita...apalagi jika mengingat seorang kanibal yg berkata rasa daging manusia sama seperti babi... gmn perasaan kalian?
satria bergitar- LETNAN DUA
-
Age : 38
Posts : 1396
Location : Karawang
Join date : 08.12.11
Reputation : 59
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
satria bergitar wrote:jaya wrote:mystery wrote:benar itu kata bung MM,
kenapa vaksin menggunakan zat dari babi ada hub.nya kenapa babi diharamkan dan ada hubungannya dengan penularan virus H5N1. bagaimana jika virus flu babi dengan virus flu burung bermutasi (hasil virusnya seperti apa??) dan dengan sangat cepat dapat ditularkan oleh babi karena struktur tubuh babi memiliki kesamaan dengan manusia.
itu semua karena babi.............
Saya pikir tidak benar juga kalau kita berspekulasi. Rahasia Allah swt biarkan, kita gak perlu tahu. Mengapa dia mengharamkan yg ini dan bukan yg itu. Jika mengikuti pola pikir seperti anda ini, saya malah langsung bertanya, mengapa al quran tidak mengharamkan burung/unggas, mengapa hanya babi? Jadi, gak ada sangkut pautnya. Yang namanya penyakit, ada yg disebarkan lewat babi, anjing dll, dan bisa menyebar sangat cepat.
Saya berpendapat, ini gak ada hubungannya dgn haram babi dlm al quran. Tetapi kalau tetap dipaksa, ya silahkan saja deh.
nah gitu dong...sekali-kali berpikir waras khan bagus...
btw uraian om mm sbenarnya hanya sebagian hikmah yg bisa di ambil dari haramnya babi dalam kacamata scence...bukan melakukan pembenaran terhadap haramnya babi seperti yg sebagian non muslim pikirkan disni...
yg jadi keheranan kami para muslim (diluar haram halal lho ya) kalian non muslim kok doyan sekali makan babi? padahal secara science seperti yg om mm uraikan banyak sekali resikonya bagi kesehatan kita...apalagi jika mengingat seorang kanibal yg berkata rasa daging manusia sama seperti babi... gmn perasaan kalian?
mot2.....di sindir sama bung jaya malah bangga dan kemudian mau OOT
Sudah gue bilang loe buka trit baru saja sana soal kanibal dan penyakitnya tuh asli dah ngakak bener gue
cain- LETNAN DUA
-
Posts : 1408
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Indonesia
Join date : 13.10.13
Reputation : 10
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
@cain
Anda sudah salah kamar kalow begitu....!
Ingat kamar yang anda masukan Islam & Science! Ngerti artinya apa?
Silakan anda cari kamar pas dulu sebelum mengusung trit...seperti kanak-kanak saja.
Anda sudah salah kamar kalow begitu....!
Ingat kamar yang anda masukan Islam & Science! Ngerti artinya apa?
Silakan anda cari kamar pas dulu sebelum mengusung trit...seperti kanak-kanak saja.
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
Ibnu Sabil wrote:@cain
Anda sudah salah kamar kalow begitu....!
Ingat kamar yang anda masukan Islam & Science! Ngerti artinya apa?
Silakan anda cari kamar pas dulu sebelum mengusung trit...seperti kanak-kanak saja.
Jaelah ne satu mot juga bego amat ya..... baca dari pertama
cain- LETNAN DUA
-
Posts : 1408
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Indonesia
Join date : 13.10.13
Reputation : 10
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
dri awal trit anda diskusi cm bicara bega bego gada isi...cain wrote:Ibnu Sabil wrote:@cain
Anda sudah salah kamar kalow begitu....!
Ingat kamar yang anda masukan Islam & Science! Ngerti artinya apa?
Silakan anda cari kamar pas dulu sebelum mengusung trit...seperti kanak-kanak saja.
Jaelah ne satu mot juga bego amat ya..... baca dari pertama
anda bertanya ttg science-nya babi dah djawab sm mm
tntang hukum islamnya udh ane jawab...
ditanya balik sm mm jg ane g jawab...malah add hominem
apa sekedar ingin eksis posting karena anda TS nya atau gmn ini teh?
satria bergitar- LETNAN DUA
-
Age : 38
Posts : 1396
Location : Karawang
Join date : 08.12.11
Reputation : 59
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
cain wrote:Ibnu Sabil wrote:@cain
Anda sudah salah kamar kalow begitu....!
Ingat kamar yang anda masukan Islam & Science! Ngerti artinya apa?
Silakan anda cari kamar pas dulu sebelum mengusung trit...seperti kanak-kanak saja.
Jaelah ne satu mot juga bego amat ya..... baca dari pertama
satria bergitar- LETNAN DUA
-
Age : 38
Posts : 1396
Location : Karawang
Join date : 08.12.11
Reputation : 59
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
Baca halaman satu dan permintaan gue sama admin/moderator.satria bergitar wrote:cain wrote:Ibnu Sabil wrote:@cain
Anda sudah salah kamar kalow begitu....!
Ingat kamar yang anda masukan Islam & Science! Ngerti artinya apa?
Silakan anda cari kamar pas dulu sebelum mengusung trit...seperti kanak-kanak saja.
Jaelah ne satu mot juga bego amat ya..... baca dari pertama
cain- LETNAN DUA
-
Posts : 1408
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Indonesia
Join date : 13.10.13
Reputation : 10
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
satria bergitar wrote:jaya wrote:mystery wrote:benar itu kata bung MM,
kenapa vaksin menggunakan zat dari babi ada hub.nya kenapa babi diharamkan dan ada hubungannya dengan penularan virus H5N1. bagaimana jika virus flu babi dengan virus flu burung bermutasi (hasil virusnya seperti apa??) dan dengan sangat cepat dapat ditularkan oleh babi karena struktur tubuh babi memiliki kesamaan dengan manusia.
itu semua karena babi.............
Saya pikir tidak benar juga kalau kita berspekulasi. Rahasia Allah swt biarkan, kita gak perlu tahu. Mengapa dia mengharamkan yg ini dan bukan yg itu. Jika mengikuti pola pikir seperti anda ini, saya malah langsung bertanya, mengapa al quran tidak mengharamkan burung/unggas, mengapa hanya babi? Jadi, gak ada sangkut pautnya. Yang namanya penyakit, ada yg disebarkan lewat babi, anjing dll, dan bisa menyebar sangat cepat.
Saya berpendapat, ini gak ada hubungannya dgn haram babi dlm al quran. Tetapi kalau tetap dipaksa, ya silahkan saja deh.
nah gitu dong...sekali-kali berpikir waras khan bagus...
btw uraian om mm sbenarnya hanya sebagian hikmah yg bisa di ambil dari haramnya babi dalam kacamata scence...bukan melakukan pembenaran terhadap haramnya babi seperti yg sebagian non muslim pikirkan disni...
yg jadi keheranan kami para muslim (diluar haram halal lho ya) kalian non muslim kok doyan sekali makan babi? padahal secara science seperti yg om mm uraikan banyak sekali resikonya bagi kesehatan kita...apalagi jika mengingat seorang kanibal yg berkata rasa daging manusia sama seperti babi... gmn perasaan kalian?
Nah, saya uji sekarang apakah kamu waras seperti saya!
.....Saya bisa menyatakan bahwa di otak anda, (di luar haram halal lho), anda tidak makan babi karena babi bisa menyebarkan penyakit lebih cepat. Coba anda pikirkan apakah otak anda masih berfungsi dgn baik/waras jika anda tahu bahwa burung/jenis unggas ternyata bisa menyebarkan penyakit lebih cepat. Mengapa anda embat juga?
....Coba juga kalau otak anda masih berfungsi dgn baik, mengapa anda tetap melakukan hubungan seks dgn kurang lebih banyak perempuan (paling sedikit 4 bini), kalau ternyata AIDS menular lebih cepat melalui kontak seksual?
Saya harap otak anda masih berfungsi dgn baik.
jaya- LETNAN SATU
-
Posts : 1967
Kepercayaan : Lain-lain
Location : London
Join date : 21.07.13
Reputation : 8
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
semua penyakit mematikan yang menular itu asalnya dari negara mayoritas berpenduduk kafir. Cara hidup kafir yang berpenyakitan itu membuat warga muslim harus ikut terkena dampaknya juga.
(1) gelatin dan (2) thiomerosal karena berkaitan dengan issue apakah dua komponen tersebut termasuk halal dan thayyib. Thayyib yang dapat berarti baik, dalam konteks ini ‘baik’ saya artikan tidak membawa efek negatif bagi kesehatan fisik manusia yang mengkonsumsinya.
————– ————– —————– ————- —————– ————– ——— ————- ——————— —————– —————
Gelatin sangat penting dibahas karena saat ini bahan mentah gelatin yang paling banyak adalah dari kulit babi ‘pork’ (45%), dari bovine hides [= kulit sapi/lembu] (30%), bovine dan porcine bones [= tulang sapi/lembu dan tulang babi] (23%), bahan lain termasuk ikan dan unggas (1.5%) saja [Advances in Food and Nutrition Research, Vol. 60: 119-145, 2010]. Terdapat juga info lain bahwa gelatin sumber utamanya saat ini adalah dari “bovine dan porcine” dari binatang mamalia [Handbook of Food Proteins, G.O. Philips & P.A. Williams (Eds), 2011]. Dinegara non-muslim, Imam-imam umat sudah memberi perhatian dalam hal ini, makanya di pembungkus makanan jika ingredient-nya mengandng gelatin yang halal, akan tertulis halal gelatin. Masalah kehalalan ini bukan saja menyangkut apakah gelatin dari bahan babi atau tidak, tetapi juga termasuk apakah binatang mamalia lain (cattle misalnya) yang diambil tulangnya telah disembelih dengan asma Allah.
————- —— —————– —————————- ——– —————– ———– —— — - - — —————- —————-
Didalam jurnal ilmiah ‘Progress in Health Sciences’ [Vol. 2, No. 1, 2012] dengan judul ‘Neorologic adverse events following vaccination’, tercatat bahwa dalam vaksin (vaccine) dapat mengandung:
1. Micro-organism antigens - bacterial or viral (live-attenuated, dead), isolated antigens-proteins, polysaccharides, DNA and anatoxisins with retained immunegenicity but devoid of pathogenic properties,
2. Suspension: water, physiological saline, substrate protein, e.g. egg white, gelatin,
3. Preservatives: thiomerosal (mercury), anti-biotics, phenol,
4. Adjuvants, the aim of which is to ebhance the immunogenicity of the vaccine-aluminium hydroxide or aluminium phosphate are the most commonly used.
————— ———– ————– ————– —————— ———— ———- ———- ———— ———– ————- ————- -—————- ————– ———- —– - —- ——————————
Variasi kandungan bahan-bahan diatas dapat dilihat dari sumber lain seperti ‘Textbook of Clinical Pediatrics’ [2012, 2, pp. 929 – 960], pada section ‘76 Vaccination’. Untuk bahan gelatin, tidak semua vaksin mengandung bahan ini. Penyampaian kandungan gelatin ini ada yang samar, misalnya pada BCG vaccine, dijelaskan bahwa vaksin tersebut mengandung ‘an attenuated live vaccine containing suspension of a live attenuated strain of Mycobacterium bovis’. Mereka yang ahli dibidang ini yang tentunya perlu dan harus meninjau apakah suspension jenis tersebut termasuk gelatin.
———— ——————– ————— ——————– —————– ————— ————- - ———- ————– ———— ————————-
Pada vaksin lain yang jelas tertulis mengandung gelatin misalnya, Measles Vaccine (Vaksin campak?) yaitu ‘live attenuated viruses produced by several passages of the original virus strain in different cell cultures at different temperatures. Examples include Schwarz, Moraten, Alk-C, etc. Usually each dose contains trace amount of neomycin, sorbitol and hydrolyzed gelatine (as stabilizers)’. Vaksin ini diberikan sebagai vaksin tunggal atau dikombinasi dengan vaksin Mumps and Rubella (MMR) with or without varicella (MMRV).
Kandungan gelatin dalam vaksin ada yang diteliti dan diganti karena menyebabkan alergi misalnya diphteria and tetanus toxoids (DTaP) telah diteliti menyebabkan alergi pada pasien, sehingga 2 dari 6 perusahan di Jepang yang memproduksi DTaP tidak lagi menggunakan gelatin [Journal of Allergy and Clinical Immunology, Vol. 106 (3), 2000: p. 591-592].
Issue lain, tetapi masih terkait dengan gelatin, adalah saat ini mereka yang punya perhatian terhadap pihak-pihak yang punya alasan tertentu (seperti umat Muslim misalnya) untuk tidak mau makan makanan yang mengandung gelatin yang tidak halal, mulai melirik gelatin yang diambil dari bahan ikan. Beritanya bisa di baca di ‘Food Hydrocolloids’ 23 (2009): Fish gelatin: properties, challenges and prospects as an alternative to mammalian gelatins.
Mengenai bahasan yang kedua yaitu terkait kandungan thiomerosal, saya ambilkan contohnya pada Hepatitis B Vaccine (HBV). Disebutkan dalam artikel yang sama diatas bahwa HBV terbaru yang tersedia mengandung ‘predominantly purified particles of the surface antigen of hepatitis B (HBsAg). Thimerosal is used as a preservative in some products’.
Mengenai apakah benar thimerosal mengandung mercury ini cuplikannya dari abstrak artikel “Bundesgesundheitsblatt, Gesundheitsforschung, Gesundheitsschutz, ISSN 1436-9990, 12/2004, Volume 47, Issue 12, p. 1165”, yaitu: “Thiomersal was used in the 1930s for the first time for the preservation of vaccines to prevent bacterial and fungal contamination. Thiomersal is an organic compound containing 49% mercury (Hg) by weight”.
Penggunaan thiomerosal ini mulai dipersoalkan karena kandungan mercury-nya. Kekhawatiran terhadap kemungkinan timbulnya efek negatif pada tubuh (tidak thayyib) karena thiomerosal muncul awalnya di Amerika disekitar tahun 1990-an. Masyarakat menduga kemungkinan ada kaitan antara thiomersal dan autism yang beritanya bisa diikuti di “Vaccine: The debate in modern America”, M.A. Largent, 2012. Muncul kehawatiran ini berawal dari jumlah penderita autis yang meningkat di Amerika dari tahun ke tahun dan tercatat di tahun 2009, diberitakan 1 dari 110 anak menunjukkan gejala Autism Spectrum Disorders (ASD). Autism juga diberitakan berkaitan dengan MMR yang awal perdebatannya muncul di Inggris di tahun 1998. Tentu berita-berita ini masih kontroversi karena penyebab autis belum sepenuhnya dipahami. Sebagian pendapat ahli menunjukkan kaitan antara faktor genetic dan pencemaran lingkungan.
http://www.antarajatim.com/lihat/berita/70215/biofarma-produksi-vaksin-halal-dan-thoyib
Biofarma berkomitmen menjadi satu-satunya produsen vaksin halal dan berkualitas (thoyib) bagi masyarakat Indonesia untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap imunisasi.
"MUI sudah melihat proses pembuatan vaksin kami dan membolehkan kami memproduksi dan menyebarkan vaksi di Indonesia," kata Kepala Divisi Surveilans dan Evaluasi Produk Biofarma Bambang H Djalinus di Jakarta, Kamis.
Untuk menjamin produk vaksinnya halal dan thoyib, Biofarma mengundang Majelis Ulama Indonesia untuk melihat sendiri proses pembuatan vaksin dan MUI kemudian bahkan bekerja sama dengan Biofarma untuk mensosialiasikan vaksin halal bagi masyarakat.
Bambang juga menjelaskan bahwa proses pembuatan vaksin itu sudah memenuhi standar kebersihan dan karena itu dijamin kualitas serta kehalalannya.
"Untuk membuat vaksin kita perlu mengembangbiakkan bakteri atau virus di media tertentu dan media itu yang sering kali menjadi latar sebab vaksin itu dicurigai tidak halal," papar bambang.
Padahal, menurut Bambang, setelah dibiakkan, media pertumbuhan itu ditinggalkan sementara bakteri atau virus dicuci atau dibersihkan dalam sebuah proses yang panjang. "Bisa lebih dari tujuh kali proses pencuciannya," tutur Bambang lebih lanjut.
Biofarma sendiri berharap dengan itu masyarakat bisa semakin percaya diri menggunakan vaksin buatan anak bangsa.
(1) gelatin dan (2) thiomerosal karena berkaitan dengan issue apakah dua komponen tersebut termasuk halal dan thayyib. Thayyib yang dapat berarti baik, dalam konteks ini ‘baik’ saya artikan tidak membawa efek negatif bagi kesehatan fisik manusia yang mengkonsumsinya.
————– ————– —————– ————- —————– ————– ——— ————- ——————— —————– —————
Gelatin sangat penting dibahas karena saat ini bahan mentah gelatin yang paling banyak adalah dari kulit babi ‘pork’ (45%), dari bovine hides [= kulit sapi/lembu] (30%), bovine dan porcine bones [= tulang sapi/lembu dan tulang babi] (23%), bahan lain termasuk ikan dan unggas (1.5%) saja [Advances in Food and Nutrition Research, Vol. 60: 119-145, 2010]. Terdapat juga info lain bahwa gelatin sumber utamanya saat ini adalah dari “bovine dan porcine” dari binatang mamalia [Handbook of Food Proteins, G.O. Philips & P.A. Williams (Eds), 2011]. Dinegara non-muslim, Imam-imam umat sudah memberi perhatian dalam hal ini, makanya di pembungkus makanan jika ingredient-nya mengandng gelatin yang halal, akan tertulis halal gelatin. Masalah kehalalan ini bukan saja menyangkut apakah gelatin dari bahan babi atau tidak, tetapi juga termasuk apakah binatang mamalia lain (cattle misalnya) yang diambil tulangnya telah disembelih dengan asma Allah.
————- —— —————– —————————- ——– —————– ———– —— — - - — —————- —————-
Didalam jurnal ilmiah ‘Progress in Health Sciences’ [Vol. 2, No. 1, 2012] dengan judul ‘Neorologic adverse events following vaccination’, tercatat bahwa dalam vaksin (vaccine) dapat mengandung:
1. Micro-organism antigens - bacterial or viral (live-attenuated, dead), isolated antigens-proteins, polysaccharides, DNA and anatoxisins with retained immunegenicity but devoid of pathogenic properties,
2. Suspension: water, physiological saline, substrate protein, e.g. egg white, gelatin,
3. Preservatives: thiomerosal (mercury), anti-biotics, phenol,
4. Adjuvants, the aim of which is to ebhance the immunogenicity of the vaccine-aluminium hydroxide or aluminium phosphate are the most commonly used.
————— ———– ————– ————– —————— ———— ———- ———- ———— ———– ————- ————- -—————- ————– ———- —– - —- ——————————
Variasi kandungan bahan-bahan diatas dapat dilihat dari sumber lain seperti ‘Textbook of Clinical Pediatrics’ [2012, 2, pp. 929 – 960], pada section ‘76 Vaccination’. Untuk bahan gelatin, tidak semua vaksin mengandung bahan ini. Penyampaian kandungan gelatin ini ada yang samar, misalnya pada BCG vaccine, dijelaskan bahwa vaksin tersebut mengandung ‘an attenuated live vaccine containing suspension of a live attenuated strain of Mycobacterium bovis’. Mereka yang ahli dibidang ini yang tentunya perlu dan harus meninjau apakah suspension jenis tersebut termasuk gelatin.
———— ——————– ————— ——————– —————– ————— ————- - ———- ————– ———— ————————-
Pada vaksin lain yang jelas tertulis mengandung gelatin misalnya, Measles Vaccine (Vaksin campak?) yaitu ‘live attenuated viruses produced by several passages of the original virus strain in different cell cultures at different temperatures. Examples include Schwarz, Moraten, Alk-C, etc. Usually each dose contains trace amount of neomycin, sorbitol and hydrolyzed gelatine (as stabilizers)’. Vaksin ini diberikan sebagai vaksin tunggal atau dikombinasi dengan vaksin Mumps and Rubella (MMR) with or without varicella (MMRV).
Kandungan gelatin dalam vaksin ada yang diteliti dan diganti karena menyebabkan alergi misalnya diphteria and tetanus toxoids (DTaP) telah diteliti menyebabkan alergi pada pasien, sehingga 2 dari 6 perusahan di Jepang yang memproduksi DTaP tidak lagi menggunakan gelatin [Journal of Allergy and Clinical Immunology, Vol. 106 (3), 2000: p. 591-592].
Issue lain, tetapi masih terkait dengan gelatin, adalah saat ini mereka yang punya perhatian terhadap pihak-pihak yang punya alasan tertentu (seperti umat Muslim misalnya) untuk tidak mau makan makanan yang mengandung gelatin yang tidak halal, mulai melirik gelatin yang diambil dari bahan ikan. Beritanya bisa di baca di ‘Food Hydrocolloids’ 23 (2009): Fish gelatin: properties, challenges and prospects as an alternative to mammalian gelatins.
Mengenai bahasan yang kedua yaitu terkait kandungan thiomerosal, saya ambilkan contohnya pada Hepatitis B Vaccine (HBV). Disebutkan dalam artikel yang sama diatas bahwa HBV terbaru yang tersedia mengandung ‘predominantly purified particles of the surface antigen of hepatitis B (HBsAg). Thimerosal is used as a preservative in some products’.
Mengenai apakah benar thimerosal mengandung mercury ini cuplikannya dari abstrak artikel “Bundesgesundheitsblatt, Gesundheitsforschung, Gesundheitsschutz, ISSN 1436-9990, 12/2004, Volume 47, Issue 12, p. 1165”, yaitu: “Thiomersal was used in the 1930s for the first time for the preservation of vaccines to prevent bacterial and fungal contamination. Thiomersal is an organic compound containing 49% mercury (Hg) by weight”.
Penggunaan thiomerosal ini mulai dipersoalkan karena kandungan mercury-nya. Kekhawatiran terhadap kemungkinan timbulnya efek negatif pada tubuh (tidak thayyib) karena thiomerosal muncul awalnya di Amerika disekitar tahun 1990-an. Masyarakat menduga kemungkinan ada kaitan antara thiomersal dan autism yang beritanya bisa diikuti di “Vaccine: The debate in modern America”, M.A. Largent, 2012. Muncul kehawatiran ini berawal dari jumlah penderita autis yang meningkat di Amerika dari tahun ke tahun dan tercatat di tahun 2009, diberitakan 1 dari 110 anak menunjukkan gejala Autism Spectrum Disorders (ASD). Autism juga diberitakan berkaitan dengan MMR yang awal perdebatannya muncul di Inggris di tahun 1998. Tentu berita-berita ini masih kontroversi karena penyebab autis belum sepenuhnya dipahami. Sebagian pendapat ahli menunjukkan kaitan antara faktor genetic dan pencemaran lingkungan.
http://www.antarajatim.com/lihat/berita/70215/biofarma-produksi-vaksin-halal-dan-thoyib
Biofarma berkomitmen menjadi satu-satunya produsen vaksin halal dan berkualitas (thoyib) bagi masyarakat Indonesia untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap imunisasi.
"MUI sudah melihat proses pembuatan vaksin kami dan membolehkan kami memproduksi dan menyebarkan vaksi di Indonesia," kata Kepala Divisi Surveilans dan Evaluasi Produk Biofarma Bambang H Djalinus di Jakarta, Kamis.
Untuk menjamin produk vaksinnya halal dan thoyib, Biofarma mengundang Majelis Ulama Indonesia untuk melihat sendiri proses pembuatan vaksin dan MUI kemudian bahkan bekerja sama dengan Biofarma untuk mensosialiasikan vaksin halal bagi masyarakat.
Bambang juga menjelaskan bahwa proses pembuatan vaksin itu sudah memenuhi standar kebersihan dan karena itu dijamin kualitas serta kehalalannya.
"Untuk membuat vaksin kita perlu mengembangbiakkan bakteri atau virus di media tertentu dan media itu yang sering kali menjadi latar sebab vaksin itu dicurigai tidak halal," papar bambang.
Padahal, menurut Bambang, setelah dibiakkan, media pertumbuhan itu ditinggalkan sementara bakteri atau virus dicuci atau dibersihkan dalam sebuah proses yang panjang. "Bisa lebih dari tujuh kali proses pencuciannya," tutur Bambang lebih lanjut.
Biofarma sendiri berharap dengan itu masyarakat bisa semakin percaya diri menggunakan vaksin buatan anak bangsa.
Mutiara- KAPTEN
-
Posts : 3660
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 01.08.13
Reputation : 45
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
Panjang amat.
Napa burung diembat juga padahal binatang ini pun menyebar dgn cepat, napa ngeseks gak diharamkan, pada ngesek adalah tindakan yg paling cepat menyebarkan AIDS, gimana?
Napa burung diembat juga padahal binatang ini pun menyebar dgn cepat, napa ngeseks gak diharamkan, pada ngesek adalah tindakan yg paling cepat menyebarkan AIDS, gimana?
jaya- LETNAN SATU
-
Posts : 1967
Kepercayaan : Lain-lain
Location : London
Join date : 21.07.13
Reputation : 8
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
cain wrote:
Sementara itu, Pembantu Rektor Bidang Akademik Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Ahmad Munif S. menegaskan, “Tidak akan ditemukan vaksin halal sampai kiamat.Semuanya haram, karena biangnya sesuatu yang bersinggungan tidak langsung dengan enzim porcine dari babi,” ujarnya.
Menurut dia, jika mengikuti mahzab tersebut, tidak ada produk yang haram. Tapi, tidak ada yang mewajibkan untuk terkait satu fiqih saja. “Semua bebas memilih fikih, asal kuat argumennya, jelas kaidah dan metodologinya, serta sesuai kemajuan zaman” kata dia. (voi/arrahmah.com)
- See more at: http://www.arrahmah.com/read/2010/08/04/8566-pembantu-rektor-iiq-vaksin-meningitis-haram-sampai-hari-kiamat.html#sthash.OpGjHbm7.dpuf
Kalau soal bohong membohongi, slim2 itu memang nomor wahid. Saudara seukuwahnya pun ditipu/dibohongi dengan dalil segala macam
Tinggal sogok sana sogok sini selesai sudah, yang haram pun bisa di sulap jadi halal.
Mot emang kagak paham2 juga bahasa sederhana seperti yang di ucapin tuh orang
cain- LETNAN DUA
-
Posts : 1408
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Indonesia
Join date : 13.10.13
Reputation : 10
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
wkwkwk dasar kafir bego.
tuh baca http://www.antarajatim.com/lihat/berita/70215/biofarma-produksi-vaksin-halal-dan-thoyib
Biofarma SUDAH membuat vaksin halal dan thayib.
Karena gelatin itu bukan cuma dari babi, bisa dari IKAN, SAPI hingga tanaman.
bego dipiara.
tuh baca http://www.antarajatim.com/lihat/berita/70215/biofarma-produksi-vaksin-halal-dan-thoyib
Biofarma SUDAH membuat vaksin halal dan thayib.
Karena gelatin itu bukan cuma dari babi, bisa dari IKAN, SAPI hingga tanaman.
bego dipiara.
Mutiara- KAPTEN
-
Posts : 3660
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 01.08.13
Reputation : 45
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
Mutiara wrote:wkwkwk dasar kafir bego.
tuh baca http://www.antarajatim.com/lihat/berita/70215/biofarma-produksi-vaksin-halal-dan-thoyib
Biofarma SUDAH membuat vaksin halal dan thayib.
Karena gelatin itu bukan cuma dari babi, bisa dari IKAN, SAPI hingga tanaman.
bego dipiara.
males gue nanggapin ne slimah terbego se Indonesia benernya, tanyain tuh sama Indofarma...dapat BIANGnya darimana
cain- LETNAN DUA
-
Posts : 1408
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Indonesia
Join date : 13.10.13
Reputation : 10
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
gelatin itu bisa dari sapi tuh di MAlaysia juga sudah ada.
Bahkan vaksin meningitis yang sekarang ini sudah halal karena sudah dari tulang sapi.
bego dipiara!
Bahkan vaksin meningitis yang sekarang ini sudah halal karena sudah dari tulang sapi.
bego dipiara!
Mutiara- KAPTEN
-
Posts : 3660
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 01.08.13
Reputation : 45
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
SEGOROWEDI wrote:kemarin anak saya yang kuliah di kedokteran cerita..
temannya yang chinesse lagi makan siang di taman kampus
menikmati kiriman mamanya dari jakarta
lalu datang sekumpulan slimah-slimah berkerudung temannya
mereka bilang: waoow enak banget makanannya, sedap banget aromanya... bagiiii doooooooooooong!!
dijawab : jangan!
dibalas : iiiiiiiiiiihhh........ kok kamu pelit banget sih??
dijawab : ini babi!!
dibalas : oooooooooooooooo...... kok dikasih tau sih kalau itu babi.. kala gak dikasih tahu kita boleh kok makan.........
iiiiiiiiiiiiiiiiihhh kamu! lain kali jangan kasih tahu dulu lho ya... !! langsiung aja diberi ke kita... biar kita tidak dosa!
hihihihihihihihi
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
Bego akut kek loe itu memang gimana gitu mut
cain- LETNAN DUA
-
Posts : 1408
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Indonesia
Join date : 13.10.13
Reputation : 10
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
bego akut tuh elo....gak ngerti kalau gelatin juga bisa dibuat dari sapi dll, bukan cuma dari babi aja...
dasar kafir...memang bego
dasar kafir...memang bego
Mutiara- KAPTEN
-
Posts : 3660
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 01.08.13
Reputation : 45
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
wildan99Islam wrote:saya cuman numpang lewat mas kain
udah sana lanjutin diskusinya
koreksi : bukan "udah sana lanjutin diskusinya" ... tapi "udah sana lanjutin spammingnya"
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
Metrotvnews.com, Jombang: Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menyatakan akan tetap menggunakan vaksin polio dan meningitis meski vaksin tersebut ditengarai mengandung enzim babi. Dinkes juga tidak akan menarik seluruh vaksin yang sudah berada di Posyandu sebelum ada petunjuk resmi dari pemerintah.
Kandungan enzim babi dalam vaksin meningitis dan polio yang dianggap haram oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) ternyata tidak membuat Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang melakukan perubahan. Dinkes mengaku masih tetap menggunakan vaksin tersebut untuk imunisasi kepada sejumlah warga.
Vaksin yang didapat Dinkes Jombang melalui Kementerian Kesehatan itu tampak terus diberikan melalui beberapa posyandu di seluruh desa. Selain dianggap sangat bagus untuk kekebalan tubuh, penggunaan vaksin tersebut juga tidak mendapat protes dari sebagian masyarakat.
Dari data Dinkes Jombang, setiap tahun pihaknya selalu menerima sekitar 20 ribu vaksin dari pemerintah pusat. Selain untuk vaksinasi bayi dan balita, vaksin tersebut juga diperuntukkan para remaja usia sekolah.
Meski begitu, pihak dinkes mengaku akan melakukan penarikan jika ada petunjuk resmi dari pemerintah pusat. Sebab, penggunaan vaksin tersebut berasal dari program nasional melalui Kementerian Kesehatan.
Sebelumnya, MUI mendesak sejumlah farmakolog untuk segera menemukan zat lain sebagai pengganti enzim babi pada vaksin polio dan meningitis. Vaksin yang diduga mengandung enzim babi tersebut, dianggap MUI telah meresahkan umat muslim.
Kandungan enzim babi dalam vaksin meningitis dan polio yang dianggap haram oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) ternyata tidak membuat Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang melakukan perubahan. Dinkes mengaku masih tetap menggunakan vaksin tersebut untuk imunisasi kepada sejumlah warga.
Vaksin yang didapat Dinkes Jombang melalui Kementerian Kesehatan itu tampak terus diberikan melalui beberapa posyandu di seluruh desa. Selain dianggap sangat bagus untuk kekebalan tubuh, penggunaan vaksin tersebut juga tidak mendapat protes dari sebagian masyarakat.
Dari data Dinkes Jombang, setiap tahun pihaknya selalu menerima sekitar 20 ribu vaksin dari pemerintah pusat. Selain untuk vaksinasi bayi dan balita, vaksin tersebut juga diperuntukkan para remaja usia sekolah.
Meski begitu, pihak dinkes mengaku akan melakukan penarikan jika ada petunjuk resmi dari pemerintah pusat. Sebab, penggunaan vaksin tersebut berasal dari program nasional melalui Kementerian Kesehatan.
Sebelumnya, MUI mendesak sejumlah farmakolog untuk segera menemukan zat lain sebagai pengganti enzim babi pada vaksin polio dan meningitis. Vaksin yang diduga mengandung enzim babi tersebut, dianggap MUI telah meresahkan umat muslim.
cain- LETNAN DUA
-
Posts : 1408
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Indonesia
Join date : 13.10.13
Reputation : 10
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
ada lagi "sampah" yang masuk ke trit gue
cain- LETNAN DUA
-
Posts : 1408
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Indonesia
Join date : 13.10.13
Reputation : 10
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
cain wrote:
Sementara itu, Pembantu Rektor Bidang Akademik Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Ahmad Munif S. menegaskan, “Tidak akan ditemukan vaksin halal sampai kiamat.Semuanya haram, karena biangnya sesuatu yang bersinggungan tidak langsung dengan enzim porcine dari babi,” ujarnya.
Para "sampah" pasti kagak paham arti dari pernyataan ne orang
cain- LETNAN DUA
-
Posts : 1408
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Indonesia
Join date : 13.10.13
Reputation : 10
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
pertanyaan TS di thread ini apa sih ??
yang musti diklarifikasi oleh muslim apa ??
yang musti diklarifikasi oleh muslim apa ??
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
dee-nee wrote:pertanyaan TS di thread ini apa sih ??
yang musti diklarifikasi oleh muslim apa ??
Gue kagak butuh "sampah" kek loe di semua trit gue oneng
cain- LETNAN DUA
-
Posts : 1408
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Indonesia
Join date : 13.10.13
Reputation : 10
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
wkwkw dasar kafir bego....
kalau vaksin sapi ya biangnya dari SAPI, bukan dari babi atau yang lain...
telan mentah-mentah tuh omongan orang, bego dipiara
kalau vaksin sapi ya biangnya dari SAPI, bukan dari babi atau yang lain...
telan mentah-mentah tuh omongan orang, bego dipiara
Mutiara- KAPTEN
-
Posts : 3660
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 01.08.13
Reputation : 45
Halaman 5 dari 6 • 1, 2, 3, 4, 5, 6
Similar topics
» (ask) Mohon pendapatnya tentang obat medis yg mengandung unsur babi
» Hati-hati Biskuit Mengandung Babi di Minimarket!
» Sikap Kita terhadap VAKSIN
» [ yang bisa terkait dengan obat dan ] obat tradisional
» [DOKTER]-[/TERKAIT] obat-obat gangguan EREKSI ❗❗????
» Hati-hati Biskuit Mengandung Babi di Minimarket!
» Sikap Kita terhadap VAKSIN
» [ yang bisa terkait dengan obat dan ] obat tradisional
» [DOKTER]-[/TERKAIT] obat-obat gangguan EREKSI ❗❗????
Halaman 5 dari 6
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik