Bolehkah menikahi Gadis di bawah UMUR dalam Alquran?

Atas permintaan dari Musicman thread kami merger dengan pertimbangan debat masih dalam topic yg sama.

Selamat berdiskusi

Mod

Bukhari No.4741
Telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Fadlalah Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Yahya dari Abu Salamah bahwa Abu Hurairah menceritakan kepada mereka bahwasanya; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang janda tidak boleh dinikahi hingga ia dimintai pendapatnya, sedangkan gadis tidak boleh dinikahkan hingga dimintai izinnya." Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, seperti apakah izinnya?" beliau menjawab: "Bila ia diam tak berkata."


QS. An-Nuur : 59
”Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum mencapai ”hulm” (ihtilaam) di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)-mu di tengah hari dan sesudah sembahyang Isya. (Itulah) tiga 'aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. Mereka melayani kamu, sebahagian kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan apabila anak-anakmu telah sampai ”hulm” (ihtilaam/usia baligh), maka hendaklah mereka meminta izin, seperti orang-orang yang sebelum mereka meminta ijin” .


Apakah yg dimaksud IHTILAM?


hal.845


Pesan saya:
Agar tidak terjadi kerusakan dalam berumah tangga dan terjadi Fitnah, jangan pernah menikahkan atau menikahi anak perempuan yg belum Baligh dan belum pernah mimpi basah

kata si mumut..
bayi-pun boleh dinikahi, tapi bulan-madunya kelak

tapi sic
muhammad kok mengawini aisah yang baru umur 6-7 taon?

Tingkat Keimanan Muslim saat ini kan bukan Naik turun, tapi sudah keluar masuk.. termasuk saya.

LEvel keimanan yg tidak akan pernah terjadi lagi saat seperti jaman nabi yg bisa2nya ada orang berzinah dengan kesadaran sendiri mengaku didepan Hakim untuk meminta dihukum Rajam karena ketakutan akan dosanya, atau Sahabat yg bisa menyerahkan 100% harta yg dia punya untuk sedeqah.

Nah..
Peristiwa nabi menunggu bbrp Tahun menikah sebelum Mencampuri Aisyah kan suatu Tanda, bahwa ada satu titik yg perlu diuji dari si Istri tingkat kematangan mental dan fisik.

wah..kl jaman sekarang dipraktekan dengan Iman yg level Keluar masuk untuk menyamai level iman yg Naik turun jaman Nabi..jangan lah..kesian Istrinya nanti...

tidak akan ada lagi komentar seperti komentar Aisyah Bahwa Nabi adalah orang / Laki2 yg paling luar biasa bisa menahan Nafsunya.

Berawal dari sini:
http://www.laskarislam.com/t7704p25-ulama-setuju-nikahkan-gadis-14-tahun-hebohkan-inggris

Netter @Mutiara, ngotot tidak ada ketentuan di Quran ttg pernikahan ANAK ANAK (menikah lalu berhubungan suami istri)

mutiara wrote:AKAD nikah sejak bayi pun boleh, kalau ayah kandungnya setuju, itu namanya KAWIN GANTUNG.
tapi bulan madunya DITUNDA, sehingga sesuai syarat Quran yakni bulan madu ketika sudah sama dewasanya.


Summary:
Tidak ada tradisi Arab untuk menikahkan anak perempuan atau laki-laki yang berusia 9 tahun, Demikian juga tidak ada pernikahan Rasulullah SAW dan Aisyah ketika berusia 9 tahun. Orang-orang arab tidak pernah keberatan dengan pernikahan seperti ini, karena ini tak pernah terjadi sebagaimana isi beberapa riwayat.

Dan ayat Quran jelas mengatakan:
QS 65:4
Dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (monopause) di antara perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya), maka masa iddah mereka adalah tiga bulan;

dan begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid.

Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya. Dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.

~~~~~~~~~~~~~~~~


Lihat penjabaran dari masa iddah itu, dibagi menjadi:
1. Perempuan yg TIDAK HAID LAGI, alias MONOPAUSE.
2. PEREMPUAN YG TIDAK HAID, alias, belum pernah haid.
3. Perempuan yg sdg hamil.


Kesimpulan:
Jika perempuan yg belum pernah haid aja UDAH ADA MASA IDDAHNYA, lalu siapa yg MELARANG PEREMPUAN YG BELUM HAID utk MENIKAH ?

Bukankah itu artinya di Quran sendiri ADA PELEGALAN perempuan yg belum pernah haid utk menikah ?

----------------------------


http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?SuratKe=65


Diriwayatkan bahwasanya ada satu kaum, di antara mereka itu terdapat Ubay bin Kaab dan Khalid bin Nukman, mereka itu setelah mendengar firman Allah SWT, "Wanita-wanita yang ditalak hendaknya menahan diri (menunggu) tiga quru' (tiga kali suci)".

Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah maka berapakah idah wanita yang tidak ada haidnya, baik yang belum pernah haid atau yang tidak haid lagi", maka turunlah ayat ini yang menjelaskan bahwa jika kamu ragu tentang idah perempuan-perempuan yang ya-is yakni yang tidak haid lagi, karena telah mencapai umur lebih kurang lima puluh lima tahun ke atas maka idahnya tiga bulan. Begitu juga perempuan muda yang belum pernah haid.

Adapun bagi perempuan-perempuan yang hamil, maka idahnya sampai melahirkan kandungannya. Begitu juga perempuan-perempuan hamil yang suaminya meninggal, idahnya sampai melahirkan kandungannya, sebagaimana yang diriwayatkan Imam Malik, Imam Syafi'i, Abdur Razak, Ibnu Abi Syaibah, dan Ibnul Munzir dari Ibnu Umar. Ketika ia ditanya tentang perempuan hamil yang meninggal suaminya, Ibnu Umar menjawab, "Apabila perempuan itu melahirkan kandungannya, maka halallah ia". Orang yang bertakwa kepada Allah, melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, maka ia akan dimudahkan urusannya, dilepaskan dari kesulitan yang dialaminya.

----------------------------------------


Lalu timbul tanya, jika perempuan kawin gantung, artinya dikawini tapi belum serumah dan pasti belum di seks (mungkin istilah kita adlh TUNANGAN) apakah MEMPUNYAI MASA IDDAH juga?

Qs 33:49

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu menikahi perempuan-perempuan yang beriman, kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu mencampurinya maka sekali-sekali tidak wajib atas mereka 'iddah bagimu yang kamu minta menyempurnakannya. Maka berilah mereka mut'ah dan lepaskanlah mereka itu dengan cara yang sebaik-baiknya.

Jadi klo perempuan yg UDAH AKAD NIKAH dari BAYI (seperti statmen @Mutiara) lalu masa iddahnya udah diatur sekian bulan. Apakah artinya si BAYI itu belum BULAN MADU dgn si suaminya ??

Sedangkan menurut Quran nan Mulia, masa Iddah itu baru ada setelah sewanita (dalam hal ini YG MSH BAYI) DICAMPURI sang suami.




Jadi apakah itu artinya? apakah artinya itu adalah larangan menikahi ANAK ANAK dalam Quran nan MULIA ?

 

musicman wrote:Tingkat Keimanan Muslim saat ini kan bukan Naik turun, tapi sudah keluar masuk.. termasuk saya.

LEvel keimanan yg tidak akan pernah terjadi lagi saat seperti jaman nabi yg bisa2nya ada orang berzinah dengan kesadaran sendiri mengaku didepan Hakim untuk meminta dihukum Rajam karena ketakutan akan dosanya, atau Sahabat yg bisa menyerahkan 100% harta yg dia punya untuk sedeqah.

Nah..
Peristiwa nabi menunggu bbrp Tahun menikah sebelum Mencampuri Aisyah kan suatu Tanda, bahwa ada satu titik yg perlu diuji dari si Istri tingkat kematangan mental dan fisik.

wah..kl jaman sekarang dipraktekan dengan Iman yg level Keluar masuk untuk menyamai level iman yg Naik turun jaman Nabi..jangan lah..kesian Istrinya nanti...

tidak akan ada lagi komentar seperti komentar Aisyah Bahwa Nabi adalah orang / Laki2 yg paling luar biasa bisa menahan Nafsunya.

dikawini 6-7 taon; disetubuhi 9 taon
itupun karena sakit kan sic? seandainya tidak sakit..
akan disetubuhi juga si balita itu..
gak ada urusannya dengan nahan nafsu

@Emban

Annisa : 5-6
Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya , harta yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik.

Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas , maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. Dan janganlah kamu makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan tergesa-gesa sebelum mereka dewasa. Barang siapa mampu, maka hendaklah ia menahan diri dan barangsiapa yang miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut. Kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka, maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi bagi mereka. Dan cukuplah Allah sebagai Pengawas .

Kalau anak kecil tidak boleh pegang harta berbentuk MAHAR, artinya Tidak ada Iddah untuk anak kecil. Gk boleh nikahi anak kecil.
Kalau anak kecil gk boleh terima Mahar sebagai syarat Nikah, boro2 lah sampe ada persetubuhan.

Haid dipakai untuk menghitung masa iddah, jadi Iddah wanita yg belum haid yg dimaksud Quran adalah wanita2 muda yang sudah baligh namun Haidsnya telat.

masalahnya..
kenapa muhammad melakukannya (mengawini balita)

Ah, masih saja tidak berubah jiwa kekanak2anmu wed..
itu post2 saya diatas sudah jelaskan.

Nanyanya yg lain lah..

sic
- kamu bilang: tak boleh
- tapi si mumut bilang: boleh

boleh/tidak boleh
ternyata muhammad mengawini balita

Hahaha....baru tahu bahwa yang dimaksud dengan An Nisa. 5-6 soal tidak boleh menerima MAHAR.
Sedangkan mahar boleh diberikan setelah cerai dan setelah cukup cerdas.
Tapi bila diperhatikan tidak ada tanda larangan untuk menikahi mereka yang masih belum haid.

@Oglikom

Tapi bila diperhatikan tidak ada tanda larangan untuk menikahi mereka yang masih belum haid.

Tanda2 Ihtilam sudah jelas dan Qurani sekali.
Penangguhan Harta itu memiliki berbagai bentuk. Pengelolaan keuangan, perdagangan juga Mahram

Kathir hal.235



Objeknya bisa untuk wanita yg belum sempurna akalnya

banyak hadis menyebut umur aisah 6-7 taon ketika dikawini muhammad
coba disanggah dengan ilmu gothak-gathuk, ternyata ketemunya umur beda-beda semua secara signifikan
ada yang 11, 12, 19, 24... lautin aja dah gothak-gathuknya!!

ya berarti hadisnya nggak kepake atau dalam istilahmu apokrip, kecuali kalau kamu percaya anak umur 6-7 taon sudah sempurna akalnya!

 

pakai yang ekslisit menyebut umur dong..
jangan gak menyebut umur bahkan bukan tentang perkawinan muhammad-aisah
tapi digothak-gathuk

soal nabrak qoran..
kan muhammad biasa?? (wong bikinannya sendiri)

Gak ada orang dulu yang hafal dan tahu persis ANGKA umurnya, jelas hadis itu bermasalah, dan gugur karena melawan Quran.

dan SEANDAInya pun hadis umur itu benar, tetap saja BUKAN pedhofilia karena itu adalah KAWING GANTUNG, yakni AKAD nikahnya saja yang dini, tapi bulan madunya DITUNDA, tetap sesuai Quran, yakni setelah sama dewasanya.

KAWIN GANTUNG.

yakni kawin yang AKAD nikahnya duluan, tapi bulan madunya DITUNDA, hal ini hanya boleh dilakukan dalam kondisi DARURAT.

seperti ketika salah satu mempelai sudah menjelang ajal, sakit parah, atau jika untuk mendamaikan kedua belah pihak yang saling berseteru, seperti perebutan lahan antar 2 keluarga atau kerajaan, sehingga dinikahkanlah kedua anak bayi dari masing-masing pihak sejak bayi dijodohkan supaya timbul kedamaian, untuk menghindari perang, dll, atau jika salah satu mempelai harus sekolah atau bekerja di luar negeri atau luar kota, dll.

SEGOROWEDI wrote:pakai yang ekslisit menyebut umur dong..
jangan gak menyebut umur bahkan bukan tentang perkawinan muhammad-aisah
tapi digothak-gathuk

enak aja nyuruh2 orang, lha di tempatmu sendiri aja yang eksplisit nyebut umur, kamu apokripkan!

Mutiara wrote:Gak ada orang dulu yang hafal dan tahu persis ANGKA umurnya, jelas hadis itu bermasalah, dan gugur karena melawan Quran.

dan SEANDAInya pun hadis umur itu benar, tetap saja BUKAN pedhofilia karena itu adalah KAWING GANTUNG, yakni AKAD nikahnya saja yang dini, tapi bulan madunya DITUNDA, tetap sesuai Quran, yakni setelah sama dewasanya.

- muhammad biasa kok menabrak qoran
- tapi nikahi bocah 6 taon sementara dianya 52 taon, itu bejad mut.. digantungnyapun cuman sampai umur 9 taon, tetep bejad

frontline defender wrote:

SEGOROWEDI wrote:pakai yang ekslisit menyebut umur dong..
jangan gak menyebut umur bahkan bukan tentang perkawinan muhammad-aisah
tapi digothak-gathuk

enak aja nyuruh2 orang, lha di tempatmu sendiri aja yang eksplisit nyebut umur, kamu apokripkan!

bukan soal umurnya, tapi validitas teks sumbernya
kalau gothak-gathukmu menghasilkan umur yang sama, gak masalah
tapi hasilnya ternyata beda-beda semua

SEGOROWEDI wrote:bukan soal umurnya, tapi validitas teks sumbernya

nggak valid nya kan jika bertentangan dengan sumber2 lain yang lebih mayoritas, sementara soal umur nya itu kan sumber lain yang mempertentangkannya tidak ada!

SEGOROWEDI wrote:kalau gothak-gathukmu menghasilkan umur yang sama, gak masalah
tapi hasilnya ternyata beda-beda semua

sama2 menghasilkan umur yang dewasa!

 

tetep tidak valid dan tidak reliable
karena ketemunya umur beda semua secara signifikan

soal valid atau tidak nya itu dinilai dari kesesuaiannya dengan Kitab Suci, sementara soal umur, yang dipersoalkan itu kan dibawah/tidaknya umur, jadi soal perbedaan perincian angka itu nggak masalah!