Terpaksa seranjang bareng Muhammad
Halaman 1 dari 1 • Share
Terpaksa seranjang bareng Muhammad
http://www.merdeka.com/dunia/terpaksa-seranjang-bareng-muhammad.html
Terpaksa seranjang bareng Muhammad
Bagi Muhammad al-Ahdam, 33 tahun, malam pertama itu begitu dia nantikan. Dengan nafas sedikit memburu, dia melepas satu-satu pakaiannya. Dalam sekejap, dia bugil. Tapi buat Nura asy-Syami, sebelas tahun, malam itu adalah awal dari horor dan trauma terbesar sepanjang hidupnya. Melihat suaminya telanjang, dia berteiak ketakutan dan berusaha keluar dari kamar pengantin. Usahanya meminta bantuan percuma saja sebab dia sudah sah menikah.
Ayahnya menjodohkan dia dengan Muhammad karena tidak ingin Nura hidup miskin. Muhammad bekerja sebagai pegawai negeri. Pernikahan dini hal lumrah di seantero Yaman. Orang tua gadis biasanya menjodohkan dan menikahkan putri mereka karena faktor ekonomi: untuk mengurangi beban keluarga.
Menurut data Kementerian Sosial Yaman pada 2010, seperlima dari pengantin perempuan di negara itu berusia di bawah 15 tahun. Negara ini pernah mengeluarkan aturan umur paling muda buat menikah adalah 15 tahun. Namun kebijakan ini dianulir dengan alasan orang tua berhak menentukan kapan putrinya harus menikah.
Setelah pesta tiga hari tiga malam di kota pantai Al-Hudaidah, Yaman, pengantin baru ini menetap dia rumah orang tua Muhammad. "Usianya tiga kali lebih tua ketimbang saya. Dia memandang pernikahan sebagai alat buat bertindak seperti binatang," kata Nura mengenang pengalaman pahitnya, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail kemarin.
Saking takutnya, Nura menolak melayani suaminya di sepuluh hari pertama. Sehabis bercinta untuk pertama kali, tubuhnya kejang dan dia terpaksa dirawat di rumah sakit. Rupanya pilihan ayahnya salah kaprah. Muhammad bukan lelaki baik. Dia kasar dan sering memukuli Nura. "Saya cuma menjadi objek seks," ujarnya. Bahkan akibat kekerasan fisik dan mental oleh suaminya, Nura keguguran dua kali.
Pasangan ini akhirnya dikaruniai anak pertama dua tahun setelah berumah tangga. Putra pertama mereka, Ihab lahir ketika Nura berumur 13 tahun. Setahun kemudian, dia melahirkan putri diberina nama Ahlam. Genap 15 tahun, Nura memiliki anak ketiga bernama Syibab. Meski sudah beranak, perilaku buruk Muhammad tidak berubah. Karena tidak kuat lagi menahan derita, Nura mengajukan cerai dibantu pengacara ditunjuk oleh lembaga nirlaba internasional Oxfam.
Setelah satu dasawarsa, Nura akhirnya pada 1989 berpisah dari suaminya. Dia mengikuti jejak ibunya menikah di usia sembilan tahun dan bercerai setahun kemudian. Nura merasa lega meski hingga kini tetap menjanda.
Terpaksa seranjang bareng Muhammad
Bagi Muhammad al-Ahdam, 33 tahun, malam pertama itu begitu dia nantikan. Dengan nafas sedikit memburu, dia melepas satu-satu pakaiannya. Dalam sekejap, dia bugil. Tapi buat Nura asy-Syami, sebelas tahun, malam itu adalah awal dari horor dan trauma terbesar sepanjang hidupnya. Melihat suaminya telanjang, dia berteiak ketakutan dan berusaha keluar dari kamar pengantin. Usahanya meminta bantuan percuma saja sebab dia sudah sah menikah.
Ayahnya menjodohkan dia dengan Muhammad karena tidak ingin Nura hidup miskin. Muhammad bekerja sebagai pegawai negeri. Pernikahan dini hal lumrah di seantero Yaman. Orang tua gadis biasanya menjodohkan dan menikahkan putri mereka karena faktor ekonomi: untuk mengurangi beban keluarga.
Menurut data Kementerian Sosial Yaman pada 2010, seperlima dari pengantin perempuan di negara itu berusia di bawah 15 tahun. Negara ini pernah mengeluarkan aturan umur paling muda buat menikah adalah 15 tahun. Namun kebijakan ini dianulir dengan alasan orang tua berhak menentukan kapan putrinya harus menikah.
Setelah pesta tiga hari tiga malam di kota pantai Al-Hudaidah, Yaman, pengantin baru ini menetap dia rumah orang tua Muhammad. "Usianya tiga kali lebih tua ketimbang saya. Dia memandang pernikahan sebagai alat buat bertindak seperti binatang," kata Nura mengenang pengalaman pahitnya, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail kemarin.
Saking takutnya, Nura menolak melayani suaminya di sepuluh hari pertama. Sehabis bercinta untuk pertama kali, tubuhnya kejang dan dia terpaksa dirawat di rumah sakit. Rupanya pilihan ayahnya salah kaprah. Muhammad bukan lelaki baik. Dia kasar dan sering memukuli Nura. "Saya cuma menjadi objek seks," ujarnya. Bahkan akibat kekerasan fisik dan mental oleh suaminya, Nura keguguran dua kali.
Pasangan ini akhirnya dikaruniai anak pertama dua tahun setelah berumah tangga. Putra pertama mereka, Ihab lahir ketika Nura berumur 13 tahun. Setahun kemudian, dia melahirkan putri diberina nama Ahlam. Genap 15 tahun, Nura memiliki anak ketiga bernama Syibab. Meski sudah beranak, perilaku buruk Muhammad tidak berubah. Karena tidak kuat lagi menahan derita, Nura mengajukan cerai dibantu pengacara ditunjuk oleh lembaga nirlaba internasional Oxfam.
Setelah satu dasawarsa, Nura akhirnya pada 1989 berpisah dari suaminya. Dia mengikuti jejak ibunya menikah di usia sembilan tahun dan bercerai setahun kemudian. Nura merasa lega meski hingga kini tetap menjanda.
F-22- LETNAN SATU
-
Posts : 2414
Kepercayaan : Protestan
Location : Indonesia
Join date : 02.11.12
Reputation : 28
Similar topics
» membolehkan yang dilarang saat keadaan terpaksa
» Tidak Bisa disebut Bohong, jika dalam Keadaan Terpaksa
» Apa Yesus Benar2 Mengira Kalau Karena Terpaksa itu Menunjukkan Besarnya Iman?
» Saat NU dan Muhammadiyah Duduk Bareng Bahas HTI
» [kisah manusia yg terpaksa berbuat jahat] Lord of Drug - Thriller - Action - Full Movie in English - HD 1080
» Tidak Bisa disebut Bohong, jika dalam Keadaan Terpaksa
» Apa Yesus Benar2 Mengira Kalau Karena Terpaksa itu Menunjukkan Besarnya Iman?
» Saat NU dan Muhammadiyah Duduk Bareng Bahas HTI
» [kisah manusia yg terpaksa berbuat jahat] Lord of Drug - Thriller - Action - Full Movie in English - HD 1080
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik