Kafir doyan perang

by **Ibnu Sabil** Mon Sep 23, 2013 10:35 am

Amerika dan Sekutu-sekutunya di Dunia Arab

Brahma Chellaney,
Guru Besar Studi Strategi pada Center for Policy Research di New Delhi

Dalam kurun waktu cuma satu dekade, Amerika Serikat telah melakukan intervensi militer di tiga negara mayoritas muslim dan menggulingkan pemerintah di negara-negara tersebut. Sekarang koalisi intervensionis liberal dan neo-konservatif Amerika yang mendukung perang-perang terdahulu itu telah mendesak dilancarkannya perang menghukum Suriah tanpa merenungkan betapa kebijakan AS tersebut telah berujung pada peningkatan kekuatan kelompok-kelompok Islamis dan semakin mendorong anti-Amerikanisme. Sesungguhnya, intervensi "kemanusiaan" paling akhir yang dilakukan Amerika jelas telah berbalik arah, sehingga membuat Libya menjadi lahan bersemainya kelompok-kelompok militan transnasional.

Seperti tampak dalam debat yang berlangsung di AS saat ini mengenai usulan penggunaan kekerasan yang diajukan Presiden Barack Obama, apa yang mendorong dilakukannya serangan militer terhadap Suriah itu bukan untuk melindungi kepentingan nasional Amerika, melainkan hasrat melindungi "kredibilitas" itulah yang menjadi alasan mereka yang ingin mencetuskan lagi perang yang lebih besar di Timur Tengah.

Jika "kredibilitas" dikeluarkan dari debat dan fokus diletakkan pada upaya memajukan kepentingan jangka panjang AS, bakal jelas tampak bahwa suatu serangan terhadap Suriah tidak akan memberikan hasil geopolitik yang bahkan sementara pun. Di luar jangka pendek, ia akan membawa konsekuensi yang bukan dimaksudkan semula, dengan kemungkinan terjadinya partisi "lunak" model Irak di Suriah dan terciptakannya tempat berlindung kelompok-kelompok ekstremis yang terbentang dari utara Suriah yang dikuasai sebagian besar kelompok Islamis sampai kawasan Sunni di Irak.

Sesungguhnya, serangan terhadap Suriah mungkin sekali akan meningkatkan ketergantungan Amerika kepada penguasa-penguasa Islamis yang tidak populer di negara-negara mulai dari Arab Saudi dan Qatar sampai Turki dan Uni Emirat Arab. Beberapa orang raja Arab telah berjanji akan membiayai serangan AS itu-uang yang mereka keluarkan tersebut dengan mudah bisa mereka peroleh kembali, mengingat ribut-ribut soal perang ini telah meningkatkan harga minyak.

Kelompok-kelompok model Al-Qaidah sudah mencapai pijakan di Timur Tengah dan Afrika Utara sebagai produk sampingan kebijakan AS yang tidak terpikirkan semula dan menciptakan lahan subur bagi kemungkinan semakin meningkatnya terorisme internasional pada tahun-tahun yang akan datang. Invasi dan didudukinya Irak oleh AS telah membuka peluang besar bagi Al-Qaidah di mana kelompok-kelompok afiliasinya sekarang merupakan inti perlawanan terhadap pemerintah yang didominasi Syiah.

Begitu juga perubahan rezim di Libya telah meningkatkan kekuatan milisi yang berkaitan dengan Al-Qaidah, yang berujung pada terbunuhnya Duta Besar AS di Benghazi. Suatu sistem berbasis syariah telah diterapkan, pelanggaran hak asasi manusia marak, serta mengalirnya senjata dan milisi melintas batas telah mengganggu keamanan negara-negara tetangga Libya.

Sementara itu, dukungan Amerika kepada rezim-rezim di Yaman dan Arab Saudi telah menyumbang bangkitnya Al-Qaidah di Jazirah Arab. Di bagian selatan Yaman, afiliasi Al-Qaidah, Ansar al-Sharia, bahkan berfungsi sebagai pemerintah de facto.

Di Suriah, di mana beberapa bagian wilayah sudah dikuasai kelompok-kelompok Islamis sementara Front al-Nusra yang pro-Al-Qaidah membayang-bayangi Tentara Pembebasan Suriah (FSA) yang didukung AS, pemerintahan Obama menuai panen pahit dari pilihan-pilihan kebijakan yang dilakukannya pada masa lalu. Serangan udara sekarang cuma bakal membuat situasi lebih buruk. Memotong legitimasi akar rumput FSA dan membantu kekuatan-kekuatan Islamis.

Di sebelah timur kawasan yang bergolak ini, AS menginginkan eksit yang "terhormat" dari Afganistan-perang paling lama dalam sejarahnya-melalui perjanjian damai dengan Taliban, lawan utamanya di medan perang. Dalam upaya mengkooptasi Taliban-suatu upaya yang telah berujung pada dibentuknya misi diplomatik Taliban di Doha, Qatar-AS telah memberikan legitimasi kepada suatu kelompok militan yang menerapkan praktek-praktek abad pertengahan di kawasan yang dikuasainya.

Perilaku Amerika yang mendekati kelompok-kelompok politik-dan pemerintah-Islamis dibimbing oleh pandangan bahwa baju Islami yang dikenakan mereka membantu para pemimpin yang mungkin dengan kata lain dipandang sebagai boneka negara asing. Upaya ini jelas tidak akan berhasil bahkan dalam jangka pendek. Sebaliknya, sampai militer Mesir menggulingkannya dari kursi kepresidenan, Muhammad Mursi dipandang sebagai orangnya Amerika di Kairo.

Kebijakan Amerika juga telah menyumbang meningkatnya konflik antara kekuatan-kekuatan Islamis dan sekuler di negara-negara muslim. Ini digambarkan paling jelas oleh Turki di mana Obama telah menutup mata terhadap upaya tangan besi Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan untuk membungkam kebebasan bersuara dan mengubah dirinya sendiri menjadi seorang sultan abad XXI.

Di sana dan di mana-mana, AS yang didorong oleh tujuan geopolitik yang lebih besar untuk mengekang Iran dan sekutu-sekutu regionalnya telah merangkul penguasa-penguasa Sunni yang picik agama dan politik, walaupun mereka merupakan ancaman transnasional terhadap nilai-nilai kebebasan dan sekularisme di dunia.

Dengan latar belakang ini, Obama harus memperhatikan doktrin yang diusulkan pada 1991 oleh Jenderal Colin Powell. Menurut doktrin Powell ini, AS harus menggunakan kekuatan militer hanya bila kepentingan keamanannya terancam, tujuan strategisnya jelas dan tercapaikan, manfaatnya sesuai dengan ongkos-ongkosnya, konsekuensi buruknya bisa dibatasi, dukungan internasional dan dalam negeri yang luas telah diperoleh, serta strategi eksit yang bisa dicapai sudah pasti. Mengingat rekor AS sejak dirumuskannya doktrin ini, satu kriteria lagi harus ditambahkan: penerima manfaat utama dari intervensi militer itu bukan musuh bebuyutan Amerika.

Sumber : http://koran.tempo.co/konten/2013/09/16/321783/Amerika-dan-Sekutu-sekutunya-di-Dunia-Arab

Pertanyaannya adalah:
Selain kepentingan untuk memiliki lahan-lahan minyak pastilah ada alasan2 lain yang menjadi alasan utama dan menjadi agenda dari negara2 kafir tsb.
Buat temen2 non islam silakan berikan pendapat, inikah contoh yang sudah diajarkan dalam alkitab yang anda baca?

by **SEGOROWEDI** Mon Sep 23, 2013 10:50 am

lha ngurus diri sendiri aja kagak pada becus
membahayakan kemanusiaan
amerika lagi yang peduli

by **Ibnu Sabil** Mon Sep 23, 2013 11:22 am

SEGOROWEDI wrote:
lha ngurus diri sendiri aja kagak pada becus
membahayakan kemanusiaan
amerika lagi yang peduli

Justru dari sikap amerika yang sok peduli itu menjadi lahan bersemainya kelompok-kelompok militan transnasional.

Kebijakan Amerika juga telah menyumbang meningkatnya konflik antara kekuatan-kekuatan Islamis dan sekuler di negara-negara muslim disini posisi amerika lebih pantas jika disebut sebagai PROPOKATOR

by **SEGOROWEDI** Mon Sep 23, 2013 11:25 am

Ibnu Sabil wrote:ikap amerika yang sok peduli itu menjadi lahan bersemainya kelompok-kelompok militan transnasional.

[color=#3333ff]Kebijakan Amerika juga telah menyumbang meningkatnya konflik antara kekuatan-kekuatan Islamis dan sekuler di negara-negara muslim disini posisi amerika lebih pantas jika disebut sebagai PROPOKATOR

lha wong kondisinya sudah karut-marut baru amerika masuk kok
provokator gimana? mana pernah ada negara islam/arab damai jaya lalu amerika masuk
lalu timbul konflik? gak ada

by **Ibnu Sabil** Mon Sep 23, 2013 12:25 pm

SEGOROWEDI wrote:
Ibnu Sabil wrote:ikap amerika yang sok peduli itu menjadi lahan bersemainya kelompok-kelompok militan transnasional.

Kebijakan Amerika juga telah menyumbang meningkatnya konflik antara kekuatan-kekuatan Islamis dan sekuler di negara-negara muslim disini posisi amerika lebih pantas jika disebut sebagai PROPOKATOR

lha wong kondisinya sudah karut-marut baru amerika masuk kok
provokator gimana? mana pernah ada negara islam/arab damai jaya lalu amerika masuk
lalu timbul konflik? gak ada

Justru disinilah peran amerika dan antek2nya...mereka tidak mau dunia ini jadi damai

by **SEGOROWEDI** Mon Sep 23, 2013 12:33 pm

karut-marut diintervensi supaya bisa damai
melalui sistem demokrasi, bukan lagi mengedepankan otot

by **Ibnu Sabil** Thu Sep 26, 2013 1:23 pm

SEGOROWEDI wrote:
karut-marut diintervensi supaya bisa damai
melalui sistem demokrasi, bukan lagi mengedepankan otot

Lihat bukti dilapangan apakah ada kedamaian??? Jika ada yang mengatakan setelah adanya intervensi menjadikan suatu negara menjadi damai, pemberi statemen damai ngomongnya tanpa membuka mata dan menutup telinga.

Bicara system demokrasi
Demokrasi hanya sesuai dengan cara berpikir orang barat yang lebih mempertuhankan manusia, kekayaan, jabatan dan sebagainya sehingga melupakan atau mengesampingkan tuhan yang sebenarnya.

Maka dari itu demokrasi sangat bertentangan dengan Islam

Demokrasi tak jarang disederhanakan sebagai pemilu atau pemilihan penguasa oleh rakyat. Karena itu, demokrasi dianggap sejalan dengan Islam, sebab Islam menentukan bahwa penguasa dipilih oleh rakyat. Namun demokrasi yang hakiki itu bukan hanya pemilu atau pemilihan penguasa. Demokrasi yang hakiki memiliki dua pilar. Pilar pertama, kedaulatan rakyat, artinya rakyatlah yang berhak membuat hukum dan undang-undang yang digunakan negara dan pemerintah untuk mengurus rakyat. Pilar kedua, rakyat pemilik dan sumber kekuasaan. Artinya, rakyatlah yang memiliki hak memilih penguasa, memonitor dan mengoreksinya dan memberhentikannya. Tanpa kedua pilar ini sekaligus, demokrasi tidak ada.

Mengenai pilar pertama yakni kedaulatan rakyat, demokrasi jelas bertentangan dengan Islam. Kedaulatan adalah hak membuat hukum. Itu artinya rakyatlah yang berhak menentukan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh; memisahkan mana kebaikan dan mana keburukan, mana yang makruf dan mana yang mungkar, perbuatan mana yang terpuji dan mana yang tercela; dan mana yang halal dan yang haram. Sementara, dalam Islam semua itu adalah milik Allah saja, yakni milik syara’. Allah SWT berfirman:

] إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ يَقُصُّ الْحَقَّ وَهُوَ خَيْرُ الْفَاصِلِينَ [

Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik. (TQS al-An’am [6]: 57)

Menyerahkan kedaulatan kepada rakyat, yakni kepada manusia, artinya menyerahkan pembuatan hukum sesuai hawa nafsu manusia. Sementara Allah SWT justru memerintahkan untuk mengikuti hukum Allah tanpa mengikuti hawa nafsu manusia.

] وَأَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ …[

Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. (TQS al-Maidah [5]: 49)

Fakta riil kehidupan demokrasi yang menyerahkan pembuatan hukum sesuai hawa nafsu manusia, telah melahirkan berbagai kerusakan baik pada alam, manusia, maupun kehidupan itu sendiri. Allah SWT sudah menegaskan kepada kita bahwa mengikuti hawa nafsu manusia itu menjadi sumber kerusakan.

] وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ أَهْوَاءَهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ [

Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. (TQS al-Mu’minun [23]: 71)

Pertanyaannya!!!
Buat apa amerika membawa sistem demokrasi ke suatu negara, sementara negara tsb sudah mempunyai dasar yang dilandaskan dalil2 alquran yaitu dengan syar'i. Hal ini bisa dimaknai jika intervensi yang dilakukan amerika tentunya didasari alasan2 lain yang lebih substansial jadi tidak semata-mata dengan alasan tsb bukan....silakan!!

by **Ibnu Sabil** Thu Sep 26, 2013 5:10 pm

Jika diberikan bukti pasti nya orang dari sebelah gak berani unjuk gigi..

by **mystery** Thu Sep 26, 2013 9:46 pm

ikut aah

Rindu Khilafah

by **SEGOROWEDI** Fri Sep 27, 2013 10:49 pm

Ibnu Sabil wrote:
SEGOROWEDI wrote:
karut-marut diintervensi supaya bisa damai
melalui sistem demokrasi, bukan lagi mengedepankan otot
Lihat bukti dilapangan apakah ada kedamaian??? Jika ada yang mengatakan setelah adanya intervensi menjadikan suatu negara menjadi damai, pemberi statemen damai ngomongnya tanpa membuka mata dan menutup telinga.

Bicara system demokrasi
Demokrasi hanya sesuai dengan cara berpikir orang barat yang lebih mempertuhankan manusia, kekayaan, jabatan dan sebagainya sehingga melupakan atau mengesampingkan tuhan yang sebenarnya.

Maka dari itu demokrasi sangat bertentangan dengan Islam

Demokrasi tak jarang disederhanakan sebagai pemilu atau pemilihan penguasa oleh rakyat. Karena itu, demokrasi dianggap sejalan dengan Islam, sebab Islam menentukan bahwa penguasa dipilih oleh rakyat. Namun demokrasi yang hakiki itu bukan hanya pemilu atau pemilihan penguasa. Demokrasi yang hakiki memiliki dua pilar. Pilar pertama, kedaulatan rakyat, artinya rakyatlah yang berhak membuat hukum dan undang-undang yang digunakan negara dan pemerintah untuk mengurus rakyat. Pilar kedua, rakyat pemilik dan sumber kekuasaan. Artinya, rakyatlah yang memiliki hak memilih penguasa, memonitor dan mengoreksinya dan memberhentikannya. Tanpa kedua pilar ini sekaligus, demokrasi tidak ada.

Mengenai pilar pertama yakni kedaulatan rakyat, demokrasi jelas bertentangan dengan Islam. Kedaulatan adalah hak membuat hukum. Itu artinya rakyatlah yang berhak menentukan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh; memisahkan mana kebaikan dan mana keburukan, mana yang makruf dan mana yang mungkar, perbuatan mana yang terpuji dan mana yang tercela; dan mana yang halal dan yang haram. Sementara, dalam Islam semua itu adalah milik Allah saja, yakni milik syara’. Allah SWT berfirman:

] إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ يَقُصُّ الْحَقَّ وَهُوَ خَيْرُ الْفَاصِلِينَ [

Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik. (TQS al-An’am [6]: 57)

Menyerahkan kedaulatan kepada rakyat, yakni kepada manusia, artinya menyerahkan pembuatan hukum sesuai hawa nafsu manusia. Sementara Allah SWT justru memerintahkan untuk mengikuti hukum Allah tanpa mengikuti hawa nafsu manusia.

] وَأَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ …[

Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. (TQS al-Maidah [5]: 49)

Fakta riil kehidupan demokrasi yang menyerahkan pembuatan hukum sesuai hawa nafsu manusia, telah melahirkan berbagai kerusakan baik pada alam, manusia, maupun kehidupan itu sendiri. Allah SWT sudah menegaskan kepada kita bahwa mengikuti hawa nafsu manusia itu menjadi sumber kerusakan.

] وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ أَهْوَاءَهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ [

Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. (TQS al-Mu’minun [23]: 71)

Pertanyaannya!!!
Buat apa amerika membawa sistem demokrasi ke suatu negara, sementara negara tsb sudah mempunyai dasar yang dilandaskan dalil2 alquran yaitu dengan syar'i. Hal ini bisa dimaknai jika intervensi yang dilakukan amerika tentunya didasari alasan2 lain yang lebih substansial jadi tidak semata-mata dengan alasan tsb bukan....silakan!!

- kuwait sekarang damai..
kalau ada yang belum damai, itu karena faktor internal negara islam sendiri

- manusia bisa bikin hukum
demi mengatur urusan antar manusia bahkan antar bangsa
tidak harus Tuhan yang bikinin aturan/hukum

justeru disitulah bahayanya islam..
memaksakan aturan/hukum dengan mencatut nama Tuhan..

by **Ibnu Sabil** Fri Sep 27, 2013 11:18 pm

SEGOROWEDI wrote:
- kuwait sekarang damai..
kalau ada yang belum damai, itu karena faktor internal negara islam sendiri

- manusia bisa bikin hukum
demi mengatur urusan antar manusia bahkan antar bangsa
tidak harus Tuhan yang bikinin aturan/hukum

justeru disitulah bahayanya islam..
memaksakan aturan/hukum dengan mencatut nama Tuhan..

Hahaha..ya jelaslah kuwait aman karena sekutunya amerika. Justru melalui kuwait armada amerika bisa dengan leluasa menghajar satu persatu negara yang dianggap penghalang. Intervensi dan hegemoni kafir amerika dan sekutunya tidak akan berhenti sampai kapanpun. Sudah banyak negara arab yang menjadi korban amerika. Iraq salah satunya....hanya bermodal tuduhan senjata kimia iraq dihajar habis-habisan. Dan sampai sekarangpun tuduhan amerika mengenai senjata kimia di iraq tidak terbukti...belum negara arab lainnya juga ikut diobok2 seperti mesir, libya, menyusul iran....jika bukan doyan perang namanya apa???

by **Ibnu Sabil** Fri Sep 27, 2013 11:20 pm

Bahaya itu menurut kafir dan konco-konconya. Buat negara arab sendiri jika itu bisa diterapkan kenapa pula anda sama kafir amerika malah sewot????

by **SEGOROWEDI** Sat Sep 28, 2013 12:00 am

Ibnu Sabil wrote:
SEGOROWEDI wrote:
- kuwait sekarang damai..
kalau ada yang belum damai, itu karena faktor internal negara islam sendiri

- manusia bisa bikin hukum
demi mengatur urusan antar manusia bahkan antar bangsa
tidak harus Tuhan yang bikinin aturan/hukum

justeru disitulah bahayanya islam..
memaksakan aturan/hukum dengan mencatut nama Tuhan..
Hahaha..ya jelaslah kuwait aman karena sekutunya amerika. Justru melalui kuwait armada amerika bisa dengan leluasa menghajar satu persatu negara yang dianggap penghalang. Intervensi dan hegemoni kafir amerika dan sekutunya tidak akan berhenti sampai kapanpun. Sudah banyak negara arab yang menjadi korban amerika. Iraq salah satunya....hanya bermodal tuduhan senjata kimia iraq dihajar habis-habisan. Dan sampai sekarangpun tuduhan amerika mengenai senjata kimia di iraq tidak terbukti...belum negara arab lainnya juga ikut diobok2 seperti mesir, libya, menyusul iran....jika bukan doyan perang namanya apa???

lha kalau si seukuwah (iraq) tidak mencaplok
sementara seukuwah lain cuman pada plonga-plongo
amerika tentu tidak perlu campur tangan..
doyan perang darimana??

by **SEGOROWEDI** Sat Sep 28, 2013 12:05 am

Ibnu Sabil wrote:Bahaya itu menurut kafir dan konco-konconya. Buat negara arab sendiri jika itu bisa diterapkan kenapa pula anda sama kafir amerika malah sewot????

ya jelas sewotlah..
lha wong kalian mencatut nama Tuhan dan memaksakan hukum
padahal alloh swt itu bukan Tuhan

by **mystery** Sat Sep 28, 2013 12:37 am

SEGOROWEDI wrote:
Ibnu Sabil wrote:
SEGOROWEDI wrote:
- kuwait sekarang damai..
kalau ada yang belum damai, itu karena faktor internal negara islam sendiri

- manusia bisa bikin hukum
demi mengatur urusan antar manusia bahkan antar bangsa
tidak harus Tuhan yang bikinin aturan/hukum

justeru disitulah bahayanya islam..
memaksakan aturan/hukum dengan mencatut nama Tuhan..
Hahaha..ya jelaslah kuwait aman karena sekutunya amerika. Justru melalui kuwait armada amerika bisa dengan leluasa menghajar satu persatu negara yang dianggap penghalang. Intervensi dan hegemoni kafir amerika dan sekutunya tidak akan berhenti sampai kapanpun. Sudah banyak negara arab yang menjadi korban amerika. Iraq salah satunya....hanya bermodal tuduhan senjata kimia iraq dihajar habis-habisan. Dan sampai sekarangpun tuduhan amerika mengenai senjata kimia di iraq tidak terbukti...belum negara arab lainnya juga ikut diobok2 seperti mesir, libya, menyusul iran....jika bukan doyan perang namanya apa???
lha kalau si seukuwah (iraq) tidak mencaplok
sementara seukuwah lain cuman pada plonga-plongo
amerika tentu tidak perlu campur tangan..
doyan perang darimana??

Emang doyan perang mau gimana lagi??

by **SEGOROWEDI** Sat Sep 28, 2013 9:35 am

lha masalahnya di kalian sendiri..
sebagai negara syariat yang tak becus urus diri..
sampai timbul bencana kemanuisaan..
kafir yang beradab harus turun tangan..
peran yang sama sekali gak pernah dilakukan negara syariat..
yang justeru sumber masalah itu sendiri..

by **Ibnu Sabil** Sat Sep 28, 2013 10:06 am

SEGOROWEDI wrote:
Ibnu Sabil wrote:
SEGOROWEDI wrote:
- kuwait sekarang damai..
kalau ada yang belum damai, itu karena faktor internal negara islam sendiri

- manusia bisa bikin hukum
demi mengatur urusan antar manusia bahkan antar bangsa
tidak harus Tuhan yang bikinin aturan/hukum

justeru disitulah bahayanya islam..
memaksakan aturan/hukum dengan mencatut nama Tuhan..
Hahaha..ya jelaslah kuwait aman karena sekutunya amerika. Justru melalui kuwait armada amerika bisa dengan leluasa menghajar satu persatu negara yang dianggap penghalang. Intervensi dan hegemoni kafir amerika dan sekutunya tidak akan berhenti sampai kapanpun. Sudah banyak negara arab yang menjadi korban amerika. Iraq salah satunya....hanya bermodal tuduhan senjata kimia iraq dihajar habis-habisan. Dan sampai sekarangpun tuduhan amerika mengenai senjata kimia di iraq tidak terbukti...belum negara arab lainnya juga ikut diobok2 seperti mesir, libya, menyusul iran....jika bukan doyan perang namanya apa???
lha kalau si seukuwah (iraq) tidak mencaplok
sementara seukuwah lain cuman pada plonga-plongo
amerika tentu tidak perlu campur tangan..
doyan perang darimana??

Hahaha...cara ngeles kafir jika terpojok... basi

Untuk masalah kuwait, urusan dalam negeri suatu negara itu adalah hak negara itu sendiri. Amerika jika tidak punya kepentingan buat apa??? Terus maksudnya nyerang iraq itu benar gitu...pake fitnah2 segala yang endingnya ketahuan jika akal-akalan amerika menuduh iraq menyimpan senjata kimia tidak terbukti....terus lihat keadaan iraq sekarang!
Apakah keadaannya damai gitu??? jawabannya tidak sama sekali...malah terjadi perang saudara pasca serangan kafir. Itu ulah siapa???? KAAAFFFIIIIRRRRRRRRR.
Masalah mesir...ngapain juga amerika mendanai pihak oposisi dan menyusun rencana secara sistematis untuk menggulingkan pemerintahan sah.....buka matamu ndul...dul.

by **SEGOROWEDI** Sat Sep 28, 2013 10:14 am

urusan dalam negeri gimana?
lha wong seukuwah yang kuat mencaplok seukuwah yang lemah
sementara seukuwah-sekuwah lain cuman plonga-plongo kok
gak ada yang mau nolong

soal nuklir
sadham dulu kan sok-sokan, seolah-olah punya..
diinvestigasi pbb aja main petak umpet..
cuman untuk gertak sambal, dihajar betul sama AS, koit..
toh kuwait dibebaskan dari sadham, tidak diokupasi amerika kan?
toh iraq juga difasilitasi berdemokrasi, tidak diokupasi amerika kan?
padahal menurut e slam: menang perang, pemilik sah..
piss

by **mystery** Sat Sep 28, 2013 11:47 am

SEGOROWEDI wrote:
lha masalahnya di kalian sendiri..
sebagai negara syariat yang tak becus urus diri..
sampai timbul bencana kemanuisaan..
kafir yang beradab harus turun tangan..
peran yang sama sekali gak pernah dilakukan negara syariat..
yang justeru sumber masalah itu sendiri..

seneng banget sih AMERIKI campur tangan sama negara timur tengah?? biar dibilang apa sih?? di bilang WOW gitu ya?? pas nyerang irak juga namanya kejahatan kemanusiaan itu, sampai sekarang juga gak ada damai"nya. kejahatan manusia wed, bagi situ halal mungkin yee darah" orang islam. betul? mosok fakta seperti itu kamu merem??

by **alex77** Sat Sep 28, 2013 12:06 pm

Ibnu Sabil wrote:
SEGOROWEDI wrote:
karut-marut diintervensi supaya bisa damai
melalui sistem demokrasi, bukan lagi mengedepankan otot
Lihat bukti dilapangan apakah ada kedamaian??? Jika ada yang mengatakan setelah adanya intervensi menjadikan suatu negara menjadi damai, pemberi statemen damai ngomongnya tanpa membuka mata dan menutup telinga.

Bicara system demokrasi
Demokrasi hanya sesuai dengan cara berpikir orang barat yang lebih mempertuhankan manusia, kekayaan, jabatan dan sebagainya sehingga melupakan atau mengesampingkan tuhan yang sebenarnya.

Maka dari itu demokrasi sangat bertentangan dengan Islam

Demokrasi tak jarang disederhanakan sebagai pemilu atau pemilihan penguasa oleh rakyat. Karena itu, demokrasi dianggap sejalan dengan Islam, sebab Islam menentukan bahwa penguasa dipilih oleh rakyat. Namun demokrasi yang hakiki itu bukan hanya pemilu atau pemilihan penguasa. Demokrasi yang hakiki memiliki dua pilar. Pilar pertama, kedaulatan rakyat, artinya rakyatlah yang berhak membuat hukum dan undang-undang yang digunakan negara dan pemerintah untuk mengurus rakyat. Pilar kedua, rakyat pemilik dan sumber kekuasaan. Artinya, rakyatlah yang memiliki hak memilih penguasa, memonitor dan mengoreksinya dan memberhentikannya. Tanpa kedua pilar ini sekaligus, demokrasi tidak ada.

Mengenai pilar pertama yakni kedaulatan rakyat, demokrasi jelas bertentangan dengan Islam. Kedaulatan adalah hak membuat hukum. Itu artinya rakyatlah yang berhak menentukan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh; memisahkan mana kebaikan dan mana keburukan, mana yang makruf dan mana yang mungkar, perbuatan mana yang terpuji dan mana yang tercela; dan mana yang halal dan yang haram. Sementara, dalam Islam semua itu adalah milik Allah saja, yakni milik syara’. Allah SWT berfirman:

] إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ يَقُصُّ الْحَقَّ وَهُوَ خَيْرُ الْفَاصِلِينَ [

Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik. (TQS al-An’am [6]: 57)

Menyerahkan kedaulatan kepada rakyat, yakni kepada manusia, artinya menyerahkan pembuatan hukum sesuai hawa nafsu manusia. Sementara Allah SWT justru memerintahkan untuk mengikuti hukum Allah tanpa mengikuti hawa nafsu manusia.

] وَأَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ …[

Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. (TQS al-Maidah [5]: 49)

Fakta riil kehidupan demokrasi yang menyerahkan pembuatan hukum sesuai hawa nafsu manusia, telah melahirkan berbagai kerusakan baik pada alam, manusia, maupun kehidupan itu sendiri. Allah SWT sudah menegaskan kepada kita bahwa mengikuti hawa nafsu manusia itu menjadi sumber kerusakan.

] وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ أَهْوَاءَهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ [

Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. (TQS al-Mu’minun [23]: 71)

Pertanyaannya!!!
Buat apa amerika membawa sistem demokrasi ke suatu negara, sementara negara tsb sudah mempunyai dasar yang dilandaskan dalil2 alquran yaitu dengan syar'i. Hal ini bisa dimaknai jika intervensi yang dilakukan amerika tentunya didasari alasan2 lain yang lebih substansial jadi tidak semata-mata dengan alasan tsb bukan....silakan!!

by **mystery** Sat Sep 28, 2013 12:13 pm

@atas : udah dibaca sampai tuntas belum tong? yang dibold maksudnya apee? kok udah ngakak ajeeee. gajeee beudh sih elu. hahahahaha

by **myxpnelyx** Sat Sep 28, 2013 3:23 pm

saya sih setuju sama @TS.

menurut saya:

- Dulunya, banyak negara-negara eropa yang menjadi penjajah.
- untuk menjadi penjadi penjajah harus perang dulu dengan negara yang akan dijajah.
- Proses sebelum perang dimaksud diatas adalah negara yang ingin menjajah pergi ke negara yang akan dijajah, dan diperangi (ngajak perang duluan). menang, lalu menjadi penjajah.
- Sudah hampir seluruh bumi ini dikuasai (dijajah) walaupun tidak oleh satu penjajah.
- Bosan perang negara-negara yang akaan dijajah, karena doyan perang, sampai-sampai mengadakan perang sesama mereka/penjajah. ( 1880 Belanda kalah perang dan dikuasai Perancis. Wilayah-wilayah yang dimiliki Belanda menjadi milik Perancis).
- Perang antar sesama meraka masih terjadi dan terus terjadi. terbukti dengan 2 perang akbar (perang dunia) adalah perang antar sesama mereka.
- Jadi apabila ada kabar negara mereka menyerang negara Islam, ya..... gak aneh.
- Perang sesama mereka saja mereka tidak berkecil hati. apalagi dengan kita.
- Jika saat ini sering kita dengar alasan mereka memerangi beberapa negara adalah untuk menciptakan perdamaian. Pertanyaan selanjutnya adalah
- Defenisi damai yang bagaimana lagi menurut mereka yang suka perang?

by **Ibnu Sabil** Sat Sep 28, 2013 4:32 pm

SEGOROWEDI wrote:
soal nuklir
sadham dulu kan sok-sokan, seolah-olah punya..
diinvestigasi pbb aja main petak umpet..
cuman untuk gertak sambal, dihajar betul sama AS, koit..
toh kuwait dibebaskan dari sadham, tidak diokupasi amerika kan?
toh iraq juga difasilitasi berdemokrasi, tidak diokupasi amerika kan?
padahal menurut e slam: menang perang, pemilik sah..

Hahaha....AS memang tukang hajar ya..!!!!
Kuwait dibebaskan karena AS punya kepentingan disana...semua sudah pada tahu ndul.
Iraq dihajar dan dikeroyok habis-habisan, pasca keroyokan mana ada kedamaian disana.....
Bicara nuklir....AS, israel buat.....eh giliran negara islam ikutan buat, AS semaput cari-cari alasan dan ingin menang sendiri yang lain gak boleh buat...selain SAYA.

by **SEGOROWEDI** Sat Sep 28, 2013 4:35 pm

mystery wrote:
SEGOROWEDI wrote:
lha masalahnya di kalian sendiri..
sebagai negara syariat yang tak becus urus diri..
sampai timbul bencana kemanuisaan..
kafir yang beradab harus turun tangan..
peran yang sama sekali gak pernah dilakukan negara syariat..
yang justeru sumber masalah itu sendiri..

seneng banget sih AMERIKI campur tangan sama negara timur tengah?? biar dibilang apa sih?? di bilang WOW gitu ya?? pas nyerang irak juga namanya kejahatan kemanusiaan itu, sampai sekarang juga gak ada damai"nya. kejahatan manusia wed, bagi situ halal mungkin yee darah" orang islam. betul? mosok fakta seperti itu kamu merem??

lha yang ribut timur tengah mulu..
karena pada doyan ribut antar seukuwah..
kenapa ya karakternya kek gitu?

by **SEGOROWEDI** Sat Sep 28, 2013 4:41 pm

Ibnu Sabil wrote:
SEGOROWEDI wrote:
soal nuklir
sadham dulu kan sok-sokan, seolah-olah punya..
diinvestigasi pbb aja main petak umpet..
cuman untuk gertak sambal, dihajar betul sama AS, koit..
toh kuwait dibebaskan dari sadham, tidak diokupasi amerika kan?
toh iraq juga difasilitasi berdemokrasi, tidak diokupasi amerika kan?
padahal menurut e slam: menang perang, pemilik sah..
Hahaha....AS memang tukang hajar ya..!!!!
Kuwait dibebaskan karena AS punya kepentingan disana...semua sudah pada tahu ndul.
Iraq dihajar dan dikeroyok habis-habisan, pasca keroyokan mana ada kedamaian disana.....
Bicara nuklir....AS, israel buat.....eh giliran negara islam ikutan buat, AS semaput cari-cari alasan dan ingin menang sendiri yang lain gak boleh buat...selain SAYA.

kepentingannya perdamaian..
sementara para seukuwah cuman pada plonga-plongo..

tunjukkan dulu bisa dipercaya, baru ikutan bikin nuklir..
lha kalau masih penganut ajaran takiya, bahaya..

by Sponsored content

Kafir doyan perang

Kafir doyan perang

Re: Kafir doyan perang

Re: Kafir doyan perang

Re: Kafir doyan perang

Re: Kafir doyan perang

Re: Kafir doyan perang

Re: Kafir doyan perang

Re: Kafir doyan perang

Re: Kafir doyan perang

Re: Kafir doyan perang

Re: Kafir doyan perang

Re: Kafir doyan perang

Re: Kafir doyan perang

Re: Kafir doyan perang

Re: Kafir doyan perang

Re: Kafir doyan perang

Re: Kafir doyan perang

Re: Kafir doyan perang

Re: Kafir doyan perang

Re: Kafir doyan perang

Re: Kafir doyan perang

Re: Kafir doyan perang

Re: Kafir doyan perang

Re: Kafir doyan perang

Re: Kafir doyan perang

Re: Kafir doyan perang