al mahdi sang pemimpin
Halaman 9 dari 14 • Share
Halaman 9 dari 14 • 1 ... 6 ... 8, 9, 10 ... 14
al mahdi sang pemimpin
First topic message reminder :
Dari Ali ra., ia berkata : Rosulullah saw bersabda :
“Al Mahdi itu dari golongan kami, Ahli Bait. Allah memperbaikinya dalam satu malam.”
Mengenai hadits ini, Ibnu Katsir dalam kitabnya An-Nihayah fil Fitan wal Malahim, berkata : “Allah menerima taubatnya dan memberinya taufik, memberinya ilham dan bimbingan setelah sebelumnya tidak demikian.”
Ciri-ciri
Tempat Muncul
Imam Mahdi dalam Taurat
Berita tentang kedatangan Imam Mahdi telah disebutkan dalam Taurat, yaitu dalam kitab Ulangan pasal 33 ayat 1-3 :
“Inilah berkat yang diberikan Musa, Hamba Allah itu, kepada orang Israel sebelum ia wafat. Berkatalah ia : “Tuhan datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir ; Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus ; di sebelah kanan-Nya tampak kepada mereka api yang menyala. Sungguh Ia mengasihi umat-Nya; semua orang-Nya yang kudus ..”
Dari teks Taurat di atas menjelaskan tentang wasiat terakhir nabi Musa as sebelum beliau meninggal dunia. “Tuhan datang dari Sinai” maksudnya Allah mengutus rasul-Nya yaitu Nabi Musa as. Kemudian setelah itu Allah mengutus nabi Isa as di Seir yaitu di Nazaret di sebelah utara Yerusalem yang disebut dengan “terbit kepada mereka dari Seir”, setelah itu Allah mengutus Nabi Muhammad saw yang disebut dengan “Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran”. Dengan diutusnya Nabi Muhammad maka agama Allah akan bersinar/memancar keseluruh alam/dunia. Pegunungan Paran adalah pegunungan di Mekkah di Jazirah Arab. Orang yahudi mengartikan “Pegunungan Paran” adalah “tahi lalat”, hal ini dilakukan agar mereka tidak terjebak pada pengakuan kepada Nabi Muhammad. Hal ini merupakan kesombongan orang Yahudi untuk menutup-nutupi berita tentang kenabian Nabi Muhammad yang muncul di pegunungan Paran, Mekkah.
Bila orang Yahudi menafsirkan Pegunungan Paran dengan pegunungan di Mekkah, maka mereka harus mengakui kenabian Nabi Muhammad, hal ini adalah suatu hal yang tidak mereka inginkan.
Bukti bahwa Pegunungan Paran adalah pegunungan di Mekkah, dapat diketahui dari Taurat sendiri, yaitu pada kitab Kejadian pasal 21 dengan judul “Abraham mengusir Hagar dan Ismael”, yaitu ketika Nabi Ibrahim meninggalkan Hajar dan Ismael di Mekah yang tandus sehingga mereka berdua kehausan sampai Ismail menangis :
“ Allah mendengar suara anak itu,. Lalu Malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, katanya kepadanya : “Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Jangan takut, sebab Allah tempat ia terbaring. Bangunlah, angkatlah anak itu dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar.” Lalu Allah membuka mata Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur ; ia pergi mengisi kirbatnya dengan air, kemudian diberinya anak itu minum . Allah menyertai anak itu, sehingga ia bertambah besar; ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah. Maka ia tinggallah di padang gurun Paran , dan ibunya mengambil seorang istri baginya dari tanah Mesir.”
Dari teks tersebut, orang Yahudi tidak bisa membantah kenyataan bahwa Pegunungan Paran adalah kota Mekkah, tempat diutusnya Nabi Muhammad saw juga tempat menetapnya Hajar dan Ismai, yang di situ Allah munculkan sumur (Air Zam Zam).
Setelah mengutus Nabi Muhammad saw, maka Allah akan mengutus Imam Mahdi. Tentang kedatangan Imam Mahdi dikatakan : “….datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus; di sebelah kanan-Nya, tampak kepada mereka api yang menyala”. Imam mahdi akan muncul dari puluhan orang kudus, yaitu puluhan ribu orang yang sedang melaksanakan ibadah Haji, di musim Haji. Dibaiat di sebelah kanan Ka’bah yaitu rukun yamani (kanan = Yamin, Yamani - bhs arab), tepatnya di antara rukun yamani dan maqom Ibrahim. Hal tersebut sesuai dengan hadits - telah bersabda Rosulullah saw : “Akan dibaiat seorang laki-laki antara maqam Ibrahim dengan sudut ka’bah.”
Ibnu Katsir dalam An-Nihaayah Fil Fitan wal Malaahim, dalam bab yang berjudul “Al Mahdi adalah salah seorang Khulafaur Rasyidin” menuliskan : Dari Ummu Salamah, istri Nabi dari Nabi beliau bersabda : “Akan terjadi perselisihan saat wafatnya seorang khalifah, maka keluarlah seorang laki-laki penduduk Madinah melarikan diri ke Mekah. Kemudian ia didatangi oleh penduduk Mekkah dan dikeluarkan dari tempat tinggalnya setelah itu mereka membaiatnya di suatu tempat di antara Rukun Ka’bah dan Maqam Ibrahim, sedang ia membenci hai itu…..”
Al Mahdi adalah termasuk dari 12 khalifah yang dinubuatkan Rasulullah, yang mana setiap khalifah tersebut berasal dari keturunan Quraisy. Ibnu Katsir dalam kitabnya An-Nihaayah fil Fitan wal Malaahim menuliskan hadist dari Jabir bin samurah , dari Rasulullah : “Bahwasanya agama ini akan senantiasa tegak hingga kalian dipimpin oleh 12 khalifah yang mana umat taat kepada mereka”. Dan dalam riwayat lain mengatakan, “Mereka seluruhnya berasal dari Quraisy”. Mengenai hal ini, Taurat kitab Genesis (Kejadian) 17 : 20 juga menyebutkan tentang 12 khalifah /pemimpin tresebut “Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar”.
Allah menjanjikan Khalifah dari Quraisy yang akan menaklukkan Yerusalem. Berkaitan dengan Quraisy ini maka Taurat kitab Yesaya dengan Judul “Tuhan Memakai Koresy sebagai Alat-Nya” mengatakan “…Akulah yang berkata tentang Koresy (Quraisy) : Dia gembalaku-Ku; segala kehendak-Ku akan digenapinya dengan mengatakan tentang Yerusalem : Baiklah ia dibangun! Dan tentang Bait Suci : Baiklah diletakkan dasarnya!” - Dalam kitab itu dilanjutkan ....Beginilah firman Tuhan : “Inilah firman-Ku kepada orang yang Kuurapi, kepada Koresy yang tangan kanannya Kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja, supaya Aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup: Aku sendiri hendak berjalan di depanmu dan hendak meratakan gunung-gunung , hendak memecahkan pintu-pintu tembaga dan hendak mematahkan palang-palang besi . Aku akan memberikan kepadamu harta benda yang terpendam dan harta kekayaan yang tersembunyi”.
Dalam teks Taurat di atas terdapat nubuah tentang kemenangan demi kemenangan yang dicapai oleh Al Mahdi yang termasuk keturunan suku Quraisy. Pembangunan kembali Yerusalem dilakukan pada masa Khalifah Umar bin Khotob (termasuk Khulafaur rasyidin keturunan bani Quraisy) setelah Umar merebutnya dari tangan Romawi pada abad-abda pertama Hijrah. Hal ini akan terjadi juga pada jaman Al Mahdi, Yerusalem akan ditundukkan oleh Al Mahdi, yang juga termasuk khalifah Quraisy. Kemudian al Mahdi akan membangun kembali Yerusalem menjadi ibu kota kekhalifahan, membangun kembali Masjidil Aqsha yang dulu merupakan tempat Rasulullah saw menjalani Isra’ Mi’raj.
Dalam Taurat kitab Yesaya 41 : 1 – 5 digambarkan tentang seorang pembebas dari timur yang sifat-sifatnya seperti Al Mahdi dan kaum Muslimin, dengan diberi judul “Tuhan Membangkitkan Seorang Pembebas” : “Dengarkanlah Aku dengan berdiam diri, hai pulau-pulau; hendaknya bangsa-bangsa mendapat kekuatan baru! Biarlah mereka datang mendekat, kemudian berbicara; baiklah kita tampil bersama-sama untuk berpekara! Siapakah yang menggerakkan dia dari timur , menggerakkan dia yang mendapat kemenangan di setiap langkahnya, yang menaklukkan bangsa-bangsa ke depannya dan menurunkan raja-raja? Pedangnya membuat mereka seperti debu dan panahnya membuat mereka seperti jerami yang tertiup. Ia mengejar mereka dan dengan selamat ia melalui jalan yang belum pernah diinjak kakinya. Siapakah yang melakukan dan mengerjakan semua itu? Dia yang dari dahulu memanggil keturunan-keturunan, Aku, Tuhan, yang terdahulu, dan bagi mereka yang terkemudian Aku tetap dia juga. Pulau-pulau telah melihatnya dan menjadi takut, ujung-ujung bumipun menjadi gemetar; mereka datang dan makin mendekat”.
Tanda-tanda kemunculan Al Mahdi
Terdapat beberapa tanda yang berkaitan dengan kemunculan Al Mahdi. Tanda-tanda tersebut dapat digolongka menjadi 3 bagian, yaitu : Tanda-tanda sebelum kemunculan; tanda-tanda ketika kemunculan; dan tanda-tanda setelah kemunculan Al Mahdi.
Tanda-tanda Sebelum kemunculan Al Mahdi
Terdapat beberapa tanda sebelum munculnya Al Mahdi pemimpin kaum muslimin, yaitu Irak dan Syam diboikot oleh Rum, Kehancuran Iraq, Wafatnya seorang Khalifah yang susul dengan perselisihan antara putra-putra khalifah, dunia berada dalam kezholiman.
Irak dan Syam diboikot oleh Rum
Salah satu tanda telah dekatnya kedatangan Imam Mahdi adalah Irak dan Syam diboikot oleh Romawi (Amerika Serikat dan Eropa). Setelah pemboikotan Irak dan Syam, maka Imam Mahdi akan muncul . Dari Jabir, telah bersabda Rasulullah saw : “Hampir saja tidak boleh dibawah ke negeri Irak secupak makanan atau sebuah dirham”, kami (sahabat) bertanya : “Siapa yang melakukan itu ya Rasulullah?” Beliau menjawab : “Orang-orang ‘ajam (non Arab) yang melarang hal tersebut”. Kemudian beliau saw berkata : “Hampir saja tidak boleh dibawa secupak makanan atau sebuah dinar kepada penduduk Syam ”, kami bertanya : “Siapa yang melakukan itu ya Rasulullah?” Beliau menjawab :”Orang-orang Rum. ” kemudian ia (Jabir) diam sejenak dan berkata : Telah bersabda rasulullah saw : “Pada akhir umatku akan ada seorang khalifah yang melimpahkan harta selimpah-limpahnya dan ia sama sekali tidak akan menghitung-hitungnya.”
Saat ini tengah terjadi pemboikotan yang dilakukan oleh Amerika Serikat (Romawi) dan sekutu-sekutunya terhadap negara Irak, sehingga bahan makanan, obat-obatab dan uang sulit masuk ke Irak. Banyak bayi kelaparan. Sebelumnya, Amerika telah menghancurkan daratan Irak dengan senjata-senjata beratnya.
Setelah Irak, maka boikot akan dilakukan terhadap Syam (Syiria, Palestina, Yordan, Libanon); dan saat ini di negara Palestina terjadi kesulitan makanan dan obat-obatan, hal ini dilakukan oleh Israel yang didukung oleh Amerika Serikat. Jika melihat kondisi politik Timur Tengah saat ini (tahun 2002) ada kemungkinan pemboikotan terhadap Palestina akan diperketat dan hal ini akan di alami juga oleh negara Libanon, Syiria, dan Yordan. Hal ini menandakan waktu munculnya Imam Mahdi sudah di ambang pintu!
Kehancuran Iraq
Saat ini, tahun 2002 mulai ada usaha lagi untuk menghancurkan Iraq oleh Amerika Serikat. Amerika mencoba intrik-intrik untuk membangkitkan perlawanan Iraq, agar Amerika mempunyai alasan untuk menghancurkannya. Hal ini merupakan sekenario yang dirancang Amerika dan Israel. Agar dengan intrik-intrik tersebut, Iraq terpancing untuk menyerang Israel. Dengan begitu ada alasan bagi Amerika untuk mendatangkan bantuan militer kepada Israel, untuk sebuah kepentingan besar di masa depan, merealisasikan Impian bagi Erezt Israel (Israel Raya), yang akan mencaplok Libanon, Sinai, Syiria dan Yordan.
Wafatnya seorang Khalifah yang susul dengan perselisihan antara putra-putra khalifah
Beberapa saat sebelum Allah memunculkan Al Mahdi, terdapat tanda-tanda yang mengisyaratkan kemunculan Al Mahdi sudah dekat, yaitu adanya kematian seorang khalifah yang disusul dengan timbulnya perselisihan di Jazirah Arab. Ketika Jazirah dilandan perselisihan maka saat itulah Al Mahdi dimunculkan oleh Allah swt. Dari Ummu Salamah, istri Nabi, dari Nabi beliau bersabda : “Akan terjadi perselisihan saat wafatnya seseorang khalifah, maka keluarlah seorang laki-laki penduduk Madinah melarikan diri ke Mekah. Kemudian ia didatangi oleh penduduk Mekkah dan dikeluarkan dari tempat tinggalnya setelah itu mereka membaiatnya di suatu tempat di antara rukun Ka’bah dan maqam Ibrahim, sedang ia membenci hal itu”. Setelah itu dikirimlah pasukan dari Syam (untuk menyerangnya) namun pasukan itu dibinasakan oleh Allah di antara Mekkah dan Madinah serta di Maqam. Kemudian dikirim lagi pasukan dari Syam dan dibinasakan oleh Allah di antara Mekkah dan Madinah . Ketika manusia melihat hal itu maka ia didatangi oleh pemuka-pemuka negeri Syam dan Iraq untuk membai’atnya. Tak lama kemudian muncullah seorang laki-laki dari kaum Quraisy yang didukung oleh paman-pamannya yang gigih. Akhirnya laki-laki itu mengalahkan khalifah tersebut, itulah pasukan yang tangguh dan sungguh merugilah bagi mereka yang tidak sempat turut serta dengannya. Laki-laki itu membagi-bagikan harta benda serta mengamalkan sunnah nabinya dan meneguhkan Islam di muka bumi. Hal itu berlangsung beberapa lama hingga akhirnya ia meninggal dan dishalati oleh kaum muslimin.”
Tanda-tanda Ketika Munculnya Al Mahdi
Banyaknya perselisian dan kegoncangan / gempa bumi. Imam Mahdi muncul pada saat penduduk bumi sedang dilanda perselisihan, banyak peperangan dan kegoncangan, penuh dengan penganiayaan dan kezholiman. Seperti yang dikatakan oleh Rasulullah : “Aku sampaikan kabar gembira kepada kalian dengan datangnya al Mahdi yang akan diutus (ke tengah-tengah manusia) ketika manusia sedang dilanda perselisihan dan kegoncangan-kegoncangan, dia akan memenuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya bumi dipenuhi dengan penganiayaan dan kezhaliman. Seluruh penduduk langit dan bumi menyukainya , dan dia akan membagi-bagikan kekayaan secara tepat (merata)…….”
Bintang berekor. Munculnya bintang berekor atau yang biasa di sebut dengan komet merupakan tanda munculnya Al Mahdi. Sebagaimana dikabarkan dalam manuskrip-manuskrip kuno, “Seorang pemuda dari ka’bah Tuhan menguasai Al Arz dan Al Mujaddil dalam perang dunia yang mengerikan, dengan seluruh musuh yang bergabung. Telah dekat keluarnya bersama bintang yang mempunyai api dan lidah api. Dan tandanya adalah kehancuran Iraq yang menggenaskan dalam perang dunia yang mengerikan, dan pemuda Tuhan itu sudah hampir keluar. Bencana di seluruh penjuru dunia Arab….” .Bintang yang mempunyai api dan lidah api’ adalah komet besar yang gerakannya bisa disaksikan oleh penduduk bumi dengan mata biasa. Masa kemunculan komet tersebut bersamaan dengan masa kemunculan Al Mahdi. Bisa bersamaan waktunya, bisa juga berselang beberapa hari atau bulan.
Dalam Taurat kita Ulangan 33:1-3 (seperti yang telah disebut di atas) : “.. dan (Al Mahdi) datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus (Jamaah haji); di sebelah kanan-Nya( di rukun yamani; Yaman = Yamin = kanan) tampak kepada mereka api yang menyala. Sungguh Ia mengasihi umat-Nya; semua orang-Nya yang kudus ..” Dalam teks tersebut terdapat kalimat ‘tampak kepada mereka api yang menyala’, hal ini bisa diartikan menjadi dua pengertian yaitu api yang muncul akibat perselisihan atau peperangan di Jazirah yang berakibat ladang atau kilang minyak hancur sehingga mengeluarkan gas yang berapi. Bisa juga api yang tampak di langit berupa bintang berekor.
Dalam sumber-sumber manuskrip kuno yang lain disebutkan : “Sesudah (munculnya) bintang dengan ekor besar, penduduk Yaman memberikan baiat kepada seorang pemuda dari Bait Al-Haram. Lalu pemuda itu menjadikan Yaman sebagai surga yang penuh kenikmatan”. Dalam manuskrip yang lain disebutkan juga : “….Orang-orang Yahudi dikalahkan oleh Pemimpin kaum Muslimin, yakni Al Mahdi, yang memiliki kekuasaan besar, dan pasukannya bergerak dari Makkah untuk melakukan penghancuran. Seluruh kekuasaannya diperoleh sesudah adanya ekor yang bercahaya. Kalimat yang tegas. Kekuasaannya meluas dari satu hari atas dataran yang jauh dan bagian barat Israel. Ia menguasai dunia dalam beberapa bulan dan tahun, dan menjadi khadam bagi semua orang yang menyaksikan kehidupannya”.
Tanda-tanda Setelah Munculnya Al Mahdi
Penenggelaman Pasukan. Setelah dibai’atnya Al Mahdi maka terdapat pihak-pihak yang pro dan kontra, ada yang mendukung dan ada yang tak suka. Golongan yang tak suka terhadap Al Mahdi maka mereka akan menyusun kekuatan untuk menghancurkannya. Satu pasukan dari Syam datang ke Jazirah untuk memerangi Al Mahdi dan pengikutnya. Tetapi ketika pasukan itu sampai di gurun pasir diantara Madinah dan Mekkah maka pasukan itu dibinasakan dalam riwayat lain pasukan itu ditenggelamkan ke bumi. Peristiwa ini membuat mata dunia terbuka, sehingga berbondong orang berbaiat kepada Al Mahdi. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits, Rasulullah saw. bersabda : “Seorang laki-laki akan datang ke Baitullah (Ka’bah), maka diutuslah suatu utusan untuk mengejarnya. Dan ketika mereka telah sampai di suatu padang pasir, maka mereka terbenam ditelan bumi.”
Datangnya dukungan dari timur
Al Mahdi akan mendapat pendukung dari kaum Muslimin wilayah timur. Mereka datang Jazirah dengan membawa tanda berupa bendera hitam. Rasululllah saw. bersabda : “Akan berperang tiga orang di sisi perbendaharaanmu. Mereka semua adalah putra khalifah. Tetapi tak seorang pun di antara mereka yang berhasil menguasainya. Kemudian muncullah bendera-bendera hitam dari arah Timur, lantas mereka memerangi kamu dengan suatu peperangan yang belum pernah dialami oleh kaum sebelummu.” Kemudian beliau saw menyebutkan sesuatu yang aku tidak hafal, lalu bersabda : “Maka jika kamu melihatnya, berbai’atlah walaupun dengan merangkak di atas salju, karena dia adalah khalifah Allah Al Mahdi.” Dalam suatu hadits yang lain yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, dari Abdullah, ia berkata, tatkala kami berada di sisi Rasulullah pada saat itu mata beliau mencucurkan air mata, dan berubah rona wajahnya, Abdullah berkata, maka aku berujar, kami melihat sesuatu di wajahmu, yang tidak kami inginkan, lalu beliau bersabda, “Bahwasanya Allah memilih buat keluarga akhirat daripada dunia, dan keluargaku setelah kepergianku akan mendapatkan bencana, penyingkiran dan pengusiran, hingga datang suatu kaum dari arah timur, mereka membawa bendera berwarna hitam, lalu mereka meminta roti namun tidak diberikan, lalu mereka memeranginya, dan mereka mengalihkannya, maka diberikanlah apa yang mereka minta tetapi mereka tidak menerimanya, hingga mereka serahkan kepada seorang dari keluargaku, lalu ia memenuhi dengan keadilan sebagaimana meluasnya kekejian, barangsiapa diantara kalian yang mendapatkannya maka datangilah walaupun dengan cara merangkak di atas salju”.
Dari Ali ra., ia berkata : Rosulullah saw bersabda :
“Al Mahdi itu dari golongan kami, Ahli Bait. Allah memperbaikinya dalam satu malam.”
Mengenai hadits ini, Ibnu Katsir dalam kitabnya An-Nihayah fil Fitan wal Malahim, berkata : “Allah menerima taubatnya dan memberinya taufik, memberinya ilham dan bimbingan setelah sebelumnya tidak demikian.”
Ciri-ciri
Tempat Muncul
Imam Mahdi dalam Taurat
Berita tentang kedatangan Imam Mahdi telah disebutkan dalam Taurat, yaitu dalam kitab Ulangan pasal 33 ayat 1-3 :
“Inilah berkat yang diberikan Musa, Hamba Allah itu, kepada orang Israel sebelum ia wafat. Berkatalah ia : “Tuhan datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir ; Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus ; di sebelah kanan-Nya tampak kepada mereka api yang menyala. Sungguh Ia mengasihi umat-Nya; semua orang-Nya yang kudus ..”
Dari teks Taurat di atas menjelaskan tentang wasiat terakhir nabi Musa as sebelum beliau meninggal dunia. “Tuhan datang dari Sinai” maksudnya Allah mengutus rasul-Nya yaitu Nabi Musa as. Kemudian setelah itu Allah mengutus nabi Isa as di Seir yaitu di Nazaret di sebelah utara Yerusalem yang disebut dengan “terbit kepada mereka dari Seir”, setelah itu Allah mengutus Nabi Muhammad saw yang disebut dengan “Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran”. Dengan diutusnya Nabi Muhammad maka agama Allah akan bersinar/memancar keseluruh alam/dunia. Pegunungan Paran adalah pegunungan di Mekkah di Jazirah Arab. Orang yahudi mengartikan “Pegunungan Paran” adalah “tahi lalat”, hal ini dilakukan agar mereka tidak terjebak pada pengakuan kepada Nabi Muhammad. Hal ini merupakan kesombongan orang Yahudi untuk menutup-nutupi berita tentang kenabian Nabi Muhammad yang muncul di pegunungan Paran, Mekkah.
Bila orang Yahudi menafsirkan Pegunungan Paran dengan pegunungan di Mekkah, maka mereka harus mengakui kenabian Nabi Muhammad, hal ini adalah suatu hal yang tidak mereka inginkan.
Bukti bahwa Pegunungan Paran adalah pegunungan di Mekkah, dapat diketahui dari Taurat sendiri, yaitu pada kitab Kejadian pasal 21 dengan judul “Abraham mengusir Hagar dan Ismael”, yaitu ketika Nabi Ibrahim meninggalkan Hajar dan Ismael di Mekah yang tandus sehingga mereka berdua kehausan sampai Ismail menangis :
“ Allah mendengar suara anak itu,. Lalu Malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, katanya kepadanya : “Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Jangan takut, sebab Allah tempat ia terbaring. Bangunlah, angkatlah anak itu dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar.” Lalu Allah membuka mata Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur ; ia pergi mengisi kirbatnya dengan air, kemudian diberinya anak itu minum . Allah menyertai anak itu, sehingga ia bertambah besar; ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah. Maka ia tinggallah di padang gurun Paran , dan ibunya mengambil seorang istri baginya dari tanah Mesir.”
Dari teks tersebut, orang Yahudi tidak bisa membantah kenyataan bahwa Pegunungan Paran adalah kota Mekkah, tempat diutusnya Nabi Muhammad saw juga tempat menetapnya Hajar dan Ismai, yang di situ Allah munculkan sumur (Air Zam Zam).
Setelah mengutus Nabi Muhammad saw, maka Allah akan mengutus Imam Mahdi. Tentang kedatangan Imam Mahdi dikatakan : “….datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus; di sebelah kanan-Nya, tampak kepada mereka api yang menyala”. Imam mahdi akan muncul dari puluhan orang kudus, yaitu puluhan ribu orang yang sedang melaksanakan ibadah Haji, di musim Haji. Dibaiat di sebelah kanan Ka’bah yaitu rukun yamani (kanan = Yamin, Yamani - bhs arab), tepatnya di antara rukun yamani dan maqom Ibrahim. Hal tersebut sesuai dengan hadits - telah bersabda Rosulullah saw : “Akan dibaiat seorang laki-laki antara maqam Ibrahim dengan sudut ka’bah.”
Ibnu Katsir dalam An-Nihaayah Fil Fitan wal Malaahim, dalam bab yang berjudul “Al Mahdi adalah salah seorang Khulafaur Rasyidin” menuliskan : Dari Ummu Salamah, istri Nabi dari Nabi beliau bersabda : “Akan terjadi perselisihan saat wafatnya seorang khalifah, maka keluarlah seorang laki-laki penduduk Madinah melarikan diri ke Mekah. Kemudian ia didatangi oleh penduduk Mekkah dan dikeluarkan dari tempat tinggalnya setelah itu mereka membaiatnya di suatu tempat di antara Rukun Ka’bah dan Maqam Ibrahim, sedang ia membenci hai itu…..”
Al Mahdi adalah termasuk dari 12 khalifah yang dinubuatkan Rasulullah, yang mana setiap khalifah tersebut berasal dari keturunan Quraisy. Ibnu Katsir dalam kitabnya An-Nihaayah fil Fitan wal Malaahim menuliskan hadist dari Jabir bin samurah , dari Rasulullah : “Bahwasanya agama ini akan senantiasa tegak hingga kalian dipimpin oleh 12 khalifah yang mana umat taat kepada mereka”. Dan dalam riwayat lain mengatakan, “Mereka seluruhnya berasal dari Quraisy”. Mengenai hal ini, Taurat kitab Genesis (Kejadian) 17 : 20 juga menyebutkan tentang 12 khalifah /pemimpin tresebut “Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar”.
Allah menjanjikan Khalifah dari Quraisy yang akan menaklukkan Yerusalem. Berkaitan dengan Quraisy ini maka Taurat kitab Yesaya dengan Judul “Tuhan Memakai Koresy sebagai Alat-Nya” mengatakan “…Akulah yang berkata tentang Koresy (Quraisy) : Dia gembalaku-Ku; segala kehendak-Ku akan digenapinya dengan mengatakan tentang Yerusalem : Baiklah ia dibangun! Dan tentang Bait Suci : Baiklah diletakkan dasarnya!” - Dalam kitab itu dilanjutkan ....Beginilah firman Tuhan : “Inilah firman-Ku kepada orang yang Kuurapi, kepada Koresy yang tangan kanannya Kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja, supaya Aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup: Aku sendiri hendak berjalan di depanmu dan hendak meratakan gunung-gunung , hendak memecahkan pintu-pintu tembaga dan hendak mematahkan palang-palang besi . Aku akan memberikan kepadamu harta benda yang terpendam dan harta kekayaan yang tersembunyi”.
Dalam teks Taurat di atas terdapat nubuah tentang kemenangan demi kemenangan yang dicapai oleh Al Mahdi yang termasuk keturunan suku Quraisy. Pembangunan kembali Yerusalem dilakukan pada masa Khalifah Umar bin Khotob (termasuk Khulafaur rasyidin keturunan bani Quraisy) setelah Umar merebutnya dari tangan Romawi pada abad-abda pertama Hijrah. Hal ini akan terjadi juga pada jaman Al Mahdi, Yerusalem akan ditundukkan oleh Al Mahdi, yang juga termasuk khalifah Quraisy. Kemudian al Mahdi akan membangun kembali Yerusalem menjadi ibu kota kekhalifahan, membangun kembali Masjidil Aqsha yang dulu merupakan tempat Rasulullah saw menjalani Isra’ Mi’raj.
Dalam Taurat kitab Yesaya 41 : 1 – 5 digambarkan tentang seorang pembebas dari timur yang sifat-sifatnya seperti Al Mahdi dan kaum Muslimin, dengan diberi judul “Tuhan Membangkitkan Seorang Pembebas” : “Dengarkanlah Aku dengan berdiam diri, hai pulau-pulau; hendaknya bangsa-bangsa mendapat kekuatan baru! Biarlah mereka datang mendekat, kemudian berbicara; baiklah kita tampil bersama-sama untuk berpekara! Siapakah yang menggerakkan dia dari timur , menggerakkan dia yang mendapat kemenangan di setiap langkahnya, yang menaklukkan bangsa-bangsa ke depannya dan menurunkan raja-raja? Pedangnya membuat mereka seperti debu dan panahnya membuat mereka seperti jerami yang tertiup. Ia mengejar mereka dan dengan selamat ia melalui jalan yang belum pernah diinjak kakinya. Siapakah yang melakukan dan mengerjakan semua itu? Dia yang dari dahulu memanggil keturunan-keturunan, Aku, Tuhan, yang terdahulu, dan bagi mereka yang terkemudian Aku tetap dia juga. Pulau-pulau telah melihatnya dan menjadi takut, ujung-ujung bumipun menjadi gemetar; mereka datang dan makin mendekat”.
Tanda-tanda kemunculan Al Mahdi
Terdapat beberapa tanda yang berkaitan dengan kemunculan Al Mahdi. Tanda-tanda tersebut dapat digolongka menjadi 3 bagian, yaitu : Tanda-tanda sebelum kemunculan; tanda-tanda ketika kemunculan; dan tanda-tanda setelah kemunculan Al Mahdi.
Tanda-tanda Sebelum kemunculan Al Mahdi
Terdapat beberapa tanda sebelum munculnya Al Mahdi pemimpin kaum muslimin, yaitu Irak dan Syam diboikot oleh Rum, Kehancuran Iraq, Wafatnya seorang Khalifah yang susul dengan perselisihan antara putra-putra khalifah, dunia berada dalam kezholiman.
Irak dan Syam diboikot oleh Rum
Salah satu tanda telah dekatnya kedatangan Imam Mahdi adalah Irak dan Syam diboikot oleh Romawi (Amerika Serikat dan Eropa). Setelah pemboikotan Irak dan Syam, maka Imam Mahdi akan muncul . Dari Jabir, telah bersabda Rasulullah saw : “Hampir saja tidak boleh dibawah ke negeri Irak secupak makanan atau sebuah dirham”, kami (sahabat) bertanya : “Siapa yang melakukan itu ya Rasulullah?” Beliau menjawab : “Orang-orang ‘ajam (non Arab) yang melarang hal tersebut”. Kemudian beliau saw berkata : “Hampir saja tidak boleh dibawa secupak makanan atau sebuah dinar kepada penduduk Syam ”, kami bertanya : “Siapa yang melakukan itu ya Rasulullah?” Beliau menjawab :”Orang-orang Rum. ” kemudian ia (Jabir) diam sejenak dan berkata : Telah bersabda rasulullah saw : “Pada akhir umatku akan ada seorang khalifah yang melimpahkan harta selimpah-limpahnya dan ia sama sekali tidak akan menghitung-hitungnya.”
Saat ini tengah terjadi pemboikotan yang dilakukan oleh Amerika Serikat (Romawi) dan sekutu-sekutunya terhadap negara Irak, sehingga bahan makanan, obat-obatab dan uang sulit masuk ke Irak. Banyak bayi kelaparan. Sebelumnya, Amerika telah menghancurkan daratan Irak dengan senjata-senjata beratnya.
Setelah Irak, maka boikot akan dilakukan terhadap Syam (Syiria, Palestina, Yordan, Libanon); dan saat ini di negara Palestina terjadi kesulitan makanan dan obat-obatan, hal ini dilakukan oleh Israel yang didukung oleh Amerika Serikat. Jika melihat kondisi politik Timur Tengah saat ini (tahun 2002) ada kemungkinan pemboikotan terhadap Palestina akan diperketat dan hal ini akan di alami juga oleh negara Libanon, Syiria, dan Yordan. Hal ini menandakan waktu munculnya Imam Mahdi sudah di ambang pintu!
Kehancuran Iraq
Saat ini, tahun 2002 mulai ada usaha lagi untuk menghancurkan Iraq oleh Amerika Serikat. Amerika mencoba intrik-intrik untuk membangkitkan perlawanan Iraq, agar Amerika mempunyai alasan untuk menghancurkannya. Hal ini merupakan sekenario yang dirancang Amerika dan Israel. Agar dengan intrik-intrik tersebut, Iraq terpancing untuk menyerang Israel. Dengan begitu ada alasan bagi Amerika untuk mendatangkan bantuan militer kepada Israel, untuk sebuah kepentingan besar di masa depan, merealisasikan Impian bagi Erezt Israel (Israel Raya), yang akan mencaplok Libanon, Sinai, Syiria dan Yordan.
Wafatnya seorang Khalifah yang susul dengan perselisihan antara putra-putra khalifah
Beberapa saat sebelum Allah memunculkan Al Mahdi, terdapat tanda-tanda yang mengisyaratkan kemunculan Al Mahdi sudah dekat, yaitu adanya kematian seorang khalifah yang disusul dengan timbulnya perselisihan di Jazirah Arab. Ketika Jazirah dilandan perselisihan maka saat itulah Al Mahdi dimunculkan oleh Allah swt. Dari Ummu Salamah, istri Nabi, dari Nabi beliau bersabda : “Akan terjadi perselisihan saat wafatnya seseorang khalifah, maka keluarlah seorang laki-laki penduduk Madinah melarikan diri ke Mekah. Kemudian ia didatangi oleh penduduk Mekkah dan dikeluarkan dari tempat tinggalnya setelah itu mereka membaiatnya di suatu tempat di antara rukun Ka’bah dan maqam Ibrahim, sedang ia membenci hal itu”. Setelah itu dikirimlah pasukan dari Syam (untuk menyerangnya) namun pasukan itu dibinasakan oleh Allah di antara Mekkah dan Madinah serta di Maqam. Kemudian dikirim lagi pasukan dari Syam dan dibinasakan oleh Allah di antara Mekkah dan Madinah . Ketika manusia melihat hal itu maka ia didatangi oleh pemuka-pemuka negeri Syam dan Iraq untuk membai’atnya. Tak lama kemudian muncullah seorang laki-laki dari kaum Quraisy yang didukung oleh paman-pamannya yang gigih. Akhirnya laki-laki itu mengalahkan khalifah tersebut, itulah pasukan yang tangguh dan sungguh merugilah bagi mereka yang tidak sempat turut serta dengannya. Laki-laki itu membagi-bagikan harta benda serta mengamalkan sunnah nabinya dan meneguhkan Islam di muka bumi. Hal itu berlangsung beberapa lama hingga akhirnya ia meninggal dan dishalati oleh kaum muslimin.”
Tanda-tanda Ketika Munculnya Al Mahdi
Banyaknya perselisian dan kegoncangan / gempa bumi. Imam Mahdi muncul pada saat penduduk bumi sedang dilanda perselisihan, banyak peperangan dan kegoncangan, penuh dengan penganiayaan dan kezholiman. Seperti yang dikatakan oleh Rasulullah : “Aku sampaikan kabar gembira kepada kalian dengan datangnya al Mahdi yang akan diutus (ke tengah-tengah manusia) ketika manusia sedang dilanda perselisihan dan kegoncangan-kegoncangan, dia akan memenuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya bumi dipenuhi dengan penganiayaan dan kezhaliman. Seluruh penduduk langit dan bumi menyukainya , dan dia akan membagi-bagikan kekayaan secara tepat (merata)…….”
Bintang berekor. Munculnya bintang berekor atau yang biasa di sebut dengan komet merupakan tanda munculnya Al Mahdi. Sebagaimana dikabarkan dalam manuskrip-manuskrip kuno, “Seorang pemuda dari ka’bah Tuhan menguasai Al Arz dan Al Mujaddil dalam perang dunia yang mengerikan, dengan seluruh musuh yang bergabung. Telah dekat keluarnya bersama bintang yang mempunyai api dan lidah api. Dan tandanya adalah kehancuran Iraq yang menggenaskan dalam perang dunia yang mengerikan, dan pemuda Tuhan itu sudah hampir keluar. Bencana di seluruh penjuru dunia Arab….” .Bintang yang mempunyai api dan lidah api’ adalah komet besar yang gerakannya bisa disaksikan oleh penduduk bumi dengan mata biasa. Masa kemunculan komet tersebut bersamaan dengan masa kemunculan Al Mahdi. Bisa bersamaan waktunya, bisa juga berselang beberapa hari atau bulan.
Dalam Taurat kita Ulangan 33:1-3 (seperti yang telah disebut di atas) : “.. dan (Al Mahdi) datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus (Jamaah haji); di sebelah kanan-Nya( di rukun yamani; Yaman = Yamin = kanan) tampak kepada mereka api yang menyala. Sungguh Ia mengasihi umat-Nya; semua orang-Nya yang kudus ..” Dalam teks tersebut terdapat kalimat ‘tampak kepada mereka api yang menyala’, hal ini bisa diartikan menjadi dua pengertian yaitu api yang muncul akibat perselisihan atau peperangan di Jazirah yang berakibat ladang atau kilang minyak hancur sehingga mengeluarkan gas yang berapi. Bisa juga api yang tampak di langit berupa bintang berekor.
Dalam sumber-sumber manuskrip kuno yang lain disebutkan : “Sesudah (munculnya) bintang dengan ekor besar, penduduk Yaman memberikan baiat kepada seorang pemuda dari Bait Al-Haram. Lalu pemuda itu menjadikan Yaman sebagai surga yang penuh kenikmatan”. Dalam manuskrip yang lain disebutkan juga : “….Orang-orang Yahudi dikalahkan oleh Pemimpin kaum Muslimin, yakni Al Mahdi, yang memiliki kekuasaan besar, dan pasukannya bergerak dari Makkah untuk melakukan penghancuran. Seluruh kekuasaannya diperoleh sesudah adanya ekor yang bercahaya. Kalimat yang tegas. Kekuasaannya meluas dari satu hari atas dataran yang jauh dan bagian barat Israel. Ia menguasai dunia dalam beberapa bulan dan tahun, dan menjadi khadam bagi semua orang yang menyaksikan kehidupannya”.
Tanda-tanda Setelah Munculnya Al Mahdi
Penenggelaman Pasukan. Setelah dibai’atnya Al Mahdi maka terdapat pihak-pihak yang pro dan kontra, ada yang mendukung dan ada yang tak suka. Golongan yang tak suka terhadap Al Mahdi maka mereka akan menyusun kekuatan untuk menghancurkannya. Satu pasukan dari Syam datang ke Jazirah untuk memerangi Al Mahdi dan pengikutnya. Tetapi ketika pasukan itu sampai di gurun pasir diantara Madinah dan Mekkah maka pasukan itu dibinasakan dalam riwayat lain pasukan itu ditenggelamkan ke bumi. Peristiwa ini membuat mata dunia terbuka, sehingga berbondong orang berbaiat kepada Al Mahdi. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits, Rasulullah saw. bersabda : “Seorang laki-laki akan datang ke Baitullah (Ka’bah), maka diutuslah suatu utusan untuk mengejarnya. Dan ketika mereka telah sampai di suatu padang pasir, maka mereka terbenam ditelan bumi.”
Datangnya dukungan dari timur
Al Mahdi akan mendapat pendukung dari kaum Muslimin wilayah timur. Mereka datang Jazirah dengan membawa tanda berupa bendera hitam. Rasululllah saw. bersabda : “Akan berperang tiga orang di sisi perbendaharaanmu. Mereka semua adalah putra khalifah. Tetapi tak seorang pun di antara mereka yang berhasil menguasainya. Kemudian muncullah bendera-bendera hitam dari arah Timur, lantas mereka memerangi kamu dengan suatu peperangan yang belum pernah dialami oleh kaum sebelummu.” Kemudian beliau saw menyebutkan sesuatu yang aku tidak hafal, lalu bersabda : “Maka jika kamu melihatnya, berbai’atlah walaupun dengan merangkak di atas salju, karena dia adalah khalifah Allah Al Mahdi.” Dalam suatu hadits yang lain yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, dari Abdullah, ia berkata, tatkala kami berada di sisi Rasulullah pada saat itu mata beliau mencucurkan air mata, dan berubah rona wajahnya, Abdullah berkata, maka aku berujar, kami melihat sesuatu di wajahmu, yang tidak kami inginkan, lalu beliau bersabda, “Bahwasanya Allah memilih buat keluarga akhirat daripada dunia, dan keluargaku setelah kepergianku akan mendapatkan bencana, penyingkiran dan pengusiran, hingga datang suatu kaum dari arah timur, mereka membawa bendera berwarna hitam, lalu mereka meminta roti namun tidak diberikan, lalu mereka memeranginya, dan mereka mengalihkannya, maka diberikanlah apa yang mereka minta tetapi mereka tidak menerimanya, hingga mereka serahkan kepada seorang dari keluargaku, lalu ia memenuhi dengan keadilan sebagaimana meluasnya kekejian, barangsiapa diantara kalian yang mendapatkannya maka datangilah walaupun dengan cara merangkak di atas salju”.
darussalam- Co-Administrator
-
Posts : 411
Kepercayaan : Islam
Location : Brunei Darussalam
Join date : 25.11.11
Reputation : 10
Re: al mahdi sang pemimpin
MAKSA LAGIIIIIIIIIIIIKedunghalang wrote:ngayarana wrote:Betuul....... Saya Amini ituNabi Muhammad saw diutus Allah = Utusan Allah = Rasul Allah pada bangsa umiyyin dari antara mereka (Al Jumu'ah 62:2).Yang Betul begini pak......Al Mahdi diutus Allah= Utusan Allah = Rasul Allah pada bangsaaakhorin dari antara mereka(Al Jumu'ah 62:3/4).
Nabi Muhammad SAW di utus Allah SWT= Utusan Allah = Rosul allah Pada bangsa yang Lain dari mereka yang tidak berhubungan dengan mereka. (Al Jumu'ah 62:3)
ANDA KEDODORAN seperti Ibnu Sabil & Abu Hanan
Nabi Muhammad saw diutus Allah kepada sekalian manusia (Al 'Araf 7:158/159).
Al Mahdi diutus Allah (HR Musnad Ahmad bin Hambal) = Utusan Allah pada bangsa aakhorin dari antara mereka (keturunan bangsa Persia, HR Sahih Bukhari) yang belum berhubungan dengan mereka (bangsa umiyyin Arab) (Al Jumu'ah 62:3/4).ngayarana wrote:Pakedunghalang wrote:SEPERTI = ADA KESAMAAN = TIDAK SAMA PERSIS (HADITS)
Nama Al Mahdi adalah AHMAD (MEMUJI) seperti nama MUHAMMAD (TERPUJI) punya nama sifat AHMAD.
Nama bapak Al Mahdi adalah MURTADHA (HAMBA ALLAH YANG DIRIDHAI) seperti nama bapaknya Nabi Muhammad saw, yakni ABDULLAH (HAMBA ALLAH).
JAWABANNYA...............................................
MAKSA BANGEEEEEEET DEH.............
ANDA KEDODORAN LAGI
Al Mahdi Dibangkitkan sama Dengan Thalut di Bangkitkan.
Ayatnya ada, hadistnya ada, mau dibuktikan Lagi................?
*dilarang pake font size lebih dr 24
**dianjurkan dibawah 24
by sayah
ngayarana- LETNAN DUA
-
Posts : 1148
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 30.01.14
Reputation : 27
Re: al mahdi sang pemimpin
ngayarana wrote:
Oh Ya Mengenai keturunan bangsa Persia Sesuai ini ya Pak......."Keluarga ini (yaitu keluarga aku) dikenal sebagai keluarga Mongol. Akan tetapi Allah yang mengetahui hal gaib dan hal sebenarnya telah menampakkan kepadaku berkali-kali di dalam wahyu-Nya yang suci bahwa keluargaku adalah keluarga (keturunan) Persia dan Allah telah memanggilku dan telah berkata kepadaku dengan sebutan Ibnu Paris (Anak Persia), sebagaimana Allah telah berfirman tentang aku, ”Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menjauhkan diri dari jalan Allah, maka akan menjawab kepada mereka seorang laki-laki dari Persia dan Allah berterima kasih atas usahanya (usaha Mirza Ghulam Ahmad),” (Haqiqatul Wahyi, hal. 81).
Tulisan yang anda tampilkan bukan tulisan HMG Ahmad (Khalifatullah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud) as, melainkan tulisan orang-orang yang anti-Ahmadiyah yang memplesetkan dan menisbahkannya kepada Haqiqatul Wahi, hal. 81. Padahal jika anda cari, maka anda pun tidak akan mudeng membacanya, sebagaimana pernah anda akui sendiri dalam thread ini.
Al Qur'an menyatakan bahwa nabi/rasul Allah yang benar itu senantiasa dicemoohkan. (Yaa Siin 36:30/31 & Az-Zukhruf 43:7/8). Cemoohan di atas membuktikan kebenaran HMG Ahmad as sebagai Khalifatullah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud as yang benar diutus Allah, karena "Allah telah menetapkan, 'Aku dan Rasul-rasul-Ku pasti menang'." (Al Mujaadalah 58:21/22).
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: al mahdi sang pemimpin
ngayarana wrote:
Al Mahdi Dibangkitkan sama Dengan Thalut di Bangkitkan.
Ayatnya ada, hadistnya ada, mau dibuktikan Lagi................?
Sifat raja Bani Israil dibangkitkan sebagai apa?
Allah senantiasa memilih utusan-Nya dari antara malaikat dan manusia (Al Hajj 22:75/76), bukan dari antara sifat raja Bani Israil.
ANDA KEDODORAN LAGI
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: al mahdi sang pemimpin
Ibnu Sabil wrote:Yang digendong lebih berat dari badan saya pak kedung......terima nasib tali kolornya putus gak kuat nahan gokil dan maksainnya anda.ANDA KEDODORAN seperti Ibnu Sabil & Abu Hanan
Keluarkan dalil-dalil Al Qur'an dan Haditsnya, jika anda seorang muslim sejati.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: al mahdi sang pemimpin
Thalut di bangkitkan sebagai Raja Pak kedung......, Bukan sifat Raja....Kedunghalang wrote:ngayarana wrote:
Al Mahdi Dibangkitkan sama Dengan Thalut di Bangkitkan.
Ayatnya ada, hadistnya ada, mau dibuktikan Lagi................?
Sifat raja Bani Israil dibangkitkan sebagai apa?
Allah senantiasa memilih utusan-Nya dari antara malaikat dan manusia (Al Hajj 22:75/76), bukan dari antara sifat raja Bani Israil.
ANDA KEDODORAN LAGI
Baca Qur'annya Pie Toh.....
وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوتَ مَلِكًا ۚ قَالُوا أَنَّىٰ يَكُونُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ أَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِنَ الْمَالِ ۚ قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهُ بَسْطَةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ ۖ وَاللَّهُ يُؤْتِي مُلْكَهُ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
"Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu". Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa". Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahu ( QS : Al Baqoroh : 247 )
Tuh Thalut sebagai Rajamu
ngayarana- LETNAN DUA
-
Posts : 1148
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 30.01.14
Reputation : 27
Re: al mahdi sang pemimpin
Qur'an dan hadits sudah dibuka diatas....sayangnya dibuat pelesetannya sama diplintir2 sama anda.Kedunghalang wrote:Ibnu Sabil wrote:Yang digendong lebih berat dari badan saya pak kedung......terima nasib tali kolornya putus gak kuat nahan gokil dan maksainnya anda.ANDA KEDODORAN seperti Ibnu Sabil & Abu Hanan
Keluarkan dalil-dalil Al Qur'an dan Haditsnya, jika anda seorang muslim sejati.
Lama-lama sakit gigi saya....aduh Mak Gak kuAt dah.........
Sssttt....jangan bicara muslim sejati dulu lah.....
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: al mahdi sang pemimpin
ngayarana wrote:Thalut di bangkitkan sebagai Raja Pak kedung......, Bukan sifat Raja....Kedunghalang wrote:ngayarana wrote:
Al Mahdi Dibangkitkan sama Dengan Thalut di Bangkitkan.
Ayatnya ada, hadistnya ada, mau dibuktikan Lagi................?
Sifat raja Bani Israil dibangkitkan sebagai apa?
Allah senantiasa memilih utusan-Nya dari antara malaikat dan manusia (Al Hajj 22:75/76), bukan dari antara sifat raja Bani Israil.
ANDA KEDODORAN LAGI
Baca Qur'annya Pie Toh.....
وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوتَ مَلِكًا ۚ قَالُوا أَنَّىٰ يَكُونُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ أَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِنَ الْمَالِ ۚ قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهُ بَسْطَةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ ۖ وَاللَّهُ يُؤْتِي مُلْكَهُ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
"Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat [size=37]Thalut menjadi rajamu[/size]". Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa". Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahu ( QS : Al Baqoroh : 247 )
Tuh Thalut sebagai Rajamu
Anda harus memahami raja-raja Bani Israil jika ingin memahami bahwa thalut itu sifat salah seorang raja mereka, yakni Gideon. Al Qur'an menggunakan kata ba'atsa , mungkin karena Nikmat Allah yang telah Dia anugerahkan kepada Bani Israil itu, selain nabi-nabi, juga raja-raja (Al Maidah 5:20/21). Kata ba'atsa dalam Al Baqarah 2:247/248 yang anda tampilkan pun terjemahannya adalah "mengangkat", bukan "membangkitkan". Sedangkan, kata yab'atsu dalam HR Musnad Ahmad bin Hambal, terjemahannya adalah "akan dibangkitkan" atau "akan diutus", dengan demikian, maka "Al Mahdi akan diutus Allah" atau "Al Mahdi akan dibangkitkan Allah" boleh diartikan Al Mahdi adalah Utusan Allah, atau Al Mahdi Rasul Allah pada kaum aakhorin dari antara mereka, sebagaimana diisyaratkan dalam Al Jumu'ah 62:3/4.
WAAAH, ANDA KEDODORAN LAGI DEH
Terakhir diubah oleh Kedunghalang tanggal Wed Mar 12, 2014 7:10 pm, total 1 kali diubah
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: al mahdi sang pemimpin
Ibnu Sabil wrote:Qur'an dan hadits sudah dibuka diatas....sayangnya dibuat pelesetannya sama diplintir2 sama anda.Kedunghalang wrote:Ibnu Sabil wrote:Yang digendong lebih berat dari badan saya pak kedung......terima nasib tali kolornya putus gak kuat nahan gokil dan maksainnya anda.ANDA KEDODORAN seperti Ibnu Sabil & Abu Hanan
Keluarkan dalil-dalil Al Qur'an dan Haditsnya, jika anda seorang muslim sejati.
Lama-lama sakit gigi saya....aduh Mak Gak kuAt dah....
Bahasa pelesetan dan plintiran itu dilakukan oleh orang-orang yang tidak berniat baik. Contohnya tulisan yang diwarnai biru. Tidak ada untungnya bagi saya membuat pelesetan dan plintiran terhadap Al Qur'an dan Hadits.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: al mahdi sang pemimpin
Sorry pak kedung....ini sih menurut saya ;Kedunghalang wrote:Ibnu Sabil wrote:Qur'an dan hadits sudah dibuka diatas....sayangnya dibuat pelesetannya sama diplintir2 sama anda.Kedunghalang wrote:Ibnu Sabil wrote:Yang digendong lebih berat dari badan saya pak kedung......terima nasib tali kolornya putus gak kuat nahan gokil dan maksainnya anda.ANDA KEDODORAN seperti Ibnu Sabil & Abu Hanan
Keluarkan dalil-dalil Al Qur'an dan Haditsnya, jika anda seorang muslim sejati.
Lama-lama sakit gigi saya....aduh Mak Gak kuAt dah....Bahasa pelesetan dan plintiran itu dilakukan oleh orang-orang yang tidak berniat baik. Contohnya tulisan yang diwarnai biru. Tidak ada untungnya bagi saya membuat pelesetan dan plintiran terhadap Al Qur'an dan Hadits.
Bicara niat baik itu...jika menjelaskan al qur'an dan hadits tidak memakai cara tafsir ngawur gaya pak kedung...
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: al mahdi sang pemimpin
Ibnu Sabil wrote:Sorry pak kedung....ini sih menurut saya ;
Bicara niat baik itu...jika menjelaskan al qur'an dan hadits tidak memakai cara tafsir ngawur gaya pak kedung.
Jika anda bisa menuduh tafsir ngawur, seharusnya anda bisa menampilkan tafsir yang tidak ngawur berdasarkan Al Qur'an dan Hadits, bukan hanya menurut anda. Tetapi, faktanya anda hanya menuduh ngawur, plesetan, plintiran saja.
Itu artinya ANDA KEDODORAN.
Itu artinya ANDA KEDODORAN.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: al mahdi sang pemimpin
Yang saya usung itu berdasarkan ayat al qur'an pak..Kedunghalang wrote:Ibnu Sabil wrote:Sorry pak kedung....ini sih menurut saya ;
Bicara niat baik itu...jika menjelaskan al qur'an dan hadits tidak memakai cara tafsir ngawur gaya pak kedung.Jika anda bisa menuduh tafsir ngawur, seharusnya anda bisa menampilkan tafsir yang tidak ngawur berdasarkan Al Qur'an dan Hadits, bukan hanya menurut anda. Tetapi, faktanya anda hanya menuduh ngawur, plesetan, plintiran saja.
Itu artinya ANDA KEDODORAN.
QS Al jumuah 3 &4 ditujukan kepada Rasulullah SAW pun An Nuur 55 tidak ada nyangkut kesana.
Kemudian bantahan saya di #post 137, kemudian saya IDEM di #post 177 di paragraf pertama.
Imam Mahdi itupun hanya ada dihadits toh....Dihadits Imam Mahdi sebagai khalifah (pemimpin) saja.
.....
Gak masuk akal dan muter2 nya anda memaknai khalifah = khalifatullah kemudian menjadi Utusan Allah dan disamakan Rosul Allah....kan jadinya dudul......
Referensi qur'an bil qur'an, hadits, yang terakhir tuh yang ngawur....muslim manapun tidak ada yang memakai hadits Imam Mahdi.....wong cuma sampeyan saja yang pake...
Pun saya tidak merasa kedodoran koq....cuma tidak habis fikir saja kenapa anda memaksakan khalifah pra muhammad dan setelah wafatnya muhammad adalah sama maknanya......khatamman Nabiyin...itu clue nya. Digubris tapi pake embel-embel tanpa membawa syariat. Membawa rosul dengan syariat atau tidak jika mengacu khataman nabiyyin saja anda sudah menabrak tembok. Cuma sayang dasarnya anda selalu tebal muka yang gak sadar2 jika argument anda diatas sudah ngelantur wal dudul...
Saya hanya berkewajiban mengingatkan jika memang anda seorang muslim yang mengakui bahwa Muhammad SAW adalah penutup para nabi&rosul dimaksud.
Selanjutnya terserah anda sendiri yang punya pilihan...
Note : saya gak perlu bantahan anda untuk yang ini terus terang dari kemarin udah siap2 off saking tidak tahan gelinya.
Sok silakeun dilanjut sama yang lain yang masih bisa nahan geli.....
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: al mahdi sang pemimpin
Yang di Merahin............Kedunghalang wrote:ngayarana wrote:Thalut di bangkitkan sebagai Raja Pak kedung......, Bukan sifat Raja....Kedunghalang wrote:ngayarana wrote:
Al Mahdi Dibangkitkan sama Dengan Thalut di Bangkitkan.
Ayatnya ada, hadistnya ada, mau dibuktikan Lagi................?
Sifat raja Bani Israil dibangkitkan sebagai apa?
Allah senantiasa memilih utusan-Nya dari antara malaikat dan manusia (Al Hajj 22:75/76), bukan dari antara sifat raja Bani Israil.
ANDA KEDODORAN LAGI
Baca Qur'annya Pie Toh.....
وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوتَ مَلِكًا ۚ قَالُوا أَنَّىٰ يَكُونُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ أَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِنَ الْمَالِ ۚ قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهُ بَسْطَةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ ۖ وَاللَّهُ يُؤْتِي مُلْكَهُ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
"Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat [size=37]Thalut menjadi rajamu[/size]". Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa". Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahu ( QS : Al Baqoroh : 247 )
Tuh Thalut sebagai RajamuAnda harus memahami raja-raja Bani Israil jika ingin memahami bahwa thalut itu sifat salah seorang raja mereka, yakni Gideon. Al Qur'an menggunakan kata ba'atsa , mungkin karena Nikmat Allah yang telah Dia anugerahkan kepada Bani Israil itu, selain nabi-nabi, juga raja-raja (Al Maidah 5:20/21). Kata ba'atsa dalam Al Baqarah 2:247/248 yang anda tampilkan pun terjemahannya adalah "mengangkat", bukan "membangkitkan". Sedangkan, kata yab'atsu dalam HR Musnad Ahmad bin Hambal, terjemahannya adalah "akan dibangkitkan" atau "akan diutus", dengan demikian, maka "Al Mahdi akan diutus Allah" atau "Al Mahdi akan dibangkitkan Allah" boleh diartikan Al Mahdi adalah Utusan Allah, atau Al Mahdi Rasul Allah pada kaum aakhorin dari antara mereka, sebagaimana diisyaratkan dalam Al Jumu'ah 62:3/4.
WAAAH, ANDA KEDODORAN LAGI DEH
Ciri orang yang sudah gak Sanggup Jawab lagi.....
Pakedung....Pakedungdung....., Anda cuap cuap dengan menyertakan ayat ayat alqur'an Bahkan memakai dalil dalil untuk menguatkan Junjungan Anda MGA, sedangkan membandingkan ayat tersebut dengan Hadist yang anda usungpun, Cuma berdasarkan Terjemahan, Dimana Pernyataan anda untuk menafsirkan Al Qur'an dengan metode Qur'an bil Qur'an ala Kedunghalang.....?
Paling Jawabannya "ANDA KEDODORAN LAGIIIII...."
ngayarana- LETNAN DUA
-
Posts : 1148
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 30.01.14
Reputation : 27
Re: al mahdi sang pemimpin
ngayarana wrote:Yang di Merahin............Kedunghalang wrote:ngayarana wrote:Thalut di bangkitkan sebagai Raja Pak kedung......, Bukan sifat Raja....Kedunghalang wrote:ngayarana wrote:
Al Mahdi Dibangkitkan sama Dengan Thalut di Bangkitkan.
Ayatnya ada, hadistnya ada, mau dibuktikan Lagi................?
Sifat raja Bani Israil dibangkitkan sebagai apa?
Allah senantiasa memilih utusan-Nya dari antara malaikat dan manusia (Al Hajj 22:75/76), bukan dari antara sifat raja Bani Israil.
ANDA KEDODORAN LAGI
Baca Qur'annya Pie Toh.....
وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوتَ مَلِكًا ۚ قَالُوا أَنَّىٰ يَكُونُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ أَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِنَ الْمَالِ ۚ قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهُ بَسْطَةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ ۖ وَاللَّهُ يُؤْتِي مُلْكَهُ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
"Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat [size=44]Thalut menjadi rajamu[/size]". Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa". Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahu ( QS : Al Baqoroh : 247 )
Tuh Thalut sebagai RajamuAnda harus memahami raja-raja Bani Israil jika ingin memahami bahwa thalut itu sifat salah seorang raja mereka, yakni Gideon. Al Qur'an menggunakan kata ba'atsa , mungkin karena Nikmat Allah yang telah Dia anugerahkan kepada Bani Israil itu, selain nabi-nabi, juga raja-raja (Al Maidah 5:20/21). Kata ba'atsa dalam Al Baqarah 2:247/248 yang anda tampilkan pun terjemahannya adalah "mengangkat", bukan "membangkitkan". Sedangkan, kata yab'atsu dalam HR Musnad Ahmad bin Hambal, terjemahannya adalah "akan dibangkitkan" atau "akan diutus", dengan demikian, maka "Al Mahdi akan diutus Allah" atau "Al Mahdi akan dibangkitkan Allah" boleh diartikan Al Mahdi adalah Utusan Allah, atau Al Mahdi Rasul Allah pada kaum aakhorin dari antara mereka, sebagaimana diisyaratkan dalam Al Jumu'ah 62:3/4.
WAAAH, ANDA KEDODORAN LAGI DEH
Ciri orang yang sudah gak Sanggup Jawab lagi.....
Pakedung....Pakedungdung....., Anda cuap cuap dengan menyertakan ayat ayat alqur'an Bahkan memakai dalil dalil untuk menguatkan Junjungan Anda MGA, sedangkan membandingkan ayat tersebut dengan Hadist yang anda usungpun, Cuma berdasarkan Terjemahan, Dimana Pernyataan anda untuk menafsirkan Al Qur'an dengan metode Qur'an bil Qur'an ala Kedunghalang.....?
Paling Jawabannya "ANDA KEDODORAN LAGIIIII...."
Jika bukan Imam Al Mahdi, siapakah rasul yang akan dibangkitkan Allah pada bangsa aakhorin (Al Jumu'ah 62:3/4) dari antara mereka (bangsa Persia, HR Sahih Bukhari) yang belum bergabung dengan mereka (bangsa umiyyin Arab)?
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: al mahdi sang pemimpin
Boleh dong di tampilkan teks aslinya yang halaman 81 itu, bukan masalah Mudeng gak mudeng biar terbukti bener salahnya.Kedunghalang wrote:ngayarana wrote:
Oh Ya Mengenai keturunan bangsa Persia Sesuai ini ya Pak......."Keluarga ini (yaitu keluarga aku) dikenal sebagai keluarga Mongol. Akan tetapi Allah yang mengetahui hal gaib dan hal sebenarnya telah menampakkan kepadaku berkali-kali di dalam wahyu-Nya yang suci bahwa keluargaku adalah keluarga (keturunan) Persia dan Allah telah memanggilku dan telah berkata kepadaku dengan sebutan Ibnu Paris (Anak Persia), sebagaimana Allah telah berfirman tentang aku, ”Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menjauhkan diri dari jalan Allah, maka akan menjawab kepada mereka seorang laki-laki dari Persia dan Allah berterima kasih atas usahanya (usaha Mirza Ghulam Ahmad),” (Haqiqatul Wahyi, hal. 81).Tulisan yang anda tampilkan bukan tulisan HMG Ahmad (Khalifatullah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud) as, melainkan tulisan orang-orang yang anti-Ahmadiyah yang memplesetkan dan menisbahkannya kepada Haqiqatul Wahi, hal. 81. Padahal jika anda cari, maka anda pun tidak akan mudeng membacanya, sebagaimana pernah anda akui sendiri dalam thread ini.Al Qur'an menyatakan bahwa nabi/rasul Allah yang benar itu senantiasa dicemoohkan. (Yaa Siin 36:30/31 & Az-Zukhruf 43:7/8). Cemoohan di atas membuktikan kebenaran HMG Ahmad as sebagai Khalifatullah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud as yang benar diutus Allah, karena "Allah telah menetapkan, 'Aku dan Rasul-rasul-Ku pasti menang'." (Al Mujaadalah 58:21/22).
Oh ya (Yaa Siin 36:30/31 & Az-Zukhruf 43:7/8) bukan buat saya deh
Dan (Al Mujaadalah 58:21/22) juga bukan buat MGA, anda aja Sok ngaku ngaku, gak lakulah buat saya....
yang Biru, anda berani banget selalu ngucapin kata itu, Tau gak sih artinya "KHALIFAH"..?
ngayarana- LETNAN DUA
-
Posts : 1148
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 30.01.14
Reputation : 27
Re: al mahdi sang pemimpin
MAKSA LAGI...!!!Kedunghalang wrote:ngayarana wrote:Yang di Merahin............Kedunghalang wrote:ngayarana wrote:Thalut di bangkitkan sebagai Raja Pak kedung......, Bukan sifat Raja....Kedunghalang wrote:
Sifat raja Bani Israil dibangkitkan sebagai apa?
Allah senantiasa memilih utusan-Nya dari antara malaikat dan manusia (Al Hajj 22:75/76), bukan dari antara sifat raja Bani Israil.
ANDA KEDODORAN LAGI
Baca Qur'annya Pie Toh.....
وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوتَ مَلِكًا ۚ قَالُوا أَنَّىٰ يَكُونُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ أَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِنَ الْمَالِ ۚ قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهُ بَسْطَةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ ۖ وَاللَّهُ يُؤْتِي مُلْكَهُ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
"Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat [size=44]Thalut menjadi rajamu[/size]". Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa". Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahu ( QS : Al Baqoroh : 247 )
Tuh Thalut sebagai RajamuAnda harus memahami raja-raja Bani Israil jika ingin memahami bahwa thalut itu sifat salah seorang raja mereka, yakni Gideon. Al Qur'an menggunakan kata ba'atsa , mungkin karena Nikmat Allah yang telah Dia anugerahkan kepada Bani Israil itu, selain nabi-nabi, juga raja-raja (Al Maidah 5:20/21). Kata ba'atsa dalam Al Baqarah 2:247/248 yang anda tampilkan pun terjemahannya adalah "mengangkat", bukan "membangkitkan". Sedangkan, kata yab'atsu dalam HR Musnad Ahmad bin Hambal, terjemahannya adalah "akan dibangkitkan" atau "akan diutus", dengan demikian, maka "Al Mahdi akan diutus Allah" atau "Al Mahdi akan dibangkitkan Allah" boleh diartikan Al Mahdi adalah Utusan Allah, atau Al Mahdi Rasul Allah pada kaum aakhorin dari antara mereka, sebagaimana diisyaratkan dalam Al Jumu'ah 62:3/4.
WAAAH, ANDA KEDODORAN LAGI DEH
Ciri orang yang sudah gak Sanggup Jawab lagi.....
Pakedung....Pakedungdung....., Anda cuap cuap dengan menyertakan ayat ayat alqur'an Bahkan memakai dalil dalil untuk menguatkan Junjungan Anda MGA, sedangkan membandingkan ayat tersebut dengan Hadist yang anda usungpun, Cuma berdasarkan Terjemahan, Dimana Pernyataan anda untuk menafsirkan Al Qur'an dengan metode Qur'an bil Qur'an ala Kedunghalang.....?
Paling Jawabannya "ANDA KEDODORAN LAGIIIII...."
Jika bukan Imam Al Mahdi, siapakah rasul yang akan dibangkitkan Allah pada bangsa aakhorin (Al Jumu'ah 62:3/4) dari antara mereka (bangsa Persia, HR Sahih Bukhari) yang belum bergabung dengan mereka (bangsa umiyyin Arab)?
Al Jumuah 2-3 jawabannya ada di #Post 201
KEDODORAN LAGI......
ngayarana- LETNAN DUA
-
Posts : 1148
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 30.01.14
Reputation : 27
Re: al mahdi sang pemimpin
ngayarana wrote:Kedunghalang wrote:ngayarana wrote:
Oh Ya Mengenai keturunan bangsa Persia Sesuai ini ya Pak......."Keluarga ini (yaitu keluarga aku) dikenal sebagai keluarga Mongol. Akan tetapi Allah yang mengetahui hal gaib dan hal sebenarnya telah menampakkan kepadaku berkali-kali di dalam wahyu-Nya yang suci bahwa keluargaku adalah keluarga (keturunan) Persia dan Allah telah memanggilku dan telah berkata kepadaku dengan sebutan Ibnu Paris (Anak Persia), sebagaimana Allah telah berfirman tentang aku, ”Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menjauhkan diri dari jalan Allah, maka akan menjawab kepada mereka seorang laki-laki dari Persia dan Allah berterima kasih atas usahanya (usaha Mirza Ghulam Ahmad),” (Haqiqatul Wahyi, hal. 81).Tulisan yang anda tampilkan bukan tulisan HMG Ahmad (Khalifatullah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud) as, melainkan tulisan orang-orang yang anti-Ahmadiyah yang memplesetkan dan menisbahkannya kepada Haqiqatul Wahyi, hal. 81. Padahal jika anda cari, maka anda pun tidak akan mudeng membacanya, sebagaimana pernah anda akui sendiri dalam thread ini.Al Qur'an menyatakan bahwa nabi/rasul Allah yang benar itu senantiasa dicemoohkan. (Yaa Siin 36:30/31 & Az-Zukhruf 43:7/8). Cemoohan di atas membuktikan kebenaran HMG Ahmad as sebagai Khalifatullah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud as yang benar diutus Allah, karena "Allah telah menetapkan, 'Aku dan Rasul-rasul-Ku pasti menang'." (Al Mujaadalah 58:21/22).
Boleh dong di tampilkan teks aslinya yang halaman 81 itu, bukan masalah Mudeng gak mudeng biar terbukti bener salahnya.
Dari tulisannya saja, saya sudah bisa melihat salahnya. Contohnya: 1. Mongol, dan 2. (yaitu keluarga aku) >< (usaha Mirza Ghulam Ahmad). Coba minta halaman 81 kepada penulis terjemahannya, nanti kita bandingkan dengan teks aslinya pada halaman 81.
ngayarana wrote:Oh ya (Yaa Siin 36:30/31 & Az-Zukhruf 43:7/8) bukan buat saya deh
Dan (Al Mujaadalah 58:21/22) juga bukan buat MGA, anda aja Sok ngaku ngaku, gak lakulah buat saya....
yang Biru, anda berani banget selalu ngucapin kata itu, Tau gak sih artinya "KHALIFAH"..?
Menurut Al Qur'an, Khalifah itu dijadikan Allah (An-Nur 24:55/56). Menurut Hadits, Al Mahdi itu adalah Khalifatullah (HR Ibnu Majah) dan diutus Allah atau Utusan/Rasul Allah (HR Musnad Ahmad bin Hambal) yang dikuatkan oleh Al Qur'an (Al Jumu'ah 62:3/4). HMG Ahmad as telah menerima wahyu Allah Yang telah Menjadikannya sebagai Khalifatullah, Al Mahdi, Rasul Allah.
Untuk membuktikan kebenaran seorang Nabi/Rasul Allah, menurut Al Qur'an, ada tiga tanda, yaitu:
1. Nabi/Rasul Allah senantiasa dicemoohkan (Yaa Siin 36:30/31 & Az-Zukhruf 43:7/8).
2. Walaupun dicemoohkan, "Allah sudah menetapkan, 'Aku dan Rasul-rasul-Ku pasti akan menang'." (Al Mujaadalah 58:21/22.
3. Para penentang Allah dan Rasul-Nya akan termasuk orang-orang yang hina. (Al Mujaadalah 58:20/21).
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: al mahdi sang pemimpin
ngayarana wrote:MAKSA LAGI...!!!Kedunghalang wrote:ngayarana wrote:Yang di Merahin............Kedunghalang wrote:ngayarana wrote:
Thalut di bangkitkan sebagai Raja Pak kedung......, Bukan sifat Raja....
Baca Qur'annya Pie Toh.....
وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوتَ مَلِكًا ۚ قَالُوا أَنَّىٰ يَكُونُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ أَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِنَ الْمَالِ ۚ قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهُ بَسْطَةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ ۖ وَاللَّهُ يُؤْتِي مُلْكَهُ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
"Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu". Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa". Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahu ( QS : Al Baqoroh : 247 )
Tuh Thalut sebagai RajamuAnda harus memahami raja-raja Bani Israil jika ingin memahami bahwa thalut itu sifat salah seorang raja mereka, yakni Gideon. Al Qur'an menggunakan kata ba'atsa , mungkin karena Nikmat Allah yang telah Dia anugerahkan kepada Bani Israil itu, selain nabi-nabi, juga raja-raja (Al Maidah 5:20/21). Kata ba'atsa dalam Al Baqarah 2:247/248 yang anda tampilkan pun terjemahannya adalah "mengangkat", bukan "membangkitkan". Sedangkan, kata yab'atsu dalam HR Musnad Ahmad bin Hambal, terjemahannya adalah "akan dibangkitkan" atau "akan diutus", dengan demikian, maka "Al Mahdi akan diutus Allah" atau "Al Mahdi akan dibangkitkan Allah" boleh diartikan Al Mahdi adalah Utusan Allah, atau Al Mahdi Rasul Allah pada kaum aakhorin dari antara mereka, sebagaimana diisyaratkan dalam Al Jumu'ah 62:3/4.
WAAAH, ANDA KEDODORAN LAGI DEH
Ciri orang yang sudah gak Sanggup Jawab lagi.....
Pakedung....Pakedungdung....., Anda cuap cuap dengan menyertakan ayat ayat alqur'an Bahkan memakai dalil dalil untuk menguatkan Junjungan Anda MGA, sedangkan membandingkan ayat tersebut dengan Hadist yang anda usungpun, Cuma berdasarkan Terjemahan, Dimana Pernyataan anda untuk menafsirkan Al Qur'an dengan metode Qur'an bil Qur'an ala Kedunghalang.....?
Paling Jawabannya "ANDA KEDODORAN LAGIIIII...."
Jika bukan Imam Al Mahdi, siapakah rasul yang akan dibangkitkan Allah pada bangsa aakhorin (Al Jumu'ah 62:3/4) dari antara mereka (bangsa Persia, HR Sahih Bukhari) yang belum bergabung dengan mereka (bangsa umiyyin Arab)?
Al Jumuah 2-3 jawabannya ada di #Post 201
KEDODORAN LAGI......
Al Jumu'ah 62:2/3
هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ
Dia-lah yang telah membangkitkan pada bangsa umiyyin seorang rasul dari antara mereka (bangsa umiyyin).
Al Jumu'ah 62:3/4
وَ هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي آخَرِينَ رَسُولًا مِنْهُمْ
Dan, Dia juga yang membangkitkan pada bangsa aakhorin seorang rasul dari antara mereka (bangsa aakhorin), yang belum bergabung dengan mereka (bangsa umiyyin).
Jika bukan Imam Al Mahdi, siapakah seorang rasul yang akan dibangkitkan Allah pada bangsa aakhorin (Al Jumu'ah 62:3/4) dari antara mereka (bangsa aakhorin Persia, HR Sahih Bukhari) yang belum bergabung dengan mereka (bangsa umiyyin Arab)?
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: al mahdi sang pemimpin
Ibnu Sabil wrote:Yang saya usung itu berdasarkan ayat al qur'an pak..Kedunghalang wrote:Ibnu Sabil wrote:Sorry pak kedung....ini sih menurut saya ;
Bicara niat baik itu...jika menjelaskan al qur'an dan hadits tidak memakai cara tafsir ngawur gaya pak kedung.Jika anda bisa menuduh tafsir ngawur, seharusnya anda bisa menampilkan tafsir yang tidak ngawur berdasarkan Al Qur'an dan Hadits, bukan hanya menurut anda. Tetapi, faktanya anda hanya menuduh ngawur, plesetan, plintiran saja.
Itu artinya ANDA KEDODORAN.
QS Al jumuah 3 &4 ditujukan kepada Rasulullah SAW pun An Nuur 55 tidak ada nyangkut kesana.
Kemudian bantahan saya di #post 137, kemudian saya IDEM di #post 177 di paragraf pertama.
Imam Mahdi itupun hanya ada dihadits toh....Dihadits Imam Mahdi sebagai khalifah (pemimpin) saja.
Gak masuk akal dan muter2 nya anda memaknai khalifah = khalifatullah kemudian menjadi Utusan Allah dan disamakan Rosul Allah....kan jadinya dudul......
Referensi qur'an bil qur'an, hadits, yang terakhir tuh yang ngawur....muslim manapun tidak ada yang memakai hadits Imam Mahdi.....wong cuma sampeyan saja yang pake...
Mari kita bahas Al Jumu'ah 62:2/3
هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ
Dia-lah yang telah membangkitkan pada bangsa umiyyin seorang rasul dari antara mereka (bangsa umiyyin), yaitu Nabi Muhammad Rasulullah saw.Mari kita bahas juga Al Jumu'ah 62:3/4
وَ هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي آخَرِينَ رَسُولًا مِنْهُمْ
Dan, Dia juga yang membangkitkan pada bangsa aakhorin seorang rasul dari antara mereka (bangsa aakhorin), yang belum bergabung dengan mereka (bangsa umiyyin).Dalam hadits yang anda tampilkan, Nabi Muhammad Rasulullah saw menyatakan bahwa seorang rasul dari antara mereka (bangsa aakhorin) itu adalah keturunan bangsa Persia (HR Sahih Bukhari). Dalam hadits lain, Nabi Muhammad saw menyatakan bahwa Al Mahdi akan dibangkitkan atau diutus Allah, atau Utusan Allah yang dalam Bahasa Arab disebut, Rasul Allah. Jika bukan Imam Al Mahdi, siapakah seorang rasul yang akan dibangkitkan Allah pada bangsa aakhorin (Al Jumu'ah 62:3/4) dari antara mereka (bangsa aakhorin Persia, HR Sahih Bukhari) yang belum bergabung dengan mereka (bangsa umiyyin Arab)?
Allah telah berjanji kepada orang-orang Islam yang beriman dan beramal shaleh bahwa Dia pasti akan menjadikan Khalifah di bumi (An-Nur 24:55/56). Kata Khalifah dalam ayat ini berlaku untuk Khalifah Allah dan Khalifah Nabi/Rasul, namun di dalam Al Qur'an kata Allah dan Nabi/Rasul tidak ditampakkan. Kedua jenis Khalifah (Khalifah Allah dan Khalifah Nabi/Rasul) itu adalah Pemimpin Rohani Umat yang dijadikan Allah, bedanya Khalifah Allah identik dengan Nabi/Rasul, sedangkan Khalifah Nabi/Rasul hanyalah Amirul Mukminin saja. Khusus untuk Imam Al Mahdi, selain sebagai Khalifah Nabi Muhammad Rasulullah saw, dia juga Khalifah Allah, sebagaimana sabda Rasulullah saw: "Barangsiapa melihatnya, maka bai'atlah kepadanya, walaupun harus merangkak di atas salju, karena dia adalah Khalifah Allah, Al Mahdi." (HR Ibnu Majah). Sudah ratusan juta muslimin yang menggunakan hadits ini, bukan hanya saya saja, bahkan banyak muslimin yang mentaati perintah Rasulullah saw untuk bai'at kepada Khalifah Allah, Al Mahdi.
Ibnu Sabil wrote:
Pun saya tidak merasa kedodoran koq....cuma tidak habis fikir saja kenapa anda memaksakan khalifah pra muhammad dan setelah wafatnya muhammad adalah sama maknanya......khatamman Nabiyin...itu clue nya. Digubris tapi pake embel-embel tanpa membawa syariat. Membawa rosul dengan syariat atau tidak jika mengacu khataman nabiyyin saja anda sudah menabrak tembok. Cuma sayang dasarnya anda selalu tebal muka yang gak sadar2 jika argument anda diatas sudah ngelantur wal dudul...
Saya hanya berkewajiban mengingatkan jika memang anda seorang muslim yang mengakui bahwa Muhammad SAW adalah penutup para nabi & rosul dimaksud.
Selanjutnya terserah anda sendiri yang punya pilihan...
Menurut An-Nur 24:55/56 makna Khalifah sebelum dan sesudah Nabi Muhammad saw maknanya sama saja, clue-nya adalah "sebagaimana Dia telah menjadikan Khalifah orang-orang sebelum mereka (umat Islam)" dan Al Qur'an juga masih membuka Nikmat Allah (kenabian yang tidak membawa syariat baru, melainkan hanya berkat ketaatan kepada Nabi Muhammad saw saja) bagi umat Islam (An-Nisa 4:69:70) sehingga tidak bertentangan dengan Khaataman-Nabiyyin dalam Al Ahzab 33:40/41, dan tidak juga menabrak tembok, tidak tebal muka dan sangat sadar bahwa argumentasi saya tidak ngelantur wal dudul, melainkan berdasarkan Al Qur'an dan Hadits dengan pemahaman yang bersumber dari orang yang mendapat petunjuk Allah, Al Mahdi.
Jika anda merasa berkewajiban untuk mengingatkan, begitu juga saya berkewajiban untuk mengingatkan sesama muslimin yang mengakui Nabi Muhammad saw sebagai Khaataman-Nabiyyin, tetapi belum memahami artinya, yakni Penutup Nabi-Nabi dan Penutup Rasul-Rasul yang membawa syariat baru.
Ibnu Sabil wrote:
Note : saya gak perlu bantahan anda untuk yang ini terus terang dari kemarin udah siap2 off saking tidak tahan gelinya. Sok silakeun dilanjut sama yang lain yang masih bisa nahan geli....
CIRI KHAS ORANG KEDODORAN, NGACIR TIDAK MAU MELIHAT BANTAHAN. SUNGGUH MENGGELIKAN.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: al mahdi sang pemimpin
Kedunghalang wrote:ngayarana wrote:MAKSA LAGI...!!!Kedunghalang wrote:ngayarana wrote:Yang di Merahin............Kedunghalang wrote:Anda harus memahami raja-raja Bani Israil jika ingin memahami bahwa thalut itu sifat salah seorang raja mereka, yakni Gideon. Al Qur'an menggunakan kata ba'atsa , mungkin karena Nikmat Allah yang telah Dia anugerahkan kepada Bani Israil itu, selain nabi-nabi, juga raja-raja (Al Maidah 5:20/21). Kata ba'atsa dalam Al Baqarah 2:247/248 yang anda tampilkan pun terjemahannya adalah "mengangkat", bukan "membangkitkan". Sedangkan, kata yab'atsu dalam HR Musnad Ahmad bin Hambal, terjemahannya adalah "akan dibangkitkan" atau "akan diutus", dengan demikian, maka "Al Mahdi akan diutus Allah" atau "Al Mahdi akan dibangkitkan Allah" boleh diartikan Al Mahdi adalah Utusan Allah, atau Al Mahdi Rasul Allah pada kaum aakhorin dari antara mereka, sebagaimana diisyaratkan dalam Al Jumu'ah 62:3/4.
WAAAH, ANDA KEDODORAN LAGI DEH
Ciri orang yang sudah gak Sanggup Jawab lagi.....
Pakedung....Pakedungdung....., Anda cuap cuap dengan menyertakan ayat ayat alqur'an Bahkan memakai dalil dalil untuk menguatkan Junjungan Anda MGA, sedangkan membandingkan ayat tersebut dengan Hadist yang anda usungpun, Cuma berdasarkan Terjemahan, Dimana Pernyataan anda untuk menafsirkan Al Qur'an dengan metode Qur'an bil Qur'an ala Kedunghalang.....?
Paling Jawabannya "ANDA KEDODORAN LAGIIIII...."
Jika bukan Imam Al Mahdi, siapakah rasul yang akan dibangkitkan Allah pada bangsa aakhorin (Al Jumu'ah 62:3/4) dari antara mereka (bangsa Persia, HR Sahih Bukhari) yang belum bergabung dengan mereka (bangsa umiyyin Arab)?
Al Jumuah 2-3 jawabannya ada di #Post 201
KEDODORAN LAGI......
Al Jumu'ah 62:2/3هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْDia-lah yang telah membangkitkan pada bangsa umiyyin seorang rasul dari antara mereka (bangsa umiyyin).
Al Jumu'ah 62:3/4وَ هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي آخَرِينَ رَسُولًا مِنْهُمْDan, Dia juga yang membangkitkan pada bangsa aakhorin seorang rasul dari antara mereka (bangsa aakhorin), yang belum bergabung dengan mereka (bangsa umiyyin).Jika bukan Imam Al Mahdi, siapakah seorang rasul yang akan dibangkitkan Allah pada bangsa aakhorin (Al Jumu'ah 62:3/4) dari antara mereka (bangsa aakhorin Persia, HR Sahih Bukhari) yang belum bergabung dengan mereka (bangsa umiyyin Arab)?
waduh makin ngawur nich bocah :
kembali kamu gunakan ilmu PELINTIROLOGY dg menterjemahkan :
kedung halang wrote:Dan, Dia juga yang membangkitkan pada bangsa aakhorin seorang rasul dari antara mereka (bangsa aakhorin), yang belum bergabung dengan mereka (bangsa umiyyin).
coba kita lihat
وَآخَرِينَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوا بِهِمْ ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
QS 62:3. dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Maksud ayat ini adalah diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul itu, juga kepada orang-orang lain daripada bangsa Arab, seperti bangsa-bangsa eropa, amerika, afrika, persia, india, indonesia, dll dengan kata lain seluruh manusia yang ada didunia sampai hari kiamat.
Antara “Wa” dengan “Akhoriina” secara nahwunya jika dijabarkan dituliskan perkataan “Huwalladzi ba’atsa fi”.
Kata ba’atsa disini adalah fi’il madhi, kata akhoriina adalah Isim jama’ mudzakar salim sedangkan kata akhoriina diathafkan kepada umiyyina.
Dengan demikian bunyi lengkapnya menurut tata bahasa arab/nahwu ayat ketiga ini berbunyi:
“Wa huwalladzi ba’atsa fi akhoriina minhum lamma jalhaqu bihim wahuwal azizul hakim”.
Yang artinya:
“Dan Dia-lah yang telah mengutus kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
Perkataan “Hum” dalam kalimat “Minhum” kembali kepada “Akhoriin”. Demikian juga perkataan “Him” dalam kalimat “Bihim” kembali kepada “Akhoriin”.
Bukankah jelas menurut uraian ini, bahwa Allah mengutus Nabi Muhammad kepada kaum akhoriin yaitu seluruh bangsa atau seluruh umat manusia
MAU JADI APA KAMU NAK NAK, CEPATLAH BERTOBAT
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: al mahdi sang pemimpin
putramentari wrote:Kedunghalang wrote:
Al Jumu'ah 62:2/3هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْDia-lah yang telah membangkitkan pada bangsa umiyyin seorang rasul dari antara mereka (bangsa umiyyin).
Al Jumu'ah 62:3/4وَ هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي آخَرِينَ رَسُولًا مِنْهُمْDan, Dia juga yang membangkitkan pada bangsa aakhorin seorang rasul dari antara mereka (bangsa aakhorin), yang belum bergabung dengan mereka (bangsa umiyyin).Jika bukan Imam Al Mahdi, siapakah seorang rasul yang akan dibangkitkan Allah pada bangsa aakhorin (Al Jumu'ah 62:3/4) dari antara mereka (bangsa aakhorin Persia, HR Sahih Bukhari) yang belum bergabung dengan mereka (bangsa umiyyin Arab)?
coba kita lihat
وَآخَرِينَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوا بِهِمْ ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
QS 62:3. dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Maksud ayat ini adalah diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul itu, juga kepada orang-orang lain daripada bangsa Arab, seperti bangsa-bangsa eropa, amerika, afrika, persia, india, indonesia, dll dengan kata lain seluruh manusia yang ada didunia sampai hari kiamat.
Antara “Wa” dengan “Akhoriina” secara nahwunya jika dijabarkan dituliskan perkataan “Huwalladzi ba’atsa fi”.
Kata ba’atsa disini adalah fi’il madhi, kata akhoriina adalah Isim jama’ mudzakar salim sedangkan kata akhoriina diathafkan kepada umiyyina.
Dengan demikian bunyi lengkapnya menurut tata bahasa arab/nahwu ayat ketiga ini berbunyi:
“Wa huwalladzi ba’atsa fi akhoriina minhum lamma jalhaqu bihim wahuwal azizul hakim”.
Yang artinya:
“Dan Dia-lah yang telah mengutus kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
Perkataan “Hum” dalam kalimat “Minhum” kembali kepada “Akhoriin”. Demikian juga perkataan “Him” dalam kalimat “Bihim” kembali kepada “Akhoriin”.
Bukankah jelas menurut uraian ini, bahwa Allah mengutus Nabi Muhammad kepada kaum akhoriin yaitu seluruh bangsa atau seluruh umat manusia.
Mengenai diutus-Nya Nabi Muhammad saw kepada sekalian manusia, telah ditegaskan dalam Al 'Araf 7:158/159. Sedangkan dalam Al Jumu'ah 62:3/4 yang di dalamnya terdapat wau athaf, maka susunan kalimat dan terjemahannya pun harus mengikuti ayat sebelumnya, yakni Al Jumu'ah 62:2/3:
Al Jumu'ah 62:2/3
هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ
Dia-lah yang telah membangkitkan pada bangsa umiyyin seorang rasul dari antara mereka (bangsa umiyyin).
Al Jumu'ah 62:3/4وَ هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي آخَرِينَ رَسُولًا مِنْهُمْ
Dan, Dia (juga) yang membangkitkan pada bangsa aakhorin seorang rasul lain dari antara mereka (bangsa aakhorin), yang belum bergabung dengan mereka (bangsa umiyyin).
Tentang wau athaf dalam Al Jumu'ah 62:3/4, memang benar bahwa aakhorin di-athaf-kan kepada umiyyin, tetapi kemudian kita melihat ada lafadz ba'atsa. Ba'atsa ini adalah fi'il madhi yang muta'addhi, yang ditujukan kepada maf'ul, yakni rasulam-minhum (seorang rasul lain dari antara mereka), sehingga susunan kalimatnya secara nahwu seharusnya seperti ini:
وَ هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي آخَرِينَ رَسُولًا مِنْهُمْ
"Dan, Dia (juga) yang mengutus pada bangsa aakhorin, seorang rasul lain dari antara mereka (bangsa aakhorin) yang belum berhubungan dengan mereka (bangsa umiyyin). Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana" (Al Jumu'ah 62:3/4)
Anda mempermasalahkan lafadz ba'atsa yang tertulis dalam bentuk fi'il madhi, yang jika digunakan untuk masa yang akan datang, seharusnya tertulis dalam bentuk fi'il mudhari (yab'atsu).
Dalam hal ini, saya jelaskan sebagai berikut:
1. Karena topik Al Jumu'ah 62:3/4 ini berkaitan dengan seorang rasul lain pada bangsa dan dari antara bangsa aakhorin Persia yang telah lama dijelaskan oleh Nabi Muhammad saw dalam HR Sahih Bukhari, maka kita temukan juga dalam HR Musnad Ahmad bin Hambal bentuk fi'il mudhari (yab'atsu) yang di dalamnya Nabi Muhammad saw menyatakan bahwa "Al Mahdi yang akan diutus Allah pada umatku". Umat beliau saw maksudnya umat Islam. Dengan demikian, maka ayat ini berkaitan dengan Al Mahdi yang akan diutus Allah pada umat Islam bangsa aakhorin Persia dari antara mereka.
2. Karena dibangkitkan-Nya Imam Al Mahdi yang akan diutus Allah itu sudah merupakan keputusan-Nya, bahwa hal ini pasti akan terjadi, maka digunakanlah fi'il madhi yang mutaaddhi.
Dalam ayat lain dalam Al Qur'an, dapat kita temukan contoh kalimat yang menggunakan lafadz semacam itu, yakni fi'il madhi, yang muta'addhi, atau yang maknanya untuk yang akan datang.
Dalam ayat lain dalam Al Qur'an, dapat kita temukan contoh kalimat yang menggunakan lafadz semacam itu, yakni fi'il madhi, yang muta'addhi, atau yang maknanya untuk yang akan datang.
Contohnya:
Dan, Dia mewariskan kepadamu tanah mereka dan rumah-rumah mereka dan harta mereka, dan suatu daerah yang belum kamu menginjaknya. Dan Allah atas segala sesuatu berkuasa. (Al Ahzab 33:27/28)
Jadi, bentuk fi'il madhi dalam lafadz auratsakum (mewariskan) itu maknanya adalah sayuritsukum (akan mewariskan). Namun, karena hal itu benar-benar akan terjadi menurut Ilmu Kalam Ilahi, maka digunakanlah fi'il madhi yang muta'addhi.
Jadi, bentuk fi'il madhi dalam lafadz auratsakum (mewariskan) itu maknanya adalah sayuritsukum (akan mewariskan). Namun, karena hal itu benar-benar akan terjadi menurut Ilmu Kalam Ilahi, maka digunakanlah fi'il madhi yang muta'addhi.
Begitupula dengan lafadz ba'atsa dalam Al Jumu'ah 62:3/4. Karena dibangkitkan-Nya Imam Al Mahdi yang akan diutus Allah itu sudah merupakan keputusan-Nya atau pasti akan terjadi, maka digunakanlah fi'il madhi yang muta'addhi.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: al mahdi sang pemimpin
Hayyaaaa,.....Pinter bangeet mengalihkan perhatian.qiqiqiqi.......Kedunghalang wrote:ngayarana wrote:MAKSA LAGI...!!!Kedunghalang wrote:ngayarana wrote:Yang di Merahin............Kedunghalang wrote:Anda harus memahami raja-raja Bani Israil jika ingin memahami bahwa thalut itu sifat salah seorang raja mereka, yakni Gideon. Al Qur'an menggunakan kata ba'atsa , mungkin karena Nikmat Allah yang telah Dia anugerahkan kepada Bani Israil itu, selain nabi-nabi, juga raja-raja (Al Maidah 5:20/21). Kata ba'atsa dalam Al Baqarah 2:247/248 yang anda tampilkan pun terjemahannya adalah "mengangkat", bukan "membangkitkan". Sedangkan, kata yab'atsu dalam HR Musnad Ahmad bin Hambal, terjemahannya adalah "akan dibangkitkan" atau "akan diutus", dengan demikian, maka "Al Mahdi akan diutus Allah" atau "Al Mahdi akan dibangkitkan Allah" boleh diartikan Al Mahdi adalah Utusan Allah, atau Al Mahdi Rasul Allah pada kaum aakhorin dari antara mereka, sebagaimana diisyaratkan dalam Al Jumu'ah 62:3/4.
WAAAH, ANDA KEDODORAN LAGI DEH
Ciri orang yang sudah gak Sanggup Jawab lagi.....
Pakedung....Pakedungdung....., Anda cuap cuap dengan menyertakan ayat ayat alqur'an Bahkan memakai dalil dalil untuk menguatkan Junjungan Anda MGA, sedangkan membandingkan ayat tersebut dengan Hadist yang anda usungpun, Cuma berdasarkan Terjemahan, Dimana Pernyataan anda untuk menafsirkan Al Qur'an dengan metode Qur'an bil Qur'an ala Kedunghalang.....?
Paling Jawabannya "ANDA KEDODORAN LAGIIIII...."
Jika bukan Imam Al Mahdi, siapakah rasul yang akan dibangkitkan Allah pada bangsa aakhorin (Al Jumu'ah 62:3/4) dari antara mereka (bangsa Persia, HR Sahih Bukhari) yang belum bergabung dengan mereka (bangsa umiyyin Arab)?
Al Jumuah 2-3 jawabannya ada di #Post 201
KEDODORAN LAGI......
Al Jumu'ah 62:2/3هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْDia-lah yang telah membangkitkan pada bangsa umiyyin seorang rasul dari antara mereka (bangsa umiyyin).
Al Jumu'ah 62:3/4وَ هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي آخَرِينَ رَسُولًا مِنْهُمْDan, Dia juga yang membangkitkan pada bangsa aakhorin seorang rasul dari antara mereka (bangsa aakhorin), yang belum bergabung dengan mereka (bangsa umiyyin).Jika bukan Imam Al Mahdi, siapakah seorang rasul yang akan dibangkitkan Allah pada bangsa aakhorin (Al Jumu'ah 62:3/4) dari antara mereka (bangsa aakhorin Persia, HR Sahih Bukhari) yang belum bergabung dengan mereka (bangsa umiyyin Arab)?
Tapi Gak papa, kita bahas ulang Aljumuah 2-3
(2)
.................هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ
(3)............... ۚ وَآخَرِينَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوا بِهِمْ
Menurut Anda huruf "Wawu" sebelum kata kata آخَرِينَ Pada ayat 3 merupakan Wawu Athaf yang merujuk pada ayat sebelumnya (ayat 2) yang maf'ulnya Kata الْأُمِّيِّينَ berarti wawu athaf tersebut mengganti kata هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي.
Jadi Ayat sebenarnya pada Aljumuah 3 harusnya seperti ini :
هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي آخَرِينَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوا بِهِمْ
Bukan yang anda jabarkan di atas, dan juga kata آخَرِينَ مِنْهُمْ jangan asal penggal aja Nambahin kata رَسُولًا di tengahnya, itu bereti bukan meng Athafkan tetapi menambah kata dalam ayat tersebut, di karenakan kata آخَرِينَ مِنْهُمْ merupakan kata yang tidak dapat dipisahkan, dan untuk kata Minhum sudah di jabarkan oleh Pak Putra diatas.
Mengenani kata بَعَثَ dari mana anda mempunyai pengertian bahwa kata tersebut adalah Fi'il Madhi yang Merupakan Fiil Muta'addi...?
Saya Ulangi Penjelasan Fiil Muta'addi dan Fiil lazim
- Fi’il Muta’addi adalah: kalimah Fi’il yg sampai kepada Maf’ul tanpa perantara Huruf Jar atau perantara Huruf ta’diyah lainnya.
- Definisi Fi’il Lazim adalah: kalimah Fi’il yg tidak sampai kepada Maf’ul kecuali perantara Huruf Jar atau perantara Huruf ta’diyah lainnya semisal Huruf Hamzah lit-ta’diyah.
Coba tengok lagi ayatnya Bossss...
.................هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ
Kalimat بَعَثَ Mafulnya الْأُمِّيِّينَ dan bisa sampai ke Maf'ulnya dengan perantara huruf Jar yaitu فِي .
dan sekali lagi saya katakan Kata بَعَثَ tersebut bukan Fiil Muta'addi tetapi merupakan fiil Lazim. Ngerti Ora Sooon..?
Dan Mengenai kata آخَرِينَ di mana mana dalam Al quran di artikan Orang lain/kaum lain/Bangsa lain/yang lain
Coba perhatikan ayat berikut :
وَرَبُّكَ الْغَنِيُّ ذُو الرَّحْمَةِ ۚ إِنْ يَشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَسْتَخْلِفْ مِنْ بَعْدِكُمْ مَا يَشَاءُ كَمَا أَنْشَأَكُمْ مِنْ ذُرِّيَّةِ قَوْمٍ آخَرِينَ
"Dan Tuhanmu Maha Kaya lagi mempunyai rahmat. Jika Dia menghendaki niscaya Dia memusnahkan kamu dan menggantimu dengan siapa yang dikehendaki-Nya setelah kamu (musnah), sebagaimana Dia telah menjadikan kamu dari keturunan orang-orang lain."
(QS: Al-An'am Ayat: 133)
وَكَمْ قَصَمْنَا مِنْ قَرْيَةٍ كَانَتْ ظَالِمَةً وَأَنْشَأْنَا بَعْدَهَا قَوْمًا آخَرِينَ
"Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang zalim yang teIah Kami binasakan, dan Kami adakan sesudah mereka itu kaum yang lain (sebagai penggantinya)".
(QS: Al-Anbiyaa Ayat: 11)
jadi kalimat " آخَرِينَ مِنْهُمْ" adalah umat/bangsa/kaum yang lain seperti Bangsa Eropa, Asia, Afrika, atau umat Nasrani, Yahudi, Hindu, Budha dan lain sebagainya
jadi dengan Jurus apapun Al jumuah 3 hasilnya tetep seperti ini pak Kedungdung.............
هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي آخَرِينَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوا بِهِمْ
"Dia telah mengutus Untuk kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka."
Dan bila anda mengkhusus kan Aljumuah ayat 2 untuk Rosulullah saja, dan Al jumuah 3 untuk Entah siapa, justru akan bertentangan dengan Al 'Araf :158, dan bukannya anda juga meyakini bahwa ayat AlQuran itu tidak ada yang saling bertentangan...?
Sok lah..., Anda mikir lagi....
paling jawabannya "ANDA KEDODORAN LAGIIIII"
NB: Untuk temen temen LI yang jago Nahwu, bolehlah mengoreksi bila penjabaran saya di atas ada kekeliruan......
Terakhir diubah oleh ngayarana tanggal Fri Mar 14, 2014 4:26 pm, total 2 kali diubah
ngayarana- LETNAN DUA
-
Posts : 1148
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 30.01.14
Reputation : 27
Re: al mahdi sang pemimpin
Pak kedung.....Kedunghalang wrote:ngayarana wrote:Kedunghalang wrote:ngayarana wrote:
Oh Ya Mengenai keturunan bangsa Persia Sesuai ini ya Pak......."Keluarga ini (yaitu keluarga aku) dikenal sebagai keluarga Mongol. Akan tetapi Allah yang mengetahui hal gaib dan hal sebenarnya telah menampakkan kepadaku berkali-kali di dalam wahyu-Nya yang suci bahwa keluargaku adalah keluarga (keturunan) Persia dan Allah telah memanggilku dan telah berkata kepadaku dengan sebutan Ibnu Paris (Anak Persia), sebagaimana Allah telah berfirman tentang aku, ”Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menjauhkan diri dari jalan Allah, maka akan menjawab kepada mereka seorang laki-laki dari Persia dan Allah berterima kasih atas usahanya (usaha Mirza Ghulam Ahmad),” (Haqiqatul Wahyi, hal. 81).Tulisan yang anda tampilkan bukan tulisan HMG Ahmad (Khalifatullah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud) as, melainkan tulisan orang-orang yang anti-Ahmadiyah yang memplesetkan dan menisbahkannya kepada Haqiqatul Wahyi, hal. 81. Padahal jika anda cari, maka anda pun tidak akan mudeng membacanya, sebagaimana pernah anda akui sendiri dalam thread ini.Al Qur'an menyatakan bahwa nabi/rasul Allah yang benar itu senantiasa dicemoohkan. (Yaa Siin 36:30/31 & Az-Zukhruf 43:7/8). Cemoohan di atas membuktikan kebenaran HMG Ahmad as sebagai Khalifatullah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud as yang benar diutus Allah, karena "Allah telah menetapkan, 'Aku dan Rasul-rasul-Ku pasti menang'." (Al Mujaadalah 58:21/22).
Boleh dong di tampilkan teks aslinya yang halaman 81 itu, bukan masalah Mudeng gak mudeng biar terbukti bener salahnya.
Dari tulisannya saja, saya sudah bisa melihat salahnya. Contohnya: 1. Mongol, dan 2. (yaitu keluarga aku) >< (usaha Mirza Ghulam Ahmad). Coba minta halaman 81 kepada penulis terjemahannya, nanti kita bandingkan dengan teks aslinya pada halaman 81.
sok lah anda tunjukin ayat aslinya dari kalimat diatas (merah) dan jangan lupa terjemahan bahasa Indonesianya, biar saya pribadi dan Umummnya pembaca disini mengetahui benar gaknya kalimat diatas.
Ibarat seorang Sales yang menawarkan barang dagangannya gitu, anggap saja saya ini calon custumer anda...
ngayarana- LETNAN DUA
-
Posts : 1148
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 30.01.14
Reputation : 27
Re: al mahdi sang pemimpin
Oh ya Pak kedung.....
Menegenai "Thalut' Gimana nih.......?
kok belum ada penjelasan.....
Raja Bani Israil tersebut Manusia bukan ya......?
Menegenai "Thalut' Gimana nih.......?
kok belum ada penjelasan.....
Raja Bani Israil tersebut Manusia bukan ya......?
ngayarana- LETNAN DUA
-
Posts : 1148
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 30.01.14
Reputation : 27
Re: al mahdi sang pemimpin
ngayarana wrote:Oh ya Pak kedung.....
Menegenai "Thalut' Gimana nih.......?
kok belum ada penjelasan.....
Di #207 sudah saya jelaskan, dengan sedikit tambahan, seperti ini:
Anda harus memahami nama raja-raja Bani Israil jika ingin memahami bahwa thalut itu bukan nama raja Bani Israil, melainkan sifat salah seorang raja mereka, yakni Gideon. Al Qur'an menggunakan kata ba'atsa, mungkin karena Nikmat Allah yang telah Allah anugerahkan kepada Bani Israil itu, selain nabi-nabi, juga raja-raja (Al Maidah 5:20/21). Kata ba'atsa dalam Al Baqarah 2:247/248 yang anda tampilkan pun terjemahannya adalah "mengangkat", bukan "membangkitkan". Sedangkan, kata yab'atsu dalam HR Musnad Ahmad bin Hambal, terjemahannya adalah "akan dibangkitkan" atau "akan diutus", dengan demikian, maka "Al Mahdi akan diutus Allah" atau "Al Mahdi akan dibangkitkan Allah" boleh diartikan Al Mahdi adalah Utusan Allah, atau Al Mahdi Rasul Allah pada kaum aakhorin dari antara mereka, sebagaimana diisyaratkan dalam Al Jumu'ah 62:3/4.
Terakhir diubah oleh Kedunghalang tanggal Fri Mar 14, 2014 9:45 pm, total 1 kali diubah
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: al mahdi sang pemimpin
ngayarana wrote:
Menurut Anda huruf "Wawu" sebelum kata kata آخَرِينَ Pada ayat 3 merupakan Wawu Athaf yang merujuk pada ayat sebelumnya (ayat 2) yang maf'ulnya Kata الْأُمِّيِّينَ berarti wawu athaf tersebut mengganti kata هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي.
Jadi Ayat sebenarnya pada Aljumuah 3 harusnya seperti ini :هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي آخَرِينَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوا بِهِمْjadi kalimat " آخَرِينَ مِنْهُمْ" adalah umat/bangsa/kaum yang lain seperti Bangsa Eropa, Asia, Afrika, atau umat Nasrani, Yahudi, Hindu, Budha dan lain sebagainya
Saya menjelaskan kepada puteramentari di #220 sebagai berikut:
Mengenai diutus-Nya Nabi Muhammad saw kepada sekalian manusia, telah ditegaskan dalam Al 'Araf 7:158/159. Sedangkan dalam Al Jumu'ah 62:3/4 yang di dalamnya terdapat wau athaf, maka susunan kalimat dan terjemahannya pun harus mengikuti ayat sebelumnya, yakni Al Jumu'ah 62:2/3:
Al Jumu'ah 62:2/3
هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ
Dia-lah yang telah membangkitkan pada bangsa umiyyin seorang rasul dari antara mereka (bangsa umiyyin Arab), yakni Nabi Muhammad saw.Al Jumu'ah 62:3/4
وَ هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي آخَرِينَ رَسُولًا مِنْهُمْ
Dan, Dia (juga) yang membangkitkan pada bangsa aakhorin seorang rasul lain dari antara mereka (bangsa aakhorin), yang belum bergabung dengan mereka (bangsa umiyyin).Tentang wau athaf dalam Al Jumu'ah 62:3/4, memang benar bahwa aakhorin di-athaf-kan kepada umiyyin, tetapi kemudian kita melihat ada lafadz ba'atsa. Ba'atsa ini adalah fi'il madhi yang muta'addhi, yang ditujukan kepada maf'ul, yakni رَسُولًا مِنْهُمْ (seorang rasul lain dari antara mereka), sehingga susunan kalimatnya secara nahwu seharusnya seperti ini:
وَ هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي آخَرِينَ رَسُولًا مِنْهُمْ
"Dan, Dia (juga) yang mengutus pada bangsa aakhorin, seorang rasul lain dari antara mereka (bangsa aakhorin) yang belum berhubungan dengan mereka (bangsa umiyyin). Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana" (Al Jumu'ah 62:3/4)Menurut Nabi Muhammad saw, yang dimaksud bangsa aakhorin adalah dari bangsa Persia:
كنا جلوسا عند النبي صلى الله عليه وسلم: فنزلت عليه سورة الجمعة فتلاها, فلما بلغ: وآخرين منهم لما يلحقوا بهم, قال رجل: يا رسول الله, من هؤلاء الذين لم يلحقوا بنا, فلم يكلمه حتى سأله ثلاثا, قال: وسلمان الفارسي فينا فوضع رسول الله صلى الله عليه وسلم يده على سلمان وقال: والذي نفسي بيده لو كان الإيمان بالثُّرَيَّا لتناوله رجال من هؤلاء
Abu Hurairah ra menerangkan: "Kami sedang duduk dekat Nabi SAW ketika Surah Al Jumu'ah diturunkan kepada beliau saw. Setelah sampai kepada kalimat: "وآخرين منهم لما يلحقوا بهم" para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah yang dimaksud dengan "وآخرين منهم لما يلحقوا بهم"? Nabi saw tidak menjawab hingga para sahabat mengulangi pertanyaan itu sampai tiga kali. Dan Salman dari Persia berada di antara kami. Kemudian Nabi saw meletakkan tangan beliau saw di atas pundak Salman dan bersabda: "Jika iman telah terbang ke bintang Tsurayya, maka seorang lelaki dari antara orang ini (Salman dari Persia) akan mengambilnya kembali". (HR Sahih Bukhari)
Dengan demikian, maka kata aakhorin dalam Al Jumu'ah 62:3/4 telah ditafsirkan oleh Nabi Muhammad saw, yakni bangsa Persia (HR Sahih Bukhari, Kitab Tafsir), bukan bangsa Eropa, Asia, Afrika, atau umat Nasrani, Yahudi, Hindu, Budha dan lain sebagainya. Nenek moyang HMG Ahmad (Khalifatullah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud) as berasal dari Khurasan, Persia (Iran) yang hijrah ke tanah Hindustan. HMG Ahmad as telah mengambil kembali iman yang telah terbang ke bintang Tsurayya itu.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Halaman 9 dari 14 • 1 ... 6 ... 8, 9, 10 ... 14
Similar topics
» beda mahdi sunni dengan mahdi syiah
» AHMADIYAH QADIAN
» mahdi syiah vs mahdi ahmadiyah
» tanggungjawab pemimpin
» pemimpin menurut Qur'an
» AHMADIYAH QADIAN
» mahdi syiah vs mahdi ahmadiyah
» tanggungjawab pemimpin
» pemimpin menurut Qur'an
Halaman 9 dari 14
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik