Tawasul?
Halaman 3 dari 3 • Share
Halaman 3 dari 3 • 1, 2, 3
Re: Tawasul?
nah gitu kan jelas... :)hamba tuhan wrote:makanya saya sarankan... dibca pelan2 saudaraku.... kami itu adalah Al Ikhwan Al Muslimun
trus yang di sindir siapa disini?
dan contoh sikap kerasnya apa?
saya cuma pengen tau kok, kalo gak boleh ya udaah... :mon2:
Re: Tawasul?
bro HT, artikel dari habib munzir tentang tawassul pada mayit org shalih ini sudah banyak bantahannya dari ulama lainnya yg berbeda pandangan dgn beliau, silahkan browsing dan pelajari karena sangat panjang kalo saya copass kesini.... intinya buat saya jika sesuatu hal yg masih diragukan hujjah dan dalil2 yg digunakan seperti pada tawassul jenis istighosah pada mayit org shalih ini maka akan lebih baik kita bertawassul dgn cara yg sudah jelas2 ada dalilnya didalam Al-Qur'an seperti bertawassul dgn Asmaul Husna atau dengan tawassul dgn cara yg lainnya yang dalil2nya telah diterima dan tidak ada pertentangan dari para ulama.... kenapa kita harus memilih bertawassul dgn cara2 yg masih dalam khilafiyah diantara para ulama sehingga membuat hal tsb meragukan ???hamba tuhan wrote:forever_muslim wrote:yg ditanyakan ini dalil tawassul-nya atau tawassul dgn org shalih yg sudah meninggal ??? jika dalil tentang tawassul, rasanya sudah bro HT sampaikan di page 1.... jika yg ditanyakan dalil tawassul dgn perantara org shalih yg sudah meninggal, ini yg saya tidak ketemukan sampai sekarang, makanya saya sampaikan sebelumnya bahwa tawassul seperti ini adalah tawassul bid'ah..... tawassul dengan org shalih yg sudah meninggal adalah berdo'a dgn perantara nama org shalih atau istighosah pada mayit org shalih dengan tujuan agar do'a yg disampaikan dapat lebih terkabul... bukankah do'a itu adalah ibadah yg sangat penting??? bukankah sholat itu juga adalah do'a dan kalo sudah masuk dengan ibadah seperti berdo'a ini apakah masih bisa dikatakan ini masuk dalam cakupan fiqh???hamba tuhan wrote:thulabul ilmi wrote:tanyakanlah kepada ahlinya :)hamba tuhan wrote:adakah dalil qath'i yang menegaskan boleh atau tidaknya tawassul???
ilmu saya belum begitu mendalam tentang hal ini, karna saya sendiri belum pernah bertawasul :3:
kalo bgtu saya copas kembali yg saya bold dlm postingan sblumnya :
Tidak ada ijma' tentang kebolehan atau keharamannya. Jadi, sikap keras dalam mengingkari pihak lain yang tidak sepaham adalah sikap keterlaluan dan bukan cerminan ahli ilmu. Kami menegaskan bahwa tawassul adalah cakupan fiqh yang furu' bukan masalah akidah yang ushul.......
Masih banyak hadits lain yang menjadi dalil tawassul adalah sunnah Rasul saw, sebagaimana hadits yang dikeluarkan oleh Abu Nu'aim, Thabrani dan Ibn Hibban dalam shahihnya, bahwa ketika wafatnya Fathimah binti Asad (Bunda dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib kw, dalam hadits itu disebutkan Rasul saw rebah/bersandar dikuburnya dan berdoa : Allah Yang Menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Hidup tak akan mati, ampunilah dosa Ibuku Fathimah binti Asad, dan bimbinglah hujjah nya (pertanyaan di kubur), dan luaskanlah atasnya kuburnya, Demi Nabi Mu dan Demi para Nabi sebelumku, Sungguh Engkau Maha Pengasih dari semua pemilik sifat kasih sayang.", jelas sudah dengan hadits ini pula bahwa Rasul saw bertawassul di kubur, kepada para Nabi yang telah wafat, untuk mendoakan Bibi beliau saw (Istri Abu Thalib).
http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_content&task=view&id=63&Itemid=12&lang=id
forever_muslim- SERSAN SATU
- Posts : 181
Join date : 07.10.11
Reputation : 10
Re: Tawasul?
alangkah baiknya jika seorang muslim itu menghindari yang bersifat ragu2... :lkj:forever_muslim wrote:bro HT, artikel dari habib munzir tentang tawassul pada mayit org shalih ini sudah banyak bantahannya dari ulama lainnya yg berbeda pandangan dgn beliau, silahkan browsing dan pelajari karena sangat panjang kalo saya copass kesini.... intinya buat saya jika sesuatu hal yg masih diragukan hujjah dan dalil2 yg digunakan seperti pada tawassul jenis istighosah pada mayit org shalih ini maka akan lebih baik kita bertawassul dgn cara yg sudah jelas2 ada dalilnya didalam Al-Qur'an seperti bertawassul dgn Asmaul Husna atau dengan tawassul dgn cara yg lainnya yang dalil2nya telah diterima dan tidak ada pertentangan dari para ulama.... kenapa kita harus memilih bertawassul dgn cara2 yg masih dalam khilafiyah diantara para ulama sehingga membuat hal tsb meragukan ???
Re: Tawasul?
owh bugituh...forever_muslim wrote:mbah abu sebaiknya dibaca keseluruhan penjelasan saya sebelumnya sehingga bisa dipahami jangan sepotong2 seperti yg mbah quote diatas.... seperti yg saya sampaikan bahwa menjadikan orang2 shalih yg telah meninggal sebagai perantara ibadah adalah penyembahan orang-orang musyrikin arab zaman dahulu dan inilah dari maksud atau tujuan mereka sebelumnya sesuai dengan perkataan mereka pada Az-Zumar ayat 3 tsb... mereka tidak menyembah orang2 shalih tsb tapi mereka menggunakan org2 shalih tsb walaupun sudah meninggal dunia utk dijadikan wasilah agar lebih dapat mendekatkan diri mereka kepada Allah SWT, jadi mereka beribadah dgn cara wasilah seperti itu.... lalu apa bedanya dgn kita berdo'a melalui perantara org2 shalih yg sudah meninggal yang tentunya pada saat kita berdoa penyebutan nama almarhum dari org shalih tersebut dalam do'a kita, diyakini dapat membuat do'a kita bisa lebih terkabul karena amalan ataupun kedudukan org shalih tsb..... inilah motivasi utama dari bertawassul dengan org2 shalih yg sudah meninggal jika tidak kenapa kita harus bertawassul dgn cara seperti itu.??? jika bertujuan untuk dijadikan tauladan ataupun contoh amalan, tentunya cukup dengan mempelajari dan mengamalkan ajaran2 yg pernah disampaikan oleh org shalih tsb, menurut saya itu lebih baik daripada dengan cara menjadikan almarhum org shalih sebagai wasilah dalam do'a kita yg sebenarnya konteks tujuannya berbeda...mbah abu wrote:
buginih kang mas...
lafal menyembah dan berdoa adalah berlainan artih dan maknah.Menjadikan org2 sholeh sbg perantarah ibadah bermaknah persis sepertih niat hijrah.Manusiah akan mencapaih tujuan akhir berdasarkan apa yang diangankan.
Dan mas penyiar menghadirkan menyembah dan berdoa dalam konteks yg samah,tawasul.
Mulanyah sayah pikir tawasulnyah adalah untuk berdoa/memohon,kok tiba2 tawasulnyah menginjak ke peribadatan/menyembah.
Sedangkan menyembah dalam konteks Az Zumar adalah beradah di level memujah.Mungkin memujah arwah leluhur,memujah malaikat dan memujah sosok2 lainyah.Musyrikin tersebut mengetahuih bahwah yg disembah (dipujah) bukanlah sosok yg menciptakan.Boleh jadih ketakutan merekah adalah karena khawatir diabaikan/tidak diperhatikan oleh yg dipujah.
Kaloh mas penyiar pernah melihat pilem Kresna yg bertema bukit Ghorvinda,sayah pikir itu dapat mewakilih makna tawasul umat nabi Nuh..
monggoh kang mas penyiar,dilanjut..
do'a merupakan ibadah yang sangat penting, karena pada do'a nampaklah kerendahan dan ketundukan orang yang berdo'a kepada dzat yang menjadi tujuan do'a..... pantas saja jika Rasulullah SAW bersabda :
الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ ثُمَّ قَرَأَ : {وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ}.
"Do'a itulah ibadah", kemudian Nabi membaca firman Allah SWT (Dan Rob kalian berkata : Berdoalah kepadaKu niscaya Aku kabulkan bagi kalian)" (HR Ahmad no 18352, Abu Dawud no 1481, At-Tirmidzi no 2969, Ibnu Maajah no 3828, dan isnadnya dinyatakan jayyid (baik) oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Baari 1/49)...
dengan demikian, doa merupakan ibadah yang sangat agung, maka barangsiapa yang menyerahkan kepada selain Allah berarti ia telah beribadah kepada selain Allah, dan barangsiapa yang beribadah kepada selain Allah maka dia adalah seorang musyrik...
beribadah yg dalam hal ini termasuk berdo'a dengan menggunakan perantara nama org2 shalih yg sudah meninggal sebagai wasilah dengan meyakini bahwa org shalih tersebut hanyalah sebagai sebab dan pada hakekatnya Allah-lah yang menolong, itulah hakekat kesyirikan kaum musyrikin arab ..... jadi konteksnya yaitu tawassul dgn penyebutan nama org2 shalih yg sudah meninggal dalam do'a kita agar terkabul nyaris tidak berbeda dgn cara beribadah org2 musyrik arab dalam ayat 3 surah Az-Zumar tsb, yg bertawassul dgn nama2 org shalih utk mendekatkan diri mereka kepada Tuhan......... apakah menurut mbah abu ritual penyembahan org2 musyrik dgn perantaraan pemujaan/pengagungan org2 shalih yg sudah meninggal tersebut tidak disertai dengan berdo'a???
sayah ajukan "allahumma sholi 'alaa muhammad kamaa sholaita 'alaa ibrohim"
kang mas penyiar...
apakah banding sayah termasuk wasilah??
kemudian kang mas...
tampaknyah sayah harus mempersempit dirih dalam memandang "ibadah" dalam diskusi kitah..
karenah ibadah bagih sayah adalah setiap nafas dan setiap detik..tidak terbatas padah ritual/tata carah..
begitu pulah berdoa,sayah harus mundur duluh ke "memohon" dengan meninggalkan "munajat"..
dengan demikian tampaknyah akan lebih dekat bagih semuwah dalam memahami tawasul.
bugimanah kang mas?
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Tawasul?
abu hanan wrote:owh bugituh...forever_muslim wrote:mbah abu sebaiknya dibaca keseluruhan penjelasan saya sebelumnya sehingga bisa dipahami jangan sepotong2 seperti yg mbah quote diatas.... seperti yg saya sampaikan bahwa menjadikan orang2 shalih yg telah meninggal sebagai perantara ibadah adalah penyembahan orang-orang musyrikin arab zaman dahulu dan inilah dari maksud atau tujuan mereka sebelumnya sesuai dengan perkataan mereka pada Az-Zumar ayat 3 tsb... mereka tidak menyembah orang2 shalih tsb tapi mereka menggunakan org2 shalih tsb walaupun sudah meninggal dunia utk dijadikan wasilah agar lebih dapat mendekatkan diri mereka kepada Allah SWT, jadi mereka beribadah dgn cara wasilah seperti itu.... lalu apa bedanya dgn kita berdo'a melalui perantara org2 shalih yg sudah meninggal yang tentunya pada saat kita berdoa penyebutan nama almarhum dari org shalih tersebut dalam do'a kita, diyakini dapat membuat do'a kita bisa lebih terkabul karena amalan ataupun kedudukan org shalih tsb..... inilah motivasi utama dari bertawassul dengan org2 shalih yg sudah meninggal jika tidak kenapa kita harus bertawassul dgn cara seperti itu.??? jika bertujuan untuk dijadikan tauladan ataupun contoh amalan, tentunya cukup dengan mempelajari dan mengamalkan ajaran2 yg pernah disampaikan oleh org shalih tsb, menurut saya itu lebih baik daripada dengan cara menjadikan almarhum org shalih sebagai wasilah dalam do'a kita yg sebenarnya konteks tujuannya berbeda...mbah abu wrote:
buginih kang mas...
lafal menyembah dan berdoa adalah berlainan artih dan maknah.Menjadikan org2 sholeh sbg perantarah ibadah bermaknah persis sepertih niat hijrah.Manusiah akan mencapaih tujuan akhir berdasarkan apa yang diangankan.
Dan mas penyiar menghadirkan menyembah dan berdoa dalam konteks yg samah,tawasul.
Mulanyah sayah pikir tawasulnyah adalah untuk berdoa/memohon,kok tiba2 tawasulnyah menginjak ke peribadatan/menyembah.
Sedangkan menyembah dalam konteks Az Zumar adalah beradah di level memujah.Mungkin memujah arwah leluhur,memujah malaikat dan memujah sosok2 lainyah.Musyrikin tersebut mengetahuih bahwah yg disembah (dipujah) bukanlah sosok yg menciptakan.Boleh jadih ketakutan merekah adalah karena khawatir diabaikan/tidak diperhatikan oleh yg dipujah.
Kaloh mas penyiar pernah melihat pilem Kresna yg bertema bukit Ghorvinda,sayah pikir itu dapat mewakilih makna tawasul umat nabi Nuh..
monggoh kang mas penyiar,dilanjut..
do'a merupakan ibadah yang sangat penting, karena pada do'a nampaklah kerendahan dan ketundukan orang yang berdo'a kepada dzat yang menjadi tujuan do'a..... pantas saja jika Rasulullah SAW bersabda :
الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ ثُمَّ قَرَأَ : {وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ}.
"Do'a itulah ibadah", kemudian Nabi membaca firman Allah SWT (Dan Rob kalian berkata : Berdoalah kepadaKu niscaya Aku kabulkan bagi kalian)" (HR Ahmad no 18352, Abu Dawud no 1481, At-Tirmidzi no 2969, Ibnu Maajah no 3828, dan isnadnya dinyatakan jayyid (baik) oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Baari 1/49)...
dengan demikian, doa merupakan ibadah yang sangat agung, maka barangsiapa yang menyerahkan kepada selain Allah berarti ia telah beribadah kepada selain Allah, dan barangsiapa yang beribadah kepada selain Allah maka dia adalah seorang musyrik...
beribadah yg dalam hal ini termasuk berdo'a dengan menggunakan perantara nama org2 shalih yg sudah meninggal sebagai wasilah dengan meyakini bahwa org shalih tersebut hanyalah sebagai sebab dan pada hakekatnya Allah-lah yang menolong, itulah hakekat kesyirikan kaum musyrikin arab ..... jadi konteksnya yaitu tawassul dgn penyebutan nama org2 shalih yg sudah meninggal dalam do'a kita agar terkabul nyaris tidak berbeda dgn cara beribadah org2 musyrik arab dalam ayat 3 surah Az-Zumar tsb, yg bertawassul dgn nama2 org shalih utk mendekatkan diri mereka kepada Tuhan......... apakah menurut mbah abu ritual penyembahan org2 musyrik dgn perantaraan pemujaan/pengagungan org2 shalih yg sudah meninggal tersebut tidak disertai dengan berdo'a???
sayah ajukan "allahumma sholi 'alaa muhammad kamaa sholaita 'alaa ibrohim"
kang mas penyiar...
apakah banding sayah termasuk wasilah??
kemudian kang mas...
tampaknyah sayah harus mempersempit dirih dalam memandang "ibadah" dalam diskusi kitah..
karenah ibadah bagih sayah adalah setiap nafas dan setiap detik..tidak terbatas padah ritual/tata carah..
begitu pulah berdoa,sayah harus mundur duluh ke "memohon" dengan meninggalkan "munajat"..
dengan demikian tampaknyah akan lebih dekat bagih semuwah dalam memahami tawasul.
bugimanah kang mas?
yang penting, dibedakan saja antara tawassul dengan meminta, kalau tawassul hanya sekedar menggunakan media atau perantara seperti obat untuk orang sakit dan sebagainya, tapi kalau meminta jelas hanya kepada Allah saja..... gmn pemahaman bgtu kang abu????
hamba tuhan- LETNAN SATU
-
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19
Re: Tawasul?
forever_muslim wrote:bro HT, artikel dari habib munzir tentang tawassul pada mayit org shalih ini sudah banyak bantahannya dari ulama lainnya yg berbeda pandangan dgn beliau, silahkan browsing dan pelajari karena sangat panjang kalo saya copass kesini.... intinya buat saya jika sesuatu hal yg masih diragukan hujjah dan dalil2 yg digunakan seperti pada tawassul jenis istighosah pada mayit org shalih ini maka akan lebih baik kita bertawassul dgn cara yg sudah jelas2 ada dalilnya didalam Al-Qur'an seperti bertawassul dgn Asmaul Husna atau dengan tawassul dgn cara yg lainnya yang dalil2nya telah diterima dan tidak ada pertentangan dari para ulama.... kenapa kita harus memilih bertawassul dgn cara2 yg masih dalam khilafiyah diantara para ulama sehingga membuat hal tsb meragukan ???hamba tuhan wrote:forever_muslim wrote:yg ditanyakan ini dalil tawassul-nya atau tawassul dgn org shalih yg sudah meninggal ??? jika dalil tentang tawassul, rasanya sudah bro HT sampaikan di page 1.... jika yg ditanyakan dalil tawassul dgn perantara org shalih yg sudah meninggal, ini yg saya tidak ketemukan sampai sekarang, makanya saya sampaikan sebelumnya bahwa tawassul seperti ini adalah tawassul bid'ah..... tawassul dengan org shalih yg sudah meninggal adalah berdo'a dgn perantara nama org shalih atau istighosah pada mayit org shalih dengan tujuan agar do'a yg disampaikan dapat lebih terkabul... bukankah do'a itu adalah ibadah yg sangat penting??? bukankah sholat itu juga adalah do'a dan kalo sudah masuk dengan ibadah seperti berdo'a ini apakah masih bisa dikatakan ini masuk dalam cakupan fiqh???hamba tuhan wrote:thulabul ilmi wrote:tanyakanlah kepada ahlinya :)hamba tuhan wrote:adakah dalil qath'i yang menegaskan boleh atau tidaknya tawassul???
ilmu saya belum begitu mendalam tentang hal ini, karna saya sendiri belum pernah bertawasul :3:
kalo bgtu saya copas kembali yg saya bold dlm postingan sblumnya :
Tidak ada ijma' tentang kebolehan atau keharamannya. Jadi, sikap keras dalam mengingkari pihak lain yang tidak sepaham adalah sikap keterlaluan dan bukan cerminan ahli ilmu. Kami menegaskan bahwa tawassul adalah cakupan fiqh yang furu' bukan masalah akidah yang ushul.......
Masih banyak hadits lain yang menjadi dalil tawassul adalah sunnah Rasul saw, sebagaimana hadits yang dikeluarkan oleh Abu Nu'aim, Thabrani dan Ibn Hibban dalam shahihnya, bahwa ketika wafatnya Fathimah binti Asad (Bunda dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib kw, dalam hadits itu disebutkan Rasul saw rebah/bersandar dikuburnya dan berdoa : Allah Yang Menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Hidup tak akan mati, ampunilah dosa Ibuku Fathimah binti Asad, dan bimbinglah hujjah nya (pertanyaan di kubur), dan luaskanlah atasnya kuburnya, Demi Nabi Mu dan Demi para Nabi sebelumku, Sungguh Engkau Maha Pengasih dari semua pemilik sifat kasih sayang.", jelas sudah dengan hadits ini pula bahwa Rasul saw bertawassul di kubur, kepada para Nabi yang telah wafat, untuk mendoakan Bibi beliau saw (Istri Abu Thalib).
http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_content&task=view&id=63&Itemid=12&lang=id
Namanya aja khilafiyah bro FM…. Khilafiyah tdk akan menghasilkan satu pendapat, pasti saling bantah membantah….
hamba tuhan- LETNAN SATU
-
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19
Re: Tawasul?
jikah wasilah/tawasul diIBARATkan sepertih obat untuk sakit,motor utk mempercepat perrjalanan dsb,sayah pikir ituh bukan masalah.hamba tuhan wrote:abu hanan wrote:
owh bugituh...
sayah ajukan "allahumma sholi 'alaa muhammad kamaa sholaita 'alaa ibrohim"
kang mas penyiar...
apakah banding sayah termasuk wasilah??
kemudian kang mas...
tampaknyah sayah harus mempersempit dirih dalam memandang "ibadah" dalam diskusi kitah..
karenah ibadah bagih sayah adalah setiap nafas dan setiap detik..tidak terbatas padah ritual/tata carah..
begitu pulah berdoa,sayah harus mundur duluh ke "memohon" dengan meninggalkan "munajat"..
dengan demikian tampaknyah akan lebih dekat bagih semuwah dalam memahami tawasul.
bugimanah kang mas?
yang penting, dibedakan saja antara tawassul dengan meminta, kalau tawassul hanya sekedar menggunakan media atau perantara seperti obat untuk orang sakit dan sebagainya, tapi kalau meminta jelas hanya kepada Allah saja..... gmn pemahaman bgtu kang abu????
Mengambil org sholih sbg perantarah/mediah HANYAH dan padah INTInyah mengambil teman perjalanan.Meskih banyak nash dan ulamah yg melarang tetapih hakikat pemberih adalah Allah...
ehmm..sebentar tampaknyah sayah pernah post yg sepertih inih.
sayah ke belakang duluh deh...
ketemuh..nih diah..
@hadirin...alhamdulillah-setelah sekian harih jadih stanmen plus ngacir boy- let's come...
dalam hal tawasul/washilah yang berartih "menumpang" padah perbuatan orang sholeh (termasuk parah nabi) hendaknyah dikembalikan ke maksud ayat..ayat tersebut bukanlah anjuran/perintah bertabarruk.
5.35. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.
apakah yg dimaksud mencari jalan ituh hanyah "menumpang"???apalagih jikah diartikan secarah sempit sebagaih TABARRUK....
satuh pertanyaan sayah ; apakah dengan tawasul ituh menjadikan jaminan bahwah setiap doa/permintaan terkabul saat ituh jugah?
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Tawasul?
abu hanan wrote:jikah wasilah/tawasul diIBARATkan sepertih obat untuk sakit,motor utk mempercepat perrjalanan dsb,sayah pikir ituh bukan masalah.hamba tuhan wrote:abu hanan wrote:
owh bugituh...
sayah ajukan "allahumma sholi 'alaa muhammad kamaa sholaita 'alaa ibrohim"
kang mas penyiar...
apakah banding sayah termasuk wasilah??
kemudian kang mas...
tampaknyah sayah harus mempersempit dirih dalam memandang "ibadah" dalam diskusi kitah..
karenah ibadah bagih sayah adalah setiap nafas dan setiap detik..tidak terbatas padah ritual/tata carah..
begitu pulah berdoa,sayah harus mundur duluh ke "memohon" dengan meninggalkan "munajat"..
dengan demikian tampaknyah akan lebih dekat bagih semuwah dalam memahami tawasul.
bugimanah kang mas?
yang penting, dibedakan saja antara tawassul dengan meminta, kalau tawassul hanya sekedar menggunakan media atau perantara seperti obat untuk orang sakit dan sebagainya, tapi kalau meminta jelas hanya kepada Allah saja..... gmn pemahaman bgtu kang abu????
Mengambil org sholih sbg perantarah/mediah HANYAH dan padah INTInyah mengambil teman perjalanan.Meskih banyak nash dan ulamah yg melarang tetapih hakikat pemberih adalah Allah...
ehmm..sebentar tampaknyah sayah pernah post yg sepertih inih.
sayah ke belakang duluh deh...
ketemuh..nih diah..@hadirin...alhamdulillah-setelah sekian harih jadih stanmen plus ngacir boy- let's come...
dalam hal tawasul/washilah yang berartih "menumpang" padah perbuatan orang sholeh (termasuk parah nabi) hendaknyah dikembalikan ke maksud ayat..ayat tersebut bukanlah anjuran/perintah bertabarruk.
5.35. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.
apakah yg dimaksud mencari jalan ituh hanyah "menumpang"???apalagih jikah diartikan secarah sempit sebagaih TABARRUK....
satuh pertanyaan sayah ; apakah dengan tawasul ituh menjadikan jaminan bahwah setiap doa/permintaan terkabul saat ituh jugah?
itu mah kayak org minum obat lg sakit kang mas abu.... ada yg udah sebulan minum obat gak sembuh2..... akhirnya terpaksa masuk kamar icu... :D :D
hamba tuhan- LETNAN SATU
-
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19
adakah yang bisa menjawab?
yang di sindir siapa?thulabul ilmi wrote:nah gitu kan jelas... :)hamba tuhan wrote:makanya saya sarankan... dibca pelan2 saudaraku.... kami itu adalah Al Ikhwan Al Muslimun
trus yang di sindir siapa disini?
dan contoh sikap kerasnya apa?
saya cuma pengen tau kok, kalo gak boleh ya udaah... :mon2:
contoh sikap kerasnya apa? :bounce:
Re: Tawasul?
banding mbah abu belum bisa saya terima ataupun saya tolak karena saya asli sama sekali gak ngerti apakah sholawat bisa dijadikan wasilah juga ??? jadi silahkan mbah abu menyampaikan pledoi atau duplik/kuplik atau triplik ( ngomong opo iki he he he ) yachhh pokoke penjelasannyalah mbah abu karena saya pengen belajar tentang sesuatu yg belum saya ketahui seperti wasilah lewat sholawat ini...mbah abu wrote:
owh bugituh...
sayah ajukan "allahumma sholi 'alaa muhammad kamaa sholaita 'alaa ibrohim"
kang mas penyiar...
apakah banding sayah termasuk wasilah??
setuju deh mbah abu, soalnya takut juga kualat kalo keseringan "berseberangan" dgn orang tua seperti mbah abu ini :D
kemudian kang mas...
tampaknyah sayah harus mempersempit dirih dalam memandang "ibadah" dalam diskusi kitah..
karenah ibadah bagih sayah adalah setiap nafas dan setiap detik..tidak terbatas padah ritual/tata carah..
begitu pulah berdoa,sayah harus mundur duluh ke "memohon" dengan meninggalkan "munajat"..
dengan demikian tampaknyah akan lebih dekat bagih semuwah dalam memahami tawasul.
bugimanah kang mas?
forever_muslim- SERSAN SATU
- Posts : 181
Join date : 07.10.11
Reputation : 10
Re: Tawasul?
hahahaha....kang mas neh aya2 waeh...forever_muslim wrote:banding mbah abu belum bisa saya terima ataupun saya tolak karena saya asli sama sekali gak ngerti apakah sholawat bisa dijadikan wasilah juga ??? jadi silahkan mbah abu menyampaikan pledoi atau duplik/kuplik atau triplik ( ngomong opo iki he he he ) yachhh pokoke penjelasannyalah mbah abu karena saya pengen belajar tentang sesuatu yg belum saya ketahui seperti wasilah lewat sholawat ini...mbah abu wrote:
owh bugituh...
sayah ajukan "allahumma sholi 'alaa muhammad kamaa sholaita 'alaa ibrohim"
kang mas penyiar...
apakah banding sayah termasuk wasilah??setuju deh mbah abu, soalnya takut juga kualat kalo keseringan "berseberangan" dgn orang tua seperti mbah abu ini :D
kemudian kang mas...
tampaknyah sayah harus mempersempit dirih dalam memandang "ibadah" dalam diskusi kitah..
karenah ibadah bagih sayah adalah setiap nafas dan setiap detik..tidak terbatas padah ritual/tata carah..
begitu pulah berdoa,sayah harus mundur duluh ke "memohon" dengan meninggalkan "munajat"..
dengan demikian tampaknyah akan lebih dekat bagih semuwah dalam memahami tawasul.
bugimanah kang mas?
pertamaxx...
bahwah sholawat tsb memiliki duplik,yaitu ;
plik satuh,allahumma sholli 'alaa muhammad
plik duwah,kama sholaitaa 'alaa ibrohim
penjelasan nyusul..tetapih sayah bawah ;
allohumma sholi 'alaa kang forever muslim kama sholaitaa 'alaa ayyub bin adam..
gerimis dan kupih adalah pasangan harmonis,ibarat mataharih dan terangnyah...
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Tawasul?
sekilasinfo
Ayb42:7 Setelah TUHAN mengucapkan firman itu kepada Ayub, maka firman TUHAN kepada Elifas, orang Teman: "Murka-Ku menyala terhadap engkau dan terhadap kedua sahabatmu, karena kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub.
8 Oleh sebab itu, ambillah tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan dan pergilah kepada hamba-Ku Ayub, lalu persembahkanlah semuanya itu sebagai korban bakaran untuk dirimu, dan baiklah hamba-Ku Ayub meminta doa untuk kamu, karena hanya permintaannyalah yang akan Kuterima, supaya Aku tidak melakukan aniaya terhadap kamu, sebab kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub."
Ayb42:7 Setelah TUHAN mengucapkan firman itu kepada Ayub, maka firman TUHAN kepada Elifas, orang Teman: "Murka-Ku menyala terhadap engkau dan terhadap kedua sahabatmu, karena kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub.
8 Oleh sebab itu, ambillah tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan dan pergilah kepada hamba-Ku Ayub, lalu persembahkanlah semuanya itu sebagai korban bakaran untuk dirimu, dan baiklah hamba-Ku Ayub meminta doa untuk kamu, karena hanya permintaannyalah yang akan Kuterima, supaya Aku tidak melakukan aniaya terhadap kamu, sebab kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub."
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: Tawasul?
kalau menurutku, boleh titip doa sama orang lain(asal orang itu masih hidup)
tapi orang yang titip doa itu, tidak boleh berpaham bahwa doa titipan pasti dijamin selalu dikabulkan
tapi orang yang titip doa itu, tidak boleh berpaham bahwa doa titipan pasti dijamin selalu dikabulkan
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: Tawasul?
sekilasinfo
pernah waktu dulu..., ketika Tuhan hendak memusnahkan Israel, Tuhan sempat mengurungkan niatnya karena permohonan Musa, tapi bukan selalu berarti bahwa permohonan Musa dijamin selalu diterima dalam setiap saat dalam segala hal, demikian pula terhadap NabiMuhammad.
pernah waktu dulu..., ketika Tuhan hendak memusnahkan Israel, Tuhan sempat mengurungkan niatnya karena permohonan Musa, tapi bukan selalu berarti bahwa permohonan Musa dijamin selalu diterima dalam setiap saat dalam segala hal, demikian pula terhadap NabiMuhammad.
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: Tawasul?
Doa bukanlah alat untuk mengatur Tuhan,
Doa adalah permohonan pada Tuhan, tapi bukan pemaksaan pada Tuhan.
barangsiapa yang berdoa dan merasa bahwa doanya pasti selalu dijamin untuk selalu dikabulkan, maka doa orang itu adalah berhala diMata Tuhan.
Doa adalah permohonan pada Tuhan, tapi bukan pemaksaan pada Tuhan.
barangsiapa yang berdoa dan merasa bahwa doanya pasti selalu dijamin untuk selalu dikabulkan, maka doa orang itu adalah berhala diMata Tuhan.
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Halaman 3 dari 3 • 1, 2, 3
Halaman 3 dari 3
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik