Bagaimana Konsep keselamatan menurut Alquran

Bagaimana kah konsep keselamatan menurut alquran..?
Apakah cukup dengan Pahala saja..?

Kalau cukup dengan pahala, bagaimana kah kalian mengetahui pahala kalian sudah cukup atau belum..?

Ada kah netter muslim yg dapat menjelaskan ya...?
Atau memang keselamatan itu tidak pernah jelas...?

tidak cukup dengan pahala saja karena harus disertai dengan tanpa menyekutukan Allah :

QS. 2:62. Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

QS. 4:36. Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,

soal pahala, itu tidaklah dapat dipastikan, oleh karena itulah manusia dianjurkan :

QS. 2:148. Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

beriman kepada Allah dan mengerjakan Amal sholeh..

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Ada yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya." ( Al Bayyinah : 98).

iman adalah hal utama tap juga harus mengerjakan amal sebab keselamatan adalah hasil sinergi antara iman dan amal manusia

"Dan berilah khabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal soleh, sesungguhnya mereka beroleh syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai; tiap-tiap kali mereka diberikan satu pemberian dari sejenis buah-buahan syurga itu, mereka berkata: "Inilah yang telah diberikan kepada kami dahulu"; dan mereka diberikan rezeki itu yang sama rupanya (tetapi berlainan hakikatnya), dan disediakan untuk mereka dalam syurga itu pasangan-pasangan, isteri-isteri yang sentiasa bersih suci, sedang mereka pula kekal di dalamnya selama-lamanya." ( Al Baqarah :25)

frontline defender wrote:tidak cukup dengan pahala saja karena harus disertai dengan tanpa menyekutukan Allah :

QS. 2:62. Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

QS. 4:36. Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,

soal pahala, itu tidaklah dapat dipastikan, oleh karena itulah manusia dianjurkan :

QS. 2:148. Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Bagaimana pengertian anda tidak menyekutukan  Allah...?

bagaimana dengan hadist ini:

Rasulullah saw. Bersabda….: Sesunguhnya, barangsiapa di antara umatku yang mati, sedangkan dia tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun, orang itu masuk surga.” Aku (Abu Dzar) bertanya: “Sekalipun orang itu berzina dan mencuri?” Jawab Nabi, Ya, sekalipun dia berzina dan mencuri.” (Hadis Shahih Bukhari  no.647).

kalau pahala tidak dapat di pastikan.. kenapa orang muslim sering memperhitungkan pahala..?
setiap mereka berbuat sering kata "pahala" tidak pernah lepas dari ucapannya...


[QS 28:67] Adapun orang yang bertaubat dan beriman, serta mengerjakan amal yang saleh, semoga dia termasuk orang-orang yang beruntung.

dalam ayat tersebut tidak ada jaminan/kepastian keselamatan  dalam Alquran..

satria bergitar wrote:beriman kepada Allah dan mengerjakan Amal sholeh..

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Ada yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya." ( Al Bayyinah : 98).

iman adalah hal utama tap juga harus mengerjakan amal sebab keselamatan adalah hasil sinergi antara iman dan amal manusia

"Dan berilah khabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal soleh, sesungguhnya mereka beroleh syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai; tiap-tiap kali mereka diberikan satu pemberian dari sejenis buah-buahan syurga itu, mereka berkata: "Inilah yang telah diberikan kepada kami dahulu"; dan mereka diberikan rezeki itu yang sama rupanya (tetapi berlainan hakikatnya), dan disediakan untuk mereka dalam syurga itu pasangan-pasangan, isteri-isteri yang sentiasa bersih suci, sedang mereka pula kekal di dalamnya selama-lamanya." ( Al Baqarah :25)

bagaimana jika amal sholeh anda tidak cukup...?
di surga di sediakan istreri2 dan bidadari...
QS. 44:54. demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari.
di surga di janjikan istri2 dan bidadari...

beriman kepada Allah dan mengerjakan Amal sholeh..

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Ada yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya." ( Al Bayyinah : 98).

iman adalah hal utama tap juga harus mengerjakan amal sebab keselamatan adalah hasil sinergi antara iman dan amal manusia

Menjadi tuluskah kebaikan (amal saleh) yg dilakukan seseorang jika melakukannya untuk mendapat pahala (surga)?

alex77 wrote:
[QS 28] Adapun orang yang bertaubat dan beriman, serta mengerjakan amal yang saleh, semoga dia termasuk orang-orang yang beruntung.

Dalam ayat tersebut tidak ada jaminan/kepastian keselamatan  dalam Alquran..

Karena setelah dia bertobat serta mngerjakan kebaikan, seseorang masih memiliki potensi untuk sesat.

Maka dalam ayat yang lain, manusia diperintah untuk berlindung kepada Tuhan, dari kesesatan.

Jelas ya?

alex77 wrote:Bagaimana pengertian anda tidak menyekutukan Allah...?

misalnya jika dalam mencari pahala, juga didasari dengan niat mencari reputasi dari manusia :

QS. 2:264. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.

alex77 wrote:bagaimana dengan hadist ini:

Rasulullah saw. Bersabda….: Sesunguhnya, barangsiapa di antara umatku yang mati, sedangkan dia tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun, orang itu masuk surga.” Aku (Abu Dzar) bertanya: “Sekalipun orang itu berzina dan mencuri?” Jawab Nabi, Ya, sekalipun dia berzina dan mencuri.” (Hadis Shahih Bukhari  no.647).

jika hadits tsb ditafsir dengan ayat ini :

QS. 4:40. Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.

maka masuk surga nya setelah dosa zina & mencuri nya dicuci dulu di neraka!

alex77 wrote:[QS 28] Adapun orang yang bertaubat dan beriman, serta mengerjakan amal yang saleh, semoga dia termasuk orang-orang yang beruntung.

dalam ayat tersebut tidak ada jaminan/kepastian keselamatan  dalam Alquran..

karena yang dimaksud "bertaubat dan beriman, serta mengerjakan amal yang saleh" dalam ayat tsb adalah dalam pengertian hanya secara lahiriah saja, karena pada waktu itu mereka hanya menjawab kepada Rasul saja (QS. 28:65), belum sampai menjawab kepada Allah yang "mengetahui apa yang disembunyikan (dalam) dada mereka" (QS. 28:69)!

EbisuSensei wrote:

alex77 wrote:
[QS 28] Adapun orang yang bertaubat dan beriman, serta mengerjakan amal yang saleh, semoga dia termasuk orang-orang yang beruntung.

Dalam ayat tersebut tidak ada jaminan/kepastian keselamatan  dalam Alquran..

Karena setelah dia bertobat serta mngerjakan kebaikan, seseorang masih memiliki potensi untuk sesat.

Maka dalam ayat yang lain, manusia diperintah untuk berlindung kepada Tuhan, dari kesesatan.

Jelas ya?

kalau konsep berpikir anda spt itu, bagaimana jika orang yang sdh mendekati ajal nya, bukankah tidak ada kepastian buat dia, apakah iman dan amal saleh yang telah diperbuatnya sudah menjamin keselamatan nya...

apakah allah tidak dapat mampu memberikan jaminan sehingga ia harus mengatakan "semoga..."?

alex77 wrote:
kalau konsep berpikir anda spt itu, bagaimana jika orang yang sdh mendekati ajal nya, bukankah tidak ada kepastian buat dia, apakah iman dan amal saleh yang telah diperbuatnya sudah menjamin keselamatan nya...

Intinya adalah, setelah dia bertobat, jika sampai ajalnya dia tidak sesat, maka dirinya mendapatkan keselamatan.

apakah allah tidak dapat mampu memberikan jaminan sehingga ia harus mengatakan "semoga..."?

Janji Tuhan, kepada orang yang beriman dan bertaqwa, ada pada ayat2 yang lain.
Yang penting nggak usah tutup mata, bahwa janji tersebut ada.

Dsini sengaja saya bedakan antara jaminan dan janji.
Karena masalah jaminan ada sendiri.
Dan tentunya panjang pembahasannya.

frontline defender wrote:
misalnya jika dalam mencari pahala, juga didasari dengan niat mencari reputasi dari manusia :

QS. 2:264. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.

apakah itu pengertian anda tentang menyekutukan allah...?

Tidak menyakiti/menyebut/karna riya... apakah itu yang dimaksud menyekutukan allah..?

jika hadits tsb ditafsir dengan ayat ini :

QS. 4:40. Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.

maka masuk surga nya setelah dosa zina & mencuri nya dicuci dulu di neraka!

sebelum lebih jauh saya ingin bertanya dulu..
apakah hadits ditafsir dengan ayat Alquran...?

apa kaitan ayat yang anda berikan dngan hadits tersebut..?
apakah ayat yang anda berikan ingin mengatakan dengan iman sebesar zarrah maka ia akan mendapat keselamatan/masuk surga sekalipun ia berbuat zina dan mencuri...?

masuk surga setelah dosa di cuci di neraka..?
bagaimana proses pencuciannya..? dan berapa lama umat muslim akan berada dalam neraka...?
krn tidak ada manusia yang bebas dari dosa nya, apakah ini artinya umat muslim harus masuk neraka dulu..?

karena yang dimaksud "bertaubat dan beriman, serta mengerjakan amal yang saleh" dalam ayat tsb adalah dalam pengertian hanya secara lahiriah saja, karena pada waktu itu mereka hanya menjawab kepada Rasul saja (QS. 28:65), belum sampai menjawab kepada Allah yang "mengetahui apa yang disembunyikan (dalam) dada mereka" (QS. 28:69)!

bagaimana bertobat dan beriman yang lahiriah..?
anda mengatakan menjawab kepada rasul, tetapi disisi lain anda mengatakan itu firman allah.. adakah rasul yang bertanya atau allah yang bertanya..?

kapan mereka menjawab kepada rasul dan kapan mereka menjawab kepada Allah..?

EbisuSensei wrote:

alex77 wrote:
kalau konsep berpikir anda spt itu, bagaimana jika orang yang sdh mendekati ajal nya, bukankah tidak ada kepastian buat dia, apakah iman dan amal saleh yang telah diperbuatnya sudah menjamin keselamatan nya...

Intinya adalah, setelah dia bertobat, jika sampai ajalnya dia tidak sesat, maka dirinya mendapatkan keselamatan.

apakah allah tidak dapat mampu memberikan jaminan sehingga ia harus mengatakan "semoga..."?

Janji Tuhan, kepada orang yang beriman dan bertaqwa, ada pada ayat2 yang lain.
Yang penting nggak usah tutup mata, bahwa janji tersebut ada.

Dsini sengaja saya bedakan antara jaminan dan janji.
Karena masalah jaminan ada sendiri.
Dan tentunya panjang pembahasannya.

selama tidak OOT.. silakah anda jelaskan... terserah mau janji atau jaminan... bukan kah di sini kita sedang membahas konsep keselamatan..?

tp sebelum nya saya ingin bertanya..? apa itu keselamatan menurut Alquran..?

aliumar wrote:Menjadi tuluskah kebaikan (amal saleh) yg dilakukan seseorang jika melakukannya untuk mendapat pahala (surga)?

tidak, walaupun itu tidak dilarang, karena Allah memang menjanjikannya :

QS. 9:72. Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga 'Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar.

walaupun berbuat kebaikan karena mengharapkan ridha Allah masihlah tetap lebih direkomendasikan!

alex77 wrote:
apakah allah tidak dapat mampu memberikan jaminan sehingga ia harus mengatakan "semoga..."?

Maksud anda janji?
Sudah saya bilang masalah jaminan ada sendiri.

Kita bahas yang masalah janji dulu.

frontline defender wrote:

aliumar wrote:Menjadi tuluskah kebaikan (amal saleh) yg dilakukan seseorang jika melakukannya untuk mendapat pahala (surga)?

tidak, walaupun itu tidak dilarang, karena Allah memang menjanjikannya :

QS. 9:72. Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga 'Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar.

walaupun berbuat kebaikan karena mengharapkan ridha Allah masihlah tetap lebih direkomendasikan!

apakah motivasi utama anda berbuat kebaikan untuk mengejar pahala...?

EbisuSensei wrote:

alex77 wrote:
apakah allah tidak dapat mampu memberikan jaminan sehingga ia harus mengatakan "semoga..."?

Maksud anda janji?
Sudah saya bilang masalah jaminan ada sendiri.

Kita bahas yang masalah janji dulu.

ya udah... terserah anda mau jelaskan yang mana dulu....

alex77 wrote:apakah itu pengertian anda tentang menyekutukan allah...?

Tidak menyakiti/menyebut/karna riya... apakah itu yang dimaksud menyekutukan Allah..?

iya, jadi kalau berbuat baiknya demi mengharap penghargaan manusia, maka itu kan sama saja seperti meNuhankan manusia!

alex77 wrote:sebelum lebih jauh saya ingin bertanya dulu..
apakah hadits ditafsir dengan ayat Alquran...?

sebisa mungkin, karena di Islam hanya Al-Quran yang terjamin keasliannya!

alex77 wrote:apa kaitan ayat yang anda berikan dngan hadits tersebut..?
apakah ayat yang anda berikan ingin mengatakan dengan iman sebesar zarrah maka ia akan mendapat keselamatan/masuk surga sekalipun ia berbuat zina dan mencuri...?

"Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah" --> jadi jika manusia berdosa sezarrah, maka Allah tidak akan menghukum ybs dengan hukuman 2 zarrah --> jadi walaupun ybs tsb pada akhirnya masuk surga karena imannya, akan tetapi tetaplah tidak akan masuk surga sebelum Allah mengganjar dosa2 ybs!  

alex77 wrote:masuk surga setelah dosa di cuci di neraka..?
bagaimana proses pencuciannya..? dan berapa lama umat muslim akan berada dalam neraka...?
krn tidak ada manusia yang bebas dari dosa nya, apakah ini artinya umat muslim harus masuk neraka dulu..?

lamanya di neraka sesuai, dosa2 ybs setelah dipotong pahala, & tidaklah masuk neraka bagi manusia yang pahalanya lebih berat daripada dosanya :

QS. 101:6-8. Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.

alex77 wrote:kapan mereka menjawab kepada rasul dan kapan mereka menjawab kepada Allah..?

mereka hanya akan menjawab kepada Rasul mengenai apa yang mereka perbuat, dan Rasul selaku saksi ahli akan memberikan kesaksian kepada Allah hanya berdasarkan apa yang mereka perbuat bukan berdasarkan niat yang mendasari perbuatan mereka, tapi keputusan akhir hanya ada di tangan Allah selaku yang (Maha) Mengetahui apa yang mereka niatkan dibalik perbuatan mereka!

frontline defender wrote:
sebisa mungkin, karena di Islam hanya Al-Quran yang terjamin keasliannya!

berarti anda tidak mengakui hadist itu asli..?
atau adakah hadist yang anda akui asli..?

bukankah menggunakan hadits sebagai sumber ajaran merupakan suatu keharusan bagi umat islam. Setiap muslim tidak bisa hanya menggunakan  Alquran, tetapi ia juga harus percaya kepada hadits sebagai sumber kedua ajaran islam.

lantas hadits mana yang anda gunakan..?

"Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah" --> jadi jika manusia berdosa sezarrah, maka Allah tidak akan menghukum ybs dengan hukuman 2 zarrah --> jadi walaupun ybs tsb pada akhirnya masuk surga karena imannya, akan tetapi tetaplah tidak akan masuk surga sebelum Allah mengganjar dosa2 ybs! ] 

lamanya di neraka sesuai, dosa2 ybs setelah dipotong pahala, & tidaklah masuk neraka bagi manusia yang pahalanya lebih berat daripada dosanya :

QS. 101:6-8. Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.

bagaimana anda bisa memastikan bahwa timbangan kebaikan anda lebih berat, sehingga anda tidak masuk neraka..?
apa ukuran yang anda gunakan..?

jika kebaikan anda 51% dan kejahatan anda 49%, apakah anda masuk surga..?

mereka hanya akan menjawab kepada Rasul mengenai apa yang mereka perbuat, dan Rasul selaku saksi ahli akan memberikan kesaksian kepada Allah hanya berdasarkan apa yang mereka perbuat bukan berdasarkan niat yang mendasari perbuatan mereka, tapi keputusan akhir hanya ada di tangan Allah selaku yang (Maha) Mengetahui apa yang mereka niatkan dibalik perbuatan mereka!

apakah maksud anda proses ini terjadi di akhirat pada saat penghakiman..?
apakah rasul anda tau saat ini apa yang anda perbuat..?

alex77 wrote:
ya udah... terserah anda mau jelaskan yang mana dulu....

Misalkan ada orang yang sesat.
.............Berikutnya dia bertobat atas kesesatannya.
.............Berikutnya dia kembali sesat, sampai ajalnya.

Tentu contoh ini adalah contoh orang yang merugi, karena pertobatan yang dia lakukan menjadi sia-sia.
Maka dari itu, ayat tersebut tertulis kata 'semoga', sebagai penekanan agar setiap manusia bersungguh-sungguh dalam pertobatannya.

Jelas ya?

alex77 wrote:berarti anda tidak mengakui hadist itu asli..?
atau adakah hadist yang anda akui asli..?

hadits tsb saya akui asli, karena ternyata selaras dengan ayat tsb, yaitu pada kalimat "jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar." ("kebajikan sebesar zarrah" --> iman kepada Allah, "Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar" --> dimasukkan di surga)!

alex77 wrote:bukankah menggunakan hadits sebagai sumber ajaran merupakan suatu keharusan bagi umat islam. Setiap muslim tidak bisa hanya menggunakan Al-Quran, tetapi ia juga harus percaya kepada hadits sebagai sumber kedua ajaran islam.

lantas hadits mana yang anda gunakan..?

hanya hadits yang tidak bertentangan atau bahkan selaras dengan Al-Quran!

alex77 wrote:bagaimana anda bisa memastikan bahwa timbangan kebaikan anda lebih berat, sehingga anda tidak masuk neraka..?
apa ukuran yang anda gunakan..?

tidak bisa memastikan, karena itulah cari pahala/berbuat baik sebanyak2nya!

alex77 wrote:jika kebaikan anda 51% dan kejahatan anda 49%, apakah anda masuk surga..?

berdasarkan QS. 101:6-8, masuk!

alex77 wrote:apakah maksud anda proses ini terjadi di akhirat pada saat penghakiman..?
apakah rasul anda tau saat ini apa yang anda perbuat..?

Rasulullah akan mengetahuinya pada waktu itu, dari :

QS. 36:65. Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.

Jadi keselamatan menurut ajaran Islam itu:
a) HANYA iman kepada Allah SAJA
ataukah
b) iman kepada Allah + perbuatan baik (amal sholeh)

aliumar wrote:Jadi keselamatan menurut ajaran Islam itu:
a) HANYA iman kepada Allah SAJA
                   ataukah
b) iman kepada Allah + perbuatan baik (amal sholeh)

Begini,

Beribadah kepada Tuhan, jauh lebih luas maknanya daripada sekedar beriman dan berbuat baik.

Untuk sementara hanya ini yang bisa saya sampaikan.

frontline defender wrote:
hadits tsb saya akui asli, karena ternyata selaras dengan ayat tsb, yaitu pada kalimat "jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar." ("kebajikan sebesar zarrah" --> iman kepada Allah, "Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar" --> dimasukkan di surga)!

Baiklah berarti anda mengakui orang yang berzina dan mencuri itu masuk sorga....

frontline defender wrote:hanya hadits yang tidak bertentangan atau bahkan selaras dengan Al-Quran!

hadits mana saja yang menurut anda tidak bertentangan..?

frontline defender wrote:
tidak bisa memastikan, karena itulah cari pahala/berbuat baik sebanyak2nya!

kalau anda tidak bisa memastikan, berarti anda juga tidak tau/tidak bisa memastikan apakah amal anda telah cukup untuk membawa anda masuk kesurga...? berarti tidak ada kepastian bagi anda masuk surga atau tidak...

alex77 wrote:jika kebaikan anda 51% dan kejahatan anda 49%, apakah anda masuk surga..?

frontline defender wrote: berdasarkan QS. 101:6-8, masuk!

menurut anda apa itu arti Kudus dan Suci..?
Allah itu maha Kudus dan Maha Suci gak..?
Kalau Allah maha Kudus dan Maha suci, apakah Ia akan mengizinkan orang yang berdosa (sekecil apapun dosanya) masuk ke dalam ke KudusanNya..
anda mngkn pernah mendengar Pribahasa " Gara-gara nila setitik, rusak susu sebelanga."..

Sebanyak apapun perbuatan baik manusia, akan rusak oleh kejahatan sekecil apapun yang di lakukannya... dalam artian kebaikannya telah tercemar oleh dosa nya...

akankah Allah yang Maha Kudus, mengizinkan orang yang tercemar masuk kedalam Surga..?

frontline defender wrote:Rasulullah akan mengetahuinya pada waktu itu, dari :

QS. 36:65. Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.

Mohon di jawab dengan jelas...
maksud "Pada hari ini...." apakah pada hari penghakiman atau kapan..?
sehingga Muhammad dapat mengetahuinya...

alex77 wrote:apakah motivasi utama anda berbuat kebaikan untuk mengejar pahala...?

karena manusia memang diciptakan dengan panggilan untuk mengabdi kepada Tuhan :

QS. 7:172. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",

QS. 51:56. Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.

& yang dimaksud mengabdi kepada Tuhan tsb meliputi berbuat baik :

QS. 4:36. Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,

QS. 28:77. Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.