Bagaimana Konsep keselamatan menurut Alquran

First topic message reminder :

Bagaimana kah konsep keselamatan menurut alquran..?
Apakah cukup dengan Pahala saja..?

Kalau cukup dengan pahala, bagaimana kah kalian mengetahui pahala kalian sudah cukup atau belum..?

alex77 wrote:Baiklah berarti anda mengakui orang yang berzina dan mencuri itu masuk sorga....

jika masih punya keimanan kepada Allah, tapi itu setelah dosa mencuri & berzina nya dicuci/dibersihkan di neraka!

alex77 wrote:kalau anda tidak bisa memastikan, berarti anda juga tidak tau/tidak bisa memastikan apakah amal anda telah cukup untuk membawa anda masuk kesurga...? berarti tidak ada kepastian bagi anda masuk surga atau tidak...

tidak langsung masuk, bukan berarti pada akhirnya tidak akan masuk!

alex77 wrote:menurut anda apa itu arti Kudus dan Suci..?
Allah itu maha Kudus dan Maha Suci gak..?
Kalau Allah maha Kudus dan Maha suci, apakah Ia akan mengizinkan orang yang berdosa (sekecil apapun dosanya) masuk ke dalam ke KudusanNya..
anda mngkn pernah mendengar Pribahasa " Gara-gara nila setitik, rusak susu sebelanga."..

Sebanyak apapun perbuatan baik manusia, akan rusak oleh kejahatan sekecil apapun yang di lakukannya... dalam artian kebaikannya telah tercemar oleh dosa nya...

akankah Allah yang Maha Kudus, mengizinkan orang yang tercemar masuk kedalam Surga..?

tercemar gimana? orang dosanya sudah terlunasi dengan amal/pahalanya!

alex77 wrote:Mohon di jawab dengan jelas...
maksud "Pada hari ini...." apakah pada hari penghakiman atau kapan..?
sehingga Muhammad dapat mengetahuinya...

hari kiamat/penghakiman, silahkan baca di ayat2 sebelumnya!

frontline defender wrote:jika masih punya keimanan kepada Allah, tapi itu setelah dosa mencuri & berzina nya dicuci/dibersihkan di neraka!
tidak langsung masuk, bukan berarti pada akhirnya tidak akan masuk!

jadi, Apakah:
a) semua mukmin pada akhirnya masuk surga (walaupun ada yg harus ke neraka dulu),

ataukah

b) hanya sebagian mukmin yg pada akhirnya masuk surga, yaitu hanya mukmin yg memiliki timbangan amalnya lebih besar daripada dosanya lah yg pada akhirnya masuk surga

option mana yg sesuai dgn konsep keselamatan dalam Islam?

yang a!

frontline defender wrote:
jika masih punya keimanan kepada Allah, tapi itu setelah dosa mencuri & berzina nya dicuci/dibersihkan di neraka!

Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali siapa saja yang bertaubat. (QS. al-Furqan: 68-70)

orang yang berbuat zina akan kekal dalam neraka..

frontline defender wrote: tidak langsung masuk, bukan berarti pada akhirnya tidak akan masuk!

saya bukan bilang pada akhirnya tidak akan masuk..
saya hanya bilang bahwa Tidak ada kepastian

silahkan anda simak kembali kalimat saya..

kalau anda tidak bisa memastikan, berarti anda juga tidak tau/tidak bisa memastikan apakah amal anda telah cukup untuk membawa anda masuk kesurga...? berarti tidak ada kepastian bagi anda masuk surga atau tidak...

inilah kepastiannya bagi umat muslim..
QS. 19:71. Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.

frontline defender wrote:
tercemar gimana? orang dosanya sudah terlunasi dengan amal/pahalanya!

menurut anda Kudus itu apa..?
sekecil apa pun dosa tetaplah dosa...
anda mengerti pribahasa "gara-gara nila setitik, rusak susu sebelangan..?

frontline defender wrote: hari kiamat/penghakiman, silahkan baca di ayat2 sebelumnya!

apakah menurut anda muhammad terlibat dalam proses penghakiman..?
muhammad saja tidak tau apa yang akan terjadi dengannya..

QS. 46:9 Katakanlah: "Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan".

Yang perlu di ingat orang Islam selain yang tertulis dalam QS 19:71, Alloh SWT tidak memperdulikan amal perbuatan seseorang;

Surah Ali Imran:129

Kepunyaan Allah apa yang di langit dan yang ada di bumi. Dia memberikan ampun kepada siapa yang Dia kehendaki; Dia menyiksa siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Jadi harap di ingat orang Islam menyembah sosok yang SUKA-SUKA.

oglikom wrote:Yang perlu di ingat orang Islam selain yang tertulis dalam QS 19:71, Alloh SWT tidak memperdulikan amal perbuatan seseorang;

Surah Ali Imran:129

Kepunyaan Allah apa yang di langit dan yang ada di bumi. Dia memberikan ampun kepada siapa yang Dia kehendaki; Dia menyiksa siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Jadi harap di ingat orang Islam menyembah sosok yang SUKA-SUKA.

Kehendak Tuhan, untuk memasukkan manusia yang beriman dan bertaqwa ke dalam surga, dinyatakan/tidak?
Kehendak Tuhan, untuk memasukkan manusia yang berdosa ke dalam neraka, dinyatakan/tidak?

EbisuSensei wrote:
Kehendak Tuhan, untuk memasukkan manusia yang beriman dan bertaqwa ke dalam surga, dinyatakan/tidak?
Kehendak Tuhan, untuk memasukkan manusia yang berdosa ke dalam neraka, dinyatakan/tidak?

Sayang sekali jawabannya bukan IYA/TIDAK tetapi, SUKA-SUKA.....kachian.

oglikom wrote:
Sayang sekali jawabannya bukan IYA/TIDAK tetapi, SUKA-SUKA.....kachian.

Maksud saya, Tuhan Maha Menepati Janji dan Tuhan Maha Adil ............
Tuhan Maha Pengasih lagi Maha Penyayang ...............
Sementara, hanya ini yg bisa saya sampaikan ...............

EbisuSensei wrote:

oglikom wrote:
Sayang sekali jawabannya bukan IYA/TIDAK tetapi, SUKA-SUKA.....kachian.

Maksud saya, Tuhan Maha Menepati Janji dan Tuhan Maha Adil.
Hanya ini yg bisa saya sampaikan saat ini ...............

Mau bagaimanapun tetap SUKA-SUKA tidak ada JAMINAN bagi orang Islam.

frontline defender wrote:

aliumar wrote:jadi, Apakah:
a) semua mukmin pada akhirnya masuk surga (walaupun ada yg harus ke neraka dulu),

ataukah

b) hanya sebagian mukmin yg pada akhirnya masuk surga, yaitu hanya mukmin yg memiliki timbangan amalnya lebih besar daripada dosanya lah yg pada akhirnya masuk surga

option mana yg sesuai dgn konsep keselamatan dalam Islam?

yang a!

yakin?
tapi koq menurut Al-Mu`minuun:103 ga begitu?

QS Al-Mu`minuun:103
Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam.

aliumar wrote:
yakin?
tapi koq menurut Al-Mu`minuun:103 ga begitu?

QS Al-Mu`minuun:103
Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam.

Anda membacanya gimana yaa ............... ??

Disitu sudah jelas tertulis bahwa timbangannya yang menjadi ringan.

Kalau tidak ada dosa atau pahala yang ditimbang, maka timbangannya jelas jadi ringan kan?

Kalau untuk orang kafir, maka dosa dan pahalanya sudah tidak dihitung lagi, tapi langsung masuk jahanam dan kekal di dalamnya.

yang ringan timbangan di al mukminun 103 dijelaskan batasannyah pada ayat selanjutnyah..

apa siy yg ditimbang kalau bukan perihal amal dan dosa?

nah kalau seorang mukmin, timbangan dosa nya lebih berat dari timbangan amalnya, nasib akhirnya
a) kekal di neraka
ataukah
b) kekal di surga?

jawab to the point, a atau b?

tambahan:
org beriman yg banyak melakukan amal shaleh, tapi kemudian melakukan sebuah dosa yakni dosa riba, bagaimanakah nasib akhirnya:
a) kekal di neraka
ataukah
b) kekal di surga

aliumar wrote:apa siy yg ditimbang kalau bukan perihal amal dan dosa?

nah kalau seorang mukmin, timbangan dosa nya lebih berat dari timbangan amalnya, nasib akhirnya
a) kekal di neraka
ataukah
b) kekal di surga?

jawab to the point, a atau b?

Kalau masalah kekal, maka yang b!

Dan baca ayat-ayat selanjutnya, yang menerangkan penyebab manusia kekal di neraka!

ebisusensei wrote:

aliumar wrote:apa siy yg ditimbang kalau bukan perihal amal dan dosa?

nah kalau seorang mukmin, timbangan dosa nya lebih berat dari timbangan amalnya, nasib akhirnya
a) kekal di neraka
ataukah
b) kekal di surga?

jawab to the point, a atau b?

Kalau masalah kekal, maka yang b!

Yakin?
koq tidak sesuai dgn ayat2 quran?
hati2 lho kamu tergolong kelompok yg mengingkari ayat2 Allah.
Baca niy:
Q.S. Al Infithaar [82]: 14-16 Dan sesungguhnya orang-orang yang banyak berbuat jahat (al-fujjar atau durhaka) benar-benar berada dalam neraka. (15). Mereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan. (16). Dan mereka sekali-kali tidak dapat keluar dari neraka itu. (Q.S. Al Infithaar [82]: 14-16)

“Dan barang siapa yang ringan timbangan (kebaikannya), maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahanam.” (Q.S. Al-Mukminuun [23] : 103)

note tambahan: Ayat Al-Mukminuun : 103 tersebut Bukan utk orang kafir seperti yang tercantum dalam catatan kaki terjemahan Alquran terbitan Departemen Agama RI. Sebab, Allah tidak akan mengadakan penilaian atau penimbangan bagi orang kafir.
Mereka itu orang-orang yang telah kafir terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kafir terhadap) perjumpaan dengan Dia. Maka hapuslah amalan-amalan mereka dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi(amalan)mereka pada hari kiamat.”
(Q.S.Al-Kahfi [18]: 105)

Orang Kafir itu Langsung masuk neraka tanpa di hisab, jadi peringatan di ayat Al-Mukminuun : 103 tsb bukan dimaksudkan kpd org kafir.

EbisuSensei wrote:

aliumar wrote:
yakin?
tapi koq menurut Al-Mu`minuun:103 ga begitu?

QS Al-Mu`minuun:103
Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam.

Anda membacanya gimana yaa ............... ??

Disitu sudah jelas tertulis bahwa timbangannya yang menjadi ringan.

Kalau tidak ada dosa atau pahala yang ditimbang, maka timbangannya jelas jadi ringan kan?

Kalau untuk orang kafir, maka dosa dan pahalanya sudah tidak dihitung lagi, tapi langsung masuk jahanam dan kekal di dalamnya.

apakah anda bisa membedakan makna kalimat:
1. Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, ......
2. timbangannya yang menjadi ringan...

"Ringan timbangan nya" dan "timbangan nya yang menjadi ringan" itu adalah dua kalimat yang memiliki arti yang berbeda...

sementara yang tertulis di Alquran adalah Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, ......


saya coba memperhatikan ayat sebelumnya:
102. Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan)nya [1025], maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan. [1025]. Maksudnya: orang-orang mu'min yang beramal saleh.
103. Dan barangsiapa yang ringan timbangannya [1026], maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam. [1026]. Maksudnya: orang-orang kafir, karena kepercayaan dan amal mereka tidak dihargai oleh Allah di hari kiamat itu.


dari kedua ayat tersebut saya coba ilustrasikan:

saya asumsikan ke dua ayat (102, 103) menggambarkan ada 2 orang manusia yang berbeda, mu'min dan kafir,
102. si mu'min, jika berat timbangan nya, maka si mu'min mendapat ke beruntungan
103 si kafir, Jika ringan timbangan nya,  maka kafir adalah orang yang merugi dan kekal di neraka jahanam..

bagaimana Alquran bisa bersifat tidak adil seperti itu..?
lantas apakah hukumannya buat si mu'min jika ringan timbangannya...?
kenapa pada ayat 103 justru menilai orang yang berbeda...?

kenapa tidak hanya si mu'min yang menjadi 'bahan' penilaian:
102. si mu'min, jika berat timbangan nya, maka si mu'min mendapat ke beruntungan
103 si mu'min, Jika ringan timbangan nya,  maka si mu'min adalah orang yang merugi dan kekal di neraka jahanam..

kesimpulan:
1. Penafsir ayat mencoba mengaburkan makna ayat yang sebenarnya. krn orang kafir sudah jelas masuk neraka.
dalam QS. 18:105. Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia [896], maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.

2. ayat tersebut hanya di tujukan buat mu'min, maka yang lebih berat dosa nya akan kekal di neraka jahaman..

jadi konsep penyucian dosa yang di sampaikan oleh saudara frontline defender, adalah tidak benar.. krn orang yang timbangan nya ringan kekal di neraka jahanam.

frontline defender wrote:maka masuk surga nya setelah dosa zina & mencuri nya dicuci dulu di neraka!

3. Konsep keselamatan dalam islam lebih menekankan pada Amal saleh, sehingga tidak ada kepastian apakah akan masuk surga atau tidak.
   bagaimana anda mengetahui bahwa amal anda sudah cukup untuk anda ke surga..? adakah rekan2 muslim disini yang dapat memastikan bahwa timbangannya lebih berat kebaikan drpd kejahatan..?

oglikom wrote:Yang perlu di ingat orang Islam selain yang tertulis dalam QS 19:71, Alloh SWT tidak memperdulikan amal perbuatan seseorang;

Surah Ali Imran:129

Kepunyaan Allah apa yang di langit dan yang ada di bumi. Dia memberikan ampun kepada siapa yang Dia kehendaki; Dia menyiksa siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Jadi harap di ingat orang Islam menyembah sosok yang SUKA-SUKA.

Supaya jelas kita harus mengetahui Hadith ini:

Hadith Sahih Bukhari No.5241

Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aibdri Az Zukri dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu 'Ubaid bekas budak Abdurrahman bin Auf bahwa Abu Huraira berkata; saya mendengar Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasalam bersabda, "Tidak ada seorangpun yang masuk surga karena amalannya". Para sahabat bertanya;"Begitu juga dengan engkau wahai Rasulullah?"
Beliau bersabda:"Tidak juga dengan diriku, kecuali bila Allah melimpahkan KARUNIA dan RAHMAT-NYA padaku, oleh karena itu berlaku luruslah dan bertaqarublah janganlah salah seorang dari kalian mengharapkan kematian, jika dia orang baik semoga saja bisa menambah amal kebaikannya, dan jika dia orang yang buruk (akhlaknya) semoga bisa menjadikannya dia bertaubat."

Jadi walaupun banyak beramal shaleh dan berat timbangannya tetap SUKA-SUKA Alloh SWT.

aliumar wrote:Yakin?
koq tidak sesuai dgn ayat2 quran?
hati2 lho kamu tergolong kelompok yg mengingkari ayat2 Allah.
Baca niy:
Q.S. Al Infithaar [82]: 14-16 Dan sesungguhnya orang-orang yang banyak berbuat jahat (al-fujjar atau durhaka) benar-benar berada dalam neraka. (15). Mereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan. (16). Dan mereka sekali-kali tidak dapat keluar dari neraka itu. (Q.S. Al Infithaar [82]: 14-16)

maksudnya orangnya yang nggak bisa keluar dari neraka semaunya sendiri!

aliumar wrote:“Dan barang siapa yang ringan timbangan (kebaikannya), maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahanam.” (Q.S. Al-Mukminuun [23] : 103)

note tambahan: Ayat Al-Mukminuun : 103 tersebut Bukan utk orang kafir seperti yang tercantum dalam catatan kaki terjemahan Alquran terbitan Departemen Agama RI. Sebab, Allah tidak akan mengadakan penilaian atau penimbangan bagi orang kafir.
Mereka itu orang-orang yang telah kafir terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kafir terhadap) perjumpaan dengan Dia. Maka hapuslah amalan-amalan mereka dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi(amalan)mereka pada hari kiamat.”
(Q.S.Al-Kahfi [18]: 105)

Orang Kafir itu Langsung masuk neraka tanpa di hisab, jadi peringatan di ayat Al-Mukminuun : 103 tsb bukan dimaksudkan kpd org kafir.

lihatlah ayat2 berikutnya :

QS. 23:105. Bukankah ayat-ayat-Ku telah dibacakan kepadamu sekalian, tetapi kamu selalu mendustakannya?

QS. 23:109. Sesungguhnya, ada segolongan dari hamba-hamba-Ku berdoa (di dunia): "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling Baik.

QS. 23:110. Lalu kamu menjadikan mereka buah ejekan, sehingga (kesibukan) kamu mengejek mereka, menjadikan kamu lupa mengingat Aku, dan adalah kamu selalu mentertawakan mereka,

QS. 23:115. Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?

QS. 23:117. Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalilpun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung.

lalai mengerjakan kebenaran adalah satu hal, tapi mendustakan/mengingkari kebenaran/Allah adalah hal yang berbeda, atau dengan kata lain, lalai beramal sholeh itu wajar, tapi menganggap beramal sholeh tidaklah perlu dilakukan itu sudahlah keterlaluan!

maksudnya orangnya yang nggak bisa keluar dari neraka semaunya sendiri!

"Dan mereka sekali-kali tidak dapat keluar dari neraka itu."
kalau suatu saat mereka akan dikeluarkan=mereka dapat keluar dari neraka=bertentangan dgn quran yg menyatakan sekali-kali TIDAK DAPAT keluar dari neraka.

yg diwarna biru VS yg diwarna merah.

bhs asli nya digunakan kata:bighāibīna=absent.

jadi mereka sekali2 tidak akan absent di neraka=tidak akan pernah mereka tidak ada di neraka=mereka selalu ada di neraka=kekal di neraka.

jadi ga ada hubungan nya dgn kabur (escape) dari neraka.

Ayat itu berbicara ttg ketidakpernahan absen "si mereka" di neraka=mereka senantiasa ada di neraka (tidak pernah absent di neraka)=meraka kekal di neraka.

lalai mengerjakan kebenaran adalah satu hal, tapi mendustakan/mengingkari kebenaran/Allah adalah hal yang berbeda, atau dengan kata lain, lalai beramal sholeh itu wajar, tapi menganggap beramal sholeh tidaklah perlu dilakukan itu sudahlah keterlaluan!

ngikutin ilmu asal kait mengkaitkan kamu:
lalai beramal sholeh=timbangan amal <(lebih  kecil/lebih ringan) dosa= kekal di neraka

saya coba memperhatikan ayat sebelumnya:
102. Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan)nya [1025], maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan. [1025]. Maksudnya: orang-orang mu'min yang beramal saleh.
103. Dan barangsiapa yang ringan timbangannya [1026], maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam. [1026]. Maksudnya: orang-orang kafir, karena kepercayaan dan amal mereka tidak dihargai oleh Allah di hari kiamat itu.

jelas sekali kalau konteks kedua ayat tsb sama dan masih saling berkaitan.
kesimpulan:
1. Penafsir ayat mencoba mengaburkan makna ayat yang sebenarnya. krn orang kafir sudah jelas masuk neraka.
dalam QS. 18:105. Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia [896], maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.

2. ayat tersebut hanya di tujukan buat mu'min, maka yang lebih berat dosa nya akan kekal di neraka jahaman..

aliumar wrote:

maksudnya orangnya yang nggak bisa keluar dari neraka semaunya sendiri!

"Dan mereka sekali-kali tidak dapat keluar dari neraka itu."
kalau suatu saat mereka akan dikeluarkan=mereka dapat keluar dari neraka=bertentangan dgn quran yg menyatakan sekali-kali TIDAK DAPAT keluar dari neraka.

yg diwarna biru VS yg diwarna merah.

bhs asli nya digunakan kata:bighāibīna=absent.

jadi mereka sekali2 tidak akan absent di neraka=tidak akan pernah mereka tidak ada di neraka=mereka selalu ada di neraka=kekal di neraka.

jadi ga ada hubungan nya dgn kabur (escape) dari neraka.

Ayat itu berbicara ttg ketidakpernahan absen "si mereka" di neraka=mereka senantiasa ada di neraka (tidak pernah absent di neraka)=meraka kekal di neraka.

http://corpus.quran.com/qurandictionary.jsp?q=gyb#%2882:16:4%29

absen disitu adalah dalam pengertian bersembunyi/ngghaib/nggelap/mbolos, jadi memang maksudnya menghindar/kabur dari neraka!

lagipula lihatlah ayat sebelumnya, "Mereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan", jadi konteksnya disitu adalah mereka tidak akan dapat menghindar dari pembalasan!

absen disitu adalah dalam pengertian bersembunyi...jadi memang maksudnya menghindar/kabur dari neraka!

ngarang...tipikal muslim kepepet: mengarang indah...

absent=tidak hadir, tidak berada (not present, not exist).

alex77 wrote:
saya coba memperhatikan ayat sebelumnya:
102. Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan)nya [1025], maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan. [1025]. Maksudnya: orang-orang mu'min yang beramal saleh.
103. Dan barangsiapa yang ringan timbangannya [1026], maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam. [1026]. Maksudnya: orang-orang kafir, karena kepercayaan dan amal mereka tidak dihargai oleh Allah di hari kiamat itu.

Bukankah menjadi lebih jelas, bahwa memang orang mukmin setelah dihukum, maka dosanya menjadi hilang.
Dan setelah dihukum, maka timbangannya dilihat lagi, apabila masih ada pahala maka masuk surga, apabila sama sekali tidak ada maka masuk neraka dan kekal di dalamnya.

Dan seburuk-buruknya kejahatan adalah salah satunya mendustakan ayat-ayat Tuhan.