Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
Halaman 1 dari 6 • Share
Halaman 1 dari 6 • 1, 2, 3, 4, 5, 6
Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
MUI: Segera Cari Obat Pengganti Yang Mengandung Enzim Babi
JAKARTA (voa-islam.com) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendesak ahli obat (farmakolog) untuk segera menemukan zat lain sebagai pengganti beberapa enzim seperti enzim babi yang digunakan dalam pembuatan beberapa jenis vaksin seperti pada vaksin polio dan meningitis agar tidak meresahkan kaum muslim.
"Segera temukan obat pengganti dari obat yang mengandung enzim tersebut (enzim babi), agar kita dan konsumen tidak terpaku pada keharaman obat," ujar Ketua MUI, Amidhan, kepada Antara di Jakarta, Kamis.
Sebelumnya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengatakan penggunaan enzim babi pada obat tertentu ini dilakukan karena belum ada penggantinya.
"Hanya segelintir obat yang bermasalah (mengandung enzim babi) seperti beberapa obat pengencer darah dan beberapa jenis vaksin hal ini karena hingga saat ini belum ditemukan pengganti enzim tersebut," ujar Ketua Bidang Kajian Obat dan Farmakoterapi IDI, Masfar Salim, di Kantor IDI, Jakarta Pusat, Kamis.
Menanggapi hal ini, Amidhan mengatakan pada saat terdesak boleh mengonsumsi obat yang mengandung enzim tersebut, namun harus dikaji terlebih dahulu, sehingga masyarakat diimbau untuk mengutamakan obat yang halal.
"Tidak boleh mengutamakan obat yang tidak halal untuk dikonsumsi," kata Amidhan.
IDI juga mengatakan para dokter berusaha memberikan informasi pada pasien terkait adanya kandungan enzim yang tidak halal dalam obat sehingga pasien dapat mengambil keputusannya sendiri, meski begitu tidak semua dokter mengetahui secara pasti semua kandungan pada obat.
"Kami menginformasikan dan memberikan pilihan pada pasien tapi tidak setiap dokter mengetahui secara pasti semua kandungan dalam obat yang akan diberikan, karena kami hanya meresepkan bukan pembuat obat," ungkap Masfar Salim.
Minimnya informasi halal yang tertera pada obat menyulitkan pihak dokter maupun konsumen dalam mengonsumsi sebuah obat. Hal ini pun diutarakan Masfar Salim yang merasa membutuhkan informasi tersebut.
"Informasi obat itu lengkap cuma tidak ada halal atau haramnya, saya juga berharap kedepannya ada buku panduan yang menginfokan halal atau tidaknya suatu obat untuk para dokter," kata Masfar Salim.
Masfar Salim juga menambahkan dengan adanya buku panduan para dokter dapat dengan pasti memberikan obat yang pasti pada pasien sesuai syariat agama Islam.
Kontroversi Vaksin Babi Untuk Jamaah Haji
Belum juga selesai kontroversi hingga kini pada produk farmasi yang disinyalir mengandung babi, padahal sempat mencuat 2010 silam pada temuan Lembaga Pengkajian Pangan dan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Sumatera Selatan (Sumsel) bahwa Vaksin Meningitis mengandung babi yang diwajibkan oleh pemerintah Arab Saudi untuk disuntikkan kepada para calon haji.
Namun Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyepakati jamaah haji diperbolehkan menggunakan vaksin meningitis dengan alasan kedaruratan sampai ada penemuan vaksin yang bebas enzim babi. Jika memang demikian farmakolog segera menemukan obat penggantinya.
MUI juga telah bersidang pada 6 Juni 2009 yang akhirnya mengeluarkan fatwa haram terhadap vaksin meningitis karena setelah diteliti, diketahui bahwa vaksin itu terbukti mengandung enzim babi. MUI sendiri telah beberapa kali melakukan pertemuan dengan Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Abdurrahman Muhammad Amin Al Ayat juga langsung bertemu mufti dan pemerintah Arab Saudi untuk mempertanyakan kewajiban penggunaan vaksin meningitis bagi calon jamaah haji dan umrah.
"Ada unsur babi (porcine) yang dipergunakan untuk pembiakan bibit vaksin Meningtis tersebut" ungkap Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama 2010 silam
Anna Priangani dari LPPOM MUI menyatakan, bahan babi yang digunakan sebagai media dalam pembuatan vaksin meningitis adalah lemak babi (gliserol). Kandungan zat haram itu ditemukan dalam penelitian LPPOM MUI Sumsel bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang. Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Pusat, Husniah Rubiana Thamrin, juga membenarkan, dalam proses pembuatan vaksin meningitis bersentuhan dengan unsur babi–kendati sudah melalui proses ekstraksi.
Wacana vaksin meningitis haram pun mencuat.
“Tidak ada yang bebas enzim babinya untuk semua media yang digunakan untuk membiakan vaksin meningitis,” kata Ketua Dewan Eksekutif Yayasan YARSI Jurnalis Uddin dalam diskusi tentang vaksin meningitis di Universitas Yarsi, (4/8/2010).
Rencana membahas status vaksin meningitis gagal digelar. Sebuah sumber menyatakan ada upaya memepetkan persoalan itu dengan pelaksanaan ibadah haji, agar keharaman vaksin itu bisa dima'fukan (dibolehkan) karena faktor kedaruratan.
Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri), pimpinan Baluki Ahmad, mendesak MUI dan pemerintah segera membuat keputusan tentang status hukum enzim ini. Menurut dia, MUI harus membuat keputusan yang tepat. ”Jika penyakit Ini tidak endemik dan tidak menular di Indonesia walaupun hanya bentuk pencegahan, vaksin ini tidak terlalu penting atau tidak darurat. Kalau pada akhirnya darurat, saya tidak setuju, harus dicarikan jalan keluar dengan tetap mencari vaksin yang halal.” Baluki bertekad akan menyarankan jamaah umrah dan haji agar tidak perlu disuntik vaksin, jika MUI dan pemerintah menetapkan status darurat.
“Saya lebih baik menyarankan tidak usah disuntik jika statusnya darurat. Ini harus ada legitimasi hukum yang jelas. Umat jangan dikorbankan karena persoalan-persoalan tertentu,” katanya menegaskan
Akhirnya MUI menyatakan bahwa vaksin meningitis tetap haram, tapi membolehkannya dengan alasan darurat. Yang boleh menggunakan vaksin atas nama kedaruratan adalah yang baru pertama kali naik haji dan orang yang telah bernazar untuk umrah.
Astagfirullah, jadi jangan heran sepulang haji atau umroh banyak jamaah yang menjadi lemah iman lantaran kemasukan vaksin babi dalam tubuh. Wallahu'alam [rol/antara/muhammad/voa-islam.com]
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2013/12/13/28109/mui-segera-cari-obat-pengganti-yang-mengandung-enzim-babi/#sthash.Vdes1PZk.dpuf
JAKARTA (voa-islam.com) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendesak ahli obat (farmakolog) untuk segera menemukan zat lain sebagai pengganti beberapa enzim seperti enzim babi yang digunakan dalam pembuatan beberapa jenis vaksin seperti pada vaksin polio dan meningitis agar tidak meresahkan kaum muslim.
"Segera temukan obat pengganti dari obat yang mengandung enzim tersebut (enzim babi), agar kita dan konsumen tidak terpaku pada keharaman obat," ujar Ketua MUI, Amidhan, kepada Antara di Jakarta, Kamis.
Sebelumnya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengatakan penggunaan enzim babi pada obat tertentu ini dilakukan karena belum ada penggantinya.
"Hanya segelintir obat yang bermasalah (mengandung enzim babi) seperti beberapa obat pengencer darah dan beberapa jenis vaksin hal ini karena hingga saat ini belum ditemukan pengganti enzim tersebut," ujar Ketua Bidang Kajian Obat dan Farmakoterapi IDI, Masfar Salim, di Kantor IDI, Jakarta Pusat, Kamis.
Menanggapi hal ini, Amidhan mengatakan pada saat terdesak boleh mengonsumsi obat yang mengandung enzim tersebut, namun harus dikaji terlebih dahulu, sehingga masyarakat diimbau untuk mengutamakan obat yang halal.
"Tidak boleh mengutamakan obat yang tidak halal untuk dikonsumsi," kata Amidhan.
IDI juga mengatakan para dokter berusaha memberikan informasi pada pasien terkait adanya kandungan enzim yang tidak halal dalam obat sehingga pasien dapat mengambil keputusannya sendiri, meski begitu tidak semua dokter mengetahui secara pasti semua kandungan pada obat.
"Kami menginformasikan dan memberikan pilihan pada pasien tapi tidak setiap dokter mengetahui secara pasti semua kandungan dalam obat yang akan diberikan, karena kami hanya meresepkan bukan pembuat obat," ungkap Masfar Salim.
Minimnya informasi halal yang tertera pada obat menyulitkan pihak dokter maupun konsumen dalam mengonsumsi sebuah obat. Hal ini pun diutarakan Masfar Salim yang merasa membutuhkan informasi tersebut.
"Informasi obat itu lengkap cuma tidak ada halal atau haramnya, saya juga berharap kedepannya ada buku panduan yang menginfokan halal atau tidaknya suatu obat untuk para dokter," kata Masfar Salim.
Masfar Salim juga menambahkan dengan adanya buku panduan para dokter dapat dengan pasti memberikan obat yang pasti pada pasien sesuai syariat agama Islam.
Kontroversi Vaksin Babi Untuk Jamaah Haji
Belum juga selesai kontroversi hingga kini pada produk farmasi yang disinyalir mengandung babi, padahal sempat mencuat 2010 silam pada temuan Lembaga Pengkajian Pangan dan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Sumatera Selatan (Sumsel) bahwa Vaksin Meningitis mengandung babi yang diwajibkan oleh pemerintah Arab Saudi untuk disuntikkan kepada para calon haji.
Namun Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyepakati jamaah haji diperbolehkan menggunakan vaksin meningitis dengan alasan kedaruratan sampai ada penemuan vaksin yang bebas enzim babi. Jika memang demikian farmakolog segera menemukan obat penggantinya.
MUI juga telah bersidang pada 6 Juni 2009 yang akhirnya mengeluarkan fatwa haram terhadap vaksin meningitis karena setelah diteliti, diketahui bahwa vaksin itu terbukti mengandung enzim babi. MUI sendiri telah beberapa kali melakukan pertemuan dengan Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Abdurrahman Muhammad Amin Al Ayat juga langsung bertemu mufti dan pemerintah Arab Saudi untuk mempertanyakan kewajiban penggunaan vaksin meningitis bagi calon jamaah haji dan umrah.
"Ada unsur babi (porcine) yang dipergunakan untuk pembiakan bibit vaksin Meningtis tersebut" ungkap Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama 2010 silam
Anna Priangani dari LPPOM MUI menyatakan, bahan babi yang digunakan sebagai media dalam pembuatan vaksin meningitis adalah lemak babi (gliserol). Kandungan zat haram itu ditemukan dalam penelitian LPPOM MUI Sumsel bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang. Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Pusat, Husniah Rubiana Thamrin, juga membenarkan, dalam proses pembuatan vaksin meningitis bersentuhan dengan unsur babi–kendati sudah melalui proses ekstraksi.
Wacana vaksin meningitis haram pun mencuat.
“Tidak ada yang bebas enzim babinya untuk semua media yang digunakan untuk membiakan vaksin meningitis,” kata Ketua Dewan Eksekutif Yayasan YARSI Jurnalis Uddin dalam diskusi tentang vaksin meningitis di Universitas Yarsi, (4/8/2010).
Rencana membahas status vaksin meningitis gagal digelar. Sebuah sumber menyatakan ada upaya memepetkan persoalan itu dengan pelaksanaan ibadah haji, agar keharaman vaksin itu bisa dima'fukan (dibolehkan) karena faktor kedaruratan.
Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri), pimpinan Baluki Ahmad, mendesak MUI dan pemerintah segera membuat keputusan tentang status hukum enzim ini. Menurut dia, MUI harus membuat keputusan yang tepat. ”Jika penyakit Ini tidak endemik dan tidak menular di Indonesia walaupun hanya bentuk pencegahan, vaksin ini tidak terlalu penting atau tidak darurat. Kalau pada akhirnya darurat, saya tidak setuju, harus dicarikan jalan keluar dengan tetap mencari vaksin yang halal.” Baluki bertekad akan menyarankan jamaah umrah dan haji agar tidak perlu disuntik vaksin, jika MUI dan pemerintah menetapkan status darurat.
“Saya lebih baik menyarankan tidak usah disuntik jika statusnya darurat. Ini harus ada legitimasi hukum yang jelas. Umat jangan dikorbankan karena persoalan-persoalan tertentu,” katanya menegaskan
Akhirnya MUI menyatakan bahwa vaksin meningitis tetap haram, tapi membolehkannya dengan alasan darurat. Yang boleh menggunakan vaksin atas nama kedaruratan adalah yang baru pertama kali naik haji dan orang yang telah bernazar untuk umrah.
Astagfirullah, jadi jangan heran sepulang haji atau umroh banyak jamaah yang menjadi lemah iman lantaran kemasukan vaksin babi dalam tubuh. Wallahu'alam [rol/antara/muhammad/voa-islam.com]
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2013/12/13/28109/mui-segera-cari-obat-pengganti-yang-mengandung-enzim-babi/#sthash.Vdes1PZk.dpuf
cain- LETNAN DUA
-
Posts : 1408
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Indonesia
Join date : 13.10.13
Reputation : 10
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
http://growupclinic.com/2013/12/10/semua-obat-dan-vaksin-mengandung-babi-menkes-tolak-sertifikasi-halal/
Semua Obat dan Vaksin Mengandung Babi, Menkes Tolak Sertifikasi Halal
Menteri Kesehatan RI kembali menyinggung perasaan umat Islam melalui penolakannya atas sertifikasi halal produk Farmasi pada Rancangan Undang-undang Jaminan Produk Halal (RUU JPH). Alasannya, hampir semua obat dan vaksin mengandung babi. “Kita menolak sertifikasi halal itu untuk vaksin dan obat-obatan,” Ujar Nafsiah di Jakarta, Selasa (3/12/2013). Menurut Menteri vaksin yang mengandung babi itu tidak akan bisa digunakan karena tidak memiliki sertifikasi halal. Dia mengakui, bahwa produk farmasi seperti obat dan vaksin memang mengandung barang haram sehingga tidak bisa disertifikasi halal. Sehingga Mboi menilai produk farmasi perlu dipisahkan dari makanan dan minuman dalam RUU JPH. “Contohnya, walaupun bahan vaksin tidak mengandung babi, tapi katlisatrnya itu mengandung unsur babi. Sehingga tidak bisa dinilai kehalalannya,” ujarnya. Ia mencontohkan, bagaimana jika seorang yang berhaji terkena influenza. Karena obatnya mengandung babi, kemudian orang tersebut tak bisa mengobati penyakit tersebut. “Itulah, kita berharap sebaiknya dipisahkan,” katanya. Membenarkan penolakannya tersebtu, Mboi berdalih, jika vaksin itu dibutuhkan secara mendesak maka tidak boleh digunakan pada tubuh manusia karena tidak mempunyai sertifikat halal
Semua Obat dan Vaksin Mengandung Babi, Menkes Tolak Sertifikasi Halal
Menteri Kesehatan RI kembali menyinggung perasaan umat Islam melalui penolakannya atas sertifikasi halal produk Farmasi pada Rancangan Undang-undang Jaminan Produk Halal (RUU JPH). Alasannya, hampir semua obat dan vaksin mengandung babi. “Kita menolak sertifikasi halal itu untuk vaksin dan obat-obatan,” Ujar Nafsiah di Jakarta, Selasa (3/12/2013). Menurut Menteri vaksin yang mengandung babi itu tidak akan bisa digunakan karena tidak memiliki sertifikasi halal. Dia mengakui, bahwa produk farmasi seperti obat dan vaksin memang mengandung barang haram sehingga tidak bisa disertifikasi halal. Sehingga Mboi menilai produk farmasi perlu dipisahkan dari makanan dan minuman dalam RUU JPH. “Contohnya, walaupun bahan vaksin tidak mengandung babi, tapi katlisatrnya itu mengandung unsur babi. Sehingga tidak bisa dinilai kehalalannya,” ujarnya. Ia mencontohkan, bagaimana jika seorang yang berhaji terkena influenza. Karena obatnya mengandung babi, kemudian orang tersebut tak bisa mengobati penyakit tersebut. “Itulah, kita berharap sebaiknya dipisahkan,” katanya. Membenarkan penolakannya tersebtu, Mboi berdalih, jika vaksin itu dibutuhkan secara mendesak maka tidak boleh digunakan pada tubuh manusia karena tidak mempunyai sertifikat halal
Terakhir diubah oleh cain tanggal Mon Dec 16, 2013 2:21 pm, total 1 kali diubah
cain- LETNAN DUA
-
Posts : 1408
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Indonesia
Join date : 13.10.13
Reputation : 10
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
Kenapa oh kenapa alloh kagak tau tuh Babi banyak manfaatnya sehingga mengharamkannya??
cain- LETNAN DUA
-
Posts : 1408
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Indonesia
Join date : 13.10.13
Reputation : 10
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
وَقَدْ فَصَّلَ لَكُم مَّا حَرَّمَ عَلَيْكُمْ إِلَّا مَا اضْطُرِرْتُمْ إِلَيْهِ
aajawas25- SERSAN MAYOR
-
Posts : 233
Kepercayaan : Islam
Location : mataram
Join date : 13.11.13
Reputation : 3
cain- LETNAN DUA
-
Posts : 1408
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Indonesia
Join date : 13.10.13
Reputation : 10
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
@Cain
Coba lihat dulu, apa sih...yg membuat itu BABI istimewa..
http://www.cidrap.umn.edu/news-perspective/2009/03/h5n1-virus-may-be-adapting-pigs-indonesia
Pigs are seen as a possible intermediate host that can help avian flu viruses adapt to humans, because the epithelial cells in pigs' trachea can be infected by both avian and human flu viruses, the article notes. If avian and human viruses infected a pig at the same time, they could mix or reassort, giving rise to a novel strain that might be able to spread in humans. The flu pandemics of 1957-58 and 1968-69 were caused by avian-human hybrid viruses, though it is not known if they arose in pigs.
@Cain
Kenapa oh kenapa alloh kagak tau tuh Babi banyak manfaatnya sehingga mengharamkannya??
Coba lihat dulu, apa sih...yg membuat itu BABI istimewa..
http://www.cidrap.umn.edu/news-perspective/2009/03/h5n1-virus-may-be-adapting-pigs-indonesia
Pigs are seen as a possible intermediate host that can help avian flu viruses adapt to humans, because the epithelial cells in pigs' trachea can be infected by both avian and human flu viruses, the article notes. If avian and human viruses infected a pig at the same time, they could mix or reassort, giving rise to a novel strain that might be able to spread in humans. The flu pandemics of 1957-58 and 1968-69 were caused by avian-human hybrid viruses, though it is not known if they arose in pigs.
musicman- LETNAN SATU
-
Posts : 2225
Kepercayaan : Islam
Join date : 07.10.11
Reputation : 124
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
keong aja bisa jadi vektor penyakit, sic
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
Gk dibaca sih..klik linknya..SEGOROWEDI wrote:
keong aja bisa jadi vektor penyakit, sic
itu..baca dulu semuanya
musicman- LETNAN SATU
-
Posts : 2225
Kepercayaan : Islam
Join date : 07.10.11
Reputation : 124
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
kemarin anak saya yang kuliah di kedokteran cerita..
temannya yang chinesse lagi makan siang di taman kampus
menikmati kiriman mamanya dari jakarta
lalu datang sekumpulan slimah-slimah berkerudung temannya
mereka bilang: waoow enak banget makanannya, sedap banget aromanya... bagiiii doooooooooooong!!
dijawab : jangan!
dibalas : iiiiiiiiiiihhh........ kok kamu pelit banget sih??
dijawab : ini babi!!
dibalas : oooooooooooooooo...... kok dikasih tau sih kalau itu babi.. kala gak dikasih tahu kita boleh kok makan.........
iiiiiiiiiiiiiiiiihhh kamu! lain kali jangan kasih tahu dulu lho ya... !! langsiung aja diberi ke kita... biar kita tidak dosa!
temannya yang chinesse lagi makan siang di taman kampus
menikmati kiriman mamanya dari jakarta
lalu datang sekumpulan slimah-slimah berkerudung temannya
mereka bilang: waoow enak banget makanannya, sedap banget aromanya... bagiiii doooooooooooong!!
dijawab : jangan!
dibalas : iiiiiiiiiiihhh........ kok kamu pelit banget sih??
dijawab : ini babi!!
dibalas : oooooooooooooooo...... kok dikasih tau sih kalau itu babi.. kala gak dikasih tahu kita boleh kok makan.........
iiiiiiiiiiiiiiiiihhh kamu! lain kali jangan kasih tahu dulu lho ya... !! langsiung aja diberi ke kita... biar kita tidak dosa!
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
musicman wrote:@Cain@Cain
Kenapa oh kenapa alloh kagak tau tuh Babi banyak manfaatnya sehingga mengharamkannya??
Coba lihat dulu, apa sih...yg membuat itu BABI istimewa..
http://www.cidrap.umn.edu/news-perspective/2009/03/h5n1-virus-may-be-adapting-pigs-indonesia
Pigs are seen as a possible intermediate host that can help avian flu viruses adapt to humans, because the epithelial cells in pigs' trachea can be infected by both avian and human flu viruses, the article notes. If avian and human viruses infected a pig at the same time, they could mix or reassort, giving rise to a novel strain that might be able to spread in humans. The flu pandemics of 1957-58 and 1968-69 were caused by avian-human hybrid viruses, though it is not known if they arose in pigs.
Trus, hal itu membantah / membatalkan FAKTA berita diatas??
cain- LETNAN DUA
-
Posts : 1408
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Indonesia
Join date : 13.10.13
Reputation : 10
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
@cain
lho aneh..blm apa2 kok sudah tertawa terbahak2..yah?
Bung cain, yg anda sebut "HAL ITU"..memangnya pada kalimat mana pada link saya diatas?
Maaf bung cain, saya hanya ingin memastikan kalau anda tidak sekedar guling2an tanpa paham uraian tentang Babi diatas.
Trus, hal itu membantah / membatalkan FAKTA berita diatas??
lho aneh..blm apa2 kok sudah tertawa terbahak2..yah?
Bung cain, yg anda sebut "HAL ITU"..memangnya pada kalimat mana pada link saya diatas?
Maaf bung cain, saya hanya ingin memastikan kalau anda tidak sekedar guling2an tanpa paham uraian tentang Babi diatas.
musicman- LETNAN SATU
-
Posts : 2225
Kepercayaan : Islam
Join date : 07.10.11
Reputation : 124
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
musicman wrote:@cainTrus, hal itu membantah / membatalkan FAKTA berita diatas??
lho aneh..blm apa2 kok sudah tertawa terbahak2..yah?
Bung cain, yg anda sebut "HAL ITU"..memangnya pada kalimat mana pada link saya diatas?
Maaf bung cain, saya hanya ingin memastikan kalau anda tidak sekedar guling2an tanpa paham uraian tentang Babi diatas.
Semua mahluk hidup bisa jadi "pembawa" penyakit termasuk babi, tetapi hal itu tidak membantah kenyataan/fakta BABI memiliki banyak manfaat untuk obat dan vaksin
cain- LETNAN DUA
-
Posts : 1408
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Indonesia
Join date : 13.10.13
Reputation : 10
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
Baca saja post 2, SEMUA OBAT DAN VAKSIN MENGANDUNG BABI
Lupa dengan VAKSIN MENINGITIS BUAT NAIK HAJI??
Lupa dengan VAKSIN MENINGITIS BUAT NAIK HAJI??
cain- LETNAN DUA
-
Posts : 1408
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Indonesia
Join date : 13.10.13
Reputation : 10
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
Waduh, cuma 2 kemungkinannya..emang Gk mau dibaca (takut Fakta kalau analisanya salah) atau emang gk ngerti itu link english artinya apa brngkl..
gini-gini....
Urusan babi itu hanya katalisator saja dlm proses vaksin menginitis, yaitu untuk memisahkan bakteri dengan proteinnya.
..lalu..
dilakukan pencucian secara berulang-ulang. Tapi semua mengandung Resiko memang, ini lah yg terjadi ketika gagal:
http://www.cbc.ca/news/health/japan-halts-pneumonia-shots-after-4-child-deaths-1.979557
Japan has temporarily stopped using vaccines from U.S. drugmaker Pfizer Inc. and Sanofi-Aventis SA of France while it investigates the deaths of four children who were inoculated, the health ministry said Monday.
The decision to halt the vaccines against pneumonia, some types of meningitis and other infections was made Saturday.
Tuh, bbrp anak bayi dijepang Wafat , dan langsung memberhentikan vaksin pneumonia / meningtis
omong2, saya pernah baca..sudah ada Vaksin yg lebih aman daripada vaksin yg melibatkan unsur babi. Nanti coba saya cari..ini Sudah maghrib..
Wajar kan yah, kalau Allah mengharamkan?
gini-gini....
Urusan babi itu hanya katalisator saja dlm proses vaksin menginitis, yaitu untuk memisahkan bakteri dengan proteinnya.
..lalu..
dilakukan pencucian secara berulang-ulang. Tapi semua mengandung Resiko memang, ini lah yg terjadi ketika gagal:
http://www.cbc.ca/news/health/japan-halts-pneumonia-shots-after-4-child-deaths-1.979557
Japan has temporarily stopped using vaccines from U.S. drugmaker Pfizer Inc. and Sanofi-Aventis SA of France while it investigates the deaths of four children who were inoculated, the health ministry said Monday.
The decision to halt the vaccines against pneumonia, some types of meningitis and other infections was made Saturday.
Tuh, bbrp anak bayi dijepang Wafat , dan langsung memberhentikan vaksin pneumonia / meningtis
omong2, saya pernah baca..sudah ada Vaksin yg lebih aman daripada vaksin yg melibatkan unsur babi. Nanti coba saya cari..ini Sudah maghrib..
Wajar kan yah, kalau Allah mengharamkan?
musicman- LETNAN SATU
-
Posts : 2225
Kepercayaan : Islam
Join date : 07.10.11
Reputation : 124
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
musicman wrote:Waduh, cuma 2 kemungkinannya..emang Gk mau dibaca (takut Fakta kalau analisanya salah) atau emang gk ngerti itu link english artinya apa brngkl..
gini-gini....
Urusan babi itu hanya katalisator saja dlm proses vaksin menginitis, yaitu untuk memisahkan bakteri dengan proteinnya.
..lalu..
dilakukan pencucian secara berulang-ulang. Tapi semua mengandung Resiko memang, ini lah yg terjadi ketika gagal:
http://www.cbc.ca/news/health/japan-halts-pneumonia-shots-after-4-child-deaths-1.979557
Japan has temporarily stopped using vaccines from U.S. drugmaker Pfizer Inc. and Sanofi-Aventis SA of France while it investigates the deaths of four children who were inoculated, the health ministry said Monday.
The decision to halt the vaccines against pneumonia, some types of meningitis and other infections was made Saturday.
Tuh, anak bayi dijepang Wafat , dan langsung memberhentikan vaksin pneumonia / meningtis
omong2, saya pernah baca..sudah ada Vaksin yg lebih aman daripada vaksin yg melibatkan unsur babi. Nanti coba saya cari..ini Sudah maghrib..
Wajar kan yah, kalau Allah mengharamkan?
Tanyakan sama MUI ya kenapa mencak mencak Tuh MenKes di Post 2
Kenapa alloh kagak tau tuh babi banyak manfaatnya ??
cain- LETNAN DUA
-
Posts : 1408
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Indonesia
Join date : 13.10.13
Reputation : 10
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
cain wrote:MUI: Segera Cari Obat Pengganti Yang Mengandung Enzim Babi
JAKARTA (voa-islam.com) -
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendesak ahli obat (farmakolog) untuk segera menemukan zat lain sebagai pengganti beberapa enzim seperti enzim babi yang digunakan dalam pembuatan beberapa jenis vaksin seperti pada vaksin polio dan meningitis agar tidak meresahkan kaum muslim.
"Segera temukan obat pengganti dari obat yang mengandung enzim tersebut (enzim babi), agar kita dan konsumen tidak terpaku pada keharaman obat," ujar Ketua MUI, Amidhan, kepada Antara di Jakarta, Kamis.
Sebelumnya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengatakan penggunaan enzim babi pada obat tertentu ini dilakukan karena belum ada penggantinya.
"Hanya segelintir obat yang bermasalah (mengandung enzim babi) seperti beberapa obat pengencer darah dan beberapa jenis vaksin hal ini karena hingga saat ini belum ditemukan pengganti enzim tersebut," ujar Ketua Bidang Kajian Obat dan Farmakoterapi IDI, Masfar Salim,
busyetttttttt....!!!
katanya, sampe SAAT INI BELUM ADA penganti enzim babi utk vaksin dan obat2an, padahal beberapa tahun yg lalu muslim udah GEMBAR GEMBOR kalo udah ada vaksin meningitis yg halal, kerena bahan bakunya tidak bersinggungan dgn enzim babi.
lalu yg dikatakan vaksin meningitis dulu itu halal apa?? cuma TAQQIYAH ya!?
demi MENCIUM BATU HAJAR ASWAT, SELURUH MUSLIM INDONESIA TAQQIYAH BERJEMAAH!!
Vaksin haram, dikata halal.
Guest- Tamu
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
Ibarat lagu,
....benci2 tapi rindu jua...memandang wajah dan senyummu saya, rindu2 tapi benci jua, bila ingat kau sakiti hatiku...antara benci dan rindu di sini...membuat mataku menangis..........
Babi oh...babi.....kau begitu menggemaskan!!!
....benci2 tapi rindu jua...memandang wajah dan senyummu saya, rindu2 tapi benci jua, bila ingat kau sakiti hatiku...antara benci dan rindu di sini...membuat mataku menangis..........
Babi oh...babi.....kau begitu menggemaskan!!!
jaya- LETNAN SATU
-
Posts : 1967
Kepercayaan : Lain-lain
Location : London
Join date : 21.07.13
Reputation : 8
Muslim INDONESIA TAQQIYAH BERJEMAAH!!
Selasa, 20 Juli 2010 | 15:05 WIB
Vaksin Meningitis Asal Cina dan Italia Halal
TEMPO Interaktif,
Jakarta-Majelis Ulama Indonesia menetapkan vaksin meningitis produksi Glaxo Smith Kline, Belgia, haram karena tercemar unsur babi.
Sebagai gantinya, MUI memutuskan dua vaksi bermerek Menveo Meningococcal yang diproduksi Novartis Vaccine anda Diagnotis dari Italia dan Mevac ACYW produski Zheiyiang Tianjuan asal Cina halal.
"Fatwa kedaruratan untuk vaksin asal Belgia habis, karena sekarang sudah ada vaksin meningitis yang bebas dari unsur babi," ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin dalam keterangan pers di kantornya, Selasa (20/7).
http://tempo.co/read/news/2010/07/20/173264831/Vaksin-Meningitis-Asal-Cina-dan-Italia-Halal
.
Muslim INDONESIA TAQQIYAH BERJEMAAH, atau MUSLIM SE-INDONESIA telah ditipu MUI !?
Vaksin Meningitis Asal Cina dan Italia Halal
TEMPO Interaktif,
Jakarta-Majelis Ulama Indonesia menetapkan vaksin meningitis produksi Glaxo Smith Kline, Belgia, haram karena tercemar unsur babi.
Sebagai gantinya, MUI memutuskan dua vaksi bermerek Menveo Meningococcal yang diproduksi Novartis Vaccine anda Diagnotis dari Italia dan Mevac ACYW produski Zheiyiang Tianjuan asal Cina halal.
"Fatwa kedaruratan untuk vaksin asal Belgia habis, karena sekarang sudah ada vaksin meningitis yang bebas dari unsur babi," ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin dalam keterangan pers di kantornya, Selasa (20/7).
http://tempo.co/read/news/2010/07/20/173264831/Vaksin-Meningitis-Asal-Cina-dan-Italia-Halal
.
Muslim INDONESIA TAQQIYAH BERJEMAAH, atau MUSLIM SE-INDONESIA telah ditipu MUI !?
Guest- Tamu
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
JAKARTA (Arrahmah.com) – Setelah difatwa halal MUI terhadap vaksin meningitis China dan Italia, sejumlah pakar kesehatan dan ahli fiqih mempertanyakan fatwa halal dan haram terhadap vaksin meningitis yang diputuskan Majelis Ulama Indonesia tersebut.
Dari ilmuwan misalnya mengatakan, “Nggak ada yang bebas enzim babinya untuk semua media mueller-hinton yang waktu itu digunakan untuk membiakkan vaksin meningitis,” kata Ketua Dewan Eksekutif Yayasan YARSI, Jurnalis Uddin dalam diskusi vaksin meningitis di Universitas Yarsi, Selasa (3/8).
Menurut Jurnalis, media muller-hinton, pada tahun 1970-an, memang tersedia di pasaran dengan unsur yang bersentuhan dengan babi pada saat pembuatan salah satu unsurnya. Sehingga jika Glaxo Smith Kline dan Novartis Diagnotis mengambil biang vaksin yang sama, statusnya harus sama, haram. “Ini bukan masalah informasi yang diberikan tidak sama, tapi kenapa auditor tidak mempertanyakan itu,” ujar Jurnalis.
Guru Besar Kimia Medical Organik Universitas Gajah Mada, Umar Anggara Jenie juga menyayangkan proses audit Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika. “Kalau hanya berdasarkan assesment saja, tanpa kajian laboratorium, itu sangat disayangkan,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Umar justru mempertanyakan apakah bisa dipertanggungjawabkan secara profesi audit tersebut.”Apalagi Lembaga Pengkajian belum punya laboratorium sendiri, itu bukan hal yang bagus, ditambah lagi anggota masih dobel fungsi,” kata Umar.
Mantan Menkes yang juga Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Siti Fadilah Supari mengungkapkan, pada saat pembuatan biang menjadi calon vaksin pada 1970-an, belum ada pabrik yang bisa buat media tanpa teknologi yang bersentuhan dengan enzim babi. “Kalau mau membuat master seed bebas paparan porcine (enzim babi), itu perlu teknologi baru,” katanya.
Menurut Fadilah, nenek moyang vaksin meningitis sama di seluruh dunia. “Saya harap ada kejujuran dan tranparansi dalam mengaudit vaksin ini,” ujarnya.
Siti menilai akibat putusan MUI, pemerintah terpaksa mengeluarkan dana tambahan untuk pengadaan vaksin baru sebesar Rp 60 miliar dan membuang Rp 20 miliar dari vaksin yang sudah terbeli dari GSK. “Padahal masih banyak orang miskin yang butuh,” katanya.
Sementara itu, Pembantu Rektor Bidang Akademik Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Ahmad Munif S. menegaskan, “Tidak akan ditemukan vaksin halal sampai kiamat. Semuanya haram, karena biangnya sesuatu yang bersinggungan tidak langsung dengan enzim porcine dari babi,” ujarnya.
Menurut dia, jika mengikuti mahzab tersebut, tidak ada produk yang haram. Tapi, tidak ada yang mewajibkan untuk terkait satu fiqih saja. “Semua bebas memilih fikih, asal kuat argumennya, jelas kaidah dan metodologinya, serta sesuai kemajuan zaman” kata dia. (voi/arrahmah.com)
- See more at: http://www.arrahmah.com/read/2010/08/04/8566-pembantu-rektor-iiq-vaksin-meningitis-haram-sampai-hari-kiamat.html#sthash.OpGjHbm7.dpuf
Kalau soal bohong membohongi, slim2 itu memang nomor wahid. Saudara seukuwahnya pun ditipu/dibohongi dengan dalil segala macam
Tinggal sogok sana sogok sini selesai sudah, yang haram pun bisa di sulap jadi halal.
Dari ilmuwan misalnya mengatakan, “Nggak ada yang bebas enzim babinya untuk semua media mueller-hinton yang waktu itu digunakan untuk membiakkan vaksin meningitis,” kata Ketua Dewan Eksekutif Yayasan YARSI, Jurnalis Uddin dalam diskusi vaksin meningitis di Universitas Yarsi, Selasa (3/8).
Menurut Jurnalis, media muller-hinton, pada tahun 1970-an, memang tersedia di pasaran dengan unsur yang bersentuhan dengan babi pada saat pembuatan salah satu unsurnya. Sehingga jika Glaxo Smith Kline dan Novartis Diagnotis mengambil biang vaksin yang sama, statusnya harus sama, haram. “Ini bukan masalah informasi yang diberikan tidak sama, tapi kenapa auditor tidak mempertanyakan itu,” ujar Jurnalis.
Guru Besar Kimia Medical Organik Universitas Gajah Mada, Umar Anggara Jenie juga menyayangkan proses audit Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika. “Kalau hanya berdasarkan assesment saja, tanpa kajian laboratorium, itu sangat disayangkan,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Umar justru mempertanyakan apakah bisa dipertanggungjawabkan secara profesi audit tersebut.”Apalagi Lembaga Pengkajian belum punya laboratorium sendiri, itu bukan hal yang bagus, ditambah lagi anggota masih dobel fungsi,” kata Umar.
Mantan Menkes yang juga Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Siti Fadilah Supari mengungkapkan, pada saat pembuatan biang menjadi calon vaksin pada 1970-an, belum ada pabrik yang bisa buat media tanpa teknologi yang bersentuhan dengan enzim babi. “Kalau mau membuat master seed bebas paparan porcine (enzim babi), itu perlu teknologi baru,” katanya.
Menurut Fadilah, nenek moyang vaksin meningitis sama di seluruh dunia. “Saya harap ada kejujuran dan tranparansi dalam mengaudit vaksin ini,” ujarnya.
Siti menilai akibat putusan MUI, pemerintah terpaksa mengeluarkan dana tambahan untuk pengadaan vaksin baru sebesar Rp 60 miliar dan membuang Rp 20 miliar dari vaksin yang sudah terbeli dari GSK. “Padahal masih banyak orang miskin yang butuh,” katanya.
Sementara itu, Pembantu Rektor Bidang Akademik Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Ahmad Munif S. menegaskan, “Tidak akan ditemukan vaksin halal sampai kiamat. Semuanya haram, karena biangnya sesuatu yang bersinggungan tidak langsung dengan enzim porcine dari babi,” ujarnya.
Menurut dia, jika mengikuti mahzab tersebut, tidak ada produk yang haram. Tapi, tidak ada yang mewajibkan untuk terkait satu fiqih saja. “Semua bebas memilih fikih, asal kuat argumennya, jelas kaidah dan metodologinya, serta sesuai kemajuan zaman” kata dia. (voi/arrahmah.com)
- See more at: http://www.arrahmah.com/read/2010/08/04/8566-pembantu-rektor-iiq-vaksin-meningitis-haram-sampai-hari-kiamat.html#sthash.OpGjHbm7.dpuf
Kalau soal bohong membohongi, slim2 itu memang nomor wahid. Saudara seukuwahnya pun ditipu/dibohongi dengan dalil segala macam
Tinggal sogok sana sogok sini selesai sudah, yang haram pun bisa di sulap jadi halal.
cain- LETNAN DUA
-
Posts : 1408
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Indonesia
Join date : 13.10.13
Reputation : 10
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
USA: Is the meningitis vaccine Halal for Hajj Pilgrims?
salama | 19/10/2012 | Reply
washingtonpost.com
The nearly 3 million Muslims who will make next week’s annual hajj pilgrimage to the sacred Saudi Arabian city of Mecca are required to be vaccinated against meningitis.
Swiss pharmaceutical giant Novartis claims to have developed, in 2010, the first anti-meningitis vaccine without pork, which Muslims are forbidden to consume under Islamic law. Many religious authorities have already certified the Menveo vaccine as “halal,” or permitted under Islamic law.
Not all Muslims, however, believe the vaccine is truly halal.
Anti-meningitis vaccine was developed in the 1930s, and pork derivatives were and remain an important part of the compound today. But some skeptics say that while Novartis’ final product is pork-free, it still uses pork in the manufacturing process, making it ineligible for halal certification.
Novartis, which made $142 million from Menveo in 2011, did not reply to requests for comment.
“Menveo is not porcine-free,” said Muhammad Chaudry, president of the Islamic Food and Nutrition Council of America, a halal certifier in Park Ridge, Ill. Chaudry added that at a halal conference in 2010, a Muslim drug developer from Novartis told the audience that there was no halal meningitis product available, and none were in the pipeline.
Top Islamic scholars in Indonesia, the world’s most populous Islamic nation, which will be sending around 200,000 pilgrims this year, also rejected Menveo’s halal certification.
Meningitis, which has killed 19 Americans in an outbreak over the last several weeks, has affected thousands of pilgrims over the years as well. In 2002, the Saudi Arabian government made meningitis vaccinations a requirement to enter the country on pilgrimage.
The Islamic Services Association of America and many religious authorities in Saudi Arabia, Indonesia, and several other Muslim countries have certified Menveo as halal. Officials from the Islamic Services Association of America and the Saudi Arabian Embassy in Washington, D.C., were not available for comment.
Chaudry said governments label Menveo as halal because some Muslims take the prohibition against pork and haram (forbidden) products too far.
“We sometimes go overboard and say,’I won’t touch it if it is haram, I’d rather die.’ We have many Muslims like that,” Chaudry said. “The reason to certify is to make people feel comfortable, so they take it.”
According to a report in The Jakarta Post, some Indonesian pilgrims have in the past canceled pilgrimages because they didn’t want to take a vaccine with pork.
Scholars generally agree that Muslims must only consume or use products that are halal. But they also agree that if there are no halal products for a specific need, then consuming something forbidden is completely acceptable.
“If your life is on the line and you’re unable to find any halal options to survive, and you have to eat or drink something that is haram, then you’re absolutely allowed,” said Imam Abdullah Nana of Islamic Center of Mill Valley, Calif., and president of Halal Advocates of America, an educational group.
yang penting DI CAP HALAL sama MUI
alloh emang kagak tau kalau babi yang diharamkannya ternyata sangat bermanfaat
salama | 19/10/2012 | Reply
washingtonpost.com
The nearly 3 million Muslims who will make next week’s annual hajj pilgrimage to the sacred Saudi Arabian city of Mecca are required to be vaccinated against meningitis.
Swiss pharmaceutical giant Novartis claims to have developed, in 2010, the first anti-meningitis vaccine without pork, which Muslims are forbidden to consume under Islamic law. Many religious authorities have already certified the Menveo vaccine as “halal,” or permitted under Islamic law.
Not all Muslims, however, believe the vaccine is truly halal.
Anti-meningitis vaccine was developed in the 1930s, and pork derivatives were and remain an important part of the compound today. But some skeptics say that while Novartis’ final product is pork-free, it still uses pork in the manufacturing process, making it ineligible for halal certification.
Novartis, which made $142 million from Menveo in 2011, did not reply to requests for comment.
“Menveo is not porcine-free,” said Muhammad Chaudry, president of the Islamic Food and Nutrition Council of America, a halal certifier in Park Ridge, Ill. Chaudry added that at a halal conference in 2010, a Muslim drug developer from Novartis told the audience that there was no halal meningitis product available, and none were in the pipeline.
Top Islamic scholars in Indonesia, the world’s most populous Islamic nation, which will be sending around 200,000 pilgrims this year, also rejected Menveo’s halal certification.
Meningitis, which has killed 19 Americans in an outbreak over the last several weeks, has affected thousands of pilgrims over the years as well. In 2002, the Saudi Arabian government made meningitis vaccinations a requirement to enter the country on pilgrimage.
The Islamic Services Association of America and many religious authorities in Saudi Arabia, Indonesia, and several other Muslim countries have certified Menveo as halal. Officials from the Islamic Services Association of America and the Saudi Arabian Embassy in Washington, D.C., were not available for comment.
Chaudry said governments label Menveo as halal because some Muslims take the prohibition against pork and haram (forbidden) products too far.
“We sometimes go overboard and say,’I won’t touch it if it is haram, I’d rather die.’ We have many Muslims like that,” Chaudry said. “The reason to certify is to make people feel comfortable, so they take it.”
According to a report in The Jakarta Post, some Indonesian pilgrims have in the past canceled pilgrimages because they didn’t want to take a vaccine with pork.
Scholars generally agree that Muslims must only consume or use products that are halal. But they also agree that if there are no halal products for a specific need, then consuming something forbidden is completely acceptable.
“If your life is on the line and you’re unable to find any halal options to survive, and you have to eat or drink something that is haram, then you’re absolutely allowed,” said Imam Abdullah Nana of Islamic Center of Mill Valley, Calif., and president of Halal Advocates of America, an educational group.
yang penting DI CAP HALAL sama MUI
alloh emang kagak tau kalau babi yang diharamkannya ternyata sangat bermanfaat
cain- LETNAN DUA
-
Posts : 1408
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Indonesia
Join date : 13.10.13
Reputation : 10
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
Ya itu dia, MUI MENGHALALKAN vaksin Meningitis dari cina dan itali bukan karena halal, tapi karena "angka."
Dan akibatnya seluruh MUSLIM INDONESIA TERTIPU!
Kira2, apakah mencuatnya kasus ini kembali adalah supaya ada opsi PENGADAAN VAKSIN HALAL BARU!?
Iya kah!?
Dan akibatnya seluruh MUSLIM INDONESIA TERTIPU!
Kira2, apakah mencuatnya kasus ini kembali adalah supaya ada opsi PENGADAAN VAKSIN HALAL BARU!?
Iya kah!?
Guest- Tamu
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
emban wrote:Ya itu dia, MUI MENGHALALKAN vaksin Meningitis dari cina dan itali bukan karena halal, tapi karena "angka."
Dan akibatnya seluruh MUSLIM INDONESIA TERTIPU!
Kira2, apakah mencuatnya kasus ini kembali adalah supaya ada opsi PENGADAAN VAKSIN HALAL BARU!?
Iya kah!?
Gue lupa mas bro ada baca di mana tadi.....katanya (kalau tidak salah sih) HARGA VAKSIN HALAL ala MUI itu 7x lipat dari yang ada
Yang pasti JAUH LEBIH MAHAL dari yang sebelumnya.
Luar biasa ya
cain- LETNAN DUA
-
Posts : 1408
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Indonesia
Join date : 13.10.13
Reputation : 10
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
emban wrote:Ya itu dia, MUI MENGHALALKAN vaksin Meningitis dari cina dan itali bukan karena halal, tapi karena "angka."
Dan akibatnya seluruh MUSLIM INDONESIA TERTIPU!
Kira2, apakah mencuatnya kasus ini kembali adalah supaya ada opsi PENGADAAN VAKSIN HALAL BARU!?
Iya kah!?
cain wrote:Gue lupa mas bro ada baca di mana tadi.....katanya (kalau tidak salah sih) HARGA VAKSIN HALAL ala MUI itu 7x lipat dari yang ada
Yang pasti JAUH LEBIH MAHAL dari yang sebelumnya.
Luar biasa ya
Samalah dgn kasus tahun 2010 itu, harga vaksin yg dibeli pemerintah sebelumnya adalah 20 milyar, dan harga vaksin baru hasil mak comblang MUI 60 milyar.
Kalo yg tahun 2010 harganya NAIK 3 KALI LIPAT, yg sekarang mereka NGAMBIL UNTUNG LEBIH GEDE,
TUJUH KALI LIPAT.
kira2 MUI dapat berapa duit dari situ ya!!
Guest- Tamu
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
lho..lho..lho..
Cain...gimana ini?
ini SF Islam dan Science...ya kan?
Mau bahas dr sisi Science..yah ayooo..
kalau jadi ajang2 menjatuhkan MUI dan bukan membahas Halal Haram dari perpektif Islam gini, ya saya tidak tertarik ikutan lebih jauh.
Kalau Duit, politik sudah dilibatkan..malas saya ikutan. Mau maki2 muslim se Indonesia..yah silahkan
@Cain
Buktinya, ada vaksin yg lebih OK tanpa Unsur Babi.
Kenapa Allah gk tau banyak manfaat Babi?
terbalik pertanyaannya...karena sudah terkuak sedikit..
lebih tepat:
Kenapa YWVH mengharamkan babi untuk umat pilihannya (Jews), begitu juga dengan Muslim..
ada apa sebetulnya?
Cain...gimana ini?
ini SF Islam dan Science...ya kan?
Mau bahas dr sisi Science..yah ayooo..
kalau jadi ajang2 menjatuhkan MUI dan bukan membahas Halal Haram dari perpektif Islam gini, ya saya tidak tertarik ikutan lebih jauh.
Kalau Duit, politik sudah dilibatkan..malas saya ikutan. Mau maki2 muslim se Indonesia..yah silahkan
@Cain
Kan sudah dijelaskan sebagian resikonya kalau masih memakai unsur2 babi. Pemakaian katalisator melalui Unsur babi sudah usang karena beresiko tinggi.Kenapa alloh kagak tau tuh babi banyak manfaatnya ??
Buktinya, ada vaksin yg lebih OK tanpa Unsur Babi.
Kenapa Allah gk tau banyak manfaat Babi?
terbalik pertanyaannya...karena sudah terkuak sedikit..
lebih tepat:
Kenapa YWVH mengharamkan babi untuk umat pilihannya (Jews), begitu juga dengan Muslim..
ada apa sebetulnya?
musicman- LETNAN SATU
-
Posts : 2225
Kepercayaan : Islam
Join date : 07.10.11
Reputation : 124
Re: Obat dan Vaksin mengandung ENZIM BABI
ea mulai OOT lagi neh MM, ini ngomongin ISLAM kok.
MOD silakan di pindahin ke ISLAM deh
MOD silakan di pindahin ke ISLAM deh
cain- LETNAN DUA
-
Posts : 1408
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Indonesia
Join date : 13.10.13
Reputation : 10
Halaman 1 dari 6 • 1, 2, 3, 4, 5, 6
Similar topics
» (ask) Mohon pendapatnya tentang obat medis yg mengandung unsur babi
» Hati-hati Biskuit Mengandung Babi di Minimarket!
» Sikap Kita terhadap VAKSIN
» [ yang bisa terkait dengan obat dan ] obat tradisional
» [DOKTER]-[/TERKAIT] obat-obat gangguan EREKSI ❗❗????
» Hati-hati Biskuit Mengandung Babi di Minimarket!
» Sikap Kita terhadap VAKSIN
» [ yang bisa terkait dengan obat dan ] obat tradisional
» [DOKTER]-[/TERKAIT] obat-obat gangguan EREKSI ❗❗????
Halaman 1 dari 6
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik