Parity Check pada Al Quran
Halaman 4 dari 6 • Share
Halaman 4 dari 6 • 1, 2, 3, 4, 5, 6
Parity Check pada Al Quran
First topic message reminder :
Mushaf Al-Qur’an tidak disusun berdasarkan kronologis waktu turunnya , tapi berdasarkan urutan dan pengelompokan ayat dan surat yang disampaikan Jibril kepada Nabi Muhammad saw. Allah langsung menyusun pengelompokan ayat dan surat Qur’an serta memberi nama surat seperti yang kita ketahui sekarang ini . Allah telah menyusun ayat dan surat Qur’an dengan perhitungan yang teliti , yang sangat sulit dilakukan oleh manusia pada zaman sekarang apalagi oleh manusia pada zaman Rasulullah.
Allah telah menjadikan alam semesta dan semua yang ada didalamnya dengan perhitungan yang rumit dan teliti sebagaimana disebutkan dalam surat Al Qomar 49 :
49- Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. (Al Qomar 49)
Demikian pula Allah telah menjadikan Al-Qur’an dan menempatkan ayat dan surat didalamnya dengan perhitungan yang teliti pula. Berikut ini kami sampaikan tentang perhitungan matematis yang rumit dalam penempatan ayat dan surat Qur’an yang ditulis bapak Arifin
Susunan (mushaf) Kitab Mulia tidak mengikuti urutan wahyu. Mengapa demikian? Karena ia disusun dengan cara yang unik, diluar imaginasi manusia. Kitab Mulia, berpasangan sempurna, terdiri dari 57 surat Homogen dan 57 surat Heterogen, disusun sedemikian rupa berdasarkan kombinasi nomor surat dan jumlah ayat.
Klasifikasi: Sedang.
Jika dijumlahkan tiap surat ayatnya, mulai dari The Opening (Al Fatihah) 7 ayat, The Cow (Al Baqarah) 286 ayat, The Family Of ‘Imran (Ali ‘Imran) 200 ayat…….hingga surat terakhir yaitu The Men (An Naas) 6 ayat. Jumlahnya 6236 ayat. Tidak lebih, tidak kurang.
Kitab Mulia menjelaskan bahwa Tuhan menciptakan berpasangan (Qs, 36:36) dan Tuhan juga menciptakan semuanya dengan al adaad (hitungan yang sangat teliti, satu persatu, math) pada surat The Hidden Creature (Al Jinn) (Qs, 72:28).
Tuhan telah menciptakan semuanya berpasangan, termasuk apa-apa yang kita tidak ketahui. Jika begitu, Kitab Mulia, tentunya juga disusun berpasangan? Sebab ia adalah Firman Tuhan. Apa benar?
Setelah studi bertahun-tahun, maka sejumlah ilmuwan Muslim, salah satunya adalah Prof. Bassam Jarrar dari Noon Centre, Amerika Serikat – Yordania membuktikan bahwa memang benar Kitab Mulia disusun berpasangan, yaitu 57 surat Homogen dan 57 surat Heterogen – sesuai pernyataan ayat didalamnya .
Surat Homogen adalah surat dimana nomor suratnya genap, jumlah ayatnyapun genap, atau nomor suratnya ganjil – jumlah ayatnya ganjil. Contohnya: Al Fatihah, nomor surat ganjil (1), jumlah ayatnyapun ganjil (7). Al Baqarah, nomor suratnya genap (2), jumlah ayatnyapun genap (286).
Sedangkan surat Heterogen sebaliknya, nomor surat genap-jumlah ayatnya ganjil, atau nomor surat ganjil-jumlah ayatnya genap. Contoh adalah surat Ali ‘Imran, nomor suratnya ganjil (3), tetapi jumlah ayatnya genap (200).
Nah, ini kalau kita urut semua surat dari nomor 1 hingga surat 114, maka pasti akan mendapatkan 57 surat Homogen dan 57 Surat Heterogen, berpasangan.
Dibawah ini contoh lima surat yang Homogen:
Nama Surat………………………..No. Surat…………………….Jumlah Ayat
The Opening (Al Fatihah)……………..1………………………………… .7
The Cow (Al Baqaraah)……………….2……………………………… 286
Women (An Nisaa’)…………………..4…………………………………176
Immunity (At Taubah)…………………9……………………………… 129
Heber (Huud)………………………….11……………………………….123
Contoh lima surat Heterogen:
Nama Surat………………………..No. Surat………………………Jumlah Ayat
Ali ‘Imran…………………………………3………………………………….200
The Table Spread (Al Ma’idah)….. …… 5………………………………….120
The Catle (Al An’aam)……………………6………………………………….165
The Heights (Al A’raf)……………………7…………………………………..206
The Spoils Of War (Al Anfal)………….…8…………………………………..75
Apa artinya? Artinya jika suratnya tertukar, misal Al Fatihaah tertukar dengan surat nomor dua, Al Baqaraah (lihat tabel)? Akibatnya, ada penambahan dua surat Heterogen dan pengurangan dua surat Homogen. Demikian juga, jika terjadi penambahan atau pengurangan jumlah ayat, akibatnya fatal, karena Kitab Mulia tidak akan berpasangan sempurna. Misal, karena sesuatu hal, At Taubah surat nomor 9 dirubah hanya 128 ayat saja – maka Kitab Mulia berobah menjadi 56 surat Homogen dan 58 surat Heterogen – Tidak berpasangan.
Dalam istilah komputer, peristiwa diatas disebut sistem “Parity Check”, untuk mengetahui apakah dokumen tersebut asli sesuai dari sumbernya.
Bagaimana jika ternyata Kitab Mulia, tidak menunjukkan surat yang berpasangan?
Maka jawabnya hanya ada dua kemungkinan: (1) Anda semua salah hitung, atau (2) Kitab Mulia tersebut tidak asli (otentik), susunannya salah. Sebab semua Kitab Mulia DI DUNIA yang mengikuti standar Ustmani pasti tersusun 57 surat Homogen dan 57 surat Heterogen – berpasangan.
KITAB MULIA: BERPASANGAN SEMPURNA (BAG. DUA).
“ Kitab Mulia sangat unik, ia terdiri dari 57 surat Homogen dan 57 surat Heterogen, merupakan kombinasi nomor surat dan jumlah ayatnya. Susunan tersebut dikunci lagi dengan proteksi berlapis, dimana surat Homogen direpresentasikan dengan angka 6236 (jumlah ayat) dan surat Heterogen direpresentasikan dengan angka 6555 (jumlah digit nomor surat dari 1 hingga 114).”
Kitab Mulia adalah perpaduan antara isi teologis, makna, nada, irama, gaya bahasa, numerika, dan kriptografi.
Klasifikasi: Rumit.
Kitab Mulia tersusun bukan saja berdasarkan format isi semata-mata tetapi merupakan kombinasi yang unik antara : Isi, makna, gaya bahasa, nada, irama, numerika dan bahkan dilengkapi kripto. Kripto adalah bahasa tersembunyi atau sandi dapat berupa simbol abjad, angka, pengulangan ayat, atau isyarat lainnya, berupa perobahan kata dengan konteks kalimat.
Nah, dibawah ini adalah sebagian pelajaran kripto sederhana yang melindungi Kitab Mulia.
Pada bagian satu, telah dijelaskan bahwa Kitab Mulia terdiri dari 114 surat dan 6236 ayat, dimana susunannya Berpasangan Sempurna, 57 surat Hidrogen dan 57 surat Heterogen, merupakan kombinasi dari nomor surat dan jumlah ayat tiap surat.
Surat Homogen adalah surat dimana nomor suratnya genap, jumlah ayatnyapun genap, atau nomor suratnya ganjil – jumlah ayatnya ganjil. Contohnya: The Opening atau Al Fatihah, nomor surat ganjil (1), jumlah ayatnyapun ganjil (7). The cow, atau Al Baqarah, nomor suratnya genap (2), jumlah ayatnyapun genap (286). Sedangkan surat Heterogen sebaliknya, nomor surat genap-jumlah ayatnya ganjil, atau nomor surat ganjil-jumlah ayatnya genap. Contoh adalah surat The Family of ‘Imran, atau Ali ‘Imran, nomor suratnya ganjil (3), tetapi jumlah ayatnya genap (200). Lihat artikel pertama.
Pelajaran kedua adalah, pasangan surat ini dikombinasikan dengan bilangan prima, angka 19. Bilangan prima adalah bilangan sangat istimewa di alam semesta ini, bilangan yang hanya dapt dibagi oleh bilangan itu sendiri atau angka 1, tidak termasuk angka 1. Contohnya : 2,3,5,7,11,13,17, 19, 23,29,31,37,41,43,47……dst.
Kode berikutnya adalah pada surat Homogen, jika kita jumlahkan semua nomor suratnya dan jumlah ayatnya, maka kita akan mendapatkan hasil 6236, atau sama dengan jumlah ayat Kitab Mulia. Sedangkan bila pembaca menghitung jumlah nomor surat dan jumlah ayat pada surat Heterogen, maka pembaca akan mendapatkan angka 6.555, atau sama dengan angka jumlah dari nomor surat Kitab Mulia itu sendiri, yaitu: 1+2+3+4+5+…..+111+112+113+114= 6.555. Dalam bahasa matematika ini dapat dihitung deengan rumus sederhana:
(N+1)/2 x N, atau N = 114, dengan demikian : (114+1)/2 x 114 = 6.555.
Kode lapisan berikutnya adalah, jumlah digit angka 6555 dan 6236 merupakan bilangan kelipatan 19. Kita jumlahkan digitnya , 6+5++5+5+6+2+3+6 = 38, atau 19 x 2.
Proteksi berikutnya adalah lebih rumit, kita simak.
114 adalah 6 x 19, dan bilangan prima yang ke-114 adalah 619. Bilangan prima pertama adalah 2, bilangan kedua adalah 3, bilangan ketiga adalah 5…..dan bilangan prima ke-114 adalah 619.
Lihat table bilangan prima dibawah ini:
Detilnya dapat dilihat di http://primes.utm.edu/
2 3 5 7 11 13 17 19 23 29
31 37 41 43 47 53 59 61 67 71
73 79 83 89 97 101 103 107 109 113
127 131 137 139 149 151 157 163 167 173
179 181 191 193 197 199 211 223 227 229
233 239 241 251 257 263 269 271 277 281
283 293 307 311 313 317 331 337 347 349
353 359 367 373 379 383 389 397 401 409
419 421 431 433 439 443 449 457 461 463
467 479 487 491 499 503 509 521 523 541
547 557 563 569 571 577 587 593 599 601
607 613 617 619 631 641 643 647 653 659
Dengan demikian Kitab Mulia diproteksi dengan kripto:
1. Ia berpasangan sempurna, 57 surat Homogen dan 57 surat Heterogen.
2. Ia dilapisi lagi dengan kripto, surat Homogen menjukkan jumlah ayat yaitu 6236, dan surat Heterogen menjukkan jumlah angka nomor surat, yaitu 6.555.
3. Ia dilapisi lagi dengan , jumlah digit 6236 and 6555 adalah bilangan kelipatan 19.
4. Ia dilapisi lagi, jumlah surat Kitab Mulia adalah angka ajaib dalam matematika. Karena 114 sama dengan 6 x 19, dan bilangan prima ke-114 adalah 619.
Dalam kripto yang lebih rumit, posisi abjad dalam ayat dan posisi ayat dalam suratpun dilindungi oleh kode-kode tertentu, dengan bilangan prima dan nilai abjadnya (gematrikal atau al jum’al).
Arifin Mufti
( Sumber Facebook “Kajian Al-Qur’an-Kitab &Iptek)
Tujuan dari parity check ini adalah untuk mempermudah pemeriksaan keotentikan Al Quran.
Dengan adanya proteksi yang berlapis seperti demikian, jika hilang atau tambah satu ayat saja, maka dapat terdeteksi.
Mushaf Al-Qur’an tidak disusun berdasarkan kronologis waktu turunnya , tapi berdasarkan urutan dan pengelompokan ayat dan surat yang disampaikan Jibril kepada Nabi Muhammad saw. Allah langsung menyusun pengelompokan ayat dan surat Qur’an serta memberi nama surat seperti yang kita ketahui sekarang ini . Allah telah menyusun ayat dan surat Qur’an dengan perhitungan yang teliti , yang sangat sulit dilakukan oleh manusia pada zaman sekarang apalagi oleh manusia pada zaman Rasulullah.
Allah telah menjadikan alam semesta dan semua yang ada didalamnya dengan perhitungan yang rumit dan teliti sebagaimana disebutkan dalam surat Al Qomar 49 :
49- Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. (Al Qomar 49)
Demikian pula Allah telah menjadikan Al-Qur’an dan menempatkan ayat dan surat didalamnya dengan perhitungan yang teliti pula. Berikut ini kami sampaikan tentang perhitungan matematis yang rumit dalam penempatan ayat dan surat Qur’an yang ditulis bapak Arifin
Susunan (mushaf) Kitab Mulia tidak mengikuti urutan wahyu. Mengapa demikian? Karena ia disusun dengan cara yang unik, diluar imaginasi manusia. Kitab Mulia, berpasangan sempurna, terdiri dari 57 surat Homogen dan 57 surat Heterogen, disusun sedemikian rupa berdasarkan kombinasi nomor surat dan jumlah ayat.
Klasifikasi: Sedang.
Jika dijumlahkan tiap surat ayatnya, mulai dari The Opening (Al Fatihah) 7 ayat, The Cow (Al Baqarah) 286 ayat, The Family Of ‘Imran (Ali ‘Imran) 200 ayat…….hingga surat terakhir yaitu The Men (An Naas) 6 ayat. Jumlahnya 6236 ayat. Tidak lebih, tidak kurang.
Kitab Mulia menjelaskan bahwa Tuhan menciptakan berpasangan (Qs, 36:36) dan Tuhan juga menciptakan semuanya dengan al adaad (hitungan yang sangat teliti, satu persatu, math) pada surat The Hidden Creature (Al Jinn) (Qs, 72:28).
Tuhan telah menciptakan semuanya berpasangan, termasuk apa-apa yang kita tidak ketahui. Jika begitu, Kitab Mulia, tentunya juga disusun berpasangan? Sebab ia adalah Firman Tuhan. Apa benar?
Setelah studi bertahun-tahun, maka sejumlah ilmuwan Muslim, salah satunya adalah Prof. Bassam Jarrar dari Noon Centre, Amerika Serikat – Yordania membuktikan bahwa memang benar Kitab Mulia disusun berpasangan, yaitu 57 surat Homogen dan 57 surat Heterogen – sesuai pernyataan ayat didalamnya .
Surat Homogen adalah surat dimana nomor suratnya genap, jumlah ayatnyapun genap, atau nomor suratnya ganjil – jumlah ayatnya ganjil. Contohnya: Al Fatihah, nomor surat ganjil (1), jumlah ayatnyapun ganjil (7). Al Baqarah, nomor suratnya genap (2), jumlah ayatnyapun genap (286).
Sedangkan surat Heterogen sebaliknya, nomor surat genap-jumlah ayatnya ganjil, atau nomor surat ganjil-jumlah ayatnya genap. Contoh adalah surat Ali ‘Imran, nomor suratnya ganjil (3), tetapi jumlah ayatnya genap (200).
Nah, ini kalau kita urut semua surat dari nomor 1 hingga surat 114, maka pasti akan mendapatkan 57 surat Homogen dan 57 Surat Heterogen, berpasangan.
Dibawah ini contoh lima surat yang Homogen:
Nama Surat………………………..No. Surat…………………….Jumlah Ayat
The Opening (Al Fatihah)……………..1………………………………… .7
The Cow (Al Baqaraah)……………….2……………………………… 286
Women (An Nisaa’)…………………..4…………………………………176
Immunity (At Taubah)…………………9……………………………… 129
Heber (Huud)………………………….11……………………………….123
Contoh lima surat Heterogen:
Nama Surat………………………..No. Surat………………………Jumlah Ayat
Ali ‘Imran…………………………………3………………………………….200
The Table Spread (Al Ma’idah)….. …… 5………………………………….120
The Catle (Al An’aam)……………………6………………………………….165
The Heights (Al A’raf)……………………7…………………………………..206
The Spoils Of War (Al Anfal)………….…8…………………………………..75
Apa artinya? Artinya jika suratnya tertukar, misal Al Fatihaah tertukar dengan surat nomor dua, Al Baqaraah (lihat tabel)? Akibatnya, ada penambahan dua surat Heterogen dan pengurangan dua surat Homogen. Demikian juga, jika terjadi penambahan atau pengurangan jumlah ayat, akibatnya fatal, karena Kitab Mulia tidak akan berpasangan sempurna. Misal, karena sesuatu hal, At Taubah surat nomor 9 dirubah hanya 128 ayat saja – maka Kitab Mulia berobah menjadi 56 surat Homogen dan 58 surat Heterogen – Tidak berpasangan.
Dalam istilah komputer, peristiwa diatas disebut sistem “Parity Check”, untuk mengetahui apakah dokumen tersebut asli sesuai dari sumbernya.
Bagaimana jika ternyata Kitab Mulia, tidak menunjukkan surat yang berpasangan?
Maka jawabnya hanya ada dua kemungkinan: (1) Anda semua salah hitung, atau (2) Kitab Mulia tersebut tidak asli (otentik), susunannya salah. Sebab semua Kitab Mulia DI DUNIA yang mengikuti standar Ustmani pasti tersusun 57 surat Homogen dan 57 surat Heterogen – berpasangan.
KITAB MULIA: BERPASANGAN SEMPURNA (BAG. DUA).
“ Kitab Mulia sangat unik, ia terdiri dari 57 surat Homogen dan 57 surat Heterogen, merupakan kombinasi nomor surat dan jumlah ayatnya. Susunan tersebut dikunci lagi dengan proteksi berlapis, dimana surat Homogen direpresentasikan dengan angka 6236 (jumlah ayat) dan surat Heterogen direpresentasikan dengan angka 6555 (jumlah digit nomor surat dari 1 hingga 114).”
Kitab Mulia adalah perpaduan antara isi teologis, makna, nada, irama, gaya bahasa, numerika, dan kriptografi.
Klasifikasi: Rumit.
Kitab Mulia tersusun bukan saja berdasarkan format isi semata-mata tetapi merupakan kombinasi yang unik antara : Isi, makna, gaya bahasa, nada, irama, numerika dan bahkan dilengkapi kripto. Kripto adalah bahasa tersembunyi atau sandi dapat berupa simbol abjad, angka, pengulangan ayat, atau isyarat lainnya, berupa perobahan kata dengan konteks kalimat.
Nah, dibawah ini adalah sebagian pelajaran kripto sederhana yang melindungi Kitab Mulia.
Pada bagian satu, telah dijelaskan bahwa Kitab Mulia terdiri dari 114 surat dan 6236 ayat, dimana susunannya Berpasangan Sempurna, 57 surat Hidrogen dan 57 surat Heterogen, merupakan kombinasi dari nomor surat dan jumlah ayat tiap surat.
Surat Homogen adalah surat dimana nomor suratnya genap, jumlah ayatnyapun genap, atau nomor suratnya ganjil – jumlah ayatnya ganjil. Contohnya: The Opening atau Al Fatihah, nomor surat ganjil (1), jumlah ayatnyapun ganjil (7). The cow, atau Al Baqarah, nomor suratnya genap (2), jumlah ayatnyapun genap (286). Sedangkan surat Heterogen sebaliknya, nomor surat genap-jumlah ayatnya ganjil, atau nomor surat ganjil-jumlah ayatnya genap. Contoh adalah surat The Family of ‘Imran, atau Ali ‘Imran, nomor suratnya ganjil (3), tetapi jumlah ayatnya genap (200). Lihat artikel pertama.
Pelajaran kedua adalah, pasangan surat ini dikombinasikan dengan bilangan prima, angka 19. Bilangan prima adalah bilangan sangat istimewa di alam semesta ini, bilangan yang hanya dapt dibagi oleh bilangan itu sendiri atau angka 1, tidak termasuk angka 1. Contohnya : 2,3,5,7,11,13,17, 19, 23,29,31,37,41,43,47……dst.
Kode berikutnya adalah pada surat Homogen, jika kita jumlahkan semua nomor suratnya dan jumlah ayatnya, maka kita akan mendapatkan hasil 6236, atau sama dengan jumlah ayat Kitab Mulia. Sedangkan bila pembaca menghitung jumlah nomor surat dan jumlah ayat pada surat Heterogen, maka pembaca akan mendapatkan angka 6.555, atau sama dengan angka jumlah dari nomor surat Kitab Mulia itu sendiri, yaitu: 1+2+3+4+5+…..+111+112+113+114= 6.555. Dalam bahasa matematika ini dapat dihitung deengan rumus sederhana:
(N+1)/2 x N, atau N = 114, dengan demikian : (114+1)/2 x 114 = 6.555.
Kode lapisan berikutnya adalah, jumlah digit angka 6555 dan 6236 merupakan bilangan kelipatan 19. Kita jumlahkan digitnya , 6+5++5+5+6+2+3+6 = 38, atau 19 x 2.
Proteksi berikutnya adalah lebih rumit, kita simak.
114 adalah 6 x 19, dan bilangan prima yang ke-114 adalah 619. Bilangan prima pertama adalah 2, bilangan kedua adalah 3, bilangan ketiga adalah 5…..dan bilangan prima ke-114 adalah 619.
Lihat table bilangan prima dibawah ini:
Detilnya dapat dilihat di http://primes.utm.edu/
2 3 5 7 11 13 17 19 23 29
31 37 41 43 47 53 59 61 67 71
73 79 83 89 97 101 103 107 109 113
127 131 137 139 149 151 157 163 167 173
179 181 191 193 197 199 211 223 227 229
233 239 241 251 257 263 269 271 277 281
283 293 307 311 313 317 331 337 347 349
353 359 367 373 379 383 389 397 401 409
419 421 431 433 439 443 449 457 461 463
467 479 487 491 499 503 509 521 523 541
547 557 563 569 571 577 587 593 599 601
607 613 617 619 631 641 643 647 653 659
Dengan demikian Kitab Mulia diproteksi dengan kripto:
1. Ia berpasangan sempurna, 57 surat Homogen dan 57 surat Heterogen.
2. Ia dilapisi lagi dengan kripto, surat Homogen menjukkan jumlah ayat yaitu 6236, dan surat Heterogen menjukkan jumlah angka nomor surat, yaitu 6.555.
3. Ia dilapisi lagi dengan , jumlah digit 6236 and 6555 adalah bilangan kelipatan 19.
4. Ia dilapisi lagi, jumlah surat Kitab Mulia adalah angka ajaib dalam matematika. Karena 114 sama dengan 6 x 19, dan bilangan prima ke-114 adalah 619.
Dalam kripto yang lebih rumit, posisi abjad dalam ayat dan posisi ayat dalam suratpun dilindungi oleh kode-kode tertentu, dengan bilangan prima dan nilai abjadnya (gematrikal atau al jum’al).
Arifin Mufti
( Sumber Facebook “Kajian Al-Qur’an-Kitab &Iptek)
Tujuan dari parity check ini adalah untuk mempermudah pemeriksaan keotentikan Al Quran.
Dengan adanya proteksi yang berlapis seperti demikian, jika hilang atau tambah satu ayat saja, maka dapat terdeteksi.
Terakhir diubah oleh EbisuSensei tanggal Thu Jul 04, 2013 7:20 am, total 3 kali diubah
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: Parity Check pada Al Quran
nama Mohammad disebut 4 kali dlm Quran. begitu juga kata BABI , hewan yg sangat dibenci dlm Islam
apakah ini sebuah kebetulan?
apakah ini sebuah kebetulan?
alex77- LETNAN DUA
-
Posts : 773
Kepercayaan : Protestan
Location : indonesia
Join date : 05.06.13
Reputation : 3
Re: Parity Check pada Al Quran
Mushaf Al Quran adalah hafalan yang dituliskan, dan tulisan awal huruf arab adalah tanpa titik maupun harokat.
Jadi kurang lebih sbb:
Jadi bahan utama parity check telah tersedia. Pertanyaan mengapa jaman nabi muhammad tidak dilakukan parity check adalah pertanyaan bodoh.
Jadi kurang lebih sbb:
Jadi bahan utama parity check telah tersedia. Pertanyaan mengapa jaman nabi muhammad tidak dilakukan parity check adalah pertanyaan bodoh.
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: Parity Check pada Al Quran
Misalkan 56 vs 56, maka bagaimana dengan jumlah ayat2nya?aliumar wrote:dan itu kan dihitungnya kan utk quran yg ada sekarang.hasil tersebut adalah setelah dihitung,
Tau darimana quran pas zaman nabi sama2 57 vs 57 juga?
Bisa saja kan quran pas zaman muhammad tidak 57 vs 57, tapi 56 vs 56?
Tau darimana quran zaman muhammad juga 57 vs 57 dan bukannya 56 vs 56?
Dan apakah tetap bisa menggunakan bilangan primer sebagai acuan?
Coba baca lagi post saya yang pertama.
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: Parity Check pada Al Quran
semua parameter yg anda gunakan dlm Parity Check di halaman pertama kan Parity Check yg dilakukan utk quran yg ada sekarang, krn Parity Check baru dilakukan skrg.Misalkan 56 vs 56, maka bagaimana dengan jumlah ayat2nya?
Dan apakah tetap bisa menggunakan bilangan primer sebagai acuan?
Coba baca lagi post saya yang pertama.
Sedangkan yg harusnya dijadikan acuan adalah parameter2 Parity Check utk quran yg ada di zaman Muhammad. Kenapa kamu malah memakai acuan Parity Check utk quran sekarang?
Kan dgn Parity Check tsb kamu ingin menguji kesamaan quran skrg dgn quran zaman muhammad. Harusnya yg dijadikan acuan adalah nilai2 Parity Check quran zaman muhammad.
Nah sayang nya nilai2 parameter Parity Check utk quran zaman muhammad tidak pernah bisa diketahui, krn naskah asli quran zaman muhammad sudah jadi abu.
Jadi seluruh nilai parity check yg kamu tulis di halaman pertama tsb tidak ada gunanya sama sekali utk membuktikan kesamaan quran zaman skrg dgn quran yg asli pas zaman muhammad.
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: Parity Check pada Al Quran
aliumar wrote:
semua parameter yg anda gunakan dlm Parity Check di halaman pertama kan Parity Check yg dilakukan utk quran yg ada sekarang, krn Parity Check baru dilakukan skrg.
Sedangkan yg harusnya dijadikan acuan adalah parameter2 Parity Check utk quran yg ada di zaman Muhammad. Kenapa kamu malah memakai acuan Parity Check utk quran sekarang?
Kan dgn Parity Check tsb kamu ingin menguji kesamaan quran skrg dgn quran zaman muhammad. Harusnya yg dijadikan acuan adalah nilai2 Parity Check quran zaman muhammad.
Nah sayang nya nilai2 parameter Parity Check utk quran zaman muhammad tidak pernah bisa diketahui, krn naskah asli quran zaman muhammad sudah jadi abu.
Jadi seluruh nilai parity check yg kamu tulis di halaman pertama tsb tidak ada gunanya sama sekali utk membuktikan kesamaan quran zaman skrg dgn quran yg asli pas zaman muhammad.
Heleegh .......... Heleegh ............
Kok nggak berani di rincikan bagaimana?
Takut terguncang yaa ................ ?
becanda lhoo boss ................
Contoh misalkan saat itu hilang dua ayat dan telah ditemukan sekarang.
Terus ditambahkan pada Al Quran yang sekarang.
Apakah nilai-nilainya menjadi seimbang?
Jadi harus hilang plus tambah ditempat tertentu secara bersamaan.
Dan saya kira ini sangat sulit terjadi.
Bisa dianalogikan dengan mekanisme lock key pada hp anda.
Coba dibayangkan hp tanpa mekanisme lock sama sekali. Di saat masuk kantong bisa kepencet-pencet nggak karuan.
Paham ya.
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: Parity Check pada Al Quran
yg bikin kriteria harus seimbang itu darimana?Contoh misalkan saat itu hilang dua ayat dan telah ditemukan sekarang.
Terus ditambahkan pada Al Quran yang sekarang.
Apakah nilai-nilainya menjadi seimbang?
tau darimana nilai Parity Check utk quran yg ada di zaman muhammad juga seimbang?
Dan yg paling penting: metode yg digunakan yg katanya utk mebuktikan keotentikan quran saat ini dgn quran asli pas di zaman muhammad, jelas sudah ngaco. Masa yg digunakan /dijadikan acuan bukannya parameter Parity Check quran asli yg ada di zaman muhammad?dan malah pakai acuan parity check quran saat ini, padahal quran asli yg ada di zaman muhammad lah yg dijadikan acuan yg menetukan apakah quran saat ini masih sama dgn quran asli yg ada di zaman muhammad.
Sehingga harusnya yg harusnya dijadikan acuan adalah nilai2 parameter2 Parity Check utk quran asli yg ada di zaman Muhammad.
Logika nya gimana siy!
Kamu menggunakan metode Parity Check dgn berbagai parameter2 di dalamnya, sbg metode pengujian keotentikan quran.
Nah yg namanya metode pengujian, ada yg diuji, dan ada acuan.
Pertanyaannya:
1) Quran yg mana yg dijadikan acuan nilai2 parameter Parity Check?
2) Quran yg mana yg kamu uji dgn metode Parity Check tsb?[/b]
Silahkan kamu jawab, dan kita akan menyaksikan kekonyolan bahwa jawaban nomor 1 akan sama dgn jawaban nomor 2, hahaha....
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: Parity Check pada Al Quran
Siapa bilang Quran yang sekarang hanya bisa diuji dengan Quran yang sekarang.aliumar wrote:
Kamu menggunakan metode Parity Check dgn berbagai parameter2 di dalamnya, sbg metode pengujian keotentikan quran.
Nah yg namanya metode pengujian, ada yg diuji, dan ada acuan.
Pertanyaannya:
1) Quran yg mana yg dijadikan acuan nilai2 parameter Parity Check?
2) Quran yg mana yg kamu uji dgn metode Parity Check tsb?[/b]
Silahkan kamu jawab, dan kita akan menyaksikan kekonyolan bahwa jawaban nomor 1 akan sama dgn jawaban nomor 2, hahaha....
Nilai2 keseimbangan tersebut bukanlah kebetulan.
Maka dari itu saya tanya, silahkan kamu berikan contoh seperti misalkan ada ayat/surat yang hilang. Dan kita lihat apakah masih bisa dihitung keseimbangan nilai-nilainya, berdasarkan Quran yang sekarang.
Seandainya ada perubahan jumlah ayat, maka keseimbangan nilai2 tersebut tidak akan pernah ditemukan.
Jadi siapa yang konyol yah ..................... ?
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: Parity Check pada Al Quran
sebelum mengambil contoh, kita uji dulu "metode penelitian" yg kamu pakai valid apa gak.Siapa bilang Quran yang sekarang hanya bisa diuji dengan Quran yang sekarang.
Nilai2 keseimbangan tersebut bukanlah kebetulan.
Maka dari itu saya tanya, silahkan kamu berikan contoh seperti misalkan ada ayat/surat yang hilang. Dan kita lihat apakah masih bisa dihitung keseimbangan nilai-nilainya, berdasarkan Quran yang sekarang.
Silahkan jawab:
Rumusan masalahnya kan: Parity Check utk menguji keorisinilan quran sekarang dgn quran asli di zaman muhammad.
Pertanyaannya:
1) Quran yg mana yg dijadikan acuan nilai2 parameter Parity Check?
2) Quran yg mana yg kamu uji dgn metode Parity Check tsb?
Jika "metode penelitian"/metode pengujiannya saja sudah ngawur, ngapain menguji pakai contoh2?
Kalau anda pernah membuat Skripsi tentu akan mengerti apa yg saya maksudkan.
Mau menguji quran skrg apakah sama dgn quran zaman muhammad, masa yg dipakai malah acuan parameter2 quran sekarang. Hahahaha......Dari sini saja sudah ngaco.
Terakhir diubah oleh aliumar tanggal Sat Jul 06, 2013 9:24 am, total 1 kali diubah
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: Parity Check pada Al Quran
Kalau kita hendak menguji B apakah asli seperti A, maka parameter apa yg dipakai sbg acuan?
a) Parameter B
b) Parameter A?
a) Parameter B
b) Parameter A?
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: Parity Check pada Al Quran
Sori, saya sudah lupa pelajaran membuat skripsi.aliumar wrote:sebelum mengambil contoh, kita uji dulu "metode penelitian" yg kamu pakai valid apa gak.Siapa bilang Quran yang sekarang hanya bisa diuji dengan Quran yang sekarang.
Nilai2 keseimbangan tersebut bukanlah kebetulan.
Maka dari itu saya tanya, silahkan kamu berikan contoh seperti misalkan ada ayat/surat yang hilang. Dan kita lihat apakah masih bisa dihitung keseimbangan nilai-nilainya, berdasarkan Quran yang sekarang.
Silahkan jawab:
Rumusan masalahnya kan: Parity Check utk menguji keorisinilan quran sekarang dgn quran asli di zaman muhammad.
Pertanyaannya:
1) Quran yg mana yg dijadikan acuan nilai2 parameter Parity Check?
2) Quran yg mana yg kamu uji dgn metode Parity Check tsb?
Jika "metode penelitian"/metode pengujiannya saja sudah ngawur, ngapain menguji pakai contoh2?
Kalau anda pernah membuat Skripsi tentu akan mengerti apa yg saya maksudkan.
Seingat saya memang pernah diberikan buku panduannya.
Saya jawab saja langsung ya:
1. Musaf yang sekarang.
2. Quran jaman dulu dan jaman nanti.
Dan ingat, kalau memang ada perubahan dari Al Quran jaman dulu dengan sekarang, maka tidak akan ditemukan kaitan antara jumlah surat dengan jumlah total ayat.
Harusnya kamu paham dengan tulisan saya.
Terakhir diubah oleh EbisuSensei tanggal Sat Jul 06, 2013 9:26 am, total 1 kali diubah
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: Parity Check pada Al Quran
Sudah saya jawab.aliumar wrote:Kalau kita hendak menguji B apakah asli seperti A, maka parameter apa yg dipakai sbg acuan?
a) Parameter B
b) Parameter A?
Oh ya, belum lagi kalau menyebutkan acuannya, yaitu bilangan prima dan angka golden rule.
Walau nggak tepat 618.
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: Parity Check pada Al Quran
Saya jawab saja langsung ya:Rumusan masalahnya kan: Parity Check utk menguji keorisinilan quran sekarang dgn quran asli di zaman muhammad.
Pertanyaannya:
1) Quran yg mana yg dijadikan acuan nilai2 parameter Parity Check?
2) Quran yg mana yg kamu uji dgn metode Parity Check tsb?
1. Musaf yang sekarang.
2. Quran jaman dulu dan jaman nanti.
hah?
Masa mau menguji quran skrg apakah sama dgn quran zaman muhammad, masa yg dipakai sbg acuan malah parameter2 quran sekarang. Hahahaha...
Silahkan belajar dulu sana, penalaran basic gini aja masih ngaco, sudah susah deh. Hahahaha.....
Guru menguji kesamaan tulisan murid di buku dgn tulisan guru di papan tulis. Maka menurut ebi yg dijadikan acuan adalah tulisan si murid di bukunya...
Saya jawab saja langsung ya:Rumusan masalahnya kan: Parity Check utk menguji keorisinilan quran sekarang dgn quran asli di zaman muhammad.
Pertanyaannya:
1) Quran yg mana yg dijadikan acuan nilai2 parameter Parity Check?
2) Quran yg mana yg kamu uji dgn metode Parity Check tsb?
1. Musaf yang sekarang.
2. Quran jaman dulu dan jaman nanti.
utk jwban nomor 2: bagaimana caranya menguji quran zaman dulu, jikalau quran jaman dulu nya udah jadi abu, dibakar sama usman?hahaha....
Terakhir diubah oleh aliumar tanggal Sun Jul 07, 2013 2:10 pm, total 1 kali diubah
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: Parity Check pada Al Quran
Siapa bilang?kalau memang ada perubahan dari Al Quran jaman dulu dengan sekarang, maka tidak akan ditemukan kaitan antara jumlah surat dengan jumlah total ayat.
Kalau kata "tidak boleh" di suatu ayat, mengalami perubahan menjadi: "boleh", ini kan tidak merubah jumlah ayat, susunan ayat, nomor ayat, (yg merupakan parameter2 yg digunakan dlm Parity Check), tapi jelas telah merubah makna. Jadi perubahan ini TIDAK akan terdeteksi dgn metode Parity Check.
Terakhir diubah oleh aliumar tanggal Sat Jul 06, 2013 9:45 am, total 1 kali diubah
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: Parity Check pada Al Quran
@aliumar
Silahkan terangkan dengan bahasamu, kata2 saya berikut ini:
Silahkan terangkan dengan bahasamu, kata2 saya berikut ini:
Seandainya ada perubahan jumlah ayat, maka keseimbangan nilai2 tersebut tidak akan pernah ditemukan.
Dan ingat, kalau memang ada perubahan dari Al Quran jaman dulu dengan sekarang, maka tidak akan ditemukan kaitan antara jumlah surat dengan jumlah total ayat.
Harusnya kamu paham dengan tulisan saya.
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: Parity Check pada Al Quran
Memangnya sedang membahas perbedaan kata?aliumar wrote:Siapa bilang?kalau memang ada perubahan dari Al Quran jaman dulu dengan sekarang, maka tidak akan ditemukan kaitan antara jumlah surat dengan jumlah total ayat.
Kalau kata "tidak boleh" di suatu ayat, mengalami perubahan dengan kata "boleh", ini kan tidak merubah jumlah ayat, susunan ayat, nomor ayat, (yg merupakan parameter2 yg digunakan dlm Parity Check), tapi jelas telah merubah makna. Jadi perubahan ini TIDAK akan terdeteksi dgn metode Parity Check.
Yg sedang dibahas adalah jumlah ayat.
Kalau masalah kata, ada pengecekannya tersendiri, silahkan baca post saya no #5.
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: Parity Check pada Al Quran
Berapakah jumlah ayat dalam alquran?Yg sedang dibahas adalah jumlah ayat.
Dalam hal ini pun terdapat perbedaan pendapat di kalangan muslim.
Ahmad sarwat, Lc dlm eramuslim.com wrote:Para ulama sepakat mengatakan bahwa jumlah ayat Al-Quran lebih dari 6.200 ayat. Namun berapa ayat lebihnya, mereka masih berselisih pendapat.
Menurut Nafi’ yang merupakan ulama Madinah, jumlah tepatnya adalah 6.217 ayat. Sedangkan Syaibah yang juga ulama Madinah, jumlah tepatnya 6214 ayat. Lain lagi dengan pendapat Abu Ja’far, meski juga merupakan ulama Madinah, beliau mengatakan bahwa jumlah tepatnya6.210 ayat.
Menurut Ibnu Katsir, ulama Makkah mengatakan jumlahnya 6.220 ayat. Lalu ‘Ashim yang merupakan ulamaBashrah mengatakan bahwa jumlahnya
jumlah ayat al-Quran ialah., 205 ayat.
Hamzah yangmerupakan ulama Kufah sebagaimana yang diriwayatkan mengatakan bahwa jumlahnya 6.236 ayat.
Dan pendapat ulama Syria sebagaimana yang diriwayatkan oleh Yahya Ibn al-Harits mengatakan bahwajumlahnya 6.226 ayat.
Jadi ini juga lagi2 membuktikan omong kosong pernyataan Ebi yg menyatakan Allah lah yg telah menyusun susunan ayat2 Quran melalui muhammad.
Dan ada alasan yg lucu, kenapa bisa berbeda:
Ahmad sarwat, Lc dlm eramuslim.com wrote:Yang berbeda adalah ketika menghitung jumlahnya dan menetapkan apakah suatu potongan kalimat itu menjadi satu ayat atau dua ayat.
Ada orang yang menghitung dua ayat menjadi satu. Dan sebaliknya juga ada yang menghitung satu ayat jadi dua.
Padahal kalau dibaca semua lafadz Quran itu, semuanya sama dan itu itu juga. Tidak ada yang berbeda.
Lalu mengapa menjadi beda dalam menentukan apakah satu lafadz itu satu ayat atau dua ayat?
Jawabnya adalah dahulu Rasulullah SAW terkadang diriwayatkan berhenti membaca dan menarik nafas. Pada saat itu timbul asumsi pada sebagian orang bahwa ketika Nabi menarik nafas, di situlah ayat itu berhenti dan habis. Sementara yang lain berpandangan bahwa nabi SAW hanya sekedar berhenti menarik nafas dan tidak ada kaitannya dengan berhentinya suatu ayat.
Lagian, nabi SAW saat itu juga tidak menjelaskan kenapa beliau menarik nafas dan berhenti. Dan tidak dijelaskan juga apakah berhentinya itu menunjukkan penggalan ayat, atau hanya semata-mata menarik nafas karena ayatnya panjang.
--Ahmad Sarwat, Lc--
--sumber:http://www.eramuslim.com/alquran/jumlah-ayat-quran-bukan-6666-ayat.htm#.UdffOWd6RmQ---
Ternyata krn perbedaan dalam menafsirkan tarikan nafas muhammad saat membaca Quran, hahaha...
Dan yg dibold, lagi2 membuktikan pas zaman muhammad belum baku penomoran Quran.
Jadi habislah sudah kebanggaan kamu akan kehebatan hasil pengujian Parity Check quran tsb.
Karena jumlah ayat nya aja yg menjadi parameter Parity Check yg diagung2kan tsb, ternyata masih saling terdapat perbedaan pendapat.
Check mate, Ebi !!! hahahaha....
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: Parity Check pada Al Quran
Tinggal dipilih jumlah yang mengikuti acuan bilangan prima.aliumar wrote:Berapakah jumlah ayat dalam alquran?Yg sedang dibahas adalah jumlah ayat.
Dalam hal ini pun terdapat perbedaan pendapat di kalangan muslim.Ahmad sarwat, Lc dlm eramuslim.com wrote:Para ulama sepakat mengatakan bahwa jumlah ayat Al-Quran lebih dari 6.200 ayat. Namun berapa ayat lebihnya, mereka masih berselisih pendapat.
Menurut Nafi’ yang merupakan ulama Madinah, jumlah tepatnya adalah 6.217 ayat. Sedangkan Syaibah yang juga ulama Madinah, jumlah tepatnya 6214 ayat. Lain lagi dengan pendapat Abu Ja’far, meski juga merupakan ulama Madinah, beliau mengatakan bahwa jumlah tepatnya6.210 ayat.
Menurut Ibnu Katsir, ulama Makkah mengatakan jumlahnya 6.220 ayat. Lalu ‘Ashim yang merupakan ulamaBashrah mengatakan bahwa jumlahnya
jumlah ayat al-Quran ialah., 205 ayat.
Hamzah yangmerupakan ulama Kufah sebagaimana yang diriwayatkan mengatakan bahwa jumlahnya 6.236 ayat.
Dan pendapat ulama Syria sebagaimana yang diriwayatkan oleh Yahya Ibn al-Harits mengatakan bahwajumlahnya 6.226 ayat.
Jadi ini juga lagi2 membuktikan omong kosong pernyataan Ebi yg menyatakan Allah lah yg telah menyusun susunan ayat2 Quran melalui muhammad.
Dan ada alasan yg lucu, kenapa bisa berbeda:Ahmad sarwat, Lc dlm eramuslim.com wrote:Yang berbeda adalah ketika menghitung jumlahnya dan menetapkan apakah suatu potongan kalimat itu menjadi satu ayat atau dua ayat.
Ada orang yang menghitung dua ayat menjadi satu. Dan sebaliknya juga ada yang menghitung satu ayat jadi dua.
Padahal kalau dibaca semua lafadz Quran itu, semuanya sama dan itu itu juga. Tidak ada yang berbeda.
Lalu mengapa menjadi beda dalam menentukan apakah satu lafadz itu satu ayat atau dua ayat?
Jawabnya adalah dahulu Rasulullah SAW terkadang diriwayatkan berhenti membaca dan menarik nafas. Pada saat itu timbul asumsi pada sebagian orang bahwa ketika Nabi menarik nafas, di situlah ayat itu berhenti dan habis. Sementara yang lain berpandangan bahwa nabi SAW hanya sekedar berhenti menarik nafas dan tidak ada kaitannya dengan berhentinya suatu ayat.
Lagian, nabi SAW saat itu juga tidak menjelaskan kenapa beliau menarik nafas dan berhenti. Dan tidak dijelaskan juga apakah berhentinya itu menunjukkan penggalan ayat, atau hanya semata-mata menarik nafas karena ayatnya panjang.
--Ahmad Sarwat, Lc--
--sumber:http://www.eramuslim.com/alquran/jumlah-ayat-quran-bukan-6666-ayat.htm#.UdffOWd6RmQ---
Ternyata krn perbedaan dalam menafsirkan tarikan nafas muhammad saat membaca Quran, hahaha...
Dan yg dibold, lagi2 membuktikan pas zaman muhammad belum baku penomoran Quran.
Jadi habislah sudah kebanggaan kamu akan kehebatan hasil pengujian Parity Check quran tsb.
Karena jumlah ayat nya aja yg menjadi parameter Parity Check yg diagung2kan tsb, ternyata masih saling terdapat perbedaan pendapat.
Check mate, Ebi !!! hahahaha....
Maka yang paling mendekati, adalah 6236.
Dan bisa dihitung dari nomor surat homogen dan jumlah ayat homogen.
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: Parity Check pada Al Quran
Barusan baca2 tentang Rashad Khalifa.
Ini OOT jadi saya jawab terbatas.
Saya nggak mengerti orangnya, namun saya hanya mempelajari teori2nya, tentang matematika.
Kalau konsep agamanya, yang menganggap dirinya nabi, saya nggak ngurusi.
Tuhan tidak akan pernah memblingerkan manusia, tapi manusialah yang memblingerkan diri mereka sendiri.
[astagh...]
Ini OOT jadi saya jawab terbatas.
Saya nggak mengerti orangnya, namun saya hanya mempelajari teori2nya, tentang matematika.
Kalau konsep agamanya, yang menganggap dirinya nabi, saya nggak ngurusi.
Tuhan tidak akan pernah memblingerkan manusia, tapi manusialah yang memblingerkan diri mereka sendiri.
[astagh...]
Terakhir diubah oleh EbisuSensei tanggal Sat Jul 06, 2013 5:20 pm, total 1 kali diubah
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: Parity Check pada Al Quran
emangnya pemilu pake acara pilih memilih...hahahaha....Tinggal dipilih jumlah yang mengikuti acuan bilangan prima.
Maka yang paling mendekati, adalah 6236.
Parity Check, Check Mate !!! hahahaha.....
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: Parity Check pada Al Quran
Pake ketawa lagi ................aliumar wrote:emangnya pemilu pake acara pilih memilih...hahahaha....Tinggal dipilih jumlah yang mengikuti acuan bilangan prima.
Maka yang paling mendekati, adalah 6236.
Parity Check, Check Mate !!! hahahaha.....
Sudah paham belum, dapat 6236 dari mana?
Dan belum pake konstanta.
Sudah/Belum?
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: Parity Check pada Al Quran
dari tafsiran akan tarikan nafas muhammad waktu membaca quran,Sudah paham belum, dapat 6236 dari mana?
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: Parity Check pada Al Quran
Heleeeegh ........... Belum-belum kok udah frustasi.aliumar wrote:dari tafsiran akan tarikan nafas muhammad waktu membaca quran,Sudah paham belum, dapat 6236 dari mana?
Sudah jelas belum, dapat 6236 dari mana?
Yang saya maksud bukan dari menghitung total ayat.
Tapi dari surat homogen.
Paham pertanyaan saya ini nggak?
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: Parity Check pada Al Quran
EbisuSensei wrote:Barusan baca2 tentang Rashad Khalifa.
Ini OOT jadi saya jawab terbatas.
Saya nggak mengerti orangnya, namun saya hanya mempelajari teori2nya, tentang matematika.
Kalau konsep agamanya, yang menganggap dirinya nabi, saya nggak ngurusi.
Tuhan tidak akan pernah memblingerkan manusia, tapi manusialah yang memblingerkan diri mereka sendiri.
[astagh...]
anda seorang senior LI, masak ga ngerti Rashad Khalifa.
Rashad Khalifa, demi mempertahankan argumen angka2 (angka 19) harus menghapus 2 ayat dalam salah satu sura Alquran..
alex77- LETNAN DUA
-
Posts : 773
Kepercayaan : Protestan
Location : indonesia
Join date : 05.06.13
Reputation : 3
Re: Parity Check pada Al Quran
Nggak usah mengada-ada.alex77 wrote:
anda seorang senior LI, masak ga ngerti Rashad Khalifa.
Rashad Khalifa, demi mempertahankan argumen angka2 (angka 19) harus menghapus 2 ayat dalam salah satu sura Alquran..
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: Parity Check pada Al Quran
si ebi ini mulai saat ini ga akan berani koar koar masalah parity check lagi..
ayo bi.. cari itu PC dari quran versi warsh..
ane nanya belum dijawab. yang otentik berdasar PC ente yang amna? warsh, hafs, apa al dori?
yang versi usman gimana? atau quran emas jaman dulu? yg ga ada nomor ayatnya? itu palsu ga? hahahahhahahahahahahahahaha
ayo bi.. cari itu PC dari quran versi warsh..
ane nanya belum dijawab. yang otentik berdasar PC ente yang amna? warsh, hafs, apa al dori?
yang versi usman gimana? atau quran emas jaman dulu? yg ga ada nomor ayatnya? itu palsu ga? hahahahhahahahahahahahahaha
ramayana- Pengembara
-
Posts : 3479
Location : Jerusalem
Join date : 21.07.12
Reputation : 8
Halaman 4 dari 6 • 1, 2, 3, 4, 5, 6
Similar topics
» Apakah Quran seluruhnya didikte pada Muhammad saw??
» berpegang teguh pada agama islam, tidak pada yang lain
» INI ayat Quran, atau REAKSI karna Quran ditolak ?
» [DOKTER]-[/TERKAIT] Skrining Kanker Usus Besar dan Rektum pada pada orang dengan resiko tinggi
» Quran Indo di Edit! Apakah ini Manipulasi Quran?
» berpegang teguh pada agama islam, tidak pada yang lain
» INI ayat Quran, atau REAKSI karna Quran ditolak ?
» [DOKTER]-[/TERKAIT] Skrining Kanker Usus Besar dan Rektum pada pada orang dengan resiko tinggi
» Quran Indo di Edit! Apakah ini Manipulasi Quran?
Halaman 4 dari 6
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik