Marxisme dan Islam
Halaman 3 dari 3 • Share
Halaman 3 dari 3 • 1, 2, 3
Marxisme dan Islam
First topic message reminder :
Manusia bukanlah makhluk-makhluk yang pasrah tak berdaya di hadapan apa yang kerap disebut “suratan takdir”. Namun ia juga tidak bisa sekehendak hatinya mengubah sejarah. Marx mengatakan:
“Manusia membuat sejarah mereka sendiri, tetapi mereka tidak membuatnya sekehendak hati mereka; mereka tidak membuatnya di bawah situasi-situasi yang dipilih oleh mereka sendiri, tetapi di bawah situasi-situasi yang sudah ada, yang ditentukan dan ditransmisikan dari masa lalu.”
Sejarah yang digambarkan oleh kelas penguasa sampai hari ini selalu adalah sejarah orang-orang besar. Di dalam pikiran mereka, sejarah digerakkan oleh segelintir orang saja: pemikir-pemikir ulung, pemimpin-pemimpin besar, orator-orator karismatik. Sejarah adalah ciptaan dari gagasan-gagasan yang ada di pikiran orang-orang besar ini. Mereka mendapatkan ilham yang begitu hebatnya sehingga menggerakkan sejarah. Napoleon Bonaparte menjadi kaisar Prancis yang menguasai hampir seluruh Eropa karena kejeniusan perangnya. Perang Dunia II terjadi karena sosok Hilter dengan pemikiran-pemikiran fasisnya, yang tertuang di buku Mein Kampf. Revolusi Oktober di Rusia adalah karena Lenin seorang dengan kemampuannya memahami Marxisme. Di dalam sejarahnya kaum penguasa, rakyat jelata tidak memainkan peran sama sekali. Mereka bukan faktor. Mereka hanyalah domba-domba yang mengikuti pemimpin mereka. Dan kalaupun mereka memainkan peran, hanya sebagai sekumpulan orang liar yang melakukan kerusuhan.
Materialisme Historis menjungkirbalikkan sejarah kaum penguasa, bahwa rakyat jelatalah aktor utama di dalam perubahan sejarah. Kalaupun ada figur-figur pemimpin, ia tidak lain adalah pengejawantahan dari kelas-kelas yang ada di dalam masyarakat. Materialisme Historis tidak menyangkal peran individu di dalam sejarah, tetapi meletakkannya dalam konteks kondisi masyarakat yang ada saat itu, dalam hubungannya yang dialektis.
konsepsi utama dari Materialisme Historis, yang ditulis oleh Engels seperti berikut ini:
“Konsepsi materialis tentang sejarah dimulai dari proposisi bahwa produksi kebutuhan-kebutuhan untuk mendukung kehidupan manusia dan, di samping produksi, pertukaran barang-barang yang diproduksi, merupakan dasar dari semua struktur masyarakat; bahwa dalam setiap masyarakat yang telah muncul dalam sejarah, cara kekayaan didistribusi dan cara masyarakat dibagi ke dalam kelas-kelas atau tatanan-tatanan bergantung pada apa yang diproduksi, bagaimana itu diproduksi, dan bagaimana produk-produk itu dipertukarkan. Dari sudut pandang ini, sebab-sebab akhir dari semua perubahan sosial dan revolusi-revolusi politis mesti dicari, tidak dalam benak-benak manusia, tidak dalam wawasan manusia yang lebih baik akan kebenaran dan keadilan abadi, tetapi di dalam perubahan-perubahan dalam cara-cara produksi dan pertukaran. Itu semua mesti dicari, tidak dalam filsafat tetapi di dalam perekonomian satu epos tertentu.” (Engels, Anti Dühring)
Keluar dari hutan dan menuju padang rumput luas, manusia memulai sejarahnya, dari komunisme primitif sampai kapitalisme hari ini.
Marxisme tidak selalu atheis dan Marxisme dapat diterima oleh muslim bahkan mereka juga setuju dengan gagasan perjuangan kelas sosial.Seperti penghapusan budak,kesejahteraan sosial,keadilan yang menyebar segala aspek kelas sosial.
Manusia bukanlah makhluk-makhluk yang pasrah tak berdaya di hadapan apa yang kerap disebut “suratan takdir”. Namun ia juga tidak bisa sekehendak hatinya mengubah sejarah. Marx mengatakan:
“Manusia membuat sejarah mereka sendiri, tetapi mereka tidak membuatnya sekehendak hati mereka; mereka tidak membuatnya di bawah situasi-situasi yang dipilih oleh mereka sendiri, tetapi di bawah situasi-situasi yang sudah ada, yang ditentukan dan ditransmisikan dari masa lalu.”
Sejarah yang digambarkan oleh kelas penguasa sampai hari ini selalu adalah sejarah orang-orang besar. Di dalam pikiran mereka, sejarah digerakkan oleh segelintir orang saja: pemikir-pemikir ulung, pemimpin-pemimpin besar, orator-orator karismatik. Sejarah adalah ciptaan dari gagasan-gagasan yang ada di pikiran orang-orang besar ini. Mereka mendapatkan ilham yang begitu hebatnya sehingga menggerakkan sejarah. Napoleon Bonaparte menjadi kaisar Prancis yang menguasai hampir seluruh Eropa karena kejeniusan perangnya. Perang Dunia II terjadi karena sosok Hilter dengan pemikiran-pemikiran fasisnya, yang tertuang di buku Mein Kampf. Revolusi Oktober di Rusia adalah karena Lenin seorang dengan kemampuannya memahami Marxisme. Di dalam sejarahnya kaum penguasa, rakyat jelata tidak memainkan peran sama sekali. Mereka bukan faktor. Mereka hanyalah domba-domba yang mengikuti pemimpin mereka. Dan kalaupun mereka memainkan peran, hanya sebagai sekumpulan orang liar yang melakukan kerusuhan.
Materialisme Historis menjungkirbalikkan sejarah kaum penguasa, bahwa rakyat jelatalah aktor utama di dalam perubahan sejarah. Kalaupun ada figur-figur pemimpin, ia tidak lain adalah pengejawantahan dari kelas-kelas yang ada di dalam masyarakat. Materialisme Historis tidak menyangkal peran individu di dalam sejarah, tetapi meletakkannya dalam konteks kondisi masyarakat yang ada saat itu, dalam hubungannya yang dialektis.
konsepsi utama dari Materialisme Historis, yang ditulis oleh Engels seperti berikut ini:
“Konsepsi materialis tentang sejarah dimulai dari proposisi bahwa produksi kebutuhan-kebutuhan untuk mendukung kehidupan manusia dan, di samping produksi, pertukaran barang-barang yang diproduksi, merupakan dasar dari semua struktur masyarakat; bahwa dalam setiap masyarakat yang telah muncul dalam sejarah, cara kekayaan didistribusi dan cara masyarakat dibagi ke dalam kelas-kelas atau tatanan-tatanan bergantung pada apa yang diproduksi, bagaimana itu diproduksi, dan bagaimana produk-produk itu dipertukarkan. Dari sudut pandang ini, sebab-sebab akhir dari semua perubahan sosial dan revolusi-revolusi politis mesti dicari, tidak dalam benak-benak manusia, tidak dalam wawasan manusia yang lebih baik akan kebenaran dan keadilan abadi, tetapi di dalam perubahan-perubahan dalam cara-cara produksi dan pertukaran. Itu semua mesti dicari, tidak dalam filsafat tetapi di dalam perekonomian satu epos tertentu.” (Engels, Anti Dühring)
Keluar dari hutan dan menuju padang rumput luas, manusia memulai sejarahnya, dari komunisme primitif sampai kapitalisme hari ini.
Marxisme tidak selalu atheis dan Marxisme dapat diterima oleh muslim bahkan mereka juga setuju dengan gagasan perjuangan kelas sosial.Seperti penghapusan budak,kesejahteraan sosial,keadilan yang menyebar segala aspek kelas sosial.
Otak Trailer- SERSAN MAYOR
-
Posts : 542
Location : kolong tanah
Join date : 11.02.12
Reputation : 4
Re: Marxisme dan Islam
abu hanan wrote:hahaha..
mbdee..
bicara tentang komunisme ala china,apakah sejalan lurus (kaku) dengan ide marxis ato ada warna lain?
segini dulu..saling menggantung..spuaya seru wkwkwk..
Maoisme wrote:Ideologi komunisme di Tiongkok agak lain daripada dengan Marxisme-Leninisme yang diadopsi bekas Uni Soviet. Mao Zedong menyatukan berbagai filsafat kuno dari Tiongkok dengan Marxisme yang kemudian ia sebut sebagai Maoisme. Perbedaan mendasar dari komunisme Tiongkok dengan komunisme di negara lainnya adalah bahwa komunisme di Tiongkok lebih mementingkan peran petani daripada buruh. Ini disebabkan karena kondisi Tiongkok yang khusus di mana buruh dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari kapitalisme.
tapi apapun itu ideologinya mbah ... menurut saya ... kalau bicara marxisme (sosialis) .... itu ya lawannya bicara kapitalisme (kapitalis)
dua2nya akan bagus bila dijalankan dengan nafas (ilmu) Islam
dua2nya akan kacau bila tidak dijalankan dengan nafas Islam
saya nulis diatas supaya nyambung dengan thread aja sih (karena membandingkan dengan Islam) .... hehehehehehe
Islam itu kan ditengah2 ... tidak kapitalis tidak marxist ... tapi bisa juga disebut kapitalis disebut juga marxist >>> tergantung mind-set manusianya
gantung terus ....
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Marxisme dan Islam
mbdee..
dan untuk generasi masa lalu kaya sayah yah marxis itu lebih mirip kulit sapi kering/rambak..
ndak boleh dunk..disini,marxis harus dibuka sampe akarnyah..jadi generasi mendatang dan sekarang yang masih muda macam musicman-deenee-isaku-aliumar dll bener2 paham apa itu malkist eh marxis..tapi generasi tua macam segorowedi mah uda paham bener apa itu nasi uduk..saya nulis diatas supaya nyambung dengan thread aja sih
dan untuk generasi masa lalu kaya sayah yah marxis itu lebih mirip kulit sapi kering/rambak..
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Marxisme dan Islam
abu hanan wrote:mbdee..ndak boleh dunk..disini,marxis harus dibuka sampe akarnyah..jadi generasi mendatang dan sekarang yang masih muda macam musicman-deenee-isaku-aliumar dll bener2 paham apa itu malkist eh marxis..tapi generasi tua macam segorowedi mah uda paham bener apa itu nasi uduk..saya nulis diatas supaya nyambung dengan thread aja sih
dan untuk generasi masa lalu kaya sayah yah marxis itu lebih mirip kulit sapi kering/rambak..
jadi bahas marxist kan mbah
lah kan itu udah dijawab ... hehehehehehhe
kalau bicara marxisme (sosialis) .... itu ya lawannya bicara kapitalisme (kapitalis)
dua2nya akan bagus bila dijalankan dengan nafas (ilmu) Islam
dua2nya akan kacau bila tidak dijalankan dengan nafas Islam
Islam itu kan ditengah2 ... tidak kapitalis tidak marxist ... tapi Islam bisa juga disebut kapitalis disebut juga marxist >>> tergantung mind-set manusianya
tujuan marxist ala Karl Marx dan kapitalis ala Adam Smith pada dasarnya sama >>> yaitu demi kesejahteraan rakyat untuk mengurangi kesenjangan sosial antara kaya dan miskin
tidak ada bedanya dengan sistem ekonomi kerakyatan ala pancasila
benar atau salah implementasinya >>> ada ajaran agama (Islam) yang harus diterapkan disini
yang membedakan antara Marxist dan Kapitalis adalah :
- Bila sosialis bilang >>> negara sebagai pengelola tunggal perekonomian negara >>> dalam hal ini negara diwakilkan oleh buruh dan petani (kelompok proletar)
- Kapitalis bilang >>> negara harus memberikan kebebasan bagi pemilik modal untuk mewujudkan perekonomian negara >>> dalam hal ini negara diwakilkan oleh rakyat (secara menyeluruh)
- Pancasila bilang >>> untuk SDA yang menyangkut kepentingan rakyat semua diatur negara .... untuk industri non yang merah, pemilik modal punya kebebasan untuk menjalankankan usaha-nya dan tetap terikat dalam UU negara
negara ini cenderung kapitalis ?? >>> benar2 saja bila kita lihat konglomerat2 di Indonesia
negara ini cenderung sosialis ?? >>> benar2 saja bila kita lihat negara juga punya BUMN
negara ini Islami ?? >>> benar2 saja bila kita lihat aturan pemerintah kepada PT (swasta dan BUMN) terkait Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (Corporate Social Responsibility)
yang abu2 itu justru negara2 yang mengklaim dirinya sosialis dan kapitalis >>> karena nyatanya .... negara kapitalis pun mau ga mau perlu menjalankan sistem sosialis .... di pihak lain .... negara sosialis (komunis) pun mau ga mau perlu menjalankan sistem kapitalis
terus terang saya tidak lihat keburukan dari tiga sistem ini >>> pancasila jelas lebih baik dari yang dua diatasnya ... tapi semua itu tetap tergantung eksekutor-nya (rakyat dan pemerintah) >> balik warna coklat
ini kalau kita bicara dari sudut pandang ekonomi dulu .... sospol-nya nanti dan menurut saya juga ga jauh beda dengan yang ungu
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Halaman 3 dari 3 • 1, 2, 3
Similar topics
» Marxisme VS Agama
» Marxisme dan Kristen
» perubahan struktural tanpa marxisme
» opini gusdur mengenai ajaran marxisme
» Kapan Islam ini akan damai kalau msh menjustifikasi2 antara pemeluk islam
» Marxisme dan Kristen
» perubahan struktural tanpa marxisme
» opini gusdur mengenai ajaran marxisme
» Kapan Islam ini akan damai kalau msh menjustifikasi2 antara pemeluk islam
Halaman 3 dari 3
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik