konsep islam tentang kesetaraan gender dan tafsir Wanita "setengah" Akal
Halaman 2 dari 7 • Share
Halaman 2 dari 7 • 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
konsep islam tentang kesetaraan gender dan tafsir Wanita "setengah" Akal
First topic message reminder :
Barangkali kita pernah mendengar hadits yang menerangkan wanita itu kurang akal dan agamanya. Apa yang dimaksud dengan kalimat tersebut? Apakah itu berarti merendahkan wanita?
Hadits yang kami maksudkan di atas adalah hadits berikut ini,
مَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِينٍ أَغلَبُ لِلُبِّ الرَّجُلِ الْحَازِمِ مِنْ إِحْدَاكُنَّ. فَقِيلَ: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا نُقْصَانُ عَقْلِهَا؟ قاَلَ: أَلَيْسَتْ شَهَادَةُ الْمَرْأَتَيْنِ بِشَهَادَةِ رَجُلٍ؟ قِيلَ: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا نُقصَانُ دِينِهَا؟ قَالَ: أَلَيْسَتْ إِذَا حَاضَتْ لَمْ تُصَلِّ وَلَمْ تَصُمْ
“Aku tidak pernah melihat orang yang kurang akal dan agamanya paling bisa mengalahkan akal lelaki yang kokoh daripada salah seorang kalian (kaum wanita).” Maka ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah, apa maksudnya kurang akalnya wanita?” Beliau menjawab, “Bukankah persaksian dua orang wanita sama dengan persaksian seorang lelaki?” Ditanyakan lagi, “Ya Rasulullah, apa maksudnya wanita kurang agamanya?” "Bukankah bila si wanita haid ia tidak shalat dan tidak pula puasa?”, jawab beliau. (Muttafaqun ‘alaih, HR. Bukhari no. 1462 dan Muslim no. 79)
Mengenai maksud hadits di atas diterangkan oleh Syaikh ‘Abdul Kairm Khudair, ulama senior di kota Riyadh Saudi Arabia dan saat ini menjadi pengajar di Jami’ah Malik Su’ud (King Saud University Riyadh). Beliau ditanya, “Apa maksud kurang akal dan agamanya bagi wanita sebagaimana disebutkan dalam hadits ‘wanita itu kurang akal dan agama’?”
Syaikh hafizhohullah menjawab,
Tafsir tentang makna kurang akal dan agama telah diterangkan dalam hadits muttafaqun ‘alaih (riwayat Bukhari-Muslim). Bahwa yang dimaksud kurang akal adalah karena persaksian wanita itu separuh dari persaksian laki-laki sebagaimana disebutkan dalam ayat,
فَإِنْ لَمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ
“Jika tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan” (QS. Al Baqarah: 282). Inilah yang dimaksud wanita itu kurang akal.
Sedangkan yang dimaksud wanita itu kurang agama adalah karena pada satu waktu (yaitu kala haidh atau nifas, pen), wanita tidak puasa dan tidak shalat. Inilah tafsir yang langsung diterangkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (secara marfu’) dan bukan hasil ijtihad seorang pun. Adapun kondisi wanita di mana mereka berada pada kondisi separuh dari pria adalah dalam lima keadaan, yaitu dalam persaksian, diyat, warisan, aqiqah, pembebasan budak –yaitu siapa yang memerdekakan dua orang budak wanita sama dengan memerdekakan seorang budak laki-laki. Dalam hadits disebutkan, “Barangsiapa yang memerdekakan seorang budak laki-laki, maka ia akan selamat dari siksa neraka. Barangsiapa yang memerdekakan dua budak wanita, maka ia akan selamat dari siksa neraka.”
Semoga dengan penjelasan ini semakin jelas apa yang dimaksud wanita kurang akal dan agamanya. Semoga dengan benar memahami hal ini tidak menyebabkan kita merendahkan wanita. Karena kenyataannya pula banyak wanita yang mengungguli pria dalam hal kecerdasan dan memahami agama.
Wallahu waliyyut taufiq.
@ Ummul Hamam, Riyadh – KSA
11 Dzulqo’dah 1432 H (09/10/2011)
rumaysho.com
Barangkali kita pernah mendengar hadits yang menerangkan wanita itu kurang akal dan agamanya. Apa yang dimaksud dengan kalimat tersebut? Apakah itu berarti merendahkan wanita?
Hadits yang kami maksudkan di atas adalah hadits berikut ini,
مَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِينٍ أَغلَبُ لِلُبِّ الرَّجُلِ الْحَازِمِ مِنْ إِحْدَاكُنَّ. فَقِيلَ: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا نُقْصَانُ عَقْلِهَا؟ قاَلَ: أَلَيْسَتْ شَهَادَةُ الْمَرْأَتَيْنِ بِشَهَادَةِ رَجُلٍ؟ قِيلَ: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا نُقصَانُ دِينِهَا؟ قَالَ: أَلَيْسَتْ إِذَا حَاضَتْ لَمْ تُصَلِّ وَلَمْ تَصُمْ
“Aku tidak pernah melihat orang yang kurang akal dan agamanya paling bisa mengalahkan akal lelaki yang kokoh daripada salah seorang kalian (kaum wanita).” Maka ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah, apa maksudnya kurang akalnya wanita?” Beliau menjawab, “Bukankah persaksian dua orang wanita sama dengan persaksian seorang lelaki?” Ditanyakan lagi, “Ya Rasulullah, apa maksudnya wanita kurang agamanya?” "Bukankah bila si wanita haid ia tidak shalat dan tidak pula puasa?”, jawab beliau. (Muttafaqun ‘alaih, HR. Bukhari no. 1462 dan Muslim no. 79)
Mengenai maksud hadits di atas diterangkan oleh Syaikh ‘Abdul Kairm Khudair, ulama senior di kota Riyadh Saudi Arabia dan saat ini menjadi pengajar di Jami’ah Malik Su’ud (King Saud University Riyadh). Beliau ditanya, “Apa maksud kurang akal dan agamanya bagi wanita sebagaimana disebutkan dalam hadits ‘wanita itu kurang akal dan agama’?”
Syaikh hafizhohullah menjawab,
Tafsir tentang makna kurang akal dan agama telah diterangkan dalam hadits muttafaqun ‘alaih (riwayat Bukhari-Muslim). Bahwa yang dimaksud kurang akal adalah karena persaksian wanita itu separuh dari persaksian laki-laki sebagaimana disebutkan dalam ayat,
فَإِنْ لَمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ
“Jika tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan” (QS. Al Baqarah: 282). Inilah yang dimaksud wanita itu kurang akal.
Sedangkan yang dimaksud wanita itu kurang agama adalah karena pada satu waktu (yaitu kala haidh atau nifas, pen), wanita tidak puasa dan tidak shalat. Inilah tafsir yang langsung diterangkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (secara marfu’) dan bukan hasil ijtihad seorang pun. Adapun kondisi wanita di mana mereka berada pada kondisi separuh dari pria adalah dalam lima keadaan, yaitu dalam persaksian, diyat, warisan, aqiqah, pembebasan budak –yaitu siapa yang memerdekakan dua orang budak wanita sama dengan memerdekakan seorang budak laki-laki. Dalam hadits disebutkan, “Barangsiapa yang memerdekakan seorang budak laki-laki, maka ia akan selamat dari siksa neraka. Barangsiapa yang memerdekakan dua budak wanita, maka ia akan selamat dari siksa neraka.”
Semoga dengan penjelasan ini semakin jelas apa yang dimaksud wanita kurang akal dan agamanya. Semoga dengan benar memahami hal ini tidak menyebabkan kita merendahkan wanita. Karena kenyataannya pula banyak wanita yang mengungguli pria dalam hal kecerdasan dan memahami agama.
Wallahu waliyyut taufiq.
@ Ummul Hamam, Riyadh – KSA
11 Dzulqo’dah 1432 H (09/10/2011)
rumaysho.com
Re: konsep islam tentang kesetaraan gender dan tafsir Wanita "setengah" Akal
Revolt,ente sakit hati ama yang namanya perempuan muslim?Tidak sepantasnya kita menuduh kaum wanita punya kekurangan dalam segala hal dan lemah agamanya dalam segala perkara. Lemahnya dia dalam agama hanya dalam perkara khusus. Lemahnya dia dalam hal akal juga hanya sebatas perkara yang berkaitan dengan ingatan saat memberi persaksian dan semisalnya.
Baca sejarah bung!
“Merendahkan kaum wanita….” Untuk itukah Islam datang? Lagi-lagi sejarah tidak pernah berdusta bahwa di Fes Maroko sana Fatimah Al-Fihri tercatat sebagai pendiri Universitas pertama di dunia, dan tahukah anda bahwa pada saat yang sama Eropa masih menganggap wanita sebagai makhluk yang tidak lebih dari barang dagangan. Atau mungkin terlalu jauh? Baik! Di Aceh ada Malahayati, panglima Angkatan Laut wanita pertama. Aceh juga pernah dipimpin oleh Sultanah (sultan wanita) selama empat periode (1641-1699). Posisi sulthanah dan panglima jelas bukan posisi rendahan. Bukankah seharusnya sosok-sosok wanita seperti ini tidak pernah ada jika memang ajaran Islam bermaksud merendahkan derajat wanita serendah-rendahnya?
Louann Brizendine dalam bukunya The Female Brain menceritakan, "Salah seorang pasien saya memberi puterinya yang berusia 3,5 tahun banyak mainan uniseks, termasuk mainan truk pemadam kebakaran warna merah dan bukan boneka. Suatu sore dia masuk ke kamar puterinya dan mendapati anak perempuan itu sedang menimang truk, yang terbalut selimut bayi, sambil mengayunkan badan ke belakang dan ke depan serta berkata "Jangan khawatir, Truckie kecil, semuanya akan baik-baik saja" .
Syaithan berkata kepadanya:
Laki-laki mana yang akan datang kepadamu kalau engkau memakai jilbab?
Bagaimana para lelaki kan datang kalau kau tersembunyi di balik hijab?
Kecantikanmu kan redup dan keremajaanmu kan tertutup
Baca sejarah bung!
“Merendahkan kaum wanita….” Untuk itukah Islam datang? Lagi-lagi sejarah tidak pernah berdusta bahwa di Fes Maroko sana Fatimah Al-Fihri tercatat sebagai pendiri Universitas pertama di dunia, dan tahukah anda bahwa pada saat yang sama Eropa masih menganggap wanita sebagai makhluk yang tidak lebih dari barang dagangan. Atau mungkin terlalu jauh? Baik! Di Aceh ada Malahayati, panglima Angkatan Laut wanita pertama. Aceh juga pernah dipimpin oleh Sultanah (sultan wanita) selama empat periode (1641-1699). Posisi sulthanah dan panglima jelas bukan posisi rendahan. Bukankah seharusnya sosok-sosok wanita seperti ini tidak pernah ada jika memang ajaran Islam bermaksud merendahkan derajat wanita serendah-rendahnya?
Louann Brizendine dalam bukunya The Female Brain menceritakan, "Salah seorang pasien saya memberi puterinya yang berusia 3,5 tahun banyak mainan uniseks, termasuk mainan truk pemadam kebakaran warna merah dan bukan boneka. Suatu sore dia masuk ke kamar puterinya dan mendapati anak perempuan itu sedang menimang truk, yang terbalut selimut bayi, sambil mengayunkan badan ke belakang dan ke depan serta berkata "Jangan khawatir, Truckie kecil, semuanya akan baik-baik saja" .
Syaithan berkata kepadanya:
Laki-laki mana yang akan datang kepadamu kalau engkau memakai jilbab?
Bagaimana para lelaki kan datang kalau kau tersembunyi di balik hijab?
Kecantikanmu kan redup dan keremajaanmu kan tertutup
Rini Emeron- PRAJURIT
-
Posts : 14
Kepercayaan : Islam
Location : Kerajaan Bumi di Surga
Join date : 07.05.13
Reputation : 1
Re: konsep islam tentang kesetaraan gender dan tafsir Wanita "setengah" Akal
Rini Emeron wrote:Revolt,ente sakit hati ama yang namanya perempuan muslim?Tidak sepantasnya kita menuduh kaum wanita punya kekurangan dalam segala hal dan lemah agamanya dalam segala perkara. Lemahnya dia dalam agama hanya dalam perkara khusus. Lemahnya dia dalam hal akal juga hanya sebatas perkara yang berkaitan dengan ingatan saat memberi persaksian dan semisalnya.
Baca sejarah bung!
“Merendahkan kaum wanita….” Untuk itukah Islam datang? Lagi-lagi sejarah tidak pernah berdusta bahwa di Fes Maroko sana Fatimah Al-Fihri tercatat sebagai pendiri Universitas pertama di dunia, dan tahukah anda bahwa pada saat yang sama Eropa masih menganggap wanita sebagai makhluk yang tidak lebih dari barang dagangan. Atau mungkin terlalu jauh? Baik! Di Aceh ada Malahayati, panglima Angkatan Laut wanita pertama. Aceh juga pernah dipimpin oleh Sultanah (sultan wanita) selama empat periode (1641-1699). Posisi sulthanah dan panglima jelas bukan posisi rendahan. Bukankah seharusnya sosok-sosok wanita seperti ini tidak pernah ada jika memang ajaran Islam bermaksud merendahkan derajat wanita serendah-rendahnya?
Louann Brizendine dalam bukunya The Female Brain menceritakan, "Salah seorang pasien saya memberi puterinya yang berusia 3,5 tahun banyak mainan uniseks, termasuk mainan truk pemadam kebakaran warna merah dan bukan boneka. Suatu sore dia masuk ke kamar puterinya dan mendapati anak perempuan itu sedang menimang truk, yang terbalut selimut bayi, sambil mengayunkan badan ke belakang dan ke depan serta berkata "Jangan khawatir, Truckie kecil, semuanya akan baik-baik saja" .
Syaithan berkata kepadanya:
Laki-laki mana yang akan datang kepadamu kalau engkau memakai jilbab?
Bagaimana para lelaki kan datang kalau kau tersembunyi di balik hijab?
Kecantikanmu kan redup dan keremajaanmu kan tertutup
Sakit hati sama perempuan muslim?? hahahahaha maaf sekali ya....dikasih gratisan saja ogah hahahaha
baca lagi yang saya kasih BOLD di berita diatas ya hahahaha sama signature nomor 3 saya ya....
Sudah baca dengan benar tidak tuh apa kata nabimu dan juga ulama mesir itu?? hahahaha
Tolong jangan menambah bukti signature nomor 3 ya ahahahaha
Revolt- LETNAN DUA
-
Posts : 946
Kepercayaan : Protestan
Location : Di depan komputer
Join date : 31.01.13
Reputation : 4
Re: konsep islam tentang kesetaraan gender dan tafsir Wanita "setengah" Akal
Bantah aja bung,ente kaga usa bawel kaya perempuan.Mental ente doang yang segede bawang.
Rini Emeron- PRAJURIT
-
Posts : 14
Kepercayaan : Islam
Location : Kerajaan Bumi di Surga
Join date : 07.05.13
Reputation : 1
Re: konsep islam tentang kesetaraan gender dan tafsir Wanita "setengah" Akal
Rini Emeron wrote:Bantah aja bung,ente kaga usa bawel kaya perempuan.Mental ente doang yang segede bawang.
aduh2 mengalihkan perhatian ya?? hahahaha
Ini yang di bahas ajaranmu neng hahahahaha
Kamu lebih percaya buku itu atau ucapan nabimu?? hahahaha
Otakmu sedang kemana sih??
Revolt- LETNAN DUA
-
Posts : 946
Kepercayaan : Protestan
Location : Di depan komputer
Join date : 31.01.13
Reputation : 4
Re: konsep islam tentang kesetaraan gender dan tafsir Wanita "setengah" Akal
Otak ente 1/5 dari kapasitas lelaki normal?Gue yakin rekan Muslim yang lelaki 100% dan ente 1/5 dari mereka.Hadits nabi gue kaga ada salahnya dan permasalahan ada di kapasitas otak ente yang 1/5 dari lelaki normal.Revolt wrote:Rini Emeron wrote:Bantah aja bung,ente kaga usa bawel kaya perempuan.Mental ente doang yang segede bawang.
aduh2 mengalihkan perhatian ya?? hahahaha
Ini yang di bahas ajaranmu neng hahahahaha
Kamu lebih percaya buku itu atau ucapan nabimu?? hahahaha
Otakmu sedang kemana sih??
Bantah aja kalo emang ente sanggup.
Rini Emeron- PRAJURIT
-
Posts : 14
Kepercayaan : Islam
Location : Kerajaan Bumi di Surga
Join date : 07.05.13
Reputation : 1
Re: konsep islam tentang kesetaraan gender dan tafsir Wanita "setengah" Akal
Rini Emeron wrote:Otak ente 1/5 dari kapasitas lelaki normal?Gue yakin rekan Muslim yang lelaki 100% dan ente 1/5 dari mereka.Hadits nabi gue kaga ada salahnya dan permasalahan ada di kapasitas otak ente yang 1/5 dari lelaki normal.Revolt wrote:Rini Emeron wrote:Bantah aja bung,ente kaga usa bawel kaya perempuan.Mental ente doang yang segede bawang.
aduh2 mengalihkan perhatian ya?? hahahaha
Ini yang di bahas ajaranmu neng hahahahaha
Kamu lebih percaya buku itu atau ucapan nabimu?? hahahaha
Otakmu sedang kemana sih??
Bantah aja kalo emang ente sanggup.
Oh gue 1/5 ya?? hahahaha sayang ga terbukti tuh hahahaha
Ga terima otak loe cuman 1/2 muslim??? kasian deh hahahahaha
no OOT deh neng, jangan oneng deh hahahaha
Revolt- LETNAN DUA
-
Posts : 946
Kepercayaan : Protestan
Location : Di depan komputer
Join date : 31.01.13
Reputation : 4
Re: konsep islam tentang kesetaraan gender dan tafsir Wanita "setengah" Akal
ya memang menyebalkan yg namanya Haid.musicman:
Setuju ngga, kalau wanita menjadi "Bodoh" -Maaf- Non permanent(baca: kondisi emosional tidak stabil) saat haid misalnya?
ternyata memahami Hadits cukup rumit juga.
katanya Islam itu mudah?
hehehe
Masuk akal juga sih kalau jawabannya begini meskipun saya masih penasaran konteks sbnenarnya
puddle- KOPRAL
-
Posts : 37
Kepercayaan : Protestan
Location : Jakarta
Join date : 11.04.13
Reputation : 2
Re: konsep islam tentang kesetaraan gender dan tafsir Wanita "setengah" Akal
@Dia "yang kaga punya nyali"
Kaga punya nyali bantah fakta dari gue uda jadi bukti nyali ente segede bawang doang.Kaga mampu kasi fakta dari kejiwaan dan kesehatan jika wanita seharusnya setara dengan pria menjadi bukti otak ente seperlima dari gue.
Kaga punya nyali bantah fakta dari gue uda jadi bukti nyali ente segede bawang doang.Kaga mampu kasi fakta dari kejiwaan dan kesehatan jika wanita seharusnya setara dengan pria menjadi bukti otak ente seperlima dari gue.
Rini Emeron- PRAJURIT
-
Posts : 14
Kepercayaan : Islam
Location : Kerajaan Bumi di Surga
Join date : 07.05.13
Reputation : 1
Re: konsep islam tentang kesetaraan gender dan tafsir Wanita "setengah" Akal
hahahaha
Terserah apa katamu Deenee, biar bagaimanapun signature nomor 3 tidak terbantahkan hahahaha
Kamu kira saya akan terpancing oleh caramu muslimah?? hahahahaha
Otakmu sedang dimana sih??
"Islami" sekali gaya yang kamu pakai kalau terdesak dengan kenyataan hahahaha
Terserah apa katamu Deenee, biar bagaimanapun signature nomor 3 tidak terbantahkan hahahaha
Kamu kira saya akan terpancing oleh caramu muslimah?? hahahahaha
Otakmu sedang dimana sih??
"Islami" sekali gaya yang kamu pakai kalau terdesak dengan kenyataan hahahaha
Revolt- LETNAN DUA
-
Posts : 946
Kepercayaan : Protestan
Location : Di depan komputer
Join date : 31.01.13
Reputation : 4
Re: konsep islam tentang kesetaraan gender dan tafsir Wanita "setengah" Akal
Syukurlah jeng,terima kasih rela berpikir normal dan sesuai fakta.Salam kenalpuddle wrote:ya memang menyebalkan yg namanya Haid.musicman:
Setuju ngga, kalau wanita menjadi "Bodoh" -Maaf- Non permanent(baca: kondisi emosional tidak stabil) saat haid misalnya?
ternyata memahami Hadits cukup rumit juga.
katanya Islam itu mudah?
hehehe
Masuk akal juga sih kalau jawabannya begini meskipun saya masih penasaran konteks sbnenarnya
Rini Emeron- PRAJURIT
-
Posts : 14
Kepercayaan : Islam
Location : Kerajaan Bumi di Surga
Join date : 07.05.13
Reputation : 1
Re: konsep islam tentang kesetaraan gender dan tafsir Wanita "setengah" Akal
puddle wrote:ya memang menyebalkan yg namanya Haid.musicman:
Setuju ngga, kalau wanita menjadi "Bodoh" -Maaf- Non permanent(baca: kondisi emosional tidak stabil) saat haid misalnya?
ternyata memahami Hadits cukup rumit juga.
katanya Islam itu mudah?
hehehe
Masuk akal juga sih kalau jawabannya begini meskipun saya masih penasaran konteks sbnenarnya
oi neng, memangnya kamu HAIDNya setiap hari?? Berpikirlah sedikit bisa nggak??
Sedangkan apa yang dinyatakan ulama mesir itu berlaku SETIAP SAAT hahaha
Terakhir diubah oleh Revolt tanggal Tue May 07, 2013 5:26 pm, total 1 kali diubah
Revolt- LETNAN DUA
-
Posts : 946
Kepercayaan : Protestan
Location : Di depan komputer
Join date : 31.01.13
Reputation : 4
Re: konsep islam tentang kesetaraan gender dan tafsir Wanita "setengah" Akal
Gue bukan Dee Nee.Kosong otak nyata sekali bung!Bawel dan rewel persis perempuan.Revolt wrote:hahahaha
Terserah apa katamu Deenee, biar bagaimanapun signature nomor 3 tidak terbantahkan hahahaha
Kamu kira saya akan terpancing oleh caramu muslimah?? hahahahaha
Otakmu sedang dimana sih??
"Islami" sekali gaya yang kamu pakai kalau terdesak dengan kenyataan hahahaha
III. JIKA MUSLIMAH ITU MERUPAKAN ORANG DENGAN OTAK TERPINTAR/TERCERDAS/TERPANDAI DI DUNIA, DI SAAT YANG SAMA DIA ADALAH MANUSIA PALING BODOH DI DUNIA. KARENA OTAKNYA HANYA 1/2 DARI OTAK MUSLIMIN YANG PALING IDIOT SEKALIPUN.
Sebuah komentar dari orang dengan kapasitas otak segede bawang.
Rini Emeron- PRAJURIT
-
Posts : 14
Kepercayaan : Islam
Location : Kerajaan Bumi di Surga
Join date : 07.05.13
Reputation : 1
Re: konsep islam tentang kesetaraan gender dan tafsir Wanita "setengah" Akal
Rini Emeron wrote:Gue bukan Dee Nee.Kosong otak nyata sekali bung!Bawel dan rewel persis perempuan.Revolt wrote:hahahaha
Terserah apa katamu Deenee, biar bagaimanapun signature nomor 3 tidak terbantahkan hahahaha
Kamu kira saya akan terpancing oleh caramu muslimah?? hahahahaha
Otakmu sedang dimana sih??
"Islami" sekali gaya yang kamu pakai kalau terdesak dengan kenyataan hahahaha
III. JIKA MUSLIMAH ITU MERUPAKAN ORANG DENGAN OTAK TERPINTAR/TERCERDAS/TERPANDAI DI DUNIA, DI SAAT YANG SAMA DIA ADALAH MANUSIA PALING BODOH DI DUNIA. KARENA OTAKNYA HANYA 1/2 DARI OTAK MUSLIMIN YANG PALING IDIOT SEKALIPUN.
Sebuah komentar dari orang dengan kapasitas otak segede bawang.
Emosi ya?? Otakmu ga jalan jadinya ya??
ORANG yang mengeluarkan pernyataan yang menjadi dasar tulisan saya itu 1400 tahun yang lalu memang tidak berotak hahahahaha dan ULAMA MESIR SUDAH ACC hahahahaha
YANG PALING TIDAK BEROTAK ADALAH MAHLUK SEPERTI KAMU YANG BANGGA DENGAN ORANG TERSEBUT DAN MENGAMINI SERTA MENGIMANI BAHWA DIA ADALAH NABIMU!!
OTAKMU MEMANG SESUAI UCAPAN NABIMU dan bertambah lagi bukti tulisan itu BENAR ADANYA hahahaha
Revolt- LETNAN DUA
-
Posts : 946
Kepercayaan : Protestan
Location : Di depan komputer
Join date : 31.01.13
Reputation : 4
Re: konsep islam tentang kesetaraan gender dan tafsir Wanita "setengah" Akal
diskusi kecerdasan pada netter yang ga punya kemampuan untuk itu ....
apa gunanya ???
apa gunanya ???
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: konsep islam tentang kesetaraan gender dan tafsir Wanita "setengah" Akal
“Aku tidak pernah melihat orang yang kurang akal dan agamanya paling bisa mengalahkan akal lelaki yang kokoh daripada salah seorang kalian (kaum wanita).” Maka ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah, apa maksudnya kurang akalnya wanita?” Beliau menjawab, “Bukankah persaksian dua orang wanita sama dengan persaksian seorang lelaki?” Ditanyakan lagi, “Ya Rasulullah, apa maksudnya wanita kurang agamanya?” "Bukankah bila si wanita haid ia tidak shalat dan tidak pula puasa?”, jawab beliau. (Muttafaqun ‘alaih, HR. Bukhari no. 1462 dan Muslim no. 79)
dianggap mahluk kurang akal
persaksiannya hanya setengah
haid malah disalah-salahin
bukannya protes malah membela yang nuduh
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
konsep islam tentang kesetaraan gender
Kehidupan perempuan di masa Nabi perlahan-lahan sudah mengarah kepada keadilan jender. Akan tetapi setelah beliau wafat dan wilayah Islam semakin meluas, kondisi ideal yang mulai diterapkan Nabi kembali mengalami kemunduran. Dunia Islam mengalami enkulturasi dengan mengadopsi kultur-kultur androsentris (untuk tidak menyebut kultur misogyny). Wilayah Islam bertambah luas ke bekas wilayah jajahan Persia di Timur, bekas jajahan Romawi dengan pengaruh kebudayaan Yunaninya di Barat, dan ke Afrika, seperti Mesir dengan sisa-sisa kebudayaan Mesir Kunonya di bagian Selatan. Pusat-pusat kebudayaan tua tersebut memperlakukan kaum perempuan sebagai the second sex. Para ulama yang berasal dari wilayah tersebut sulit melepaskan diri dari kebudayaan lokalnya di dalam menafsirkan sumber-sumber ajaran Islam. Akibatnya, fiqh yang berkembang di dalam sejarah Islam adalah fiqh patriarki. Dapat dimaklumi, komunitas Islam yang semakin jauh dari pusat kotanya (heartland), akan semakin kuat mengalami proses enkulturasi.
Di dalam memposisikan keberadaan perempuan, kita tidak bisa sepenuhnya merujuk kepada pengalaman di masa Nabi. Meskipun Nabi telah berupaya semaksimal mungkin untuk mewujudkan gender equality, tetapi kultur masyarakat belum kondusif untuk mewujudkan hal itu. Seperti diketahui bahwa wahyu baru saja selesai turun Nabi keburu wafat, maka wajar kalau Nabi tidak sempat menyaksikan blueprint ajaran itu sepenuhnya terwujud didalam masyarakat. Terlebih kedudukan perempuan yang berkembang dalam dunia Islam pasca Nabi tidak bisa dijadikan rujukan, karena bukannya semakin mendekati kondisi ideal tetapi malah semakin jauh.
Jika dilihat sejarah perkembangan karier kenabian Muhammad, maka kebijakan rekayasa sosialnya semakin mengarah kepada prinsip-prinsip kesetaraan gender (gender equality/al-musawa al-jinsi). Perempuan dan anak-anak di bawah umur semula tidak bisa mendapatkan harta warisan atau hak-hak kebendaan, karena yang bersangkutan oleh hukum adat jahiliyah dianggap tidak cakap untuk mempertahankan qabilah, kemudian al-Qur'an secara bertahap memberikan hak-hak kebendaan kepada mereka (Q., s. al-Nisa'/4:12). Semula laki-laki bebas mengawini perempuan tanpa batas, kemudian dibatasi menjadi empat, itupun dengan syarat yang sangat ketat (Q., s. al-Nisa'/4:3). Semula perempuan tidak boleh menjadi saksi kemudian diberikan kesempatan untuk itu, meskipun dalam beberapa kasus masih dibatasi satu berbanding dua dengan laki-laki (Q., s. al-Baqarah/2:228 dan s. al-Nisa'/4:34).
Pola dialektis ajaran Islam menganut asas penerapan bertahap (relatifering process/al-tadrij fi al-tasyri). Di sinilah perlunya mengkaji al-Qur'an secara hermeneutik, guna memahami suasana psikologis latar belakang turunnya sebuah ayat (sabab nuzul) atau munculnya sebuah hadis (sabab wurud).
Kedudukan perempuan pada masa Nabi sering dilukiskan dalam syair sebagai dunia mimpi (the dream of woman). Kaum perempuan dalam semua kelas sama-sama mempunyai hak dalam mengembangkan profesinya. Seperti dalam karier politik, ekonomi, dan pendidikan, suatu kejadian yang sangat langka sebelum Islam.
Tidak ditemukan ayat atau hadits yang melarang kaum perempuan aktif dalam dunia politik. Sebaliknya al-Qur'an dan hadits banyak mengisyaratkan kebolehan perempuan aktif menekuni berbagai profesi.
Dalam Q., s. al-Tawbah/9:71 dinyatakan:
"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka adalah auliya bagi sebagian yang lain, mereka menyuruh mengerjakan yang ma'ruf, mencegah yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat dari Allah, sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".
Kata awliya' dalam ayat tersebut di atas menurut Quraish Shihab mencakup kerjasama, bantuan, dari penguasaan; sedangkan "menyuruh mengerjakan yang ma'ruf" mencakup segala segi kebaikan, termasuk memberi masukan dan kritik terhadap penguasa.135
Dalam beberapa riwayat disebutkan betapa kaum perempuan dipermulaan Islam memegang peranan penting dalam kegiatan politik. Q., s. al-Mumtahanah/60:12 melegalisir kegiatan politik kaum wanita:
"Wahai Nabi, jika datang kepadamu kaum wanita beriman untuk melakukan bai'at dari mereka tidak akan mempersekutukan sesuatupun dengan Allah; tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dari kaki mereka dari tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia (bay'at) mereka dari mohonkanlah ampun kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".
Istri-istri Nabi terutama 'A'isyah telah menjalankan peran politik penting. Selain 'A'isyah, juga banyak wanita lain yang terlibat dalam urusan politik, mereka banyak terlibat dalam medan perang, dari tidak sedikit di antara mereka gugur di medan perang, seperti Ummu Salamah (istri Nabi), Shafiyyah, Laylah al-Ghaffariyah, Ummu Sinam al-Aslamiyah.
Sedangkan kaum perempuan yang aktif di dunia politik dikenal misalnya: Fathimah binti Rasulullah, 'A'isyah binti Abu Bakar, 'Atika binti Yazid ibn Mu"awiyah, Ummu Salamah binti Ya'qub, Al-Khayzaran binti 'Athok, dan lain sebagainya.
Dalam bidang ekonomi wanita bebas memilih pekerjaan yang halal, baik di dalam atau di luar rumah, mandiri atau kolektif, di lembaga pemerintah atau swasta, selama pekerjaan itu dilakukan dalam suasana terhormat, sopan, dari tetap menghormati ajaran agamanya. Hal ini dibuktikan oleh sejumlah nama penting seperti Khadijah binti Khuwaylid (istri Nabi) yang dikenal sebagai komisaris perusahaan, Zaynab binti Jahsy, profesinya sebagai penyamak kulit binatang, Ummu Salim binti Malhan yang berprofesi sebagai tukang rias pengantin, istri Abdullah ibn Mas'ud dan Qilat Ummi Bani Anmar dikenal sebagai wiraswastawan yang sukses, al-Syifa' yang berprofesi sebagai sekretaris dan pernah ditugasi oleh Khalifah 'Umar sebagai petugas yang menangani pasar kota Madinah. Begitu aktif kaum wanita pada masa Nabi, maka 'A'isyah pernah mengemukakan suatu riwayat "Alat pemintal di tangan wanita lebih baik dari pada tombak di tangan kaum laki-laki." Dalam riwayat lain Nabi pernah mengatakan "Sebaik-baik permainan seorang wanita muslimah di dalam rumahnya adalah memintal/menenun."136
Jabatan kontroversi bagi kaum wanita adalah menjadi Kepala Negara. Sebagian ulama masih menganggap jabatan ini tidak layak bagi seorang wanita, namun perkembangan masyarakat dari zaman ke zaman pendukung pendapat ini mulai berkurang. Bahkan al-Mawdudi yang dikenal sebagai ulama yang secara lebih tekstual mempertahankan ajaran Islam sudah memberikan dukungan kepada Fatimah Jinnah sebagai orang nomor satu di Pakistan.137
Dalam bidang pendidikan tidak perlu diragukan lagi, Al-Qur'an dan Hadits banyak memberikan pujian kepada perempuan yang mempunyai prestasi dalam ilmu pengetahuan. Al-Qur'an menyinggung sejumlah tokoh perempuan yang berprestasi tinggi, seperti Ratu Balqis, Maryam, istri Fir'awn, dari sejumlah istri Nabi.
Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa Nabi pernah didatangi kelompok kaum perempuan yang memohon kesediaan Nabi untuk menyisihkan waktunya guna mendapatkan ilmu pengetahuan. Dalam sejarah Islam klasik ditemukan beberapa nama perempuan menguasai ilmu pengetahuan penting seperti 'A'isyah isteri Nabi, Sayyidah Sakinah, putri Husayn ibn 'Ali ibn Abi Thalib, Al-Syekhah Syuhrah yang digelari dengan "Fikhr al-Nisa" (kebanggaan kaum perempuan), adalah salah seorang guru Imam Syafi'i, Mu'nisat al-Ayyubi (saudara Salahuddin al-Ayyubi), Syamiyat al-Taymi'yah, Zaynab, putri sejarawan al-Bagdadi, Rabi'ah al-Adaw'iyah, dan lain sebagainya.
Kemerdekaan perempuan dalam menuntut ilmu pengetahuan banyak dijelaskan dalam beberapa hadits, seperti hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad bahwa Rasulullah melaknat wanita yang membuat keserupaan diri dengan kaum laki-laki, demikian pula sebaliknya, tetapi tidak dilarang mengadakan perserupaan dalam hal kecerdasan dan amal ma'ruf.138
Peran sosial perempuan dalam lintasan sejarah Islam mengalami kemerosotan di abad kedua, setelah para penguasa muslim kembali mengintrodusir tradisi hellenistik di dalam dunia politik. Tradisi hellenistik banyak mengakomodir ajaran Yahudi yang menempatkan kedudukan perempuan hampir tidak ada perannya dalam kehidupan masyarakat. Di samping itu, para ulama --diantaranya dengan sponsor pemerintah-- sedang giat-giatnya melakukan standarisasi hukum dengan melaksanakan kodifikasi kitab-kitab fiqh dan kitab-kitab hadits. Apakah ada kaitan antara pembukuan dan pembakuan kitab fiqh dan proses penurunan peran perempuan, masih perlu diteliti lebih jauh.
Di dalam memposisikan keberadaan perempuan, kita tidak bisa sepenuhnya merujuk kepada pengalaman di masa Nabi. Meskipun Nabi telah berupaya semaksimal mungkin untuk mewujudkan gender equality, tetapi kultur masyarakat belum kondusif untuk mewujudkan hal itu. Seperti diketahui bahwa wahyu baru saja selesai turun Nabi keburu wafat, maka wajar kalau Nabi tidak sempat menyaksikan blueprint ajaran itu sepenuhnya terwujud didalam masyarakat. Terlebih kedudukan perempuan yang berkembang dalam dunia Islam pasca Nabi tidak bisa dijadikan rujukan, karena bukannya semakin mendekati kondisi ideal tetapi malah semakin jauh.
Jika dilihat sejarah perkembangan karier kenabian Muhammad, maka kebijakan rekayasa sosialnya semakin mengarah kepada prinsip-prinsip kesetaraan gender (gender equality/al-musawa al-jinsi). Perempuan dan anak-anak di bawah umur semula tidak bisa mendapatkan harta warisan atau hak-hak kebendaan, karena yang bersangkutan oleh hukum adat jahiliyah dianggap tidak cakap untuk mempertahankan qabilah, kemudian al-Qur'an secara bertahap memberikan hak-hak kebendaan kepada mereka (Q., s. al-Nisa'/4:12). Semula laki-laki bebas mengawini perempuan tanpa batas, kemudian dibatasi menjadi empat, itupun dengan syarat yang sangat ketat (Q., s. al-Nisa'/4:3). Semula perempuan tidak boleh menjadi saksi kemudian diberikan kesempatan untuk itu, meskipun dalam beberapa kasus masih dibatasi satu berbanding dua dengan laki-laki (Q., s. al-Baqarah/2:228 dan s. al-Nisa'/4:34).
Pola dialektis ajaran Islam menganut asas penerapan bertahap (relatifering process/al-tadrij fi al-tasyri). Di sinilah perlunya mengkaji al-Qur'an secara hermeneutik, guna memahami suasana psikologis latar belakang turunnya sebuah ayat (sabab nuzul) atau munculnya sebuah hadis (sabab wurud).
Kedudukan perempuan pada masa Nabi sering dilukiskan dalam syair sebagai dunia mimpi (the dream of woman). Kaum perempuan dalam semua kelas sama-sama mempunyai hak dalam mengembangkan profesinya. Seperti dalam karier politik, ekonomi, dan pendidikan, suatu kejadian yang sangat langka sebelum Islam.
Tidak ditemukan ayat atau hadits yang melarang kaum perempuan aktif dalam dunia politik. Sebaliknya al-Qur'an dan hadits banyak mengisyaratkan kebolehan perempuan aktif menekuni berbagai profesi.
Dalam Q., s. al-Tawbah/9:71 dinyatakan:
"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka adalah auliya bagi sebagian yang lain, mereka menyuruh mengerjakan yang ma'ruf, mencegah yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat dari Allah, sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".
Kata awliya' dalam ayat tersebut di atas menurut Quraish Shihab mencakup kerjasama, bantuan, dari penguasaan; sedangkan "menyuruh mengerjakan yang ma'ruf" mencakup segala segi kebaikan, termasuk memberi masukan dan kritik terhadap penguasa.135
Dalam beberapa riwayat disebutkan betapa kaum perempuan dipermulaan Islam memegang peranan penting dalam kegiatan politik. Q., s. al-Mumtahanah/60:12 melegalisir kegiatan politik kaum wanita:
"Wahai Nabi, jika datang kepadamu kaum wanita beriman untuk melakukan bai'at dari mereka tidak akan mempersekutukan sesuatupun dengan Allah; tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dari kaki mereka dari tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia (bay'at) mereka dari mohonkanlah ampun kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".
Istri-istri Nabi terutama 'A'isyah telah menjalankan peran politik penting. Selain 'A'isyah, juga banyak wanita lain yang terlibat dalam urusan politik, mereka banyak terlibat dalam medan perang, dari tidak sedikit di antara mereka gugur di medan perang, seperti Ummu Salamah (istri Nabi), Shafiyyah, Laylah al-Ghaffariyah, Ummu Sinam al-Aslamiyah.
Sedangkan kaum perempuan yang aktif di dunia politik dikenal misalnya: Fathimah binti Rasulullah, 'A'isyah binti Abu Bakar, 'Atika binti Yazid ibn Mu"awiyah, Ummu Salamah binti Ya'qub, Al-Khayzaran binti 'Athok, dan lain sebagainya.
Dalam bidang ekonomi wanita bebas memilih pekerjaan yang halal, baik di dalam atau di luar rumah, mandiri atau kolektif, di lembaga pemerintah atau swasta, selama pekerjaan itu dilakukan dalam suasana terhormat, sopan, dari tetap menghormati ajaran agamanya. Hal ini dibuktikan oleh sejumlah nama penting seperti Khadijah binti Khuwaylid (istri Nabi) yang dikenal sebagai komisaris perusahaan, Zaynab binti Jahsy, profesinya sebagai penyamak kulit binatang, Ummu Salim binti Malhan yang berprofesi sebagai tukang rias pengantin, istri Abdullah ibn Mas'ud dan Qilat Ummi Bani Anmar dikenal sebagai wiraswastawan yang sukses, al-Syifa' yang berprofesi sebagai sekretaris dan pernah ditugasi oleh Khalifah 'Umar sebagai petugas yang menangani pasar kota Madinah. Begitu aktif kaum wanita pada masa Nabi, maka 'A'isyah pernah mengemukakan suatu riwayat "Alat pemintal di tangan wanita lebih baik dari pada tombak di tangan kaum laki-laki." Dalam riwayat lain Nabi pernah mengatakan "Sebaik-baik permainan seorang wanita muslimah di dalam rumahnya adalah memintal/menenun."136
Jabatan kontroversi bagi kaum wanita adalah menjadi Kepala Negara. Sebagian ulama masih menganggap jabatan ini tidak layak bagi seorang wanita, namun perkembangan masyarakat dari zaman ke zaman pendukung pendapat ini mulai berkurang. Bahkan al-Mawdudi yang dikenal sebagai ulama yang secara lebih tekstual mempertahankan ajaran Islam sudah memberikan dukungan kepada Fatimah Jinnah sebagai orang nomor satu di Pakistan.137
Dalam bidang pendidikan tidak perlu diragukan lagi, Al-Qur'an dan Hadits banyak memberikan pujian kepada perempuan yang mempunyai prestasi dalam ilmu pengetahuan. Al-Qur'an menyinggung sejumlah tokoh perempuan yang berprestasi tinggi, seperti Ratu Balqis, Maryam, istri Fir'awn, dari sejumlah istri Nabi.
Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa Nabi pernah didatangi kelompok kaum perempuan yang memohon kesediaan Nabi untuk menyisihkan waktunya guna mendapatkan ilmu pengetahuan. Dalam sejarah Islam klasik ditemukan beberapa nama perempuan menguasai ilmu pengetahuan penting seperti 'A'isyah isteri Nabi, Sayyidah Sakinah, putri Husayn ibn 'Ali ibn Abi Thalib, Al-Syekhah Syuhrah yang digelari dengan "Fikhr al-Nisa" (kebanggaan kaum perempuan), adalah salah seorang guru Imam Syafi'i, Mu'nisat al-Ayyubi (saudara Salahuddin al-Ayyubi), Syamiyat al-Taymi'yah, Zaynab, putri sejarawan al-Bagdadi, Rabi'ah al-Adaw'iyah, dan lain sebagainya.
Kemerdekaan perempuan dalam menuntut ilmu pengetahuan banyak dijelaskan dalam beberapa hadits, seperti hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad bahwa Rasulullah melaknat wanita yang membuat keserupaan diri dengan kaum laki-laki, demikian pula sebaliknya, tetapi tidak dilarang mengadakan perserupaan dalam hal kecerdasan dan amal ma'ruf.138
Peran sosial perempuan dalam lintasan sejarah Islam mengalami kemerosotan di abad kedua, setelah para penguasa muslim kembali mengintrodusir tradisi hellenistik di dalam dunia politik. Tradisi hellenistik banyak mengakomodir ajaran Yahudi yang menempatkan kedudukan perempuan hampir tidak ada perannya dalam kehidupan masyarakat. Di samping itu, para ulama --diantaranya dengan sponsor pemerintah-- sedang giat-giatnya melakukan standarisasi hukum dengan melaksanakan kodifikasi kitab-kitab fiqh dan kitab-kitab hadits. Apakah ada kaitan antara pembukuan dan pembakuan kitab fiqh dan proses penurunan peran perempuan, masih perlu diteliti lebih jauh.
sungokong- SERSAN SATU
-
Posts : 154
Kepercayaan : Islam
Location : gunung hwa kwou
Join date : 04.05.13
Reputation : 3
Re: konsep islam tentang kesetaraan gender dan tafsir Wanita "setengah" Akal
poligami tapi anti poliandri = ketidaksetaraan gender
cuman ngurusi ego dan nafsu laki-laki
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: konsep islam tentang kesetaraan gender dan tafsir Wanita "setengah" Akal
@wedi: jangan menuntut kesetaraan gender 100%, karena nggak ada wanita yang mau jadi kuli atau benerin genteng bocor....
sungokong- SERSAN SATU
-
Posts : 154
Kepercayaan : Islam
Location : gunung hwa kwou
Join date : 04.05.13
Reputation : 3
Re: konsep islam tentang kesetaraan gender dan tafsir Wanita "setengah" Akal
sungokong wrote:@wedi: jangan menuntut kesetaraan gender 100%, karena nggak ada wanita yang mau jadi kuli atau benerin genteng bocor....
bisa disetarakan dengan pekerjaan mengurus rumah tangga..
masak, cuci baju, dll
soal kawin kan mestinya haknya sama..
laki-laki boleh poligami, mestinya isteri juga boleh poliandri
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: konsep islam tentang kesetaraan gender dan tafsir Wanita "setengah" Akal
@atas
Nggak usah mencampur adukkan masalah gender dengan agama.
Nggak usah mencampur adukkan masalah gender dengan agama.
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: konsep islam tentang kesetaraan gender dan tafsir Wanita "setengah" Akal
penganut ajaran anti gender, kepanasen..
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: konsep islam tentang kesetaraan gender dan tafsir Wanita "setengah" Akal
dee-nee wrote:diskusi kecerdasan pada netter yang ga punya kemampuan untuk itu ....
apa gunanya ???
Ucapan putus asa dari mahluk yang kapasitas otaknya hanya 1/4 (bukan 1/2 loh) dari muslimin hahahaha
Revolt- LETNAN DUA
-
Posts : 946
Kepercayaan : Protestan
Location : Di depan komputer
Join date : 31.01.13
Reputation : 4
Re: konsep islam tentang kesetaraan gender dan tafsir Wanita "setengah" Akal
baru kali ini sayah liat ada netter cow gak berani debat sama netter cew..
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: konsep islam tentang kesetaraan gender dan tafsir Wanita "setengah" Akal
aduh bu2, kasian banget ente / kamu
Muslim itu memang kurang nalarnya, apalagi muslimah hahaha
nabi ente/kamu tuh di bilang berotak seukuran bawang hahahaha
Kenapa merasa terhina dan ga terima dengan panggilan mahluk berotak 1/2 muslimin??
Sudah sesuai dengan ucapan nabimu tuh hahahaha ga terima kamu muslimah dipanggil 1/2 muslimin?? Protes saja tuh kepada nabimu dan juga ulama-ulama arab sana hahahaha
Dari dulu memang cuma kamu bu moderator dan salah satu orang moderator lain yang malah mengjarkan untuk oot di forum ini hahahahaha kalau non muslim yang sedikit melebar (bahkan walaupun tidak tetapi kamu ga terima) langsung saja kamu hapus itu postingan hahahaha
Muslim itu memang kurang nalarnya, apalagi muslimah hahaha
nabi ente/kamu tuh di bilang berotak seukuran bawang hahahaha
Kenapa merasa terhina dan ga terima dengan panggilan mahluk berotak 1/2 muslimin??
Sudah sesuai dengan ucapan nabimu tuh hahahaha ga terima kamu muslimah dipanggil 1/2 muslimin?? Protes saja tuh kepada nabimu dan juga ulama-ulama arab sana hahahaha
Dari dulu memang cuma kamu bu moderator dan salah satu orang moderator lain yang malah mengjarkan untuk oot di forum ini hahahahaha kalau non muslim yang sedikit melebar (bahkan walaupun tidak tetapi kamu ga terima) langsung saja kamu hapus itu postingan hahahaha
Revolt- LETNAN DUA
-
Posts : 946
Kepercayaan : Protestan
Location : Di depan komputer
Join date : 31.01.13
Reputation : 4
Re: konsep islam tentang kesetaraan gender dan tafsir Wanita "setengah" Akal
@atas
uda kalow emang punya nyali gede yah layani ajah tantangan mb rini..
uda kalow emang punya nyali gede yah layani ajah tantangan mb rini..
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Halaman 2 dari 7 • 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
Similar topics
» Robert Heft: Konsep Ketuhanan Yesus Tak Masuk Akal
» perspektif gender dalam islam
» kesadaran gender umat islam
» kedudukan akal dalam islam
» deenee vs cain ; Poligami dan Poliandri, antara Islam, Keadilan dan Kesetaraan Terhadap Perempuan
» perspektif gender dalam islam
» kesadaran gender umat islam
» kedudukan akal dalam islam
» deenee vs cain ; Poligami dan Poliandri, antara Islam, Keadilan dan Kesetaraan Terhadap Perempuan
Halaman 2 dari 7
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik