Putra Penginjil Bunuh Diri

Kabar duka datang dari keluarga Pendeta kenamaan Amerika Serikat, Pastor Rick Warren yang memimpin Saddleback Valley Community Church. Anak bungsunya bernama Matthew Warren mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri pada Jumat (5/4) pagi, akibat gangguan kejiwaan dan depresi berat yang dilaporkan telah diidapnya sejak kecil.

Menurut keterangan pihak yang berwenang, Matthew mengakhiri hidupnya di kediamannya di Mission Viejo, California dengan cara menembakan diri menggunakan sebuah senjata api. Gereja Saddleback sendiri segera membuat pernyataan terkait peristiwa mengenaskan ini dalam laman resminya. Disebutkan bahwa Matthew telah sekian lama berjuang melawan gangguan mental dan depresi parah sepanjang hidupnya.

"Matthew adalah orang yang sangat baik, lemah lembut, dan penuh perhatian. Namun, dia juga mengalami gangguan mental akibat depresi dan kerap ingin bunuh diri. Meski telah mendapatkan perawatan medis, sakit emosional yang dialaminya membuat dia memutuskan untuk bunuh diri," demikian pernyataan resmi dari megachurch yang berlokasi di Lake Forest itu.

Pastor Rick sendiri menyatakan kesedihan mendalamnya terhadap anak bungsunya yang berumur 27 tahun tersebut. "Tidak ada kata yang dapat mengungkapkan betapa sedihnya situasi yang saya rasakan saat ini. Anak bungsu kami, Matthew berumur 27 tahun dan merupakan anggota seumur hidup Saddleback, meninggal hari ini. Hanya mereka yang cukup dekat dengannya yang bisa tahu bahwa sejak kecil ia sudah mengidap gangguan jiwa, depresi berat, juga pikiran untuk bunuh diri," kata Rick.

Penulis buku terlaris The Purpose Driven Life ini juga mengungkapkan kenangan indah mengenai anaknya itu. "Aku tidak akan pernah lupa bagaimana bertahun-tahun yang lalu, setelah pengobatan gagal untuk memberikan bantuan, Matthew berkata," Ayah, aku tahu aku akan ke surga. Kenapa aku tidak bisa mati dan mengakhiri rasa sakit ini?" Tapi dia terus berjuang hidup selama satu dekade lebih," Kenang Warren.

Rick Warren adalah salah satu evangelis senior yang telah banyak mencatat kemajuan dalam bidang teologis sosialnya, selain memimpin puluhan ribu jemaat Saddlebak Valley, dirinya juga dipercaya memimpin doa dalam upacara pelantikan Barack Obama sebagai Presiden AS.

http://www.jawaban.com/index.php/news/detail/id/91/news/130407225305/limit/0/Anak-Pendeta-Rick-Warren-Bunuh-Diri

Gereja Saddleback Ratapi Kematian Anak Rick Warren

Para jemaat Gereja Saddleback Valley Community mengadakan ibadah khusus untuk mendoakan anak pendeta Rick Warren, Matthew yang tewas bunuh diri pada Jumat (5/4). Dipimpin oleh pendeta Tom Holladay di Lake Forest, mereka meratapi kematian itu secara bersama sebagai tragedi yang harus dihadapi sebagai satu keluarga gereja.

Holladay secara khusus berdoa untuk Rick dan istrinya Kay, juga kedua anak mereka yang lain pada ibadah yang diselenggarakan pada Minggu (7/4) pagi waktu setempat. Rick sendiri tidak menghadiri ibadah minggu tersebut, sehari setelah Matthew mengakhiri hidupnya di kediaman mereka di Mission Viejo California.

Menurut Orange County Coroner's Office, Matthew tewas akibat luka tembak yang dilakukan dirinya sendiri. Usai kejadian tersebut, Rick sempat mengabarkan kepada Gereja Saddleback melalui email bahwa saat itu dirinya tengah bersama istri dan keluarganya menikmati waktu bersama di sebuah tempat. Namun sang anak bungsu, Matthew kembali pulang ke rumah dan mengambil jalan untuk mengakhiri hidupnya.

"Aku tidak akan pernah lupa bagaimana bertahun-tahun yang lalu, setelah pengobatan gagal untuk memberikan bantuan, Matthew berkata," Ayah, aku tahu aku akan ke surga. Kenapa aku tidak bisa mati dan mengakhiri rasa sakit ini?" Tapi dia terus berjuang hidup selama satu dekade lebih," begitu pernyataan Rick, mengenang anaknya yang dinyatakan mengidap depresi dan kelainan jiwa sejak kecil.

Rick juga menceritakan bahwa meskipun anaknya mengalami depresi, seringkali anak itu membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan. Bahkan Matthew dikenal oleh jemaat sebagai salah satu pribadi yang berperan besar dalam terlaksananya sejumlah badan amal setempat.

Kematian anak dari pendeta yang terkenal karena tulisannya pada buku The Purpose Life Driven ini mengejutkan banyak pihak. Terutama karena proses kematian yang tidak normal dari seorang pendeta besar.

http://www.jawaban.com/index.php/news/detail/id/91/news/130408115631/limit/0/Gereja-Saddleback-Ratapi-Kematian-Anak-Rick-Warren

Rick Warren Kebanjiran Ucapan Dukacita Atas Tewasnya Sang Putra

Penulis sekaligus pendeta Rick Warren membuat posting-an di Twitter pada Minggu (7/4), menyatakan bahwa dirinya "kebanjiran" kasih dan dukungan terkait dengan bunuh diri anak bungsunya.

"Saya dan Kay "kebanjiran" kasih, doa, dan ucapan-ucapan," demikian Warren berkicau kepada sekitar satu juta pengikutnya di Twitter, setelah Matthew Warren (27) ditemukan tewas bunuh diri. "Anda semua memberi semangat bagi hati kami yang hancur." Warren juga mencantumkan pesan yang sama di laman Facebook-nya.

Warren tidak menghadiri ibadah Minggu di Saddleback Church, Orange Country. Dalam ibadah tersebut, umat menggelar doa bagi keluarga Warren. Tom Holladay, pendeta pengajar di Saddleback sekaligus paman dari Matthew Warren, membuka ibadah pukul 09.00 dengan ajakan agar jemaat bersama-sama menjadi "sebuah keluarga" dalam menanggapi tragedi tersebut.

Dalam surel yang dikirim oleh keluarga Warren kepada staff gereja, Sabtu (6/4), tertera pernyataan bahwa Matthew Warren menghilangkan nyawanya sendiri dalam keadaan "putus asa yang sesaat". Dikatakan pula bahwa anak bungsu dari 3 bersaudara ini telah berjuang sejak lama mengendalikan luka batin yang dideritanya, meskipun telah mendapat doa dan perawatan terbaik selama bertahun-tahun.

"Matthew adalah pria yang sangat baik, lemah lembut, dan penuh belas kasih—jiwanya yang begitu manis telah menjadi penghiburan dan penguatan bagi banyak orang," demikian isi surel. "Sayangnya, ia juga menderita gangguan mental yang menyebabkan depresi berat dan pikiran-pikiran tentang bunuh diri."

Allison O"Neal, petugas Orange County yang memeriksa penyebab kematian, menolak untuk mempublikasikan penyebab dan cara kematian, sehingga otopsi yang rencananya diadakan pada Selasa (9/4) harus ditunda.

Matthew menjadi salah satu korban dari 38.364 kasus bunuh diri yang terjadi di Amerika Serikat setiap tahunnya. Salah satu penyebab utamanya adalah sejarah depresi dan penyakit mental yang dimilikinya. Pihak keluarga menyatakan, Matthew berjuang sejak lahir.

Pakar medis menekankan betapa pentingnya untuk memperhatikan gejala seseorang yang hendak bunuh diri, dan mengambil tindakan pencegahan. Dr. Neil Bernstein, psikolog klinis mengatakan, "Hubungi seseorang sesegera mungkin. Hubungi pihak emergency room, dokter, siapapun yang dapat dijangkau." Sesungguhnya selalu ada harapan bagi setiap orang untuk bisa diselamatkan.

http://www.jawaban.com/index.php/news/detail/id/91/news/130408111246/limit/0/Rick-Warren-Kebanjiran-Ucapan-Dukacita-Atas-Tewasnya-Sang-Putra

Anak Rick Warren Bunuh Diri Karena Gay

Peristiwa kematian anak pendeta Rick Warren, Matthew yang tewas bunuh diri pada Jumat (5/4) lalu menjadi topik pembicaraan yang meluas di jejaring sosial seperti twitter. Salah satu spekulasi yang mengemuka adalah bahwa anak bungsu pendeta Gereja Saddleback Valley Community itu bunuh diri akibat depresi terhadap dirinya yang seorang gay. Apakah spekulasi tersebut akurat kebenarannya?

Salah satu pemicu spekulasi bahwa Matthew seorang gay adalah pernyataan gereja dan juga Rick Warren sendiri yang mengatakan Matthew mengambil langkah untuk mengakhiri hidupnya akibat depresi dan tekanan jiwa. Penyebab itulah yang membuat mayoritas tweepers terpancing berspekulasi sesuai dengan pandangan mereka masing-masing.

Menurut mayoritas tweepers, Matthew mengalami depresi dan tekanan jiwa akibat kenyataan dirinya adalah anak seorang pendeta besar dan juga ayahnya adalah pemuka agama yang gencar mengecam pernikahan sesama jenis. Bahkan Gereja Saddleback mendukung Proposition 8, sebuah rancangan perubahan yang diusulkan bagi konstitusi di California untuk melarang pernikahan sesama jenis.

Para "spekulator dadakan" ini menyalahkan sikap Rick Warren yang menentang gay dan pada akhirnya justru seperti "menyetir" pandangan hidup anaknya Matthew yang kemungkinan adalah seorang gay. Ketidakbisaan Matthew terhadap fakta dan kenyataan inilah yang ditenggarai menjadi penyebab anak bungsu dari tiga bersaudara tersebut menembak dirinya sendiri.

Namun sejak dahulu hingga kini tidak ada indikasi yang memperlihatkan bahwa Matthew adalah seorang gay. Banyak blog gay yang memuat artikel mengenai Rick Warren, namun karena dirinya yang seorang anti homoseksual, bukan soal anaknya. Sementara itu banyak tweepers lainnya yang menggunakan kata-kata tajam dan menyebut bahwa hal ini terjadi karena "karma" menimpa Rick akibat dirinya yang anti homoseksual.

http://www.jawaban.com/index.php/news/detail/id/90/news/130408135409/limit/0/Anak-Rick-Warren-Bunuh-Diri-Karena-Gay

Banyak yang Menyalahkan Rick Warren Atas Kematian Putranya

Rick Warren menyatakan betapa sulitnya menghadapi isi surat elektronik dan komentar di dunia maya yang ia baca sejak Matthew Warren, putranya, meninggal akibat bunuh diri pada Jumat (5/4) lalu.

Dalam laman Facebook-nya, Warren menulis, "Berkabung itu sulit. Berkabung sebagai tokoh masyarakat, lebih sulit. Berkabung ketika para pembenci merayakan kesedihanmu, adalah yang tersulit."

Pada Minggu (7/4) Rick Warren memuat posting-an di Twitter berisi ucapan terima kasih atas dukungan yang ia peroleh, "Saya dan Kay "kebanjiran" kasih, doa, dan ucapan-ucapan. Anda semua memberi semangat bagi hati kami yang hancur."

Namun, ada juga banyak komentar kebencian yang tersebar di berbagai situs, salah satunya ungkapan yang menyalahkan Rick Warren atas kematian Matthew. Di antara para pengguna Twitter alias tweepers, beredar spekulasi bahwa Matthew bunuh diri karena depresi terhadap dirinya yang gay. Menurut dugaan tweepers, jiwa Matthew mendapat tekanan akibat kenyataan dirinya adalah anak seorang pendeta besar dan pemuka agama yang melawan pernikahan sesama jenis.

Para "spekulator dadakan" ini menyalahkan sikap Rick Warren yang menentang gay dan pada akhirnya justru seperti "menyetir" pandangan hidup anaknya Matthew yang kemungkinan adalah seorang gay. Sementara itu banyak tweepers lainnya yang menggunakan kata-kata tajam dan menyebut bahwa hal ini terjadi karena "karma" menimpa Rick akibat dirinya yang anti homoseksual.

Matthew Warren (27) bunuh diri dengan tembakan senjata api, demikian kata tim penyidik dari Orange County, Senin (8/4). Kematian anak bungsu Warren terjadi di kediamannya di Pradera Drive, Mission Viejo.

Rick menggambarkan anaknya sebagai pria yang baik, lemah lembut, dan penuh belas kasihan. Menurutnya, Matthew memiliki kecerdasan cemerlang serta peka terhadap kebutuhan orang lain.

http://www.jawaban.com/index.php/news/detail/id/90/news/130411103131/limit/0/Banyak-yang-Menyalahkan-Rick-Warren-Atas-Kematian-Putranya

http://www.berita8.com/berita/2013/02/diduga-stress-mantan-ustadz-di-pondok-kopi-gantung-diri

Diduga Stress, Mantan Ustadz di Pondok Kopi Gantung Diri



Munzaini (50) nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di lantai tiga rumah tetangganya yang tengah direnovasi di Jalan Arabika VI RT 10 RW 06, Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, siang tadi. Duda lima anak itu gantung diri dengan menggunakan sabuk karate.

Seorang saksi mata bernama Tamzi (33) mengatakan, sudah beberapa tahun korban agak tertutup dan jarang berkomunikasi dengan tetangga. Korban pertama kali ditemukan oleh pemilik bangunan sekitar pukul 12.00 WIB.

"Dulu, dia itu ustadz di lingkungan kita. Tapi sejak lima tahun yang lalu, ini mungkin, dia ngilmu gitu atau apa, kayaknya enggak kuat, akhirnya ngaruh ke kejiwaannya. Mungkin ada pengaruh juga sejak istrinya meninggal, beberapa bulan yang lalu dia makin jadi stress, padahal dia udah berobat kemana-mana," kata Tamzi, Minggu (3/2).

Tamzi menambahkan, korban ditemukan telah tergantung menggunakan sabuk karate di sebuah besi di tangga yang menuju lantai tiga. Padahal, sebelumnya saat mendatangi bangunan sekitar pukul 08.00 WIB, Tamzi tidak melihat korban.

"Korban ada di semacam saluran angin gitu, ada besinya itu di tangga menuju lantai tiga. Gantung pake kain panjang. Kaya sabuk karate," tambah Tamzi.

Jenazah bandar telor asin di Pasar Perumnas Klender itu kemudian dievakuasi ke rumahnya yang berada persis di belakang lokasi kejadian. Korban kemudian dibawa ke RS Islam Pondok Kopi untuk diotopsi. (aks)

http://www.indosiar.com/patroli/guru-ngaji-tewas-bunuh-diri_64621.html

Guru Ngaji Tewas Bunuh Diri

indosiar.com, Tambora - Kerumunan warga di Jalan Krendang Utara Gang 1, RT 06 RW 03, tampak begitu ramai. Di salah satu kontrakan berukuran 3x3 dengan lantai 2, seorang pria yang dikenal sebagai Muhammad Nursodik, 35 tahun, bapak dari satu anak ini, ditemukan telah tergantung dengan menggunakan sebuah sarung.

Korban selama ini dikenal warga sebagai guru ngaji di perkampung tersebut, sehingga membuat beberapa warga tak mempercayai hal tersebut. Seperti yang dituturkan Iwan, paman korban, karena korban dikenal sangat pendiam.

Guna penyidikan lebih lanjut, jenasah Sodik pun dilarikan ke RSCM untuk diotopsi. Hingga berita ini diturunkan, petugas polisi Sektor Tambora, belum mengetahui motif gantung diri yang dilakukan Muhammad Nursodik.

http://news.okezone.com/read/2008/07/08/1/125699/redirect

Tak Tahan Nganggur Guru Ngaji Gantung Diri

BANYUMAS - Sutono, seorang guru mengaji (20), warga Desa Jambu RT 2 RW 11, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, nekad melakukan bunuh diri diri dengan gantung diri di� rumahnya, Selasa, (8/7/2008) sekira pukul 09.30 WIB.

Dia diduga nekad melakukan itu karena di-PHK dari tempatnya bekerja di bengkel di desa setempat. Kejadian itu diketahui pertama kali oleh kakak kandung Suyono, Rusnini (30), yang tinggal satu rumah dengannya. Saat itu, sekitar pukul 10.00 WIb, Rusnini pulang dari pasar mendapati pintu rumah tertutup. Dia bersama suaminya mendobrak pintu dan berhasil masuk rumah.

Namun, alangkah terkejutnya saat di ruang tengah, Rusnini mendapati adik kandung satu-satunya telah tergantung kaku dengan tali rafia.

"Saya mendobrak pintu dan langsung menuju ruang tengah. Namun, di ruang itu, adik saya sudah menggantung dengan rafia. Saya tidak menduga, dia nekad melakukan hal itu. Padahal dia anak yang baik dan taat beragama," ungkap Rusnini sambil meneteskan air mata, Selasa (8/7/2008).

Rusnini pun berteriak histeris hingga membuat warga berdatangan. Warga kemudian memberikan pertolongan. Karena jasad Suyono masih hangat, warga berinisiatif memanggilkan mantri atau petugas kesehatan desa setempat. Siapa tahu, nyawa Suyono masih bisa ditolong. "Suyono sudah meninggal," ungkap mantri itu singkat.

Meski belum ditahui secara pasti, diperkirakan perbuatan nekat Suyono tersebut disebabkan faktor ekonomi. Menurut Rusnini, dalam keseharian adiknya juga bekerja di sebuah bengkel selain mengajar mengaji di Taman Baca Quran desa setempat.

"Namun seminggu ini, Suyono tidak lagi bekerja di bengkel atau menganggur," imbuhnya.

http://www.indosiar.com/patroli/pendeta-tewas-gantung-diri_47260.html

Pendeta Tewas Gantung Diri

indosiar.com, Manado - Seorang pendeta ditemukan tewas gantung diri di dalam kamarnya di Manado, Sulawesi Utara Senin (12/12/05) kemarin dan diduga korban stress akibat penyakit yang tidak kunjung sembuh.

Seorang pendeta bernama Weli Loluwang yang juga mantan dosen ini meregang nyawa setelah nekad gantung diri didalam kamarnya di Kelurahan Tanjung Batu, Kota Manado.

Polisi yang melakukan olah TKP menemukan sepucuk surat yang ditulis korban berisi pesan agar anak-anaknya tidak kecewa dengan langkah yang ditempuh ayahnya. Isi surat tersebut juga berpesan agar jenazah korban dimakamkan disisi almarhumah istrinya yang telah meninggal lebih dulu.

Korban diduga nekad gantung diri karena merasa sudah tidak punya harapan lagi untuk dapat sembuh dari penyakit lever yang telah lama dideritanya. Menurut tetangga korban, cara korban gantung diri seperti ini juga dilakukan ayah dan kakek korban beberapa tahun silam. (Tim LIputan/Sup)

http://blokbojonegoro.com/read/article/20130222/ibu-seorang-pendeta-di-kedungadem-bunuh-diri.html

Ibu Seorang Pendeta di Kedungadem Bunuh Diri
Jumat, 22 Februari 2013 13:00:19

Reporter: Joel Joko

blokBojonegoro.com - Seorang ibu rumah tangga di Dusun Krajan, Desa Drokilo, Kedungadem ditemukan tewas gantung diri. Mayat Kardinah (86) ditemukan tewas gantung diri di ruang tengah dengan kondisi mengenaskan. Leher korban terikat tampar plastik warna hijau di bawah kayu bandar.

Data yang dihimpun blokBojonegoro.com di lapangan, Jumat (22/3/2013) menyebutkan, polisi menduga korban stress akibat penyakit yang tidak kunjung sembuh. Korban adalah ibu seorang pendeta bernama Sarjo Utomo (61). Dia sekaligus saksi yang pertama kali melihat korban gantung diri.

Saksi curiga saat melihat pintu rumah dalam keadaan terkunci. Setelah berhasil membuka, saksi sangat terkejut melihat ibunya tewas dengan cara gantung diri. Saksi membenarkan, ibunya selama ini mengidap sakit wasir.

Terpisah, Kapolsek Kedungadem AKP Suyono membenarkan kejadian tragis yang merenggut nyawa ibu seorang pendeta itu. Menurut Kapolsek, korban meregang nyawa setelah nekad gantung diri. Hasil pemeriksaan petugas idak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

"Korban sering keluar malam karena gelisah dengan penyakitnya," ungkap Kapolsek.

Korban diduga nekad gantung diri karena merasa sudah tidak punya harapan lagi untuk dapat sembuh dari penyakit wasir atau ambein yang telah lama dideritanya. Menurut tetangga korban, selama ini korban sering gelisah. Korban tinggal di rumah sendirian, tapi bersebelahan dinding dengan anaknya. [oel/lis]

http://www.jawaban.com/index.php/news/detail/id/90/news/130103111418/limit/0/Istri-Pendeta-Texas-Tewas-Bunuh-Diri

Istri Pendeta Texas Tewas Bunuh Diri



Seorang istri pendeta di Dallas, Texas, ditemukan tewas bunuh diri di di halaman parkir toko senjata setelah membeli sebuah pistol. Menurut keterangan polisi, Harriet Deison (65), istri Pastor Pete Deison, ditemukan pada hari Sabtu di dalam sedan Lexus setelah orang-orang di dalam Shop Gun McClelland mendengar dua tembakan dan menelepon 911 sekitar pukul 14:15.

Meskipun tidak ada catatan yang ditemukan, kantor Dallas County pemeriksa medis memutuskan kematian bunuh diri. Kolumnis Roy Exum, seorang teman dari keluarga Deison, menulis dalam The Chattanoogan bahwa sebenarnya banyak orang yang mengagumi Harriet dan menjadikannya panutan karena kebaikan hatinya.

"Saya percaya dia bisa melakukan apa saja, mulai merangkai bunga hingga menjalankan perusahaan besar di Dallas, semua dilakukannya dengan tangkas," ungkap Exum seperti dikutip dari Charismanews. "Harriet sering berkata," Ketika Anda melihat ke wajah bunga, Anda melihat kasih Pencipta kita, Allah,'" tambah Exum.

Selain melayani di Park Cities Presbyterian Church sebagai istri pendeta, Deison juga menjalankan sebuah perusahaan. Pada berita kematiannya dijelaskan, Deison menikah dengan Pete sejak 1968 dan keduanya aktif dalam pelayanan selama 43 tahun.

Tidak banyak diketahui penyebab tindakan nekad Desion, apalagi banyak orang yang menganggap dia memiliki kehidupan yang luar biasa. Namun dalam berita kematiannya disebutkan, rasa simpati yang luar biasa pada dirinya kerap membuat Deison tertekan saat ia berusaha meringankan beban orang lain. Deison meninggalkan seorang suami, dua anak dan lima cucu.

http://mayangkararadio.com/lang-lang-kota/hukum-kriminal/item/395-sakit-tak-kunjung-sembuh-pendeta-tabrakkan-diri-ke-ka

Sakit Tak Kunjung Sembuh, Pendeta Tabrakkan Diri ke KA

Mayangkararadio.com- Susana 50 tahun pendeta warga Lingkungan Magersari RT. 1 RW. 2 Kel. Tawangsari Kab. Blitar tewas tertabrak Kerata Api Mataremaja Selasa 12 Juni 2012 sekitar pukul 06.30. Korban menabrakakn diri di rel kereta api Stasiun Garum. Tempat tinggal korban juga tidak jauh dari Satasiun Garum tempat tertabraknya korban.

Sumarli 43 tahun bagian kebersihan Stasiun Garum menjelaskan, sebelumnya korban sempat diteriaki warga sekitar diingatkan bahwa ada kereta api yang lewat. Namun sepertinya korban tidak menghiraukan teriakan itu dan terus saja melintas, dan akhirnya tertabrak kereta api Matarmaja , hingga tewas.

Hasil penyelidikan sementara, korban diduga bunuh diri karena sudah lama mengidap penyakit Diabetes dan meski telah diobatkan tidak kunjung sembuh. Setelah kejadian itu, Polisi di bantu warga sekitar menevakuasi korban untuk di bawa ke Rumah Sakit. (Yol)

http://www.jawaban.com/index.php/news/detail/id/90/news/111213184525/limit/0/Ironis-Pendeta-Gantung-Dirinya-di-Penjara

Ironis, Pendeta Gantung Dirinya di Penjara



Ev. Matthew D. Jarrell (41) dulunya merupakan pendeta di Gereja Baptis Old Paths dari tahun 1997-2003, Codorus Township bagian Utara dan merupakan pendeta senior di Gereja Baptis Open Door Mesquite, Texas selama 7 tahun. Jarrell yang sudah menjadi pendeta selama bertahun-tahun ini, ditemukan meninggal gantung diri dalam ruang sel yang ditempatinya di Penjara Nasional Selatan Pusat, W.Va antara pukul 23.00-11.30, hari Sabtu yang lalu.

Petugas kesehatan penjara dan dokter mencoba untuk menyelamatkan Jarrell dengan CPR tapi ternyata sia-sia, dan dia diumumkan meninggal dalam rumah sakit lokal hari Minggunya, menurut John Lopez, pemimpin operasi di penjara tersebut. Saat ini, polisi masih melakukan investigasi. Jarrell sendiri sudah ditahan pada Kamis dengan tuduhan pelecehan seksual, menurut Pengadilan Negeri Virginia Barat. Uang tebusan mencapai US$ 75.000 setara Rp 640 juta.

Cerita ini berawal ketika seorang wanita memberitahu polisi bahwa saat dia berada di Charleston dan ingin pulang ke rumah ketika Jarrell setuju untuk memberikannya tumpangan, menurut dokumen pengadilan. Bukannya membawanya pulang, Jarrell membawanya ke daerah yang sepi di Kanawha dan memperkosanya. Kemudian truk Jarrell terjebak dan itulah saatnya si wanita bisa melarikan diri dan meminta pertolongan, kata polisi. Dia menggambarkan kendaraan dan lokasi itu kepada polisi, dimana polisi menemukan Jarrell bersama truknya di tempat yang sama, menurut dokumen pengadilan. Namun, Jarrell menyangkal penyerangan itu, meski kemudian dia mengakuinya, kata polisi. Dalam kasus terpisah, Jarrell juga sedang menunggu pengadilan San Antonio, Texas untuk kasus serupa yang sudah dituduhkan sejak Mei 2007.

http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2010/02/26/48068/Seorang-Guru-Ngaji-Gantung-Diri

Seorang Guru Ngaji Gantung Diri

Pria setengah baya tanpa identitas yang ditemukan warga gantung diri di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di KM 25, Desa Nagasari Kecamatan Mestong Kabupaten Muarojambi Rabu (24/2) diduga seorang guru mengaji.
Adik korban, Rabiah di Jambi, Jumat (26/2) mengatakan, setelah melihat langsung wajah korban di kamar jenazah RSU Raden Mattaher Jambi, dipastikan korban bernama Firdaus berusia 28 tahun beralamat di RT 5 Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muarojambi. "Memang benar mayat tersebut kakak saya yang selama ini sering tinggal di masjid dan mengajar mengaji secara keliling pada beberapa masjid di Muarojambi," katanya didampingi teman dekat korban, Tatak.
Terakhir beberapa hari lalu, korban memang tidak pernah terlihat kembali ke rumah orangtuanya di Sekernan, dan sejak itu pula pihak keluarga tidak mengetahui keberadaannya.
Keluarga berpikir, korban pergi ke masjid yang cukup jauh dan tinggal di sana, dan setelah mendapatkan informasi korban Firdaus meninggal, keluarga mendatangi RSU Raden Mattaher dan benar mayat tersebut korban yang dikabarkan meninggal gantung diri di pemakaman.
Tatak, rekan korban mengaku tidak menyangka Fordaus yang selama ini cukup taat dengan agama dan ibadah dikabarkan gantung diri di tempat pemakaman yang letaknya juga berjauhan dari rumah korban.
Keluarga menyerahkan kasus itu kepada polisi untuk mengungkap kebenarannya.
Kapolsek Mestong AKP Firman saat dihubungi mengatakan, mayat tanpa identitas tersebut ditemukan pertama kali oleh warga kemudian dilaporkan ke Polsek, yang kemudian ditindaklanjuti untuk dievakuasi. Di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, sehingga kesimpulan sementara korban diduga memang murni bunuh diri.
"Namun untuk memastikannya, kepolisian menyerahkan mayat laki-laki tanpa identitas tersebut ke RSU Raden Mattaher Jambi," kata Firman.

http://www.voa-islam.com/news/world-world/2010/12/01/12059/malu-skandal-pelecehen-terungkappendeta-italia-nekat-bunuh-diri/

Malu Skandal Pelecehen Terungkap,Pendeta Italia Nekat Bunuh Diri



ROMA (voa-islam.com): Seorang pendeta di sebuah gereja kota Bergamo di Italia utara mengakhiri hidupnya dengan menabrak diri ke kereta api pada Minggu siang, setelah beberapa bulan terungkapnya klip video yang menayangkan dirinya yang mencoba melakukan pelecehan terhadap seorang pemuda di dalam gereja.

Polisi dan ambulan mendapatkan laporan adanya seseorang yang berlumuran darah di atas rel kereta api Milano dekat Bergamo, Venice, dan segera dievakuasi polisi dan ambulans, tapi tidak bisa berbuat apa-apa karena orang itu sudah meninggal.

Kantor berita Italia "AAKI", menjelaskan bahwa orang tersebut adalah pendeta gereja yang diserang skandal siaran media setelah disiarkannya kaset videonya yang sedang merayu seorang pemuda, dan mengatakan bahwa kemungkinan ini adalah alasan kenapa dia mengakhiri hidupnya.

Pendeta berusia 51 tahun tersebut sebelumnya telah ditayangkan rekamannya dalam skandal TV pada bulan April lalu ketika siaran TV tersebut menayangkan video klip yang diambil kamera tersembunyi saat pendeta tersebut merayu seorang pemuda.

Siaran TV tersebut telah menerima surat dari pemuda yang menuduh pendeta melakukan pelecehan ketika dia sering pergi ke gereja untuk mendapatkan dukungan spiritual, lalu program acara TV tersebut mengirim artis seorang pemuda dengan kamera video tersembunyi, dan meminta bantuan dari pendeta setelah mengaku penderita homoseksual, maka saat itu program ini menyiarkan rekaman pendeta saat merayu anak itu yang kemudian diusir dari pelayanan gereja.

Perlu dicatat bahwa serangkaian skandal telah mengguncang Gereja Katolik selama beberapa bulan terakhir, dan dibuka penyelidikan terhadap pelanggaran etika yang dilakukan oleh para pendeta yang terlibat dan sebagiannya merupakan kasus-kasus lama.

http://www.jawaban.com/index.php/news/detail/id/90/news/101013152303/limit/0/Spesialis-Pengkhotbah-Kebahagiaan-Bunuh-Diri-Karena-Tidak-Bahagia

Spesialis Pengkhotbah Kebahagiaan, Bunuh Diri Karena Tidak Bahagia

Seorang pengkhotbah televisi kenamaan di Korea Selatan yang dikenal sebagai "pengkhotbah kebahagiaan" dan juga suaminya ditemukan sudah tidak bernyawa lagi di sebuah kamar motel. Penyebab kematian mereka diperkirakan karena bunuh diri, menurut keterangan polisi.

Pegawai hotel yang terletak di Goyang, bagian utara dari Seoul, menemukan Choi Yoon Hee (63) dan suaminya (73) tergantung di kamar mereka pada hari Kamis malam.

Sebuah pesan ditinggalkan oleh Choi dan dipublikasikan oleh polisi mengatakan, "Saya merasa ada sesuatu yang salah dengan tubuh saya dari dua tahun yang lalu. Saya mempunyai masa-masa yang sulit, menderita karena penyakit paru-paru dan jantung." Pengkhotbah itu lalu meminta maaf kepada keluarganya dan teman-temannya karena memberikan penderitaan mengenai kematiannya. Polisi mengatakan bahwa kemungkinan suaminya yang membantu sang istri untuk melakukan bunuh diri, sebelum akhirnya dia pun ikut bunuh diri.

Choi, pengkhotbah kebahagiaan itu, sudah menulis sekitar 20 buku tentang kebahagiaan dan harapan dan membuat namanya dikenal orang untuk menginspirasi orang lain hidup bahagia melalui tayangan program TV-nya.

Korea Selatan merupakan negara dengan rata-rata bunuh diri tertinggi untuk wanita di antara negara maju lainnya, menurut sebuah data dan kedua tertinggi pria yang bunuh diri setelah Jepang.

Sungguh ironis, seorang pengkhotbah yang begitu terkenal karena khotbahnya tentang kebahagiaan, sampai bisa melakukan bunuh diri karena merasa tidak bahagia.

Rick Warren: Anakku Bunuh Diri dengan Senapan Ilegal



Dalam akun Twitter pribadinya, Warren menuliskan bahwa putranya, Matthew Warren, 27, mengakhiri hidupnya dengan senapan yang dibelinya melalui internet. "Saya memaafkan orang yang menjual senapan itu," kutipan dalam akun Twitternya.

Warren selalu mentweet secara rutin mengenai kedukaannya sejak putranya, Matthew Warren bunuh diri sejak Jumat lalu.

Juru bicara kepolisian lokal, Orange County, Jim Amormino mengatakan pada Kamis kemarin, nomor serial senapan yang digunakan Matthew sudah dibaret/tergores sehingga tidak kelihatan secara jelas.

Menurut hukum California, pembelian senjata tanpa disertai barcode dan surat resmi merupakan tindakan illegal dan pembeli juga dikenakan sanksi pidana tegas. Selain itu tindakan menggores nomor seri senjata juga dianggap sebagai pelanggaran federal. Oleh karena itu, setiap pembeli senjata diharapkan mendaftarkan senjata yang sudah dibelinya.

http://www.jawaban.com/index.php/news/detail/id/90/news/130415111159/limit/0/Rick-Warren-Anakku-Bunuh-Diri-dengan-Senapan-Ilegal.html

http://dkinews.com/index.php/metropolitan/lingkungan/2659-mantan-ustadz-tewas-gantung-diri

Mantan Ustadz Tewas Gantung Diri



Mantan ustadz, Munzani seorang warga Pondok Kopi Jalan Arabika 06, Jakarta Timur nekat menghabiskan masa hidupnya dengan menggantung diri di lantai tiga rumahnya.

Jenazah Munzani pertama kali menurut seorang warga ditemukan oleh seorang anak pekerja yang sedang merenovasi rumah.

"Pak itu apaan?" ujar tetangga korban yang tak ingin disebut namanya menirukan ucapan anak itu, Jakarta, Minggu (03/02/13).

Sementara itu, Tamsi, warga sekitar menduga Munzani stress karena ditinggal meninggal isterinya sejak lima tahun lalu.

“Dulu, dia itu ustaz di lingkungan kita. Mungkin ada pengaruh juga sejak istrinya meninggal, beberapa bulan yang lalu dia makin jadi stress, padahal dia udah berobat kemana-mana,” ujar Tamsi.

Saat ini, jenazah Munzani telah berada di Rumah Sakit Duren Sawit untuk keperluan otopsi.()

http://www.sumutcyber.com/10068/gantung-diri-di-kamar-mandi-mesjid/

Gantung Diri di Kamar Mandi Mesjid
Diduga Malu Menanggung Aib

Pergi dari rumah menuju Mesjid Al Ihsan yang tak jauh dari rumahnya guna menunaikan kewajiban sebagai nazir untuk melakukan azan shubuh. Seorang guru ngaji, Nazaruddin (48) warga Dusun I Desa Minta Kasih, Kecamatan Salapian – Langkat ditemukan tewas tergantung dengan tali kain pembatas tirai mesjid yang dililitkan keleher di dalam kamar mandi Mesjid. Tewasnya guru ngaji yang dikenal ramah dan baik di kalangan masyarakat setempat dengan cara menggantung diri membuat warga Dusun I Desa Minta Kasih, Kecamatan Salapian mendadak heboh, pasca terjadinya gempa Rabu (7/4) beberapa waktu kemarin. Keterangan yang dihimpun grup sumutcyber dari sejumlah warga menyebutkan korban nekad mengakhiri hidupnya karena diduga akibat malu menanggung aib atas perbuatannya yang telah menghamili salah seorang warga.

 "Sebelum korban di ketahui tewas gantung diri, pagi harinya kan terjadi gempa bumi, sementara aktifitas korban selain sebagai guru ngaji juga sebagai nazir mesjid, sudah menjadi kebiasaannya setiap pagi shubuh selalu azan di mesjid dekat rumahnya, sekira pukul tujuh pagi baru diketahui oleh salah seorang warga korban telah tewas dengan cara melilitkan tali dilehernya di dalam kamar mandi mesjid, isu yang menjadi buah bibir warga desa saat ini ya lantaran korban katanya telah menghamili salah seorang warga yang merupakan janda bisu, itu yang kami dengar-dengar" ujar beberapa warga yang ditemui namun enggan namanya dikorankan.