Diskusi Seru Seputar penyaliban
Halaman 3 dari 22 • Share
Halaman 3 dari 22 • 1, 2, 3, 4 ... 12 ... 22
Diskusi Seru Seputar penyaliban
First topic message reminder :
bagi umat Kristen hari kematian Yesus adalah hari yang paling diberkati, karena pada hari kematian Yesus dosa Adam yang diwariskan kepada anak keturunannya telah putus, sehingga manusia yang hidup setelah masa kematian Yesus dan beriman akan adanya penebusan dosa warisan oleh Yesus akan terbebas dari kutukan dosa wairisan.
Sangat wajar bila akhirnya umat Kristen begitu mengeluelukan hari kematian Yesus, sikap yang lahir karena merasa adanya ikatan antara dirinya dengan Yesus, dirinya merasa dibebaskan oleh Yesus dari kutukan dosa warisan dan Yesus telah rela berkorban menyerahkan hidupnya demi mereka, menurut mereka, bila Yesus tidak menyerahkan/mengorbankan hidupnya di tiang salib maka manusia tidak akan hidup kekal di sorga kelak dikemudian hari.
Hal tersebut, menjadikan mereka sangat bangga akan kematian Yesus di tiang salib dan lebih jauh lagi menjadikan mereka sangat yakin bahwa Yesus memang benar-benar telah mati di tiang salib. Informasi Al-Qur?an yang menyatakan bahwa nabi Isa as. tidak dibunuh dan tidak pula di salib dan menginformasikan bahwa yang di bunuh dan di salib adalah orang yang diserupakan dengan nabi Isa as. mereka tolak mentah-mentah tanpa melakukan chek dan rechek , hal tersebut sangat wajar karena mereka tidak mengimani kebenaran al-Qur?an dan juga karena adanya rasa yang kuat yaitu merasa Yesus benar-benar telah mengorbankan hidupnya demi mereka.
Dengan praduga positif yaitu dengan menganggap Yesus telah mati di tiang salib seperti keyakinan umat Kristen, kita akan mencoba mengetahui, benarkah kematian Yesus di tiang salib sebagai pengorbanan-nya dan kerelaannya untuk menebus dosa warisan atau apakah ada sebab lain sehingga Yesus harus mati ditiang salib ?.
Bagi umat Kristen sangat penting meyakini kematian Yesus di tiang salib sebagai kematian yang terjadi karena kerelaan dan kemauan-nya untuk menebus dosa warisan. Umat Kristen harus meyakini bahwa sejak semula Yesus telah menyadari bahwa dirinya terlahir ke dunia ini salah satu misinya adalah untuk menebus dosa dengan menyerahkan nyawanya dan mati di tiang salib.
Keyakinan semacam itu harus ada agar manusia tidak meyakini bahwa kematian Yesus adalah kematian yang biasa terjadi pada orang-orang pilihan Allah sebagai resiko perjuangan dalam menegakkan agama Allah, dengan kata lain, kematian Yesus di tiang salib hanya untuk satu alasan yaitu untuk menebus dosa dan tidak ada alasan lain....titik.
Rekontruksi atas kisah-kisah baik yang dimiliki oleh umat Kristen yang terdapat dalam Bible maupun atas kisah-kisah yang dimiliki oleh umat Islam yang terdapat dalam al-Qur?an akan membantu untuk menunjukkan motif dari peristiwa penyaliban.
PENYELAMAT ISRAEL BUKAN PENEBUS DOSA ISRAEL
Bible mencatat bahwa Yesus dilahirkan ke dunia ini hanyalah untuk menyelamatkan umat Israel yang telah hilang/tersesat jauh dari tuntunan Allah :
"Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israil." Matius 15:24.
Agar dapat selamat mencapai hidup kekal/sorga, Yesus mengajarkan untuk mengakui Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang benar dan mengakui Yesus sebagai utusannya :
Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. Yohanes 17:3
Yesus sama-sekali tidak pernah mengajarkan bahwa agar manusia dapat hidup kekal maka harus ada penebusan dosa warisan dan penebusan itu akan dilakukan oleh dirinya.
Begitu juga yang tercatat di dalam al-Qur?an, nabi Isa as. diutus ke dunia adalah untuk menyelamatkan umat Israel dengan cara membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan memberikan kabar gembira akan datangnya seseorang kelak yang dapat membimbing umat Israel menuju keselamatan,
?..Hai bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)....? QS. 61:6.
Al-Qur?an sama sekali tidak menginformasikan nabi Isa as. akan menebus dosa warisan dengan menyerahkan nyawanya agar manusia dapat selamat dari kebinasaan kekal.
Bila dari Bible dan al-Qur?an tidak ada informasi yang menyatakan Yesus telah merencanakan untuk mati menebus dosa, adalah wajar bila dipertanyakan dari mana orang-orang mengetahui kematian Yesus di tiang salib adalah sesuai dengan rencana Yesus untuk menebus dosa warisan ?
DIKHIANATI
Suatu ketika datanglah Yudas salah seorang murid Yesus kepada imam-imam kepala Yahudi untuk membicarakan penangkapan Yesus
Yudas berkata "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Yesus kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. Matius 26:15
Bagi umat Kristen, Yudas adalah pengkhianat karena telah menyerahkan Yesus kepada para imam Yahudi yang ingin menangkap dan membunuh Yesus karena dinilai Yesus telah melecehkan agama mereka. Kematian Yesus berawal dari pengkhianatan Yudas tersebut dan telah direncanakan oleh orang-orang Yahudi.
Kenyataan tesebut melahirkan pertanyaan, dari mana orang-orang Kristen meyakini kematian Yesus di tiang salib adalah atas kemauan, kerelaan dan atas rencana Yesus bila kematiannya akibat pengkhianatan Yudas dan rencana para imam Yahudi ?
DIADILI
Setelah para Imam menangkap Yesus, para Imam membawa Yesus kepada Keyafas seorang Imam Besar untuk diadili, kemudian Yesus diadili dihadapan Imam besar, para imam dan sesepuh Yahudi. Dalam pengadilan Yesus tersebut mereka berusaha menemukan kesalahan Yesus yang dapat digunakan sebagai alasan untuk menghukum mati Yesus :
"Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak." Tanya Imam Besar kepada Yesus.
"Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit." Jawab Yesus.
"Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujatnya Bagaimana pendapat kamu?" Tanya Imam Besar kepada para Imam dan sesepuh Yahudi.
"Ia harus dihukum mati!" Jawab mereka lalu mereka meludahi mukanya dan meninjunya.
Dan ketika hari mulai siang, semua imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi berkumpul dan mengambil keputusan untuk membunuh Yesus, mereka membelenggu-nya, lalu membawanya dan menyerahkannya kepada Pontius Pilatus, wali negeri itu untuk mendapatkan pengesahan dan kekuatan hukum.
Dari cuplikan fragmen tersebut yang terdapat dalam Injil yang dikarang Matius pasal 26:63-67 dan pasal 27:1-2 menunjukkan bahwa Imam besar, para Imam dan para sesepuh Yahudi memutuskan untuk menghukum mati Yesus karena dinilai telah menghujat agama Allah.
Kenyataan tersebut juga melahirkan pertanyaan lagi, dari mana orang-orang Kristen meyakini kematian Yesus di tiang salib adalah atas kemauan dan kerelaan dirinya untuk menebus dosa jika jelas-jelas kematiannya adalah sebagai vonis dari para pemimpin Yahudi karena dinilai telah menghujat agama Allah dan bukan karena untuk menebus dosa ?.
KEPUTUSAN PILATUS
Maksud para pemimpin Yahudi menyerahkan Yesus kepada penguasa setempat adalah untuk mendapatkan pengesahan atas eksekusi mati Yesus dan memang tugas penguasa untuk mengadakan pengadilan yang sesungguhnya.
Maka Pontius Pilatus penguasa wilayah langsung mengadili Yesus dan memutuskan Yesus untuk dihukum setelah mendengar tuduhan-tuduhan dari para saksi imam dan sesepuh Yahudi walaupun Pontius Pilatus tidak melihat kesalahan Yesus secara nyata. Dan sebagai bentuk hukuman Pontius Pilatus menyerahkan kepada rakyatnya :
"Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus, yang disebut Kristus?" Tanya Pontius Pilatus kepada seluruh rakyat Yahudi yang hadir.
"Ia harus disalibkan!" Seru mereka serempak
"Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukannya?" Tanya Pontius Pilatus sebagai tanda enggan karena merasa Yesus tidak bersalah.
"Ia harus disalibkan!" Teriak semua yang hadir lebih keras agar Yesus dieksekusi.
Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak dan berkata: "Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!" Dan seluruh rakyat itu menjawab: "Biarlah darahnya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!"
Dari fragmen tersebut yang terdapat dalam Injil karangan Matius pasal 27:22-25 nampak jelas, keputusan hukuman mati oleh para Imam dan sesepuh Yahudi telah dikuatkan oleh Pontius Pilatus sebagai pengambil keputusan akhir, walaupun tidak melihat kesalahan Yesus, Pilatus harus berpihak kepada rakyatnya yang secara mutlak semua menginginkan Yesus dihukum mati. Timbul pertanyaan, dari mana orang-orang Kristen meyakini kematian Yesus di tiang salib adalah atas kemauannya sendiri untuk menebus dosa kalau ternyata kematiaannya atas keputusan Pilatus yang mengakomodasi keinginan mutlak rakyat Yahudi ?
PENYALIBAN KOTOR
Setelah Yesus diputuskan untuk dihukum mati dengan disalib, Yesus dibawa ke ruang eksekusi, di ruangan itu seluruh serdadu berkumpul mengelilingi Yesus dan telah siap untuk mengeksekusi Yesus, mereka menanggalkan pakaian-nya dan mengenakan jubah ungu kepada-nya, mereka me-nganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-nya, lalu memberikan dia sebatang buluh di tangan kanan-nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-nya dan mengolok-olokkan dia, kata-nya: "Salam, hai raja orang Yahudi!". Mereka meludahi-nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-nya.
Sesudah mengolok-olokkan dia mereka menanggalkan jubah itu dari pada-nya dan mengenakan pula pakaian-nya kepada-nya. Kemudian mereka membawa dia ke luar untuk disalibkan. Maka sampailah mereka di suatu tempat yang bernama Golgota, artinya: Tempat Tengkorak. Dan di atas kepala-nya terpasang tulisan yang menyebut alasan mengapa ia dihukum: "Inilah Yesus Raja orang Yahudi." (INRI)
Bersama dengan dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-nya. Orang-orang yang lewat di sana menghujat dia dan sambil menggelengkan kepala, mereka berkata: "Hai engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah dirimu jikalau engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!". Demikian juga para imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan dia dan mereka berkata "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-nya sendiri tidak dapat ia selamatkan! ia Ra-ja Israel? Baiklah ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-nya? ?bahkan penyamun-penyamun yang disalibkan bersama-sama dengan dia mencela-nya demikian juga, dan kira-kira jam tiga Yesus menghembuskan nafas yang terakhir.
Dari cuplikan kisah penyaliban yang terdapat dalam Injil karangan Matius pasal 27:27-50 tersebut, menunjukkan bahwa penyaliban Yesus adalah atas keputusan Pontius Pila-tus dan bukan atas kemauan dan kerelaan Yesus, tentu menjadi tanda tanya bila ada orang-orang yang meyakini Yesus mati ditiang salib adalah sebagai pengorbanannya dengan menyerahkan nyawanya atas kerelaan dan kemauan sendiri tanpa paksaan orang lain untuk menebus dosa warisan.
Menjadi tanda tanya pula, bila prosesi penyaliban Yesus dikatakan untuk menebus dosa warisan bila orang-orang Yahudi yang menginginkan Yesus disalib menyatakan penyaliban-nya adalah karena dia telah menghujat agama Allah, mengaku Mesias dan penyelemat Yahudi, dan juga di tiang salib dituliskan sebab Yesus disalib adalah karena dia mengaku raja Yahudi.
Menjadi tanda tanya pula, bila prosesi penyaliban Yesus dikatakan sebagai rencana-nya untuk menebus dosa bila penyaliban-nya dilakukan secara kasar, kotor bersama-sama dengan para penyamun di tempat eksekusi yang tidak suci yaitu Tempat Tengkorak yang biasa digunakan mengeksekusi para penjahat, dalam prosesinya Yesus juga diolok-olok, diludahi, bila memang benar prosesi penyaliban Yesus untuk menebus dosa sebagai ritual agama, sudah semestinya prosesinya dilakukan dengan cara yang gentle dalam arti Yesus mempersiapkan dan menyusun acaranya dengan nuansa keagamaan yang kental, bukannya nuansa politik dan kebencian. Seperti kisah nabi Ibrahim ketika harus mengorbankan nyawa anaknya, semua dipersiapkan dengan baik dan matang dan penuh ketulusan tanpa adanya paksaan oleh seseorangpun.
Namun demikian, akhirnya kembali kepada yang meyakini ?kematian Yesus di tiang salib untuk menebus dosa?, AL-ISLAH hanya memberikan penafsiran lain yang lebih serasi.
bagi umat Kristen hari kematian Yesus adalah hari yang paling diberkati, karena pada hari kematian Yesus dosa Adam yang diwariskan kepada anak keturunannya telah putus, sehingga manusia yang hidup setelah masa kematian Yesus dan beriman akan adanya penebusan dosa warisan oleh Yesus akan terbebas dari kutukan dosa wairisan.
Sangat wajar bila akhirnya umat Kristen begitu mengeluelukan hari kematian Yesus, sikap yang lahir karena merasa adanya ikatan antara dirinya dengan Yesus, dirinya merasa dibebaskan oleh Yesus dari kutukan dosa warisan dan Yesus telah rela berkorban menyerahkan hidupnya demi mereka, menurut mereka, bila Yesus tidak menyerahkan/mengorbankan hidupnya di tiang salib maka manusia tidak akan hidup kekal di sorga kelak dikemudian hari.
Hal tersebut, menjadikan mereka sangat bangga akan kematian Yesus di tiang salib dan lebih jauh lagi menjadikan mereka sangat yakin bahwa Yesus memang benar-benar telah mati di tiang salib. Informasi Al-Qur?an yang menyatakan bahwa nabi Isa as. tidak dibunuh dan tidak pula di salib dan menginformasikan bahwa yang di bunuh dan di salib adalah orang yang diserupakan dengan nabi Isa as. mereka tolak mentah-mentah tanpa melakukan chek dan rechek , hal tersebut sangat wajar karena mereka tidak mengimani kebenaran al-Qur?an dan juga karena adanya rasa yang kuat yaitu merasa Yesus benar-benar telah mengorbankan hidupnya demi mereka.
Dengan praduga positif yaitu dengan menganggap Yesus telah mati di tiang salib seperti keyakinan umat Kristen, kita akan mencoba mengetahui, benarkah kematian Yesus di tiang salib sebagai pengorbanan-nya dan kerelaannya untuk menebus dosa warisan atau apakah ada sebab lain sehingga Yesus harus mati ditiang salib ?.
Bagi umat Kristen sangat penting meyakini kematian Yesus di tiang salib sebagai kematian yang terjadi karena kerelaan dan kemauan-nya untuk menebus dosa warisan. Umat Kristen harus meyakini bahwa sejak semula Yesus telah menyadari bahwa dirinya terlahir ke dunia ini salah satu misinya adalah untuk menebus dosa dengan menyerahkan nyawanya dan mati di tiang salib.
Keyakinan semacam itu harus ada agar manusia tidak meyakini bahwa kematian Yesus adalah kematian yang biasa terjadi pada orang-orang pilihan Allah sebagai resiko perjuangan dalam menegakkan agama Allah, dengan kata lain, kematian Yesus di tiang salib hanya untuk satu alasan yaitu untuk menebus dosa dan tidak ada alasan lain....titik.
Rekontruksi atas kisah-kisah baik yang dimiliki oleh umat Kristen yang terdapat dalam Bible maupun atas kisah-kisah yang dimiliki oleh umat Islam yang terdapat dalam al-Qur?an akan membantu untuk menunjukkan motif dari peristiwa penyaliban.
PENYELAMAT ISRAEL BUKAN PENEBUS DOSA ISRAEL
Bible mencatat bahwa Yesus dilahirkan ke dunia ini hanyalah untuk menyelamatkan umat Israel yang telah hilang/tersesat jauh dari tuntunan Allah :
"Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israil." Matius 15:24.
Agar dapat selamat mencapai hidup kekal/sorga, Yesus mengajarkan untuk mengakui Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang benar dan mengakui Yesus sebagai utusannya :
Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. Yohanes 17:3
Yesus sama-sekali tidak pernah mengajarkan bahwa agar manusia dapat hidup kekal maka harus ada penebusan dosa warisan dan penebusan itu akan dilakukan oleh dirinya.
Begitu juga yang tercatat di dalam al-Qur?an, nabi Isa as. diutus ke dunia adalah untuk menyelamatkan umat Israel dengan cara membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan memberikan kabar gembira akan datangnya seseorang kelak yang dapat membimbing umat Israel menuju keselamatan,
?..Hai bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)....? QS. 61:6.
Al-Qur?an sama sekali tidak menginformasikan nabi Isa as. akan menebus dosa warisan dengan menyerahkan nyawanya agar manusia dapat selamat dari kebinasaan kekal.
Bila dari Bible dan al-Qur?an tidak ada informasi yang menyatakan Yesus telah merencanakan untuk mati menebus dosa, adalah wajar bila dipertanyakan dari mana orang-orang mengetahui kematian Yesus di tiang salib adalah sesuai dengan rencana Yesus untuk menebus dosa warisan ?
DIKHIANATI
Suatu ketika datanglah Yudas salah seorang murid Yesus kepada imam-imam kepala Yahudi untuk membicarakan penangkapan Yesus
Yudas berkata "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Yesus kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. Matius 26:15
Bagi umat Kristen, Yudas adalah pengkhianat karena telah menyerahkan Yesus kepada para imam Yahudi yang ingin menangkap dan membunuh Yesus karena dinilai Yesus telah melecehkan agama mereka. Kematian Yesus berawal dari pengkhianatan Yudas tersebut dan telah direncanakan oleh orang-orang Yahudi.
Kenyataan tesebut melahirkan pertanyaan, dari mana orang-orang Kristen meyakini kematian Yesus di tiang salib adalah atas kemauan, kerelaan dan atas rencana Yesus bila kematiannya akibat pengkhianatan Yudas dan rencana para imam Yahudi ?
DIADILI
Setelah para Imam menangkap Yesus, para Imam membawa Yesus kepada Keyafas seorang Imam Besar untuk diadili, kemudian Yesus diadili dihadapan Imam besar, para imam dan sesepuh Yahudi. Dalam pengadilan Yesus tersebut mereka berusaha menemukan kesalahan Yesus yang dapat digunakan sebagai alasan untuk menghukum mati Yesus :
"Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak." Tanya Imam Besar kepada Yesus.
"Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit." Jawab Yesus.
"Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujatnya Bagaimana pendapat kamu?" Tanya Imam Besar kepada para Imam dan sesepuh Yahudi.
"Ia harus dihukum mati!" Jawab mereka lalu mereka meludahi mukanya dan meninjunya.
Dan ketika hari mulai siang, semua imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi berkumpul dan mengambil keputusan untuk membunuh Yesus, mereka membelenggu-nya, lalu membawanya dan menyerahkannya kepada Pontius Pilatus, wali negeri itu untuk mendapatkan pengesahan dan kekuatan hukum.
Dari cuplikan fragmen tersebut yang terdapat dalam Injil yang dikarang Matius pasal 26:63-67 dan pasal 27:1-2 menunjukkan bahwa Imam besar, para Imam dan para sesepuh Yahudi memutuskan untuk menghukum mati Yesus karena dinilai telah menghujat agama Allah.
Kenyataan tersebut juga melahirkan pertanyaan lagi, dari mana orang-orang Kristen meyakini kematian Yesus di tiang salib adalah atas kemauan dan kerelaan dirinya untuk menebus dosa jika jelas-jelas kematiannya adalah sebagai vonis dari para pemimpin Yahudi karena dinilai telah menghujat agama Allah dan bukan karena untuk menebus dosa ?.
KEPUTUSAN PILATUS
Maksud para pemimpin Yahudi menyerahkan Yesus kepada penguasa setempat adalah untuk mendapatkan pengesahan atas eksekusi mati Yesus dan memang tugas penguasa untuk mengadakan pengadilan yang sesungguhnya.
Maka Pontius Pilatus penguasa wilayah langsung mengadili Yesus dan memutuskan Yesus untuk dihukum setelah mendengar tuduhan-tuduhan dari para saksi imam dan sesepuh Yahudi walaupun Pontius Pilatus tidak melihat kesalahan Yesus secara nyata. Dan sebagai bentuk hukuman Pontius Pilatus menyerahkan kepada rakyatnya :
"Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus, yang disebut Kristus?" Tanya Pontius Pilatus kepada seluruh rakyat Yahudi yang hadir.
"Ia harus disalibkan!" Seru mereka serempak
"Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukannya?" Tanya Pontius Pilatus sebagai tanda enggan karena merasa Yesus tidak bersalah.
"Ia harus disalibkan!" Teriak semua yang hadir lebih keras agar Yesus dieksekusi.
Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak dan berkata: "Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!" Dan seluruh rakyat itu menjawab: "Biarlah darahnya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!"
Dari fragmen tersebut yang terdapat dalam Injil karangan Matius pasal 27:22-25 nampak jelas, keputusan hukuman mati oleh para Imam dan sesepuh Yahudi telah dikuatkan oleh Pontius Pilatus sebagai pengambil keputusan akhir, walaupun tidak melihat kesalahan Yesus, Pilatus harus berpihak kepada rakyatnya yang secara mutlak semua menginginkan Yesus dihukum mati. Timbul pertanyaan, dari mana orang-orang Kristen meyakini kematian Yesus di tiang salib adalah atas kemauannya sendiri untuk menebus dosa kalau ternyata kematiaannya atas keputusan Pilatus yang mengakomodasi keinginan mutlak rakyat Yahudi ?
PENYALIBAN KOTOR
Setelah Yesus diputuskan untuk dihukum mati dengan disalib, Yesus dibawa ke ruang eksekusi, di ruangan itu seluruh serdadu berkumpul mengelilingi Yesus dan telah siap untuk mengeksekusi Yesus, mereka menanggalkan pakaian-nya dan mengenakan jubah ungu kepada-nya, mereka me-nganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-nya, lalu memberikan dia sebatang buluh di tangan kanan-nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-nya dan mengolok-olokkan dia, kata-nya: "Salam, hai raja orang Yahudi!". Mereka meludahi-nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-nya.
Sesudah mengolok-olokkan dia mereka menanggalkan jubah itu dari pada-nya dan mengenakan pula pakaian-nya kepada-nya. Kemudian mereka membawa dia ke luar untuk disalibkan. Maka sampailah mereka di suatu tempat yang bernama Golgota, artinya: Tempat Tengkorak. Dan di atas kepala-nya terpasang tulisan yang menyebut alasan mengapa ia dihukum: "Inilah Yesus Raja orang Yahudi." (INRI)
Bersama dengan dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-nya. Orang-orang yang lewat di sana menghujat dia dan sambil menggelengkan kepala, mereka berkata: "Hai engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah dirimu jikalau engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!". Demikian juga para imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan dia dan mereka berkata "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-nya sendiri tidak dapat ia selamatkan! ia Ra-ja Israel? Baiklah ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-nya? ?bahkan penyamun-penyamun yang disalibkan bersama-sama dengan dia mencela-nya demikian juga, dan kira-kira jam tiga Yesus menghembuskan nafas yang terakhir.
Dari cuplikan kisah penyaliban yang terdapat dalam Injil karangan Matius pasal 27:27-50 tersebut, menunjukkan bahwa penyaliban Yesus adalah atas keputusan Pontius Pila-tus dan bukan atas kemauan dan kerelaan Yesus, tentu menjadi tanda tanya bila ada orang-orang yang meyakini Yesus mati ditiang salib adalah sebagai pengorbanannya dengan menyerahkan nyawanya atas kerelaan dan kemauan sendiri tanpa paksaan orang lain untuk menebus dosa warisan.
Menjadi tanda tanya pula, bila prosesi penyaliban Yesus dikatakan untuk menebus dosa warisan bila orang-orang Yahudi yang menginginkan Yesus disalib menyatakan penyaliban-nya adalah karena dia telah menghujat agama Allah, mengaku Mesias dan penyelemat Yahudi, dan juga di tiang salib dituliskan sebab Yesus disalib adalah karena dia mengaku raja Yahudi.
Menjadi tanda tanya pula, bila prosesi penyaliban Yesus dikatakan sebagai rencana-nya untuk menebus dosa bila penyaliban-nya dilakukan secara kasar, kotor bersama-sama dengan para penyamun di tempat eksekusi yang tidak suci yaitu Tempat Tengkorak yang biasa digunakan mengeksekusi para penjahat, dalam prosesinya Yesus juga diolok-olok, diludahi, bila memang benar prosesi penyaliban Yesus untuk menebus dosa sebagai ritual agama, sudah semestinya prosesinya dilakukan dengan cara yang gentle dalam arti Yesus mempersiapkan dan menyusun acaranya dengan nuansa keagamaan yang kental, bukannya nuansa politik dan kebencian. Seperti kisah nabi Ibrahim ketika harus mengorbankan nyawa anaknya, semua dipersiapkan dengan baik dan matang dan penuh ketulusan tanpa adanya paksaan oleh seseorangpun.
Namun demikian, akhirnya kembali kepada yang meyakini ?kematian Yesus di tiang salib untuk menebus dosa?, AL-ISLAH hanya memberikan penafsiran lain yang lebih serasi.
Terakhir diubah oleh ichreza tanggal Wed Dec 07, 2011 10:50 am, total 1 kali diubah
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: Diskusi Seru Seputar penyaliban
sebetulnyah udah jelas banged kaloh yesus tak ikhlas disalib.
baruh denger...kaloh hukum salib adalah tergantung budayah setempat.
buginih...
yg berlakuh saat ituh adalah hukum salib ala romawi.danjikah romawi ternyatah menggunakan kayu lurus..terus bugimanah dengan kayu silang selamah inih?direvisi atow tetap berlakuh?
dan pembuktian kayu lurus/silang adalah job dari si mang...asal kayuh legal dan adah dokumentasih lengkap darih dep kehutanan (gak jenis illegal logging)..
sebelum doa kepadah bapa dipanjatkan yesus (yesus menyadarih kelemahannyah karenah tidak mampuh menguasaih hatih manusiah),bukankah adah rasah galau padah hatih yesus?Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
baruh denger...kaloh hukum salib adalah tergantung budayah setempat.
buginih...
yg berlakuh saat ituh adalah hukum salib ala romawi.danjikah romawi ternyatah menggunakan kayu lurus..terus bugimanah dengan kayu silang selamah inih?direvisi atow tetap berlakuh?
dan pembuktian kayu lurus/silang adalah job dari si mang...asal kayuh legal dan adah dokumentasih lengkap darih dep kehutanan (gak jenis illegal logging)..
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Diskusi Seru Seputar penyaliban
abu hanan wrote:sebetulnyah udah jelas banged kaloh yesus tak ikhlas disalib.sebelum doa kepadah bapa dipanjatkan yesus (yesus menyadarih kelemahannyah karenah tidak mampuh menguasaih hatih manusiah),bukankah adah rasah galau padah hatih yesus?Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
baruh denger...kaloh hukum salib adalah tergantung budayah setempat.
buginih...
yg berlakuh saat ituh adalah hukum salib ala romawi.danjikah romawi ternyatah menggunakan kayu lurus..terus bugimanah dengan kayu silang selamah inih?direvisi atow tetap berlakuh?
dan pembuktian kayu lurus/silang adalah job dari si mang...asal kayuh legal dan adah dokumentasih lengkap darih dep kehutanan (gak jenis illegal logging)..
itu pengajaran untuk menyerahkan semua pada Tuhan
gak ada hubungannya denga soal rela/tidak rela
soal salib
lha wong masyarakatnya sendiri (yahudi) menyatakan salib silang (lihat simbol mereka!)
kok malah pilih percaya kamus
mo lurus/silang salibnya, disalib tetep disalib
tidak terbantahkan!
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Diskusi Seru Seputar penyaliban
jika fakta tetap membuktikan bahwah kayuh lurus adalah mediah hukuman ternyatah hal tsb tidak merubah keyakinan andah.
bahkan jikah penganut kristen abad awal jugah menggunakan tanda silang itupun jugah tidak merubah keyakinan andah.Pokonyah disalib titik...
jika demikian makah menjadih aneh bagih sayah,bagaimana mungkin adah perbedaan dalam memahamih sejarah penyaliban (khususnyah mediah) di kalangan intern andah sendirih...?padahal penyaliban adalah inti utama darih ajaran yg andah yakinih.
bahkan jikah penganut kristen abad awal jugah menggunakan tanda silang itupun jugah tidak merubah keyakinan andah.Pokonyah disalib titik...
jika demikian makah menjadih aneh bagih sayah,bagaimana mungkin adah perbedaan dalam memahamih sejarah penyaliban (khususnyah mediah) di kalangan intern andah sendirih...?padahal penyaliban adalah inti utama darih ajaran yg andah yakinih.
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Diskusi Seru Seputar penyaliban
abu hanan wrote:jika fakta tetap membuktikan bahwah kayuh lurus adalah mediah hukuman ternyatah hal tsb tidak merubah keyakinan andah.
bahkan jikah penganut kristen abad awal jugah menggunakan tanda silang itupun jugah tidak merubah keyakinan andah.Pokonyah disalib titik...
jika demikian makah menjadih aneh bagih sayah,bagaimana mungkin adah perbedaan dalam memahamih sejarah penyaliban (khususnyah mediah) di kalangan intern andah sendirih...?padahal penyaliban adalah inti utama darih ajaran yg andah yakinih.
kalau kayunya lurus, kenapa mereka (yahudi) menyimbolkan salib berupa silang?
terserah anda, percaya kamus atau pecaya mereka
tetapi mo salibnya lurus/silang
penyaliban adalah penyaliban
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Diskusi Seru Seputar penyaliban
SEGOROWEDI wrote:mang odoy wrote:
MO :
1. Apa arti MENYALIB dan DISALIB menurut KRISTEN...?????
2. Emang arti dari ESTAUROSAN dalam Lukas 23:33 artinya DISALIB...dan itu nyambung dengan pernyataan An-Nisa 157 dengan pernyataannya yaitu WA MA SHALABUU HU ...DAN MEREKA "TIDAK MENYALIB" NYA...????
Ntar dulu cuyyy...
Sini buktiin kalo itu BENAR....!!!! KUALITAS "domba domba Garut" di Endonesa emang MEMPRIHATIKAN...
Modal cuman IMAN doang.....WAWASAN seemprit.......
Manut aja kaya Kebo dicucuk idung....alias jadi "kambing congek"....
Bahasa Ibu dari Kitab Kanonik Yaitu BAHASA YUNANI dianggap KENTUT AYAM......
Coba lihat sekeliling pak....!!!
Hindu BANGA dengan tulisan Pallawa dan Bahasa Sangsakerta nya...
Judaisme BANGGA dengan tulisan Ibrani dan Bahasa Ibrani nya...
Islam BANGGA dengan Tulisan Arab dan Bahasa Arab nya...
Lhaa...KRISTENNN....??????
Pihak Vatikan dulu masih pake bahasa Yunani sebagai bahasa KEAGAMAAN...sekarang dah pindah ke BAHASA LATIN....
Awas aja kalo ntar ntar malah pake BAHASA SUNDA.....
pakai bahasa apapaun, menyalib itu menghukum di atas kayu salib
MO :
Setelah saya cakar cakaran dengan Muslim Mayoritas berfaham STUNTMEN...diperoleh KESIMPULAN dari mereka bahwa ...
SALIB = KAYU SILANG
MENYALIB = MENYILANG
Bagaimana menurut KRISTEN....???
Bisa jawab gak...???
mo kayunya lurus/silang tergantung cara/budaya masing-masing
MO :
Lhooo...itu TANDA yang selalu NANGKRING diatas bangunan yang disebut gereja...yang anda sebut SALIB kannn...???
Apakah itu berbentuk TIANG JEMURAN (kayu silang)...atow KAYU NGACENG (LURUS)....????
Harus punya PENDIRIAN kalo jadi orang...jangan plin plan...
Pake ngomong.."mau kayu lurus atow kayu silang".... ini yang harus diperjelas....
Kalian kristen ini didoktrin untuk MEMBENCI Islam dengan Muhammad nya..tapi giliran ISTILAH ISTILAH KEAGAMAAN...semua pake BAHASA ARAB...emang bahasa ibu dari Kitab Kanon bahasa Arab...????
TIDAK TAU MALU ..!!!!
Apa juga itu maksudnya..kata "BUDAYA MASING MASING"....????
btw. mana terjemahanmu?
kok mui/depag kamu tolak, lai kamu tolak
MO :
Jawab dulu pertanyaan saya....
Apakah arti kata SALIB dan MENYALIB menurut pihak KRISTEN...???
Baru kita lanjut....
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: Diskusi Seru Seputar penyaliban
SEGOROWEDI wrote:abu hanan wrote:sebetulnyah udah jelas banged kaloh yesus tak ikhlas disalib.sebelum doa kepadah bapa dipanjatkan yesus (yesus menyadarih kelemahannyah karenah tidak mampuh menguasaih hatih manusiah),bukankah adah rasah galau padah hatih yesus?Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
baruh denger...kaloh hukum salib adalah tergantung budayah setempat.
buginih...
yg berlakuh saat ituh adalah hukum salib ala romawi.danjikah romawi ternyatah menggunakan kayu lurus..terus bugimanah dengan kayu silang selamah inih?direvisi atow tetap berlakuh?
dan pembuktian kayu lurus/silang adalah job dari si mang...asal kayuh legal dan adah dokumentasih lengkap darih dep kehutanan (gak jenis illegal logging)..
itu pengajaran untuk menyerahkan semua pada Tuhan
gak ada hubungannya denga soal rela/tidak rela
soal salib
lha wong masyarakatnya sendiri (yahudi) menyatakan salib silang (lihat simbol mereka!)
MO :
Ini diskusi Ilmiah pak...kalo anda mengeluarkan pernyataan...silahkan buktikan referensinya....referensi dalam debat di forum gini ya dari LINK...mana buktinya kalo YAHUDI MENYATAKAN BAHWA "SALIB" ADALAH "SILANG".....?????
Kata SALIB adalah murni dari Bahasa Arab...... kalian ini yang tidak TAU MALU...udah jelas bahasa Ibu dari Kitab Kanonik adalah bahasa YUNANI...disana dinyatakan bahwa instrument yang dipake untuk mengeksekusi Yesus adalah STAUROS..dan itu adalah KAYU LURUS....
Sekarang maen embat istilah dari Bahasa Arab dengan menggunakan kata SALIB....
Dalam Bible terjemahan LAI atow International...dinyatakan bahwa MEREKA MENYALIB YESUS...THEY CRUCIFIED JESUS....
Giliran di An-Nisa 157 dinyatakan..WA MA SHOLABU HU...DAN MEREKA TIDAK MENYALIBNYA....NOR THE CRUCIFIED HIM...
Langsung aja maen vonis kalo Al-Quran tidak Konsekuen...padahal bukan Al-Quran nya yang tidak konsekuen,......kaum Misionaris Zionis telah dengan sengaja MENYAMA ARTIKAN antara kata ESTAUROSAN dalam Kitab Kanon dengan kata SHALABUU dalam An-Nisa 157
Padahal itu semua BULLSHITT..!!!
SHALABUU ....sama sekali tidak ada nyangsang nyangsangnya dengan ESTAUROSAN...!!!
kok malah pilih percaya kamus
MO :
Lhoooo......kalo nyari suatu arti dari kata dalam bahasa asing...emang mau nyari kemana pak...????
Ya LOGIS dong kalo pake kamus yang bersangkutan.....
Semakin keliatan KUALITAS MANUSIA KRISTEN di endonesa inih.....Iman dan Iman dan Iman yang dipake...bukan otak yang dimaksimalkan...heraannn...
mo lurus/silang salibnya, disalib tetep disalib
tidak terbantahkan!
MO :
Justeru itu pak,......mana ARGUMEN anda tentang makna kata MENYALIB hasil terjemahan LAI....yang asal katanya dari ESTAUROSAN dalam bahasa Aslinya yaitu BAHASA YUNANI....???
Sanggup berargumen gak...??
Atow cuman modal IMAN doang...???
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: Diskusi Seru Seputar penyaliban
SEGOROWEDI wrote:abu hanan wrote:jika fakta tetap membuktikan bahwah kayuh lurus adalah mediah hukuman ternyatah hal tsb tidak merubah keyakinan andah.
bahkan jikah penganut kristen abad awal jugah menggunakan tanda silang itupun jugah tidak merubah keyakinan andah.Pokonyah disalib titik...
jika demikian makah menjadih aneh bagih sayah,bagaimana mungkin adah perbedaan dalam memahamih sejarah penyaliban (khususnyah mediah) di kalangan intern andah sendirih...?padahal penyaliban adalah inti utama darih ajaran yg andah yakinih.
kalau kayunya lurus, kenapa mereka (yahudi) menyimbolkan salib berupa silang?
terserah anda, percaya kamus atau pecaya mereka
tetapi mo salibnya lurus/silang
penyaliban adalah penyaliban
bunggkussss daaahhhhhhh......
:lkj:
ternyata anda ini cuman LEVEL KRISTEN TAAT...
tidak lebih dari itu....
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: Diskusi Seru Seputar penyaliban
mang odoy wrote:Setelah saya cakar cakaran dengan Muslim Mayoritas berfaham STUNTMEN...diperoleh KESIMPULAN dari mereka bahwa ...
SALIB = KAYU SILANG
MENYALIB = MENYILANG
Bagaimana menurut KRISTEN....???
Bisa jawab gak...??
saya sih daripada modal kamus, mending lihat fakta orang-orang yahudi kristen yang menyimbulkan salib berupa silang, artinya sejak nenek-moyang mereka mengenal salib silang..
mo silang atau lurus, faktanya Yesus disalib
bisa bantah kagak?
mang odoy wrote:Jawab dulu pertanyaan saya....
Apakah arti kata SALIB dan MENYALIB menurut pihak KRISTEN...???
Baru kita lanjut...
menghindar mulu..
sudah dibilang menyalib ya menghukum di atas kayu salib, mo salibnya lurus/silang gak ngaruh apa-apa
mana terjemahan versimu?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Diskusi Seru Seputar penyaliban
SEGOROWEDI wrote:mang odoy wrote:Setelah saya cakar cakaran dengan Muslim Mayoritas berfaham STUNTMEN...diperoleh KESIMPULAN dari mereka bahwa ...
SALIB = KAYU SILANG
MENYALIB = MENYILANG
Bagaimana menurut KRISTEN....???
Bisa jawab gak...??
saya sih daripada modal kamus, mending lihat fakta orang-orang yahudi kristen yang menyimbulkan salib berupa silang,
MO :
Ya itulah KUALITAS MANUSIA KRISTEN ENDONESA.....bagaikan KEBO DICUCUK IDUNG.....organ tubuh yang sangat vital walo segede bakpaw kagak dipake.....
artinya sejak nenek-moyang mereka mengenal salib silang....
MO:
SALIB itu dari bahasa Arab, yang berakar kata pada SHAD LAM BA, dan itu kagak ada nyangsang nyangsangya dengan masalah kayu palang atowpun LURUS sekalipun...dalam bahasa aslinya yaitu YUNANI...disana dinyatakan STAUROS dan sudah terbukti alat yang dipake untuk mengeksekusi Yesus hanyalah KAYU NGACENG/LURUS....
Ini yang saya katakan...kalo KRISTEN adalah agama satu satunya di planet bumi yang TIDAK PUNYA HARGA DIRI....tidak punya ciri khas....maen rampok perbendaharaan kata dari agama lain, yang notabene didoktrin untuk dibenci.
Kalian emang TIDAK TAU MALU...
mo silang atau lurus, faktanya Yesus disalib
bisa bantah kagak?
MO :
Pan saya dah mengajukan pertanyaan yang ini say....
"Setelah saya cakar cakaran dengan Muslim Mayoritas berfaham STUNTMEN...diperoleh KESIMPULAN dari mereka bahwa ...
SALIB = KAYU SILANG
MENYALIB = MENYILANG
Bagaimana menurut KRISTEN....???
Bisa jawab gak...??"
Ngeles aja dari maren...jawab dulu dongs....
Bisa jawab gak...????mang odoy wrote:Jawab dulu pertanyaan saya....
Apakah arti kata SALIB dan MENYALIB menurut pihak KRISTEN...???
Baru kita lanjut...
menghindar mulu..
sudah dibilang menyalib ya menghukum di atas kayu salib,
MO:
Bukan menghindar pak...tapi tolong diperjelas dulu....MENURUT KRISTEN :
1. Apa itu SALIB
2. Apa itu MENYALIB
mo salibnya lurus/silang gak ngaruh apa-apa
MO :
Lhooo...jadi KAYU NGACENG/LURUS juga mau disebut SALIB...???
Nekkkaaddd bennnerrrrr......wkwkwkwkwkwkwk...
mana terjemahan versimu?
MO :
CINCAII itu mah pak...sok jawab dulu tuh pertanyaan saya..apa itu SALIB..dan apa itu MENYALIB....
Jangan MENTOK dipernyataan ini..
"mo salibnya lurus/silang gak ngaruh apa-apa"
Enak aja gak ngaruh apa apa...justeru disini INTI PERMASALAHANNYA...
Ayo ahh...tunjukkan kalo anda bukan sebatas KRISTEN TAAT seperti yang saya sangka..
Tapi KRISTEN INTELEKTUAL...bukan KRISTEN KAMBING CONGEK...yang cuman modal IMAN dan AMINI doang...
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: Diskusi Seru Seputar penyaliban
mang odoy wrote:Ya itulah KUALITAS MANUSIA KRISTEN ENDONESA.....bagaikan KEBO DICUCUK IDUNG.....organ tubuh yang sangat vital walo segede bakpaw kagak dipake.....
lho, orang saya melihat pada fakta yang ada..
tidak ada orang-orang yahudi kristen sejak jaman nenek moyang menymbulkan salib kristus hanya berupa balok lurus, adanya disilang, kamu cuma modal kamus saja, siapa yang gak pakai otak?
mang odoy wrote:SALIB itu dari bahasa Arab, yang berakar kata pada SHAD LAM BA, dan itu kagak ada nyangsang nyangsangya dengan masalah kayu palang atowpun LURUS sekalipun...dalam bahasa aslinya yaitu YUNANI...disana dinyatakan STAUROS dan sudah terbukti alat yang dipake untuk mengeksekusi Yesus hanyalah KAYU NGACENG/LURUS....
Ini yang saya katakan...kalo KRISTEN adalah agama satu satunya di planet bumi yang TIDAK PUNYA HARGA DIRI....tidak punya ciri khas....maen rampok perbendaharaan kata dari agama lain, yang notabene didoktrin untuk dibenci.
Kalian emang TIDAK TAU MALU...
tuh kan cuma kamus..
bahkan (terjemahan) qurannya sendiri diingkari
tetapi diminta terjemahan versinya, lari mulu
masih cuap-cuap soal harga diri lagi, bahasa itu berkembang dan saling memperkaya, serap-menyerap emang kalau sudah bahasa arab gak boleh diapa-apain? nama ilahnya aja nyontek 'El/Eloah/Elohim'..
mang odoy wrote:Pan saya dah mengajukan pertanyaan yang ini say....
"Setelah saya cakar cakaran dengan Muslim Mayoritas berfaham STUNTMEN...diperoleh KESIMPULAN dari mereka bahwa ...
SALIB = KAYU SILANG
MENYALIB = MENYILANG
Bagaimana menurut KRISTEN....???
Bisa jawab gak...??"
Ngeles aja dari maren...jawab dulu dongs....
Bisa jawab gak...????
tuh kan.. lari lagi.
sudah jelas kita pakai salib silang sebagaimana dikenal oleh orang-orang yahudi kristen sejak jaman nenek-moyang, masih nanyak mulu.. padahal, apa kalu salibnya tidak silang lalu menggugurkan penyaliban? atau memunculkan teori aneh-aneh yang lain?
mang odoy wrote:Lhooo...jadi KAYU NGACENG/LURUS juga mau disebut SALIB...???
Nekkkaaddd bennnerrrrr......wkwkwkwkwkwkwk...
anda ini cuma muter-muter, tidak jelas apa yang mo disoal
soal bentuk salibnya atau apa, padahal apapun bentuk salibnya tetep tidak menggugurkan penyaliban, ngerti tidak?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Diskusi Seru Seputar penyaliban
@Segorowedi
he he he...harus dipancing pancing dulu baru keluar dah...wkwkwkwkwk..
Jadi....menurut anda....SALIB adalah...
Nahhh...gitu kan enakkk....berati PEMAHAMAN KRISTEN dan MUSLIM berfaham stuntmen tentang kata SALIB adalah AKUR....yaitu SILANG......
Sekarang..kata MENYALIB...berikut pendapat anda...
Ya...isinya sama aja kaya pemahaman Muslim berfaham Stunmen...bahwa MENYALIB = MENYILANG....karena SALIB = SILANG... gitu kann...???
Oke..sebelum dilanjut...saya minta KONFIRMASI dulu dari anda....apakah yang saya simpulkan diatas adalah BENAR...??
Silahkan...
he he he...harus dipancing pancing dulu baru keluar dah...wkwkwkwkwk..
Jadi....menurut anda....SALIB adalah...
* tidak ada orang-orang yahudi kristen sejak jaman nenek moyang menymbulkan salib kristus hanya berupa balok lurus, adanya disilang
* sudah jelas kita pakai salib silang sebagaimana dikenal oleh orang-orang yahudi kristen sejak jaman nenek-moyang
Nahhh...gitu kan enakkk....berati PEMAHAMAN KRISTEN dan MUSLIM berfaham stuntmen tentang kata SALIB adalah AKUR....yaitu SILANG......
Sekarang..kata MENYALIB...berikut pendapat anda...
sudah dibilang menyalib ya menghukum di atas kayu salib, mo salibnya lurus/silang gak ngaruh apa-apa
Ya...isinya sama aja kaya pemahaman Muslim berfaham Stunmen...bahwa MENYALIB = MENYILANG....karena SALIB = SILANG... gitu kann...???
Oke..sebelum dilanjut...saya minta KONFIRMASI dulu dari anda....apakah yang saya simpulkan diatas adalah BENAR...??
Silahkan...
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: Diskusi Seru Seputar penyaliban
mang odoy wrote:@Segorowedi
he he he...harus dipancing pancing dulu baru keluar dah...wkwkwkwkwk..
Jadi....menurut anda....SALIB adalah...* tidak ada orang-orang yahudi kristen sejak jaman nenek moyang menymbulkan salib kristus hanya berupa balok lurus, adanya disilang
* sudah jelas kita pakai salib silang sebagaimana dikenal oleh orang-orang yahudi kristen sejak jaman nenek-moyang
Nahhh...gitu kan enakkk....berati PEMAHAMAN KRISTEN dan MUSLIM berfaham stuntmen tentang kata SALIB adalah AKUR....yaitu SILANG......
Sekarang..kata MENYALIB...berikut pendapat anda...sudah dibilang menyalib ya menghukum di atas kayu salib, mo salibnya lurus/silang gak ngaruh apa-apa
Ya...isinya sama aja kaya pemahaman Muslim berfaham Stunmen...bahwa MENYALIB = MENYILANG....karena SALIB = SILANG... gitu kann...???
Oke..sebelum dilanjut...saya minta KONFIRMASI dulu dari anda....apakah yang saya simpulkan diatas adalah BENAR...??
Silahkan...
Yang disalib adalah Yesus, bukan stuntman.
Salibnya lurus/silang TETEP DISALIB.
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Diskusi Seru Seputar penyaliban
pernyataan yg sama. saya lihat aja diskusi ini,sebelum nyampe 10 halaman tapi ga jelasin apa2, cuman berkutat itu2 aja. mulai terlihat jelas siapa yg tidak beritikad utk diskusi secara baik.
BAKUL KOPI- LETNAN DUA
-
Age : 36
Posts : 757
Location : warkop
Join date : 07.10.11
Reputation : 3
Re: Diskusi Seru Seputar penyaliban
@Segorowedi
Yang disalib adalah Yesus, bukan stuntman.
Kalo masalah SIAPA yang DIEKSEKUSI...saya pun berpendapat demikian....adapun Depag Ri menterjemahkan kata SYUBIHA LAHUM dengan arti yang seperti anda ketahui itupun masih KONTROVERSI. Karena arti dari SYUBIHA LAHUM secara tatabahasa hanyalah "TETAPI DISERUPAKAN BAGI MEREKA"...untuk masalah ini, rekan rekan Muslim lebih tau.
Saya disini justru jadi OPOSISI bagi rekan Muslim yang berfaham STUNTMEN....bagi saya Nabi Isa/Yesus bukan BANCI KALENG yang NGIBRIT cuman gara gara TANGAN DIPAKU doang...masih CETEK itu....hukuman yang JAUHHHH LEBIH SADIS dari Yesus ini...PENDERITAAAN YANG JAUHHHHH LEBIH PEDIH yang dialami oleh Yesus...buanyakkkk sekali terjadi pada orang orang selain Yesus.
Salibnya lurus/silang TETEP DISALIB..
Ini yang belum bisa anda PERTANGGUNG JAWABKAN...anda masih NGOTOT dengan bermodal IMAN doang....
Secara Tata Bahasa Yunani...STAUROS hanyalah KAYU LURUS.
TETEP DISALIB....?????
Kata 'DISALIB" yang sering anda sebut dalam bahasa aslinya YUNANI adalah ESTAUROSAN yang artinya TO IMPALE = MEMANTEK (merapatkan si terhukum pada kayu lurus, dengan posisi tangan keatas dan DIPAKU).
Saya pengen nanya....kalow anda NGOTOT menyebut ESTAUROSAN ini dengan arti MENYALIB/DISALIB..
Bagaimana anda menanggapi terjemahan Depag RI akan An-Nisa 157..
"WA MA QATALUHU...WA MA SHALABUUHU....MEREKA TIDAK MEMBUNUHNYA DAN TIDAK MENYALIBNYA"
Coba saya pengen tau gimana jawaban anda..
Silahkan..
Yang disalib adalah Yesus, bukan stuntman.
Kalo masalah SIAPA yang DIEKSEKUSI...saya pun berpendapat demikian....adapun Depag Ri menterjemahkan kata SYUBIHA LAHUM dengan arti yang seperti anda ketahui itupun masih KONTROVERSI. Karena arti dari SYUBIHA LAHUM secara tatabahasa hanyalah "TETAPI DISERUPAKAN BAGI MEREKA"...untuk masalah ini, rekan rekan Muslim lebih tau.
Saya disini justru jadi OPOSISI bagi rekan Muslim yang berfaham STUNTMEN....bagi saya Nabi Isa/Yesus bukan BANCI KALENG yang NGIBRIT cuman gara gara TANGAN DIPAKU doang...masih CETEK itu....hukuman yang JAUHHHH LEBIH SADIS dari Yesus ini...PENDERITAAAN YANG JAUHHHHH LEBIH PEDIH yang dialami oleh Yesus...buanyakkkk sekali terjadi pada orang orang selain Yesus.
Salibnya lurus/silang TETEP DISALIB..
Ini yang belum bisa anda PERTANGGUNG JAWABKAN...anda masih NGOTOT dengan bermodal IMAN doang....
Secara Tata Bahasa Yunani...STAUROS hanyalah KAYU LURUS.
TETEP DISALIB....?????
Kata 'DISALIB" yang sering anda sebut dalam bahasa aslinya YUNANI adalah ESTAUROSAN yang artinya TO IMPALE = MEMANTEK (merapatkan si terhukum pada kayu lurus, dengan posisi tangan keatas dan DIPAKU).
Saya pengen nanya....kalow anda NGOTOT menyebut ESTAUROSAN ini dengan arti MENYALIB/DISALIB..
Bagaimana anda menanggapi terjemahan Depag RI akan An-Nisa 157..
"WA MA QATALUHU...WA MA SHALABUUHU....MEREKA TIDAK MEMBUNUHNYA DAN TIDAK MENYALIBNYA"
Coba saya pengen tau gimana jawaban anda..
Silahkan..
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: Diskusi Seru Seputar penyaliban
BAKUL KOPI wrote:pernyataan yg sama. saya lihat aja diskusi ini,sebelum nyampe 10 halaman tapi ga jelasin apa2, cuman berkutat itu2 aja. mulai terlihat jelas siapa yg tidak beritikad utk diskusi secara baik.
udah biarin aja brow.....lumayan buat temen ngobrol...lhaa anggota PFC (Paulus Fans Club) yang nongol dimari baru doski....wkwkwkwkwkwkwk
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: Diskusi Seru Seputar penyaliban
mang odoy wrote:
Salibnya lurus/silang TETEP DISALIB..
Ini yang belum bisa anda PERTANGGUNG JAWABKAN...anda masih NGOTOT dengan bermodal IMAN doang....
Secara Tata Bahasa Yunani...STAUROS hanyalah KAYU LURUS.
TETEP DISALIB....?????
Kata 'DISALIB" yang sering anda sebut dalam bahasa aslinya YUNANI adalah ESTAUROSAN yang artinya TO IMPALE = MEMANTEK (merapatkan si terhukum pada kayu lurus, dengan posisi tangan keatas dan DIPAKU).
Saya pengen nanya....kalow anda NGOTOT menyebut ESTAUROSAN ini dengan arti MENYALIB/DISALIB..
Bagaimana anda menanggapi terjemahan Depag RI akan An-Nisa 157..
"WA MA QATALUHU...WA MA SHALABUUHU....MEREKA TIDAK MEMBUNUHNYA DAN TIDAK MENYALIBNYA"
Coba saya pengen tau gimana jawaban anda..
Silahkan..
terus yang balok lurus mau kamu terjemahkan apa: disalib atau disolab?
lurus/silang hanyalah khasanah bahasa, tetapi saya menilik pada fakta bahwa orang-orang yahudi percaya, tidak ada yang menyimbolkan salib yesus hanya berupa balok lurus, soal an nisa 157 bukan urusan saya, tetapi tetep faktanya nulis 'salib' mo lurus/silang juga bukan urusan saya
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Diskusi Seru Seputar penyaliban
@SEGOROWEDI
BALOK LURUS ya LURUS..... dalam Kitab Kanonik yang berbahasa asli bahasa YUNANI..dinyatakan STAUROS..... ngapain pake kata "SALIB" dari bahasa ARAB...yang notabene adalah Bahasa Al-Quran, bahasanya orang Islam.... yang kalian BENCI..
DASAR GAK TAU MALUUU...!!!
Iya...semua juga tau..ini masalah BAHASA..tapi anda tidak bisa menutup mata kalo bahasa asli dari Kitab Kanonik adalah BAHASA YUNANI...kenapa semua itu dianggap KENTUT AYAM...?????
Bahasa dari Kitab yang dianggap suci pun dianggap angin lalu...
KRISTEN EMANG AGAMA YANG TIDAK PUNYA HARGA DIRI DAN CIRI KHAS...!!!
Dari semenjak kapan...kaum KRisten menamakan TIANG JEMURAN dengan kata SALIB....?????
Apakah sebelum kedatangan Nabi Muhammad dan Al-Quran nya...kaum Kristen, katakanlah yang ada di Jazirah Arabia, sudah menamakan TIANG JEMURAN dengan kata SALIB...???
Mana buktinya..bawa kesini...???
Jangan modal omong doang....
MUNAFIK...!!!
Justru karena An-Nisa 157...Kristen GEMES dan BENCI abis sama Al-Quran-Muhammad-Islam..... karena Al-Quran dengan An-Nisa 157 nya..satu satunya Kitab Suci di Planet Bumi ini yang DENGAN TEGAS...menyatakan...bahwa Nabi Isa aka YESUS...TIDAK DIBUNUH.....
Adapun kalimat TIDAK MENYALIBNYA...ini akan dijelaskan didepan korelasinya dengan kata kerja yang dipake dalam Kitab Kanonik bahasa Yunani yang memakai kata kerja STAUROO/ESTAUROSAN.
tu bi kontinyu...
terus yang balok lurus mau kamu terjemahkan apa: disalib atau disolab?
BALOK LURUS ya LURUS..... dalam Kitab Kanonik yang berbahasa asli bahasa YUNANI..dinyatakan STAUROS..... ngapain pake kata "SALIB" dari bahasa ARAB...yang notabene adalah Bahasa Al-Quran, bahasanya orang Islam.... yang kalian BENCI..
DASAR GAK TAU MALUUU...!!!
lurus/silang hanyalah khasanah bahasa,
Iya...semua juga tau..ini masalah BAHASA..tapi anda tidak bisa menutup mata kalo bahasa asli dari Kitab Kanonik adalah BAHASA YUNANI...kenapa semua itu dianggap KENTUT AYAM...?????
Bahasa dari Kitab yang dianggap suci pun dianggap angin lalu...
KRISTEN EMANG AGAMA YANG TIDAK PUNYA HARGA DIRI DAN CIRI KHAS...!!!
tetapi saya menilik pada fakta bahwa orang-orang yahudi percaya, tidak ada yang menyimbolkan salib yesus hanya berupa balok lurus,
Dari semenjak kapan...kaum KRisten menamakan TIANG JEMURAN dengan kata SALIB....?????
Apakah sebelum kedatangan Nabi Muhammad dan Al-Quran nya...kaum Kristen, katakanlah yang ada di Jazirah Arabia, sudah menamakan TIANG JEMURAN dengan kata SALIB...???
Mana buktinya..bawa kesini...???
Jangan modal omong doang....
soal an nisa 157 bukan urusan saya, tetapi tetep faktanya nulis 'salib' mo lurus/silang juga bukan urusan saya
MUNAFIK...!!!
Justru karena An-Nisa 157...Kristen GEMES dan BENCI abis sama Al-Quran-Muhammad-Islam..... karena Al-Quran dengan An-Nisa 157 nya..satu satunya Kitab Suci di Planet Bumi ini yang DENGAN TEGAS...menyatakan...bahwa Nabi Isa aka YESUS...TIDAK DIBUNUH.....
Adapun kalimat TIDAK MENYALIBNYA...ini akan dijelaskan didepan korelasinya dengan kata kerja yang dipake dalam Kitab Kanonik bahasa Yunani yang memakai kata kerja STAUROO/ESTAUROSAN.
tu bi kontinyu...
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: Diskusi Seru Seputar penyaliban
@SEGOROWEDI
Walowpun saya tau....anda datang ke forum ini cuman MODAL IMAN DOANG.... tapi setidaknya..saya ngasih bukti ILMIAH bahwa kata SALIB yang dipake untuk menerjemahkan kata STAROS dalam Bible terjemahan LEMBAGA ALKITAB INDONESIA.....
...adalah...
BULLSHITT...!!!
Saya sudah bisa menerka, reply an yang kaya gimana yang bakal anda lontarkan terkait ESSAY diatas.....
tu bi kontinyu...
Walowpun saya tau....anda datang ke forum ini cuman MODAL IMAN DOANG.... tapi setidaknya..saya ngasih bukti ILMIAH bahwa kata SALIB yang dipake untuk menerjemahkan kata STAROS dalam Bible terjemahan LEMBAGA ALKITAB INDONESIA.....
...adalah...
BULLSHITT...!!!
mang odoy wrote:TO : BIBI (bani ismail bin ibrahim) & Rekan Muslim yang lainnya…
Oke...sesuai permintaan anda akan korelasi kata SHALABUU dan USHALLIB, saya akan mencoba menjelaskannya lagi, walo sebenarnya diawal tret hal ini sudah disampaikan, tapi mungkin anda kurang memperhatikan dan terkesan menganggap enteng tema diskusi di tret ini, terbukti dengan akhirnya anda cuman bermodalkan kata SALIB dalam Hadist yang katanya lisan Nabi Muhammad dan kata SALIB tersebut berarti PENYILANGAN. Tetapi ketika berhadapan dengan kata SHALABUU dalam An-Nisa 157,anda ngeles begitu rupa kalo katanya kata SALIB dalam Hadist tidak ada kaitannya dengan kata SHALABUU (MENYALIB) dalam AN-Nisa 157, padahal dilain kesempatan, anda sendiri koar koar kalo MENYALIB itu diperlukan alat yang tentunya tiada lain dan tiada bukan adalah SALIB.
okelah...biar diskusi ini lebih terarah...saya refresh lagi hujah hujah saya di tret ini..
1. Hujah saya mengenai kata SHALABUU dalam An-Nisa dan kata USHALLIB dalam Kisah Nabi Yusuf dan Nabi Musa dalam Al-Quran, berdasarkan essay seperti telah saya posting sebelumnya..yaitu dari LINK ini..
http://www.islamic-awareness.org/Quran/Contrad/External/crucify.html
Untuk pembahasan kata SHALABUU dan USHALLIB kaitannya dengan MAKNA yang terkandung dari kata tersebut yang diterjemahkan sebagai kata kerja MENYALIB, link tersebut menggunakan referensi dari KITAB MUJAM LISANUL ARABI. Kalo anda tidak yakin dengan apa yang diterangkan oleh essay dalam link tersebut...anda bisa memperoleh KITAB MUJAM LISANUL ARABI dengan mendownloadnya di link berikut ini...
http://deenrc.wordpress.com/quran-research/
Scroll ke bawah sampe anda menemukan bagian seperti berikut ini,....
Free online books about Arabic Grammar, Arabic-English Dictionaries and Encyclopedia:
Books on Arabic Grammar in English:
o A Grammar of the Arabic Language by W. Wright, revised by W. Robertson Smith and M. J. DE Goeje. Volume 1 Librairie du Liban, Beirut, 1996. (PDF)
o A Grammar of the Arabic Language by W. Wright, revised by W. Robertson Smith and M. J. DE Goeje. Volume 2 Librairie du Liban, Beirut, 1996.
o A Grammar of the Arabic Language, by: Haywood (1965) (pdf)
Arabic-English Dictionaries:
o A dictionary of Islam, T. P. Hughes (1885) (pdf)
o Dictionary of Koran, J. Penrice (1873) (pdf)
o Hans Wehr (Tr. Milton Cown) 1976 Dictionary (pdf)
o Al-Mawrid – rowhi ba`albaki (pdf)
o Wortbat Porter 4th edition Arabic-English Dictionary (pdf)
Lisan al Arab Arabic-Arabic dictionary free download
Qamus al-muhit Arabic-Arabic dictionary
Transliteration of the Quran - Arabic in Roman letters
Silahkan download file tersebut yang mana dalam bentuk ZIP dan isinya sudah dalam format Ms.Word, jadi bisa langsung anda print dan DIBACA (anda kan lebih tau bahasa arab dari saya)
Atow, anda ingin versi yang online nya...silahkan kunjungi situs Lisan Al Arabi berikut ini..
http://www.baheth.info/all.jsp?term=%D8%B5%D9%84%D8%A8#0
Terserah..mana yang anda suka, tinggal pilih....
Oke..mari kita telaah kembali apa yang disampaikan essay tersebut kaitannya dengan MAKNA dari kata USHALLIBA dan SHALABUU yang sedang kita bahas.....sesuai yang diterangkan oleh IBN MANZUR dalam Kitab Mujamnya yaitu LISAN AL ARABI berikut ini....(saya telah melakukan penyempurnaan dalam terjemahan yang sekarang....
2. What Does The Arabic Root ṢH-L-B Mean?
(Apakah arti kata SH-L-B dalam bahasa Arab ?)
Any discussion regarding crucifixion in ancient Egypt mentioned in the Qur'an must begin with an analysis of the Arabic word used to describe it. The word used to describe crucifixion in the story of Joseph in 12:41 is yuṣlabu and in the story of Moses, ṣallibannakum is used in 7:124, 26:49 and 20:71. They both derive from the root word ṢH-L-B. Below is a selection of the relevant passages from Lisān Al-Arab of Ibn Manzur concerning the root ṣād-lām-bā' that is frequently misunderstood to mean "crucify". We will see that such an understanding is a quick shortcut and that this root is more complex than the average Arabic speaker knows.
Berbagai diskusi mengenai "penyaliban" pada jaman Mesir kuno yang disebutkan dalam Al-Quran, harus dimulai dengan analysis dari akar kata bahasa Arab yang digunakan untuk menggambarkan hal tersebut. Kata yang digunakan untuk menggambarkan "Crucifixion/Penyaliban" dalam Kisah Nabi Yusuf, (QS : 12 : 41) adalah "YUSLABU" dan dalam Kisah Nabi Musa, SALLIBANNAKUM digunakan dalam QS : 7 : 124, QS : 26:49, dan QS : 20:71. Kesemuanya diambil dari akar kata SH-L-B. Dibawah ini adalah cerita yang berhubungan dengan Penyaliban dari Lisan Al Arab dari Ibn Manzur sehubungan dengan AKAR KATA "S-L-B" sering di SALAH PAHAMI sebagai "CRUCIFY". Kita akan melihat bahwa pengertian seperti itu adalah JALAN PINTAS dan akar kata SH L B lebih kompleks daripada yang diketahui oleh orang yang berbicara bahasa Arab sekalipun.
صلب: الصُّلْبُ والصُّلَّبُ: عَظْمٌ من لَدُنِ الكاهِل إِلى العَجْب، والجمع أَصْلُب وأَصْلاب وصِلَبَةٌ؛ أَنشد ثعلب
أَما تَرَيْني، اليَوْمَ، شَيْخاً أَشْيَبَا،* إِذا نَهَضْتُ أَتَشَكَّى الأَصْلُبا
ṣād-lām-bā': ṣalb and ṣallab refer to a bone from the upper body to the waist [i.e., the backbone], its plural is aṣlub and aṣlāb and ṣilabah. Thaʿlab said in his poetry:
sad-lam-ba. Salb dan Sallab merujuk kepada Tulang dari bagian atas tubuh kita sampai ke pingang (contoh Tulang Belakang), bentuk jamaknya adalah ASLUB dan ASLAB dan SILABAH. Tha Lab berkata dalam puisinya:
Do you see me today an old grown up man When I stand up, I suffer from my back [Arabic: aṣlub].
Apakah kau lihat aku hari ini sebagai seorang laki laki tua. Ketika aku berdiri, Pinggangku sakit [Bahasa Arab : ASLUB]
والصُّلْب من الظَّهْر، وكُلُّ شيء من الظَّهْر فيه فَقَارٌ فذلك الصُّلْب؛ والصَّلَبُ، بالتحريك، لغة فيه؛
And ṣalb refers to the back, and any part of the back having vertebraes is called ṣalb; ṣalab with a vowel is another variant.
Dan SALB merujuk ke bagian belakang, dan bagian manapun dari tulang belakang(tulang punggung) dinamakan SALB, SALAB dengan huruf hidup adalah hal yang berbeda.
والصَّلابَةُ: ضدُّ اللِّين صَلُبَ الشيءُ صَلابَـةً فهو صَلِـيبٌ وصُلْب وصُلَّب وصلب أَي شديد. ورجل صُلَّبٌ: مثل القُلَّبِ والـحُوَّل، ورجل صُلْبٌ وصَلِـيبٌ : ذو صلابة؛ وقد صَلُب، وأَرض صُلْبَة، والجمع صِلَبَة. ويقال: تَصَلَّبَ فلان أَي تَشَدَّدَ. وقولهم في الراعي: صُلْبُ العَصا وصَلِـيبُ العَصا، إِنما يَرَوْنَ أَنه يَعْنُفُ بالإِبل؛
And ṣalābah is the opposite of softness [Arabic: līn]. We say of something that it has ṣaluba [i.e., hardened/stiffened], ṣalābatan [i.e., hardness/stiffness] and that it is ṣalīb and ṣulb and ṣullab meaning that it is hard. And we say of a man that he is ṣullab [i.e., hard] on the same pattern as qullab and ḥuwwal and we say of him that he is ṣulb [i.e., hard] and ṣalīb [i.e., hard] and that he shows ṣalābah [i.e., hardness] and that he has ṣaluba [i.e., hardened] and we qualify a land of ṣulbah [i.e., hard/rocky]. And it is said: someone ta ṣallaba meaning that he grew severe/inflexible. They also qualify a sheperd of ṣulb ul-asā [i.e., having a hard staff] and ṣalīb ul-asā when they think he is violent with the camels [in other words, the sheperd is so qualified when he hits his camels hard].
Dan SALABAH adalah kebalikan dari Kelembutan (Arab : Lin). Kita mengatakan sesuatu yang mempunyai SALUBA [contoh : dikeraskan], SALABATAN [tingkat kekerasan] dan itulah SALIB dan SULB dan SULLAB berarti bahwa itu adalah KERAS. Dan kita mengatakan bahwa dia itu SULLAB [contoh: Keras] pada pola yang sama seperti QULLAB dan HUWWAL dan kita mengatakan kepadanya bahwa dia itu SULB [keras] dan SALIB dan bahwa dia menunjukkan SALABAH [kekerasan] dan bahwa dia mempunyai SALUBA [diperkeras] dan kita mengkualifikasikan sebidang tanah yang SULBAH [keras, berbatu]. Dan dikatakan : seseorang TA SALABA berarti bahwa ia tumbuh secara Severe/Inflexible-Kuat. Hal tersebut juga mengkualifikasikan seorang gembala dari SULB UL-ASA (contoh : mempunyai seorang pekerja yang kuat/keras) dam SALIB UL-ASA ketika mereka berpikir dia berlaku kasar/keras/bengis terhadap Unta-Unta yang digembalakannya (di lain kata, si gembala tersebut memenuhi kriteria (qualified) ketika di memukul Unta unta gembalaannya dengan keras)
والنِّيقُ: أَرْفَعُ مَوْضِـعٍ في الجَبَل وصَلَبَ العِظامَ يَصْلُبُها صَلْباً واصْطَلَبَها: جَمَعَها وطَبَخَها واسْتَخْرَجَ وَدَكَها لِـيُؤْتَدَم به، وهو الاصْطِلابُ، وكذلك إِذا شَوَى اللَّحْمَ : فأَسالَه؛ قال الكُمَيْتُ الأَسَدِيّ
واحْتَلّ بَرْكُ الشِّـتاءِ مَنْزِلَه، * وباتَ شَيْخُ العِـيالِ يَصْطَلِبُ
And we say that someone ṣalaba some bones yaṣlubuhā ṣalban and he iṣtalaba the bones meaning that he collected the bones, cooked them and extracted their grease or oily matter [i.e., wadak] to be used as food, and this act is called iṣtilāb. Also when you grill some meat so that it melts. Al-Kumayt al-Asadī said:
Dan kita mengatakan bahwa seseorang SALABA tulang tulang YASLUBUHA SALBAN dan dia ISTILABA tulang tulang tersebut.....berarti...dia mengumpulkan tulang tulang tersebut, memasaknya dan memeras sari dari tulang tersebut/SUM SUM [contoh : WADAK] untuk dimakan, dan kegiatan ini disebut ISTILAB. Juga ketika anda memanggang daging sampai meleleh. Al Kumayt Al Asadi berkata :
The beginning of the cold came and the old man cooked/melted [meat].
Awal musim dingin pun tiba "si orang tua itu" memasak/melelehkan [daging]
وفي الحديث: أَنه لـمَّا قَدِمَ مَكَّةَ أَتاه أَصحابُ الصُّلُب؛ قيل: هم الذين يَجْمَعُون العِظام إِذا أُخِذَت عنها لُحومُها فيَطْبُخونها بالماءِ، فإِذا خرج الدَّسَمُ منها جمعوه وائْتَدَمُوا به. يقال اصْطَلَبَ فلانٌ العِظام إِذا فَعَل بها ذلك. والصُّلُبُ جمع صَليب، والصَّلِـيبُ: الوَدَكُز والصَّلِـيبُ والصَّلَبُ: الصديد الذي يَسيلُ من الميت. والصَّلْبُ: مصدر صَلَبَه يَصْلُبه صَلْباً، وأَصله من الصَّلِـيب وهو: الوَدَك. وفي حديث عليّ: أَنه اسْتُفْتِـيَ في استعمال صَلِـيبِ الـمَوْتَى في الدِّلاءِ والسُّفُن، فَـأَبـى عليهم، وبه سُمِّي الـمَصْلُوب لما يَسِـيلُ من وَدَكه. والصَّلْبُ، هذه القِتْلة المعروفة، مشتق من ذلك، لأَن وَدَكه وصديده يَسِـيل. وقد صَلَبه يَصْلِـبُه صَلْباً، وصَلَّبه، شُدِّدَ للتكثي وفي التنزيل العزيز: وما قَتَلُوه وما صَلَبُوه. وفيه: ولأُصَلِّـبَنَّكم في جُذُوعِ النَّخْلِ؛ أَي على جُذُوعِ النخل. والصَّلِـيبُ: الـمَصْلُوبُ. والصَّليب الذي يتخذه النصارى على ذلك الشَّكْل.
And in the ḥadīth: "When he came to Makkah, the makers of ṣalub came to him. It was said that they are the ones who collect bones after meat was removed and cook them in water. When the fat appears they collect it and ate it. We say that someone iṣtalaba the bones when he does so with the bones. As for ṣalub, it is the plural of ṣalīb which means wadak." Ṣalīb and ṣalab also refer to the pus that leaks from the dead. Ṣalb is the infinitive form of ṣalab [past form], yaṣlubu [present form], it is derived from ṣalīb which is the wadak. And in the ḥadīth of Alī, he was asked about the use of the ṣalīb of the dead for crafting [dilā'] and boats and he forbade it. And so was called the "crucified" because of the [wadak] that leaks from him. And ṣalb is that famous death [i.e., crucifixion] which is derived from the same origin because the wadak of the dead and his ichor leaks. The verb is ṣalaba [past form], yaṣlubu [present form], ṣalban [infinitive form], ṣallaba is the exagerated form implying multiplicity. And in the Holy Revelation [i.e., the Qur'an]: wa mā qatalūhu wa mā ṣalabūhu ["they did not kill him or they crucified him"]. There is also: wa la'u ṣallibannakum fī judhūʿ in-nakhl meaning "on the trunks of palm trees". Ṣalīb also refers to maṣlūb, "the crucified". Ṣalīb is what the Christians take [as a symbol] of that form.
Dan dalam sebuah Hadist :
Ketika dia datang ke Mekkah, para pembuat SALUB datang kepadanya. Dikatakan bahwa mereka adalah orang yang mengumpulkan tulang tulang setelah dagingnya dikelupas dan memasak tulang tulang itu dalam air. Ketika si lemaknya muncul ke permukaan, mereka mengumpulkannya dan memakannnya. Kita mengatakan bahwa seseorang ISTILABA tulang tulang ketika dia memeras sari dari tulang tersebut. Sebagaimana halnya kata SALUB, itu adalah bentuk jamak dari SALIB yang berarti WADAK. SALIB dan SALAB juga merujuk kepada NANAH yang meleleh dari MAYAT. SALB adalah bentuk Infinitive dari SALAB [bentuk lampau], YASLUBU [bentuk sekarang] diambil dari kata SALIB yang mana berarti WADAK.
Dan didalam sebuah hadist Ali, dia ditanya tentang penggunaan dari SALIB orang mati untuk Crafting (kerajinan tangan) da perahu dan dia melarangnya. Dan seseorang dikatakan sebagai “The Crucified/ Si Tersalib” karena WADAK/SUMSUM yang meleleh dari tubuhnya. Dan SALB adalah kematian yang sangat terkenal (Contoh : Krusifiksi) yang man diambil dari kata yang sama karena WADAK/SUM-SUM dan NANAH yang meleleh. Kata kerja SALABA (bentuk lampau) YASLUBU (bentuk sekarang), SALBAN (bentuk infinitf), SALLABA adalah bentuk kata yang dibesar-besarkan yang menyiratkan keseragaman. Dan didalam Kitab Suci Al-Quran : WA MA QATALAHU WA MA SHOLABUHU (mereka tidak membunuhnya atow menyalibnya). Ada juga WA LA’U SALIBANNAKUM FI JUDHU IN NAKHL yang artinya “aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma”. SALIB juga merujuk ke MASLUB yang artinya THE CRUCIFIED/ SI TERSALIB. SALIB sebagaimana kaum Kristen mengambilnya sebagai symbol agama mereka.
From the above discussion, the following inferences can be deduced.
(Dari bahasan diatas, bisa ditarik kesimpulan )
1. The root word ṢH-L-B derives from bone, more specifically the backbone.
Akar kata SH-L-B diambil dari Tulang, khususnya Tulang Belakang
2. Ṣ-L-B is also used to denote hardness in a true as well as a metaphoric sense.
S-L-B juga digunakan untuk menunjukkan tingkat Kekerasan dalam artian sebenarnya maupun arti secara Kiasan.
3. Cooking the bones and extracting the greasy or fatty matter from it (wadak) - this action is called iṣtalaba, a word which comes from the root ṢH-L-B.
Memasak tulang dan memeras sari lemak dari tulang tersebut (WADAK/SUM SUM) - kegiatan ini disebut ISTALABA, kata yang berasal dari akar kata SH-L-B.
4. More importantly, ṣalb, commonly translated as "crucifixion", comes from the root Ṣ-L-B and is derived from it because the wadak of the dead and his ichor (i.e., thin watery or blood-tinged discharge) leaks. Ibn Manzur in his Lisān Al-Arab gives two examples of its usage from the Qur'an, one referring to the time of Jesus and the other to the time of Moses, viz., Qur'an 4:157, wa mā qatalūhu wa mā ṣalabūhu ["they did not kill him or they crucified him"] and Qur'an 20:71, wa la'u ṣallibannakum fī judhūʿ in-nakhl ["I will have you crucified on trunks of palm-trees"], respectively.
Lebih pentingnya, SALB, yang secara umum diterjemahkan sebagai "Crucifixion/Penyaliban". berasal dari akar kata SH-L-B dan hal tersebut diambil karena WADAK/SUM SUM dan NANAH dari orang mati(contoh : cairan yang bercampur darah) . Ibn Manzur dalam Kitab Mujam nya yaitu Lisan Al Arab memberikan 2 contoh dari penggunaan kata WADAK dari Quran, satunya merujuk pada saat Nabi Isa dan yang lainnya pada Jaman Nabi Musa. QS : 4:157 wa mā qatalūhu wa mā ṣalabūhu ["mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya"] dan QS : 20:71 wa la'u ṣallibannakum fī judhūʿ in-nakhl ["aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma "], Secara berturut turut.
5. The Christian missionaries claimed that the "Arabic word for crucifixion used in the Qur'an refers to a cross-shaped instrument of execution" without any attempt to look into the etymological dictionaries. Edward Lane's comprehensive An Arabic-English Lexicon has a three-page long discussion of the root word ṢH-L-B, most of it is concentrated on the usage to mean "hard", "firm", etc. While dealing with the issue of crucifixion, Lane says: "[He crucified him;] he put him to death in a certain well-known manner... because the oily matter, and the ichor mixed with blood, of the person so put to death flows." Similar discussion, albeit a lot less comprehensive than Lane's Lexicon, is also to be found in Hans - Wehr Dictionary Of Modern Written Arabic and in dictionaries devoted to the usage of ṢH-L-B in the Qur'an. We can now conclude that the root word ṢH-L-B has neither any connotations of a cross nor of the shape of a cross; rather these two are derived meanings. As we have seen, ṢH-L-B is used to denote hardness or stiffness and/or leaking oily matter from the body when crucified or impaled.
Para Misionaris Kristen mengklaim..bahwa "Kata bahasa Arab untuk Penyaliban yang digunakan dalam Al-Quran merujuk kepada alat berbentuk silang untuk sebuah eksekusi hukuman" tanpa berusaha untuk melihat kedalam kamus kamus secara Etymology. Edward Lane's comprehensive An Arabic-English Lexicon memuat 3 halaman diskusi panjang tentang akar kata SH-L-B, kebanyakan dari itu difokuskan pada penggunaan secara arti "KERAS" "KUAT" dan lain lain. Ketika berurusan dengan masalah Krusifiksi, Lane berkata " [Dia menyalibnya] Dia membunuhnya dengan cara tertentu dan terkenal……...karena hal yang berminyak, dan nanah bercampur darah si orang itu, maka mengantarkannya ke dalam kematian. Diskusi yang sama walaupun banyak kurang komprehensifnya daripada Lane's Lexicon, juga ditemukan dalam Hans - Wehr Dictionary Of Modern Written Arabic dan dalam kamus kamus yang ditujukan kepada penggunaan dari kata S-L-B dalam Quran. Sekarang kita bisa menyimpulkan..bahwa...akar kata SH-L-B tidak mempunyai pengertian bahwa itu adalah SILANG tidak juga bentuk dari KAYU SILANG. Seperti yang telah kita lihat, SH-L-B digunakan untuk menunjukkan TINGKAT KEKERASAN atow KEKAKUAN dan atow sesuatu yang berminyak yang meleleh dari badan ketika di krusifiksi (crucified) atowpun di impale (ditusuk ).
6. In order to distract the readers from the discussion of the root word ṢH-L-B, the missionaries quote Arthur Jeffery who alleged that the root ṢH-L-B "cannot be explained from Arabic" and has its ultimate origins from either Persian or Ethiopic.[3] The missionaries misconstrue Jeffery's statement to mean that "this term is not Arabic" even though Jeffery cites its usage in the pre-Islamic Arabic poetry of al-Nābigha and ʿAdi b. Zaid! With a narrow focus on some of the derived meanings of ṢH-L-B which are "to crucify" or "cross", the missionaries claim that the Arabic term used in the Qur'an refers "clearly to a geometric cross and not a pole, a stake, or a tree". Had there been a genuine interest to establish the levels of meaning associated with the root Ṣ-L-B recourse would have been made to scholarly classical Arabic lexicons which discuss in detail the etymology of the root ṢH-L-B. Calling the root ṢH-L-B "foreign" is a mere distraction and as we have discussed, the root ṢH-L-B has no connotations of a cross, a geometric cross, a pole, a stake or a tree.
Untuk mengalihkan para pembaca dari diskusi dari akar kata SH-L-B, Para misionaris mengutip pernyataan dari Arthur Jeffery yang menyatakan tanpa bukti yang jelas bahwa "akar kata SH-L-B tidak bisa di terangkan dari Bahasa Arab" dan mempunyai keterkaitan dengan bahasa Persia atow Ethiopia. Para Misionaris salah mengerti akan pernyataan Jefferey tersebut dengan mengartikan bahwa "bentuk kata ini bukan Bahasa Arab", walowpun Jeffery menyebutkan penggunaan kata tersebut dalam jaman Sastra Arab Pra Islam dari Al Nabigha dan Ad bin Zaid. Dengan fokus yang sempit pada arti kata yang diambil dari SH-L-B yang mana mereka mengartikannya dengan "to crucify - menyalib" atow "menyilang". Para Misionaris mengklaim bahwa ketentuan Bahasa Arab dalam Quran merujuk "dengan jelas pada suatu Palang Geometric dan bukan sebuah Tiang Lurus, Kayu Sula atow Pohon."
Menngucapkan akar kata SH-L-B "kata asing" adalah sebuah kebingungan belaka dan sebagaimana telah kita bahas, AKAR KATA "S-L-B" TIDAK MEMPUNYAI PENGERTIAN BAHWA ITU ADALAH "PALANG" , "PALANG GEOMETRIS", "KAYU PANCANG" , "KAYUSULA", atow "POHON".
In summary, the mention of crucifixion in the Qur'an comes from the root ṢH-L-B and it has no connotations of a cross or its shape. Rather it indicates any method of execution which makes the body stiffened or hardened (as any movement would cause excruciating pain) and results in leaking of bodily fluids. Therefore, crucifixion by impalement and other forms of crucifixion are included here without making any distinction between them.
Kesimpulannya, Penyaliban yang disebutkan dalam Quran berasal dari akar kata SH-L-B dan itu tidak mempunyai pengertian dari sebuah palang atow bentuknya. SH-L-B lebih kepada mengindikasikan metode dari eksekusi yang akan membuat badan jadi KAKU atow MENGERAS (karena suatu pergerakan akan menyebabkan rasa sakit yang menyiksa dan berakibat dengan mengalirnya cairan tubuh. Karena itu, Crucifixion dengan impalement dan bentu lain dari penyaliban,semuanya termasuk disini tanpa membuat perbedaan diantara semuanya.
The Qur'anic usage originating from the root SḤ-L-B appears to find common ground with what modern studies suggest about crucifixion in antiquity. It is almost always true that the word "crucifixion" brings a picture of the cross in the human mind. However, in antiquity people were "suspended", "impaled" and "crucified". The terms used to describe these English words were hardly distinguishable. This was pointed out by David Chapman in his recent study of crucifixion in antiquity. He says:
... in studying the ancient world the scholar is wise not to differentiate too rigidly the categories of "crucifixion," "impalement," and "suspension" (as if these were clearly to be distinguished in every instance). Hence any study of crucifixion conceptions in antiquity must grapple with the broader context of the wide variety of penal suspension of human beings.[4]
Penggunaan Tata bahasa dalam Quran dari akar kata SH-L-B nampaknya mencari alasan yang umum dengan apa yang disarankan oleh Pembelajaran Moderen mengenai Krusifiksi pada jaman kuno. Hal tersebut hampir selalu benar bahwa kata KRUSIFIKSI membawa sebuah gambar KAYU PALANG dalam setiap pikiran manusia.. Akan tetapi, pada jaman kuno, orang DIHUKUM, DI IMPALE (ditusuk sambil dirapatkan ketiang lurus) dan CRUCIFIED. Bentuk kata yang digunakan untuk menggambarkan kata kata bahasa inggris tersebut hampir tidak dapat dibedakan. Hal ini ditunjukkan oleh David Chapman dalm study terbarunya mengenai KRUSIFIKSI dalam Jaman Kuno. Dia mengatakan :
…dalam mempelajari jaman kuno para Ilmuwan/Terpelajar hendaknya secara bijak untuk tidak terlalu mempertikaikannya secara sengit mengenai katagori dari KRUSIFIKSI, IMPALEMENT,SUSPENSI ( seakan akan hal ini dengan jelas dapat dibedakan dalam setiap contoh). Oleh karena itu, apapun pembelajaran tentan Konsepsi Krusifiksi pada jaman kuno harus bergulat dengan konteks yang lebih luas dan jenis yang bermacam macam mengenai hukuman mati bagi umat manusia.
Furthermore, he says that in the past, "crucifixion" and "suspension" were not perceived by people in antiquity as wholly different spheres of punishment. Chapman adds that crucifixion "on a cross was simply one specific form within the broader category of human bodily suspension".[5] Keeping this in mind, let us look at some of the definitions offered for crucifixion and cross in modern times.
Lebih jauh lagi dia mengatakan bahwa di masa lampau, “Krusifiksi” dan “Suspensi/Hukuman” tidak dianggap oleh orang orang pada jaman kuno sebagai lingkup hukuman yang sama sekali berbeda. Chapman menambahkan bahwa krusifiksi pada sebuah kayu silang hanyalah salah satu bentuk spesifik di dalam katagori yang lebih luas dari hukuman badan pada manusia.” Camkan hal ini, mari kita lihat beberapa definisi yang ditawarkan untuk krusifiksi dan Cross-Kayu Palang di dalam jaman moderen.
Essay diatas yang menjadi DASAR HUKUM atas hujah hujah saya di tret ini...bahwa SALIB bukanlah TIANG JEMURAN/KAYU PALANG MAU ITU "t" "T" "X" atow KAYU LURUS (STAUROS) sekalipun.
Makanya seperti yang telah saya katakan..bahwa Hadist yang mengatakan bahwa kata SALIB adalah berarti PENYILANGAN...itu OMON KOSON belaka....!!
Bagaimana tidak...seorang Ibn Manzur yang levelnya hanyalah manusia biasa...bisa meneliti lebih dalam akan tata bahasa arab terkait kata SALIB ini......mana mungkin seorang Nabi Mulia sekelas Nabi Muhammad TIDAK TAU BAHASA SENDIRI yang dalam hal ini bahsa Arab sebagai bahasa ibu dari beliau dan Al-Quran yang tiap ayatnya diterima beliau melalui perantaraan malaikat Jibril. Dengan mengatakan SALIB yang berarti KAYU PALANG……. Yang BODOH ini Nabi Muhammad atow UMAT nya…????
Ingat pak...Hadist hanyalah sekelas Kitab Kanon...bikinan manusia juga.....dari sejarah panjang perjuangan menegakkan agama yang Diridhoi oleh Allah SWT ini....Islam mengalami masa masa kelam sepeninggalnya Khulafaur Rasyidin dengan berbagai konflik politik dan kepentingan golongan. Dari rentang waktu tersebut....tidak menutup kemungkinan masuknya faham faham negatif dari musuh musuh Islam sebagaimana diingatkan oleh Al-Quran sendiri yaitu Yahudu dan Nashoro...
Jikalau Hadist yang berbicara masalah Hukum Ritual atow Peribadahan dan Hukum Hukum Islam lain....bagi saya no comment...karena masalah itu,saya yakin minimnya sorotan kaum Kafirin untuk berusaha mencampuri masalah Internal Umat Islam tersebut. Tapi lain halnya Hadist yang berbicara masalah sejarah yang menyangkut Kristen dan Judaisme....kita selaku Umat Nabi Muhammad seyogyanya bersifat kritis dengan mengedepakan Al-Quran sebagai FILTER UTAMA atow CERMIN dalam menyikapi isi hadist tersebut, dan bukannya SILAU dengn kata SHAHIH atow MUTAWATIR yang notabene disematkan oleh mahluk yang namanya manusia manusia juga.
Jika sebuah hadist dinyatakan PALSU...itu sudah lumrah dan sejarah mencatat banyak sekali hadist hadist palsu yang notabene dituding sebagai lisannya Nabi Muhammad....
Tapi TIDAK untuk Al-Quran......semua Kalamullah dalam Kitab Suci tersebut....BENAR DENGAN SENDIRINYA ......dan TIDAK MUNGKIN SALAH...!!!
Jadi...kalo anda masih BERNIAT untuk mencari KEBENARAN akan masalah yang dibahas di tret ini...silahkan baca baik baik kutipan essay yang menjadi hujjah saya disini. Dengan latar pendidikan Islam yang SEABREG seperti anda terangkan di tret ini dan semua pembaca juga tau siapa anda, saya yakin anda akan mengerti....referensi untuk Kitab Mujam Lisan Al Arabi sudah saya berikan...seandainya anda kurang memahami bahasa Inggris dalam essay tersebut.....tulisan arabnya masih ada, dan saya sudah berusaha untuk menterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia…selanjutnya anda bisa mencocokkannya langsung dengan Kitab Lisan AlArabi baik itu berbentuk file Ms. Word yang bisa anda download atowpun langsung ke situsnya.
Jadi mulai sekarang....mari kita diskusikan dengan seksama...buang rasa FANATISME yang ada...karena menyikapi ayat MUTASYABIHAT tidak cukup dengan ILMU ALAT, tapi dibutuhkan wawasan terkait masalah yang sedang dibicarakan oleh ayat tersebut. Membahas ayat Mutasyabihat bukan suatu dosa...selama itu bersifat TASYABUH NISBI ...justru Al-Quran sendiri menantang kita untuk dibuktikan kebenarannya.
Pembahasan akan berlanjut demi JELASNYA korelasii kata SHOLABUU dalam An-Nisa 157 dengan kata YUSLABU dalam Kisah Nabi Yusuf dan kata USALLIB pada jaman Nabi Musa. Dengan berdasar referensi dari KITAB MUJAM LISAN AL ARABI dan bukti sejarah dari MESIR KUNO (Kisah Nabi Yusuf dan Nabi Musa)...dan literatur Yunani (Untuk sejarah Nabi Isa)....karena Nabi Isa hidup dijaman penjajahan Romawi yang mana bahasa Yunani sudah menjadi bahasa nasional di Yudea saat itu, selain bahasa Aramaic (Ibrani Kuno) yang menjadi bahasa ibu dari diri beliau.
Jadi dalam pembahasan masalah ini terkait korelasi antara 2 kata SHOLABUU-YUSLABU-USHALLIB..sejarah dan literatur MESIR KUNO dan YUNANI.....MUTLAK diperlukan dalam hal ini. Dan bukannya bermodal kata Jumhur Ulama Klasik yang mana mereka cuman bermodal dongeng dongeng dari Muallaf Kristen Yahudi....
Wasalam,
Saya sudah bisa menerka, reply an yang kaya gimana yang bakal anda lontarkan terkait ESSAY diatas.....
tu bi kontinyu...
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: Diskusi Seru Seputar penyaliban
@SEGOROWEDI
Sekarang giliran STAUROS..instrumen yang dipake untuk mengeksekusi Yesus, sesuai dengan Kitab Kanonik dalam bahasa aslinya yaitu BAHASA YUNANI..
Saya angkut dari Mall sebelah....karena amunisi masalah beginian mah sudah seabreg cuyy...nt aja yang ketinggalan kereta...wkwkwkwkwkwk
[quote]http://murtadinkafirun.forumotion.net/t9225p400-tiang-jemuran-kayu-palang-adalah-salib-bullshit-itu?highlight=tiang+jemuran
Cek yang ini...
Dan Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: "Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi." (Yohanes 19 : 19)
Coba kita cek di manuskrip aslinya yang berbahasa Yunani disini...
Apa itu STAUROS..???
Liat disini..
Bagaimana dengan PEMBUKTIAN ILMIAH nya.....????
Sebenarnya dibelakang saya sudah posting...tapi karena PURA PURA kagak baca...jadinya nanya terus...kapan pinternya...???? :04:
Silahkan di baca lagi yang ini om..
Pasti komentar nya gak bakalan jauh dari ini..
"...itu bukan urusan saya..yang penting secara fakta SALIB adalah TIANG JEMURAN/KAYU PALANG..."
Saya cuman bisa bilang...
TO THE SEA ONLY....... KE LAUT SAJAH....
tu bi kontinyu....
Sekarang giliran STAUROS..instrumen yang dipake untuk mengeksekusi Yesus, sesuai dengan Kitab Kanonik dalam bahasa aslinya yaitu BAHASA YUNANI..
Saya angkut dari Mall sebelah....karena amunisi masalah beginian mah sudah seabreg cuyy...nt aja yang ketinggalan kereta...wkwkwkwkwkwk
[quote]http://murtadinkafirun.forumotion.net/t9225p400-tiang-jemuran-kayu-palang-adalah-salib-bullshit-itu?highlight=tiang+jemuran
Cek yang ini...
Dan Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: "Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi." (Yohanes 19 : 19)
Coba kita cek di manuskrip aslinya yang berbahasa Yunani disini...
http://interlinearbible.org/john/19.htm
Πιλᾶτος καὶ ἔθηκεν ἐπὶ τοῦ σταυροῦ· ἦν δὲ γεγραμμένον· Ἰησοῦς ὁ Ναζωραῖος ὁ βασιλεὺς τῶν Ἰουδαίων
pilatos kai ethēken epi tou staurou ēn de gegrammenon iēsous o nazōraios o basileus tōn ioudaiōn
Apa itu STAUROS..???
Liat disini..
http://www.tlg.uci.edu/lsj/#eid=99114&context=lsj&action=hw-list-click
σταυρός, ὁ, upright pale or stake, σταυροὺς ἐκτὸς ἔλασσε διαμπερὲς ἔνθα καὶ ἔνθα πυκνοὺς καὶ θαμέας Od.14.11, cf. Il.24.453, Th.4.90, X. An.5.2.21; of piles driven in to serve as a foundation, Hdt.5.16, Th.7.25.
II. cross, as the instrument of crucifixion, D.S.2.18, Ev.Matt.27.40, Plu.2.554a; ἐπὶ τὸν σ. ἀπάγεσθαι Luc.Peregr.34; σ. λαμβάνειν, ἆραι, βαστάζειν, metaph. of voluntary suffering, Ev.Matt.10.38, Ev.Luc.9.23, 14.27: its form was represented by the Greek letter T, Luc.Jud.Voc.12.
b. pale for impaling a corpse, Plu.Art.17.
Bagaimana dengan PEMBUKTIAN ILMIAH nya.....????
Sebenarnya dibelakang saya sudah posting...tapi karena PURA PURA kagak baca...jadinya nanya terus...kapan pinternya...???? :04:
Silahkan di baca lagi yang ini om..
http://commontruth.com/CrossOrStake.html
Cross Vs. Stake Vs. Tree
KAYU PALANG vs KAYU LURUS vs POHON
All scriptural references are from the King James Version unless otherwise noted
Semua referensi alkitab diambil dari The King James Version kecuali yang dikasih catatan khusus.
Please be aware:
We were informed of important changes in websites that were referenced in this essay. Therefore, we have updated the information accordingly. Although this doesn't change the outcome of the essay, we felt it necessary to let you know that this may be a little different from the last time you viewed it.
God Bless!
Perhatian..!
Kami menginformasikan akan perubahan perubahan penting dalam website yang diinformasikan dalam essay ini. Karenanya, kami telah meng update informasi tersebut secara berkala. Meskipun hal ini tidak merubah hasil (keluaran) dari esai ini, kami rasa itu penting untuk anda ketahui bahwa hal tersebut mungkin sedikit berbeda dari saat anda terakhir membuka website ini.
INTRODUCTION
Perkenalan
There are varying beliefs regarding the device used for Christ's execution. Some believe Christ was killed using a simple, upright pole, others believe he was executed on a cross, and still others believe he was killed on an actual living tree. Each group presents evidence in support of their chosen belief. Though we at CommonTruth.com do not consider the device of Christ's death to be an issue of doctrine (we believe his actual death is a much more important issue ), we realize that some Christian groups do regard this as very important.
Ada banyak jenis kepercayaan sehubungan dengan ALAT YANG DIPAKE untuk eksekusi Yesus. Beberapa pihak percaya bahwa Yesus dibunuh menggunakan KAYU LURUS, yang lain percaya (meyakini) bahwa Yesus dieksekusi pada sebuah CROSS-KAYU PALANG, dan masih banyak yang lainnya yang percaya bahwa Yesus dibunuh di sebuah Pohon . Masing masing pihak menyajikan data dan fakta dalam mendukung kepercayaan pilihannya. Walowpun, kami di Common Truth.com, tidak menganggap alat yang dipake untuk membunuh Yesus sebagai Persoalan Doktrin (kami percaya kematian Yesus adalah hal yang lebih penting), kami menyadari bahwa beberapa golongan Kristen sangat menghormati hal kematian Yesus ini.
Therefore, since our job is to present scriptural truth, we have chosen to tackle this topic for those who are unsettled on the issue.
Oleh sebab itu, karena tugas kami untuk menyajikan KEBENARAN ALKITAB, kami telah memilih untuk mentackel topik ini untuk mereka yang masih ragu ragu mengenai persoalan ini.
DIFFERENCES IN DOCTRINE
Perbedaan-perbedaan dalam Doktrin
To start with, in the New Testament most bibles refer to "The Cross" as the device Messiah / Christ was killed on. Some of the places in which this is mentioned is at Matthew 10:38, Matthew 27:32, 42 and Mark 8:34. Other bible versions use the term "Stake" instead. Versions that use the word "stake" include: The Complete Jewish Bible, The Scriptures (ISR), The New World Translation, and The Sacred Scriptures Bethel Edition. The Bible also refers to Jesus / Yeshua as being hung on a tree (Galatians 3:13) (also Acts 5:30 and 1 Peter 2:24 in King James Version).
Untuk memulai, dalam Perjanjian Baru, kebanyakan dari Kitab kitab tersebut merujuk "The Cross-Kayu Palang" sebagai alat yang dipake untuk membunuh Yesus. Dibeberapa bagian dalam kitab tersebut diantaranya : Matius 10:38, Matius 27:32,42 dan Markus 8:34.
A. Versi Bible yang lain menggunakan kata "STAKE" sebagai gantinya. Versi bible yang memakai kata STAKE, diantaranya :
1. The Complete Jewish Bible, http://www.biblestudytools.com/cjb/
2. The Scriptures (ISR) http://www.isr-messianic.org/
3. The New World Translation http://www.watchtower.org/e/bible/index.htm
4. The Sacred Scriptures Bethel Edition http://www.assembliesofyahweh.com/SSBE.htm
B. Bible yang merefer ke Yesus yang digantung pada sebuah POHON :
1. http://www.biblegateway.com/passage/?search=Galatians%203:13&version=NASB#en-NASB-29116
Galatians 3:13 (New American Standard Bible)
13.Christ (A)redeemed us from the curse of the Law, having become a curse for us--for it is written, "(B)CURSED IS EVERYONE WHO HANGS ON (C)A TREE"--
2. http://www.biblegateway.com/passage/?search=Acts%205:30&version=KJV
Acts 5:30 (King James Version)
30.The God of our fathers raised up Jesus, whom ye slew and hanged on a tree.
3. http://www.biblegateway.com/passage/?search=1%20Peter%202:24&version=KJV
1 Peter 2:24 (King James Version)
24. Who his own self bare our sins in his own body on the tree, that we, being dead to sins, should live unto righteousness: by whose stripes ye were healed.
Since there isn't complete agreement among the various bible versions, it is important to check the original language used in the bible in order to know which meaning is originally intended. This is where we need to use an interlinear bible text.
Karena tidak ada keseragaman diantara versi versi bible tersebut, sangat penting untuk memeriksa BAHASA ASLI yang digunakan dalam bible agar mengetahui arti yang mana yang sebenernya di maksud. Karenannya kita butuh menggunakan sebuah INTERLINEAR BIBLE TEXT.
TRANSLATION MAKES A DIFFERENCE
Terjemahan membuat sebuah perbedaan.
We used the Interlinear bible at www.biblestudytools.com/interlinear-bible/ with their King James Strong's Version to look up the original Greek word for "cross" in the New Testament using the Strong's Concordance. We got this information:
Kami menggunakan Interlinear Bible di http://www.biblestudytools.com/interlinear-bible/ dengan King James Strong Version sebagai sumbernya untuk mencari Kata Asli dalam Bahasa Yunani untuk kata "CROSS-KAYU PALANG" dalam Perjanjian Baru dengan menggunakan Indeks Kuat . Kami mendapatkan informasi berikut ini :
#4716. stauros stow-ros' from the base of 2476; a stake or post (as set upright), i.e. (specially), a pole or cross (as an instrument of capital punishment); figuratively, exposure to death, i.e. self-denial; by implication, the atonement of Christ:--cross.
#4716. stauros stow-ros' dari dasar 2476; Sebuah KAYU atow TONGGAK (Lurus), contohnya (khususnya) sebuah TIANG atow PALANG (sebagai alat hukuman mati) , bersifat perlambang atow kiasan, hukuman mati, contohnya self-denial; dengan Implikasi ; penebusan dosa oleh Yesus; Kayu Palang
We also looked up the word "crucify" with the Strong's Concordance, and found this:
Kami juga mencari kata "CRUCIFY " dengan indeks kuat, dan kami menemukan ini :
#4717. stauroo stow-ro'-o from 4716; to impale on the cross; figuratively, to extinguish (subdue) passion or selfishness:--crucify.
#4717. stauroo stow-ro'-o from 4716; merapatkan dan menusuk pada sebuah kayu palang; secara kiasan, mematikan (menaklukkan) hawa nafsu: crucify.
Next we looked up the word "tree" in the Strong's Concordance, and this is what we found:
Selanjutnya kami mencari kata "TREE-POHON" dalam indeks kuat, dan ini yang kami temukan :
#3586. xulon xoo'-lon from another form of the base of 3582; timber (as fuel or material); by implication, a stick, club or tree or other wooden article or substance:--staff, stocks, tree, wood.
#3586. xulon xoo'-lon dari bentuk lain dari dasar 3582; kayu (sebagai kayu bakar atow bahan bangunan); dengan implikasi, sebuah tongkat,pentungan, atow pohon atow bahan kayu lainnya; tongkat, batang,pohon,kayu.
We searched through the interlinear bible at www.scripture4all.org to see the various instances in which xulon was used. In scripture, xulon was used for a variety of meanings, all of which matched any one of the above definitions for "xulon". The word was used when speaking of staves/clubs (Matthew 26:47,55), the device of the Messiah's death (Acts 5:30, Galatians 3:13, 1 Peter 2:24), and stockades (Acts 16:24), as well as trees (Luke 23:31).
Kami mencarinya melalui The Interlinear Bible di situs www.scripture4all.org untuk melihat bermacam macam contoh penggunaan dari XULAN tersebut. Dalam kitab tersebut, XULON digunakan untuk bermacam macam arti, yang mana kesemuanya cocok dengan salah satu dari definisi kata XULON diatas.
1. Kata XULON tersebut digunakan ketika berbicara tentang PENTUNGAN dalam Matius 26: 47,55 http://www.biblegateway.com/passage/?search=Matthew%2026:47,55&version=NASB
Jesus' Betrayal and Arrest
47(A)While He was still speaking, behold, (B)Judas, one of the twelve, came up accompanied by a large crowd with swords and clubs, who came from the chief priests and elders of the people.
(47) Waktu Yesus masih berbicara datanglah Yudas, salah seorang dari kedua belas murid itu, dan bersama-sama dia serombongan besar orang yang membawa pedang dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi.
2. Alat kematian sang Mesiah dalam (Acts 5:30, Galatians 3:13, 1 Peter 2:24), . http://www.biblegateway.com/passage/?search=Acts%205:30,%20Galatians%203:13,%201%20Peter%202:24&version=NASB
30"(A)The God of our fathers (B)raised up Jesus, whom you had (C)put to death by hanging Him on a cross.
(30) Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu saib dan kamu bunuh.
3. Benteng, Tembok pertahanan,Pasung dalam Kisah Para Rasul 16:24 (Acts 16:24), http://www.biblegateway.com/passage/?search=Acts%2016:24&version=NASB
24. and he, having received such a command, threw them into the inner prison and fastened their feet in (A)the stocks.
(24) Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat.
4. Pohon dalam Lukas 23:31 http://www.biblegateway.com/passage/?search=Luke%2023:31&version=NASB
31. "For if they do these things when the tree is green, what will happen when it is dry?"
(31) Sebab jikalau orang berbuat demikian dengan kayu hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu kering?"
GATHERING IT TOGETHER
MENYATUKAN
So far, now, this is what we have: The words "stauros" and "xulon" are both used for references to the device of the Messiah's murder. Both refer to singular wooden devices in some manner. Stauros means stake, pole, or cross; Xulon means beam, stocks, staff, or tree. In the various bible versions, Yeshua is referenced as being put on a cross, stake, or tree. At this point though, there is still no proof as to whether Yeshua was nailed to a simple stake, a living tree, or a two beamed cross. Therefore, let's investigate this further.
Sejauh ini, sekarang, ini yang kita sudah ketahui:
1. Kata STAUROS dan XULON keduanya digunakan untuk menerangkan alat yang dipake untuk membunuh Sang Mesiah, Keduanya merujuk ke KAYU TUNGGAL dalam beberapa hal.
2, STAUROS berarti kayu pancang, tiang, atau salib; XULON berarti balok, batang, tongkat, atau pohon
Dalam berbagai versi Alkitab, Yesus atow Yeshua dihukum diatas kayu palang,kayu pancang/kayu sula, atau pohon. Pada titik ini meskipun, belum ada bukti mengenai apakah Yeshua dipakukan pada sebuah kayu pancang, pohon hidup, kayu palang. Oleh karena itu, mari kita menyelidiki ini lebih lanjut.
SCIENTIFIC PROOF
BUKTI ILMIAH
As for death resulting from being nailed up, the most popular thought is that the Messiah would die of suffocation/asphyxiation. Frederick T. Zugibe, (Adjunct Associate Professor of Pathology at Colombia University College of Physicians and Surgeons), performed extensive experiments to test this theory: He took volunteers and crucified them (they weren't actually nailed, they were suspended by belts and straps on a sturdily constructed cross). He conducted two variations of crucifixion: One with a suppedaneum (a wooden block upon which toes would be supported, helping a victim stay supported on a cross/stauros ) and one without a suppendanuem. The results can be read at these websites here: http://www.crucifixion-shroud.com/Turin2000.htm and http://www.west.net/~shroud/zugibe.htm. These experiments show that a man on a cross would NOT suffocate to death, with or without a suppedaneum.
Adapun kematian akibat dipaku, pendapat yang paling populer adalah bahwa Mesias akan mati lemas / sesak napas. Frederick T. Zugibe, (Adjunct Associate Professor of Pathology at Colombia University College of Physicians and Surgeons), , melakukan eksperimen yang luas untuk menguji teori ini: Ia mengambil relawan dan crucify mereka (mereka tidak benar-benar dipaku, mereka digantung dengan ikat pinggang dan tali di kayu palang yang kokoh). Dia melakukan dua variasi krusifiksi: Satunya dengan suppedaneum http://www.talktalk.co.uk/reference/dictionaries/difficultwords/data/d0012433.html (sebuah balok kayu yang mana si kaki korban bisa menginjaknya, membantu korban tetap tergantung pada sebuah kayu silang/kayu pancang lurus) dan satunya tanpa suppendanuem. Hasil dapat dibaca di situs sini:
1. http://www.crucifixion-shroud.com/Turin2000.htm
2. http://www.west.net/~shroud/zugibe.htm
Percobaan ini menunjukkan bahwa seorang pria di KAYU SILANG tidak akan tercekik sampai mati, dengan atau tanpa suppedaneum.
By way of comparison, Hermann Moedder, a doctor of radiology from Austria, carried out an experiment in the 1940's in Cologne, Germany, with medical students. He strapped them with their wrists directly above their heads Within minutes the students grew pale, their lung capacity and blood pressure dropped significantly, and their pulse rates increased. Moedder concluded suffocation would occur in minutes if they were not able to stand and rest. Though we don't have complete information about this experiment, it appears that a suppedaneum wasn't used, neither was a sedile (a block of wood attached to the stauros to support the buttocks slightly). This makes a difference because such devices can act as supports that the victim on the stauros could use for support in the breathing issues involved
Dengan cara perbandingan, Hermann Moedder, seorang dokter radiologi dari Austria, melakukan percobaan di tahun 1940 di Cologne, Jerman, dengan mahasiswa kedokteran. Dia mengikat mereka dengan cara pergelangan tangan di atas kepala mereka Dalam beberapa menit mahasiswa mahasiswa tersebut pucat, kapasitas paru-paru dan tekanan darah turun secara signifikan, dan detak urat nadi mereka meningkat. Moedder menyimpulkan mati lemas akan terjadi dalam beberapa menit jika mereka tidak mampu berdiri dan beristirahat. Meskipun kita tidak memiliki informasi lengkap tentang percobaan ini, tampak bahwa suppedaneum tidak digunakan, tidak juga SEDILE (sebuah balok kayu yang dilekatkan pada stauros untuk mendukung pantat sedikit). Hal ini membuat perbedaan karena perangkat tersebut dapat berperan sebagai pendukung yang mana korban pada stauros bisa menggunakannya sebagai dukungan dalam masalah pernapasan yang terlibat..
Now this is where the comparison of the two experiments is interesting: According to the bible, a crucified man's legs were broken in order to hasten death (John 19:31-32). This would indicate, according to the results of the above mentioned experiments, that Yeshua Messiah and the two robbers were killed on singular poles . Breaking their legs would take away the usefulness of the suppedaneum's support, thus hastening their deaths by suffocation. This would not happen on a cross, according to Dr. Zugibe's experiments.
Sekarang, ini adalah di mana perbandingan dua eksperimen menarik: Menurut Alkitab, kaki seorang pria yang disalibkan itu patah dalam rangka mempercepat kematian
John 19:31 (New American Standard Bible) http://www.biblegateway.com/passage/?search=john%2019:31&version=NASB
Care of the Body of Jesus
31Then the Jews, because it was (A)the day of preparation, so that (B)the bodies would not remain on the cross on the Sabbath (for that Sabbath was a (C)high day), asked Pilate that their legs might be broken, and that they might be taken away.
(31) Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib--sebab Sabat itu adalah hari yang besar--maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan (Yohanes 19:31-32).
Hal ini mengindikasikan, menurut hasil eksperimen yang disebutkan di atas, bahwa Yeshua Mesias dan dua perampok tewas di tiang tunggal. Mematahkan kaki mereka akan menghilangkan fungsi/kegunaan dari dukungan suppedaneum, dengan demikian mempercepat kematian mereka dengan cara mati lemas. Hal ini tidak akan terjadi di kayu palang, menurut percobaan Dr Zugibe's.
WHAT ABOUT THE SIGN POSTED ON THE BEAM?
BAGAIMANA DENGAN PAPAN TANDA YANG DIPASANG DI KAYU BALOK?
Now we have the matter of the sign posted above the Messiah's head as stated at Matthew 27:37. If the sign was posted above his head, then that would imply a cross, otherwise it would be above his hands, right? According to scripture, the sign said something to the effect of "Yeshua the Nazarene the King of the Jews". This sign was written in three languages: Hebrew, Latin, and Greek (John 19:19-20). Therefore, this couldn't have been a tiny sign. However, we need to understand that we, the readers, are simply assuming what the position of the sign was. All the bible says is that it was above his head, no indication of postion otherwise. It is possible that Yeshua was nailed with his hands straight up, and the sign placed above his head, as indicated by the scriptures, but also slipped in behind his arms. If you hold your hands above your head and look in a mirror you can see that this is a feasible situation.
Sekarang kita memiliki masalah tentang papan tanda yang dipasang di atas kepala Mesias seperti yang dinyatakan di Matius 27:37. Jika papan tanda itu diposting di atas kepalanya, maka itu akan berarti kayu palang, jika tidak tanda itu akan berada di atas tangannya, kan? . Menurut Kitab Suci, papan tanda tersebut menyatakan "Yeshua dari Nazaret Raja orang Yahudi". Papan Tanda ini ditulis dalam tiga bahasa: Ibrani, Latin, dan Yunani (Yohanes 19:19-20). Oleh karena itu, ini tidak mungkin sebuah papan tanda yang kecil. Namun, kita perlu memahami bahwa kita, para pembaca, hanya mengasumsikan dimana posisi papan tanda itu. Semua Alkitab mengatakan bahwa papan tanda tersebut di atas kepalanya.. Kemungkinan Yeshua dipakukan dengan tangan lurus ke atas, dan tanda ditempatkan di atas kepalanya, seperti ditunjukkan oleh Kitab Suci, tetapi juga menyelinap di belakang tangannya. Jika Anda memegang tangan Anda di atas kepala Anda dan lihatlah di cermin, Anda dapat melihat bahwa ini adalah situasi yang mudah.
WHAT ABOUT THE NAILS?
BAGAIMANA DENGAN PAKU?
What about the plurality of nails that were driven into his hands/wrists? (John 20:25). If Yeshua were nailed to a stake, then only one nail would be used to nail his hands/wrists, right? Again, we are assuming only one view. It's reasonable to conclude that a single nail won't support the weight of an adult male. Either the nail would rip out of the pole, or the man's hands would rip off from the nail as the man was hanging there. It seems necessary that multiple nails would be required for a more secure hold.
Bagaimana dengan pluralitas paku yang didorong ke tangannya / pergelangan tangan? (Yohanes 20:25). Jika Yeshua dipaku pada sebuah kayu pancang, maka hanya satu paku yang digunakan untuk memaku tangan / pergelangan tangan, kan? Sekali lagi, kita mengasumsikan hanya satu pandangan. Sangat masuk akal untuk menyimpulkan bahwa sebuah paku tunggal tidak akan mendukung berat seorang pria dewasa. Tidak juga paku tersebut akan merobek tiang, atau tangan orang itu akan robek dari paku dikarenakan orang itu tergantung di sana. Tampaknya perlu bahwa beberapa paku akan diperlukan untuk menahan lebih aman.
WHAT ABOUT THE WEIGHT OF THE CROSS?
BAGAIMANA DENGAN BERAT DARI "CROSS/KAYU PALANG"..??
The bible states that the Messiah carried his stauros to the execution site (Luke 23:26). Although this would also do away with the idea of Yeshua being nailed to a living tree, most people still believe that this was actually just a patibulum - a cross beam for the arms - not the entire cross. But this isn't sensible, because Yeshua told us, according to the interlinear bibles, that we have to carry our own "stauros" (Matthew 16:24, Mark 8:34, Luke 14:27). If we are to translate "stauros" as "cross", then to carry solely the patibulum would be carrying only a part of it, not the whole thing. This would contradict the very thing Yeshua himself told us to do. Also, as seen in scripture, a man named Simon was selected to help Yeshua carry the stauros (Matthew 27:32, Mark 15:21). This implies something other than a patibulum. Also, if "stauros" were to be translated as an entire cross, according to some this could weigh approximately 200 - 300 pounds (about 91-136 kilograms) with the main beam weighing in at about 125 -175 pounds (57 - 80 kilograms). This could probably be managed with the two men, however scripture shows that Simon actually took the stauros to carry on his own (Matthew 27:32, Luke 23:26) (Note, the scriptures say he actually bore the stauros, not just simply helped carry it). However, having just the main stake without a patibulum would be much more manageable weight-wise. Of course, people in those days were much hardier because they had more physical labor to perform on a day-to-day basis, but still, 300 pounds is an awful lot for such a man to carry on his back through the streets of Jerusalem and up a hill.
Alkitab menyatakan bahwa Mesias membawa stauros ke lokasi eksekusi (Lukas 23:26). Meskipun ini juga akan menyingkirkan gagasan bahwa Yeshua dipaku ke pohon hidup, kebanyakan orang masih percaya bahwa ini sebenarnya hanya patibulum - sebuah balok silang untuk lengan - bukan kayu palang secara keseluruhan. Tapi ini tidak masuk akal, karena Yeshua mengatakan kepada kita, menurut The Interlinear Bible, bahwa kita harus membawa stauros kita sendiri (Matius 16:24, Markus 8:34, Lukas 14:27). Jika kita ingin menerjemahkan "stauros" sebagai "kayu palang", kemudian membawa patibulum semata, hanya akan membawa sebagian dari itu, bukan semuanya. Hal ini akan bertentangan dengan hal terpenting yang mana Yeshua sendiri mengatakan kepada kita untuk melakukannya. Juga, seperti yang terlihat dalam Kitab Suci, seorang pria bernama Simon dipilih untuk membantu Yeshua membawa stauros (Matius 27:32, Markus 15:21).
Ini berarti sesuatu selain patibulum. Juga, jika "stauros" itu diterjemahkan sebagai “Cross” secara keseluruhan, menurut beberapa keterangan stauros ini beratnya sekitar 200 - 300 pound (sekitar 91-136 kilogram) dengan berat balok utama sekitar 125 -175 pound (57-80 kilogram ). Hal ini mungkin hanya bisa dibawa oleh dua laki-laki, tetapi Kitab Suci menunjukkan bahwa Simon benar-benar mengambil stauros tersebut dan membawanya sendiri (Matius 27:32, Lukas 23:26) (Catatan; tulisan suci mengatakan ia benar-benar memanggul stauros, bukan hanya sekedar membantu membawanya).
Akan tetapi ,dengan hanya membawa TIANG LURUS tanpa patibulum akan jauh lebih mudah membawanya . Tentu saja, orang-orang di masa itu jauh lebih kuat karena mereka lebih kuat secara fisik untuk menjalankan tugas sehari-hari, tapi tetap saja, 300 pon adalah cukup berat untuk orang seperti itu untuk memanggulnya melalui jalan-jalan di Yerusalem dan naik ke atas bukit.
HOW DID "STAKE" BECOME "CROSS"?
BAGAIMANA SEBUAH "STAKE-KAYU PANCANG LURUS" MENJADI "CROSS-KAYU PALANG"?
According to Vine's Expository Dictionary of New Testament Words (available here), this is what it says:
Menurut Vine's Expository Dictionary dari Perjanjian Baru (tersedia di sini), ini adalah apa yang dikatakannya:
Noun,# 4716,stauros: denotes, primarily, "an upright pale or stake." On such malefactors were nailed for execution. Both the noun and the verb stauroo, "to fasten to a stake or pale," are originally to be distinguished from the ecclesiastical form of a two beamed "cross." The shape of the latter had its origin in ancient Chaldea, and was used as the symbol of the god Tammuz (being in the shape of the mystic Tau, the initial of his name) in that country and in adjacent lands, including Egypt. By the middle of the 3rd cent. A.D. the churches had either departed from, or had travestied, certain doctrines of the Christian faith. In order to increase the prestige of the apostate ecclesiastical system pagans were received into the churches apart from regeneration by faith, and were permitted largely to retain their pagan signs and symbols. Hence the Tau or T, in its most frequent form, with the cross-piece lowered, was adopted to stand for the "cross" of Christ.
Kata Benda # 4716, stauros: terutama menunjukkan ". SEBUAH KAYU PANCANG LURUS" , Para penjahat tersebut dipaku untuk eksekusi. Baik kata benda dan kata kerja stauroo, "mengikat erat pada sebuah kayu pancang atow tiang," pada awalnya harus dibedakan dari bentuk gerejawi sebagai dua balok lintang "Kayu Palang." Bentuk yang terakhir itu( KAYU PALANG ) berasal di Kaldea kuno, dan digunakan sebagai simbol dari dewa Tammuz (yang dalam bentuk Tau mistik, adalah inisial dari namanya) di negara itu dan daerah sekitarnya, termasuk Mesir. Pada pertengahan abad ke-3 apakah gereja berpijak pada hal tersebut, atau telah meniru, doktrin-doktrin tertentu dari iman Kristen. Dalam rangka meningkatkan prestise dari sistem pagan murtad gerejawi yang diterima ke dalam gereja-gereja terpisah dari regenerasi oleh iman, dan sebagian besar diijinkan untuk mempertahankan tanda tanda pagan mereka dan simbol-simbol. Karena itu Tau atau T, dalam bentuknya yang paling sering, dengan potongan-kayu palang yagn diturunkan, diadopsi sebagai bentuk untuk "tiang palang" Kristus.
As for the Chi, or X, which Constantine declared he had seen in a vision leading him to champion the Christian faith, that letter was the initial of the word "Christ" and had nothing to do with "the Cross" (for xulon, "a timber beam, a tree," as used for the stauros, see under TREE).
Sedangkan untuk Chi, atau X, yang Konstantinus menyatakan ia telah melihat dalam suatu penglihatan yang membawanya menjadi jagoan dalam iman Kristen, bentuk tersebut ( X ) adalah awal dari kata "Kristus" dan tidak ada hubungannya dengan "Kayu palang " (untuk xulon, "sebuah balok kayu, pohon," seperti yang digunakan untuk stauros, lihat penjelasan mengenai POHON).
SO, NOBODY DIED ON A CROSS?
JADI, TAK ADA ORANG YANG MATI DI KAYU PALANG?
We aren't saying that crosses were never used for execution, as execution methods varied according to time period and location. Archaeological finds have shown that sometimes a cross was actually used instead of a simple beam. One of the most famous finds was that of a man named "Yehohanan, son of Hagakol" found in Jerusalem in 1968.
Kami tidak mengatakan bahwa kayu palang tidak pernah digunakan untuk eksekusi, dikarenakan metode eksekusi bervariasi sesuai dengan periode waktu dan lokasi. Arkeologi menemukan dan telah menunjukkan bahwa kadang-kadang “Cross” sebenarnya digunakan sebagai pengganti dari balok sederhana. Salah satu penemuan yang paling terkenal adalah bahwa seorang pria bernama "Yehohanan, anak Hagakol" ditemukan di Yerusalem pada tahun 1968.
SO, COULDN'T JESUS / YESHUA HAVE BEEN ON A CROSS?
JADI, PERNAHKAN YESUS BERADA DI CROSS (KAYU PALANG) ?
No. If he and the other men with him were killed on a cross, they would have taken days to die (probably from dehydration) according to the above mentioned scientific information. However, scripture tells us they were dead within hours, not days (Mark 15:25-37). It is also notable that, in order to hasten death, the legs of the criminals were to be broken (John 19:31-33). If they were on a cross, according to the above mentioned science, broken legs wouldn't have made a difference in time of death; that would only work when a victim is nailed to a singular pole.
TIDAK, Jika Yesus dan terhukum lainnya dibunuh pada sebuah Cross-Kayu Palang, mereka akan terbunuh dalam beberapa hari (kemungkinan akibat dehidrasi) berdasar pada informasi ilmiah yang disebut diatas. Tetapi, kitab kanon mengatakan pada kita bahwa mereka mati dalam hitungan jam, bukan dalam hitungan hari (Markus 15:25-37). Hal ini juga dinyatakan bahwa, untuk mempercepat kematian, kaki para penjahat dipatahkan (Yohanes 19:31-33). Jika seandainya mereka berada pada Cross-Kayu Palang, menurut penemuan ilmiah yang telah disinggung diatas, kaki yang patah tidak akan membuat suatu perbedaan dalam masalah waktu kematian; hal tersebut (KEMATIAN) hanya akan terjadi ketika si korban dipaku pada sebuah TIANG LURUS.
CONCLUSION
KESIMPULAN
So this is what we have here: A full cross would be too heavy for a man to carry all the way to Calvary, whereas a singular beam would be much more manageable. Scientific evidence also supports the use of a simple stake instead of a cross in the case of Yeshua Messiah's murder. Since a cross would take days to kill, and scripture states that death happened within mere hours, this also points to a simple stake or pole. Along with this, it is known that the idea of Yeshua being killed on a two-beamed cross came about three centuries after Yeshua's death as a way to welcome in pagan converts. Couple these things with the original language used in scripture, the evidence shows clearly that the true instrument of the Messiah's execution was a simple stake or pole.
Inilah yang kita dapat sekarang ini :
Sebuah KAYU PALANG akan terlalu berat untuk seseorang membawanya sepanjang perjalanan ke Calvary, sementara sebuah BALOK TUNGGAL akan lebih mudah dalam membawanya. Bukti Ilmiah juga mendukung penggunaan KAYU PANCANG LURUS daripada sebuah Cross-Kayu Palang dalam kasus pembunuhan Sang Mesiah. Karena sebuah Cross-Kayu Palang akan memakan waktu berhari-hari untuk membuat si terhukum terbunuh, dan Kitab Kanon menyatakan bahw kematian terjadi dalam hitungan jam, dan hal ini merujuk ke TIANG LURUS. Bersamaan dengan hal ini, diketahui bahwa ide Yesus terbunuh di Cross-Kayu Palang datang 3 abad kemudian setelah kematian Yesus sebagai salah satu cara menyambut masuknya pengikut Pagan kedalam agama Kristen. Beberapa hal dengan berdasar pada Bahasa Asli dari Kitab Kanon (Yunani), bukti menunjukkan dengan jelas bahwa alat yang sebenarnya yang dipake untuk mengeksekusi sang Mesiah adlah KAYU PANCANG LURUS.
Pasti komentar nya gak bakalan jauh dari ini..
"...itu bukan urusan saya..yang penting secara fakta SALIB adalah TIANG JEMURAN/KAYU PALANG..."
Saya cuman bisa bilang...
TO THE SEA ONLY....... KE LAUT SAJAH....
tu bi kontinyu....
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: Diskusi Seru Seputar penyaliban
mang odoy wrote:@SEGOROWEDI
Walowpun saya tau....anda datang ke forum ini cuman MODAL IMAN DOANG.... tapi setidaknya..saya ngasih bukti ILMIAH bahwa kata SALIB yang dipake untuk menerjemahkan kata STAROS dalam Bible terjemahan LEMBAGA ALKITAB INDONESIA.....
...adalah...
BULLSHITT...!!!
terus seharusnya diterjemahkan bagaimana?
sudah ditanya dari sejak abad 7, masih ngacir mulu
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Diskusi Seru Seputar penyaliban
@SEGOROWEDI
Berikut ini...saya tampilkan, hasil pemikiran seorang KRISTEN yang OTAK nya dipake dan tidak dipajang di DENGKUL seperti anda...
Pasti komentarnya...
"...bukan urusan saya...yang jelas SALIB adalah TIANG JEMURAN/KAYU PALANG..."
MANUSIA KRISTEN di ENDONESA emang pada ruksak....modal IMAN doang...
tu bi kontinyu....
Berikut ini...saya tampilkan, hasil pemikiran seorang KRISTEN yang OTAK nya dipake dan tidak dipajang di DENGKUL seperti anda...
http://www.devotedservants.com/cross.htmNOT A CROSS TO BE FOUND
Rev. Dr. Michael T. Welhous
One of the reasons why I pursued a degree in Christian ministry, and became an ordained Nondenominational Christian minister, was because I became increasingly disturbed at what I heard coming from the pulpits of the various churches I attended. I had been studying the Scriptures for many years, and it amazed me that the congregations were not hearing the simple truths contained in God’s word. I felt the need to share with people the truth about what the Bible actually says about various things. All to often, people accept what the various members of the clergy state as fact, without questioning it and without taking the time to verify their statements.
Most of these truths are not difficult to understand. They are simple Scriptural facts that are not being conveyed to the people. One such truth is the fact that most English translations of the Bible refer to a “cross,” yet the fact is that the word “cross” is an inaccurate translation of the original Greek word stauros. Simply put, a “cross,” i.e., two intersecting beams of wood, is nowhere to be found in the Bible!
The cross has become the foremost symbol in Christendom, so this would obviously be disturbing news to many Christians who have crosses hanging on their walls, around their necks, on loved ones graves, in front of their churches, on the alter of their churches, and even mentioned in songs they sing.
The question, however, must be asked: “Since nothing in the ancient Greek manuscripts which were compiled to form the New Testament portion of the Bible, suggests nor implies an instrument composed of two intersecting beams of wood, then where did the term, image, and subsequent symbol come from?”
First, there is no doubt that the Greek word stauros has been inaccurately translated as “cross.” In Classical Greek literature, stauros simply meant “an upright stake or post.” The verb stauroo meant “to fence with pales (stakes), to form a stockade (a barrier constructed from stakes or timbers driven upright into the ground one beside the other).” There is nothing at all found in the Scriptures to suggest a crossbeam of any kind at any angle, therefore, stauros means the same thing in the Bible, as it did in Classical Greek writings.
Second, there is another Greek word used by the New Testament writers when describing the execution of Jesus. It is the word xylon, which means “timber,” and by implication “a stick, club or tree.” Notice again that there is nothing to suggest a crossbeam of any kind or at any angle. Consider the following references where xylon occurs, and notice that it is consistently translated “tree.”
Acts 5:30 “The God of our fathers raised up Jesus, whom ye slew and hanged on a tree.”
Acts 10:39 “And we are witnesses of all things which he did both in the land of the Jews,and in Jerusalem; whom they slew and hanged on a tree.”
Acts 13:29 “And when they had fulfilled all that was written of him, they took him down from the tree, and laid him in a sepulchre.”
Galatians 3:13 “Christ hath redeemed us from the curse of the law, being made a curse for us: for it is written, Cursed is every one that hangeth on a tree.”
1 Peter 2:24 “Who his own self bare our sins in his own body on the tree, that we, being dead to sins, should live unto righteousness: by whose stripes ye were healed.”
Interestingly, when we read the Septuagint, which was the Greek translation of the Old Testament written in the same koine, i.e. “common” Greek as the New Testament, we find xylon at Ezra 6:11. There it is spoken of as “timber” on which the violator of the law was to be hanged.
“And a decree has been made by me, that every man who shall alter this word, timber
shall be pulled down from his house, and let him be lifted up and slain upon it, and his
house shall be confiscated.” (Ezra 6:11, The Septuagint – An English Translation)
If we were to read the Bible in the original languages – Hebrew, Aramaic, and Greek – we would NEVER have the mental picture of a “cross.” Even when the Bible began to be translated into Latin, translators used the Latin word crux, which also does not specifically suggest a two-beam intersecting instrument.
The Latin dictionary by Lewis and Short states that the meaning of crux was “a tree, frame, or other wooden instruments of execution, on which criminals were impaled or hanged.” In the writings of Livy, who was a Roman historian of the first century B.C., crux means merely a stake.
“[Crucifixion] was an ancient mode of capital punishment, and is said to have been devised by Semiramis. It was in use by the Persians, Assyrians, Egyptians, Carthaginians, Scythians, Greeks, Romans, and ancient Germans. It was a most shameful and degrading punishment, and among the Romans was the fate of robbers, assassins, and rebels. It was especially the punishment of criminal slaves. There were several kinds of crosses used.” (Manners And Customs Of The Bible, James M. Freeman, page 394, paragraph 2.) [Semiramis was a Mesopotamian queen.]
Since there were many kinds of impalement instruments used by the Romans and the other nations, to definitively identify any particular “cross,” and relate to others that it is the exact type of “cross” that Jesus died on, especially given the Scriptural evidence of simply a “stake” and “tree,” is for a clergy member or Bible teacher, irresponsible at best!
In writing to the believers in Galatia, Paul said, “though we [i.e., the apostles], or an angel
from heaven, publicly announce any other gospel to you than that which we have publicly
announced to you, let him be eternally condemned. As we said before, so say I now
again, if any man publicly announce any other gospel to you than that you have received,
let him be eternally condemned.” (Galatians 1:8-9) Given Paul’s exhortation, we must
make every effort NEVER to add anything to God’s word by publicly announcing something
that simply is not what the Bible is announcing.
The Bible speaks of the “stake” and the “tree,” NEVER a “cross.”
In addition to all of this, many would be surprised to know that the cross many Christians hold dear today, has it’s roots in pagan worship.
Pasti komentarnya...
"...bukan urusan saya...yang jelas SALIB adalah TIANG JEMURAN/KAYU PALANG..."
MANUSIA KRISTEN di ENDONESA emang pada ruksak....modal IMAN doang...
tu bi kontinyu....
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: Diskusi Seru Seputar penyaliban
SEGOROWEDI wrote:mang odoy wrote:@SEGOROWEDI
Walowpun saya tau....anda datang ke forum ini cuman MODAL IMAN DOANG.... tapi setidaknya..saya ngasih bukti ILMIAH bahwa kata SALIB yang dipake untuk menerjemahkan kata STAROS dalam Bible terjemahan LEMBAGA ALKITAB INDONESIA.....
...adalah...
BULLSHITT...!!!
terus seharusnya diterjemahkan bagaimana?
sudah ditanya dari sejak abad 7, masih ngacir mulu
NGACIR dari hongkingg...!!!
Baca tuh BANTAHAN dari saya, kalo saya diskusi di forum kaya gini jelas DASAR HUKUM dari hujah hujah saya disini....bukan kaya anda...IMAN dan HATI yang dipake....OTAK ditaruh di DENGKUL...wkwkwkwkwkwk
Coba itu organ vital yang nemplok dipala itu DIPAKE....!
Ngomong ngomong...bisa bahasa inggris ga nehh....???????
Panjang lebar saya ngejelasin...ternyata bahasa inggris sajah kagak becus.....!!
Jiahhhhh....sama aja ane ngobrol sama KAMBING....
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: Diskusi Seru Seputar penyaliban
ane bilang juga apa mang
BAKUL KOPI- LETNAN DUA
-
Age : 36
Posts : 757
Location : warkop
Join date : 07.10.11
Reputation : 3
Re: Diskusi Seru Seputar penyaliban
@SEGOROWEDI
Nihh..saya kasih lagi contoh MANUSIA KRISTEN yang otak nya dipake.....kalo emang bahasa inggris aja kagak becus....cari tukang terjemah yang suka mangkal di deket kampus....wkwkwkwkwkwk
tu bi kontinyu....
Nihh..saya kasih lagi contoh MANUSIA KRISTEN yang otak nya dipake.....kalo emang bahasa inggris aja kagak becus....cari tukang terjemah yang suka mangkal di deket kampus....wkwkwkwkwkwk
http://thewordsofeternallife.com/cross.htmlOrigin Of The Cross
A tradition of the Church which our fathers have inherited, was the adoption of the words "cross" and "crucify." These words are nowhere to be found in the Greek of the New Testament. These words are mistranslations, a "later rendering," of the Greek words stauros and stauroo. Vine's Expository Dictionary of New Testament Words says, "STAUROS denotes, primarily, an upright pole or stake...Both the noun and the verb stauroo, to fasten to a stake or pole, are originally to be distinguished from the ecclesiastical form of a two-beamed cross. The shape of the latter had its origin in ancient Chaldea (Babylon), and was used as the symbol of the god Tammuz (being in the shape of the mystic Tau, the initial of his name)...By the middle of the 3rd century A.D. the churches had either departed from, certain doctrines of the Christian faith. In order to increase the pretige of the apostate ecclesiastical system pagans were received into the churches apart from regeneration by faith, and were permitted largely to retain their pagan signs and symbols. Hence the Tau or T, in its most frequent form, with the cross piece lowered, was adopted..." [1]
Dr. Bullinger, The Companion Bible, appx. 162 states,
"crosses were used as symbols of the Babylonian Sun-god...It should be stated that Constantine was a Sun-god worshipper...The evidence is thus complete, that the Lord was put to death upon and upright stake, and not on two pieces of timber placed at any angle." [2]
Rev. Alexander Hislop, The Two Babylons, pp. 197-205, frankly calls the cross
"this Pagan symbol...the Tau, the sign of the cross, the indisputable sign of Tammuz, the false Messiah...the mystic Tau of the Chaldeans (Babylonians) and Egyptians--the true original form of the letter T--the initial of the name of Tammus...the Babylonian cross was the recognized emblem of Tammuz." [3]
In the Encyclopedia Britannica, 11th edition, vol. 14, p. 273, we read,
"In the Egyptian churches the cross was a pagan symbol of life borrowed by the Christians and interpreted in the pagan manner." Jacob Grimm, in his Deutsche Mythologie, says that the Teutonic (Germanic) tribes had their idol Thor, symbolised by a hammer, while the Roman Christians had their crux (cross). It was thus somewhat easier for the Teutons to accept the Roman cross. [4]
Greek dictionaries, lexicons and other study books also declare the primary meaning of stauros to be an upright pale, pole or stake. The secondary meaning of "cross" is admitted by them to be a "later" rendering. At least two of them do not even mention "cross," and only render the meaning as "pole or stake." In spite of this strong evidence and proof that the word stauos should have been translated "stake," and the verb stauroo to have been translated "impale," almost all the common versions of the Scriptures persist with the Latin Vulgate's crux (cross), a "later" rendering of the Greek stauros. [5]
While it is true that stauros means stake or pole, it does not rule out that a cross piece was not attached to it. Look at modern times for example. A post often has something else attached to it like a wire fence, a mail box, or even a sign. The Greek word "stauros" itself does not explain whether anything is, or is not attached to it. Even early Christian writers spoke of the cross as having four limbs pointing above, below, and to both sides. Irenaeus mentioned the cross as "two in length, and two in breadth." Justin Martyr spoke of the cross as having "one beam placed upright" and "the other beam fitted on to it." [6]
Historical evidence points to Constantine as the one who had the major share in uniting Sun-worship and the Messianic Belief. Constantine's famous vision of "the cross superimposed on the sun," in the year 312, is usually cited. Writers, ignorant of the fact that the cross was not to be found in the New Testament Scriptures, put much emphasis on this vision as the onset of the so-called "conversion" of Constantine. But, unless Constantine had been misguided by the Gnostic Manichean half-Christians, who indeed used the cross in their hybrid religion, this version of the cross superimposed on the sun could only be the same old solar cross, the symbol of the Sun-deity, the centre of cosmic religion, the astrological religion of Babylon. [7]
The fact remains: that which Constantine saw, is nowhere to be found in Scripture. We read in the book of Johannes Geffcken, The Last Days of Greco-Roman Paganism. p. 319, "that even after 314 A.D. the coins of Constantine show an even-armed cross as a symbol for the Sun-god." [8]
Many scholars have doubted the "conversion" of Constantine because of the wicked deeds that he did afterwards, and because of the fact that he only requested to be baptized on his death-bed many years later, in the year 337. So, if the vision of the cross impressed him, and was used as a rallying symbol, it could not have been in honour of our Saviour, because Constantine is attested of by his persistent use of images of the Sun-deity on his coins that were issued by him up to the year 323. Secondly, the fact of his motivation to issue his Sunday-keeping edict in the year 321, which was not done in honour of our Saviour, but was done because of the "venerable day of the Sun," as the edict read, is proof of his continued allegiance to Sol Invictus. We shall expand on this laster on. [9]
Where did the cross come from, then?
J.C. Cooper, An Illustrated Encyclopedia of Traditional Symbols, p.45, aptly summarizes it,
"Cross--A universal symbol from the most remote times; it is the cosmic symbol par excellence." Other authorities also call it a sun-symbol, a Babylonian sun-symbol, an astrological Babylonian-Assyrian and heathen sun-symbol, also in the form of an encircled cross referred to as a "solar wheel," and many other varieties of crosses. Also, "the cross represents the Tree of Life, the age-old fertility symbol, combining the vertical male and horizontal female principles, especially in Egypt, either as an ordinary cross, or better known in the form of the crus ansata, the Egyptian ankh (sometimes called: the Tau cross), which had been carried over into our modern-day symbol of the female, well known in biology. [10]
As stated above, the indisputable sign of Tammuz, the mystic Tau of the Babylonians and Egyptians, was brought into the Church chiefly because of Constantine, and has since been adored with all the homage due only to the Most Hight. The Protestants have for many years refrained from undue adoration of, or homage to, the cross, especially in England at the time of the Puritans in the 16th and 17th centuries. But lately this un-Scriptural symbol has been increasingly accepted in Protestantism. We have previously discussed "the weeping for Tammuz," and the similarity between the Easter resurrection and the return or rising of Tammuz. Tammuz was the young incarnate Sun, the Sun-divinity incarnate. This same Sun-deity, known amongst the Babylonians as Tammuz, was identified with the Greek Adonis and with the Phoenician Adoni, all of them Sun-deities, being slain in winter, then being "wept for," and their return being celebrated bu a festivity in spring, while some had it in summer--according to the myths of pagan idolarty. [11]
The evidence for its pagan origin is so convincing that The Catholic Encyclopedia admits that "the sign of the cross, represented in its simplest form by a crossing of two lines at right angles, greatly antedates, in both East and the West, the introduction of Christianity. It goes back to a very remote period of human civilization." It then continues and refers to the Tau cross of the pagan Egyptians, "In later times the Egyptian Christians (Copts), attracted by its form, and perhaps by its symbolism, adopted it as the emblem of the cross." [12]
Further proof of its pagan origin is the recorded evidence of the Vestal Virgins of pagan Rome having the cross hanging on a necklace, and the Egyptians doing it too, as early as the 15th century B.C.E.
The Buddhists, and numerous other sects of India, also used the sign of the cross as a mark on their followers' heads. "The cross thus widely worshipped, or regarded as a 'sacred emblem,' was the unequivocal symbol of Bacchus, the Babylonian Messiah, for he was represented with a head-band convered with crosses." [13]
After Constantine had the "vision of the cross," he ahd his army promoted another variety of the cross, the Chi-Rho or Labarum. This has subsequently been explained as representing the first letters of the name Christos, But again, this had a pagan origin. They were found as inscriptions on rock, dating from the year ca. 2500 B.C.E., being interpreted as "a combination of two Sun-symbols, known as the Ax- or Hammer-symbol of the Sun- or Sky-deity, and the + or X as the ancient symbol of the Sun, both of these signs having a sensual or fertility meaning as well. Another proof of its pagan origin is found on a coin of Ptolemeus III from the year 247-222 B.C.E. [14]
A well-known encyclopedia describes the Labarum (Chi-Rho) as, "The labarum was also an emblem of the Chaldean (Babylonian) sky-god and in Christianity it was adopted..." Emperor Constantine adopted this Labarum as the imperial ensign and thereby succeeded in "uniting both divisions of his troops, pagans and Christians, in a common worship... [15]
According to Suicer the word (labarum) came into use in the reign of Hadrian, and was probably adopted from one of the nations conquered by the Romans." It must be remembered that Hadrian reigned in the years 76-138 C.E., that he was a pagan emperor, worshipped the Sun-deity Serapis when he visited Alexandria, and was vehemently anti-Judaistic, beign responsible for the final near-destruction of Jerusalem in the year 130 C.E. [16]
Another dictionary relates the following about the Chi-Rho, "However, the symbol was in the use long before Christianity, and X (Chi) probably stood for Great Fire or Sun, and P (Rho) probably stood for Pater or Patah (Father). The word labarum (la-baar-um) yields everlasting Father Sun." [17]
Let me give you one last thing to dwell on. In Ezekial 9, it speaks of a mark that was placed upon the foreheads of the men that sigh and that cry for all the abominations that be done in the midst thereof (Eze 9:4). The Pulpit Commentary says that According to the best interpretation of the text the mark seems to have been a cross. According to Harper's Bible Commentary the letter tau in Near Eastern languages could be written as "+" or "T" and so it was not unnatural for early Christian writers, such as Origen and Tertullian, to see in this a type of the cross of Christ. Now remember, it was the Lord who had commanded that the mark (or "T") be placed on the forehead of the righteous. If this was a symbol of Tammuz which God despised, then why would He have this mark put on the foreheads of those men?
If the pagans who worshipped Tammuz whose symbol was a cross, as Hislop tells us, then placing this mark on the righteous would be inconsistent when looking at the context, for only eight verses earlier (Eze 8:14) Tammuz worshipped was condemned! [18]
There are a number of interesting things I could point to about the so-called history of these pagan origins. The sad truth is that most “pagan origin” claims come from the work of an Alexander Hislop. For those who have taken the time to check out Hislop, they will discover that his research on the pagan origins is often contradictory. Read what “The Saturday Review” dated September 17, 1859, p. 340. had to say about Hislop’s work:
In the first place, his whole superstructure is raised upon nothing. Our earliest authority for the history of Semiramis wrote about the commencement of the Christian era, and the historian from whom he drew his information lived from fifteen hundred to two thousand years after the date which Mr. Hislop assigns to the great Assyrian Queen. The most lying legend which the Vatican has ever endorsed stands on better authority than the history which is now made the ground of a charge against it.
Secondly, the whole argument proceeds upon the assumption that all heathenism has a common origin. Accidental resemblances in mythological details are taken as evidence of this, and nothing is allowed for the natural working of the human mind.
Thirdly, Mr. Hislop’s method of reasoning would make anything of anything. By the aid of obscure passages in third-rate historians, groundless assumptions of identity, and etymological torturing of roots, all that we know, and all that we believe, may be converted…into something totally different.
Fourthly, Mr. Hislop’s argument proves too much. He finds not only the corruptions of Popery, but the fundamental articles of the Christian Faith, in his hypothetical Babylonian system…
We take leave of Mr. Hislop and his work with the remark that we never before quite knew the folly of which ignorant or half-learned bigotry is capable. [19]
Now about C.J. Koster's book "Come Out Of Her, My People", Roy Ingle, a Christian book reviewer, had the following to say:
C.J. Koster's COME OUT OF HER, MY PEOPLE was given to me by a lady who left our church for the radical Messianic Jewish followers such as Koster and Michael Rood. I read the book with great doubts about the book since most serious Messianic Jewish Gentiles I have met were simply bizarre. This book did nothing more than confirm this view.
Koster appears to have taken most of his information from the cult, the Assemblies of Yahweh. His insistance upon using the various Hebrew names for God, Jesus, and the Holy Spirit go from poor understandings of the Greek language to flat out denials. His writing style is poor and the structure of the book appears to not have been very well thought out. Koster appears mad throughout the book at the "established Church" and he seems mad enough to essentially condemn anyone who calls the holy Scriptures "the Bible" or calls Yahushua "Jesus" or has a cross up in their meetings or calls their assemblies "church" or who worship on Sunday (or some other day other than Saturday and dare not call the days or months by its Greek names!) than they are going to burn forever. Further, any follower of the Messiah not keeping the entire Law of Moses is lost! Ironically, few Jews have "converted" to Messianic Jewish roots despite Koster's belief that this will usher in a great harvest of Jews into the kingdom of Elohim. Could it be they see the error of the Sacred Name Movement as do many Gentiles such as I?
For me, Koster and the rest of the radical Messianic follwers are nothing more than the Pharisees of Acts 15. They seek to add to the salvation given to us by Jesus Christ (Acts 15:9-11). They want us to keep the Law of Moses but not one person (including themselves) is capable of doing so (Galatians 3:11). How sad that these men have dived into a works salvation that focuses on rules rather than on Christ's atoning sacrifice (Colossians 2:11-23). I for one thank God that I am free from the curse of the Law (Galatians 3:13-14) and that Jesus brings no condemnation (Romans 8:1-4; Galatians 5:1-13). [20]
tu bi kontinyu....
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: Diskusi Seru Seputar penyaliban
@ SEGOROWEDI
:jotos: :jotos: :jotos:
:hancurkan :hancurkan :hancurkan
meweekkk mewweeekk dah luuu...!!!
:jotos: :jotos: :jotos:
:hancurkan :hancurkan :hancurkan
meweekkk mewweeekk dah luuu...!!!
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Halaman 3 dari 22 • 1, 2, 3, 4 ... 12 ... 22
Similar topics
» Dialog Paus dan Ahmad Deedat :) Seru!?
» [ AnimasiKlip 2 ] Film Animasi Seru Sub indonesia
» Aci Resti: Efek Jadi Terkenal (Super Stand Up Seru eps 230)
» Ketidakpastian Penyaliban Yesus
» Menarik nieh. Seluruh umat Hindu harus mualaf.
» [ AnimasiKlip 2 ] Film Animasi Seru Sub indonesia
» Aci Resti: Efek Jadi Terkenal (Super Stand Up Seru eps 230)
» Ketidakpastian Penyaliban Yesus
» Menarik nieh. Seluruh umat Hindu harus mualaf.
Halaman 3 dari 22
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik