Yesus bunuh diri???

Mau bertanya tentang konsep kristen, barangkali ada yg mau menjelaskan..

Yesus didefinisikan sebagai Tuhan sekaligus manusia.
sebagai Tuhan tentu saja mempunyai kuasa, kekuatan.
tapi Yesus membiarkan dirinya dibunuh.

Dengan keyakinan bahwa yesus punya kuasa, apakah yesus bisa disebut bunuh diri?

isaku wrote:Mau bertanya tentang konsep kristen, barangkali ada yg mau menjelaskan..

Yesus didefinisikan sebagai Tuhan sekaligus manusia.
sebagai Tuhan tentu saja mempunyai kuasa, kekuatan.
tapi Yesus membiarkan dirinya dibunuh.

Dengan keyakinan bahwa yesus punya kuasa, apakah yesus bisa disebut bunuh diri?

Memang secara sekilas para Pahlawan Kemerdekaan dan Revolusi semua pada BUNUH DIRI karena hanya bersenjatakan bambu runcing melawan senapan otamatis.

ya nggak lah, orang matinya pura2 kok, jadi lebih cocok kalau disebut "diving" : http://www.laskarislam.com/t4593-gambar-neymar-meniru-yesus-diprotes

oglikom wrote:

isaku wrote:Mau bertanya tentang konsep kristen, barangkali ada yg mau menjelaskan..

Yesus didefinisikan sebagai Tuhan sekaligus manusia.
sebagai Tuhan tentu saja mempunyai kuasa, kekuatan.
tapi Yesus membiarkan dirinya dibunuh.

Dengan keyakinan bahwa yesus punya kuasa, apakah yesus bisa disebut bunuh diri?

Memang secara sekilas para Pahlawan Kemerdekaan dan Revolusi semua pada BUNUH DIRI karena hanya bersenjatakan bambu runcing melawan senapan otamatis.

lha beda dong,... itu namanya usaha... kalo senapan otomatisnya g kena, bambu runcingnya kena... kan menang.

isaku wrote:

oglikom wrote:

isaku wrote:Mau bertanya tentang konsep kristen, barangkali ada yg mau menjelaskan..

Yesus didefinisikan sebagai Tuhan sekaligus manusia.
sebagai Tuhan tentu saja mempunyai kuasa, kekuatan.
tapi Yesus membiarkan dirinya dibunuh.

Dengan keyakinan bahwa yesus punya kuasa, apakah yesus bisa disebut bunuh diri?

Memang secara sekilas para Pahlawan Kemerdekaan dan Revolusi semua pada BUNUH DIRI karena hanya bersenjatakan bambu runcing melawan senapan otamatis.

lha beda dong,... itu namanya usaha... kalo senapan otomatisnya g kena, bambu runcingnya kena... kan menang.

Namanya juga sama punya "kuasa" menolak dan berkehendak.
Mau merdeka maka rela mengorbankan nyawa mereka demi anak cucunya.

oglikom wrote:Namanya juga sama punya "kuasa" menolak dan berkehendak.
Mau merdeka maka rela mengorbankan nyawa mereka demi anak cucunya.

justru itu g sama... yg atu usaha... yg atu pasrah

isaku wrote:

oglikom wrote:Namanya juga sama punya "kuasa" menolak dan berkehendak.
Mau merdeka maka rela mengorbankan nyawa mereka demi anak cucunya.

justru itu g sama... yg atu usaha... yg atu pasrah

Usaha bunuh diri khaley.....bambu runcing melawan senapan mesin.

oglikom wrote:

isaku wrote:

oglikom wrote:Namanya juga sama punya "kuasa" menolak dan berkehendak.
Mau merdeka maka rela mengorbankan nyawa mereka demi anak cucunya.

justru itu g sama... yg atu usaha... yg atu pasrah

Usaha bunuh diri khaley.....bambu runcing melawan senapan mesin.

beda dong,... kalo senapan otomatisnya g kena, bambu runcingnya kena... kan menang.
belum dari segi jumlah kalo bambu runcingnya 200, senapannya 10?
belum taktik, kalo jarak dekat?

puas2in logika ente dimari deh... daripada malu2in d tret lain

frontline defender wrote:ya nggak lah, orang matinya pura2 kok, jadi lebih cocok kalau disebut "diving" : http://www.laskarislam.com/t4593-gambar-neymar-meniru-yesus-diprotes

Pak FD bisa aja.... kalo neymar, divingnya g ijin dulu k wasit kan,
dalam kasus Mr Y, wasitnya tau g ya doi mau diving???

isaku wrote:Mau bertanya tentang konsep kristen, barangkali ada yg mau menjelaskan..

Yesus didefinisikan sebagai Tuhan sekaligus manusia.
sebagai Tuhan tentu saja mempunyai kuasa, kekuatan.
tapi Yesus membiarkan dirinya dibunuh.

Dengan keyakinan bahwa yesus punya kuasa, apakah yesus bisa disebut bunuh diri?

Bunuh diri itu jelas perilaku dosa, sama seperti membunuh org lain.
Keduanya adalah tindakan menghilangkan nyawa tanpa hak. Krn mematikan dan menghidupkan itu hanya Tuhan yg berhak.
Tuhan punya hak untuk melepaskan nyawa dr jasad. Ketika Tuhan mengambil nyawa seseorang, maka tidak bisa kita katakan Tuhan membunuh. Demikian pula ketika Tuhan menarik ROHNYA sendiri dr tubuh manusiawiNYA, itu bukanlah bunuh diri. Krn term "membunuh" tidak bisa disematkan kepada Tuhan. Tuhan hanya menggunakan hakNYA/kuasaNYA sendiri.

Yoh. 5:21 Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya

jakajayagiri-2 wrote:
Bunuh diri itu jelas perilaku dosa, sama seperti membunuh org lain.
Keduanya adalah tindakan menghilangkan nyawa tanpa hak. Krn mematikan dan menghidupkan itu hanya Tuhan yg berhak.
Tuhan punya hak untuk melepaskan nyawa dr jasad. Ketika Tuhan mengambil nyawa seseorang, maka tidak bisa kita katakan Tuhan membunuh. Demikian pula ketika Tuhan menarik ROHNYA sendiri dr tubuh manusiawiNYA, itu bukanlah bunuh diri. Krn term "membunuh" tidak bisa disematkan kepada Tuhan. Tuhan hanya menggunakan hakNYA/kuasaNYA sendiri.

Yoh. 5:21 Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya

yg dibold...
ternyata sama saja prosesnya dengan matinya makhluk bernyawa lainnya, ada kekuatan eksternal yang menarik keluar rohnya.
tapi itu adalah dari sisi roh.... mau bunuh diri atau tidak tetap prosesnya sama.
dari sisi Yesus sendiri yg katanya punya kuasa sama dengan Bapa, ada pembiaran dirinya dibunuh oleh makhluk.
bukankah itu bunuh diri?

isaku wrote:

jakajayagiri-2 wrote:
Bunuh diri itu jelas perilaku dosa, sama seperti membunuh org lain.
Keduanya adalah tindakan menghilangkan nyawa tanpa hak. Krn mematikan dan menghidupkan itu hanya Tuhan yg berhak.
Tuhan punya hak untuk melepaskan nyawa dr jasad. Ketika Tuhan mengambil nyawa seseorang, maka tidak bisa kita katakan Tuhan membunuh. Demikian pula ketika Tuhan menarik ROHNYA sendiri dr tubuh manusiawiNYA, itu bukanlah bunuh diri. Krn term "membunuh" tidak bisa disematkan kepada Tuhan. Tuhan hanya menggunakan hakNYA/kuasaNYA sendiri.

Yoh. 5:21 Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya

yg dibold...
ternyata sama saja prosesnya dengan matinya makhluk bernyawa lainnya, ada kekuatan eksternal yang menarik keluar rohnya.
tapi itu adalah dari sisi roh.... mau bunuh diri atau tidak tetap prosesnya sama.
dari sisi Yesus sendiri yg katanya punya kuasa sama dengan Bapa, ada pembiaran dirinya dibunuh oleh makhluk.
bukankah itu bunuh diri?

Salah besar.
Dalam bunuh diri: makhluk yg tidak berhak atas nyawanya sendiri dgn sengaja membiarkan nyawanya lepas dr jasad (baik oleh diri sendiri maupun oleh org lain)
Dalam pembunuhan: makhluk yg tidak berhak atas nyawa org lain melakukan tindakan yg menyebabkan lepasnya nyawa org lain dr jasadnya.
Baik dalam bunuh diri atau pembunuhan ada unsur : TIDAK BERHAK. Unsur itu yg dilanggar.
Tapi bagi Tuhan, kehidupan itu ada dalam kuasaNYA sepenuhNYA. Tuhan berhak melakukan apapun atas khidupan.

jakajayagiri-2 wrote:

isaku wrote:

jakajayagiri-2 wrote:
Bunuh diri itu jelas perilaku dosa, sama seperti membunuh org lain.
Keduanya adalah tindakan menghilangkan nyawa tanpa hak. Krn mematikan dan menghidupkan itu hanya Tuhan yg berhak.
Tuhan punya hak untuk melepaskan nyawa dr jasad. Ketika Tuhan mengambil nyawa seseorang, maka tidak bisa kita katakan Tuhan membunuh. Demikian pula ketika Tuhan menarik ROHNYA sendiri dr tubuh manusiawiNYA, itu bukanlah bunuh diri. Krn term "membunuh" tidak bisa disematkan kepada Tuhan. Tuhan hanya menggunakan hakNYA/kuasaNYA sendiri.

Yoh. 5:21 Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya

yg dibold...
ternyata sama saja prosesnya dengan matinya makhluk bernyawa lainnya, ada kekuatan eksternal yang menarik keluar rohnya.
tapi itu adalah dari sisi roh.... mau bunuh diri atau tidak tetap prosesnya sama.
dari sisi Yesus sendiri yg katanya punya kuasa sama dengan Bapa, ada pembiaran dirinya dibunuh oleh makhluk.
bukankah itu bunuh diri?

Salah besar.
Dalam bunuh diri: makhluk yg tidak berhak atas nyawanya sendiri dgn sengaja membiarkan nyawanya lepas dr jasad (baik oleh diri sendiri maupun oleh org lain)
Dalam pembunuhan: makhluk yg tidak berhak atas nyawa org lain melakukan tindakan yg menyebabkan lepasnya nyawa org lain dr jasadnya.
Baik dalam bunuh diri atau pembunuhan ada unsur : TIDAK BERHAK. Unsur itu yg dilanggar.
Tapi bagi Tuhan, kehidupan itu ada dalam kuasaNYA sepenuhNYA. Tuhan berhak melakukan apapun atas khidupan.

dalam kasus manusia biasa, roh dan badan yang dititipkan harus dijaga dari marabahaya
dalam kasus Yesus, terlepas disebut dia yg punya dan bukan dititipkan, fakta bahwa membiarkan makhluk menyakiti badannya sampai tercabut rohnya dengan keyakinan kuasa ada ditangannya... tentu saja disebut bunuh diri.

isaku wrote:

jakajayagiri-2 wrote:

isaku wrote:

jakajayagiri-2 wrote:
Bunuh diri itu jelas perilaku dosa, sama seperti membunuh org lain.
Keduanya adalah tindakan menghilangkan nyawa tanpa hak. Krn mematikan dan menghidupkan itu hanya Tuhan yg berhak.
Tuhan punya hak untuk melepaskan nyawa dr jasad. Ketika Tuhan mengambil nyawa seseorang, maka tidak bisa kita katakan Tuhan membunuh. Demikian pula ketika Tuhan menarik ROHNYA sendiri dr tubuh manusiawiNYA, itu bukanlah bunuh diri. Krn term "membunuh" tidak bisa disematkan kepada Tuhan. Tuhan hanya menggunakan hakNYA/kuasaNYA sendiri.

Yoh. 5:21 Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya

yg dibold...
ternyata sama saja prosesnya dengan matinya makhluk bernyawa lainnya, ada kekuatan eksternal yang menarik keluar rohnya.
tapi itu adalah dari sisi roh.... mau bunuh diri atau tidak tetap prosesnya sama.
dari sisi Yesus sendiri yg katanya punya kuasa sama dengan Bapa, ada pembiaran dirinya dibunuh oleh makhluk.
bukankah itu bunuh diri?

Salah besar.
Dalam bunuh diri: makhluk yg tidak berhak atas nyawanya sendiri dgn sengaja membiarkan nyawanya lepas dr jasad (baik oleh diri sendiri maupun oleh org lain)
Dalam pembunuhan: makhluk yg tidak berhak atas nyawa org lain melakukan tindakan yg menyebabkan lepasnya nyawa org lain dr jasadnya.
Baik dalam bunuh diri atau pembunuhan ada unsur : TIDAK BERHAK. Unsur itu yg dilanggar.
Tapi bagi Tuhan, kehidupan itu ada dalam kuasaNYA sepenuhNYA. Tuhan berhak melakukan apapun atas khidupan.

dalam kasus manusia biasa, roh dan badan yang dititipkan harus dijaga dari marabahaya
dalam kasus Yesus, terlepas disebut dia yg punya dan bukan dititipkan, fakta bahwa membiarkan makhluk menyakiti badannya sampai tercabut rohnya dengan keyakinan kuasa ada ditangannya... tentu saja disebut bunuh diri.

Bagaimana disebut bunuh diri kalau nyawa itu ada di dalam kuasaNYA sendiri.
Ibarat kata, yesus mau mati dan hidup lagi sehari tujuh kali pun itu hakNYA sepenuhnya.

Yoh. 5:21 Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya

jakajayagiri-2 wrote:

isaku wrote:dalam kasus manusia biasa, roh dan badan yang dititipkan harus dijaga dari marabahaya
dalam kasus Yesus, terlepas disebut dia yg punya dan bukan dititipkan, fakta bahwa membiarkan makhluk menyakiti badannya sampai tercabut rohnya dengan keyakinan kuasa ada ditangannya... tentu saja disebut bunuh diri.

Bagaimana disebut bunuh diri kalau nyawa itu ada di dalam kuasaNYA sendiri.
Ibarat kata, yesus mau mati dan hidup lagi sehari tujuh kali pun itu hakNYA sepenuhnya.

berarti benar dong bunuh diri... yang matiin sapa???

isaku wrote:

jakajayagiri-2 wrote:

isaku wrote:dalam kasus manusia biasa, roh dan badan yang dititipkan harus dijaga dari marabahaya
dalam kasus Yesus, terlepas disebut dia yg punya dan bukan dititipkan, fakta bahwa membiarkan makhluk menyakiti badannya sampai tercabut rohnya dengan keyakinan kuasa ada ditangannya... tentu saja disebut bunuh diri.

Bagaimana disebut bunuh diri kalau nyawa itu ada di dalam kuasaNYA sendiri.
Ibarat kata, yesus mau mati dan hidup lagi sehari tujuh kali pun itu hakNYA sepenuhnya.

berarti benar dong bunuh diri... yang matiin sapa???

Lah kok ngeyel. Yesus berhak atas nyawaNYA sendiri, bahkan atas nyawa umat manusia. Tidak ada kata membunuh atau bunuh diri bagi yg berhak. Istilah tsb hanya berlaku bagi yg tidak berhak.

jakajayagiri-2 wrote:

isaku wrote:

jakajayagiri-2 wrote:
Bagaimana disebut bunuh diri kalau nyawa itu ada di dalam kuasaNYA sendiri.
Ibarat kata, yesus mau mati dan hidup lagi sehari tujuh kali pun itu hakNYA sepenuhnya.

berarti benar dong bunuh diri... yang matiin sapa???

Lah kok ngeyel. Yesus berhak atas nyawaNYA sendiri, bahkan atas nyawa umat manusia. Tidak ada kata membunuh atau bunuh diri bagi yg berhak. Istilah tsb hanya berlaku bagi yg tidak berhak.

o..ya... keliatannya ngeyel... salah milih kata...
maksudnya, arti umum bunuh diri membiarkan diri menjadi korban dari segala yg menyebabkan dia terbunuh padahal dia bisa melepaskan diri.....

berarti mas JJG minta Yesus dikecualikan karena kasus khusus ... hehehe..

ok deh.. terima kasih atas penjelasannya.

Kalo boleh pertanyaan berikutnya...
Kenapa Yesus memilih mati dibunuh??

isaku wrote:

jakajayagiri-2 wrote:

isaku wrote:

jakajayagiri-2 wrote:
Bagaimana disebut bunuh diri kalau nyawa itu ada di dalam kuasaNYA sendiri.
Ibarat kata, yesus mau mati dan hidup lagi sehari tujuh kali pun itu hakNYA sepenuhnya.

berarti benar dong bunuh diri... yang matiin sapa???

Lah kok ngeyel. Yesus berhak atas nyawaNYA sendiri, bahkan atas nyawa umat manusia. Tidak ada kata membunuh atau bunuh diri bagi yg berhak. Istilah tsb hanya berlaku bagi yg tidak berhak.

o..ya... keliatannya ngeyel... salah milih kata...
maksudnya, arti umum bunuh diri membiarkan diri menjadi korban dari segala yg menyebabkan dia terbunuh padahal dia bisa melepaskan diri.....

berarti mas JJG minta Yesus dikecualikan karena kasus khusus ... hehehe..

ok deh.. terima kasih atas penjelasannya.

OK, jadi clear, Yesus tidak bunuh diri. Krn kehidupan sepenuhnya ada dalam kuasaNYA.

Kalo boleh pertanyaan berikutnya...
Kenapa Yesus memilih mati dibunuh??

Ceritanya cukup panjang, tapi akan saya buat pointers sangat singkat:
- Sepanjang sejarah kehidupan manusia sejak kajatuhan dosa Adam-Hawa, tak pernah ada manusia yg dgn usahanya sendiri bisa mensucikan diri. Padahal kesucian itu syarat agar manusia bisa kembali ke hadirat Tuhan (setelah kematian). Sedangkan konsekuensi dosa sdh pasti: alam maut yg kekal (di neraka)
- Tuhan pun sampai mengingatkan manusia akan hal tsb dgn menurunkan Taurat yg punya ukuran sangat sempurna bagi kehidupan manusia. Dan terbukti juga tak pernah ada manusia yg hidupnya sepenuhnya sesuai Taurat. Bahkan para pemimpin agama pun tidak bisa.
- Tuhan memberi 'pintu darurat' bagi manusia yaitu dgn ritual korban penebusan dosa (saat itu berupa binatang). Melalui ritual itu sebenarnya Tuhan memberikan isyarat bahwa kelak akan datang waktunya Tuhan sendiri yg akan menyediakan korban terbaik (yaitu DIA sendiri). Korban terbaik, sekali untuk seterusnya, demi menyelamatkan manusia dr konsekuensi dosa.
- Tentu timbul pertanyaan, kenapa Tuhan 'repot2' mau mengorbankan diri, toh tinggal menghapuskan saja dosa manusia. Nah pertanyaan ini sederhana tapi fatal. Tuhan tidak mungkin mengingkari kettapannya sendiri. Kalau Tuhan sekali bicara bahwa upah dosa itu neraka, ya akan selamanya begitu. Maka satu2nya cara adalah dosa dan konsekuensinya itu harus dibayar.
- Krn tak ada manusia yg sanggup hidup 100% suci, maka logikanya semua manusia harus dihukum di neraka. Hal inilah yg mendukakan Tuhan. Tuhan begitu mengasihi manusia. Namun Tuhan juga tidak mungkin mengingkari ketetapanNya sendiri. SolusiNya, Tuhan sendiri yg membayar/menebus dosa manusia.
- Krn yg ditebus adalah dosa manusia, yg identik dgn standard Taurat dan konsekuensi hukumannya, maka penebusan Tuhan harus dalam bentuk pelaksanaan Taurat dan hukumannya. Krn itulah Tuhan menyatakan diri sbg manusia. Manusia yg 100% suci (berhasil hidup menjalankan Taurat 100% bahkan meletakkan dasar fundamental dr Taurat) serta turun dalam kerajaan maut (neraka) untuk menunjukkan bahwa Dia telah membebaskan segala kutuk atas dosa manusia.
- Untuk turun dalam kerajaan maut ini Tuhan menggunakan cara yg identik dgn proses penebusan: pengorbanan dgn penumpahan darah. Tapi kali ini bukan darah binatang, melainkan darahNYA sendiri. Kalau binatang dikorbankan dan darahnya sbg simbol pembasuh dosa org per org, maka darah Yesus tertumpah untuk melambangkan pembasuhan dosa semua org.
- Tentu saja, penebusan Tuhan itu bukan berlaku begitu saja. Tebusan hanya berlaku bagi mereka2 yg mau ditebus saja. Kalau ada manusia yg merasa bahwa hidupnya sdh bisa menjamin dirinya sendiri untuk masuk sorga ya silakan saja. Hanya saja Tuhan sdh menyatakan bahwa caraNYA adalah satu2nya jalan. Tidak ada jalan lain atau cara lain.

Kesimpulannya: penebusan dosa dgn cara yg dipilih Tuhan itu terjadi krn Tuhan konsekuen dgn ketetapanNya sendiri dan krn Tuhan begitu mencintai manusia.

jakajayagiri-2 wrote:OK, jadi clear, Yesus tidak bunuh diri. Krn kehidupan sepenuhnya ada dalam kuasaNYA.

clear dalam arti saya mengerti maksud mas JJG, walaupun tentu saja saya berkeyakinan yesus tidak punya kuasa kecuali apa yg diizinkan/diberikanNya. Dan sayapun mengerti jika ada yg tetap bersikeras yesus bunuh diri karena toh Beliau tidak berusaha lepas disaat kuasa ada ditangannya.
yg berikutnya saya cerna dulu ya.... belum makan soalnya

isaku wrote:

jakajayagiri-2 wrote:OK, jadi clear, Yesus tidak bunuh diri. Krn kehidupan sepenuhnya ada dalam kuasaNYA.

clear dalam arti saya mengerti maksud mas JJG, walaupun tentu saja saya berkeyakinan yesus tidak punya kuasa kecuali apa yg diizinkan/diberikanNya.

Saya hargai prinsip Anda. Asal Anda tahu saja, kuasa atas kehidupan itu hanya ada di tangan Tuhan saja.

Dan sayapun mengerti jika ada yg tetap bersikeras yesus bunuh diri karena toh Beliau tidak berusaha lepas disaat kuasa ada ditangannya.

Pemikiran yg ambigu tuh.
Ketika Anda mengakui kuasa ada di tanganNYA, maka kata bunuh diri tidak bisa dipakai.

jakajayagiri-2 wrote:Ceritanya cukup panjang, tapi akan saya buat pointers sangat singkat:
- Sepanjang sejarah kehidupan manusia sejak kajatuhan dosa Adam-Hawa, tak pernah ada manusia yg dgn usahanya sendiri bisa mensucikan diri. Padahal kesucian itu syarat agar manusia bisa kembali ke hadirat Tuhan (setelah kematian). Sedangkan konsekuensi dosa sdh pasti: alam maut yg kekal (di neraka)
- Tuhan pun sampai mengingatkan manusia akan hal tsb dgn menurunkan Taurat yg punya ukuran sangat sempurna bagi kehidupan manusia. Dan terbukti juga tak pernah ada manusia yg hidupnya sepenuhnya sesuai Taurat. Bahkan para pemimpin agama pun tidak bisa.
- Tuhan memberi 'pintu darurat' bagi manusia yaitu dgn ritual korban penebusan dosa (saat itu berupa binatang). Melalui ritual itu sebenarnya Tuhan memberikan isyarat bahwa kelak akan datang waktunya Tuhan sendiri yg akan menyediakan korban terbaik (yaitu DIA sendiri). Korban terbaik, sekali untuk seterusnya, demi menyelamatkan manusia dr konsekuensi dosa.
- Tentu timbul pertanyaan, kenapa Tuhan 'repot2' mau mengorbankan diri, toh tinggal menghapuskan saja dosa manusia. Nah pertanyaan ini sederhana tapi fatal. Tuhan tidak mungkin mengingkari kettapannya sendiri. Kalau Tuhan sekali bicara bahwa upah dosa itu neraka, ya akan selamanya begitu. Maka satu2nya cara adalah dosa dan konsekuensinya itu harus dibayar.
- Krn tak ada manusia yg sanggup hidup 100% suci, maka logikanya semua manusia harus dihukum di neraka. Hal inilah yg mendukakan Tuhan. Tuhan begitu mengasihi manusia. Namun Tuhan juga tidak mungkin mengingkari ketetapanNya sendiri. SolusiNya, Tuhan sendiri yg membayar/menebus dosa manusia.
- Krn yg ditebus adalah dosa manusia, yg identik dgn standard Taurat dan konsekuensi hukumannya, maka penebusan Tuhan harus dalam bentuk pelaksanaan Taurat dan hukumannya. Krn itulah Tuhan menyatakan diri sbg manusia. Manusia yg 100% suci (berhasil hidup menjalankan Taurat 100% bahkan meletakkan dasar fundamental dr Taurat) serta turun dalam kerajaan maut (neraka) untuk menunjukkan bahwa Dia telah membebaskan segala kutuk atas dosa manusia.
- Untuk turun dalam kerajaan maut ini Tuhan menggunakan cara yg identik dgn proses penebusan: pengorbanan dgn penumpahan darah. Tapi kali ini bukan darah binatang, melainkan darahNYA sendiri. Kalau binatang dikorbankan dan darahnya sbg simbol pembasuh dosa org per org, maka darah Yesus tertumpah untuk melambangkan pembasuhan dosa semua org.
- Tentu saja, penebusan Tuhan itu bukan berlaku begitu saja. Tebusan hanya berlaku bagi mereka2 yg mau ditebus saja. Kalau ada manusia yg merasa bahwa hidupnya sdh bisa menjamin dirinya sendiri untuk masuk sorga ya silakan saja. Hanya saja Tuhan sdh menyatakan bahwa caraNYA adalah satu2nya jalan. Tidak ada jalan lain atau cara lain.

Kesimpulannya: penebusan dosa dgn cara yg dipilih Tuhan itu terjadi krn Tuhan konsekuen dgn ketetapanNya sendiri dan krn Tuhan begitu mencintai manusia.

terima kasih atas jawabannya.....
sebelum sy tanggapi.... boleh tau mas, semua item tersebut di atas adakah ayatnya dalam bible? kalo ada waktu senggang boleh dilampirkan ayatnya?

isaku wrote:

jakajayagiri-2 wrote:Ceritanya cukup panjang, tapi akan saya buat pointers sangat singkat:
- Sepanjang sejarah kehidupan manusia sejak kajatuhan dosa Adam-Hawa, tak pernah ada manusia yg dgn usahanya sendiri bisa mensucikan diri. Padahal kesucian itu syarat agar manusia bisa kembali ke hadirat Tuhan (setelah kematian). Sedangkan konsekuensi dosa sdh pasti: alam maut yg kekal (di neraka)
- Tuhan pun sampai mengingatkan manusia akan hal tsb dgn menurunkan Taurat yg punya ukuran sangat sempurna bagi kehidupan manusia. Dan terbukti juga tak pernah ada manusia yg hidupnya sepenuhnya sesuai Taurat. Bahkan para pemimpin agama pun tidak bisa.
- Tuhan memberi 'pintu darurat' bagi manusia yaitu dgn ritual korban penebusan dosa (saat itu berupa binatang). Melalui ritual itu sebenarnya Tuhan memberikan isyarat bahwa kelak akan datang waktunya Tuhan sendiri yg akan menyediakan korban terbaik (yaitu DIA sendiri). Korban terbaik, sekali untuk seterusnya, demi menyelamatkan manusia dr konsekuensi dosa.
- Tentu timbul pertanyaan, kenapa Tuhan 'repot2' mau mengorbankan diri, toh tinggal menghapuskan saja dosa manusia. Nah pertanyaan ini sederhana tapi fatal. Tuhan tidak mungkin mengingkari kettapannya sendiri. Kalau Tuhan sekali bicara bahwa upah dosa itu neraka, ya akan selamanya begitu. Maka satu2nya cara adalah dosa dan konsekuensinya itu harus dibayar.
- Krn tak ada manusia yg sanggup hidup 100% suci, maka logikanya semua manusia harus dihukum di neraka. Hal inilah yg mendukakan Tuhan. Tuhan begitu mengasihi manusia. Namun Tuhan juga tidak mungkin mengingkari ketetapanNya sendiri. SolusiNya, Tuhan sendiri yg membayar/menebus dosa manusia.
- Krn yg ditebus adalah dosa manusia, yg identik dgn standard Taurat dan konsekuensi hukumannya, maka penebusan Tuhan harus dalam bentuk pelaksanaan Taurat dan hukumannya. Krn itulah Tuhan menyatakan diri sbg manusia. Manusia yg 100% suci (berhasil hidup menjalankan Taurat 100% bahkan meletakkan dasar fundamental dr Taurat) serta turun dalam kerajaan maut (neraka) untuk menunjukkan bahwa Dia telah membebaskan segala kutuk atas dosa manusia.
- Untuk turun dalam kerajaan maut ini Tuhan menggunakan cara yg identik dgn proses penebusan: pengorbanan dgn penumpahan darah. Tapi kali ini bukan darah binatang, melainkan darahNYA sendiri. Kalau binatang dikorbankan dan darahnya sbg simbol pembasuh dosa org per org, maka darah Yesus tertumpah untuk melambangkan pembasuhan dosa semua org.
- Tentu saja, penebusan Tuhan itu bukan berlaku begitu saja. Tebusan hanya berlaku bagi mereka2 yg mau ditebus saja. Kalau ada manusia yg merasa bahwa hidupnya sdh bisa menjamin dirinya sendiri untuk masuk sorga ya silakan saja. Hanya saja Tuhan sdh menyatakan bahwa caraNYA adalah satu2nya jalan. Tidak ada jalan lain atau cara lain.

Kesimpulannya: penebusan dosa dgn cara yg dipilih Tuhan itu terjadi krn Tuhan konsekuen dgn ketetapanNya sendiri dan krn Tuhan begitu mencintai manusia.

terima kasih atas jawabannya.....
sebelum sy tanggapi.... boleh tau mas, semua item tersebut di atas adakah ayatnya dalam bible? kalo ada waktu senggang boleh dilampirkan ayatnya?

Wah...poin2 di atas adalah inti pemahaman dr keseluruhan alkitab. Terlalu banyak dan akan menimbulkan banyak percabangan diskusi kalau hrs dirunut ayatnya satu2. Tiap poin bahkan bisa jadi satu atau dua thread sendiri.

jakajayagiri-2 wrote:
Ceritanya cukup panjang, tapi akan saya buat pointers sangat singkat:
- Sepanjang sejarah kehidupan manusia sejak kajatuhan dosa Adam-Hawa, tak pernah ada manusia yg dgn usahanya sendiri bisa mensucikan diri. Padahal kesucian itu syarat agar manusia bisa kembali ke hadirat Tuhan (setelah kematian). Sedangkan konsekuensi dosa sdh pasti: alam maut yg kekal (di neraka)

ketidakadilan tuhan, manusia menanggung dosa leluhurnya

- Tuhan pun sampai mengingatkan manusia akan hal tsb dgn menurunkan Taurat yg punya ukuran sangat sempurna bagi kehidupan manusia. Dan terbukti juga tak pernah ada manusia yg hidupnya sepenuhnya sesuai Taurat. Bahkan para pemimpin agama pun tidak bisa.

Taurat sudah turunpun, tak satupun dapat mensucikan diri, semua masuk neraka.... buat apa taurat diturunkan?

- Tuhan memberi 'pintu darurat' bagi manusia yaitu dgn ritual korban penebusan dosa (saat itu berupa binatang). Melalui ritual itu sebenarnya Tuhan memberikan isyarat bahwa kelak akan datang waktunya Tuhan sendiri yg akan menyediakan korban terbaik (yaitu DIA sendiri). Korban terbaik, sekali untuk seterusnya, demi menyelamatkan manusia dr konsekuensi dosa.

ada pintu darurat untuk mensucikan diri yaitu korban binatang.....
1. mengapa pintu daruratnya baru diberikan jaman Musa? begitu sakit hatinya Tuhan sehingga beribu2 manusia sebelum Musa harus masuk neraka gara2 dosa adam hawa?
2. mengapa binatang? mengapa cara itu yg dipilih tuhan... apa relevansinya dengan dosa adam....
adam memakan buah terlarang, gantinya tuhan minta korban binatang?
2. bagaimana cara memberikannya kepada tuhan? setelah disembelih apakah ditinggalkan untuk kemudian tuhan datang mengambilnya?

- Tentu timbul pertanyaan, kenapa Tuhan 'repot2' mau mengorbankan diri, toh tinggal menghapuskan saja dosa manusia. Nah pertanyaan ini sederhana tapi fatal. Tuhan tidak mungkin mengingkari kettapannya sendiri. Kalau Tuhan sekali bicara bahwa upah dosa itu neraka, ya akan selamanya begitu. Maka satu2nya cara adalah dosa dan konsekuensinya itu harus dibayar.

jadi tuhan menetapkan bahwa semua manusia berdosa dan harus masuk neraka
1. buat apa manusia diciptakan kalo akhirnya dicemplungi ke neraka
2. jika tidak mau masuk neraka, manusia harus bayar, tuhan tukang palak?
3. tuhan tidak menyadari perbuatannya bahwa dengan ketetapannya yg ngaco semua manusia teraniaya
4. manusia bahkan binatang bisa memperbaiki kesalahannya, tapi tuhan yg ini tidak bisa.

- Krn tak ada manusia yg sanggup hidup 100% suci, maka logikanya semua manusia harus dihukum di neraka. Hal inilah yg mendukakan Tuhan. Tuhan begitu mengasihi manusia. Namun Tuhan juga tidak mungkin mengingkari ketetapanNya sendiri. SolusiNya, Tuhan sendiri yg membayar/menebus dosa manusia.

1. apa yg akan terjadi jika tuhan melanggar ketetapannya, mengapa tidak mungkin direvisi?
2. tuhan gombal, mengaku cinta tapi semena2

- Krn yg ditebus adalah dosa manusia, yg identik dgn standard Taurat dan konsekuensi hukumannya, maka penebusan Tuhan harus dalam bentuk pelaksanaan Taurat dan hukumannya. Krn itulah Tuhan menyatakan diri sbg manusia. Manusia yg 100% suci (berhasil hidup menjalankan Taurat 100% bahkan meletakkan dasar fundamental dr Taurat) serta turun dalam kerajaan maut (neraka) untuk menunjukkan bahwa Dia telah membebaskan segala kutuk atas dosa manusia.

tapi pada kenyataannya tuhan dimaksud tidak menjalankan taurat 100%

- Untuk turun dalam kerajaan maut ini Tuhan menggunakan cara yg identik dgn proses penebusan: pengorbanan dgn penumpahan darah. Tapi kali ini bukan darah binatang, melainkan darahNYA sendiri. Kalau binatang dikorbankan dan darahnya sbg simbol pembasuh dosa org per org, maka darah Yesus tertumpah untuk melambangkan pembasuhan dosa semua org.

1. mengapa bayarnya harus pakai darah?
2. mengapa tidak jauh2 hari tuhan menebusnya, apakah kemaren2 tuhan masih haus darah?

- Tentu saja, penebusan Tuhan itu bukan berlaku begitu saja. Tebusan hanya berlaku bagi mereka2 yg mau ditebus saja. Kalau ada manusia yg merasa bahwa hidupnya sdh bisa menjamin dirinya sendiri untuk masuk sorga ya silakan saja. Hanya saja Tuhan sdh menyatakan bahwa caraNYA adalah satu2nya jalan. Tidak ada jalan lain atau cara lain.

mmm ....polis asuransi gratis, cukup daftar saja,

Kesimpulannya: penebusan dosa dgn cara yg dipilih Tuhan itu terjadi krn Tuhan konsekuen dgn ketetapanNya sendiri dan krn Tuhan begitu mencintai manusia.

sungguh beruntung manusia yg tidak memilih tuhan seperti tuhan anda mas JJG.

isaku wrote:
sungguh beruntung manusia yg tidak memilih tuhan seperti tuhan anda mas JJG.

anda memilih tuhan yang seperti apa??

kayanya ada mas JJG, silahkan mampir kalo ada waktu