Apakah Nabi Isa AS seorang sufi?

Ya dari judul diatas, saya berpikir apakah beliau seorang sufi yg mengajarkan tasawuf kepada umat beliau dan umatnya mengalami kesalahpahaman dari ajaran beliau? tolong sertakan ayat" yang berhubungan dgn hal ini, terima kasih :)

BubleQuando wrote:Ya dari judul diatas, saya berpikir apakah beliau seorang sufi yg mengajarkan tasawuf kepada umat beliau dan umatnya mengalami kesalahpahaman dari ajaran beliau? tolong sertakan ayat" yang berhubungan dgn hal ini, terima kasih :)

Sebagai TS seharusnya menjelaskan ajaran tasawuf itu apa, orang sufi itu yang bagaimana, dan apa yang disalah pahami oleh umatnya?

Setidaknya menurut TS bila Isa bisa disebut sebagai orang sufi kriterianya terdapat pada diri nabi Isa bla bla bla.....

saya sepakat dengan TS. Sufi hanya mengajarkan nilai moral kebaikan & kebijaksanaan. Yesus tidak pernah terbukti membawa syariat dalam alkitab.

ichreza wrote:saya sepakat dengan TS. Sufi hanya mengajarkan nilai moral kebaikan & kebijaksanaan. Yesus tidak pernah terbukti membawa syariat dalam alkitab.

Nilai moral kebaikan dan kebijaksanaan dari seorang sufi ini apakah ada dalam Islam?
Contohnya:
"Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka".

oglikom wrote:

BubleQuando wrote:Ya dari judul diatas, saya berpikir apakah beliau seorang sufi yg mengajarkan tasawuf kepada umat beliau dan umatnya mengalami kesalahpahaman dari ajaran beliau? tolong sertakan ayat" yang berhubungan dgn hal ini, terima kasih :)

Sebagai TS seharusnya menjelaskan ajaran tasawuf itu apa, orang sufi itu yang bagaimana, dan apa yang disalah pahami oleh umatnya?

Setidaknya menurut TS bila Isa bisa disebut sebagai orang sufi kriterianya terdapat pada diri nabi Isa bla bla bla.....

saya justru bertanya, jangankan anda, banyak umat islam pun sangat sulit utk memahami sufi ini, ada yg memahami ajaran sufi sesat atau demikian. Pertanyaan saya diatas saya ajukan karena saya melihat dari argumen" umat kristiani bahwa Yesus berkata "Akulah Tuhan" maka saya bertanya hal demikian. Dari itu jika ada umat muslim yg memiliki pengetahuan lebih utk menjawab dari sudut pandang tasawuf, trims

BubleQuando wrote:

oglikom wrote:

BubleQuando wrote:Ya dari judul diatas, saya berpikir apakah beliau seorang sufi yg mengajarkan tasawuf kepada umat beliau dan umatnya mengalami kesalahpahaman dari ajaran beliau? tolong sertakan ayat" yang berhubungan dgn hal ini, terima kasih :)

Sebagai TS seharusnya menjelaskan ajaran tasawuf itu apa, orang sufi itu yang bagaimana, dan apa yang disalah pahami oleh umatnya?

Setidaknya menurut TS bila Isa bisa disebut sebagai orang sufi kriterianya terdapat pada diri nabi Isa bla bla bla.....

saya justru bertanya, jangankan anda, banyak umat islam pun sangat sulit utk memahami sufi ini, ada yg memahami ajaran sufi sesat atau demikian. Pertanyaan saya diatas saya ajukan karena saya melihat dari argumen" umat kristiani bahwa Yesus berkata "Akulah Tuhan" maka saya bertanya hal demikian. Dari itu jika ada umat muslim yg memiliki pengetahuan lebih utk menjawab dari sudut pandang tasawuf, trims

Kelihatannya TS mau menghubungkan pernyataan "AKULAH TUHAN" dengan ajaran syech Siti Jenar.

oglikom wrote:

ichreza wrote:saya sepakat dengan TS. Sufi hanya mengajarkan nilai moral kebaikan & kebijaksanaan. Yesus tidak pernah terbukti membawa syariat dalam alkitab.

Nilai moral kebaikan dan kebijaksanaan dari seorang sufi ini apakah ada dalam Islam?
Contohnya:
"Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka".

jelas ada bung oglikom.....sufi itu secara terminologi adalah kulit dari agama yang mengajarkan moral, akhlaq, dan metode penyampaian sufi disebut tasawuf, yang sekarang dikemas secara lebih menarik menjadi ESQ. sedangkan inti dari agama adalah aqidah.... kata orang barat mindset. nah untuk mengetahui nilai moral apa yang ada dalam islam silakan ente menengok SF tasawuf dan SF akhlaq

untuk syeikh siti jenar, kadang ada kesalahan persepsi dengan mempersamakan thariqat dengan tasawuf (sufi). yang diajarkan jenar adalah thareqat bukan tasawuf. tasawuf itu merujuk ke perbaikan akhlaq, sedangkan thareqat itu berkaitan dengan akidah.

ichreza wrote:

oglikom wrote:

ichreza wrote:saya sepakat dengan TS. Sufi hanya mengajarkan nilai moral kebaikan & kebijaksanaan. Yesus tidak pernah terbukti membawa syariat dalam alkitab.

Nilai moral kebaikan dan kebijaksanaan dari seorang sufi ini apakah ada dalam Islam?
Contohnya:
"Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka".

jelas ada bung oglikom.....sufi itu secara terminologi adalah kulit dari agama yang mengajarkan moral, akhlaq, dan metode penyampaian sufi disebut tasawuf, yang sekarang dikemas secara lebih menarik menjadi ESQ. sedangkan inti dari agama adalah aqidah.... kata orang barat mindset. nah untuk mengetahui nilai moral apa yang ada dalam islam silakan ente menengok SF tasawuf dan SF akhlaq

Bawa dimari dhunk...kita bandingkan dengan ajaran Isa.

ichreza wrote:untuk syeikh siti jenar, kadang ada kesalahan persepsi dengan mempersamakan thariqat dengan tasawuf (sufi). yang diajarkan jenar adalah thareqat bukan tasawuf. tasawuf itu merujuk ke perbaikan akhlaq, sedangkan thareqat itu berkaitan dengan akidah.

Thareqat bukannya jalan yang dilakukan oleh para sufi untuk menuju pada perbaikan akhlak?

Tuhan ingin menyempurnakan manusia dan mengubah ia menjadi manusia yang sempurna, Dia akan membuatnya mampu memasuki keadaan penyatuan dalam keesaan yang sempurna. Suatu wilayah dimana tak ada dualitas maupun pemisahan.

Aku (para sufi) bagaikan taman kebahagian yang dikelilingi dinding terselimuti najis dan duri. Orang lewat hanya bisa melihat dinding dan najisnya mengapresiasikan buruk tentang taman. Orang mengkritik dinding, ia hanya tetap di luar taman.

Seorang berkata "Aku adalah hamba Tuhan" menyebutkan dua keberadaan, dirinya dan Tuhan. Sedangkan ungkapan "Aku adalah Tuhan" berarti peniadaan diri, yakni, dia menyerahkan keberadaan dirinya sebagai kekosongan.

Orang beriman ialah yang bijaksana, mampu membedakan, memahami, dan cerdas. Iman adalah kekuatan pembedaan dan pemahaman yang nyata. Iman adalah kearifan!

Elu Ha Ehad wrote:Tuhan ingin menyempurnakan manusia dan mengubah ia menjadi manusia yang sempurna, Dia akan membuatnya mampu memasuki keadaan penyatuan dalam keesaan yang sempurna. Suatu wilayah dimana tak ada dualitas maupun pemisahan.

Aku (para sufi) bagaikan taman kebahagian yang dikelilingi dinding terselimuti najis dan duri. Orang lewat hanya bisa melihat dinding dan najisnya mengapresiasikan buruk tentang taman. Orang mengkritik dinding, ia hanya tetap di luar taman.

Seorang berkata "Aku adalah hamba Tuhan" menyebutkan dua keberadaan, dirinya dan Tuhan. Sedangkan ungkapan "Aku adalah Tuhan" berarti peniadaan diri, yakni, dia menyerahkan keberadaan dirinya sebagai kekosongan.

Orang beriman ialah yang bijaksana, mampu membedakan, memahami, dan cerdas. Iman adalah kekuatan pembedaan dan pemahaman yang nyata. Iman adalah kearifan!

Yang saya bold dari tulisan anda itu merupakan perbuatan yang menyamakan Alloh dengan makhluknya disebut TASYBIH.
Perbuatan ini sangat dilarang Islam karena sesat dan syirik.

oglikom wrote:

Elu Ha Ehad wrote:Tuhan ingin menyempurnakan manusia dan mengubah ia menjadi manusia yang sempurna, Dia akan membuatnya mampu memasuki keadaan penyatuan dalam keesaan yang sempurna. Suatu wilayah dimana tak ada dualitas maupun pemisahan.

Aku (para sufi) bagaikan taman kebahagian yang dikelilingi dinding terselimuti najis dan duri. Orang lewat hanya bisa melihat dinding dan najisnya mengapresiasikan buruk tentang taman. Orang mengkritik dinding, ia hanya tetap di luar taman.

Seorang berkata "Aku adalah hamba Tuhan" menyebutkan dua keberadaan, dirinya dan Tuhan. Sedangkan ungkapan "Aku adalah Tuhan" berarti peniadaan diri, yakni, dia menyerahkan keberadaan dirinya sebagai kekosongan.

Orang beriman ialah yang bijaksana, mampu membedakan, memahami, dan cerdas. Iman adalah kekuatan pembedaan dan pemahaman yang nyata. Iman adalah kearifan!

Yang saya bold dari tulisan anda itu merupakan perbuatan yang menyamakan Alloh dengan makhluknya disebut TASYBIH.
Perbuatan ini sangat dilarang Islam karena sesat dan syirik.

Coba jelaskan kenapa bisa Saudara mengatakan Syirik? dan mohon dengan kriteria syirik disertakan ya

oglikom wrote:

ichreza wrote:untuk syeikh siti jenar, kadang ada kesalahan persepsi dengan mempersamakan thariqat dengan tasawuf (sufi). yang diajarkan jenar adalah thareqat bukan tasawuf. tasawuf itu merujuk ke perbaikan akhlaq, sedangkan thareqat itu berkaitan dengan akidah.

Thareqat bukannya jalan yang dilakukan oleh para sufi untuk menuju pada perbaikan akhlak?

tareqat tidak mengenal sufi. yang ada hanyalah murid dan mursyid (guru).
Bapak Tasawuf islam adalah imam al ghozali
sedang bapak tareqat adalah syeikh abdul qadir al jaelani.

ichreza wrote:

oglikom wrote:

ichreza wrote:untuk syeikh siti jenar, kadang ada kesalahan persepsi dengan mempersamakan thariqat dengan tasawuf (sufi). yang diajarkan jenar adalah thareqat bukan tasawuf. tasawuf itu merujuk ke perbaikan akhlaq, sedangkan thareqat itu berkaitan dengan akidah.

Thareqat bukannya jalan yang dilakukan oleh para sufi untuk menuju pada perbaikan akhlak?

tareqat tidak mengenal sufi. yang ada hanyalah murid dan mursyid (guru).
Bapak Tasawuf islam adalah imam al ghozali
sedang bapak tareqat adalah syeikh abdul qadir al jaelani.

Thareqat, hakekat, ma'rifat ini adalah tahapan orang sufi untuk mencapai "kesempurnaan".

Elu Ha Ehad wrote:

oglikom wrote:

Elu Ha Ehad wrote:Tuhan ingin menyempurnakan manusia dan mengubah ia menjadi manusia yang sempurna, Dia akan membuatnya mampu memasuki keadaan penyatuan dalam keesaan yang sempurna. Suatu wilayah dimana tak ada dualitas maupun pemisahan.

Aku (para sufi) bagaikan taman kebahagian yang dikelilingi dinding terselimuti najis dan duri. Orang lewat hanya bisa melihat dinding dan najisnya mengapresiasikan buruk tentang taman. Orang mengkritik dinding, ia hanya tetap di luar taman.

Seorang berkata "Aku adalah hamba Tuhan" menyebutkan dua keberadaan, dirinya dan Tuhan. Sedangkan ungkapan "Aku adalah Tuhan" berarti peniadaan diri, yakni, dia menyerahkan keberadaan dirinya sebagai kekosongan.

Orang beriman ialah yang bijaksana, mampu membedakan, memahami, dan cerdas. Iman adalah kekuatan pembedaan dan pemahaman yang nyata. Iman adalah kearifan!

Yang saya bold dari tulisan anda itu merupakan perbuatan yang menyamakan Alloh dengan makhluknya disebut TASYBIH.
Perbuatan ini sangat dilarang Islam karena sesat dan syirik.

Coba jelaskan kenapa bisa Saudara mengatakan Syirik? dan mohon dengan kriteria syirik disertakan ya

Menyamakan dan menyekutukan Tuhan Islam dengan makhluknya adalah syirik.

oglikom wrote:

ichreza wrote:

oglikom wrote:

ichreza wrote:untuk syeikh siti jenar, kadang ada kesalahan persepsi dengan mempersamakan thariqat dengan tasawuf (sufi). yang diajarkan jenar adalah thareqat bukan tasawuf. tasawuf itu merujuk ke perbaikan akhlaq, sedangkan thareqat itu berkaitan dengan akidah.

Thareqat bukannya jalan yang dilakukan oleh para sufi untuk menuju pada perbaikan akhlak?

tareqat tidak mengenal sufi. yang ada hanyalah murid dan mursyid (guru).
Bapak Tasawuf islam adalah imam al ghozali
sedang bapak tareqat adalah syeikh abdul qadir al jaelani.

Thareqat, hakekat, ma'rifat ini adalah tahapan orang sufi untuk mencapai "kesempurnaan".

saya koreksi ya bung ogli....jangan ngeyel lah.......

thareqat itu sendiri artinya jalan kebenaran yang berkaitan dengan mindset (aqidah)....bukan sufi. sufi sendiri lebih kepada manajemen kalbu/ESQ/akhlaq. adapun tahapan thareqat itu sendiri ada 3:
-syariat (ibadah fisik)
-hakikat
* Ilmu Yakin ( Keyakinan berdasar ilmu yang dia kaji)
* Ainul Yakin (Keyakinan berdasarkan apa yang dia lihat)
* Haqul Yakin (Keyakinan berdasarkan kebenaran hakiki)
-makrifat (Puncak dari pencapaian thariqat)

oglikom wrote:

Elu Ha Ehad wrote:

oglikom wrote:

Elu Ha Ehad wrote:Tuhan ingin menyempurnakan manusia dan mengubah ia menjadi manusia yang sempurna, Dia akan membuatnya mampu memasuki keadaan penyatuan dalam keesaan yang sempurna. Suatu wilayah dimana tak ada dualitas maupun pemisahan.

Aku (para sufi) bagaikan taman kebahagian yang dikelilingi dinding terselimuti najis dan duri. Orang lewat hanya bisa melihat dinding dan najisnya mengapresiasikan buruk tentang taman. Orang mengkritik dinding, ia hanya tetap di luar taman.

Seorang berkata "Aku adalah hamba Tuhan" menyebutkan dua keberadaan, dirinya dan Tuhan. Sedangkan ungkapan "Aku adalah Tuhan" berarti peniadaan diri, yakni, dia menyerahkan keberadaan dirinya sebagai kekosongan.

Orang beriman ialah yang bijaksana, mampu membedakan, memahami, dan cerdas. Iman adalah kekuatan pembedaan dan pemahaman yang nyata. Iman adalah kearifan!

Yang saya bold dari tulisan anda itu merupakan perbuatan yang menyamakan Alloh dengan makhluknya disebut TASYBIH.
Perbuatan ini sangat dilarang Islam karena sesat dan syirik.

Coba jelaskan kenapa bisa Saudara mengatakan Syirik? dan mohon dengan kriteria syirik disertakan ya

Menyamakan dan menyekutukan Tuhan Islam dengan makhluknya adalah syirik.

Tuhan ingin menyempurnakan manusia dan mengubah ia menjadi manusia yang sempurna, Dia akan membuatnya mampu memasuki keadaan penyatuan dalam keesaan yang sempurna. Suatu wilayah dimana tak ada DUALITAS(berarti peniadaan diri, yakni, dia menyerahkan keberadaan dirinya sebagai kekosongan.) maupun pemisahan.

AKU ADALAH TUHAN bermakna: Aku tidak ada; segala sesuatu adalah Dia. Keberadaan adalah Tuhan sendiri, aku bukan keberadaan sama sekali; bukan apa-apa. Pernyataan ini demikian luar biasa, lebih dari pengakuan segala kemuliaan. Sayangnya, banyak yang tidak memahami. Pernyataan tersebut bukan timbul dari sifat meninggikan diri. Melainkan suatu kerendahan hati yang total.

Syirik adalah menyembah selain daripada Allah.

ichreza wrote:

oglikom wrote:

ichreza wrote:

oglikom wrote:

ichreza wrote:untuk syeikh siti jenar, kadang ada kesalahan persepsi dengan mempersamakan thariqat dengan tasawuf (sufi). yang diajarkan jenar adalah thareqat bukan tasawuf. tasawuf itu merujuk ke perbaikan akhlaq, sedangkan thareqat itu berkaitan dengan akidah.

Thareqat bukannya jalan yang dilakukan oleh para sufi untuk menuju pada perbaikan akhlak?

tareqat tidak mengenal sufi. yang ada hanyalah murid dan mursyid (guru).
Bapak Tasawuf islam adalah imam al ghozali
sedang bapak tareqat adalah syeikh abdul qadir al jaelani.

Thareqat, hakekat, ma'rifat ini adalah tahapan orang sufi untuk mencapai "kesempurnaan".

saya koreksi ya bung ogli....jangan ngeyel lah.......

thareqat itu sendiri artinya jalan kebenaran yang berkaitan dengan mindset (aqidah)....bukan sufi. sufi sendiri lebih kepada manajemen kalbu/ESQ/akhlaq. adapun tahapan thareqat itu sendiri ada 3:
-syariat (ibadah fisik)
-hakikat
* Ilmu Yakin ( Keyakinan berdasar ilmu yang dia kaji)
* Ainul Yakin (Keyakinan berdasarkan apa yang dia lihat)
* Haqul Yakin (Keyakinan berdasarkan kebenaran hakiki)
-makrifat (Puncak dari pencapaian thariqat)

Silahkan anda katakan ngeyel karena saya pun bisa tambah pengetahuan.

Sedangkan menurut penjelasan anda thareqat memang ada tiga tahap untuk menuju kesempurnaan dan kesempurnaan yang di maksud juga memanajemen akhlaq.
Mana mungkin bisa dikatakan sempurna untuk mereka yang melakukan thareqat jika gagal memanajemen qalbu nya.
Karena akhlaq dan aqidah letaknya di kalbu.

Elu Ha Ehad wrote:

oglikom wrote:

Elu Ha Ehad wrote:

oglikom wrote:

Elu Ha Ehad wrote:Tuhan ingin menyempurnakan manusia dan mengubah ia menjadi manusia yang sempurna, Dia akan membuatnya mampu memasuki keadaan penyatuan dalam keesaan yang sempurna. Suatu wilayah dimana tak ada dualitas maupun pemisahan.

Aku (para sufi) bagaikan taman kebahagian yang dikelilingi dinding terselimuti najis dan duri. Orang lewat hanya bisa melihat dinding dan najisnya mengapresiasikan buruk tentang taman. Orang mengkritik dinding, ia hanya tetap di luar taman.

Seorang berkata "Aku adalah hamba Tuhan" menyebutkan dua keberadaan, dirinya dan Tuhan. Sedangkan ungkapan "Aku adalah Tuhan" berarti peniadaan diri, yakni, dia menyerahkan keberadaan dirinya sebagai kekosongan.

Orang beriman ialah yang bijaksana, mampu membedakan, memahami, dan cerdas. Iman adalah kekuatan pembedaan dan pemahaman yang nyata. Iman adalah kearifan!

Yang saya bold dari tulisan anda itu merupakan perbuatan yang menyamakan Alloh dengan makhluknya disebut TASYBIH.
Perbuatan ini sangat dilarang Islam karena sesat dan syirik.

Coba jelaskan kenapa bisa Saudara mengatakan Syirik? dan mohon dengan kriteria syirik disertakan ya

Menyamakan dan menyekutukan Tuhan Islam dengan makhluknya adalah syirik.

Tuhan ingin menyempurnakan manusia dan mengubah ia menjadi manusia yang sempurna, Dia akan membuatnya mampu memasuki keadaan penyatuan dalam keesaan yang sempurna. Suatu wilayah dimana tak ada DUALITAS(berarti peniadaan diri, yakni, dia menyerahkan keberadaan dirinya sebagai kekosongan.) maupun pemisahan.

AKU ADALAH TUHAN bermakna: Aku tidak ada; segala sesuatu adalah Dia. Keberadaan adalah Tuhan sendiri, aku bukan keberadaan sama sekali; bukan apa-apa. Pernyataan ini demikian luar biasa, lebih dari pengakuan segala kemuliaan. Sayangnya, banyak yang tidak memahami. Pernyataan tersebut bukan timbul dari sifat meninggikan diri. Melainkan suatu kerendahan hati yang total.

Syirik adalah menyembah selain daripada Allah.

Peniadaan diri dan mengosongkan diri tidak lain adalah DAYA UPAYA manusia itu sendiri atau bisa diungkapkan dengan hasil usaha manusia.
Sedangkan anda mengatakan Tuhan ingin menyempurnakan manusia itu bukan didapat dari hasil usaha sendiri tetapi RAHMAT dan KARUNIA.

Akibat ungkapan "AKU ADALAH TUHAN" sudah memakan banyak korban salah satunya Syech Siti Jennar. Dengan TUDUHAN membuat umat syirik.

Saya simpulkan bahwa Isa AS bukan seorang sufi tetapi adalah KALIMATULLAH.

Elu Ha Ehad wrote:Tuhan ingin menyempurnakan manusia dan mengubah ia menjadi manusia yang sempurna, Dia akan membuatnya mampu memasuki keadaan penyatuan dalam keesaan yang sempurna. Suatu wilayah dimana tak ada dualitas maupun pemisahan.

Aku (para sufi) bagaikan taman kebahagian yang dikelilingi dinding terselimuti najis dan duri. Orang lewat hanya bisa melihat dinding dan najisnya mengapresiasikan buruk tentang taman. Orang mengkritik dinding, ia hanya tetap di luar taman.

Seorang berkata "Aku adalah hamba Tuhan" menyebutkan dua keberadaan, dirinya dan Tuhan. Sedangkan ungkapan "Aku adalah Tuhan" berarti peniadaan diri, yakni, dia menyerahkan keberadaan dirinya sebagai kekosongan.

Orang beriman ialah yang bijaksana, mampu membedakan, memahami, dan cerdas. Iman adalah kekuatan pembedaan dan pemahaman yang nyata. Iman adalah kearifan!

kang, tolong jelasin lebih lanjut
sangat menarik kang

LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH

Agar kita melepaskan diri kita dari segala apa yang kita merasa mampu untuk melakukannya, dan kita serahkan semua urusan kepada Allah. Sesungguhnya yang dapat menolong dalam semua aktivitas kita hanyalah Allah Ta’ala.

Manusia menganggap bahwa dia dapat bertumpu pada pengetahuan dan daya kemampuannya untuk berjihad. Namun setelah berjuang sekuat tenaga dan mengerahkan segala usaha serta menggunakan segala seperangkat, dia hanya akan terjatuh pada jurang keputusasaan.
Tuhan berfirman: Kau anggap dirimu mampu melakukan amanah ini hanya bermodal kekuatanmu dan dengan segala amal dan ushamu sendiri. Sesungguhnya inilah taqdir yang telah Aku tetapkan. Berusahalah dengan segala kemampuan untuk menempuh jalan Kami. Lalu karunia-Ku akan menghampirimu.

Temuilah Ia melalui dunia ini. Ambilah kesempurnaanNya lewat dunia sebagaimana engkau menemukan makna manusia dari jasadnya. Temukan makna dunia ini dari apa-apa yang nampak pada dunia.

Semua hal itu menceritakan makna hakekat. Orang dapat mengungkapkan makna hakekat yang sama dengan bentuk lain, atau dengan cara lain. Tetapi mereka yang taat pada aturan hanya dapat mencapainya melalui caranya sendiri. Sangat sukar untuk berbicara kepada mereka. Apabila engkau berkata hal serupa dengan cara berbeda, mereka tidak akan bisa memahaminya.

Bagaimanakah sesungguhnya sang kekasih? Selama masih ada cinta untuk dirimu sendiri, meskipun hanya sehelai rambut, Dia tak akan menunjukkan wajah-Nya. Sebab engkau tak layak menyatu dengan-Nya. Maka Dia tidak akan apa-apa. Kau harus benar-benar melempaskan dari dirimu sendiri dan dunia dan jadilah musuh bagi dirimu sendiri. Sehingga, kalau agama telah merasuk dalam hati seseorang maka ia akan tetap bersemayam hingga ia mengambil hatinya untuk Tuhan dan menjauhkan dari segala yang tak berguna.

Orang beriman melihat dengan pengetahuan dari cahaya Tuhan. Orang mampu melihat permulaan dan akhir, yang lahir dan batin. Bagaimana mungkin ada yg mampu menutup cahaya Tuhan. maka sesungguhnya pewahyuan tetap ada, meskipun tidak disebut wahyu.

Tuhan tidak berbicara kepada setiap orang. Dia telah memilih utusan-Nya sehingga siapa pun yang mencari Tuhan dapat menemukan_nya lewat sang utusan. Setiap nabi datang dengan satu alasan bahwa mereka adalah jalan menuju Tuhan.

Elu Ha Ehad wrote:LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH

Agar kita melepaskan diri kita dari segala apa yang kita merasa mampu untuk melakukannya, dan kita serahkan semua urusan kepada Allah. Sesungguhnya yang dapat menolong dalam semua aktivitas kita hanyalah Allah Ta’ala.

Manusia menganggap bahwa dia dapat bertumpu pada pengetahuan dan daya kemampuannya untuk berjihad. Namun setelah berjuang sekuat tenaga dan mengerahkan segala usaha serta menggunakan segala seperangkat, dia hanya akan terjatuh pada jurang keputusasaan.
Tuhan berfirman: Kau anggap dirimu mampu melakukan amanah ini hanya bermodal kekuatanmu dan dengan segala amal dan ushamu sendiri. Sesungguhnya inilah taqdir yang telah Aku tetapkan. Berusahalah dengan segala kemampuan untuk menempuh jalan Kami. Lalu karunia-Ku akan menghampirimu.

Temuilah Ia melalui dunia ini. Ambilah kesempurnaanNya lewat dunia sebagaimana engkau menemukan makna manusia dari jasadnya. Temukan makna dunia ini dari apa-apa yang nampak pada dunia.

Semua hal itu menceritakan makna hakekat. Orang dapat mengungkapkan makna hakekat yang sama dengan bentuk lain, atau dengan cara lain. Tetapi mereka yang taat pada aturan hanya dapat mencapainya melalui caranya sendiri. Sangat sukar untuk berbicara kepada mereka. Apabila engkau berkata hal serupa dengan cara berbeda, mereka tidak akan bisa memahaminya.

Bagaimanakah sesungguhnya sang kekasih? Selama masih ada cinta untuk dirimu sendiri, meskipun hanya sehelai rambut, Dia tak akan menunjukkan wajah-Nya. Sebab engkau tak layak menyatu dengan-Nya. Maka Dia tidak akan apa-apa. Kau harus benar-benar melempaskan dari dirimu sendiri dan dunia dan jadilah musuh bagi dirimu sendiri. Sehingga, kalau agama telah merasuk dalam hati seseorang maka ia akan tetap bersemayam hingga ia mengambil hatinya untuk Tuhan dan menjauhkan dari segala yang tak berguna.

Orang beriman melihat dengan pengetahuan dari cahaya Tuhan. Orang mampu melihat permulaan dan akhir, yang lahir dan batin. Bagaimana mungkin ada yg mampu menutup cahaya Tuhan. maka sesungguhnya pewahyuan tetap ada, meskipun tidak disebut wahyu.

Tuhan tidak berbicara kepada setiap orang. Dia telah memilih utusan-Nya sehingga siapa pun yang mencari Tuhan dapat menemukan_nya lewat sang utusan. Setiap nabi datang dengan satu alasan bahwa mereka adalah jalan menuju Tuhan.

saya coba pahami ya kang, nanti ada beberapa jawaban dan pertanyaan utk agan
sambil tunggu torrent soalnya, hehehe
makasih kang

Insya Allah saya bantu