Pelecehan Gereja terhadap Tradisi Tiongkok
Halaman 3 dari 3 • Share
Halaman 3 dari 3 • 1, 2, 3
Pelecehan Gereja terhadap Tradisi Tiongkok
First topic message reminder :
Pada sebuah gang kecil dekat pelabuhan Peti Kemas, didalam gang itu kebanyakan mayoritas Chinese dan ada 1 gereja. Rumah didalam gang itu sebagian besar berbahan dasar kayu termasuk bangunan gereja.
Beberapa puluh tahun yang lalu, di gang itu banyak orang Chinese melakukan ritual Tung Tung Cep keyakinan Konghucu. Namun sejak ada gereja, banyak yang beralih ke Kristen.
Kejadian yang paling tragis adalah ketika ada salah satu keluarga berpindah keyakinan ke kristen, sang pendeta meminta semua barang di altar (patung, foto, dan tempat hio) di bawa ke gereja, kemudian ditaruh di lantai di depan gereja dan disiram bahan bakar. Setelah di doakan langsung di sulut api, semua barang tersebut dibakar dan dihancurkan dengan alasan berhala.
Namun tidak lama setelah kejadian itu (beberapa bulan kemudian) terjadi kebakaran besar di gang tersebut yang meludeskan semua bangunan kayu termasuk gereja. Saat ini, di gang itu hanya berdiri beberapa rumah beton dan lahan kosong yang ditumbuhi rumput ilalang. tidak ada lagi gereja karena beberapa rumah beton disitu digunakan untuk mess ladies salah satu tempat hiburan malam. Saat ini gereja tersebut menyewa ruangan di salah satu hotel (setelah kebakaran sampai saat ini) untuk melakukan kebaktian.
Pada sebuah gang kecil dekat pelabuhan Peti Kemas, didalam gang itu kebanyakan mayoritas Chinese dan ada 1 gereja. Rumah didalam gang itu sebagian besar berbahan dasar kayu termasuk bangunan gereja.
Beberapa puluh tahun yang lalu, di gang itu banyak orang Chinese melakukan ritual Tung Tung Cep keyakinan Konghucu. Namun sejak ada gereja, banyak yang beralih ke Kristen.
Kejadian yang paling tragis adalah ketika ada salah satu keluarga berpindah keyakinan ke kristen, sang pendeta meminta semua barang di altar (patung, foto, dan tempat hio) di bawa ke gereja, kemudian ditaruh di lantai di depan gereja dan disiram bahan bakar. Setelah di doakan langsung di sulut api, semua barang tersebut dibakar dan dihancurkan dengan alasan berhala.
Namun tidak lama setelah kejadian itu (beberapa bulan kemudian) terjadi kebakaran besar di gang tersebut yang meludeskan semua bangunan kayu termasuk gereja. Saat ini, di gang itu hanya berdiri beberapa rumah beton dan lahan kosong yang ditumbuhi rumput ilalang. tidak ada lagi gereja karena beberapa rumah beton disitu digunakan untuk mess ladies salah satu tempat hiburan malam. Saat ini gereja tersebut menyewa ruangan di salah satu hotel (setelah kebakaran sampai saat ini) untuk melakukan kebaktian.
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Pelecehan Gereja terhadap Tradisi Tiongkok
Bisakah TS/muslim satu ini mencantumkan :
PERINTAH / AJARAN SANG BUDDHA untuk menjahati/membunuh sesama manusia di dalam TRIPITAKA/TIPITAKA??
pasti muter2 kesana kemari deh
PERINTAH / AJARAN SANG BUDDHA untuk menjahati/membunuh sesama manusia di dalam TRIPITAKA/TIPITAKA??
pasti muter2 kesana kemari deh
BiasaSaja- SERSAN MAYOR
-
Posts : 660
Kepercayaan : Protestan
Location : warnet langganan
Join date : 08.12.12
Reputation : 11
Re: Pelecehan Gereja terhadap Tradisi Tiongkok
Ada 1 keluarga (suami-istri dan 2 anaknya) keturunan chinese datang ke rumah keluarga saya yang kebetulan membuka depot makan. Setelah masuk, si istri duduk dan komat-kamit ga jelas, spontan saya berpikir "apakah ibu ini terganggu jiwa nya ?", setelah saya perhatikan, ternyata si istri tersebut berdoa.
Setelah makanan diantarkan ke meja mereka, si istri lalu bercerita ke 2 anaknya, kalo masuk ke rumah (depot maksudnya) ini harus berdoa dulu untuk menghindari kuasa setan. Ehm, apakah karena di rumah itu banyak ornamen chinese seperti patung-patung khas dewa-dewi chinese dan meja penghormatan leluhur ? Setelah itu si istri mengait-ngaitkan hal yang ada dengan angka 6 dan mengatakan klo angka 666 didalam alkitab berarti Lucifer, ehm...
Ada beberapa kejadian lainnya, seperti kasus pendeta Kristen yang suka memukul umat nya, ada lagi lia eden yang mengaku sebagai nabi dan kasus lainnya. Apakah itu menyatakan seseorang yang krisis akan jatidiri, mencari pertolongan dan pengharapan diluar dirinya, kemudian berspekulasi dan berimajinasi atas pertolongan dan pengharapan itu versi dunia dalam imajinasinya sendiri yang dianggap benar oleh dirinya.
Setelah makanan diantarkan ke meja mereka, si istri lalu bercerita ke 2 anaknya, kalo masuk ke rumah (depot maksudnya) ini harus berdoa dulu untuk menghindari kuasa setan. Ehm, apakah karena di rumah itu banyak ornamen chinese seperti patung-patung khas dewa-dewi chinese dan meja penghormatan leluhur ? Setelah itu si istri mengait-ngaitkan hal yang ada dengan angka 6 dan mengatakan klo angka 666 didalam alkitab berarti Lucifer, ehm...
Ada beberapa kejadian lainnya, seperti kasus pendeta Kristen yang suka memukul umat nya, ada lagi lia eden yang mengaku sebagai nabi dan kasus lainnya. Apakah itu menyatakan seseorang yang krisis akan jatidiri, mencari pertolongan dan pengharapan diluar dirinya, kemudian berspekulasi dan berimajinasi atas pertolongan dan pengharapan itu versi dunia dalam imajinasinya sendiri yang dianggap benar oleh dirinya.
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Pelecehan Gereja terhadap Tradisi Tiongkok
tanggapan gue untuk cerita dari slimer di atas
BiasaSaja- SERSAN MAYOR
-
Posts : 660
Kepercayaan : Protestan
Location : warnet langganan
Join date : 08.12.12
Reputation : 11
Re: Pelecehan Gereja terhadap Tradisi Tiongkok
Diskriminasi Agama Di Korea Selatan
Seoul, Korea Selatan – Beberapa minggu belakangan ini, puluhan ribu umat Buddha di Korea Selatan mengadakan demonstrasi di Seoul, untuk memprotes diskriminasi yang dilakukan oleh pemerintah President Lee Myung-bak.
Aksi damai ini menuntut Presiden Lee Myung-bak yang beragama Presbyterian (salah satu aliran Kristen Protestan) untuk menghentikan diskriminasi agama dan meminta maaf atas perilaku beberapa pejabat senior pemerintahan dan juga dirinya yang cenderung menganaktirikan Buddhisme dan menganakemaskan agama Kristen.
President Lee dikritisi oleh para demonstran karena mengisi Kabinet dalam pemerintahannya oleh anggota-anggotanya yang seagama dengannya dan Lee tidak mengirimkan pesan ucapan selamat di hari kelahiran Buddha, padahal mayoritas rakyat Korea Selatan memeluk Buddhisme.
Para demonstran juga menyebut insiden-insiden yang menurut hemat mereka bersifat diskriminatif, seperti penggeledahan mobil Y.M. Jigwan, pimpinan Buddhis Korea tradisi Jogye oleh polisi baru-baru ini dan memperlakukannya seperti seorang kriminal. Vihara Jogye telah diawasi oleh polisi setelah enam aktivis penentang kebijaksanaan pemerintah mengenai impor sapi dari Amerika Serikat meminta perlindungan di sana.
Insiden yang bersifat diskriminatif di atas nampaknya juga bukan yang pertama kali diprotes oleh umat Buddha. Pada bulan Juni lalu, ditemukan pada pelayanan informasi transportasi umum yang disediakan oleh Kementerian Tanah, Transportasi dan Kelautan, dimana tidak dicantumkannya lokasi vihara-vihara yang ada di seluruh negara tersebut. Setelah umat Buddha memprotes hal itu, kemudian Menteri Chung Jong-hwan meminta maaf. Beberapa hari kemudian ditemukan juga pada peta informasi tentang Sungai Cheonggye yang tidak dicantumkannya informasi tentang vihara.
Hampir pada masa yang sama, Komisaris Polisi Eo Cheong-soo muncul bersama dengan seorang pendeta dalam sebuah poster yang mengiklankan sebuah acara yang diadakan oleh gereja Protestan. Dan poster itu dipasang di berbagai pos polisi di seluruh negara itu.
Ketika Lee Myung-bak menjadi walikota Seoul, ia menyatakan kota Seoul sebagai "tempat suci yang dipimpin oleh Tuhan" dan warga Seoul sebagai ”orang-orang Tuhan”. Ia menyerahkan kota Seoul ”kepada tuhan”. Pada tahun 2006, Lee juga mengirimkan sebuah video pesan doa kepada sebuah perkumpulan Kristen dimana pemimpin kebaktiannya berseru kepada tuhan ”biarkanlah kuil-kuil Buddhis di kota ini luluh lantak”.
Seperti yang dikutip oleh Bhagavant.com dari Chosun.com, seorang mantan pastor yang ditunjuk sebagai sekretaris presiden sempat membandingkan para demonstran tersebut sebagai ”antek-antek setan”.
http://berita.bhagavant.com/2008/09/04/stop-diskriminasi-agama-di-korea-selatan.html
Seoul, Korea Selatan – Beberapa minggu belakangan ini, puluhan ribu umat Buddha di Korea Selatan mengadakan demonstrasi di Seoul, untuk memprotes diskriminasi yang dilakukan oleh pemerintah President Lee Myung-bak.
Aksi damai ini menuntut Presiden Lee Myung-bak yang beragama Presbyterian (salah satu aliran Kristen Protestan) untuk menghentikan diskriminasi agama dan meminta maaf atas perilaku beberapa pejabat senior pemerintahan dan juga dirinya yang cenderung menganaktirikan Buddhisme dan menganakemaskan agama Kristen.
President Lee dikritisi oleh para demonstran karena mengisi Kabinet dalam pemerintahannya oleh anggota-anggotanya yang seagama dengannya dan Lee tidak mengirimkan pesan ucapan selamat di hari kelahiran Buddha, padahal mayoritas rakyat Korea Selatan memeluk Buddhisme.
Para demonstran juga menyebut insiden-insiden yang menurut hemat mereka bersifat diskriminatif, seperti penggeledahan mobil Y.M. Jigwan, pimpinan Buddhis Korea tradisi Jogye oleh polisi baru-baru ini dan memperlakukannya seperti seorang kriminal. Vihara Jogye telah diawasi oleh polisi setelah enam aktivis penentang kebijaksanaan pemerintah mengenai impor sapi dari Amerika Serikat meminta perlindungan di sana.
Insiden yang bersifat diskriminatif di atas nampaknya juga bukan yang pertama kali diprotes oleh umat Buddha. Pada bulan Juni lalu, ditemukan pada pelayanan informasi transportasi umum yang disediakan oleh Kementerian Tanah, Transportasi dan Kelautan, dimana tidak dicantumkannya lokasi vihara-vihara yang ada di seluruh negara tersebut. Setelah umat Buddha memprotes hal itu, kemudian Menteri Chung Jong-hwan meminta maaf. Beberapa hari kemudian ditemukan juga pada peta informasi tentang Sungai Cheonggye yang tidak dicantumkannya informasi tentang vihara.
Hampir pada masa yang sama, Komisaris Polisi Eo Cheong-soo muncul bersama dengan seorang pendeta dalam sebuah poster yang mengiklankan sebuah acara yang diadakan oleh gereja Protestan. Dan poster itu dipasang di berbagai pos polisi di seluruh negara itu.
Ketika Lee Myung-bak menjadi walikota Seoul, ia menyatakan kota Seoul sebagai "tempat suci yang dipimpin oleh Tuhan" dan warga Seoul sebagai ”orang-orang Tuhan”. Ia menyerahkan kota Seoul ”kepada tuhan”. Pada tahun 2006, Lee juga mengirimkan sebuah video pesan doa kepada sebuah perkumpulan Kristen dimana pemimpin kebaktiannya berseru kepada tuhan ”biarkanlah kuil-kuil Buddhis di kota ini luluh lantak”.
Seperti yang dikutip oleh Bhagavant.com dari Chosun.com, seorang mantan pastor yang ditunjuk sebagai sekretaris presiden sempat membandingkan para demonstran tersebut sebagai ”antek-antek setan”.
http://berita.bhagavant.com/2008/09/04/stop-diskriminasi-agama-di-korea-selatan.html
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Pelecehan Gereja terhadap Tradisi Tiongkok
Foto seseorang melakukan aksi pelecehan terhadap biksu Buddha dengan meletakkan satu tangan diletakkan di kepala Biksu dan tangan satunya lagi mengacungkan salib. (2007)
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Pelecehan Gereja terhadap Tradisi Tiongkok
Sepatu Bergambar Buddha Yang Menuai Protes Keras
Washington, Amerika Serikat – Simbol-sombol atau ikon-ikon agama, disengaja atau tidak, kerap dijadikan atau digunakan sebagai sebuah objek tertentu yang akhirnya dapat menimbulkan reaksi berupa aksi protes dari beberapa penganutnya karena dianggap telah melecehkan keyakinan mereka.
Seminggu belakangan ini umat Muslim di beberapa belahan dunia khususnya di negara-negara Timur Tengah melakukan aksi protes keras terhadap sebuah film asal Amerika Serikat yang dianggap oleh mereka sebagai bentuk penghinaan terhadap pendiri agama Islam, Muhammad.
Aksi protes keras tersebut akhirnya menimbulkan korban termasuk tewasnya Duta Besar Amerika Serikat untuk Libya, J. Christopher Stevens, dan tiga warga AS lainnya di Benghazi, Libya, seperti yang dilaporkan oleh The Associated Press (12/9).
Sebulan sebelumnya, aksi protes juga dilakukan oleh komunitas Tibet dan Buddhis di Amerika Serikat terhadap sebuah perusahaan sepatu di California karena telah menggunakan gambar-gambar Sang Buddha sebagai corak sepatu yang mereka promosikan.
Seperti yang dilaporkan oleh Outlookindia (2/8/12), komunitas Buddhis di Tibet dan Bhutan telah menyurati Icon Shoes, perusahaan tas dan sepatu tersebut, untuk mengekspresikan perasaan mereka. Mereka juga menuliskan protes mereka di halaman Facebook perusahaan tersebut.
“Disayangkan, ini merupakan sebuah tradisi Buddhis paling dasar untuk memperlakukan ikon-ikon Buddhis dengan penuh hormat. Membuat gambar Buddha pada sepatu adalah tindakan yang tidak menghormati Buddhis,” tulis Bhuchung Tsering dari International Campaign for Tibet. “Dapatkah anda mempertimbangkan hal ini dan menarik sepatu-sepatu tersebut dari katalog anda?” Demikian permintaan tokoh masyarakat Tibet tersebut.
Aksi protes juga dilakukan di India. Oleh sejumlah aktivis, Icon Shoes dilaporkan ke otoritas kepolisian Rewari dengan tuduhan menyakiti sentimen keagamaan Buddha.
“Kami mendaftarkan kasus ini setelah mendengarkan pendapat hukum dari jaksa. Perusahaan ini telah menyakiti sentimen keagamaan masyarakat Buddhis di seluruh dunia,” kata Abhishek Garg, kepala polisi Rewari, Haryana, India, seperti yang dilaporkan oleh The Times of India.
“Tak seorang pun memiliki hak untuk menyakiti sentimen agama dari sebuah komunitas. Kami menerima banyak surat protes dari masyarakat dari 36 negara di dunia yang mengajukan pengaduan pidana atau telah mendekati pemerintah mereka untuk menghukum dan melarang perusahaan ini,” kata Kadyan yang juga membuat petisi secara online yang ditujukan kepada Presiden India. (change.org). Petisi yang bernada sama juga beredar di internet seperti di gopetition.com.
eBay India yang menjual sepatu-sepatu tersebut secara online juga mendapat gugatan serupa berdasarkan undang-undang transaksi elektronik. Naresh Kadyan, sebagai pelapor, telah melayangkan gugatan dan juga mendesak polisi untuk melarang pemasaran dan publisitas produk dengan segera.
Sedangkan di Nepal, dalam laporan The Kathmandu Post (29/8), Departemen Studi Buddhis di Univesitas Tribhuvan, menyatakan keprihatinan yang serius dan mengatakan bahwa gambar Sang Buddha pada sepatu merupakan hal yang tidak menghormati agama Buddha.
Departemen tersebut mengatakan bahwa produk tersebut telah “melukai perasaan jutaan masyarakat Nepal dan Buddhis di seluruh dunia.”
Menurut Milan Ratna Shakya, Kepala Departemen Studi Buddhis, komersialisasi telah mencoba untuk menghancurkan kerukunan umat beragama.
“Ini merupakan penampilan murahan dari era komersial. Tidak seorang pun yang berhak untuk secara langsung mendistorsi nilai-nilai agama yang dihormati oleh jutaan orang di seluruh dunia,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa banyak organisasi Buddhis termasuk yayasan di Jerman, Denmark, Sri Lanka dan Singapura, telah menyatakan keprihatinan serius mengenai masalah ini.
Perusahaan tas dan sepatu tersebut kini telah menghilangkan berbagai jenis sepatu bergambar Sang Buddha dari katalog produk dan mesin pencari di situs mereka, sehingga tidak ditemukan melalui pencarian dalam mesin pencari situs mereka. Namun, sampai saat berita ini diturunkan (16/9), melalui mesin pencari Google, setidaknya dua produk sepatu berwarna hijau lumut dari Icon Shoes yang bernama “Thangka of the Buddha” Ballet Flat w/Removable Insole dan “Thangka of the Buddha” Low Wood Heel Clog, nampaknya belum dihilangkan secara tuntas dan menyeluruh dari situs mereka.
http://berita.bhagavant.com/2012/09/16/sepatu-bergambar-buddha-yang-menuai-protes-keras.html
Washington, Amerika Serikat – Simbol-sombol atau ikon-ikon agama, disengaja atau tidak, kerap dijadikan atau digunakan sebagai sebuah objek tertentu yang akhirnya dapat menimbulkan reaksi berupa aksi protes dari beberapa penganutnya karena dianggap telah melecehkan keyakinan mereka.
Seminggu belakangan ini umat Muslim di beberapa belahan dunia khususnya di negara-negara Timur Tengah melakukan aksi protes keras terhadap sebuah film asal Amerika Serikat yang dianggap oleh mereka sebagai bentuk penghinaan terhadap pendiri agama Islam, Muhammad.
Aksi protes keras tersebut akhirnya menimbulkan korban termasuk tewasnya Duta Besar Amerika Serikat untuk Libya, J. Christopher Stevens, dan tiga warga AS lainnya di Benghazi, Libya, seperti yang dilaporkan oleh The Associated Press (12/9).
Sebulan sebelumnya, aksi protes juga dilakukan oleh komunitas Tibet dan Buddhis di Amerika Serikat terhadap sebuah perusahaan sepatu di California karena telah menggunakan gambar-gambar Sang Buddha sebagai corak sepatu yang mereka promosikan.
Seperti yang dilaporkan oleh Outlookindia (2/8/12), komunitas Buddhis di Tibet dan Bhutan telah menyurati Icon Shoes, perusahaan tas dan sepatu tersebut, untuk mengekspresikan perasaan mereka. Mereka juga menuliskan protes mereka di halaman Facebook perusahaan tersebut.
“Disayangkan, ini merupakan sebuah tradisi Buddhis paling dasar untuk memperlakukan ikon-ikon Buddhis dengan penuh hormat. Membuat gambar Buddha pada sepatu adalah tindakan yang tidak menghormati Buddhis,” tulis Bhuchung Tsering dari International Campaign for Tibet. “Dapatkah anda mempertimbangkan hal ini dan menarik sepatu-sepatu tersebut dari katalog anda?” Demikian permintaan tokoh masyarakat Tibet tersebut.
Aksi protes juga dilakukan di India. Oleh sejumlah aktivis, Icon Shoes dilaporkan ke otoritas kepolisian Rewari dengan tuduhan menyakiti sentimen keagamaan Buddha.
“Kami mendaftarkan kasus ini setelah mendengarkan pendapat hukum dari jaksa. Perusahaan ini telah menyakiti sentimen keagamaan masyarakat Buddhis di seluruh dunia,” kata Abhishek Garg, kepala polisi Rewari, Haryana, India, seperti yang dilaporkan oleh The Times of India.
“Tak seorang pun memiliki hak untuk menyakiti sentimen agama dari sebuah komunitas. Kami menerima banyak surat protes dari masyarakat dari 36 negara di dunia yang mengajukan pengaduan pidana atau telah mendekati pemerintah mereka untuk menghukum dan melarang perusahaan ini,” kata Kadyan yang juga membuat petisi secara online yang ditujukan kepada Presiden India. (change.org). Petisi yang bernada sama juga beredar di internet seperti di gopetition.com.
eBay India yang menjual sepatu-sepatu tersebut secara online juga mendapat gugatan serupa berdasarkan undang-undang transaksi elektronik. Naresh Kadyan, sebagai pelapor, telah melayangkan gugatan dan juga mendesak polisi untuk melarang pemasaran dan publisitas produk dengan segera.
Sedangkan di Nepal, dalam laporan The Kathmandu Post (29/8), Departemen Studi Buddhis di Univesitas Tribhuvan, menyatakan keprihatinan yang serius dan mengatakan bahwa gambar Sang Buddha pada sepatu merupakan hal yang tidak menghormati agama Buddha.
Departemen tersebut mengatakan bahwa produk tersebut telah “melukai perasaan jutaan masyarakat Nepal dan Buddhis di seluruh dunia.”
Menurut Milan Ratna Shakya, Kepala Departemen Studi Buddhis, komersialisasi telah mencoba untuk menghancurkan kerukunan umat beragama.
“Ini merupakan penampilan murahan dari era komersial. Tidak seorang pun yang berhak untuk secara langsung mendistorsi nilai-nilai agama yang dihormati oleh jutaan orang di seluruh dunia,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa banyak organisasi Buddhis termasuk yayasan di Jerman, Denmark, Sri Lanka dan Singapura, telah menyatakan keprihatinan serius mengenai masalah ini.
Perusahaan tas dan sepatu tersebut kini telah menghilangkan berbagai jenis sepatu bergambar Sang Buddha dari katalog produk dan mesin pencari di situs mereka, sehingga tidak ditemukan melalui pencarian dalam mesin pencari situs mereka. Namun, sampai saat berita ini diturunkan (16/9), melalui mesin pencari Google, setidaknya dua produk sepatu berwarna hijau lumut dari Icon Shoes yang bernama “Thangka of the Buddha” Ballet Flat w/Removable Insole dan “Thangka of the Buddha” Low Wood Heel Clog, nampaknya belum dihilangkan secara tuntas dan menyeluruh dari situs mereka.
http://berita.bhagavant.com/2012/09/16/sepatu-bergambar-buddha-yang-menuai-protes-keras.html
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Pelecehan Gereja terhadap Tradisi Tiongkok
Lee Myung Bak dan persekutuan doa mendoakan runtuhnya kuil2 Buddhist di Korsel (2006)
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Pelecehan Gereja terhadap Tradisi Tiongkok
kamu juga boleh kok
berdoa pada aloh-mu supaya kita-kita diberi hidayah
tapi sayang, maunya aloh-mu tidak demikian, melainkan perangi sampai mualap
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Pelecehan Gereja terhadap Tradisi Tiongkok
BiasaSaja wrote:Bisakah TS/muslim satu ini mencantumkan :
PERINTAH / AJARAN SANG BUDDHA untuk menjahati/membunuh sesama manusia di dalam TRIPITAKA/TIPITAKA??
pasti muter2 kesana kemari deh
BiasaSaja- SERSAN MAYOR
-
Posts : 660
Kepercayaan : Protestan
Location : warnet langganan
Join date : 08.12.12
Reputation : 11
Re: Pelecehan Gereja terhadap Tradisi Tiongkok
Ternyata,,,ternyat,,
makin lama makin terungkap...ktanya penebar kasih sayang,,setelah saya liat fakta - fakta yang di sajikan TS,,cuma bisa buka buku pribahasa, dan ngomong..
bagai musang berbulu monyet...
makin lama makin terungkap...ktanya penebar kasih sayang,,setelah saya liat fakta - fakta yang di sajikan TS,,cuma bisa buka buku pribahasa, dan ngomong..
bagai musang berbulu monyet...
The.Barnabas- LETNAN DUA
-
Posts : 894
Location : Jakarta
Join date : 27.07.12
Reputation : 36
Re: Pelecehan Gereja terhadap Tradisi Tiongkok
aduh2 slim, gue ngakak justru karena ni TS sungguh2 'Luar Biasa'
Baca aja tuh room Perbandingan ini harusnya siapa vs siapa benernya
Baca aja tuh room Perbandingan ini harusnya siapa vs siapa benernya
BiasaSaja- SERSAN MAYOR
-
Posts : 660
Kepercayaan : Protestan
Location : warnet langganan
Join date : 08.12.12
Reputation : 11
Re: Pelecehan Gereja terhadap Tradisi Tiongkok
BUDHA
Diskusi DEBAT ISLAM-BUDHA :: about Budha.
gue cuman nyalurin hobby gue ae ngelayanin ne TS
Dari awalnya ae TSnya udah OOT, eh Adminnya pada diem ae sampai sekarang
Bukti Kedodolan ne FORUM, makanya gue juga kagak serius2 amat nanggapin TSnya
Diskusi DEBAT ISLAM-BUDHA :: about Budha.
gue cuman nyalurin hobby gue ae ngelayanin ne TS
Dari awalnya ae TSnya udah OOT, eh Adminnya pada diem ae sampai sekarang
Bukti Kedodolan ne FORUM, makanya gue juga kagak serius2 amat nanggapin TSnya
BiasaSaja- SERSAN MAYOR
-
Posts : 660
Kepercayaan : Protestan
Location : warnet langganan
Join date : 08.12.12
Reputation : 11
Insya Allah- SERSAN MAYOR
-
Posts : 267
Location : Bumi Allah SWT
Join date : 02.10.12
Reputation : 9
Re: Pelecehan Gereja terhadap Tradisi Tiongkok
Insya Allah wrote:
Makanya gue tanya :
Bisakah TS/muslim satu ini mencantumkan :
PERINTAH / AJARAN SANG BUDDHA untuk menjahati/membunuh sesama manusia di dalam TRIPITAKA/TIPITAKA??
pasti muter2 kesana kemari deh
BiasaSaja- SERSAN MAYOR
-
Posts : 660
Kepercayaan : Protestan
Location : warnet langganan
Join date : 08.12.12
Reputation : 11
Re: Pelecehan Gereja terhadap Tradisi Tiongkok
BANGKOK - Boels, perusahaan penyewaan toilet umum Belanda, dihujani hujatan oleh masyarakat Thailand.
Itu setelah produk Boels berupa toilet umum bergambar Buddha, beredar di Kota Bunssum, Belanda. Demikian diwartakan Asiaone.com yang dikutip Tribunnews.com.
Setelah menyadari pihaknya menghadapi reaksi keras dari masyarakat Thailand, yang mayoritas memeluk agama Buddha, mereka segera mencabut produk mereka dari pasaran, seraya meminta maaf.
Permintaan maaf Boels diumumkan oleh Kedutaan Besar Belanda di Bangkok, Thailand, melalui laman Facebook mereka, Rabu (23/1/2013).
Kedutaan Besar Belanda di Bangkok mengatakan, pihak perusahaan sungguh-sungguh minta maaf dan tidak menyadari dampak negatif dari dari toilet Buddha, dan segera menariknya dari pasar.
Pakar komunikasi massa Thailand Somkiat Onwimon, mendesak warga Thailand memaafkan Belanda. Sementara, organisasi Buddha Thailand mengucapkan rasa terima kasih kepada Kedutaan Besar Belanda, untuk respons yang cepat dalam memecahkan polemik.
Polemik toilet Buddha dimulai ketika dua pengguna Facebook bernama Anuchit Pomthong dan Nok Ja, meluncurkan kampanye online untuk menuntut penghapusan gambar Sang Buddha dari toilet portabel.
http://www.tribunnews.com/2013/01/24/toilet-bergambar-buddha-tuai-kecaman-rakyat-thailand
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Pelecehan Gereja terhadap Tradisi Tiongkok
Pendeta Rony Tan, pemimpin Gereja Lighthouse Evangelism, Singapura yang beranggotakan 12.000 jemaat, menuai protes dan ditegur oleh menteri senior Singapura Goh Chok Tong serta Departemen Keamanan Dalam Negeri.
Dalam sebuah kebaktian, Pendeta Tan diwawancarai umat Kristen yang pindah dari agama Buddha dan secara terbuka ia mengejek keyakinan-keyakinan agama Buddha seperti reinkarnasi dan praktik-praktik agama Buddha seperti meditasi. Video kebaktian itu ditampilkan di situs Lighthouse Evangelism dan di YouTube.
Menurut media lokal, Tan meminta jemaatnya lebih sensitif dalam mewartakan Injil kepada orang-orang non-Kristen. "Jangan lagi ada kritik terhadap agama apapun," katanya. Tan minta maaf atas semua pernyataannya dalam sebuah pertemuan pribadi dengan para pemimpin agama Buddha dan Tao.
Sebelumnya, ketika berbicara pada pembukaan gedung milik Singapore Jain Religious Society, Goh Chok Tong secara keras menegur Tan atas pernyataan-pernyataan yang dibuatnya itu. Goh mengatakan, "Masyarakat Singapura dibangun berlandaskan penghormatan satu sama lain dan agama-agama yang berbeda. Itulah prinsip utama yang mendukung keakraban sosial negara kota ini."
"Keberhasilan kita dalam menempa masyarakat yang multi-ras dan multi-agama kadang-kadang mengakibatkan masyarakat Singapura, terutama kaum mudanya, menerima begitu saja kerukunan yang kita nikmati ini," kata Goh.
Presiden Federasi umat Buddha Singapura, Yang Mulia Kwang Sheng, mengatakan kepada media Singapura bahwa pertemuan dengan Tan berlangsung ramah. "Dia sadar akan kekeliruannya dan dampak yang sedemikian besar dan menggemparkan. Maka dia sadar bahwa itu merupakan isu serius, dan dia minta maaf kepada umat Buddha dan Tao atas kesalahannya."
http://www.terangdunia.com/index.php?option=com_content&view=article&catid=50%3Ainternasional&id=415%3Apendeta-singapura-minta-maaf-kepada-umat-buddha&Itemid=72
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Halaman 3 dari 3 • 1, 2, 3
Similar topics
» Pembunuhan Ummat Islam Oleh Ummat Budha Myanmar
» Pelecehan Seksual di Gereja Belanda Terungkap
» Kematian Biksu Anti-Kristenisasi Picu Kemarahan Terhadap Gereja
» Ratusan penyanyi gereja jadi korban pelecehan seksual
» Gereja Katolik Australia tutupi kasus pelecehan seks anak
» Pelecehan Seksual di Gereja Belanda Terungkap
» Kematian Biksu Anti-Kristenisasi Picu Kemarahan Terhadap Gereja
» Ratusan penyanyi gereja jadi korban pelecehan seksual
» Gereja Katolik Australia tutupi kasus pelecehan seks anak
Halaman 3 dari 3
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik