Fatwa Pelarangan Kaum Buddha Menggunakan Kata GBU
Halaman 1 dari 1 • Share
Fatwa Pelarangan Kaum Buddha Menggunakan Kata GBU
GBU, BBU dan GKBU?
Mana yang lebih tepat digunakan umat Buddha?
Penggunaan kata GBU (God Bless U) tidak tepat digunakan oleh seorang umat Buddha, karena seorang Buddhis percaya bahwa tidak ada sesosok makhluk manapun, baik Dewa maupun Brahma sekalipun yg mampu memberikan berkat kebahagiaan bagi kita. Dewa bagaikan seorang perawat yang membantu kesembuhan kita, tapi bukan kesembuhan itu sendiri. Semua kebahagiaan berasal dari tabungan kebaikan yang kita miliki (karma baik). Karma baik ibarat uang yg kita butuhkan. Jika tidak ada tabungan uang, mana bisa kita berobat ke RS? Mana ada dokter dan perawat yg menangani?
Penggunaan kata BBU (Buddha Bless U) juga sebaiknya dihindari agar tidak menimbulkan pandangan yg keliru. Buddha adalah Guru Penunjuk Jalan, bukan seorang yg memberikan hadiah kebahagiaan. Buddha bersabda bahwa kita terlahir oleh karma sendiri, mewarisi karma sendiri dan terlindung oleh karma sendiri. Tidak seorangpun dapat menyelamatkan lainnya. Buddha bagaikan seorang dokter yg memberikan resep kebahagiaan, bukan kesembuhan itu sendiri. Kita sendirilah yg harus disiplin meminum obat (dhamma)nya.
Jadi adalah lebih tepat jika kita menggunakan istilah GKBU. Good Karma Bless U. Karma baiklah yg memberkati hidup kita. Semua kebahagiaan berasal dari perbuatan atau karma baik yg kita perbuat. Dengan ke vihara, berpuja bakti, membantu pelayanan vihara, menghormat yg patut dihormati, berdana, membaca paritta, melantunkan doa-doa, bermeditasi, mendengarkan dhamma, melimpahkan jasa-jasa baik bagi kebahagiaan semua makhluk. Semua itulah karma baik yg membawa kebahagiaan. Karma baik inilah bagaikan obat yg dapat menyembuhkan penyakit. Banyak obat, namun hanyalah obat dhamma, yg menyembuhkan kita dari penyakit usia tua, sakit dan kematian. Obat yg membawa kita pada Nirwana sejati.
http://www.artikelbuddhis.com/2012/12/gbu-bbu-dan-gkbu.html
kalo gw, GBU = Gundulmu Blas ra mutU
Mana yang lebih tepat digunakan umat Buddha?
Penggunaan kata GBU (God Bless U) tidak tepat digunakan oleh seorang umat Buddha, karena seorang Buddhis percaya bahwa tidak ada sesosok makhluk manapun, baik Dewa maupun Brahma sekalipun yg mampu memberikan berkat kebahagiaan bagi kita. Dewa bagaikan seorang perawat yang membantu kesembuhan kita, tapi bukan kesembuhan itu sendiri. Semua kebahagiaan berasal dari tabungan kebaikan yang kita miliki (karma baik). Karma baik ibarat uang yg kita butuhkan. Jika tidak ada tabungan uang, mana bisa kita berobat ke RS? Mana ada dokter dan perawat yg menangani?
Penggunaan kata BBU (Buddha Bless U) juga sebaiknya dihindari agar tidak menimbulkan pandangan yg keliru. Buddha adalah Guru Penunjuk Jalan, bukan seorang yg memberikan hadiah kebahagiaan. Buddha bersabda bahwa kita terlahir oleh karma sendiri, mewarisi karma sendiri dan terlindung oleh karma sendiri. Tidak seorangpun dapat menyelamatkan lainnya. Buddha bagaikan seorang dokter yg memberikan resep kebahagiaan, bukan kesembuhan itu sendiri. Kita sendirilah yg harus disiplin meminum obat (dhamma)nya.
Jadi adalah lebih tepat jika kita menggunakan istilah GKBU. Good Karma Bless U. Karma baiklah yg memberkati hidup kita. Semua kebahagiaan berasal dari perbuatan atau karma baik yg kita perbuat. Dengan ke vihara, berpuja bakti, membantu pelayanan vihara, menghormat yg patut dihormati, berdana, membaca paritta, melantunkan doa-doa, bermeditasi, mendengarkan dhamma, melimpahkan jasa-jasa baik bagi kebahagiaan semua makhluk. Semua itulah karma baik yg membawa kebahagiaan. Karma baik inilah bagaikan obat yg dapat menyembuhkan penyakit. Banyak obat, namun hanyalah obat dhamma, yg menyembuhkan kita dari penyakit usia tua, sakit dan kematian. Obat yg membawa kita pada Nirwana sejati.
http://www.artikelbuddhis.com/2012/12/gbu-bbu-dan-gkbu.html
kalo gw, GBU = Gundulmu Blas ra mutU
Terakhir diubah oleh Penyaran tanggal Fri May 10, 2013 10:23 am, total 1 kali diubah
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Fatwa Pelarangan Kaum Buddha Menggunakan Kata GBU
FATWA?? emang Budha itu muslim??
BTW, minta linknya dong
BTW, minta linknya dong
BiasaSaja- SERSAN MAYOR
-
Posts : 660
Kepercayaan : Protestan
Location : warnet langganan
Join date : 08.12.12
Reputation : 11
Re: Fatwa Pelarangan Kaum Buddha Menggunakan Kata GBU
BUDDHA BLESS YOU ? (BBU)
oleh : Tanhadi
oleh : Tanhadi
Jika anda adalah salah satu penggemar nonton DVD/VCD serial film Silat/Kungfu yang dubbingnya berbahasa Inggris, pasti sering mendengar kalimat : Buddha Bless You, yaitu terjemahan dari kalimat : Amitofo.
Dan nampaknya sebagian Umat Buddhis di Indonesia mulai ‘latah’ (ikut-ikutan) melafalkan Buddha Bless You tersebut dengan cara mencantumkan pada akhir dari postingannya, sms ataupun e-mail dengan singkatan BBU.
Entah disengaja atau tidak, sebenarnya kalimat “Pemberkatan” semacam itu merupakan ‘Penolakan’ ,’ Iri hati’, ‘Kontra’ , terhadap istilah ‘Salam pemberkatan’ yang dimiliki oleh saudara kita Nasrani yang lebih populer yaitu : “ God Bless You “ (GBU). Kalau istilah kekanak-kanakannya adalah ‘Gak mau kalah’ (Iri) dengan istilah yang dimiliki oleh saudara kita yang Nasrani dan hal ini bukan tanpa alasan tentunya, namun ada sebab yang mendasarinya yaitu : dalam agama Buddha tidak dikenal istilah Tuhan (personal), sedangkan saudara kita Nasrani sudah terbiasa dengan istilah Tuhan, sehingga untuk meng-kontra-nya dipergunakanlah nama Buddha.
Disadari atau tidak…istilah Buddha Bless You (BBU) sebenarnya tidak sesuai dengan pemahaman Buddhisme/Buddha Dhamma, mengapa demikian ?
Sang Buddha tidak pernah mengajarkan para siswa-Nya untuk berdoa dan berserah diri pada “Maha-Dewa” atau siapapun namanya, termasuk kepada Sang Buddha sendiri. Kebalikan dari ajaran “berserah-diri” tersebut, Sang Buddha justru mengajarkan para siswa-Nya untuk berusaha, berdaya-upaya dengan kemampuan dirinya sendiri, dengan segenap-tenaga, hingga meraih kesuksesan.
Didalam Dhammapada 165 telah secara jelas sekali Sang Buddha mengatakan dalam sabdanya :
Oleh diri sendiri kejahatan dilakukan,
oleh diri sendiri pula orang ternoda,
oleh diri sendiri kejahatan tak dilakukan,
oleh diri sendiri pula seseorang menjadi suci.
Suci atau tidak sucinya seseorang tergantung pada diri sendiri;
tak ada seseorang pun yang dapat menyucikan orang lain.
oleh diri sendiri pula orang ternoda,
oleh diri sendiri kejahatan tak dilakukan,
oleh diri sendiri pula seseorang menjadi suci.
Suci atau tidak sucinya seseorang tergantung pada diri sendiri;
tak ada seseorang pun yang dapat menyucikan orang lain.
Dan didalam Dhammapada 276 , Sang Buddha bersabda :
“ Engkau sendirilah yang harus berusaha,
Sang Tathagata hanya penunjuk jalan. “
Sang Tathagata hanya penunjuk jalan. “
Dengan memahami Sabda Sang Buddha tsb. diatas, dapatlah kita menarik suatu kesimpulan bahwa didalam Buddha Dhamma tidak mengenal pula istilah “Memberkahi, merestui (Bless)” atau “Buddha memberkatimu” seperti yang ada pada kalimat : “God Bless You” (Tuhan memberkatimu)…ini jelas kita hanya meniru-niru istilah dari saudara kita yang Nasrani tersebut.
Pernahkan anda mendengar atau melihat tulisan dari saudara kita yang muslim mengatakan misalnya : Allah Bless You” (ABU) atau “Muhammad Bless You (MBU)” , tentu saja tidak pernah bukan ? lalu mengapa kita koq ikut-ikutan menggunakan kalimat yang tidak jelas pemahamannya itu ?
Dengan pemahaman seperti itulah saya mengajak teman-teman se-Dhamma untuk segera meninggalkan “salah kaprah’ terhadap istilah BBU itu. Kita memiliki kalimat sendiri yang telah diajarkan oleh Sang Buddha sendiri, yang jauh lebih Indah dan Mulia, sebuah kalimat yang penuh dengan Pengharapan berdasarkan Cinta kasih terhadap semua makhluk tanpa membeda-bedakan bentuk dan sifatnya (universal) yaitu : “SABBE SATTA BHAVANTU SUKHITATTA” /Semoga semua makhluk berbahagia. (SSBS), dan masih banyak pula 'ucapan salam' bernuansa Buddhis yang dapat kita pergunakan seperti halnya : "Metta Cittena"(dengan pikiran cinta-kasih) atau "Namo Buddhaya" (Terpujilah Sang Buddha) dsb.
Saya disini hanya berharap untuk dapat ‘meluruskan’ pandangan sempit yang salah terhadap istilah-istilah yang ‘menyusup’ dan tidak sejalan dengan ajaran Sang Buddha, karena perlu kita pahami kembali bahwa Sang Buddha telah Parinibbana, Beliau telah mencapai pembebasan mutlak dan telah berada di luar Alam Samsara … Nibbana !.
Masihkah kita umat Buddhis berpikir bahwa Sang Buddha dapat memberkati kita ?, Mari kita resapi kembali kata-kata Sang Buddha tsb. dibawah ini :
“Ada kemungkinan, bahwa di antara kalian ada yang berpikir:
`Berakhirlah kata-kata Sang Guru; kita tidak mempunyai seorang Guru lagi.` Tetapi, Ananda, hendaknya tidak berpikir demikian.
Sebab apa yang telah Aku ajarkan sebagai Dhamma dan Vinaya,
Ananda, itulah kelak yang menjadi Guru-mu, ketika Aku pergi.”
(Mahaparinibbana Sutta, Digha Nikaya 16)
`Berakhirlah kata-kata Sang Guru; kita tidak mempunyai seorang Guru lagi.` Tetapi, Ananda, hendaknya tidak berpikir demikian.
Sebab apa yang telah Aku ajarkan sebagai Dhamma dan Vinaya,
Ananda, itulah kelak yang menjadi Guru-mu, ketika Aku pergi.”
(Mahaparinibbana Sutta, Digha Nikaya 16)
Semoga bermanfaat.
http://tanhadi.blogspot.com/2011/01/buddha-bless-you-bbu.html
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Fatwa Pelarangan Kaum Buddha Menggunakan Kata GBU
kalo gw, GBU = Gundulmu Blas ra mutU
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Similar topics
» Kristenisasi ternyata juga meresahkan kaum Buddha
» ANDAIKAN KAUM KRISTEN TAK PAKAI KATA “ALLAH”
» FATWA KIBARUL ‘ULAMA KERAJAAN SAUDI ARABIA UNTUK KAUM YANG MENGKLAIM DIRINYA ‘SALAFIYYUN’
» lagu Buddha untuk temen temen Buddha juga semua umat Buddha
» Bencana Kaum Sodom, Hancurnya Kota Pompeii, dan Kaum 'Ad dan Ubar
» ANDAIKAN KAUM KRISTEN TAK PAKAI KATA “ALLAH”
» FATWA KIBARUL ‘ULAMA KERAJAAN SAUDI ARABIA UNTUK KAUM YANG MENGKLAIM DIRINYA ‘SALAFIYYUN’
» lagu Buddha untuk temen temen Buddha juga semua umat Buddha
» Bencana Kaum Sodom, Hancurnya Kota Pompeii, dan Kaum 'Ad dan Ubar
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik