kebaikan di agama islam yang belum diketahui oleh non muslim

ramayana wrote:hahahaha ada sandung sandungan ayat di quran ya bro?

ayat 90 berkata.. kecuali mereka mencari perlindungan! artinya yang murtad ga dibunuh kalau ada dalam perlindungan suatu kaum yg ada perjanjian! kalau pas ketemu dijalan ya hukumnya tawan dan bunuh! kurang apalagi ya cerita sahabat juga hadits.. masih perlu mbulet kemana lagi????

ga jelas ya kata quran.. yg murtad ampe laring tunggang langgang cari perlindungan hahahaha.
bayangkan kalau yg murtad di bawah kekuasaan islam dan mereka ga sempat atau ga bisa lari cari perlindungan.. apa akibatnya? bisa mereka minta nabi memaafkan dan nabi membiarkan orang murtad hidup damai sentosa di depan matanya?

ada contohnya??

Imâm Jalâluddîn as-Suyûthî meriwayatkan dalam Lubâb an-Nuqûl fî Asbâb an-Nuzûlnya (Juz. 5, 4/an-Nisâ’), dengan menisbahkan kepada Ibnu Abî Hâtim dalam Tafsîr Ibn Abî Hâtimnya :
“Dikemukakan oleh Ibnu Abî Hâtim yang bersumber dari Mujâhid al-Makky bahwa: “Ayat (Ayat: 90, Surat an-Nisâ’) diturunkan mengenai Hilâl bin ‘Uwaimîr al-Aslamî, dia (Hilâl bin ‘Uwaimîr al-Aslamî) telah membuat perjanjian damai dengan kaum Muslimîn, sedangkan kaumnya (kaumnya Hilâl bin ‘Uwaimîr al-Aslamî) hendak memerangi kaum Muslimîn, akan tetapi dia (Hilâl bin ‘Uwaimîr al-Aslamî) tidak berkehendak memerangi kaum Muslimîn, dan juga ia (Hilâl bin ‘Uwaimîr al-Aslamî) tidak berkehendak memerangi kaumnya (kaumnya Hilâl bin ‘Uwaimîr al-Aslamî)”.

ramayana wrote:inilah contoh orang ga punya pengetahuan..

mana ada kata pemimpin di ayat yang asli? yg ada adalah.. jangan mengambil yahudi dan nasrani sebagai teman atau sekutu!! bukan pemimpin. ente baca di bahasa inggris. kayaknya depag malu kalau pakai ayat teman hahahaha.. makanya diganti pemimpin.

ramayana wrote:tuh kan ayat yg katanya baik jadi mbulet.. saking ga mau di pimpin orang non muslim ampe lebih baik perang!!
jadi kalau ada minoritas islamdi suatu negara.. tetep negara itu harus pakai syariah. kalau negara itu ga mau, maka perang!! bunuh!! yeah!! di pimpin non muslim? perang, bunuh, hancurkan, bersikap keras!! yeah!!

ramayana wrote:udah jelas ayat murtad bersifat pribadi atau perseorangan sepanjang jaman.. kok dikaitkan ama negara dan hukum.
capek deh bro..

QS. 4:90. "...atau orang-orang yang datang kepada kamu sedang hati mereka merasa keberatan untuk memerangi kamu dan memerangi kaumnya."

ramayana wrote:Kecuali orang-orang yang meminta perlindungan kepada sesuatu kaum, yang antara kamu dan kaum itu telah ada perjanjian (damai) atau orang-orang yang datang kepada kamu sedang hati mereka merasa keberatan untuk memerangi kamu dan memerangi kaumnya.

ada kata kata..

Kecuali orang-orang yang meminta perlindungan kepada sesuatu kaum

kemuadian ada tanda koma!! ente tau kan koma itu apa?? yg ane bold merah itu satu kesatuan kalimat!

setelah koma apa?? itulah yg menerangkan siapa siapa kaum yg muslim dilarang membunuh kalau udah di lindungi kaum ini!! siapa saja kaum yg bisa melindungi murtadin???

,(koma)yang antara kamu dan kaum itu telah ada perjanjian (damai) atau orang-orang yang datang kepada kamu sedang hati mereka merasa keberatan untuk memerangi kamu dan memerangi kaumnya.

== jadi ada 2 kaum yg bisa melindungi murtadin.
1. yang ada perjanjian.
2. yg ngadep ke nabi memberikan jaminan tidak akan memerangi.
== 2 kaum ini ada dalam kalimat antara koma dan titik!! alias satu kesatuan!

tentu saja 2 kaum ini sudah melakukan perjanjian atau proses menghadap sebelum kaum murtadin minta perlindungan ke mereka!!

mau bukti lagi?? lihat nomor nomor yg ane kasih merah di ayat 90. ini artinya.

331 Ayat ini menjadi dasar hukum suaka.
== udah jelas ya artinya!

332 Tidak memihak dan telah Mengadakan hubungan dengan kaum muslimin.
== udah jelas artinya adalah kaum ini sebelum murtadin cari perlindungan sudah mengadakan hubungan ama muslim! lihat kata "telah" yg ane bold merah!

silahkan di pikir pelan pelan!! jangan cepet cepet..

frontline defender wrote:

ramayana wrote:Kecuali orang-orang yang meminta perlindungan kepada sesuatu kaum, yang antara kamu dan kaum itu telah ada perjanjian (damai) atau orang-orang yang datang kepada kamu sedang hati mereka merasa keberatan untuk memerangi kamu dan memerangi kaumnya.

ada kata kata..

Kecuali orang-orang yang meminta perlindungan kepada sesuatu kaum

kemuadian ada tanda koma!! ente tau kan koma itu apa?? yg ane bold merah itu satu kesatuan kalimat!

setelah koma apa?? itulah yg menerangkan siapa siapa kaum yg muslim dilarang membunuh kalau udah di lindungi kaum ini!! siapa saja kaum yg bisa melindungi murtadin???

,(koma)yang antara kamu dan kaum itu telah ada perjanjian (damai) atau orang-orang yang datang kepada kamu sedang hati mereka merasa keberatan untuk memerangi kamu dan memerangi kaumnya.

== jadi ada 2 kaum yg bisa melindungi murtadin.
1. yang ada perjanjian.
2. yg ngadep ke nabi memberikan jaminan tidak akan memerangi.
== 2 kaum ini ada dalam kalimat antara koma dan titik!! alias satu kesatuan!

tentu saja 2 kaum ini sudah melakukan perjanjian atau proses menghadap sebelum kaum murtadin minta perlindungan ke mereka!!

mau bukti lagi?? lihat nomor nomor yg ane kasih merah di ayat 90. ini artinya.

331 Ayat ini menjadi dasar hukum suaka.
== udah jelas ya artinya!

332 Tidak memihak dan telah Mengadakan hubungan dengan kaum muslimin.
== udah jelas artinya adalah kaum ini sebelum murtadin cari perlindungan sudah mengadakan hubungan ama muslim! lihat kata "telah" yg ane bold merah!

silahkan di pikir pelan pelan!! jangan cepet cepet..

berarti dua2nya kaum yang ada perjanjian damai dengan muslim? kalau gitu nggak ada bedanya dunk? lha terus ngapain ditulis lagi?



lagian dibelakangnya masih ada kalimat :

"...maka jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangi kamu serta mengemukakan perdamaian kepadamu maka Allah tidak memberi jalan bagimu atas mereka."

siapakah "mereka" disitu?

ramayana wrote: lha kata quran harus di bunuh dimanapun muslim menjumpai murtadin kok! apa jurang jelas kata itu?
ente ini ikut quran apa ikut kata ente sendiri? hahahahahaha..

ramayana wrote:dimana ada kata di quran kalau murtadin gabung musuh??? wong murtadin aja ampe cari perlindungan kok dianggap gabung musuh. bahkan mereka br bisa "lepas" dari di bunuh kalau cari perlindungan di kaum yg ada perjanjian damai ama muslim. apa mungkin kalau mereka gabung ama kafir yg perang ama muslim cari perlindungan ke aliansi islam??

ingat bro.. murtadin in cari perlindungan!!

apa ente ga tau kata.. tawan dan bunuhlah dimanapun menjumpai? apa semua ulama arab, afganistan, pakistan, iran, dll kalah pinter ama ente?? ampe syariah islam dinegara mereka menggunakan hukuman mati buat murtadin??

apa ente lebih pinter dari HTI? ente ini siapa bu? bawa kemari dalilnya..

jangan kayak atas ane.. koar koar ga ada dalil.
mana dalil kalau yg di bunuh itu murtadin yg memerangi islam??

juga sudah sangat jelas kata di quran. bunuh mereka yg berpaling. jadi sekali lagi terserah lah..lha wong murtadin

Saidina Abubakar Assiddiq telah menghantar tentara Islam memerangi orang-orang yang murtad,

ramayana wrote:
oh.. adil ada syaratnya.. kalau pas damai. ini kebaikan agama ente ya bu? hehehehe

ada ayat quran berkata berpaling, tawan dan bunuh. adilnya dimana? kok ga di jawab?

ramayana wrote:ada kata kata..

Kecuali orang-orang yang meminta perlindungan kepada sesuatu kaum

kemuadian ada tanda koma!! ente tau kan koma itu apa?? yg ane bold merah itu satu kesatuan kalimat!

ramayana wrote:== jadi ada 2 kaum yg bisa melindungi murtadin.
1. yang ada perjanjian.
2. yg ngadep ke nabi memberikan jaminan tidak akan memerangi.
== 2 kaum ini ada dalam kalimat antara koma dan titik!! alias satu kesatuan!

tentu saja 2 kaum ini sudah melakukan perjanjian atau proses menghadap sebelum kaum murtadin minta perlindungan ke mereka!!

ramayana wrote: 331 Ayat ini menjadi dasar hukum suaka.
== udah jelas ya artinya!

ramayana wrote:gan, ente kalau posting mikir ga?

bedanya pa? yg satu ada perjanjian! yg satu ngadep bilang ga akan memerangi. bedanya apa?? ente ga bisa bedakan kata quran? ente menghina yg buat ayat quran ya??
ga ada bedanya kok di tulis? hahahahahahaha..

ramayana wrote:mereka itu siapa?? jelas yg 2 kaum itu. yg perjanjian dan yg ngadep alias sowan! ente kalau mau quote, mikir dulu!
jangan malu maluin kualitas ente bro hahahaha..

sekali lagi.. di pikir dulu!! udah jelas kalimat di quran itu. ada penjelasannya. kalau ente ga bisa mikir lagi ya susah. ente bisanya minta pisang aja terus ama ane hahahaha.

ramayana wrote:1. yang ada perjanjian.
2. yg ngadep ke nabi memberikan jaminan tidak akan memerangi.

ramayana wrote:Ayat ini menjadi dasar hukum suaka.
== udah jelas ya artinya!

janganbilangbilang wrote:atas

di kepala ente cuman bunuh aja mulu

gak ada paksaan kok, lagian mao nilai kebaikan tapi jika di barengi pondasi kebencian, gimana mao liat Kebaikannya..??

dalam islam ada pula ber sedekah, mau tau lebih banyak silahkan belajar ilmu sedekah dalam islam.

kan gampang toh bang ram

Usama Hassan, a Cambridge-educated scientist and an imam, goes further and says the classical scholars were wrong in how they interpreted the Quran. He is unequivocal in denouncing those who advocate the death penalty.
"I believe the classical law of apostasy in Islam is wrong and based on a misunderstanding of the original sources, because the Quran and Hadith don't actually talk about a death penalty for apostasy."

frontline defender wrote:ya elu itu yang taqiya, emangnya siapa yang nyungsep ketika disuruh njelasin tafsirnya sendiri?

ramayana wrote:ga dapat suaka murtadin itu? wong udah dikatakan jelas di quran!!

murtad di tawan dan di bunuh!
kecuali yang meminta perlindungan 2 kaum itu!!

ampun deh..

frontline defender wrote:

ramayana wrote:ga dapat suaka murtadin itu? wong udah dikatakan jelas di quran!!

murtad di tawan dan di bunuh!
kecuali yang meminta perlindungan 2 kaum itu!!

ampun deh..

lha iya itu, tadinya yang jadi sasaran kan, menurut elu, murtadinnya, lha terus pas bagian ini :

"...maka jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangi kamu serta mengemukakan perdamaian kepadamu maka Allah tidak memberi jalan bagimu atas mereka."

kok "mereka"nya tau2 ganti jadi :

1. kaum yang ada perjanjian.
2. kaum yg ngadep ke nabi memberikan jaminan tidak akan memerangi.

gimana tuh?

ramayana wrote:mereka ini, kalau setelah murtadin dilindungi mereka, tidak melawan atau memerangi nabi, maka tidak boleh kaum nabi menyerang mereka mereka yg melindungi murtadin.

ramayana wrote:murtadin cari perlindungan. dan ada pihak bersedia memberi perlindungan. bisakah mereka diam saja kalau ada pasukan islam akan membunuh murtadin yg di lindungi mereka? ini sama aja perang!

ramayana wrote:wong diawal ada kata tawan dan bunuh dimanapun!

frontline defender wrote:

ramayana wrote:mereka ini, kalau setelah murtadin dilindungi mereka, tidak melawan atau memerangi nabi, maka tidak boleh kaum nabi menyerang mereka mereka yg melindungi murtadin.

emangnya sejak kapan muslim berdebat soal memerangi atau tidak, kaum pemberi suaka tsb?

ramayana wrote:murtadin cari perlindungan. dan ada pihak bersedia memberi perlindungan. bisakah mereka diam saja kalau ada pasukan islam akan membunuh murtadin yg di lindungi mereka? ini sama aja perang!

kalau muslim tetap maksa, maka kaum pemberi suaka tsb tentunya akan bersedia mengekstradisi murtadin tsb, kan sekutu! ngapain ngambil resiko kehilangan sekutu demi segelintir pelarian?

ramayana wrote:wong diawal ada kata tawan dan bunuh dimanapun!

yang dilanjutkan dengan kata "kecuali"!

ramayana wrote:ente ngomong apa??

ramayana wrote:emang sekutu yg kasih perlindungan itu beg0? tentu mereka tahu resiko menerima murtadin. tetapi menerima kan ga asal menerima. ada dasarnya.. misalnya anggota klan atau suku. atau hubungan baik dimasa lalu, dll.
apa muslim akan menerima resiko perang dan kehilangan banyak nyawa akibat segelintir murtadin? dengan memerangi kaum yg melindungi murtadin?

ramayana wrote:udah jelas kalau murtadin hukumnya mati dari sejarah maunpun penerapan di negara islam. kok ente mgeyel. ente ini islam kagak. jangan sok pakai nurani dengan membantah hal yg udah jadi ketetapan di quran ente deh. kelihatan kalau asbun bro.

Satu-satunya peristiwa yang disebutkan dalam Hadits sahih mengenai pemberian hukuman kepada kaum murtad ialah peristiwa segolongan orang dari kabilah ‘Ukul yang memeluk Islam dan ikut hijrah ke Madinah, tetapi mereka tak merasa cocok dengan udara di Madinah, maka dari itu Nabi Suci menyuruh mereka supaya tinggal di suatu tempat di luar Madinah, yang di sana dipelihara unta perahan milik pemerintah, sehingga mereka dapat menikmati udara terbuka dan minum susu. Mereka menjadi sehat sekali, tetapi kemudian mereka membunuh penjaganya dan membawa lari untanya. Kejadian itu dilaporkan kepada Nabi Suci, lalu sepasukan tentara diperintah untuk mengejar mereka, dan mereka dihukum mati (Bu. 56:152).[2] Riwayat itu terang sekali bahwa bukan dihukum mati karena murtad, melainkan karena membunuh si penjaga unta.

Dalam Kitab Bukhari tercantum pula satu contoh yang sederhana tentang perbuatan murtad: “Seorang Arab dari padang pasir menghadap Nabi Suci untuk memeluk Islam di bawah tangan beliau. Selagi ia masih di Madinah, ia diserang penyakit demam, maka dari itu ia menghadap Nabi Suci dan berkata: Kembalikan bai’atku, Nabi Suci menolaknya, lalu ia menghadap lagi dan berkata: Kembalikan bai’atku, Nabi Suci pun menolaknya, lalu ia pergi” (Bu. 94:47). Hadits tersebut menerangkan bahwa mula-mula penduduk padang pasir itu memeluk Islam. Pada hari berikutnya, karena ia diserang penyakit demam, ia mengira bahwa penyakit itu disebabkan karena ia memeluk Islam, maka dari itu ia menghadap Nabi Suci untuk menarik kembali bai’atnya. Ini adalah terang-terangan perbuatan murtad, namun dalam Hadits itu tak diterangkan bahwa penduduk padang pasir itu dibunuh. Sebaliknya, Hadits itu menerangkan bahwa ia kembali ke padang pasir dengan aman.

Contoh lain tentang perbuatan murtad yang sederhana diuraikan dalam satu Hadits bahwa pada suatu hari seorang Kristen memeluk Islam, lalu ia murtad dan menjadi Kristen kambali, namun demikian, ia tidak dibunuh. “Sahabat Anas berkata, bahwa seorang Kristen memeluk Islam dan membaca Surat Ali ‘Imran, dan ia menuliskan ayat Qur’an untuk Nabi Suci, lalu ia berbalik menjadi Kristen kembali, dan ia berkata: Muhammad tak tahu apa-apa selain apa yang aku tulis untuknya. Lalu Allah mencabut nyawanya, lalu kaum Muslimin menguburnya” (Bu. 61:25). Selanjutnya Hadits itu menerangkan tentang peristiwa dihempaskannya tubuh orang itu oleh bumi. Terang sekali bahwa peristiwa itu terjadi di Madinah setelah diturunkannya Surat kedua (al-Baqarah) dan Surat ketiga (Ali ‘Imran) tatkala negara Islam telah berdiri, namun demikian orang yang murtad itu tak dianiaya, sekalipun ia mengucapkan kata-kata yang amat menghina Nabi Suci, dan menyebut beliau sebagai pembohong yang tak tahu apa-apa, selain apa yang ia tulis untuknya.

ramayana wrote:lha udah dilindungi cara bunuhnya gimana? hahahahaha

QS. 4:88. Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik

Ibnu Qudaamah rahimahullah berkata :
وأجمع أهل العلم على وجوب قتل المرتد وروي ذلك عن أبي بكر وعمر وعثمان وعلي ومعاذ وأبي موسى وابن عباس وخالد وغيرهم ولم ينكر ذلك فكان إجماعا
“Para ulama telah bersepakat wajibnya membunuh orang murtad. Diriwayatkan hal itu dari Abu Bakr, ‘Umar, ‘Utsmaan, ‘Aliy, Mu’aadz, Abu Muusaa, Ibnu ‘Abbaas, Khaalid, dan yang lainnya tanpa ada pengingkaran. Maka jadilah ia ijmaa’ (kesepakatan)” [Al-Mughniy, 10/72 – via Syaamilah].

http://abul-jauzaa.blogspot.ca/2012/04/hukum-bunuh-bagi-orang-yang-murtad.html

Seorang wanita, dipanggil Ummu Marwan, murtad dari Islam. Lalu perkaranya sampai kepada Nabi saw. Beliau kemudian memerintahkan agar ia diminta bertobat. Jika ia bertobat (maka diterima) dan jika tidak maka ia dibunuh. (HR ad-Daruquthni dan al-Baihaqi).

Al-Baihaqi dan ad-Daruquthni meriwayatkan bahwa Abu Bakar telah meminta Ummu Qurfah yang murtad agar bertobat (kembali), tetapi ia menolak sehingga ia dihukum bunuh. Abdurrazaq meriwayatkan bahwa Umar memutuskan terhadap sekelompok orang dari Irak yang murtad bahwa yang tidak mau bertobat dihukum bunuh. Dalam hadis di atas jelas bahwa Ali ra., menghukum bunuh orang murtad. Semua hukuman bunuh bagi orang murtad itu dilaksanakan dan tidak ada seorang pun dari Sahabat yang mengingkarinya. Hal itu menunjukkan para Sahabat telah berijmak bahwa siapa saja yang murtad dari Islam, jika tidak mau bertobat kembali pada Islam, dihukum mati. Wallâh a‘lam bi ash-shawâb wa ahkam.

ramayana wrote:ane ngomongin ajaran! lihat quran, lihat hadits! lihat apa yg dilakukan sahabat nabi ke murtadin!

ramayana wrote:sudah jelas diawal memang ada pertentangan. di bunuh atau tidak! tetapi kemudian turun ayat... bunuh!!

ramayana wrote:benarkah pihak yg mengadakan perjanjian dan damai selalu lemah??
apakah australia lebih lemah dari indonesia??

ramayana wrote:apakah singapore lebih hebat dari indo?

ramayana wrote:kalau udah di singapore, apa indo bisa ekstradisi??? kenapa ga dipaksa?? kan menang tuh lawan singapore.

ramayana wrote:ente berusaha menyangkal ajaran ente ampe gini ya bro..

ramayana wrote:Ibnu Qudaamah rahimahullah berkata :
وأجمع أهل العلم على وجوب قتل المرتد وروي ذلك عن أبي بكر وعمر وعثمان وعلي ومعاذ وأبي موسى وابن عباس وخالد وغيرهم ولم ينكر ذلك فكان إجماعا
“Para ulama telah bersepakat wajibnya membunuh orang murtad. Diriwayatkan hal itu dari Abu Bakr, ‘Umar, ‘Utsmaan, ‘Aliy, Mu’aadz, Abu Muusaa, Ibnu ‘Abbaas, Khaalid, dan yang lainnya tanpa ada pengingkaran. Maka jadilah ia ijmaa’ (kesepakatan)” [Al-Mughniy, 10/72 – via Syaamilah].

http://abul-jauzaa.blogspot.ca/2012/04/hukum-bunuh-bagi-orang-yang-murtad.html

Seorang wanita, dipanggil Ummu Marwan, murtad dari Islam. Lalu perkaranya sampai kepada Nabi saw. Beliau kemudian memerintahkan agar ia diminta bertobat. Jika ia bertobat (maka diterima) dan jika tidak maka ia dibunuh. (HR ad-Daruquthni dan al-Baihaqi).

Al-Baihaqi dan ad-Daruquthni meriwayatkan bahwa Abu Bakar telah meminta Ummu Qurfah yang murtad agar bertobat (kembali), tetapi ia menolak sehingga ia dihukum bunuh. Abdurrazaq meriwayatkan bahwa Umar memutuskan terhadap sekelompok orang dari Irak yang murtad bahwa yang tidak mau bertobat dihukum bunuh. Dalam hadis di atas jelas bahwa Ali ra., menghukum bunuh orang murtad. Semua hukuman bunuh bagi orang murtad itu dilaksanakan dan tidak ada seorang pun dari Sahabat yang mengingkarinya. Hal itu menunjukkan para Sahabat telah berijmak bahwa siapa saja yang murtad dari Islam, jika tidak mau bertobat kembali pada Islam, dihukum mati. Wallâh a‘lam bi ash-shawâb wa ahkam.

ente ama abu bakar hebat mana bro? ente menentang abu bakar ya?

ane ini lihat ajaran islam dari yg ente katakan atau yang dilakukan abu bakar?

ente ini ama islamnya abu bakar sama atau ga?
ente lebih islam dari abu bakar ya?

ramayana wrote:ane kasian ama si FD ini..

ampe bilang sahabat nabi bertentangan ama ayat quran hahahahaha..

yg nete bawa itu memasuki. ga ada paksaan. tetapi keluar ada hukum mati!

tapi benarkah masuk islam tidak ada paksaan???

al anfaal 12-14
(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman". Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka

(Ketentuan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya; dan barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah amat keras siksaan-Nya.

Itulah (hukum dunia yang ditimpakan atasmu), maka rasakanlah hukuman itu. Sesungguhnya bagi orang-orang yang kafir itu ada (lagi) azab neraka.

== yg menolak islam harus di perangi(di penggal). Alloh berkata, rasakan hukuman itu. hukuman dunia ini ada selain hukuman neraka.

ente mau ngeles lagi??

ramayana wrote:ini ane kasih hadits!

Hadis Sahih Bukhari, Volume 1, Book 2, Number 24:

Dikisahkan oleh Ibn ‘Umar:
Rasul Allah berkata, “Aku telah diperintahkan (oleh Allah) untuk memerangi orang2 sampai mereka mengaku bahwa tidak ada yang patut disembah selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah, dan melakukan sembahyang dengan sempurna dan membayar zakat, sehingga jika mereka melakukan hal itu, maka selamatlah nyawa dan harta mereka dariku kecuali dari hukum2 Islam dan amal mereka akan dihitung oleh Allah.”

frontline defender wrote:

ramayana wrote:ane kasian ama si FD ini..

ampe bilang sahabat nabi bertentangan ama ayat quran hahahahaha..

yg nete bawa itu memasuki. ga ada paksaan. tetapi keluar ada hukum mati!

tapi benarkah masuk islam tidak ada paksaan???

al anfaal 12-14
(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman". Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka

(Ketentuan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya; dan barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah amat keras siksaan-Nya.

Itulah (hukum dunia yang ditimpakan atasmu), maka rasakanlah hukuman itu. Sesungguhnya bagi orang-orang yang kafir itu ada (lagi) azab neraka.

== yg menolak islam harus di perangi(di penggal). Alloh berkata, rasakan hukuman itu. hukuman dunia ini ada selain hukuman neraka.

ente mau ngeles lagi??

kok nggak dilanjutin?

QS. 8:15. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur).

ramayana wrote:ini ane kasih hadits!

Hadis Sahih Bukhari, Volume 1, Book 2, Number 24:

Dikisahkan oleh Ibn ‘Umar:
Rasul Allah berkata, “Aku telah diperintahkan (oleh Allah) untuk memerangi orang2 sampai mereka mengaku bahwa tidak ada yang patut disembah selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah, dan melakukan sembahyang dengan sempurna dan membayar zakat, sehingga jika mereka melakukan hal itu, maka selamatlah nyawa dan harta mereka dariku kecuali dari hukum2 Islam dan amal mereka akan dihitung oleh Allah.”

hadits itu ditujukan kepada muslim yang menolak membayar zakat, jadi yang dimaksud syahadat disitu harus ditunjukkan dengan ketaqwaan (membayar zakat), atau katakanlah belum dianggap syahadat sampai membayar zakat : http://ciptoabiyahya.wordpress.com/2012/05/21/hadits-arbain-an-nawawi-kedelapan-kehormatan-seorang-muslim/ (apa ini? kok disuruh ngulangin jawaban di post #256?)

Itulah (hukum dunia yang ditimpakan atasmu), maka rasakanlah hukuman itu

“Aku telah diperintahkan (oleh Allah) untuk memerangi orang2 sampai mereka mengaku bahwa tidak ada yang patut disembah selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah[/b], dan melakukan sembahyang dengan sempurna dan membayar zakat, sehingga jika mereka melakukan hal itu, maka selamatlah nyawa dan harta mereka dariku kecuali dari hukum2 Islam dan amal mereka akan dihitung oleh Allah.”

ramayana wrote:Itulah (hukum dunia yang ditimpakan atasmu), maka rasakanlah hukuman itu

udah jeklas ada kata ini!! artinya adalah ini bukan perang!!!!!! memenggal kafir adalah hukuman kafir krn menentang Alloh dan rasul.. alias ga mau ikut islam!!

ayat ke 15.. kalau perang.. jangan mundur. ini beda cerita lagi!!

ramayana wrote:“Aku telah diperintahkan (oleh Allah) untuk memerangi orang2 sampai mereka mengaku bahwa tidak ada yang patut disembah selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah[/b], dan melakukan sembahyang dengan sempurna dan membayar zakat, sehingga jika mereka melakukan hal itu, maka selamatlah nyawa dan harta mereka dariku kecuali dari hukum2 Islam dan amal mereka akan dihitung oleh Allah.”

ente jangan taqqiya terus. ga mau apa?

mana bayar zakat doang?? ada kata dan!! memerangi sampai mereka mengaku lha ilah lha ilawoh, mohamad rasuluwoh!! kurang jelas apa ya kata ini?

di perkuat ama ayat at taubah 123. perangilah kafir di sekitarmu dengan kekerasan yang ada padamu!! apakah kalau tidak kafir maka akan di perangi? kan tidak! hanya kafir. ini bukan pemaksaan masuk islam??

(apa ini? kok disuruh ngulangin jawaban di post #256?)

frontline defender wrote:

ramayana wrote:Itulah (hukum dunia yang ditimpakan atasmu), maka rasakanlah hukuman itu

udah jeklas ada kata ini!! artinya adalah ini bukan perang!!!!!! memenggal kafir adalah hukuman kafir krn menentang Alloh dan rasul.. alias ga mau ikut islam!!

ayat ke 15.. kalau perang.. jangan mundur. ini beda cerita lagi!!

yang namanya memerangi, memenggal, memotong tangan, atau kalau disebelah menginkuisisi, itu dilakukan oleh manusia dan terjadi di dunia, bukan terjadi di akhirat kelak, jadi oleh karenanya disebut hukum dunia!

ramayana wrote:“Aku telah diperintahkan (oleh Allah) untuk memerangi orang2 sampai mereka mengaku bahwa tidak ada yang patut disembah selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah[/b], dan melakukan sembahyang dengan sempurna dan membayar zakat, sehingga jika mereka melakukan hal itu, maka selamatlah nyawa dan harta mereka dariku kecuali dari hukum2 Islam dan amal mereka akan dihitung oleh Allah.”

ente jangan taqqiya terus. ga mau apa?

mana bayar zakat doang?? ada kata dan!! memerangi sampai mereka mengaku lha ilah lha ilawoh, mohamad rasuluwoh!! kurang jelas apa ya kata ini?

di perkuat ama ayat at taubah 123. perangilah kafir di sekitarmu dengan kekerasan yang ada padamu!! apakah kalau tidak kafir maka akan di perangi? kan tidak! hanya kafir. ini bukan pemaksaan masuk islam??

kalau diartikan perintah mengislamkan non-muslim secara paksa, maka akan bertentangan dengan Al-Qur'an :

QS. 2:256. Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

QS. 22:39. Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu,

QS. 9:29. Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam)

Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah
dan tidak beragama dengan agama yang benar