2000 Thn Yg Lalu Alkitab SUDAH tau Relativitas Terjadi Pada Kondisi DIAM

First topic message reminder :

suara hati wrote:Sebagai bahan review berikut adalah keterangan dari 2 Petrus 3:8 yang sering dicalonkan untuk diajukan sebagai adanya relativitas waktu di kitab Kristen :

8. Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.

Terlihat bahwa tidak ada semacam pernyataan gerakan atau kecepatan disitu. Oleh sebab itu tidak memenuhi persamaan dilatasi waktu,walaupun bisa saja semangatnya adalah dilatasi waktu.

Jangan mbahlul yau

Kita sudah sepakat bahwa RELATIVITAS terjadi JUGA pada kondisi DIAM

suara hati wrote:Aku setuju itu, paling tidak itulah yang kuyakini saat ini.
Bahwa dilatasi waktu bisa terjadi dalam medan gravitasi, aku tau itu.Sebagai bukti bahwa aku tau(udah aku tulis sebelum kamu menyebut gravitasi),anda bisa cek di forum murtad

Justru yang dari Alkitab yang amat LOGIS

Emangnya
HARUS KAH Tuhan TERUS MENERUS bergerak demi mencapai kondisi dilatasi waktu


Kesimpulan :
- Alkitab 2000 tahun LEBIH dulu dari Einstain !!
- Quran nyontek Alkitab


Wekekeke ... SWT kok dilawanin
Syukur deh nyali lo CIUT saat ku tantang ADU murtad

Suarahati wrote:
Oke aku tau sikap mu Foxhound dalam hal ini. Aku mencoba mencari ayat terpisah di PL dan PB untuk pendukung gravitasi. Cara yang kutempuh adalah mencari 'gambaran' luas nya negeri akhirat. Dan yang kudapat sampai saat ini adalah gambaran dari Wahyu 21, bahwa luas nya sangat terbatas (ada tulisan yang mengklaim dibawah 3000 km ^2). Dan dengan luas ini (anggap kerapatan adalah biasa)....tidak akan terjadi dilatasi oleh gravitasi.

Hahahaha dasar lontong
Ketahuan bahwa elo adalah fisikawan ABAL ABAL kelas gurun pasir

Black hole tercipta justru karena " AZAS LARANGAN PAULI " telah dilanggar alias TIDAK BERLAKU LAGI !!

Itulah makanya melalui "Chandra sekkar limit " dinyatakan bahwa BILA bintang LEBIH BESAR dari 1,4 massa Matahari ( bintang kelas M ) = TIDAK AKAN MELEDAK ( supernova ) ato malah akan RUNTUH menjadi blackhole


Kesimpulan :
1. Semakin DITAMBAH MATERI maka saat mencapai titik "Chandra sekkar limit " maka = "AZAS LARANGAN PAULI " tidak berlaku lagi dan GRAVITASI akan MENGKOMPRESS massa dari materi

2. Semakin kecil benda YANG SUDAH MELANGGAR AZAS LARANGAN PAULI maka GRAVITASI SEMAKIN BESAR => Terjadi di blackhole

3. Netter Suara Hati TIDAK LAYAK diajak debat Astrofisika => CETEK dan jelas jelas tidak tau penyebab KERAPATAN MATERI di blackhole !!


Saat GRAVITASI BERKUASA : bila MATERI bertambah > maka VOLUME MASSA semakin kecil (susut ) kekeke

Foxhound wrote:
Kalau anda menggunakan argumen seperti itu... justru berarti debat anda dengan Duren menjadi obsolete. Kalau premise anda "semua benda langit itu bergerak", argumen anda bawha anda "tidak melihat pergerakan di ayat alkitab" jadi obsolete. Karena artinya hal tersebut memang tidak perlu dinyatakan, karena merupakan universal truth.

Dengan premise itu tentu pengertian pergerakan atau kecepatan dalam ayat Quran bermakna "gerakan atau kecepatan dalam suatu gerakan universal truth" sementara dalam tulisan Duren sawit aku mengkritik dengan "tidak adanya gerakan atau kecepatan dalam suatu gerakan universal truth"

Foxhound wrote:
Kalau menurut saya, anda tidak bisa menghubungkan akherat dengan hukum fisika. Dilatasi waktu di tidak terjadi melulu karena hukum fisika. Kalau universe nya berbeda, hukum fisikanya bisa berbeda, ini juga yang diadopsi oleh M-Theory. Mau Islam, mau Kristen, mau Alkitab, mau AlQuran.... sama2 konyol kalau menghubungkan akherat dengan fisika...

Menurutku...
Sebenarnya kita belum tau pasti bagaimana bentuk negeri akhirat. Bagaimanapun kamu udah bersikap bahwa untuk memahami beberapa ayat alkitab, GR bisa membantu untuk memahami.Adalah hal yang sangat wajar dan diperlukan oleh manusia jika Sang Pencipta memberi sekilas gambaran negeri akhirat berdasar ilmu manusia...(sama seperti sikapmu dalam hal ini).Walaupun dalam hal ini manusia meraba.

Jika kamu kesulitan untuk menemukan adanya medan gravitasi yang diperlukan untuk membentuk dilasi waktu versi 2 Petrus 3:8, aku juga mengalami hal yang sama.
Walaupun secara moral dan semangat aku setuju ayat ini mengarah ke dilasi waktu, tapi secara formula berparameter. Nilai parameter tidak ditemukan di ayat ini.

Tinggal ngomel ngomel adu MULUT BEBUSA aja nihh

@duren sawit
Mau hukum Pauli, mau Chandrasekar limit, mau Blackhole...silakan aja, yang pasti ga ada di 2 Petrus 3:8.
Banyak cerita alias bacrit kamu lae :)

Kekeke dah putus asa dia menghadapi gw sang SWT ini

Ayo sono belajar fisika yang bener

pesenan gw mana ren?

Opo pesenen lo ??

Elo bantuin aja si fisikawan KADAL GURUN yang lagi putus asa tuhhh

Moso begitu gw telanjangin KE CETEK AN NYA ... dia langsung meraung raung kekeke

@duren sawit,
Banyak cakap kau lae, cerita setinggi langit tapi tak bisa mempertahankan trit dengan hormat. Kalah menang biasa itu lae. Mana petunjuk gravitasi nya ? Kok bisa bisanya ditanya mana gravitasinya dan sebaginya,kok jawabannya kadal gurun lah :)
Sebenarnya aku datang ke trit mu sebagai tanda aku menghormati mu dan mau dengar penjelasanmu. Ternyata...holakkata :)

duren swt wrote:Opo pesenen lo ??

lihat lagi tu post #12!

suara hati wrote:@duren sawit,
Banyak cakap kau lae, cerita setinggi langit tapi tak bisa mempertahankan trit dengan hormat. Kalah menang biasa itu lae. Mana petunjuk gravitasi nya ? Kok bisa bisanya ditanya mana gravitasinya dan sebaginya,kok jawabannya kadal gurun lah :)
Sebenarnya aku datang ke trit mu sebagai tanda aku menghormati mu dan mau dengar penjelasanmu. Ternyata...holakkata :)

Jelas jelas kemampuan ANALISIS mu kuragukan

Tujuan dari trit ini bukan untuk membicarakan gravitasi
Baca dan simak baik baik apa yang saya bantah ........ JUDUL trit ini aja sudah menyatakan / MEMATAHKAN atgument utama mu

Dan inilah ARGUMENT TIARAP MU

suara hati wrote:Terlihat bahwa tidak ada semacam pernyataan gerakan atau kecepatan disitu. Oleh sebab itu tidak memenuhi persamaan dilatasi waktu,walaupun bisa saja semangatnya adalah dilatasi waktu.

Sementara JUDUL trit ini adalah :
Relativitas Terjadi Pada Kondisi DIAM !!!

Kalaupun saya fokus ke gravitasi .. itu cuma pembuktian dari argumen utamaku bahwa : Relativitas Terjadi Pada Kondisi DIAM


Kesimpulan :
Ilmu mu memang CETEK !!

duren sawit wrote:
Relativitas Terjadi Pada Kondisi DIAM !!!

Pake DIAM huruf besar segala...semua benda di alam ini bergerak lho,wahai ahli astrofisika :)

Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.

Mana dari kutipan ayat Petrus yang diatas yang mau dihubungkan dengan rumus dilatasi gravitasi ?

Ga perlu nuduh orang lain cetek lah, tapi yang keluar dari mulut mu ampas, lebih baik bicara apa adanya :)
Ayo hubungkan Petrus itu dengan gravitasi dan lobang hitam. Kalau gak dijawab secara rumus rumus, kita ketemu lain kali aja.

suara hati wrote:

duren sawit wrote:
Relativitas Terjadi Pada Kondisi DIAM !!!

Pake DIAM huruf besar segala...semua benda di alam ini bergerak lho,wahai ahli astrofisika :)

Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.

Mana dari kutipan ayat Petrus yang diatas yang mau dihubungkan dengan rumus dilatasi gravitasi ?

Ga perlu nuduh orang lain cetek lah, tapi yang keluar dari mulut mu ampas, lebih baik bicara apa adanya :)
Ayo hubungkan Petrus itu dengan gravitasi dan lobang hitam. Kalau gak dijawab secara rumus rumus, kita ketemu lain kali aja.

Wkwkwk semakin menunjukkan KE CETEK an mu

Bila A berdiri pada PIRING YANG SAMA dengan B dimana posisi awal piring ada di C ... lantas PIRING TERSEBUT bergerak ke titik D

Apa A MASIH ELO KATAKAN BERGERAK terhadap B ??


Dadah sang FISIKAWAN KADAL GURUN ...
Dan Ingattt .. TIDAK ADA Kristen yang GILA KLAIM bahwa Alkitap berisi iptek
TAPI
Elo lah yang TERLALU TIARAP mengarak arak Quran mendahului Einstain




Dan sampai detik ini pertanyaanku belum berani elo sentuh :
Apa disorga Alloh mu SELALU BERLARI KENCANG KENCANG agar selalu berrada pada kondisi dilatasi waktu ???


Onanilah dengan Quran SAMPAH GURUN mu

suara hati wrote:Dengan premise itu tentu pengertian pergerakan atau kecepatan dalam ayat Quran bermakna "gerakan atau kecepatan dalam suatu gerakan universal truth" sementara dalam tulisan Duren sawit aku mengkritik dengan "tidak adanya gerakan atau kecepatan dalam suatu gerakan universal truth"

No... anda salah menangkap maksud saya.

Dalam universal truth di mana semua benda bergerak. Dua titik yang bergerak dengan kecepatan, percepatan dan arah yang sama disebut "diam", dan antara mereka yang anda sebutkan bergerak tetapi "diam" itu apabila ada di medan gravitasi yang sama... tidak terjadi dilatasi waktu.

Jadi "Diam" yang dimaksud di sini, sesuai pernyataan Duren, dan ini juga adalah definisi yang pernah saya sampaikan kepada salah satu netter "edan" FFI... adalah: Suatu benda dinyatakan diam terhadap benda yang lain apabila bergerak dengan kecepatan, percepatan, dan arah yang sama.

Kalau anda menyatakan bahwa seluruh benda di alam semesta itu bergerak. Bergeraknya adalah relatif terhadap titik Big Bang. Jadi pengamatan dilatasi waktunya pun harus antara titik Big Bang dengan salah satu benda. Tetapi kalau anda mengamati dilatasi waktu dari titik A ke titik B di mana dua2nya sama2 bergerak dari titik Big Bang... maka pergerakan baik A dan B terhadap titik Big Bang diabaikan.... yang dilihat adalah A terhadap B.

Kalau anda paksakan argumen ini, anda akan melakukan logical fallacy argument.

Suara hati wrote:
Jika kamu kesulitan untuk menemukan adanya medan gravitasi yang diperlukan untuk membentuk dilasi waktu versi 2 Petrus 3:8, aku juga mengalami hal yang sama.

Walaupun secara moral dan semangat aku setuju ayat ini mengarah ke dilasi waktu, tapi secara formula berparameter. Nilai parameter tidak ditemukan di ayat ini.

Ya tidak akan pernah ditemukan. Karena dilatasi waktu dalam spacetime scale difference, juga tidak memerlukan parameter.

Saya elaborasi lagi sedikit ya:

Kalau anda lihat peta, ada scala #1 berupa konstanta 1:100.000, lalu ada scala #2 berupa konstanta 1:100.000.000... kira-kira parameter apa yang harus dimasukkan untuk mengetahui dilatasi "jarak" di peta antara scala #1 dan scala #2?

Foxhound wrote:

suara hati wrote:Dengan premise itu tentu pengertian pergerakan atau kecepatan dalam ayat Quran bermakna "gerakan atau kecepatan dalam suatu gerakan universal truth" sementara dalam tulisan Duren sawit aku mengkritik dengan "tidak adanya gerakan atau kecepatan dalam suatu gerakan universal truth"

No... anda salah menangkap maksud saya.

Dalam universal truth di mana semua benda bergerak. Dua titik yang bergerak dengan kecepatan, percepatan dan arah yang sama disebut "diam", dan antara mereka yang anda sebutkan bergerak tetapi "diam" itu apabila ada di medan gravitasi yang sama... tidak terjadi dilatasi waktu.

Jadi "Diam" yang dimaksud di sini, sesuai pernyataan Duren, dan ini juga adalah definisi yang pernah saya sampaikan kepada salah satu netter "edan" FFI... adalah: Suatu benda dinyatakan diam terhadap benda yang lain apabila bergerak dengan kecepatan, percepatan, dan arah yang sama.

Kalau anda menyatakan bahwa seluruh benda di alam semesta itu bergerak. Bergeraknya adalah relatif terhadap titik Big Bang. Jadi pengamatan dilatasi waktunya pun harus antara titik Big Bang dengan salah satu benda. Tetapi kalau anda mengamati dilatasi waktu dari titik A ke titik B di mana dua2nya sama2 bergerak dari titik Big Bang... maka pergerakan baik A dan B terhadap titik Big Bang diabaikan.... yang dilihat adalah A terhadap B.

Kalau anda paksakan argumen ini, anda akan melakukan logical fallacy argument.

Suara hati wrote:
Jika kamu kesulitan untuk menemukan adanya medan gravitasi yang diperlukan untuk membentuk dilasi waktu versi 2 Petrus 3:8, aku juga mengalami hal yang sama.

Walaupun secara moral dan semangat aku setuju ayat ini mengarah ke dilasi waktu, tapi secara formula berparameter. Nilai parameter tidak ditemukan di ayat ini.

Ya tidak akan pernah ditemukan. Karena dilatasi waktu dalam spacetime scale difference, juga tidak memerlukan parameter.

Saya elaborasi lagi sedikit ya:

Kalau anda lihat peta, ada scala #1 berupa konstanta 1:100.000, lalu ada scala #2 berupa konstanta 1:100.000.000... kira-kira parameter apa yang harus dimasukkan untuk mengetahui dilatasi "jarak" di peta antara scala #1 dan scala #2?

itu mah skala jarak tong gak ada hubungan dengan dilatasi waktu, wkwkwk

Foxhound wrote:Ya tidak akan pernah ditemukan. Karena dilatasi waktu dalam spacetime scale difference, juga tidak memerlukan parameter.

Saya SETUJU dengan bung Fox
Hal itu TIDAK MEMERLUKAN PARAMETER

Ada hal yang kita dilupakan dalam masalah KELEMBAMAN yang diakibatkan gravitasi

Saat terjadi KELEMBAMAN ... yang MELEMBAM itu BUKAN CUMA waktu
Tapi KELEMBAMAN juga meliputi RUANG

Kompltnya adalah kelembaman RUANG dan WAKTU

nasigoreng wrote:
menurut Quran, bumi tidak bergerak, yang bergerak adalah matahari dan bulan, mereka yang mengitari BUMI.

suara hati wrote:
Yang ngomong gitu kan pemuka kristen zaman Galileo

duluan Galileo apa Quran ?

putramentari wrote:

Foxhound wrote:Saya elaborasi lagi sedikit ya:

Kalau anda lihat peta, ada scala #1 berupa konstanta 1:100.000, lalu ada scala #2 berupa konstanta 1:100.000.000... kira-kira parameter apa yang harus dimasukkan untuk mengetahui dilatasi "jarak" di peta antara scala #1 dan scala #2?

itu mah skala jarak tong gak ada hubungan dengan dilatasi waktu, wkwkwk

Nah, mulai lagi nih.... ntar teriak2 lagi orang lain ndak ngerti ilmiah... sendirinya yang jeblok ndak berpendidikan....

Itu pertanyaan nyong... kalau suarahati bisa mengerti pertanyaan itu, otomatis suarahati akan mengerti kesalahannya soal 'parameter' dalam dilatasi waktu.

Sayangnya, yang nimbrung... orang yang nggak ngerti apa2....


Waktu, dalam relativitas, adalah dimensi keempat di dalam spacetime.
Skala spacetime berbeda, maka akan terjadi dilatasi jarak karena skala, juga akan terjadi dilatasi waktu karena skala.
Dan dilatasi yang terjadi karena skala, tidak membutuhkan parameter.

Kalau suarahati memaksa harus ada rumus, maka suarahati tidak memahami soal skala spacetime sebagai syarat mengerti General Relativity Einstein.

Foxhound wrote:

putramentari wrote:

Foxhound wrote:Saya elaborasi lagi sedikit ya:

Kalau anda lihat peta, ada scala #1 berupa konstanta 1:100.000, lalu ada scala #2 berupa konstanta 1:100.000.000... kira-kira parameter apa yang harus dimasukkan untuk mengetahui dilatasi "jarak" di peta antara scala #1 dan scala #2?

itu mah skala jarak tong gak ada hubungan dengan dilatasi waktu, wkwkwk

Nah, mulai lagi nih.... ntar teriak2 lagi orang lain ndak ngerti ilmiah... sendirinya yang jeblok ndak berpendidikan....

Itu pertanyaan nyong... kalau suarahati bisa mengerti pertanyaan itu, otomatis suarahati akan mengerti kesalahannya soal 'parameter' dalam dilatasi waktu.

Sayangnya, yang nimbrung... orang yang nggak ngerti apa2....


Waktu, dalam relativitas, adalah dimensi keempat di dalam spacetime.
Skala spacetime berbeda, maka akan terjadi dilatasi jarak karena skala, juga akan terjadi dilatasi waktu karena skala.
Dan dilatasi yang terjadi karena skala, tidak membutuhkan parameter.

Kalau suarahati memaksa harus ada rumus, maka suarahati tidak memahami soal skala spacetime sebagai syarat mengerti General Relativity Einstein.

itu relativitas nemu dimana, wk wk wk.

bisa anda buktikan bahwa dilatasi waktu terjadi karena skala bukannya kecepatan, biar nampak elu paham apa itu debat ilmiah, karena postulat einstein menyatakan :

Menurut Teori Relativitas Khusus, ruang dan waktu tidak absolut, melainkan relatif. Artinya, ruang dan waktu berbeda untuk setiap orang.
Bagaimana seseorang mengalami kejadian dalam ruang dan waktu bergantung pada dua hal: di mana orang tersebut mengamatinya dan seberapa cepat ia bergerak bila dibandingkan dengan kecepatan cahaya.

Einstein mengamati bahwa kecepatan cahaya adalah konstan pada 299 ribu kilometer per detik. Kecepatan cahaya itu tidak akan berbeda,meskipun diamati oleh dua orang dari dua titik pengamatan yang berbeda.

Sesuai dengan rumus, kecepatan (v) adalah jarak (d) dibagi waktu (t). Jika v adalah konstan, t dan d-lah yang seharusnya berubah-ubah.

Salah satu konsekuensi adalah bahwa jam yang ada di dalam sesuatu yang bergerak selalu berdetak lebih lambat ketimbang jam yang diam di tempat.

Dari sini muncul hipotesis yang terkenal "paradoks kembar". Sepasang kembar dipisahkan, seorang menjadi astronot diterbangkan dengan roket berkecepatan tinggi menjelajahi galaksi dan kembali ke bumi, yang lain tinggal di bumi. Meskipun kecepatan roket mendekati kecepatan cahaya, butuh 10 ribu tahun bagi astronot itu menjelajah galaksi dan kembali ke titik tertentu di bumi. Karena geraknya relatif tinggi, usia astronot itu lebih lama ketimbang orang lain yang tinggal di bumi. Astronot akan kembali ke bumi hanya lebih tua beberapa tahun dari waktu ia meluncur. Sementara itu, saudara kembarnya sudah lama meninggal.


kalo anda bisa menjelaskan kita lanjoot, kalo tidak, apa daya, banyak banyak belajar lagi ajah sampeyan nak

putramentari wrote:
Einstein mengamati bahwa kecepatan cahaya adalah konstan pada 299 ribu kilometer per detik. Kecepatan cahaya itu tidak akan berbeda,meskipun diamati oleh dua orang dari dua titik pengamatan yang berbeda.

Pegang dalil itu... sekarang saya test kamu kalau memang mengerti ilmiah.... suarahati juga boleh bergabung di test case

Premise:
- dua orang dari dua titik pengamatan berbeda A dan B, antara A dan B ada metric expansion of space
- tidak ada medan gravitasi mempengaruhi A dan B
- tidak ada kecepatan mempengaruhi A dan B, A dan B dalam kondisi "diam"
- titik A, skala space berbeda 1:2 dengan skala space di titik B.... 1 kilometer di titik A = 2 kilometer di titik B (dilihat dari A)

Premise di atas sesuai dengan postulat spacetime:
http://en.wikipedia.org/wiki/Metric_expansion_of_space
The metric expansion of space is the increase of the distance between two distant parts of the universe with time. It is an intrinsic expansion whereby the scale of space itself is changed. That is, a metric expansion is defined by an increase in distance between parts of the universe even without those parts "moving" anywhere. This is not the same as any usual concept of motion, or any kind of expansion of objects "outward" into other "preexisting" space, or any kind of explosion of matter which is commonly experienced on earth.

Bagaimana caranya menjelaskan bahwa A dan B, mengalami kecepatan cahaya sama?

Kondisi apa yang harus terjadi, sehingga A dan B memenuhi hukum relativitas, kecepatan cahaya selalu sama diamati dari manapun.

Foxhound wrote:
Saya elaborasi lagi sedikit ya:
Kalau anda lihat peta, ada scala #1 berupa konstanta 1:100.000, lalu ada scala #2 berupa konstanta 1:100.000.000... kira-kira parameter apa yang harus dimasukkan untuk mengetahui dilatasi "jarak" di peta antara scala #1 dan scala #2?

Ini tugas kamu bro Foxhound untuk menemukan formulasi nya. Kemudian formulasi yang kamu temukan itu harus mempunyai indikasi bahwa formulasi antar skala dilasi waktu tersebut terdapat dalam 2 Petrus 3:8 secara nyata. Atau coba kamu tunjukkan formulasi yang dikenal secara internasional untuk antar skala di sistem spacetime yang berbeda...dan lagi lagi aku mau lihat hubungan nya dengan ayat tersebut baik secara numerik ataupun variabel.

Foxhound wrote:
Waktu, dalam relativitas, adalah dimensi keempat di dalam spacetime.
Skala spacetime berbeda, maka akan terjadi dilatasi jarak karena skala, juga akan terjadi dilatasi waktu karena skala.Dan dilatasi yang terjadi karena skala, tidak membutuhkan parameter.

Trit ini secara spesifik dibuat oleh duren sawit untuk menghubungkan 2 Petrus 3:8 ke pembahasan dilasi waktu. Jadi aku fokus ke situ. Harus ada suatu hubungan matematis baik secara terang terangan atau tersirat bahwa ayat itu menunjuk kepada suatu perbandingan skala. Dan aku tidak melihat perbandingan skala antar spacetime di ayat tersebut. Dilasi waktu nya ada...tapi skala antar spacetime gak ada nilai nya....
So please tunjukkan skala antar spacetime di ayat itu.

Foxhound wrote:

putramentari wrote:
Einstein mengamati bahwa kecepatan cahaya adalah konstan pada 299 ribu kilometer per detik. Kecepatan cahaya itu tidak akan berbeda,meskipun diamati oleh dua orang dari dua titik pengamatan yang berbeda.

Pegang dalil itu... sekarang saya test kamu kalau memang mengerti ilmiah.... suarahati juga boleh bergabung di test case

Premise:
- dua orang dari dua titik pengamatan berbeda A dan B, antara A dan B ada metric expansion of space
- tidak ada medan gravitasi mempengaruhi A dan B
- tidak ada kecepatan mempengaruhi A dan B, A dan B dalam kondisi "diam"
- titik A, skala space berbeda 1:2 dengan skala space di titik B.... 1 kilometer di titik A = 2 kilometer di titik B (dilihat dari A)

Premise di atas sesuai dengan postulat spacetime:
http://en.wikipedia.org/wiki/Metric_expansion_of_space
The metric expansion of space is the increase of the distance between two distant parts of the universe with time. It is an intrinsic expansion whereby the scale of space itself is changed. That is, a metric expansion is defined by an increase in distance between parts of the universe even without those parts "moving" anywhere. This is not the same as any usual concept of motion, or any kind of expansion of objects "outward" into other "preexisting" space, or any kind of explosion of matter which is commonly experienced on earth.

Bagaimana caranya menjelaskan bahwa A dan B, mengalami kecepatan cahaya sama?

Kondisi apa yang harus terjadi, sehingga A dan B memenuhi hukum relativitas, kecepatan cahaya selalu sama diamati dari manapun.

Gak usah lari lari, biarkan pembaca menikmati debat ini, masih ingat argumen sampeyan :

Waktu, dalam relativitas, adalah dimensi keempat di dalam spacetime.
Skala spacetime berbeda, maka akan terjadi dilatasi jarak karena skala, juga akan terjadi dilatasi waktu karena skala.

bisa anda buktikan bahwa dilatasi waktu terjadi karena skala bukannya kecepatan, biar nampak elu paham apa itu debat ilmiah, karena postulat einstein menyatakan :

Menurut Teori Relativitas Khusus, ruang dan waktu tidak absolut, melainkan relatif. Artinya, ruang dan waktu berbeda untuk setiap orang.
Bagaimana seseorang mengalami kejadian dalam ruang dan waktu bergantung pada dua hal: di mana orang tersebut mengamatinya dan seberapa cepat ia bergerak bila dibandingkan dengan kecepatan cahaya.

Einstein mengamati bahwa kecepatan cahaya adalah konstan pada 299 ribu kilometer per detik. Kecepatan cahaya itu tidak akan berbeda,meskipun diamati oleh dua orang dari dua titik pengamatan yang berbeda.

Sesuai dengan rumus, kecepatan (v) adalah jarak (d) dibagi waktu (t). Jika v adalah konstan, t dan d-lah yang seharusnya berubah-ubah.

Salah satu konsekuensi adalah bahwa jam yang ada di dalam sesuatu yang bergerak selalu berdetak lebih lambat ketimbang jam yang diam di tempat.

Dari sini muncul hipotesis yang terkenal "paradoks kembar". Sepasang kembar dipisahkan, seorang menjadi astronot diterbangkan dengan roket berkecepatan tinggi menjelajahi galaksi dan kembali ke bumi, yang lain tinggal di bumi. Meskipun kecepatan roket mendekati kecepatan cahaya, butuh 10 ribu tahun bagi astronot itu menjelajah galaksi dan kembali ke titik tertentu di bumi. Karena geraknya relatif tinggi, usia astronot itu lebih lama ketimbang orang lain yang tinggal di bumi. Astronot akan kembali ke bumi hanya lebih tua beberapa tahun dari waktu ia meluncur. Sementara itu, saudara kembarnya sudah lama meninggal.


mana jawaban anda yang katanya ilmiah, karena ini erat kaitannya dengan inti topic disini berdasarkan ayat ;

2 Petrus 3:8 yang sering dicalonkan untuk diajukan sebagai adanya relativitas waktu di kitab Kristen :

8. Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.


ne ane kasih umpan :

Dua postulat Einstein:
• Postulat relativitas: hukum-hukm fisika berlaku sama untuk setiap pengamat di dalam kerangka acuan yang inersial. Galileo mengasumsikan bahwa yang berlaku sama adalah hukum-hukum mekanika. Postulat Einstein memperluas cakupan termasuk hukum-hukum elektromagnetik dan optik. Yang sama bukan hasil pengukuran, melainkan hukum-hukum fisika-nya.
• Postulat kelajuan cahaya: laju cahaya dalam vakum adalah c dalam segala arah dan dalam semua kerangka acuan yang inersial. Ini berarti terdapat nilai batas alami laju benda.

Aplikasi terapan :

Relativitas waktu

Relativitas panjang

Transformasi Lorentz

Relativitas kecepatan

Efek Doppler untuk cahaya

Momentum

Energi

silahkan lakukan perhitungan atau pendekatan matematis untuk mendukung argumen bahwa :

2 Petrus 3:8 yang sering dicalonkan untuk diajukan sebagai adanya relativitas waktu di kitab Kristen :

8. Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.

layak atau tidak memenuhi syarat memenuhi hukum relativitas waktu einstein,

sekali lagi karena ini debat ilmiah maka di butuhkan pendekatan menggunakan perhitungan matematis

Gw hairan deh ame " anus ayam yang gerak gerak mulu " diatas gw

NGAPAIN ELO KULIAH DILATASI WAKTU dengan KECEPATAN di trit ini ... udah jelas jelas trit ini membahas KELEMBAMAN ruang dan waktu pada kondisi KECEPATAN = 0

duren swt wrote:Gw hairan deh ame " anus ayam yang gerak gerak mulu " diatas gw

NGAPAIN ELO KULIAH DILATASI WAKTU dengan KECEPATAN di trit ini ... udah jelas jelas trit ini membahas KELEMBAMAN ruang dan waktu pada kondisi KECEPATAN = 0

silahkan dihubungkan dengan :


2 Petrus 3:8 yang sering dicalonkan untuk diajukan sebagai adanya relativitas waktu di kitab Kristen :

8.
Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh
kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti
seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.

bisa kagak, mulut besar doank digedein, gak malu diliat pembaca

putramentari wrote:

duren swt wrote:Gw hairan deh ame " anus ayam yang gerak gerak mulu " diatas gw

NGAPAIN ELO KULIAH DILATASI WAKTU dengan KECEPATAN di trit ini ... udah jelas jelas trit ini membahas KELEMBAMAN ruang dan waktu pada kondisi KECEPATAN = 0

silahkan dihubungkan dengan :


2 Petrus 3:8 yang sering dicalonkan untuk diajukan sebagai adanya relativitas waktu di kitab Kristen :

8.
Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh
kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti
seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.

bisa kagak, mulut besar doank digedein, gak malu diliat pembaca

Gunakan MATA mu wahai cucu ku

Dalilnya kan sederhana dan dah dari trit sebelah ane arak arak NAMUN MOCONG muslim ga ada yang berani menjawabnya :

Nihh untuk yang ke EMPAT kalinya gw pampangkan

• Apa disorga Alloh mu SELALU BERLARI KENCANG KENCANG agar selalu berada pada kondisi dilatasi waktu ???

Pertanyaan :
Nangkap ga otakmu ( nan kurang vitamin itu ) untuk mengkorelasikan pertanyaan ku dengan KECEPATAN Tuhan = 0

duren swt wrote:

putramentari wrote:

duren swt wrote:Gw hairan deh ame " anus ayam yang gerak gerak mulu " diatas gw

NGAPAIN ELO KULIAH DILATASI WAKTU dengan KECEPATAN di trit ini ... udah jelas jelas trit ini membahas KELEMBAMAN ruang dan waktu pada kondisi KECEPATAN = 0

silahkan dihubungkan dengan :


2 Petrus 3:8 yang sering dicalonkan untuk diajukan sebagai adanya relativitas waktu di kitab Kristen :

8.
Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh
kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti
seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.

bisa kagak, mulut besar doank digedein, gak malu diliat pembaca

Gunakan MATA mu wahai cucu ku

Dalilnya kan sederhana dan dah dari trit sebelah ane arak arak NAMUN MOCONG muslim ga ada yang berani menjawabnya :

Nihh untuk yang ke EMPAT kalinya gw pampangkan

• Apa disorga Alloh mu SELALU BERLARI KENCANG KENCANG agar selalu berada pada kondisi dilatasi waktu ???
  

Pertanyaan :
Nangkap ga otakmu ( nan kurang vitamin itu ) untuk mengkorelasikan pertanyaan ku dengan KECEPATAN Tuhan = 0

langsung nyungsep si otak eek, ditanya apa dijawab apa, minum dulu cerebrovit dah