lailatul qadar
Halaman 1 dari 1 • Share
lailatul qadar
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, yang telah menjadikan bulan Ramadan yang di dalamnya terdapat lailatul qadar yang penuh rahmat. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Rasulullah saw beserta keluarga dan segenap sahabatnya serta seluruh kaum Muslimin yang mengikutinya. Amma ba'du.
Wahai kaum Muslimin, bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah, sesungguhnya bulan ini adalah bulan yang mulia dan agung dan di dalamnya terdapat saat yang lebih mulia dari pada saat seribu bulan. Allah SWT telah mewajibkan kalian agar berpuasa di bulan ini dan mendirikan shalat pada malamnya untuk beribadah (qiyamul lail). Oleh karena itu tingkatkanlah keimanan dengan memperbanyak ibadah. Juga merupakan suatu keutamaan pada sepuluh hari yang akhir melakukan i'tikaf di masjid. Semoga kita memperoleh keutamaan lailatul qadar, amin.
Allah berfirman : "Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur'an pada " Lailat al qodr". Tahukah kalian apakah " Lailat al qodr" ?. Itulah malam yang lebih utama dari pada seribu bulan."
(Al Qodr: 1-3)
Keutamaan Lailat al Qodr
Ayat yang dikutip di atas jelas menunjukkan nilai utama dari " Lailat al qodr".
Mengomentari ayat di atas Anas bin Malik ra menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan keutamaan disitu adalah bahwa amal ibadah seperti shalat, tilawah Alquran, dan zikir serta amal sosial (seperti shodaqoh dana zakat), yang dilakukan pada malam itu lebih baik dibandingkan amal serupa selama seribu bulan (tentu di luar malam lailat al qodr sendiri).
Dalam riwayat lain Anas bin Malik juga menyampaikan keterangan Rasulullah saw bahwa sesungguhnya Allah mengkaruniakan "Lailat al-qodr" untuk umatku, dan tidak memberikannya kepadaumat-umat sebelumnya.
Sementara berkenaan dengan ayat 4 surat Al-Qadr, Abdullah bin Abbas ra menyampaikan sabda Rasulullah bahwa pada saat terjadinya lailat al qodr, para malaikat turun kebumi menghampiri hamba-hamba Allah yang sedang qiyam al lail, atau melakukan dzikir, para malaikat mengucapkan salam kepada mereka. Pada malam itu pintu-pintu langit dibuka, dan Allah menerima taubat dari para hamba-Nya yang bertaubat.
Dalam riwayat Abu Hurairah ra, seperti dilaporkan oleh Bukhori, Muslim dan al Baihaqi, Rasulullah saw juga pernah menyampaikan, "Barangsiapa melakukan qiyam ( shalat malam) pada lailat al qodr, atas dasar iman serta semata-mata mencari keridloan Allah, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa yang pernah dilakukannya."
Kaum Muslimin rahimakumullah!
Demikian banyaknya keutamaan lailat al qodr, sehingga Ibnu Abi Syaibah pernah menyampaikan ungkapan al Hasan al Bashri, katanya : "Saya tidak pernah tahu adanya hari atau malam yang lebih utama dari malam yang lainnya, kecuali ' Lailat al qodr', karena lailat al qodr lebih utama dari (amalan) seribu bulan."
Rasulullah saw telah bersabda, "Barangsiapa mencari lailat al-qodr, hendaknya ia mencarinya pada malam kedua puluh tujuh." (HR Ahmad).
Kaum Muslimin yang berbahagia!
Sesuai dengan firman Allah pada awal surat Al-Qodr, serta pada ayat 185 surat Al-Baqoroh, dan hadis Rasulullah saw, maka para ulama bersepakat bahwa "Lailat al-qodr" terjadi pada malam bulan Ramadan. Bahkan, seperti diriwayatkan oleh Ibnu Umar, Abu Dzar, dan Abu Hurairah, lailat al-qodr bukannya sekali terjadi pada masa Rasulullah saw saja, malainkan ia terus berlangsung pada setiap bulan Ramadhan untuk mashlahat umat Muhammad, sampai terjadinya hari Kiamat.
Adapun tentang kapan persis terjadinya lailat al qodr, para ulama berbeda pendapat disebabkan beragamnya informasi hadits Rasulullah, serta pemahaman para shahabat tentang hal tersebut.
Sebagaimana tersebut dibawah ini :
Lailat al qodr terjadi pada malam 17 Ramadhan, malam diturunkannya Alquran. Disampaikan oleh Zaid bin Arqom, dan Abdullah bin Zubair ra. (HR Ibnu Abi Syaibah, Baihaqi dan Bukhori dalam tarikh).
Lailat al-qodr terjadi pada malam-malam ganjil disepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Diriwayatkan oleh Aisyah dari sabda Rasululah saw, "Carilah lailat al qodr pada malam-malam ganjil disepuluh hari terakhir bulan Ramadhan."
(HR. Bukhori, Muslim dan Baihaqi)
Lailat al qodr terjadi pada malam tanggal 21 Ramadhan, berdasarkan hadits riwayat Abi Said al Khudri yang dilaporkan oleh Bukhori dan Muslim.
Lailat al qodr terjadi pada malam tanggal 23 bulan Ramadhan, berdasarkan hadits riwayat Abdullah bin Unais al Juhany, seperti diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim.
Lailat al qodr terjadi pada malam tanggal 27 bulan Ramadhan, berdasarkan hadits riwayat Ibnu Umar, seperti dikutip oleh Ahmad. Dan seperti diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah, bahwa Umar bin al Khoththob, Hudzaifah serta sekumpulan besar shahabat, yakin bahwa lailat al qodr terjadi pada malam 27 bulan Ramadhan. Rasulullah saw seperti diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, juga pernah menyampaikan kepada shahabat yang telah tua dan lemah tak mampu qiyam berlama-lama dan meminta nasehat kepada beliau kapan ia bisa mendapatkan lailat al qodr, Rasulullah SAW kemudian menasehati agar ia mencarinya pada malam ke 27 bulan Ramadhan (HR Thabroni dan Baihaqi).
Menurut Ibnu Umar dan Abi Bakrah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim, terjadinya lailat al qodr mungkin berpindah-pindah pada malam-malam ganjil sepanjang sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Sesuai dengan informasi terakhir ini, dan karena langka dan pentingnya lailat al qodr.
Oleh karena itu, maka selayaknya setiap muslim berupaya sungguh-sungguh untuk mendapatkan Lailatul Qadar dalam bulan Ramadhan ini,yaitu semenjak awal hingga akhir Ramadhan.
Wahai kaum Muslimin!
Adapun tanda-tanda datangnya lailatul qadar adalah seperti yang diriwayatkan Oleh Imam Muslim, Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda, "Pada saat terjadinya lailat al qodr itu, malam terasa jernih, terang, tenang, cuaca sejuk tidak terasa panas tidak juga dingin. Dan pada pagi harinya matahari terbit dengan jernih terang benderang tanpa tertutup sesuatu awan."
Kaum Muslimin yang berbahagia!
Dari pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa malam lailatul qadar adalah malam keutamaan yaitu lebih utama dari pada seribu bulan. Oleh karena itu tingkatkanlah ibadah ini di dalam bulan Ramadhan, semoga kita mendapatkan malam keutamaan itu, amin.
Wahai kaum Muslimin, bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah, sesungguhnya bulan ini adalah bulan yang mulia dan agung dan di dalamnya terdapat saat yang lebih mulia dari pada saat seribu bulan. Allah SWT telah mewajibkan kalian agar berpuasa di bulan ini dan mendirikan shalat pada malamnya untuk beribadah (qiyamul lail). Oleh karena itu tingkatkanlah keimanan dengan memperbanyak ibadah. Juga merupakan suatu keutamaan pada sepuluh hari yang akhir melakukan i'tikaf di masjid. Semoga kita memperoleh keutamaan lailatul qadar, amin.
Allah berfirman : "Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur'an pada " Lailat al qodr". Tahukah kalian apakah " Lailat al qodr" ?. Itulah malam yang lebih utama dari pada seribu bulan."
(Al Qodr: 1-3)
Keutamaan Lailat al Qodr
Ayat yang dikutip di atas jelas menunjukkan nilai utama dari " Lailat al qodr".
Mengomentari ayat di atas Anas bin Malik ra menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan keutamaan disitu adalah bahwa amal ibadah seperti shalat, tilawah Alquran, dan zikir serta amal sosial (seperti shodaqoh dana zakat), yang dilakukan pada malam itu lebih baik dibandingkan amal serupa selama seribu bulan (tentu di luar malam lailat al qodr sendiri).
Dalam riwayat lain Anas bin Malik juga menyampaikan keterangan Rasulullah saw bahwa sesungguhnya Allah mengkaruniakan "Lailat al-qodr" untuk umatku, dan tidak memberikannya kepadaumat-umat sebelumnya.
Sementara berkenaan dengan ayat 4 surat Al-Qadr, Abdullah bin Abbas ra menyampaikan sabda Rasulullah bahwa pada saat terjadinya lailat al qodr, para malaikat turun kebumi menghampiri hamba-hamba Allah yang sedang qiyam al lail, atau melakukan dzikir, para malaikat mengucapkan salam kepada mereka. Pada malam itu pintu-pintu langit dibuka, dan Allah menerima taubat dari para hamba-Nya yang bertaubat.
Dalam riwayat Abu Hurairah ra, seperti dilaporkan oleh Bukhori, Muslim dan al Baihaqi, Rasulullah saw juga pernah menyampaikan, "Barangsiapa melakukan qiyam ( shalat malam) pada lailat al qodr, atas dasar iman serta semata-mata mencari keridloan Allah, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa yang pernah dilakukannya."
Kaum Muslimin rahimakumullah!
Demikian banyaknya keutamaan lailat al qodr, sehingga Ibnu Abi Syaibah pernah menyampaikan ungkapan al Hasan al Bashri, katanya : "Saya tidak pernah tahu adanya hari atau malam yang lebih utama dari malam yang lainnya, kecuali ' Lailat al qodr', karena lailat al qodr lebih utama dari (amalan) seribu bulan."
Rasulullah saw telah bersabda, "Barangsiapa mencari lailat al-qodr, hendaknya ia mencarinya pada malam kedua puluh tujuh." (HR Ahmad).
Kaum Muslimin yang berbahagia!
Sesuai dengan firman Allah pada awal surat Al-Qodr, serta pada ayat 185 surat Al-Baqoroh, dan hadis Rasulullah saw, maka para ulama bersepakat bahwa "Lailat al-qodr" terjadi pada malam bulan Ramadan. Bahkan, seperti diriwayatkan oleh Ibnu Umar, Abu Dzar, dan Abu Hurairah, lailat al-qodr bukannya sekali terjadi pada masa Rasulullah saw saja, malainkan ia terus berlangsung pada setiap bulan Ramadhan untuk mashlahat umat Muhammad, sampai terjadinya hari Kiamat.
Adapun tentang kapan persis terjadinya lailat al qodr, para ulama berbeda pendapat disebabkan beragamnya informasi hadits Rasulullah, serta pemahaman para shahabat tentang hal tersebut.
Sebagaimana tersebut dibawah ini :
Lailat al qodr terjadi pada malam 17 Ramadhan, malam diturunkannya Alquran. Disampaikan oleh Zaid bin Arqom, dan Abdullah bin Zubair ra. (HR Ibnu Abi Syaibah, Baihaqi dan Bukhori dalam tarikh).
Lailat al-qodr terjadi pada malam-malam ganjil disepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Diriwayatkan oleh Aisyah dari sabda Rasululah saw, "Carilah lailat al qodr pada malam-malam ganjil disepuluh hari terakhir bulan Ramadhan."
(HR. Bukhori, Muslim dan Baihaqi)
Lailat al qodr terjadi pada malam tanggal 21 Ramadhan, berdasarkan hadits riwayat Abi Said al Khudri yang dilaporkan oleh Bukhori dan Muslim.
Lailat al qodr terjadi pada malam tanggal 23 bulan Ramadhan, berdasarkan hadits riwayat Abdullah bin Unais al Juhany, seperti diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim.
Lailat al qodr terjadi pada malam tanggal 27 bulan Ramadhan, berdasarkan hadits riwayat Ibnu Umar, seperti dikutip oleh Ahmad. Dan seperti diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah, bahwa Umar bin al Khoththob, Hudzaifah serta sekumpulan besar shahabat, yakin bahwa lailat al qodr terjadi pada malam 27 bulan Ramadhan. Rasulullah saw seperti diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, juga pernah menyampaikan kepada shahabat yang telah tua dan lemah tak mampu qiyam berlama-lama dan meminta nasehat kepada beliau kapan ia bisa mendapatkan lailat al qodr, Rasulullah SAW kemudian menasehati agar ia mencarinya pada malam ke 27 bulan Ramadhan (HR Thabroni dan Baihaqi).
Menurut Ibnu Umar dan Abi Bakrah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim, terjadinya lailat al qodr mungkin berpindah-pindah pada malam-malam ganjil sepanjang sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Sesuai dengan informasi terakhir ini, dan karena langka dan pentingnya lailat al qodr.
Oleh karena itu, maka selayaknya setiap muslim berupaya sungguh-sungguh untuk mendapatkan Lailatul Qadar dalam bulan Ramadhan ini,yaitu semenjak awal hingga akhir Ramadhan.
Wahai kaum Muslimin!
Adapun tanda-tanda datangnya lailatul qadar adalah seperti yang diriwayatkan Oleh Imam Muslim, Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda, "Pada saat terjadinya lailat al qodr itu, malam terasa jernih, terang, tenang, cuaca sejuk tidak terasa panas tidak juga dingin. Dan pada pagi harinya matahari terbit dengan jernih terang benderang tanpa tertutup sesuatu awan."
Kaum Muslimin yang berbahagia!
Dari pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa malam lailatul qadar adalah malam keutamaan yaitu lebih utama dari pada seribu bulan. Oleh karena itu tingkatkanlah ibadah ini di dalam bulan Ramadhan, semoga kita mendapatkan malam keutamaan itu, amin.
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: lailatul qadar
Sesungguhnya dalam setahun terdapat hari-hari yang utama dan waktu-waku yang berharga. (yaitu) Waktu-waktu yang kalau berdoa padanya lebih afdhol dan lebih kuat untuk terkabul dan lebih diharap sangat untuk terijabahi. Dan Allah memiliki hikmah yang mendalam :
"Dan Tuhanmu menciptakan apa yang dia kehendaki dan memilihnya (dari ciptaan-ciptaan-Nya)". (Al Qoshoh : 68)
Sesungguhnya dalam setahun terdapat hari-hari yang utama dan waktu-waku yang berharga. (yaitu) Waktu-waktu yang kalau berdoa padanya lebih afdhol dan lebih kuat untuk terkabul dan lebih diharap sangat untuk terijabahi. Dan Allah memiliki hikmah yang mendalam :
"Dan Tuhanmu menciptakan apa yang dia kehendaki dan memilihnya (dari ciptaan-ciptaan-Nya)". (Al Qoshoh : 68)
Maka karena kesempurnaan hikmah-Nya, Qudrah-Nya dan kesempuranaan ilmu-Nya dan peliputan-Nya, maka Dia memilih dari sebahagian mahluqnya apa yang Dia kehendaki berupa waktu, tempat, dan orang tertentu. Maka Alloh khususkan mereka dengan keutamaan yang lebih, perhatian-Nya yang banyak serta anugerah-Nya yang melimpah nan luar biasa. Yang demikian termasuk sebesar-besar tanda rububiyahnya Allah dan seagung-agung bukti wahdaniyahNya dan Maha esa-Nya dengan sifat-sifat kesempurnaan. Dan segala urusan adalah milik Alloh sebelum dan sesudahnya. Maka Alloh menetapkan qadha'-Nya dan memutuskan untuk mahluknya apa yang Dia kehendaki dan Dia inginkan.
"Maka bagi Allah-lah segala puji, Tuhan langit dan Tuhan bumi, Tuhan semesta alam. Dan bagi-Nyalah keagungan di langit dan bumi, dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (Al Jatsiyah : 36-37)
Sesungguhnya termasuk perkara yang dikhususkan oleh Alloh dari waktu-waktu dengan keutamaan yang lebih dan kemuliaan yang melimpah adalah bulan Romadhon, dimana Alloh mengutamakannya melibihi seluruh bulan-bulan yang ada. Juga sepuluh malam terakhir dimana Alloh mengutamakannya melebihi seluruh malam-malam yang lain. Dan malam qodar dimana Alloh menjadikan keutamaannya yang lebih disisi-Nya dan kedudukan yang agung yang lebih baik dari seribu bulan. Alloh jadikan besar nilainya dan Alloh tinggikan dan naikkan kedudukannya disisi Alloh. Maka Alloh turunkan di malam tersebut wahyu-Nya yang terang lagi jelas dan firman-Nya yang mulia lagi bijaksana sebagai petunjuk bagi orang yang bertaqwa dan pembeda, sinar, cahaya, dan rahmah bagi orang-orang yang beriman.
Alloh berfirman :
"Sesungguhnya kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan Sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi kami. Sesungguhnya kami adalah yang mengutus rasul-rasul, Sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya dialah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui, Tuhan yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, jika kamu adalah orang yang meyakini. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang menghidupkan dan yang mematikan (Dialah) Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu."
Juga berfirman :
"Sesungguhnya kami Telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar". (Al Qadar : 1-5)
Duhai betapa agungnya malam ini, betapa banyak kebaikannya betapa melimpah barokahnya, satu malam lebih baik dari seribu bulan yaitu lebih dari 83 tahun seumur orang yang panjang usia. Yaitu umur yang panjang yang kalau seorang muslim mengisi keseluruhannya dalam ketaatan kepada Alloh maka malam lailatul qodar yang satu malam itu ternyata masih lebih baik dari itu semua. Hal ini tentunya diperuntukkan bagi orang yang mendapatkan keutamaanya dan menggapai barokahnya.
Berkata Mujahid rahimahulloh : Lailatul qodar lebih baik dari seribu bulan yang tidak terdapat lailatul qodarnya. Demikian juga dikatakan oleh Qotadah, Asy syafi'i dan yang lainnya.
Dimalam yang penuh barakah tersebut banyak turun malaikat dikarenakan banyaknya barakah malam itu, karena para malaikat turun seiring turunnya barokah yaitu keselamatan (kesejateraan) hingga terbitnya fajar. Bahwa malam tersebut adalah malam yang baik secara keseluruhannya yang tidak ada kejelekannya hingga terbitnya fajar. Dimalam tersebut segala urusan dijelaskan penuh hikmah yaitu ditentukan taqdir apa yang akan terjadi dalam setahun dengan ijin Alloh yang Maha perkasa lagi bijaksana. Dan yang dimaksudkan dengan taqdir disini adalah taqdir tahunan adapun taqdir secara umum telah ada di lauh mahfudz mendahului dari penciptaan langit dan bumi semenjak lima puluh ribu tahun sebelumnya sebagaimana yang telah shohih disebutkan dalam hadist Rasululloh .
Sesungguhnya malam yang kedudukannya sedemikian itu maka sudah sepantasnya bagi seorang muslim untuk bersemangat mencarinya agar dia beruntung dengan mendapat pahala dan memperoleh kebaikannya, menggapai ganjarannya dan barokahnya. Orang yang terhalang (dari kebaikan) adalah yang diharamkan mendapat pahala, yang dia melewati musim panen kebaikan dan hari-hari barokah sementara dia terus dalam perbuatan dosanya, berlangsung terus penyimpanganya, terlena dalam kemaksiatannya, dan dia binasa dengan penyimpangannya. Maka betapa besar kerugiannya dan betapa sangat rasa sesalnya. Barang siapa yang tidak bersemangat untuk memperoleh keberuntungan dimalam yang penuh barokah tersebut maka kapan lagi dia mau bersemangat. Barang siapa tidak kembali menghadap Alloh diwaktu yang mulia tersebut maka kapan lagi dia mau kembali menghadap. Barang siapa yang terus menerus terlena diri dari kebaikan maka kapan lagi dia mau beramal. (Allahul Musta'an. Pent)
Sesungguhnya semangat serta antusias untuk mendapatkan malam tersebut, serta mengisinya dengan ketaatan, bersungguh-sungguh dalam berdoa adalah ciri-ciri dan alamat orang-orang pilihan dan hebat, bahkan mereka adalah orang-orang yang memohon kepada Alloh diwaktu itu untuk ditetapkan mendapat ampunan dan dimaafkan kesalahan-kesalahannya, karena saat itu adalah malam yang ditetapkan padanya apa yang akan terjadi pada manusia dalam setahun secara penuh maka di malam ini mereka berdoa dan memohon, dan disetahun penuhnya mereka akan jalani dengan semangat dan kesungguhan sehingga kepada Allah mereka meminta pertolongan serta memohon taufikNya. Subhanallah. (pent). (lihat berikutnya artikel dengan judul: Doa di malam Lailatul qadar)
(dikutip dari kitab Fiqhul Ad'iyyah wal adzkar karya Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin Al-Badr. Hal 265 – 269. Alih Bahasa : Al Ustadz M.Rifai.)
"Dan Tuhanmu menciptakan apa yang dia kehendaki dan memilihnya (dari ciptaan-ciptaan-Nya)". (Al Qoshoh : 68)
Sesungguhnya dalam setahun terdapat hari-hari yang utama dan waktu-waku yang berharga. (yaitu) Waktu-waktu yang kalau berdoa padanya lebih afdhol dan lebih kuat untuk terkabul dan lebih diharap sangat untuk terijabahi. Dan Allah memiliki hikmah yang mendalam :
"Dan Tuhanmu menciptakan apa yang dia kehendaki dan memilihnya (dari ciptaan-ciptaan-Nya)". (Al Qoshoh : 68)
Maka karena kesempurnaan hikmah-Nya, Qudrah-Nya dan kesempuranaan ilmu-Nya dan peliputan-Nya, maka Dia memilih dari sebahagian mahluqnya apa yang Dia kehendaki berupa waktu, tempat, dan orang tertentu. Maka Alloh khususkan mereka dengan keutamaan yang lebih, perhatian-Nya yang banyak serta anugerah-Nya yang melimpah nan luar biasa. Yang demikian termasuk sebesar-besar tanda rububiyahnya Allah dan seagung-agung bukti wahdaniyahNya dan Maha esa-Nya dengan sifat-sifat kesempurnaan. Dan segala urusan adalah milik Alloh sebelum dan sesudahnya. Maka Alloh menetapkan qadha'-Nya dan memutuskan untuk mahluknya apa yang Dia kehendaki dan Dia inginkan.
"Maka bagi Allah-lah segala puji, Tuhan langit dan Tuhan bumi, Tuhan semesta alam. Dan bagi-Nyalah keagungan di langit dan bumi, dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (Al Jatsiyah : 36-37)
Sesungguhnya termasuk perkara yang dikhususkan oleh Alloh dari waktu-waktu dengan keutamaan yang lebih dan kemuliaan yang melimpah adalah bulan Romadhon, dimana Alloh mengutamakannya melibihi seluruh bulan-bulan yang ada. Juga sepuluh malam terakhir dimana Alloh mengutamakannya melebihi seluruh malam-malam yang lain. Dan malam qodar dimana Alloh menjadikan keutamaannya yang lebih disisi-Nya dan kedudukan yang agung yang lebih baik dari seribu bulan. Alloh jadikan besar nilainya dan Alloh tinggikan dan naikkan kedudukannya disisi Alloh. Maka Alloh turunkan di malam tersebut wahyu-Nya yang terang lagi jelas dan firman-Nya yang mulia lagi bijaksana sebagai petunjuk bagi orang yang bertaqwa dan pembeda, sinar, cahaya, dan rahmah bagi orang-orang yang beriman.
Alloh berfirman :
"Sesungguhnya kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan Sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi kami. Sesungguhnya kami adalah yang mengutus rasul-rasul, Sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya dialah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui, Tuhan yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, jika kamu adalah orang yang meyakini. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang menghidupkan dan yang mematikan (Dialah) Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu."
Juga berfirman :
"Sesungguhnya kami Telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar". (Al Qadar : 1-5)
Duhai betapa agungnya malam ini, betapa banyak kebaikannya betapa melimpah barokahnya, satu malam lebih baik dari seribu bulan yaitu lebih dari 83 tahun seumur orang yang panjang usia. Yaitu umur yang panjang yang kalau seorang muslim mengisi keseluruhannya dalam ketaatan kepada Alloh maka malam lailatul qodar yang satu malam itu ternyata masih lebih baik dari itu semua. Hal ini tentunya diperuntukkan bagi orang yang mendapatkan keutamaanya dan menggapai barokahnya.
Berkata Mujahid rahimahulloh : Lailatul qodar lebih baik dari seribu bulan yang tidak terdapat lailatul qodarnya. Demikian juga dikatakan oleh Qotadah, Asy syafi'i dan yang lainnya.
Dimalam yang penuh barakah tersebut banyak turun malaikat dikarenakan banyaknya barakah malam itu, karena para malaikat turun seiring turunnya barokah yaitu keselamatan (kesejateraan) hingga terbitnya fajar. Bahwa malam tersebut adalah malam yang baik secara keseluruhannya yang tidak ada kejelekannya hingga terbitnya fajar. Dimalam tersebut segala urusan dijelaskan penuh hikmah yaitu ditentukan taqdir apa yang akan terjadi dalam setahun dengan ijin Alloh yang Maha perkasa lagi bijaksana. Dan yang dimaksudkan dengan taqdir disini adalah taqdir tahunan adapun taqdir secara umum telah ada di lauh mahfudz mendahului dari penciptaan langit dan bumi semenjak lima puluh ribu tahun sebelumnya sebagaimana yang telah shohih disebutkan dalam hadist Rasululloh .
Sesungguhnya malam yang kedudukannya sedemikian itu maka sudah sepantasnya bagi seorang muslim untuk bersemangat mencarinya agar dia beruntung dengan mendapat pahala dan memperoleh kebaikannya, menggapai ganjarannya dan barokahnya. Orang yang terhalang (dari kebaikan) adalah yang diharamkan mendapat pahala, yang dia melewati musim panen kebaikan dan hari-hari barokah sementara dia terus dalam perbuatan dosanya, berlangsung terus penyimpanganya, terlena dalam kemaksiatannya, dan dia binasa dengan penyimpangannya. Maka betapa besar kerugiannya dan betapa sangat rasa sesalnya. Barang siapa yang tidak bersemangat untuk memperoleh keberuntungan dimalam yang penuh barokah tersebut maka kapan lagi dia mau bersemangat. Barang siapa tidak kembali menghadap Alloh diwaktu yang mulia tersebut maka kapan lagi dia mau kembali menghadap. Barang siapa yang terus menerus terlena diri dari kebaikan maka kapan lagi dia mau beramal. (Allahul Musta'an. Pent)
Sesungguhnya semangat serta antusias untuk mendapatkan malam tersebut, serta mengisinya dengan ketaatan, bersungguh-sungguh dalam berdoa adalah ciri-ciri dan alamat orang-orang pilihan dan hebat, bahkan mereka adalah orang-orang yang memohon kepada Alloh diwaktu itu untuk ditetapkan mendapat ampunan dan dimaafkan kesalahan-kesalahannya, karena saat itu adalah malam yang ditetapkan padanya apa yang akan terjadi pada manusia dalam setahun secara penuh maka di malam ini mereka berdoa dan memohon, dan disetahun penuhnya mereka akan jalani dengan semangat dan kesungguhan sehingga kepada Allah mereka meminta pertolongan serta memohon taufikNya. Subhanallah. (pent). (lihat berikutnya artikel dengan judul: Doa di malam Lailatul qadar)
(dikutip dari kitab Fiqhul Ad'iyyah wal adzkar karya Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin Al-Badr. Hal 265 – 269. Alih Bahasa : Al Ustadz M.Rifai.)
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: lailatul qadar
Imam At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan yang lainnya telah meriwayatkan dari Ummul mu'minin Aisyah beliau berkata : aku bertanya wahai Rasululloh jika aku telah mengetahui kapan malam lailatul qodar itu, maka apa yang aku katakan pada malam tersebut? Beliau menjawab : katakanlah
اَللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
"ya Alloh sesungguhnya engkau Maha pemaaf, engkau senang memaafkan kesalahan maka maafkanlah aku."
Imam At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan yang lainnya telah meriwayatkan dari Ummul mu'minin Aisyah beliau berkata : aku bertanya wahai Rasululloh jika aku telah mengetahui kapan malam lailatul qodar itu, maka apa yang aku katakan pada malam tersebut? Beliau menjawab : katakanlah
اَللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
"ya Alloh sesungguhnya engkau Maha pemaaf, engkau senang memaafkan kesalahan maka maafkanlah aku."
Doa yang barokah ini sangat besar maknanya dan mendalam penunjukannya, banyak manfaat dan pengaruhnya, dan doa ini sangat sesuai dengan keberadaan malam lailatul qodar. Karena sebagaimana disebutkan di atas malam lailatul qodar adalah malam dijelaskan segala urusan dengan penuh hikmah dan ditentukan taqdir amalan-amalan hamba selama setahun penuh hingga lailatul qodar berikutnya. Maka barangsiapa yang dianugerahi pada malam tersebut al 'afiyah ( kebaikan ) dan al'afwa ( dimaafkan kesalahan) oleh Robbnya maka sungguh dia telah mendapat kemenangan dan keberuntungan serta kesuksesan dengan sebesar-besarnya. Barangsiapa yang diberikan al afiyah di dunia dan di akherat maka sungguh dia telah diberikan kebaikan dengan seluruh bagian-bagiannya. Dan tidak ada yang sebanding dengan Al 'afiyah tersebut.
Imam Al Bukhori telah meriwayatkan dalam Adabul Mufrad, dan At Tirmidzi dalam As Sunan dari Al-Abbas bin Abdil Muthollib beliau berkata : aku berkata wahai Rasululloh, ajarkan sesuatu (doa) yang aku gunakan meminta kepada Alloh , Rasululloh menjawab : mintalah kepada Alloh al 'afiyah, maka pada suatu hari aku berdiam diri kemudian aku datang lagi pada Rasululloh aku katakan : wahai Rasululloh ajarkan kepadaku sesuatu yang aku gunakan meminta kepada Alloh, maka beliau berkata kepadaku : "wahai Abbas, wahai pamannya rasullulloh mintalah kepada Alloh al 'afiyah didunia dan di akherat."
Imam Bukhori meriwayatkan dalam Adabul Mufrad, dan At Tirmidzi dalam As-Sunan dari Anas bin Malik bahwasannya beliau berkata : telah datang kepada nabi seseorang yang berkata : wahai Rasullulloh doa apa yang afdhol? Beliau menjawab: mintalah kepada Alloh al 'afwa wal 'afiyah ( ampunan dan kebaikan ) didunia dan akherat. Kemudian orang tersebut datang di hari besoknya sembari berkata : wahai nabiyulloh doa apa yang afdhol? Beliau menjawab : mintalah kepada Alloh al 'afwa wal 'afiyah ( ampunan dan kebaikan ) didunia dan akherat, maka apabila kamu di beri al 'afiyah di dunia dan akherat berarti sungguh kamu telah mendapat kemenangan."
Imam Bukhori meriwayatkan dalam Adabul Mufrad dari Ausath bin Ismail beliau berkata : aku telah mendengar Abu Bakar Ash Shiddiq berkata setelah meninggalnya Rasullulloh : " Nabi pernah berdiri pada tahun pertama di tempat berdiriku ini kemudian Abu Bakar menangis lalu berkata : wajib bagi kalian untuk jujur, karena dia bersama dengan kebaikan, dan keduanya berada di surga. Dan tinggalkan dusta karena dia bersama dengan kejahatan yang keduanya di neraka. Mintalah kepada Alloh al-mu'afah (saling memberi maaf), karena tidak ada yang datang setelah al yakin yang lebih baik dari pada al-mu'afah. Janganlah kalian saling memutus hubungan, dan jangan saling membelakangi, saling hasad, saling membenci, dan jadilah kalian hamba-hamba Alloh yang bersaudara.
Untuk ini sesungguhnya termasuk kabaikan bagi seorang muslim untuk memperbanyak doa yang barokah ini disetiap waktu dan dimanapun terlebih dimalam lailatul qodar yang akan dijelaskan segala urusan dengan penuh hikmah dan ditentukan taqdir dan hendaknya seorang muslim mengetahui bahwasannya Alloh Maha mengampuni lagi Maha mulia lagi Maha pemurah yang senang memberi maaf.
"Dan dialah yang menerima Taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan," (As Syura : 25)
Dan Alloh senantiasa terus dan tiada henti hentinya dikenal sebagai dzat yang suka memaafkan kesalahan-kesalahan dan disifati dengan pemberi ampunan. Setiap orang sangat membutuhkan kepada pemberian maaf-Nya dan ampunan-Nya. Janganlah seorang merasa tidak butuh dari keduanya. Sebagaimana dia senantiasa membutuhkan rahmat serta kasih sayang-Nya. Maka kita memohon kepada-Nya untuk memasukkkan kita kepada golongan yang dia maafkan dan menjadikan kita termasuk golongan yang dirahmatinya. Dan agar kita diberikan kemudahan dan kemampuan untuk mentaatinya. Semoga Alloh berikan petunjuk kita kepada jalan yang lurus. (Amin Yaa Rabbal 'alamin Wal Hamdulillah 'ala kulli ni'matihi.Pent). (dikutip dari kitab Fiqhul Ad'iyyah wal adzkar karya Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin Al-Badr. Hal 265 – 269. Alih Bahasa : Al Ustadz M. Rifai.)
اَللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
"ya Alloh sesungguhnya engkau Maha pemaaf, engkau senang memaafkan kesalahan maka maafkanlah aku."
Imam At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan yang lainnya telah meriwayatkan dari Ummul mu'minin Aisyah beliau berkata : aku bertanya wahai Rasululloh jika aku telah mengetahui kapan malam lailatul qodar itu, maka apa yang aku katakan pada malam tersebut? Beliau menjawab : katakanlah
اَللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
"ya Alloh sesungguhnya engkau Maha pemaaf, engkau senang memaafkan kesalahan maka maafkanlah aku."
Doa yang barokah ini sangat besar maknanya dan mendalam penunjukannya, banyak manfaat dan pengaruhnya, dan doa ini sangat sesuai dengan keberadaan malam lailatul qodar. Karena sebagaimana disebutkan di atas malam lailatul qodar adalah malam dijelaskan segala urusan dengan penuh hikmah dan ditentukan taqdir amalan-amalan hamba selama setahun penuh hingga lailatul qodar berikutnya. Maka barangsiapa yang dianugerahi pada malam tersebut al 'afiyah ( kebaikan ) dan al'afwa ( dimaafkan kesalahan) oleh Robbnya maka sungguh dia telah mendapat kemenangan dan keberuntungan serta kesuksesan dengan sebesar-besarnya. Barangsiapa yang diberikan al afiyah di dunia dan di akherat maka sungguh dia telah diberikan kebaikan dengan seluruh bagian-bagiannya. Dan tidak ada yang sebanding dengan Al 'afiyah tersebut.
Imam Al Bukhori telah meriwayatkan dalam Adabul Mufrad, dan At Tirmidzi dalam As Sunan dari Al-Abbas bin Abdil Muthollib beliau berkata : aku berkata wahai Rasululloh, ajarkan sesuatu (doa) yang aku gunakan meminta kepada Alloh , Rasululloh menjawab : mintalah kepada Alloh al 'afiyah, maka pada suatu hari aku berdiam diri kemudian aku datang lagi pada Rasululloh aku katakan : wahai Rasululloh ajarkan kepadaku sesuatu yang aku gunakan meminta kepada Alloh, maka beliau berkata kepadaku : "wahai Abbas, wahai pamannya rasullulloh mintalah kepada Alloh al 'afiyah didunia dan di akherat."
Imam Bukhori meriwayatkan dalam Adabul Mufrad, dan At Tirmidzi dalam As-Sunan dari Anas bin Malik bahwasannya beliau berkata : telah datang kepada nabi seseorang yang berkata : wahai Rasullulloh doa apa yang afdhol? Beliau menjawab: mintalah kepada Alloh al 'afwa wal 'afiyah ( ampunan dan kebaikan ) didunia dan akherat. Kemudian orang tersebut datang di hari besoknya sembari berkata : wahai nabiyulloh doa apa yang afdhol? Beliau menjawab : mintalah kepada Alloh al 'afwa wal 'afiyah ( ampunan dan kebaikan ) didunia dan akherat, maka apabila kamu di beri al 'afiyah di dunia dan akherat berarti sungguh kamu telah mendapat kemenangan."
Imam Bukhori meriwayatkan dalam Adabul Mufrad dari Ausath bin Ismail beliau berkata : aku telah mendengar Abu Bakar Ash Shiddiq berkata setelah meninggalnya Rasullulloh : " Nabi pernah berdiri pada tahun pertama di tempat berdiriku ini kemudian Abu Bakar menangis lalu berkata : wajib bagi kalian untuk jujur, karena dia bersama dengan kebaikan, dan keduanya berada di surga. Dan tinggalkan dusta karena dia bersama dengan kejahatan yang keduanya di neraka. Mintalah kepada Alloh al-mu'afah (saling memberi maaf), karena tidak ada yang datang setelah al yakin yang lebih baik dari pada al-mu'afah. Janganlah kalian saling memutus hubungan, dan jangan saling membelakangi, saling hasad, saling membenci, dan jadilah kalian hamba-hamba Alloh yang bersaudara.
Untuk ini sesungguhnya termasuk kabaikan bagi seorang muslim untuk memperbanyak doa yang barokah ini disetiap waktu dan dimanapun terlebih dimalam lailatul qodar yang akan dijelaskan segala urusan dengan penuh hikmah dan ditentukan taqdir dan hendaknya seorang muslim mengetahui bahwasannya Alloh Maha mengampuni lagi Maha mulia lagi Maha pemurah yang senang memberi maaf.
"Dan dialah yang menerima Taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan," (As Syura : 25)
Dan Alloh senantiasa terus dan tiada henti hentinya dikenal sebagai dzat yang suka memaafkan kesalahan-kesalahan dan disifati dengan pemberi ampunan. Setiap orang sangat membutuhkan kepada pemberian maaf-Nya dan ampunan-Nya. Janganlah seorang merasa tidak butuh dari keduanya. Sebagaimana dia senantiasa membutuhkan rahmat serta kasih sayang-Nya. Maka kita memohon kepada-Nya untuk memasukkkan kita kepada golongan yang dia maafkan dan menjadikan kita termasuk golongan yang dirahmatinya. Dan agar kita diberikan kemudahan dan kemampuan untuk mentaatinya. Semoga Alloh berikan petunjuk kita kepada jalan yang lurus. (Amin Yaa Rabbal 'alamin Wal Hamdulillah 'ala kulli ni'matihi.Pent). (dikutip dari kitab Fiqhul Ad'iyyah wal adzkar karya Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin Al-Badr. Hal 265 – 269. Alih Bahasa : Al Ustadz M. Rifai.)
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: lailatul qadar
Malam Lailatul Qadar adalah malam yang dimuliakan Allah. Allah menamainya dengan Lailatul Qadar, menurut sebagian pendapat, karena pada malam itu Allah mentakdirkan ajal, rizki dan apa yang terjadi selama satu tahun dari aturan-aturan Allah . Hal ini sebagaimana Allah firmankan:
Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. (Ad Dukhan: 4)
Di dalam ayat tersebut Allah menamai Lailatul Qadar karena sebab tersebut. Menurut pendapat lain, disebut malam Lailatul Qadar karena malam tersebut memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah. Allah menyebutnya sebagai malam yang berkah, sebagaimana firman-Nya:
Sesungguhnya kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesunggunhnya kami-lah yang memberi peringatan. (Ad Dukhan: 3)
Allah juga memuliakan malam ini dalam firman-Nya:
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (Al Qadr: 2-3)
Maksudnya, amalan di malam yang barakah ini menyamai pahala amal seribu bulan yang tidak ada Lailatul Qadar padanya. Seribu bulan sama dengan 83 tahun lebih. Ini menunjukkan keutamaan malam yang besar ini. Oleh karenanya Nabi berusaha mencari malam Lailatul Qadar. Beliau bersabda:
“Barang siapa shalat di malam Lailatul Qadar karena keimanan dan mengharapkan pahala, maka dia akan diampuni dosanya yang telah lampau ataupun yang akan datang.”
Allah juga mengabarkan bahwa pada malam itu malaikat Jibril dan ruh turun. Ini menunjukkan betapa besar dan pentingnya malam ini karena turunnya malaikat tidak terjadi kecuali untuk perkara yang besar. Kemudian Allah mensifati malam itu dengan firman-Nya:
Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (Al Qadr: 5)
Allah mensifati malam tersebut dengan malam keselamatan. Ini menunjukkan kemuliaan, kebaikan, dan keberkahannya. Orang yang terhalangi dari kebaikan malam itu berarti terhalangi dari kebaikan yang sangat banyak. Inilah keutamaan-keutamaan yang besar pada malam barakah ini.
Akan tetapi, Allah menyembunyikannya di bulan Ramadhan agar seorang muslim bersungguh-sungguh mencarinya. Sehingga amalnya semakin banyak dan dengan itu ia menggabungkan antara banyaknya amal di seluruh malam-malam Ramadhan dan bertepatan dengan malam Lailatul Qadar dengan segala keutamaan, kemuliaan dan pahalanya. Sehingga dengan itu ia mengumpulkan antara dua kebaikan. Ini merupakan karunia Allah atas hamba-hamba-Nya.
Ringkasnya, bahwa Lailatul Qadar adalah malam yang besar (agung) dan berkah. Juga merupakan nikmat dari Allah yang mendatangi seorang muslim di bulan Ramadhan. Maka jika dia diberi taufik untuk memanfaatkannya dalam kebaikan, ia akan mendapatkan pahala yang besar dan kebaikan yang banyak yang sangat dia butuhkan. (penjelasan Asy-Syaikh Shalih Fauzan dalam Fatawa Ramadhan, 2/847-849)
Kapan Malam Lailatul Qadar Itu?
Terdapat riwayat dari Nabi bahwa malam Lailatul Qadar terjadi pada malam 21, malam 23, malam 25, malam 27, atau malam 29 dan akhir malam bulan Ramadhan.
Al-Imam Asy-Syafi’i berkata: “Ini menurut saya, wallahu a’lam, karena Nabi menjawab sesuai dengan pertanyaannya. Dan pendapat yang paling kuat bahwa itu terjadi pada malam-malam yang ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan berdasarkan sabda Nabi dari ‘Aisyah bahwa Nabi beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan beliau mengatakan:
“Carilah Lailatul Qadar pada malam ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim, lihat Shifat Shaum An-Nabi, Asy-Syaikh Ali Hasan, hal. 87)
Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar
Dari Ubai ia berkata, Rasulullah bersabda:
“Pagi hari dari malam Lailatul Qadar, matahari terbit tanpa sinar seperti bejana dari tembaga sampai tinggi.” (HR. Muslim)
Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata, bersabda Rasulullah :
“Lailatul Qadar adalah malam yang tenang, cerah, tidak panas dan tidak dingin, matahari terbit di pagi harinya lemah dan berwarna merah.” (HR. Ath-Thayalisi, Ibnu Khuzaimah, dan Al-Bazzar, sanadnya hasan. Lihat Shifat Shaum An-Nabi, Asy-Syaikh Ali Hasan, hal. 90)
Wallahu a’lam.
Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. (Ad Dukhan: 4)
Di dalam ayat tersebut Allah menamai Lailatul Qadar karena sebab tersebut. Menurut pendapat lain, disebut malam Lailatul Qadar karena malam tersebut memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah. Allah menyebutnya sebagai malam yang berkah, sebagaimana firman-Nya:
Sesungguhnya kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesunggunhnya kami-lah yang memberi peringatan. (Ad Dukhan: 3)
Allah juga memuliakan malam ini dalam firman-Nya:
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (Al Qadr: 2-3)
Maksudnya, amalan di malam yang barakah ini menyamai pahala amal seribu bulan yang tidak ada Lailatul Qadar padanya. Seribu bulan sama dengan 83 tahun lebih. Ini menunjukkan keutamaan malam yang besar ini. Oleh karenanya Nabi berusaha mencari malam Lailatul Qadar. Beliau bersabda:
“Barang siapa shalat di malam Lailatul Qadar karena keimanan dan mengharapkan pahala, maka dia akan diampuni dosanya yang telah lampau ataupun yang akan datang.”
Allah juga mengabarkan bahwa pada malam itu malaikat Jibril dan ruh turun. Ini menunjukkan betapa besar dan pentingnya malam ini karena turunnya malaikat tidak terjadi kecuali untuk perkara yang besar. Kemudian Allah mensifati malam itu dengan firman-Nya:
Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (Al Qadr: 5)
Allah mensifati malam tersebut dengan malam keselamatan. Ini menunjukkan kemuliaan, kebaikan, dan keberkahannya. Orang yang terhalangi dari kebaikan malam itu berarti terhalangi dari kebaikan yang sangat banyak. Inilah keutamaan-keutamaan yang besar pada malam barakah ini.
Akan tetapi, Allah menyembunyikannya di bulan Ramadhan agar seorang muslim bersungguh-sungguh mencarinya. Sehingga amalnya semakin banyak dan dengan itu ia menggabungkan antara banyaknya amal di seluruh malam-malam Ramadhan dan bertepatan dengan malam Lailatul Qadar dengan segala keutamaan, kemuliaan dan pahalanya. Sehingga dengan itu ia mengumpulkan antara dua kebaikan. Ini merupakan karunia Allah atas hamba-hamba-Nya.
Ringkasnya, bahwa Lailatul Qadar adalah malam yang besar (agung) dan berkah. Juga merupakan nikmat dari Allah yang mendatangi seorang muslim di bulan Ramadhan. Maka jika dia diberi taufik untuk memanfaatkannya dalam kebaikan, ia akan mendapatkan pahala yang besar dan kebaikan yang banyak yang sangat dia butuhkan. (penjelasan Asy-Syaikh Shalih Fauzan dalam Fatawa Ramadhan, 2/847-849)
Kapan Malam Lailatul Qadar Itu?
Terdapat riwayat dari Nabi bahwa malam Lailatul Qadar terjadi pada malam 21, malam 23, malam 25, malam 27, atau malam 29 dan akhir malam bulan Ramadhan.
Al-Imam Asy-Syafi’i berkata: “Ini menurut saya, wallahu a’lam, karena Nabi menjawab sesuai dengan pertanyaannya. Dan pendapat yang paling kuat bahwa itu terjadi pada malam-malam yang ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan berdasarkan sabda Nabi dari ‘Aisyah bahwa Nabi beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan beliau mengatakan:
“Carilah Lailatul Qadar pada malam ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim, lihat Shifat Shaum An-Nabi, Asy-Syaikh Ali Hasan, hal. 87)
Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar
Dari Ubai ia berkata, Rasulullah bersabda:
“Pagi hari dari malam Lailatul Qadar, matahari terbit tanpa sinar seperti bejana dari tembaga sampai tinggi.” (HR. Muslim)
Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata, bersabda Rasulullah :
“Lailatul Qadar adalah malam yang tenang, cerah, tidak panas dan tidak dingin, matahari terbit di pagi harinya lemah dan berwarna merah.” (HR. Ath-Thayalisi, Ibnu Khuzaimah, dan Al-Bazzar, sanadnya hasan. Lihat Shifat Shaum An-Nabi, Asy-Syaikh Ali Hasan, hal. 90)
Wallahu a’lam.
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: lailatul qadar
gak jelas banget sebenarnya apaan..
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Similar topics
» lailatul qadar
» Lailatul qadar dan Astronomi
» berburu malam lailatul qadar
» Lailatul Qadar (kelebihan dan tanda-tandanya)
» pendapat tentang Qada qadar
» Lailatul qadar dan Astronomi
» berburu malam lailatul qadar
» Lailatul Qadar (kelebihan dan tanda-tandanya)
» pendapat tentang Qada qadar
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik