puasanya orang yang meninggalkan shalat
Halaman 1 dari 1 • Share
puasanya orang yang meninggalkan shalat
Orang-orang yang mencela anda karena anda puasa tapi tidak shalat, mereka benar dalam mencela anda, karena shalat itu tiangnya agama Islam, dan Islam itu tidak akan tegak kecuali dengan shalat. Orang yang meninggalkan shalat berarti kafir, keluar dari agama Islam, dan orang kafir itu, Allah tidak akan menerima puasanya, shadaqahnya, hajinya dan amal-amal shalih lainnya. Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala,
“Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak mengerjakan shalat, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, mela-inkan dengan rasa enggan.” (At-Taubah: 54).
Karena itu, jika anda berpuasa tapi tidak shalat, maka kami katakan, bahwa puasa anda batal, tidak sah dan tidak berguna di hadapan Allah serta tidak mendekatkan anda kepada-Nya. Sedangkan apa yang anda sebutkan, bahwa antara Ramadhan dengan Ramadhan berikutnya adalah penghapus dosa-dosa di antara keduanya, kami sampaikan kepada anda, bahwa anda tidak tahu hadits tentang hal tersebut. Karena Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam telah bersabda,
“Shalat-shalat yang lima dan Jum’at ke Jum’at serta Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa-dosa di antara itu apabila dosa-dosa besar dijauhi.”
Nabi Shalallaahu alaihi wasalam telah mensyaratkan untuk penghapusan dosa-dosa antara satu Ramadhan dengan Ramadhan berikutnya dengan syarat dosa-dosa besar dijauhi. Sementara anda, anda malah tidak shalat, anda puasa tapi tidak menjauhi dosa-dosa besar. Dosa apa yang lebih besar dari meninggalkan shalat. Bahkan meninggalkan shalat itu adalah kufur. Bagaimana puasa anda bisa menghapus dosa-dosa anda sementara meninggalkan shalat itu suatu kekufuran, dan puasa anda tidak diterima. Hendaklah anda bertaubat kepada Allah dan melaksanakan shalat yang telah diwajibkan Allah atas diri anda, setelah itu anda berpuasa. Karena itulah ketika Nabi Shalallaahu alaihi wasalam mengutus Mu’adz bin Jabal ke Yaman, beliau berkata,
“Maka ajaklah mereka untuk bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan bahwa aku adalah utusan Allah. Jika mereka mematuhimu untuk itu, maka beritahulah mereka bah-wa Allah telah mewajibkan lima shalat dalam sehari semalam.”
Beliau memulai perintah dengan shalat, lalu zakat setelah dua kalimah syahadat.
( Syaikh Ibnu Utsaimin, Fatawa Ash-Shiyam, dikumpulkan oleh Muhammad Al-Musnad, hal. 34. )
“Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak mengerjakan shalat, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, mela-inkan dengan rasa enggan.” (At-Taubah: 54).
Karena itu, jika anda berpuasa tapi tidak shalat, maka kami katakan, bahwa puasa anda batal, tidak sah dan tidak berguna di hadapan Allah serta tidak mendekatkan anda kepada-Nya. Sedangkan apa yang anda sebutkan, bahwa antara Ramadhan dengan Ramadhan berikutnya adalah penghapus dosa-dosa di antara keduanya, kami sampaikan kepada anda, bahwa anda tidak tahu hadits tentang hal tersebut. Karena Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam telah bersabda,
“Shalat-shalat yang lima dan Jum’at ke Jum’at serta Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa-dosa di antara itu apabila dosa-dosa besar dijauhi.”
Nabi Shalallaahu alaihi wasalam telah mensyaratkan untuk penghapusan dosa-dosa antara satu Ramadhan dengan Ramadhan berikutnya dengan syarat dosa-dosa besar dijauhi. Sementara anda, anda malah tidak shalat, anda puasa tapi tidak menjauhi dosa-dosa besar. Dosa apa yang lebih besar dari meninggalkan shalat. Bahkan meninggalkan shalat itu adalah kufur. Bagaimana puasa anda bisa menghapus dosa-dosa anda sementara meninggalkan shalat itu suatu kekufuran, dan puasa anda tidak diterima. Hendaklah anda bertaubat kepada Allah dan melaksanakan shalat yang telah diwajibkan Allah atas diri anda, setelah itu anda berpuasa. Karena itulah ketika Nabi Shalallaahu alaihi wasalam mengutus Mu’adz bin Jabal ke Yaman, beliau berkata,
“Maka ajaklah mereka untuk bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan bahwa aku adalah utusan Allah. Jika mereka mematuhimu untuk itu, maka beritahulah mereka bah-wa Allah telah mewajibkan lima shalat dalam sehari semalam.”
Beliau memulai perintah dengan shalat, lalu zakat setelah dua kalimah syahadat.
( Syaikh Ibnu Utsaimin, Fatawa Ash-Shiyam, dikumpulkan oleh Muhammad Al-Musnad, hal. 34. )
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Similar topics
» peringatan terhadap orang yang meninggalkan shalat
» Bagaimanakah hukumnya Menyerahkan Zakat Kepada Orang Yang Meninggalkan Shalat
» Balasan Meninggalkan Shalat
» bahaya meninggalkan shalat
» terkait orang-orang yang serumpun dengan orang-orang negara Indonesia
» Bagaimanakah hukumnya Menyerahkan Zakat Kepada Orang Yang Meninggalkan Shalat
» Balasan Meninggalkan Shalat
» bahaya meninggalkan shalat
» terkait orang-orang yang serumpun dengan orang-orang negara Indonesia
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik