Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim

First topic message reminder :

...Saya tidak begitu yakin apakah sudah tepat dalam memilih penempatan thread pertama saya ini. Bila kurang tepat, mohon moderator memindahkannya ke area yang lebih sesuai. Terima kasih.

...Di dalam manajemen, dikenal dua gaya kepemimpinan ekstrim. Di ekstrim kiri adalah gaya kepemimpinan yang otoriter atau diktator. Sedang di ekstrim kanan adalah gaya kepemimpinan demokrasi penuh atau laissez-faire.
...Gaya mana yang paling baik dan cocok, tergantung pada situasi dan tugas (task) yang sedang diemban.
...Yang sering dijadikan contoh bagi gaya otoriter ialah dalam pemadaman suatu kebakaran dan ketika tentara dalam kancah pertempuran.
...Tidak ada kesempatan bagi pemimpin rombongan pemadam api untuk berembuk atau bertukar pikiran dengan bawahannya. Pemimpin rombongan dengan tegas memberikan perintah-perintah yang harus segera dilaksanakan oleh bawahannya untuk mengatasi api yang sedang menyala.
...Demikian juga ketika tentara dalam pertempuran. Komandan harus mengatur dan menggerakkan prajuritnya dengan perintah yang singkat, jelas dan tegas. Bila tidak, mereka bisa disapu oleh musuh dalam sekejap.
...Sedang bagi tugas-tugas lain, seperti dalam perusahaan dan pemerintahan, kebanyakan lebih cocok kepemimpinan yang cenderung condong ke arah demokrasi. Sebelum melaksanakan sesuatu, pemimpin meminta pendapat bawahannya atau mendiskusikan dengan bawahannya. Khusus bagi yang demokrasi penuh atau laissez-faire keputusan sepenuhnya diserahkan kepada bawahan.
...Dengan pengantar singkat di atas, mari kita telaah kepemimpinan Muhammad. Apakah kepemimpinan beliau termasuk gaya otoriter atau gaya demokrasi.
...Saya persilahkan terlebih dahulu kepada sidang pembaca dan para netter mengutarakan pendapat dan argumentasinya masing-masing.

EbisuSensei wrote:

Andi Cactusa wrote:
...Dibandingkan dengan anda saja Muhammad kalah mulia, karena saya percaya bahwa anda belum pernah merampok, menyetubuhi gadis 9 tahun, memerkosa perempuan dan membunuh orang.

Heleeh ................

Saya ingin lihat kerasionalan anda.
Silahkan diskusikan dimari:
http://www.laskarislam.com/t4054-muhammad-itu-pedofil-dan-mania-sex

...Hanya segitu komentar anda? Kok pendek amat!?
...Anda sendiri, bagaimana? Saya kira anda juga lebih baik dari Muhammad, kan?
...Kalau pun anda berhasil membuktikan bahwa Muhammad bukan pedofil, tidak cukup untuk mengangkat Muhammad dari golongan/kelas "sampah masyarakat" ke kelas lebih tinggi. Karena masih ada cap lain menggandulinya, yakni: pencuri, perampok, pemerkosa dan pembunuh.
...Ngomong-ngomong, apa anda sudah mulai memersiapkan diri jadi calo ticket kereta api di stasiun Kota atau Gambir, seperti sudah saya sarankan? Saat mudik tidak lama lagi, lho. Mungkin dibutuhkan modal cukup besar, karena saya dengar harga ticket KA mendekati harga ticket pesawat terbang. Tetapi saya yakin IRR (internal rate of return) dari investasi itu sangat tinggi. Mungkin di atas 25% p.a. sehingga sangat menarik bagi orang bementalitas "tukang catut" seperti anda.

Andi Cactusa wrote:
...Hanya segitu komentar anda? Kok pendek amat!?
...Anda sendiri, bagaimana? Saya kira anda juga lebih baik dari Muhammad, kan?
...Kalau pun anda berhasil membuktikan bahwa Muhammad bukan pedofil, tidak cukup untuk mengangkat Muhammad dari golongan/kelas "sampah masyarakat" ke kelas lebih tinggi. Karena masih ada cap lain menggandulinya, yakni: pencuri, perampok, pemerkosa dan pembunuh.
...Ngomong-ngomong, apa anda sudah mulai memersiapkan diri jadi calo ticket kereta api di stasiun Kota atau Gambir, seperti sudah saya sarankan? Saat mudik tidak lama lagi, lho. Mungkin dibutuhkan modal cukup besar, karena saya dengar harga ticket KA mendekati harga ticket pesawat terbang. Tetapi saya yakin IRR (internal rate of return) dari investasi itu sangat tinggi. Mungkin di atas 25% p.a. sehingga sangat menarik bagi orang bementalitas "tukang catut" seperti anda.

Inih ngemeng appaaaahh ...........................

Oke dah kalau anda sedang capek ngurusi UMR.
Mungkin lain kali saja, saya ajak anda untuk diskusi.

Dan nggak usah kuatir, saya nggak perlu mudik .............. [insya...]
Jadi saya nggak perlu minta2 sama anda.

EbisuSensei wrote:

Andi Cactusa wrote:
...Hanya segitu komentar anda? Kok pendek amat!?
...Anda sendiri, bagaimana? Saya kira anda juga lebih baik dari Muhammad, kan?
...Kalau pun anda berhasil membuktikan bahwa Muhammad bukan pedofil, tidak cukup untuk mengangkat Muhammad dari golongan/kelas "sampah masyarakat" ke kelas lebih tinggi. Karena masih ada cap lain menggandulinya, yakni: pencuri, perampok, pemerkosa dan pembunuh.
...Ngomong-ngomong, apa anda sudah mulai memersiapkan diri jadi calo ticket kereta api di stasiun Kota atau Gambir, seperti sudah saya sarankan? Saat mudik tidak lama lagi, lho. Mungkin dibutuhkan modal cukup besar, karena saya dengar harga ticket KA mendekati harga ticket pesawat terbang. Tetapi saya yakin IRR (internal rate of return) dari investasi itu sangat tinggi. Mungkin di atas 25% p.a. sehingga sangat menarik bagi orang bementalitas "tukang catut" seperti anda.

Inih ngemeng appaaaahh ...........................

...Point mana yang tidak anda fahami? Agar bisa saya jelaskan!

EbisuSensei wrote:Oke dah kalau anda sedang capek ngurusi UMR.

...Apa anda tidak memahami arti “Retired” yang tertulis di bawah avatar saya? Tapi walau pun saya sudah pensiun dari perusahaan besar, saya masih menggaji lebih dari 10 muslim untuk mengerjakan kegiatan usaha hobby saya sehari-hari. Oleh karena kegiatan itu merupakan hobby, maka urusan uang saya anggap hal sepele.

EbisuSensei wrote:Mungkin lain kali saja, saya ajak anda untuk diskusi.

...Sebagai TS, saya akan meladeni siapa pun, termasuk debater yang paling idiot. Saya sependapat dengan bung Foxhound yang mengatakan, “Orang pintar bisa menarik pelajaran dari orang paling dungu sekali pun. Tetapi orang dungu tidak bisa menarik pelajaran dari orang yang paling pintar sekali pun.”

EbisuSensei wrote:Dan nggak usah kuatir, saya nggak perlu mudik .............. [insya...]

...Dari pengalaman hidup saya, bila muslim menutup kalimat atau janjinyanya dengan “insyaallah,” maka tingkat kepastian atau accountability-nya tidak lebih dari 50 persen.

EbisuSensei wrote:Jadi saya nggak perlu minta2 sama anda.

...Anda minta pun, tidak akan saya kasi, karena tidak ada dasar, alasan atau jastifikasinya.

EbisuSensei wrote:

...Setiap debater yang masih gemar menggunakan emoticon dengan maksud mengejek, saya nilai belum dewasa. Yang bersangkutan masih anak-anak atau kekanak-kanakan sehingga  belum mampu mengekspresikan apa yang ada dibenaknya dengan kata-kata atau kalimat.
...Saya menggunakan emoticon hanya ketika memuji sebagai penguat, tidak untuk mengejek.

Andi Cactusa wrote:blaa ..... blaa .........

Ya udah deh, kalau memang anda bisa menunjukkan bukti pedofil, silahkan diskusi dimari dan silahkan dijawab pertanyaan2 yang ada:
http://www.laskarislam.com/t4054-muhammad-itu-pedofil-dan-mania-sex

EbisuSensei wrote:

Andi Cactusa wrote:blaa ..... blaa .........

Ya udah deh, kalau memang anda bisa menunjukkan bukti pedofil, silahkan diskusi dimari dan silahkan dijawab pertanyaan2 yang ada:
http://www.laskarislam.com/t4054-muhammad-itu-pedofil-dan-mania-sex

...Coba kalau anda punya putri atau adik perempuan berumur 9 tahun, tawarkan untuk diembat oleh Syeh Puji. Tega nggak?
...Apa pun akan kalian lakukan, termasuk menyangkal suara hati nurani, untuk membela si "sampah masyarakat" bernama Muhammad itu!

Andi Cactusa wrote:
...Coba kalau anda punya putri atau adik perempuan berumur 9 tahun, tawarkan untuk diembat oleh Syeh Puji. Tega nggak?
...Apa pun akan kalian lakukan, termasuk menyangkal suara hati nurani, untuk membela si "sampah masyarakat" bernama Muhammad itu!

Kok malah lari ke "suara hati nurani".

Apakah masalah pedofil terkait dengan masalah "hati nurani"?

Dan silahkan jawab pertanyaan saya disini:
http://www.laskarislam.com/t4054p25-muhammad-itu-pe-dan-mania#83690

EbisuSensei wrote:

Andi Cactusa wrote:
...Coba kalau anda punya putri atau adik perempuan berumur 9 tahun, tawarkan untuk diembat oleh Syeh Puji. Tega nggak?
...Apa pun akan kalian lakukan, termasuk menyangkal suara hati nurani, untuk membela si "sampah masyarakat" bernama Muhammad itu!

Kok malah lari ke "suara hati nurani".
Apakah masalah pedofil terkait dengan masalah "hati nurani"?

...Kalau bukan nurani anda, lalu apa yang membuat anda tidak tega menyerahkan putri atau adik anda untuk diembat oleh Syeh Puji?
...Jelas terkait. Justru Muhammad itu tidak punya hati nurani – tunduk pada perintah burungnya - sehingga tega menyetubuhi anak gadis kecil berumur 9 tahun.

EbisuSensei wrote:Dan silahkan jawab pertanyaan saya disini:
http://www.laskarislam.com/t4054p25-muhammad-itu-pe-dan-mania#83690

...Sudah. Kedodolan anda semakin terlihat jelas dan nyata di thread itu.

Andi Cactusa wrote:
...Sudah. Kedodolan anda semakin terlihat jelas dan nyata di thread itu.

Apakah anda menyebut saya dodol untuk menutup-nutupi bahwa anda sendirilah yang mendodolkan diri?
 
Nih langsung:
http://www.laskarislam.com/t4054p50-muhammad-itu-pe-dan-mania#84000

EbisuSensei wrote:

Andi Cactusa wrote:
...Sudah. Kedodolan anda semakin terlihat jelas dan nyata di thread itu.

Apakah anda menyebut saya dodol untuk menutup-nutupi bahwa anda sendirilah yang mendodolkan diri?

Nih langsung:
http://www.laskarislam.com/t4054p50-muhammad-itu-pe-dan-mania#84000

...Usaha anda habis-habisan untuk menyangkal Muhammad adalah pedofil, tidak akan menaikkan status Muhammad dari “sampah masyarakat” ke tingkat orang baik-baik. Lebih baik anda penuhi janji anda, menjawab pertanyaan calon murtadin itu.
...Saya sudah lupa apakah waktu itu anda katakan akan menjawabnya pakai  “insyaallah” atau tidak. Biasanya, kalau muslim berjanji pakai “insyaallah,” maka janji itu jarang dipenuhi. Apakah anda termasuk muslim seperti itu juga?
...Bila anda bisa menjawab pertanyaan calon murtadin itu, rating anda akan meningkat. Karena sampai sekarang tidak satu pun muslim di LI ini yang berani dan sanggup menjawabnya.

Andi Cactusa wrote:

EbisuSensei wrote:

Andi Cactusa wrote:
...Sudah. Kedodolan anda semakin terlihat jelas dan nyata di thread itu.

Apakah anda menyebut saya dodol untuk menutup-nutupi bahwa anda sendirilah yang mendodolkan diri?

Nih langsung:
http://www.laskarislam.com/t4054p50-muhammad-itu-pe-dan-mania#84000

...Usaha anda habis-habisan untuk menyangkal Muhammad adalah pedofil, tidak akan menaikkan status Muhammad dari “sampah masyarakat” ke tingkat orang baik-baik. Lebih baik anda penuhi janji anda, menjawab pertanyaan calon murtadin itu.
...Saya sudah lupa apakah waktu itu anda katakan akan menjawabnya pakai  “insyaallah” atau tidak. Biasanya, kalau muslim berjanji pakai “insyaallah,” maka janji itu jarang dipenuhi. Apakah anda termasuk muslim seperti itu juga?
...Bila anda bisa menjawab pertanyaan calon murtadin itu, rating anda akan meningkat. Karena sampai sekarang tidak satu pun muslim di LI ini yang berani dan sanggup menjawabnya.

Santai saja.

Setelah masalah itu, maka lainnya juga akan terbukti satu2.
Saya menjelaskan sebisa saya, dan seingat saya saya tidak mengucap [insya...].
Karena saya memang ingin menjelaskannya secara bertahap dan pelan-pelan.

EbisuSensei wrote:

Andi Cactusa wrote:
...Usaha anda habis-habisan untuk menyangkal Muhammad adalah pedofil, tidak akan menaikkan status Muhammad dari “sampah masyarakat” ke tingkat orang baik-baik. Lebih baik anda penuhi janji anda, menjawab pertanyaan calon murtadin itu.
...Saya sudah lupa apakah waktu itu anda katakan akan menjawabnya pakai  “insyaallah” atau tidak. Biasanya, kalau muslim berjanji pakai “insyaallah,” maka janji itu jarang dipenuhi. Apakah anda termasuk muslim seperti itu juga?
...Bila anda bisa menjawab pertanyaan calon murtadin itu, rating anda akan meningkat. Karena sampai sekarang tidak satu pun muslim di LI ini yang berani dan sanggup menjawabnya.

Saya menjelaskan sebisa saya, dan seingat saya saya tidak mengucap [insya...].
Karena saya memang ingin menjelaskannya secara bertahap dan pelan-pelan.

...Terima kasih. Secara implisit anda mengonfirmasi penilaian saya selama ini: "Bila muslim menutup janji atau perkataannya dengan 'insyaallah', maka accountability-nya sangat rendah atau jarang dipenuhi."

sori nimbrung, pertanyaan murtadin yg mana mksdnya? :) Trims

Emiliana wrote:sori nimbrung, pertanyaan murtadin yg mana mksdnya? :) Trims

...Selamat bergabung. Pertanyaan calon murtadin ada di halaman 18, post #434. Atau klik INI.

Andi Cactusa wrote:
...Terima kasih. Secara implisit anda mengonfirmasi penilaian saya selama ini: "Bila muslim menutup janji atau perkataannya dengan 'insyaallah', maka accountability-nya sangat rendah atau jarang dipenuhi."

Bagaimana kalau anda saya tuduh telah membalikkan perkataan saya?
Bukankah sudah jelas bahwa saya sedang berusaha menceritakan bahwa betapa saya tidak bersedia untuk bermain-main dengan kalimat tersebut?

Maka dari itu saya merasa tidak mengucapkan kalimat tersebut, karena saya ingin menjelaskan semuanya secara bertahap dan pelan-pelan.

EbisuSensei wrote:

Andi Cactusa wrote:
...Terima kasih. Secara implisit anda mengonfirmasi penilaian saya selama ini: "Bila muslim menutup janji atau perkataannya dengan 'insyaallah', maka accountability-nya sangat rendah atau jarang dipenuhi."

Bagaimana kalau anda saya tuduh telah membalikkan perkataan saya?
Bukankah sudah jelas bahwa saya sedang berusaha menceritakan bahwa betapa saya tidak bersedia untuk bermain-main dengan kalimat tersebut?

Maka dari itu saya merasa tidak mengucapkan kalimat tersebut, karena saya ingin menjelaskan semuanya secara bertahap dan pelan-pelan.

...Tahu arti dan pemakaian istilah "implisit" nggak?

Wah menarik sekali pernyataan calon murtadin tsb...spt na skrg udah beneran meninggalkan Islam ya? Sdh 1 bulan lebih kan soalnya...

Buddha mengatakan supaya muridNya jgn excited klo ada yg memuji ajaranNya...tapi sy tdk bs tdk senang dengan pernyataan sodara dgn nama samaran "potential apostate" yg memuji ajaran Buddha itu baik ^______________^

Beberapa pertanyaan dari 15 pertanyaan tsb sdh sy singgung secara tdk langsung di thread http://www.laskarislam.com/t6222p100-obrolan-abu-hanan-dan-emiliana-tentang-sidharta-gautama-available-untuk-semua-member?highlight=emiliana
Sekalian promosi...soalnya thread-nya sepi muslim yg bervariasi...sodara2 yg lain juga boleh ikutan mampir yaaa

"Face to face conversation is like a suicide" kata Potential Apostate...sebegitu merasa tdk amankah dia berdiskusi dgn sodara seajaran sendiri...hehehe

#1. Mengapa Allah menghendaki ciptaan-Nya tidak mengajukan pertanyaan, kritik, debat atau mencoba berbagai ide yang dia berikan kepada kita?

sy tdk tahu apakah boleh muslim mengajukan pertanyaan/kritik/debat atau tidak...tp dr pengalaman sy, muslim tdk dpt memberikan jwban yg memuaskan thd hal2 yg sy anggap "lubang kontradiksi"...dengan kata lain mungkin bs nanya, tp jawabannya gak ada...Alasannya karena panca indra+akal manusia itu terbatas, beda empiris dan keimanan....sejauh itu sy cuman berpikir: oh gituuuu...

#.5 Mengapa Allah peduli apakah orang-orang percaya kepada-Nya atau tidak?

Inilah yg jd pertanyaan implisit sy juga ketika sy menanyakan: mengapa Tuhan 'gila' disembah? Mengapa menjd org bermoral sj tdk cukup? Lebih heran lagi, katanya kita tdk boleh mencintai Tuhan karena sifat moralitasnya (spt: Maha Kasih, Maha Penyayang, Maha Penyabar,dsb) tp karena Maha Kuasa-Nya...Pdhal utk mencintai seseorg butuh pemahaman, dan ini tdk bisa lakukan krn poin #1 di atas....

dbilang itu cuman Kepercayaan, ga bis dibuktikan, ga nerima...malah marah2....terus ada yg coba2 kasih pengertian "tafakur" "amalan sholeh" sehingga perdebatan dlm diri utk memahami Islam menjadi mungkin....yg ga ngerti dan penasaran sama kedua istilah ini, silakan masuk thread saya...u/ dikonfirmasi benar atau tdknya...

#8. Mengapa kita harus menolak orang lain, dan menganggap hukum dan moral hanya sempurna bagi diri kita sendiri saja

Standar ganda ya, istilahnya? dan mungkin termasuk penggunaan kata "kafir"

#11. Apa Tuhan benar-benar menciptakan sesuatu?Apakah Tuhan tunduk pada hukum alam? Dalam kehidupan kini kita tidak melihat terjadi keajaiban, tidak ada air terpisah, tidak ada kelahiran dari perawan

Kalau itu Kepercayaan gak jadi masalah sebenarnya...kan biarkan org memiliki imajinasi di kepalanya sendiri2...masalahnya klo ud klaim Kepercayaannya itu sbg kebenaran yg ekivalen dgn sains...ketika diminta bukti, katanya: sarana gak ada lah, ada adegan film tp ga bisa nunjukkin filmnya....? Hhmmmm

#12. Bukankah itu membuktikan bahwa semakin kita pintar semakin potensial dan semakin besar kemungkinan munculnya Tuhan entah dari mana? (Tuhan tidak menciptakan kita menurut sosok-Nya, tetapi kita membuat Tuhan menurut citra kita sendiri)

Dari Antroplogi sndri ud dibilang, evolusi polytheism jd monotheism tdk luput dr ketakutan manusia akan alam...totally agree dgn yg ada dalam kurung...

#15. Semua orang yang membiarkan diri dibodohi berakhir di neraka dan semua orang yang berpaling pada kebenaran dan realitas masuk surga. Apakah itu bukan asumsi yang kelihatannya lebih rasional bagi orang berpikir,

Realistis itu emang paling baik...melihat sesuatu sbgmana adanya...tdk membuat kt terlena dgn optimism dan jg tdk membuat kita tdk bersemangat dgn pesimism...a good doctor is a realistic one, not lying to you about ur cureness, nor lying to you that u have no hope...Dan begitulah ajaran Buddha...indah pd awal, tengah, dan akhirnya...sadhu sadhu sadhu

(ditunggu kunjungannya)

Andi Cactusa wrote:

...Tahu arti dan pemakaian istilah "implisit" nggak?

Berarti anda masih belum menangkap maksud saya secara tersurat.

Kalau saya mengucap kalimat tersebut, maka saya akan langsung menjawab pertanyaan anda.

Dan nggak boleh muter2 dengan cara menjelaskan dasar2 agama terlebih dahulu.

Kalau saya tidak mengucapkannya, maka harapan saya, saya bisa mengacuhkan anda sewaktu-waktu.

paham?

EbisuSensei wrote:

Andi Cactusa wrote:

...Tahu arti dan pemakaian istilah "implisit" nggak?

Berarti anda masih belum menangkap maksud saya secara tersurat.

Kalau saya mengucap kalimat tersebut, maka saya akan langsung menjawab pertanyaan anda.

Dan nggak boleh muter2 dengan cara menjelaskan dasar2 agama terlebih dahulu.

Kalau saya tidak mengucapkannya, maka harapan saya, saya bisa mengacuhkan anda sewaktu-waktu.

paham?

...Ternyata anda memang tidak memahami arti "secara implisit" dan pemakaiannya. Atau anda yang bodoh dalam menyusun kalimat, sehingga bertentangan dengan maksud anda. Pantas kalimat-kalimat anda selama ini susah difahami karena sering tidak lengkap.

Emiliana wrote:Wah menarik sekali pernyataan calon murtadin tsb...spt na skrg udah beneran meninggalkan Islam ya? Sdh 1 bulan lebih kan soalnya...

Buddha mengatakan supaya muridNya jgn excited klo ada yg memuji ajaranNya...tapi sy tdk bs tdk senang dengan pernyataan sodara dgn nama samaran "potential apostate" yg memuji ajaran Buddha itu baik ^______________^

Dan seterusnya...

My dear Emiliana,

...Looking at your name, I am pretty sure that you are a lady.
...Good job, honey! You are a very smart lady!
...You are absolutely right and should be proud to be a buddhist. Look at “10 top peaceful man” made by John Waller: 1. Jesus Christ, 2. Confucius, 3. Siddhartha Gautama, 4. Mohandas Gandhi, 5. Nelson Mandela, 6. Dalai Lama, 7. Martin Luther King, Jr. , 8. Socrates, 9. Benjamin Franklin, and 10. Baha’u’llah. (Detail explanation can be seen in this site)
... I have classified human being into three classes in this thread:
A. The lowest class, consists of any person that morally can not be tolerated by regular and sane people, such as thief, robber, looter, man who has sex with little girl, rapist, murderer, corrupter, etc. In our daily language, we call people in this class as "sampah masyarakat." I am not sure what is the appropriate term for that in English: "Garbage of society" or "society's garbage"? Do you have any better idea?
B. Middle class or ordinary people that very seldom making any problem in its society.
C. The highest class, consist of noble people, such as prophet, apostle, saint, and other great people.
...Where do you put Muhammad within the above classification? A, B or C? And please kindly give your explanation or justification for your choice.

yang dibawah A masih ada/tidak? misalnya A-
cocoknya disitu keknya..
sebab sekalipun seseorang itu maling, merampok dan sebagainya..
ia tidak mengklaim itu perintah Tuhan dan ia tidak mengklaim dirinya nabi..
beda dengan muhammad..

SEGOROWEDI wrote:
yang dibawah A masih ada/tidak? misalnya A-
cocoknya disitu keknya..
sebab sekalipun seseorang itu maling, merampok dan sebagainya..
ia tidak mengklaim itu perintah Tuhan dan ia tidak mengklaim dirinya nabi..
beda dengan muhammad..

...Masuk akal juga pernyataan anda, bung Segorowedi! Tetapi tidak usah lah kita bikin semakin complicated. Yang sederhana saja sering sulit difahami dan diterima akal banyak muslim.
...Yang mengherankan, mengapa baru hanya ada satu orang muslim (Hasan al Banna) yang menanggapinya? Yang satu itu pun kelihatannya sudah kabur.

Andi Cactusa wrote:
...Ternyata anda memang tidak memahami arti "secara implisit" dan pemakaiannya. Atau anda yang bodoh dalam menyusun kalimat, sehingga bertentangan dengan maksud anda. Pantas kalimat-kalimat anda selama ini susah difahami karena sering tidak lengkap.

Memangnya arti "implisit" sudah ganti .............. ??

Gimana, lanjutkan dong, pembahasan fitnah pedofil.

EbisuSensei wrote:Gimana, lanjutkan dong, pembahasan fitnah pedofil.

jangan OOT!

SEGOROWEDI wrote:

EbisuSensei wrote:Gimana, lanjutkan dong, pembahasan fitnah pedofil.

jangan OOT!

Sudah tentu maksud saya bukan di tret ini.

EbisuSensei wrote:

Andi Cactusa wrote:
...Ternyata anda memang tidak memahami arti "secara implisit" dan pemakaiannya. Atau anda yang bodoh dalam menyusun kalimat, sehingga bertentangan dengan maksud anda. Pantas kalimat-kalimat anda selama ini susah difahami karena sering tidak lengkap.

Memangnya arti "implisit" sudah ganti .............. ??

Gimana, lanjutkan dong, pembahasan fitnah pedofil.

...Syukur lah kalau anda memahaminya, sehingga semakin jarang terjadi misundestanding di antara kita. Untuk selanjutnya tolong buat kalimat anda selengkap mungkin agar lebih mudah difahami pembaca dan saya.
...Saya nilai tidak worth it membuang waktu dan tenaga berdebat kusir mengenai pedofilia atau tidaknya Muhammad. Makanya saya akui saja Muhammad bukan pedofil. Kalau anda menganggap atau merasa menang, be my guest! Namun secara moral dalam seks, Muhammad tetap manusia bejad karena tercatat pernah memerkosa perempuan.
...Harap untuk selanjutnya fokus pada masalah utama terkini di thread ini. Saya ringankan saja beban anda. Tidak perlu anda jawab semua pertanyaan calon murtadin itu, cukup jawab pertanyaan #9 saja.

#9. Tampaknya Muhammad bukan orang yang baik, aku tidak bisa menemukan satu pun tindakan kebaikan dari orang ini dalam seluruh sejarah Islam. Hanya ada dua cerita kebaikannya, yakni kisah wanita Yahudi yang biasa membuang sampah pada Nabi, dan nabi datang berkunjung di saat kematiannya. Dan tentang seorang pemuda yang biasa makan terlalu banyak gula dan ibunya meminta Muhammad untuk menyuruhnya menghentikan kebiasaan itu. Ia tidak meminta dia untuk menghentikan apa pun tetapi kemudian memintanya untuk berhenti makan terlalu banyak gula karena kali ini orang-orang di sekelilingnya berhenti memakan terlalu banyak gula. Kedua cerita ini adalah dongeng dan tidak ditemukan dalam Quran, Hadits atau Sejarah lengkap Islam. Jika saya salah, tolong berikan ayat atau hadits yang mendukung cerita itu. Aku tidak akan murtad jika Anda dapat memberitahu saya satu saja kejadian kebaikan yang pernah dilakukan oleh Muhammad. Ingat, jangan Anda beritahukan tentang apa yang dikatakan Muhammad kepada para pengikutnya tentang bagaimana menjalani hidup dan bersikap baik dsb. Saya minta hanya tindakan baik yang dilakukan oleh Muhammad pribadi saja. Setiap bajingan dapat meminta orang lain berbuat baik tetapi dia sendiri melakukan sebaliknya.

...Jawaban terhadap pertanyaan itu sangat erat kaitannya dengan pengelompokan manusia yang saya buat, di mana Muhammad saya masukkan ke dalam golongan/kelas A atau “sampah masyarakat.”