Ajaran Biologi Failed dalam Bibel

First topic message reminder :

Kata Bibel: Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya. (Matius 13:31-32)

Kata Sains: Biji terkecil didunia adalah biji Anggrek Epifit: http://belajarotodidak.blogspot.com/2012/06/biji-terkecil-dan-biji-terbesar-di.html

Maka, seharusnya: Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji Anggrek Epifit, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, anggrek Epifit itu lebih besar dari pada anggrek yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya.

ditunggu perevisian Bibel selanjutnya

lho gimana seh?
kan yang bawa-bawa bayam yang bijinya lebih kecil, kamu
padahal tidak bisa ayat tersebut dipotong satu frasa saja, misalnya semata soal ukuran biji, tetapi juga soal pohonnya ketika biji tersebut tumbuh, padahal kamu mengambil referensinya sesawi hitam (jenis terkecil diantara jenis-jenis sesawi), maka silakan bandingkan pula dengan jenis bayam terkecil (bayam cabut), baik ukuran biji maupun pohonnya..
mana yang lebih ekstrim?

SEGOROWEDI wrote:
lho gimana seh?
kan yang bawa-bawa bayam yang bijinya lebih kecil, kamu
padahal tidak bisa ayat tersebut dipotong satu frasa saja, misalnya semata soal ukuran biji, tetapi juga soal pohonnya ketika biji tersebut tumbuh, padahal kamu mengambil referensinya sesawi hitam (jenis terkecil diantara jenis-jenis sesawi), maka silakan bandingkan pula dengan jenis bayam terkecil (bayam cabut), baik ukuran biji maupun pohonnya..
mana yang lebih ekstrim?

okelah, mungkin saya memang belum tahu kalau ada jenis sesawi (brassica) yang besar. so, silahkan kasih link atau penjelasannya. baru kita lanjutkan ... silahkan..

mistik6666 wrote:
tujuan burung-burung (kecil) yang hinggap pada "pohon" sesawi sebenarnya adalah burung-burung pemakan biji. sama halnya burung-burung pemakan biji jenis lainnya yang hinggap di "pohon" padi, "pohon" gandum, "pohon" juwawut, dll.
nah, ranting "pohon" sesawi buat nangkring burung-burung kecil pemakan biji adalah seperti gambar berikut:

Saya setuju dengan interpretasi Anda soal fisik pohon sesawi.
Hanya saja, kenapa Yesus menggunakan sesawi sbg perumpamaan, kuncinya sebetulnya ada pada frase yg saya warnai merah:

Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya. (Matius 13:31-32)

Jadi, kalau Yesus bicara soal segala BENIH maka tentu konteksnya adalah biji2 yg biasa dibudidayakan di tempat itu atau oleh masyarakat di mana org2 yg diajak bicara itu tinggal. Dan itu pula sebabnya kemudian digunakan terjemahaan BENIH bukan BIJI lagi. Bahasa Indonesia mengenal kata benih untuk menunjukkan biji yg dibudidayakan. Benih pasti biji, tapi tidak setiap biji adalah benih.

Maka dr itu, dalam hal pembandingan, Yesus sedang membandingkan benih sesawi dengan benih2 lain yg biasa ditaburkan orang di ladang, di wilayah di mana Yesus berkata.

kalau toh sampeyan ngotot masalah TKP, itu artinya sampeyan juga harus bisa menerima bahwa sesawi (hitam) yang tumbuh si TKP saat itu bukanlah sayuran, tapi rempah-rempah, jamu-jamuan. dan ada hal-hal yang perlu sampeyan ingat juga (sesuai dengan dalih TKP sampeyan), ternyata:
--bibel tidak bisa membedakan mana yang sayuran dan mana yang rempah-rempah
--bibel (yesus) salah informasi, kalau ternyata di daerah lain (di belahan bumi yang lain) ada jenis tumbuhan sayuran yang memiliki benih lebih kecil dari sesawi (yang dianggap sebagai sayuran)
--yesus (yang sampeyan anggep sebagai tuhan) ternyata tidak maha tahu, dengan mengasumsikan biji sesawi adalah biji paling kecil (diantara jenis benih sayuran) di dunia.

Perumpamaan Yesus adalah disampaikan secara lisan kepada org2 yg ada saat itu dengan segala latar belakang geografis dan sosial mereka saat itu. Dengan mengambil perumpamaan yg bersifat lokalitas, justru menunjukkan Yesus tahu bahwa org2 yg diajak bicara itu terbatas wawasan agrarisnya. Maka digunakan perumpamaan yg bakal bener2 mrka mengerti. Dan Yesus justru tahu bahwa org2 di luar mereka itu kelak toh tetap bisa memahami. Krn meski membaca sesuatu yg bersifat lokalitas namun org2 yg mau berfikir dan mengambil hikmahnya tetap bisa memahami tanpa harus terjebak pada pemikiran dangkal soal lokalitas tsb.
Dan Yesus pun tahu (bahkan saya aja tahu) kalau perumpamaan2 dalam firmanNya itu tidak dimaksudkan sbg pengajaran atau pembelajaran soal biologi, tetapi soal keimanan.
Muslim manapun boleh saja mengklaim bahwa Quran itu kitab pelajaran biologi (dan pelajaran ilmiah lainnya sekalipun), tetapi tidak perlu memaksakan diri untuk menilai Bible dgn cara yg sama.

@jakajayagiri
terimakasih atas uraian sampeyan. namun, untuk sementara saya tidak akan menyanggah atau menyetujui uraian sampeyan. sebab, mulai dari atas rekan segorowedi masih tetap berkutat pada fisik tanaman, makanya saya juga memberikan uraian berdasarkan apa yang beliau mau.

saya persilahkan rekan (muslim) yang lain jika berkenan berdiskusi soal ini dengan mas jaka.

mistik6666 wrote:
okelah, mungkin saya memang belum tahu kalau ada jenis sesawi (brassica) yang besar. so, silahkan kasih link atau penjelasannya. baru kita lanjutkan ... silahkan..

yang jelas speciesnya banyak MAR, gak cuman Brassica nigra
lalu kalau bayam, MAR, apa merupakan sayuran yang biasa mereka tanam di ladang dan diet mereka sehari-hari? sehingga Yesus seharusnya menggunakannya sebagai perumpamaan, bukan sesawi..

jakajayagiri-2 wrote:

mistik6666 wrote:
tujuan burung-burung (kecil) yang hinggap pada "pohon" sesawi sebenarnya adalah burung-burung pemakan biji. sama halnya burung-burung pemakan biji jenis lainnya yang hinggap di "pohon" padi, "pohon" gandum, "pohon" juwawut, dll.
nah, ranting "pohon" sesawi buat nangkring burung-burung kecil pemakan biji adalah seperti gambar berikut:

Saya setuju dengan interpretasi Anda soal fisik pohon sesawi.
Hanya saja, kenapa Yesus menggunakan sesawi sbg perumpamaan, kuncinya sebetulnya ada pada frase yg saya warnai merah:

Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya. (Matius 13:31-32)

Jadi, kalau Yesus bicara soal segala BENIH maka tentu konteksnya adalah biji2 yg biasa dibudidayakan di tempat itu atau oleh masyarakat di mana org2 yg diajak bicara itu tinggal. Dan itu pula sebabnya kemudian digunakan terjemahaan BENIH bukan BIJI lagi. Bahasa Indonesia mengenal kata benih untuk menunjukkan biji yg dibudidayakan. Benih pasti biji, tapi tidak setiap biji adalah benih.

Maka dr itu, dalam hal pembandingan, Yesus sedang membandingkan benih sesawi dengan benih2 lain yg biasa ditaburkan orang di ladang, di wilayah di mana Yesus berkata.

kalau toh sampeyan ngotot masalah TKP, itu artinya sampeyan juga harus bisa menerima bahwa sesawi (hitam) yang tumbuh si TKP saat itu bukanlah sayuran, tapi rempah-rempah, jamu-jamuan. dan ada hal-hal yang perlu sampeyan ingat juga (sesuai dengan dalih TKP sampeyan), ternyata:
--bibel tidak bisa membedakan mana yang sayuran dan mana yang rempah-rempah
--bibel (yesus) salah informasi, kalau ternyata di daerah lain (di belahan bumi yang lain) ada jenis tumbuhan sayuran yang memiliki benih lebih kecil dari sesawi (yang dianggap sebagai sayuran)
--yesus (yang sampeyan anggep sebagai tuhan) ternyata tidak maha tahu, dengan mengasumsikan biji sesawi adalah biji paling kecil (diantara jenis benih sayuran) di dunia.

Perumpamaan Yesus adalah disampaikan secara lisan kepada org2 yg ada saat itu dengan segala latar belakang geografis dan sosial mereka saat itu. Dengan mengambil perumpamaan yg bersifat lokalitas, justru menunjukkan Yesus tahu bahwa org2 yg diajak bicara itu terbatas wawasan agrarisnya. Maka digunakan perumpamaan yg bakal bener2 mrka mengerti. Dan Yesus justru tahu bahwa org2 di luar mereka itu kelak toh tetap bisa memahami. Krn meski membaca sesuatu yg bersifat lokalitas namun org2 yg mau berfikir dan mengambil hikmahnya tetap bisa memahami tanpa harus terjebak pada pemikiran dangkal soal lokalitas tsb.
Dan Yesus pun tahu (bahkan saya aja tahu) kalau perumpamaan2 dalam firmanNya itu tidak dimaksudkan sbg pengajaran atau pembelajaran soal biologi, tetapi soal keimanan.
Muslim manapun boleh saja mengklaim bahwa Quran itu kitab pelajaran biologi (dan pelajaran ilmiah lainnya sekalipun), tetapi tidak perlu memaksakan diri untuk menilai Bible dgn cara yg sama.

tapi sekarang yang mengimani Yesus bukan hanya yang berasal dari daerah itu aja & udah gak cocok dengan daerah lain. berarti gak ampuh donk.

Andaikata diajarkan pada Ahli Biologi pasti dah gak cocok lagi.

Penyaran wrote:
tapi sekarang yang mengimani Yesus bukan hanya yang berasal dari daerah itu aja & udah gak cocok dengan daerah lain. berarti gak ampuh donk.

Andaikata diajarkan pada Ahli Biologi pasti dah gak cocok lagi.

ada konteksnya..
maka pokok pengajarannya akan tetep relevan sepanjang segala abad

Penyaran wrote:

jakajayagiri-2 wrote:

mistik6666 wrote:
tujuan burung-burung (kecil) yang hinggap pada "pohon" sesawi sebenarnya adalah burung-burung pemakan biji. sama halnya burung-burung pemakan biji jenis lainnya yang hinggap di "pohon" padi, "pohon" gandum, "pohon" juwawut, dll.
nah, ranting "pohon" sesawi buat nangkring burung-burung kecil pemakan biji adalah seperti gambar berikut:

Saya setuju dengan interpretasi Anda soal fisik pohon sesawi.
Hanya saja, kenapa Yesus menggunakan sesawi sbg perumpamaan, kuncinya sebetulnya ada pada frase yg saya warnai merah:

Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya. (Matius 13:31-32)

Jadi, kalau Yesus bicara soal segala BENIH maka tentu konteksnya adalah biji2 yg biasa dibudidayakan di tempat itu atau oleh masyarakat di mana org2 yg diajak bicara itu tinggal. Dan itu pula sebabnya kemudian digunakan terjemahaan BENIH bukan BIJI lagi. Bahasa Indonesia mengenal kata benih untuk menunjukkan biji yg dibudidayakan. Benih pasti biji, tapi tidak setiap biji adalah benih.

Maka dr itu, dalam hal pembandingan, Yesus sedang membandingkan benih sesawi dengan benih2 lain yg biasa ditaburkan orang di ladang, di wilayah di mana Yesus berkata.

kalau toh sampeyan ngotot masalah TKP, itu artinya sampeyan juga harus bisa menerima bahwa sesawi (hitam) yang tumbuh si TKP saat itu bukanlah sayuran, tapi rempah-rempah, jamu-jamuan. dan ada hal-hal yang perlu sampeyan ingat juga (sesuai dengan dalih TKP sampeyan), ternyata:
--bibel tidak bisa membedakan mana yang sayuran dan mana yang rempah-rempah
--bibel (yesus) salah informasi, kalau ternyata di daerah lain (di belahan bumi yang lain) ada jenis tumbuhan sayuran yang memiliki benih lebih kecil dari sesawi (yang dianggap sebagai sayuran)
--yesus (yang sampeyan anggep sebagai tuhan) ternyata tidak maha tahu, dengan mengasumsikan biji sesawi adalah biji paling kecil (diantara jenis benih sayuran) di dunia.

Perumpamaan Yesus adalah disampaikan secara lisan kepada org2 yg ada saat itu dengan segala latar belakang geografis dan sosial mereka saat itu. Dengan mengambil perumpamaan yg bersifat lokalitas, justru menunjukkan Yesus tahu bahwa org2 yg diajak bicara itu terbatas wawasan agrarisnya. Maka digunakan perumpamaan yg bakal bener2 mrka mengerti. Dan Yesus justru tahu bahwa org2 di luar mereka itu kelak toh tetap bisa memahami. Krn meski membaca sesuatu yg bersifat lokalitas namun org2 yg mau berfikir dan mengambil hikmahnya tetap bisa memahami tanpa harus terjebak pada pemikiran dangkal soal lokalitas tsb.
Dan Yesus pun tahu (bahkan saya aja tahu) kalau perumpamaan2 dalam firmanNya itu tidak dimaksudkan sbg pengajaran atau pembelajaran soal biologi, tetapi soal keimanan.
Muslim manapun boleh saja mengklaim bahwa Quran itu kitab pelajaran biologi (dan pelajaran ilmiah lainnya sekalipun), tetapi tidak perlu memaksakan diri untuk menilai Bible dgn cara yg sama.

tapi sekarang yang mengimani Yesus bukan hanya yang berasal dari daerah itu aja & udah gak cocok dengan daerah lain. berarti gak ampuh donk.

Saya yakin Anda cuma main quote, dan akhirnya gak cermat membaca bagian ini:

Dan Yesus justru tahu bahwa org2 di luar mereka itu kelak toh tetap bisa memahami. Krn meski membaca sesuatu yg bersifat lokalitas namun org2 yg mau berfikir dan mengambil hikmahnya tetap bisa memahami tanpa harus terjebak pada pemikiran dangkal soal lokalitas tsb.

Bisa jadi Anda tidak cermat, atau kalau sdh cermat membaca mungkin termasuk org2 yg tidak mau berfikir sehingga terjebak pada soal lokalitas perumpamaan itu. Lepas sdh aspek pembelajaran dr perumpamaan itu.

Andaikata diajarkan pada Ahli Biologi pasti dah gak cocok lagi.

Nah kan, pasti sengaja mengabaikan yg ini:

Dan Yesus pun tahu (bahkan saya aja tahu) kalau perumpamaan2 dalam firmanNya itu tidak dimaksudkan sbg pengajaran atau pembelajaran soal biologi, tetapi soal keimanan.

mistik6666 wrote:@jakajayagiri
terimakasih atas uraian sampeyan. namun, untuk sementara saya tidak akan menyanggah atau menyetujui uraian sampeyan. sebab, mulai dari atas rekan segorowedi masih tetap berkutat pada fisik tanaman, makanya saya juga memberikan uraian berdasarkan apa yang beliau mau.

Ah jgn begitu. Om SW tidak cuma bicara soal fisik tanaman kok. Dia juga bicara soal lokalitas dr perumpamaan itu, dan sdh pula Anda bantah. Bantahan Anda itu yg saya bantah balik. Silakan dibahas.

SEGOROWEDI wrote:

ada konteksnya..
maka pokok pengajarannya akan tetep relevan sepanjang segala abad

relevan kok kalah ama Sains, Anggrek, dan Bayam

@SEGOROWEDI

agaknya sampeyan tidak bisa memberikan apa yang saya minta di atas. it's okay.

saya singgung kembali:

Brassicaceae ditemukan di hampir semua zona iklim sedang hingga daerah tropika dan yang paling banyak ditemukan di kawasan Laut Tengah. Secara keseluruhan, terdapat 350 marga (genus) dan sekitar 3.000 spesies.*

salah satu anggota marga Brassicaceae atau suku kubis-kubisan terdapat Brassica, yang didalamnya memiliki bermacam-macam spesies, diantaranya adalah sesawi. Jenis sesawi yang tumbuh di daerah yesus dan dijadikan perumpamaan dalam matius 13:32, diperkirakan adalah sesawi hitam (brassica nigra). Jenis-jenis sesawi bisa tumbuh mencapai 2,5 meter, termasuk brassica nigra atau sesawi hitam.

selanjutnya akan saya sandingkan dengan kata kunci: biji terkecil, bisa tumbuh tinggi dan memiliki "pohon" juga "dahan" dan "ranting", jenis sayuran.

diantara suku kubis-kubisan, jenis brassica dipercaya memiliki biji paling kecil namun memiliki "pohon" tertinggi. karena ketinggiannya (yang bisa mencapai 2,5 meter) maka banyak burung-burung kecil (pemakan biji) yang singgah dan nangkring di "dahan"-nya. meski pemanfaatannya sebagai rempah-rempah, namun karena jenis brassica ada yang bisa dimanfaatkan sebagai sayur, maka brassica nigra-pun juga disebut-sebut sebagai jenis sayuran. besar biji sesawi antara 1-2mm.

Gambar biji sesawi hitam alias brassica nigra:


Suku bayam-bayaman atau Amaranthaceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. salah satu spesies yang masuk di dalamnya adalah bayam pohon atawa bayam petik atawa amaranthus hybridus. jenis bayam ini bisa tumbuh hingga 2,5 meter bahkan ada yang mencapai 5 meter. kalau cuman setinggi 2-2,5 meter saya sering lihat, karena jika dibiarkan tanpa pernah dipotong jenis bayam pohon memang bisa tinggi. namun, yang setinggi 5 meter jujur belum pernah lihat sendiri. dan, okelah anggap saja itu hoax karena saya tidak tahu dengan mata kepala sendiri. besar biji bayam, termasuk jenis ini jika dibandingkan, ternyata lebih kecil dari biji sesawi.

Gambar biji bayam pohon alias bayam petik alias amaranthus hybridus




sementara, saya akan pegang rekor hasil pencarian saya ini, sebelum bisa dipatahkan oleh temuan baru:

jadi, diantara jenis sayuran, bayam pohon memiliki benih terkecil yang dapat tumbuh tinggi hingga 2,5 meter atau lebih.

SEGOROWEDI wrote:yang jelas speciesnya banyak MAR, gak cuman Brassica nigra
lalu kalau bayam, MAR, apa merupakan sayuran yang biasa mereka tanam di ladang dan diet mereka sehari-hari? sehingga Yesus seharusnya menggunakannya sebagai perumpamaan, bukan sesawi..

silahkan disanggah dengan bukti dan tidak asal nyeplos.... saya tahu jenis brassica ada buuuaannnyak.. dan di antara kita kan tidak sedang ngomongin diet, entah kalau antara sampeyan dengan netter muslim lainnya.

nah, saya tagih kembali: kasih saya link dan atau uraian yang memang menunjukkan ada jenis sesawi lain yang lebih besar dari sesawi yang dimaksudkan oleh matius 13:32. nanti kita coba bandingkan lagi..


silahken dilanjut..

Penyaran wrote:

SEGOROWEDI wrote:

ada konteksnya..
maka pokok pengajarannya akan tetep relevan sepanjang segala abad

relevan kok kalah ama Sains, Anggrek, dan Bayam

Relevansi itu acuan utama dlm pembahasan di suatu forum diskusi. Kalau suatu objek diskusi yg jelas2 tidak dimaksudkan sbg pembahasan sains tapi dibahas dan dibandingkan dgn materi sains, jelas itu sangat tidak relevan.
Pengusungnya pun tampak menjadi peserta diskusi yg sangat tidak paham akan objek yg dibahas.

mistik6666 wrote:@SEGOROWEDI

agaknya sampeyan tidak bisa memberikan apa yang saya minta di atas. it's okay.

saya singgung kembali:

Brassicaceae ditemukan di hampir semua zona iklim sedang hingga daerah tropika dan yang paling banyak ditemukan di kawasan Laut Tengah. Secara keseluruhan, terdapat 350 marga (genus) dan sekitar 3.000 spesies.*

salah satu anggota marga Brassicaceae atau suku kubis-kubisan terdapat Brassica, yang didalamnya memiliki bermacam-macam spesies, diantaranya adalah sesawi. Jenis sesawi yang tumbuh di daerah yesus dan dijadikan perumpamaan dalam matius 13:32, diperkirakan adalah sesawi hitam (brassica nigra). Jenis-jenis sesawi bisa tumbuh mencapai 2,5 meter, termasuk brassica nigra atau sesawi hitam.

selanjutnya akan saya sandingkan dengan kata kunci: biji terkecil, bisa tumbuh tinggi dan memiliki "pohon" juga "dahan" dan "ranting", jenis sayuran.

diantara suku kubis-kubisan, jenis brassica dipercaya memiliki biji paling kecil namun memiliki "pohon" tertinggi. karena ketinggiannya (yang bisa mencapai 2,5 meter) maka banyak burung-burung kecil (pemakan biji) yang singgah dan nangkring di "dahan"-nya. meski pemanfaatannya sebagai rempah-rempah, namun karena jenis brassica ada yang bisa dimanfaatkan sebagai sayur, maka brassica nigra-pun juga disebut-sebut sebagai jenis sayuran. besar biji sesawi antara 1-2mm.

Gambar biji sesawi hitam alias brassica nigra:


Suku bayam-bayaman atau Amaranthaceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. salah satu spesies yang masuk di dalamnya adalah bayam pohon atawa bayam petik atawa amaranthus hybridus. jenis bayam ini bisa tumbuh hingga 2,5 meter bahkan ada yang mencapai 5 meter. kalau cuman setinggi 2-2,5 meter saya sering lihat, karena jika dibiarkan tanpa pernah dipotong jenis bayam pohon memang bisa tinggi. namun, yang setinggi 5 meter jujur belum pernah lihat sendiri. dan, okelah anggap saja itu hoax karena saya tidak tahu dengan mata kepala sendiri. besar biji bayam, termasuk jenis ini jika dibandingkan, ternyata lebih kecil dari biji sesawi.

Gambar biji bayam pohon alias bayam petik alias amaranthus hybridus




sementara, saya akan pegang rekor hasil pencarian saya ini, sebelum bisa dipatahkan oleh temuan baru:

jadi, diantara jenis sayuran, bayam pohon memiliki benih terkecil yang dapat tumbuh tinggi hingga 2,5 meter atau lebih.

SEGOROWEDI wrote:yang jelas speciesnya banyak MAR, gak cuman Brassica nigra
lalu kalau bayam, MAR, apa merupakan sayuran yang biasa mereka tanam di ladang dan diet mereka sehari-hari? sehingga Yesus seharusnya menggunakannya sebagai perumpamaan, bukan sesawi..

silahkan disanggah dengan bukti dan tidak asal nyeplos.... saya tahu jenis brassica ada buuuaannnyak.. dan di antara kita kan tidak sedang ngomongin diet, entah kalau antara sampeyan dengan netter muslim lainnya.

nah, saya tagih kembali: kasih saya link dan atau uraian yang memang menunjukkan ada jenis sesawi lain yang lebih besar dari sesawi yang dimaksudkan oleh matius 13:32. nanti kita coba bandingkan lagi..


silahken dilanjut..

Penjelasan Anda yg sepanjang ini menjadi sia2 krn Anda semakin menjauh dr relevansi atas materi yg diucapkan Yesus. Anda pun keliru kalau bilang Om SW cuma bicara soal fisik tanaman. Dr awal dia membahas soal aspek lokalitas dr perumpamaan itu (anda sebut sbg soal TKP)
Sebagaimana sdh saya sampaikan,
Perumpamaan Yesus adalah disampaikan secara lisan kepada org2 yg ada saat itu dengan segala latar belakang geografis dan sosial mereka saat itu. Dengan mengambil perumpamaan yg bersifat lokalitas, justru menunjukkan Yesus tahu bahwa org2 yg diajak bicara itu terbatas wawasan agrarisnya. Maka digunakan perumpamaan yg bakal bener2 mrka mengerti. Dan Yesus justru tahu bahwa org2 di luar mereka itu kelak toh tetap bisa memahami. Krn meski membaca sesuatu yg bersifat lokalitas namun org2 yg mau berfikir dan mengambil hikmahnya tetap bisa memahami tanpa harus terjebak pada pemikiran dangkal soal lokalitas tsb.
Dan Yesus pun tahu (bahkan saya aja tahu) kalau perumpamaan2 dalam firmanNya itu tidak dimaksudkan sbg pengajaran atau pembelajaran soal biologi, tetapi soal keimanan.
Muslim manapun boleh saja mengklaim bahwa Quran itu kitab pelajaran biologi (dan pelajaran ilmiah lainnya sekalipun), tetapi tidak perlu memaksakan diri untuk menilai Bible dgn cara yg sama.

jakajayagiri-2 wrote:

Dan Yesus justru tahu bahwa org2 di luar mereka itu kelak toh tetap bisa memahami. Krn meski membaca sesuatu yg bersifat lokalitas namun org2 yg mau berfikir dan mengambil hikmahnya tetap bisa memahami tanpa harus terjebak pada pemikiran dangkal soal lokalitas tsb.

Dan Yesus pun tahu (bahkan saya aja tahu) kalau perumpamaan2 dalam firmanNya itu tidak dimaksudkan sbg pengajaran atau pembelajaran soal biologi, tetapi soal keimanan.

emangnya ada ayat yg ngomongin gitu

Penyaran wrote:

jakajayagiri-2 wrote:

Dan Yesus justru tahu bahwa org2 di luar mereka itu kelak toh tetap bisa memahami. Krn meski membaca sesuatu yg bersifat lokalitas namun org2 yg mau berfikir dan mengambil hikmahnya tetap bisa memahami tanpa harus terjebak pada pemikiran dangkal soal lokalitas tsb.

Dan Yesus pun tahu (bahkan saya aja tahu) kalau perumpamaan2 dalam firmanNya itu tidak dimaksudkan sbg pengajaran atau pembelajaran soal biologi, tetapi soal keimanan.

emangnya ada ayat yg ngomongin gitu

Ternyata makin banyak Anda menjawab makin keliatan Anda sangat tidak paham materi yg dibahas.
Ayatnya sangat jelas:

Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya. (Matius 13:31-32)

Perhatikan : Hal Kerajaan Sorga.
Jelas Yesus sedang bicara soal keimanan, bukan sedang mengajar soal biologi.
Perhatikan lagi: seumpama
Jelas Yesus sdg mengajarkan soal keimanan dengan menggunakan perumpamaan.

Sekarang dgn gaya yg sama dgn anda, saya mau tanya:
Emang ada ayat yg menunjukkan bahwa maksud kalimat Yesus itu sbg pengajaran ilmu biologi?

jakajayagiri-2 wrote:Relevansi itu acuan utama dlm pembahasan di suatu forum diskusi. Kalau suatu objek diskusi yg jelas2 tidak dimaksudkan sbg pembahasan sains tapi dibahas dan dibandingkan dgn materi sains, jelas itu sangat tidak relevan.
Pengusungnya pun tampak menjadi peserta diskusi yg sangat tidak paham akan objek yg dibahas.

jakajayagiri-2 wrote:
Ternyata makin banyak Anda menjawab makin keliatan Anda sangat tidak paham materi yg dibahas.
Ayatnya sangat jelas:

Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya. (Matius 13:31-32)

Perhatikan : Hal Kerajaan Sorga.
Jelas Yesus sedang bicara soal keimanan, bukan sedang mengajar soal biologi.
Perhatikan lagi: seumpama
Jelas Yesus sdg mengajarkan soal keimanan dengan menggunakan perumpamaan.

Sekarang dgn gaya yg sama dgn anda, saya mau tanya:
Emang ada ayat yg menunjukkan bahwa maksud kalimat Yesus itu sbg pengajaran ilmu biologi?

gak ngajarin biologi tapi perumpamaannya pake analogi biologi yang salah tetap saja salah
& secara gak sadar telah mengajarkan analogi salah itu bagi yg mengimaninya

sama aja pas disuruh mendeskripsikan soal biji terkecil pake analogimu sendiri yg gak sesuai Sains ya udah pasti salah

Penyaran wrote:

jakajayagiri-2 wrote:Relevansi itu acuan utama dlm pembahasan di suatu forum diskusi. Kalau suatu objek diskusi yg jelas2 tidak dimaksudkan sbg pembahasan sains tapi dibahas dan dibandingkan dgn materi sains, jelas itu sangat tidak relevan.
Pengusungnya pun tampak menjadi peserta diskusi yg sangat tidak paham akan objek yg dibahas.

jakajayagiri-2 wrote:
Ternyata makin banyak Anda menjawab makin keliatan Anda sangat tidak paham materi yg dibahas.
Ayatnya sangat jelas:

Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya. (Matius 13:31-32)

Perhatikan : Hal Kerajaan Sorga.
Jelas Yesus sedang bicara soal keimanan, bukan sedang mengajar soal biologi.
Perhatikan lagi: seumpama
Jelas Yesus sdg mengajarkan soal keimanan dengan menggunakan perumpamaan.

Sekarang dgn gaya yg sama dgn anda, saya mau tanya:
Emang ada ayat yg menunjukkan bahwa maksud kalimat Yesus itu sbg pengajaran ilmu biologi?

gak ngajarin biologi tapi perumpamaannya pake analogi biologi yang salah tetap saja salah

Siapa yg bilang itu analogi biologi?
Analogi tsb ttg budaya agraris yg ada di masyarakat lokal di mana Yesus berada.

sama aja pas disuruh mendeskripsikan soal biji terkecil pake analogimu sendiri yg gak sesuai Sains

Yesus tidak bicara ttg sains kok, kenapa Anda ngotot bicara dlm konteks sains?
Ini diskusi ttg perkataan Yesus atau sekadar memaksakan pemikiran dangkal Anda?

Dan lagi2 Anda mengelak untuk menjawab:
Emang ada ayat yg menunjukkan bahwa maksud kalimat Yesus itu sbg pengajaran ilmu biologi?

jakajayagiri-2 wrote:
Siapa yg bilang itu analogi biologi?
Analogi tsb ttg budaya agraris yg ada di masyarakat lokal di mana Yesus berada.

Yesus tidak bicara ttg sains kok, kenapa Anda ngotot bicara dlm konteks sains?
Ini diskusi ttg perkataan Yesus atau sekadar memaksakan pemikiran dangkal Anda?

budaya agraris kok ada istilah biji terkecil dari segala benih.
trus kalo budaya maritim ada istilah ikan terkecil dari segala ikan, gitu ?

jakajayagiri-2 wrote:
Dan lagi2 Anda mengelak untuk menjawab:
Emang ada ayat yg menunjukkan bahwa maksud kalimat Yesus itu sbg pengajaran ilmu biologi?

jawabannya ada, ya ayat Matius itu ngajarin biji terkecil adalah biji sesawi

Penyaran wrote:

budaya agraris kok ada istilah biji terkecil dari segala benih.

Di mana letak kesalahannya? Masyarakat agraris dikasih perumpamaan ttg benih yg mereka kenal, itu sangat relevan.

trus kalo budaya maritim ada istilah ikan terkecil dari segala ikan, gitu ?

Gak usah OOT. Bahas saja yg relevan.

jakajayagiri-2 wrote:
Dan lagi2 Anda mengelak untuk menjawab:
Emang ada ayat yg menunjukkan bahwa maksud kalimat Yesus itu sbg pengajaran ilmu biologi?

jawabannya ada, ya ayat Matius itu ngajarin biji terkecil adalah biji sesawi

Soal biji atau benih sdh saya jawab itu perumpamaan yg menggunakan pendekatan budaya agraris.
Pertanyaan saya belum terjawab (kalau tidak mampu bilang saja):
Ayat mana yg menyatakan bahwa saat itu Yesus sedang memberi pengajaran ilmu biologi.

jakajayagiri-2 wrote:Di mana letak kesalahannya? Masyarakat agraris dikasih perumpamaan ttg benih yg mereka kenal, itu sangat relevan.

lo kira petani yg cmn nanem padi yg tiap hari liatnya cuman di sawah trus diomonginnya benih padi merupakan benih terkecil apa

jakajayagiri-2 wrote:Gak usah OOT. Bahas saja yg relevan.

kalo kabur gak usah nuduh yg gak2 kek bang Andi Cactusa deh
emangnya lo mau gw masukin dalem Poll Netter Non-Muslim tergokil

jakajayagiri-2 wrote:
Soal biji atau benih sdh saya jawab itu perumpamaan yg menggunakan pendekatan budaya agraris.
Pertanyaan saya belum terjawab (kalau tidak mampu bilang saja):
Ayat mana yg menyatakan bahwa saat itu Yesus sedang memberi pengajaran ilmu biologi.

sudah gw jawab masih aja elo gak puas
gak sopan itu namanya

lagian ditanya malah balik tanya
gak tau diri itu namanya
lo sendiri di trit pajak gereja aja ngelak soal perbandingan "ngamen pembangunan masjid" ama "pendeta ngamen ke jemaatnya" malah pake nanya : https://laskarislam.indonesianforum.net/t3757-umat-kristen-gerah-rencana-pajak-gereja
gimana gak jalan coba debatnya

@segorowedi
saya tagih lagi:
mana link, referensi, data atau ulasan soal sesawi hitam yang sampeyan klaim sebagai jenis terkecil dari jenis sesawi lain (dari suku kubis-kubisan, marga sawi-sawian)?

silahken...

mistik6666 wrote:jadi, diantara jenis sayuran, bayam pohon memiliki benih terkecil yang dapat tumbuh tinggi hingga 2,5 meter atau lebih.

lha iya..
kalau itu dipakai perumpamaan oleh Yesus apa orang-orang Yahudi jaman itu mengerti? kalau ternyata sayuran tersebut tidak mereka kenal dan bukan menjadi diet mereka sehari-hari yang biasa mereka taburkan/tanam di ladangnya..

mistik6666 wrote:nah, saya tagih kembali: kasih saya link dan atau uraian yang memang menunjukkan ada jenis sesawi lain yang lebih besar dari sesawi yang dimaksudkan oleh matius 13:32. nanti kita coba bandingkan lagi..

lho?
lha saya kan setuju dengan penjelasan 'ilmiah'-mu bahwa itu species B. nigra?; justeru kalau kamu akan membandingkan estremitasnya dengan bayam, kamu mau pakai bayam yang jenis/species apa? tentunya jenis/species yang juga tumbuh di sana dan jaman itu merupakan diet mereka sehari-hari, jenis/species yang biasa ditaburkan/ditanam di ladang..

@segorowedi
udah jawab dulu permintaan saya atas klaim sampeyan, baru ntar dilanjut.

Penyaran wrote:

jakajayagiri-2 wrote:Di mana letak kesalahannya? Masyarakat agraris dikasih perumpamaan ttg benih yg mereka kenal, itu sangat relevan.

lo kira petani yg cmn nanem padi yg tiap hari liatnya cuman di sawah trus diomonginnya benih padi merupakan benih terkecil apa

Tergantung pada masa dan di mana pembicaraan itu terjadi. Kalau memang disampaikan di depan masyarakat yg hanya mengenal padi dan jagung (misalnya) maka bagi mereka padi adalah benih terkecil di antara segala benih yg mereka biasa tabur.

kalo kabur gak usah nuduh yg gak2 kek bang Andi Cactusa deh
emangnya lo mau gw masukin dalem Poll Netter Non-Muslim tergokil

Silakan saja. Kalau menurut saya tidak relevan tentu saya tidak akan jawab. Akan lebih baik kalau Anda buktikan relevansinya drpada ngancam2 kayak anak kecil gitu.

jakajayagiri-2 wrote:
Soal biji atau benih sdh saya jawab itu perumpamaan yg menggunakan pendekatan budaya agraris.
Pertanyaan saya belum terjawab (kalau tidak mampu bilang saja):
Ayat mana yg menyatakan bahwa saat itu Yesus sedang memberi pengajaran ilmu biologi.

sudah gw jawab masih aja elo gak puas

Lah kan sdh saya bilang, Yesus jelas2 memberi perumpamaan BUKAN MENGAJARKAN ILMU BILOGI.
Mana bukti bahwa perkataan Yesus itu dimaksudkan sbg PENGAJARAN ILMU BIOLOGI?
Hanya krn ada kata benih BUKAN BERARTI itu pelajaran biologi.
Dewasalah sedikit dalam berfikir.

jakajayagiri-2 wrote:

Penyaran wrote:

jakajayagiri-2 wrote:Di mana letak kesalahannya? Masyarakat agraris dikasih perumpamaan ttg benih yg mereka kenal, itu sangat relevan.

lo kira petani yg cmn nanem padi yg tiap hari liatnya cuman di sawah trus diomonginnya benih padi merupakan benih terkecil apa

Tergantung pada masa dan di mana pembicaraan itu terjadi. Kalau memang disampaikan di depan masyarakat yg hanya mengenal padi dan jagung (misalnya) maka bagi mereka padi adalah benih terkecil di antara segala benih yg mereka biasa tabur.

benih yg biasa ditabur kalo emang cuman padi & jagung kenapa sampe digelari terkecil aneh banget

kalo kabur gak usah nuduh yg gak2 kek bang Andi Cactusa deh
emangnya lo mau gw masukin dalem Poll Netter Non-Muslim tergokil

Silakan saja. Kalau menurut saya tidak relevan tentu saya tidak akan jawab. Akan lebih baik kalau Anda buktikan relevansinya drpada ngancam2 kayak anak kecil gitu.

Anda sendiri men-skip quote seenaknya
kek pencetaknye Bibel aja lo

jakajayagiri-2 wrote:
Soal biji atau benih sdh saya jawab itu perumpamaan yg menggunakan pendekatan budaya agraris.
Pertanyaan saya belum terjawab (kalau tidak mampu bilang saja):
Ayat mana yg menyatakan bahwa saat itu Yesus sedang memberi pengajaran ilmu biologi.

sudah gw jawab masih aja elo gak puas

Lah kan sdh saya bilang, Yesus jelas2 memberi perumpamaan BUKAN MENGAJARKAN ILMU BILOGI.
Mana bukti bahwa perkataan Yesus itu dimaksudkan sbg PENGAJARAN ILMU BIOLOGI?
Hanya krn ada kata benih BUKAN BERARTI itu pelajaran biologi.
Dewasalah sedikit dalam berfikir.

seumpama saja bukan berarti cuman sekedar perumpamaan karena contohnya diambil dari hal fisik. tp pd akhirnya contoh yg dijadikan tersebut pd akhirnya FAIL!