Pembunuhan Ummat Islam Oleh Ummat Budha Myanmar
Halaman 4 dari 4 • Share
Halaman 4 dari 4 • 1, 2, 3, 4
Pembunuhan Ummat Islam Oleh Ummat Budha Myanmar
First topic message reminder :
Undang undang Pemerintah Negara Myanmar Sejak 1982, sudah tidak mengakui Muslim Rohingya sebagai adalah sebagai warga negaranya. Mereka hanya dianggap sebagai imigran ilegal dari Bangladesh atau keturunannya. Dengan kondisi yang tidak menguntungkan seperti ini, kaum Rohingya pun banyak yang terpaksa memilih untuk meninggalkan Myanmar.
Islamophobia dan Rasisme Marak Dikampanyekan
Kaum Budha sangat intensif mengkampanyekan sebagai yang diistilahkan kaum kalas, seridaknya hal itu telah dimulai sejak November 2011 melalui jejaring sosial Facebook.
Pesan pesan kebencian terhadap Ummat Islam telah disebarluaskan melalui facebook Oleh Ribuan orang Buddha (baik etnis Rakhine atau non-Rakhine) dengan berbagai tuduhan dan hujatan. Dalam bulan terakhir ini, hampir tiap hari jutaan pesan kebencian terhadap Muslim menyebar di Facebook dan e-mail.
Kelalaian pemerintah dalam menyikapi issue ini, membuat para politisi etnis Rakhine secara terang terangan dan dengan arogan melawan etnis Rohingya. Oleh karena itu, mereka yang menyebut diri para patriot Buddha, terus menyebarkan informasi kebencian terhadap Islam.
Walaupun Minoritas Muslim Myanmar telah berusaha mendekati media-media mainstream Burma untuk menghentikan kampanye Islampobia itu, tetapi usaha mereka itu tidak membuahkan hasil positif, sebab media media local itu telah menolak untuk memberikan dukungan untuk memberitakan kekerasan yang terjadi itu. Akibatnya penghancuran dua Masjid dan tindakan teroris terhadap rumah-rumah kaum Muslimin di utara dan pusat Burma pada April 2012 lalu luput dari pemberitaan.
Sumber REPUBLIKA.CO.ID melaporkan korban dalam sebuah kerusuhan yang terjadi pada 8 hingga 13 juni Sebanyak 29 orang tewas dan 38 orang lainnya luka-luka di negara bagian Rakhine di Myanmar antara umat Buddha lokal dan Muslim Rohingya.
Data 16 korban dari 29 itu diantaranya adalah dari muslim Rohingya. Dan hal itu telah diumumkan oleh Menteri Keamanan Negara Bagian dan Perbatasan Kolonel Htein Lin serta Pejabat Hukum U Hla Thein dalam konferensi pers yang baru pertama kali dilakukan pemerintah daerah, sejak keadaan darurat dan peraturan jam malam diberlakukan di negara bagian itu.
Undang undang Pemerintah Negara Myanmar Sejak 1982, sudah tidak mengakui Muslim Rohingya sebagai adalah sebagai warga negaranya. Mereka hanya dianggap sebagai imigran ilegal dari Bangladesh atau keturunannya. Dengan kondisi yang tidak menguntungkan seperti ini, kaum Rohingya pun banyak yang terpaksa memilih untuk meninggalkan Myanmar.
Islamophobia dan Rasisme Marak Dikampanyekan
Kaum Budha sangat intensif mengkampanyekan sebagai yang diistilahkan kaum kalas, seridaknya hal itu telah dimulai sejak November 2011 melalui jejaring sosial Facebook.
Pesan pesan kebencian terhadap Ummat Islam telah disebarluaskan melalui facebook Oleh Ribuan orang Buddha (baik etnis Rakhine atau non-Rakhine) dengan berbagai tuduhan dan hujatan. Dalam bulan terakhir ini, hampir tiap hari jutaan pesan kebencian terhadap Muslim menyebar di Facebook dan e-mail.
Kelalaian pemerintah dalam menyikapi issue ini, membuat para politisi etnis Rakhine secara terang terangan dan dengan arogan melawan etnis Rohingya. Oleh karena itu, mereka yang menyebut diri para patriot Buddha, terus menyebarkan informasi kebencian terhadap Islam.
Walaupun Minoritas Muslim Myanmar telah berusaha mendekati media-media mainstream Burma untuk menghentikan kampanye Islampobia itu, tetapi usaha mereka itu tidak membuahkan hasil positif, sebab media media local itu telah menolak untuk memberikan dukungan untuk memberitakan kekerasan yang terjadi itu. Akibatnya penghancuran dua Masjid dan tindakan teroris terhadap rumah-rumah kaum Muslimin di utara dan pusat Burma pada April 2012 lalu luput dari pemberitaan.
Sumber REPUBLIKA.CO.ID melaporkan korban dalam sebuah kerusuhan yang terjadi pada 8 hingga 13 juni Sebanyak 29 orang tewas dan 38 orang lainnya luka-luka di negara bagian Rakhine di Myanmar antara umat Buddha lokal dan Muslim Rohingya.
Data 16 korban dari 29 itu diantaranya adalah dari muslim Rohingya. Dan hal itu telah diumumkan oleh Menteri Keamanan Negara Bagian dan Perbatasan Kolonel Htein Lin serta Pejabat Hukum U Hla Thein dalam konferensi pers yang baru pertama kali dilakukan pemerintah daerah, sejak keadaan darurat dan peraturan jam malam diberlakukan di negara bagian itu.
mencari petunjuk- SERSAN SATU
- Posts : 192
Join date : 27.10.11
Reputation : 6
Laos Menahan Orang Kristen Selama Kebaktian
Vientiane, Laos - Lao berwenang telah menahan lima orang Kristen yang menghadiri ibadah Kristen kebaktian Minggu, 25 Maret di selatan Laos tengah tindakan keras terhadap Kristen di kawasan itu, mengatakan kepada perwakilan Berita Layak.
Mereka ditahan atas tuduhan "gerakan keagamaan terkemuka tanpa persetujuan resmi," kata Human Rights Watch untuk Lao Kebebasan Beragama (HRWLRF), yang berhubungan dekat dengan gerakan gereja rumah berkembang di daerah tersebut.
HRWLRF mengatakan kepada Berita Layak bahwa orang Kristen ditahan Minggu sore waktu setempat selama kebaktian gereja di Boukham desa, yang terletak di Ad-Sapangthong distrik Provinsi Savannakhet.
Orang-orang Kristen dua orang, yang diidentifikasi sebagai Phosee dan Viengsai, baik dari desa Phosai dekatnya, dan tiga wanita, Alee dari Phosai desa, Poon dari Pone desa, dan Narm dari desa Natoo. Dalam penduduk setempat Laos sering hanya menggunakan satu nama.
ORANG LAIN "RISIKO"
Lain peserta ibadah Kristen adalah "juga berisiko" untuk ditahan dengan tuduhan melanggar peraturan agama, kata kelompok itu.
Lima dilaporkan dipindahkan ke fasilitas penahanan yang sama yang Boukham perangkat desa digunakan untuk menahan para pemimpin gereja awal tahun ini.
Setidaknya tujuh pemimpin Kristen ditahan dan disiksa selama hampir sebulan di daerah yang sama sebelum dibebaskan, meskipun kekhawatiran tetap tentang "penyitaan" bangunan gereja mengatakan HRWLRF Direktur Sirikoon Prasertsee pada saat itu.
HRWLRF mengatakan telah mendesak pemerintah Lao "untuk menghormati kebebasan untuk memanifestasikan agama atau kepercayaan seseorang dalam ibadah sebagaimana dijamin oleh konstitusi Laos dan Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik dengan persetujuan pemerintah Laos."
REAKSI NO
Tidak ada reaksi segera dari pejabat Laos.
Para pengamat mengatakan Kristen di Laos umumnya dianggap sebagai ideologi Barat yang menantang dibentuknya Komunis yang berkuasa.
Ada sekitar 200.000 orang Kristen yang setia di negara Komunis yang dikelola Asia, di mana sebagian besar 6,4 juta orang beragama Buddha, menurut perkiraan Kristen.
http://jalanallah.com.previewdns.com/jalanallah/berita-2110-laos-menahan-orang-kristen-selama-kebaktian.html
Mereka ditahan atas tuduhan "gerakan keagamaan terkemuka tanpa persetujuan resmi," kata Human Rights Watch untuk Lao Kebebasan Beragama (HRWLRF), yang berhubungan dekat dengan gerakan gereja rumah berkembang di daerah tersebut.
HRWLRF mengatakan kepada Berita Layak bahwa orang Kristen ditahan Minggu sore waktu setempat selama kebaktian gereja di Boukham desa, yang terletak di Ad-Sapangthong distrik Provinsi Savannakhet.
Orang-orang Kristen dua orang, yang diidentifikasi sebagai Phosee dan Viengsai, baik dari desa Phosai dekatnya, dan tiga wanita, Alee dari Phosai desa, Poon dari Pone desa, dan Narm dari desa Natoo. Dalam penduduk setempat Laos sering hanya menggunakan satu nama.
ORANG LAIN "RISIKO"
Lain peserta ibadah Kristen adalah "juga berisiko" untuk ditahan dengan tuduhan melanggar peraturan agama, kata kelompok itu.
Lima dilaporkan dipindahkan ke fasilitas penahanan yang sama yang Boukham perangkat desa digunakan untuk menahan para pemimpin gereja awal tahun ini.
Setidaknya tujuh pemimpin Kristen ditahan dan disiksa selama hampir sebulan di daerah yang sama sebelum dibebaskan, meskipun kekhawatiran tetap tentang "penyitaan" bangunan gereja mengatakan HRWLRF Direktur Sirikoon Prasertsee pada saat itu.
HRWLRF mengatakan telah mendesak pemerintah Lao "untuk menghormati kebebasan untuk memanifestasikan agama atau kepercayaan seseorang dalam ibadah sebagaimana dijamin oleh konstitusi Laos dan Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik dengan persetujuan pemerintah Laos."
REAKSI NO
Tidak ada reaksi segera dari pejabat Laos.
Para pengamat mengatakan Kristen di Laos umumnya dianggap sebagai ideologi Barat yang menantang dibentuknya Komunis yang berkuasa.
Ada sekitar 200.000 orang Kristen yang setia di negara Komunis yang dikelola Asia, di mana sebagian besar 6,4 juta orang beragama Buddha, menurut perkiraan Kristen.
http://jalanallah.com.previewdns.com/jalanallah/berita-2110-laos-menahan-orang-kristen-selama-kebaktian.html
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Tahanan Muslim Rohingya Disiksa Sampai Mati di Penjara Rezim Burma
MYANMAR.(voa-islam.com) – Kamis (21/02/13) Kongres Nasional Arakan (ANC), salah satu organisasi anggota Uni arakan Rohingya (ARU) yang berada di bawah Organisasi Kerjasama Islam (OKI), mengeluarkan laporan bahwa sedikitnya 1000 Muslim Rohingya mengalami penangkapan sewenang – wenang oleh Pemerintah Burma pada tahun lalu.
Laporan itu itu juga mengatakan bahwa di antara para tahanan itu ada beberapa wanta muslimah dan 70 anak – anak, bahkan ada yang di bawah usia 10 tahun.
Menurut laporan itu, penyiksaan dan kekerasan di penjara di praktekkan secara luas, termasuk eksploitasi seksual, yang menyebabkan kematian sedikitnya 68 orang.
Menurut penuturan mantan tahanan, orang – orang Rohingya sering dipukuli setiap hari oleh polisi. Sampai – sampai beberapa tahanan menemui ajalnya karena kerasnya penyiksaan dan kekerasaan yang mereka dapatkan di penjara. Apalagi ada lansia. Bahkan tahanan baru tidak memakai baju.[usamah/imo]
http://www.voa-islam.com/news/world-world/2013/02/22/23395/tahanan-muslim-rohingya-disiksa-sampai-mati-di-penjara-rezim-burma/
Laporan itu itu juga mengatakan bahwa di antara para tahanan itu ada beberapa wanta muslimah dan 70 anak – anak, bahkan ada yang di bawah usia 10 tahun.
Menurut laporan itu, penyiksaan dan kekerasan di penjara di praktekkan secara luas, termasuk eksploitasi seksual, yang menyebabkan kematian sedikitnya 68 orang.
Menurut penuturan mantan tahanan, orang – orang Rohingya sering dipukuli setiap hari oleh polisi. Sampai – sampai beberapa tahanan menemui ajalnya karena kerasnya penyiksaan dan kekerasaan yang mereka dapatkan di penjara. Apalagi ada lansia. Bahkan tahanan baru tidak memakai baju.[usamah/imo]
http://www.voa-islam.com/news/world-world/2013/02/22/23395/tahanan-muslim-rohingya-disiksa-sampai-mati-di-penjara-rezim-burma/
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Diskriminasi Sosial masih dialami Umat Kristen Laos
Beberapa negara dikawasan Asia Tenggara saat ini terus mengalami pergumulan dalam hal kebebasan sosial terutama bagi penduduk yang minoritas memeluk Kristen. Salah satunya adalah Laos. Meskipun negara ini telah keluar dari urutan 10 teratas dalam World Watch List 2012, namun belum ada perubahan mendasar terjadi bagi umat Kristen.
Negara yang disebut sebagai “Negeri Seribu Gajah” ini mempunyai sistem pemerintahan yang ketat dalam melakukan kontrol terhadap aktivitas masyarakatnya, termasuk juga keagamaan. Hanya tiga denominasi Kristen yang saat ini legal (Gereja Katolik, Gereja Injili Laos dan Advent Seventh Day). Sisanya komunitas jemaat Protestan, masih belum diakui. Dan karenanya seringkali mendapat diskriminasi sosial dari pemerintah Laos.
Pemerintah disana masih terjebak pada pemaknaan bahwa minoritas Kristen adalah perpanjangan tangan dari negara barat yang ingin melakukan ekspansi keyakinan. Karena belum diakui, minoritas Kristen dianggap ilegal oleh pihak berwenang, dimana mereka akan menahan dan menangkap jemaat dan para pemimpin gereja tersebut.
Terkadang beberapa minoritas Kristen ini ditangkap, ditahan dan dipaksa untuk menyangkal iman mereka. Gereja-gereja kehilangan bangunan dan isinya, karena dihancurkan dan disita.Seringkali tekanan berasal dari pemimpin agama tertentu. Namun begitu, semangat dan jemaat gereja terus bertumbuh di tempat ini.
Meskipun saat ini pemerintah beranjak terbuka dengan memberikan ladang untuk bercocok tanam, mengizinkan anak-anak untuk bersekolah, dan mengizinkan umat percaya untuk mendapatkan perawatan medis, kepastian dalam persamaan sosial bagi minoritas tetap dipertanyakan. Jika hal ini terlupakan, bukan tidak mungkin diskriminasi sosial ini akan awet terjaga.
http://jalanallah.com.previewdns.com/jalanallah/berita-1893-diskriminasi-sosial-masih-dialami-umat-kristen-laos.html
Negara yang disebut sebagai “Negeri Seribu Gajah” ini mempunyai sistem pemerintahan yang ketat dalam melakukan kontrol terhadap aktivitas masyarakatnya, termasuk juga keagamaan. Hanya tiga denominasi Kristen yang saat ini legal (Gereja Katolik, Gereja Injili Laos dan Advent Seventh Day). Sisanya komunitas jemaat Protestan, masih belum diakui. Dan karenanya seringkali mendapat diskriminasi sosial dari pemerintah Laos.
Pemerintah disana masih terjebak pada pemaknaan bahwa minoritas Kristen adalah perpanjangan tangan dari negara barat yang ingin melakukan ekspansi keyakinan. Karena belum diakui, minoritas Kristen dianggap ilegal oleh pihak berwenang, dimana mereka akan menahan dan menangkap jemaat dan para pemimpin gereja tersebut.
Terkadang beberapa minoritas Kristen ini ditangkap, ditahan dan dipaksa untuk menyangkal iman mereka. Gereja-gereja kehilangan bangunan dan isinya, karena dihancurkan dan disita.Seringkali tekanan berasal dari pemimpin agama tertentu. Namun begitu, semangat dan jemaat gereja terus bertumbuh di tempat ini.
Meskipun saat ini pemerintah beranjak terbuka dengan memberikan ladang untuk bercocok tanam, mengizinkan anak-anak untuk bersekolah, dan mengizinkan umat percaya untuk mendapatkan perawatan medis, kepastian dalam persamaan sosial bagi minoritas tetap dipertanyakan. Jika hal ini terlupakan, bukan tidak mungkin diskriminasi sosial ini akan awet terjaga.
http://jalanallah.com.previewdns.com/jalanallah/berita-1893-diskriminasi-sosial-masih-dialami-umat-kristen-laos.html
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Sejarah Islam Arakan & Kejahatan Budha Burma Pada Muslim Rohingya
Negara Burma (sekarang Myanmar) terletak di sebelah tenggara benua Asia Tenggara dan sebelah utara berbatasan dengan Cina dan India, Selatan berbatasan dengan Teluk Benggali dan Thailand, timur berbatasan dengan Cina, Thailand dan Laos, sedangkan barat dengan Teluk Benggali, Bangladesh dan India.
Sedangkan propinsi Arakan terletak di barat daya Burma, di pantai Teluk Benggali dan berbatasan dengan Bangladesh. Diperkirakan luas Burma lebih dari 261.000 mil persegi, sedangkan Arakan sekitar 20.000 mil persegi. Antara Burma dan Arakan dipisahkan rangkaian pegunungan yang terbentang dari gunung Himalayah.
Burma memiliki populasi 50 juta jiwa. Sedangkan populasi muslimin sekitar 15% dari total penduduk. Sebagian besar jumlah muslimin mendiami Arakan, mayoritas muslimin, di mana persentasenya melebihi 70%, sisanya Buddha dan sekte-sekte lain.
Burma memiliki beragam etnis yang mencapai 140 suku. Di antara yang paling menonjol adalah suku Shan, Kashen, Karen, Shane, Kaya, Rakhine (Buddha Mag) dan muslimin yang dikenal dengan nama Rohingya. Mereka kelompok kedua setelah orang-orang Burma dan jumlah mereka mencapai 5 juta jiwa.
Keberadaan Muslimin di Arakan
Para sejarawan menyebutkan bahwa Islam sampai ke Arakan pada masa Dinasti Abbasiyyah,yaitu Khalifah Harun Ar-Rasyid, pada abad ke-7 Hijriyyah lewat para pedagang Arab hingga Arakan menjadi Negara merdeka yang dipimpin oleh 48 penguasa muslim secara berturut-turut.
Yang demikian itu lebi dari tiga setengah abad, yaitu antara tahun 1430 M sampai 1784 M. dan mereka meninggalkan peninggalan sejarah Islam berupa masjid-masjid dan madrasah madrasah, di antaranya adalah masjid Badr yang terkenal berada di Arakan. Nama masjid serupa juga dipakai di masjid daerah-daerah pantai di India, Bangladesh, Thailand, Burma dan Malaysia. Dan juga masjid yang terkenal bernama masjid Sandy Khan yang didirikan pada tahun 1430 H.
Penjajahan Buddha terhadap Negri Muslim Arakan
Pada tahun 1784 M, Arakan dijajah oleh Raja Buddha Burma (Budabay). Ia memasukkan Arakan ke wilayah Burma karena takut penyebaran Islam. Ia pun melakukan pengrusakan di muka bumi, di mana ia menghancurkan peninggalan sejarah Islm berupa masjid dan madrasah, membunuh ulama danpara da’i.
Orang-orang Buddha pun terus melakukan tekanan terhadap muslimin dan menjarah harta mereka. Mereka pun menghasut Buddha Almag untuk menekan muslimin selama 40 tahun. Tidak sampai disitu penderitaan muslimin, pada tahun 1824 M Inggris menjajah dan memasukkan Burma dalam pemerintahan Kolonial Inggris Hindia.
Pada tahun 1973 M, Inggris menjadikan Burma dan Arakan sebagai koloni yang terpisah dari Inggris Hindia sebagaimana jajahan-jajahan Inggris lainnya.
Pada tahun 1942 M, umat Islam menjadi korban pembantaian dan kebrutalan yang besar oleh orang-orang Buddha Almag setelah mereka mendapatkan senjata dai saudara mereka Buddha Burma dan para penjajah. Lebih dari 100 ribu nyawa muslim melayang, mayoritas wanita, orang tua dan anak-anak.
Ratusan ribu lainnya diusir keluar Arakan. Saking hebatnya pembantaian itu, orang-orang tua senantia mengingat dan menceritakan tragedi itu serta menjadi sejarah
Pada tahun 1947 M, menjelang kemerdekaan Burma diadakan kofrensi di kota Peng Long untuk persiapan menyambut kemerdekaan. Semua etnis diundang dalam acara tersebut kecuali muslimin Rohingya untuk menjauhkan mereka dari kelangsungan sejarah dan penentuan nasib mereka.
Pada tanggal 4 Januari tahun 1948 M, Inggris memberikn kemerdekaan kepada Burma dengan syarat memberikan kemerdekaan pula kepada seluruh etnis setelah 10 tahun. Akan tetapi orang-orang Burma ingkar janji, di aman Burmaa dan Buddh Almag terus menjajah muslim Rohingya Arakan serta melakukan praktek keji terhadap muslimin.
Penderitaan Muslim di Arakan
- Pembersihan Etnis
Semenjak militer fasis berkuasa di Burma, yaitu setelah kudeta militer oleh Jenderal Newin pada tahun 1962 M. muslim pun kembali jadi korban penindasan dan kezaliman berupa, pembunuhan, pengusiran, penyitaan tanah dan penanggalan kewarganeraan mereka, atas tuduhan mereka mirip orang-orang Benggali dalam bahasa, agama dan rupa.
- Melenyapkan Identitas dan Peninggalan Islam
Dalam hal ini mereka menghancurkan peninggalan-peninggalan Islam seperti masjid dan madrasah bersejarah. Sedangkan sisanya dilarang diadakan perbaikan konstruksi. Yang berkaitan dengan peninggalan Islam.
Di samping itu mereka juga berupaya untuk mematikan budaya Islam dan meleburkan muslimin dalam komunitas Buddha secara paksa.
Selain itu, muslimin juga diusir secara kolektif dari desa-desa mereka dan tanah mereka serta mendatangkan pemukim Buddha dan menenpatkan mereka di rumah-rumah yang dibangun dengan harta muslimin. Siapa yang menolak dengan sikap ini, bisa dipastikan nasib mereka adalah mati di penjara-penjara fasis yang tidak mengenal belas kasih.
- Pengusiran yang Berulang kali Secara Kolektif
Pengusiran ini terjadi pada tahun-tahun berikut:
- Tahun 1962 M, yaitu revolusi militer fasis, di mana 300 ribu muslim lebih diusir ke Bangladesh.
- Tahun 1978 M, lebih dari 500 ribu muslim dalam kondisi yang memperihatinkan. 40.000 jiwa melayang dari kalngan orang tua, anak-anak dan wanita. Ini menurut statistik Badan Bantuan Pengungsi PBB.
- Tahun 1988 M, 150 ribu muslim lebih diusir karena pembangunan desa-desa Buddh untuk perubahan demografi penduduk.
- Tahun 1991 M, hampir 500 ribu muslim diusir. Pengusiran setelah penghapusan hasil pemilu, di mana oposisi memenangkan suara. Karena mereka memilih Partai Demokrat Nasional (NLD) Oposisi.
Muslimin juga dihilangkan hak kewarganegaraannya, di mana KTP mereka sebagai identitas resmi dihapus dan digantikan dengan kartu yang menerangkan bahwa mereka bukan warga Negara. Siapa yang menolak, maka nasibnya akan mati di penjara di bawah siksaan atau kabur keluar wilayah dan menjadi DPO.
Mereka juga disuruh kerja paksa mendirikan barak militer dan jalan untuk pemerintah tanpa diberi upah. Bahkan diberi makan dan minum untuk memberikan kekuatan bekerja pun mereka idak mendapatkannya.
Putera-putera muslimin dilarang melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah atau memasuki kampus-kampus. Jika ada yang melanjutkan keluar, maka akan dimasukan dalam pendataan desa. Saat ia kembali, ia pun ditangkap dan dijebloskan ke penjara.
Di samping itu, mereka dilarang bekerja jadi pegawai pemerintah. Bahkan orang yang lama bekerja dari zaman penjajahan, akan dipecat dari kepegawaian. Kecuali di beberapa desa dan pekerjaan yang dibutuhkan untuk membantu militer. Mereka pun bekerja tanpa gaji.
Orang-orang Islam dilarang menerima tamu, meskipun saudara atau kerabat mereka. Kecuali telah mendapatkan izin. Adapun bertama dan bermalam, maka hal itu dilarang sama sekali serta dianggap kejahatan besar dan mendapatkan hukuman yang berat dengan rumah penerima tamu dihancurkan.
http://www.voa-islam.com/islamia/tsaqofah/2013/04/21/24089/sejarah-islam-arakan-kejahatan-budha-burma-pada-muslim-rohingya/
Sedangkan propinsi Arakan terletak di barat daya Burma, di pantai Teluk Benggali dan berbatasan dengan Bangladesh. Diperkirakan luas Burma lebih dari 261.000 mil persegi, sedangkan Arakan sekitar 20.000 mil persegi. Antara Burma dan Arakan dipisahkan rangkaian pegunungan yang terbentang dari gunung Himalayah.
Burma memiliki populasi 50 juta jiwa. Sedangkan populasi muslimin sekitar 15% dari total penduduk. Sebagian besar jumlah muslimin mendiami Arakan, mayoritas muslimin, di mana persentasenya melebihi 70%, sisanya Buddha dan sekte-sekte lain.
Burma memiliki beragam etnis yang mencapai 140 suku. Di antara yang paling menonjol adalah suku Shan, Kashen, Karen, Shane, Kaya, Rakhine (Buddha Mag) dan muslimin yang dikenal dengan nama Rohingya. Mereka kelompok kedua setelah orang-orang Burma dan jumlah mereka mencapai 5 juta jiwa.
Keberadaan Muslimin di Arakan
Para sejarawan menyebutkan bahwa Islam sampai ke Arakan pada masa Dinasti Abbasiyyah,yaitu Khalifah Harun Ar-Rasyid, pada abad ke-7 Hijriyyah lewat para pedagang Arab hingga Arakan menjadi Negara merdeka yang dipimpin oleh 48 penguasa muslim secara berturut-turut.
Yang demikian itu lebi dari tiga setengah abad, yaitu antara tahun 1430 M sampai 1784 M. dan mereka meninggalkan peninggalan sejarah Islam berupa masjid-masjid dan madrasah madrasah, di antaranya adalah masjid Badr yang terkenal berada di Arakan. Nama masjid serupa juga dipakai di masjid daerah-daerah pantai di India, Bangladesh, Thailand, Burma dan Malaysia. Dan juga masjid yang terkenal bernama masjid Sandy Khan yang didirikan pada tahun 1430 H.
Penjajahan Buddha terhadap Negri Muslim Arakan
Pada tahun 1784 M, Arakan dijajah oleh Raja Buddha Burma (Budabay). Ia memasukkan Arakan ke wilayah Burma karena takut penyebaran Islam. Ia pun melakukan pengrusakan di muka bumi, di mana ia menghancurkan peninggalan sejarah Islm berupa masjid dan madrasah, membunuh ulama danpara da’i.
Orang-orang Buddha pun terus melakukan tekanan terhadap muslimin dan menjarah harta mereka. Mereka pun menghasut Buddha Almag untuk menekan muslimin selama 40 tahun. Tidak sampai disitu penderitaan muslimin, pada tahun 1824 M Inggris menjajah dan memasukkan Burma dalam pemerintahan Kolonial Inggris Hindia.
Pada tahun 1973 M, Inggris menjadikan Burma dan Arakan sebagai koloni yang terpisah dari Inggris Hindia sebagaimana jajahan-jajahan Inggris lainnya.
Pada tahun 1942 M, umat Islam menjadi korban pembantaian dan kebrutalan yang besar oleh orang-orang Buddha Almag setelah mereka mendapatkan senjata dai saudara mereka Buddha Burma dan para penjajah. Lebih dari 100 ribu nyawa muslim melayang, mayoritas wanita, orang tua dan anak-anak.
Ratusan ribu lainnya diusir keluar Arakan. Saking hebatnya pembantaian itu, orang-orang tua senantia mengingat dan menceritakan tragedi itu serta menjadi sejarah
Pada tahun 1947 M, menjelang kemerdekaan Burma diadakan kofrensi di kota Peng Long untuk persiapan menyambut kemerdekaan. Semua etnis diundang dalam acara tersebut kecuali muslimin Rohingya untuk menjauhkan mereka dari kelangsungan sejarah dan penentuan nasib mereka.
Pada tanggal 4 Januari tahun 1948 M, Inggris memberikn kemerdekaan kepada Burma dengan syarat memberikan kemerdekaan pula kepada seluruh etnis setelah 10 tahun. Akan tetapi orang-orang Burma ingkar janji, di aman Burmaa dan Buddh Almag terus menjajah muslim Rohingya Arakan serta melakukan praktek keji terhadap muslimin.
Penderitaan Muslim di Arakan
- Pembersihan Etnis
Semenjak militer fasis berkuasa di Burma, yaitu setelah kudeta militer oleh Jenderal Newin pada tahun 1962 M. muslim pun kembali jadi korban penindasan dan kezaliman berupa, pembunuhan, pengusiran, penyitaan tanah dan penanggalan kewarganeraan mereka, atas tuduhan mereka mirip orang-orang Benggali dalam bahasa, agama dan rupa.
- Melenyapkan Identitas dan Peninggalan Islam
Dalam hal ini mereka menghancurkan peninggalan-peninggalan Islam seperti masjid dan madrasah bersejarah. Sedangkan sisanya dilarang diadakan perbaikan konstruksi. Yang berkaitan dengan peninggalan Islam.
Di samping itu mereka juga berupaya untuk mematikan budaya Islam dan meleburkan muslimin dalam komunitas Buddha secara paksa.
Selain itu, muslimin juga diusir secara kolektif dari desa-desa mereka dan tanah mereka serta mendatangkan pemukim Buddha dan menenpatkan mereka di rumah-rumah yang dibangun dengan harta muslimin. Siapa yang menolak dengan sikap ini, bisa dipastikan nasib mereka adalah mati di penjara-penjara fasis yang tidak mengenal belas kasih.
- Pengusiran yang Berulang kali Secara Kolektif
Pengusiran ini terjadi pada tahun-tahun berikut:
- Tahun 1962 M, yaitu revolusi militer fasis, di mana 300 ribu muslim lebih diusir ke Bangladesh.
- Tahun 1978 M, lebih dari 500 ribu muslim dalam kondisi yang memperihatinkan. 40.000 jiwa melayang dari kalngan orang tua, anak-anak dan wanita. Ini menurut statistik Badan Bantuan Pengungsi PBB.
- Tahun 1988 M, 150 ribu muslim lebih diusir karena pembangunan desa-desa Buddh untuk perubahan demografi penduduk.
- Tahun 1991 M, hampir 500 ribu muslim diusir. Pengusiran setelah penghapusan hasil pemilu, di mana oposisi memenangkan suara. Karena mereka memilih Partai Demokrat Nasional (NLD) Oposisi.
Muslimin juga dihilangkan hak kewarganegaraannya, di mana KTP mereka sebagai identitas resmi dihapus dan digantikan dengan kartu yang menerangkan bahwa mereka bukan warga Negara. Siapa yang menolak, maka nasibnya akan mati di penjara di bawah siksaan atau kabur keluar wilayah dan menjadi DPO.
Mereka juga disuruh kerja paksa mendirikan barak militer dan jalan untuk pemerintah tanpa diberi upah. Bahkan diberi makan dan minum untuk memberikan kekuatan bekerja pun mereka idak mendapatkannya.
Putera-putera muslimin dilarang melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah atau memasuki kampus-kampus. Jika ada yang melanjutkan keluar, maka akan dimasukan dalam pendataan desa. Saat ia kembali, ia pun ditangkap dan dijebloskan ke penjara.
Di samping itu, mereka dilarang bekerja jadi pegawai pemerintah. Bahkan orang yang lama bekerja dari zaman penjajahan, akan dipecat dari kepegawaian. Kecuali di beberapa desa dan pekerjaan yang dibutuhkan untuk membantu militer. Mereka pun bekerja tanpa gaji.
Orang-orang Islam dilarang menerima tamu, meskipun saudara atau kerabat mereka. Kecuali telah mendapatkan izin. Adapun bertama dan bermalam, maka hal itu dilarang sama sekali serta dianggap kejahatan besar dan mendapatkan hukuman yang berat dengan rumah penerima tamu dihancurkan.
http://www.voa-islam.com/islamia/tsaqofah/2013/04/21/24089/sejarah-islam-arakan-kejahatan-budha-burma-pada-muslim-rohingya/
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Tindakan keras terhadap Gereja-gereja di Laos
Vientiane, Laos - Sebuah tindakan keras pemerintah pada gereja-gereja di selatan Laos menyebar ke kabupaten baru dengan penahanan singkat dua "pendeta terkemuka" untuk ibadah yang tidak sah diduga dan keterlibatan mereka dalam penginjilan dan perintah menurunkan salib.
Pihak berwenang memanggil Pendeta Bounlerd dan Adang ke markas polisi di Phin Kabupaten Savannakhet provinsi pada Jumat, Mei 11, kata Human Rights Watch untuk Kebebasan Lao Agama (HRWLRF), yang memiliki kontak dekat dengan orang Kristen lokal.
Kristen di daerah itu sering menggunakan satu nama.
Dalam pertemuan di markas polisi, pemerintah kabupaten diinterogasi Pendeta Bounlerd dari Alowmai Gereja dan Adang Pendeta Gereja Kengsainoi pada beberapa isu, termasuk keterlibatan mereka dalam gereja-gereja rumah, HRWLRF menjelaskan.
"Pihak berwenang mempertanyakan apakah tiga rumah, yang terletak di desa Alowmai, Kengsainoi dan kapang yang digunakan untuk pertemuan ibadah dan apakah mereka telah memperoleh persetujuan resmi untuk pertemuan keagamaan," tambahnya HRWLRF.
Mencurigai PEMIMPIN
Para pejabat dilaporkan mengatakan mereka menduga para pemimpin yang memegang pelayanan gereja ilegal dengan dukungan luar.
Kedua pendeta menjawab bahwa mereka menggunakan rumah mereka sendiri untuk ibadah karena tidak ada bangunan gereja resmi terdekat, orang Kristen mengatakan.
Selain itu, polisi dan pejabat kabupaten menuduh dua pria dari "da'wah" kata sering digunakan untuk penginjilan dan memerintahkan mereka untuk berhenti menyebarkan pesan Kristen kepada orang-orang Lao "karena karena kesaksian mereka sejumlah besar orang datang untuk percaya pada iman Kristen, "kata HRWLRF.
Kedua pemimpin gereja dilaporkan mengatakan mereka "tidak keluar da'wah orang Lao Lao tetapi orang lebih telah datang kepada mereka untuk bantuan karena sakit."
"Lao orang telah menjadi orang percaya pada mereka sendiri setelah mereka melihat kuasa Tuhan penyembuhan," dikutip HRWLFW para pendeta yang mengatakan.
Persilangan MENGAMBIL BAWAH
Namun pemerintah kabupaten memerintahkan kedua pemimpin Kristen untuk mencatat salib yang tergantung di dinding luar rumah mereka yang sedang digunakan sebagai tempat ibadah, orang Kristen mengatakan.
Para pendeta dilaporkan menolak mengatakan "salib adalah simbol iman Kristen seperti agama-agama lain di Laos yang memiliki simbol-simbol agama mereka sendiri."
Para pendeta dibebaskan setelah satu jam, tetapi orang Kristen setempat mengatakan masih harus dilihat apakah pemerintah kabupaten Phin akan menindaklanjuti dengan perintah mereka.
Insiden itu adalah yang terbaru dalam tindakan keras yang lebih besar yang juga termasuk penutupan gereja-gereja dan penahanan orang-orang Kristen, Berita Layak didirikan.
"Dengan kejadian ini, tindakan keras resmi pada gereja-gereja di Laos Savannakhet provinsi yang dimulai hampir delapan bulan lalu di desa Dongpaiwan di Saybuli kabupaten pada tanggal 14 September 2011 telah menyebar ke distrik Phin Savannakhet," kata HRWLRF.
LEBIH LUAS KAMPANYE
Tindakan keras di negara komunis yang dipimpin dilihat oleh kritikus sebagai bagian dari kampanye yang lebih luas terhadap Kekristenan berkembang di negara Asia.
Kelompok Kristen memperkirakan ada sekitar 200.000 orang Kristen yang setia di negara mayoritas beragama Budha dari 6,4 juta orang, di mana gereja-gereja desa terutama pertumbuhan laporan.
HRWLRF kelompok mengatakan telah mendesak pemerintah Laos untuk "menghormati kebebasan Lao Kristen untuk memanifestasikan agama atau keyakinan dalam ibadah di distrik Phin sebagaimana dijamin oleh konstitusi Laos dan Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik sebagai disahkan" oleh Laos.
http://jalanallah.com.previewdns.com/jalanallah/berita-2395-tindakan-keras-terhadap-gerejagereja--di--laos.html
Pihak berwenang memanggil Pendeta Bounlerd dan Adang ke markas polisi di Phin Kabupaten Savannakhet provinsi pada Jumat, Mei 11, kata Human Rights Watch untuk Kebebasan Lao Agama (HRWLRF), yang memiliki kontak dekat dengan orang Kristen lokal.
Kristen di daerah itu sering menggunakan satu nama.
Dalam pertemuan di markas polisi, pemerintah kabupaten diinterogasi Pendeta Bounlerd dari Alowmai Gereja dan Adang Pendeta Gereja Kengsainoi pada beberapa isu, termasuk keterlibatan mereka dalam gereja-gereja rumah, HRWLRF menjelaskan.
"Pihak berwenang mempertanyakan apakah tiga rumah, yang terletak di desa Alowmai, Kengsainoi dan kapang yang digunakan untuk pertemuan ibadah dan apakah mereka telah memperoleh persetujuan resmi untuk pertemuan keagamaan," tambahnya HRWLRF.
Mencurigai PEMIMPIN
Para pejabat dilaporkan mengatakan mereka menduga para pemimpin yang memegang pelayanan gereja ilegal dengan dukungan luar.
Kedua pendeta menjawab bahwa mereka menggunakan rumah mereka sendiri untuk ibadah karena tidak ada bangunan gereja resmi terdekat, orang Kristen mengatakan.
Selain itu, polisi dan pejabat kabupaten menuduh dua pria dari "da'wah" kata sering digunakan untuk penginjilan dan memerintahkan mereka untuk berhenti menyebarkan pesan Kristen kepada orang-orang Lao "karena karena kesaksian mereka sejumlah besar orang datang untuk percaya pada iman Kristen, "kata HRWLRF.
Kedua pemimpin gereja dilaporkan mengatakan mereka "tidak keluar da'wah orang Lao Lao tetapi orang lebih telah datang kepada mereka untuk bantuan karena sakit."
"Lao orang telah menjadi orang percaya pada mereka sendiri setelah mereka melihat kuasa Tuhan penyembuhan," dikutip HRWLFW para pendeta yang mengatakan.
Persilangan MENGAMBIL BAWAH
Namun pemerintah kabupaten memerintahkan kedua pemimpin Kristen untuk mencatat salib yang tergantung di dinding luar rumah mereka yang sedang digunakan sebagai tempat ibadah, orang Kristen mengatakan.
Para pendeta dilaporkan menolak mengatakan "salib adalah simbol iman Kristen seperti agama-agama lain di Laos yang memiliki simbol-simbol agama mereka sendiri."
Para pendeta dibebaskan setelah satu jam, tetapi orang Kristen setempat mengatakan masih harus dilihat apakah pemerintah kabupaten Phin akan menindaklanjuti dengan perintah mereka.
Insiden itu adalah yang terbaru dalam tindakan keras yang lebih besar yang juga termasuk penutupan gereja-gereja dan penahanan orang-orang Kristen, Berita Layak didirikan.
"Dengan kejadian ini, tindakan keras resmi pada gereja-gereja di Laos Savannakhet provinsi yang dimulai hampir delapan bulan lalu di desa Dongpaiwan di Saybuli kabupaten pada tanggal 14 September 2011 telah menyebar ke distrik Phin Savannakhet," kata HRWLRF.
LEBIH LUAS KAMPANYE
Tindakan keras di negara komunis yang dipimpin dilihat oleh kritikus sebagai bagian dari kampanye yang lebih luas terhadap Kekristenan berkembang di negara Asia.
Kelompok Kristen memperkirakan ada sekitar 200.000 orang Kristen yang setia di negara mayoritas beragama Budha dari 6,4 juta orang, di mana gereja-gereja desa terutama pertumbuhan laporan.
HRWLRF kelompok mengatakan telah mendesak pemerintah Laos untuk "menghormati kebebasan Lao Kristen untuk memanifestasikan agama atau keyakinan dalam ibadah di distrik Phin sebagaimana dijamin oleh konstitusi Laos dan Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik sebagai disahkan" oleh Laos.
http://jalanallah.com.previewdns.com/jalanallah/berita-2395-tindakan-keras-terhadap-gerejagereja--di--laos.html
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Pembunuhan Ummat Islam Oleh Ummat Budha Myanmar
mencari petunjuk 2012 wrote:
Undang undang Pemerintah Negara Myanmar Sejak 1982, sudah tidak mengakui Muslim Rohingya sebagai adalah sebagai warga negaranya. Mereka hanya dianggap sebagai imigran ilegal dari Bangladesh atau keturunannya. Dengan kondisi yang tidak menguntungkan seperti ini, kaum Rohingya pun banyak yang terpaksa memilih untuk meninggalkan Myanmar.
Islamophobia dan Rasisme Marak Dikampanyekan
Kaum Budha sangat intensif mengkampanyekan sebagai yang diistilahkan kaum kalas, seridaknya hal itu telah dimulai sejak November 2011 melalui jejaring sosial Facebook.
Pesan pesan kebencian terhadap Ummat Islam telah disebarluaskan melalui facebook Oleh Ribuan orang Buddha (baik etnis Rakhine atau non-Rakhine) dengan berbagai tuduhan dan hujatan. Dalam bulan terakhir ini, hampir tiap hari jutaan pesan kebencian terhadap Muslim menyebar di Facebook dan e-mail.
Kelalaian pemerintah dalam menyikapi issue ini, membuat para politisi etnis Rakhine secara terang terangan dan dengan arogan melawan etnis Rohingya. Oleh karena itu, mereka yang menyebut diri para patriot Buddha, terus menyebarkan informasi kebencian terhadap Islam.
Walaupun Minoritas Muslim Myanmar telah berusaha mendekati media-media mainstream Burma untuk menghentikan kampanye Islampobia itu, tetapi usaha mereka itu tidak membuahkan hasil positif, sebab media media local itu telah menolak untuk memberikan dukungan untuk memberitakan kekerasan yang terjadi itu. Akibatnya penghancuran dua Masjid dan tindakan teroris terhadap rumah-rumah kaum Muslimin di utara dan pusat Burma pada April 2012 lalu luput dari pemberitaan.
Sumber REPUBLIKA.CO.ID melaporkan korban dalam sebuah kerusuhan yang terjadi pada 8 hingga 13 juni Sebanyak 29 orang tewas dan 38 orang lainnya luka-luka di negara bagian Rakhine di Myanmar antara umat Buddha lokal dan Muslim Rohingya.
Data 16 korban dari 29 itu diantaranya adalah dari muslim Rohingya. Dan hal itu telah diumumkan oleh Menteri Keamanan Negara Bagian dan Perbatasan Kolonel Htein Lin serta Pejabat Hukum U Hla Thein dalam konferensi pers yang baru pertama kali dilakukan pemerintah daerah, sejak keadaan darurat dan peraturan jam malam diberlakukan di negara bagian itu.
Inilah yg banyak terjadi ketika Muslim menjadi Minoritas
THOR- KOPRAL
-
Age : 34
Posts : 20
Kepercayaan : Islam
Location : indonesia
Join date : 12.05.15
Reputation : 1
Re: Pembunuhan Ummat Islam Oleh Ummat Budha Myanmar
THOR wrote:
Inilah yg banyak terjadi ketika Muslim menjadi Minoritas
Jangan terlalu hitam putih ah (apalagi bila berkaitan dengan umat beragama – umat-nya ya ... bukan agama-nya) …
karena saya pun ga mau “muslim menjadi mayoritas” bila yang disebut muslim disini adalah ISIS
Mudah2an ngerti maksud saya
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Pembunuhan Ummat Islam Oleh Ummat Budha Myanmar
ISIS itu bukan Islam tapi ciptaan kafir dan militer Suriah yang rakus ingin kuasai ladang minyak.
Kalau muslim mayoritas,maka penganut agama lain bisa terlindungi,beda dg kalau kafir yang mayoritas,muslim sulit beribadah,bahkan hidup.
sudah banyak contoh,seperti kasus penghinaan nabi yang bahkan dianggap sbg kebebasan berekspesi,lalu kasus Rohingya ini,dll.
Kalau muslim mayoritas,maka penganut agama lain bisa terlindungi,beda dg kalau kafir yang mayoritas,muslim sulit beribadah,bahkan hidup.
sudah banyak contoh,seperti kasus penghinaan nabi yang bahkan dianggap sbg kebebasan berekspesi,lalu kasus Rohingya ini,dll.
Re: Pembunuhan Ummat Islam Oleh Ummat Budha Myanmar
mutiiiara wrote:ISIS itu bukan Islam tapi ciptaan kafir dan militer Suriah yang rakus ingin kuasai ladang minyak.
Kalau muslim mayoritas,maka penganut agama lain bisa terlindungi,beda dg kalau kafir yang mayoritas,muslim sulit beribadah,bahkan hidup.
sudah banyak contoh,seperti kasus penghinaan nabi yang bahkan dianggap sbg kebebasan berekspesi,lalu kasus Rohingya ini,dll.
bold : Ga juga ...
saya pernah tinggal di negara mayoritas kafir .... bahkan di kampus kantin tertulis makanan halal non halal .... atau setidaknya si petugas kantin mengingatkan mana yang halal dan non halal
di universitas itu juga disediakan satu ruangan untuk muslim sholat ....
ada juga satu mesjid di kota itu (walaupun jelas kalah dibanding jumlah gereja-nya)
Obama pun beberapa waktu lalu bikin acara buka puasa bersama di White House - bukan buka puasa juga sih sebutannya ... tapi makan malam pada bulan Ramadhan untuk muslim di Amerika
mungkin anda yang harus sekali2 datang ke wilayah mayoritas kafir ... atau nonton muslim traveler di NET ...
menjadi minoritas bukan artinya KARENA TIDAK LANGSUNG DISEDIAKAN FASILITAS maka menganggap muslim jadi sulit beribadah .... padahal kalau tanya dan bicara baik2 ... banyak juga non-muslim yang coorporatif kok
----------------------------------------------------------------------
tentang yang merah :
penghinaan pada Nabi yang dilakukan atheist pada dasarnya sama saja seperti penghinaan yang mereka lakukan pada Yesus (untuk kristen) misalnya ... atau kadang dengan agama lain
Sementara kasus Rohingya belum selesai saya jelaskan di thread tentang Myanmar vs Rohingya ...
http://www.laskarislam.com/t3320-myanmar-kami-tak-akui-rohingya-sebagai-warga
tapi point-nya : bagaimana bisa disebut diskriminasi pada Islam .... bila kasusnya Muslim Rohingya ditolak tapi Muslim Kaman (Kamein) diterima (dua2nya muslim) ??
diluar dari tindakan masing2 manusia-nya .... tapi pada prinsipnya ... untuk jaman sekarang ... sudah tidak mungkin ada statement sebuah agama (secara umum) yang melarang atau memaksa orang lain dalam beribadah >>> sekali lagi saya bicara secara umum diluar dari masing2 umat di setiap agama
kenapa saya bisa bicara seperti ini >>> karena memaksa atau melarang orang lain beribadah termasuk pelanggaran HAM dan tertulis dalam undang2 Internasional
Artinya ... tidak mungkin ada satu agama-pun memaksa atau melarang orang lain beribadah yang DILAKUKAN secara kolektif oleh SELURUH UMAT-nya >>> kalau jaman dulu mungkin ... kalau jaman sekarang ga mungkin
bahwa faktanya ada non-muslim yang melarang/menghalangi muslim beribadah >>> ya saya akui itu terjadi (untuk beberapa kasus)
tapi kita tidak boleh tutup mata dan kemudian menjadi berat sebelah ..... faktanya di Indonesia-pun terjadi penolakan pendirian gereja di bogor (di wilayah mayoritas muslim) ... misalnya
gitu2 lah ....
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Pembunuhan Ummat Islam Oleh Ummat Budha Myanmar
itu cuma sebagian kecil, basa-basi,tapi nyatanya di AS tak ada hari libur untuk muslim saat hari raya Islam, dan bahkan di bbrp negara bagian ijin masjid dipersulit,sempat dicoret2 bahkan dibakar,dihalang2i pembangunnnya dll, lalu pelecehan kpd nabi secara hukum negaranya justru dilindungi disebut sbg kebebasan pers.
Lalu di Myanmar jelas2 negaranya menelantarkan warga muslim rohingya,bahkan membiarkan genosida oleh militernya,lalu di RRC muslim.bahkan dilarang puasa, dll, di perancis berhijab saja dilarang,dll
Lalu di Myanmar jelas2 negaranya menelantarkan warga muslim rohingya,bahkan membiarkan genosida oleh militernya,lalu di RRC muslim.bahkan dilarang puasa, dll, di perancis berhijab saja dilarang,dll
Re: Pembunuhan Ummat Islam Oleh Ummat Budha Myanmar
mutiiiara wrote:itu cuma sebagian kecil, basa-basi,tapi nyatanya di AS tak ada hari libur untuk muslim saat hari raya Islam, dan bahkan di bbrp negara bagian ijin masjid dipersulit,sempat dicoret2 bahkan dibakar,dihalang2i pembangunnnya dll, lalu pelecehan kpd nabi secara hukum negaranya justru dilindungi disebut sbg kebebasan pers.
Lalu di Myanmar jelas2 negaranya menelantarkan warga muslim rohingya,bahkan membiarkan genosida oleh militernya,lalu di RRC muslim.bahkan dilarang puasa, dll, di perancis berhijab saja dilarang,dll
Ya terserah sih Mut kalau anda berpikir begitu ...
Kalau pengalaman saya anda anggap sebagai basa basi mereka ... ya jatuhnya balik ke masing2 orang toh
----------------------------------------------------------------------------
1. tapi untuk RRC >>> RRC itu bermasalah dengan Xinjiang Uyghur atau bermasalah dengan SEMUA muslim di China ?? >>> samakan saja dengan analogi >>> Rezim Orde Baru itu bermasalah dengan GAM atau bermasalah dengan SEMUA muslim di Indonesia ?? >>> coba anda baca sejarah baik2
2. untuk Perancis >>> yang dilarang itu burqa dan niqab (menutupi seluruh wajah kecuali mata) ... BUKAN HIJAB (dimana wajah masih terbuka) >>> dan setau saya ... penolakan burqa terjadi karena si muslimah juga tidak mau menunjukkan wajah-nya dalam ID card termasuk passport (tidak mau foto tanpa burqa) >>> lah kalau dia ngaku namanya Zaenab ... tapi aslinya Mustofa gimana ?? wong yang keliatan cuma mata ...
>>> anda bisa jamin darimana bahwa semua yang ber-burqa sudah pasti muslimah yang beribadah ??? >>> kalau ada pengedar narkoba nyamar dengan pake burqa gimana ?? >> siapa yang mau jamin ??
Walaupun disatu pihak ... pelarangan burqa oleh Perancis inipun sudah ditolak oleh HAM Internasional >>> tapi Perancis kekeuh karena alasan keamanan (seperti contoh saya sebut diatas)
itu satu ... dan kedua .. anda pasti ga ngerti bola .... karena kalau SEMUA MUSLIM mendapat diskriminasi di perancis >> lalu apa kabarnya Zidane ?? Nasri, Riberry, Sissoko, Benzema dsb ?? >>> mereka fine2 aja tuh
kecuali kalau anda mau bilang lagi "Ah itu mah pemerintah prancis cuma basa basi sama pemain bola muslim demi prestasi bola negaranya sendiri" >>> yah sekali lagi terserah anda ... jatuhnya balik ke masing2 orang >>> tapi prinsipnya si Zidane n the gank juga ga masalah memberi prestasi bola UNTUK NEGARA MEREKA SENDIRI (karena dimata para muslim itu perancis adalah negara mereka)
3. lalu untuk rohingya >>> anda bisa memahami ga maksud saya yang ini
tapi point-nya : bagaimana bisa disebut diskriminasi pada Islam .... bila kasusnya Muslim Rohingya ditolak tapi Muslim Kaman (Kamein) diterima (dua2nya muslim) ??
di Myanmar ada dua suku muslim ... Rohingya dan Kamein >>>
- muslim Rohingya DITOLAK sebagai warga negara Myanmar karena dianggap sebagai orang2 Bengali (Bangladesh) yang dipindahkan Inggris ke wilayah Rakhine ketika PD II untuk menghadang pasukan Jepang
>>>> inipun kalau mau dipanjangin ceritanya ... akan ada lagi cerita orang2 Rohingya ini .. dimana kemudian mereka berpihak pada
Disatu pihak ... ketika nyatanya usaha pemisahan wilayah Rakhine dari Myanmar
Ada peristiwa lain pun terkait Bangladesh (thn 61 ketika Bangladesh pisah dari Pakistan) ..... akhirnya Bangladesh pun (yang mayoritas muslim) juga TIDAK MAU MENERIMA muslim Rohingya karena dianggap mereka (walaupun orang Bengali) SUDAH PINDAH ke wilayah Rakhine sejak PD II
- sementara muslim Kamein DITERIMA sebagai warga negara Myanmar karena memang suku itu sudah lama hidup di wilayah Rakhine sebagai MUSLIM dari kerajaan Mughal (kerajaan India Muslim yang bikin Taj Mahal itu loh)
maka kembali pada yang merah
Walaupun disatu pihak ... penolakan Rohingya sebagai warga negara Myanmar sudah ditentang oleh masyarakat internasional >>> tapi Myanmar kekeuh karena alasan kependudukan
lihat yang ungu >>> kalau anda fair ... Bangladesh pun sebetulnya sudah menghalangi hak hidup Rohingya karena menolak kewarga-negaraan mereka
Sekarang saya tanya anda ... menurut survey yang saya baca di Kompas ... mayoritas yang disurvei INGIN pemerintah Indonesia menyediakan/membantu para imigran rohingya ... tapi mereka MENOLAK bila imigrant itu jadi warga negara Indonesia
Lalu ... kalau anda gimana ?? mau terima ga imigrant rohingya itu sebagai WNI ?? jumlah mereka sekitar 12 ribu orang loh >> itu baru manusia perahu-nya saja .... sementara suku Rohingya-nya sendiri di Myanmar sana bisa lebih dari 1 juta
gimana ?? anda terima ga ?? >>> anda muslim kan ... rohingya juga muslim >>> so ?? anda terima ga jumlah 1 juta muslim rohingya itu menjadi penduduk Indonesia ??
-------------------------------------------------------------------------
Sekali lagi .... saya bukan mendukung siapa2 disini .... tapi saya cuma mau semua hal dilihat secara fair ... diketahui dulu latar belakang sebuah peristiwa ... baru kita memberi penilaian
(ada loh ayat-nya)
http://kajialquran.blogspot.com/2013/07/tabayyun.html#.VZGabVJQ2KE (Telitilah Kebenaran Berita)
"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." (QS. Al Hujuraat : 6)
untuk sebutan "basa basi" anda diatas ....
”Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggung-jawabannya” (QS. Al-Isra’ : 36)
Maaf ... diluar dari siapa (antara saya dan anda yang lebih mempunyai pengetahuan terkait hal ini) ....
tapi kenapa saya berani bicara seperti sebelumnya karena SAYA TAHU FAKTANYA .... dan saya memang hanya mengandalkan pengetahuan saya tersebut ...
sebetulnya bukan saya saja yang mengalami ... tapi banyak juga teman2 muslim saya bercerita seperti itu ...
Terakhir diubah oleh Moderator 9 tanggal Thu Jul 02, 2015 2:35 am, total 4 kali diubah (Reason for editing : ada yang saya coret)
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Pembunuhan Ummat Islam Oleh Ummat Budha Myanmar
indikatornya lihat PRODUK HUKUMnya, AS jelas2 tak kasih libur hari raya bagi muslim, dan masih mendukung pelecehan nabi sebagai hak.kebebasan berekspresi dan pelaku pelecehannya justru dilindungi,dll
Lalu di Myanmar, politik LN maupun DNnya jelas melakukan pembiaran bahkan mendukung pembataian genosida muslim Rohigya,tak ada inisiatif maupun niatan untuk mendamaikan. Di Eropa pun masih banyak produk hukumnya yg diskriminatif kepada muslim.
Lalu di Myanmar, politik LN maupun DNnya jelas melakukan pembiaran bahkan mendukung pembataian genosida muslim Rohigya,tak ada inisiatif maupun niatan untuk mendamaikan. Di Eropa pun masih banyak produk hukumnya yg diskriminatif kepada muslim.
Re: Pembunuhan Ummat Islam Oleh Ummat Budha Myanmar
mutiiiara wrote:indikatornya lihat PRODUK HUKUMnya, AS jelas2 tak kasih libur hari raya bagi muslim, dan masih mendukung pelecehan nabi sebagai hak.kebebasan berekspresi dan pelaku pelecehannya justru dilindungi,dll
Lalu di Myanmar, politik LN maupun DNnya jelas melakukan pembiaran bahkan mendukung pembataian genosida muslim Rohigya,tak ada inisiatif maupun niatan untuk mendamaikan. Di Eropa pun masih banyak produk hukumnya yg diskriminatif kepada muslim.
ungu : politik Luar Negeri dan Dalam Negeri tidak ada niatan untuk mendamaikan ?? >>> ini maksudnya apa ya ??
mendamaikan siapa ?? dan mendamaikan apa ??
biru : awalnya anda bicara ini kan
mutiara wrote:beda dg kalau kafir yang mayoritas,muslim sulit beribadah,bahkan hidup.
1. silahkan bawa ayat Al Quran yang menyebutkan hak beribadah muslim adalah ketika muslim diberi hak libur hari raya
2. buka link http://www.timeanddate.com/holidays/us/ >>> yakin statement anda yang biru bukan cuma tebak2 buah manggis ?? >> kalau muslimnya mau libur boleh kok ....
Tentang pelecehan nabi ....
1. yang dilecehkan bukan hanya Islam (bahkan agama kristen sebagai mayoritas sekalipun dilecehkan) .... jadi bukan diskriminasi pada Islam saja
2, dan ga ada hubungannya kasus pelecehan nabi lalu disebut muslim ga bisa beribadah ... muslim ga pernah beribadah kepada Nabi
hijau : dan anda yakin bahwa tidak ada satupun negara mayoritas muslim yg produk hukumnya tidak diskriminatif pada non-muslim ?? >>> satu saja tunjukkan ke saya foto gereja, pura, klenteng, synagogue yang ada di Arab Saudi
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Pembunuhan Ummat Islam Oleh Ummat Budha Myanmar
bukan cuma sekedar hak hari libur,tapi hari libur idul fitri,idul adha itu adalah waktu untuk BERIBADAH bagi muslim, beda dg libur natal, paskah, dll yg cuma hura2 untuk pesta,yg secara DISKRIMINATIF malah negara AS tetapkan sbg hari libur nasional.
selain itu masih banyak juga aturan hukum di beberapa negara bagian Amerika dan eropa,bahkan negara mayoritas kafir lainnya yang mnyulitkan pendirian masjid,padahal tempat ibadah masjid itu kebutuhan mutlak bagi muslim untuk beribadah,krn ada KEWAJIBAN sholat minimal 5x sehari berjamaah, dll.
BEDA dg gereja,pura,dll yang cuma dipakai di hari tertentu saja,itupun tak ada perintah mendirikannya di ajaran agama kafir msg2.
bandingkan dg Indonesia,yang mayoritas muslim,tapi justru pertumbuhan rumah ibadah kafirnya yang tertinggi.
Kafir sbg minoritas saja mengakali,mmenjajah, serasa mayoritas
berita terbaru,justru banyak muslim yang tewas dibantai,ditembaki di Amerika Serikat.
selain itu masih banyak juga aturan hukum di beberapa negara bagian Amerika dan eropa,bahkan negara mayoritas kafir lainnya yang mnyulitkan pendirian masjid,padahal tempat ibadah masjid itu kebutuhan mutlak bagi muslim untuk beribadah,krn ada KEWAJIBAN sholat minimal 5x sehari berjamaah, dll.
BEDA dg gereja,pura,dll yang cuma dipakai di hari tertentu saja,itupun tak ada perintah mendirikannya di ajaran agama kafir msg2.
bandingkan dg Indonesia,yang mayoritas muslim,tapi justru pertumbuhan rumah ibadah kafirnya yang tertinggi.
Kafir sbg minoritas saja mengakali,mmenjajah, serasa mayoritas
berita terbaru,justru banyak muslim yang tewas dibantai,ditembaki di Amerika Serikat.
Re: Pembunuhan Ummat Islam Oleh Ummat Budha Myanmar
Kebencian tidak akan pernah berakhir
apabila dibalas dengan kebencian.
Kebencian baru akan berakhir
bila dibalas dengan tidak membenci.
Inilah satu hukum abadi
(Dhammapada I, 5)
apabila dibalas dengan kebencian.
Kebencian baru akan berakhir
bila dibalas dengan tidak membenci.
Inilah satu hukum abadi
(Dhammapada I, 5)
dharma_senapati- SERSAN MAYOR
-
Age : 53
Posts : 306
Kepercayaan : Budha
Location : Serang
Join date : 21.02.16
Reputation : 8
Re: Pembunuhan Ummat Islam Oleh Ummat Budha Myanmar
mutiiiara wrote:ISIS itu bukan Islam tapi ciptaan kafir dan militer Suriah yang rakus ingin kuasai ladang minyak.
Kalau muslim mayoritas,maka penganut agama lain bisa terlindungi,beda dg kalau kafir yang mayoritas,muslim sulit beribadah,bahkan hidup.
sudah banyak contoh,seperti kasus penghinaan nabi yang bahkan dianggap sbg kebebasan berekspesi,lalu kasus Rohingya ini,dll.
Kebalik lah...
Kenapa di negara Muslim mayoritas, tambah lama Kristen minoritas tambah mengecil jumlahnya?
Perlindungan yg diberikan pun sesuai shariah .... mewajibkan minoritas untuk tunduk sebagai dhimi dengan hak sebagai second citizen doang.
Negara mayoritas Kristen mempunyai hak berbicara yg dilindungi oleh konstitusi. Yg kalian pandang sebagai penghinaan nabi andalah hak mereka berbicara. Vice Versa muslim di negara mayoritas Kristen mempunyai hak yang sama (Berapa banyak immigran muslim yg demo bawa2x spanduk "Islam akan menguasai British" dll), toh buktinya enggak di ciduk , lilindungin sesuai hukum yang sama.
Shiloh- SERSAN DUA
-
Posts : 50
Kepercayaan : Protestan
Location : Rumahku
Join date : 12.06.13
Reputation : 0
Re: Pembunuhan Ummat Islam Oleh Ummat Budha Myanmar
mutiiiara wrote:bukan cuma sekedar hak hari libur,tapi hari libur idul fitri,idul adha itu adalah waktu untuk BERIBADAH bagi muslim, beda dg libur natal, paskah, dll yg cuma hura2 untuk pesta,yg secara DISKRIMINATIF malah negara AS tetapkan sbg hari libur nasional.
selain itu masih banyak juga aturan hukum di beberapa negara bagian Amerika dan eropa,bahkan negara mayoritas kafir lainnya yang mnyulitkan pendirian masjid,padahal tempat ibadah masjid itu kebutuhan mutlak bagi muslim untuk beribadah,krn ada KEWAJIBAN sholat minimal 5x sehari berjamaah, dll.
BEDA dg gereja,pura,dll yang cuma dipakai di hari tertentu saja,itupun tak ada perintah mendirikannya di ajaran agama kafir msg2.
bandingkan dg Indonesia,yang mayoritas muslim,tapi justru pertumbuhan rumah ibadah kafirnya yang tertinggi.
Kafir sbg minoritas saja mengakali,mmenjajah, serasa mayoritas
berita terbaru,justru banyak muslim yang tewas dibantai,ditembaki di Amerika Serikat.
Speechless deh..
Shiloh- SERSAN DUA
-
Posts : 50
Kepercayaan : Protestan
Location : Rumahku
Join date : 12.06.13
Reputation : 0
Re: Pembunuhan Ummat Islam Oleh Ummat Budha Myanmar
mutiiiara wrote:
berita terbaru,justru banyak muslim yang tewas dibantai,ditembaki di Amerika Serikat.
Yang ini saya minta sumber beritanya.
Satu lagi yang saya mau nanya, kenapa negara2x kaya mayoritas Islam menutup pintu mereka terhadap pengungsi Syria yang mayoritas tentunya adalah Muslim?
Kenapa justru negara2x mayoritas Kristen yg tdk hanya memberikan donasi melebihi negara2x kaya di middle east, tapi juga menerima pengungsi ini dengan resiko penyusupan terorist?\
Belum lagi clash culture .., termasuk pengungsi muslim yg bukannya berintegrasi dengan host country tapi malah menuntut host country berubah dan beritegrasi dengan mereka?
Shiloh- SERSAN DUA
-
Posts : 50
Kepercayaan : Protestan
Location : Rumahku
Join date : 12.06.13
Reputation : 0
Re: Pembunuhan Ummat Islam Oleh Ummat Budha Myanmar
dalam setiap masalah baik islam maupun non islam, baik itu masalah pribadi atau negara, mintalah Tuhan(Yang mampu menghukum kekotoran batin) untuk campurtangan, namun apapun hasilnya jangan salahkan Tuhan.
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: Pembunuhan Ummat Islam Oleh Ummat Budha Myanmar
jika yang mati baik islam maupun non islam, benar dihadapan Tuhan, maka Tuhan ikut bertanggungjawab atas kematian mereka.
(jadi jangan kuatir dan janganlah menyimpan dendam, baik islam maupun non islam)
(jadi jangan kuatir dan janganlah menyimpan dendam, baik islam maupun non islam)
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Halaman 4 dari 4 • 1, 2, 3, 4
Similar topics
» Tragedi Charlie Hebdo, pembunuhan terhadap sastrawan anti-islam ternyata memang sudah pernah disunnahkan oleh muhammad
» islam VS Budha
» pembunuhan tak sengaja oleh abdul qadir jailani
» Tiga Muslimah di Tembak Mati di Rumahnya sendiri oleh Pihak Keamanan Myanmar
» Di Malaysia, Kata 'Allah' Sekarang hanya Milik Ummat Islam
» islam VS Budha
» pembunuhan tak sengaja oleh abdul qadir jailani
» Tiga Muslimah di Tembak Mati di Rumahnya sendiri oleh Pihak Keamanan Myanmar
» Di Malaysia, Kata 'Allah' Sekarang hanya Milik Ummat Islam
Halaman 4 dari 4
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik