tuhan sebagai kausa prima
Halaman 4 dari 5 • Share
Halaman 4 dari 5 • 1, 2, 3, 4, 5
tuhan sebagai kausa prima
First topic message reminder :
bung2 sekalian adakah yang bisa beri penjelasan tentang apa yg dimaksud " TUHAN SEBAGAI KAUSA PRIMA "
Maknanya seperti apa dan konsepna bagaimana
terima kasih.
bung2 sekalian adakah yang bisa beri penjelasan tentang apa yg dimaksud " TUHAN SEBAGAI KAUSA PRIMA "
Maknanya seperti apa dan konsepna bagaimana
terima kasih.
mang kok- SERSAN SATU
-
Posts : 157
Join date : 15.02.12
Reputation : 1
Re: tuhan sebagai kausa prima
EbisuSensei wrote:nandain duluw ...............
hi hi hi hi ............ apanya yang ditandain ...................... okey
Jagona- KAPTEN
-
Age : 78
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18
Re: tuhan sebagai kausa prima
http://www.laskarislam.com/t1002p25-masalah-paling-dasar-dari-semua-masalah#77198
post anda itu membawa sayah kemari
dan tentu berbeda dengan pemahaman karma buddhism (kasus anak terbelakang misalnyah,anda mengatakan terbelakang mental adalah karma dari anak akibat perbuatan anak di masa lalu..tetapi juga sayah katakan itu adalah derita pasutri yang tidak pernah dikehendaki..
lalu anda ;
dan dari situ,gimana mekanisme karmanyah?kamsut sayah,ketika orang lain menerima karma akibat perbuatan 10 menit lalu dan ternyata peristiwa orang itu membawa derita/bahagia bagi anda..apakah itu berarti anda juga menerima karma dari 10 menit yang lalu?
seperti ; si A berada di urutan ke 3 dan anda di urutan ke 4..sedangkan untuk pentas seni keroncong klasik hanya butuh peringkat 1 sampe 3..kemudian si peringkat 3 nih mengalami musibah akibat peralatan error atow kesalahan yang tidak disebabkan oleh dirinyah (seperti ketika duduk di halte lalu ada bus nyelonong) dan akhirnyah gak bisa maju ke babak selanjutnyah..dan anda sebagai peringkat 4 secara sotomatis menggantikan yang ke 3 untuk tampil di panggung..
karma buruk peringkat 3 membuahkan karma baik bagi anda..bisakah dikatakan seperti itu?atowkah memang ada keterkaitan di antara manusia dan karma masing2 orang?atow bagaimana buddhis melihat situasi seperti itu dan kaitannyah dengan karma?
Kedua, Buddhis yg baik tdk menolak hal tsb (karena terlebih2 adlh mustahil menolak hal yg sdh terjadi), menerima keterkondisian, perubahan2 yg mutlak hukumnya di Bumi, berusaha tdk terlalu bersedih dengan keterkondisian tersebut. (dibantu dengan pemahaman apa yg dialaminya adlh buah karma si anak; sy tdk yakin ini akibat karma pasutri, karena paham "tanamlah benih, kamu sendiri yg memanen buahnya".
post anda itu membawa sayah kemari
dan tentu berbeda dengan pemahaman karma buddhism (kasus anak terbelakang misalnyah,anda mengatakan terbelakang mental adalah karma dari anak akibat perbuatan anak di masa lalu..tetapi juga sayah katakan itu adalah derita pasutri yang tidak pernah dikehendaki..
lalu anda ;
nah itu sayah bertanya,kehidupan ke-kini-an apakah MUTLAK tergantung pada diri sendiri atow juga peristiwa yang dialami orang lain menmbawa pengaruh bagi kehidupan kita?Anda membandingkan "sebab" ini dengan kondisi kekinian. Pdhal sdh SANGAT JELAS, sy katakan ortu Buddhis, si anak, maupun org lain, melihat kondisi Keterbelakangan Mental sbg DERITA.
dan dari situ,gimana mekanisme karmanyah?kamsut sayah,ketika orang lain menerima karma akibat perbuatan 10 menit lalu dan ternyata peristiwa orang itu membawa derita/bahagia bagi anda..apakah itu berarti anda juga menerima karma dari 10 menit yang lalu?
seperti ; si A berada di urutan ke 3 dan anda di urutan ke 4..sedangkan untuk pentas seni keroncong klasik hanya butuh peringkat 1 sampe 3..kemudian si peringkat 3 nih mengalami musibah akibat peralatan error atow kesalahan yang tidak disebabkan oleh dirinyah (seperti ketika duduk di halte lalu ada bus nyelonong) dan akhirnyah gak bisa maju ke babak selanjutnyah..dan anda sebagai peringkat 4 secara sotomatis menggantikan yang ke 3 untuk tampil di panggung..
karma buruk peringkat 3 membuahkan karma baik bagi anda..bisakah dikatakan seperti itu?atowkah memang ada keterkaitan di antara manusia dan karma masing2 orang?atow bagaimana buddhis melihat situasi seperti itu dan kaitannyah dengan karma?
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: tuhan sebagai kausa prima
@emil
Saya ada pertanyaan yang berhubungan dengan diskusi anda dengan brader @Jagona.
Yang hubungannya bagaimana, nanti bisa saya jelaskan.
Begini,
Alam semesta bisa berjalan dengan baik, dengan atau tanpa ada manusia?
Saya ada pertanyaan yang berhubungan dengan diskusi anda dengan brader @Jagona.
Yang hubungannya bagaimana, nanti bisa saya jelaskan.
Begini,
Alam semesta bisa berjalan dengan baik, dengan atau tanpa ada manusia?
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: tuhan sebagai kausa prima
Berikut kutipan saya dr trit http://www.laskarislam.com/t1002p25-masalah-paling-dasar-dari-semua-masalah#77198
BIAR JELAS
Dari pertama bahkan, sy yg MENGAKUI itu adalah tidak menyenangkan a.k.a penderitaan, sedangkan Anda bilang itu ujian, anak adalah wahana/alat bagi ortu utk mendekatkan diri dgn Tuhan. Dan sy dgn jelas menolak pandangan keji tsb? Mengapa? Karena bagi si anak ini tentu tdk adil, krn dia diperlalat...
Oleh sebab itu dr rasa ketidakpuasan dan kesedihan yg muncul dlm diri ortu, sy katakan "dibantu" dengan pemahaman karma, klo apa yg menimpa anaknya adalah adil, istilahnya hutang2 di kehidupan masa lalu sdh dibayar, klo hutang sdh lunas, mengapa kt harus terlalu bersedih? Ini maksus sy, dengan jelas memakai kata "dibantu" artinya tidaklah mutlak ortu hrs mikir sampai sini, dlm step ke-3 bahkan sy bilang dy harus menerima kekurangan anaknya dan berbuat terbaik yg mereka bisa, saat ini juga (ACTION).
Udah keliatan sy kira, Bung salah menarik penjelasan sya mengenai "sebab" satu garis langsung= kondisi kekekinian...org lain yg membaca, sy kira jg bisa paham. Ada satu yang menarik dan bagus u/ diperhatikan, Anda kini mengatakan "derita yg tdk dikehendaki"...yah sy cuman mau ngasih selamat, mungkin Anda ud terpengaruh ajaran Buddha, dan ini sama sekali bukan hal yang buruk, jd tdk usah cemas, sebaliknya berbahagialah.
saya kira ada...misal anak yg cacad fisik dulunya berbuat jahat, si ortu dulunya jg berbuat jahat kpd anak org lain..dan mereka ini dipertemukan oleh karma mrk masing2.
BIAR JELAS
Emiliana wrote:pertama2 Buddhis melihat hal tsb adlh "yg tdk menyenangkan" baik bagi si pasutri maupun si anak sendiri.
Kedua, Buddhis yg baik tdk menolak hal tsb (karena terlebih2 adlh mustahil menolak hal yg sdh terjadi), menerima keterkondisian, perubahan2 yg mutlak hukumnya di Bumi, berusaha tdk terlalu bersedih dengan keterkondisian tersebut. (dibantu dengan pemahaman apa yg dialaminya adlh buah karma si anak; sy tdk yakin ini akibat karma pasutri, karena paham "tanamlah benih, kamu sendiri yg memanen buahnya".
Ketiga, Buddhis melakukan yg terbaik sama spt orang tua yg memiliki anak2 normal.
Perbedaan pandangan dengan Islam, menrt sy, mslh "yg tdk menyenangkan" tsb bagi pasutri muslim dilihat sbg ujian utk mengolah kesabarannya menjadi kemuliaan, ketaatan pd Tuhan, dsb, dsb. Buddhis melihat "yg tdk menyenangkan" tsb ya "yg tdk menyenangkan" , sebagai sesuatu yg hrs dijalani/diterima, habis perkara.
Dari pertama bahkan, sy yg MENGAKUI itu adalah tidak menyenangkan a.k.a penderitaan, sedangkan Anda bilang itu ujian, anak adalah wahana/alat bagi ortu utk mendekatkan diri dgn Tuhan. Dan sy dgn jelas menolak pandangan keji tsb? Mengapa? Karena bagi si anak ini tentu tdk adil, krn dia diperlalat...
Oleh sebab itu dr rasa ketidakpuasan dan kesedihan yg muncul dlm diri ortu, sy katakan "dibantu" dengan pemahaman karma, klo apa yg menimpa anaknya adalah adil, istilahnya hutang2 di kehidupan masa lalu sdh dibayar, klo hutang sdh lunas, mengapa kt harus terlalu bersedih? Ini maksus sy, dengan jelas memakai kata "dibantu" artinya tidaklah mutlak ortu hrs mikir sampai sini, dlm step ke-3 bahkan sy bilang dy harus menerima kekurangan anaknya dan berbuat terbaik yg mereka bisa, saat ini juga (ACTION).
Udah keliatan sy kira, Bung salah menarik penjelasan sya mengenai "sebab" satu garis langsung= kondisi kekekinian...org lain yg membaca, sy kira jg bisa paham. Ada satu yang menarik dan bagus u/ diperhatikan, Anda kini mengatakan "derita yg tdk dikehendaki"...yah sy cuman mau ngasih selamat, mungkin Anda ud terpengaruh ajaran Buddha, dan ini sama sekali bukan hal yang buruk, jd tdk usah cemas, sebaliknya berbahagialah.
Abu Hanan wrote:ada keterkaitan di antara manusia dan karma masing2 orang?
saya kira ada...misal anak yg cacad fisik dulunya berbuat jahat, si ortu dulunya jg berbuat jahat kpd anak org lain..dan mereka ini dipertemukan oleh karma mrk masing2.
Emiliana- SERSAN MAYOR
-
Posts : 258
Kepercayaan : Budha
Location : apa penting
Join date : 04.05.13
Reputation : 5
Re: tuhan sebagai kausa prima
Jagona wrote:itulah kausalitanya ........ murid memilih nyontek karena dia gak belajar, demikian juga pembunuh ........ mereka memilih sendiri jalannya sesuai dengan skenarionya .......
tidak ada skenario-Nya, ibarat aktor yg sama sekali acting tanpa diatur sutradara.
nambah lagi penjelasan u/ menutup lubang kesemrawutan...ya udah saya terima, sy bisa mengubah ketetapan-Nya, andai kata sy seorang yg nyaris jd pembunuh sy bisa mengubah ketetapan-Nya dengan jadi org yg baik dan bermoral (meski tanpa menyembah Allah). Anda mungkin bertanya, emangnya bisa? Jawaban yg realistis ialah: BISA, org sebetulnya tdk perlu beragama utk jadi org bermoral, moral org desa yg msh menganut animisme-dinamisme tidaklah krg dgn moral org beragama. “Mengubah ketetapan hanya melalui pendekatan kepada Allah” kini tampak spt sebuah ancaman dr Tuhan yg tdk toleran dan mabuk nama...Jagona wrote:yang gak bisa kita ubah adalah kekuasaan ALLAH sedangkan ketetapan-NYA masih bisa kita ubah
Jagona wrote:
oohhh ma'af ..... contohnya ? .... anda memilih Buddha karena mengikuti kausalita yang tersedia ........ justru free-will-nya tersedia pada kausalita itu dan saat ini anda menjalani skenario yang telah ditetapkan .......... mudah-mudahan anda paham.
Benar, yang aku cemaskan anda memilih Buddha tersebab kausalita yang ada ...... benar juga menurut pandangan aku anda keliru dengan berbasis keimanan & keyakinan
Ketika sy mau belok ke Kristen saat ini juga, atau Islam esok harinya, Hindu keesokan, jadi Atheis setelahnya...dapatkah Anda terima itu karena “indesicive”-nya saya, saya dan bukan orang lain? Coba kita adu, Allah mengatakan sy bakal jadi kafir, utk membuktikan dy tdk mengatur hidup saya, sy akan segera masuk Islam, saat ini jg. Ya udah, krn berbasis keyakinan, Anda bilang Buddha keliru, Anda tdk perlu terlalu cemas sy bakal masuk neraka jahanam, karena apa yg anda yakini blum tentu akan terbukti lho.
Aku nanya malah nanya balik, gimana sih mas...aku mw bilang aktor itu bukan produser pertunjukan dan dy bebas kena tuntut, mrk mungkin kena cibir, tp tdk dpt dipersalahkan, karena yg menggerakkan mereka sebetulnya adalah org di balik layar, yg memberi komando. Jadi klo Anda menganggap sutradara adlh otaknya , yg punya super-power, dr segala pertunjukan, Anda jg harus mengakui TANGGUNG JAWAB-nya yg guuuueede...Jagona wrote:kalo skenario "sandiwara" yang bikin siapa ? ...... apakah aktor ? ..... yang mengatur nafas anda, detak jantung, peredaran darah, dll apakah manusia (aktor) ?
kumpulan quote Bung Jagona ttg relativitas wrote:-memang aku gak mampu menjelaskan ketetapan ALLAH secara rinci
-benar ..... ada tokoh pencipta yaitu ALLAH ..... yang pasti benar
-siapakah yang mampu mengatur nafas anda, mengatur peredaran darah anda, mengatur pergantian siang dan malam, mengatur peredaran Bumi dan Matahari serta planet-planet yang lainnya, menurukan hujan, dllllll ...... itulah ALLAH yang patut disembah, diibadahi, dimintai pertolongan .. dlllll
Tidak ada bukti2 kasat mata, Anda bicara pasti, tp itulah “pasti”-nya kepercayaan atau bahkan fanatiknisme...Kt memakai kata “percaya” karena kt tdk tahu kebenarannya. Klo Anda sudah tahu, Anda tdk akan pakai kata “percaya” lagi. Apa yg ingin sy utarakan, kita semua hanya berspekulasi, tdk ada yg pasti saintifik.
Emiliana- SERSAN MAYOR
-
Posts : 258
Kepercayaan : Budha
Location : apa penting
Join date : 04.05.13
Reputation : 5
Re: tuhan sebagai kausa prima
@bro ebi
maaf, pertanyaan mengenai alam semesta tdk akan dilayani...krn itu tdk berkaitan dgn fokus Buddhisme...kalo sy jawab ya namanya karangan indah, bukan dr pemikiran Buddha...
maaf, pertanyaan mengenai alam semesta tdk akan dilayani...krn itu tdk berkaitan dgn fokus Buddhisme...kalo sy jawab ya namanya karangan indah, bukan dr pemikiran Buddha...
Emiliana- SERSAN MAYOR
-
Posts : 258
Kepercayaan : Budha
Location : apa penting
Join date : 04.05.13
Reputation : 5
Re: tuhan sebagai kausa prima
Bukankah lebih tidak adil, kalau kita tidak mengetahui sama sekali, apa yang telah kita lakukan pada hidup sebelumnya, namun tiba2 mendapat karma.Emiliana wrote:
Dari pertama bahkan, sy yg MENGAKUI itu adalah tidak menyenangkan a.k.a penderitaan, sedangkan Anda bilang itu ujian, anak adalah wahana/alat bagi ortu utk mendekatkan diri dgn Tuhan. Dan sy dgn jelas menolak pandangan keji tsb? Mengapa? Karena bagi si anak ini tentu tdk adil, krn dia diperlalat...
Oleh sebab itu dr rasa ketidakpuasan dan kesedihan yg muncul dlm diri ortu, sy katakan "dibantu" dengan pemahaman karma, klo apa yg menimpa anaknya adalah adil, istilahnya hutang2 di kehidupan masa lalu sdh dibayar, klo hutang sdh lunas, mengapa kt harus terlalu bersedih? Ini maksus sy, dengan jelas memakai kata "dibantu" artinya tidaklah mutlak ortu hrs mikir sampai sini, dlm step ke-3 bahkan sy bilang dy harus menerima kekurangan anaknya dan berbuat terbaik yg mereka bisa, saat ini juga (ACTION).
Bukankah seperti mendapat hukuman, namun tanpa pengadilan.
Kalau hutang lunas, berarti masih kosong tidak ada keuntungan yang diperoleh.
Sedangkan ujian dalam agama Islam, berarti sudah mendapat keuntungan.
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: tuhan sebagai kausa prima
bro ebi wrote:Bukankah lebih tidak adil, kalau kita tidak mengetahui sama sekali, apa yang telah kita lakukan pada hidup sebelumnya, namun tiba2 mendapat karma.
Mengapa Anda harus merasa "adil" atau "tidak adil" dr kondisi Anda mendapat anak berkebutuhan khusus? Anda bukan org tua yg baik, bila Anda mulai berpikir spt itu, seolah anak adalah beban Anda (baik sehat maupun tidak). Tapi tentu, sbg kodratnya tidak semua org dpt berbesar hati, terhadp org2 yg merasa "ga adil", "kecewa", "sedih" dll dibantu dgn pemahaman karma...bahwa yg menimpa anakmu dan dirimu sdh adil, kamu tdk usah terlalu bersedih, anggap saja utang sdh lunas...di kehidupan selanjutnya atau u/ masa depan saat ini psti hidupmu akan berjalan lbh mudah, karena hutangmu sdh berkurang.
Coba klo ortu tsb dikasih tahu, "Itu ujian sebenarnya buat kamu, kamu malah untung lho sebenarnya dikasih kesempatan ujian...yg lainnya malah ga dpt..." dan ini sekaligus menanggapi ujaran bro berikut:
Kalau hutang lunas, berarti masih kosong tidak ada keuntungan yang diperoleh.
Sedangkan ujian dalam agama Islam, berarti sudah mendapat keuntungan.
sungguh kasihan orang malang dibilang beruntung, dy akan mencari2 dgn bingung mananya yg beruntung? Karena dgn jelas dan realitanya itu adalah kemalangan...malahan ini bs berbalik arah menjadi 'mempertanyakan keadilan'...: mengapa dr sekian byk org, aku yg kena ujian ini...walau kata org2 (suci) ini keberuntunganku, aku tdk mau, Tuhan.....
ya apa akhir cerita spt ini, apakah bs ia bertindak layaknya org tua biasa yg punya anak biasa? Jarang, sy kira....
Klo dikasih pemahaman karma, ya ortu bakal tabah dan menjalani kehidupan selanjutnya dgn ikhlas, dan menumpuk karma2 baik lainnya...
Emiliana- SERSAN MAYOR
-
Posts : 258
Kepercayaan : Budha
Location : apa penting
Join date : 04.05.13
Reputation : 5
Re: tuhan sebagai kausa prima
Apakah dihukum tanpa diadili sudah merupakan keadilan bagi anda?Emiliana wrote:bro ebi wrote:Bukankah lebih tidak adil, kalau kita tidak mengetahui sama sekali, apa yang telah kita lakukan pada hidup sebelumnya, namun tiba2 mendapat karma.
Mengapa Anda harus merasa "adil" atau "tidak adil" dr kondisi Anda mendapat anak berkebutuhan khusus? Anda bukan org tua yg baik, bila Anda mulai berpikir spt itu, seolah anak adalah beban Anda (baik sehat maupun tidak). Tapi tentu, sbg kodratnya tidak semua org dpt berbesar hati, terhadp org2 yg merasa "ga adil", "kecewa", "sedih" dll dibantu dgn pemahaman karma...bahwa yg menimpa anakmu dan dirimu sdh adil, kamu tdk usah terlalu bersedih, anggap saja utang sdh lunas...di kehidupan selanjutnya atau u/ masa depan saat ini psti hidupmu akan berjalan lbh mudah, karena hutangmu sdh berkurang.
Coba klo ortu tsb dikasih tahu, "Itu ujian sebenarnya buat kamu, kamu malah untung lho sebenarnya dikasih kesempatan ujian...yg lainnya malah ga dpt..." dan ini sekaligus menanggapi ujaran bro berikut:Kalau hutang lunas, berarti masih kosong tidak ada keuntungan yang diperoleh.
Sedangkan ujian dalam agama Islam, berarti sudah mendapat keuntungan.
sungguh kasihan orang malang dibilang beruntung, dy akan mencari2 dgn bingung mananya yg beruntung? Karena dgn jelas dan realitanya itu adalah kemalangan...malahan ini bs berbalik arah menjadi 'mempertanyakan keadilan'...: mengapa dr sekian byk org, aku yg kena ujian ini...walau kata org2 (suci) ini keberuntunganku, aku tdk mau, Tuhan.....
ya apa akhir cerita spt ini, apakah bs ia bertindak layaknya org tua biasa yg punya anak biasa? Jarang, sy kira....
Klo dikasih pemahaman karma, ya ortu bakal tabah dan menjalani kehidupan selanjutnya dgn ikhlas, dan menumpuk karma2 baik lainnya...
Yang saya maksud dengan keberuntungan, bisa diibaratkan sebagai diskon tiket mencapai Surga, sekeluarga. Bahkan tiketnya bisa berubah menjadi tiket VVIP.
[Insya...]
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: tuhan sebagai kausa prima
Apakah dihukum tanpa diadili sudah merupakan keadilan bagi anda?
hukum karma bukan pengadilan, shg bs dipersengketakan atau membela diri, di sini yg benar dan yg salah adlh objektif. Pernahkan anda merasa melakukan sesuatu yg buruk, lalu perbuatan tsb balik lg kpd kita, setelah bbrp wkt? Dan vice versa, klo perbuatan itu baik.
Yg Anda anggap 'tidak adil', ialah ketidaktahuan Anda atas eksisnya hukum karma, si 'hakim adil' virtual, invisible ini. Dan mungkin Anda tidak tahu mekanismenya. Ini wajar, kita baru belajar stlh mendapat pengalaman, pengalaman2 tsb selalu membawa kita pd pelajaran: sebab menimbulkan akibat, sebab yg baik menimbulkan akibat yg baik, tidak ada akibat tanpa sebab...tiada sesuatu yg terjadi ujug2 begitu sj, everything happens for a reason. Klo Anda menyadari mekanisme hukum karma di kehidupan sehari2 ini, Anda akan mulai bs menjwb apa sebab dari maslh yg tdk terjwb...misal Anda mendapat anak berkebutuhan khusus...tidak dpt digali sebabnya sampai pd proses pembuahan misalnya, lalu apa yg salah? Krn tdk ada akibat tanpa sebab, sebabnya pastilah dr kehidupan lampau...prinsipnya ingin melihat masa lalu, lihatlah masa kini, dengan demikian bs dibalik ingin melihat masa depan lihatlah masa kini.
Sy angkat tangan soal diskon2an...yg jelas Bung Abu ud belok ke pandangan bhw itu adlh derita..
Emiliana- SERSAN MAYOR
-
Posts : 258
Kepercayaan : Budha
Location : apa penting
Join date : 04.05.13
Reputation : 5
Re: tuhan sebagai kausa prima
Anda bilang bahwa hukum karma adalah pasti obyektif.Emiliana wrote:
hukum karma bukan pengadilan, shg bs dipersengketakan atau membela diri, di sini yg benar dan yg salah adlh objektif. Pernahkan anda merasa melakukan sesuatu yg buruk, lalu perbuatan tsb balik lg kpd kita, setelah bbrp wkt? Dan vice versa, klo perbuatan itu baik.
Yg Anda anggap 'tidak adil', ialah ketidaktahuan Anda atas eksisnya hukum karma, si 'hakim adil' virtual, invisible ini. Dan mungkin Anda tidak tahu mekanismenya. Ini wajar, kita baru belajar stlh mendapat pengalaman, pengalaman2 tsb selalu membawa kita pd pelajaran: sebab menimbulkan akibat, sebab yg baik menimbulkan akibat yg baik, tidak ada akibat tanpa sebab...tiada sesuatu yg terjadi ujug2 begitu sj, everything happens for a reason. Klo Anda menyadari mekanisme hukum karma di kehidupan sehari2 ini, Anda akan mulai bs menjwb apa sebab dari maslh yg tdk terjwb...misal Anda mendapat anak berkebutuhan khusus...tidak dpt digali sebabnya sampai pd proses pembuahan misalnya, lalu apa yg salah? Krn tdk ada akibat tanpa sebab, sebabnya pastilah dr kehidupan lampau...prinsipnya ingin melihat masa lalu, lihatlah masa kini, dengan demikian bs dibalik ingin melihat masa depan lihatlah masa kini.
Bukankah ini adalah termasuk kepercayaan?
Kalau terjadi gangguan/kecelakaan dalam proses perputaran hukum karma, misalkan seseorang yang sudah melakukan kebaikan atau menempuh jm8 dengan baik, namun terlahir kembali sebagai orang yang menderita, atau bahkan malah terlahir kembali sebagai binatang misalkan.
Maka, siapa/apa yang bertanggung jawab?
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: tuhan sebagai kausa prima
Bedanya ajaran Buddha dan ajaran agama lain, ialah ajaran Buddha itu keyakinan berbasis Ehipassiko.., artinya dapat dilihat, dirasakan, dan dibuktikan sendiri. Tp tentu step by step. Buddha sendiri berkata seseorg yg belum mengalami apa2 yg diungkapkan Buddha, misal derita, karma, dsb...tdk berhak jadi umat Buddhis. Dengan maksud ybs tlh mengalami sendiri, keragu2annya musnah dan pendalaman ajaran menjadi dimungkinkan.
Beda dgn ajaran lain yg turun dr langit, yg harus diiyakan, pertanyaan dianggap membangkang...makanya para ilmuwan nyamanan mana ama ajaran langit atau bumi?
Dan tentu sy harus katakan karma itu adil, tdk pandang bulu, objektif. Mengapa? Karena tlh byk sekali pengalaman ketika sy berbuat jahat, sesuatu yg buruk menimpa saya, atau ketika sy berbuat baik, tiba2 sj ada yg baik menghampiri saya. Ternyata, hal ini bkn mustahil....dr contoh paling sederhana saja, kita makan kita psti kenyang..kt rajin belajar kita psti paham pelajaran.
Anda juga mengenal ini, sy yakin, namun bagi Anda yg memberikan penghargaan sekaligus teguran/hukuman adalah Tuhan. Buddha mengatakan adalah pandangan keliru menganggap hukum karma yg tdk personified sbg sesosok Tuhan yg berkehendak.
Makanya agama Buddha dianut oleh org2 yg ga manja, yg tdk menggantungkan nasib pada org lain/pihak III...pernah terpikir knp penganut Buddha itu sedikit? Krn susah sy kira utk jadi org yg mandiri, yg menjalani setapak jalan itu sendiri...tp itulah kenyataannya..
Dengan demikian sy tdk yakin org yg sudah menjalankan JMB 8 dgn baik bs terlahir sbg binatang, meski itu bs saja karena karma lampaunya yg terlalu berat.
Beda dgn ajaran lain yg turun dr langit, yg harus diiyakan, pertanyaan dianggap membangkang...makanya para ilmuwan nyamanan mana ama ajaran langit atau bumi?
Dan tentu sy harus katakan karma itu adil, tdk pandang bulu, objektif. Mengapa? Karena tlh byk sekali pengalaman ketika sy berbuat jahat, sesuatu yg buruk menimpa saya, atau ketika sy berbuat baik, tiba2 sj ada yg baik menghampiri saya. Ternyata, hal ini bkn mustahil....dr contoh paling sederhana saja, kita makan kita psti kenyang..kt rajin belajar kita psti paham pelajaran.
Anda juga mengenal ini, sy yakin, namun bagi Anda yg memberikan penghargaan sekaligus teguran/hukuman adalah Tuhan. Buddha mengatakan adalah pandangan keliru menganggap hukum karma yg tdk personified sbg sesosok Tuhan yg berkehendak.
Rumusnya tiada yg dpt dipersalahkan, kecuali diri sendiri. Km bodoh krn malas bljr jgn salahkan gurumu, atau ortumu, atau Tuhan. Kamu membunuh org, buktinya kamu yg takut sendiri, takut ditangkap polisi, iya gak? No one can save urself but urself, no one can and no one may. (Buddha)....siapa/apa yang bertanggung jawab?
Makanya agama Buddha dianut oleh org2 yg ga manja, yg tdk menggantungkan nasib pada org lain/pihak III...pernah terpikir knp penganut Buddha itu sedikit? Krn susah sy kira utk jadi org yg mandiri, yg menjalani setapak jalan itu sendiri...tp itulah kenyataannya..
Dengan demikian sy tdk yakin org yg sudah menjalankan JMB 8 dgn baik bs terlahir sbg binatang, meski itu bs saja karena karma lampaunya yg terlalu berat.
Emiliana- SERSAN MAYOR
-
Posts : 258
Kepercayaan : Budha
Location : apa penting
Join date : 04.05.13
Reputation : 5
Re: tuhan sebagai kausa prima
Emiliana wrote:Jagona wrote:itulah kausalitanya ........ murid memilih nyontek karena dia gak belajar, demikian juga pembunuh ........ mereka memilih sendiri jalannya sesuai dengan skenarionya .......
tidak ada skenario-Nya, ibarat aktor yg sama sekali acting tanpa diatur sutradara.
ada ... kehidupan yang yang anda jalani ....... memang tidak tertulis sebagaimana skenario sandiwara ....... anda tahu, menurut pandangan islam "hidup di dunia ini hanyalah olok-olok dan sandiwara" .......... anda paham ini ?
nambah lagi penjelasan u/ menutup lubang kesemrawutan...ya udah saya terima, sy bisa mengubah ketetapan-Nya, andai kata sy seorang yg nyaris jd pembunuh sy bisa mengubah ketetapan-Nya dengan jadi org yg baik dan bermoral (meski tanpa menyembah Allah). Anda mungkin bertanya, emangnya bisa? Jawaban yg realistis ialah: BISA, org sebetulnya tdk perlu beragama utk jadi org bermoral, moral org desa yg msh menganut animisme-dinamisme tidaklah krg dgn moral org beragama. “Mengubah ketetapan hanya melalui pendekatan kepada Allah” kini tampak spt sebuah ancaman dr Tuhan yg tdk toleran dan mabuk nama...Jagona wrote:yang gak bisa kita ubah adalah kekuasaan ALLAH sedangkan ketetapan-NYA masih bisa kita ubah
apapun namanya itu memang yang dikehendaki Tuhan ....... tanpa bantuan-NYA anda tidak bisa berbuat apa-apa
Jagona wrote:
oohhh ma'af ..... contohnya ? .... anda memilih Buddha karena mengikuti kausalita yang tersedia ........ justru free-will-nya tersedia pada kausalita itu dan saat ini anda menjalani skenario yang telah ditetapkan .......... mudah-mudahan anda paham.
Benar, yang aku cemaskan anda memilih Buddha tersebab kausalita yang ada ...... benar juga menurut pandangan aku anda keliru dengan berbasis keimanan & keyakinan
Ketika sy mau belok ke Kristen saat ini juga, atau Islam esok harinya, Hindu keesokan, jadi Atheis setelahnya...dapatkah Anda terima itu karena “indesicive”-nya saya, saya dan bukan orang lain? Coba kita adu, Allah mengatakan sy bakal jadi kafir, utk membuktikan dy tdk mengatur hidup saya, sy akan segera masuk Islam, saat ini jg. Ya udah, krn berbasis keyakinan, Anda bilang Buddha keliru, Anda tdk perlu terlalu cemas sy bakal masuk neraka jahanam, karena apa yg anda yakini blum tentu akan terbukti lho.
bisakah anda berbuat demikian ? itu hanya pelampiasan dalam keputusasaan untuk menemukan jalan yang sesuai ................... kafir maupun muslim semuanya diatur oleh ALLAH ....... itulah keadilannya dalam kehidupan di dunia ini ............ aku tidak mencemaskan anda hanya menyayangkan dengan pilihan yang keliru ...... pada dasarnya aku juga meskipun seorang muslim belum tentu juga masuk surga ...... yang penting aku laksanakan perintah-NYA dan aku hindarkan larangan-NYA ...... surga dan neraka bukan tujuan
Aku nanya malah nanya balik, gimana sih mas...aku mw bilang aktor itu bukan produser pertunjukan dan dy bebas kena tuntut, mrk mungkin kena cibir, tp tdk dpt dipersalahkan, karena yg menggerakkan mereka sebetulnya adalah org di balik layar, yg memberi komando. Jadi klo Anda menganggap sutradara adlh otaknya , yg punya super-power, dr segala pertunjukan, Anda jg harus mengakui TANGGUNG JAWAB-nya yg guuuueede...Jagona wrote:kalo skenario "sandiwara" yang bikin siapa ? ...... apakah aktor ? ..... yang mengatur nafas anda, detak jantung, peredaran darah, dll apakah manusia (aktor) ?
ga gimana2 ...... betul aktor bukan produser, juga bukan sutradara .......... trus yang anda bilang di balik layar itu siapa ? ........ bukankah dia pembuat skenario ? yang mengatur segala gerak langkah aktor dalam sandiwara ........ dunia ini juga panggung sandiwara ...... anda adalah salah satu aktornya ..... Tuhan bertanggung jawab atas skenario yang DIA tetapkan .... DIA memberikan kehidupan baik suka maupun dukanya, memberikan pasilitas untuk menjalani kehidupan anda ... dan masih banyak lagi sebagai tanggung jawab "sutradara"
kumpulan quote Bung Jagona ttg relativitas wrote:-memang aku gak mampu menjelaskan ketetapan ALLAH secara rinci
-benar ..... ada tokoh pencipta yaitu ALLAH ..... yang pasti benar
-siapakah yang mampu mengatur nafas anda, mengatur peredaran darah anda, mengatur pergantian siang dan malam, mengatur peredaran Bumi dan Matahari serta planet-planet yang lainnya, menurukan hujan, dllllll ...... itulah ALLAH yang patut disembah, diibadahi, dimintai pertolongan .. dlllll
Tidak ada bukti2 kasat mata, Anda bicara pasti, tp itulah “pasti”-nya kepercayaan atau bahkan fanatiknisme...Kt memakai kata “percaya” karena kt tdk tahu kebenarannya. Klo Anda sudah tahu, Anda tdk akan pakai kata “percaya” lagi. Apa yg ingin sy utarakan, kita semua hanya berspekulasi, tdk ada yg pasti saintifik.
bukti apa yang anda tuntut ..... anda gak percaya jantung anda berdetak karena diatur ALLAH ? ........ coba anda perintahkan agar jantung anda berhenti berdetak .... mampukah ngga ? ....... pasti gak akan mampu ..... atau anda pakai alat untuk menghentikan detak jantung ........ anda mungkin berhasil menghentikan detak jantung, tapi anda mati dan tidak dapat menjalankan lagi detak jantung anda ............ saya kira itu contoh yang sederhana aja.
dari sejak awal daah saya bilang ... bahwa pilihan itu beresiko untung/rugi ..... itu kan spekulasi, bukan cuma yang diutarakan ... yang dilakukan juga ........... okey
Jagona- KAPTEN
-
Age : 78
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18
Re: tuhan sebagai kausa prima
Klo di sains dibilang, kehidupan dimulai saat pembuahan
kematian jg dengan karakteristik medisnya spt berhentinya detak jantung, kinerja otak, dan/atau organ2 lain.
Sy memang tdk dpt memerintahkan jantung sy utk berhenti, tp sy dpt membuatnya berhenti klo sy mw...
Yg ingin sy bilang: Anda percaya Tuhan Anda yg menghembuskan nafas kehidupan sekaligus yg menariknya klo saja Dia berkehendak, Anda pakai kata "percaya" karena Anda blm pernah melihat dgn mata kepala Anda sendiri...klo Anda tahu memang spt itu dan Anda dpt memperlihatkan bukti kasat mata, persoalan "percaya" menjadi tdk ada dan menjadi legal 100% sains. Kenyataannya tdk begitu....okey
kematian jg dengan karakteristik medisnya spt berhentinya detak jantung, kinerja otak, dan/atau organ2 lain.
Sy memang tdk dpt memerintahkan jantung sy utk berhenti, tp sy dpt membuatnya berhenti klo sy mw...
Yg ingin sy bilang: Anda percaya Tuhan Anda yg menghembuskan nafas kehidupan sekaligus yg menariknya klo saja Dia berkehendak, Anda pakai kata "percaya" karena Anda blm pernah melihat dgn mata kepala Anda sendiri...klo Anda tahu memang spt itu dan Anda dpt memperlihatkan bukti kasat mata, persoalan "percaya" menjadi tdk ada dan menjadi legal 100% sains. Kenyataannya tdk begitu....okey
Emiliana- SERSAN MAYOR
-
Posts : 258
Kepercayaan : Budha
Location : apa penting
Join date : 04.05.13
Reputation : 5
Re: tuhan sebagai kausa prima
Emiliana wrote:Klo di sains dibilang, kehidupan dimulai saat pembuahan
kematian jg dengan karakteristik medisnya spt berhentinya detak jantung, kinerja otak, dan/atau organ2 lain.
di islam, kehidupan dimuali saat janin berumur 4bln 10 hr, mulainya janin diberi roh. .... sedangkan kematian terjadi saat roh meninggalkan raga dengan berbagai sebab
Sy memang tdk dpt memerintahkan jantung sy utk berhenti, tp sy dpt membuatnya berhenti klo sy mw...
Yg ingin sy bilang: Anda percaya Tuhan Anda yg menghembuskan nafas kehidupan sekaligus yg menariknya klo saja Dia berkehendak, Anda pakai kata "percaya" karena Anda blm pernah melihat dgn mata kepala Anda sendiri...klo Anda tahu memang spt itu dan Anda dpt memperlihatkan bukti kasat mata, persoalan "percaya" menjadi tdk ada dan menjadi legal 100% sains. Kenyataannya tdk begitu....okey
apakah "percaya" itu harus disebabkan kita melihat dengan mata kepala dulu ? kalo belum melihat berarti tidak/belum percaya ? .......... anda pernah melihat angin ? aku yakin (lebih dari percaya) bahwa anda belum pernah melihat angin ..... apakah anda tidak percaya adanya angin ? aku rasa anda keliru kalo anda tidak percaya adanya angin ....... anda pernah melihat jin ? ..... jin itu ada dan ciptaan ALLAH juga .......... jin dan angin itu adalah benda abstrak .......... mata kita tidak mampu untuk melihatnya tapi perasaan kita bisa merakan kehadirannya. ....... sedangkan ALLAH itu ghaib ........ bagaimana mungkin kita bisa melihat-NYA dan mengetahui kehadiran-NYA, kita percaya bahwa DIA ada melalui ciptaan-NYA, sifat-sifat-NYA, nama-nama-NYA, melalui rasul-rasul-NYA, kitab-kitab-NYA ................. okey
Jagona- KAPTEN
-
Age : 78
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18
Re: tuhan sebagai kausa prima
Jagona wrote:apakah "percaya" itu harus disebabkan kita melihat dengan mata kepala dulu ? kalo belum melihat berarti tidak/belum percaya ?
Anda salah memahami kalimat sy...sy bilang persoalan "percaya" maupun "tidak percaya" muncul ketika kita tdk tahu pasti tentang sesuatu. Ketika saya menyembunyikan salah satu kelereng di antara salah satu tangan saya, saya lalu meminta Anda menebak...kelerengnya ada di mana...Anda berkata: saya percaya kelerengnya ada di tangan yg kiri. Kenapa Anda pakai kata "percaya" krn Anda tdk tahu yg sebenarnya ada di tangan kiri atau kanan.
Jadi saya ga bilang "percaya" hrs diawali dgn "melihat sendiri", justru sebaliknya maksud saya "percaya" itu muncuk karena "kita tidak melihat sendiri"....spt itulah ajaran dr langit, yg berbasis kepercayaan dan keyakinan semata...sedangkan Buddhisme dpt di-Ehipassiko.....okey
Emiliana- SERSAN MAYOR
-
Posts : 258
Kepercayaan : Budha
Location : apa penting
Join date : 04.05.13
Reputation : 5
Re: tuhan sebagai kausa prima
Emiliana wrote:Jagona wrote:apakah "percaya" itu harus disebabkan kita melihat dengan mata kepala dulu ? kalo belum melihat berarti tidak/belum percaya ?
Anda salah memahami kalimat sy...sy bilang persoalan "percaya" maupun "tidak percaya" muncul ketika kita tdk tahu pasti tentang sesuatu. Ketika saya menyembunyikan salah satu kelereng di antara salah satu tangan saya, saya lalu meminta Anda menebak...kelerengnya ada di mana...Anda berkata: saya percaya kelerengnya ada di tangan yg kiri. Kenapa Anda pakai kata "percaya" krn Anda tdk tahu yg sebenarnya ada di tangan kiri atau kanan.
Jadi saya ga bilang "percaya" hrs diawali dgn "melihat sendiri", justru sebaliknya maksud saya "percaya" itu muncuk karena "kita tidak melihat sendiri"....spt itulah ajaran dr langit, yg berbasis kepercayaan dan keyakinan semata...sedangkan Buddhisme dpt di-Ehipassiko.....okey
coba aja teliti kembali apakah aku salah memahami kalimat anda ?
"Yg ingin sy bilang: Anda percaya Tuhan Anda yg menghembuskan nafas kehidupan sekaligus yg menariknya klo saja Dia berkehendak, Anda pakai kata "percaya" karena Anda blm pernah melihat dgn mata kepala Anda sendiri...klo Anda tahu memang spt itu dan Anda dpt memperlihatkan bukti kasat mata, persoalan "percaya" menjadi tdk ada dan menjadi legal 100% sains. Kenyataannya tdk begitu....okey"
............ hi hi hi .untuk menebak yang anda contohkan amat janggal kalo aku harus bilang "aku percaya kelerangnya ........" memang ajaran islam berbasis kepercayaan dan keyakinan tentunya dengan dengan alasan-alasan yang logis .... karena islam memang agama yang logis ............................................. okey
Jagona- KAPTEN
-
Age : 78
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18
Re: tuhan sebagai kausa prima
ya udah jelas salah...kan mksd Anda, sy bilang: percaya klo ada bukti2 yg jelas.......
SEDANGKAN mksd sy: percaya itu muncul saat kita tdk tahu. Saat kita tahu, persoalan percaya ataupun tdk, menjadi tidak ada. Dan saat kita tahu, kita tdk akan blg "percaya" melainkan "tahu".
Mah...tambah "logis" pulak sekarang ini....pdhal sebelumnya udah ngaku sndiri klo ajaran situ gak bisa diterima logika manusia rendahan...macam mana pulak kau ini...*logat batak*....pdhal kata2 nabi berdsrkan pengalaman (mistis)-nya hanya dijabarkan, dan tdk dpt diuji klinis, dan oleh sbb itu logika tdk bisa masuk ke situ....
Siapa aja tahu, ajaran situ plek jatuh dr langit, klo mempertanyakan mah malah dianggap membangkang...iya gak? Nanya Allah itu nyata apa ga aja, psti ud dilihat sinis...mengapa? Karna ajaran Anda ber-Allah...Dgn demikian klaim Anda adlh mimpi2 ajaran langit yg ingin disenangi oleh org yg menapaki tanah...tp itu hanya mimpi
SEDANGKAN mksd sy: percaya itu muncul saat kita tdk tahu. Saat kita tahu, persoalan percaya ataupun tdk, menjadi tidak ada. Dan saat kita tahu, kita tdk akan blg "percaya" melainkan "tahu".
Mah...tambah "logis" pulak sekarang ini....pdhal sebelumnya udah ngaku sndiri klo ajaran situ gak bisa diterima logika manusia rendahan...macam mana pulak kau ini...*logat batak*....pdhal kata2 nabi berdsrkan pengalaman (mistis)-nya hanya dijabarkan, dan tdk dpt diuji klinis, dan oleh sbb itu logika tdk bisa masuk ke situ....
Siapa aja tahu, ajaran situ plek jatuh dr langit, klo mempertanyakan mah malah dianggap membangkang...iya gak? Nanya Allah itu nyata apa ga aja, psti ud dilihat sinis...mengapa? Karna ajaran Anda ber-Allah...Dgn demikian klaim Anda adlh mimpi2 ajaran langit yg ingin disenangi oleh org yg menapaki tanah...tp itu hanya mimpi
Emiliana- SERSAN MAYOR
-
Posts : 258
Kepercayaan : Budha
Location : apa penting
Join date : 04.05.13
Reputation : 5
Re: tuhan sebagai kausa prima
Emiliana wrote:ya udah jelas salah...kan mksd Anda, sy bilang: percaya klo ada bukti2 yg jelas.......
SEDANGKAN mksd sy: percaya itu muncul saat kita tdk tahu. Saat kita tahu, persoalan percaya ataupun tdk, menjadi tidak ada. Dan saat kita tahu, kita tdk akan blg "percaya" melainkan "tahu".t
yaahh ..... silakan aja kalau mau anda bahwa "percaya" menjadi tidak ada kalo kita sudah tahu .......... pahaam kita tidak akan bertemu
kok aneh anda jadi ngelantur begini ...... pake lobat batak segala ...... aku gak pernah bilang klo ajaran aku gak bisa diterima logika ......... justru aku bilang "islam adalah agama yang logis" ........... salah kalo anda bilang logika gak masuk dalam islam, justru harus menggunakan logika
Mah...tambah "logis" pulak sekarang ini....pdhal sebelumnya udah ngaku sndiri klo ajaran situ gak bisa diterima logika manusia rendahan...macam mana pulak kau ini...*logat batak*....pdhal kata2 nabi berdsrkan pengalaman (mistis)-nya hanya dijabarkan, dan tdk dpt diuji klinis, dan oleh sbb itu logika tdk bisa masuk ke situ....
lagi-lagi anda keliru ............ justru muslim harus memahami ajarannya, tidak asal telan (yang namanya taklid) ........... Anda bisa nanya apa saja tentang ALLAH ...... yang sinis justru yang nanya ........ karena jawabannya tidak sesuai dengan yang diharapkan penanya
Siapa aja tahu, ajaran situ plek jatuh dr langit, klo mempertanyakan mah malah dianggap membangkang...iya gak? Nanya Allah itu nyata apa ga aja, psti ud dilihat sinis...mengapa? Karna ajaran Anda ber-Allah...Dgn demikian klaim Anda adlh mimpi2 ajaran langit yg ingin disenangi oleh org yg menapaki tanah...tp itu hanya mimpi
.............. hi hi hi ....... islam gak pernah mengajari mimpi gak tahu agama yang lain.
Jagona- KAPTEN
-
Age : 78
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18
Re: tuhan sebagai kausa prima
pahaam kita tidak akan bertemu
yg sy pakai ini paham kosakata bahasa Indonesia yg baik dan benar..., bahkan bkn paham Buddhis. klo situ blg paham kt ga bisa ketemu, apa jgn2 situ ga paham bhs indonesia yg baik dan benar?
kok aneh anda jadi ngelantur begini ...... pake lobat batak segala ...... aku gak pernah bilang klo ajaran aku gak bisa diterima logika ......... justru aku bilang "islam adalah agama yang logis" ........... salah kalo anda bilang logika gak masuk dalam islam, justru harus menggunakan logika
siapa yg ngelantur..siapa yg nunjuk org lain ngelantur...logis itu kan artinya bs dicerna logika, a.k.a masuk, pakai, sesuai logika,,,bener ga? Awalnya dgn lubang2 kontradiksi kesemrawutan di sana2i, Anda blg "aku emank ga mampu menjelaskan...." atau di kesempatan lain batasan (logika) manusia mutu rendahan tidak dpt dipakai utk mempertanyakan Allah dan tindakanNya. Apa namanya itu klo bukan 'tidak logis'....(tdk dpt dicerna logika manusia) *beeeuuuuuhhhh
karena jawabannya tidak sesuai dengan yang diharapkan penanya
.............. hi hi hi ....... islam gak pernah mengajari mimpi gak tahu agama yang lain.
Bukan jwbannya tdk sesuai dgn yg diharapkan...ketika seorg murid bertanya pd guru, ia tentu tdk berekspektasi akan jwban tertentu, tp ikhlas pd jawaban gurunya...dibarengi dengan "mengapa spt itu guru?"....di kala org yg ditanya tdk dpt memberi jawaban sesuai logika yg dpt dicerna manusia, maka jawaban itu tdk dpt diterima 100%...
Sy ga bilang Islam ngajarin mimpi....sy cuman bilang klaim ajaran bertuhan bahwa keberadaan Tuhan dan tindakanNya itu dpt 'dicerna logika manusia' itu cuman mimpi....mimpi spy dpt diterima org2 yg berpkir, spt filsuf, ilmuwan....(org yg menapaki tanah bukan mengawang2). Mengapa klaim ini mimpi? Balik lagi, Anda sendiri yg mengatakan bhw logika manusia jahanama spt kita, tdk akan mampu memahami tindak tanduk, apalgi keberadaanNya....
Emiliana- SERSAN MAYOR
-
Posts : 258
Kepercayaan : Budha
Location : apa penting
Join date : 04.05.13
Reputation : 5
Re: tuhan sebagai kausa prima
benarkah ?Emiliana wrote:pahaam kita tidak akan bertemu
yg sy pakai ini paham kosakata bahasa Indonesia yg baik dan benar..., bahkan bkn paham Buddhis. klo situ blg paham kt ga bisa ketemu, apa jgn2 situ ga paham bhs indonesia yg baik dan benar?
oooooohhhhh ?kok aneh anda jadi ngelantur begini ...... pake lobat batak segala ...... aku gak pernah bilang klo ajaran aku gak bisa diterima logika ......... justru aku bilang "islam adalah agama yang logis" ........... salah kalo anda bilang logika gak masuk dalam islam, justru harus menggunakan logika
siapa yg ngelantur..siapa yg nunjuk org lain ngelantur...logis itu kan artinya bs dicerna logika, a.k.a masuk, pakai, sesuai logika,,,bener ga? Awalnya dgn lubang2 kontradiksi kesemrawutan di sana2i, Anda blg "aku emank ga mampu menjelaskan...." atau di kesempatan lain batasan (logika) manusia mutu rendahan tidak dpt dipakai utk mempertanyakan Allah dan tindakanNya. Apa namanya itu klo bukan 'tidak logis'....(tdk dpt dicerna logika manusia) *beeeuuuuuhhhh
karena jawabannya tidak sesuai dengan yang diharapkan penanya
.............. hi hi hi ....... islam gak pernah mengajari mimpi gak tahu agama yang lain.
Bukan jwbannya tdk sesuai dgn yg diharapkan...ketika seorg murid bertanya pd guru, ia tentu tdk berekspektasi akan jwban tertentu, tp ikhlas pd jawaban gurunya...dibarengi dengan "mengapa spt itu guru?"....di kala org yg ditanya tdk dpt memberi jawaban sesuai logika yg dpt dicerna manusia, maka jawaban itu tdk dpt diterima 100%...
Sy ga bilang Islam ngajarin mimpi....sy cuman bilang klaim ajaran bertuhan bahwa keberadaan Tuhan dan tindakanNya itu dpt 'dicerna logika manusia' itu cuman mimpi....mimpi spy dpt diterima org2 yg berpkir, spt filsuf, ilmuwan....(org yg menapaki tanah bukan mengawang2). Mengapa klaim ini mimpi? Balik lagi, Anda sendiri yg mengatakan bhw logika manusia jahanama spt kita, tdk akan mampu memahami tindak tanduk, apalgi keberadaanNya....
benarkah ?
Jagona- KAPTEN
-
Age : 78
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18
Re: tuhan sebagai kausa prima
Coba Anda berpikir...dlm artian bnr2 memikirkan (pakai otak) dan singkirkan dulu kerangka islam terberi Anda...maka jwbannya sungguh luar biasa...: mengapa sy msh bertanya "Benarkah?" pd Emiliana....
Wong sy hanya memakai "paham" Bahasa Indonesia yg baik n bener, ttg mslh "percaya", "tidak percaya", ataupun "logis" "logika"...di mana semuanya sesuai dgn Simbolisme kebahasaan semantik...Tp situ selalu memakai "defense mode" seolah2 apa sy katakan 'psti salah' krn sy beda keyakinan dgn Anda...
Asal Anda tahu org yg berakhir menjadi atheis, aheis intektual lho ya, malah bkn brgkt dr ekspektasi "tdk ada Tuhan"...mereka hanya tdk dpt menemukan bukti "adanya Tuhan"...ini adlh logika falsifikasi yg msh dipakai dlm filosofi ilmu, bahkan sampai skrg>>>di skripsi, thesis, disertasi, dan riset2 lain...
Anda mungkin akan membalas: lah salah sendiri agama disama2kan dgn sains...ya udah klo gt berarti Anda basisnya agama itu 'kepercayaan' semata, yg tdk Anda ketahui kebenarannya, tp Anda yakini seolah2 ia benar>>>paham bhs Indonesia. Pd titik tertentu, boleh kt beranggapan semua (ajaran dr langit) cuman spekulasi dan oleh sbb itu Anda tdk seharusnya menjadi fanatik atau tdk toleran thd yg lain....
Sekian ajah...sudh lari dr topik terlampau lama dan jauh...bye, yorubun
Wong sy hanya memakai "paham" Bahasa Indonesia yg baik n bener, ttg mslh "percaya", "tidak percaya", ataupun "logis" "logika"...di mana semuanya sesuai dgn Simbolisme kebahasaan semantik...Tp situ selalu memakai "defense mode" seolah2 apa sy katakan 'psti salah' krn sy beda keyakinan dgn Anda...
Asal Anda tahu org yg berakhir menjadi atheis, aheis intektual lho ya, malah bkn brgkt dr ekspektasi "tdk ada Tuhan"...mereka hanya tdk dpt menemukan bukti "adanya Tuhan"...ini adlh logika falsifikasi yg msh dipakai dlm filosofi ilmu, bahkan sampai skrg>>>di skripsi, thesis, disertasi, dan riset2 lain...
Anda mungkin akan membalas: lah salah sendiri agama disama2kan dgn sains...ya udah klo gt berarti Anda basisnya agama itu 'kepercayaan' semata, yg tdk Anda ketahui kebenarannya, tp Anda yakini seolah2 ia benar>>>paham bhs Indonesia. Pd titik tertentu, boleh kt beranggapan semua (ajaran dr langit) cuman spekulasi dan oleh sbb itu Anda tdk seharusnya menjadi fanatik atau tdk toleran thd yg lain....
Sekian ajah...sudh lari dr topik terlampau lama dan jauh...bye, yorubun
Emiliana- SERSAN MAYOR
-
Posts : 258
Kepercayaan : Budha
Location : apa penting
Join date : 04.05.13
Reputation : 5
Re: tuhan sebagai kausa prima
Emiliana wrote:Coba Anda berpikir...dlm artian bnr2 memikirkan (pakai otak) dan singkirkan dulu kerangka islam terberi Anda...maka jwbannya sungguh luar biasa...: mengapa sy msh bertanya "Benarkah?" pd Emiliana....
Wong sy hanya memakai "paham" Bahasa Indonesia yg baik n bener, ttg mslh "percaya", "tidak percaya", ataupun "logis" "logika"...di mana semuanya sesuai dgn Simbolisme kebahasaan semantik...Tp situ selalu memakai "defense mode" seolah2 apa sy katakan 'psti salah' krn sy beda keyakinan dgn Anda...
Asal Anda tahu org yg berakhir menjadi atheis, aheis intektual lho ya, malah bkn brgkt dr ekspektasi "tdk ada Tuhan"...mereka hanya tdk dpt menemukan bukti "adanya Tuhan"...ini adlh logika falsifikasi yg msh dipakai dlm filosofi ilmu, bahkan sampai skrg>>>di skripsi, thesis, disertasi, dan riset2 lain...
Anda mungkin akan membalas: lah salah sendiri agama disama2kan dgn sains...ya udah klo gt berarti Anda basisnya agama itu 'kepercayaan' semata, yg tdk Anda ketahui kebenarannya, tp Anda yakini seolah2 ia benar>>>paham bhs Indonesia. Pd titik tertentu, boleh kt beranggapan semua (ajaran dr langit) cuman spekulasi dan oleh sbb itu Anda tdk seharusnya menjadi fanatik atau tdk toleran thd yg lain....
Sekian ajah...sudh lari dr topik terlampau lama dan jauh...bye, yorubun
okey ......................... salam
Jagona- KAPTEN
-
Age : 78
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18
Re: tuhan sebagai kausa prima
Mimpi buruk Buddhisme adalah tidak mengetahui seluk beluk Buddha dan makna Tuhan.Kebenaran Buddha bersifat relatif.Emiliana wrote:Bedanya ajaran Buddha dan ajaran agama lain, ialah ajaran Buddha itu keyakinan berbasis Ehipassiko.., artinya dapat dilihat, dirasakan, dan dibuktikan sendiri.
Muslim keblinger Buddhism so susah mencapai permukaan kalau sudah tenggelam like this.Abu Hanan wrote:
nah itu sayah bertanya,kehidupan ke-kini-an apakah MUTLAK tergantung pada diri sendiri atow juga peristiwa yang dialami orang lain menmbawa pengaruh bagi kehidupan kita?
Otak Trailer- SERSAN MAYOR
-
Posts : 542
Location : kolong tanah
Join date : 11.02.12
Reputation : 4
Re: tuhan sebagai kausa prima
Bagus.
Haloooo.................
Can you explain,sir?Abu Hanan wrote:siddharta gagal mencapai nibbana ketika melalui metode hindu..
Haloooo.................
Otak Trailer- SERSAN MAYOR
-
Posts : 542
Location : kolong tanah
Join date : 11.02.12
Reputation : 4
Halaman 4 dari 5 • 1, 2, 3, 4, 5
Similar topics
» Injil bible memfitnah Nabi Nuh PEMABUK dan nabi Jesus sebagai anak tuhan yang berarti Jesus adalah ANAK HARAM karena tuhan tak beristri sah, dll
» Memosisikan kembali Yesus sebagai Utusan Tuhan, dan bukan Sang Pengutus
» Konsili Efesus menetapkan Santa maria sebagai Bunda Allah, ibunya Tuhan
» Menurut Yesus, Dirinya Sendiri & Tuhan, Sudah Terhitung Sebagai Dua Orang Saksi
» Tuhan Yesus di perjanjian Lama, Bersabda, Bapak boleh Jual Anak Gadis sebagai Budak Sex
» Memosisikan kembali Yesus sebagai Utusan Tuhan, dan bukan Sang Pengutus
» Konsili Efesus menetapkan Santa maria sebagai Bunda Allah, ibunya Tuhan
» Menurut Yesus, Dirinya Sendiri & Tuhan, Sudah Terhitung Sebagai Dua Orang Saksi
» Tuhan Yesus di perjanjian Lama, Bersabda, Bapak boleh Jual Anak Gadis sebagai Budak Sex
Halaman 4 dari 5
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik