KUPAS TUNTAS "AN-NISA : 156-157-158" dari TATA BAHASA
Halaman 15 dari 25 • Share
Halaman 15 dari 25 • 1 ... 9 ... 14, 15, 16 ... 20 ... 25
KUPAS TUNTAS "AN-NISA : 156-157-158" dari TATA BAHASA
First topic message reminder :
Mari kita simak An-Nisa ayat 157 yang menjadi KONTROVERSI dari jaman baheula sampe sekarang..
وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَـكِن شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُواْ فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِّنْهُ مَا لَهُم بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلاَّ اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِيناً
waqawlihim innaa qatalnaa almasiiha 'iisaa ibna maryama rasuula allaahi wamaa qataluuhu wamaa shalabuuhu walaakin syubbiha lahum wa-inna alladziina ikhtalafuu fiihi lafii syakkin minhu maa lahum bihi min 'ilmin illaa ittibaa'a alzhzhanni wamaa qataluuhu yaqiinaan
Terjemahan Depag RI:
4.157. dan karena ucapan mereka : "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, 'Isa putra Maryam, Rasul Allah ", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan 'Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) 'Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah 'Isa.
Dengan nawaytu ingin 'berbagi ilmu'...mari kita telaah kembali ayat ini...
Wasalam,
Mari kita simak An-Nisa ayat 157 yang menjadi KONTROVERSI dari jaman baheula sampe sekarang..
وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَـكِن شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُواْ فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِّنْهُ مَا لَهُم بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلاَّ اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِيناً
waqawlihim innaa qatalnaa almasiiha 'iisaa ibna maryama rasuula allaahi wamaa qataluuhu wamaa shalabuuhu walaakin syubbiha lahum wa-inna alladziina ikhtalafuu fiihi lafii syakkin minhu maa lahum bihi min 'ilmin illaa ittibaa'a alzhzhanni wamaa qataluuhu yaqiinaan
Terjemahan Depag RI:
4.157. dan karena ucapan mereka : "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, 'Isa putra Maryam, Rasul Allah ", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan 'Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) 'Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah 'Isa.
Dengan nawaytu ingin 'berbagi ilmu'...mari kita telaah kembali ayat ini...
Wasalam,
Terakhir diubah oleh mang odoy tanggal Mon Jun 04, 2012 4:15 am, total 1 kali diubah
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: KUPAS TUNTAS "AN-NISA : 156-157-158" dari TATA BAHASA
abu hanan wrote:Imam Muslim 5327:mencari petunjuk wrote:Al-Qamus Al-Muhit Abu-t-Tahir Ibn Ibrahim Majd ud-Din ul-Fairuzabadi (El-Firuz al-Abadi atau Firuzabadi) (1329-1414)
صَلَبَ يَصْلُبُ صَلْبًا:
- تِ الحُمَّى: اشتدَّتْ وطالت؛ صلبته الشمس/ صلبه الحَرُّ.
- اللَّحمَ: شواهَ واستخرج دسمه.
- الجانيَ: علَّقه ممدودَ اليدين مشدودَ الرِّجْلين.
Shalaba – yashlubu – shalban:
- Demam: sangat dan panjang, matahari sangat terik / sangat panas.
- Daging: memanggangnya dan mengeluarkan lemaknya.
- Pendosa: menggantungnya dengan membentangkan kedua tangannya dan menjulurkan kedua kakinya.
.......وَتَصْلُبُنِي عَلَى جِذْعٍ ثُمَّ خُذْ سَهْمًا مِنْ كِنَانَتِي ثُمَّ ضَعْ السَّهْمَ فِي كَبِدِ الْقَوْسِ ثُمَّ قُلْ بِاسْمِ اللَّهِ رَبِّ الْغُلَامِ ثُمَّ ارْمِنِي فَإِنَّكَ إِذَا فَعَلْتَ ذَلِكَ قَتَلْتَنِي فَجَمَعَ النَّاسَ فِي صَعِيدٍ وَاحِدٍ وَصَلَبَهُ عَلَى جِذْعٍ ثُمَّ أَخَذَ سَهْمًا مِنْ كِنَانَتِهِ ثُمَّ وَضَعَ السَّهْمَ فِي كَبْدِ الْقَوْسِ ثُمَّ قَالَ بِاسْمِ اللَّهِ رَبِّ الْغُلَامِ ثُمَّ رَمَاهُ فَوَقَعَ السَّهْمُ فِي صُدْغِهِ فَوَضَعَ يَدَهُ فِي صُدْغِهِ فِي مَوْضِعِ السَّهْمِ فَمَاتَ فَقَالَ النَّاسُ آمَنَّا بِرَبِّ الْغُلَامِ آمَنَّا بِرَبِّ الْغُلَامِ آمَنَّا بِرَبِّ الْغُلَامِ فَأُتِيَ الْمَلِكُ فَقِيلَ لَهُ أَرَأَيْتَ مَا كُنْتَ تَحْذَرُ قَدْ وَاللَّهِ نَزَلَ بِكَ حَذَرُكَ قَدْ آمَنَ النَّاسُ فَأَمَرَ بِالْأُخْدُودِ فِي أَفْوَاهِ السِّكَكِ فَخُدَّتْ وَأَضْرَمَ النِّيرَانَ وَقَالَ مَنْ لَمْ يَرْجِعْ عَنْ دِينِهِ فَأَحْمُوهُ فِيهَا أَوْ قِيلَ لَهُ اقْتَحِمْ فَفَعَلُوا حَتَّى جَاءَتْ امْرَأَةٌ وَمَعَهَا صَبِيٌّ لَهَا فَتَقَاعَسَتْ أَنْ تَقَعَ فِيهَا فَقَالَ لَهَا الْغُلَامُ يَا أُمَّهْ اصْبِرِي فَإِنَّكِ عَلَى الْحَقِّ
...Tuan salibkan saya di batang pohon, kemudian ambillah sebatang anak panah dari tempat panahku ini, lalu letakkanlah anak panah itu pada busurnya, lalu ucapkanlah: “Dengan nama Allah, Tuhan anak ini,” terus lemparkanlah anak panah itu. Sesungguhnya apabila Tuan mengerjakan semua itu, tentu Tuan dapat membunuhku.”
Raja mengumpulkan semua orang di suatu padang luas. Anak itu disalibkan pada sebatang pohon, kemudian mengambil sebuah anak panah dari tempat panahnya, lalu meletakkan anak panah di busur, terus mengucapkan: “Dengan nama Allah, Tuhan anak ini.” Anak panah dilemparkan dan jatuhlah anak panah itu pada pelipis anak tersebut. Anak itu meletakkan tangannya di pelipisnya, kemudian meninggal dunia.
Orang-orang yang berkumpul itu sama berkata: “Kita semua beriman kepada Tuhannya anak ini” …….! “Kita semua beriman kepada Tuhannya anak ini”…….! “Kita semua beriman kepada Tuhannya anak ini”………!
jadi gimana definisi SHOLB,menurut kamus al muhit yg Pendosa: menggantungnya dengan membentangkan kedua tangannya dan menjulurkan kedua kakinya. dengan hadits diatas?sang anak diSHOLB tetapi dinyatakan oleh hadits Anak itu meletakkan tangannya di pelipisnya
mana yg akan kita jadikan acuan ttg Sholb?hadits ato teknik di kamus al muhit?
coba pasang arti shalb tsb dgn mengeluarkan sum-sum/wadak di hadits yg kang mas copas tsb gmn kang mas.... heeeeee
hamba tuhan- LETNAN SATU
-
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19
Re: KUPAS TUNTAS "AN-NISA : 156-157-158" dari TATA BAHASA
@abu hanan
Jadi kang mas pakar bahasa arab neh.... mau belajar neh ma kang mas, mudah2an saya jd murid kang mas yg baik ya? heheee..... ntar kayak MO, nolak hadits2 shahih yg ada kalimat salib sesuai dgn keyakinan sebelah.... coba deh kang mas liat kamus2 bahasa arab lain tentang SH-L-B
Bener kang mas صَلبٌ = mashdar = kata benda....
Definisi Mashdar adalah: Isim yang menunjukkan kejadian (huduts) yang sepi dari zaman dan mencukupi atas huruf-huruf Fi’ilnya atau melebihinya.
Contoh dinamakan Mashdar :
بذلُ المال في الخير نفع لصاحبه
BADZLUL-MAALI FIL-KHOIRI NAF’UN LI SHOOHIBIHII = mendermakan harta di dalam kebaikan bermanfaat bagi si empunya.
Lafazh BADZLU adalah mashdar dari : BADZALA-YABDZALU-BADZLAN.
Badzlan adalah Mashdar bermakna menunjukkan atas kejadian pendermaan tanpa penyertaan zaman.....dan juga mencukupi semua huruf-huruf Fi’ilnya yaitu huruf BA’, DZAL dan LAM.
Contoh lagi dinamakan Mashdar:
إكرام الضيف من آداب الإسلام
IKROOMUDH-DHOIFI MIN AADAABIL-ISLAAMI = menghormati tamu termasuk dari adab-adab dalam Islam.
Huruf pada lafazh IKROOMUN mencukupi atas huruf-huruf Fi’ilnya (AKROMA) berikut melebihinya yaitu ada tambahan Alif sebelum huruf terakhir.
Adapun yang disebut Isim Mashdar berbeda dengan Mashdar. Sekalipun keduanya sama mencocoki dalam hal menunjukkan huduts/kejadian.
Bedanya Mashdar tidak akan berkurang hurufnya dari bentuk huruf Fi’ilnya. Sedangkan disebut Isim Mashdar huruf-hurufnya berkurang dari bentuk huruf Fi’ilnya secara lafazhan atau Takdiran dan tanpa ada pergantian huruf.
Contoh dinamakan Isim Masdar
عطاء
‘ATHOO’UN = Pemberian
Contoh dinamakan Masdar
إعطاء
I’THOO’AN = Pemberian
Persamaannya Lafazh ‘ATHOO’UN dan I’THOO’AN yaitu sama dalam hal penunjukan kejadian. Perbedaannya adalah lafazh ‘ATHOO’AN tidak terdapat huruf Hamzah yang terdapat pada bentuk Fi’ilnya yang berupa lafazh :
أعطى
A’THOO = Memberikan
Tidak terdapatnya huruf Fi’ilnya tersebut baik secara Lafzhan atau secara Takdiran, demikan ini syarat disebut Isim Mashdar.
Liat kang mas kaidah mashdar gmn..... Isim atau Hal/perkara yang menunjukkan peristiwa/ kejadian (huduts) yang sepi dari zaman, bukan menunjukkan hal/ keadaan isim(kata benda/mashdar) itu sendiri.... ga cocok deh buat dalil nabi Isa yg menjalani eksekusi tsb dalam keadaan pingsan atau sadar
Bagus juga penjelasan kang mas.... sehingga dgn kita menggunakan faedah istidraknya lakin maka menghasilkan bgni.... dan tetapi yg mereka bunuh adalah dia(isa) yang telah diserupakan bagi mereka..... berarti bukan isa asli dunk kang mas yg telah dibunuh, nabi isa palsu yg telah mereka bunuh, mantap....
Maaf kang mas, saya krg ngerti dgn penjelasan kang mas diatas.... apa karna saya bodoh ya?
AH : lantas,tujuan dari TASYBIH adalah salah duanyah itu ; menjelaskan keadaan musyabbah (lafadz yang diserupakan dengan perkara lain).... sehingga menimbulkan pertanyaan2 kang mas yg ga dimengerti maksudnya apa dan kmn arahnya....
Sedikit dl info buat kang mas ya.... neh dah masuk dalam ilmu bayan
Tasybih : uslub yang menunjukkan perserikatan sesuatu dengan sesuatu yang lain dalam sifatnya.
Rukun-rukun atau unsur-unsurnya ialah :
1) Musyabbah : obyek yang ingin disifati
2) Musyabbah bihi : sesuatu yang dijadikan sebagai model untuk perbandingan
3) Wajh al-syibh : sifat yang terdapat dalam perbandingan
4) Aadaat al-tasybih : kata yang dipakai untuk menunjukkan adanya tasybih. Bisa berupa huruf (kaaf, ka-anna), fi’il (hasiba, zhanna, khaala, dsb), atau isim (matsal, syibh, syabiih,dsb).
Tasybih Baliigh : tasybih yang unsur-unsurnya tinggal dua saja yaitu musyabbah dan musyabbah bih.
Tasybih Tamtsili (Tasybih al-Tamtsil, Matsal) : jenis tasybih yang wajh al-syibh nya murakkab dari beberapa sifat, dan biasanya aqli.
Tasybih Dhamni : tasybih yang dipahami dari siyaq (konteks) kalimat, dan biasanya dilakukan dengan dua jumlah atau lebih sebagai ganti dari satu jumlah.
Tasybih Maqlub (Tasybih Yang Dibalik)
Asalnya, sifat yang ada pada musyabbah bih mesti lebih kuat daripada sifat pada musyabbah. Namun dalam tasybih maqlub, kondisi tersebut dibalik yakni sifat yang ada pada musyabbah lebih kuat daripada yang ada pada musyabbah bih. Pembalikan ini dilakukan untuk tujuan mubalaghah, yakni untuk menunjukkan bahwa sifat yang ada pada musyabbah sudah sangat kuat dan agar perhatian memang tertuju pada musyabbah.
Tujuan-tujuan Tasybih :
Secara umum tujuan tasybih ialah untuk menjadikan suatu sifat lebih mudah diindera. Adapun secara terperinci tujuan-tujuan tasybih ialah :
1) Bayaan miqdaar al-shifat (menjelaskan kualitas sifat)
2) Taqriir al-shifat (meneguhkan sifat)
3) Tahsiin al-musyabbah (memperindah musyabbah)
4) Taqbiih al-musyabbah (memperburuk musyabbah)
5) Tashwiir al-musyabbah bi shuurah al-thariifah
6) Itsbaat qadhiyyah al-musyabbah
Majaz : Penggunaan suatu kata dengan makna yang lain daripada maknanya yang lazim. Kebalikan dari majaz ialah haqiqah.
Majaz ada dua macam :
1) Majaz Mursal : majaz yang tidak dibangun diatas tasybih
2) Isti’arah : majaz yang dibangun diatas tasybih, atau penggunaan kata tidak dalam makna haqiqinya karena adanya hubungan keserupaan (syibh) antara makna yang dipakai tersebut dan makna haqiqinya.
Isti’arah Tashrihiyah : mengemukakan maksud musyabbah dengan menggunakan lafazh musyabbah bih, dan setiap orang mesti akan memahami bahwa maksud yang sebenarnya ialah musyabbah berdasarkan konteks kalimatnya. Dalam hal ini sang penutur menggunakan musyabbah bih dengan menghilangkan musyabbahnya. Konteks kalimat harus benar-benar menunjukkan bahwa musyabbah bih tidaklah digunakan dalam makna hakikinya, tetapi sebaliknya yakni mengandung makna musyabbah. Indikasi yang demikian ini disebut sebagai qarinah al-isti’arah.
Isti’arah Makniyah : Dalam isti’arah ini, musyabbah bih tidak muncul dengan jelas akan tetapi sedikit samar. Lafazh yang menunjukkan isti’arah dengan demikian bukanlah lafazh musyabbah bih melainkan lafazh-lafazh yang mengiringinya atau lafazh-lafazh yang menunjukkan sifat-sifatnya. Lafazh-lafazh ini dinisbatkan kepada musyabbah bih. Jadi, tasybih yang ditimbulkan bersifat mudhmar didalam pikiran.
Apabila suatu isti’arah makniyah menyerupakan sesuatu dengan manusia maka ia disebut tasykhish (personifikasi).
Kinayah : penunjukan terhadap suatu makna yang dimaksud dengan secara tidak langsung, dimana lafazh yang dipakai tidak sampai keluar dari makna haqiqinya ke makna majazinya.
Macam-macam kinayah :
1) Kinayah dari shifat
2) Kinayah dari dzat
3) Kinayah dari nisbah
abu hanan wrote:melainkan anda mesti bergerak ke basa arab.lha basa endonesah aja baru ada 1000 taon lebih sejak al quran diturunkan kok dengan seenaknyah menerjemahkan salib/penyaliban PERSIS dengan punyah sebelah..
Jadi kang mas pakar bahasa arab neh.... mau belajar neh ma kang mas, mudah2an saya jd murid kang mas yg baik ya? heheee..... ntar kayak MO, nolak hadits2 shahih yg ada kalimat salib sesuai dgn keyakinan sebelah.... coba deh kang mas liat kamus2 bahasa arab lain tentang SH-L-B
abu hanan wrote: karena هَ pada شُبِّهَ dikembalikan ke kata kerja/fa'il sebelumnyah yaitu صَلَبُو yg berarti هَ harus berbentuk kata benda,dalam hal ini menjadi صَلبٌ.
Bener kang mas صَلبٌ = mashdar = kata benda....
Definisi Mashdar adalah: Isim yang menunjukkan kejadian (huduts) yang sepi dari zaman dan mencukupi atas huruf-huruf Fi’ilnya atau melebihinya.
Contoh dinamakan Mashdar :
بذلُ المال في الخير نفع لصاحبه
BADZLUL-MAALI FIL-KHOIRI NAF’UN LI SHOOHIBIHII = mendermakan harta di dalam kebaikan bermanfaat bagi si empunya.
Lafazh BADZLU adalah mashdar dari : BADZALA-YABDZALU-BADZLAN.
Badzlan adalah Mashdar bermakna menunjukkan atas kejadian pendermaan tanpa penyertaan zaman.....dan juga mencukupi semua huruf-huruf Fi’ilnya yaitu huruf BA’, DZAL dan LAM.
Contoh lagi dinamakan Mashdar:
إكرام الضيف من آداب الإسلام
IKROOMUDH-DHOIFI MIN AADAABIL-ISLAAMI = menghormati tamu termasuk dari adab-adab dalam Islam.
Huruf pada lafazh IKROOMUN mencukupi atas huruf-huruf Fi’ilnya (AKROMA) berikut melebihinya yaitu ada tambahan Alif sebelum huruf terakhir.
Adapun yang disebut Isim Mashdar berbeda dengan Mashdar. Sekalipun keduanya sama mencocoki dalam hal menunjukkan huduts/kejadian.
Bedanya Mashdar tidak akan berkurang hurufnya dari bentuk huruf Fi’ilnya. Sedangkan disebut Isim Mashdar huruf-hurufnya berkurang dari bentuk huruf Fi’ilnya secara lafazhan atau Takdiran dan tanpa ada pergantian huruf.
Contoh dinamakan Isim Masdar
عطاء
‘ATHOO’UN = Pemberian
Contoh dinamakan Masdar
إعطاء
I’THOO’AN = Pemberian
Persamaannya Lafazh ‘ATHOO’UN dan I’THOO’AN yaitu sama dalam hal penunjukan kejadian. Perbedaannya adalah lafazh ‘ATHOO’AN tidak terdapat huruf Hamzah yang terdapat pada bentuk Fi’ilnya yang berupa lafazh :
أعطى
A’THOO = Memberikan
Tidak terdapatnya huruf Fi’ilnya tersebut baik secara Lafzhan atau secara Takdiran, demikan ini syarat disebut Isim Mashdar.
Liat kang mas kaidah mashdar gmn..... Isim atau Hal/perkara yang menunjukkan peristiwa/ kejadian (huduts) yang sepi dari zaman, bukan menunjukkan hal/ keadaan isim(kata benda/mashdar) itu sendiri.... ga cocok deh buat dalil nabi Isa yg menjalani eksekusi tsb dalam keadaan pingsan atau sadar
abu hanan wrote:
bisa berupa MUDZAKKAR yg dikenali dari identitas melalui هَ pada شُبِّهَ yg memiliki makna dilakukan kepada orang ketiga tunggal laki-laki (dia laki-laki).dalam hal ini adalah nabi isa.
sehingga
شُبِّهَ لَهُمْ = dia diserupakan bagi mereka
dapat dibaca menjadi
شُبِّهَ لَهُمْ = dia (isa) BENAR2 diserupakan bagi mereka.
Bagus juga penjelasan kang mas.... sehingga dgn kita menggunakan faedah istidraknya lakin maka menghasilkan bgni.... dan tetapi yg mereka bunuh adalah dia(isa) yang telah diserupakan bagi mereka..... berarti bukan isa asli dunk kang mas yg telah dibunuh, nabi isa palsu yg telah mereka bunuh, mantap....
abu hanan wrote: lantas,tujuan dari TASYBIH adalah salah duanyah itu ;
menjelaskan keadaan musyabbah (lafadz yang diserupakan dengan perkara lain)
maka menjadi wajar dan logis jika lafadz ISA yang menggantikan هَ pada شُبِّهَ dapat menjelaskan keadaan musyabbah,kamsutnyah sayah,ISA diserupakan dengan perkara apa saat berlangsung?diserupakan seperti apa?diserupakan dengan kisah siafa (bila kita membandingkan kisah quran bil quran)?
Maaf kang mas, saya krg ngerti dgn penjelasan kang mas diatas.... apa karna saya bodoh ya?
AH : lantas,tujuan dari TASYBIH adalah salah duanyah itu ; menjelaskan keadaan musyabbah (lafadz yang diserupakan dengan perkara lain).... sehingga menimbulkan pertanyaan2 kang mas yg ga dimengerti maksudnya apa dan kmn arahnya....
Sedikit dl info buat kang mas ya.... neh dah masuk dalam ilmu bayan
Tasybih : uslub yang menunjukkan perserikatan sesuatu dengan sesuatu yang lain dalam sifatnya.
Rukun-rukun atau unsur-unsurnya ialah :
1) Musyabbah : obyek yang ingin disifati
2) Musyabbah bihi : sesuatu yang dijadikan sebagai model untuk perbandingan
3) Wajh al-syibh : sifat yang terdapat dalam perbandingan
4) Aadaat al-tasybih : kata yang dipakai untuk menunjukkan adanya tasybih. Bisa berupa huruf (kaaf, ka-anna), fi’il (hasiba, zhanna, khaala, dsb), atau isim (matsal, syibh, syabiih,dsb).
Tasybih Baliigh : tasybih yang unsur-unsurnya tinggal dua saja yaitu musyabbah dan musyabbah bih.
Tasybih Tamtsili (Tasybih al-Tamtsil, Matsal) : jenis tasybih yang wajh al-syibh nya murakkab dari beberapa sifat, dan biasanya aqli.
Tasybih Dhamni : tasybih yang dipahami dari siyaq (konteks) kalimat, dan biasanya dilakukan dengan dua jumlah atau lebih sebagai ganti dari satu jumlah.
Tasybih Maqlub (Tasybih Yang Dibalik)
Asalnya, sifat yang ada pada musyabbah bih mesti lebih kuat daripada sifat pada musyabbah. Namun dalam tasybih maqlub, kondisi tersebut dibalik yakni sifat yang ada pada musyabbah lebih kuat daripada yang ada pada musyabbah bih. Pembalikan ini dilakukan untuk tujuan mubalaghah, yakni untuk menunjukkan bahwa sifat yang ada pada musyabbah sudah sangat kuat dan agar perhatian memang tertuju pada musyabbah.
Tujuan-tujuan Tasybih :
Secara umum tujuan tasybih ialah untuk menjadikan suatu sifat lebih mudah diindera. Adapun secara terperinci tujuan-tujuan tasybih ialah :
1) Bayaan miqdaar al-shifat (menjelaskan kualitas sifat)
2) Taqriir al-shifat (meneguhkan sifat)
3) Tahsiin al-musyabbah (memperindah musyabbah)
4) Taqbiih al-musyabbah (memperburuk musyabbah)
5) Tashwiir al-musyabbah bi shuurah al-thariifah
6) Itsbaat qadhiyyah al-musyabbah
Majaz : Penggunaan suatu kata dengan makna yang lain daripada maknanya yang lazim. Kebalikan dari majaz ialah haqiqah.
Majaz ada dua macam :
1) Majaz Mursal : majaz yang tidak dibangun diatas tasybih
2) Isti’arah : majaz yang dibangun diatas tasybih, atau penggunaan kata tidak dalam makna haqiqinya karena adanya hubungan keserupaan (syibh) antara makna yang dipakai tersebut dan makna haqiqinya.
Isti’arah Tashrihiyah : mengemukakan maksud musyabbah dengan menggunakan lafazh musyabbah bih, dan setiap orang mesti akan memahami bahwa maksud yang sebenarnya ialah musyabbah berdasarkan konteks kalimatnya. Dalam hal ini sang penutur menggunakan musyabbah bih dengan menghilangkan musyabbahnya. Konteks kalimat harus benar-benar menunjukkan bahwa musyabbah bih tidaklah digunakan dalam makna hakikinya, tetapi sebaliknya yakni mengandung makna musyabbah. Indikasi yang demikian ini disebut sebagai qarinah al-isti’arah.
Isti’arah Makniyah : Dalam isti’arah ini, musyabbah bih tidak muncul dengan jelas akan tetapi sedikit samar. Lafazh yang menunjukkan isti’arah dengan demikian bukanlah lafazh musyabbah bih melainkan lafazh-lafazh yang mengiringinya atau lafazh-lafazh yang menunjukkan sifat-sifatnya. Lafazh-lafazh ini dinisbatkan kepada musyabbah bih. Jadi, tasybih yang ditimbulkan bersifat mudhmar didalam pikiran.
Apabila suatu isti’arah makniyah menyerupakan sesuatu dengan manusia maka ia disebut tasykhish (personifikasi).
Kinayah : penunjukan terhadap suatu makna yang dimaksud dengan secara tidak langsung, dimana lafazh yang dipakai tidak sampai keluar dari makna haqiqinya ke makna majazinya.
Macam-macam kinayah :
1) Kinayah dari shifat
2) Kinayah dari dzat
3) Kinayah dari nisbah
hamba tuhan- LETNAN SATU
-
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19
Re: KUPAS TUNTAS "AN-NISA : 156-157-158" dari TATA BAHASA
ini sesuatu yang menarik, hanya sebaiknya bro MP memberikan ibaroh dari penjelasan diatas yaitu bagaimana fi'il yg majhul harus dima'lumkan terlebih dahulu untuk menampakkan rukun-rukun tasybihnya.... lalu lafazh musyabah dari fi'il ma'lum tsb hilang saat bentuknya menjadi majhul, apa kira-kira motif dari dihilangkannya lafazh tsb sehingga hanya menjadi "walakin syubbiha lahum" ??? penjelasan ini perlu agar saya dan teman-teman lain yg faqir ilmu ini juga mendapat tambahan ilmu dari bro MP... silahkan...MP wrote:
rukun tasybih yg terkandung pada ayat Qs.4:157 baik yg disebut ataupun yg tidak disebut adalah:
1. MUSYABBIH = ALLAH
2. MUSYABBAH = ORANG LAIN
3. MUSYABBAH BIH = NABI ISA
4. MUSYABBAH LAHUM = ORANG2 YAHUDI
menampakkan semua rukun2 diatas maka bunyi kalimatnya sbb:
SYABBAHA ALLAAHU RAJULAN BI 'IISAA LI YAHUUDI
artinya "Allah menyerupakan seseorang pada nabi Isa bagi orang2 yahudi"
forever_muslim- SERSAN SATU
- Posts : 181
Join date : 07.10.11
Reputation : 10
Re: KUPAS TUNTAS "AN-NISA : 156-157-158" dari TATA BAHASA
sepertinya saya pernah menyampaikan keterangan ini sebelumnya, saya sampaikan kembali agar dapat kita koreksi bersama-sama terutama oleh para guru2 saya disini seperti kang abu, bro HT, mang odoy, bro MM, bro YA dan bro2 lainnya diforum ini....
sependek yang saya tahu, dlomir yg ada pada SYUBBIHA marji'nya tidak bisa ke "lafazh Isa" karena jika marji'nya kepada Isa maka Isa bertindak sebagai musyabbah bih, dengan posisi Isa sebagai musyabbah bih mengharuskan kehadiran seorang musyabbah, ibarohnya dari tafsir al bahrul muhith :
ولا يجوز أن يكون ضمير المسيح ، لأن المسيح مشبه به لا مشبه.
dalam lafazh "walakin syubbiha lahum", lafazh/orang yang sebagai musyabbah tidak disebutkan karena nabi'ul failnya tidak shorih sehingga ketika dlomir pada fi'il tidak menjumpai isim shorih sbg tempat kembalinya, maka dikembalikan ke ismun ma’nawiyyun dari fi'ilnya bisa berupa mashdar contoh :
اعْدِلُواْ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى
dlomir huwa kembali ke العدل
atau bisa juga berupa isim fail, contoh dari hadits Rasul :
عن فضيل بن غزوان عن عكرمة عن ابن عباس عن النبي {صلى الله عليه وسلم} قال لاَ يَسْرِقُ وَهُوَ مُؤْمِنٌ ، وَلاَ يَزْنِي حِينَ يَزْنِي وَهُوَ مُؤْمِنٌ ، وَلاَ يَشْرَبُ الْخَمْرَ حِينَ يَشْرَبُهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ ، وَلاَ يَنْتَهِبُ نُهْبَةً ذَاتَ شَرَفٍ
Pada hadis di atas tidak disebutkan sosok isim sebelum fiil YASRIQU dan seterusnya,sehingga seolah-olah tidak ada marji' untuk dlomir pada YASRIQU.... tetapi kita bisa faham kemana arah dan siapa subyek dari fi'il-fi'il hadits di atas bahwa dlomir pada kalimat YASRIQU dan seterusnya adalah al mad-luulu 'alaihil fi'lu atau dita'wil dgn kalimat AS SAARIQU..
Kalau kontroversi di Qs.4:157 adalah Naibul Fail, maka kontroversi pada hadits di atas adalah Fa'ilnya dan terakhir bisa berupa isim maf'ul...
kalo saya sementara ini lebih mentaqdirkan marji'nya dari dlomir pada syubbiha ini berupa mashdar... mengenai teori ilmu nahwu seperti yg bro HT sebutkan diatas bahwa jika ada keserupaan marji' dlomir maka kembali pada lafazh terdekat, sependek yang saya tahu saya sama sekali belum pernah mendengarnya karena yang saya tahu hanya bahwa marji’ ialah lafazh yang terdekat dengannya kecuali bila ada dalil yang menunjukkan lain karena memang dlamir ghaib tidak boleh kembali kepada lafazh yang terkemudian dalam pengucapan dan kedudukannya.... tapi itu tadi ada pengecualiannya jika ada ibaroh/dalil lain seperti adanya qarinah yang ada pada lafazh yang mendahuluinya atau oleh keadaan lain yang melingkupi suasana pembicaraan.. jadi perlu diberikan ibarohnya oleh bro HT atas kaedah nahwu dari marji' yg serupa tsb agar lebih jelas karena mungkin waktu pengajian materi tsb saya ketiduran atau absen he he he....
pada dasarnya dlomir diletakkan untuk mempersingkat perkataan, pada bab mashdar dijelaskan mashdar boleh dibuang, dan menggantinya dengan kalimah lain, salah satunya dengan dlomir mashdar, jika saya lebih mentaqdirkan mashdar qatlun yang dibuang dan diganti dengan dlomir pada lafazh syubbiha, salahkan saya dari kaedah nahwu ??? mohon www.koreksi.com nya.....
sependek yang saya tahu, dlomir yg ada pada SYUBBIHA marji'nya tidak bisa ke "lafazh Isa" karena jika marji'nya kepada Isa maka Isa bertindak sebagai musyabbah bih, dengan posisi Isa sebagai musyabbah bih mengharuskan kehadiran seorang musyabbah, ibarohnya dari tafsir al bahrul muhith :
ولا يجوز أن يكون ضمير المسيح ، لأن المسيح مشبه به لا مشبه.
dalam lafazh "walakin syubbiha lahum", lafazh/orang yang sebagai musyabbah tidak disebutkan karena nabi'ul failnya tidak shorih sehingga ketika dlomir pada fi'il tidak menjumpai isim shorih sbg tempat kembalinya, maka dikembalikan ke ismun ma’nawiyyun dari fi'ilnya bisa berupa mashdar contoh :
اعْدِلُواْ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى
dlomir huwa kembali ke العدل
atau bisa juga berupa isim fail, contoh dari hadits Rasul :
عن فضيل بن غزوان عن عكرمة عن ابن عباس عن النبي {صلى الله عليه وسلم} قال لاَ يَسْرِقُ وَهُوَ مُؤْمِنٌ ، وَلاَ يَزْنِي حِينَ يَزْنِي وَهُوَ مُؤْمِنٌ ، وَلاَ يَشْرَبُ الْخَمْرَ حِينَ يَشْرَبُهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ ، وَلاَ يَنْتَهِبُ نُهْبَةً ذَاتَ شَرَفٍ
Pada hadis di atas tidak disebutkan sosok isim sebelum fiil YASRIQU dan seterusnya,sehingga seolah-olah tidak ada marji' untuk dlomir pada YASRIQU.... tetapi kita bisa faham kemana arah dan siapa subyek dari fi'il-fi'il hadits di atas bahwa dlomir pada kalimat YASRIQU dan seterusnya adalah al mad-luulu 'alaihil fi'lu atau dita'wil dgn kalimat AS SAARIQU..
Kalau kontroversi di Qs.4:157 adalah Naibul Fail, maka kontroversi pada hadits di atas adalah Fa'ilnya dan terakhir bisa berupa isim maf'ul...
kalo saya sementara ini lebih mentaqdirkan marji'nya dari dlomir pada syubbiha ini berupa mashdar... mengenai teori ilmu nahwu seperti yg bro HT sebutkan diatas bahwa jika ada keserupaan marji' dlomir maka kembali pada lafazh terdekat, sependek yang saya tahu saya sama sekali belum pernah mendengarnya karena yang saya tahu hanya bahwa marji’ ialah lafazh yang terdekat dengannya kecuali bila ada dalil yang menunjukkan lain karena memang dlamir ghaib tidak boleh kembali kepada lafazh yang terkemudian dalam pengucapan dan kedudukannya.... tapi itu tadi ada pengecualiannya jika ada ibaroh/dalil lain seperti adanya qarinah yang ada pada lafazh yang mendahuluinya atau oleh keadaan lain yang melingkupi suasana pembicaraan.. jadi perlu diberikan ibarohnya oleh bro HT atas kaedah nahwu dari marji' yg serupa tsb agar lebih jelas karena mungkin waktu pengajian materi tsb saya ketiduran atau absen he he he....
pada dasarnya dlomir diletakkan untuk mempersingkat perkataan, pada bab mashdar dijelaskan mashdar boleh dibuang, dan menggantinya dengan kalimah lain, salah satunya dengan dlomir mashdar, jika saya lebih mentaqdirkan mashdar qatlun yang dibuang dan diganti dengan dlomir pada lafazh syubbiha, salahkan saya dari kaedah nahwu ??? mohon www.koreksi.com nya.....
forever_muslim- SERSAN SATU
- Posts : 181
Join date : 07.10.11
Reputation : 10
Re: KUPAS TUNTAS "AN-NISA : 156-157-158" dari TATA BAHASA
forever_muslim wrote:ini sesuatu yang menarik, hanya sebaiknya bro MP memberikan ibaroh dari penjelasan diatas yaitu bagaimana fi'il yg majhul harus dima'lumkan terlebih dahulu untuk menampakkan rukun-rukun tasybihnya.... lalu lafazh musyabah dari fi'il ma'lum tsb hilang saat bentuknya menjadi majhul, apa kira-kira motif dari dihilangkannya lafazh tsb sehingga hanya menjadi "walakin syubbiha lahum" ??? penjelasan ini perlu agar saya dan teman-teman lain yg faqir ilmu ini juga mendapat tambahan ilmu dari bro MP... silahkan...MP wrote:
rukun tasybih yg terkandung pada ayat Qs.4:157 baik yg disebut ataupun yg tidak disebut adalah:
1. MUSYABBIH = ALLAH
2. MUSYABBAH = ORANG LAIN
3. MUSYABBAH BIH = NABI ISA
4. MUSYABBAH LAHUM = ORANG2 YAHUDI
menampakkan semua rukun2 diatas maka bunyi kalimatnya sbb:
SYABBAHA ALLAAHU RAJULAN BI 'IISAA LI YAHUUDI
artinya "Allah menyerupakan seseorang pada nabi Isa bagi orang2 yahudi"
ikutan belajar jg neh sama guru bro MP dan bro FM..... heheeee
saya temukan dalam kitab alfiyah ibnu malik
Naibul Fa’il Alfiyah Bait 242
Maf’ul bih menggantikan Fa’il di dalam semua hukumnya.
Naibul Fa’il adalah Isim yg dirafa’kan baik secara lafzhan atau mahallan, menggantikan dan menempati tempatnya Fa’il yg tidak disebutkan, dan Fi’ilnya dibentuk Mabni Majhul. Baik isim yg menggantikan itu asalnya berupa Maf’ul bih atau serupanya sepeti Zharaf, Masdar dan Jar-majrur.
Contoh bentuk kalimat asal :
أكرم خالد الغريب
Khalid menghormati orang asing itu
Contoh bentuk kalimat setelah Fa’ilnya dibuang dan Fi’ilnya dibentuk Mabni Majhul:
أُكْرِم الغريب
Orang asing itu dihormati
Pada contoh ini lafazh AL-GHAARIBU adalah Naibul Fa’il menggantikan Fa’ilnya yg dibuang. Lafazh UKRIMA adalah kalimah Fi’il Madhi yang dibentuk Mabni Majhul.
Dengan demikian apabila Fa’ilnya dibuang karena suatu alasan baik alasan bangsa Lafzhiy atau bangsa Ma’nawiy, maka pembuangan Fa’il ini menimbulkan dua keputusan:
1. Merubah Fi’ilnya ke bentuk Majhul
2. Menempatkan Pengganti Fa’il pada posisi Fa’il berikut hukum2nya, semisal: harus Rofa’, harus berada setelah Fi’ilnya, sebagai pokok kalimat, hukum ta’nits pada fi’ilnya, dan lain-lain...
ومِنْ دواعي الحذْفِ:
Beberapa motif AL-HADZF (pembuangan lafaz tanpa adanya qarinah)
ويُعدُّ من الحذفِ إسنادُ الفعْلِ إلى نائبِ الفاعلِ، فيُقالُ: حُذِفَ الفاعلُ للخَوْفِ منهُ أوْ عليه، أوْ للعلْمِ به، أو الجهلِ، نحوَ: (سُرِقَ المتاعُ)، و{خُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا}.
Bersandarnya kalimah fi’il pada Naibul Fail, juga dibilang sebagai motif al-Hadzf. Makanya disebutkan: dibuangnya Fa’il dikarenakan takut kepadanya atau kepada yg lain, atau karena sudah difahami, atau karana tidak diketahui.
Contoh:
سُرِقَ المتاعُ
Barang berharga itu telah dicuri
خُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا
Manusia tercipta sebagai insan dhaif
hamba tuhan- LETNAN SATU
-
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19
Re: KUPAS TUNTAS "AN-NISA : 156-157-158" dari TATA BAHASA
Yah mengulang lagi dah…ht wrote:Maaf bro MP, coba saya aja tanggapin kang mas abu ya?
1. Nabi Nuh telah di ancam rajam.
“Mereka berkata: “Sungguh jika kamu tidak (mau) berhenti Hai Nuh, niscaya benar-benar kamu akan Termasuk orang-orang yang dirajam.” (QS As Syua’ara 116)
2. Nabi Luth diancam untuk diusir.
“Mereka menjawab: “Hai Luth, Sesungguhnya jika kamu tidak berhenti, benar-benar kamu Termasuk orang-orang yang diusir.” (QS. As Syua’ara 167)
3. Nabi Ibrahim diancam untuk dibakar.
“Mereka berkata: “Bakarlah Dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak.” Kami berfirman: “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.”(QS. Al Anbiya 68-69)
4. Nabi Yusuf diancam untuk dipenjara.
“Wanita itu berkata: “Itulah Dia orang yang kamu cela aku karena (tertarik) kepadanya, dan Sesungguhnya aku telah menggoda Dia untuk menundukkan dirinya (kepadaku) akan tetapi Dia menolak. dan Sesungguhnya jika Dia tidak mentaati apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya Dia akan dipenjarakan dan Dia akan Termasuk golongan orang-orang yang hina.” Yusuf berkata: “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku Termasuk orang-orang yang bodoh.” (QS. Yusuf 32-33)
5. Nabi Musa diancam penjara dan bunuh.
Fir’aun berkata: “Sungguh jika kamu menyembah Tuhan selain Aku, benar-benar aku akan menjadikan kamu salah seorang yang dipenjarakan.” (QS. As Syua’ara 29)
“Dan berkata Fir’aun (kepada pembesar-pembesarnya): “Biarkanlah aku membunuh Musa dan hendaklah ia memohon kepada Tuhannya, karena Sesungguhnya aku khawatir Dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di muka bumi.” Dan Musa berkata: “Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu dari Setiap orang yang menyombongkan diri yang tidak beriman kepada hari berhisab.” (QS. Al Mukmin 26-27)
6. Para Nabi diancam untuk diusir dan dirajam.
“Orang-orang kafir berkata kepada Rasul-rasul mereka: “Kami sungguh-sungguh akan mengusir kamu dari negeri Kami atau kamu kembali kepada agama kami”. Maka Tuhan mewahyukan kepada mereka: “Kami pasti akan membinasakan orang- orang yang zalim itu, dan Kami pasti akan menempatkan kamu di negeri-negeri itu sesudah mereka. yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (akan menghadap) kehadirat-Ku dan yang takut kepada ancaman-Ku.” (QS. Ibrahim13-14)
Mereka menjawab: “Sesungguhnya Kami bernasib malang karena kamu, Sesungguhnya jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya Kami akan merajam kamu dan kamu pasti akan mendapat siksa yang pedih dari kami.” (QS Yasin 18)
7. Adapun Nabi Muhammad Saw diancam untuk ditangkap, dipenjara, diusir dan dibunuh,
“Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. dan Allah Sebaik-baik pembalas tipu daya.” (QS. Al Anfal, 8:30)
Coba deh kang mas sebutkan ancaman kaum nabi isa dalam alquran terhadap beliau sehingga hrs dibunuh dan disalib????? Monggo kang mas......
dan point no 6 tuh gak berlaku bagi nabi isa ya?hahahaha....ah wrote:An nisa 155 ; dan karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar
“Apakah setiap datang kepadamu seorang Rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh.” (QS. al-Baqarah : 87)ah wrote:Ibnu Katsir berkata, "Saat Allah swt. mengutus Isa as. sebagai seorang rasul dengan membawa penjelasan-penjelasan yang nyata dan petunjuk yang benar, bangsa Yahudi pun memusuhinya. Mereka iri terhadap apa yang telah diberikan Allah swt. kepadanya, dari anugerah kenabian hingga mukjizat-mukjizat yang mengagumkan yang sengaja diberikan Allah swt. kepadanya untuk memuliakannya. Karena itulah mereka mendustakannya, dan berusaha untuk menyakitinya bahkan membunuhnya dengan segala cara. Sehingga nabi Allah Isa as. bersama ibunya pun hidup berpindah-pindah dari satu negeri ke negeri yang lain.ah wrote:jika sayah mengatakan “bani israil GAK PERLU ALASAN untuk membunuh nabi ” itu sebenarnyah karena MEMBUNUH NABI adalah seperti makan asam garam,bagi kaum Yahudi pekerjaan membunuh nabi adalah pekerjaan ringan dan gak perlu pikir panjang.
kalow mau mencoba dengan segala aspek,quran bil quran,kisah bil kisah,….akan jelas dan terang bahwa penggantinyah gak ada.mp wrote:makanya tdk usah dibahas tuntas, tdk akan tuntas, masing-masing tetap dgn pendapatnya sendiri beserta dalil-dalilnya juga, yg lebih tahu dalam masalah ini adalah ALLAH SWT
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: KUPAS TUNTAS "AN-NISA : 156-157-158" dari TATA BAHASA
abu hanan wrote:Yah mengulang lagi dah…ht wrote:Maaf bro MP, coba saya aja tanggapin kang mas abu ya?
1. Nabi Nuh telah di ancam rajam.
“Mereka berkata: “Sungguh jika kamu tidak (mau) berhenti Hai Nuh, niscaya benar-benar kamu akan Termasuk orang-orang yang dirajam.” (QS As Syua’ara 116)
2. Nabi Luth diancam untuk diusir.
“Mereka menjawab: “Hai Luth, Sesungguhnya jika kamu tidak berhenti, benar-benar kamu Termasuk orang-orang yang diusir.” (QS. As Syua’ara 167)
3. Nabi Ibrahim diancam untuk dibakar.
“Mereka berkata: “Bakarlah Dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak.” Kami berfirman: “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.”(QS. Al Anbiya 68-69)
4. Nabi Yusuf diancam untuk dipenjara.
“Wanita itu berkata: “Itulah Dia orang yang kamu cela aku karena (tertarik) kepadanya, dan Sesungguhnya aku telah menggoda Dia untuk menundukkan dirinya (kepadaku) akan tetapi Dia menolak. dan Sesungguhnya jika Dia tidak mentaati apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya Dia akan dipenjarakan dan Dia akan Termasuk golongan orang-orang yang hina.” Yusuf berkata: “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku Termasuk orang-orang yang bodoh.” (QS. Yusuf 32-33)
5. Nabi Musa diancam penjara dan bunuh.
Fir’aun berkata: “Sungguh jika kamu menyembah Tuhan selain Aku, benar-benar aku akan menjadikan kamu salah seorang yang dipenjarakan.” (QS. As Syua’ara 29)
“Dan berkata Fir’aun (kepada pembesar-pembesarnya): “Biarkanlah aku membunuh Musa dan hendaklah ia memohon kepada Tuhannya, karena Sesungguhnya aku khawatir Dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di muka bumi.” Dan Musa berkata: “Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu dari Setiap orang yang menyombongkan diri yang tidak beriman kepada hari berhisab.” (QS. Al Mukmin 26-27)
6. Para Nabi diancam untuk diusir dan dirajam.
“Orang-orang kafir berkata kepada Rasul-rasul mereka: “Kami sungguh-sungguh akan mengusir kamu dari negeri Kami atau kamu kembali kepada agama kami”. Maka Tuhan mewahyukan kepada mereka: “Kami pasti akan membinasakan orang- orang yang zalim itu, dan Kami pasti akan menempatkan kamu di negeri-negeri itu sesudah mereka. yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (akan menghadap) kehadirat-Ku dan yang takut kepada ancaman-Ku.” (QS. Ibrahim13-14)
Mereka menjawab: “Sesungguhnya Kami bernasib malang karena kamu, Sesungguhnya jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya Kami akan merajam kamu dan kamu pasti akan mendapat siksa yang pedih dari kami.” (QS Yasin 18)
7. Adapun Nabi Muhammad Saw diancam untuk ditangkap, dipenjara, diusir dan dibunuh,
“Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. dan Allah Sebaik-baik pembalas tipu daya.” (QS. Al Anfal, 8:30)
Coba deh kang mas sebutkan ancaman kaum nabi isa dalam alquran terhadap beliau sehingga hrs dibunuh dan disalib????? Monggo kang mas......dan point no 6 tuh gak berlaku bagi nabi isa ya?hahahaha....ah wrote:An nisa 155 ; dan karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar
“Apakah setiap datang kepadamu seorang Rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh.” (QS. al-Baqarah : 87)ah wrote:Ibnu Katsir berkata, "Saat Allah swt. mengutus Isa as. sebagai seorang rasul dengan membawa penjelasan-penjelasan yang nyata dan petunjuk yang benar, bangsa Yahudi pun memusuhinya. Mereka iri terhadap apa yang telah diberikan Allah swt. kepadanya, dari anugerah kenabian hingga mukjizat-mukjizat yang mengagumkan yang sengaja diberikan Allah swt. kepadanya untuk memuliakannya. Karena itulah mereka mendustakannya, dan berusaha untuk menyakitinya bahkan membunuhnya dengan segala cara. Sehingga nabi Allah Isa as. bersama ibunya pun hidup berpindah-pindah dari satu negeri ke negeri yang lain.ah wrote:jika sayah mengatakan “bani israil GAK PERLU ALASAN untuk membunuh nabi ” itu sebenarnyah karena MEMBUNUH NABI adalah seperti makan asam garam,bagi kaum Yahudi pekerjaan membunuh nabi adalah pekerjaan ringan dan gak perlu pikir panjang.kalow mau mencoba dengan segala aspek,quran bil quran,kisah bil kisah,….akan jelas dan terang bahwa penggantinyah gak ada.mp wrote:makanya tdk usah dibahas tuntas, tdk akan tuntas, masing-masing tetap dgn pendapatnya sendiri beserta dalil-dalilnya juga, yg lebih tahu dalam masalah ini adalah ALLAH SWT
cb kang mas pelajari dl secara cermat point nomor 6 tsb, apa berlaku utk semua utusan Tuhan???? termasuk Nabi Isa? semua utusan TUhan mengalami hal yg sama dunk kayak nabi isa dibunuh dan disalib.... makanya saya minta ayat khusus dlm alquran kang mas, ada gak buat Nabi Isa seperti ancaman terhadap Nabi Nuh, Luth, Musa?
hamba tuhan- LETNAN SATU
-
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19
Re: KUPAS TUNTAS "AN-NISA : 156-157-158" dari TATA BAHASA
@FM
seperti kang guru FM sebutkan diatas sesuai dgn kata Ibnu malik dalam kitabnya at tashil mengatakan kaidah menetapkan, marji’ (tempat kembali) bagi dhamir ghaib harus didahulukan......marji’ adalah lafadz yang terdekat dengannya kecuali bila ada dalil yang menunjukkan lain..... nah!!!! lafadz yg terdekat dgn dhamir ghaib syubbiha kalo menurut saya mah mashdar shalbun... bukan mashdar qatlun.... kalo menurut kang guru FM gmn?
Meskipun kaidah yang umum mengatakan bahwa marji’ dhamir ghaibharus kembali pada lafaz yang telah disebutkan sebelumnya, namun dalam Alquran juga ditemukan bahwa marji’ dhamir ghaib kadang2 terletak sesudah dhamir itu sendiri.... Hal ini terjadi hanya dlm pengucapannya, bukan dalam kedudukannya.... Seperti firman Allah dalam QS. Thaha 67:فَأَوْجَسَ فِي نَفْسِهِ خِيْفَةً مُوْسَى
Maka Musa merasa takut dalam hatinya... Dhamir hi pada lafazh nafs kembali kepada lafazh Musa yang berada sesudahnya. ... akan tetapi, sebenarnya kedudukan Musa adalah fa’il, sedang lafazd nafsihi berada di belakang krn sebagai maf’ul bih....
heheee.. mksh kang guru FM, kalo menurt saya mah menurut ilmu nahwu keserupaan/ kesamaan marji’(tempat kembali) dhamir ghaib pd kalimat syubbiha seh seperti bro FM sebutkan sebelumnya yaitu mashdar qatlun dan shalbun.... menurut kang guru FM qatlun dan shalbun sama2 mashdar ga ya?????forever_muslim wrote: kalo saya sementara ini lebih mentaqdirkan marji'nya dari dlomir pada syubbiha ini berupa mashdar... mengenai teori ilmu nahwu seperti yg bro HT sebutkan diatas bahwa jika ada keserupaan marji' dlomir maka kembali pada lafazh terdekat, sependek yang saya tahu saya sama sekali belum pernah mendengarnya karena yang saya tahu hanya bahwa marji’ ialah lafazh yang terdekat dengannya kecuali bila ada dalil yang menunjukkan lain karena memang dlamir ghaib tidak boleh kembali kepada lafazh yang terkemudian dalam pengucapan dan kedudukannya.... tapi itu tadi ada pengecualiannya jika ada ibaroh/dalil lain seperti adanya qarinah yang ada pada lafazh yang mendahuluinya atau oleh keadaan lain yang melingkupi suasana pembicaraan.. jadi perlu diberikan ibarohnya oleh bro HT atas kaedah nahwu dari marji' yg serupa tsb agar lebih jelas karena mungkin waktu pengajian materi tsb saya ketiduran atau absen he he he....
seperti kang guru FM sebutkan diatas sesuai dgn kata Ibnu malik dalam kitabnya at tashil mengatakan kaidah menetapkan, marji’ (tempat kembali) bagi dhamir ghaib harus didahulukan......marji’ adalah lafadz yang terdekat dengannya kecuali bila ada dalil yang menunjukkan lain..... nah!!!! lafadz yg terdekat dgn dhamir ghaib syubbiha kalo menurut saya mah mashdar shalbun... bukan mashdar qatlun.... kalo menurut kang guru FM gmn?
Meskipun kaidah yang umum mengatakan bahwa marji’ dhamir ghaibharus kembali pada lafaz yang telah disebutkan sebelumnya, namun dalam Alquran juga ditemukan bahwa marji’ dhamir ghaib kadang2 terletak sesudah dhamir itu sendiri.... Hal ini terjadi hanya dlm pengucapannya, bukan dalam kedudukannya.... Seperti firman Allah dalam QS. Thaha 67:فَأَوْجَسَ فِي نَفْسِهِ خِيْفَةً مُوْسَى
Maka Musa merasa takut dalam hatinya... Dhamir hi pada lafazh nafs kembali kepada lafazh Musa yang berada sesudahnya. ... akan tetapi, sebenarnya kedudukan Musa adalah fa’il, sedang lafazd nafsihi berada di belakang krn sebagai maf’ul bih....
mashdar qatlun yang dibuang trus tinggal mashdar shalbun ya kang guru bro FM.... heheeeeeforever_muslim wrote: pada dasarnya dlomir diletakkan untuk mempersingkat perkataan, pada bab mashdar dijelaskan mashdar boleh dibuang, dan menggantinya dengan kalimah lain, salah satunya dengan dlomir mashdar, jika saya lebih mentaqdirkan mashdar qatlun yang dibuang dan diganti dengan dlomir pada lafazh syubbiha, salahkan saya dari kaedah nahwu ??? mohon www.koreksi.com nya.....
hamba tuhan- LETNAN SATU
-
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19
Re: KUPAS TUNTAS "AN-NISA : 156-157-158" dari TATA BAHASA
Dia/isa tuh diserupakan afanyah dululah…kok terburu ada stuntment..hehehehe…ah wrote:bisa berupa MUDZAKKAR yg dikenali dari identitas melalui هَ pada شُبِّهَ yg memiliki makna dilakukan kepada orang ketiga tunggal laki-laki (dia laki-laki).dalam hal ini adalah nabi isa.
sehingga
شُبِّهَ لَهُمْ = dia diserupakan bagi mereka
dapat dibaca menjadi
شُبِّهَ لَهُمْ = dia (isa) BENAR2 diserupakan bagi mereka.ht wrote:Bagus juga penjelasan kang mas.... sehingga dgn kita menggunakan faedah istidraknya lakin maka menghasilkan bgni.... dan tetapi yg mereka bunuh adalah dia(isa) yang telah diserupakan bagi mereka..... berarti bukan isa asli dunk kang mas yg telah dibunuh, nabi isa palsu yg telah mereka bunuh, mantap....
Tasybih sering diartikan menjadi serupa dan samar.dalam kasus nabi isa,pertanyaah yg dulu sayah ajukan ketika mulai belajar adalah;
1.fisik nabi isa diserupakan dengan objek apa?
rambu =
al quran gak kasih kisah tentang stuntmen kecuali nabi ismail yg digantikan binatang.dalam kondisi nabi ismail maka nabi isa pun secara logis harusnyah baru DIGANTIKAN sepersekian detik ketika akan dieksekusi/di-shalb. dirunut dari awal,maka nabi ismail MENJALANI sendiri (sbg jeki cen) hingga belati diletakkan di leher.
Dalam kasus nabi ismail,allah dengan terang menyatakan DIGANTI dan secara terang pula menunjukkan obyek pengganti yg berupa hewan.
2.keadaan nabi isa diserupakan dengan siapa?
rambu =
a.kisah nabi ibrahim
nabi Ibrahim yg diterangkan dengan rinci ketika menjalani eksekusi ketika dibakar..apabila nabi isa DISHOLB sehingga berbeda dg nabi Ibrahim maka berarti kita bicara ttg teknis dan hendaknyah kita menghormati kronologis-waktu dan tempat nabi2 hidup..
nabi ibrahim dibakar AGAR MATI,dan tentunyah ada persidangan bagi nabi ibrahim.
nabi isa DISHOLB agar mati dan tentunyah ada pula persidangan bagi nabi isa.
Perbedaan kedua beliow adalah,interogasi pada nabi isa dijelaskan di awal kelahiran beliow (berdasarkan yg sayah pahami dari al quran).nabi Ibrahim disidang yah setelah ketika hancurkan berhala2..
b.ashabul kahfi
kisah TIDUR al kahfi yg menjelaskan bahwa para pemuda MELARIKAN DIRI dulu baru kemudian diTIDURkan..konsekuensi logisnyah adalah nabi isa juga MELARIKAN DIRI secara fisik (yg berjalan kaki/pake onta/naek kuda/berlari),seperti nabi luth...bukan menghilang atow terbang…baru kemudian diTIDURkan…dimana lokasi beliow tidur?yah cari aja di alquran…karena kisah nabi isa adalah kisah lampau (terhitung dari turunnyah al quran) maka bagih sayah sewajarnyah pula al quran menerangkan lokasi TIDURnyah sebagaimana ashabul kahfi.
إِنَّ الْبَقَرَ تَشَابَهَ عَلَيْنَا
sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami (al baqoroh 70)
كَذَٰلِكَ قَالَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ مِثْلَ قَوْلِهِمْ ۘ تَشَابَهَتْ قُلُوبُهُمْ
Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah mengatakan seperti ucapan mereka itu; hati mereka serupa.(al baqoroh 118)
Dari kedua ayat tersebut,maka ayat pertama TASYBIH tidak dapat diartikan DISERUPAKAN karena gak ada pembandingnyah.
berbeda dengan TASYBIH diayat kedua,ada 2 sosok yg disandingkan yaitu orang sebelum mereka dan mereka sendiri.
وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا
Mereka diberi buah-buahan yang serupa (al baqarah 25)
buah yg serupa dengan apa?frase sebelumnyah;
كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا ۙ قَالُوا هَٰذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ
Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu".
ayat diatas pun meng-ada-kan objek pembanding...jika TASYBIH dibaca serupa.
وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُتَشَابِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ
zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya)
al an'am 141
هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ
Dialah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur´an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat.
al imran 7
dan di al imran 7 MUHKAMAT adalah LAWAN KATA dari MUTASYABIHAT.jika anda membaca MUHKAMAT sbg ayat2 yg terang,maka MUTASYABIHAT hendaknyah dibaca sbg ayat2 yg SAMAR.
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: KUPAS TUNTAS "AN-NISA : 156-157-158" dari TATA BAHASA
Lho apakah sayah pake kaidah mashdar utk memperkuat teori jeki cen?gak kan…ht wrote:Liat kang mas kaidah mashdar gmn..... Isim atau Hal/perkara yang menunjukkan peristiwa/ kejadian (huduts) yang sepi dari zaman, bukan menunjukkan hal/ keadaan isim(kata benda/mashdar) itu sendiri.... ga cocok deh buat dalil nabi Isa yg menjalani eksekusi tsb dalam keadaan pingsan atau sadar
sayah hanya membantu menjelaskan kepada para pemirsa untuk memahami bahwa kontroversi SIAPA itu meski diubek2 pake alat apapun yah ujungnyah akan berada di ;
PENYALIBAN yg diserupakan/disamarkan (sehingga kesan yg timbul adalah ada stunment)
dan
DIA/ISA lah yg diserupakan/disamarkan (sehingga muncul teori jeki cen).
dan berdasarkan redaksional ayat maka nabi isa DIBUNUH terlebih dahulu baru kemudian DI-SHOLB…apakah itu artinya DI-SHOLB adalah hukuman yg berlaku bagi MAYAT atow gimana?
kamsutnyah sayah,stuntment tuh jadi MAYAT dulu baru DI-SHOLB atow ada penjelasan laen??
dan pertanyaan inilah,sejak sayah mulai belajar bertanya,gak ada jawaban yg ilmiah wal logis...sedangkan ilmiah dan logis adalah sifat yg tak terpisah dari al quran..
untuk itu alat ujinyah adalah ilmu sejarah,dimana nabi isa berdakwah dan stuntmen yg dibunuh kemudian dipamerin ke khalayak tuh pake hukum apa?
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: KUPAS TUNTAS "AN-NISA : 156-157-158" dari TATA BAHASA
AH : sehingga
شُبِّهَ لَهُمْ = dia diserupakan bagi mereka
dapat dibaca menjadi
شُبِّهَ لَهُمْ = dia (isa) BENAR2 diserupakan bagi mereka.
HT: tuh kang mas sendiri yg uraikan.... kok malah nanya kesaya, maksudnya kang mas apa seh yg kang mas uraikan tsb??? Heheeeee....
AH Tasybih sering diartikan menjadi serupa dan samar.dalam kasus nabi isa,pertanyaah yg dulu sayah ajukan ketika mulai belajar adalah;
1.fisik nabi isa diserupakan dengan objek apa?
HT : dgn seseorang yg telah dibunuh oleh yahudi dalam frase kalimat pertama, yg menurut yahudi mereka telah membunuh sosok Nabi Isa...
AH : al quran gak kasih kisah tentang stuntmen kecuali nabi ismail yg digantikan binatang.dalam kondisi nabi ismail maka nabi isa pun secara logis harusnyah baru DIGANTIKAN sepersekian detik ketika akan dieksekusi/di-shalb. maka nabi ismail MENJALANI sendiri (sbg jeki cen) hingga belati diletakkan di leher.
Dalam kasus nabi ismail,allah dengan terang menyatakan DIGANTI dan secara terang pula menunjukkan obyek pengganti yg berupa hewan.dirunut dari awal,
2.keadaan nabi isa diserupakan dengan siapa?
HT : keadaan Nabi Isa gak diserupakan kang mas... makanya pertanyaan kang mas tsb ga cocok, hmmm.....
AH : a.kisah nabi ibrahim
nabi Ibrahim yg diterangkan dengan rinci ketika menjalani eksekusi ketika dibakar..apabila nabi isa DISHOLB sehingga berbeda dg nabi Ibrahim maka berarti kita bicara ttg teknis dan hendaknyah kita menghormati kronologis-waktu dan tempat nabi2 hidup..
nabi ibrahim dibakar AGAR MATI,dan tentunyah ada persidangan bagi nabi ibrahim.
nabi isa DISHOLB agar mati dan tentunyah ada pula persidangan bagi nabi isa.
Perbedaan kedua beliow adalah,interogasi pada nabi isa dijelaskan di awal kelahiran beliow (berdasarkan yg sayah pahami dari al quran).nabi Ibrahim disidang yah setelah ketika hancurkan berhala2..
HT : maaf kang mas, Nabi Isa tidak mengalami seperti Nabi Ibrahim ngalamin, Allah selalu menyelamatkan Nabi isa dalam segala rintangan...
1. Nabi Luth
وَلُوطاً آتَيْنَاهُ حُكْماً وَعِلْماً وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْقَرْيَةِ الَّتِي كَانَت تَّعْمَلُ الْخَبَائِثَ إِنَّهُمْ كَانُوا قَوْمَ سَوْءٍ فَاسِقِينَ
21.74. dan kepada Luth, Kami telah berikan hikmah dan ilmu, dan telah Kami selamatkan dia dari (azab yang telah menimpa penduduk) kota yang mengerjakan perbuatan keji . Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat lagi fasik,
2. Nabi Nuh
وَنُوحاً إِذْ نَادَى مِن قَبْلُ فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَنَجَّيْنَاهُ وَأَهْلَهُ مِنَ الْكَرْبِ الْعَظِيمِ
21.76. Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu ketika dia berdo'a, dan Kami memperkenankan do'anya, lalu Kami selamatkan dia beserta keluarganya dari bencana yang besar.
3. padahal kalo kang mas jeli, ayat dibawah ini ada tersirat dikit mslah ancaman kaum Nabi Isa terhadap beliau... heheee
إِذْ قَالَ اللّهُ يَا عِيسى ابْنَ مَرْيَمَ اذْكُرْ نِعْمَتِي عَلَيْكَ وَعَلَى وَالِدَتِكَ إِذْ أَيَّدتُّكَ بِرُوحِ الْقُدُسِ تُكَلِّمُ النَّاسَ فِي الْمَهْدِ وَكَهْلاً وَإِذْ عَلَّمْتُكَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرَاةَ وَالإِنجِيلَ وَإِذْ تَخْلُقُ مِنَ الطِّينِ كَهَيْئَةِ الطَّيْرِ بِإِذْنِي فَتَنفُخُ فِيهَا فَتَكُونُ طَيْراً بِإِذْنِي وَتُبْرِئُ الأَكْمَهَ وَالأَبْرَصَ بِإِذْنِي وَإِذْ تُخْرِجُ الْمَوتَى بِإِذْنِي وَإِذْ كَفَفْتُ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَنكَ إِذْ جِئْتَهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُواْ مِنْهُمْ إِنْ هَـذَا إِلاَّ سِحْرٌ مُّبِينٌ
110. (Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai 'Isa putra Maryam, ingatlah ni'mat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata". ( QS. Al Maidah 5:110 )
AH : b.ashabul kahfi
kisah TIDUR al kahfi yg menjelaskan bahwa para pemuda MELARIKAN DIRI dulu baru kemudian diTIDURkan..konsekuensi logisnyah adalah nabi isa juga MELARIKAN DIRI secara fisik (yg berjalan kaki/pake onta/naek kuda/berlari),seperti nabi luth...bukan menghilang atow terbang…baru kemudian diTIDURkan…dimana lokasi beliow tidur?yah cari aja di alquran…karena kisah nabi isa adalah kisah lampau (terhitung dari turunnyah al quran) maka bagih sayah sewajarnyah pula al quran menerangkan lokasi TIDURnyah sebagaimana ashabul kahfi.
HT : kmn lg arahnya kang mas.... heheeee.... coba sebutkan dalam alquran Nabi Isa melarikan diri kang mas, hmmm... dah mencocokmology neh.....
AH : إِنَّ الْبَقَرَ تَشَابَهَ عَلَيْنَا
sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami (al baqoroh 70)
كَذَٰلِكَ قَالَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ مِثْلَ قَوْلِهِمْ ۘ تَشَابَهَتْ قُلُوبُهُمْ
Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah mengatakan seperti ucapan mereka itu; hati mereka serupa.(al baqoroh 118)
Dari kedua ayat tersebut,maka ayat pertama TASYBIH tidak dapat diartikan DISERUPAKAN karena gak ada pembandingnyah.
berbeda dengan TASYBIH diayat kedua,ada 2 sosok yg disandingkan yaitu orang sebelum mereka dan mereka sendiri.
وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا
Mereka diberi buah-buahan yang serupa (al baqarah 25)
buah yg serupa dengan apa?frase sebelumnyah;
كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا ۙ قَالُوا هَٰذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ
Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu".
ayat diatas pun meng-ada-kan objek pembanding...jika TASYBIH dibaca serupa.
وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُتَشَابِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ
zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya)
al an'am 141
هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ
Dialah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur´an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat.
al imran 7
dan di al imran 7 MUHKAMAT adalah LAWAN KATA dari MUTASYABIHAT.jika anda membaca MUHKAMAT sbg ayat2 yg terang,maka MUTASYABIHAT hendaknyah dibaca sbg ayat2 yg SAMAR.
HT : ini kang mas mau bahas mslah taybih atau ayat muhkamat mutasyabihat? Kayaknya mslah tasybih deh.... ok deh kang mas, coba buka 1 lapak baru kita bahas setuntas2nya mslah tasybih ini.... biar ga tercampur aduk dl.... malah ga konsentrasi lg ke an nisa 157, ruwet deh.... dikit aja, kalo tasybih dian nisa 157 kang mas maksudkan adalah samar, berarti keliatan samar alias remang2 dunk Nabi Isa pada penglihatan atau pikiran mereka.... bukan keadaannya yg disamarkan.... heheeee....
شُبِّهَ لَهُمْ = dia diserupakan bagi mereka
dapat dibaca menjadi
شُبِّهَ لَهُمْ = dia (isa) BENAR2 diserupakan bagi mereka.
HT: tuh kang mas sendiri yg uraikan.... kok malah nanya kesaya, maksudnya kang mas apa seh yg kang mas uraikan tsb??? Heheeeee....
AH Tasybih sering diartikan menjadi serupa dan samar.dalam kasus nabi isa,pertanyaah yg dulu sayah ajukan ketika mulai belajar adalah;
1.fisik nabi isa diserupakan dengan objek apa?
HT : dgn seseorang yg telah dibunuh oleh yahudi dalam frase kalimat pertama, yg menurut yahudi mereka telah membunuh sosok Nabi Isa...
AH : al quran gak kasih kisah tentang stuntmen kecuali nabi ismail yg digantikan binatang.dalam kondisi nabi ismail maka nabi isa pun secara logis harusnyah baru DIGANTIKAN sepersekian detik ketika akan dieksekusi/di-shalb. maka nabi ismail MENJALANI sendiri (sbg jeki cen) hingga belati diletakkan di leher.
Dalam kasus nabi ismail,allah dengan terang menyatakan DIGANTI dan secara terang pula menunjukkan obyek pengganti yg berupa hewan.dirunut dari awal,
2.keadaan nabi isa diserupakan dengan siapa?
HT : keadaan Nabi Isa gak diserupakan kang mas... makanya pertanyaan kang mas tsb ga cocok, hmmm.....
AH : a.kisah nabi ibrahim
nabi Ibrahim yg diterangkan dengan rinci ketika menjalani eksekusi ketika dibakar..apabila nabi isa DISHOLB sehingga berbeda dg nabi Ibrahim maka berarti kita bicara ttg teknis dan hendaknyah kita menghormati kronologis-waktu dan tempat nabi2 hidup..
nabi ibrahim dibakar AGAR MATI,dan tentunyah ada persidangan bagi nabi ibrahim.
nabi isa DISHOLB agar mati dan tentunyah ada pula persidangan bagi nabi isa.
Perbedaan kedua beliow adalah,interogasi pada nabi isa dijelaskan di awal kelahiran beliow (berdasarkan yg sayah pahami dari al quran).nabi Ibrahim disidang yah setelah ketika hancurkan berhala2..
HT : maaf kang mas, Nabi Isa tidak mengalami seperti Nabi Ibrahim ngalamin, Allah selalu menyelamatkan Nabi isa dalam segala rintangan...
1. Nabi Luth
وَلُوطاً آتَيْنَاهُ حُكْماً وَعِلْماً وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْقَرْيَةِ الَّتِي كَانَت تَّعْمَلُ الْخَبَائِثَ إِنَّهُمْ كَانُوا قَوْمَ سَوْءٍ فَاسِقِينَ
21.74. dan kepada Luth, Kami telah berikan hikmah dan ilmu, dan telah Kami selamatkan dia dari (azab yang telah menimpa penduduk) kota yang mengerjakan perbuatan keji . Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat lagi fasik,
2. Nabi Nuh
وَنُوحاً إِذْ نَادَى مِن قَبْلُ فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَنَجَّيْنَاهُ وَأَهْلَهُ مِنَ الْكَرْبِ الْعَظِيمِ
21.76. Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu ketika dia berdo'a, dan Kami memperkenankan do'anya, lalu Kami selamatkan dia beserta keluarganya dari bencana yang besar.
3. padahal kalo kang mas jeli, ayat dibawah ini ada tersirat dikit mslah ancaman kaum Nabi Isa terhadap beliau... heheee
إِذْ قَالَ اللّهُ يَا عِيسى ابْنَ مَرْيَمَ اذْكُرْ نِعْمَتِي عَلَيْكَ وَعَلَى وَالِدَتِكَ إِذْ أَيَّدتُّكَ بِرُوحِ الْقُدُسِ تُكَلِّمُ النَّاسَ فِي الْمَهْدِ وَكَهْلاً وَإِذْ عَلَّمْتُكَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرَاةَ وَالإِنجِيلَ وَإِذْ تَخْلُقُ مِنَ الطِّينِ كَهَيْئَةِ الطَّيْرِ بِإِذْنِي فَتَنفُخُ فِيهَا فَتَكُونُ طَيْراً بِإِذْنِي وَتُبْرِئُ الأَكْمَهَ وَالأَبْرَصَ بِإِذْنِي وَإِذْ تُخْرِجُ الْمَوتَى بِإِذْنِي وَإِذْ كَفَفْتُ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَنكَ إِذْ جِئْتَهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُواْ مِنْهُمْ إِنْ هَـذَا إِلاَّ سِحْرٌ مُّبِينٌ
110. (Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai 'Isa putra Maryam, ingatlah ni'mat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata". ( QS. Al Maidah 5:110 )
AH : b.ashabul kahfi
kisah TIDUR al kahfi yg menjelaskan bahwa para pemuda MELARIKAN DIRI dulu baru kemudian diTIDURkan..konsekuensi logisnyah adalah nabi isa juga MELARIKAN DIRI secara fisik (yg berjalan kaki/pake onta/naek kuda/berlari),seperti nabi luth...bukan menghilang atow terbang…baru kemudian diTIDURkan…dimana lokasi beliow tidur?yah cari aja di alquran…karena kisah nabi isa adalah kisah lampau (terhitung dari turunnyah al quran) maka bagih sayah sewajarnyah pula al quran menerangkan lokasi TIDURnyah sebagaimana ashabul kahfi.
HT : kmn lg arahnya kang mas.... heheeee.... coba sebutkan dalam alquran Nabi Isa melarikan diri kang mas, hmmm... dah mencocokmology neh.....
AH : إِنَّ الْبَقَرَ تَشَابَهَ عَلَيْنَا
sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami (al baqoroh 70)
كَذَٰلِكَ قَالَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ مِثْلَ قَوْلِهِمْ ۘ تَشَابَهَتْ قُلُوبُهُمْ
Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah mengatakan seperti ucapan mereka itu; hati mereka serupa.(al baqoroh 118)
Dari kedua ayat tersebut,maka ayat pertama TASYBIH tidak dapat diartikan DISERUPAKAN karena gak ada pembandingnyah.
berbeda dengan TASYBIH diayat kedua,ada 2 sosok yg disandingkan yaitu orang sebelum mereka dan mereka sendiri.
وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا
Mereka diberi buah-buahan yang serupa (al baqarah 25)
buah yg serupa dengan apa?frase sebelumnyah;
كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا ۙ قَالُوا هَٰذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ
Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu".
ayat diatas pun meng-ada-kan objek pembanding...jika TASYBIH dibaca serupa.
وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُتَشَابِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ
zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya)
al an'am 141
هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ
Dialah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur´an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat.
al imran 7
dan di al imran 7 MUHKAMAT adalah LAWAN KATA dari MUTASYABIHAT.jika anda membaca MUHKAMAT sbg ayat2 yg terang,maka MUTASYABIHAT hendaknyah dibaca sbg ayat2 yg SAMAR.
HT : ini kang mas mau bahas mslah taybih atau ayat muhkamat mutasyabihat? Kayaknya mslah tasybih deh.... ok deh kang mas, coba buka 1 lapak baru kita bahas setuntas2nya mslah tasybih ini.... biar ga tercampur aduk dl.... malah ga konsentrasi lg ke an nisa 157, ruwet deh.... dikit aja, kalo tasybih dian nisa 157 kang mas maksudkan adalah samar, berarti keliatan samar alias remang2 dunk Nabi Isa pada penglihatan atau pikiran mereka.... bukan keadaannya yg disamarkan.... heheeee....
hamba tuhan- LETNAN SATU
-
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19
Re: KUPAS TUNTAS "AN-NISA : 156-157-158" dari TATA BAHASA
Tuan salibkan saya di batang pohon, kemudian ambillah sebatang anak panah dari tempat panahku ini, lalu letakkanlah anak panah itu pada busurnya, lalu ucapkanlah: “Dengan nama Allah, Tuhan anak ini,” terus lemparkanlah anak panah itu. Sesungguhnya apabila Tuan mengerjakan semua itu, tentu Tuan dapat membunuhku.”
Raja mengumpulkan semua orang di suatu padang luas. Anak itu disalibkan pada sebatang pohon, kemudian mengambil sebuah anak panah dari tempat panahnya, lalu meletakkan anak panah di busur, terus mengucapkan: “Dengan nama Allah, Tuhan anak ini.” Anak panah dilemparkan dan jatuhlah anak panah itu pada pelipis anak tersebut. Anak itu meletakkan tangannya di pelipisnya, kemudian meninggal dunia.
Orang-orang yang berkumpul itu sama berkata: “Kita semua beriman kepada Tuhannya anak ini” …….! “Kita semua beriman kepada Tuhannya anak ini”…….! “Kita semua beriman kepada Tuhannya anak ini”………!
ht wrote:coba pasang arti shalb tsb dgn mengeluarkan sum-sum/wadak di hadits yg kang mas copas tsb gmn kang mas.... heeeeee
Tuan,keluarkan sumsum/wadak sayah, kemudian ambillah sebatang anak panah dari tempat panahku ini, lalu letakkanlah anak panah itu pada busurnya, lalu ucapkanlah: “Dengan nama Allah, Tuhan anak ini,” terus lemparkanlah anak panah itu. Sesungguhnya apabila Tuan mengerjakan semua itu, tentu Tuan dapat membunuhku.”
Raja mengumpulkan semua orang di suatu padang luas. Raja mengumpulkan semua orang di suatu padang luas.Anak itu (diletakkan) pada sebatang pohon lalu dipatahkan tulangnyah hingga sumsum keluar. , kemudian mengambil sebuah anak panah dari tempat panahnya, lalu meletakkan anak panah di busur, terus mengucapkan: “Dengan nama Allah, Tuhan anak ini.” Anak panah dilemparkan dan jatuhlah anak panah itu pada pelipis anak tersebut. Anak itu meletakkan tangannya di pelipisnya, kemudian meninggal dunia.
dan seterusnyah….
Setelah sumsum/wadak dan darah keluar,apakah ybs langsung mati?TIDAK,ada beberapa saat/waktu yg harus dilalui/dilewati.sehingga masuk akal..setelah sumsum keluar,dipanah,panah dicabut kemudian mati.prosesnyah gak sampe sehari kok…
sedangkan ilustrasi ALAT utk me-SHOLB terlampir;
adapula
dan SHOLB sendiri sayah mengacu pada penerapannyah di al quran tapi imponyah kapan2 yah..kayaknya uda pernah sayah tayangin deh diawal2....
@para pemirsa yg dimuliakan allah.
mungkin terlambat,tetapi sayah kobarkan LAGIH semangat bagi anda
mohon maaf sepenuh lahir wal bathin
atas salah tulis wal salah ketik
ucapan wal bau mulut
yg tanpa sayah sadari telah menjadi dosa bagi sayah dan andah semuwah.yg aktif maupun pemirsa pasif.
yg sayah sadari akan memancing es mosi anda dan menjadikan dosah bagi anda...
wa billahit tawfiq wal hidayah
assalamu alaykum wa rahmatullohi....
SELAMAT BEGADANG DAN I'TIKAF
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: KUPAS TUNTAS "AN-NISA : 156-157-158" dari TATA BAHASA
abu hanan wrote:Tuan salibkan saya di batang pohon, kemudian ambillah sebatang anak panah dari tempat panahku ini, lalu letakkanlah anak panah itu pada busurnya, lalu ucapkanlah: “Dengan nama Allah, Tuhan anak ini,” terus lemparkanlah anak panah itu. Sesungguhnya apabila Tuan mengerjakan semua itu, tentu Tuan dapat membunuhku.”
Raja mengumpulkan semua orang di suatu padang luas. Anak itu disalibkan pada sebatang pohon, kemudian mengambil sebuah anak panah dari tempat panahnya, lalu meletakkan anak panah di busur, terus mengucapkan: “Dengan nama Allah, Tuhan anak ini.” Anak panah dilemparkan dan jatuhlah anak panah itu pada pelipis anak tersebut. Anak itu meletakkan tangannya di pelipisnya, kemudian meninggal dunia.
Orang-orang yang berkumpul itu sama berkata: “Kita semua beriman kepada Tuhannya anak ini” …….! “Kita semua beriman kepada Tuhannya anak ini”…….! “Kita semua beriman kepada Tuhannya anak ini”………!ht wrote:coba pasang arti shalb tsb dgn mengeluarkan sum-sum/wadak di hadits yg kang mas copas tsb gmn kang mas.... heeeeee
Tuan,keluarkan sumsum/wadak sayah, kemudian ambillah sebatang anak panah dari tempat panahku ini, lalu letakkanlah anak panah itu pada busurnya, lalu ucapkanlah: “Dengan nama Allah, Tuhan anak ini,” terus lemparkanlah anak panah itu. Sesungguhnya apabila Tuan mengerjakan semua itu, tentu Tuan dapat membunuhku.”
Raja mengumpulkan semua orang di suatu padang luas. Raja mengumpulkan semua orang di suatu padang luas.Anak itu (diletakkan) pada sebatang pohon lalu dipatahkan tulangnyah hingga sumsum keluar. , kemudian mengambil sebuah anak panah dari tempat panahnya, lalu meletakkan anak panah di busur, terus mengucapkan: “Dengan nama Allah, Tuhan anak ini.” Anak panah dilemparkan dan jatuhlah anak panah itu pada pelipis anak tersebut. Anak itu meletakkan tangannya di pelipisnya, kemudian meninggal dunia.
dan seterusnyah….
Setelah sumsum/wadak dan darah keluar,apakah ybs langsung mati?TIDAK,ada beberapa saat/waktu yg harus dilalui/dilewati.sehingga masuk akal..setelah sumsum keluar,dipanah,panah dicabut kemudian mati.prosesnyah gak sampe sehari kok…
sedangkan ilustrasi ALAT utk me-SHOLB terlampir;
adapula
dan SHOLB sendiri sayah mengacu pada penerapannyah di al quran tapi imponyah kapan2 yah..kayaknya uda pernah sayah tayangin deh diawal2....
@para pemirsa yg dimuliakan allah.
mungkin terlambat,tetapi sayah kobarkan LAGIH semangat bagi anda
mohon maaf sepenuh lahir wal bathin
atas salah tulis wal salah ketik
ucapan wal bau mulut
yg tanpa sayah sadari telah menjadi dosa bagi sayah dan andah semuwah.yg aktif maupun pemirsa pasif.
yg sayah sadari akan memancing es mosi anda dan menjadikan dosah bagi anda...
wa billahit tawfiq wal hidayah
assalamu alaykum wa rahmatullohi....
SELAMAT BEGADANG DAN I'TIKAF
nah... berarti ga cocok dunk kang mas copas hadits diatas dgn maksud Al-Qamus Al-Muhit Abu-t-Tahir Ibn Ibrahim Majd ud-Din ul-Fairuzabadi (El-Firuz al-Abadi atau Firuzabadi) (1329-1414)
صَلَبَ يَصْلُبُ صَلْبًا:
- تِ الحُمَّى: اشتدَّتْ وطالت؛ صلبته الشمس/ صلبه الحَرُّ.
- اللَّحمَ: شواهَ واستخرج دسمه.
- الجانيَ: علَّقه ممدودَ اليدين مشدودَ الرِّجْلين.
Shalaba – yashlubu – shalban:
- Demam: sangat dan panjang, matahari sangat terik / sangat panas.
- Daging: memanggangnya dan mengeluarkan lemaknya.
- Pendosa: menggantungnya dengan membentangkan kedua tangannya dan menjulurkan kedua kakinya.
napa kang mas copas hadits tsb buat Al-Qamus Al-Muhit?????
hamba tuhan- LETNAN SATU
-
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19
Re: KUPAS TUNTAS "AN-NISA : 156-157-158" dari TATA BAHASA
Nah inilah yg bakal kita uji…dan buntu karena gak ada kisah serupa di alquran yg menyatakan seorang nabi digantikan sejak peluit pertama dibunyikan.(jika kita mengacu atsar ibnu abbas).kisah nabi ismail kan pergantian pemain beberapa saat ketika peluit akhir akan berbunyi.nabi ismail kan ikut berjalan hingga ke TKP sm nabi ibrahim..HT wrote:dgn seseorang yg telah dibunuh oleh yahudi dalam frase kalimat pertama, yg menurut yahudi mereka telah membunuh sosok Nabi Isa...
gpp kalow dibilang gak cocok…ht wrote:keadaan Nabi Isa gak diserupakan kang mas... makanya pertanyaan kang mas tsb ga cocok, hmmm.....
ini perbedaannyah kita.kemudian 3 ayat dari akang menyatakan semua nabi MENGALAMI baru diselamatkan,bukan DISELAMATKAN tanpa mengalami.coba deh ayat2 diatas akang simak lagih..ht wrote:maaf kang mas, Nabi Isa tidak mengalami seperti Nabi Ibrahim ngalamin, Allah selalu menyelamatkan Nabi isa dalam segala rintangan...
lha kan gak ada di alquran yg jelasin nabi isa melarikan diri kecuali atsar.lagian kan kita menguji semuwah teori…HT wrote: kmn lg arahnya kang mas.... heheeee.... coba sebutkan dalam alquran Nabi Isa melarikan diri kang mas, hmmm... dah mencocokmology neh.....
Lha kan fokus tetap di an nisa 157,sodara TASYBIH yg lain kan diundang kemari sbg perbandingan..HT wrote:ini kang mas mau bahas mslah taybih atau ayat muhkamat mutasyabihat? Kayaknya mslah tasybih deh.... ok deh kang mas, coba buka 1 lapak baru kita bahas setuntas2nya mslah tasybih ini.... biar ga tercampur aduk dl.... malah ga konsentrasi lg ke an nisa 157, ruwet deh.... dikit aja, kalo tasybih dian nisa 157 kang mas maksudkan adalah samar, berarti keliatan samar alias remang2 dunk Nabi Isa pada penglihatan atau pikiran mereka.... bukan keadaannya yg disamarkan.... heheeee....
samar tidak sebatas REMANG2 karena kita bicarah MAKNA.kalow urusan hurufiah/literal seh warung atow rabun jauh/dekat.
tetapi TASYBIH disini menjadi samar karena ada suatu SEBAB yg menjadikan mereka sendiri RAGU2 dalm kepastian MEMBUNUH.kasus nabi Ibrahim,beliow neh nyata masuk di lilin eh api unggun.para hadirin saat itu PASTI YAKIN neh orang pasti MATI.eh gak taunyah api malah sedingin kulkas.mereka melihat sendiri kalo nabi Ibrahim hidup ketika api padam.
Begitupun kasus nabi isa,terkulai - lemas - tak berdaya adalah kesimpulan sayah dengan mengacu pada sistematika hukuman Romawi.hadirin kafirin YAKIN nabi isa PASTI MATI tetapi entah kenafa SATU HAL PENTING justru tidak dilakukan.dan yg tidak mereka lakukan itulah cara allah menyelamatkan beliow.dan mereka menjadi TIDAK YAKIN SUKSES membunuh nabi isa juga karena sebab laen…
yg apabila stunment itu ada MAKA harusnyah keraguan tuh gak ada karena TERBUKTI ada mayat yg identitas samah persis dengan nabi isa.
Kalow akang sepakat bahwa pencarian selanjutnyah berada di wilayah sejarah untuk membuktikan yah sayah temanin.kalow akang gak mau pindah ke sejarah yah sayah temanin juga dalam batas2 basa arab yg gak sepenuhnyah sayah kuasai..atow mungkin kita bergeser ke an nisa 158…
begadang ayo begadang....
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: KUPAS TUNTAS "AN-NISA : 156-157-158" dari TATA BAHASA
abu hanan wrote:Nah inilah yg bakal kita uji…dan buntu karena gak ada kisah serupa di alquran yg menyatakan seorang nabi digantikan sejak peluit pertama dibunyikan.(jika kita mengacu atsar ibnu abbas).kisah nabi ismail kan pergantian pemain beberapa saat ketika peluit akhir akan berbunyi.nabi ismail kan ikut berjalan hingga ke TKP sm nabi ibrahim..HT wrote:dgn seseorang yg telah dibunuh oleh yahudi dalam frase kalimat pertama, yg menurut yahudi mereka telah membunuh sosok Nabi Isa...gpp kalow dibilang gak cocok…ht wrote:keadaan Nabi Isa gak diserupakan kang mas... makanya pertanyaan kang mas tsb ga cocok, hmmm.....ini perbedaannyah kita.kemudian 3 ayat dari akang menyatakan semua nabi MENGALAMI baru diselamatkan,bukan DISELAMATKAN tanpa mengalami.coba deh ayat2 diatas akang simak lagih..ht wrote:maaf kang mas, Nabi Isa tidak mengalami seperti Nabi Ibrahim ngalamin, Allah selalu menyelamatkan Nabi isa dalam segala rintangan...lha kan gak ada di alquran yg jelasin nabi isa melarikan diri kecuali atsar.lagian kan kita menguji semuwah teori…HT wrote: kmn lg arahnya kang mas.... heheeee.... coba sebutkan dalam alquran Nabi Isa melarikan diri kang mas, hmmm... dah mencocokmology neh.....Lha kan fokus tetap di an nisa 157,sodara TASYBIH yg lain kan diundang kemari sbg perbandingan..HT wrote:ini kang mas mau bahas mslah taybih atau ayat muhkamat mutasyabihat? Kayaknya mslah tasybih deh.... ok deh kang mas, coba buka 1 lapak baru kita bahas setuntas2nya mslah tasybih ini.... biar ga tercampur aduk dl.... malah ga konsentrasi lg ke an nisa 157, ruwet deh.... dikit aja, kalo tasybih dian nisa 157 kang mas maksudkan adalah samar, berarti keliatan samar alias remang2 dunk Nabi Isa pada penglihatan atau pikiran mereka.... bukan keadaannya yg disamarkan.... heheeee....
samar tidak sebatas REMANG2 karena kita bicarah MAKNA.kalow urusan hurufiah/literal seh warung atow rabun jauh/dekat.
tetapi TASYBIH disini menjadi samar karena ada suatu SEBAB yg menjadikan mereka sendiri RAGU2 dalm kepastian MEMBUNUH.kasus nabi Ibrahim,beliow neh nyata masuk di lilin eh api unggun.para hadirin saat itu PASTI YAKIN neh orang pasti MATI.eh gak taunyah api malah sedingin kulkas.mereka melihat sendiri kalo nabi Ibrahim hidup ketika api padam.
Begitupun kasus nabi isa,terkulai - lemas - tak berdaya adalah kesimpulan sayah dengan mengacu pada sistematika hukuman Romawi.hadirin kafirin YAKIN nabi isa PASTI MATI tetapi entah kenafa SATU HAL PENTING justru tidak dilakukan.dan yg tidak mereka lakukan itulah cara allah menyelamatkan beliow.dan mereka menjadi TIDAK YAKIN SUKSES membunuh nabi isa juga karena sebab laen…
yg apabila stunment itu ada MAKA harusnyah keraguan tuh gak ada karena TERBUKTI ada mayat yg identitas samah persis dengan nabi isa.
Kalow akang sepakat bahwa pencarian selanjutnyah berada di wilayah sejarah untuk membuktikan yah sayah temanin.kalow akang gak mau pindah ke sejarah yah sayah temanin juga dalam batas2 basa arab yg gak sepenuhnyah sayah kuasai..atow mungkin kita bergeser ke an nisa 158…
begadang ayo begadang....
waduh.... melebar jg ya kang mas, heheeee... yadah ntar selesai zhuhuran dl dan kalo gada halangan saya nyambangin lg ya kang mas.... byk jg neh PR nya.... heheheeee
hamba tuhan- LETNAN SATU
-
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19
Re: KUPAS TUNTAS "AN-NISA : 156-157-158" dari TATA BAHASA
lha buat ngejodohin antara menggantungnya dengan membentangkan kedua tangannya pada sang pemuda dengan frase Anak itu meletakkan tangannya di pelipisnya,..lha gimana sang anak pegang pelipis kalow tangan terbentang dalam kondisi terikat??hamba tuhan wrote:abu hanan wrote:Tuan salibkan saya di batang pohon, kemudian ambillah sebatang anak panah dari tempat panahku ini, lalu letakkanlah anak panah itu pada busurnya, lalu ucapkanlah: “Dengan nama Allah, Tuhan anak ini,” terus lemparkanlah anak panah itu. Sesungguhnya apabila Tuan mengerjakan semua itu, tentu Tuan dapat membunuhku.”
Raja mengumpulkan semua orang di suatu padang luas. Anak itu disalibkan pada sebatang pohon, kemudian mengambil sebuah anak panah dari tempat panahnya, lalu meletakkan anak panah di busur, terus mengucapkan: “Dengan nama Allah, Tuhan anak ini.” Anak panah dilemparkan dan jatuhlah anak panah itu pada pelipis anak tersebut. Anak itu meletakkan tangannya di pelipisnya, kemudian meninggal dunia.
Orang-orang yang berkumpul itu sama berkata: “Kita semua beriman kepada Tuhannya anak ini” …….! “Kita semua beriman kepada Tuhannya anak ini”…….! “Kita semua beriman kepada Tuhannya anak ini”………!ht wrote:coba pasang arti shalb tsb dgn mengeluarkan sum-sum/wadak di hadits yg kang mas copas tsb gmn kang mas.... heeeeee
Tuan,keluarkan sumsum/wadak sayah, kemudian ambillah sebatang anak panah dari tempat panahku ini, lalu letakkanlah anak panah itu pada busurnya, lalu ucapkanlah: “Dengan nama Allah, Tuhan anak ini,” terus lemparkanlah anak panah itu. Sesungguhnya apabila Tuan mengerjakan semua itu, tentu Tuan dapat membunuhku.”
Raja mengumpulkan semua orang di suatu padang luas. Raja mengumpulkan semua orang di suatu padang luas.Anak itu (diletakkan) pada sebatang pohon lalu dipatahkan tulangnyah hingga sumsum keluar. , kemudian mengambil sebuah anak panah dari tempat panahnya, lalu meletakkan anak panah di busur, terus mengucapkan: “Dengan nama Allah, Tuhan anak ini.” Anak panah dilemparkan dan jatuhlah anak panah itu pada pelipis anak tersebut. Anak itu meletakkan tangannya di pelipisnya, kemudian meninggal dunia.
dan seterusnyah….
Setelah sumsum/wadak dan darah keluar,apakah ybs langsung mati?TIDAK,ada beberapa saat/waktu yg harus dilalui/dilewati.sehingga masuk akal..setelah sumsum keluar,dipanah,panah dicabut kemudian mati.prosesnyah gak sampe sehari kok…
sedangkan ilustrasi ALAT utk me-SHOLB terlampir;
adapula
dan SHOLB sendiri sayah mengacu pada penerapannyah di al quran tapi imponyah kapan2 yah..kayaknya uda pernah sayah tayangin deh diawal2....
@para pemirsa yg dimuliakan allah.
mungkin terlambat,tetapi sayah kobarkan LAGIH semangat bagi anda
mohon maaf sepenuh lahir wal bathin
atas salah tulis wal salah ketik
ucapan wal bau mulut
yg tanpa sayah sadari telah menjadi dosa bagi sayah dan andah semuwah.yg aktif maupun pemirsa pasif.
yg sayah sadari akan memancing es mosi anda dan menjadikan dosah bagi anda...
wa billahit tawfiq wal hidayah
assalamu alaykum wa rahmatullohi....
SELAMAT BEGADANG DAN I'TIKAF
nah... berarti ga cocok dunk kang mas copas hadits diatas dgn maksud Al-Qamus Al-Muhit Abu-t-Tahir Ibn Ibrahim Majd ud-Din ul-Fairuzabadi (El-Firuz al-Abadi atau Firuzabadi) (1329-1414)
صَلَبَ يَصْلُبُ صَلْبًا:
- تِ الحُمَّى: اشتدَّتْ وطالت؛ صلبته الشمس/ صلبه الحَرُّ.
- اللَّحمَ: شواهَ واستخرج دسمه.
- الجانيَ: علَّقه ممدودَ اليدين مشدودَ الرِّجْلين.
Shalaba – yashlubu – shalban:
- Demam: sangat dan panjang, matahari sangat terik / sangat panas.
- Daging: memanggangnya dan mengeluarkan lemaknya.
- Pendosa: menggantungnya dengan membentangkan kedua tangannya dan menjulurkan kedua kakinya.
napa kang mas copas hadits tsb buat Al-Qamus Al-Muhit?????
silahkeun lanjut kang..sayah ada keperluan yg menuntut turun lapangan..
JUALAN KUE DI KPK dan DPR
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: KUPAS TUNTAS "AN-NISA : 156-157-158" dari TATA BAHASA
jangankan cuman an nisa 157..mengkaji alhakumut takatsur aja uda bisa habisin umur.....hamba tuhan wrote:abu hanan wrote:Nah inilah yg bakal kita uji…dan buntu karena gak ada kisah serupa di alquran yg menyatakan seorang nabi digantikan sejak peluit pertama dibunyikan.(jika kita mengacu atsar ibnu abbas).kisah nabi ismail kan pergantian pemain beberapa saat ketika peluit akhir akan berbunyi.nabi ismail kan ikut berjalan hingga ke TKP sm nabi ibrahim..HT wrote:dgn seseorang yg telah dibunuh oleh yahudi dalam frase kalimat pertama, yg menurut yahudi mereka telah membunuh sosok Nabi Isa...gpp kalow dibilang gak cocok…ht wrote:keadaan Nabi Isa gak diserupakan kang mas... makanya pertanyaan kang mas tsb ga cocok, hmmm.....ini perbedaannyah kita.kemudian 3 ayat dari akang menyatakan semua nabi MENGALAMI baru diselamatkan,bukan DISELAMATKAN tanpa mengalami.coba deh ayat2 diatas akang simak lagih..ht wrote:maaf kang mas, Nabi Isa tidak mengalami seperti Nabi Ibrahim ngalamin, Allah selalu menyelamatkan Nabi isa dalam segala rintangan...lha kan gak ada di alquran yg jelasin nabi isa melarikan diri kecuali atsar.lagian kan kita menguji semuwah teori…HT wrote: kmn lg arahnya kang mas.... heheeee.... coba sebutkan dalam alquran Nabi Isa melarikan diri kang mas, hmmm... dah mencocokmology neh.....Lha kan fokus tetap di an nisa 157,sodara TASYBIH yg lain kan diundang kemari sbg perbandingan..HT wrote:ini kang mas mau bahas mslah taybih atau ayat muhkamat mutasyabihat? Kayaknya mslah tasybih deh.... ok deh kang mas, coba buka 1 lapak baru kita bahas setuntas2nya mslah tasybih ini.... biar ga tercampur aduk dl.... malah ga konsentrasi lg ke an nisa 157, ruwet deh.... dikit aja, kalo tasybih dian nisa 157 kang mas maksudkan adalah samar, berarti keliatan samar alias remang2 dunk Nabi Isa pada penglihatan atau pikiran mereka.... bukan keadaannya yg disamarkan.... heheeee....
samar tidak sebatas REMANG2 karena kita bicarah MAKNA.kalow urusan hurufiah/literal seh warung atow rabun jauh/dekat.
tetapi TASYBIH disini menjadi samar karena ada suatu SEBAB yg menjadikan mereka sendiri RAGU2 dalm kepastian MEMBUNUH.kasus nabi Ibrahim,beliow neh nyata masuk di lilin eh api unggun.para hadirin saat itu PASTI YAKIN neh orang pasti MATI.eh gak taunyah api malah sedingin kulkas.mereka melihat sendiri kalo nabi Ibrahim hidup ketika api padam.
Begitupun kasus nabi isa,terkulai - lemas - tak berdaya adalah kesimpulan sayah dengan mengacu pada sistematika hukuman Romawi.hadirin kafirin YAKIN nabi isa PASTI MATI tetapi entah kenafa SATU HAL PENTING justru tidak dilakukan.dan yg tidak mereka lakukan itulah cara allah menyelamatkan beliow.dan mereka menjadi TIDAK YAKIN SUKSES membunuh nabi isa juga karena sebab laen…
yg apabila stunment itu ada MAKA harusnyah keraguan tuh gak ada karena TERBUKTI ada mayat yg identitas samah persis dengan nabi isa.
Kalow akang sepakat bahwa pencarian selanjutnyah berada di wilayah sejarah untuk membuktikan yah sayah temanin.kalow akang gak mau pindah ke sejarah yah sayah temanin juga dalam batas2 basa arab yg gak sepenuhnyah sayah kuasai..atow mungkin kita bergeser ke an nisa 158…
begadang ayo begadang....
waduh.... melebar jg ya kang mas, heheeee... yadah ntar selesai zhuhuran dl dan kalo gada halangan saya nyambangin lg ya kang mas.... byk jg neh PR nya.... heheheeee
wokeh deh kang..silahkeun dilanjut,,,insya allah sayah kembali ke forum agak lama..bisah besok bisa setelah lebaran...
begadang ayo begadang
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: KUPAS TUNTAS "AN-NISA : 156-157-158" dari TATA BAHASA
terima kasih sudah diingatin lagi pelajaran kaedah fi'il madly majhul diatas, udah mafhum buat kita semua bahwa kalimah fi'il bentuk madly majhul tidak terdapat fa'il dan maf'ul bih menjadi nabiul fa'il karena mungkin pelaku/fa'ilnya sudah ma'lum/diketahui atau malah sama sekali fa'ilnya majhul/tidak diketahui... tapi bukan itu yang saya maksud kang HT, saya merefer dari tulisan bro MP sebelumnya seperti berikut :HT wrote:
ikutan belajar jg neh sama guru bro MP dan bro FM..... heheeee
saya temukan dalam kitab alfiyah ibnu malik
Naibul Fa’il Alfiyah Bait 242
Maf’ul bih menggantikan Fa’il di dalam semua hukumnya.
Naibul Fa’il adalah Isim yg dirafa’kan baik secara lafzhan atau mahallan, menggantikan dan menempati tempatnya Fa’il yg tidak disebutkan, dan Fi’ilnya dibentuk Mabni Majhul. Baik isim yg menggantikan itu asalnya berupa Maf’ul bih atau serupanya sepeti Zharaf, Masdar dan Jar-majrur.
Contoh bentuk kalimat asal :
أكرم خالد الغريب
Khalid menghormati orang asing itu
Contoh bentuk kalimat setelah Fa’ilnya dibuang dan Fi’ilnya dibentuk Mabni Majhul:
أُكْرِم الغريب
Orang asing itu dihormati
Pada contoh ini lafazh AL-GHAARIBU adalah Naibul Fa’il menggantikan Fa’ilnya yg dibuang. Lafazh UKRIMA adalah kalimah Fi’il Madhi yang dibentuk Mabni Majhul.
Dengan demikian apabila Fa’ilnya dibuang karena suatu alasan baik alasan bangsa Lafzhiy atau bangsa Ma’nawiy, maka pembuangan Fa’il ini menimbulkan dua keputusan:
1. Merubah Fi’ilnya ke bentuk Majhul
2. Menempatkan Pengganti Fa’il pada posisi Fa’il berikut hukum2nya, semisal: harus Rofa’, harus berada setelah Fi’ilnya, sebagai pokok kalimat, hukum ta’nits pada fi’ilnya, dan lain-lain..... dst dst dst....
" SYABBAHA ALLAAHU RAJULAN BI 'IISAA LI YAHUUDI "
diataskan bentuk ma'lum maka jika dimajhulkan udah pasti fa'ilnya lafazh "Allah" dihilangkan dan maf'ul bih yang seharusnya menjadi naibul fa'il itu dilafazh mana ??? kalo ternyata lafazh maf'ul bih itu juga hilang, nah apa motif lafazh tsb dihilangkan ??? itu yang menjadi pertanyaan saya,mudah2an jelas ya...
forever_muslim- SERSAN SATU
- Posts : 181
Join date : 07.10.11
Reputation : 10
Re: KUPAS TUNTAS "AN-NISA : 156-157-158" dari TATA BAHASA
nah itu dia yang saya maksud bahwa sependek yg saya tahu saya belum pernah mendengar teori nahwu tentang keserupaan/kesamaan marji' makanya saya bertanya, mungkin saya terlewat atau saya tdk mengetahuinya, nah ternyatakan kang HT menyandarkannya pada kaedah dlomir ghoib yach memang begitu kaedahnya dan saya memang sementara ini mentaqdirkan marji' dari dlomir syubbiha ini pada ismun ma'nawiyyun berupa mashdar dimana ada 2 masdhar sebelum lafazh dlomir tsb yaitu qotlun ( qotaluhu ) dan sholbun ( sholabuhu ) sehingga marji'nya bisa ke qotlun atau sholbun... lalu apakah setelah kita ketahui terdapat 2 masdhar pada lafazh sebelumnya lalu menjadi keharusan kita memilih mashdar yang terdekat walaupun qarinahnya tidak menunjukkan ke lafazh tsb ??? dan kita juga tahu bahwa banyak juga terdapat di ayat Al-Qur'an lainnya marji' dari suatu dlomir terhalang oleh lafazh sesudahnya sehingga tidak harus melulu lafazh terdekat dari lafzh dlomir tsb..... jadi hanya dengan menyandarkan kaedah umum dlomir ghoib lalu mengharuskan marji' suatu dlomir harus pada lafazh terdekat sepertinya tidak terlalu mutlak apalagi ditambahkan dalam kaedah tsb yaitu jika ada dalil yang menunjukkan lain sehingga tidak mutlak harus selalu lafazh terdekat... kecuali ada dalil seperti yg kang HT sebutkan sebelumnya tentang keserupaan marji' tsb.....HT wrote:
heheee.. mksh kang guru FM, kalo menurt saya mah menurut ilmu nahwu keserupaan/ kesamaan marji’(tempat kembali) dhamir ghaib pd kalimat syubbiha seh seperti bro FM sebutkan sebelumnya yaitu mashdar qatlun dan shalbun.... menurut kang guru FM qatlun dan shalbun sama2 mashdar ga ya?????
seperti kang guru FM sebutkan diatas sesuai dgn kata Ibnu malik dalam kitabnya at tashil mengatakan kaidah menetapkan, marji’ (tempat kembali) bagi dhamir ghaib harus didahulukan......marji’ adalah lafadz yang terdekat dengannya kecuali bila ada dalil yang menunjukkan lain..... nah!!!! lafadz yg terdekat dgn dhamir ghaib syubbiha kalo menurut saya mah mashdar shalbun... bukan mashdar qatlun.... kalo menurut kang guru FM gmn?
Meskipun kaidah yang umum mengatakan bahwa marji’ dhamir ghaibharus kembali pada lafaz yang telah disebutkan sebelumnya, namun dalam Alquran juga ditemukan bahwa marji’ dhamir ghaib kadang2 terletak sesudah dhamir itu sendiri.... Hal ini terjadi hanya dlm pengucapannya, bukan dalam kedudukannya.... Seperti firman Allah dalam QS. Thaha 67:فَأَوْجَسَ فِي نَفْسِهِ خِيْفَةً مُوْسَى
Maka Musa merasa takut dalam hatinya... Dhamir hi pada lafazh nafs kembali kepada lafazh Musa yang berada sesudahnya. ... akan tetapi, sebenarnya kedudukan Musa adalah fa’il, sedang lafazd nafsihi berada di belakang krn sebagai maf’ul bih....
apakah qotaluhu dan sholabuhu merupakan fi'il yang sama atau berbeda ???
mashdar qatlun yang dibuang trus tinggal mashdar shalbun ya kang guru bro FM.... heheeeee
apakah fi'il qotaluhu dan sholabuhu mempunyai makna yg sama atau berbeda ????
forever_muslim- SERSAN SATU
- Posts : 181
Join date : 07.10.11
Reputation : 10
Re: KUPAS TUNTAS "AN-NISA : 156-157-158" dari TATA BAHASA
forever_muslim wrote:terima kasih sudah diingatin lagi pelajaran kaedah fi'il madly majhul diatas, udah mafhum buat kita semua bahwa kalimah fi'il bentuk madly majhul tidak terdapat fa'il dan maf'ul bih menjadi nabiul fa'il karena mungkin pelaku/fa'ilnya sudah ma'lum/diketahui atau malah sama sekali fa'ilnya majhul/tidak diketahui... tapi bukan itu yang saya maksud kang HT, saya merefer dari tulisan bro MP sebelumnya seperti berikut :HT wrote:
ikutan belajar jg neh sama guru bro MP dan bro FM..... heheeee
saya temukan dalam kitab alfiyah ibnu malik
Naibul Fa’il Alfiyah Bait 242
Maf’ul bih menggantikan Fa’il di dalam semua hukumnya.
Naibul Fa’il adalah Isim yg dirafa’kan baik secara lafzhan atau mahallan, menggantikan dan menempati tempatnya Fa’il yg tidak disebutkan, dan Fi’ilnya dibentuk Mabni Majhul. Baik isim yg menggantikan itu asalnya berupa Maf’ul bih atau serupanya sepeti Zharaf, Masdar dan Jar-majrur.
Contoh bentuk kalimat asal :
أكرم خالد الغريب
Khalid menghormati orang asing itu
Contoh bentuk kalimat setelah Fa’ilnya dibuang dan Fi’ilnya dibentuk Mabni Majhul:
أُكْرِم الغريب
Orang asing itu dihormati
Pada contoh ini lafazh AL-GHAARIBU adalah Naibul Fa’il menggantikan Fa’ilnya yg dibuang. Lafazh UKRIMA adalah kalimah Fi’il Madhi yang dibentuk Mabni Majhul.
Dengan demikian apabila Fa’ilnya dibuang karena suatu alasan baik alasan bangsa Lafzhiy atau bangsa Ma’nawiy, maka pembuangan Fa’il ini menimbulkan dua keputusan:
1. Merubah Fi’ilnya ke bentuk Majhul
2. Menempatkan Pengganti Fa’il pada posisi Fa’il berikut hukum2nya, semisal: harus Rofa’, harus berada setelah Fi’ilnya, sebagai pokok kalimat, hukum ta’nits pada fi’ilnya, dan lain-lain..... dst dst dst....
" SYABBAHA ALLAAHU RAJULAN BI 'IISAA LI YAHUUDI "
diataskan bentuk ma'lum maka jika dimajhulkan udah pasti fa'ilnya lafazh "Allah" dihilangkan dan maf'ul bih yang seharusnya menjadi naibul fa'il itu dilafazh mana ??? kalo ternyata lafazh maf'ul bih itu juga hilang, nah apa motif lafazh tsb dihilangkan ??? itu yang menjadi pertanyaan saya,mudah2an jelas ya...
waduh... blum PR kang mas abu yg bajibun dan yg lain lg, ditambahin lg PR bro FM.... heheeee..... kang mas abu sabar dl ya? kita disini berbagi bukan berdebat melainkan diskusi sama2 belajar, nah bro FM..... makanya kalo menurut saya mah apa yg diuraikan oleh bro MP tsb ga cocok kita bawa dalam ilmu nahwu sharaf, yg dibawa bro MP tsb cocoknya dibawa ke ilmu balaghah... berikut saya copas deh salah satu dr kitab balaghah yaitu kitab durusul balaghah husnus siyaghah bab II tentang dzikir dan hadfu, mudah2an terjemahannya bener....... kalo salah mohon dibenerkan....
ketika diharapkan memberi faidah kpd pendengar tentang hukum yg terkandung pd suatu lafadz, mk lafadz manapun yg menunjukkan arti, maka secara hukum asal adalah dgn menyebutkan lafadz itu.... dan lafadz manapun yg sudah diketahui dlm kalam, krn adanya petunjuk dr kalam lain pd lafadz tsb maka secara hukum asal adalah membuang lafadz itu.... apabila bertentangan antara dua hukum asal diatas, maka tdk diganti dr tuntutan salah satunya pd tuntuan yg lain kecuali krn faktor penyebab......
faktor penyebab pembuangan lafadz :
1. menyamarkan suatu perkara pada selain mukhaatab, Contoh :
أَقْبَلَ = dia telah datang (dengan menghendaki ali misalnya)....
kalo seumpama disebutkan : أَقْبَلَ عَلِيّ , maka orang yg duduk disekitarnya (selain Mukhaatab) akan mencari sehingga jelas tidak ada tujuan menyamarkan.
2. sempitnya kesempatan, disebabkan adakalanya karena merasa susah atau bosan, Contoh :
قَالَ لِيْ كَيْفَ أَنْتَ قُلْتُ عَلِيْلُ سَهْرٌ دَائِمٌ وَحُزْنٌ طَوِيْلُ
Dia berkata padaku : "Bagaimana kabarmu ? lalu aku menjawab :Sakit, selalu tidak tidur malam, dan susah terus...
membuang musnad ilaih yaitu : أَنَا (saya), krn merasa susah....
dan adakalanya krn takut kehilangan kesempatan, seperti ucapan seorang pemburu ketika melihat kijang :
غَزَالٌ = Kijang ! (ini Kijang).
Membuang Musnad Ilaih yaitu : هَذَا (ini), karena khawatir kehilangan buruan).
3. menjadikan umum serta meringkas, contoh :
وَ اللهُ يَدْعُو إِلى دَارِ السَّلامِ
Dan Allah mengajak menuju tempat keselamatan (pada semua Hamba-Nya).
Membuang Maf'ul Bih yaitu : جَميع عباده (Semua hamba-Nya), karena dengan Pembuangan tersebut itu menunjukkan keumuman.
4. memposisikan fi'il muta'adi sebagai fi'il Lazim krn tdk adanya hubungan tujuan dgn ma'mul....
contoh :
هَلْ يَسْتَوِيْ الذِيْنَ يَعْلَمُون وَ الذِيْنَ لاَ يَعْلَمُون اي الدين
“apakah sama orang yang mengetahui dan tidak mengetahui (agama)”
Membuang Maf'ul Bih yaitu : الدين (agama), lalu pembuangan itu memposisikan fiilnya sebagai Fi'il lazim dgn tujuan murni menetapkan fi’il pada fa’ilnya tanpa memperhatikan keumuman atau kekhususan....
hamba tuhan- LETNAN SATU
-
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19
Re: KUPAS TUNTAS "AN-NISA : 156-157-158" dari TATA BAHASA
@bro FM
Hehee.. maaf bro FM, saya kurang mengerti dgn postingan saudaraku apa maksud pertanyaannya ya? Mgkin saya krg ilmu......forever muslim wrote:nah itu dia yang saya maksud bahwa sependek yg saya tahu saya belum pernah mendengar teori nahwu tentang keserupaan/kesamaan marji' makanya saya bertanya, mungkin saya terlewat atau saya tdk mengetahuinya, nah ternyatakan kang HT menyandarkannya pada kaedah dlomir ghoib yach memang begitu kaedahnya dan saya memang sementara ini mentaqdirkan marji' dari dlomir syubbiha ini pada ismun ma'nawiyyun berupa mashdar dimana ada 2 masdhar sebelum lafazh dlomir tsb yaitu qotlun ( qotaluhu ) dan sholbun ( sholabuhu ) sehingga marji'nya bisa ke qotlun atau sholbun... lalu apakah setelah kita ketahui terdapat 2 masdhar pada lafazh sebelumnya lalu menjadi keharusan kita memilih mashdar yang terdekat walaupun qarinahnya tidak menunjukkan ke lafazh tsb ??? dan kita juga tahu bahwa banyak juga terdapat di ayat Al-Qur'an lainnya marji' dari suatu dlomir terhalang oleh lafazh sesudahnya sehingga tidak harus melulu lafazh terdekat dari lafzh dlomir tsb..... jadi hanya dengan menyandarkan kaedah umum dlomir ghoib lalu mengharuskan marji' suatu dlomir harus pada lafazh terdekat sepertinya tidak terlalu mutlak apalagi ditambahkan dalam kaedah tsb yaitu jika ada dalil yang menunjukkan lain sehingga tidak mutlak harus selalu lafazh terdekat... kecuali ada dalil seperti yg kang HT sebutkan sebelumnya tentang keserupaan marji' tsb.....
Ya jelas sama dunk bro FM.. sama2 fi’il madhiforever muslim wrote: apakah qotaluhu dan sholabuhu merupakan fi'il yang sama atau berbeda ???
Ya jelas beda dunk bro FM maknanya....forever muslim wrote: apakah fi'il qotaluhu dan sholabuhu mempunyai makna yg sama atau berbeda ????
hamba tuhan- LETNAN SATU
-
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19
Re: KUPAS TUNTAS "AN-NISA : 156-157-158" dari TATA BAHASA
gimana sang anak pegang pelipis kalow tangan terbentang dalam kondisi terikat??abu hanan wrote:lha buat ngejodohin antara menggantungnya dengan membentangkan kedua tangannya pada sang pemuda dengan frase Anak itu meletakkan tangannya di pelipisnya,..lha gimana sang anak pegang pelipis kalow tangan terbentang dalam kondisi terikat??hamba tuhan wrote:abu hanan wrote:Tuan salibkan saya di batang pohon, kemudian ambillah sebatang anak panah dari tempat panahku ini, lalu letakkanlah anak panah itu pada busurnya, lalu ucapkanlah: “Dengan nama Allah, Tuhan anak ini,” terus lemparkanlah anak panah itu. Sesungguhnya apabila Tuan mengerjakan semua itu, tentu Tuan dapat membunuhku.”
Raja mengumpulkan semua orang di suatu padang luas. Anak itu disalibkan pada sebatang pohon, kemudian mengambil sebuah anak panah dari tempat panahnya, lalu meletakkan anak panah di busur, terus mengucapkan: “Dengan nama Allah, Tuhan anak ini.” Anak panah dilemparkan dan jatuhlah anak panah itu pada pelipis anak tersebut. Anak itu meletakkan tangannya di pelipisnya, kemudian meninggal dunia.
Orang-orang yang berkumpul itu sama berkata: “Kita semua beriman kepada Tuhannya anak ini” …….! “Kita semua beriman kepada Tuhannya anak ini”…….! “Kita semua beriman kepada Tuhannya anak ini”………!ht wrote:coba pasang arti shalb tsb dgn mengeluarkan sum-sum/wadak di hadits yg kang mas copas tsb gmn kang mas.... heeeeee
Tuan,keluarkan sumsum/wadak sayah, kemudian ambillah sebatang anak panah dari tempat panahku ini, lalu letakkanlah anak panah itu pada busurnya, lalu ucapkanlah: “Dengan nama Allah, Tuhan anak ini,” terus lemparkanlah anak panah itu. Sesungguhnya apabila Tuan mengerjakan semua itu, tentu Tuan dapat membunuhku.”
Raja mengumpulkan semua orang di suatu padang luas. Raja mengumpulkan semua orang di suatu padang luas.Anak itu (diletakkan) pada sebatang pohon lalu dipatahkan tulangnyah hingga sumsum keluar. , kemudian mengambil sebuah anak panah dari tempat panahnya, lalu meletakkan anak panah di busur, terus mengucapkan: “Dengan nama Allah, Tuhan anak ini.” Anak panah dilemparkan dan jatuhlah anak panah itu pada pelipis anak tersebut. Anak itu meletakkan tangannya di pelipisnya, kemudian meninggal dunia.
dan seterusnyah….
Setelah sumsum/wadak dan darah keluar,apakah ybs langsung mati?TIDAK,ada beberapa saat/waktu yg harus dilalui/dilewati.sehingga masuk akal..setelah sumsum keluar,dipanah,panah dicabut kemudian mati.prosesnyah gak sampe sehari kok…
sedangkan ilustrasi ALAT utk me-SHOLB terlampir;
adapula
dan SHOLB sendiri sayah mengacu pada penerapannyah di al quran tapi imponyah kapan2 yah..kayaknya uda pernah sayah tayangin deh diawal2....
@para pemirsa yg dimuliakan allah.
mungkin terlambat,tetapi sayah kobarkan LAGIH semangat bagi anda
mohon maaf sepenuh lahir wal bathin
atas salah tulis wal salah ketik
ucapan wal bau mulut
yg tanpa sayah sadari telah menjadi dosa bagi sayah dan andah semuwah.yg aktif maupun pemirsa pasif.
yg sayah sadari akan memancing es mosi anda dan menjadikan dosah bagi anda...
wa billahit tawfiq wal hidayah
assalamu alaykum wa rahmatullohi....
SELAMAT BEGADANG DAN I'TIKAF
nah... berarti ga cocok dunk kang mas copas hadits diatas dgn maksud Al-Qamus Al-Muhit Abu-t-Tahir Ibn Ibrahim Majd ud-Din ul-Fairuzabadi (El-Firuz al-Abadi atau Firuzabadi) (1329-1414)
صَلَبَ يَصْلُبُ صَلْبًا:
- تِ الحُمَّى: اشتدَّتْ وطالت؛ صلبته الشمس/ صلبه الحَرُّ.
- اللَّحمَ: شواهَ واستخرج دسمه.
- الجانيَ: علَّقه ممدودَ اليدين مشدودَ الرِّجْلين.
Shalaba – yashlubu – shalban:
- Demam: sangat dan panjang, matahari sangat terik / sangat panas.
- Daging: memanggangnya dan mengeluarkan lemaknya.
- Pendosa: menggantungnya dengan membentangkan kedua tangannya dan menjulurkan kedua kakinya.
napa kang mas copas hadits tsb buat Al-Qamus Al-Muhit?????
silahkeun lanjut kang..sayah ada keperluan yg menuntut turun lapangan..
JUALAN KUE DI KPK dan DPR
Jawab : Pendosa: menggantungnya dengan membentangkan kedua tangannya dan menjulurkan kedua kakinya....
gada loh kang mas tangan dalam kondisi terikat menurut kamus al muhit, cumen membentangkan kedua tangannya aja tanpa terikat.... coba deh kang mas baca2 baik ntuh kamus, heheeee......
hamba tuhan- LETNAN SATU
-
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19
Re: KUPAS TUNTAS "AN-NISA : 156-157-158" dari TATA BAHASA
Imam Muslim 5327:
.......وَتَصْلُبُنِي عَلَى جِذْعٍ ثُمَّ خُذْ سَهْمًا مِنْ كِنَانَتِي ثُمَّ ضَعْ السَّهْمَ فِي كَبِدِ الْقَوْسِ ثُمَّ قُلْ بِاسْمِ اللَّهِ رَبِّ الْغُلَامِ ثُمَّ ارْمِنِي فَإِنَّكَ إِذَا فَعَلْتَ ذَلِكَ قَتَلْتَنِي فَجَمَعَ النَّاسَ فِي صَعِيدٍ وَاحِدٍ وَصَلَبَهُ عَلَى جِذْعٍ ثُمَّ أَخَذَ سَهْمًا مِنْ كِنَانَتِهِ ثُمَّ وَضَعَ السَّهْمَ فِي كَبْدِ الْقَوْسِ ثُمَّ قَالَ بِاسْمِ اللَّهِ رَبِّ الْغُلَامِ ثُمَّ رَمَاهُ فَوَقَعَ السَّهْمُ فِي صُدْغِهِ فَوَضَعَ يَدَهُ فِي صُدْغِهِ فِي مَوْضِعِ السَّهْمِ فَمَاتَ فَقَالَ النَّاسُ آمَنَّا بِرَبِّ الْغُلَامِ آمَنَّا بِرَبِّ الْغُلَامِ آمَنَّا بِرَبِّ الْغُلَامِ فَأُتِيَ الْمَلِكُ فَقِيلَ لَهُ أَرَأَيْتَ مَا كُنْتَ تَحْذَرُ قَدْ وَاللَّهِ نَزَلَ بِكَ حَذَرُكَ قَدْ آمَنَ النَّاسُ فَأَمَرَ بِالْأُخْدُودِ فِي أَفْوَاهِ السِّكَكِ فَخُدَّتْ وَأَضْرَمَ النِّيرَانَ وَقَالَ مَنْ لَمْ يَرْجِعْ عَنْ دِينِهِ فَأَحْمُوهُ فِيهَا أَوْ قِيلَ لَهُ اقْتَحِمْ فَفَعَلُوا حَتَّى جَاءَتْ امْرَأَةٌ وَمَعَهَا صَبِيٌّ لَهَا فَتَقَاعَسَتْ أَنْ تَقَعَ فِيهَا فَقَالَ لَهَا الْغُلَامُ يَا أُمَّهْ اصْبِرِي فَإِنَّكِ عَلَى الْحَقِّ
...Tuan salibkan saya di batang pohon, kemudian ambillah sebatang anak panah dari tempat panahku ini, lalu letakkanlah anak panah itu pada busurnya, lalu ucapkanlah: “Dengan nama Allah, Tuhan anak ini,” terus lemparkanlah anak panah itu. Sesungguhnya apabila Tuan mengerjakan semua itu, tentu Tuan dapat membunuhku.”
Raja mengumpulkan semua orang di suatu padang luas. Anak itu disalibkan pada sebatang pohon, kemudian mengambil sebuah anak panah dari tempat panahnya, lalu meletakkan anak panah di busur, terus mengucapkan: “Dengan nama Allah, Tuhan anak ini.” Anak panah dilemparkan dan jatuhlah anak panah itu pada pelipis anak tersebut. Anak itu meletakkan tangannya di pelipisnya, kemudian meninggal dunia.
Orang-orang yang berkumpul itu sama berkata: “Kita semua beriman kepada Tuhannya anak ini” …….! “Kita semua beriman kepada Tuhannya anak ini”…….! “Kita semua beriman kepada Tuhannya anak ini”………!
Bagi yang NGOTOT bahwa kata SALIB dalam HADIST adalah Lisan Nabi Muhammad....silahkan PERTIMBANGKAN data data dibawah ini..
Kapan untuk pertamakalinya PERJANJIAN LAMA DITERJEMAHKAN KEDALAM BAHASA ARAB...???
http://en.wikipedia.org/wiki/Bible_translations_into_Arabic
Translations of the Bible into Arabic are known from the early Christian churches in Syria, Egypt, Malta and Spain. Some of these translations are from Syriac (the Peshitta), Coptic or Latin.[1] The earliest fragment of the Old Testament in Arabic is a text of Psalm 77, found in the Umayyad Mosque, dating from the 8th century.[2] The first Jewish translations of the Hebrew Bible, and the bible translations by Roman Catholic clergy date from c. AD 1000. One of the oldest Arabic bibles was discovered in the 19th century at Saint Catherine's Monastery, Mount Sinai. The manuscript called Mt. Sinai Arabic Codex 151, was created in AD 867. It includes the biblical text, marginal comments, lectionary notes, and glosses, as found in the manuscript.[1]
Kapan PERJANJIAN BARU DITERJEMAHKAN UNTUK PERTAMAKALINYA kedalam BAHASA ARAB....????
Silahkan simak yang dibawah ini.....!!!
Apakah...PENGARUH KRISTEN SUDAH MASUK ke Mekkah pada jaman Nabi Muhammad...???
http://www.islamic-awareness.org/Quran/Sources/BBbible.html
The New Catholic Encyclopaedia confirms that during the time of the Muhammad(P)
The Hijaz [Arabian peninsula] had not been touched by Christian preaching. Hence organisation of the Christian church was neither to be expected nor found.[3]
The Hijaz (Semenanjung Arabia) TIDAK PERNAH TERSENTUH oleh AJARAN KRISTEN. Karenanya organisasi Gereje Kristen tidak pernah diharapkan juga tidak pernah DITEMUKAN.
http://www.islamic-awareness.org/Quran/Sources/BBbible.html
Now we turn to the fact whether an Arabic Bible was present in the hands of the people during the time of the Prophet(P). Malik Ben Nabi narrates an interesting story:
Sekarang kita beralih pada data dan fakta apakah Bible berbahasa Arab sudah ada ditangan masyarakat selama jaman Nabi Muhammad. Malik Ben Nabi menceritakan sebuah kisah menarik.
Moreover, if Judeo-Christian thought had really made inroads into Jahiliyyan society and culture, the absence of an Arabic translation of the Bible could not be explained. As for the New Testament, it is certain that no Arabic translation of it existed in the fourth century of Hijrah.
Lagipula, jika Yahudi-Kristen mengira telah sungguh sungguh membuat penjebolan/terobosan kedalam Budaya masyarakat dan kebudayaan Jahiliyah, keberadaan Terjemahan Bible dalam bahasa Arab tidak bisa diterangkan/dijelaskan. Adapun untuk Perjanjian Baru, sudah barang tentu bahwa TIDAK ADA terjemahan dalam bahasa Arab pada abad ke-4 Hijriah.
This is evident from the reference by Ghazzali, who had to resort to a Coptic manuscript to write his Rad, a respectable refutation of the divinity of Jesus according to the Gospel. In translating the work of the Arab philosopher, Rev. Fr. Chidiac searched everywhere for Gospel sources which could have served at the time of the composition of Rad.
He finally found a manuscript in the library of Leningrad written about 1060 by a certain Ibn al-Assal as the first edition of a Christian text in Arabic.
Dia ahirnya menemukan sebuah manuskrip di perpustakaan Leningrad ditulis pada taun 1060 oleh Ibn Al Assal sebagai EDISI PERTAMA dari Teks Kristen dalam BAHASA ARAB.
Thus, there did not exist an Arabic edition of the Gospels at the time of Ghazzali, and, a fortiori, it did not exist during the Pre-Islamic period.[9]
Dengan demikian.. TIDAK PERNAH ADA sebuah terjemahan Gospel dalam bahasa Arab pada jaman Ghazzalim, dan, sebuah fortiori, TIDAK PERNAH ADA selama PERIODE PRA-ISLAM.
http://www.islamic-awareness.org/Quran/Sources/BBbible.html
Sidney H Griffith has done extensive research on the appearance of Arabic Gospel. Regarding the manuscript evidence, he says:
Sidnye H Griffith telah melakukan penelitian secara ektensif dalam masalah Gospel bahasa Arab. Berdasarkan bukti manuskrip, dia mengatakan :
The oldest known, dated manuscripts containing Arabic translations of the New Testament are in the collections of St. Catherine's monastery at Mt. Sinai. Sinai Arabic MS 151 contains an Arabic version of the Epistles of Paul, the Acts of the Apostles, and the Catholic Epistles. It is the oldest dated New Testament manuscripts. The colophon of this MS informs us that one Bisr Ibn as-Sirri made the translation from Syriac in Damascus during Ramadan of the Higrah year 253, i.e., 867 AD.[11]
Yang paling tua diketahui, manuskrip-manuskrip yang mengandung terjemahan bahasa Arab dari Perjanjian Baru adalah koleksi dari Biara St.Cathterine di Gunung Sinai. Sinai Arabic MS 151 mengandung terjemahan bahasa Arab dari Tulisan/surat-surat Paulus, Kisah Para Rasul, Surat surat/Tulisan Katolik. Itu adalah manuskrip manuskrip TERTUA dari perjanjian baru. Tanda terbit dari MS ini menginformasikan kepada kita bahwa saat Bisr Ibn as-Sirri membuat terjemahan dari bahasa syiria di Damaskus selama bulan Ramadan taun 253 Hijriah atow 867 Masehi.
=================================================
The author went on to say:
Pengarang meneruskan penjelasannya:
The oldest, dated manuscript containing the Gospels in Arabic is Sinai Arabic MS 72. Here the text of the four canonical Gospels is marked off according to the lessons of the temporal cycle of the Greek liturgical calendar of the Jerusalem Church. A colophon informs us that the MS was written by Stephen of Ramleh in the year 284 of the Arabs, i.e., 897 AD.[12]
Yang paling tua, manusrip-manuskrip Gospel dalam bahasa Arab adalah SINAI ARABIC MS 72. Disini teks dari 4 Kitab Kanonik ditandai sesuai dengan pelajaran dari siklus waktu dari Kalender Liturgi Yunani dari Gereja Yerusalem. Tanda terbit menginformasikan kepada kita bahwa MS ditulis oleh Stephen of Ramleh pada taun 284 Hijriah atow 897 Masehi.
Nah...dari SEABREG data data diatas.....apakah benar...Nabi Muhammad MENYATAKAN bahwa lambang agama Kristen yang berbentuk TIANG JEMURAN itu dengan kata SALIB....????
Fanatik sih boleh aja....tapi liat DATA buka MATA buka WAWASAN......
Jangan kaya Kristen.....MENGKAMBING CONGEKAN Yesus/Nabi Isa..
Masa kita sebagai Muslim mau IKUT IKUTAN mengkambingcongekan Nabi Muhammad....???
think twice....think wise dude..!!
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: KUPAS TUNTAS "AN-NISA : 156-157-158" dari TATA BAHASA
lha yg MEMBENTANGKAN tuh apa si terhukum atow tukang jagal?hamba tuhan wrote:
gimana sang anak pegang pelipis kalow tangan terbentang dalam kondisi terikat??
Jawab : Pendosa: menggantungnya dengan membentangkan kedua tangannya dan menjulurkan kedua kakinya....
gada loh kang mas tangan dalam kondisi terikat menurut kamus al muhit, cumen membentangkan kedua tangannya aja tanpa terikat.... coba deh kang mas baca2 baik ntuh kamus, heheeee......
kalow yg membentangkan tangan adalah terhukum yah mesti ditelusuri dulu dunk masanyah,kamsutnyah sayah,di masa/taun berapa hukuman tersebut dijalankan?
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: KUPAS TUNTAS "AN-NISA : 156-157-158" dari TATA BAHASA
@abu hanan
Udah saya simak kang mas... ke 3 ayat tsb gada sedikitpun gangguan fisik terhadap mereka, mereka pd selamat dan sehat wal ‘afiat
Konteksnya berbeda kang mas... jgn dl kang mas paksain dgn kisah Nabi Ibrahim... ntar malah melebar dgn kisah2 yg lain seperti kisah Nabi Muhammad dikepung dan digantikan posisi beliau oleh sayyidina ali.... bagusnya kita tetap fokus dgn an nisa 157 itu sendiri dl biar ga melebar terlalu jauh...
Sip kang mas.... ayo sama2 kita uji kang mas, tp kang mas dah mengarah kmn2 dan lbh mengarah ke ra’yu trus... gmn mau kita uji an nisa 157 tsb kang mas???? yg perlu kita uji adalah dgn ilmu alat...... emang gada kisah serupa makanya gasah kang mas trus minta kisah serupa, byk jg kisah dlm alquran jg gada kisah yg serupa..... contoh, kisah banjir Nabi Nuh, kalo kita bahas mslah kisah serupa ntar malah an nisa 157 ga fokus.... heheeeeeeabu hanan wrote:Nah inilah yg bakal kita uji…dan buntu karena gak ada kisah serupa di alquran yg menyatakan seorang nabi digantikan sejak peluit pertama dibunyikan.(jika kita mengacu atsar ibnu abbas).kisah nabi ismail kan pergantian pemain beberapa saat ketika peluit akhir akan berbunyi.nabi ismail kan ikut berjalan hingga ke TKP sm nabi ibrahim..
abu hanan wrote:ini perbedaannyah kita.kemudian 3 ayat dari akang menyatakan semua nabi MENGALAMI baru diselamatkan,bukan DISELAMATKAN tanpa mengalami.coba deh ayat2 diatas akang simak lagih..
Udah saya simak kang mas... ke 3 ayat tsb gada sedikitpun gangguan fisik terhadap mereka, mereka pd selamat dan sehat wal ‘afiat
Mantap kang mas... sebutkan dunk atsar nabi isa lolos dr bahaya eksekusi dan melarikan diri kang mas.... heheeeee....abu hanan wrote:lha kan gak ada di alquran yg jelasin nabi isa melarikan diri kecuali atsar.lagian kan kita menguji semuwah teori…
Saya gak permasalahkan dgn perbandingan tentang tasybih kang mas, ntar kalo saya copas ayat tasybih lg malah makin melebar... usul saya gmn kalo kita membahas mslah tasybih ini dithread khusus aja dl, ntar hasil diskusi disana kita bawa dimari.....abu hanan wrote:Lha kan fokus tetap di an nisa 157,sodara TASYBIH yg lain kan diundang kemari sbg perbandingan..
samar tidak sebatas REMANG2 karena kita bicarah MAKNA.kalow urusan hurufiah/literal seh warung atow rabun jauh/dekat.
tetapi TASYBIH disini menjadi samar karena ada suatu SEBAB yg menjadikan mereka sendiri RAGU2 dalm kepastian MEMBUNUH.
abu hanan wrote:kasus nabi Ibrahim,beliow neh nyata masuk di lilin eh api unggun.para hadirin saat itu PASTI YAKIN neh orang pasti MATI.eh gak taunyah api malah sedingin kulkas.mereka melihat sendiri kalo nabi Ibrahim hidup ketika api padam.
Konteksnya berbeda kang mas... jgn dl kang mas paksain dgn kisah Nabi Ibrahim... ntar malah melebar dgn kisah2 yg lain seperti kisah Nabi Muhammad dikepung dan digantikan posisi beliau oleh sayyidina ali.... bagusnya kita tetap fokus dgn an nisa 157 itu sendiri dl biar ga melebar terlalu jauh...
Begitupun kasus nabi isa,terkulai - lemas - tak berdaya adalah kesimpulan sayah dengan mengacu pada sistematika hukuman Romawi.hadirin kafirin YAKIN nabi isa PASTI MATI tetapi entah kenafa SATU HAL PENTING justru tidak dilakukan.dan yg tidak mereka lakukan itulah cara allah menyelamatkan beliow.dan mereka menjadi TIDAK YAKIN SUKSES membunuh nabi isa juga karena sebab laen…
yg apabila stunment itu ada MAKA harusnyah keraguan tuh gak ada karena TERBUKTI ada mayat yg identitas samah persis dengan nabi isa.
Konteksnya berbeda kang mas... jgn dl kang mas paksain dgn kisah Nabi Ibrahim... ntar malah melebar dgn kisah2 yg lain seperti kisah Nabi Muhammad dikepung dan digantikan posisi beliau oleh sayyidina ali.... bagusnya kita tetap fokus dgn an nisa 157 itu sendiri dl biar ga melebar terlalu jauh...
Saya belum sepakat dgn dan akan sepakat utk selanjutnya... tp skrg cobalah kita fokus dl sesuai dgn judul thread ini, mslah 157 aja blum selesai kang mas.... ntar kalo dah selesai, baru kita lompat ke 158....abu hanan wrote:Kalow akang sepakat bahwa pencarian selanjutnyah berada di wilayah sejarah untuk membuktikan yah sayah temanin.kalow akang gak mau pindah ke sejarah yah sayah temanin juga dalam batas2 basa arab yg gak sepenuhnyah sayah kuasai..atow mungkin kita bergeser ke an nisa 158…
hamba tuhan- LETNAN SATU
-
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19
Halaman 15 dari 25 • 1 ... 9 ... 14, 15, 16 ... 20 ... 25
Similar topics
» [VERSI 1] KUPAS TUNTAS//CARA MEMBUAT MESIN LAS DARI TRAFO BEKAS 10A [WORK 100%]
» QS 11 : 71 bagaimana penjelasannya dari tata bahasa arab ?
» Tinjauan Kata SYUBBIHA dari Tata Bahasa Arab
» KUPAS TUNTAS HADITS NABI ISA TURUN KE BUMI
» Kesalahan Tata Bahasa Al Quran
» QS 11 : 71 bagaimana penjelasannya dari tata bahasa arab ?
» Tinjauan Kata SYUBBIHA dari Tata Bahasa Arab
» KUPAS TUNTAS HADITS NABI ISA TURUN KE BUMI
» Kesalahan Tata Bahasa Al Quran
Halaman 15 dari 25
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik